• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN

MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO

KECAMATAN BINJAI KAB. LANGKAT

TAHUN 2007

Penulis : Susilawati

Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran : 2007 – 2008

ABSTRAK

Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Gejala yang dialami wanita pada masa menjelang menopause menyebabkan ketidaksiapan ibu tentang perubahan fisik menopause.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.

Jenis penelitian deskriptif, dilaksanakan di Desa Sambirejo. Sampel Penelitian ini sebanyak 49 orang ibu-ibu yang berusia 40 – 4 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu masih kurang 77,6% tentang persiapan menopause, persiapan fisik 71,4% dan persiapan psikis / emosional 71,4%.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan apa saja untuk memasuki masa menopause, untuk itu diharapkan peran aktifnya petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan mengenai persiapan memasuki masa menopause.

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kab. Langkat Tahun 2007”

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan maka dengan segala kerendahan hati. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD.KGEH, selaku dekan fakultas

kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik.

2. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Ketua Departemen Ilmu Keperwatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, SpKK, MSc, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik FK USU.

4. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Koordinator Mata Kuliah Metodologi Penelitian Karya Tulis Ilmiah dan Penguji II.

(3)

6. dr. Juliandi Harahap, MA, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. dr. Letta Sari Lintang, SpOG selaku dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kedua orang tuaku yang sangat kusayangi, Ayahanda Sukriwibowo dan Ibunda Asmawati yang selalu mendukung dalam doa dan moril serta materil selama mengikuti pendidikan.

9. Tak lupa juga kepada Abang, Kakak dan Adikku yang selalu membawa keceriaan kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat program D-IV bidan Pendidik FK USU, yang telah berbagi pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan karya tulis ilmiah ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan selama pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya Allah SWT selalu memberikan karuniaNya yang berlimpah kepada kita semua. Amin..

Medan, Juni 2008

(4)

DAFTAR ISI

2.2.2. Penyebab Terjadinya Menopause ... 7

2.2.3. Gejala-gejal Menopause ... 7

2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi ... 9

2.2.5. Persiapan Fisik Memasuki Menopause ... 10

2.2.6. Persiapan Psikis Memasuki Menopause ... 11

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 12

3.1. Kerangka Konseptual ... 12

3.2. Defenisi Operasional ... 12

BAB 4. METODELOGI PENELITIAN ... 14

(5)

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

4.3. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 15

4.4. Pertimbangan Etik ... 16

4.5. Instrumen Penelitian ... 16

4.6. Pengumpulan Data ... 16

4.7. Analisa Data ... 16

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

5.1. Hasil Penelitian ... 18

5.1.1. Umur Ibu ... 18

5.1.2. Pendidikan ... 19

5.1.3. Status Pekerjaan ... 19

5.2. Pengetahuan Tentang Menopause ... 20

5.3. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik ... 21

5.4. Pengetahuan Tentang Persiapan Psikis ... 21

5.5. Pembahasan ... 22

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

6.1. Kesimpulan ... 27

6.2. Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1. Distribusi Umur Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 18 Tabel 5.2. Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu di Desa Sambirejo

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 19 Tabel 5.3. Distribusi Status Pekerjaan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 20 Tabel 5.4. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa

Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 21 Tabel 5.5. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik di Desa

Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 22 Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Perubahan Psikis atau

Emosional di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008 ... 22

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Formulir Persetujuan Penelitian (Informed Consent) 2. Lembar kuesioner Penelitian

3. Master Data

4. Jadwal Kegiatan (Time Table) 5. Rencana Biaya Penelitian

6. Surat Izin Penelitian dari D-IV Bidan Pendidik

(8)

Judul : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007

Nama : Susilawati

NIM : 075102043

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK-USU

Pembimbing Penguji

……….. ………. Penguji I

(dr. Rina Amelia) ( dr. Juliandi Harahap, MA )

……… Penguji II

( dr. Letta Sari Lintang, SpOG )

……… Penguji III

( dr. Rina Amelia)

Program D-IV Bidan pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari prasyarat kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

……..……….. ………. ………..

(9)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN

MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO

KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2007

OLEH :

SUSILAWATI

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(10)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN

MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DESA SAMBIREJO

KECAMATAN BINJAI KAB. LANGKAT

TAHUN 2007

Penulis : Susilawati

Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Tahun Ajaran : 2007 – 2008

ABSTRAK

Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat berlangsung selama sepuluh tahun. Gejala yang dialami wanita pada masa menjelang menopause menyebabkan ketidaksiapan ibu tentang perubahan fisik menopause.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.

Jenis penelitian deskriptif, dilaksanakan di Desa Sambirejo. Sampel Penelitian ini sebanyak 49 orang ibu-ibu yang berusia 40 – 4 tahun.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan ibu masih kurang 77,6% tentang persiapan menopause, persiapan fisik 71,4% dan persiapan psikis / emosional 71,4%.

Sehubungan dengan hasil penelitian ini dapat disarankan agar ibu lebih meningkatkan pengetahuan tentang persiapan apa saja untuk memasuki masa menopause, untuk itu diharapkan peran aktifnya petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan mengenai persiapan memasuki masa menopause.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Walaupun wanita umumnya memiliki umur harapan hidup lebih tinggi dari

pada pria, mereka menghadapi masalah kesehatan lebih rumit. Secara normal wanita

mengalami fase perubahan fisiologi yang berbeda dengan yang dialami pria.

Mengawali masa remajanya wanita mulai mengawali menstruasi yang kemudian

secara normal terjadi setiap bulan selama masa usia reproduktif. Selanjutnya mereka

akan menjalani masa hamil dan menyusui yang melelahkan. Fase ini diakhiri dengan

datangnya menopause yang umumnya mulai terjadi pada usia 45 tahun (Siagian,

2003).

Penelitian yang dilakukan Hardi (2007) menyatakan bahwa jumlah wanita

yang memasuki masa menopause saat ini berjumlah 7,4% dari populasi. Jumlah

tersebut diperkirakan meningkat menjadi 11 % pada tahun 2005, kemudian naiklagi

sebesar 14% pada tahun 2015.

Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi

merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat

berlangsung selama sepuluh tahun. Artinya meskipun seorang perempuan

mengalami haid yang berhenti sama sekali pada usia 50 tahun, misalnya ia mungkin

sudah merasa bahwa siklus haidnya mulai berubah sejak ia berusia 40 tahun.

Menstruasi itu benar-benar tidak datang lagi rata-rata seorang perempuan mencapai

umur 50 tahun (dengan rentan antara 48 dan 52 tahun). Secara medis seorang

perempuan akan dinyatakan telah mengalami menopause jika selama setahun tidak

(12)

Wanita yang mendekati masa menopause mempunyai tiga pola haid. Pertama

haid tetap teratur dan kemudian tiba-tiba berhenti. Kedua, haid menjadi jarang,

intervalnya menjadi panjang sampai akhirnya berhenti. Ketiga, haid menjadi tidak

teratur. Haid kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit dan jarak waktu antara

setiap periode haid tidak dapat diramalkan dengan baik (Jones, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Jones (2005) ada tiga dari banyak gejala yang

dikeluhkan oleh wanita selama menopause akibat penurunan kadar estrogen yaitu

haid tidak teratur, panas dan kekeringan vagina atau rasa terbakar pada vagina.

Banyak gejala yang dialami wanita pada masa klimakterik atau fase

menjelang menopause seperti tersebut di atas menyebabkan ketidaksiapan ibu dalam

menerma perubahan-perubahan pada tubuhnya. Ketidaksiapan ini dipicu kurangnya

pengetahuan tentang perubahan fisik menopause.

Berdasarkan urian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui “gambaran

pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa menopase di Desa Sambirejo

Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007”.

1.2.Tujuan Penelitian

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan

memasuki masa menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat

(13)

1.2.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui persiapan fisik yang dilakukan ibu dalam

menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.

b. Untuk mengetahui bagaimana persiapan psikis ibu dalam

menghadapi masa menjelang menopause di Kabupaten Langkat.

1.3.Pertanyaan Penelitian

“Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa

menopase di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Langkat Tahun 2007.

1.4.Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu

tentang persiapan memasuki masa menopause di Kabupaten Langkat.

b. Sebagai bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

mahasiswa, khususnya di bidang kesehatan.

c. Untuk menambah wawasan penelitian terutama yang berkaitan dengan

(14)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk generalisasi dari

hal-hal khusus. Konsep hanya diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih

dikenal dengan nama variabel.

Adapun kerangka konsep pada penelitian ini yaitu :

a. Pengetahuan persiapan fisik dan persiapan psikis / mental

b. Persiapan memasuki masa menopause

Bagan Variabel Yang Akan Diteliti

3.2. Defenisi Operasional

3.2.1. Pengetahuan Ibu

Defenisi Operasional : Pengetahuan ibu tentang arti menopause,

gejala-gejalanya dan perubahan yang terjadi

pada saat menopause.

Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden

(15)

Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100

- Pengetahuan cukup : 56 – 75

- Pengetahuan kurang : < 55

3.2.2. Persiapan fisik ibu dalam menghadapi menopause

Defenisi Operasional : Persiapan bagaimana yang ibu lakukan untuk

persiapan fisik sebelum memasuki masa

menopause

Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Nominal

Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100

- Pengetahuan cukup : 56 – 75

- Pengetahuan kurang : < 55

3.2.3. Persiapan Psikis / mental ibu dalam menghadapi menopause

Defenisi Operasional : Persiapan bagaimana yang dilakukan ibu dalam

mempersiapkan psikis/mentalnya sebelum

memasuki masa menopause

Cara ukur : Dengan mengukur jumlah jawaban responden

Alat ukur : Kuesioner

Skala ukur : Nominal

Skala Hasil : - Pengetahuan baik : 76 – 100

- Pengetahuan cukup : 56 – 75

(16)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki

masa menopause di desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten langkat Tahun

2007.

4.2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh objek penelitian (Arikunto, 2002). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh wanita yang berusia 40-50 tahun yang berada di

Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat sebanyak 95

orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebahagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).

Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebagian ibu yang tinggal di

Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat dan

bersedia menjadi subjek penelitian. Cara pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah dengan teknik sampel random sampling (acak

(17)

Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus :

4.3. Lokasi dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun V Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat pada bulan Januari sampai Maret 2008, dilakukan penelitian ini

dengan pertimbangan desa tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang

persiapan ibu memasuki masa menopause, banyak keluhan yang dijumpai pada

perempuan menopause seperti gangguan tulang dan sendi. Lokasi ini juga mudah

(18)

4.4. Pertimbangan Etik

Penelitian diawali dengan mengajukan judul karya tulis ilmiah kepada ketua

pelaksana Program D-IV Bidan Pendidik FK-USU dan permohonan izin kepada

kepala Dinas Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, kemudian proses

penelitian dilakukan.

Kuesioner disebarkan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian dilakukan. For menjaga kerahasiaan identitas

responden peneliti tidak mencantumkan nama calon responden pada lembar

pengumpulan data, cukup dengan kodenya saja. Kemudian menjelaskan bahwa

kuesiober ini hanya untuk mengetahui persiapan-persiapan yang dilakukan ibu-ibu

Desa Sambirejo dalam mempersiapkan masa memasuki menopause.

4.5. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada

responden, sebanyak 20 pertanyaan.

4.6. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data berupa data primer dan sekunder yaitu

pengetahuan ibu tentang persiapan fisik dan persiapan psikis dalam mempersiapkan

masa memasuki menopause dan melihat data, ada berapa banyak wanita usia 40-50

tahun yang menjadi sampel.

4.7. Analisa Data

Analisa data yang dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabel-tabel

(19)

tekhnik SPSs 12,5 dengan distribusi frekuensi, kemudian dibandingkan dengan

(20)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Menopause bukanlah peristiwa yang terjadi secara mendadak tetapi

merupakan proses yang berlangsung lama, bahkan pada beberapa orang dapat

berlangsung selama sepuluh tahun. Secara medis seorang perempuan akan

dinyatakan telah mengalami menopause jika selama setahun tidak pernah sama

sekali haid lagi (Irawan, 2002). Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai

“Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Memasuki Masa Menopause di

Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007” diperoleh hasil

sebagai berikut :

5.1.1. Gambaran Umum

5.1.1.2. Umur Ibu

Tabel 5.1.

Distribusi Umur Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

Tahun 2008

Pada tabel tersebut dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

(21)

Pada tabel tersebut dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambi Rejo

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat berdasarkan golongan umur adalah ibu yang

berumur antara 40-45 tahun, yaitu sebanyak 31 orang (63,3%), dan minoritas

golongan umur ibu 45 – 50 tahun, yaitu ada sebanyak 18 orang (36,7%).

5.1.2. Pendidikan

Ibu-ibu di Desa Sambi Rejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat memiliki

tingkat pendidikan yang tertinggi yaitu D3 dan pendidikan yang terendah yaitu

Sekolah Dasar. Distribusi tingkat pendidikan ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, dapat dilihat pada tabel berikut :

Pada tabel 5.3. dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan status pekerjaan adalah ibu

rumah tangga yaitu sebanyak 37 orang (75,5%), ibu yang bekerja pada pihak siswa

yaitu sebanyak 8 orang (16,3%), dan minoritas pada ibu yang bekerja sebagai

pegawai negeri yaitu sebanyak 4 orang (8,2%).

Tabel 5.2.

Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

Tahun 2008

Pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan tingkat pendidikan adalah ibu

(22)

yaitu sebanyak 13 orang (26,5%), berpendidikan SD yaitu sebanyak 8 orang

(16,3%), dan minoritas pada ibu yang berpendidikan D3 yaitu sebanyak 3 orang

(6,1).

5.1.3. Status Pekerjaan

Ibu-ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun

2008 juga dibedakan berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3.

Distribusi Status Pekerjaan Ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat

Tahun 2008

Pada tabel 5.3. dapat dilihat mayoritas ibu di Desa Sambirejo Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, berdasarkan status pekerjaan adalah ibu

rumah tangga yaitu sebanyak 37 orang (75,5%), ibu yang bekerja pada pihak swasta

yaitu sebanyak 8 orang (16,3%) dan minoritas pada ibu yang bekerja sebagai

pegawai negeri yaitu sebanyak 4 orang (8,2%).

5.2. Pengetahuan Tentang Menopause

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan dasar yang

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, pengetahuan itu sendiri penting

(23)

pengetahuan merupakan faktor yang mendukung tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.4.

Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase (%)

1 Pengetahuan kurang 38 77,6

2 Pengetahuan Cukup 3 6,1

3 Pengetahuan Baik 8 16,3

Jumlah 49 100

Pada tabel 5.4. dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang menopause

di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu

yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%),

ibu yang mempunyai pengetahuan baik ada sebanyak 8 orang (16,3%), dan

minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 3 orang (6,1%).

5.2. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik

Perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause

mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan mengenai pengetahuan mengenai persiapan fisik ibu

memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten

(24)

Tabel 5.5.

Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Persiapan Fisik Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Persiapan Fisik Jumlah Persentase (%)

1 Pengetahuan kurang 35 71,4

2 Pengetahuan Cukup 4 8,2

3 Pengetahuan Baik 10 20,4

Jumlah 49 100

Pada tabel 5.5. dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan

fisik memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten

Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu

sebanyak 35 orang (71,4%), ibu yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 10

orang (20,4%) dan minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 4

orang (8,2%).

5.6. Pengetahuan Tentang Perubahan Psikis Atau Emosional

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mengenai pengetahuan

persiapan fisik ibu memasuki masa menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008, diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5.6.

Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause Di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008

No. Pengetahuan Ibu Jumlah Persentase (%)

1 Pengetahuan kurang 35 71,4

2 Pengetahuan Cukup 5 10,2

3 Pengetahuan Baik 9 18,4

Jumlah 49 100

Pada tabel 5.6 dapat dilihat mayoritas pengetahuan ibu tentang perubahan

(25)

Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang mempunyai pengetahuan

yang kurang yaitu sebanyak 9 orang (18,4%) dan minoritas pada ibu yang

pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 5 orang (10,2%).

5.7. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memperoleh data

yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 49

orang responden ibu-ibu dalam persiapannya memasuki masa menopause di Desa

Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008. Data tersebut

dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat

dijabarkan sebagai berikut :

5.7.1. Data Umum

5.7.1.1. Golongan Umur

Ibu – ibu yang dijadikan responden di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat Tahun 2008, cenderung berumur antara 40-45 tahun ada

sebanyak 31 orang (63,3%), daripada ibu-ibu yang berumur 45-50 tahun yaitu ada

sebanyak 18 orang (36,7%).

5.7.1.2. Pendidikan

Pendidikan ibu yang tinggi akan membuat minat ibu yang tinggi untuk

mengetahui secara dini persiapan fisik maupun psikis / emosional memasuki masa

menopause. Pendidikan ibu dibedakan atas ibu yang berpendidikan SD, SLTP,

(26)

Ibu-ibu yang berada di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten

Langkat Tahun 2008, mayoritas berpendidikan SMP ada sebanyak 25 orang (51%),

dan minoritas berpendidikan perguruan tinggi ada sebanyak 3 orang (6,1%).

5.7.1.2. Pekerjaan

Ibu-ibu di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun

2008, mayoritas ibu rumah tangga yaitu ada sebanyak 37 orang (75,5%), dan

minoritas ibu bekerja sebagai pegawai negeri yaitu ada sebanyak 4 orang (8,2%).

5.8. Pengetahuan Tentang Menopause

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh mayoritas

pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause di Desa

Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang

mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%), dan

minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 3 orang (6,1%).

Hal ini menunjukkan bahwa ibu mempunyai pengetahuan yang kurang baik

mengenai menopause, untuk itu perlu diberikan petunjuk mengenai penyebab

terjadinya menopause pada wanita, bahwa masa menopause hormon diproduksi

secara tidak teratur karena sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar

endokrin. Dalam keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerjasama

secara teratur untuk membantu fungsi tubuh. Dalam keadaan berkurangnya salah

satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut berpengaruh. Ketidaktetapan

(27)

thyroid dan hipotalamus. Hormon estrogen kemudian mengatur persediaan dirinya

hingga mencapai suatu tingkatan yang tetap (Irawati, 2002). Menopause sebagai

perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung telur, dan

merupakan suatu perubahan hidup dan pada saat itu seorang wanita mengalami

periode terakhir masa haid. Ini berarti menandakan berakhirnya kemampuan wanita

berproduksi dan merupakan kejadian normal dalam kehidupan wanita (Ali Baziad,

2002).

Untuk itu perlu diberikan pemahaman mengenai kapan seorang wanita

mengalami menopause yaitu mengenai usia haid pertama kali karena semakin cepat

seseorang memasuki masa haid juga akan mempercepat proses menopause, faktor

wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mempercepat menopause, faktor wanita

yang tidak menikah dan bekerja akan mempercepat menopause, banyaknya anak

yang dilahirkan mempengaruhi cepatnya menopause, usia yang tua pada saat

melahirkan akan memperlambat proses menopause, kontrasepsi yang dipakai akan

memperlambat proses menopause, dan merokok juga akan menyebabkan cepatnya

usia menopause (Kasdu, 2002).

5.9. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik

Persiapan fisik memasuki masa menopause merupakan kesiapan dari seorang

wanita untuk menyadari adanya perubahan organ reproduksi maupun hormon pada

saat menopause, yang mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause di

Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang

(28)

minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 4 orang (8,2%). Hal

ini menyebabkan ibu kurang mengetahui persiapan fisik, bahwa perubahan organ

reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai

keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Keadaan ini menyebabkan kondisi tubuh seperti perasaan panas luar biasa

pada wajah dan bagian atas (seperti leher dan dada) melalui perabaan tangan akan

terasa peningkatan suhu pada daerah tersebut, adanya keringat yang berlebihan

akibat suhu udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu panas

dan tubuh mulai menjadi panas, vagina kering sehingga dapat menimbulkan sakit

saat berhubungan intim, adanya penambahan berat badan sehubungan menurunnya

hormon estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak, dan nyeri

otot dan sendir (Irawati, 2002).

Untuk itu diperlukan persiapan fisik menjelang masa menopause yaitu

dengan berolahraga secara teratur untuk meningkatkan kekuatan tulang dengan

melakukan olahraga seperti jalan kaki, joging, meditasi dan yoga, mengkonsumsi

makanan yang kaya akan kalsium seperti susu, keju, kacang-kacangan yang dapat

mengurangi keropos tulang, mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin

seperti buah dan sayuran, serta mengurangi konsumsi teh, kopi, minuman soda dan

alkohol karena dapat memperlambat penyerapan kalsium (Irawati, 2002).

5.10. Pengetahuan Tentang Perubahan Psikis atau Emosional

Perubahan psikis atau kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang

menopause, membuat wanita merasa tertekan, menganggap dirinya tidak berguna

(29)

memberatkan keluarga dan orang lain (Manuaba, 1999). Mayoritas pengetahuan ibu

tentang perubahan psikis atau emosional memasuki masa menopause, di Desa

Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2008, adalah ibu yang

mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35 orang (71,4%), dan

minoritas pada ibu yang pengetahuannya cukup yaitu sebanyak 5 orang (10,2%).

Untuk itu perlu diberikan petunjuk kepada ibu untuk mempersiapkan kondisi psikis

atau emosional menuju masa menopause seperti mengikuti aktivitas yang

menyenangkan, memperbanyak lawan bicara, makan makanan yang bergizi,

mengurangi lemak, alkohol dan kafein, berolahraga secara teratur, mengurangi stress

seperti meditasi dan menarik nafas panjang, tidur yang cukup setiap malam, dan

(30)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan hasil penelitian

mengenai “Gambaran pengetahuan ibu tentang persiapan memasuki masa

menopause di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat Tahun 2007”

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas pengetahuan ibu tentang menopause mayoritas mempunyai

pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 38 orang (77,6%).

2. Mayoritas pengetahuan ibu tentang persiapan fisik memasuki masa menopause

adalah ibu yang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu sebanyak 35

orang (71,4%).

3. Mayoritas pengetahuan ibu tentang perubahan psikis atau emosional memasuki

masa menopause yaitu mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu

(31)

6.2. Saran

Saran-saran yang dapat penulis berikan dalam karya tulis ilmiah ini ialah :

a. Diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan

tentang menopause dan persiapan-persiapan memasuki menopause pada ibu-ibu

di Desa Sambirejo.

b. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat lebih dikembangkan lagi

mengenai persiapan-persiapan memasuki masa menopause.

c. Diharapkan kepada ibu-ibu di Desa Sambirejo agar lebih meningkatkan lagi

(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Defenisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera

manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

2.1.2. Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan yaitu :

a. Tahu (Know)

Pada tingkat ini merupakan hal untuk mengingat kembali suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya.

b. Memahami (Comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi sebenarnya.

d. Analisis (Analysis)

Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

(33)

e. Sintesis (Syntesis)

Merupakan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

f. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan perilaku terhadap suatu

materi atau objek berdasarkan suatu kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket

yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian

atau responden. Ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur

dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas (Notoatmodjo, 2003).

2.2. Menopause

2.2.1. Defenisi

Kata menopause berasal dari 2 bahasa Yunani yang “bulan” dan

“penghentian sementara”. Berdasarkan defenisinya kata Menopause itu

berarti masa istirahat. Secara linguistik, istilah yang lebih tepat adalah

Menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi (Irawati, 2002).

Menopause artinya berhenti haid, terjadi dalam masa klimakterium

pada usia 50 tahun (Depkes, 1993).

Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary (Kasdu, 2002)

mendefinisikan menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah

yang biasanya terjadi antara usia 45 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang

(34)

Dr. Med. Ali Baziad, SPOG (2002) menyebutkan menopause sebagai

perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi hormon indung

telur. Istilah menopause digunakan untuk menyatakan suatu perubahan hidup

dan pada saat itu seorang wanita mengalami periode terakhir masa haid.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa menopause berhentinya

haid. Ini menandai berakhirnya kemampuan wanita untuk bereproduksi dan

merupakan kejadian normal dalam kehidupan setiap wanita.

2.2.2. Penyebab Terjadinya Menopause

Sering kita mendengar atau membaca penjelasan tentang menopause

seperti “indung telur rusak”, “estrogen tidak lagi atau kekurangan hormon”.

Kenyataan sebenarnya tidak begitu, indung telur perempuan tidak rusak pada

saat menopause, ia hanya mengikuti proses degenerasi atau penuaan secara

alamiah. Begitu pula hormon estrogen tak berhenti di produksi dalam tubuh,

tetapi produksinya memang sudah mulai berkurang secara berangsur-angsur

bahkan sejak perempuan memasuki usia 20-an.

Untuk memahami mengapa terjadi menopause, mengapa dan

bagaimana menopause itu mempengaruhi perempuan, pertama-tama kita

harus memiliki pemahaman dasar tentang sistem endokrin perempuan.

Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur semua zat penting dalam

tubuh perempuan yang dikenal sebagai hormon. Dua hormon penting yang

dihasilkan perempuan adalah estrogen dan progesteron. Salah satu bagian

(35)

Pada masa menopause, hormon diproduksi secara tidak teratur karena

sedang terjadi penyesuaian keseimbangan pada kelenjar endokrin. Dalam

keadaan seimbang, hormon-hormon tersebut akan bekerja sama secara

teratur untuk membantu fungsi tubuh. Dalam keadaan berkurangnya salah

satu hormon, hormon lain pada kelenjar ini akan ikut terpengaruh.

Ketidaktetapan produksi hormon bisa terjadi bukan saja pada indung telur,

tapi juga pada payudara, thyroid dan hipotalamus. Hormon estrogen

kemudian mengatur persediaan dirinya hingga mencapai suatu tingkatan

yang tetap (Irawati, 2002).

2.2.3. Gejala-gejala Menopause

Faktor yang mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause

yaitu seperti :

A. Perubahan fisik

Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat

menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik tubuh seorang wanita.

Keadaan ini berupa keluhan-keluhan ketidaknyamanan yang timbul

dalam kehidupan sehari-hari, seperti :

1. Hot flushes atau perasaan panas pada bagian tubuh

Hot flushes adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah dan

tubuh bagian atas (seperti leher dan dada). Dengan perabaan

tangan akan terasa adanya peningkatan suhu pada daerah tersebut.

2. Keringat berlebihan

Pancaran panas pada tubuh pengaruh hormon yang mengatur

(36)

udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi terlalu

panas dan tubuh mulai menjadi panas serta mengeluarkan

keringat untuk mengeluarkan diri.

3. Vagina kering

Perubahan pada organ reproduksi, diantaranya pada daerah

vagina sehingga dapat menimbulkan rasa sakit saat berhubungan

intim.

4. Penambahan berat badan

Berdasarkan penelitian, setiap kurun 10 tahun akan bertambah

berat badan atau tubuh akan melebar secara bertahap, ini diduga

ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan

pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

5. Nyeri otot atau sendi

B. Perubahan psikis atau Emosional

Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang

menopause meliputi :

 merasa tua

 mudah tersinggung

 tidak menarik lagi

 rasa tertekan karena takut menjadi tua

 mudah kaget sehingga jantung berdebar

 takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami

 takut bahwa suami akan menyeleweng

(37)

 merasa tidak berguna lagi

 merasa memberatkan keluarga dan orang lain

Untuk menghindari perubahan dan gejolak jiwa menghadapi

menopause berdasarkan atas keharmonisan dan saling pengertian. Di tengah

keluarga yang harmonis kesiapan menerima proses penuaan makin besar

tanpa menghadapi gejala klinis yang berarti, karena keharmonisan ini sangat

penting (Manuaba, 1999).

2.2.4. Faktor yang mempengaruhi

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi kapan seorang

wanita mengalami menopause (Kasdu, 2002).

a. Usia haid

Semakin muda seseorang mengalami haid pertama kalinya semakin lama

ia memasuki masa menopause

b. Faktor psikis

Wanita yang tidak menikah dan bekerja akan mengalami menopause

lebih cepat dibandingkan wanita yang menikah dan bekerja

c. Jumlah anak

Semakin sering seorang wanita melahirkan maka semakin lama mereka

memasuki masa menopause.

d. Usia kehamilan

Semakin tua seseorang melahirkan anak maka semakin tua ia memasuki

usia menopause. Ini karena kehamilan dan persalinan akan

memperlambat sistem organ reproduksi, bahkan akan memperlambat

(38)

e. Pemakaian kontrasepsi

Pemakaian kontrasepsi ini khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal.

Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi

indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang

menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama memasuki masa

menopause.

f. Merokok

Diduga wanita perokok akan lebih cepat memasuki usia menopause.

2.2.5. Persiapan Fisik memasuki Menopause

Adapun persiapan-persiapan fisik yang dapat kita lakukan dalam

menghadapi masa menjelang menopause antara lain :

a. Berolahraga secara teratur

Olahraga selain membantu mengurangi datangnya gejala awal

menopause, dapat pula meningkatkan kekuatan tulang. Mulailah dengan

olahraga seperti jalan kaki, joging, mediatasi dan yoga.

b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium

Mengkonsumsi makanan seperti susu, keju dan kacang-kacangan dapat

mengurangi kekeroposan tulang. Telah terbukti bahwa pemberian

kalsium jangka panjang (12 tahun) dengan dosis 1,2 – 2,5 gr/hari dapat

menurunkan patah tulang sampai 50%. Pemberian kalsium jangka

pendek dengan dosis rendah tidak ada gunanya.

c. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah-buahan

(39)

Vitamin yang terkandung dalam buah-buahan dan sayuran dapat

meningkatkan kesehatan tubuh.

d. Mengurangi konsumsi teh, kopi, minum soda dan alkohol

Minuman ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat

penyerapan kalsium.

e. Menghindari merokok

Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause lebih awal dan

memudahkan kita terkena osteoporosis

2.2.6. Persiapan psikis memasuki menopause

Adapun persiapan - persiapan psikis memasuki masa menopause dapat

berupa :

 Ikut aktivitas yang menyenangkan

 Perbanyak kawan bicara

 Makanlah secara teratur dan bergizi, kurangi lemak, alkohol dan kafein

 Olahraga secara teratur

 Cobalah teknik mengurangi stress seperti nafas yang dalam, meditasi

 Tidurlah yang cukup setiap malam

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A, 2002, Psikologi Sosial, Edisi Revisi, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto.S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi,

Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Depkes, 2004, Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

_________,1993, Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Gangguan Sistem

Reproduksi, Jakarta.

Irawati. T, 2002, Menopause, www.Situs,kespro,info/aging/nov/agO2.html.

Jones dan Llewellyn.D, 2005, Setiap Wanita. P.T. Delapatra Publishing, Indonesia.

Kasdu.D, 2005, Kiat Sehat dan bahagia di Usia Menopause, Puspa Swara,

Jakarta.

Media Indonesia Online, 2005, Anemia, Menopause, dan Osteoporosis Banyak

Serang Wanita, www.depkes.go.id/index.php? Option.

Notoatmodjo. S, 2003. Metode Penelitian Kesehatan, Cetakan II, Edisi Revisi,

Rineka Cipta. Jakarta.

__________. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Cetakan I, Rineka

Cipta.Jakarta.

Siagian. A, 2003. Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia Menopause

Dengan Serius, www.situs.kespro.info/aging/des/2003/ag01.html.

Sibuea. P, 2005. Perempuan Lanjut Usia dan Penyakit Jantung, www.sinar

harapan.co.id/Iptek/kes/2003.1212/kesehatan?html.

(41)

Urnobasuki. H, 2004. Takut Menghadapi Menopause, Cobalah Minuman

Kedelai, www.sinarharapan.co.id/iptek/kes/2004/0430/kes2.html.

Walgito. B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), Andi Offset. Yogyakarta.

http//www.PERMI.co.id. 2007, Simposium Nasional Perkumpulan Menopause

(42)

KUESIONER TENTANG

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI

MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO

KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2007

A. Data Demografi

No. Responden :

Umur :

Alamat :

Berikan tanda silang (X) untuk jawaban yang menurut anda paling benar :

1. Pendidikan ibu terkahir saat ini :

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan Tinggi

2. Pekerjaan Ibu saat ini :

a. Ibu Rumah Tangga

b. Wiraswasta

(43)

B. Pengetahuan tentang Menopause

1. Apakah menopause itu ?

a. Menopause artinya berhentinya masa menstruasi atau haid selama lebih

dari satu tahun.

b. Usia di atas 50 tahun

c. Orang yang sudah tua dan pikun setiap wanita

2. Biasanya menopause terjadi pada usia

a. 40 – 50 tahun

b. 30 - 40 tahun

c. 20 – 30 tahun

3. Perubahan yang terjadi pada wanita ketika menopause biasanya berdampak

pada ..

a. Gangguan fisik dan mental

b. Gangguan mental

c. Gangguan fisik

4. Tanda bahwasanya seorang wanita telah memasuki menopause yaitu

a. Datangnya haid

b. Tidak dapat menstruasi lagi lebih dari 1 tahun

c. Memasuki usia di atas 50 tahun

5. Gejala-gejala yang timbul pada masa menjelang menopause seperti tersebut

di bawah ini kecuali :

a. Panas (hot flushes) di wajah, leher dan dada

b. Penurunan libido

(44)

6. Faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya menopause yaitu :

a. Usia pertama haid, pemakaian alat KB

b. Jumlah anak, merokok

c. Semua benar

7. Mengapa usia pertama mendapat haid dapat mempengaruhi menopause ?

a. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin lama ia akan

memasuki menopause

b. Karena semakin cepat kita mendapat haid maka semakin cepat pula ia

memasuki menopause

c. Tidak ada hubungannya dengan masa usia menopause.

8. Masalah kesehatan pada masa menopause adalah ..

a. Payudara kendur

b. Payudara tegang

c. Payudara keriput

9. Mengapa wanita yang sudah menopause menjadi gemuk ?

a. Karena wanita menopause banyak makan

b. Karena pada usia memasuki menopause akan mengalami pertukaran zat

lemak sehingga terjadi penambahan berat badan

c. Karena pada wanita menopause mudah lelah dan sering tidur sehingga

tumbuh menjadi gemuk

10.Mengapa pada menopause sering mengalami osteoporosis ?

a. Karena terjadi pengeroposan tulang yang disebabkan kurangnya kalsium

b. Karena pada usia lanjut tulang wanita akan memendek

(45)

C. Pengetahuan Tentang Persiapan Fisik

1. Apa itu perubahan fisik pada menopause

a. Perubahan organ reproduksi atau organ tubuh wanita yang

mempengaruhi keadaan tubuh wanita itu.

b. Perubahan yang dialami wanita karena usianya

c. Perubahan perasaan

2. Dari perubahan fisik wanita akan mengalami masalah fisik yang dirasakan

seperti :

a. Sakit kepala, nyeri sendi (rematik), sakit kepala

b. Sesak nafas, susah tidur, berkurangnya cairan vagina

c. Semuanya benar

3. Upaya apa yang dilakukan dalam pencegahan hal tersebut ?

a. Rajin berolahraga, mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan

menghindari merokok

b. Banyak bergerak, mengkonsumsi obat-obatan

c. Banyak tidur, banyak makan dan banyak istirahat

4. Persiapan fisik yang baik dilakukan wanita sebelum memasuki masa

menopause, antara lain :

a. Menghindari merokok, minum alkohol dan banyak minum air putih

b. Olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan yang kaya akan

kalsium dan vitamin

c. Semua jawaban benar

5. Persiapan untuk menjaga agar tidak terjadi osteoporosis atau pengeroposan

(46)

a. Olahraga dan mengkonsumsi vitamin dan kalsium

b. Banyak istirahat dan jangan banyak bergerak

c. Banyak melakukan terapi

6. Makanan yang banyak mengandung kalsium terdapat pada :

a. Susu, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan

b. Kopi, teh dan jamu

c. Obat-obatan

7. Gejala hot flashes (rasa panas pada tubuh) seperti :

a. Rasa panas (pada daerah muka, dada dan kepala), berkeringat dan

peningkatan detak jantung.

b. Dingin, sesak napas dan menggigil

c. Rasa ngantuk dan ingin tidur

8. Persiapan kita yang utama dalam mempersiapkan fisik kita dalam

menghadapi menopause yaitu :

a. Berolahraga secara teratur, menghindari merokok

b. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalsium

c. Semua benar

9. Minuman yang penting untuk mempersiapkan fisik kita yaitu :

a. Susu, jus buah

b. Teh, kopi

c. Obat-obatan

10.Apabila terjadi gejala-gejala menopause di atas maka sebaiknya yang

dilakukan adalah ..

(47)

b. Pergi ke para normal

c. Minum obat-obatan

D. Pengetahuan tentang perubahan psikis atau emosional

1. Apa itu perubahan psikis pada menopause ?

a. Perubahan kejiwaan ibu atau perubahan emosi dari stabil (biasa) menjadi

tidak stabil (tidak biasa)

b. Perubahan bentuk tubuh ibu

c. Perubahan hormon ibu

2. Yang tergolong dalam perubahan psikis wanita menjelang menopause :

a. Sedih, rapuh dan rasa tertekan

b. Tidak menarik lagi, mudah kaget dan mudah marah

c. Semua jawaban benar

3. Apa yang sebaiknya dilakukan dalam upaya mengatasi perubahan emosional

tersebut :

a. Ikutlah aktivitas yang menyenangkan, perbanyak kawan bicara dan

carilah pihak-pihak atau orang-orang yang dapat membantu anda

b. Banyak bergosip dan membuat sensasi baru

c. Menyendiri dan banyak merenung.

4. Perasaan yang biasanya muncul pada saat menjelang menopause, yang

berhubungan dengan masalah psikis ibu antara lain :

a. Rapuh, sedih dan tertekan

b. Senang, gembira dan puas

(48)

5. Akibat dari perasaan rapuh, sedih dan tertekan wanita menopause menjadi :

a. Depresi, mudah tersinggung dan tidak konsentrasi kerja

b. Menangis, lelap tidur dan santai

c. Mudah lapar, mudah ngantuk dan haus

6. Salah satu kegiatna yang dilakukan untuk mengurangi stres seperti :

a. Olahraga dapat mengusir stres, meningkatkan semangat dan rasa percaya

diri

b. Memaki-maki dan melampiaskan kemarahan

c. Makan dan jalan-jalan

7. Perubahan kejiwaan (psikis) yang timbul pada wanita menjelang menopause

seperti :

a. Merasa tidak berguna lagi, tidak menghasilkan sesuatu dan memberatkan

keluarga atau orang lain

b. Merasa berguna dan banyak teman

c. Merasa semakin seksi dan cantik

8. Hal-hal yang melatar belakangi seorang wanita menopause mengalami

perubahan emosional dan mudah marah, yaitu :

a. Kurangnya waktu tidur karena terjadinya hot flashes (rasa panas pada

tubuh) pada malam hari sehingga dapat menyebabkan keletihan dan

mudah marah.

b. Kurangnya waktu tidur karena pikiran

(49)

9. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah psikis

ibu, yaitu :

a. Berolahraga, meningkatkan rasa percaya diri dan lebih banyak

menjalankan ibadah dengan penuh

b. Jalan-jalan dan rekreasi

c. Banyak istirahat dan melakukan apa yang kita inginkan

Gambar

Tabel 5.1.  Distribusi Umur Ibu di Desa Sambirejo
Tabel 5.2.   Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu di Desa Sambirejo
Tabel 5.3.  Distribusi Status Pekerjaan Ibu di Desa Sambirejo
Tabel 5.4.  Distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Menopause
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan kausalitas dan menggunakan data primer (pada variabel bebas yang pertama yaitu

Karena sebagaimana diketahui tanaman soba merupakan tanaman daerah subtropis yang menyukai kondisi iklim mikro terutama suhu yang rendah (15°C - 25°C), kebutuhan

dengan cara menginokulasikan kultur murni Bacillus megaterium pada media NA miring dengan metode goresan, kemudian diinkubasi pada suhu kamar..

dengan jumlah yang di tentukan dengan bantuan manusia tanpa menggunakan pejantan langsung.. KELEBIHAN DAN

Setelah dilakukan Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran yang diajukan oleh perusahaan saudara untuk paket pekerjaan Pengadaan Buku Perpustakaan Desa dan Perpustakaan

Sehubungan dengan Pelelangan Pemilihan Langsung dengan Pascakualifikasi yang di laksanakan oleh Panitia Pengadaan barang/Jasa Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan untuk

Makan jaga kawal Polres Ogan Ilir Ta. Pemilik

Proses biodegradasi limbah cair industri kelapa sawit dengan menggunakan reaktor UASB telah dilakukan dan bekerja dengan baik, namun proyeksi skala besar