PROGRAM APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KARO
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Ahli Madya
HERY HADINATA SEMBIRING
082406006
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
JUDUL : PROGRAM APLIKASI KAMUS INDONESIA-
KARO
KATEGORI : TUGAS AKHIR
NAMA : HERY HADINATA SEMBIRING
NOMOR INDUK MAHASISWA : 082406006
PROGRAM STUDI : DIPLOMA (D3) TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN : MATEMATIKA
FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Mei 2011
Diketahui:
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Suyanto, M.Kom
iii
PERNYATAAN
PROGRAM APLIKASI KAMUS INDONESIA-KARO
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Mei 2011
ABSTRAK
Tugas Akhir ini bertujuan membangun sebuah program aplikasi yang bisa digunakan
semua kalangan, khususnya dalam hal menterjemahkan kata dari bahsa Indonesia ke
dalam bahasa Karo. Program aplikasi ini dibuat dan di kembangkan dengan perangkat
lunak yang bernama Microsoft Visual Basic 6.0. Pembuatan paper dari tugas akhir ini
menggunakan perangkat lunak Microsoft Office 2003.
Dengan adanya program aplikasi Kamus Indonesia-Karo dapat lebih mudah dalam
proses menterjemahkan kata-kata dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Karo, sehingga
pengguna akan dapat menghemat biaya dan waktu. Program aplikasi ini juga dilengkapi
dengan fungsi untuk menginput data kedalam database. Hasil dari perancangan program
v
PENGHARGAAN
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Program Aplikasi
Kamus Indonesia-Karo” pada waktu yang telah ditetapkan. Tak lupa shalawat serta salam
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan ke jalan yang terang yang penuh dengan ilmu pengetahuan
Tugas Akhir ini tidak mungkin bisa selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempata yang baik ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Drs. Suyanto, M.Kom selaku dosen pembimbing penulis unutk
menyelesaikan Tugas Akhir ini yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahan selama ini kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3. Orang Tua Tercinta Ayahanda Drs.Jakarni Sembiring dan Ibunda Juliana Br
Ginting yang telah memberikan dorongan, motivasi, nasehat, kasih sayang,
Sembiring yang telah memberi saya support dalam mengerjakan dan
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Drs. B.Dharma Meliala selaku narasumber yang telah memberi banyak
masukan kepada penulis.
5. Ibu Riahta br Sitepu yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di Sekolah Dasar Negeri 6 Kabanjae.
6. Seluruh Staff pengajar Program Studi d-3 Ilmu Komputer Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Keluarga saya yang selama ini telah memberikan dorongan dan doa
selama ini.
8. Buat teman-teman Kom-A 08 yang telah banyak membantu dan memberikan
semangat kepada penulis.
Penulis menyadari penulisan tugas akhir ini masih banyak kesalahan-kesalahan baik dari
penulisan maupun kata-kata. Oleh karena itu penulis sangat berharap adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata, penulis berharap tugas akhir ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan rahmat dan hidayah kepada kita
semua. Amin.
Medan, Mei 2011
Penulis
vii
1.5 Metodologi Penelitian 4
1.6 Tinjauan Pustaka 5
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI 7
2.7 Sekilas Tentang Visual Basic 13
BAB 3 BAHASA DAN BUDAYA KARO 20
3.1 Bahasa Karo 20
3.2 Budaya dan Adat Istiadat Karo 24
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 29
4.1 Analisis Sistem 29
4.2 Model Perancangan Aplikasi 30
4.3 Perancangan Aplikasi 31
4.4 Perancangan Keluaran (output) Aplikasi 32
4.5 Perancangan Masukan (input) Aplikasi 34
4.6 Perancangan Database 36
4.7 Perancangan Komunikasi (dialog) Data 36
4.8 Diagram Konteks 37
4.9 Flowchart Sistem 38
BAB 5 IMPLEMENTASI PROGRAM 40
5.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi Program 40
5.2 Komponen Utama dalam Implementasi Program 40
5.3 Prosedur Penggunaan Program 42
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 48
6.1 Kesimpulan 48
6.2 Saran 48
DAFTAR PUSTAKA 50
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Kotak Dialog New Project 14
Gambar 2.2 Tampilan Utama Visual Basic 6.0 15
Gambar 2.3 Menu Bar 16
Gambar 2.4 Toolbar 16
Gambar 2.5 Toolbox 16
Gambar 2.6 Project Explorer 17
Gambar 2.7 Property Window 18
Gambar 2.8 Form Designer 19
Gambar 2.9 Code Window 19
Gambar 3.1 Aksara Karo 24
Gambar 4.1 Model Air Terjun 30
Gambar 4.2 Tampilan Form Kamus 32
Gambar 4.3 Tampilan Form Cari Kata 33
Gambar 4.4 Tampilan Form Help 33
Gambar 4.5 Tampilan Form About 34
Gambar 4.6 Tampilan Form Login 35
Gambar 4.7 Tampilan Form Input Kata 35
Gambar 4.8 Diagram Konteks 37
Gambar 4.9 Flowchart Mencari Kata 38
Gambar 4.10 Flowchart Login Admin 39
Gambar 5.1 Menu Utama 43
Gambar 5.2 Form Cari Kata 44
Gambar 5.3 Form Login 45
Gambar 5.4 Form Input Kata 45
ABSTRAK
Tugas Akhir ini bertujuan membangun sebuah program aplikasi yang bisa digunakan
semua kalangan, khususnya dalam hal menterjemahkan kata dari bahsa Indonesia ke
dalam bahasa Karo. Program aplikasi ini dibuat dan di kembangkan dengan perangkat
lunak yang bernama Microsoft Visual Basic 6.0. Pembuatan paper dari tugas akhir ini
menggunakan perangkat lunak Microsoft Office 2003.
Dengan adanya program aplikasi Kamus Indonesia-Karo dapat lebih mudah dalam
proses menterjemahkan kata-kata dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Karo, sehingga
pengguna akan dapat menghemat biaya dan waktu. Program aplikasi ini juga dilengkapi
dengan fungsi untuk menginput data kedalam database. Hasil dari perancangan program
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Dengan perkembangan teknologi, banyak aplikasi komputer yang dapat
digunakan untuk mempermudah pekerjaan dan pembelajaran kehidupan sehari-hari. Salah
satu contoh sederhana adalah kamus digital. Dengan kamus digital kita dapat
menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain secara komputerisasi. Untuk itu penulis
mencoba membuat suatu kamus digital yang bisa menterjemahkan bahasa Indonesia ke
bahasa Karo.
Bahasa Karo merupakan salah satu bahasa di antara ribuan bahasa daerah di
Indonesia. Sebagai bahasa daerah, bahasa Karo memiliki kekhasan dalam hal tata bahasa
dan arti kata. Hal itu yang membedakannya dari bahasa daerah lain, khususnya dengan
rumpun bahasa Batak lainnya. Bahasa Karo adalah bentuk bahasa Austronesia Barat yang
digunakan di daerah Pulau Sumatera sebelah utara pada wilayah Kepulauan Indonesia
(Dyen, 1965:26). Istilah “Batak” sendiri mengacu pada sekumpulan suku atau kelompok
Bahasa Karo juga memiliki ke khasan seperti penggunaan dialek. Tarigan dan
Tarigan (1979:3) mengidentifikasikan sebanyak tiga dialek utama, yaitu: dialek Karo
Gunung-gunung yang digunakan di dataran tinggi, sebelah barat wilayah munthe, dialek
Kabanjahe yang digunakan di sebelah timur dataran tinggi serta dialek Jahe-jahe yang
digunakan di wilayah-wilayah di Tanah Karo di Kabupaten Deli Serdang antara kota
Medan dan Dataran Tinggi Karo.
Kamus bahasa Indonesia-Karo ini disusun untuk mereka yang ingin belajar
Bahasa Karo, tetapi berasal dari daerah atau suku lain di Indonesia. Dan juga untuk
mereka yang sebenarnya orang Karo, tetapi lingkungan hidup mereka di luar Tanah Karo
dan bahasa yang mereka gunakan bukan bahasa Karo.
1.2. Rumusan Masalah
1. Keunikan bahasa Karo masih lebih banyak ditemukan dalam wujud lisan
daripada tulisan sehingga sulit untuk dikembangkan.
2. Kurangnya minat untuk membaca buku bahasa Daerah Karo.
3. Penggunaan kata-kata unik atau kata-kata tradisional sudah jarang
dipergunakan.
4. Semakin berkurangnya masyarakat yang menggunakan bahasa daerah Karo.
3
1.3. Batasan Masalah
1. Program Aplikasi Kamus Indonesia-Karo ini hanya berfungsi untuk
menterjemahkan kata-kata dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Karo.
2. Program ini dibatasi hanya untuk menterjemahkan kata dan bukan kalimat.
3. Penggunaan dialek maupun bentuk bahasa karo lainnya tidak diikutsertakan
dalam Program Aplikasi ini.
4. Penggunaan bahasa tradisional karo tidak ada dalam Program Aplikasi ini.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk memudahkan dalam menggunakan bahasa Karo dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Memberikan cara belajar bahasa Karo dengan menggunakan komputer.
3. Untuk mencegah hilangnya penggunaan bahasa Karo.
1.5. Metodologi Penelitian
1. Motode Pengumpulan Data
a. Observasi atau melakukan pengamatan langsung yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran penelitian.
b. Wawancara kepada narasumber.
c. Studi pustaka yaitu dengan mempelajari buku-buku yang mendukung.
Juga mempelajari dari internet.
2. Membuat Aplikasi
a. Analisis Sistem adalah tahap untuk mengidentifikasi masalah.
b. Desain yaitu membuat tampilan program semenarik mungkin.
c. Coding yaitu membuat kode terhadap program.
d. Debugging yaitu tahap pencarian kesalahan dalam program.
e. Compiling yaitu membuat program menjadi executable.
f. Membuat petunjuk untuk menjalankan program.
3. Uji Aplikasi
Menguji aplikasi yang telah dibuat apakah sesuai dengan yang telah
direncanakan dan mencari kesalahan aplikasi untuk diperbaiki.
4. Perbaikan
Memperbaiki kesalahan yang di temukan dan memperbaiki untuk
memaksimalkan aplikasi
5. Membuat laporan Tugas Akhir
5
1.6. Tinjauan Pustaka
Sebagai karya tulis yang dinilai baik adalah memiliki referensi yang cukup. Oleh karena
itu penulis mengumpulkan bahan bacaan yang memberikan informasi yang berhubungan
dengan penelitian penulis. Bahan bacaan yang dipergunakan tersebut, diperoleh dari
perpustakaan universitas, koleksi milik sendiri dan pinjaman dari teman-teman penulis.
Sebagai salah satu referensi penulis dalam melakukan penelitian adalah buku
kamus Indonesia-Karo, dimana kosa kata yang ada di dalamnya menjadi referensi yang
sangat penting bagi penulis. Sehingga dengan adanya buku tersebut maka pengerjaan
penelitian yang akan penulis laksanakan akan berjalan sesuai dengan harapan.
1.7. Sistematika Penulisan
Pada penulisan tugas akhir, penulis menguraikan menjadi 6 bab, yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan maslah,
tujuan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang Bahasa Pemrograman
Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang bahasa daerah karo.
BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
Pada bab ini penulis akan menganalisis aplikasi dan rancangan yang akan
dibuat.
BAB 5 IMPLEMENTASI APLIKASI
Pada bab ini, penulis menguraikan tentang implementasi, pengertian,
tahap-tahap implementasi sistem dan kebutuhan sistem.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis menguraikan kesimpulan dan saran.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kamus
Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus, dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata
Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani okeanos yang berarti lautan. Sejarah kata itu
jelas memperlihatkan mana dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah
pengetahuan, khusunya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya.
dalam pengertian lain, Kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan,
biasanya disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakainya (
Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kamus disusun sesuai dengan abjad dari A-Z dengan
tujuan untuk memudahkan pengguna kamus dalam mencari istilah yang diinginkannya
dengan cepat dan mudah. Kmaus memiliki kegunaan untuk memudahkan penggunanya
2.2 Kamus Digital
Kamus digital lebih mengutamakan pada fasilitas pengolah kata elektronis, yaitu sebuah
fasilitas yang memungkinkan aplikasi pengolah kata memerikssa ejaan dari dokumen
yang diketik. Hal ini dapat meminimumkan kemungkinan salah eja atau salah ketik.
Dinegara-negera maju, pengguna fasilitas pengolah kata elektronis sangat umum,
sehingga menjadi salah satu indicator pemilihan terhadap pengolah kata yang hendak
dipakai (Rinarozky, 2007).
Pengguna kamus elektronis atau kamus digital dalam aplikasi pemrosesan teks
merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan. Kamus merupakan basis pemeriksaan, basis
pengetahuan, bahkan sebagai basis penyelidikan (Rinarizky,2007).
2.3 Data
Data dapat didefenisikannsebagai deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi
(Al-Bahra Bin Ladjamudin, 2005). Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku atau
tersimpan sebagai file didalam database.
Menurut Bambang Wahyudi, kata data diambil daribahasa Inggris yang berasal
dari bahasa Yunani datum yang berarti fakta. Bentuk jamak dari datum adalah data. Jadi,
data adalah suatu nilai mentah yang tidak memiliki arti apa-apa apabila dia berdiri sendiri.
Data juga dapat diartikan sebagai deskripsi tentang bena, kejjadian, aktivitas dan transaksi
9
Data merupakan kumpulan dari angka-angka maupun karakter-karakter yang tidak
memiliki arti. Karakter (angka,abjad,symbol) adalah sekelompok kecil bit yang
pengaturanya memberikan arti tertentu dan bit merupakan satuan data yang terkecil dalam
proses komputer yaitu terdiri dari angka nol atau satu. Data dapat diolah sehingga
menghasilkan informasi (Priyono Dwi widodo).
Proses pengolahan data terbagi menjadi tiga tahapan, yang disebut dengan siklus
pengolahan data (data Processing Cycle) yaitu:
1. Tahapan Input
Yaitu dilakukan proses pemasukan data kedalam komputer lewat media inout
(inpur devices).
2. Tahapan Processing
Yaitu dilakukan proses pengolahan data yang sudah dimasukkan yang
dilakukan oleh alat pemroses ( Process devices) yang dapat berupa proses
perhitungan, perbandingan, pengendalian dan pencarian di storage.
3. Tahapan Output
Yaitu dilakukan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data kea lat
2.4 Informasi
Menurut Adi Nugroho, informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian
rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.
Agar informasi menjadi lebih berharga, maka informasi harus memenuhi criteria
sebagai berikut:
1. Informasi harus akurat sehingga mendukung pihak manajemen dalam
mengambil informasi.
2. Informasi harus relevan sehingga benar-benar terasa manfaatnya bagi yang
membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu sehingga tidak ada keterlambatan pada saat
dibutuhkan.
2.5 Sistem Informasi
Menurut Davis (1985) sistem adalah bagian-nagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama-sama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud sedangkan
Lucas (1989) mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variable yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Menurut
McLeod, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan sedangkan Robert G.Murdick (1993), mendefinisikan sistem
sebagai separangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk
11
Definisi Sistem Informasi:
1. Menurut Gelinas, Oran dan Wiggins (1990) : Sistem Informasi adalah suatu
sistem buatan manusia berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai.
2. Menurut Alter (1992) : Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,
iformasi, manusia dan teknologi informasi yang di organisasikan untuk mencapai
tujuan dalam sebuah organisasi.
3. Menurut Wilkinson (1992) : Sistem Informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (output) berisi informasi untuk mencapai sasarab
perusahaan.
4. Hall (2001) : Sistem Informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana
data dikelompokkan, diperoses, menjadi informasi dan didistribusi kepada user.
5. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
6. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
7. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manjerial dan kegiatan strategi
dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
2.6 Database
Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan
dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data
yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi.
Untuk membuat dan mengakses dapat digunakan DAO ( Data Access Object), ADO (
AktiveX Data Object) atau File IO (File Input Output). Visual Basic 6.0 dapat menangani
bermacam-macam format database, yaitu format database Microsoft Access, Microsoft
Excel, dBAse, FoxPro, Paradox, ODBC, dan File teks. Database yang akan digunakan
dalam pembuatan Kamus Indonesia Karo adalah File teks.
Penyusunan suatu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada
penyusunan data yaitu:
1. Redudansi dan inkonsistensi data
2. Kesulitan pengaksesan data
3. Isolasi data untuk standarisasi
4. Multiple user (Banyak Pemakai)
5. Masalah keamanan (security)
6. Masalah Integrasi (kesatuan)
7. Masalah data independence (kebebasan data)
Kegunaan utama sitem database adalah agar pemakai/user mampu menyusun
suatu pandangan abstraksi dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan
13
disektor mana, tetapi menyangkut secara menyeluruh bagaimana data tersebut dapat
diabstraksikan/digambarkan menyerupai kondisi yang dihadapi pemakai sehari-hari.
Sistem yang sesungguhnya tentang tekns bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan
akan disembunyikan kerumitannya dan kemudian diungkapkan dalam bahasa dan gambar
yang mudah dimengerti orang awam.
2.7 Sekilas Tentang Visual Basic 6
Visual Basic ( Beginners All-Puspose Symbolic Instruction Code) merupakan sebuah
bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat suatu aplikasi dalam
Microsoft windows. Visual Basic menggunakan metode Graphical User Interface (GUI)
dalam pembuatab program aplikasi (Project). Istilah visual mengacu pada metode
pembuatan tampilan program (interface) Atau objek pemrograman yang biasa dilakukan
secara langsung terlihat oleh programmer. Dalam Visual Basic, pembuatan program
aplikasi harus dikerjakan dalam sebuah project. Sebuah Project dapat terdiri dari File
Project (.vbp), File Form (.frm), File Data Binary (.frx), Modul Class (.cls), Modul
Standar (.bas), dan file resource tunggal (.res). Bahasa yang digunakan adalah bahasa
Basic yang sangat popular pada era sistem operasi DOS.
2.7.1 Memulai Visual Basic
Untuk memulai Visual Basic, jalankan program Microsoft Visual Basic 6.0. Selanjutnya
Gambar 2.1 Tampilan Kotak Dialog New Project
Pada kotak dialog tersebut terdapat 3 buah tab yang terdiri dari :
3) new( Menampilkan daftar untuk membuat project baru)
3) exiting( Untuk browsing dan membuka project)
3) recent (untuk membuka project yang sering digunakan)
Untuk pembuatan program pertama kalinya pilih tab New, pilih Standard EXE lalu klik
15
Gambar 2.2 Tampilan Utama Visual Basic 6.0
2.7.2 Komponen Visual Basic
1) Menu Bar
Menampilkan daftar menu yang berisi daftar perintah yang dapat digunakan saat
bekerja pada Visuaal Basic. Terdiri dari menu File, Edit, View, Project, Format, Debug,
Run, Query, Diagram, Tools, Add-Ins, Windiw dan Help yang dapat dilihat pada gambar
Gambar 2.3 Menu Bar
2) Toolbar
Digunakan untuk mengakses perintah-perintah dalam menu yang sering dipakai secara
cepat yang dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Toolbar
3) Toolbox
Merupakan daftar komponen yang dapat digunakan untuk mendesain tampilan program
aplikasi yang akan dibuat yang dapat dilihat pada gambar 2.5.
17
4) Project Explorer
Menampilkan daftar form dan module yang ada dalam project yang sedang aktif yang
dapat dilihat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Project Explorer
5) Property Window
Digunakan untuk mengatur property dari komponen yang sedang diaktifkan. Prpeti
Gambar 2.7 Properti Window
6) Form Designer
Merupakan Jendela yang digunakan untuk melakukan perancangan tampilan dari aplikasi
19
Gambar 2.8 Form Designer
7) Code Window
Merupakan jendela yang digunakan untuk menuliskan kode program, dapat dilihat pada
gambar 2.9
BAHASA DAN BUDAYA KARO
3.1 Bahasa Karo
Bahasa Karo merupakan salah satu bahasa daerah diantara ribuan bahsa daerah di
nusantara. Sebagai bahasa daerah, bahasa Karo memiliki kekhasan dalam hal tata bahasa
dan arti kata. Hal itu membedakannya dari bahasa daerah lain, khususnya bahsa Batak
lainnya.
Namun, kekhasan dan kekuatan bahasa Karo ini masih lebih banyak ditemukan
dalam wujud lisan daripada tulisan. Belum banyak dalam bentuk tulisan yang
sungguh-sungguh lengkap dan menyeluruh.
Bahasa Batak Karo adalah bentuk bahasa Austronesia Barat yang digunakan di
dareah Pulau Sumatera sebelah Utara pada wilayah Kepulauan Indonesia (Dyen 1965:26).
Istilah Batak sendiri mengacu pada sekumpulan suku atau kelompok yang memiliki
kaitan secara cultural (Viner 1979:90).
Bahasa asli Karo disebut sebagai “cakap karo” (istilah dalam bahasa karo”) atau
bahasa Karo (istilah dalah bahasa Indonesia). Berbeda halnya dengan kaum masyrakat
Batak lainnya, masyarakat Karo belum begitu terpengaruh oleh bahasa dan budaya
21
umunya juga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam bidang
pendidikan dan komunikasi masyrakat luas.
Menurut Voorhoeve (1955:9), bahasa suku-suku Batak ini dapat dibagi ke dalam
dua kelompok yang masing-masing memiliki karateristik mendasar berbeda satu sama
lainnya. Bahasa Karo memiliki keterkaitan erat dengan ketiga bahasa masyarakat di
sekitarnya, yaitu masyarakat Alas disebelah barat, masyarakat Pakpak di sebelah selatan
dan masyarakat Simalungun di sebelah timur. Dari perbandingan dengan mengambi; 207
pokok perbendaharaan kata dari bahsa karo dan ketiga bahasa masyrakat tetangga ini
didapatkan persentase kesamaan perbendaharaan kata sevara berturut-turut yaitu sebesar
76% dengan Alas, 81% dengan Pakpak dan 80% dengan Simalungun. Oleh karena itu,
bahsa karo pada umunya lebih mudah dipahami oleh orang batak Pakpak dan Alas
dibandingkan dengan pemahaman bahasa Pakpak dan alas oleh orang Karo.
Di dalam masyarakat Batak Karo sendoro terdapat berbagai bentuk perbedaan
dialek satu sma lain yang walaupoun demikian tidak sampai menghambat pemahaman
satu sama lain. Tarigan dan Tarigan (1979:3) mengidentifikasikan sebanyak tiga dialek
utama, yaitu dialek Karo Gunung-gunung yang digunakan di dataran tinggi, dialek
Kabanjahe yang digunakan di sebelah timur dataran tinggi serta dialek Jahe-jahe yang
digunakn di wilayah tanah Karo di Kabupaten Deli Serdang.
Dengan berbagai dialek yang ada, hanya dialek Karo timur dataran tinggi yang
tampaknya diterima oleh orang awam sebagai varian standar bahasa Karo oleh mayarakat
pada umunya. Kesimpulan ini didasarkan pada realita bahwa di tengah-tengah wilayah ini
3.1.1 Sastra Bahasa Karo
1. “Tabas” atau mantra adalah untuk para “guru si baso” (dukun) dan masyaeakat
awam jarang mengetahuinya. Umunnya tabas ini digunakan untuk mengobati orang sakit,
upacara pemanggilan roh dan sebagainya.
2. Pantun dikenal dengan 2 jenos berupa pantun biasa dan pantun berkias.
Biasanya dugunakan untuk golongan muda-mudi yang sedang pacaran, orang tua yang
ingin menyampaikan petuah dan nasehat atau bias juga dinyanyikan oleh para biduan di
dalam acara pertunjukan kesenian tradisional.
3. Perumpamaan atau tamsil, menurut Singarimbun, perumpamaaan Karo ada
yang memakai keterangan dan ada pula yang tidak. Keterenagna itu dapat disebut lebih
dahulu dan dibelakang.
4. Turin-turin atau cerita adalah berbentuk prosa mengenai berbagai hal sseperti
kesedihan, kesaktian, asal usul kampong, hewan, legenda, dll.
5.Cakep Lumat merupakan dialog diselang-selingi dengan pepatag, perumpamaan,
pantun dan gurindam yang dugunkana untuk sepasang kekasih untuk saling menggoda.
6. Bilang-bilang adalah kata-kata yang dilagukan atau didendangkan berupa
ratapan peleh orang (bisanya kaum wanita) yang sedang mengalami kemalangan.
7. Ndung-ndungen adalah sejenis puisi tradisional yang hamper sama dengan
pantun dalam sastra Melayu, terdiri dari empat baris, dimana dua baris pertama adalah
sampiran dan dua baris terakhir merupakan isi.
8. Ermangmang adalah bila seseorang “guru si baso” atau orang lain
mengucapkan pidato tanpa teks dihadapan kaum kerabat yang menghadiri suatu upacara
23
3.1.2 Peranan dan Kedudukan Bahasa Karo
Bahasa Karo digunakan oleh masyarakat pemakainya terutama dalam
a. Pergaulan sehari-hari
b. Upacara adat
Didalam kedua jenis kegiatan itu jelas terlihat peranan bahasa Karo secara penuh.
Masyrakat Karo mempunyai sikap positif terhadap bahsanya. Sikap positif ini tampaknya
benar-benar lahir atas kesadaran bahwa tanpa menggunakan bahasa Karo, hubungan
antara si pembicara dengan si pendengar terasa kaku atau upacara yang disampaikan
dengan memakai bahasa lain dirasakan kurang mantap. Bahasa Indonesia akan digunakan
apabila diantara mereka ada yang tidak mengerti bahasa Karo.
Dalam pergaulan sehari-hari peranan bahasa Karo sangat fungisional.
Pemakaianya tidak saja terbatas pada suku Karo, tetapi juga oleh suku-suku pendatang.
Di kantor-kantor pemerintah dan swasta dpergunakan juga bahasa Karo. Pegawai
pemerintah yang memberikan penyuluhan atau penerangan kepada masyraakat desa juga
menggunakan bahasa Karo, disamping bahasa Indonesia.
Dalam upacara adapt, bahasa Karo sangat berperan. Apabila dibandingkan
pemakaian bahasa Karo sebagai bahasa pergaulan sehari-hari, penggunaan bahasa Karo
pada upacara adat memperlihatkan corak tertentu, yaitu adanya variasi yang tampaknya
3.1.3 Aksara Karo
Huruf (aksara) Karo terdiri atas 21 huruf induk utama ditambah sisipan “Ketelengen” dan
lain-lain. Aksara Karo ini digunkan untuk menuliskan bahan ramuan obat, mantra
ilmu-ilmu gaib, ilmu-ilmu tenun dan cerita-cerita. Umunya tulisan itu dibuat pada kulit kayu, bambu
dan tulang hewan. Gambar Aksara Karo dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Aksara Karo
Jadi induk huruf terdiri dari dua hruf pada tulisan dan bunyi latin. Huruf-huruf Karo
semuanya berbunyi akhir dengan “a”, kecuali pada induk “i: dan “u”.
3.2 Budaya dan Adat Istiadat Karo
Dalam suku Karo terdapat budaya dan adat-istiadat. Adapun budaya itu adalah:
1. Tatanan kehidupan masyarakat Karo yang terikat di dalam suatu sistem, yaitu
merga silima, tutur siwaluh dan rakut sitelu.
2. Peralatan hidup yang cukup lengkap.
3. Alat kesenian Karo yang beragam jenisnya.
4. Ragam busana yang berbagai jenis
25
6. Nama-nama hari, seperti aditia,suma,nggara,dll
3.2.1 Tutur Siwaluh
Menurut Tarigan (2007), unutk menunjukkan tingkatan kekerabatan didalam
masyarakat Karo dikenal istilah ertutur. Ertutur (ber-tutur) adalah slah satu cirri orang
Karo bila ia berkenalan dengan orang yang belum pernah dikenalnya. Biasanya diawali
dengan menanyakan marga, kemudian bere-bere(marga ibu) seseorang yang juga bisa
dikaitkan dengan keluarga masing-masing mereka kenal, bahkan mungkin menanyakan
trombo(silsilah) untuk mengetahui tingkat kekerabatan tersebut.
Menurut hebri Guntur Tarigan, tutur adalah sebuah pemeo Karo yang berbunyi
“Adi la beluh ertutur, labo siat ku japa pe”, yang berarti “kalau tidak pandai ber-tutur,
takkan ada tempat kemana pun”. Namun, nampaknya pemeo ini akan lebih terasa pada
masyrakat karo yang masih tinggal di pedesaan.
Budaya ertutur dalam masyrakat Kato menurut Tarigan (2007), terdiri dari enam
lapis. Berikut uni penjelasan dari keenam lapis proses ertutur yang dikenal di kalangan
2. Bere-Bere adalah nama keluarga yang diwarisi seseorang dari beru ibunya.
bere-4. Kempu (Perkempun) adalah nama keluarga yang diwarisi seseorang dari
bere-bere ibu.
5. Kampah adalah nama keluarga yang diwarisi seseorang dari beru yang
dimiliki oleh nenek buyut (nenek dari ayah)
6. Soler adalah nama keluarga yang diwarisi dari beru empong (nenek dari ibu)
3.2.2 Kerja Tahun / Merdang Merdem
Mungkin suku-suku yang terdapat di Sumatera Utara, hanya orang Karo yang
memiliki budaya kerja tahun / Merdang Merdem. Merdang Merdem dillaksanakan setiap
tahun, seperti layaknya peryaan tahun baru/hari raya. Merdang Merdem ini merupakan
ritus budaya peninggalan hindu, yang dilaksanakan sebelum menanam padi tiba. Dalam
ritus ini dibuat penyembahan-penyembahan agar padi yang ditanam dan memberikan
hasil yang mencukupi kebutuhan. Setelah masuknya agama baru Islam dan Kristen,
pelaksanaan Merdang Merdem telah bergeser nilai-nilai religinya dan telah mendapatkan
penekananan sebagai hari raya untuk silaturahmi keluarga untuk dapat berkunjung setiap
tahun.
3.2.3 Mata Pencaharian
Pada umunya masyrakat batak bercocok tanam padi di sawah dan lading. Lahan
didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap keluarga mendapat tanah tadi
tatapi tidak bpleh menjualnya. Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak
27
3.2.4 Kesenian
Rumah Adat
Rumah Adat orang KAro ini biasanya didiami oleh 8 kepala keluarga dan ada juga yang
didiami 16 kepala keluarga. Tinggi rumha adapt ini sekitar 30 meter, beratapkan ijuk dan
pada tiap muka dari atapnya dipasang tanduk kerbau. Rumah dengan panjang kurang
lebih 16 meter dan lebar 10 meter di mana dipasng belahan kayu besar denga tiang-tiang
kayu yang berukuran diameter 60 cm, dinding bagiab bawah agak miring kurang lebih 30
derajat, disertai ukiran-ukiran di sepanjang bagian dinding dan lain sebagainya yang agak
rumit disertai pula pemasngan tali-tali ijuk di sepanjang dinding itu yang
menggambarkank sjenis binatang melata seperti cicak. Pembuatan dari rumah adapt ini
sendiri pun memakan waktu lama, sekitar satu sampai empat tahun. Pembuatannya
dirancang oleh arsitektur kepala yang disebut “pande tukang”.
Seni Ukir dan Pahat
1. Ukir cekili kammbing ialah hiasan pada bangunan rumah, tangkai pisau dan
gantang beru-beru
2. ukir ipen-ipen ialah dibuatkan pada batang bamboo atau kayu yang dijadikan
tempat sayuran daging.
3. Ukir embun sikawiten ialah bentuk awan yang berarak dan ini diukir pada
petak, tangkai pisau dan gantang beru-beru.
4. Ciken adalah tongkat dari kayu dan tulang dimana ada pegangan tangan
6. Penganak, bentuknya sama seperti gung tapi ukurannya lebih kecil.
7. sarune adalah serunai terbuat dari kayu, digunakan untuk upacara adapt dan
pesta muda-mudi.
8. Belobat ialah beluat terbuat dari bamboo yang merupakan alat tiup.
9. Kateng-kateng terbuat dari seruas pohon bamboo yang berfungsi sebagai
pengatur suara dalam suatu upacara.
10.Kecapi, alat petik menyerupai gitar dengan dua tali.
3.3 Tanya Jawab dengan Narasumber
Menurut B.Dharma Meliala, komunikasi dengan Bahasa Karo harus dimulai dengan
“ertutur”. Hal ini dilakukan dengan orang yang sebelumnya kita kenal. “Ertutur” harus
dilakukan dengan bahasa Karo, tidak boleh dengan bahasa lain karena akan mengandung
arti yang berbeda.
Menurut beliau, penggunaan bahasa Karo juga masih bervariatif tergantung
daerah mana yang kita tinjau. Penggunaan bahasa Karo di daerah homogen atau
perkampungan, penggunaan bahasa Karo mencapai 80-90%. Untuk daerah transisi seperti
kota kecil penggunaan bahasa Karo mencapai 60% sedangkan untuk daerah perkotaan
besar, penggunaan bahasa Karo hanya mencapai 20%.
Penggunaan bahasa Karo juga harus melihat tempat dan waktu. Bahasa Karo lebih
efektih digunakan pada waktu luang atau istirahat bukannya pada jam kerja. Karena
dalam instansi perkantoran dan sekolah bahasa yang baik digunakan adalah bahasa
BAB 4
ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI
4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan
yang terjadi dan kebtuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya(Jogianto,1999).
Bahasa Karo adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat karo pada umumnya
sebagai bahasa sehari-hari. Namun penggunaan bahasa karo yang sudah semakin jarang
pada saat ini membat budaya bahasa Karo akan menjadi tertinggal. Salah satu faktor yang
menyebabkan hal itu adalah karena bahasa Karo sulit untuk diartikan kedalam bahasa
Indonesia.
Menurut B.Dharma Meliala selaku narasumber menyatakan bahwa komunikasi
dalam berbahasa Karo dimulai dengan “ertutur”. Istilah “ertutur” sendiri tidak bisa
diartikan langsung kedalam bahasa Indonesia karena mengandung makna yang khas.
Bahasa Karo, karena jika menggunakan Bahasa Indonesia akan mengalami perbedaan
makna.
4.2 Model Perancangan Aplikasi
Untuk membuat rancangan Aplikasi Kamus Bahasa Indonesia-Karo, digunakan
model Air Terjun (waterfall). Menurut Pressman, fase-fase dalam model Air Terjun
adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Model Air terjun
Berdasarkan model air terjun pada gambar 4.1, dapat dibuat suatu rancangan Aplikasi
Kamus Bahasa Indonesia-Karo.
1. Pada fase Analisis, yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi secara
lengkap baik dalam bahasa pemrograman dan bahasa daerah karo. Pada fase ini,
informasi dan data yang dikumpulkan harus lengkap dan jelas untuk bisa
melanjutkan ke fase berikutnya secara jelas.
ANALISIS DESAIN KODE TES
31
2. Pafa fase desain, yang dilakukan adalah membuat rancangan tampilan aplikasi
yang dibuat sehingga mempunyai gambaran terhadap tampilan aplikasi.
3. Pada fase kode, yang dilakukan adalah desain yang sudah dibuat diterjemahkan
kedalam bahasa program yang sudah di tentukan sehingga aplikasi sudah bisa
digunakan.
4. Pada fase tes, yang dilakukan adalah menguji coba aplikasi yang dibuat, apakah
masih ada kesalahan-kesalahan dalam bagian penginputan maupun output aplikasi
yang dibuat sehingga bisa dilakukan perbaikan sedemikian sehingga aplikasi tidak
mempunyai kesalahan.
4.3 Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi merupakan suatu usaha untuk membuat aplikasi yang baru
dimana aplikasi yang lama yang diangap mempunyai kekurangan akan diganti dengan
aplikasi yang baru. Perancangan aplikasi akan dilakukan apabila sudah mendapatkan
gambaran terhadap apa yang akan dikerjakan.
Dalam perancangan Aplikasi Kamus Indonesia-Karo, dilakukan beberapa tahap
yaitu:
1. Design Aplikasi
2. Peng-cooding-an terhadap program
4.4 Perancangan Keluaran (Output) Aplikasi
Untuk membuat aplikasi yang disukai oleh pengguna, maka salah satu hal yang dilakukan
adalah membuat tampilan Aplikasi yang menarik. Berikut ini adalah rancangan Program
Aplikasi Kamus Indonesia-Karo dimana dalam aplikasi terdapat sebanyak enam form
yaitu form kamus, form cari-kata, form login, form input kata, form help, dan form about.
Berikut akan ditampilkan rancangan dari keenam form tersebut:
1. Form kamus
Rancangan form kamus dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Tampilan form kamus
2. Form Cari-Kata
Form cari kata dapat dilihat pada gambar 4.3 Cari kata Input Kata Help About
Mejuah-juah
Kamus
Indonesia-Karo
33
Gambar 4.3 Tamppilan Form Cari-Kata
3. Form Help
Rancangan form Help dapat dilihat pada gambar 4.4 Indonesia
Cari Kata
Bahasa Karo
CAri Lagi Menu Utama
XXXXX
XXXX
XXXX
XXXXXX
XXXXXX
XXXX
XXXX
XXXXX
4. Form About
Rancangan form about dapat dilihat pada gambar 4.5
Gamabar 4.5 Tampilan Form About
4.5 Perancangan Masukan (input) Aplikasi
1. Form Login
Form login digunakan jika ingin melakukan penginputan data. Nama dan passwordnya
sudah ditentukan sendiri. Rancangan form login dapat dilihat pada gambar 4.6
XXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX
XXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX
XXXXXXXXXXXX
Foto
35
Gambar 4.6 Tampilan Form Login
2. Form Input-Kata
Rancangan form input dapat dilihat pada gambar 4.7
Gambar 4.7 Tampilan Form Input Kata Nama
Password
Ulangi Login
Indonesia
Bahasa Karo
Simpan
Hapus
4.6 Perancangan Database
Dalam pembuatan program aplikasi Kamus Indonesia-Karo, digunakan database dengan
File IO (Input Output). Dimana daftar kata-kata yang akan diinput melalui program akan
disimpan dengan format ““xxxx”,”xxxx”” di dalam file yang namanya bisa kita tentukan
sendiri dan file ini berekstensi “.DAT’. Penggunaan database ini juga tidak
membutuhkan kapasitas yang banyak tidak seperti database yang lain yang akan
membutuhkan kapasitas yang banyak. Nama dan Password yang dibutuhkan dalam dalam
login admin tidak masuk kedalam database, namun sebelumya sudah dibuat dalam
program. Jadi nama dan password tidak bisa diganti.
4.7 Perancangan Komunikasi (dialog) Data
Perancangan komunikasi data adalah suatu sistem bagi kebanyakan pengguna.
Komunikasi data akan menjadi gambaran baik atau buruknya suatu aplikasi yang akan
dirancang.
Menurut Verzello/John Reuter III, Tahap setelah analisis dari siklus
pengembangan sistem adalah pendefinisian kebutuhan fungsional dan persiapan untuk
rancang bangun implementasi “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.
Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan kepada
pemakai sistem dann untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
37
4.8 Diagram Konteks
Gambar 4.8 Diagram Konteks PROGRAM
APLIKASI
PENGGUNA PARIWISATA
NARASUMBER
PENCARI KATA
PENJAWAB
MEMBERI MASUKAN KELENGKAPAN
4.9 Flowchart Sistem
Gambar 4.9 Flowchart Mencari Kata Mulai
Cari Kata
Hasil Terjemahan Terjemahkan
Kata Ditemukan
YA
Tidak
39
Gambar 4.10 Flowchart Login Admin Mulai
Login
User name Password
Benar
YA
Input Kata
Tidak
BAB 5
IMPLEMENTASI PROGRAM
5.1 Pengertian dan Tujuan Implementasi Program
Implementasi program adalah langkah-langkah atau prosedur-prosedur yang dilakukan
dalam menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui, menginstal, menguji dan
memulai suatu sistem yang baru.
Tujuan dari Implementasi program adalah:
1. Untuk menyelesaikan desain sistem yang telah disetujui sebelumnya.
2. Memastikan bahwa pemakai dapat mengoperasikan sistem yang baru.
3. Melakukan Pengujian apakah Sistem berjalan dengan baik dan benar
4. Melakukann pengawasan terhadap Sistem yang baru.
5.2 Komponen Utama dalam Implementasi Program
Agar program yang telah dibuat dapat berjalan dengann baik dan benar, maka perlu
41
beberapa komponen utama yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), dan manusia (brainware).
5.2.1 Perangkat Keras (Hardware)
Hardware merupakan komponen yang dapat dilihat bentuknya. Untuk menguji
program beberapa hardware yang diperlukan antaralain:
1. CPU
2. Monitor
3. RAM Minimal 512
4. Keyboard dan Mouse
5.2.2 Perangkat Lunak (software)
Software adalah Instruksi program komputer yang dapat memberikan fungsi dan
menampilkan aplikasi yang diinginkan. Untuk itu perangkat lunak yang digunakan
adalah:
1. Sistem Operasi Windows Xp Sp2
2. Microsoft Office Word
3. Microsoft Visual Basic 6.0
4. Adobe Photoshop CS2
Brainware merupakan faktor manusia untuk menjalankan aplikasi komputer.
Faktor manusia yang dimaksud adalah orang yang memiliki kemampuan dalam
menangani sistem maupun aplikasi, yang meliputi:
1. Analisis Sistem atau Program
Yaitu orang yang mempunyai kemampuan untuk menganalisa suatu
permasalahan terhadap suatu sistem atau aplikasi.
2. Programmer
Yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman dan bisa unutuk membuat
suatu program aplikasi.
3. Operator
Yaitu orang memiliki wewenang untuk memasukkan data, merubah data dan
menghapus data dari suatu sistem atau program aplikasi.
4. Public (Pengguna)
Yaitu orang yang menggunakan atau memakai sistem atau program aplikasi
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
5.3 Prosedur Penggunaan Program
Pada Program Aplikasi Kamus Indonesia-Karo ini memliki enam halaman
termasuk menu utama. Dimana Setiap Halaman mempunyai tampilan yang berbeda
43
Pada tampilan utama Program terdapat menu bar dan terdapat tulisan yang
bergerak dan kelap-kelip. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 5.1
Gambar 5.1 Menu Utama
Menu Bar pada tampilan Utama berfungsi untuk memanggil halaman lainnya,
seperti menu cari kata, input kata, help, about. Menu bar cari kata berfungsi memanggil
Gambar 5.2 Form Cari Kata
Untuk menggunakan menu bar cari kata adalah dengan cara mengisikan kata yang ingin
di terjemahkan dari bahasa Indonesia kedalam bahasa Karo. Jika kata sudah selesai di
isikan maka kill tombol yang berada disamping tempat menuliskan kata tadi. Hasil
terjemhan akan terlihat pada kolom dibawahnya. Didalam program juga terdapat tombo
cari lagi yang berfungsi mencari kata lagi dan tombol menu utama yang berfungsi untuk
kembali ke menu utama.
Menu bar Input Kata berfungsi untuk memanggil halaman input kata. Namun
45
Gambar 5.3 From Login
Dimana untuk melakukan proses login, masukkan nama “hery” dengan
password”12345”. Jika Proses login berhasil, maka akan dilanjutkan ke halaman Input
Kata seperti pada gambar 5.4
Gambar 5.4 Form Input Kata
Pada form input kata, kita dapat memasukkan kata-kata baru yang tidak terdapat
dalam database File IO. Caranya dengan mengetikkan kata dalam bahasa Indonesia di
klik tombol simpan. Tombol hapus untuk menghapus kata yang salah dan tombol keluar
untuk kembali ke menu utama.
Menu Bar Help berfungsi memanggil halaman help yang berisikn tentang
petunjuk penggunaan program. Tampilan help dapat dilihat pada gambar 5.5
Gambar 5.5 Form Help
Menu bar about berfungsi memanggil halaman about yang berisi tentang biodata penulis.
47
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dalam penulisan tugas akhir ini telah diuraikan bagaimana perancangan Program
Aplikasi Kamus Indonesia-Karo. Oleh karena itu penulis dapat menyimpulkan:
1. Program Aplikasi Kamus Indonesia-Karo ini membuat pekerjaan
menterjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Karo menjadi lebih cepat.
2. Program ini dapat dijalankan walaupun di dalam komputer tidak terinstal
Microsoft Visual Basic sebagai bahasa pembuatnya.
3. Program ini tidak memiliki kapasitas memori yang besar sehingga mudah
untuk di pindahkan.
4. Bisa langsung di jalankan tanpa mengistal terkebih dahulu(portable).
6.2 Saran
49
1. Program Aplikasi Kamus Indonesia-Karo tidak mencakup seluruh kosa kata
yang ada. Oleh karena itu jika ada kosa kata yang belum terisi diharapkan agar
ditambahkan melalui input kata.
2. Perlu adanya perbaikan program dalam hal tampilannya karena masih sangat
sederhana.
3. Database program masih berubah text file sehingga keamanan data masih
kurang.
4. Login ke halaman input data masih perlu disempurnakan dalam hal tampilan
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Bahra bin Ladjamuddin.B. Analisis dan Desain Sistem Informasi. 2005.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
2. Budi Wasito. 2009. Berolah Database dengan Microsoft Office Access. Jakarta:
Penerbit Andi.
3. Dyen, Isidore. 1965. A lexiocostatical clasifikation of the Austronesian Languages.
International Journal of American Linguistics 31, memoir 19.
4. http://my.opera.com/leman/blog/proposal-tugas-akhir diakses tanggal 26 November
2010 pukul 14 .00.
5. Joste, P.Leo. 2007. Kamus Indonesia-Karo. Edisi Pertama. Medan: Bina Media
Perintis.
6. Kristanto, Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Edisi III. Yogyakarta.
Andi Offset.
7. Kristanto, Harianto. 2004. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta:Penerbit
Andi.
8. Leong, Marlon. 2006. Dari Programer untuk Programer Visual Basic. Yogyakarta:
Andi Offset.
9. Medan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara. Panduan Tata Cara Penulisan Tugas Akhir. 2005. Dokumen
Nomor.Akad/05/ 2005.
51
Pertama. Terjemahan Adi Kurniadi. Jakarta: PT. Gramedia.
11.Petroutsos, Evangelos. 2000. Pemrograman Database dengan Visual Basic 6. Edisi
Kedua. Terjemahan Adi Kurniadi. Jakarta: PT. Gramedia.
12.Suryana, Tatana. 2009. Visual Basic. Yogyakarta: Graha Ilmu.
13.Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan .1977. Sintaksis Bahasa Karo. Bandung:
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKSS IKIP
14.Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1979. Bahasa Karo. Jakarta:Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
15.Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.1977. Bahasa Karo. Jakarta :Pusat
Pembinaan dan Pemgembangan Bahasa Departemen Pendidikan dn Kebudayaan.
16.Tarigan, Henry Guntur.1966. Kata Tugas Bahasa Karo. Bandung:Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKSS IKIP
17.Tarigan, Henry Guntur.1972. Fonologi Bahasa Karo. Bandung:Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKSS IKIP
18.Tarigan, Henry Guntur.1975. MOrfologi Bahasa Karo. Bandung:Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia FKSS IKIP
19.Untoro, F.X. Wisnu yudo. 2010. Algoritma dan Pemrograman dengan Bahasa Java.
Yogyakarta:Graha Ilmu.
20.Viner, A.C.1979. The changing Batak. Journal of the Malaysian Branch of the Royal
21.Woollams, Geoff. 2004. Tata Bahasa Karo. Edisi Pertama. Medan:Bina Media
53
Label2.Caption = "KAMUS INDONESIA-KARO" End Sub
merah = Int(255 * Rnd) hijau = Int(255 * Rnd) biru = Int(255 * Rnd)
Label1.ForeColor = RGB(merah, hijau, biru) Label2.ForeColor = RGB(biru, hijau, merah) If i Mod 2 = 0 Then Dim Istilah, Makna As String
ListView1.ListItems.Clear
txtistilah = UCase("" & txtistilah & "") Open "DATAKAMUS.DAT" For Input As #1 Do Until EOF(1)
Input #1, Istilah, Makna
If UCase(Istilah) Like txtistilah Then
Set LI = ListView1.ListItems.Add(, , Istilah) LI.SubItems(1) = Makna
55
ListView1.Sorted = True ListView1.GridLines = True
ListView1.ColumnHeaders.Add , , "INDONESIA", ListView1.Width / 2
ListView1.ColumnHeaders.Add , , "BAHASA KARO", ListView1.Width / 2
End Sub
Private Sub Timer1_Timer() Dim i As Long
Dim merah As Integer, hijau As Integer, biru As Integer i = i + 1
If i = 1000000 Then i = 0 merah = Int(255 * Rnd) hijau = Int(255 * Rnd) biru = Int(255 * Rnd)
Label1.ForeColor = RGB(merah, hijau, biru) If i Mod 2 = 0 Then
Close #1
txtistilah = "" txtmakna = ""
txtistilah.SetFocus Exit Sub
AdaKosong: Beep
If txtistilah = "" Then txtistilah.SetFocus If txtmakna = "" Then txtmakna.SetFocus End Sub
Private Sub Form_Load()