• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Produk Dan Motif Seni Batik Pesisiran Sebagai Basis Pengembangan Industri Kreatif Dan Kampoeng Wisata Minat Khusus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inovasi Produk Dan Motif Seni Batik Pesisiran Sebagai Basis Pengembangan Industri Kreatif Dan Kampoeng Wisata Minat Khusus"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL PENELITIAN

STRANAS

Inovasi Produk Dan Motif Seni Batik Pesisiran Sebagai Basis

Pengembangan Industri Kreatif Dan Kampoeng Wisata Minat Khusus

Peneliti :

Poerwanto

Ika Sisbintari

Yuslinda Dwi Handini

(Sumber Dana : Penelitian STRANAS DP2M Dikti Tahun 2010)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JEMBER

(2)

Katalog Abstrak : A2010017

Inovasi Produk Dan Motif Seni Batik Pesisiran Sebagai Basis Pengembangan Industri Kreatif Dan Kampoeng Wisata Minat Khusus

(Sumber Dana : Penelitian STRANAS DP2M Dikti Tahun 2010)

Peneliti : Poerwanto, Ika Sisbintari, Yuslinda Dwi Handini (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember)

ABSTRAK

Batik merupakan karya seni bangsa Indonesia yang sampai sekarang tetap eksis dan dikembangkan. Motif batik di Indonesia sangat beragam salah satunya adalah motif batik pesisiran pantai utara Pulau Jawa yang berpotensi untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) membuat kebijakan model pembinaan tentang inovasi produk dan motif batik berbasis ciri-ciri yang dimiliki pada pengusaha dan pengrajin seni batik pesisir utara pantai Pulau Jawa, (2) Penguatan koordinasi asosiasi pengusaha dan pengrajin dalam membangun Sentra Industri Batik berbasis kreativitas yang dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri kreatif, (3) Membangun dan mengembangkan Kampoeng Wisata Minat Khusus berbasis seni, budaya, dan tradisi. Studi ini adalah riset aksi terhadap industri batik pesisiran dan wilayah penelitian meliputi Tuban, Lasem, Juwana dan Pekalongan sebagai pusat riset, karena di Pekalongan baik kabupaten maupun kota madya memiliki sekitar 6.600 usaha batik dengan memperkerjakan sekitar 66.000 orang. Hasil Penelitian mendeskripsikan bahwa inovasi produk dan motif batik pesisiran mempunyai kaitan dengan pertumbuhan industri kreatif sub-sektor fesyen, desain dan kerajinan serta tumbuhnya sentra-sentra industri batik dan pendukung, pusat-pusat penjualan batik yang menjadi daya tarik wisata minat khusus—wisata belanja batik. Inovasi produk dan motif batik Pesisiran khususnya di Pekalongan telah memberi peluang usaha dan perluasan kerja produktif secara signifikan. Pada sisi lain, pertumbuhan industri batik pesisiran membawa dampak pada pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan bahan pewarna kimia. Hasil diskusi kelompok terarah (Focus Gorup Discussion) yang terdiri dari pemangku kepentingan menghasilkan berbagai konsep pembinaan industri batik yang harus di jadikan kebijakan pembinaan pengembangan seni batik pesisiran.

Referensi

Dokumen terkait

Im Rahmen der TICAD IV hat die japanische Regierung den afrikanischen Staaten umfangreiche Zugeständnisse und Hilfeleistungen versprochen, die sich deutlich von den

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang berhubungan dengan peranan media sosial yang berisikan tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media

Objek Pajak Konstruksi Umum Objek Pajak Konstruksi Khusus Penilaian Individual LKOK Proses CAV Program CAV Pengecekan Nilai Nilai Objek.. Nilai tidak Dapat

Pada penelitiannya selanjutnya diharapkan dapat menentukan pengaruh penambahan aditif PEG dengan berat molekul yang lain, diutamakan lebih rendah dari PEG 6000, dan

Terkait dengan kewajaran penyajian Laporan keuangan yang disusun terdiri dari Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan arus kas, Laporan Pembagian Hasil Usaha di

Untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan instruksional kepala madrasah dan supervisi akademik pengawas terhadap profesionalitas guru MAN Rembang dan MAN Lasem

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses sistem informasi sumber daya manusia dalam pelaksanaan rekruitmen karyawan yang diterapkan pada PT Aneka Jasa

pengaruh pengalaman audit, skeptisme profesional, red flags , dan tekanan anggaran waktu terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Adapun yang menjadi rumusan