Laporan Penelitian
KOMPLIK DAN INTEGRASI SOSIAL
PENDUDUK ASLI DENGAN PENDUDUK PENDATANG BARU (STUDI KASUS DI KELURAHAN SURAU GADANG
KECAMATAN NANGGALO KOTAMADYA PADANG)
0 I eh :
Dra. ROSNA ARIFIN
NIP. 150 110 199
OOSEN FAKULTAS SYARI' AH IAIN "IMAM BONJOL" PADANG
Komplik dan Integrasi Sosial
Penduduk Asli dengan Pendud.uk Pe,1datanc; Daru
(Studi Kasus di Kelurahan ::;urau Gaclang
Eecamatan Na:no;galo Kota l'Iaclya Pa'i.ang )
Oleh
Dra Hosna Arifin
llip. 150110 199
Dasen Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri (J[.t\l I l1li セ@
Imam Bonjol Eadang •
Laporan Penelitian
Komplik dan Integrasi Sosial
Penduduk Asli Dengan Penduduk Pendatang Baru
( Studi Kasus di Kelurahan Surau Gadang
Kecamatan Nanggalo Kotamadya Padang )
O 1 e h
Dra. Rosna Ari!in
NIP. 150 110 199
Dasen Fakultas Syari'ah IAIN Imam Bonjol Padang
IAIN Imam Bonjol Padang
1994
Padang,
Disetujui oleh
NZセイコ@
Penelitian ini berjudul Komplik dan Integrasi Sosi-al Penduduk Pendatang Baru dan Penduduk Asli ( Studi Ka-sus di Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo Kotama-dya Padang ) •
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotamadya Padang, terutama di bidang perumahan, berbagai usaha dilakukan Pemerintah diantaranya membangun Peruma-han Rakyat. KeluraPeruma-han Surau Gadang adalah salah satu Ke-lurahan di Kotamadya Padang yang paling banyak dibangun komplek pemul{iman baru. Bangunan pemukiman baru tersebut terletak diantara pemukiman penduduk asli. Pada waktu pe-resmian pemakaian pemukiman baru tahun 1978 Pemerintah
mengharapkan 11 Antara pendatang baru dengan sesama pend_§;
tang baru dan dengan penduduk asli, hendaklah terjalin suatu hubungan yang harmonis, merupakan suatu kesatuan,
tidak saling curigai mencurigai antar sesama tetangga 11
akan tetapi kenyataannya sudah ! 15 tahun komplek itu
berdiri, seakan-akan lambannya proses pembauran antara penduduk. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melaJ.I:;! kan penelitian, f'aktor apakah yang menghambat dan yang menjadi pendorong proses integrasi sosial dan bentuk kom plik apakah yang telah terjadi serta bagaimana cara pe -nyelesaiannya.
Menurut Sosiolog Komplik dan Integrasi sosial itu tidak terjadi dengan sendirinya. Banyak !aktor yang meng hambat dan yang menjadi pendorong proses integrasi sosi-al. Misalnya f'aktor di luar lingkungan masyarakat sendiri, f'aktor didalam masyarakat ituseperti berbeda kepen -tingan, mata pencaharian dll. Faktor sosial dan !aktor budaya juga ikut mempengaruhi proses Integrasi sosial. Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan teknik
pro-porsi ve random sampling yaitu mengambil
5
orang padaYang diteliti dan jumlah sample 50 orang. Dalam teknik pengumpulan data penulis mempergunakan teknik observasi dan wawancara pada pihak yang penulis anggap mengetahui serta dengan menggunakan angket untuk data-data yang ber sifat kwantitatif.
Guna penelitian ini adalah untuk bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dalam membuat kebijaksanaan berikutnya ·ichususnya di bidang perumahan dan bahan masukan bagi
ju-ru Da'i sebagai mitra sejajar pemerintah dalam mensukses .kan pembangunan.
Hasil penelitian di lapangan adalah bahwa kehidupan sosial budaya Minangkabau, dengan pepatah adatnya Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang, bulek aia dek pem-buluh, bulek kato dek mufakat, merupakan faktor dominan
dalam mempercepat proses integrasi sosial, disamping 。、セ@
nya faktor lain, seperti adanya saling pengertian, kesa-maan kepentingan dll.
Faktor yang menyebabkan terjadinya komplik sosial adalah adanya sistem pengelompokan bangunan dan tidak menurut ketentuan 1.3.6. merupakan makin tidak membaur-nya antara penduduk, selain itu berbedamembaur-nya kepentingan antara penduduk)juga perbedaan dalam latar belakang pemilikan rumah merupakan faktor yang memicu mudah terja -dinya perselisihan paham.
Demikianlah abstrak dalam peneli·tian ini.
Wassalam Penulis
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah
Subhana-huwata' ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada hamba Nya. Shalawat dan salam penulis mohonkan
un-tuk Rasulullah SAW yang telah membawa Nur Ilahi melalui
kitab suci Al Qur'annul Karim.
Tulisan atau naskah ini berupa laporan dari
peneliti-an ypeneliti-ang diadakpeneliti-an di Kecamatpeneliti-an lfpeneliti-anggalo Kotamadya Padpeneliti-ang
dengan objek tentang Komplik dan Integrasi Penduduk Asli
dengan Penduduk Pendatang Baru.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
banyak yang tak terhingga pada Bapak Rektor dan Ketua
Ba-lai Penelitian yang telah memberikan kepercayaan serta dQ
rongan moril kepada penulis sehingga pelaksanaan peneliti
an ini, penyelesaian dalam penyusunan laporan ini dapat
berlansung dengan lancar dan baik.
Ucapan terima kasih dan penghargaan ini juga penulis
tujukan kepada yang terhormat Bapak Camat, Lurah Surau
Ga-dang, J,KMD, KUA, Tokoh Masyarakat dan seluruh masyarakat
yang telah membantu penulis dalam pengisian angket.
Penu-lis mendoakan semoga jasa-jasa dari Bapak/Ibu dibalas oleh
Tuhan dengan amal yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini belum
menghasilkan yang optimal, baik dari segi teknis maupun
kesempurnaan sangat diharapkan.
Semoga laporan atau naskah ini menjadi sumber
in!or-masi dan data, guna pembangunan di masa yang al'an datang,
teristimewa dalam kaittannya dengan pembangunan bidang
so-sial budaya.
Tiada gading yang tak retak
Kepada Allah jualah kita berserah diri
Wabillahi Tau!ik Walhidayah.
Padang, 10 Januari 1995
Wassalam
Halaman ABSTRAJ<
KATA .ffiNGANTAR • • • 0 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 0 • i
DAFTAR IBI • • • • • • • • • • • • • 0 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ii.i
BAJ:I
l'lA:B
A. Latar J:lelakang Masalah ••••• •.• ••••••
c.
Perumusan Masalah • • • 0 0 • • • • • • • • • • • • •D. E.
Tujuan Alas an
Penelitian o o o a $ o o o o o o • o o o o o o
Pemilihan Judul • • • • • o • • • • • • •
F. Kegunaan Penelitian ••••••••••••••••
G.
H.
Pengertian
Metodologi G 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 G 0 0 0 0 O 0 0 O 0 0 0 O II Gafuoaran Umum Daerah Penelitian •••••••
A. Pemukiman Penduduk Asli •••••••••••• Komplek Perumahan Perumnas • • • • • • • • Ill
Komplek Perumahan VI is ma Ind ah liJ G 0 • O 0 Komplek Perumahan PGRI • • • • • 0 • • • • 0 • •
Komplek Perumahan Perumdam e o o o o o o o o
1 1 9 12
13
13
14 1417
22 24Masyarakat ••••••••••••••••••••••••• 39
III Temuan Data ••••••••••••••••••••••••••• 61 A. Latar Ilelakang Responden ••••••••••• 61
B. Komplik dan Cara .l:'enyelesaiannya • • • 70
c.
Integrasi1. Faktor
Sosial • • • • • • • • • • • • 0 • • • • • •
yang menghambat proses
77
integrasi sosial ••••••••••••••••
79
2. Faktor yang mendorong proses integrasi
Integrasi
sosial Go O O 0 o 9 G • o • e e • G •
sosial yang dicapai •••
89
95
D.AFTAR TABEL
Tabel I Jumlah RT dan RW di Kelurahan Surau ••••••••
Tab el II Pendidikan Responden •••••••••••••••••• 61
Tab el III Pelcerjaan Responden • ,, .•
Go...
62Tabel IV Jumlah anak yang dimiliki ••••••••••••• 63
Tabel
v
Pendidikan anak-anak ••••••••••••••••••63
Tabel VI Lama tinggal di Kel.Surau Gadang •••••• Vセ@
Tabel VII Lokasi tempat tinggal ••••••••••••••••• 65
Tabel VIII Lokasi tempat tinggal di pemukiman
baru • • • • • • • 0 0 0 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 66
Tab el TIC Gara memperoleh tanah/rumah bagi respog
den yang tinggal di pemukiman baru •••• 67
Tabel X Status tanah perumahan responden •••••• 68
Tabel XI Faktor/kendala yang menyebabkan tanah
responden belum berserti!ikat ••••••••• 69
Tabel XII Komplik yang terjadi •••••••••••••••••• 70
Tabel XIII Sebab terjadi perselisihan paham antara
Tabel XIV Bentuk perselisihan paham ••••••••••••• 72
Tabel XV Sering tidaknya terjadi perkelahian
Tabel XVI Penggunaan alat bantu pada waktu
terja-Tabel XVII Gara penyelesaian setiap komplik yang
disebabkan oleh remaja •••••••••••••••• 74
TabelXVIII Gara penyelesaian komplik yang
disebab-kan oleh masalah got ••••••••••••••••••
75
Tabel X:OC Gara penyelesaian komplik setelah
[image:9.518.35.445.95.642.2]PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat
hidup sendiri, tanpa bantuan manusia lainnya. Sejak
lahir sudah harus berhubungan dengan manusia lainnya
karena belum mampu untuk dapat hidup sendiri-sendiri
seperti makhluk lainnya ( binatang ).
Akan tetapi manusia diberi alat untuk bertahan yang
sangat ampuh dan istimewa yang jauh lebih baik dari
alat fisik yang dimiliki hewan, yaitu " fikiran "•
Di dalam hubungan antara manusia dengan
manu-sia lain yang agaknya paling penting adalah reaksi
yang timbul sebagai akibat hubungan-hubungan tadi.
Didalam memberi reaksi tersebut ada suatu keeendrungan
manusia untuk memberikan keserasian dengan tindakan
orang lain. Manusia sejak lahir telah mempunyai 2
ke-inginan pokok yaitu
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia
lain disekelilingnya ( Masyarakat )
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana
alam sekelilingnya. 1)
l).Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar,Ra-jawali Pres.Jakarta 1987 102 - 103
2
il'Ianusiu tnen1}JergL11l:.'3lcst1 fil\:ii-·r:Jn, porr:1soen da11 lcel1.end.ol;:
u11-tuk clcpst n1c11shcclapi rner1ye;...:uoil:nn dix·i d011gc::n lcedua ャゥョセ@
lcunc;on torselJiJ.t, karena_ ,.- --· tidolc munglcin hidup
3011-セセGゥ」エセセャ[ZZ@ cernuc: ォZljNセᄋ。YオャAjョ@ iTI811.U:3iEJ HャゥQQッヲヲQXャエN[セQQ@ lcelotn};JOlc
teraebut :
;;rn113 「・Qセ」dQQセ[ォZオエッQQN@
t01'c.obut.
J. ;.'·.cJ.011yc 3L1r:tu. f'·::lctoi-· yer1_; cliinililci berG::·:Jrnooole11
--·---·---
セMᄋMMMSuE1tL1 l;:elo;npolc ウッセ[[ゥョャ@ cc11c:ieru11::.: ticlnlc ;ne.rupcl;:an kclo1n1)0):;:
11J?eru br:}1011-}) 01•t1 J: |ゥQセᄋQQQ@ inc: cy1::1·nlrn t dope t tne113oi1.2l i1i
loi-nilcii ウッイ⦅ZゥZセ QャL@ ョッQᄋセMNQRMQQPQᄋゥョッ@ コッウゥNセᄋZャL@ セIoャ。Mーッャッ@ porilDlru
Or{!,811iS:?! Si, DU.DU l1C:l1 18:11 bClfI,3 スセッゥョ・@ Dyo rol;:oton, le el;: Un D8311 ds11 QNMセNイ・カGヲッョウQQ」L@ i11tcr Zセ⦅ス[ZRゥ@ co3i0l cl.'-:.t1 ャ。ェセQQ@ scbscni11yn11 lJ.J
lai tiga macoin :
tem sosiol tcr2cLu.t te::::-11-· d21) pcruiJ::::l1l1nperubo
-2. p・ゥNLエオセョ「オャQセZQQ@ ;·nelc 1 ui p 8J:'U セI@ .. 11:·111 a.if 81'8l18iD .si st1·u.t.
3. Pe11emu.011-}_JGi1.Ctnnn.n ᄋゥ⦅M[ZセᄋiGu@ olch GnJ:goto
,-)
'tl'I (,:<yn 1""'0 セャイ\ャ@ + J
' '· >J 0 Cl !...<. I,,
Penyebob perub::hon :JOtci[ll cL·ri lur;r :ncwyorokr•t bir;o cli
-akibotk2n d2ri bobcrr·po f8ktor ont;Jro loin, lin3tungon
---sr.
r
M[[MMセ@ d,4!.I b i cl,
:n'1-5J. ャ|td[ZZ[ゥャZ QセゥNQQL@ セGNZlejエ・イョ@ 13ooinl Indonesia, J?e11 Gx·c;nec:io
;nalcso sist e:11 so zit:l Llilt オスセ@ rnsn,?D セ@ els }:on p c11ye BU8 ゥセjャQMtIoAGャGイ」[Z[オ@ ,,_ ᄋセ@
_
..
Dion, oc;or un:JUI'-UL1su.:::· d. ·:l:_-;;n Dist0'.'i1 、セ[QI」[エ@ ウ・ゥョQ「Zセ[QQRセL@ ue
-ft1ngsio11ol QQセイッ@ yn
±t
L1 :.:_' ᄋセャNZMN@ p セセLNM si セᄋPQQc\G@ ps ir:: 11 tuj us 11,i11tcgx'o-si f1 6 J
nya l:onflilt, エ」Z」ェウHlゥQNQセイ」@ rc1rolusi fl;:_;11 lt::ii11-l2i11.
ャ{セゥQQN@
7. !Cepentin_;:l!l :Lndiv:Lclu llQセオォ@ mempcrolch h· rcn cli-r:L
S. IZei) RQQエZlQQLセ[ᄋM⦅Z@ 11 i11cli viclu l..l:rC u1t ;ncin1J crol oh };::o;nordclcQ on. d±ri. 7 J
Eerbcdccn kcpcnt:Ln°:n :Lnclividu in:L opsb:Llo エゥ、セォ@
-nim1Jul]::cn };::011:flik HNI」イMエ・QQエZMMLQQセセ[ウQQjN@ l'(on:Clilc itu Dcl:::lc}1.ijr1i"'t:lc Yb 'Jl G J..,,....,]"l"l t..v.!.· •• c:.1_l.- b,.--,ci· .,., LwU.L' L-,;_,_i.,,_, LNLN⦅LNゥセLᄋMiBGBᄋ@ ,_, .! ·1c,---,,---,-,,.Jl •. -1.•.1;_', (.i-c1::1L'•_;.:·,11 \Lo .., セMMGM "Oni"r1lJ セ@ ,.,. - - L'L·""rl,';.".11 ,__,_ MセM
7J
·o---
.. .J.. ;.;, •Jc:l:or"'to
6
Ol":J11c;o11, pcrbsd.::-ir111. スZZ・Zjオ」ャZZZ[セイョ。ョL@ ャZゥセᄋZZョエeッャ」・QQ@ antsJ?O ャZ」」ᄋセQッョᄋゥZ[ゥ@
-"')
l1gan-l}:elJ ・ョエゥQQNᄋZ⦅Z」セ@ 11 」セ@ --.i.1 セQ@ '.;;l'LJ. i-J· :he. ョMZセI@ Zセ@ .rL1·oc: l1ci11 cchsis.l. --- •
ter·a orc:n,s DtaLl l:::elo:n2:=iolc •. \-iJo"uil:J soseox·o113 inclivicl.L1
l!1cm-.rut cセ・iGlQNョ」セdョ@ エセMNZNイェ[@ __ .. C.i ャZZZNMQセ・イQᄋZZ@ ャZZZ・ャ[ZlQNセB[ZZョイ[ッョ@ i)cnc;et0l1uein cl;Jn lJe
1 () )
don bu:c·L1l-c. Do11 [ェオセェd@ スセPQQヲャゥQ」@ sos:i.nl bex·suinber (l;::-iri nex·iJed.o ,.
-on lotc r 「ッャョャ\ZッQQ」セ@ i1elcex·j0G.n. 011tciJ:-D inclividt1.
Dala:n オ・イォッョQQjョQQセセ[jョゥQケッ@セ@ セ@ tnelolui Q[[ZPQQエエセャᄋセ@ .so::;iol don lcon1L111il::osi
9J, 0: ,..;Lll""'JOllO • ,, 1.;08..t\.Liilt..0 _,JCi.;J. , 1N' ,,, l ' o·" t ';'f.,l ,_:. __ , 07 03
lJ - u
1 OJ • ·j7 1\ (}c.ru11gcx1 セGNANN@ Il;r1u Jir;2, セZッ@ siol, Pe11. J1j.r·esco
sen::;ojo diciptalton ;n:;upun melului tolercrnc:i-toleransi
untcro indillJidu.
brni perbedean penck,iet clr.lom mernenuhi kepentincen di on
di dslarn ォッョ。・ウugャQセGX@ "011''. . ; .._. teloh disenakati beraama, den.er-... <.)
an demikion konflik ydl[.' tcrj ocli., tidcik menjurua kearoh
-lcelcero son. Il'lelclui l;:onsasus ter:Je but r.aol-:o integre ci co
oi-proses dimona indi·viclt1 2tGu lceloinI1olc yu11::; berbeda ;nensa
-dDlcsn penyezu[.:ion-penyesur:io11 ur1tulc menjc.1di sorae, do1E11n
-sebut sesuai Cien::;en tuj :ion kons3sus di bentulc, rnalrn di
8
an kolo:n1)ol-:, ウ・ャQオ「オQQZ[ᄋNセQョ@ 」ャ」ョセセM、Q@ r10.:;:>;:u_:i-11or1ns so.sisl don
ni-8 n ヲセィBュ@ a+au l·o•])8Uti'11-nn "+"U +uJ0
U"U v"n7
•-·- Vl- v _\. ; , セ|N@ '-• 1_,._, I_, 0 tJ t• Q r:;oms.
dia1011s o:con:; otoLl 1colo;npolc ZQQPQQ」[ャQZセイョQQャセ・QQ@ don ;nempunyoi ゥNセ」M
lsnjuto11 yonc; 」QゥエセZクQ、ョゥ@ d.011.:;.:,11 d、Nョョセ[イウ@ オウRャQ・MZlャZjセZQィ。@ ョQPQQ{セクᄋッQQァゥ@
ses-proses ine11tc:l HjN・QQZZセM ·n セョ」[ョーッゥ@ .... 11c tilcnn
lceperri:i11c;on-lccpo11-11 ) •
terli11du11c11ys スNQセNォMャQ」ゥャ[Z@ ;n:.::.:c·.::l-::s. :;:·.ctcnti'n:non 1n[_1;;yoi-·c]-;:ot
:Je-r·iJ..1.ya ;ucupct11 Jceh:h8\"::-1tiro11 ·;/Dll:_; boi .. gゥZヲセZQエ@ iclio lo:;is,
jLunp,;:i QQ」⦅ゥャョQQZ⦅⦅ᄋ[セQQQ@ u11tulc セョ・ョ」ョイ^ッゥ@ エlャェオ」セョ@ :/811[; dicito-ci tc13.ce n.
J. Ko:np lik dr l :;Jl cliri nyD • 1 J) •
Dalam ··Tap-·MPR ·-,-J-/'o
rr;
1 n··1·'· l1l-l:l"'J+•1'.cc111 -"'''l'"''"H,-1--lcim-. H,-1--lcim-. • H,-1--lcim-. .L ., .• ·j •--'> ..-' •' l エIセMvlNLLNN⦅lMN@ >.,l•,>.l-"<-• • • . C , l
u11s11 pcruJl::,1b.c:11 2:':: lcy:. .. t :n2i--·upc}:r:11 セ[dウョイョQQ@ セイオョᆱセ@ ponti11g, m.Q
lco clolDm pcinb:-·r1c:u:1:·:11 litnc:: t:-1hL111, ;ncsolc1l1 i)ex·t.1tnol1t1n l'8k
-' ")
セイNGNjエ@ :ncinporolel-1 ]}CJ:i:J.: t:L:_::11 ウ」QQ」ョlセゥQ⦅ゥNQケ。@ 11 1 .J •
10 U11tulc mcr1ujut1crJn 0110 ケRQQNセ[@ エ・ャセ⦅MLスQ@ cticotuc:lccn a_nlarn GBliliT ter
ibu kote セイッオゥョウゥ@
" 8u:no
Pnda ov;sl ·tohun 1979 teloh berdiri di ds0r2h ᄋエ・イョ・セオエ@
.
nro-J?3d3 tol1un 198() lceluar· .PeJ::.;turcn Pe;nerintoh te11tc11c
pon1c-pods QセQエZゥャセエオ@ ーッイᄋ」イN[Zセョ@ .nn ーNイッケッャセ@ QQョXゥッセ」[ャ@ ir1i tei1L111 191.3011
cli-lebih dc:ihulu mcndicmi docrc;h ini, jcmg1rnleh mcmbuot pncc'r
tix1ggi ウ・ャQゥQQァ{セcセ@ s::ita sD:no セᄋMᄋ@ .. 1in エZセ」ャッ}」@ sc1li11c k:cnel セョ・ョS・@
-·1 4. ! •
nal
+ 10 komplck unit pox·uami:J.,·n yen.:'. dibnn:;un oleh bori'WCf.liTI
-mccam developer don セョォエオ@ ,cn3hunion keoepuluh unit
boru diperu:-f12l1a11 Elitebn tci"'seOut bulcen ioerabovto dompolc
terhGd:c:p pe:o_duduk Yc'l1c". l8bih dclmlu mendiGmi (Penduduk
-ssliJ doer·2l1 tor·:Jef>ut. l'ioik d'.·.::;n1JL11': positif mau1Jun d;::n1_puk
turan-benturon ウッウゥセャ@ ・ョエセイウ@ 9 ndoduk osli dengon
pendu-in[;ot letcr belolccng sosiol an.taro lcec1uc:1nya berbed.a cl::.:n
inu11J:lci11 bertentc:nr;on. Benturen sosiol tex•aefJut s}can 111e
-D8ri he zil peneliticn p.3ndc:lrnJ.unn y2ng telcih dilQ
ku!rnn dengrui judul ":3tu(li 'l'entnn,s Kehidupnn
Bertet,,risgo-d.inys lcomr)1ilc 811tcro pC11(1UdU1C, d:.:::l"i 1 \').']- 3[\i11pol yr;;.1:5 di -8!1ll)il 81 ,72 Mセ@ iTlc1i.yot;::1·::.=·!11 」Q、ッQQセイッ@ i1er•r3elisil12n 011tcro tci
-エ・ョイ⦅セァッ@
d.011 18,28セM
:-i1;:)nyotok2n ticlsl: ada 15)I3 BX{セQM •tu ulo 1) NセHLM O.D ' 1 !Jill セ@ (;d;..L. nlr·'·i""'i"·l·,n セ@ 1...: .•• .:. l·e···,···"nn _\_--· __ ,:\..<.:.• LBᄋNBLPGMセ@ Qv BPQQセ@ ... ... , royo11.:.I セ@0·, <·er -....
lil1.ot dori 104 s:_:::1n1Jcl ケZjョセ@ d.io;nbil 1.is, 09 Zᄋセ@ i11enyotolcD11
12
lou teloh torjcdi hujcn, 1eb:'t, 01eh lrnreno itu berdo:;or
-k3l'l ー」イュッコ。ャ」ZセGャイセQQ@ エ」QセNGZ[・oャjNエ@ Clir'tos pe111,1li3 mer[::..oo }/erlu un
-ケッョZMセ@ QI。イ[ZZセゥセョNセョ・j|ZエセャQ@ ケイZョZNセ@ 、セᄋセQXエ@ ;nc11i111bL1llc.sn lcomplil\: torbulco,
tid.t.'k エ」イ[ᄋQQ」[ョゥヲ・RエLセMMZZZNZゥ}NZZ」ョ@ d.nJ_sm bo11tuk ャセ」ォ」クᄋオZZ[・ZョN@
C. セッイオュオッセョ@ セウウッャッィN@
lceinuJcnlcnn c1,j_ntDf3 i:J2li:F1 i)cneli-C:i:-:11. olco11 bcx·L1sol1s me11jn\vcb
2. L(:n)rnh-l·:n·c(rih :;pee ケッョZセ@ t8lc1h ditompuh Lintu1Jc
-·\ ' ュ・ョケ」ャウウZセゥQMZョョ@ 1;:o;npli1c [ケイNセョウ@ te1'jncli 2el1inL;00 ·.te£
D • Tujuon Penelitian.
han moko ウ・」セZイ。@ khuaus ponelitifill ini bertuju8n untµk :
I
1 • U11tLllr ;·11011.;,:etc1l1ui be11tul{ l;:onr1)lik-kom1)lilc sosiro,l 'T·::::11.e
-....,, -·- .... <) ' ' - '
at tert::;:eik nntuk :ncrn.cliti c.:n111poi beropo lrnuh pros00
-.t\simil:J,'.Ji yen,:,.: tc:l ... jc;di 0nt.'>I':;1 })e11ducl,ulr tc1 ... scbut.
? セ@ d l ' . . . d . ., . h . .· n )rot
-dell se}::-イイMZQQセ[@ tc<1_::-J1 エNセ⦅QMN⦅ョLᄋᄋ[ZZ[オス」@ 11; .I'0h lcot::; sr:illlJoj_ 1Jcx-·c11u
joul1 ー・QQZZZウZセᄋオスQ@ Q」」セQゥ[セ@ u MZZセイQ@ 1;;:ot:·: QNQNZZZZセーョエ@ bcrr1sitnilo::-Ji
cJ.011c;-en pcJ.011c;-enduduk セウャゥN@
セ@ • k・セオョ。ッョ@ pッョッャゥセゥョョN@
·1. IIssil ー・ョ」ャゥエゥセ⦅MMᄋ[ョ@ :Lni d.il1 セ」イZーャᄋセョQQ@ 「ッQjッNNZセPゥ@ b:::il1nn in
-.t"'or;-n3sj_ oョNセセZゥ@ pe1·acr·:Ln.t:.}:i.. ZZ[ッᄋゥNZZRゥQQセj」エ@ L111tu1.c n1cr1c::1tr3ci
-QGセッュQQャゥャZ@ ケ」ZQQセMセ@ t NイGェGセ」セゥ@ Ci_j_cnt.·:.J:'C セZ」イQ」ャオ、ョQ」N@
2. Jcbci:_:::::::i 1J:·:l1c:n i11for·:T1.:::::rh ケZᄋ[QQZセ@ dc-1pnt dij;_idi1-:cn ャ」QQ Qセセᆳ
lc[1l1 C:!'.·/-c1l オョエオセ」@ pe11cliti:--::.1 [セ[・ャQセ[jNQェ@ utnyn.
mitre s0jajsr, セcゥj」イゥョᄋエᄋNィ@ Cr1lom ュ・ョ」ゥーエイZォセョ@ keso
-H セ@• .Pen . NイNセ」イエゥgョ@ I,3til:::l·1.
1. Co11flict : /-,_ ーNイッ」・[セZ@ ';li.1nt:L::>11 i11 .,_·,.-l1icl1 tv10 or ;-nors
11u::1:-'l1 ヲj・ゥエQセセ[セ@ ::)r· _jr.·otJ.ps csel\: rictivety -to エjZイセGOZZᄋ@ :ct ョNセセ」@ l) otJ.1er' o pnrr1oscs to 1)r32
ven:t t:3::-itis:i>.,ctio_n of e.:.:1cl1 otl1cr' s ii1t_Q
イᄋ」ゥMNZNNエNZセL@ c1.rei1 to tl1e e:x.te11t of injuJ:i11c
or ·=lest:L'O,'fit1c.: tl'.'..e otl1e.r. Conflict
DI'i-ses out the ーャセゥョ」ゥーャ・@ of linita·tion in
hc.::cn.t ゥセQ@ o .:f:_11i te univcr·.:;e tl-10 セN@ ·i.sl10:.;
snd int0rc:JtD of oenticnt beinc:J run 」ッオョセセイ@ to o:::h other one the セオッャゥエケ@
no-I.:h-1kcud.11yo
include the st.rw;,c;le -.,,_-i tll im1nimste or sub humon
objects of' .stJ:ie.0_::zj_e for· e:x:iotenceJ, bLrt i11 its
ウッ」ゥッャッLZZZセゥ」@ ·:l i·,1eo11i11[; t-111 the psrtics involoed
must be hu;ncn.
Conflict moy e:dct in voryin.::; dec;.ree13 of i.'lten
-sity end severity oncl with reference to objects
vs1--yin.s degrees of ir111Jortnnce. It 1noy be ッイZ⦅Zセ・イQゥ@
:cod Ol' unorsonized t1°rJ11sito.ry or enduring,
phy-sical, intellectual or up.ritual 16l·
1Con.::.'.Lik i :.Lnl1 sustu p.roBes yong terjedi podo .
ceeoh suntu kepuoson ケQQョセ@ hendok diporoleh o
rDnc otou kelompok lccin, rmlnupun untuk mcru
-11.cl t0rj ::1cli di lua1-. p.rinsip-porinsip セイ」ョ{ウ@ uan1m
tolGlc 「・ャセZ[ャ」ッQQ」@ 、・ョ⦅セdョ@ 11osrot dn11 lceincinon o
-:'/Gl'lC; rne:nol;::st111yc ut1tLJJc 1nenclel1ulL1lcn11 ャ」ッーッョエゥョNHセoョ@
16) ' • .)s.,...J. .J.. .... l,.. ..::;; __ ,_ -::·-:-'.:,on t
I.ir;:l ttl e 2:!'L13.o .--.J.ntn C. 0 liey
J)ictio110i .. y of .snciolocy P011,
16
sendiri. Jiko diekolociksn istiloh ini bico di
-zeccro
jclc tortentu. i3uctu l.\:OH1I}lilc te1"'jndi セゥャ」ゥ「セエ@
diox·-divor cc ・ャ・Zセ」ョエ@ ッセ@ 0 society into o unified セィッ@
le 17) •
f'iiolc2L1d11yn :
s;/:::rolcnt セイ[MZZQQセNZ@ bo:cbeclc; ャZZセ[」MクᄋイMZZゥィ@ EJLlrJtU ャ」」ウセjエオョョ@ ;/Dr1c; LltUh.
J.
Penduduk aslitien polgdsn en (Dilih jcrih) lalu morokn
mombu-I • l:letodolo.c-i.
}GLᄋiッエッ、NッjNッセZ[ゥ@ QQcエQウャゥエZlセセQQ@ ini [tZ」ョ」ッャ」uセjN@
2. 1J.1ck11ik: pc11;_;L1;-r11)L1lnn Q,,_·:tn.
1, セqAスnqャPョB@ 0:1 サᄋセセᄋョOjャ。ャェッセ@ du+s.
_. J. ;_;, MMセM c_,.._ NセGMャNNエN@ I• c..<. · ' - ' ' ' _ v
1)_ !.,:, ,1,1 ..l.. u.!,\ .. 1-.-,n ,._;_l /t .. ,.__.... l ' ... L.. 1· ··n'r·"'" 0 ャMセBMGᄋG@ 1,. ... _, .,..,.-""'n=1·011':i .J •. ,.1. •J ' - · - ャZッョイーャゥャセ@ _ ッッ[jゥセQャ@
11011-18
lah kopala ォ・ャオセイコg@ TPᄋセT@ Kopola keluorsa don burtem
]]]]]]]]]]]セ]]]]]]セ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]@
i'Jo : uml :
---·-·--"
1 1 2 3 4 5 b 2 DD erGll Dc1or2l1 Doe1'oh Doc1•nl1r
J2ex•cn,
DG 81--.811. :·:.r:J INMセ|Gi@ ZZセQ@ ... : :· Mセ@... セイ@ セZイᄋLヲ@ [セセNL⦅M[@
3 4
I セI@ セZャ|@
I I v ZN⦅セャ⦅lャ@
III : ':5 セMセセZ@ J3o.rok
IV
v 5
r:T
Zセ|ッューャッォ@ J'erumn:is 'fohop II1.JI
...
: 30 J..lT7 ゥHッセョーャ@ el: Pei-·u;n110 s
8 Doeroh VIII l(o;npel 1Joru.1n11cis II
9 Dc1 eroh Im lセ@ 1+ .. :i.111
10: Daeroh Drr
... セB@ NNZセ@ Ko;nplok Perummrn 'l'cih8p II
Ko:nplek .l:'erlllml18S 'l1ohop II
1 2: Ds erah ff;7 2ZII ャ\セッューャ・ォ@ J!eru;nnos Tohop II
1 セMZ@ Do erah 11'.! セgv@ Ko;uplc0k J!erumdeh '.L'ahBp II
1 5: Do e.r·oh RVI
:cv
Komplek "lisam Indnh 'ecihnp IKo;nplelk: ·;rio;ua Indi:d1 '.':nlwp II
17: Do era h Ft-.;i jセvii@ iセッQョーャ・ャH@ J?eruri111D8 Tehs1) II
GVIII Komplok Porumnas 'h1lmp II
19: Daeroh : 5
Jumloh : 35 :2.T 18)
diskriptif dan sebogai penelitisn awol untuk penelitien
-selsnjutnya colnc;oi somplo penulis skon moneli ti 10 bush
If1N Ysitu :
pendatang baru dengan penduduk asli RW tersebut yaitu
RW. II RW. III RW. IV RW. X RW. XI RW. XII
RW. XIV RW. XV RW. XVII RW. XVIII
20
Jumlah orang yang dijadikan sample adalah 50 ッイ。ョセ@ yang
diambil
5
orang di setiap RW. Teknik pengambilan sampleadalah dengan purpossive random sampling ialah dengan
ca-ra mencari ゥョヲセイュ。ウゥ@ orang-.-orang yang dikira mengetahui
permasalahan yang akan dibq_has セ@ ·.: .:·. · NZNNセL@ dan jug a orang
yang telah begitu lama tinggal di daerah RW yang telah
di jadikan sample. Setelah itu penulis mengambil
5
orangdari setiap RW tsb yang penulis anggap bisa mewakili dan
mengetahui permasalahan yang akan dibahas.
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan cara
se-bagai berikut :
2.1 Teknik wawancara mendalam ( depth-intervili?w) terhadap
orang yang merupakan sumberdata. Pprtanyaannya telah
penulis siapkan terlebih dahulu.
2.2 Teknik observasi yaitu penulis mengamatilansung
ke-lapangan terhadap masalah yang perlu penulis teliti.
2.3 Teknik Angket yaitu data yang bersifat kwantitatif
penulis kumpulkan denGan melalui angket, yaitu
membe-rikan da!tar pertanyaan yang tela.h disiapkan terlebih
dahulu dan merupakan metode utama untulc mendapatkan
keterangan secara tertulis dari seorang responden.
3. Pengolahan dan Analisa Data.
ter-kumpul lalu penulis pisahkan data yang bersi!at kwanti
tati! dan data yang bersi!at kwalitati!. Data yang
ber-si!at kwantitati! terlebih dahulu penulis kelompokan
sesuai dengan permasalahan yang penulis butuhkan.
Kemudian penulis telly satu persatu jawaban tersebut,
sesudah dicari prosentasenya lalu penulis
interpreta-sikan dan diambil kesimpulan •
.l.lata bersi!at kwalitati! penulis analisa dan diambil
I! ,, b. II
MMMMMGセ@
p-011tlo J.1ul L12111
Dnex•nh [Z[lQイセZゥlQ@ }:Jcl,D11g ter.·lct-·_-.·lc di dnerol1 lcec;_;;nntnn
dNセQQオャオ@ scbclL.1i11 tohu11 1979 doerul1 I1TDngzolo
rncrL1po-Setelel1 l\:olt1nr·n;.rs pex·c:tL1r·un J::'en1-ex·:Lntel1 i:To .- 5;·1975 セセ」ョエdM
monjodi II Kecomoton.
9. ャセ」」ッュ」エッQQ@ .PciLlh lia10
1} • QjLNLLセ{GijGャ」Q@ (lJ"l '''!'
.1.U\.. < • . Q <-'-'-'' l hol. 11J.O •
Kato セッ、」ョウ@ scbcgci Ibu koto セイッーゥョウゥ@ Su;notcre
Da-tnl1on c1.Gl1 pl1S8t ー・Q⦅ᄋ」ャZZZQRセゥZゥ[⦅QPZjQQL@ J!8l'tUi'UbLlbLJ.llEJ11 pemfJU11GUJ.1811. セjNᆪ@
rnclcin pe:..:;Gt, sejol211 、」QQMZZセᄋM]ョ@ itu ーイッセ[[ッウ@ Ur1)011isnsi ticlsk:
-di8nt::-;ro.l1;'.{[J., m0;11bcri :L;;-'...:L11 ス|ZcZセjZj」Qッ@ 1)cru.c0l1c11 cle\reloper
(1·0-sl e.rstel u:.1tul: [ョ」ョZMZセQZZQ[QQャ」ᄋ⦅NQ⦅Q@ uo8lJ.::1nyo di cl2ei·:Jl'!..-d:.-;c.rcl1 セイセMセQQョ[@
J.
Qc・ャオイXィセセョ@ セセオイ」ッ@.. .
_'...if:!");?.l
7. Kelurohsn olo.
l • Ir' ·.- 1·.•0/Ar''')'j
24
85 pセt@
13on{3-3 err' cln £1.::;.
- セ・「」ャセィ@ セゥ[ョオイ@ bcrbot:.1s denson Kel. Gurun iゥッセ」ィ@
rLl.
itu : 1, !l:omplek \rlisma Indah
2 Ko:nple)j: J'2ru.nc h2n Perurnnns
4·
5 · セセᄋN@ •r i:..o:nn .... e c 1 l
ICelux·C1hDn Sur:-)u. gHQ、ZjセGNエァ@ e:ds1Gl1 ZGQQcxGuijNセGォZッョ@ }:0lU.l'0:'1D11
torsebut.
A Pe:nL1l:i;r1on jZZG・ョ、オ、Nオャセ@ 1_1 uli.
d_ahulu clori deer·2l1-. 、・セ」・ォ@ ;roitu.
gi stsL1 pウ」QョQQNセセ@ ppQ Q ェN・ョイセ@ cl8n lein-lr1in.
oleh pencletrinc; 1y,ru sebn,_;ni penduduk esli adelsh ornnc
l:eret ·i;ersebut ditinc;c;nl oleh pemiliknye sesudsh kemerclekQ
on RI. 1945. 15erelw tersebut sdo yang berssel dciri deerch
1'8dsns ds11 seki t:.'.Jr11ya o tsu cl;_·_ ri de er ah ciorek. 1:1erek:a i·n011cr.:..
gare.p Qj・ャ。、セjQQLコ。ョ@ d811 bex·cocolc t2110a1on, scrto inemili1ci te
J:lcrlcombG11son ini tsru.s bex·la11jut, bo.E_:;i a1erolce セイウョァ@
berusoho clibid::ns le>in, lclu mempcrjucll beli::nn plllEJ t8
tersebut meks bermuncu
-1011 pot1dolc-ponc1oli:: b::-;x·u, d.i dncr·ol1 ー」ャッ」ャッQQZ[セ」ゥョ@ te1"so1JLlt) lcfl-reno boc.;i ッjZᄋNセZQQRセ@ ケ」NQQQイNセ@ エ・ャZZセQQ@ ZMョ・セョ「・ャゥ@ エZZMQゥZQ」Nセィ@ tci:•1.:JebL1t lenc
sune dj_cli1 ... ilcon po11do}:. J\dEJ セイ」QQQコ@ incndirilca11 i1ond_olc lcnrcn2
bett11-1Jetul clidie;ni lQQQエオャセ@ エッセョゥIZZGエ@ エゥョセセサセ」ャ@ dc11 r1dD ju,:::s S.Q
./Z
「ウZセッゥ@ u11tuk 011 .1-:ulr-si, l.:c.:::·cn,:, tDnfll1. tox·r;;ebut sudr·J1. ,jolr:G
I\er-J d.ns セ@ r1 i11i b2 r·l c:: ョ⦅イ⦅セイSlャエQNZ\@ Mセ@ -- t ,·:; r'L1.S .soar9::: - i lccl un i-·11',IE , セMI・イ」エオ@
x·on ;nci1.,ZGt1:.'J QZイNセᄋャMセ@ ZᄋNセZM[」」ャセMQQQ@ c:t-':_:s エZセQQイZャQ@ i1ndo t8l1un. 19GO
c1in10-ックᄋセᄋZ@ エQセZ[M 'f ᄋセᄋ@ -i 110•
'- •·)-- l..J
27
·J·rPJJ."--:: c• セ@ +o·,·n·o,,.+ 0 -i-...: ·1,.,c.,-- ·],_ l d · b l " l
• • 0 c.u e,;v'-"1Y8 CG11.8 セ[ulュイN@ l orirnn ·cane 1
Pemerintah yang mewajibkan para developer membangun rumah
dengan perbandingan 1.3.6. Yaitu kewajiban bagi developer
setiap membangun satu rumah mewah harus membangun juga
tiga rumah sederhana dan enam buah rumah sangat sederhana.
d。・イセィ@ komplek ini berada ditengah.
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Sebelah Utara
Berbatas dengan rumah pendudul;: asli
Berbatas dengan rumah penduduk asli
Berbatas dengan komplek Wisrna Indah
dan Perumdan
Berbatas dengan komplek Wisma Indah
dan Perumdam
Kalau datang dari arah pusat kota Padang untuk masuk
ke-komplek Perumnas ini, harus melintasi rumah Penduduk asli
terlebih dahulu, begitu juga dengan aliran got (polongan
.--,J
air limbah rumah tangga ) sebelum sampai kesungai harus
melalui saluran air yang ada di daerah pemukiman penduduk
asli, karena daerahnya rendah maka sering terjadi, belum
begitu lebat hujan turun, daerah tersebut sudah tergenang
air, sedangkan saluran airnyak kecil dan tidak terawat
( lihat halaman 30 gambar
1-
a dan Qセ@ b )Pihak pemborong karena merasa bukan wilayah borongannya
maka got yang dibangun tidak sampai kedaerah penduduk
asli, terputus pada lokasi perumahan baru saja ( lihat
30
Gambar aliran got yang saluran kecil tidak terawat, yang penulis lihat dilapangan.
Gambar no. 1 a
Saluran limbali·· yang airnya tergenang
Gambar no. 1 b
[image:37.524.53.455.90.683.2]Gambar no. 2 a
[image:38.527.81.450.112.665.2]32
" 11 CJLll"''"''·,-r···]c, c'·1n ·11"0 J·i· d "ll1·i· J.I'J .
... _,_ " __ .,,_. __ ,_,_ ,_
..
_,..:;, '- .. .::..:nl1 ser·ta clur; don mnol18llco
1\l |セQjNイG・QQN@
lw k perumnas
"ro -. ,_, ·'- .,,-,J-' ᄋGMセ@ :O('tl.l' .. "'.11 j),···r5·t·.i. LMセゥGエᄋᄋNᄋ@ ..• h • .• • .. イNZBjGNQ[セ@ Q].t'll QNjイセBGL@ i'l .. i'lr
lebih-lebih lmluu dirumuit itu juga dijuul bahon 「。ォ。ゥセN@
Hal ini alcan rnengundang mudah terjadi lrnbalcaran •
.!:'ado. lakasi ini juga disediukan lapan5an terbulm untulc lcegiatan olah raga dan kegiatan keagumaan. seperti
tempat shalU"t; hari ray a dan lain-lain .• ·
c.
kセゥョーャ・ャ」@ Perumahan Vlisrna Imlah.lfomplelc ini merupakan daeruh pemukimun haru yane;
tidak dikh.ususlcan untulc pee;avai golmngan tertentu, エセᄋエ[。ᆳ
pi b;:ileh jugu pedagang atau pihak sll:astu membeliµya,
me-ngenai bangunromya juga belum menurut; lrntentuan 1, 3,' 6
yang dikeluarlcan lllleh J?emerintah karena pemhangunan
ru-mah ini di mulo.i talnm 1980, sedane;lcan lcetentuan PemeJ:•ig
tah tersebut keluarnya sesudah talum 1990 an type rumuh
di! lcamplek ini ォオエ・ァセゥイゥョケ。@ dengan uk1;,ran yaitu type
45,
54, 70.
DaeI•ah ini juga berada di tengah-tengah antara let&.!!
plelc PGRI dru1 !ilaerah yang di· diami セQャ・ィ@ penduduk asli,
sedangkan d:l 13aratnya berbataaan dene;an. pemulciman 11eJ:•um
nas. Di daerah ini. juga telah dibangun rnesji<il. 2 buah ·
dru1 se\1uah gerlung SD dan pada me.sjid tersebut juga clilenf.;i
kap:i: dengau Uiangunan TPA/TPSA.
l'ernbangunu1i siu·anu alirim air· di daerah p0mukiman
terselmt rul.alah raei-upakan tani?;gung jawab ー・イョ「・イ[Nュャセ@ se<ilan.1.5.
lmn saluran air yo.ne:; melalui daerah lain untulc sampail
lee sune;ai tidak la.lt roerupakan "tanggune; juwab ー・ュ「セイセjャャャBZ@
[image:40.518.23.461.88.551.2]Gambar no. 3 a
Aliran air limbah yang terputus
Gambar no.
3
b [image:41.532.66.435.113.690.2]oir tcr::;cn.cr1r_; :::·:nb· r \ Gambar
san I dam
4
l NMZZZjNlAGセlャ@ ' . NセNQZGjZGャ@ . 11'. .. 1-'J'.\]1 '.l.Ll -· _,, GGZセᄋ@ Gセ@ ll ·'---.,---.-"C'l"l"' {LLNL⦅Z⦅セ@ l\NlセLL@ )':.·,-, .. ,,.·,·1,0 -:-, •. 1 .. '- - '-' J.i'
IJc111d_:··:1' :
36
Hanya kalau ads lrnjDn air yens tergenans itu ment;Dlir
ke-ten1pat lai.n ys11g lc"oih rcndal1 ct,::·1·i dom (botDsan) ter::;e
-but l:edo11L·-}::ocle11g oir tex·se-but ntoli1npGh 1cejolcn イᄋッセOdN@ 1-Iol
ini membc1v1a Glcib-:Jt セイッQQァ@ lebil1 lJurulc losi terhnde11 ke.sala-maton jalan. rcys
D, .• Komplel\._ .l:'emulgn8f.!c .PGRI.
l(ornplek ini c:id,::::loh rner·upalcon perumnl1on yons yn11c;
-lthusus t1ntL1}:: E::uru, don -or:nc;:u11a11n;:,ra jugi:l inelclui pi11jsmsn
clci.ri SᄋZイZ[Zセ@ c:.:1rD ャjgイョQjgAQZセZオlQ・QQョケッ@ pil1Dk: J:'GRI n1c11yedia1'cnr1 エ{ZゥイQセセQQQ@
[Jedo11sl:::a11 peinbor·o11g :ncinbr:ne:un rt1;n1Jh yDng 02n1e d.e11g2n ty11e cln11 bentulc ケッQQイセ@ sr\rno, yedttu, 54 」セサGNZBQョ@ tetn11i nds ju;30 C:li 1con11;;lelc j_ni, 1-cflrcno ャjXセQ[⦅セオQQ」QQQ@ t:Lcj_;.lc sde lcoter1tuan ケエMQゥQ{セ@ to-G8S clciri orgD11iS('.18i ャGヲセri@ rnslca d.i lcomplclt i11i oclc1 jt1ge OE1-n0;u110n YDl1G Jno1:-rc:l1-rn0-.. .. ..rnl1 、ゥXZMゥゥQQQjゥQQセ@ "onncu11011 tc1·:;;ciJL1t clin
-tern. Lihat halaman 37 gambar 5
D<Jc,rD11 ini ju::;e. clikelin.c;i oleh pcnduduk nsli no
-11ingf;G }(sl::.;u ol\:en lcolur:J: c1>iT'i 1co;nplelc teJ:ssDut inelolui J:.!;! moh po11dudulc. オセ⦅QQLゥ@ セI・[[QイQQQエョオ」ゥョ@ 、ゥャッQjセセョコウQQ@ ter·lihcit t.:clo 1)8£
i118 sslDhan d0i'l:-_;<·:11 J} cnclu.dLlk: n sli. rlin10110 G dG ju.co
lJClldLJ.clulc-8 Sli ;/011.:3 ti(lol:: bo '.1Jc(l.io セョ」ョ[O・イャGQッャZウQQ@ :Jc-boha,;ia11 tCJ;_1c;l111yo u11tul'.: jolnil ZゥャエセPオャQ@ }:c Q」ッ|ᄋZQセIャ・ャ」@ .P(}i1I tex·se-;Jut 11::::inya ェョャセ⦅ゥョ@ -sct.::11Jolc ケッョLセ@ 1Jiso (l..ilr.1lL1i 1ccnd.cx·Dnl1. rodo clLl8 nel1.il1S[jO u_g
tul}'. 1·n::isuk l:e ャ」ッャョZYャ」セサ@ tc;}sol)ut lcDlsu ine;n.slcoi ャ」ッョ、」jZセZZョョ@
-l"Ode en1pnt tsr118l:sc1 ャセ・@ jc:lsn QNZMセェNョN@ Dord0soJ:lcs11
sampai saat sekaranr; kenyataannya tetap tidak ada
peru-bahan ( lihat gambar
Gambar no.
5
Rumah mewah
[image:44.534.53.441.88.688.2]38
don sr:ro110 i「」ZoNョセョN@ i.'lssjid -i buoh.
E. 1Coinnlolc J:'s_:cu;ndnm.
l'oc1D l:oinplcl\: i11j_ l).''nt;u11.'.·:11n;_'{o bo1,ty,po bc:sur (tyr)eJ T
5-4 clnn 「」Zョ{ェャャセQ・QQQQケP@ ョQPZZQセᄋ QQQ{s@ :·•j:':-:h 1:e toi;i c1:·1ndekat·: 、NPQQLZセ・ョM
oir 3otny2 ticL:k melolui pei'1Ukitl811 penclucluk.
jorcn Korem den Pensiunon Tcn·tvro.
Ui:_, '·
G.. J(ehidupan Sosial dan Adat Istiadat Masyarakat.
Tidak begitu sulit mengidenti!ikasi masyaralcat se
tempat di daerah kelurahan Surau Gadang Kecamatan
-Naggal0 ini. Masyarakat ini merupakan bagian
masya-rakat Minangkabau Wilayah Sumatera
Barat,penduduk·-nya sebahagian besar terdiri atas suku bangsa Mi
namangkabau.Tradisi Minangkabau yang erat
hubungannya dengan sejarah kerajaan Pagaruyung membedakan
-tempat pemukiman orang Minangkabau itu atas dua
ka-wasan, yaitu kawasan darat dan rantau.
Yang dimaksud kawasan darat ialah wilayah yang me
-liputi seluruh daratan tinggi yang terbentang
diseki tar ibu kerajaan Pagaruyung, dan yang dalam sis
-tern organisasi sosial traditional terbagi atas
3
( tiga ) luhak, yaitu luhak Agam, luhak Tanah Datar
dan luhak 50 kota. Kawasan rantau pada mulanya ha
nyalah meliputi wila.yahwilayah di sepanjang pesi
-sir Sumatera Barat. Akan tetapi karena
perkembang-an sejarah, rperkembang-antau dalam pengertiperkembang-an yperkembang-ang lebih luas
meliputi pula wilayah-wilayah yang lansung 「・イ「。エ。セ@
an dengan kawasan darat tersebut. Bahkan kemudian
mencapai daerah yang lebih jauh lagi, seperti
40
Dalam adat istiadat Minangkabau, daerah yang kini·
bernama Kotamadya Padang di kenal sebagai kawasan
rantau. Daerah ini dahulunya dipakai sebagai tempat
perantau oleh orang-orang yang bertempat tinggal
di-tiga luhak. Perpindahan dari luhak agam, luhak 50
kota dan luhak Tanah Datar, perpindahan ini tidak
terjadi secara serentak.
Penjelasan mengenai segi-segi sosial ekonomi dan
、・ュッァイ。セゥウ@ dari masyarakat ウ・セ・ュー。エL@ yang merupakan
keadaan awal, akan lansung dikaitkan kedalam
analisis. Dibahagian ini akan dijelaskan aspekaspek so
-sial budaya tertentu yang dianggap relevan untu1c mem
beri gambaran keadaan masyarakat setempat.
1. Adat istiadat dalam sistem kekerabatan.
Masyarakat Minangkabau mempunyai sistem ke
-kerabatan matrilineal, yang menentukan keturunan
berdasarkan garis ibu. Kelompokkelompok kekera
-batan ini tersusi!ln dari unit yang lebih kecil sa!!]_
pai kepada unit yang lebih besar. Untuk
kesatuan-kesatuan yang lebih kecil dikenal istilah-istilah·
samande ( seibu ), kemudian kesatuan yang lebih
luas paruik, seterusnya kaum, kemudian lagi sulcu
Di 「。セゥ。ョ@ ini perhatian terutama akan diberikan
Sebelum terjadi perpindahan penduduk dari daerah
daerah, dahulunya mereka telah juga hidup dalam ling
kungan suku masingmasing. Ketika mereka pindah ke
-suatu tempat yang baru, ada ketentuan yang mengata
lean bahwa: " dekat mencari suku, jauh menjadi hindu"
Ini berarti ditempat yang baru mereka pertama kali
akan mendatangi penduduk yang sama sukunya. Dengan
demikian ditempat yang baru itu, penduduk
berkelom-pok berdasarkan suku. Suku yang terhimpun dalam
sua-tu wilayah pemukiman tertensua-tu kemudian membensua-tuk
na-gari. Ada sebanyak
9
buah suku yang didapatidihampir semua nagari yang tergabung dalam kecamatan
kecamatan di Kotamadya Padang .Sukusuku itu yaitu
Caniago, Piliang, Malatu, Patapang, Sikumbang ,Man
-dahiling,Kampai,Dalimo dan Paypbada. Empat suku yang
tersebut pertama merupakan suku-suku di setiap nagari
Dominan tidaknya sebuah suku di setiap nagari ter
tentu ada kaitannya dengan suku pertama pindah ke
daerah tersebut .Karena mula-mula pindah,mereka dapat
memperoleh daerah yang lebih luas sebagai tanah
ula-yat.
Dalam perkembangan selanjutnya dari masingma
:r:--42
Pemecahan ini terjadi karena pertambahan jumlah
pen-duduk dan karena sulitnya perhubungan antara pemu
kimman yang satu dengan yang lainnya.
Suku -suku ini biasanya tetap menggunakan nama
suku-yang asli dengan di tam bah beberapa sifat di be la - . ᄋセ@ ·
kangnya. Ada セオォオMウオォオ@ yang namanya riliang Kasik
Nセpゥャゥ。ョァ@ Sani ,Keduanya merupakan pecahan dari suku
Piliang.
Penduduk yang berasal dari satu nenek
,disebut-satu paruik. Mula-mula penduduk atau paruik itu ting
gal di rumah besar ( gadang ), tapi kemudian karena
pertambahan jumlah penduduk dan makin berkurangnya
fasilitas dan keahlian untuk membuat rumah gadang
makin berkurang juga penduduk membuatnya.
Setiap paruik ゥセゥ@ dipimpin oleh seorang mamak rumah
Biasanya juga disebut dengan Tungganai. Tungganai
ini seorang laki-laki. Ia adalah anak laki-laki te£
tua dari sang nenek, memanggiJ.nya de31gan•:
se.l?utan-mamak. Anak-anak itu tadi oleh sang mamak dipanggil
dengan sebutan kemenakan. Dalam aturan adat, dika
-takan bahwa " kemenakan seperintah mamak "·
Himpunan paruik disebut satu kaum. Kaum ini
Karena itu セ@ ini dipimpin oleh seorang " mamak
kepala waris "• Mamak kepala waris adalah saudara
laki-laki terua dari ibu sang nenek. Sekiranya
sau-dara laki-laki tertua dari ibu sang nenek ini me
ninggal dunia, maka yang menggantikan kedudukannya
sebagai mamak kepala waris adalah kemenakannya,
yai-tu saudara laki-laki teryai-tua dari pada nenek.
Suku sesungguhnya terdiri atas beberapa kaum.
Namun kaitannya secara geneologis tidak begitu se
-derhana lagi gambarannya. Sulru dipimpin oleh seorang
penghulu suku, yang biasanya bergelar datuk.
Masing-masing penghulu suku biasanya disebut juga
Penghulu Pucuk yang dibantu oleh beberapa penghulu
Panungkek ( Pembantu ). Jika terjadi pemecahan suku
menjadi sub-suku, maka penghulu yang memimpinnya
akan memperoleh gelar yang bersamaan dengan ditam
bah beberapa istilah. Kalau suku koto disuatu nagari
bergelar datuk Rangkayo Mulia, maka kalau terjadi
pemecahan menjadi sub-suku, penghulunya akan
berge-lar Datuk Rangkayo Mulia Nan Kuniang. Begitu pula
gelar dari Penghulu Panungkek.
Kesetiaan seorang penduduk sebuah nagari hanya
terbatas pada nagarinya. Ini ada kaitannya dengan
44
Ketentuan berbunyi : " Harta salingka suku, adat
sa-lingka nagari " ( harta terbatas pada suku, adatr ter
batas pada nagari ). Wewenang seorang penghulu suku
di suatu nagari tertentu, hanya terbatas pada suku
yang ada pada nagarinya.
Suku yang sama berempat tinggal di nagari yang
lain hanya tunduk pada wewenang Penghulu suku yang
ada di nagari tersebut. Penduduk dari suku yang sama
tapi berlainan nagari tempat tinggalnya, disebut
se-bagai balahan ( pecahan ). Hanya penduduk yang masih
dengan jelas mengenal silsilah keturunannya yang
ma-sih tetap saling mengunjungi dari nagari yang satu
ke nagari yang lain. Penduduk yang bertempat tinggal
di Kotamadya Padang, khususnya di Kelurahan Burau
Gadang masih ada yang mempunyai balahan-nya di Solok
Agam dan Tanah Datar.
Wewenang Penghulu Suku di nagari-nagari
biasa-nya dikaitkan dengan wewenang atas tanah ulayat.
Ada tiga jenis tanah ulayat kaum. Tanah ulayat ada
-lah tanah yang pembagian pemakaian dan pengawasannya
dilakukan berdasarkan hukum adat. Penduduk yang
men-jadi anggota kaum tertentu akan mendapat bagian
ta-nah melalui keanggotaannya dalam paruik. Bagian
paruik yang perempuan. Anggota paruik yang laki-laki
bertindak sebagai pengawal dan pengaman tanah yang
telah diperuntukkan bagi anggota perempuan dari セᆳ
ruiknya. Tanah ulayat kaum yang dibagi-bagikan
isti-lah adatnya, diperuntukan kepada tiap paruik dalam
kaum tersebut, berasal dari pembagian yang diperoleh
dari tanah ulayat suku. Sedangkan tanah ulayat suku
merupakan pembagian dari tanah ulayat nagari. Dengan
adanya tanah ini, maka hubungan kekerabatan menjadi
lebih mantap. Penduduk yang berada dalam satu kaum
biasanya tinggal berdekatan. Dalam keadaan tanah
ulayat suku dan tanah ulayat nagari masih luas masih
dapat dibagikan tambahan tanah bagi suku-suku yang
bertambah banyak jumlah anggotanya. Itulah sebabnya
di beberapa nagari di jumpai beberapa suku セM。ョァ@ sama
tempat tinggalnya berjauhan.
Pemakaian tanah oleh suatu keluarga tertentu
( paruik ) merupakan pengikat hubungan dengan ke
luarga lainnya. Dalam adat ada ketentuan bahwa se
-tiap keluarga hanya diserahi hak guna usaha.
Penye-rahan ini dulakukan secara adat, ketika diadakan
upacara pengangkatan seorang Penglmlu Suku.
Kepada-nya secara simbolis diserahkan sebidang tanah yang
46
Tanah yang diserahkan ini disebut tanah kebesaran v
Kalau t1E1rjadi pengangkatan Penghulu Suku yan§
baru-hak guna usaha tanah itu dipergilirkan pula •
oesuai dengan tujuan pertama ketika mulai pindah
un-tuk lapangan penghidupan baru, dibutuhkan
pembultaan-tahah baru.Dalam pembukaan tanah baru dijumpai
kelem-bagaan adat yang diperuntukkan untuk memecahkan
per-rnasala han. rerpindahan dilakukan dalarn kelornpok-ke
lompok kaum.Kaurn inizkemudian berkernbang menjadi
su-ku.Di su$:1m wilayah pemukiitman tidak selamanya di ·Q
jumpai suku yang sama dengan suku penduduk yang
ba-'':t-u datang • Karena itu pendatang ini mendapat tanah
.;dengan menghubungi k'enghulUJ"isuku yang ada ditempat
yang baru. Dia membentuk hubungan penduduk yang
la-ma berdian disitu. Karena itu dalam adat ditentukan
beberapa kategori hubungan ini, untuk memungkinkan
seseorang mendapatkan tanah.
Hubungan antara penduduk yang satu dengan peg
duduk yang lainnya, dikategorikan ke dalam empat
jenis :
a. Hubungan bertali darah
b. Hubungan bertali adat
d. Hubungan bertali emas
Hubungan bertali darah maksudnya, jika pendu-duk itu termasuk anggota suatu セN@ atau suatu セ@ -ruik. Hubungan bertali adat maksudnya kalau penduduk itu sama-sama anggota suatu suku tertentu. Hubungan bertali budimaksudnya hubungan itu terjalin karena adanya hubungan kerja sama dan kebaikan hati masing-masing, sedangkan hubungan beryali emas adalah hubu-ngan terjadi karena alasan keuahubu-ngan.
8etiap kali ada orang yang membutuhkan tanah terutama dia harus menjelaskan hubungannya. Ada 「・「セ@
rapa ketentuan lain yang harus dipenuhinya untuk me£ dapatkan tanah. Ketentuan itu berupa
a. Meminta izin dari penghulu suku b. Membayar uang adat
e. Melalaui upacara adat, atau
d. Melakukan pembayaran berupa hasil
48
membayar uang adat atau melalui upacara, atau
memba-yar setelah hasil diperoleh dengan bagi hasil.
Pengangkatan seseorang menjadi kemenakan " di bawah
lutut ", artinya mengakui seseorang menjadi anggota
sesuatu セN@ termasuk upacara adat, yang
memungkin-kan seseorang memperoleh tanah.
Kawasan tanah yang berada dalam batas-batas
sebuah nagari, dapat dikategorikan ke dalam tiga
bagian.
Pertama. Tanah ulayat kaum, yaitu tanah yang sudah
dimamf aatkan atau telah pernah dimamf aatkan
l:'emindahan hale guna usaha dari tanah ini
dilakukan melalui pewarisan. Aturan pewari
san ini, terutama mendasarkan dari keempat
jenis hubungan yang telah dikemukakan.
Kedua.
Yang memperoleh warisan adalah anggota セ@
atau paruik yang perempuan.
Tanah ulayat suku, tanah ini dimaksudkan
sebagai tanah cadangan jika terjadi
penam-bahan jumlah anggota suku. セ。エ。ウM「。エ。ウ@
ta-nah ini biasanya tidak begitu jelas,
teta-pi secara adat diakui.
Ketiga. Tanah ulayat nagari, adalah tanah yang be
Batas-batasnya juga sering tidak jelas, te•
tapi diakui seeara adat oleh nagari yang
berbatasan. Tanah ini juga merupakan tanah
eadangan untuk menghadapi pertambahan jum
-lah penduduk nagari. Kedua jenis tanah
ter-akhir ini, biasanya dapat diperoleh hak guna
usahanya dengan melalui upacara adat atau
dengan membayat uang adat.
Sistem Pemerintahan adat.
Seeara tradisional di Minangkabau, dibagi atas
dua sistem yaitu sistem Koto Piliang dan sistem Bodi
eaniago. Sistem Koto Piliang bersifat sentralistis
dan otokratis. Kepemimpinan Penghulu sulru, merupakan
kelanjutan dan sambungan dari kepemimpinan pusat
pe-merintahan. Seorang penghulu suku dalam sistem ini
memiliki kewenangan untuk memberi putusan dan semasa
hidupnya tidak dapat diganti. Tetapi dalam sistem
Bodi Caniago, yang bersifat desentralisasi dan demok
ratis, semua keputusan haruslah melalui hasil permu
-syarawatan.
Luhak Tanah Datar dan luhak Lima .Puluh Kota
dike-nal sebagai daerah yang menganut sistem pemerintahan
Koto Piliang, sedang luhak Agam menganut sistem
50
daerah rantau dari luhak Agam, luhak Tanah Datar dan
luhak Lima Puluh Kota, juga menganut kedua sistem
-pemerintahan Koto セゥャゥ。ョァLウ・、。ョァ@ Luhak Agam
menga-nut sistem pemerintahan adat Bodi Caniago.
Kota :jadya セ。、。ョァ@ sebagai daerah rantau dari
luhal{-nan tigo tersebut. Hal ini berarti dikota Padang
ada yang menganut sistem pemerintahan adat Budi
6aniago dan daerah yang menganut sistem pemerintahan
-adat Kbto セゥャゥ。ョァN@ Dalam pepatah adat ada
ketentuan-Kemenakan beraja ke mamak ,mamak beraja ke penghulu,
penghulu beraja keundang-dan patut, .Beraja itu arti1
"'"-nya セ・ュ。エオィゥ@ perimtah,jadi kemenakan patuh kepada
pe-.. l Vt ..
rintah mamak. Sejalan dengan peraturan ini ada ke
-tentuan pula bahwa sebuah paruik dikepalai oleh
ma-mak kepala waris, suku dikepalai oleh penghulu suku
Sedangkan nagari dikepalai oleh penghulu kepala yang
dipilih oleh persidangan para penghulu suku.
Rapat para kepala suku yang memilih penghulu
kepala disebut Kerapatan Adat Nagari ( KAN ). Badan
ini berfungsi sebagai dewan yang tertinggi dalam
nagari yang akan menyelesaikan semua masalah yang
timbul. Ketika zaman pemerintahan Belanda dulu ,
badan ini masih tetap disempurnal{an. Hanya saja
peran-tara, yaitu kelarasan, nagari-nagari yang terletak
berdekatan dan mempunyai sistem pemerintahan adat
yang sama digabungkan dalam satu kelarasan. Nama
ke-larasan yang digunakan ini, ada kaitannya dengan
penggunaan nama dimasa yang lalu. Bistem
pemerintah-an adat koto pilipemerintah-ang dpemerintah-an bodi epemerintah-aniago, biaspemerintah-anya juga
disebut sebagai kelarasan Kato Piliang dan kelarasan
Bodi Caniago. Perbedaan terletak pada konsep
kelara-san menurut adat yang berazaskan prinsip-prinsip
ge-neologis, Sedangkan konsep yang dipakai oleh pemerig
tahan jajahan berazaskan prisip teritorial.
Kelarasan yang merupakan himpunan dari nagari
itu, dikepalai oleh seorang penghulu yang dipilih di
antara Penghulu Kepala yang ada. Pemilihan ini dila;. '·
kukan dalam rapat para penghulu Kepala dari
nagari-nagari yang tergabung dalam kelarasan. Penghulu Ke
pala yang terpilih diangkat oleh pemerintahan jaja
-han dengan sebutan " Tuangku Lareh ". Kelarasan yang
dikepalai oleh Tuangku Lareh ini merupakan pemerin
-tahan adat yang mewakili masyarakat hukum adat mゥョ。ョセ@
kabau yang tertinggi berhadapan dengan pemerintahan
ja,jahan. Ketika kelarasan uni ini diha1;mskan maka
52
administrasi pemerintahan jajahan tinggal dalam
ben-tuk pemerintahan nagari. Sampai sekarang, walaupun
sudah terjadi beberapa kali perubahan undang-undang
dan peraturan tentang Pemerintahan Desa, corak
Peme-rintahan nagari masih mengandung prinsip-prinsip
pemerintahan adat.
Negarai sebagai tempat berlansungnya
pemerin-tahan sekaligus juga mengandung konsep teritorial.
Tiap nagari mempunyai batas-batas tertentu. l'latas-·
batas ini ditetapkan secara adat, karena itu setiap
nagari mempunyai sesuatu kawasan tertentu yang
dise-but tanah ulayat nagari. Tanah ini merupakan
kekaya-an nagari. Di samping itu di nagari bermukim
masya-rakat hukum adat. Karena ada ketentuan bahwa adat
hanya terbatas wewenangnya pada nagari ( adat seling
kar nagari ), maka nagari bukan saja mengandung
kon-sep teritorial juga konsep kelompok masyaraJrat yang
tunduk pada hukum adat. Konsep kelompok yang lebih
rendah dari pada nagari adalah suku. Sesudah itu
kaum dan yang terkecil kelompok paruik. Konsep
teri-torial yang lebih rendah dari nagari adalah jorong
yang menurut Undang-Undang No.5 tahun 197 9 kemudian
yang ada di tempat yang didatangi dengan membentuk
hubungan. Hubungan antara penduduk asli dengan pen
-datang untuk memungkinkan seseorang mendapat tanah
dikategorikan kedalam empat jenis yaitu :
a. hubungan bertali darah
b. hubungan bertali adat
c. hubungan bertali budi
d. hubungan bertali emas
Setiap orang yang ingin mendapatkan tanah harus
men-jelaskan hubungan serta memenuhi ketentuan berupa :
meminta izin dari penghulu suku, membayar uang adat
melalui upacara adat atau melakukan pembayaran
beru-pa hasil.
Dalam hal pertanian dan tanah pemukiman yang
dipakai untuk lokasi pemukiman baru termasuk dalam
kawasan tanah yang berada dalam batas-batas sebuah
kelurahan, yaitu kelurahan Surau Gadang. Oleh karena
itu secara adat , para pendatang baru yang sebagai
pendatang, harus memenuhi ketentuan adat tersebut
untuk mendapatkan tanah perumahan. Para pendatang
baru harus menentukan atau membentuk hubungan dengan
penduduk asli untuk memperoleh tanah. Hubungan yang
55
pendatang baru menurut ketentuan adat tersebut
da-pat berupa kemungkinan, pertama hubungan bertali
bu-di' yaitu hubungan yang terjalin karena adanya
hubung-an kerjasama dhubung-an kebaikhubung-an hati masing-masing. Kedua
dengan menjalin hubungan bertali emas yaitu hubungan
yang terjalin karena alasan keuangan. Seseorang yang
mempunyai kedua jenis hubungan tersebut untuk dapat
memperoleh tanah berlaku ketentuan membayar uang
adat atau membayar setelah hasil diperoleh dengan
sistem bagi hasil. Kemungkinan yang ketiga adalah
dengan pengangkatan seseorang menjadi kemenakan
"di-bawah lutut ", artinya mengakui seseorang menjadd
anggota sesuatu kaum termasuk upacara adat.
Meskipun para pendatang baru dapat memperoleh
tanah dengan memenuhi prasyarat yang telah
ditentu-kan, akan tetapi bukan berarti tanah tersebut
men-jadi hak milik pribadi. Para pendatang baru hanya
mempunyai hak guna usaha atas tanah tersebut. karena
tanah tersebut adalah tanah negara yang bisa diambil
pemerintah kapan saja dibutuhkan. Kawasan tanah yang
dalam kelurahan Surau Gadang dapat dikategorikan
ke-dalam tiga bagian. Pembagian atau pengkategorian
ke-mungkinan seseorang memperoleh hak atas tanah
terse-but. Seperti halnya dengan tanah ulayat kaum di
ke-lurahan Surau Gadang, yaitu tanah yang sudah
dimam-faatkan atau telah dimamdimam-faatkan, hale guna usaha dari
tanah ini dilakukan melalui pewarisan. Aturan pewari
san ini, terutama mendasarkan pada keempat jenis
hu-bungan yang telah dikemukakan. Sedangkan tanah
ula-yat suku yang dimaksud tanah cadangan jika terjadi
penambahan anggota suku, batas-batas tanah ini 「ゥ。ウセ@
nya tidak begitu jelas tetapi dialcui secara adat.
Adapun tanah ulayat nagari adalah tanah yang belum
terbagi kedalam tanah ulayat suku, batas-batasnya
juga sering tidak jelas. Kedua jenis tanah, yaitu
tanah ulayat suku dan tanah ulayat kaum hanya dapat
diperoleh hak guna usahanya oleh para pendatang yang
meminta tanah.
Dari sinilah konflik yang bersumber pada
pen-duduk asli dengan penpen-duduk pendatang baru dapat
di-terangkan. Pada dasarnya dilihat dari keempat jenis
hubungan tersebut diatas hubungan penduduk asli de
-ngan penduduk pendatang baru, secara lansung tidak
termasuk salah satu jenis hubungan dari keempat
keten-57
tuan yang berlaku untuk memperoleh tanah. Oleh
kare-na itu seeara adat, penduduk pendatang baru tidak
berhak memperoleh tanah. Hubungan terjadi adalah
an-tara penduduk asli demgan pemerintah yang membutuhkan
tanah untuk lokasi pemukiman baru dengan tidak
mem-bayar ganti rugi bagi tanah yang terkena proyek.
Pendatang baru hanya tahu dilokasi tersebut
akan didirikan perumahan dengan tanah hak guna ba
-ngunan. Dengan demikian hubungan antara penduduk
as-li dengan pendatang , dias-lihat dari segi keempat je
nis hubungan tersebut tidak jelas. Para pendatang
hanya berhubungan dengan pemerintah dalam hal
mempe-roleh tanah dengan menuntut hak milik perseorangan
dengan bukti serti!ikat tanah atas namanya. Padahal
secara umum tidak ada hak milik pribadi, yang ada
hanya hak guna usaha atas tanah. Kontradiksi hak atas