ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN RASIO
EARLY WARNING SYSTEM PADA PERUSAHAAN SUB
SEKTOR ASURANSI DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2011-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
RIZKY YUNI WIRDA Z,
NIM. 7133210065
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Rizky Yuni Wirda Z., NIM 7133210065. “Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Early Warning System Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015”.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan pengukuran kinerja keuangan perusahaan asuransi dengan perusahaan lainnya sehingga diperlukan pengukuran khusus untuk industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan sub sektor asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan rasio early warning systempada tahun 2011-2015. Penelitian ini menggunakan tolok ukur yang dibuat oleh NAIC
(National Assosiation of Insurance Commisioner).
Populasi penelitian terdiri atas perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011-2015. Sampel diambil menggunakan teknik
purposive sampling dan diperoleh sampel pada penelitian ini berjumlah 9
perusahaan dari 12 perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data untuk rasio
early warning system yang terdapat di laporan keuangan perusahaam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator rasio yang menunjukkan angka yang paling baik adalah rasio pengembalian investasi, sedangkan rasio yang menunjukkan angka yang paling buruk adalah rasio cadangan teknis. Secara umum perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikategorikan baik dan dapat disimpulkan bahwa rasio early warning system dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata kunci : kinerja keuangan, early warning system, National Assosiation of
ii
ABSTRACK
Rizky Yuni Wirda Z., NIM 7133210065. “Analysis Of Financial Performance
Using The Ratio Of Early Warning System In The Sub Sector Insurance Companies Listed On Stock Exchanges Indonesia In 2011-2015”.
Problem in this research is in addition to the difference measurement of financial performance of insurance companies with others companies. The purpose of this study to analyze the financial performance of the insurance sub-sector listed in Indonesia Stock Exchange using the ratio of early warning system in the years 2011-2015. This study uses the benchmarks created by the NAIC (National Association of Insurance Commissioner).
The study population consisted of insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2011-2015. Samples were taken using purposive sampling techniques and sample obtained in this study amounted to 9 companies out of 12 companies.
The method used is descriptive analysis using a quantitative approach. Sources of data used is secondary data.
The results showed that the ratio indicators which showed the most excellent is the ratio of return on investment while the ratio that indicates the number of the worst is the ratio of technical reserves. In general, insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange considered good and it can be concluded that the ratio of early warning system can be used to assess the financial performance of insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kesehatan hingga saat ini. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan puji
syukur kepada Allah SWT atas semua anugerah yang telah diberikan kepada
penulis selama ini sehingga dapat melalui segala proses studi dengan lancar hingga
penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan
Rasio Early Warning System Pada Perusahaan Sub Sektor Asuransi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015” ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas
segala bantuan, bimbingan dan dukungan yang telah diberikan sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih ini, penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
iv
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Ibu T. Teviana, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
5. Bapak Syahrizal Chalil, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya yang
telah berkenan memberikan banyak arahan dan dukungan hingga penelitian
skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Bapak Dr. Zulkarnaen Siregar, MM selaku Dosen Pembimbing Akademik saya
yang selalu memberikan dukungan dibidang akademik untuk saya.
7. Bapak Dr. Kustoro Budiarta, ME, Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si, dan Bapak
M.Andi Abdillah Triono, SE, M.Si selaku dosen pembanding saya yang telah
memberikan arahan dan masukan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu dosen jurusan yang telah memberikan saya bekal ilmu selama
penulis menempuh pendidikan di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
9. Bapak/ Ibu Staf Tata Usaha, Staf Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Digital
Library. Terima kasih telah memberikan kemudahan kepada peneliti selama
masa pendidikan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
10.Terima kasih untuk kak Ummi selaku pegawai jurusan prodi manajemen atas
bantuan dalam menyelesaikan semua berkas yang diperlukan oleh peneliti.
11.Terima kasih kepada keluarga tersayang saya, ibu saya Nirwana Penarik, Ayah
v
Finirika Zahra dan Intan Sufikana Zahra yang telah memberikan semangat dan
doa hingga saat ini.
12.Untuk yang tersayang, Rajatua Pulungan. Terimakasih atas doa, bantuan dan
dukungannya yang selama ini selalu diberikan dengan ikhlas.
13.Sahabat-sahabat terbaik saya selama masa studi di kelas Manajemen A 2013
terkhusus buat geng bobo Dara Ananda Pitaloka, Ainal Husna Hasibuan, Dinda
Sari Tanjung, Ira Syahfitri, Annita Arifti, dan Rizka Yolanda. Terimakasih atas
kegilaan yang kita ciptakan selama ini, semoga pertemanan kita tidak terjalin
sampai sini saja.
14.Teman satu dosen pembimbing “Bapak Cholil squad” (Ainal Husna, Susi, Lia
dan Kak Dian). Alhamdulillah kita bisa melalui semua ini, terimakasih untuk
semua bantuan dan dukungan.
15.Semua teman seperjuangan di Manajemen A 2013. Terimakasih untuk
semuanya.
16.Semua teman Manajemen Keuangan 2016. Terimakasih atas dukungannya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi pembaca dan pihak lain yang berkepentingan.
Medan, April 2017
Rizky Yuni Wirda Z.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Pembatasan Masalah 6
1.4.Rumusan Masalah 6
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Asuransi 8
vii
2.1.3. EarlyWarning System 12
2.2. Penelitian Relevan Terdahulu 21
2.3. Kerangka Berpikir 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 30
3.3.Variable Penelitian dan Definisi Operasional 32
3.3.1. Variabel Penelitian 32
3.3.2. Defenisi Operasional Variabel 32
3.4.Teknik Pengumpulan Data 36
3.5.Teknik Analisis Data 36
3.5.1. Metode Analisis Deskriptif 37
3.5.2. Metode Analisis Kuantitatif 37
3.5.2.1.Metode Analisis Vertikal 37
3.5.2.2.Metode Analisis Horizontal 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Gambaran Umum Sampel 41
4.1.2. Deskripsi Data 41
4.1.2.1.Analisis Deskripsi Variabel Solvency Margin Ratio 43
4.1.2.2.Analisis Deskripsi Variabel Data Rasio Tingkat
viii
4.1.2.3.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Perubahan Surplus 47
4.1.2.4.Analisis Deskripsi VariabelUnderwriting Ratio 48
4.1.2.5.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Beban Klaim 49
4.1.2.6.Analisis Deskripsi VariabelRasio Komisi 51
4.1.2.7.Analisis Deskripsi VariabelRasio Biaya Manajemen 52
4.1.2.8.Analisis Deskripsi VariabelRasio Pengembalian Investasi 53
4.1.2.9.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Likuiditas 55
4.1.2.10.Analisis Deskripsi Variabel Agent’s Balance
to Surplus Ratio 56
4.1.2.11.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Piutang
Premi Terhadap Surplus 58
4.1.2.12.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Pertumbuhan Premi 59
4.1.2.13.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Retensi Sendiri 61
4.1.2.14.Analisis Deskripsi Variabel Rasio Cadangan Teknis 62
4.1.3. Analisis Kuantitatif 64
4.1.3.1. Analisis Kuantitatif Solvency Margin Ratio 64
4.1.3.2.Analisis Kuantitatif Rasio Tingkat Kecukupan Dana 65
4.1.3.3.Analisis Kuantitatif Rasio Perubahan Surplus 66
4.1.3.4.Analisis Kuantitatif Underwriting Ratio 67
4.1.3.5.Analisis Kuantitatif Rasio Beban Klaim 68
4.1.3.6.Analisis Kuantitatif Rasio Komisi 69
4.1.3.7.Analisis Kuantitatif Rasio Biaya Manajemen 69
ix
4.1.3.9.Analisis Kuantitatif Rasio Likuiditas 71
4.1.3.10.Analisis Kuantitatif Agent’s Balance to Surplus Ratio 72
4.1.3.11.Analisis Kuantitatif Rasio Piutang Premi
Terhadap Surplus 73
4.1.3.12.Analisis Kuantitatif Rasio Pertumbuhan Premi 74
4.1.3.13.Analisis Kuantitatif Rasio Retensi Sendiri 75
4.1.3.14.Analisis Kuantitatif Rasio Cadangan Teknis 75
4.2.Pembahasan Hasil Penelitian 76
4.2.1. Solvency Margin Ratio 77
4.2.2. Rasio Tingkat Kecukupan Dana 78
4.2.3. Rasio Perubahan Surplus 79
4.2.4. Underwriting Ratio 80
4.2.5. Rasio Beban Klaim 81
4.2.6. Rasio Komisi 82
4.2.7. Rasio Biaya Manajemen 83
4.2.8. Rasio Pengembalian Investasi 84
4.2.9. Rasio Likuiditas 86
4.2.10.Agent’s Balance to Surplus Ratio 86
4.2.11.Rasio Piutang Premi Terhadap Surplus 87
4.2.12.Rasio Pertumbuhan Premi 88
4.2.13.Rasio Retensi Sendiri 89
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan 93
5.2.Saran 94
DAFTAR PUSTAKA 96
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Gambar Pertumbuhan Aset, Nilai Investasi dan
Premi Asuransi 1
Gambar 2.1. Gambar Kerangka Berpikir 28
Gambar 4.1. Deskripsi Data Solvency Margin Ratio 44
Gambar 4.2. Deskripsi Data Rasio Tingkat Kecukupan Dana 46
Gambar 4.3. Deskripsi Data Rasio Perubahan Surplus 47
Gambar 4.4. Deskripsi Data Underwriting Ratio 49
Gambar 4.5. Deskripsi Data Rasio Beban Klaim 50
Gambar 4.6. Deskripsi Data Rasio Komisi 51
Gambar 4.7. Deskripsi Data Rasio Biaya Manajemen 53
Gambar 4.8. Deskripsi Data Rasio Pengembalian Investasi 54
Gambar 4.9. Deskripsi Data Rasio Likuiditas 56
Gambar 4.10. Deskripsi Data Rasio Agent’s Balance to Surplus 57
Gambar 4.11. Deskripsi Data Rasio Piutang Premi Terhadap Surplus 59
Gambar 4.12. Deskripsi Data Rasio Pertumbuhan Premi 60
xv
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan asuransi di Indonesia menunjukkan angka kemajuan yang
baik. Selama lima tahun belakangan yaitu tahun 2011 hingga 2015, aset industri
asuransi konvensional mengalami pertumbuhan rata-rata yang mencapai lebih dari
16%. Hal ini juga terlihat dari pertumbuhan rata-rata yang terjadi di dalam nilai
investasi dan premi yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 14,4%
dan juga 21,0%. Pertumbuhan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
Gambar 1.1
Pertumbuhan Aset, Nilai Investasi dan Premi Asuransi Sumber : www.ojk.go.id (data diolah)
Pertumbuhan aset, nilai investasi dan premi perusahaan asuransi
menunjukkan geliat pertumbuhan di dalam usaha yang mereka jalankan, semakin
hari semakin banyak nasabah yang mengunakan layanan asuransi di dalam
kehidupan mereka. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sebuah perlindungan
2
atas berbagai macam risiko yang bisa terjadi dan menimpa diri mereka
sewaktu-waktu adalah salah satu penyebab tingginya jumlah pengguna asuransi belakangan
ini. Hal ini tentu saja menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi perusahaan
asuransi yang menyediakan layanan asuransi, di mana akan semakin luas pasar
yang bisa diolah dan dijadikan sebagai sasaran penjualan produk yang mereka
miliki.
Perkembangan industri perasuransian di Indonesia memiliki peran yang
signifikan dalam mendukung terjadinya proses pembangunan nasional. Hal ini
dilihat atas kontribusi perusahaan asuransi dalam memupuk dana jangka panjang
dalam jumlah yang besar, yang kemudian digunakan sebagai dana dalam
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Masih terasa hingga saat ini
bagaimana dinamika perekonomian telah menghantam berbagai sektor strategis
yang mendorong Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya
mendorong stimulus perekonomian nasional melalui penerbitan
kebijakan-kebijakan yang bersifat produktif dalam kerangka transformasi fundamental
ekonomi nasional. Salah satu kebijakan pemerintah dalam industri asuransi adalah
peraturan yang dikeluarkan Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No.
424/KMK.06/2003 tentang perhitungan tingkat solvabilitas perusahaan asuransi
dan batas minimum modal perusahaan asuransi. Dalam ketentuan tersebut,
penyesuaian pemenuhan Risk Based Capital (RBC) dilakukan dengan target angka
dan toleransi waktu yang sangat longgar dan protektif yakni ketentuan minimum
tingkat solvabilitas sebesar 120% dari batas tingkat solvabilitas minimum yang
3
perusahaan asuransi merupakan faktor penting. Pentingnya kekuatan permodalan
dalam perusahaan asuransi mendorong beberapa perusahaan melakukan
kebijakan-kebijakan dalam perusahaan seperti merger dan akuisi. Perusahaan yang melakukan
penggabungan atau perusahaan yang diambilalih biasanya adalah perusahaan yang
sedang mengalami kesulitan keuangan ataupun perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan yang buruk sehingga kebijakan merger dan akuisisi adalah langkah yang
terbaik untuk dilakukan. Berdasarkan data yang diambil dari situs sahamok.com
terdapat 9 perusahaan asuransi yang diambil alih oleh perusahaan lain selama masa
penelitian yaitu tahun 2011 sampai 2015, daftar perusahaan tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Daftar Perusahan Merger dan Akuisisi
No. Tanggal Pihak Pengambilalih Pihak Yang Diambilalih 1. 11 Januari 2011 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT UOB Life Sun Assurance 2. 10 Juni 2011 Mitsui Sumitomo Insurance Co.
Ltd
PT Asuransi Jiwa Sinar Mas
3. 25 Nopember 2011 AXA S.A. PT. Asuransi Dharma Bangsa 4. 10 Januari 2012 PT Bhakti Capital Indonesia Tbk PT Jamindo General Insurance 5. 19 Mei 2014 Meiji Yasuda Life Insurance
Company
OT Avrist Assurance
6. 3 Juni 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
7. 13 Juni 2014 Sumitomo Life Insurance Company
PT BNI Life Insurance
8. 7 Juli 2014 PT Astra International, Tbk PT Asuransi Viva Indonesia 9. 28 Juli 2015 PT Panin Insurance PT Asuransi Mukti Artha Guna
Sumber : sahamok.com
Secara umum kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan
keuangan perusahaan, karena di dalam laporan keuangan ini terdapat
4
gambaran dari suatu perusahaan mengenai perkembangan perusahaan tersebut yang
dipublikasikan yang kemudiaan dianalisis menggunakan rasio keuangan.
Rasio keuangan yang digunakan pada sektor industri pada umumnya
adalah rasio likiditas, rasio leverage, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Namun
karena adanya perbedaan mendasar antara perusahaan asuransi dengan perusahaan
lainnya terletak pada fungsi underwriting (pengelolaan risiko) dan fungsi
penanganan klaim. Perusahaan lain biasanya dapat menghitung biaya secara tepat
sebelum menentukan harga produknya, maka tidak demikian halnya dengan
perusahaan asuransi. Pada saat menetapkan tingkat premi (yang berlaku sebagai
harga pokok penjualan) untuk suatu penutupan pertanggungan, perusahaan asuransi
belum dapat mengetahui secara pasti berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk
penutupan tersebut. Oleh karena itu perusahaan asuransi harus mendasarkan pada
penetapan premi pada perkiraan biaya yang paling mendekati kenyataan. Metode
penetapan harga pokok atau premi yang berbeda inilah yang menyebabkan
perusahan asuransi harus mengukur kemungkinan terjadinya risiko (risk profile)
dan memproyeksikan hasil investasi. Untuk mengetahui kinerja keuangan
perusahaan, khususnya perusahaan asuransi dapat diukur dengan menggunakan
analisis rasio keuangan yang dibuat oleh The National Association of Insurance
Commissioners (NAIC) atau lembaga pengawas badan usaha asuransi Amerika
Serikat yang dikenal dengan analisis rasio keuangan Early Warning System (EWS).
Berdasarkan hal tersebut, maka perhitungan tentang pengawasan kinerja
keuangan asuransi sangatlah penting guna memberikan informasi kepada
5
melindungi kepentingan masyarakat luas terutama untuk menjaga apakah
perusahaan asuransi setiap saat dapat memenuhi kewajibannya kepada tertanggung
baik itu pada asuransi karena pengawasan kinerja keuangan industri asuransi
bertujuan untuk mempertahankan lalu mengembangkan asuransi. Dengan adanya
fenomena tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan penelian yang berjudul
“Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Early Warning System Pada
Perusahaan Sub Sektor Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2011-2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Suatu masalah dapat timbul dikarenakan adanya hambatan, rintangan atau
tantangan sehinga dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan ataupun
kegagalan dalam mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Banyaknya perusahaan asuransi yang melakukan merger dan akuisisi
menandakan kurang baiknya kinerja keuangan industri asuransi.
2. Terdapat perbedaan pengukuran kinerja keuangan perusahaan asuransi dengan
perusahaan lainnya dilihat dari perbedaan dalam menetapkan harga pokok
6
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk mencegah adanya penafsiran yang salah dan pembahasan penelitian
yang tidak terarah, maka penulis menetapkan batasan dan ruang lingkup penelitian
yaitu hanya menggunakan variabel early warning system untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan asuransi.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu : bagaimana kinerja keuangan pada perusahaan asuransi dengan
menggunakan rasio early warning system di Bursa Efek Indonesia tahun
2011-2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan perusahaan asuransi dengan
menggunakan rasio early warning system.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini untuk memenuhi tugas skripsi peneliti sebagai syarat kelulusan
7
2. Bagi Investor
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bisa menjadi salah satu masukan
dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi, khususnya di sektor pasar modal
pada sub sektor asuransi.
3. Bagi Nasabah
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satu masukan
bagi nasabah dalam pengambilan keputusan untuk memilih perusahaan asuransi
yang akan digunakan.
4. Bagi Perusahaan
Dengan adanya penelitian ini, perusahaan dapat mengetahui baik atau
buruknya kinerja perusahaan mereka dengan melihat rasio early waning system.
5. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi penelitian
terhadap mata kuliah manajemen keuangan khususnya dalam hal analisis tentang
kinerja keuangan perusahaan asuransi.
6. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan sebagai masukan atau referensi bagi peneliti
selanjutnya yang tertarik mengenai faktor fundamental perusahaan, khususnya
93 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan
perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai
tahun 2015 dengan melihat dari 14 rasio early warning system. Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan yaitu :
1. Indikator rasio yang menunjukkan angka yang paling baik dari seluruh sampel
perusahaan adalah rasio pengembalian investasi, dimana pada rasio ini seluruh
perusahaan yang menjadi sampel selama lima tahun menunjukkan angka di atas
nilai minimum yang telah ditentukan, artinya selama waktu penelitian yaitu
tahun 2011 sampai 2015 seluruh sampel telah melakukan investasi yang tepat.
2. Indikator rasio yang menunjukkan angka paling buruk dari seluruh sampel
perusahaan adalah rasio cadangan teknis, dimana pada rasio ini sebagian besar
sampel pada tahun 2011 sampai 2015 berada pada kategori buruk, artinya jika
angka rasio di bawah batas maksimum maka cadangan teknis yang dibentuk
perusahaan tidak akan mampu mencukupi untuk membayar kewajiban
perusahaan dimasa yang akan datang dan menunjukkan bahawa buruknya
proses underwriting yang dilakukan perusahaan. Sedangkan jika angka rasio di
94
memperbesar nilai cadangan teknis untuk mengurangi beban pajak atau
menunda pengenaan pajak.
3. Secara umum, industri asuransi Indonesia dapat dikatakan baik. Dapat dilihat
dari rata-rata perusahaan hasil perhitungan yang menunjukkan kategori baik.
4. Rasio early warning system dapat menunjukkan bagaimana kinerja keuangan
perusahaan asuransi, hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio early
warning system yang sesuai dengan hasil dari lembaga pemeringkat yang
kredibel yaitu PT. Pefindo.
5.2. Saran
Hasil dari penelitian ini masih memiliki keterbatasan dan kelemahan, oleh
karena itu, saran yang dapat diberikan adalah :
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan yang termasuk ke dalam kategori kinerja keuangan buruk, diharapkan
mampu mengevaluasi kebijakan-kebijakan maupun keputusan yang akan diambil
perusahaan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya.
Sedangkan perusahaan yang termasuk ke dalam kategori kinerja keuangan baik
diharapkan mampu mempertahankan hal tersebut, tetapi perusahaan tetap harus
melakukan peningkatan kinerja keuangan sehingga perusahaan dapat bertahan
95
2. Bagi Investor
Bagi investor yang ingin menanamkan modal pada perusahaan sub sektor asuransi
sebaiknya memilih perusahaan yang memiliki kinerja keuangan perusahaan yang
baik dilihat dari angka rasio early warning system yang selalu terkategori baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan metode yang sama
yaitu rasio early warning system, disarankan untuk menambahkan variabel-variabel
lain yang dilihat dari faktor eksternal perusahaan seperti risk based capital ataupun
tingkat suku bunga. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian yang terkait antara rasio early warning system dengan harga saham
96
DAFTAR PUSTAKA
A. Ibiwoye, O. A. (2012). Artificial Neural Network Model for Predicting Insurance Insolvency. Int. J. Manag. Bus. Res. 2(1), 59-68.
Agustinus. (2005). Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Rasio Keuangan Early Warning System (EWS) pada Pt. Asuransi Ramayana Tbk Jakarta. Jurnal
Administrasi Bisnis, 64-68.
Azwar, Saifuddin. 2008. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Darmawi, H. (2000). Manajemen Asuransi. Jakarta: Edisi Pertama Penerbit Bumi Aksara.
Djojosoedarso, S. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba Empat.
Dwi Pratowo, d. (2002). Analisis Laporan Keuangan, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta: Alfabeta.
Eduardo T. Torno, P. T. (Februari 2014). An Early warning System on the Propensity of Survival and Failure of No-life Insurance Firms in the Philippiness (2002-2011). IOSR Journal of Business and Management
volume 16, Issue 3. ver. II e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668, 36-43.
Gucenmez, G. I. (2012). Prediction The Financial Success In Turkish Insurance Companies. Prague Economic Papers Vol 3 No 2, 62-70.
Husnan, S. (2007). Manajemen Keuangan Asuransi, Teori dan Terapan. Jakarta: Rineka Cipta.
Isseveroglu Gulsun, G. U. (May 2010). Early Warning Model with Statistical Analysis Procedures In Turkish Insurance Companies. African Journal of
Business Management Vol. 4(5), pp ISSN 1993-8233, 623-630.
97
Leni Fatkurrohmah, H. S. (September 2013). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Emba
Vol 1 No 3 ISSN 2303-1174, 263-272.
Meng, Q. (2016). Research on Financial Early Warning of Listed Corporation on SOM Fusion BP Neural Network. Modern Economy Vol 7, 633-642.
Muharam, H. (2002). Analisis Pengaruh Informasi Fundamental terhadap Harga Saham: Studi Kasus pada Seratus Emiten Terbaik di BEJ Tahun 2002 Versi Majalah Investor. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol XIV No. 1. pp. , 57-68.
Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan Perusahaan Asuransi. Yogyakarta: Cetakan kedua, Liberty.
Purba, R. (2006). Memahami Asuransi di Indonesia. Yogyakarta: Edisi Baru, Aditya Media.
Riyanto, B. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Cetakan Ketujuh BPPE.
Satria, S. (1994). Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Kerugian
di Indonesia dengan Analisis Rasio Keuangan "Early Warning System".
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sindi Nurfadila, d. (Mei 2015). Analisis Rasio Keuangan dan Risk Based Capital Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi (Studi pada PT. Asei Reasuransi Indonesia periode 2011-2013. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)
Vol 22 No 1.
Williams, J. C. (1976). Risk Management and Insurance. New York: McGraw-Hill Companies.
www.idx.co.id Daftar Nama Perusahaan, diakses oleh Rizky Yuni Wirda Zahra tanggal 18 Desember 2016 jam 16.00 WIB.