• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN

MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK

BAHASAN REAKSI REDOKS

Oleh :

Arfiena Fitria Berutu NIM 4113131006

Program studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

INOVASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DIPADU DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PETA

KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KERJASAMA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS

Arfiena Fitria Berutu (NIM 4113131006) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia, dan kerjasama siswa yang dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning dengan model pembelajaran PBL (problem based learning) pada pokok bahasan reaksi redoks. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Dharma Pancasila Medan. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif untuk mengambil kelas eksperimen I dan eksperimen II. Hal yang menjadi pertimbangan adalah roster kedua kelas untuk mata pelajaran kimia berbeda tetapi guru yang mengajar sama, kelas pertama sebagai Kelas eksperimen 1 yang diajarkan dengan menggunakan Genius Learning Strategi dengan model pembelajaran PBL, sedangkan kelas kedua sebagai kelas eksperimen 2 diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua ranah yaitu kognitif dan afektif. Untuk mengukur kemampuan siswa digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 20 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi. Sedangkan untuk mengukur kemampuan sikap kerjasama siswa digunakan lembar observasi penilaian sikap. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, kemampuan kerjasama siswa kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa (thitung = 6,58) dan uji hipotesis kemampuan uji hipotesis sikap kerjasama (thitung = 2,21) dimana ttabel = 1,996 untuk α = 0.05 dan dk = 76. Dengan demikian thitung > 1,996 maka uji hipotesis hasil belajar dan kerjasama siswa terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar, kemampuan berpikir kritis dan kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran genius learning dengan model pembelajaran PBL.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Inovasi Model Problem Based Learning Dipadu Dengan Strategi Pembelajaran Genius Learning Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa SMA pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Orang tua Penulis Ibunda Tercinta Betty Solin dan Ayahanda Tercinta Ir. Baharuddin Berutu sebagai motivator terbesar yang senantiasa berdoa dan memberi dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Adik penulis Sri Ayu Berutu , Anggita Karina Berutu dan Tegar Arianda yang menjadi sumber semangat dan motivasi bagi penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh keluarga besar Berutu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis juga mengucapkan terimaksih kepada Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal Bimbingan sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmad Nauli, M.Si, Drs. Jamalum Purba, M.Si dan Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Lisnawaty Simatupang, M.Si selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

(5)

iv

menyelesaikan skripsi ini Andin, Emelia , taufik, M. Irfan A. rekan rekan Himpunan Mahasiswa Jurusan Kimia, rekan rekan pengurus HMJ peridoe 2013/2014 M. Dermawan, Taufik Hidayat, Retno, Tiffani, Yuyun, Dito, Rischi, Ari dll.

Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana dari SD hingga SMA. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah (bapak Drs. H. Ibrahim Daulay M.Pd), Guru Kimia (Bapak Rudy, M.Pd) dan siswa/i kelas X-1 dan X-3 SMA Dharma Pancasil yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, jika terdapat kelemahan dalam penulisan skripsi ini, penulis mohon kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2016 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 6

1.3 Rumusan Masalah 6

1.4 Batasan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 10

2.1.1 Karakteristik Ilmu Kimia 10

2.1.2 Belajar 10

2.1.3 Hasil Belajar 12

2.1.4 Efektivitas Pembelajaran 13

2.1.5 Sikap Kerjasama 14

2.2 Model Pembelajaran 15

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 15

(7)

v

2.2.3 Ciri – Ciri Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 2.2.4 Langkah – Langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 2.2.5 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah 20

2.3 Strategi Pembelajaran 21

2.3.1 Genius Learning Strategy 23

2.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Genius Learning Strategy 32

2.4 Peta Konsep 32

2.4.1 Fungsi Peta Konsep 34

2.4.2 Cara Membuat Peta Konsep 36

2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Peta Konsep 36 2.5 Reaksi Reduksi – Oksidasi (Redoks) 37 2.5.1 Pengertian Reaksi Redoks 37 2.5.2 Reaksi Redoks Berdasarkan Pelepasan dan Pengikatan Oksigenn 38

2.5.3 Redoks Berdasarkan Serah Terima Elekton 39

2.5.4 Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi 40 2.5.5 Reaksi Autoredoks 42 2.5.6 Reduktor dan Oksidator 43 2.6 Kerangka Konseptual 43 2.7 Hipotesis Penelitian 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 46

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 46

3.3. Variabel 46

3.4 Instrument Penelitian 47

3.4.1. Instrumen Penelitian 47

3.4.2 Instrumen Non Tes 50

3.5. Rancangan Penelitian 50

3.6. Teknik Pengumpulan Data 53

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 61

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 61 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 62

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 63

4.2.1 Uji Normalitas 65

4.2.2. Uji Homogenitas 66

4.2.3. Uji Hipotesis 67

4.2.4. Uji Korelasi 68

4.2.5 Pembahasan 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 78

5.2. Saran 78

(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.2. Skema Prosedur Penelitian 51

Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa 63

Gambar 4.2 Diagram Nilai Rata-Rata Kerjasama 64 Gambar 4.3 Diagram Rata-Rata Hasil Belajar, dan

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Lima Tahapan Utama PBL 19

Tabel 2.2 Pemasukan Insformasi Untuk Masing – Masing Gaya Belajar 27

Tabel 2.3. The Multiple Intelligence Menu 29

Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes 48

Tabel 3.2. Rancangan Penelitian 51

Tabel 3.3 Persentase Nilai Sikap Siswa 59

Tabel 4.1 Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians

Data Pre-Test Post-Test 63

Tabel 4.2 Nilai Rata-Rata Sikap Kerjasama Siawa Tiap Pertemuan 64 Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pre-Test Post-Test 65 Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kerjasama Siswa 65 Tabel 4.5 Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa 66

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Kerjasama Siswa 67

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis Data Post-Test 67

Tabel 4.8 Hasil Uji Hipotesis Data Kerjasama Siswa 68 Tabel 4.9 Data Hubungan Hasil Belajar dengan Kemampuan Kerjasama 69 Tabel 4.10 Deskriptif Rata-Rata Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 83

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 85

Lampiran 3. Lembar Analisis Masalah 100

Lampiran 4. Peta Konsep Reaksi Redoks 106 Lampiran 5. Instrumen Penelitian Sebelum Validasi 107 Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Sebelum Validasi 114

Lampiran 7 Lembar Kerja Sama 126

(12)

Lampiran 29.Uji Analisis Korelasi Hasil Belajar dan

Kerjasama Siswa 173

Lampiran 30.Data Hubungan Hasil Belajar dan Kerjasama 174

Lampiran 31.Tabel Product Moment 178

Lampiran 32.Tabel Chi Kuadrat 179

Lampiran 33.Tabel T 180

Lampiran 34.Tabel F 181

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar atau pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum dalam lembaga pendidikan supaya siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial budaya. Dengan pendidikan diharapkan supaya siswa dapat hidup mandiri sebagai individu maupun makhluk sosial. Proses pembelajaran itu sendiri menekankan pada terjadinya interaksi antara peserta didik, guru, metode, kurikulum, sarana, dan aspek lingkungan yang terkait untuk mencapai kompetensi pembelajaran. Kompetensi akan tercapai dengan maksimal ketika semua komponen terpenuhi sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Pada dasarnya setiap pribadi memiliki gaya belajar yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan inteligensi, psikologis, pengaruh lingkungan sekitar, bahkan teknik-teknik yang digunakan oleh tiap siswa. Pembelajaran konvensional tidak memungkinkan siswa untuk dapat memahami kekuatan dan kelemahan dari masing-masing pribadi karena cenderung kurang mengeksplorasi kemampuan tiap siswa, sehingga menyebabkan siswa merasa malas untuk belajar.

(14)

guru, siswa menjadi acuh, tidak mendengarkan penjelasan guru, bahkan rebut sendiri.

Selain faktor minat, motivasi juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Motivasi merupakan suatu perubahan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Tujuan yang hendak dicapai siswa ini merupakan pendorong atau penyemangat bagi siswa untuk lebih giat belajar. Dengan motivasi ini, siswa menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi pula kualitas hasil belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang mempunyai motivasi kuat dan jelas akan tekun dalam proses belajar mengajar dan akan berhasil dalam belajarnya.

Selanjutnya, salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar adalah terletak pada guru. Metode mengajar yang digunakan oleh guru mempengaruhi belajar siswa. Cara menyajikan bahan pelajaran yang menarik akan membuat siswa tertarik untuk belajar, sedangkan metode mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula. Salah satu cara untuk mencapai pembelajaran yang interaktif adalah dengan memvariasikan cara mengajar dalam kelas. Banyaknya model pembelajaran pada metode pembelajaran pada metode kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan seorang pendidik, diantaranya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini dapat mengurangi dominasi guru dalam mengajar dikelas. Model pembelajaran ini segaligus dapat mengorganisir peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan guru pada kegiatan pembelajaran.

(15)

3

Usaha lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa selain menggunakan model pembelajaran yang tepat juga dapat dilakukan dengan memadukan strategi belajar dengan model pembelajaran yang tepat dan efektif, misalnya dengan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning. Genius Learning membantu anak didik untuk bisa mengembangkan kelebihan mereka sesuai dengan gaya belajar masing-masing karena proses pembelajaran yang terbaik yang dapat diberikan kepada para siswa adalah suatu proses yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik. Tujuan pembelajaran dengan strategi pembelajaran Genius Learning pada intinya adalah bagaimana membuat proses pembelajaran menjadi efektif, efisien, dan menyenangkan. Strategi pembelajaran Genius Learning dalam penerapan dan hasilnya diharapkan dapat membantu siswa untuk bisa mengerti kekuatan serta kelebihan potensi yang mereka miliki yang dapat dikembangkan.

Berdasarkan pengalaman pada saat observasi yang dilaksanakan disekolah SMA Dharma Pancasila Medan maka perlu diterapkan suatu strategi belajar yang dipadukan dengan model pembelajaran kimia yang mengajak siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar Genius Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat dijadikan model alternative yang diharapkan dapat mengaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam arti siswa harus aktif, siswa dapat mengerjakan soal-soal secara sturktur (dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang rumit) dengan baik, saling berinteraksi dengan teman-temannya, saling tukar informasi, dan memecahkan masalah. Sehingga siswa tidak ada yang pasif dalam menyelesaikan masalah pelajaran, yang ada adalah untuk menuntaskan materi belajarnya. Selain itu dengan menggunakan model pembelajaran PBL dapat menanamkan karakter siswa untuk berpikir kritis, bertanggung jawab, dan dapat berinteraksi dengan baik dengan sesama.

(16)

yang sulit., sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu dalam mempelajarinya. Hal ini mungkin disebabkan oleh penyajian materi yang kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan sulit dan menakutkan bagi siswa. Sebagai akibat dari merasa sulit tersebut maka pelajaran kimia menjadi tidak menarik lagi bagi kebanyakan siswa sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar.

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar dan keaktifan peserta didik adalah dengan memberikan motivasi dan ekspektasi yang tinggi. Tingkat ekspektasi yang kita berikan kepada siswa akan memiliki nilai yang berbanding lurus dengan prestasi hasil belajar, jika tingkat ekspektasi siswa tinggi terhadap pelajaran maka akan seiring dengan peningkatan prestasi dan sebaliknya. Untuk itu diperlukan suatu strategi pembelajaran dengan rangkaian pendekatan praktis dalam pembelajaran dengan model pembelajaran yang dipadu dengan strategi Genius Learning.

(17)

5

Hasil penelitian dengan menerapkan strategi Genius Learning telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu, diantaranya hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah (2012) dengan penerapan genius learning strategi untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas di Surabaya diperoleh hasil belajar yang sangat baik dimana nilai ketercapaian aktivitas guru mencapai 93,75 dan nilai rata-rata menulis puisi bebas pada siswa siswi kelas meningkat menjadi 71,8 dan persentase ketuntasan sebanyak 60%. Penelitian juga dilakukan oleh Hozali (2012) terhadap siswa di SMK N 3 Surabaya. Hasil penelitian yang didapat adalah perhitungan keseluruhan aktivitas siswa sebesar 82,375% sehingga dikategorikan sangat baik. Penelitian ini menerapkan genius learning berbasis multiple intelligences yang memungkinkan siswa dengan kecerdasan berbeda dapat memaksimalkan kemampuan mereka masing-masing.

Selain penelitian dengan menggunakan strategi genius learning, juga dilakukan penelitian mengenai pembelajaran berbasis masalah yang sudah dilakukan diantaranya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitrah (2013) di SMA Negeri 1 Tanjung Tiram, telah membuktikan pembelajaran berbasis masalah dengan media MS Frontpage pokok bahasan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yaitu hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah dengan media media MS Frontpage lebih tinggi 14% dari hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan media charta. Hal ini sejalan dengan penelitian Haani (2010) pada siswa SMA Swasta YAPIM Medan pokok bahasan struktur atom menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar dan peningkatan kemampuan penalaran berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata postes siswa yaitu pada kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran problem based learning memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi daripada kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model konvensional. Nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen adalah 21,24 sedangkan rata-rata nilai postes kelas kontrol adalah 14,09.

(18)

membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa agar merasa tertarik pada bidang studi kimia dan tertarik mempelajarinya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik melakukan suatu penelitian yang berjudul “ Inovasi Model Problem Based Learning Dipadu Dengan Strategi Pembelajaran Genius Learning Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Kerjasama Siswa SMA pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran yang dipadukan dengan Strategi pembelajaran dan pengaruhnya terhadap hasil belajar kimia siswa aspek kognitif dan afektif.

1.3. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi redoks?

2. Apakah ada perbedaan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi redoks? 1.4. Batasan Masalah

(19)

7

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Genius Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning

2. Materi pembelajaran yang digunakan yaitu pokok bahasan Reaksi Reduksi-Oksidasi

3. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas X semester genap SMA Dharma Pancasila Medan tahun pelajaran 2014/2015.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi redoks

2. Untuk mengetahui perbedaan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan dengan Model Problem Based Learning dengan Strategi pembelajaran Genius learning menggunakan media peta konsep dibandingkan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan reaksi redoks.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yaitu:

1. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai strategi dan metode pengajaran alternative, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

(20)

diskusi berlangsung serta melatih siswa bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.

3. Bagi sekolah, memberi wacana baru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih tepat.

1.7. Definisi Operasional

1. Genius Learning Strategy adalah suatu rangkaian pendekatan praktis dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang memiliki delapan tahap pembelajaran yaitu menciptakan suasana kondusif, menghubungkan, gambaran besar, tetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi, demonstrasi, serta ulangi dan jangkarkan. Genius Learning membantu anak didik untuk bisa mengembangkan kelebihan mereka sesuai dengan gaya belajar masing-masing karena proses pembelajaran yang terbaik yang dapat diberikan kepada para siswa adalah suatu proses yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.

2. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang merangsang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar. Bekerja secara kelompok untuk mencapai solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang akan dipecahkan. Model pembelajaran berbasis masalah digunakan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah ketrampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.

(21)

9

4. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai aktivitas dalam belajar (Djamarah, 2006).

5. Anonim dalam Syahrianda (2014) mendefinisikan kerjasama adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Dalam penelitian ini sikap kerjasama siswa diukur melalui lembar observasi penilaian sikap.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada perbedaan hasil belajar kimia yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning adalah sebesar 11.84 pada pokok bahasan reaksi reduksi dan oksidasi

2. Ada perbedaan sikap kerjasama yang signifikan antara siswa yang yang dibelajarkan menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan sikap kerjasama siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sebesar 3.64 pada pokok bahasan reaksi reduksi dan oksidasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi guru kimia agar dapat melakukan inovasi pembelajaran dengan mengembangkan strategi (pendekatan dan metode) pengajaran sehingga siswa tertarik dan termotivasi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam hal ini hendaknya guru menggunakan strategi pembelajaran Genius Learning yang dapat membantu siswa untuk dapat mengerti kekuatan dan kelemahan mereka sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. 2. Bagi pihak sekolah untuk menyediakan fasilitas berupa sarana dan

prasarana pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(23)

79

4. Dalam proses pembelajaran untuk pencapaian kemampuan berpikir kritis dan kerjasama, hendaknya para guru dapat menggunakan model pembelajaran problem based learning sebagai model alternatif, karena model pembelajaran ini telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan sikap kerjasama siswa.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aedi, N. (2008). Pemantauan Standar Nasional dalam Pengajaran. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

Arikunto, S,. (2003) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Devi, N., S., dkk (2011), Pengaruh Strategi Genius Learning Terhadap Hasil Belajar dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Padang Tahun Pelajaran 2011/2012., Jurnal Penelitian, STKIP PGRI, Sumatera Barat

Djamanah, Z,(2006), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku

Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA, UNIMED, Medan

Fitrah, A., (2013), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Media MS Frontpage Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit., Tesis, Unimed, Medan

Gagne, R. M., (1977), The Conditions Of Learning, Holf Rinehart and Winston, New York Gunawan, A. W., (2007), Genius Learning Strategy, Pt. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Haani, U., (2010), Pengaruh Problem Based Learning Untuk Meningkat Penalaran dan

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Konsep Struktur Atom., Skripsi, Unimed, Medan

Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Bandung

Hozali, I., (2012), Pengaruh Penerapan Strategi Genius Learning Berbasis Multiple Intelligences Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio di SMK, Jurnal Penelitian, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya

Joyce, B., dan Weil, M,. (2002), Model Of Teaching, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Kartomo,I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Matematika

(25)

81

http://repository.library.uksw .edu/bitstream /handle

/123456789/863/T1_292008111 BAB% 20III.pdf? sequence=4 Diakses tanggal 15

Februari 2015

Khazin, A., (2010), Definisi Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran,

http://aanchoto.com/2010/09/definisi-pendekatan-strategi-metode-dan-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/. Diakses 15 Februari 2015

Muchtaridi, dkk., (2007), Kimia SMA/MA Kelas X, Yudhistira, Jakarta

Muijis, D., dan Reynold, D., (2008), Effective Teaching Teory dan Aplikasi,Pustaka Belajar, Yogyakarta

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, ALFABETA, Bandung

Sanjaya, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan, Kencana Predana Media Group, Bandung

Sanjaya, Sailendra Srihadi. 2008. Peningkatan Prestasi Belajar Kapita Selekta Fisika Sekolah dengan Menggunakan Peta Konsep dan Pemecahan Masalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang Semester Gasal Tahun Akademik 2007/2008. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang,. http://areknerut.wordpress.com .,

http://devisologi.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-cara-membuat-peta-konsep_15.html . diakses 15 februari 2015

Sardiman, (2008), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengaja, Raja Grafindo Persada, Jakarta Siagian, H., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Genius Learning Terhadap Hasil

Belajar Fisika Siswa, Jurnal Penelitian, Unimed, Medan

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Simamora, E.Nora., (2011), Pembelajaran Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matetmatis Siswa Sekolah Menengah Pertama, Tesis, Unimed

(26)

Hasil Belajar Kimia, Berpikir Kritis Dan Kerjasama Siswa Sma Pada Pokok Bahasan Reaksi Redoks., Skripsi, Unimed, Medan

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan MEmecahkan MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, Vol 3 No.2

Sudjana, N., (2009) Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Suprijono, A., (2012), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Surya, H., (2013), Cara Belajar Orang Genius, PT Elex Medis Komputindo, Jakarta

Syahrianda, M. 2014. Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, dan Kerja Sama Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student Team Achivement Pada Pokok Bahasan Stoikiometri. Medan: FMIPA Unimed

Trianto., (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Uno, H.,B., (2008), Model Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

WJ, Poerwadarminto, (1985), Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta Zulaika, A., (2014), Penerapan Strategi Index Card Match yang Dipadukan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian terkait dengan analisis aspek gramatika Bahasa Inggris, beberapa buku penunjang Gram- mar Bahasa Inggris yang digunakan yaitu A Comprehensive Grammar of

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk

Desa Parbubu II sebagai penenun kain ulos, terdapat 83 orang yang menjadi. penenun ulos dimana 10 diantaranya bekerja pada kilang ulos di Desa

Pencitraan arsitektural pada proyek ini harus menunjukan fungsinya sebagai fungsi utama dari Galeri dan Butik Busana Muslim , Dimana fungsi utama dari bangunan

Kemudian isu yang terkait dengan administrasi dan informasi, di antaranya adalah 3 : peran organisasi yang mengelola kesehatan, distribusi SDM yang tidak merata, pola

Dalam upaya pencegahan penularan HIV dan sifilis dari ibu ke anak, layanan PPIA dan pencegahan sifilis kongenital diintegrasikan dengan layanan kesehatan ibu dan anak (KIA). Hal

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau yang biasa disingkat TPAK merupakan perbandingan antara angkatan kerja dan penduduk usia kerja. TPAK berguna untuk mengetahui seberapa

Hasil penelitian menunjukkan Input produksi lahan, bibit, pupuk, herbisida dan tenaga kerja di daerah penelitian mempengaruhi produksi usahatani ubi kayu secara