• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEKOLAH DASAR SWASTA MUHAMMADIYAH 01 KOTA PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEKOLAH DASAR SWASTA MUHAMMADIYAH 01 KOTA PEMATANGSIANTAR."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SEKOLAH DASAR

SWASTA MUHAMMADIYAH 01 KOTA PEMATANGSIANTAR

TESIS

DiajukanGunaMemenuhiSalah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program StudiPendidikanDasar

Oleh :

ERLINAWATI DAMANIK NIM. 8146182008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i ABSTRAK

Erlinawati Damanik, NIM. 8146182008, Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

(3)

ii ABSTRACT

Erlinawati Damanik, NIM. 8146182008, The Effect of Contextual Learning Approach and Motivation to Learn into Students Learning Performance on Natural Science Subject 4th Grade Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

This research aims to analyze: (1) Students Learning Performance on Natural Science Subject using Contextual Learning Approach compared to Students Learning Performance using Conventional Learning Approach; (2) The differences of Learning Performance on Natural Science Subject between the students with High Motivation to Learn and Low Motivation to Learn; (3) The interaction between Learning Approach and Motivation to Learn into Students Learning Performance on Natural Science Subject. The population in this research was every 4th grade student of Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar. The sample technique that were used is Random Sampling. The samples were consisted of 90 students, whereas 45 students of A class become the experimenting group that learning using Contextual Learning Approach, and another 45 students of B class become the controlling group that learning using Conventional Learning Approach. The instrument of this research was motivation to learn questionnaire and the test results of students learning performance on natural science subject. The method of this research was pseudo experiment with 2 x 2 factorial design, whereas data analysis technique that used was 2 path anova test with significancy of α = 0,05 or 5 %. The results of the research showed that (1) Contextual Learning Approach improves Students Learning Performance on Natural Science Subject, and it statistically higher than ones that using Conventional Learning Approach ( ̅ = 84,22 > ̅ = 68,67), (2) There were differences that implied on Students Learning Performance on Natural Science Subject that has High Motivation to Learn and Low Motivation to Learn ( ̅= 82,22 > ̅ = 70,67), (3) There was a sign of interaction between Learning Approach and Motivation to Learn into Students Learning Performance on Natural Science Subject, this was proved by the test results of students learning performance on natural science subject using Contextual Learning. The score is as follows; top group ̅ = 88,04 and the bottom group ̅ = 80,23, which is significantly higher than the test results of students learning performance on natural science subject using Conventional Learning who has; top group ̅ = 76,14, and bottom group ̅ = 61,52.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan proposal Tesis yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta didik dalam Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 kota Pematangsiantar”. Tesis ini

merupakan syarat untuk memperolah gelar Magister Pendidikan pada Program Pendidikan Dasar Kosentrasi Ilmu Pengetahuan Alam Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi Program Pascasarjana Jurusan Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

(5)

iv

4. Bapak Dr. Daulat Saragih, M.Hum selaku Sekrestaris Prodi Dikdas Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Agung Sunarno, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan II yang telah banyak mendampingi, membimbing, serta memotivasi penulis dari sejak awal penulisan Tesis sampai selesainya Tesis ini dengan baik sesuai yang diharapkan.

6. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si sebagai narasumber I, Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si, sebagai narasumber II, Dr. Deny Setiawan, M.Si sebagai narasumber III yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun demi penyempurnaan Tesis ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Dasar PPs dan Kosentrasi IPA yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

8. Kepada Seluruh Staff Pegawai PPs UNIMED terkhusus Bang Hizrah Syahputra Harahap yang telah banyak membantu penulis dalam kemudahan pengolahan dan pengumpulan berkas-berkas.

(6)

v

10. Siswa-siswi tercinta Sekolah Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar yang telah banyak menginspirasi penulis dan memberikan pengalaman nyata bagi penulis dalam mengemban tugas menjadi guru.

11. Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada Ayahanda Saifuddin Damanik, BA dan Ibunda Hj. Ranimah Purba, atas segala pengorbanan demi kesuksesan anak-anaknya dan dukungan serta doa-doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini.

12. Terkhusus buat saudara sekandung seperjuangan penulis, Abang Darmawansyah Damanik, Adek Afridayani Damanik, SE/suami, Adek Sariahman Damanik, S.HI/istri dan buat Adek Saifurnama Damanik, S.Sos tercinta yang dengan penuh kasih sayang, perhatian, motivasi, kesabaran dan dukungan moril maupun materi dalam menuntun penulis untuk selalu bersabar dan tawakal mengahadapi rintangan dalam penulisan Tesis ini. 13. Ucapan terima kasih yang tulus buat suami tercinta dan anak yang sangat

penulis sayangi Anton Rasidin Batubara dan Azis Anwar Rasidin Batubara dengan pengertian, kesabaran, dan dukungan yang diberikan selama ini kepada penulis dan yang menghiasi hari-hari penulis dengan canda tawanya, tangisannya, pelukannya disaat letih dan lelah dalam menyelesaikan perkuliahan ini serta penulisan Tesis ini.

(7)

vi

yang sangat membantu dalam penelitian ini Kak Hanifah, Kak July, Kak Hawati, Kak Mardiah, Kak Nurlila, Adek Tari, Rosida, Pak Budi, Pak Abdi, Amos, Eliadi dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

15. Terkasih kepada teman-teman kelas Konsentrasi IPA tahun 2015 yang telah berbagi suka maupun duka bersama penulis selama mengikuti perkuliahan di semester tiga sampai selesai. Khususnya teman-teman yang sangat membantu dalam penelitian ini Kak Murniati Nasution, Kak Friska, Kak Samira, Pak Julesman Naibaho, Pak Herman, Emafidi, Winda, Linda, Suci Perwita Sari, Rasya, Putri, Saut Simamora dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

16. Terkhusus buat abangnda Indon Sinaga SH, M.H dengan kesabarannya dan motivasinya dalam membantu penulis untuk penyusunan Tesis ini.

17. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam penyelesaian Tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.

(8)

vii

semoga Tesis ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(9)

viii

2.1.1.2. Karakteristik Dan Ciri-Ciri Belajar ... 19

2.1.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 20

2.1.2.Hakikat Motivasi Belajar... 22

2.1.2.1. Pengertian Motivasi Belajar ... 22

2.1.2.2. Elemen Motivasi Belajar ... 26

2.1.2.3. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ... 27

2.1.2.4. Fungsi Motivasi Belajar ... 28

2.1.2.5. Jenis-Jenis Motivasi Belajar ... 28

2.1.2.6. Strategi Motivasi Belajar ... 29

(10)

ix

2.1.2.8. Indikator Motivasi Belajar ... 31

2.1.3.Hakikat Hasil Belajar ... 32

2.1.3.1. Pengertian Hasil Belajar ... 32

2.1.3.2. Indikator Hasil Belajar... 34

2.1.3.3. Taksonomi Hasil Belajar ... 35

2.1.3.4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 40

2.1.4.Hakikat Pendekatan Pembelajaran ... 41

2.1.4.1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 41

2.1.4.2. Fungsi Pendekatan Pembelajaran ... 43

2.1.4.3. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran... 43

2.1.5.Hakikat Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 45

2.1.5.1. Pengertian, Konsep, Karakteristik, Komponen, Prinsip, Ciri Pendekatanpembelajaran Kontekstual ... 45

2.1.5.2. Teori Belajar Yang Melandasi Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 52

2.1.5.3. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Kontekstual ... 54

2.1.5.4. Peran Guru Dalam Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 55

2.1.5.5. Sintaks Pendekatan Pembelajaran Kontekstual 59 2.1.5.6. Pelaksanaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 59

2.1.6.Hakikat PendekatanPembelajaran Konvensional ... 61

2.1.6.1. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Konvensional ... 61

2.1.6.2. Karakteristik Dan Ciri Pendekatan Pembelajaran Konvensional ... 63

(11)

x

Konvensional ... 67

2.1.7.Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ... 68

2.1.7.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 68

2.1.7.2. Karakteristik Utama Ilmu Pengetahuan Alam . 69 2.1.7.3. Tujuan Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam .. 70

2.1.7.4. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar ... 72

2.1.8.Karakteristik Peserta Didik Kelas Iv Sekolah Dasar ... 73

2.2. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 74

2.3. Kerangka Berpikir ... 81

2.3.1.Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Di Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar ... 81

2.3.2.Pengaruh Motivasi Belajar Peserta Didik Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar ... 85

2.3.3.Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Di Sekolah Dasar ... 86

(12)

xi

3.7. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 99

3.7.1.Variabel Penelitian ... 99

3.7.2.Defenisi Operasional Variabel ... 99

3.8. Instrumen Penelitian ... 101

3.8.1.Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ... 102

3.8.2.Instrumen Motivasi Belajar ... 104

3.9. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 106

3.9.1.Validitas (Kesahihan) Tes ... 106

3.9.2.Keajengan Rehabilitas Tes ... 107

3.9.3.Daya Beda ... 108

3.9.4.Indeks Tingkat Kesukaran Tes ... 109

3.9.5.Distraktor (Pengecoh) ... 110

3.10. UjiInstrumenAngket ... 111

3.10.1.Validitas ... 111

3.10.2.Reliabilitas/Keterhandalan ... 111

3.11. Teknik Analisa Data ... 112

3.12. Hipotesis Statistik ... 115

BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 117

4.1. Diskripsi Data Penelitian ... 117

4.1.1 Hasil Angket Motivasi Peserta Didik ... 117

4.1.2 Pre-Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam PesertaDidik ... 119

4.1.3 Perlakuan ... 123

4.1.4 Pos-Test Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 125

(13)

xii

Alam Peserta Didik ... 126 4.1.5.2 Analisis Hasil Pos-Test Berdasarkan

Motivasi Belajar ... 127 4.2 Pengujian Hipotesis ... 130 4.3 Pembahasan ... 140

4.3.1 Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Kontektual Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Peserta Didik ... 140 4.3.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 146 4.3.3 Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran

Dengan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 147 4.4 Keterbatasan Penelitian ... 149 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 151 5.2 Implikasi ... 152

5.2.1 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Aalam Peserta Didik Dengan Menggunakan Pendekatan

Pembelajaran Kontekstual ... 152 5.2.2 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik

Yang Memiliki Motivasi Belajar ... 154 5.2.3 Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran Dan

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Perbandingan Nilai Rata-Rata UTS Semester Genap Ilmu

Pengetahuan Alam Peserta Didik Kelas IV SD Swasta

Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar ... 5

Tabel2.1. Sintaks Pendekatan Pembelajaran Kontekstual ... 59

Tabel 2.2. Kegiatan GurudenganMenggunakanPendekatan Pembelajaran Kontekstual ... ... 60

Tabel 2.2. Sintak Pendekatan Pembelajaran Konvensional ... 66

Tabel 2.4. Perbedaan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual DenganPendekatanPembelajaranKonvensional ... 83

Tabel 3.1. Jumlah Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar ... 90

Tabel 3.7. Kategori Pemberian Skor Motivasi Belajar ... 105

Tabel 3.8. Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar ... 105

Tabel 4.1 Data Hasil Angket Motivasi Peserta Didik ... 117

Tabel 4.2 Pengelompokan Peserta Didik Berdasarkan Motivasi Belajar .. 118

Tabel 4.3 Data Pre-Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 119

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pre-Tes ... 120

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pre-Tes ... 123

Tabel 4.6 Data Pos-Test Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 125

Tabel 4.7 Pengelompokan Nilai Pos-Test Peserta Didik Berdasarkan Tingkat Motivasi ... 127

(15)

xiv

Tabel 4.9 Desain Faktorial Rerata 2x2 ... 131

Tabel 4.10 Data Faktor Antar Subjek ... 131

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Pos-Test Peserta Didik ... 132

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Antar Kelompok ... 133

Tabel 4.13 Hasil Uji Anava Dua Jalur ... 133

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Distribusi Normal Pre-Tes Kelas Kontekstual ... 121

Gambar 4.2 Histogram Distribusi Normal Pre-Tes Kelas Konvensional ... 121

Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Pre-Tes Kontekstual ... 122

Gambar 4.4 Grafik Q-Q Plot Pre-Tes Konvensional ... 122

Gambar 4.5 Diagram Pre-Test – Pos-Test Kelas Kontektual Dan Konvensional ... 126

Gambar 4.6 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Berdasarkan Motivasi Belajar ... 130

Gambar 4.7 Histogram Distribusi Normal Pos-Test ... 132

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1A Rencana Pelaksana Pembelajaran Kontekstual ... 164

Lampiran 1B Rencana Pelaksana Pembelajaran Kontekstual ... 169

Lampiran 1C Rencana Pelaksana Pembelajaran Kontekstual ... 174

Lampiran 1D Rencana Pelaksana Pembelajaran Kontekstual ... 179

Lampiran 2A Rencana Pelaksana Pembelajaran Konvensional ... 184

Lampiran 2B Rencana Pelaksana Pembelajaran Konvensional ... 188

Lampiran 2C Rencana Pelaksana Pembelajaran Konvensional ... 192

Lampiran 2D Rencana Pelaksana Pembelajaran Konvensional ... 196

Lampiran 3 Tes Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam ... 200

Lampiran 4A Lembar Kerja Siswa ... 206

Lampiran 4B Lembar Kerja Siswa ... 209

Lampiran 4C Lembar Kerja Siswa ... 211

Lampiran 4D Lembar Kerja Siswa ... 213

Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar ... 215

Lampiran 6 Hasil Uji Coba Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 218

Lampiran 7 Analisis Validitas Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 220

Lampiran 8 Analisis Indeks Kesukaran (P) Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 221

Lampiran 9 Analisis Daya Pembeda Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 222

Lampiran 10 Analisis Reliabilitas Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 223

Lampiran 11 Analisis Pengecoh Tes Ilmu Pengetahuan Alam ... 224

Lampiran 12 Analisis Validitas Angket Motivasi Belajar Peserta Didik ... 227

Lampiran 13 Analisis Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Peserta Didik ... 229

Lampiran 14 Analisis Data Angket Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik ... 230

Lampiran 15 Analisis Stastistik Nilai Pre-tes Peserta Didik ... 233

Lampiran 16 Analisis Stastistik Angket Motivasi Belajar Peserta Didik ... 236

(18)

xvii

Lampiran 18 Kesimpulan Uji Coba Tes Hasil Belajar Peserta Didik diKelas VSekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01Kota

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada semua

individu dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan ketika masih

dalam kandungan) hingga ke liang lahat. Belajar juga merupakan suatu kegiatan

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam jenjang pendidikan,

dimana keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada

pencapaian keberhasilan proses belajar peserta didik di Sekolah dan dilingkungan

sekitarnya.

“Belajar adalah suatu proses aktif dimana peserta didik membangun

pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman/pengetahuan yang sudah dimiliki”

(Brunner dalam Trianto, 15 : 2011). Dalam pandangan konstruktivisme “Belajar

bukanlah semata – mata mentransfer pengetahuan yanga ada di luar dirinya, tetapi

belajar lebih pada bagaimana otak memproses dan menginterprestasikan pengalaman

yang baru dengan pengalaman yang sudah dimilikinya dalam format yang baru”

(Trianto, 16 : 2011).

Aliran psikologi kognitif memandang bahwa belajar adalah mengembangkan

berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh berbagai informasi, peserta didik

harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut, dan guru bukan mengontrol

stimulus, tapi menjadi partner peserta didik dalam proses penemuan berbagai

informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang

mereka bahas dan kaji bersama.

(20)

2

Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar peserta didik, salah

satunya adalah kemampuan seorang guru dalam mengelolah pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan, strategi, metode, model dan teknik pembelajaran yang

bisa disesuaikan dengan meteri yang cocok digunakan di Sekolah Dasar. Dalam

kegiatan proses belajar mengajar, seorang guru dituntut untuk melakukan

pembelajaran secara maksimal yang bertujuan agar hasil belajar peserta didik

maksimal, bertambahnya ilmu pengetahuan peserta didik, sikap serta keterampilan

peserta didik yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran yang diajarkan oleh

seorang guru.

Faktor rendahnya motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dipengaruhi

oleh banyak faktor, namun secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dibedakan

menjadi dua bagian yaitu faktor inter (faktor yang berasal dari diri sendiri). Faktor

inter meliputi rendahnya bakat peserta didik, kurangnya rasa percaya diri peserta

didik, kurangnya minat peserta didik, rendahnya keinginan peserta didik mencapai

suatu tujuan atau cita-cita. Sedangkan faktor ekstern (faktor yang berasal dari luar

diri sendiri). Faktor ekstern peserta didik bisa dari keluarga meliputi rendahnya

motivasi orang tua, hubungan orang tua dan peserta didik tidak harmonis, rendahnya

kehidupan ekonomi keluarga, lingkungan teman sepermainan (peer group) yang

nakal dan lingkungan sekolah yang meliputi kondisi kelas yang kurang nyaman atau

kondusif, pendekatan dan metode digunakan kurang bervariasi, kurangnya perangkat

instrumen pendidikan dan alat-alat pendukung sarana belajar yang berkualitas

rendah. Muliani (Tesis, 2015 : 4)

Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar adalah mata

(21)

3

ditetapkan dalam tujuan nasional Kurikulum Berbasis Kompetensi dan KTSP, dapat

diwujudkan melalui pembelajaran yang menekankan pada bagaimana peserta didik

belajar dan bukan pada apa yang dipelajari peserta didik. Pembelajaran harus diubah

dari metode transfer pengetahuan menjadi bagaimana peserta didik itu belajar dan

menyusun pengetahuannya sendiri. Hal ini guru dapat mewujudkan dengan

menciptakan kegiatan belajar yang inovatif, menyenangkan, bermakna dan akan

menempatkan guru sebagai fasilitator, mediator, penilaian dan pengarahan dalam

pembelajaran.

Dalam fungsinya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat penting

diberikan kepada peserta didik mulai dari jenjang pendidikan dasar. Hal ini untuk

melatih daya pikir peserta didik sehingga mereka dapat menggunakan pengetahuan

tentang Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar dalam mempelajari bidang Ilmu

Pengetahuan Alam itu sendiri di jenjang pendidikan yang paling tinggi.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembelajaran yang membutuhkan interaksi

langsung antara peserta didik dengan apa yang dipelajarinya sehingga peserta didik

lebih memahami dan memaknai pembelajaran yang berlangsung yang sangat erat

kaitanya dengan kehidupan sehari-hari. Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam

membutuhkan suatu percobaan-percobaan dengan menghasilkan

penemuan-penemuan agar peserta didik lebih mengingat dan merasa tertarik dalam belajar Ilmu

Pengetahuan Alam.

Pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam juga berhubungan dengan kehidupan

peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, guru hanya

menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional yang menggunakan metode

(22)

4

yang digunakan dalam belajar. Hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan,

main – main di dalam kelas, tidak merasa tertarik dalam belajar atau motivasi belajar

peserta didik menjadi rendah, serta peserta didik lebih cepat lupa terhadap materi

pembelajaran yang baru dipelajarinya.

Darmojo (dalam jurnal Gede, 2013) menyatakan secara singkat IPA adalah

pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.

Sementara menurut pendapat Sumatowa (dalam jurnal Gede, 2013) ada beberapa

aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam memperdayakan anak melalui

pembelajaran IPA yaitu: (1) Pentingnya memahami bahwa pada saat memulai

kegiatan pembelajarannya, anak telah memiliki berbagai konsepsi, pengetahuan yang

relevan dengan apa yang mereka pelajari; (2) Aktivitas anak melalu berbagai

kegiatan nyata dengan alam dengan menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA; (3)

Bertanya menjadi bagian yang penting dalam setiap pembelajaran IPA, bahkan

menjadi bagian yang paling utama dalam pembelajaran; (4) Pembelajaran IPA

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan

berpikirnya dalam menjelaskan suatu masalah.

Pembelajaran konvensional menurut Basuki Widodo (1991 : 3) “Merupakan

pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan mengkombinasikan

bermacam-macam metode pembelajaran”. Dalam prakteknya metode ini berpusat pada guru

(teacher centered) atau guru lebih banyak berdominasi kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran yang dilakukan berupa metode ceramah, diskusi, pemberian tugas dan

tanya jawab. www.Pendidikanekonmi.com/2013/06/pembelajaran-konvansional

(23)

5

Pendekatan pembelajaran konvesional ini memeiliki keunggulan yang efesien

baik dari segi penggunaan waktu ataupun penyelesaian materi pelajaran sesuai

dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional peserta didik mampu merekam informasi sebanyak

mungkin dari penjelasan guru, tetapi akhirnya peserta didik tidak mampu

mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari sehingga pelajaran yang

diterima peserta didik tidak bermakna. Peserta didik hanya berhasil mengingat

jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali diri mereka dalam memecahkan

persoalan dalam kehidupan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu ada

perubahan pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna sehingga dapat

membekali peserta didik dalam menghadapi permasalahan hidup yang dihadapi

sekarang maupun yang akan datang.

Berdasarkan observasi dilapangan ditemukan nilai rata-rata ujian tengah

semester (UTS) masih tergolong rendah dari nilai KKM yang telah ditetapkan oleh

Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar. Hal ini di buktikan

dengan Tabel 1.1 nilai rata-rata UTS semester genap Ilmu Pengetahuan Alam di

kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar dari Tahun

Pelajaran 2011/2012 sampai 2014/2015, yaitu:

Tabel 1.1. Perbandingan nilai rata-rata UTS Semester Genap Ilmu Pengetahuan Alam

peserta didik kelas IV SD Swasta Muhammadiyah 01 Kota

(24)

6

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di

Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar diperoleh nilai

rata-rata UTS semester genap pertahun pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tidak

memenuhi ketuntasan KKM yang telah ditetapkan, yakni pada tahun pelajaran

2011/2012 nilai rata-ratanya 64,45 sementara KKM 70 (belum tuntas). Pada tahun

pelajaran 2012/2013 nilai rata-ratanya 63,60 sementara KKM 70 (belum tuntas).

Pada tahun pelajaran 2013/2014 nilai rata-ratanya 71,75 sementara KKM 70 (tuntas).

Pada tahun pelajaran 2014/2015 nilai rata-ratanya 67,20 sementara KKM 70 (belum

tuntas). Rendahnya nilai rata-rata UTS pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

ini sangat mempengaruhi mutu pendidikan di Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah

01 Kota Pematangsiantar.

Joyce & Weil (Rusman, 2012 : 133) berpendapat bahwa pendekatan

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain.

Pendekatan pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh

memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan

pendidikan. Maka pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini

yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi peserta didik yaitu

Pendekatan pembelajaran kontekstual”.

Pendekatan pembelajaran kontekstual adalah salah satu cara pembelajaran

yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses

belajar agar kelas lebih hidup dan lebih bermakna karna peserta didik mengalami

(25)

7

model yang memungkinkan peserta didik untuk menguatkan, memperluas dan

menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam

tatanan kehidupan baik di sekolah maupun diluar sekolah. Selain itu, peserta didik

dilatih untuk dapat memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam suatu situasi,

misalnya dalam bentuk simulasi, dan masalah yang memang ada di dunia nyata.

Ada sejumlah alasan mengapa pendekatan pembelajaran kontekstual

dikembangkan sekarang ini. Sejumlah alasan tersebut dapat dikemukakan sebagai

berikut; (1) Penerapan konteks budaya dalam mengembangkan silabus, penyusunan

buku pedoman guru, dan buku teks akan mendorong sebagian besar peserta didik

untuk tetap tertarik dan terlibat dalam kegiatan pendidikan; (2) Penerapan konteks

sosial dalam pengembangan silabus, penyusunana buku pedoman, dan buku teks

yang dapat meningkatkan kekuatan masyarakat memungkinkan banyak anggota

masyarakat untuk mendiskusikan berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap

perkembangan masyarakat; (3) Penerapan konteks personal yang dapat

meningkatkan keterampilan komunikasi, akan membantu lebih banyak peserta didik

untuk secara penuh terlibat dalam kegiatan pendidikan dan masyarakat; (4)

Penerapan konteks ekonomi akan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan

sosial; (5) Penerapan konteks politik dapat meningkatkan pemahaman peserta didik

tentang berbagai isu yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat. Pendekatan

pembelajaran konstektual merupakan suatu konsep belajar dimana guru

menghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan mendorong peserta didik

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya

(26)

8

Dalam pendekatan pembelajaran kontekstual, guru bukan lagi seseorang yang

paling tahu, guru layak untuk mendengarkan peserta didiknya. Guru bukan lagi

satu-satunya penentu kemajuan peserta didiknya. Guru adalah seorang pendamping

peserta didik dalam pencapaian kompetensi dasar. Dengan demikian, paradigma

bahwa guru adalah satu-satunya sumber ilmu harus diubah. Pembelajaran

kontekstual mengakui bahwa belajar merupakan sesuatu yang kompleks dan multi

dimensional yang jauh melampaui berbagai metodologi yang hanyaberorientasi pada

latihan dan rangsangan atau tanggapan (stimulus/respons).

Hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi anak untuk memecahkan

persoalan, berpikir kritis, dan melaksanakan observasi serta menarik kesimpulan

dalam kehidupan jangka panjangnya. Dalam konteks itu, peserta didik perlu mengerti

apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana

mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya

nanti. Dalam upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan

pembimbing.

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual akan sangat membantu guru

untuk menghubungkan materi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotifasi peserta didik untuk membentuk hubungan antara pengetahuan dan

aplikasinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan

pekerja. Pendekatan pembelajaran kontekstual mendorong para guru untuk memilih

dan mendesain lingkungan belajar yang memungkinkan untuk mengaitkan berbagai

bentuk pengalaman sosial, budaya, dan fisik.

Pendekatan pembelajaran kontestual merupakan kosep belajar yang

(27)

9

alamiah artinya belajar akan lebih bermakna jika peserta didik bekerja dan

mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahui”.

Pembelajaran tidak hanya sekedar kegiatan transfer of knowledge dari pendidik

kepada peserta didik, tetapi bagaimana peserta didik mampu memaknai apa yang

dipelajari itu. Pembelajaran kontestual akan mendorong peserta didik lebih kearah

belajar yang secara berpikir kritis dan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik di Sekolah Dasar.

Sardiman (2011 : 73) mengatakan bahwa “Motivasi dapat diartikan sebagai

daya penggerak dari dalam dan di luar induvidu untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan”. Inti dari motivasi merupakan kondisi

psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan

belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri

peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsung dan

memberikan arah kegiatan, sehingga dapat mencapai tujuan dalam belajar.

Menurut Suyanto dan Djihad (Istarani dan Pulungan, 2013:70-71) “Dalam

kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai

motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar dengan

efektif”. Memberi motivasi kepada seseorang peserta didik, sberarti menggerakkan

peserta didik untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Pada tahap

awalnya akan menyebabkan si subjek akan merasa belajar itu merupakan kebutuhan

dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar.

Hasil belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar

yang telah dilakukan oleh peserta didik, sehingga untuk mengetahui suatu pekerjaan

(28)

10

masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan

peserta didik. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang

kemampuan peserta didik maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses

belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama

proses belajar mengajar.

Menurut peneliti penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual akan

sangat berkesan dan bermakna kepada peserta didik karena proses pendidikannya

yang bertujuan membantu peserta didik melihat makna dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam dengan kehidupan sehari-hari, akan mampu membantu peserta

didik untuk mengembangkan keterampilan dalam proses kognitif pengenalan peserta

didik. Dengan demikian, pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna, sekolah

lebih dekat dengan lingkungan. Hasil belajar dan motivasi peserta didik akan

semakin meningkat.

Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti ingin mengetahui seberapa

besar pengaruh yang ditimbulkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

kontekstual dan motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam. Maka peneliti mengambil judul penelitian “Pengaruh pendekatan

pembelajaran kontekstual dan motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta didik

Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Muhammadiyah 01 Kota

Pematangsiantar”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas penulis mengindentifikasi

(29)

11

1. Masih rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah

Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar.

2. Motivasi belajar peserta didik di kelas IV Sekolah Dasar Swasta

Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar masih rendah.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, guru masih

menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional (metode ceramah, tanya

jawab, diskusi dan latihan), peserta didik kurang aktif di dalam kelas sehingga

pembelajaran kurang menyenangkan dan bermakna.

4. Dengan pendekatan pembelajaran yang berbeda dan motivasi belajar akan

memperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang berbeda.

5. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan dengan pendekatan

kontekstual berbeda dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan

dengan pendekatan pembelajaran konvensional.

6. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi

belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik di kelas IV

Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar dengan sub

materi energi panas.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka penelitian

ini dibatasi pada:

1. Penelitian dilakukan pada peserta didik kelas IVa dan IVb Sekolah Dasar Swasta

(30)

12

2. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang diteliti adalah hasil belajar peserta

didik kelas IVa dan IVb, pada aspek kognitif berdasarkan Taksnomi Bloom C1

sampai dengan C4 pada sub materi “Energi Panas” semester genap Tahun

Pelajaran 2015/2016.

3. Motivasi belajar peserta didik mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam.

4. Pembelajaran dilakukan pada peserta didik kelas IVa dengan pendekatan

pembelajaran kontekstual dan IVb dengan pendekatan pembelajaran

konvensional di Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota

Pematangsiantar.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah yang telah dikemukakan di atas, permasalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta

Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi energi panas?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota

Pematangsiantar pada sub materi energi panas?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan

(31)

13

Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi

energi panas?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara keseluruhan adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta

Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi energi panas.

2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota

Pematangsiantar pada sub materi energi panas.

3. Mengetahui pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi

belajar terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar

Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi energi panas.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi dunia pendidikan, masyarakat

dan mahasiswa/i calon guru. Manfaatnya secara teoritis maupun praktis yaitu:

1. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan acuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan, secara teoritis mampu menambahkan

khasanahIlmu Pengetahuan Alam khususnya teori-teori yang berkaitan dengan

pendekatan pembelajaran yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang positif

(32)

14

belajarterhadap hasil belajar peserta didik khususnya pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam di Sekolah Dasar.

3. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran kepada

guru-guru khususnya guru-guru Ilmu Pengetahuan Alam dalam mencari alternatif

pendekatan pembelajaran untuk menciptakan situasi kelas yang menyenangkan

dan bermakna dalam proses belajar mengajar. Hasil penelitian ini juga dapat

meningkatkan motivasi dan berpikir kritis peserta didik untuk

menggunakanpendekatanpembelajaran yang bervariasai dalam pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maupun lanjutannya.

4. Hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi lembaga pendidikan, sehingga lembaga

pendidikan memiliki gambaran tentang penggunaaan pendekatanpembelajaran

kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di Sekolah-sekolah

Dasar terutama Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

khususnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

5. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas kelulusan di Sekolah Dasar

Khususnya Ilmu Pengetahuan Alam.

Manfaat penelitian ini secara praktis sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti, bermanfaat untuk memperkaya khasanah pemikiran dan

memperluas wawasan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam

meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual di Sekolah Dasar

sebagai bahan untuk bisa menyelesaikan proposal tesis dalam rangka untuk

menyelesaikan program pascasarjana jurusan DIKDAS Kosentarasi IPA

(33)

15

2. Hasil penelitian ini dapat memperkenalkan pendekatan pembelajaran kontekstual

dalam proses belajar mengajar yang bermanfaat untuk memperbaiki proses hasil

belajar dan terciptanya suasana kelas yang bermakna bagi peserta didik di

Sekolah Dasar.

3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bisa menjadi bahan pertimbangan bagi

guru maupun calon guru terutama guru Ilmu Pengetahuan Alam dalam memilih

dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

peserta didik di Sekolah Dasar.

4. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi

ada atau tidak adanya pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar peserta

didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.

5. Hasil penelitian ini diharapkan bagi peserta didik dapat membantu peserta didik

dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam belajar terutama

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar sehingga hasil belajarnya

dapat meningkat.

6. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik dimana pendekatan

pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran

yang menekankan pada proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan

materi yang dipelajarin dan menghubungkannya serta menerapkannya dalam

kehidupan nyata. Dengan demikian diharapkan peserta didik tidak lagi menganut

budaya belajar yang menghafal, menyelesaikan tugas, dan mencatat, tetapi

(34)

151 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran kontekstual terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi energi panas. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran kontekstual lebih tinggi daripada yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional, hal ini terlihat dari rerata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual mencapai ̅ = 84,22, sedangkan kelompok peserta didik yang diajar dengan pendekatan pembelajaran konvensional mencapai ̅ = 68,67.

2. Terdapat pengaruh motivasi belajar peserta didik terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar pada sub materi energi panas. Hasil belajar peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh rerata hasil belajar yang lebih tinggi daripada peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah, hal ini terlihat dari rerata hasil belajar peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi mencapai ̅ = 82,22, sedangkan rerata hasil belajar

(35)

152

3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar dalam mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bagi kelompok peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi memperoleh nilai hasil belajar lebih tinggi bagi yang diajar dengan pendekatan pembelajaran kontekstual, sedangkan bagi peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah memperoleh nilai hasil belajar lebih tinggi bagi yang diajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

5.2 Implikasi

5.2.1 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik yang Diajarkan dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik yang Diajarkan dengan Pendekatan Pembelajaran Konvensional dengan Sub Materi Energi Panas di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa peserta didik yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensioanal.

(36)

153

pendekatan pembelajaran. Guru sering hanya menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional saja, dengan metode ceramah sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan tidak tercapai secara maksimal.

Kelebihan ataupun keunggulan pendekatan pembelajaran kontekstual dalam proses pembelajaran yaitu : (1) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik terlibat dalam proses belajar mengajar (PBM); (2) Peserta didik dapat berpikir kritis dan kreaktif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreaktif; (3) Menyadari peserta didik tentag apa yang mereka pelajari; (4) Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan peserta didik tidak ditentukan oleh guru; (5) Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan; (6) Membantu peserta didik bekerja dengan efektif dalam kelompok; (7) Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

(37)

154

jawaban dari suatu permasalahan, merupakan salah satu karakteristik pendekatan pembelajaran kontekstual diharapkan dapat terus berkembang kearah yang lebih baik lagi.

Menurut Sabri (2010 : 40) Pendekatan pembelajaran konvensional memiliki kelebihan atau keunggulan sebagai berikut: (1) Guru mudah menguasai kelas; (2) Mudah mengorganisasikan tempat duduk atau kelas; (3) dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar; (4) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya, guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik; (5) lebih ekonomis dalam hal waktu; (6) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik; (7) Memberi kesempatan kepada guru untuk menggunakan pengalaman; (8) Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas; (9) Membantu siswa untuk mendengarkan secara akurat, kritis, dan penuh perhatian; (10) Jika digunakan dengan tepat waktu maka akan dapat menstimuladikan dan meningkatkan keinginan belajar peserta didik dalam bidang akedemik; (11) Dapat menguatkan bacaan dan belajar peserta didik dari beberapa sumber lain.

Penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional lebih mudah dan lebih sering digunakan sehingga dengan karakteristik dan latar belakang peserta didik yang pandai maupun yang kurang pandai dapat memahami maupun mengikuti pembelajaran.

5.2.2 Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta didik yang Memiliki Motivasi Tinggi lebih Tinggi dari pada Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Sub Materi Energi Panas di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

(38)

155

motivasi belajar tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa motivasi belajar signifikan memberi pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi lebih memiliki keinginan dan kemampuan dalam berkomunikasi dengan teman-temannya untuk menemukan solusi ataupun penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pelajaran, sehingga pada hakekatnya, peserta didik akan terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dengan motivasi belajar yang tinggi cenderung lebih tinggi tingkat pencapaian hasil belajarnya.

(39)

156

dipelajari. Dengan demikian, peserta didik dapat membangun dan menemukan sendiri pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan dalam belajar untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

5.2.3 Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Peserta didik pada Sub Materi Energi Panas di Kelas IV Sekolah Dasar Swasta Muhammadiyah 01 Kota Pematangsiantar

Pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang memilkimotivasi belajar tinggi lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, sedangkan bagi peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional, guru dapat menentukan tingkah laku yang bagaimana yang akan diperankan dalam merancang suatu pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan sihingga dapat membentuk karakter peserta didik yang akan memberi dampak ke arah positif bagi diri peserta didik dalam menjalankan nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari.

(40)

157

pembelajaran yang akan diterapkan dalam karakteristik peserta didik khususnya motivasi belajar peserta didik.

Penggunaan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan nyata kepada peserta didik sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan memiliki daya tarik sehingga hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang akan diperoleh lebih baik dari sebelumnya. Meskipun demikian, perlu disadari tidak ada satupun pendekatan pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan karakteristik peserta didik maupun karakteristik pada materi pembelajaran terutama pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru maupun calon guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dan dapat disesuaikan dengan alokasi waktu dalam mengajarkan materi-materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga materi yang disampaikan dapat diterima peserta didik dengan baik dan optimal, pembelajarannya dapat bermakna bagi peserta didik yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada kesimpulan hasil penelitian di atas, maka berikut ini disarankan beberapa hal antara lain :

(41)

158

Alam dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan langkah-langkah yaitu : (1) Kontruktivisme; (2) Inquiry (menemukan); (3) Questioning (bertanya); (4) Learning Community (masyarakat belajar); (5)

Modeling (pemodelan); (6) Reflection (refleksi); (7) Auhentic Assesmen

(penilaian authentik).

2. Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual yang dilakukan berjalan dengan efektif dan efisien sebaiknya guru terlebih dahulu melakukan indentifikasi terhadap karakteristik, kebutuhan terutama kemampuan motivasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar sangat mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik, guru harus memberikan perhatian penuh kepada peserta didik dalam meningkatkan maupun menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.

3. Pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pelajaran yang tak lepas dari berbagai hal yang ada di sekitar lingkungan dan makhluk hidup, maka disarankan bagi guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih menguasai terlebih dahulu inti dari pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan mengunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, model dan desain pembelajaran yang menggugah keaktifan peserta didik dalam memahami pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga Ilmu Pengetahuan Alam dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

(42)

159

belajar mengajar di dalam kelas. Dengan mengikutsertakan guru dalam seminar maupun pelatihan-pelatihan tentu akan memberi pengalaman bagi guru untuk memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran.

5. Disarankan bagi peserta didik agar terbiasa dalam menerima materi pelajaran dengan berbagai pendekatan, strategi, metode, model dan desain pembelajaran yang berbeda. Peserta didik dapat menyiapkan perlengkapan dan sumber belajar. Peserta didik diharapkan lebih perhatian, semangat dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran, tidak ada takut untuk bertanya kepada guru maupun teman jika ada hal-hal yang masih kurang dimengerti, dapat bekerjasama dengan teman maupun kelompok, berani mengungkapkan ide ataupun pendapat, saling menghargai pendapat orang lain sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik juga meningkat.

Gambar

Tabel 4.9
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Normal Pre-Tes Kelas Kontekstual   .........
Tabel 1.1. Perbandingan nilai rata-rata UTS Semester Genap Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik kelas IV SD Swasta Muhammadiyah 01 Kota

Referensi

Dokumen terkait

1) Dalam rangka mewujudkan KTR di Daerah, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan. 2)

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah dengan menggunakan Model Active Learning Strategi Learning Tournament dapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penggunaan tepung biji anggur dalam meningkatkan konsumsi dan pertambahan bobot badan ayam petelur fase starter- grower..

Tetapi berbeda dengan pasangan suami istri yang tidak memiliki anak yang berada di desa Purwodi Dalam, kacamatan Tanjung Sari, berkat bimbingan dari pihak KUA yaitu

Hal ini menunjukkan bahwa pakan dengan kadar protein 48% adalah optimum untuk pertumbuhan bobot benih ikan kerapu lumpur. Benih beberapa jenis spesies kerapu dari

Model pembelajaran problem based learning memiliki kontribusi lebih dibandingkan dengan lecturing terhadap hasil belajar kognitif asuhan pelayanan keluarga berencana

Selanjutnya dari hasil analisa struktur mikro dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope (Gambar 4), diketahui membran memiliki pori-pori, sehingga memungkinkan