MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ACCELERATED INSTRUCTION
DI KELAS V SD NEGERI 068008 MEDAN T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PPSD-S1
Oleh :
Nurul Arfika NIM. 1133111056
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri
Nama : Nurul Arfika
Tempat/Tanggal Lahir : P.Brandan, 02 Agustus 1995
Agama : Islam
Nama Ayah : Ismed, BBA (Alm.)
Nama Ibu : Siti Nurul Aina, S.Pd
Pekerjaan Orangtua : Guru/PNS
Alamat : Jl. Damar 14 No. 1 P.Simalingkar
Kecamatan Pancur Batu Kab. Deli Serdang
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
II. Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Tempat Tahun
1. SD Negeri 068008 Medan 2000-2006
2. SMP Negeri 19 Medan 2006-2009
i
ABSTRAK
Nurul Arfika. Nim.1133111056. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan model pembelajaran Team Accelerated Instruction di Kelas V SD Negeri 068008 Medan T. A 2016/2017”.
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran matematika dengan model pembelajaran Team Accelerated Instruction pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita bagi siswa kelas V SD Negeri 068008 Medan? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran matematika dengan] model Team Accelerated Instruction pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita bagi siswa kelas V SD Negeri 068008 Medan.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 068008 Medan yang berjumlah 30 orang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai bulai Maret 2017. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes dan observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung guna mendapatkan data hasil belajar siswa pada materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Sebelum siklus I, peneliti melakukan tes awal untuk melihat letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi dengan nilai rata-rata adalah 53,2 dengan perincian dari 30 siswa terdapat 24 siswa (80%) tidak tuntas dan 6 siswa (20%) masuk dalam kategori tuntas belajar. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 63,5 dengan perincian dari 30 siswa terdapat 15 siswa (50%) masuk dalam kategori belum tuntas dan 15 siswa (50%) masuk dalam kategori tuntas belajar. Dan pada siklus II dilakukan refleksi yaitu Saat membentuk kelompok siswa sudah terbiasa, hal tersebut karena siswa sudah paham terhadap penjelasan guru mengenai langkah-langkah model pembelajaran Team Accelerated Instruction. Waktu yang diberikan kepada guru pada pertemuan ketiga saat membentuk kelompok tidak terburu-buru sehingga lebih tertib karena siswa sudah mengetahui kelompoknya masing-masing dan merasa sudah nyaman dengan teman satu kelompok barunya. Diperoleh nilai rata-rata 85,6. Dimana siswa yang tuntas berjumlah 28 orang (93,3%) sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 2 orang (6,7%). Pada hasil pengamatan observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I dengan model Team Accelerated Instruction hasilnya 75% dan pengamatan observasi kegiatan mengajar guru pada siklus II sudah dalam kategori berhasil dengan hasil 92,5%.
ii
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran
Team Accelerated Instruction di Kelas V SD Negeri 068008 Medan T.A
2016/2017” yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan jurusan PPSD (Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar) Program Studi PGSD S-1.
Selama penyusunan skripsi ini, tentu saja tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
iii
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik (PA). 6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd, dan Bapak Drs. Rahim Sitompul, MS, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi. 8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP
UNIMED.
9. Ibu Riama Sihotang, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 068008 Medan. Dan Ibu Esprida Girsang, S.Pd. selaku wali kelas V-A SD Negeri 068008 Medan serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
10.Teristimewa kepada almarhum Ayahanda (Ismed, BBA) dan Ibunda tercinta (Siti Nurul Aina, S.Pd) beserta Kerabat Keluarga yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, serta memberikan jalan terbaik pada penulis, membimbing, memotivasi dan membiayai serta mendoakan hingga penulis dapat menyelesaikan studi ini.
iv
melantunkan do’a serta mengusahakan segala macam bantuan dalam
penyelesaian skripsi ini.
12.Sahabatku Jheta Pratiwi Ekasari, Najwa Lina Lubis, Nisa Kumala Sari, Rini Chairiah Sitepu, Rizki Wahida Arni Malau, Sri Surya Ningsih, Zubaidah Nur Nasution, Nikson Pakpahan, Rafiandi, dan semua teman yang tidak dapat disebut satu persatu yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini.
13.Rekan-rekan mahasiswa FIP UNIMED khususnya PGSD ’13 yang telah banyak membantu dan memberikan masukan dalam menyusun skripsi ini. 14.Seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan selain berserah ini kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, 27 Maret 2017 Penulis
v
DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... v
Daftar Tabel ... iv
Daftar Gambar ... v
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Pembatasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah... 6
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 8
2.1 Kajian Teoritis ... 8
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar ... 8
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Matematika SD ... 11
2.1.3 Materi Pokok Penjumlahan dan Pengurangan ... 14
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran ... 16
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 18
2.1.6 Pengertian Model Team Accelerated Instruction ... 19
2.1.7 Ciri-Ciri Khusus Pengajaran Model TAI ... 20
2.1.8 Langkah-langkah melaksanakan Model TAI ... 21
vi
2.2 Kerangka Konseptual ... 25
2.3 Hipotesis Tindakan... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
3.1 Jenis Penelitian ... 27
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 28
3.4 Operasi Variabel Penelitian... 28
3.5 Desain Penelitian ... 28
3.6 Prosedur Penelitian... 30
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.8 Teknik Analisis Data ... 36
3.9 Jadwal Penelitian ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1Persiapan Penelitian ... 39
4.2 Hasil Penelitian ... 39
4.2.1 Hasil Penelitian pada Pre-Test ... 39
4.2.2 Hasil Penelitian pada Siklus I ... 41
4.2.3 Hasil Penelitian pada Siklus II ... 52
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
Daftar Pustaka ... 67 Lampiran ...
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Praktis Model Pembelajaran TAI... 22
Tabel 3.1 Kriteria Penilaian... 37
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 38
Tabel 4.1 Daftar Nilai Siswa pada Pre-Test ... 40
Tabel 4.2 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Pre-test ... 42
Tabel 4.3 Daftar Nilai Siswa pada Post Test I ... 47
Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Post Test Siklus I ... 49
Tabe l4.5 Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar pada Siklus I ... 49
Tabel 4.6 Daftar Nilai Siswa pada Post Test II ... 55
Tabel 4.7 Data Hasil Rekapitulasi Nilai Post Test Siklus II ... 57
Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar pada Siklus II ... 58
Tabel 4.9 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar Siswa... 60
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian Secara Klasikal ... 62
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lokasi Penelitian ... 27
Gambar 2 Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Taggart ... 29
Gambar 3 Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran ... 44
Gambar 4 Guru Memberikan Bantuan Secara Individu ... 45
Gambar 5 Guru menyampaikan konsep pecahan campuran di depan kelas .. 46
Gambar 6 Siswa mengisi post test siklus I ... 47
Gambar 7 Guru Membimbing Siswa Dalam Penerapan Model... 53
Gambar 8 Perwakilan Kelompok Menyelesaikan Soal Di Depan Kelas ... 54
Gambar 9 Grafik Keseluruhan Nilai Hasil Belajar ... 62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berlangsung secara terus menerus seirama dengan perkembangan zaman yang tidak pernah berhenti, dan selalu memunculkan hal-hal baru dalam kehidupan. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, dengan sendirinya proses pembelajaran di sekolah juga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi tersebut. Semua hal ini dilakukan tentu saja dalam rangka mempermudah siswa dalam menerima semua informasi dan pengetahuan yang disampaikan guru.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan merupakan inti dari kemajuan suatu bangsa, bagi Indonesia hal ini sudah dicantumkan dalam konstitusi dan berbagai program pemerintah. Dengan demikian, dalam menyongsong era globalisasi yang sedang kita masuki dewasa ini, harus sepakat dan bersungguh-sungguh untuk menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas pertama dan utama dalam menghadapi masa depan bangsa.
Guru harus sadar bahwa dalam melaksanakan tugasnya selalu dituntut untuk bersungguh-sungguh dan harus menyadari bahwa yang dianggap baik dan benar saat ini, belum tentu benar di masa yang akan datang. Oleh karena itu guru dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan guru dalam rangka melaksanakan tugas utamanya yaitu melaksanakan
2
pembelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dan karakteristik peserta didik.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan anak dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran matematika diharapkan akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya. Selain itu matematika adalah sarana berpikir dalam menentukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan matematika merupakan metode berpikir logis, sistematis, dan konsisten. Oleh karena itu semua masalah kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu merujuk pada matematika.
Dalam pembelajaran matematika masih kurang diminati oleh para peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari data pencapaian hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa kelas V semester II tahun ajaran 2015/2016, yang secara rata-rata menunjukkan hasil di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 65 dari 31 siswa ada 9 siswa yang tidak tuntas dan 22 siswa yang tuntas. Data hasil belajar yang ditunjukkan dengan nilai terendah 51 dan nilai tertinggi 85 dengan rata-rata kelas 65. Dari data hasil belajar tersebut dapat dibuktikan bahwa masih rendahnya hasil belajar matematika.
3
dikaitkan dengan kemampuan peserta didik untuk menggunakan daya nalarnya dalam pemecahan masalah.
Melalui observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri 068008 Medan, banyak guru menyampaikan materi secara informatif (klasikal) dengan ceramah. Sangat tidak tepat jika guru hanya memakai pembelajaran klasikal saja, dengan pendekatan tradisional (guru menjelaskan, selanjutnya memberikan contoh-contoh, dilanjutkan dengan latihan-latihan). Meski tidak dapat dipungkiri bahwa metode ceramah tetap diperlukan. Pembelajaran seperti ini dapat terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran serta strategi pembelajaran, sehingga tidak dapat terjadi pembelajaran anak yang aktif, efektif, dan menyenangkan. Pada pembelajaran klasikal umumnya komunikasi terjadi searah, yaitu dari guru ke peserta didik, dan hampir tidak terjadi sebaliknya. Dari hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kurang termotivasi dalam mempelajari matematika.
Seperti kutipan Telkom, ”dunia dalam genggaman” di era yang semakin
maju ini, sebagai seorang guru hendaknya senantiasa berupaya agar siswa mencapai keberhasilan belajar sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Keberhasilan proses belajar selalu dikaitkan dengan hasil belajar, artinya proses dapat dikatakan optimal, apabila hasil yang diperoleh (sebagai akibat dari proses) sesuai dengan yang diharapkan. Dengan kata lain, optimalisasi proses dan hasil belajar adalah upaya memperbaiki proses pembelajaran sehingga para siswa mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar.
4
informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada subjek didik melalui satu arah. Tidak dapat disangkal bahwa konsep merupakan hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep tersebut dipahami oleh peserta didik.
Materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi, dan sintesis. Jika guru hanya menggunakan pendekatan konvensional (ceramah, tanya jawab, dan penugasan) pembelajaran yang tercipta hanya akan membuat siswa menjadi pasif. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan. Guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa.
Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila menggunakan model-model pembelajaran yang termasuk rumpun pemprosesan informasi serta mampu menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran Team Accelerated Instruction diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran
5
Hal inilah yang mendorong penulis untuk membuat judul Penelitian
Tindakan Kelas ”Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan model
pembelajaran Team Accelerated Instruction di Kelas V SD Negeri 068008 Medan T.A. 2016/2017”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi di SD Negeri 068008 Medan Tuntungan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika masih rendah.
2. Guru masih jarang untuk menggunakan media dalam proses belajar mengajar.
3. Siswa kurang termotivasi dalam mempelajari matematika. 4. Penyampaian konsep matematika kurang optimal oleh guru.
5. Guru hanya menggunakan pendekatan konvensional (ceramah, tanya jawab, dan penugasan) dengan tidak melibatkan siswa secara aktif.
1.3Pembatasan Masalah
6
1.4Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, diperoleh suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : ”Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita di kelas V SD Negeri 068008 Medan T.A. 2016/2017?”
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Instruction pada pelajaran matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita di kelas V SD Negeri 068008 Medan T.A. 2016/2017.
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan peneliti. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa:
a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika b. Melatih siswa untuk memahami konsep pelajaran yang
7
2. Bagi guru:
a. Memperbaiki proses belajar mengajar matematika di kelas.
b. Meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Instruction sehingga menjadi lebih efektif, dan membantu siswa sehingga siswa lebih cepat dan mudah memahami konsep.
3. Bagi Sekolah:
Untuk memberi informasi kepada kepala sekolah mengenai pentingnya variasi strategi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar serta untuk meningkatkan kualitas SD Negeri 068008 Medan, dan diharapkan pada masa yang akan datang tidak ada guru yang hanya bisa mengajar dengan metode ceramah.
4. Peneliti
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh diperoleh nilai rata-rata klasikal hasil belajar matematika siswa sebesar 63,3 yang tuntas dalam belajar dengan jumlah 30 orang siswa diperoleh nilai terendah 35, nilai tertinggi 85. Pada siklus II nilai rata-rata klasikal mencapai 85,6 yang tuntas dalam belajar dengan jumlah 30 orang siswa diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 100.
2. Variabel penerapan Team Accelerated Instruction oleh guru di siklus I
skor terendah terdapat pada indikator “Membentuk kelompok berdasarkan
nilai” yang termasuk dalam kategori cukup. Skor tertinggi terdapat pada
indikator “Menjelaskan materi pada siswa” yang termasuk dalam kategori
sangat baik.
3. Dengan menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok penjumlahan dan pengurangan pada pecahan campuran dalam bentuk soal cerita di kelas V SD Negeri 068008 Medan T.A. 2016/2017 dapat diterima.
66
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu :
1. Diharapkan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran Team Accelerated Instruction baik dalam materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan campuran dalam bentuk sola cerita maupun lingkup pelajaran yang sama dengan materi tersebut.
2. Bagi siswa, diharapkan agar lebih aktif dalam menyampaikan pendapat pada saat diskusi serta menjawab pertanyaan yang daijukan oleh guru. 3. Bagi pihak sekolah, agar kiranya dapat melaksanakan model pembelajaran
yang menarik agar para siswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Bagi peneliti, agar dapat lebih memvariasikan pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
67
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Sofan. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-model Pembelajaran Alternatif Desain
Pembelajaran yang Menyenangkan. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Jihad, Asep. 2012.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo.
Kanginan, Marthen. 2015. Matematika Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa : untuk SD/MI kelas 5. Bandung: Srikandi Empat Widya Utama.
Pitadjeng. 2015. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Salahudin, Anas. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pustaka Setia
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-ruzz Media.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sukayati. 2014. Pembelajaran Kosep dasar Pecahan, (online) dalam
(http://www.pondokmatematikasd.com/pembelajaran-konsep-dasar-pecahan.html, diakses pada tanggal 24 Juli 2014, pukul 20.10 Wib).
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Tim Dosen. 2014. Pendidikan Matematika di Kelas Rendah. Unimed