Medium Cv. Arena Experience
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh :
LINGGA LAYASRESA
21309056
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iv
Didalam fenomena perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE memiliki beberapa masalah seperti memperoleh bahan baku akibat kenaikan harga, dan tenaga kerja ahli. Didalam peneletian ini penulis menempatkan dirinya pada divisi produksi untuk memperhatikan bagaiaman cara produksi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini. Untuk meninjau masalah yang terjadi di CV. ARENA EXPERIENCE maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tinjauan Atas perhitungan Biaya Produksi Pada Usaha Kecil Dan Menegah CV. ARENA EXPERIENCE.
Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti. Teknik pengumpulan datanya penulis mengunakan beberapa cara untuk memperoleh data yang diinginkan seperti penelitian lapangan yang terdiri dari :observasi, wawancara dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian bahwa perhitungan biaya produksi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini telah tersusun secara baik, tetapi dimana terdapat kendala-kendala internal yang ada di perusahaan ini, harusnya perusahaan harus bisa lebih serius menangani kendala yang ada, karena akan mempengaruhi laba dalam perusahaan.
v ABSTRACT
CV. ARENA EXPERIENCE is a trading industry which is moving in the fields sales of shirts, pants, sweater, jackets, and shoes or in terms clothing. In the phenomenon company, CV. ARENA EXPERIENCE had some problems such as obtaining raw materials as a result of rising prices and labour experts. In this research, writer putting himself on production division to take a notice how the existing production in CV. ARENA EXPERIENCE. To review the issue that occurred in CV. ARENA EXPERIENCE a writer interested in lifting the title “The Review Calculation Of Cost Of Production In Small And Medium Cv.Arena Experience
The writer uses descriptive methods to do this research, which is writing describing the actual state about object of subjects. Data collection techniques used by writer such as field research consists of: observation, interviews, and bibliographical studies.
Result of the research stated that calculation of production costs in CV. ARENA EXPERIENCE has composed well, but still some internal constraints at Company that should be handled with more seriously constraints that exist by the
company because on will affecting the company’s profits as well.
vi
KATA PENGANTAR
“Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikanLaporan Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN ATAS
PENYUSUNAN BIAYA PRODUKSI PADA USAHA MENENGAH DAN KECIL
CV. ARENA EXPERIENCE Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk
menempuh program studi Diploma III Jurusan akuntansi, Univesitas Komputer
Indonesia. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak
mengalami hambatan serta kesulitan dalam menyelesaikannya, tapi berkat dorongan
dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas
Akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi materi maupun susunan tata
bahasanya, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangatlah penulis harapkan demi kemajuan kualitas Laporan Tugas Akhir ini di masa
yang akan datang. Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak
vii
memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini, dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
4. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak selaku dosen wali Ak-6
5. Lilis Puspitawati.,SE.M.Si selaku Sekertaris Program tudi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
6. Adi Rachmanto, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk
yang sangat berharga demi selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia.
8. Seluruh Karyawan Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Akuntansi
viii
9. Ayahanda Asep Dahlan dan Ibunda lily Rosmawati serta adik saya Muhamad Reza
Renaldi beserta keluarga lainnya yang selama ini banyak membantu melalui doa
untuk keberhasilan saya sendiri.
10. Seluruh crew Arena Experience terutama mas Dany Rachmad Subagyo, ST yang
telah mengijinkan saya untuk membantu dalam penelitian tugas akhir ini
11. Teman-teman satu perjuangan kelas Ak-6 yang selama ini sudah banyak membantu
untuk kelancaran perkuliahan dan kebersamaannya.
12. Winda Gantini yang selalu menemani dan membantu saya selama masa mulai
perkuliahaan sampai dengan tugas akhir ini
Akhir kata semoga ALLOH SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir Ini, dan semoga kita dapat
mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dimasa yang akan datang. AMIN
Bandung, Juli 2012
ix DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
MOTTO ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN……...……… xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5
1.2.2 Rumusan Masalah ... 5
x
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan Pratis ... 7
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ... 9
2.1.2 Penggertian Akuntansi Biaya... 10
2.1.3 Pengertian Biaya ... 12
2.1.3.1 Klasifikasi Biaya ... 13
2.1.4 Pengertian Produksi... 17
2.1.5 Pengertian Biaya Produksi ... 19
2.1.5.1 Metode Penentuan Biaya Produksi ... 24
2.2 Kerangka Pemikiran ... 25
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 28
xi
3.2.1 Desain Pennelitian ... 30
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 32
3.2.3 Sumber dan Tekhnik Penentuan Data ... 33
3.2.3.1 Sumber Data ... 33
3.2.3.2 Tekhnik Penentuan Data ... 34
3.2.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36
4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 36
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38
4.1.3 Job Description ... 41
4.1.4 Aktivitas perusahaan ... 44
4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 45
4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 45
xii
4.2.3 Kendala dalam Penyusunan dan Proses Biaya Produksi
CV. ARENA EXPERIENCE ... 53
4.2.4 Solusi Mengatasi Kendala dalam Penyusunan Biaya
Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 55
4.3 Hasil Implementasi Model ... 56
4.3.1 Analisis Penghitungan Biaya Produksi pada CV.
ARENA EXPERIENCE ... 56
4.3.2 Analisis Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV.
ARENA EXPERIENCE ... 57
4.3.2 Kendala dalam Perhitungan dan penyusunan Biaya
Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 58
4.3.3 Solusi Mengatasi Kendala dalam Penghitungan dan
penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA
EXPERIENCE ... 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini masalah perekonomian di Indonesia merupakan masalah yang
tiada batasnya untuk dibahas dan dipahami. Indonesia merupakan salah satu dari 3
negara Asia, disamping China dan India yang tetap tumbuh positif saat negara lain
terpuruk akibat krisis finansial global. Ini merupakan suatu potensi dan optimisme
bagi masa depan perekonomian Indonesia. Namun persaingan global ini
merupakan hal yang mengerikan bagi para pengusaha, terutama bagi usaha yang
tidak kompetitif dan tidak kreatif. Permasalahan ekonomi kerap kali muncul
mengenai berbagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan
meningkat. Hal ini perlu adanya solusi, pemikiran, sikap dan mental yang harus
dipersiapkan dalam menghadapi persaingan global ini.
Namun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai negara termasuk
di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh.
Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari
industri keluarga / rumahan yang memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Selain
itu, peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat mendorong laju
pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan bagian integral dari dunia
usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat
peranannya dalam pembangunan, usaha kecil dan menengah harus terus
dikembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi, saling
memperkuat antara usaha yang kecil dan yang besar dalam rangka pemeratan serta
mewujudkan kemakmuran yang sebesar – besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah dan masyarakat itu sendiri harus
saling bekerjasama. Masyarakat sebagai utama pembangunan sedangkan
pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, melindungi serta
menumbuhkan iklim usaha itu sendiri.
Keberadaan UKM patut di pertahankan dan dikembangkan agar dapat
bersaing dalam menjalankan kegiatan operasional UKM itu sendiri. Persaingan
yang terjadi dalam menghasilkan produk dengan harga, kualitas dan kuantitas
yang cukup bersaing namun tetap menghasilkan keuntungan yang optimal. Agar
perusahaan dapat bertahan dalam suatu persaingan, perusahaan harus memiliki
strategi yang tepat dalam menghasilkan produknya. Selain itu juga, perusahaan
harus dapat memanfaatkan penggunaan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang dengan efektif dan efisien.
Tetapi tidak sedikit UKM yang mengalami kendala dalam menjalankan
usaha nya, disebabkan karena tingginya biaya produksi yang mengakibatkan suatu
perusahaan tersebut memproduksi suatu barang menurun. Kemudian kendala lain
nya adalah kekurangannya modal kerja yang mereka dapatkan akibat dampak
kenaikan harga bahan baku yang lain nya. Selain itu sulitnya memperoleh bahan
baku dalam proses produksi dan kurangnya tenaga kerja ahli atau sumber daya
3
lonjak harga. Mereka menjadi kebingungan mengamankan modal karena semakin
banyak tersedot kebutuhan hidup sehari-hari untuk bisa melakukan usahanya
dalam memproduksi suatu barang. (http://nasional.kompas.com Oleh Anita
Yosshihara).
Disinilah Akuntansi Biaya berperan untuk mengukur biaya-biaya guna
memberikan informasi bagi manajemen, yang salah satu manfaatnya adalah untuk
mengendalikan operasional perusahaan. Untuk dapat menjalankan suatu usahanya
di salah satu perusahaan khusunya usaha kecil menengah perusahaan harus bisa
memproduksi suatu barang dengan mengeluarkan biaya yang sekecil kecil nya
dan mendapatkan keuntungan yang sebesar besar nya,
Salah satu tempat usaha kecil menengah (UKM) adalah ARENA
EXPERIENCE yang bergerak dalam bidang clothing company. Mereka
menjalankan usahanya dengan memproduksi dan menjual barang sendiri, seperti
baju, celana, jacket, sweater, tas. Disamping itu ARENA EXPERIENCE pun
memiliki tempat konfeksi sendiri jadi memudahkan perusahaan tersebut membuat
atau memproduksi barang nya secara mudah dan tidak menunggu lama hasil
produksinya.
Tetapi disamping perkembangan zaman, CV. ARENA EXPERIENCE pun
tidak luput dari permasalahan interen misalnya sulitnya untuk memperoleh bahan
baku akibat kenaikan harga, tenaga kerja ahli.
Menurut Dany Rachmad S,ST sebagai pemilik CV. ARENA
EXPERIENCE bahwa permasalahan yang timbul di perusahaannya tidak luput
permasalahan modal kerja berpengaruh terhadap biaya produksi karena dengan
tidak tersusunnya modal kerja dengan baik, maka suatu perusahaan tidak akan
bisa menjalankan produksi barangnya secara operasional bagi perusahaan. Tetapi
disamping permasalahaan yang ada perusahaan, CV. ARENA EXPERIENCE
mempunyai cara penyusunan biaya produksi yang nantinya berpengaruh terhadap
suatu laba perusahaannya. Suatu informasi biaya pun sangat diperlukan di CV.
ARENA EXPERIENCE karena dengan adanya informasi dapat memberikan suatu
masukan dalam biaya produksi untuk bisa mengambil keputusan secara
menyeluruh. Di zaman sekarang semua keperluan kebutuhan pokok mengalami
kenaikan harga termasuk bahan baku untuk memproduksi suatu barang jadi.
Menanggapi masalah tersebut CV ARENA EXPERIENCE tidak mengurangi
kwalitas barang untuk memproduksi barang jadi yang kemudian dijual meskipun
harga pokok produksi ikut naik, demi memberikan kepuasan terhadap konsumen.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang
biaya produski di CV. ARENA EXPERIENCE, agar kedepannya usaha ini terus
dapat berkembang, dengan mengangkat judul “TINJAUAN ATAS
PENYUSUNAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA KECIL
5
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas penulis dapat mengidentifikasi dan Rumusan
masalah sebagai berikut :
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dan untuk memudahkan penelitian ini,
maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada didalam perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan tenaga kerja ahli untuk
bisa memproduksi suatu barang jadi, adalah salah satu masalah yang di
hadapi pada CV. ARENA EXPERIENCE dalam penyusunan suatu
biaya produksi.
2. Modal kerjapun menjadi salah satu masalah yang ada di CV. ARENA
EXPERIENCE karena dengan tidak tersusun nya modal kerja di
perusahaan ini, maka setiap menjalankan biaya produksi perusahaan
dapat memperkiraan pengeluaran atau biaya dalam menjalankan
operasionalnya demi mendaptkan laba perusahaan secara baik.
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana perhitungan biaya produksi pada CV. ARENA
EXPERIENCE.
2. Bagaimana prosedur mekanisme produksi pada CV. ARENA
3. Kendala – kendala dalam perhitungan dan penyusunan biaya produksi
pada CV. ARENA EXPERIENCE.
4. Solusi mengatasi kendala dalam perhitungan dan penyusunan biaya
produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Dari latar belakang diatas penulis memiliki maksud dan tujuan penelitian
sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan penyusunan biaya produksi pada CV. ARENA
EXPERIENCE.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perhitungan biaya produksi pada CV. ARENA
EXPERIENCE.
2. Untuk mengetahui mekanisme prosedur biaya produksi pada CV.
7
1.4 Kegunaan Penelitian
Ada pun kegunaan penelitian ini, diantaranya :
1.4.1 Kegunaan Praktis a) Bagi Penulis
b) Untuk melatih diri dan menerapkan hasil belajar selama perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya, selain itu untuk menambah
pengetahuan dalam bidang akuntansi biaya.
c) Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan informasi
tentang penyusunan biaya produksi di CV. ARENA EXPERIENCE,
sehingga diharapkan bermanfaat bagi perusahaan.
d) Bagi Pembaca Atau Pihak Lain
Sebagai bahan bacaan yang kiranya dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan berfikir serta sebagai tambahan pengetahuan
dan acuan bagi penelitian berikutnya tentang biaya produksi.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan
penulis dan menambah ilmu baik teori maupun praktek tentang
penyusunan Biaya Produksi.
b) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan
1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. ARENA EXPERINCE yang dimulai
pada bulan Maret sampai dengan selesai, yang beralamat di Jl. IR. H. Djuanda No
207 Bandung – Indonesia, Telepon 022-2506444.
Tabel 1.1
Agenda Penelitian
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Pengumpulan
Data
Pengajuan Judul
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Penyusunan
9 BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian-pengertian yang
mendasari dari penyusunan biaya produksi dan mengambil dari beberapa referensi
yang berkaitan dengan judul penelitian.
2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Definisi usaha kecil dan menengah menurut Hermawan kartajaya (2007:8) adalah sebagai berikut :
“Usaha kecil dan menengah adalah sebuah usaha dikategorikan sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah jika memiliki tenaga kerja masing-masing sebanyak kurang dari sampai dengan lima orang, antara enam sampai dengan 20 orang, dan diatas 20 orang”.
Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha kecil,
batasan usaha/industri kecil adalah sebagai berikut :
“Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih palng banyak Rp.200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp.1 milyar atau kurang”.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2007:8) menyusun kategori
berdasarkan jumlah tenaga kerja, adalah sebagai berikut :
Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat meyimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan usaha menegah kecil adalah kegiatan atau usaha ekonomi
yang memiliki kategori sebagai berikut: usaha rumah tangga dan mikro terdiri dari
satu sampai dengan empat tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari lima sampai
dengan 19 orang, usaha menengah terdiri dari 20 sampai dengan 99 orang, dan
usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih.
Aktivitas Perusahaan Industri yang diartikan sebagai perusahaan industri
adalah suatu aktivitas yang merubah bahan mentah menjadi produk selesai karena
itu perusahaan industri di dalam aktivitasnya disamping menggunakan tenaga
kerja manusia juga ditunjang dengan alat-alat proses produksi. Beberapa fungsi
dari perusahaan industri, sama dengan organisasi perdagangan hanya perlu
ditambah dan dilengkapai dengan akuntansi mengenai proses produksi
Karena itu laporan dibuat secara periodik harus memuat data yang berguna
untuk melakukan penilaian efisien dan memberikan keterangan sebagai dasar
pimpinan untuk membuat keputusan pada masa mendatang.
Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
2.1.2 Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya dapat digunakan dalam organisasi, perusahaan pabrikasi,
11
dibutuhkan pleh perusahaan baik yang berorientasi pada laba atau perusahaan
nirlaba. Akuntansi biaya dapat juga digunakan untuk tujuan pelaporan kepada
pihak internal dan tujuan eksternal perusahaan. Untuk tujuan internal perusahaan
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dan
mengevaluasi kinerja masing-masing divisi dalam perusahaan, sedangkan untuk
tujuan kepada pihak eksternal perusahaan dapat digunakan untuk pelaporan hasil
usaha kepada pihak investor dan untuk menyusun surat pemberitahuan pajak.
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2010:3) bahwa akuntansi biaya dapat diartika menjadi :
“Suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara
mencatat,mengukur dan melaporkan tentang insformasi biaya yang
digunakan”.
Lalu definisi akuntansi biaya pun di kemukakan oleh William K. Carter (2009:11) sebagai berikut;
“Melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisien, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis”.
Dari definisi akuntansi biaya tersebut, dapat diuraikan beberapa pengertian
dalam akuntansi biaya, sebagai berikut:
1. Akuntansi biaya merupakan ilmu, dalam pengertian bahwa akuntansi
merupakan hal yang dapat dipelajari dan tentu saja telah memenuhi
kaidah-kaidah tertentu untuk dapat diakui sebagai suatu disiplin ilmu
2. Akuntansi biaya merupakan seni, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya
merupakan bagian disiplin ilmu sosial yang karakteristiknya antara lain
didasarkan atas suatu set asumsi tertentu. Asumsi tersebut dapat
diungkapkan baik secara implisit maupun eksplisit. Dan perhitungan
dalam akuntansi biaya sebenarnya merupakan model yang merupakan
abstrak dari dunia nyata, yang tentu saja memiliki berbagai keterbatasan
tergantung pada set asumsi yang membentuk model itu sendiri.
Jadi kesimpulan menurut penulis, akuntansi biaya suatu bidang akuntansi
yang mempelajari bagaimana cara mencatat,mengukur dan melaporkan tentang
insformasi biaya yang digunakan dan bagaimana manjemen memerlukan alat
untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian.
2.1.3 Biaya
Pengendalian biaya harus didahului dengan penetuan biaya yang
seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang
seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah
pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya
tersebut. Akuntansi biaya selanjutnya melakukan analisis terhadap penyimpangan
biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya dan menyajikan informasi
mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Dari analisis penyimpangan
tersebut manajemen akan dapat memepertimbangkan tindakan koreksi, jika hal itu
diperlukan. Mulyadi (2009:7)
13
“Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Dari pengertian diatas ada 4 unsur pokok dalam biaya tersebut :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Ony Widilestariningtyas, Sony W.F, Sri Dewi Anggadini (2010:10) biaya adalah :
“Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh
manfaat”.
Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian biaya
adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,yang akan
terjadi dikemudian hari untuk tujuan tertentu dan sebagai nilai tukar pengeluaran,
pengorbanan dan memperoleh suatu manfaat dikemudian hari.
2.1.3.1Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas
data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hungunan
antara biaya sebagai berikut :
1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa).
3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari
manufaktur.
4. Periode akuntansi.
5. Suatu keputusan, tindakan, dan evaluasi.
Menurut Mulyadi (2009:13) ada beberapa cara penggolongan biaya diantaranya :
“penggolongan biaya menurut objek pengeluaran, penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan, penggolongan biaya menurut hubungan biaya dngan sesuatu yang dibiayai, penggolongan biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas dan biaya atas dasar jangka waktu manfaat”.
1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran
Dalam suatu biaya dengan cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran
merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya, nama objek pengeluaran
adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan
bahan sablon disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya
atas dasar objek pengeluaran dalam Perusahaan kertas adalah sebagai
berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda,
biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna.
2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi pokok
produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh
karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan
menjadi tiga kelompok, yaitu :
15
Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya
depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan
penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian – bagian,
baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan
proses produksi.
b) Biaya pemasaran
Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi,
biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji
karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran,
biaya contoh (sample).
c) Biaya administrasi dan umum
Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan
pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan
bagian keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan
Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, dan biaya photocopy
3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam
hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu :
Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu – satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
b) Biaya tidak langsung (indirect cost)
Adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu
yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan
produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya
overhead pabrik (factory overhead cost).
4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas.
Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat
digolongkan menjadi :
a) Biaya variabel
b) Biaya semi variabel
c) Biaya semi fixed
d) Biaya tetap
a) Biaya variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan
17
b) Biaya semi variable
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan
unsur biaya variabel.
c) Biaya semi fixed
Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
d) Biaya tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu.
Contoh : biaya tetap adalah gaji direktur produksi.
5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
a) Pengeluaran modal (capital expenditures)
Merupakan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi (satu tahun kalender).
b) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)
Merupakan biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
2.1.4 Produksi
Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan kos produksi.
pembuatan produk. Contohnya pengolahan berupa bahan baku jerami yang
nantinya diolah lebih lanjut menjadi kertas. Mulyadi (2009:11).
Menurut Bustian Bustami dan Nurlela (2010:3) proses produksi adalah:
“Proses pengolahan input menjadi output yang dimaksud adalah bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang
diproses menjadi bahan produk selesai”.
Didalam proses pembuatan suatu barang tidak lah sulit hanya saja
memerluka kreatifitas dan kemauan yang tinggi, khususnya dalam memproduksi
baju kita harus memilih beberapa bahan baku yang siap untuk dijalankan dan
beberapa tahapan dalam menjalankan produksinya. Menurut Prof. Dr. Dra. Trenggonowati, MS.(2011:103) Beliau mengemukakan pendapat teori tentang produksi suatu barang
“menunjukan hubungan antara faktor produksi yang digunakan (input) dalam proses produksi dengan hasil (output) pada proses produksi perusahaan menggunakan input (faktor produksi) berupa pemanfaatan tenaga kerja, sumber daya manusia, kemudian factor produksi akan menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual”
Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.
Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak
dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal
dengan istilah “different costs for different purposes”
Biaya yang dapat digolongkan adalah:
a) Objek pengeluaran
b) Fungsi pokok dalam perusahaan
19
d) Perilaku biaya dalam hubungannya perubahan volume kegiatan
e) Jangka waktu manfaatnya
2.1.5 Biaya Produksi
Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi
dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti
kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. Biaya produksi
membentuk kos produksi, yang digunakan untuk menghitung kos produksi jadi
non produksi ditambah pada kos produksi untuk menghitung total kos produk.
Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara
garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi
berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan
yang diterma dari pihak luar. Contohnya perusahaan yang berproduksi
berdasarkan pesanan antara lain adalah perusahaan yang berproduksi berdasarkan
produksi massa melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi
persediaan digudang.
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan kos
produksinya dengan menggunakanmetode kos pesanan (job order method). Dalam
metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos
produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dan
dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Mulyadi (2009:16)
Dibawah ini ada beberapa pendapat para ahli yang mengungkapkan
pengertian dari biaya produksi.
Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2010:11) biaya produksi adalah :
“Biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini juga disebut dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan satu produk, dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan”.
Sedangkan menurut William K. Carter (2009:40) sebagai berikut :
“Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi”.
Dari pengertian para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa biaya
produksi, biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik sesuai konsep harga pokok, nilai
barang yang dibuat akan mengandung biaya yang membentuk biaya tersebut
dengan dihubungkan dengan satu produk dimana biaya ini merupakan bagian dari
persediaan.
21
1. Biaya bahan baku langsung
Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri
langsung produk selesai.
Contoh :
a) Kayu dalam pembuatan mebel
b) Kain dalam pembuatan pakaian
c) Karek dalam pembuatan ban
d) Minyak mentah dalam pembuatan bensin
e) Tepung dalam pembuatan kue
f) Kulit dalam pembuatan sepetu
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah
atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri
secara langsung kepada produk selesai.
Contoh :
a) Upah koki kue
b) Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan mebel
c) Tukang jahit, border, pembuatan pla dalam pembuatan pakaian
d) Tukang linting rook dalam pabrik rokok
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam merubah bahan menjadi
produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada
produk selesai. Biaya overhead pabrik dapat dikelompokan menjadi:
A. Bahan baku langsung (bahan penolong)
Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam
penyelesaian produk tetapi pemakaian relative lebih kecil dan biaya
ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.
Contoh:
a) Amplas
b) Pola kertas
c) Oli dan minyak pelumas
d) Paku,sekrup dan mur
e) Steples
f) Asesoris pakaian
B. Tenaga kerja tidak langsung
Tenaga kerja tidak langsung adlah tenaga kerja yang membantu dalam
pengolahan produk selesai, tetapi tidak ditelusuri kepada produk
selesai.
Contoh:
a) Gaji satpam pabrik
b) Gaji pengawas pabrik
23
d) Penyimpanan dokumen pabrik
e) Gaji operator telepon pabrik
f) Pegawai pabrik
C.Biaya tidak langsung lainnya
Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan baku tidak
langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam
pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada produk
selesai.
Contoh:
a) Pajak bumi dan bangunan
b) Listrik pabrik
c) Air dan telepon pabrik
d) Sewa pabrik
e) Asuransi bangunan
f) Penyusutan pabrik
g) Peralatan pabrik
h) Pemeliharaan mesin
Dua dari tiga unsur biaya produksi dapat digolongkan secara terminology
biaya sebagai berikut :
1) Biaya utama
Biaya utama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung.
Biaya konversi adalah biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku
langsung menjadi produk selesai. Biaya ini merupakan gabungan antara
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2.1.5.1Metode penentuan biaya produksi
Menurut Mulyadi (2009:17) Metode penetuan kos produksi adalah cara memperhitungklan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat pendekatan:
1. Full Costing
2. Varibel Costing
1. Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabri, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.
Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari
unsur kos produksi(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap).
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik tetap xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Harga pokok produksi xx
2. Variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya
25
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik xx
Harga pokok produksi xx
Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari
unsure kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel
(biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya
tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap,biaya administrasi dan
umum tetap).
2.2 Kerangka pemikiran
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan bagian integral dari dunia
usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat
strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat
peranannya dalam pembangunan, usaha kecil dan menengah harus terus
dikembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi, saling
memperkuat antara usaha yang kecil dan yang besar dalam rangka pemeratan serta
mewujudkan kemakmuran yang sebesar – besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keberadaan UKM patut di pertahankan dan dikembangkan agar dapat bersaing
dalam menjalankan kegiatan operasional UKM itu sendiri. Persaingan yang
cukup bersaing namun tetap menghasilkan keuntungan yang optimal. Agar
perusahaan dapat bertahan dalam suatu persaingan, perusahaan harus memiliki
strategi yang tepat dalam menghasilkan produknya. Selain itu juga, perusahaan
harus dapat memanfaatkan penggunaan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi barang dengan efektif dan efisien.
Menurut William K. Carter (2009:2) bahwa :
“Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja dari produk, departemen, atau divisi”.
Agar setiap produksi yang akan dijalankan maka perusahaan harus melihat
bagaimana peyusunan biaya produksi yang akan dikeluarkan, sehingga
menghasilkan barang yang baik dan juga menguntungkan bagi perusahaan dengan
27
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Usaha menegah kecil Biaya
produksi
Proses produksi
Pemilihan bahan baku
langsung
Tenaga Kerja langsung
Overhead
pabrik
Barang jadi Penjualan
36 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Didalam hasil penelitian ini ada beberapa gambara umum mengenai
perusahaan.
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Sejalan dengan perekonomian yang sangat pesat menimbulkan lapangan
kerja semakin sempit karena efek globalisasi tidak dapat dihindarkan. Efek
globalisasi ini banyak sekali mempengaruhi laju ekonomi Negara-negara yang
berkembang, sebagai manusia yang melakukan kegiatan untuk menuntut
kesanggunpan pemasok dengan cepat dan tepat untuk memenuhi setiap
permintaan dari manapun asalnya.
ARENA EXPERIENCE adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
industri fashion local yang merupakan bagian dari usaha menegah kecil (UKM)
yang beralamat di Jl. IR. H. Djuanda No 207 Bandung – Indonesia, telepon
022-2506444. ARENA EXPERIENCE diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2002, yang
didirikan oleh Dany Rachman Subagyo,ST, sebelumnya ARENA EXPERIENCE
belum memiliki toko, mereka menjual produk nya melalui hand to hand atau dari
mulut ke mulut. Namun dengan perkembangan zaman dan waktu ARENA
EXPERIENCE sudah berani untuk membuka toko. pemunculan produk Arena
Experience diawali dari baju-baju santai dan bermerek. ARENA EXPERIENCE
37
club (kelompok), ARENA EXPERIENCE memiliki jumlah 28 karyawan yang
masing-masing berada dibagiannya. ARENA EXPERIENCE menyediakan
barang-barang yang terkini (up-to date), bergaya old-school (jaman dulu) tetapi
tidak merubah etika kesopanannya, Arena Experience pun memiliki 4 merek
(label) yaitu ARENA, EAST, HELLO, AYM (arena youth merch).
1. ARENA: Merek arena ini mengeluarkan produk seperti baju, topi, dompet,
kemeja, celana, dan merek ini lebih mengutamakan kasual dan bergaya
nyaman.
2. EAST: Merek ini tidak jauh beda dengan ARENA dalam memproduksi
barangnya tetapi merek ini memiliki ciri khas yaitu lebih deluxe dan
exclusively serta warna nya lebih lebih bervariatif dan dominan merek ini
diperuntungkan bagi para laki-laki.
3. HELLO: Merek hallo ini memiliki karakter bright/ ceria kecantikan dan
feminim. Dan juga koleksi secara teknis untuk wanita yang mapan
(humble). Ada banyak barang cantik dari mulai lapisan hingga pernak
pernik yang manis, tetapi kami selalu berfokus pada kualitas. Kami
berusaha menyeimbangkan East dan Arena. Untuk menciptakan
keharmonisan.
4. AYM (Arena Youth Merch): Merek ini hanya mengeluarkan produk kaos
dan jaket saja. Arena Youth Merch diperuntungkan untuk anak muda yang
mencari favorit local band merchandise.
ARENA EXPERIENCE pun memiliki visi dan misi untuk mensejahterakan
A. Visi Perusahaan
Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya mempunyai visi atau sasaran
yaitu bermain dan berkreasi untuk mengambil kesenangan dari arti dan
keindahan bagi kehidupan Clothing ARENA EXPERIENCE serta mengolah
kepekaan desain agar membuat kota kami menjadi lebih baik bagi kami
semua.
B. Misi Perusahaan
a) Mutu produk terbaik sesuai dengan standar relevan
b) Mutu pelayanan yang memuaskan pelanggan dan penyerahan barang
tepat waktu
c) Mutu perniagaan dengan memberikan harga barang yang layak
d) Kecelakaan nihil atau zero accident
e) Membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisai dimana terdapat orang-orang yang
melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, anggotanya harus
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, anggotanya harus bekerja
sama satu sama lain dan menggabungkan diri pada berbagai kegiatan agar sasaran
dan tujuan yang telah diterapkan dapat dicapai lebih mudah. Supaya setiap
anggota organisasi tersebut dapat bekerjasama secara efektif, maka terlebih
dahulu harus mengetahui seluruh kegiatan yang akan dikerjakan.
Hal ini yang menyebabkan harus dibuatnya struktur organisasi. Dalam
39
anggota dengan didasari pada kepentingan masing-masing yang diseimbangkan
satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk dapat bekerja
secara efektif, suatu perusahaan perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang
struktur organisasi. Dengan melihat bagan organisasi dapat dilihat suatu susunan
posisi, tugas dan garis wewenangan serta bagian –bagian yang dalam perusahaan.
Struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai
sub unit organisasi.
ARENA EXPERIENCE memiliki struktur organisasi yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta mengantisipasi
tantangan dan peluang bisnis yang semakin kompetitif sehingga proses
41
4.1.3 Job Descrption
1. Pimpinan Perusahaan
Sebagai pemimpin perusahaan dan bertanggung jawab langsung terhadap
semua kegiatan perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin perusahaan
memiliki wewenang sebagai pengambilan keputusan pada semua hal yang
berkaitan dengan urusan perusahaan dan mengawasi semua kegiatan yang
dilakukan pegawai secara keseluruhan. Selain itu juga mengevaluasi hasil
produksi dan memimpin jalannya rapat.
2. Divisi Keuangan
Bertanggung jawab atas penyimpanan keuangan dan kekayaan perusahaan,
menyelenggarakan fungsi kebendaharaan atau penyusunan cash flow,
pengelolaan keuangan serta mengurus hak dan kewajiban dari kegiatan
tersebut serta memberikan nasehat dan masukan kepada pimpinan
peusahaan dalam pengambilan keputusan dari sudut pandang keuangan
perusahaan.
3. Divisi Design
Membuat rancangan produk yang akan dijual meliputi bentuk berupa
gambar dengan berbagai warna, model seta atribut lainnya. Serta
melakukan perencanaan berdasarkan ide yang muncul dari bagian desain
itu sendiri, tetapi juga menerima masukan dari divisi lain bahkan dari
4. Divisi Produksi
Menerima masukan atau permintaan divisi desain dan divisi pemasaran
tentang suatu produk yang akan dijalankan, dan membuat jadwal produksi
untuk kemudian diinstruksikan kepada bagian-bagian terkait.
5. Divisi Gudang
Mengatur barang yang ada digudang, mengatur barang yang akan siap
dijual serta memberikan suatu informasi kepada pihak yang membutuhkan
tentang ada atau tidaknya suatu barang.
6. Divisi distribusi
Divisi ini bertugas untuk mendistibusikan barang ke toko-toko yang sudah
ditetapkan kemudian bertanggung jawab terhadap persediaan toko dank
klien-klien konsinyasi (vendor dari pihak luar)
7. Web Master
Bertugas sebagai mengelola situs perusahaan, melayani pembelian secara
online dan bertanggung jawab situs terhadap perusahaan.
8. Divis marketing
Divisi ini bertanggung jawab sepenuhnya terhadap toko, kebijakan toko
dan sistem pemasaran ditoko. Memasarkan produk arena, membuat
tinjauan umum tentang pasar dan memberikan analisisnya kepada divisi
desain, dan divis produksi dan membuat strategi pemasaran dengan tujuan
43
9. Store Manager
Merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan pelkasanaan
kegiatan manajemen dalam pengelolaan Dsitro Arena serta bertanggung
jawab terhadap toko.
10.Supervisor
Bertugas mengkoordinasikan kinerja dan sistem termasuk sales counter
anak buahnya, mengawasi kinerja dari pegawai toko serta mengevaluasi
dan memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi kepada para
pegawainya.
11.Kasir
Divisi ini bertugas untuk transaksi didalam penjualan yang ada ditoko
sehingga tersusun secara baik ketika melakukan transaksi penjualan
pembelanjaan
12.Shopkeeper
Melayani pelanggang yang akan datang ke toko, serta membereskan
tanggung jawabnya terhadap barang yang ada ditoko dan merapihkan
barang-barang yang ada di display
13.Arena Shoe Shop
Tugas ini tidak jauh beda dengan shopkeeper, tetapi di dibagian ini lebih
4.1.4 Aktifitas Perusahaan
Sebuah instasi mempunyai strategi melakukan dalam kegiatannya, strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan instansi dengan merencanakan jangka
panjang, program tindak lanjutan seta pemberdayaan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan tersebut.
Demikian pula denga usaha kecil menegah (UKM) ARENA
EXPERIENCE aktifitas pada usaha kecil menegah (UKM) mempunyai tugas
pokok yaitu mewujudkan kesejahteraan kota Bandung melalui pengembangannya,
UKM, perindustrian, dan perdagangan yang berkwalitas dan berwawasan
dilingkungan menuju “Bandung Bermartabat”. Tugas pokok itu yang nantinya
akan menjadi acuan untuk membangun sumber daya manusia berupa lapangan
pekerjaan yang nantinya akan menambah laju ekonomi kota Bandung tersebut.
ARENA EXPERIENCE pun tidak luput dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan
oleh orang-orang yang berkreatifitas yang menyelenggarakan suatu event untuk
menunjukan keoriginalitasan produk dalam negri terutama kota sendiri, contohnya
ARENA EXPERIENCE ikut berperan dalam acara yang disebut kickfest. Acara
ini bertemakan semua komunitas distro untuk memasarkan atau menjualkan
barang-barang nya disuatu tempat tertentu bersamaan dengan waktu yang
ditentukan, atau wadah untuk meningkatkan kreatifitas para pelaku disrto.
Adapun strategi yang dilakukan ARENA EXPERIENCE dalam
pengembangan usaha kecil menegah (UKM) untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat kota Bandung:
45
2. Meningkatkan penertiban pedagan kaki lima serta pedagang asongan
3. Meningkatkan peranan usaha mikro kecil menegah dalam perekonomian
kota
4. Meningkatkan kemampuan teknologi, sistem produksi dan penguatan
sentra industri
5. Meningkatkan pertumbuhan rill dan kontribusi sektor perekonomia kota
6. Membuka lapangan pekerjaan.
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE
Seperti halnya telah dijelaskan sebelumnya bahwa CV. ARENA
EXPERIENCE adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang clothing company
,bahwa perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE memproduksi suatu barang
mentah yang nantinya akan diproses kedalam barang jadi dan siap dijual, disini
lah penulis berperan serta untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan biaya
produksi secara rinci. Dalam biaya produksi dapat dijabarkan menjadi :
a) Biaya bahan baku langsung
b) Biaya tenaga kerja langsung
c) Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik dibagi menjadi 2 bagian yaitu :
a) Biaya tenaga kerja tidak langsung
1. Biaya Bahan Baku
Rincian bahan baku langsung membantu CV. ARENA EXPERIENCE
untuk memproduksi barangnya dengan cermat dan dapat tersusun sesuai rencana
yang diinginkan dari bahan baku langsung CV. ARENA EXPERIENCE
megetahui bahan baku apa saja yang akan dibeli kemudian diproses menjadi
bahan setengah jadi. Dibawah ini menunjukan rincian bahan bakunya sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
No Uraian Satuan Jumlah Harga Total
1 Kaos Catton
Combat 24’s Roll 2 Rp.1.250.000 Rp.2.500.000
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU Rp.2.500.000
Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE
Jadi total biaya bahan baku produksi CV. ARENA EXPERIENCE adalah
sebesar Rp. 2.500.000
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Di dalam tenaga kerja langsung CV. ARENA EXPERIENCE memiliki
jumlah karyawan yaitu 10 orang diantaranyanya, 4 orang tukang jait, 4 orang
47
Tabel 4.2
Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
No Bagian Jenis upah Kuantitas
Kerja Gaji Jumlah
1
Tukang
Sablon
Per bulan 30 hari Rp.40.000 Rp.1.200.000
2 Jait Per bulan 30 hari Rp.35.000 Rp.1.050.000
TOTAL TENAGA KERJA LANGSUNG Rp.2.250.000
Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE
Jadi jumlah biaya tenaga kerja langsung pada CV. ARENA
EXPERIENCE adalah Rp. 2.250.000
3. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu:
a) Biaya tenaga kerja tidak langsung
b) Biaya bahan baku langsung (bahan penolong)
c) Biaya lain-lainnya.
CV. ARENA EXPERIENCE memiliki rincian untuk biaya tenaga kerja
tidak langsung, ada beberapa bagian divis di CV. ARENA EXPERIENCE berikut
Tabel 4.3
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
Jadi total biaya tenaga kerja tidak langsung pada CV. ARENA EXPERIENCE
adalah Rp. 1.500.000
TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG Rp.627.500
Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE
Jadi biaya bahan penolong pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah
Rp.627.500
Biaya lain-lain di perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE juga terdapat
rincian biayanya yang nantinya akan memepengaruhi kinerja perusahaan berikut
49
Tabel 4.5 Biaya Lain-Lain CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
No Uraian Jumlah
1 Biaya Listrik konfeksi Rp. 750.000
2 Biaya air Rp. 500.000
TOTAL BIAYA LAIN-LAIN Rp. 1.350.000
Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE
Jadi total biaya lain-lain pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah
Rp.1.350.000
Tabel 4.6
Biaya Overhead Pabrik CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
No Uraian Jumlah
1 Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 1.500.000
2 Biaya bahan penolong Rp. 627.500
3 Biaya lain-lain Rp. 1.350.000
JUMLAH Rp. 3.477.500 Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE
Pada CV. ARENA EXPERIENCE akan memproduksi produknya dengan
rincian sebagai berikut:
produk jadi 150, serta 50 produk dalam proses akhir, dapat diklarifikasikan
bahwa biaya bahan baku langsung 100%, biaya tenaga kerja langsung 50%, dan
biaya overhead pabrik 40%.
Dari data diatas dapat dihitung unit ekuivalensinya sebagai berikut:
Unit ekuivalensi biaya bahan baku langsung:
150 + (100%x50) = 200
Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja :
150 + (50%x50) = 175
Unit ekuvalensi overhead pabrik:
150+ (40%x50) = 170
Dari hasil unit ekuivalensi dapat dijabarkan dan diketahui harga pokok
produksinya
PERHITUNGAN HARGA POKOK JADI DAN PERSEDIAAN:
Harga pokok produk jadi : 150 x Rp.45.800 = Rp.6.870.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses :
BBB : 100% x 50 x Rp.12.500 = Rp.625.000
BTK : 50% x 50 x Rp.12.800 = Rp.320.000
BOP : 40% x 50 x Rp.20.500 = Rp 410.000 +
=Rp.1.355.000 +
51
Tabel 4.7
Laporan Biaya Produksi CV. ARENA EXPERIENCE
Mei 2012
Laporan Biaya Produksi CV. ARENA EXPERIENCE Bulan Mei 2012
Harga pokok persediaan dalam proses akhir Biaya bahan baku 625.000 Biaya tenaga kerja 320.000 Biaya overhead pabrik 410.000
1.355.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan 8.225.000
4.2.2 Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE
Pada setiap perusahaan pasti memiliki mekanisme atau prosedur
bagaimana cara membuat suatu barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Di
dalam CV. ARENA EXPERIENCE pun terdapat beberapa tahapan dalam
Desain Pemimpin Perusahaan Divisi Marketing,Web Store Divisi Produksi
Y
T
Gambar 4.2
Prosedur Mekanisme Produksi CV. ARENA EXPERIENCE
1. Pertama dibagian divisi desain mereka membuat beberapa gambar yang
nantinya akan diproduksi oleh CV. ARENA EXPERIENCE lalu setelah
gambar itu selesai maka divisi desain memberikan gambar itu kepada
pemimpin perusahaan untuk menilai apakah gambar itu layak di buat atau
53
2. Setelah gambar itu di setujui oleh pemimpin perusahaan maka gambar di
berikan kepada bagian marketing, web store, dan divis produksi untuk
dipilah desain mana yang akan di produksi.
3. Kemudian setelah dipilih desain mana yang akan diproduksi lalu gambar
itu diberikan kepada pemimpin perusahaan untuk memberikan informasi
bahwa gambar telah di pilih dan layak untuk diproduski.
4. Setelah itu pemimpin perusahaan memerintahkan kepada divisi produksi
untuk membuat barang yang telah ditentukan. Dan nantinya setelah barang
setengah jadi maka akan ada proving atau contoh sampel barang yang
telah di samblon, apabila barang telah sesuai dengan keinginan pemimpin
perusahaan maka produksi akan dilanjtkan ke tahap berikutnya.
4.2.3 Kendala-Kendala Dalam perhitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE
Suatu peursahaan pasti memiliki kendala internal atau pun external dalam
setiap melakukan suatu aktifitas kerjanya, baik itu diperusahaan dagang, jasa
ataupun perusahaan manufaktur. Didalam CV. ARENA EXPERIENCE pun
terdapat beberapa kendala dalam menjalankan aktifitas produksininya diantaranya
adalah:
1. Kesulitannya memperoleh bahan baku, baik bahan baku material pokok
ataupun bahan baku penujang nya, itu karena diakibitakan kondisi
perekonomian yang kurang stabil contohnya kenaikan harga yang tidak
mempunyai stock dari luar untuk memproduksi barang menjadi kain
yang dibutuhkan untuk para pelaku produksi barang.
2. Modal kerja pun menjadi salah satu penyebab kesulitan dalam
memproduksi suatu barang, kebanyakan pelaku UKM mengandalakan
modal kerja dari pinjaman suatu bank atau pun dari koperasi, bagi
mereka yang belum bisa mengatur modal awal itu memang sangat sulit
tekadang mereka haya bisa menyatukan uang modal produksi dengan
kebutuhan sehari-hari, tetapi kalau dilihat dari akuntansi hal itu tidak
boleh dilakukan, awalnya di CV. ARENA EXPERIENCE pengaturan
uang modal untuk produksi dan uang untuk non produksi masih
menyatu, tetapi seiring perkembangan waktu sedikit demi sedikit CV.
ARENA EXPERIENCE sudah mulai bisa mengatur keuangannya baik
biaya produksi maupun non produksi. Meskipun masih belum sempurna
secara akuntansi.
3. Sulitnya memperoleh sumber daya manusia yang bermutu dan
berkualitas untuk bagian produksi, pada CV. ARENA EXPERIENCE
ini terutama dibagian produksi barang , meskipun tidak semua orang,
mereka masih belum bisa melakukan kegiatan produksinya sendiri dan
55
4.2.4 Solusi Mengatasi Kendala Dalam Perhitungan dan Penyusuna Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE
Dari uraian kendala-kendala dalam proses produski pada CV. ARENA
EXPERIENCE diatas dapat ditemukan beberapa solusi untuk mengatasi kendala
tersebut diataranya:
1. Untuk kesulitan bahan baku pada CV. ARENA EXPERIENCE
mungkin mereka bisa menstock barang tersebut, jadi ketika pasar
mulai kesulitan menyediakan barang baku yang pasar inginkan,
CV. ARENA EXPERIENCE bisa bernafas lega karena memiliki
stock bahan yang masih bisa di jalankan untuk membuat suatu
barang.
2. Kemudian solusi untuk kesulitan sumber daya manusia yang
memnag berprofesi untuk bisa memproduksi suatu barang adalah,
CV. ARENA EXPERIENCE harus bisa memilih pekerja lebih
selektif lagi agar hasil nya bisa lebih maksimal.
3. Modal kerja yang menjadi hambatan dalam CV. ARENA
EXPERIENCE ini kurang nya memahai dalam segi akuntansi
karena dengan mereka memiliki modal kerja untuk memproduksi
barangnya maka mereka harus bisa mengatur mana uang untuk
produksi dan keuntungan yang didapat harus bisa dipilah untuk
membayar beban yang lain mapun untuk keuntungan intern jadi
perusahaan harus bisa memahami peran dari akuntansinya untuk
memproduksi suatu bang dapat dijalankan dengan mudah dan
memberikan kesejahteraan untuk perusahaannya.
4.3 Hasil Implementasi Model
Pada point ini penulis akan membahas mengenai bagaimana penyusunan
biaya produksi dan solusi mengatasinya pada CV. ARENA EXPERIENCE.
4.3.1 Analisis Perhitungan Biaya Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE
Pada penyusuna laporan harga pokok produksi di CV. ARENA
EXPERIENCE ini telah memiliki penyusunan yang sesuai dengan klasifikasi
biaya produksi seperti :
a) Biaya bahan baku langsung
b) Biaya tenaga kerja langsung
c) Biaya overhead pabrik
Dalam pembuatan produk di CV. ARENA EXPERIENCE ini terdapat dua
kelompok biaya, biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi
merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi
produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan non produksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan
administrasi dan umum. di dalam proses peroduskinya CV. ARENA
EXPERIENCE ini memiliki klasifikasi biaya yang telah tersusun untuk membuat
57
Didalam Penentuan harga pokok produksi CV. ARENA EXPERIENCE
telah membuat laporan yang secara rinci atau dalam penyusunan laporan nya CV.
ARENA EXPERIENCE menggunakan metode varibel costing yaitu dengan
memperhitungkan seluruh unsur biaya produsi kedalam proses produksinya. Hal
ini diperkuat oleh teori dari Mulyadi (2009:17) yang menyatakan bahwa
“variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memeprhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
4.3.2 Analisis Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE
Dalam prosedur pembuatan barangnya CV. ARENA EXPERIENCE
memiliki beberapa tahapan yang sudah menjadi standar prosedur di dalam
perusahaannya, dimulai dari pembuatan gambar lalu gambar tersebut diberkan
kepada pemimpin perusahaan untuk di setujui, setelah disetujui gambar yang akan
diproduksi diberikan kepada divisi marketing untuk di pilih kembali, setelah
gambar sesuai dengan permintaan pasar maka gambar diberikan kembali kepada
pemimpin untuk di setujui, lalu kemudian gambar yang telah dipilih diberikan ke
divisi produksi untuk menjalani produknya, disini lah divisi produksi berperan
untuk menghasilkan barang jadi yang berkualitas demi kepuasan pelanggannya.
Artinya prosedur tersebut bila dikaitkan dengan akuntansi maka proses dari input
ke output yang nantinya akan menghasilkan suatu barang yang siap untuk dijual,
hal ini diperkuat oleh teori dari Prof. Dr. Dra. Trenggonowati, MS. (2011:103)