• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi Digitasi Grafik Tinggi Muka Air Di PUSAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi Digitasi Grafik Tinggi Muka Air Di PUSAIR"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung merupakan salah satu instansi yang berada di bawah Badan Litbang Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Instansi yang menangani penelitian dan pengembangan sumber daya air ini terus mengembangkan di bidang teknologi dan informasi sehingga berguna untuk mempermudah tujuan mereka dalam melaksanakan penelitian, pengembangan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sumber daya air.

Dalam melakukan penelitian, PUSAIR menggunakan data yang setiap harinya dikumpulkan di pos-pos penjagaan seperti pos untuk mengukur tinggi muka air dan pos untuk mengukur curah hujan. Hasil dari wawancara dengan salah satu

staff di PUSAIR untuk mengukur jumlah tinggi muka air di Jawa sendiri terdapat kurang lebih 479 pos yang berfungsi sebagai pendataan rutin yang dilakukan di sungai ataupun bendungan.

Pos-pos sendiri terbagi dari pos digital yang sudah terintegrasi dan data yang diolah juga sudah berbentuk nilai digital dan pos yang masih berbentuk kertas yang pengolahan datanya masih menggunakan mesin analog dan keluaran yang di hasilkan berbentuk grafik tinggi muka air pada kertas berukuran A3. Hasil data yang di kumpulkan kemudian dikirim setiap minggunya ke dinas PSDA di tingkat provinsi untuk kemudian diarsipkan.

(2)

Berdasarkan uraian di atas, PUSAIR membutuhkan sebuah sistem yang dapat mengkonversi data yang berupa kertas ke dalam nilai digital sehingga dapat menyeragamkan data digital dan data analog. Dalam pembahasan pembangunan aplikasi ini akan di bahas dalam skripsi ini yang di beri judul “Pembangunan Aplikasi Digitasi Grafik Tinggi Muka Air di PUSAIR”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

1. Data tinggi muka air tidak seragam

2. Pengambilan data tinggi muka air membutuhkan waktu yang cukup lama

3. Pada saat pengambilan data tinggi muka air memungkinkan salah karena

human error.

4. Data tinggi muka air rusak atau hilang pada saat disimpan. 5. Pengiriman data tinggi muka air lama.

1.3. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada di PUSAIR maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah aplikasi untuk pengambilan nilai kurva dari grafik tinggi permukaan air.

(3)

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dimaksudkan agar pembahasan tidak terlalu luas dan menyimpang dari topik. Batasan dari permasalahan ini adalah :

1. Objek penelitian di lakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung.

2. Data yang di uji coba ialah data tinggi permukaan air berupa citra digital kurva dari grafik.

3. Aplikasi berbasis desktop untuk pendigitasian.

4. Aplikasi web untuk melihat data tinggi muka air yang masuk dan pengolahan data petugas.

5. Menggunakan algoritma Connected Components Labeling dalam

filtering objek.

1.5. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, di mana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

(4)

b. Interview

Tahapan ini adalah pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan salah satu staff di PUSAIR mengenai sistem bisnis yang dilakukan terkait pos tinggi muka air.

Metode Pembagunan Perangkat Lunak

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall untuk membangun sistem ini. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Communication

Tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan aplikasi digitasi. Dan dilakukan pengumpulan data dengan cara bertemu langsung dengan pihak PUSAIR khususnya calon user dan aplikasi, serta dilakukan pengumpulan data dari jurnal-jurnal, artikel maupun internet untuk kebutuhan penelitian.

b. Planning

Pada tahap ini menghasilkan data yang berhubungan dengan keinginan dari user terhadap aplikasi yang akan dibangun serta rencana yang akan dilakukan.

c. Modelling

Tahap ini merupakan proses menterjemahkan kebutuhan ke dalam perancangan aplikasi digitasi. Pada tahap ini lebih fokus kepada rancangan struktur data, arsitektur aplikasi representasi interface, dan algorirma pada aplikasi digitasi. Tahap ini akan menghasilkan software requirement dari aplikasi digitasi.

d. Contsruction

Pada tahap ini yang dilakukan adalan pembuatan kode(coding), pada aplikasi digitasi ini menggukanan bahasa C# berbasis desktop. Setelah aplikasi dibuat akan dilakukan testing untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam sistem agar bisa diperbaiki.

(5)

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pembuatan aplikasi digitasi. Setelah dilakukan analisis, desain dan pengkodean sistem akan digunakan langsung oleh user. Kemudian setelah aplikasi digitasi dibuat akan dilakukan pemeliharaan secara berkala.

Gambar model waterfall dapat dilihat pada Gambar 1.1 pemodelan

waterfall [1].

Gambar 1.1 Pemodelan Waterfall

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini di susun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan masalah sebenarnya yang sedang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian , batasan masalah, serta sistematika penulisan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tempat penelitian dan kemudian membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori seperti grafika komputer dan yang lainnya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(6)

nun-fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik aplikasi digitasi di perusahaan PUSAIR.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi penjelasan implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat ke dalam bentuk aplikasi pemrograman, kemudian dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibangun untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan secara efektif sesuai yang diinginkan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

7

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil PUSAIR (Bandung)

Sejarah berdirinya Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) secara bertahap dimulai dari tahun 1936. Saat itu PUSAIR masih bernama Hidrodynamisch Laboratorium yang didirikan oleh Departemen Voor Verkeer In Waterstaat (V en W). Selama perkembangannya PUSAIR mengalami perubahan perubahan hingga sekarang [2].

Masa-masa perubahan pada PUSAIR:

1. 1936 Departement voor Verkeer en Waterstaat (V en W) mendirikan

HidrodynamischLaboratorium

2. 1947 Institut voor Weg en Waterbouwkundige Onderzoekingen

3. 1950 Institut Teknik Air dan Tanah

4. 1966 Lembaga Penyelidikan Masalah Air (LPMA) 5. 1974 Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA)

6. 1984 Puslitbang Pengairan, berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum

7. 1999 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah (Kimbangwil)

8. 2001 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil)

9. 2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum

10.2010-2014 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, berada dibawah Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum 11.2015 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,

(8)

Kemajuan teknologi dalam penelitian dan pengembangan sumber daya air telah membawa perubahan-perubahan yang signifikan untuk mengkaji pengelolaan sumber daya air. Penelitian dan pengembangan sumber daya air tentunya tidak lepas dari data mengenai air yang dikumpulkan secara terus menerus yang dilakukan oleh PUSAIR.

PUSAIR mengembangkan dalam peramalan deteksi banjir, peramalan kekeringan sumber daya air. PUSAIR melakukan pendataan secara terus-menerus terhadap ketinggian muka air pada sungai-sungai yang ada di Indonesia guna untuk kepentingan kewaspadaan akan terjadi banjir maupun penyediaan sumber daya air yang akan datang. Seiring banyaknya data yang diambil PUSAIR memerlukan integrasi, efisiensi pada data yang diambil guna untuk penelitian dan pengembangan yang lebih tepat sasaran.

Logo PUSAIR

Sebuah perusahaan atau instansi mempunyai sebuah tanda pengenal berupa logo perusahaan. PUSAIR memakai logo PU (Pekerja Umum) yang mempunyai sebuah logo sebagai tanda pengenal yaitu berupa baling-baling biru di dalam kotak kuning, gambar logo PUSAIR dapat dilihat pada gambar.

(9)

Visi dan Misi

Visi [2]

Menjadi lembaga terkemuka dalam menghasilkan teknologi dan menyediakan jasa keahlian untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal.

Misi [2]

1. Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air (SDA) yang kompetitif dan ramah lingkungan.

2. Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan sumber daya air.

3. Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelola Sumber Daya Air melalui kegiatan diseminasi teknologi.

4. Memberikan advis dan pelayanan teknis bidang sumber daya air. 5. Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air .

Tugas dan Fungsi

Tugas [2]

Melaksanakan penelitian, pengembangan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang sumber daya air.

Fungsi [2]

1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan strategi penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang sumber daya air.

2. Pelaksanaan penelitian, pengembangan, penerapan, dan pelayanan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang sumber daya air.

3. Penyiapan, perumusan, dan evaluasi standar, pedoman, serta manual di bidang sumber daya air.

(10)

Struktur Organisasi

Struktur organisasi di PUSAIR dapat dilihat pada Gambar 2.2 [2].

G

a

m

ba

r

2

.2

Str

uk

tu

r

O

rg

a

n

isa

(11)

2.2. Metode Digitasi

Digitasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses konversi data analog ke dalam format digital. Objek-objek tertentu seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya dalam format raster maka menjadi objek-objek vektor.

Proses digitasi secara umum dibagi dalam dua macam:

1. Digitasi menggunakan digitizer (zaman dulu tetapi kini hampir tidak lagi)

Dalam proses digitasi ini memerlukan sebuah meja digitasi atau digitizer.

Gambar 2.3 Contoh Alat Digittizer

Sumber : http://cdgis.en.alibaba.com/product/297591458-209914896/CD_Series_Tablet_Digitizer_A1.html

2. Digitasi onscreen di layar monitor

Digitasi onscreen paling sering dilakukan karena lebih mudah dilakukan,

tidak memerlukan tambahan peralatan lainnya, dan lebih mudah untuk

dikoreksi apabila terjadi kesalahan.

Digitasi onscreen biasanya dilakukan pada/dibantu oleh suatu base-layer yang

punya referensi spasial, misalnya citra satelit.

2.3. Citra Digital

Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitudo f di titik koordinat

(12)

Apabila nilai x, y, dan nilai amplitudo f secara keseluruhan berhingga (finite) dan bernilai diskrit maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut adalah citra digital [3]. Representasi koordinat pixel dalam sebuah citra dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.4 Citra Digital

Citra di digital dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut.

, ≈

[ , ,

− ,

, ,

− ,

, − , −

− , − ]

( 2-1)

2.4. Jenis-jenis Citra Digital

Nilai suatu pixel memiliki nilai dalam rentang tertentu, dari nilai minimum sampai nilai maksimum. Jangkauan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warnanya. Namun secara umum jangkauannya adalah 0 – 255 [3]. Berikut adalah jenis-jenis citra berdasarkan nilai pixelnya.

1. Citra Biner

(13)

B&W (black and white) atau citra monokrom. Hanya dibutuhkan 1 bit untuk mewakili nilai setiap pixel dari citra biner.

Citra biner sering kali muncul sebagai hasil dari proses prngolahan seperti segmentasi, pengembangan, morfologi, ataupun dithering.

Untuk mendapatkan citra biner harus melalui proses thresholding, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

, = { ,, ≥ �< �} ( 2-2)

Dengan g(x,y) adalah citra biner dari citra grayscale f(x,y), dan T menyatakan nilai threshold [3]. Nilai T ditentukan dengan menggukan metode thresholding global.

Nilai T memegang peranan yang penting dalam proses pengambangan, kualitas hasil citra biner sangat tergantung pada nilai T yang digunakan.

Gambar 2.5 Citra Biner

(14)

Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pixelnya, dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE. Nilai tersebut digunakan untuk menunjukkan tinggi intensitas. Warna yang dimiliki adalah warna dari hitam, keabuan dan putih. Tingkatan keabuan di sini merupakan warna abu dengan berbagai tingkatan dari hitam hingga mendekati putih. Citra grayscale berikut memiliki kedalaman warna 8 bit (256 kombinasi warna keabuan).

Citra grayscale bisa didapat dari hasil konversi dari sebuah citra yang mempunyai warna dengan rumus Luma [4]:

= , � + , � + , ( 2-3)

Gambar 2.6 Citra Grayscale

3. Citra Berwarna

Citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan warna tertentu, banyaknya warna yang mungkin digunakan bergantung pada kedalam

(15)

Citra warna terbagi menjadi 3 yaitu, citra warna 8 bit, 16 bit, dan 24 bit. Setiap pixel dari citra warna diwakili dengan 8,16, atau 24 bit semakin tinggi bit yang ada pada sebuah pixel maka kedalaman warna satu citra sangat tinggi.

Gambar 2.7 Citra Berwana

2.5. Tapis Mean

Tapis Mean sangat sederhana dan mudah diimplementasikan serta berguna untuk mengurangi variasi nilai satu pixel (intensitas) dengan pixel berikutnya. Tapis

Man menghitung nilai pixel baru dengan nilai rata-rata dari pixel tetangga dan pixel

bersangkutan [3].

[4 4

4 4

] [

9 9 9

9 9 9

9 9 9]

(b) (a)

(16)

2.6. Deteksi Tepi Berdasarkan Turunan Kedua

Tepian dari satu Citra mengantung informasi penting dari Citra bersangkutan. Tepian Citra dapat merepresentasikan objek-objek yang terkandung dalam Citra tersebut, bentuk, dan ukurannya serta terkadang juga informasi tentang teksturnya. Tepian Citra adalah posisi di mana intensitas pixel dari citra berubah dari nilai rendah ke nilai tinggi atau sebaliknya. Deteksi tepi umumnya adalah langkah awal melakukan segmentasi citra [3].

Setiap operator deteksi tepi yang telah dijelaskan sebelumnya, akan menampilkan area yang terdeteksi sebagai tepian, tepian yang dihasilkan masih berupa garis yang tebal. Idealnya, satu operator deteksi harus menampilkan pusat tepian. Jika satu deteksi tepi menghasilkan tepian yang lebar maka akan sulit untuk menentukan pusat dari tepian tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan proses

thining untuk mengurangi lebar tepian menjadi 1 pixel. Deteksi tepi dari turunan kedua dapat menghasilkan tepian citra yang lebih baik karena menghasilkan tepian yang lebih tipis. Salah satu operator dari turunan kedua adalah Laplacian of Gaussian (LOG) [3].

2.7. Laplacian of Gaussian (LOG)

Laplacian of Gaussian adalah salah satu operator deteksi tepi yang dikembangkan dari turunan kedua. Operator Laplacian of Gaussian sangat berbeda dengan operator yang lainnya, karena operator Laplacian berbentuk Enny directional (tidak horizontal tidak vertikal). Operator ini akan menangkan tepian dari semua arah dan menghasilkan tepian yang lebih tajam dari operator yang lainnya. Laplacian of Gaussian terbentuk dari proses Gaussian yang diikuti operasi laplace. Hasilnya tidak terlalu terpengaruh oleh dera karena fungsi

Gaussian adalah mengurangi derau. Laplacian Mask meminimlisir kemungkinan kesalahan deteksi tepi. Fungsi dari Laplacian of Gaussian adalah sebagai berikut:

� , = ��4 [ − 2+22] − 2+ 22�2

(17)

Fungsi di atas merupakan fungsi untuk membentuk tapis dari Laplacian of Gaussian. Salah satu contoh operator LOG dalam matris 3x3 adalah sebagai berikut:

[− − −

− ] [

− − −

− −

− − − ]

Contoh penggunaan operator Laplacian of Gaussian dengan menggunakan citra grayscale adalah sebagai berikut:

Gambar 2.9 Deteksi tepi LaplacianofGaussian (a) Citra awal (b) Citra hasil

2.8. Penandaan Komponen Terhubung (Connected Component Labeling)

Penandaan komponen terhubung memeriksa satu citra dan mengelompokkan setiap pixel ke dalam suatu komponen terhubung menurut natura keterhubungan (4,8, atau m-connectivity). Setiap komponen terhubung yang saling tidak terhubung (diskon) pada suatu citra akan diberi tanda (label) berbeda. Memisahkan dan memberikan tanda pada tiap komponen terhubung maupun tidak terhubung pada suatu citra memegang peranan sentral pada beberapa aplikasi analisis citra secara otomatis [3].

Penandaan komponen terhubung dilakukan dengan memeriksa suatu citra,

pixel per pixel (dari kiri ke kanan dan atas ke bawah) untuk mengidentifikasi area

pixel terhubung yaitu suatu area dari pixel perbatasan yang memiliki nilai intensitas sama atau nilai intensitas berada dalam suatu himpunan V (pada citra biner V ={1}, pada citra keabuan himpunan V disesuaikan dengan kebutuhan). Penandaan komponen terhubung dapat dilakukan pada citra biner maupun citra keabuan.

(18)

Algoritma dari Connected Components Labeling adalah dengan langkah pertama yaitu periksa (Scan) citra dengan bergerak sepanjang baris sampai menemukan pixel p ( nilai p berada dalam himpunan V). Bila p sudah ditemukan maka periksa nilai pixel tetangga dari p, yaitu pixel di atas, di kiri p dan juga pixel

diagonal atas dari p, sehingga ada 4 pixel tetangga p yang diperiksa yaitu bawah, kanan, diagonal bawah kiri dan diagonal bawah kanan dengan ketentuan berikut.

- Bila keempat pixel tetanggaan bernilai 0 maka berilah tanda baru pada p.

- Bila hanya salah satu pixel tetangga bernilai 1 maka berilah tanda dari

pixel tetangga tersebut pada p.

- Bila dua atau lebih pixel tetangga tersebut pada p, kemudian buat catatan bahwa semua tanda dari pixel tetangga bernilai 1 tersebut ekuivalen.

Langkah terakhir dari proses penandaan adalah melakukan pemeriksaan (scanning) kembali pada citra dan ganti setiap tanda dengan tanda dari kelas ekuivalen.

2.9. Grafika komputer

Grafika Komputer adalah suatu bidang komputer yang mempelajari cara-cara untuk meningkatkan dan memudahkan komunikasi antara manusia dengan komputer dengan jalan membangkitkan , menyimpan dan memanipulasi gambar suatu objek. Grafika komputer memungkinkan kita untuk berkomunikasi lewat gambar, bagan dan diagram–diagram. Hal ini disebabkan grafika berhadapan dengan teknik dan teori sintesis gambar komputer.

2.10. Sistem Koordinat Cartesian

(19)

menggunakan arah ke bawah sebagai sumbu y positif, disamping itu monitor juga tidak mengenal nilai negatif.

Setiap titik yang digambar dengan teknik poin-plotting lokasinya ditentukan berdasarkan sistem koordinat cartesian. Di dalam koordinat cartesian

setiap titik ditentukan lokasinya melalui pasangan nilai x dan y. Nilai koordinat x bertambah positif dari kiri ke kanan dan nilai y bertambah positif dari bawah ke atas. Pada layar komputer sumbu x bertambah positif ke kanan dan sumbu y bertambah positif ke bawah seperti diperlihatkan pada Gambar 2.10 [5].

Pada Gambar 2.10 a sebagai titik pixel. Pixel merupakan elemen penyusun terkecil dari suatu objek dalam grafika komputer. Titik didefinisikan pada suatu posisi (x,y)

dalam koordinat cartesian. Masing-masing pixel memiliki atribut warna dan koordinat (x,y).

2.11. Garis

Garis merupakan salah satu bentuk dasar dari gambar. Sebuah garis, dalam grafika disebut sebagai segmen, dinyatakan dengan empat nilai yaitu x1,y1, x2 dan y2. x1 dan y1 menyatakan koordinat awal dari sebuah garis sedangkan x2 dan y2 menyatakan koordinat akhir dari sebuah garis. Gambar 2.11 Memberikan ilustrasi mengenai bentuk garis [5].

A(1,1) y positif

x positif (0,0)

(a)

A(1,1)

y positif

x positif

(b)

(20)

Setiap garis mempunyai nilai kecenderungan (gradien/slope) yang disimbolkan dengan huruf m dan dapat dihitung dengan rumus ( 2-5) [6].

� = ( 2-5)

Gambar 2.12 Slope pada garis

Sumber : http://www.mathopenref.com/coordslope.html

Jarak Garis

Untuk menentukan jarak garis yang dibentuk oleh kedua titik (x,y) dengan menggunakan rumus Phytagoras, yaitu sisi miring2 = alas2 + tinggi2. Contoh dapat

dilihat pada Gambar 2.13. (x1,y1)

(x2,y2)

(x1,y1)

(x2,y2)

(21)

Gambar 2.13 Jarak garis dari dua titik

Sumber : http://www.mathopenref.com/coorddist.html

untuk menentukan jarak garis tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

= ∆ + ∆ ( 2-6)

Dengan penyederhanaan sehingga menjadi :

= √∆ + ∆ ( 2-7)

Perpotongan Dua Gradien

Perpotongan dua gradien dibutuhkan pada saat garis berpotongan dan garis tersebut perpotongan dapat dicari menggunakan rumus [7]:

(22)

Gambar 2.14 Perpotongan garis

Sumber : http://www.mathopenref.com/coordintercept.html

Pada dua garis gradien menggunakan rumus kedua kemiringan dari garis tersebut dan dapat dicari dengan rumus [8]:

− � = − � ( 2-9)

Gambar 2.15 Perpotongan dua garis gradien

Sumber : http://www.mathopenref.com/coordintersection.html

Rasio

(23)

memisahkan dua angka dengan titik dua (:). Juga tanda bagi (/) digunakan untuk mengekspresikan rasio. Untuk rasio untuk memiliki makna, baik nomor harus > 0. Rasio jumlah dinyatakan sebagai pecahan atau desimal, dan beberapa sebagai persentase [9]. Dinyatakan dengan rumus :

: ⟹ ( 2-10)

Atribut Garis

Atribut garis menentukan bagaimana sebuah garis atau lingkaran ditampilkan di layar. Beberapa atribut yang cukup penting bagi sebuah garis atau lingkaran adalah [5]:

1. Tebal Garis 2. Tipe Garis 3. Warna

2.11.4.1. Tebal Garis

(24)

Gambar 2.16 Tebal garis dan pixel yang digunakan

2.11.4.2. Tipe Garis

Tipe garis meyatakan pola pixel yang digunakan untuk menampilkan garis. Pola garis dapat dinyatakan sebagai sebuah rangkaian angka 0 dan 1, dengan 0 (nol) menyatakan tidak menggambar pixel dan 1 (satu) menyatakan menggambar pixel. Gambar 2.17 menunjukkan pengaruh dari pola garis terhadap tampilan sebuah garis.

Gambar 2.17 Pola garis dan pixel yang digunakan Tebal = 1

Tebal = 2

Tebal = 3

Pola 1

Pola 2

(25)

2.12. Client – Server

server adalah komputer database yang berada di pusat, di mana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan client [10].

Server

Client 2 Client 3 Client 4 Client 1

Gambar 2.18 Jaringan Client Server

2.13. Pemodelan Analisis

Model analisis merupakan sebuah representasi dari sebuah sistem yang dibangun, ada dua jenis pemodelan yang saat ini mendominasi dalam pembangunan sebuah sistem yaitu pemodelan menggunakan analisis terstruktur dan analisis berorientasi objek.

Ada enam kriteria yang dikandung oleh analisis terstruktur ini yaitu [11]: 1. Titik awal yang jelas, baik bagi analis yang membuat spesifikasi

maupun bagi siapapun yang membacanya,

2. Tempat yang jelas bagi setiap informasi kebutuhan yang relevan serta hubungan yang jelas antar komponen dari spesifikasi sistem,

3. Dihindarinya pengulangan, 4. Konsistensi antar komponen, 5. Dihindarinya ambigu, dan

6. Akhir tertentu yang menyatakan bahwa spesifikasi berakhir.

(26)

1. Perancangan arsitektur

Perancangan perangkat lunak yang mengacu pada sebuah model analisis yang sesuai (DFD).

2. Perancangan data

Perancangan aliran data dari sebuah proses yang berjalan pada sebuah perangkat lunak yang dimodelkan dengan ERD.

3. Perancangan antarmuka

Merepresentasikan antarmuka yang akan didesain untuk antarmuka prangkat lunak, antarmuka ini juga meliputi setiap fungsi dari tombol-tomboh pada sebuah perangkat lunak.

4. Perancangan prosedural

Perancangan detil dari setiap fungsi pada perangkat lunak.

Diagram Konteks

Diagram konteks menggambarkan hubungan antar sistem dengan entitas paling luar. Diagram konteks berfungsi menggambarkan alur input data menjadi

output data dari sebuah proses. Contoh diagram konteks dapat dilihap pada Gambar 2.19:

(27)

Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses untuk menggambarkan sebuah aliran data dari asal data ke tujuan data. DFD merupakan rincian dari sebuah diagram konteks yang dirincikan pada setiap level proses. DFD sering digambarkan pada sebuah sistem yang telah ada maupun sistem yang baru akan dikembangkan. Contoh DFD dapat dilihat pada Gambar 2.20 sebagai rincian dari diagram konteks Gambar 2.19:

Gambar 2.20 Contoh DFD

Entity-Relationship Diagram (ERD)

(28)

karena dapat melihat hubungan dari sebuah model yang sudah ada. Contoh model ERD dapat dilihat dari Gambar 2.21:

Gambar 2.21 Contoh ERD

2.14. Aforge.NET Framework

AForge.NET merupakan libraty Open-source C # yang dirancang untuk pengembang dan peneliti di bidang Computer Vision dan Artificial Intelligence - pengolahan gambar, jaringan saraf, algoritma genetika, logika fuzzy, mesin pembelajaran, robotika.

Kerangka ini terdiri dari library dan aplikasi sampel, yang menunjukkan karakteristiknya:

AForge.Imaging - library dengan rutinitas pengolahan citra dan filter. AForge.Vision- Computer Vision library.

AForge.Video – library untuk pemrosesan video.

AForge.Neuro – library perhitungan jaringan saraf tiruan. AForge.Genetic –evolution computations libarary.

AForge.Fuzzy –libarary perhitungan fuzzy.

(29)

85

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap menerjemahkan perancangan berdasarkan hasil analisis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin serta penerapan perangkat lunak pada keadaan yang sesungguhnya. Implementasi adalah penerapan perancangan program yang telah dibuat pada bab sebelumnya .

Aplikasi digitasi grafik di bangun dengan sistem client-server, dengan

client di bangun menggunakan bahasa pemrograman C# dan akan di gunakan di POS TMA, sedangkan server side di bangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan akan di gunakan di PUSAIR, dengan basis data yang di gunakan adalah MySQL.

Batasan Implementasi

Batasan implementasi ini di tinjau agar pengguna dapat mengakses perangkat lunak dengan baik, batasannya adalah sebagai berikut :

1. Sistem hanya dapat di akses dengan menggunakan internet.

2. POS TMA menggunakan aplikasi digitasi desktop sebagai pengimputan data.

3. PUSAIR menggunakan web untuk mengakses dan melihat data yang masuk

4. Database yang digunakan dalam mengimplementasikan sistem ini adalah MySQL.

Implementasi Perangkat Lunak

(30)

a. Spesifikasi untuk Client-Side

Tabel 4.1 Sfesifikasi perangkat lunak untuk client-side No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7

2 Framework .NET 4.5

b. Spesifikasi Untuk Server-Side

Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak untuk server-side No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Windows 7 2 Browser Google Chrome

Implementasi Perangkat Keras

Spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam implementasi sistem ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 Perangkar keras yang digunakan saat pengujian No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Core i3 3.40 GHz

2 Memory 4 GB DDR 3

3 VGA On Board

4 Hardisk 500 GB

5 Layar Monitor LED 15,6”

6 Lain-lain Mouse dan keyboard standar

Implementasi Basis Data

(31)

1. Pembuatan Basis Data

CREATE DATABASE IF NOT EXISTS `dbtma` DEFAULT CHARACTER SET latin1 COLLATE latin1_swedish_ci;

2. Pembuatan tabel admin CREATE TABLE `admin` (

`id_admin` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_admin` VARCHAR(50) NOT NULL,

`username` VARCHAR(50) NOT NULL, `password` VARCHAR(50) NOT NULL, `id_kantor` INT(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_admin`),

UNIQUE INDEX `Index 2` (`username`), INDEX `FK_admin_kantor` (`id_kantor`),

CONSTRAINT `FK_admin_kantor` FOREIGN KEY (`id_kantor`) REFERENCES `kantor` (`id_kantor`) ON UPDATE CASCADE ON DELETE CASCADE

)

COLLATE='latin1_swedish_ci' ENGINE=InnoDB

3. Pembuatan tabel kantor CREATE TABLE `kantor` (

`id_kantor` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_kantor` VARCHAR(50) NOT NULL,

`lokasi` VARCHAR(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_kantor`)

)

(32)

ENGINE=InnoDB

4. Pembuatan tabel petugas CREATE TABLE `petugas` (

`id_petugas` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `nama_petugas` VARCHAR(50) NOT NULL,

`username` VARCHAR(50) NOT NULL, `password` VARCHAR(50) NOT NULL, `id_pos` INT(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id_petugas`),

UNIQUE INDEX `Index 3` (`username`), INDEX `FK_petugas_pos` (`id_pos`),

CONSTRAINT `FK_petugas_pos` FOREIGN KEY (`id_pos`) REFERENCES `pos` (`id_pos`)

)

COLLATE='latin1_swedish_ci' ENGINE=InnoDB

5. Pembuatan tabel pos CREATE TABLE `pos` (

`id_pos` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `induk_sungai` VARCHAR(50) NOT NULL,

`nama` VARCHAR(50) NOT NULL, `lokasi` VARCHAR(50) NOT NULL, `id_kantor` INT(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_pos`),

INDEX `FK_pos_kantor` (`id_kantor`),

(33)

)

COLLATE='latin1_swedish_ci' ENGINE=InnoDB

6. Pembuatan tabel kirim CREATE TABLE `kirim` (

`id_kirim` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_pos` INT(1) NOT NULL,

`id_petugas` INT(1) NOT NULL,

`waktu_kirim` TIMESTAMP NOT NULL DEFAULT

CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP, PRIMARY KEY (`id_kirim`),

INDEX `FK__pos` (`id_pos`),

INDEX `FK_kirim_petugas` (`id_petugas`),

CONSTRAINT `FK__pos` FOREIGN KEY (`id_pos`) REFERENCES `pos` (`id_pos`),

CONSTRAINT `FK_kirim_petugas` FOREIGN KEY (`id_petugas`) REFERENCES `petugas` (`id_petugas`)

)

COLLATE='latin1_swedish_ci' ENGINE=InnoDB

7. Pembuatan tabel tma CREATE TABLE `tma` (

`id_tma` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `tanggal` DATE NOT NULL,

(34)

INDEX `FK_tma_kirim` (`id_kirim`),

CONSTRAINT `FK_tma_kirim` FOREIGN KEY (`id_kirim`) REFERENCES `kirim` (`id_kirim`)

)

COLLATE='latin1_swedish_ci' ENGINE=InnoDB

Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka dilakukan untuk mengetahui setiap tampilan yang di bangun dan pengkodeannya dalam bentuk file program, dan dari hasil perancangan antarmuka yang telah di lakukan sebelumnya. Di implementasikan dalam suatu antarmuka pada aplikasi digitasi grafik.

1. Implementasi antarmuka pada Client-side

Tabel 4.4 Implementasi Antarmuka Client-side

No Menu Deskripsi Nama File

1 Login petugas Digunakan untuk melakukan login ke sistem oleh petugas

Login.cs 2 Menu utama Digunakan untuk pendeteksian

dan pengeluaran nilai dari suatu grafik

Main.cs

3 Generate Digunakan untuk melihat hasil pengeluaran nilai dari suatu grafik dan pengiriman nilai ke

database

(35)
[image:35.595.116.513.118.325.2]

2. Implementasi antarmuka pada Server-side

Tabel 4.5 Implemtasi Antarmuka Server-side

No Menu Deskripsi Nama File

1 Login admin Digunakan untuk melakukan login ke sistem oleh admin

Index.php 2 Dashboard Digunakan untuk melihat

riwayat pengiriman terbaru

Dashboard.php 3 TMA Digunakan untuk pencarian data

tinggi muka air

Tma.php 4 petugas Digunakan untuk melihat data

petugas

Petugas.php 5 Tambah Petugas Digunakan untuk menambahkan

data petugas

Tambah-petugas.php 6 Logout Digunakan untuk mengkahiri

sesi login

Logout.php

4.1.5.1. Tampilan Antarmuka Client-side

Menampilkan antarmuka pada client-side yang telah di implementasikan sesuai dengan rancangan sebelumnya.

1. Tampilan Login

(36)
[image:36.595.187.381.82.375.2]

Gambar 4.1 Tampilan antarmuka login

2. Tampilan menu utama

(37)

Gambar 4.2 Tampilan antarmuka menu utama

3. Tampilan pada saat load gambar

Load gambar dimaksudkan mengambil gambar untuk di deteksi.

(38)
[image:38.595.83.484.83.310.2]

Gambar 4.4 Tampilan antarmuka pengambilan gambar

Gambar 4.5 Tampilan antarmuka gambar berhasil di Loa

4. Tampilan pada saat memilih tanggal pasang

[image:38.595.86.483.360.585.2]
(39)
[image:39.595.113.512.85.309.2]

Gambar 4.6 Tampilan antarmuka pemilihan tanggal pasang

5. Tampilan pada saat pemberian garis sumbu

Pemilihan garis sumbu di maksudkan untuk memberi wilayah sumbu dan berguna juga untuk wilayah pendeteksian.

Gambar 4.7 Tampilan antarmuka pemilihan sumbu menu

[image:39.595.115.512.447.670.2]
(40)
[image:40.595.86.483.84.310.2]

Gambar 4.8 Tampilan antarmuka mendigit wilayah sumbu

6. Tampilan pada saat pendeteksian garis

Pendeteksian garis dimaksudkan untuk mendeteksi garis kurva tinggi muka air yang terdapat pada kertas grafik secara otomatis.

[image:40.595.89.479.360.598.2]
(41)
[image:41.595.115.510.85.309.2]

Gambar 4.10 Tampilan antarmuka pemilihan menu deteksi

[image:41.595.114.516.353.580.2]
(42)
[image:42.595.88.484.86.309.2]

Gambar 4.12 Tampilan antarmuka pemberian tanda pada garis yang terdeteksi

7. Tampilan menu generate

Menu generate digunakan untuk melihat nilai keluaran dari hasil pendeteksian garis dan untuk pengiriman data ke database. Tampilan menu generate dapat dilihat pada Gambar 4.14.

[image:42.595.87.483.455.680.2]
(43)
[image:43.595.115.512.84.459.2]

Gambar 4.14 Tampilan antarmuka menu generate 4.1.5.2. Tampilan Antarmuka Server-side

Menampilkan antarmuka pada server-side yang telah di implementasikan sesuai dengan rancangan sebelumnya.

1. Tampilan login admin

(44)

Gambar 4.15 Tampilan antarmuka login admin petama

Gambar 4.16 Tampilan antarmuka login admin kedua

2. Tampilan menu dashboard

(45)
[image:45.595.114.512.81.298.2]

Gambar 4.17 Tampilan antarmuka dashboard

3. Tampilan menu TMA

Menu TMA ini digunakan untuk mencari data sesuai dengan rantang tanggal dan nama pos. Tampilan menu TMA dapat dilihat pada Gambar 4.18

[image:45.595.109.513.426.668.2]
(46)

4. Tampilan menu petugas

[image:46.595.86.485.157.381.2]

Menu petugas ini digunakan untuk melihat data petugas. Tampilan menu petugas dapat dilihat pada

Gambar 4.19 Tampilan antarmuka petugas

5. Tampilan menu tambah petugas

(47)
[image:47.595.115.512.84.298.2]

Gambar 4.20 Tampilan antarmuka tambah petugas

4.2. Pengujian Sistem

Pegujian sistem merupakan tahapan yang bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan pada perangkat lunak yang sedang di uji. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah rancangan dan implementasi yang sudah dilakukan sudah berjalan dengan prosedur yang diinginkan atau tidak. Pengujian perangkat lunak ini menggunakan pengujian black box. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Pengujian Alpha

Pengujian alpha dilakukan menggunakan metode black Box. Untuk menentukan pengujian alpha yang dilakukan ini terbagi menjadi dua skenario. Seperti yang terlihat dibawah ini.

4.2.1.1. Skenario Pengujian Alpha

(48)
[image:48.595.84.483.105.362.2]

Tabel 4.6 Skenario Pengujian Alpha client-side

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login Petugas Mengisi data login

Blackbox

Validasi data login Verifikasi data login

Load gambar Memilih gambar Blackbox

Menampilkan gambar Penentuan wilayah

sumbu

Mendigit wilayah sumbu

Blackbox

Melihat wilayah sumbu Deteksi garis kurva Menemukan garis kurva

pada citra Blackbox

Perhitungan nilai kurva Melihat hasil

perhitungan Blackbox

Mengirim data Mengirim data ke

database Blackbox

2. Skenario pengujian alpha server-side

Tabel 4.7 Skenario pengujian alpha Server-side

Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian

Login admin Mengisi data login

Blackbox

Validasi data login Verifikasi data login Pencarian data tinggi

muka air

Menampilkan data tinggi

muka air Blackbox

Pengolahan data petugas

Menambah data petugas

Blackbox

Mengubah data petugas Menghapus data petugas

Logout Menghapus sesi admin Blackbox

4.2.1.2.Kasus dan Hasil Pengujian

Berdasarkan rencana pengujian yang telah tersusun, maka dapat dilakukan pengujian seperti yang tercantum di bawah ini :

1. Kasus dan hasil pengujian client-side

(49)
[image:49.595.115.520.261.734.2]

Tabel 4.8 Pegujian data yang benar pada login petugas Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : mulyono Password : mulyono123

Masuk ke sistem Sistem menampilkan menu utama petugas

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Tabel 4.9 Pegujian data yang salah pada login petugas Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : kosong Password : kosong

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : mulyono Password : kosong

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : kosong Password : mulyono123

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : salah Password : salah

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

“Username atau password anda salah”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

“Username atau password anda salah”

utama dan kembali ke

formlogin

[√ ] Diterima

(50)

b. Perngujian load gambar

Tabel 4.10 Pengujian load gambar yang benar Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Gambar format .jpg

Menampilkan gambar pada layar menu utama

Sistem menampilkan gambar pada layar menu utama

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Gambar format .png

Menampilkan gambar pada layar menu utama

Sistem menampilkan gambar pada layar menu utama

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

c. Pengujian menentukan wilayah sumbu pada gambar Tabel 4.11 Pengujian menentukan wilayah sumbu

Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Digit di pixel

tertentu

Menampilkan titik batas wilayah sumbu dan menyimpan koordinat

pixel

Sistem menyimpan koordinat pixel dan menambilkan titik batas wilayah sumbu

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

d. Pengujian pendeteksian garis kurva pada gambar Tabel 4.12 Pengujian deteksi garis kurva

Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Gambar dan wilayah sumbu sebagai wilayah deteksi

Mendeteksi garis pada gambar dan menyimpan koordinat pixel pada garis yang terdeteksi

Sistem dapat mendeteksi garis kurva dan menyimpan koordinat

[√ ] Diterima

(51)

e. Pengujian perhitungan nilai kurva

Tabel 4.13Pengujian perhitungan nilai kurva Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Koordinat

pixel garis kurva

Menghitung nilai kurva sebenarnya pada ketinggian dan waktu

Sistem melakukan perhitungan dan menampilkan nilai kurva sebenarnya lalu menampilkan data ketinggian muka air

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

f. Pengujian pengiriman data ketinggian muka air Tabel 4.14 Pengujian pengiriman data ketinggian muka air berhasil

Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Data ketinggian muka air, Koneksi internet terhubung Mengirimkan data ketinggian muka air ke

database dan menampilkan pesan

“Pengiriman data TMA berhasil”

Sistem mengirim data ke database dan menampilkan pesan

“Pengiriman data TMA berhasil”

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Tabel 4.15 Pengujian pengiriman data ketinggian muka air gagal Kasus dan Hasil Uji

Data masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Data ketinggian muka air, Koneksi internet tidak terhubung

Data tidak bisa dikirim dan menampilkan pesan

“Pengiriman gagal”

Sistem menampilkan

pesan “Pengiriman gagal”

[√ ] Diterima

(52)

2. Kasus dan hasil pengujian server-side

[image:52.595.88.489.306.658.2]

a. Pengujian login admin

Tabel 4.16 Pegujian data yang benar pada login admin Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : ade

Password : karma123

Masuk ke sistem Sistem menampilkan dashboard

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Tabel 4.17 Pegujian data yang salah pada login petugas Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Username : kosong Password : kosong

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : ade

Password : kosong

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Username : kosong Password : karma123

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

form tidak boleh

kosong”utama dan

kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

(53)

Username : salah Password : salah

Tidak dapat masuk ke sistem dan

menampilkan pesan

“Username atau

password anda salah”

Sistem tidak bisa masuk ke dalam menu kemudian

menampilkan pesan

“Username atau password anda salah”

utama dan kembali ke

formlogin

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

b. Pengujian Pencarian data tinggi muka air

Tabel 4.18 Pegujian pencarian data tinggi muka air yang benar Kasus dan Hasil Uji

Data masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Id pos: 7 Tanggal awal: 01-06-2015 Tanggal akhir: 07-07-2015 Sistem menampilkan data dari tanggal 01-06-2015 sampai tanggal 07-07-2015 dengan id pos 7

Sistem menemukan data ketinggian muka air pada tanggal 01-06-2015 sampai tanggal 07u-07-2015 dengan id pos = 7 dan menampilkannya

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Tabel 4.19 Pegujian pencarian data tinggi muka air yang salah Kasus dan Hasil Uji

Data masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Id pos: kosong Tanggal awal: kosong Tanggal akhir: kosong manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem manampilkan

pesan “Tidak boleh kosong” dan kembali

ke form pencarian

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Id pos: 7 Tanggal awal: kosong Tanggal akhir: kosong manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem manampilkan

pesan “Tidak boleh kosong” dan kembali

ke form pencarian

[√ ] Diterima

(54)

Id pos: kosong Tanggal awal: 01-06-2015 Tanggal akhir: kosong manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem manampilkan

pesan “Tidak boleh kosong” dan kembali

ke form pencarian

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Id pos: kosong Tanggal awal: kosong Tanggal akhir: 07-07-2015 manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem manampilkan

pesan “Tidak boleh kosong” dan kembali

ke form pencarian

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

[image:54.595.88.490.84.327.2]

c. Pengujian pada pegolahan data petugas Tabel 4.20 Pegujian tambah petugas yang benar

Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama : wildan

username : wildan

password : wildan123 ulangi password : wildan123 id pos: 7 Menambahkan data petugas ke database

Sistem menambahkan data petugas ke

database dan kembali ke form tambah petugas

[√ ] Diterima

(55)

Tabel 4.21 Pegujian tambah petugas yang salah Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama : kosong

username : kosong

password : kosong ulangi password : kosong id pos: kosong manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem tidak menambahkan data petugas ke database

dan menampilkan

pesan “form tidak

boleh kosong”utama

dan kembali ke form login

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Nama : wildan

username : wildan

password : wildan123 ulangi password : beda id pos: 7 manampilkan pesan

Passwordtidak sama”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem tidak menambahkan data petugas ke database

dan menampilkan

pesan “password tidak sama”utama dan kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

[image:55.595.114.520.105.490.2]

[ ] Ditolak

Tabel 4.22 Pegujian ubah petugas yang benar Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

(56)

Nama : Wildan Angga

username : wildan

password : wildan123 ulangi password : wildan123 id pos: 7

Id petugas : 1

Merubah data petugas sesuai id petugas ke

database

Sistem menambahkan data petugas ke

database dan kembali ke form tambah petugas

[√ ] Diterima

[image:56.595.86.491.84.281.2]

[ ] Ditolak

Tabel 4.23 Pegujian ubah petugas yang salah Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Nama : kosong

username : kosong

password : kosong ulangi password : kosong id pos: kosong id petugas : 1

manampilkan pesan

“Tidak boleh kosong”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem tidak menambahkan data petugas ke database

dan menampilkan

pesan “form tidak

boleh kosong”utama

dan kembali ke form login

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

Nama : wildan

username : wildan

password : wildan123 ulangi password : beda id pos: 7

Id petugas : 1

manampilkan pesan

Passwordtidak sama”

dan kembali ke form

pencarian

Sistem tidak menambahkan data petugas ke database

dan menampilkan

pesan “password tidak sama”utama dan kembali ke formlogin

[√ ] Diterima

(57)

Tabel 4.24 Pegujian hapus petugas Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

id petugas : 1

Menghapus data dari

database dengan id petugas : 1 dan kembali ke halaman petugas

Data petugas dengan id : 1 telah terhapus dari database dan kembali menampilkan halaman petugas

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

[image:57.595.113.522.105.227.2]

d. Pengujian logout admin

Tabel 4.25 Pegujian logout admin Kasus dan Hasil Uji Data

masukan

Aktifitas yang

diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Sesi id admin

Menghapus sesi login admin dan kembali ke

form login

Sistem menghapus sesi id admin login dan kembali menampilkan form

login

[√ ] Diterima

[ ] Ditolak

4.2.1.3. Pengujian Kemiringan

(58)
[image:58.595.85.482.83.299.2]

Gambar 4.21 Pengujian sistem dengan gambar lurus

[image:58.595.85.484.350.564.2]
(59)
[image:59.595.112.515.82.301.2]

Gambar 4.23 pengujian sistem dengan citra miring 10 derajat

Kesimpulan dari pengujian ini berdasarkan nilai keluaran yang dihasilkan pada kondisi normal yaitu lurus dan kondisi kemiringan 5 derajat ternyata nilai sama persis. Tetapi pada saat kemiringan 10 derajat nilai sedikit berubah dan pendeteksian garis ada yang hilang. Dapat disimpulkan pengujian ini dapat menangani hingga derajat kemiringan 5 dengan hasil yang masih maksimal dan tidak berubah.

4.2.1.4. Pengujian Ketebalan Garis

(60)
[image:60.595.89.481.86.358.2]

Gambar 4.24 Ketebalan garis

(61)
[image:61.595.111.514.103.615.2]

Tabel 4.26 Pengujian Ketebalan garis

Garis Hasil Keterangan

Tidak terdeteksi

Terdeteksi

Terdeteksi

Tidak terdeteksi

Terdeteksi

(62)
[image:62.595.87.482.83.300.2]

Gambar 4.25 hasil pengujian ketebalan garis

Berdasarkan hasil pengujian garis yang dapat dideteksi dengan baik yaitu garis on 2 dan 5 yaitu garis hitam sedang dan tebal. Tingkat keberhasilan pendeteksian sebuah garis dipengaruhi oleh nilai ambang treshold. Untuk garis hitam sedang dengan nilai ambang treshold 162 tidak masalah.

4.2.1.5.Kesimpulan Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil dari pengujian sistem yang telah dilakukan secara keseluruhan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem sudah dapat digunakan karena proses yang berjalan pada sistem sudah memenuhi semua fungsionalitas yang diperlukan, dan tingkat keberhasilan pendeteksian saat citra miring dan luruh menghasilkan nilai yang sama akibat rumus dari kalibrasi, untuk pengujian ketebalan belum terlalu berhasil jika garis terlihat tipis karna dipengaruhi oleh nilai ambang threshold, nilai yang dihasilkan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pengujian Beta

(63)

dalam pengujian beta terdiri dari skenario pengujian, daftar pertanyaan wawancara dan hasil wawancara.

4.2.2.1. Skenario Pengujian

Skenario pengujian ini dilakukan kepada bagian admin yaitu Bapak Ade Karma,S.Si.,M.T. sebagai staf IT dan bapa Oky Subrata, M.TSDA sebagai kepala seksi litbang bagian hidrologi yang mengurus bagian data debit dan ketinggian muka air. Metode yang digunakan dalam pengujian ini yaitu adalah metode wawancara. Wawancara dilakukan dengan melalui pertanyaan terbuka. Dari hasil wawancara tersebut akan dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap penerapan sistem yang baru.

4.2.2.2. Daftar Pertanyaan Wawancara

Wawancara dilakukan melalui pertanyaan terbuka kepada narasumber admin. Wawancara mengenai hasil dari sistem dan keluaran yang dihasilkan dari sistem.

1. Wawancara Pengujian Beta

Wawancara pengujian bera ini dilakukan kepada Bapak Ade Karma,S.Si., M.T sebagai staff IT dan pa Oky Subrata, M.TSDA sebagai kepala seksi litbang bagian hidrologi.

a. Pertanyaan : Apakah sistem ini sudah dapat menyimpan data dengan secara digital?

b. Pertanyaan : Apakah sistem ini dapat membatu pihak pusair untuk mendapatkan nilai grafik dengan lebih cepat?

c. Pertanyaan : Bagaimana menurut bapak apakah nilai keluarannya sudah sesuai seperti yang diinginkan?

d. Pertanyaan : Apakah sistem ini sudah dapat mengani masalah kerusakan data atau kehilangan data akibat disimpan terlalu lama? e. Pertanyaan : Apakah dengan sistem ini dapat membantu PUSAIR

(64)

4.2.2.3.Hasil dari Pertanyaan Wawancara

Dari hasil wawancara terhadap pihak admin, maka diperoleh hasil jawaban dari wawancara yang dilakukan kepada admin, jawaban dari hasil wawancara adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan wawancara yang dilakukan sistem dapat menyeragamkan penyimpanan data tinggi muka air menjadi digital.

2. Berdasarkan wawancara yang dilakukan sistem dapat mempercepat dalam pengambilan data dinggi muka air.

3. Berdasarkan wawancara yang dilakukan sistem sudah sesuai nilai keluaran nya jika itu nilai TMA tapi bukan nilai debit.

4. Berdasarkan wawancara yang dilakukan sistem dapat meminimalisir kesalahan karena dilakukan kalibrasi dalam perhitungan nilai kurva sudah sesuai yang diharapkan.

5. Berdasarkan wawancara yang dilakukan sistem sudah dapat mengangani masalah kerusakan data karena data langsung diproses. 6. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, data tinggi muka air dapat

dengan cepat diterima oleh PUSAIR.

4.2.2.4.Kesimpulan Pengujian Beta

(65)

121

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari semua proses yang telah dilakukan dalam pembangunan Aplikasi Digitasi Grafik PUSAIR yaitu :

1. Aplikasi digitasi grafik PUSAIR dapat menyeragamkan penyimpanan data tinggi muka air menjadi digital.

2. Aplikasi Digitasi Grafik PUSAIR dapat mempercepat dalam pengambilan data dinggi muka air.

3. Aplikasi Digitasi Grafik PUSAIR sudah sesuai nilai keluaran nya jika itu nilai TMA tapi bukan nilai debit.

4. Aplikasi Digitasi Grafik PUSAIR dapat meminimalisir kesalahan karena dilakukan kalibrasi dalam perhitungan nilai kurva sudah sesuai yang diharapkan.

5. Aplikasi Digitasi Grafik PUSAIR sudah dapat mengangani masalah kerusakan data karena data langsung diproses.

6. Data tinggi muka air dapat dengan cepat diterima oleh PUSAIR.

5.2. Saran

1. Diharapkan Kedepannya sistem bisa menangani masalah kurva pembalikan, apabila garis kurva melewati tinggi maksimum.

2. Diharapkan untuk kedepannya aplikasi ini dapat dikembangkan lagi untuk pengolahan datanya keluarannya.

3. Diharapkan Kedepannya sistem juga dapat mendeteksi curah hujan dan mebandingkan hasil nya dengan ketinggian muka air.

(66)

DATA PRIBADI

Nama

: Wildan Angga Rahman

Nama Panggilan

: Wildan

Tempat/Tanggal Lahir

: Bandung, 09 Oktober 1993

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Alamat

: Jalan Puyuh dalam No. 19/151A RT04

RW12 Kec. Coblong Kel. Sadang

Serang, Bandung

Telp

: 08992110102

Email

:

wildan.aga@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

2011

2015

: Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM)

2008

2011

: SMAN 3 Mandau Duri

Riau

2005

2008

: SMPN 9 Mandau Duri

Riau

1999

2005

: SDS Hubbul Watthan Duri

Riau

KEAHLIAN

Bahasa Pemrograman

: PHP, JavaScript, C#, C++

(67)

TINGGI MUKA AIR DI PUSAIR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

WILDAN ANGGA RAHMAN

10111125

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(68)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ... 2

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Metodologi Penelitian ... 3

Metode Pengumpulan Data ... 3

Metode Pembagunan Perangkat Lunak ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Profil PUSAIR (Bandung) ... 7

Logo PUSAIR ... 8

Visi dan Misi ... 9

Tugas dan Fungsi ... 9

Struktur Organisasi ... 10

(69)

vi

2.3. Citra Digital ... 11

2.4. Jenis-jenis Citra Digital ... 12

2.5. Tapis Mean ... 15

2.6. Deteksi Tepi Berdasarkan Turunan Kedua ... 16

2.7. Laplacian of Gaussian (LOG) ... 16

2.8. Penandaan Komponen Terhubung (Connected Component Labeling) ... 17

2.9. Grafika komputer ... 18

2.10. Sistem Koordinat Cartesian ... 18

2.11. Garis ... 19

Jarak Garis ... 20

Perpotongan Dua Gradien ... 21

Rasio ... 22

Atribut Garis ... 23

2.12. Client – Server ... 25

2.13. Pemodelan Analisis ... 25

Diagram Konteks ... 26

Data Flow Diagram (DFD) ... 27

Entity-Relationship Diagram (ERD) ... 27

2.14. Aforge.NET Framework ... 28

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29

3.1. Analisis ... 29

3.2. Analisis Masalah ... 29

3.3. Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 30

3.4. Arsitektur Sistem ... 32

3.5. Analisis Sistem ... 32

(70)

vii

Pemberian Titik Pada Tepi Sebagai Sumbu ... 34

Deteksi Garis Kurva ... 35

Keluaran Nilai Kurva ... 50

3.6. Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 56

Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 56

Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 57

Analisis Basis Data ... 57

3.7. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 59

Diagram Konteks ... 59

Data Flow Diagram (DFD) ... 59

Spesifikasi Proses ... 62

Perancangan Kamus Data ... 66

Perancangan Basis Data ... 67

Perancangan Antarmuka ... 70

Perancangan Pesan ... 77

Jaringan Semantik ... 78

Perancangan Prosedural ... 79

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 84

4.1. Implementasi Sistem ... 84

Batasan Implementasi ... 84

Implementasi Perangkat Lunak ... 84

Implementasi Perangkat Keras ... 85

Implementasi Basis Data ... 85

Implementasi Antarmuka ... 89

4.2. Pengujian Sistem ... 101

(71)

viii

Pengujian Beta ... 115

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 118

5.1. Kesimpulan ... 118

5.2. Saran ... 118

(72)

119

[1] R. S. Pressman, Software Engineering Apractitioner's Approach Seventh Edition, Ragothaman Srinivasan, 2010.

[2] “Pusat Litbang Sumber DayaAir,” Pusat Litbang Sumber Daya Air, 2014. [Online]. Available: http://www.pusair-pu.go.id/profil.html. [Diakses 8 4 2015].

[3] D. Putra, Pengolahan Citra Digital, Yogyakarta: Andi, 2010. [4] E. Ben-Jacob, “journals plos,” 4 12 2011. [Online]. Available:

http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0029740. [Diakses 24 6 2015].

[5] E. Nugroho, Teori dan Praktek Grafika Komputer menggunakan Delphi dan OpenGL, yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

[6] “Math open Reference,,” [Online]. Available:

http://www.mathopenref.com/coordslope.html. [Diakses 24 6 2015]. [7] “Math open Reference,” [Online]. Available:

http://www.mathopenref.com/coordintercept.html. [Diakses 24 6 2015]. [8] M. O. Reference. [Online]. Available:

http://www.mathopenref.com/coordintersection.html. [Diakses 24 24 2015]. [9] “TutorVista.com,” [Online]. Available:

http://formulas.tutorvista.com/math/ratio-formula.html. [Diakses 24 6 2015]. [10] Yuswanto, Pemograman Client Server Microsoft Visual Basic 6.0, Jakarta:

Pustaka Raya, 2005.

(73)

iii

KATA PENGANTAR

Asalammu alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, segala Puji dan syukur peneliti panjatkan bagi Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai tujuan penelitian.

Skripsi yang berjudul “Pembangunan Aplikasi Digitasi Grafik Tinggi Muka Air di PUSAIR”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Pada kesempatan ini peneliti hendak menyampaikan terima kasih kepada : 1. Mamah, Bapa, Adik dan Kakak yang selalu menjadi sumber semangat

serta doa restu yang selalu di panjatkan.

2. Bapak Irfan Maliki, S.T, M.T. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada peneliti sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. 3. Bapak Andri Heryandi, S.T, M.T. selaku dosen penguji-1 dan Bapak

Hanhan Hanafiah Solihin, M.Kom selaku penguji-3 yang telah memberikan bimbingan atas kekurangan-kekurangan yang peneliti tidak ketahui sehingga peneliti dapat langsung memperbaikinya. 4. Segenap dosen dan Staf Program Studi Teknik Informatika.

5. Bapak Ade Karma, S.Si., M.T. selaku pembimbing di PUSAIR yang telah membantu penelitian penulis.

(74)

iv

7. Teman-teman anak bimbingan pak Irfan yang selalu sabar menunggu yang tidak dapat di tuliskan satu persatu.

8. Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom. selaku wali dari IF-4.

9. Terimakasih kepada ibu Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan motivasi sejak semester awal.

10.Terimakasih Kepada Rozalia Aprima, S.H. yang selalu menasehati, dan memotivasi serta dukungan moril.

Untuk kesempurnaan dari penelitian ini, maka peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata, peneliti mengharapkan semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan juga dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal yang sama.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 19 Agustus 2015

(75)

Gambar

Tabel 4.5 Implemtasi Antarmuka Server-side
Gambar 4.1 Tampilan antarmuka login
Gambar 4.5 Tampilan antarmuka gambar berhasil di Loa
Gambar 4.6 Tampilan antarmuka pemilihan tanggal pasang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tindak pidana korupsi Pengadaan Mesin Jahit dan Sapi Impor yang terjadi di Kementerian Sosial adalah dilihat

Pertama : Menetapkan juara umum dan juara setiap bidang lomba/pertandingan serta nama-nama tersebut pada lampiran surat keputusan ini sebagai Pemenang Lomba Festival

20.6.1 Menganalisis penggunaan peralatan tangan konvensional untuk pekerjaaan konstruksi kayu 20.4 Mengelola hasil perhitungan. statika untuk perencanaan

ANGKUTAN PENUMPANG KERETA API.. ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu atau membahayakan penumpang lain serta tidak akan menimbulkan kerusakan pada kereta,

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut kedalam karya ilmiah yang berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

Perlakuan biji utuh menghasilkan pertumbuhan jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar, panjang akar, dan bobot kecambah pada perkecambahan, serta tinggi tanaman awal, diameter

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBI terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa dan juga untuk mengetahui tanggapan

Kesimpulan: infrared radiation dapat mengurangi nyeri, terapi latihan dapat meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan kemampuan

[r]

6 ซากยานพาหนะ Abandon Vehicles ทุกชนิดที่หมดสภาพ ใชงานไมได รวมทั้งชิ้นสวนประกอบ เชน แบตเตอรี่ ยาง ฯลฯ 7 ขยะมูลฝอยจากโรงงานอุตสาหกรรม Industrial Refuse ไดแก เศษวัตถุที่เกิด