• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Ekperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Ekperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARANPROBLEM

BASED INSTRUCTION(PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA

MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(Studi Ekperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

AYU PUTRI PRAHASTINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran PBI terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa dan juga untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran PBI pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

(2)

iii

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa rata-rataN-gain

kemampuan berpikir kreatif kelas eksperimen lebih tinggi daripada kontrol (eksperimen= 44,20%, kontrol= 36,27%). Begitu pula rata-rataN-gaindari tiap indikator kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif kelas

eksperimen (44,29%) lebih tinggi dibanding kontrol (37,04%). Berdasarkan angket, diketahui bahwa sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan model pembelajaran PBI pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan. Dengan demikian penggunaan model

pembelajaran PBI berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEMBASED INSTRUCTION(PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(Studi Ekperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015)

Oleh

AYU PUTRI PRAHASTINI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANPROBLEM BASED INSTRUCTION(PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

(Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015)

(Skripsi)

Oleh

AYU PUTRI PRAHASTINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 10 2. DesainPretes PostesKelompok Non Ekuivalen... 22 3. Grafik Persentase Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Model

(6)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

F. Kerangka Pikir ... 8

G. Hipotesis ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model PembelajaranProblem Based Instruction(PBI) ... 11

B. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 15

C. Tulisan Argumentatif... 18

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian... 21

B. Populasi dan Sampel... 21

C. Desain Penelitian ... 21

D. Prosedur Penelitian ... 22

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 36

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 48

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA... 59

(7)

1. Silabus Kelas Eksperimen ... 63

2. Silabus Kelas Kontrol ... 65

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen... 67

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 76

5. Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen ... 84

6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan Pertama Kelas Kontrol... 87

7. Kisi-kisi Soal Pretes Postes ... 90

8. Soal Pretes Postes ... 97

9. Rubrik LKS Pertemuan Pertama Kelas Eksperimen ... 101

10. Rubrik LKS Pertemuan Pertama Kelas Kontrol ... 102

11. Rubrik Penilaian Soal Pretes Postes ... 103

12. Kunci Jawaban LKS Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama... ... 105

13. Kunci Jawaban LKS Kelas Kontrol Pertemuan Pertama... ... 107

14. Kunci Jawaban Pretes Postes... 108

15. Lembar Angket Tanggapan Siswa... 111

16. Data Penelitian ... 112

(8)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. SintakProblem Based Instruction(PBI)... 14 2. Ringkasan Elemen-Elemen dalam Argumentasi... 19 3. Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama.... 24 4. Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ... 27 5. Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ... 30 6. Langkah-langkah Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan Kedua... 32 7. Jenis Data, Instrumen yang Digunakan, Waktu Pengambilan Data,

dan Analisis Data ... 34 8. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran PBI . 36 9. KriteriaN-gain... 37 10. Skor Per Jawaban Angket ... 41 11. Tabulasi Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan

Model Pembelajaran PBI ... 41 12. Kriteria tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran

PBI ... 42 13. Hasil Uji Statistik Nilai Pretes, Postes, danN-gain... 44 14. Hasil Uji StatistikN-gainIndikator Kemampuan Berpikir Kreatif

dalam Tulisan Argumentatif Siswa ... 45 15. Kriteria N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Tulisan

(9)

18. Analisis Per Indikator Soal Pretes dan Postes Kelas Eksperimen (VII.5) ... 114 19. Analisis Per Indikator Soal Pretes dan Postes Kelas Kontrol (VII.1) ... 116 20. Analisis Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan

(10)
(11)
(12)

Moto

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu

(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik

(Andrew Jackson)

Tidak bertindak karena menunggu hilangnya rasa malas,adalah bentuk kemalasan yang lebih parah lagi. Jadi jangan pernah menunda apa yang bisa dilakukan sekarang

(13)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk::

Ibu Bapakku tercinta Mumuh Sri Nurhani dan Achmad Herwanto, yang selalu memberikan

dukungan moril dan materil hingga aku bisa menyelesaikan pendidikanku

di perguruan tinggi. Terima kasih Ibu selalu berusaha membuatku tertawa ketika aku

menangis dan mengeluh. Terima Kasih Bapak selalu mengusahakan yang terbaik

untuk anak perempuan mu satu-satunya.

Mamas ku yang terhebat Bragah Setiawan, S.P., yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini, yang selalu bisa menghibur dengan cara mu, membahagiakan

adik mu ini dengan cara mu.

Panda s family dan teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi atas kepedulian,

dukungan dan bantuan yang diberikan.

Para Pendidik dan Dosen tercinta

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gunung Batin Baru, Lampung Tengah pada 25 Mei 1993, yang merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Achmad Herwanto dengan Ibu Mumuh Sri Nurhani yang beralamat di Perumahan 1, RT 04 No. 11, PT. Gunung Madu Plantations, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. Hp 085795490784. E-mail ayuputriprahastini@gmail.com.

Pendidikan yang ditempuh penulis adalah TK Satya Dharma Sudjana (1998-1999), SD Negeri 2 Gunung Madu Lampung Tengah (1999-2005), SMP Satya Dharma Sudjana (2005-2008), SMA Negeri 1 Metro (2008-2011). Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unila melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

(15)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Unila.Skripsi ini berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED INSTRUCTION(PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DALAM TULISAN ARGUMENTATIF SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN

LINGKUNGAN”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Dr. Tri Jalmo, M.Si, selaku Pembimbing I dan Rini Rita T. Marpaung, S.Pd.,

M.Pd selaku Pebimbing akademik dan Pemimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi hingga terselesainya skripsi ini;

(16)

xii

6. Bapak dan ibu dosen pengajar, atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan;

7. Hj. Sri Ismiyatun, S.Pd., selaku Kepala SMP Satya Dharma Sudjana, Ibu Tanti Prihartini, S.Pd., dan Ibu Retno Purwanti, S.Pd., yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian;

8. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelasVII danVII SMP Satya Dharma Sudjana atas kerjasamanya selama penelitian berlangsung;

9. Melrisda Perdana Sari, S.Pd sebagai team skripsi terima kasih atas bantuan, dan dukungan hingga bisa sama-sama menyelesaikan karya ini;

10. Yuniar Aprilia, Galuh Septiara Sywi, Mei Triani, Nyinang Andani, serta semua sahabat di Pendidikan Biologi 2011 atas motivasi, doa dan bantuannya.

11. Semua kakak tingkat dan adik tingkat di Program Studi Pendidikan Biologi, terimakasih atas dukungan yang diberikan.

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin

Bandar Lampung, Agustus 2015 Penulis

(17)
(18)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(19)

2

Selain merupakan salah satu kemampuan berbahasa, menulis juga merupakan proses bernalar (Sabaerti, Arsyad, dan Ridwan,1988: 41). Bernalar merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa

pengetahuan. Dalam menulis, kemampuan berpikir seseorang haruslah tinggi, karena dengan berpikir ide atau gagasan akan muncul. Menurut Setiyaningsih (2008: 99) kemampuan seseorang dalam mengungkapkan gagasan secara tertulis mencerminkan kemampuan berpikirnya karena berpikir dan menulis

merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu

keterampilan berpikir kreatif dapat terlihat dan diukur melalui kegiatan menulis

argumen. Kemampuan berpikir kreatif penting untuk dikembangkan karena

dengan kemampuan berpikir kreatif siswa dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah. Mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan (Munandar, 2002: 60). Berpikir kreatif siswa dapat dilatih melalui kegiatan mengamati peristiwa yang terjadi secara langsung melalui kegiatan demonstrasi dan eksperimen, kemudian dari hasil pengamatan tersebut akan muncul informasi yang nantinya akan dicatat oleh siswa. Dengan siswa terlibat aktif dalam mengeksplorasi materi pembelajaran, siswa dapat menguasai materi dengan baik.

Namun hasil kajianProgramme for International Students Assessmenttahun 2003 menunjukkan bahwa kemahiran menulis para pelajar Indonesia

(20)

3

Berbanding lurus dengan keterampilan komunikasi menulis yang rendah maka keterampilan berpikir kreatif siswa juga dapat dikatakan rendah. Hasil survey

Global Creativity Indeks(GCI) menempatkan Indonesia pada peringkat 81 dari 82 negara peserta dengan skor 0,037 (MPI, 2011: 49).

Rendahnya keterampilan menulis dan keterampilan berpikir kreatif siswa untuk IPA juga tercermin di kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan bahwa rata-rata nilai Ujian Tengah Semester (UTS) siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Data menunjukkan bahwa nilai 22 dari 28 (78 %) siswa tidak memenuhi KKM dan hanya 6 dari 28 (22 %) siswa yang nilainya memenuhi KKM. Nilai rata-rata yang ditunjukkan yaitu 61,84 dengan nilai terendah adalah 46 dan nilai tertinggi adalah 80.

Berdasarkan fakta tersebut maka diperlukan suatu upaya untuk melatih kemampuan berpikir kreatif siswa dalam bentuk tulisan argumentatif. Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk dapat menggunakan model

(21)

4

pemecahan masalah yang telah dipilih, membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal), mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai atau eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, mengumpulkan data, hipotesis, pemecahan masalah, membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya, membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan, dan membuat kesimpulan.

Setiap fase yang dilewati, siswa dituntut untuk aktif mencari informasi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan guru, dalam kelompoknya siswa akan saling mengutarakan gagasan atau ide dan bertukar pendapat dengan temannya, dan membuat kesimpulan dari pemecahan masalah yang mereka sepakati sehingga dapat melatih perkembangan berpikir kreatif siswa, setelah selesai berdiskusi siswa menyajikan argumennya dari hasil diskusi mereka dalam bentuk laporan berupa tulisan di lembar jawaban yang disediakan yang dapat melatih kemampuan menulis mereka, kemudian laporan tersebut nantinya akan dipresentasikan.

(22)

5

menerima model pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan siswa yang menerima metode konvensional.

Mengacu pada latar belakang di atas, dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Model PembelajaranProblem Based Instruction(PBI) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Tulisan Argumentatif Siswa Pada Materi Pokok Peran Manusia Dalam Pengelolaan Lingkungan (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Tahun Ajaran 2014/2015)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh signifikan model pembelajaran PBI terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran PBI pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh model pembelajaran PBI terhadap kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa.

(23)

6

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PBI yang terdiri dari 7 langkah pembelajaran diantaranya: (1) menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan sarana yang dibutuhkan, (2) memotivasi siswa untuk aktif belajar, (3) mendefinisikan dan mengorganisasi siswa untuk belajar, (4) mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, (5) membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya, (6) membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi, dan (7) membuat kesimpulan.

2. Berpikir kreatif diukur melalui hasilpretestsebagai penilaian awal siswa danposttestsebagai nilai akhir siswa.

3. Indikator berpikir kreatif pada penelitian ini diadopsi dari Munandar (1999: 88-89) yaitu: (1) mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pernyataan, (2) memberi banyak cara atau saran untuk melakukan banyak hal, dan (3) dapat melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian diintegrasikan dengan indikator isi tulisan argumentatif yang mengacu pada teori argumen berdasarkan logika Toulmin (1979: 25) berupa pernyataan posisi (claim), dan jaminan (warrants) yang dimunculkan dalam bentuk indikator operasional.

4. Materi pokok yang diteliti yaitu KD 7.4 mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan

kerusakan lingkungan.

5. Sampel penelitian adalah kelas VII1dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas

(24)

7

kelas VII5berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 9

siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan di SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah semester genap Tahun Ajaran 2014/2015.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pembelajaran biologi dengan menggunakan model pembelajaran PBI.

2. Bagi guru

Memberikan alternatif dalam memilih dan menerapkan model

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa dan dalam pembelajaran peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

3. Bagi siswa

Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari peran manusia dalam pengelolaan lingkungan, serta melatih kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa.

4. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas

(25)

8

F. Kerangka Pikir

Cara yang digunakan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif serta keterampilan menulis argumentatif siswa. Oleh karena itu guru dituntut untuk mampu

menyesuaikan model pembelajaran tepat dengan materi yang akan diajarkan sehingga mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif serta

keterampilan menulis argumentatif siswa. Salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran PBI yang besifatstudent centre.

Pelaksanaan model pembelajarn PBI terdiri dari 7 langkah pembelajaran diantaranya menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan sarana yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk aktif belajar, mendefinisikan dan mengorganisasi siswa untuk belajar, mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya, membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi, dan membuat kesimpulan.

Fase pembelajaran PBI kedua yaitu memotivasi siswa untuk aktif belajar, siswa dihadapkan pada permasalahan dari guru berupa pertanyaan sehingga pada tahap ini akan meningkatkan kemampuan berpikir lancar karena siswa dituntut untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut serta tahap–tahap apa yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut.

Fase PBI ketiga yaitu mendefinisikan dan mengorganisasi siswa dalam

(26)

9

masalah secara bersama serta berfikir untuk menyelesaikan masalah, sehingga pada tahap ini akan meningkatkan kemampuan berpikir luwes karena siswa dituntut untuk saling bertukar pikiran antar anggota kelompok yang

memungkinkan muncul banyaknya gagasan maupun jawaban.

Fase keempat yaitu mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, siswa aktif mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk pemecahan masalah yang telah diberikan guru, siswa bebas berpikir dan bertukar pendapat mengenai ide-idenya sendiri untuk menyelesaikan masalah sehingga pada tahap ini akan mengembangkan kemampuan berpikir orisinil karena siswa mengeluarkan ide–idenya sendiri untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.

Fase kelima yaitu membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya, siswa diminta mengembangkan analisis yang telah ditemukan dan disajikan dalam bentuk tulisan argumentatif yang didalamya terdapat pernyataan siswa berupa jawaban dari pertanyaan (claim) dan bahkan menyajikan alasan dari pernyataan yang dibuat (warrant) pada lembar jawaban yang disediakan yang hasilnya kemudian akan dipresentasikan oleh mereka. Fase keenam yaitu membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi dan fase ketujuh yaitu membuat kesimpulan. Pada tahap ini siswa diminta untuk menganalisis dari hasil keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan dan membuat kesimpulan. Tahap kelima, keenam dan ketujuh dapat meningkatkan

(27)

10

mengevaluasi dari jawaban tertulis mereka yang akan dipresentasikan, setelah itu mereka dituntut untuk dapat memberikan kesimpulan.

Pada penelitian ini variabel bebas ditunjukkan dengan penggunaan model pembelajaran PBI, dan variabel terikat ditunjukkan dengan menggunakan kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif siswa. Hubungan antar variabel ditunjukkan pada gambar berikut:

Keterangan: X= Variabel bebas (PBI)

Y = Variabel terikat (kemampuan berpikir kreatif) Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

“ Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran PBI terhadap

kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatifsiswa”

(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model PembelajaranBroblem Based Instruction(PBI)

Istilah Pengajaran Berdasarkan Masalah (PBM) diadopsi dari istilah Inggris

Problem Based Instruction(PBI) (Trianto, 2009:91). Pengajaran Berdasarkan Masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa

mengerjakan masalah yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian, dan percaya diri (Ibrahim dan Nur, 2000: 2).

Model pembelajaran berdasarkan masalah memiliki karakteristik yang berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Karakteristik yang menjadi ciri dari model pembelajaran PBI menurut Arends (2008: 42-43) ada 5 diantaranya adalah:

1. Pengajuan Pertanyaan atau Masalah

(29)

12

Menurut Preetha (1999: 11-12) Pemilihan masalah harus memenuhi beberapa kriteria yaitu didasarkan dengan situasi dunia nyata,

menghasilkan beberapa hipotesis, melatih keterampilan dan pengetahuan memecahkan masalah yang memerlukan pemikiran kreatif, memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang mencakupi sasaran kurikulum yang terintegrasi, serta berisi komponen-komponen berbagai disiplin.

2. Berfokus Pada Keterkaitan Antardisiplin

Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, matematika, dan ilmu sosial), namun masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa meninjau masalah tersebut dari banyak mata pelajaran.

3. Penyelidikan Autentik

Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefinisikan masalah,

mengembangkan hipotesis, dan membuat ramalan, mengumpul dan

menganalisa informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan

4. Menghasilkan Produk dan Memamerkannya

(30)

13

5. Kolaborasi

Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama ssatu dengan yang lainnya, paling sering ecara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

Ibrahim dan Nur (2000: 7) menyatakan PBI tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Berdasarkan 5 karakter PBI tersebut, menurut Trianto (2009: 94-95), PBI memiliki tujuan: 1. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan

pemecahan masalah.

PBI memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berpikir sesuai yang bersifat konkret, tetapi lebih dari itu berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks. Dengan kata lain PBI melatih kepada peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik

PBI memiliki beberapa implikasi yang diantaranya yaitu: a) Mendorong kerja sama dalam menyelesaikan tugas.

(31)

14

c) Melibatkan siswa dalam penyelidikan pilihan sendiri sehingga memungkinkan mereka menginterpretasikan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun pemahaman terhadap fenomena tersebut secara mendiri.

3. Menjadi pembelajar yang mandiri.

PBI berusaha membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom. Dengan bimbingan guru yang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas secara mandiri dalam hidupnya kelak.

Menurut Komalasari (2010: 59) PBI terdiri dari 7 langkah pembelajaran yang memuat gambaran kegiatan guru sebagai berikut:

Tabel 1. Langkah-Langkah PBI

No. Sintaks PBI

1 Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan

2 Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 3 Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal). 4 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, mengumpulkan data, hipotesis, pemecahan masalah.

5 Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya

6 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

7 Membuat kesimpulan

Sumber: Komalasari (2010: 59).

(32)

15

pemahaman dan pengembangan keterampilan yang lebih baik, (4)

keterampilan-keterampilan interpersonal dan kerja tim dapat terlatihkan, (5) memotivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, (6) meningkatkan hubungan antara pendidik peserta didik, dan (7) tingkat pembelajaran peserta didik meningkat (Nur, 2011: 33-34). Kelebihan lain model pembelajaran PBI menurut Trianto (2009: 96-97) yaitu: (1) realistik dengan kehidupan siswa, (2) konsep sesuai dengan kebutuhan siswa, (3) memupuk sifat inquiry siswa, dan (4) memupuk kemampuanProblem Solving.

Selain kelebihan tersebut, menurut Trianto (2009: 97) PBI memiliki beberapa kekurangan antara lain:

1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks. 2) Sulitnya mencari problem yang relevan.

3) Sering terjadimiss-konsepsi.

4) Konsumsi waktu dimana model ini memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses penyelidikan sehingga banyak waktu yang tersita untuk proses tersebut.

B. Kemampuan Berpikir Kreatif

(33)

16

menciptakan gagasan, mengenal kemungkinan alternatif, melihat kombinasi yang tidak diduga, memiliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang tidak lazim dan sebagainya.

Munandar (2009: 88- 90) mengatakan bahwa ciri-ciri dari kemampuan berpikir kreatif yang berhubungan dengan kognisi dapat dilihat dari kemampuan

berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal, dan keterampilan elaborasi. Penjelasan dari ciri-ciri beserta indikatornya yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kreatif tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Keterampilan Berpikir Lancar

Kelancaran berpikir merupakan proses di mana seseorang mampu

menghasilkan banyak gagasan atau pemecahan masalah dalam waktu yang cepat. Adapun indikator kelancaran berpikir menurut Guilford (dalam Munandar, 2009: 88) meliputi kemampuan untuk:

a. Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan

b. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal c. Selalu memberikan lebih dari satu jawaban

2. Keluwesan

(34)

17

yang berbeda-beda pula. Peserta didik mampu memberikan pertimbangan terhadap situasi yang berbeda dari yang diberikan orang lain kemudian dalam membahas situasi, siswa selalu mempunyai posisi yang berbeda atau bertentangan dengan mayoritas kelompok. Sehingga jika diberikan suatu masalah, biasanya siswa akan memikirkan cara yang berbeda untuk menyelesaikannya dan mampu mengubah arah berpikir secara spontan. Indikator dari keluwesan dari teori Guilford (dalam Munandar, 2009: 89) meliputi kemampuan:

a. Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi b. Dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda c. Mencari banyak alternatif

d. Mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran 3. Orisinalitas

Orisinalitas adalah kemampuan untuk mencetuskan gagasan atau

penyelesaian tentang suatu permasalahan dengan cara yang asli, gagasan tersebut sangat jarang atau bahkan belum pernah diungkapkan

sebelumnya. Definisi keterampilan berpikir orisinal antara lain: a. Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik

b. Memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri

(35)

18

4. Keterampilan Mengelaborasi

Mengelaborasi merupakan kemampuan untuk mengembangkan gagasan dan mengurai secara terperinci. Adapun indikator dari ketrampilan mengelaborasi dapat disebutkan sebagai berikut:

a. mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk b. menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu obyek, gagasan,

atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

Rose (1990: 324) menyebutkan bahawa pembelajaran cara berpikir dapat dilakukan dengan menggunakan tulisan. Setiyaningsih (2008: 99)

menambahkan keterampilan berpikir dapat diketahui atau diukur melalui bentuk-bentuk aktivitas seperti berbicara dan menulis. Dengan kemampuan belogika yang baik juga akan menunjukkan kemampuan menulis yang baik.

C. Tulisan Argumentatif

(36)

19

Widyamartaya (1993: 72) menggemukakan agar argumen baik dan kuat, diperlukan dua hal yaitu fakta–fakta atau alasan–alasan pendukungnya benar dan proses penalarannya tepat. Argumen yang baik menjadi anak tangga untuk menuju kepada keyakinan yang dapat dipertanggung jawabkan dan

pengetahuan yang benar. Aspek isi tulisan argumentatif mengacu pada teori argumen berdasarkan logika Toulmin, yang terdiri atas elemen pernyataan posisi (claim), data (grounds), jaminan (warrants), pendukung (backing), keterangan modalitas (modal qualifier), dan kondisi pengecualian (possible rebuttal) (Toulmin, 1979: 25). Setiyaningsih (2008: 99) mengungkapkan bahwa logika Toulmin dipilih karena teori ini mendorong untuk memberikan alasan secara mendalam.

Tabel 2. Ringkasan Elemen-elemen dalam Argumentasi No. Indikator

Berargumentasi

Deskripsi Fitur Linguistik

1 Claim(pernyataan posisi)

Argumen yang ditegaskan atau diajukan. Klaim juga dapat diartikan sebagai pernyataan yang mengungkapkan

“pendapat” atau pendirian”

seseorang tentang sesuatu ingin dibuktikan

Saya setuju dengan…

Saya mendukung….

Menurut saya …..sudah tepat……

2. Grounds(data) Bukti-bukti yang mendukung klaim

Saya tidak setuju….

Saya tidak sependapat

dengan….

Menurut saya…tidak sesuai…

3. Warrants(jaminan) Warrantsdapat dinyatakan sebagai sebuah prinsip, aturan, dan sejenisnya. Peranwarrants

sebagai jembatan penghubung antara elemenclaimsdan

grounds.

Saya setuju dengan

…karena…….

Mengapa saya

mendukung…..

karena.. .

Hal yang membuat saya tidak

setujuadalah…..

(37)

20

(pendukung) pembenaran maupun alasan

yang mendukungwarrants.

saya

alami…

Menurut apa yang terdapat di

buku….

Bila kita lihat fakta-fakta

tentang….

Dari teori yang saya

baca…

Saya pernah mendengar

tentang…

Fenomena/data/ fakta berikut ini

membuktikan…….

5. Modal Quallifier

(keterangan modalitas)

Kemampuan untuk menetapkan syarat-syarat dalam situasi seperti apakah sebuah argumen dapat dianggap benar

Kebanyakan… Biasanya… Selalu…

Kadang-kadang…

6. Possible Rebuttal

(kondisi pengecualian)

Kemampuan menyusun bantahan.

Saya tidak setuju dengan pendapat

Anda karena…

Saya tidak sependapat dengan

seluruh pernyataan

karena…

Saya tidak setuju dengan Anda

karena berdasarkan yang pernah

saya alami…

(38)

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap tahun pelajaran 2014/2015 bertempat di SMP Satya Dharma Sudjana, Lampung Tengah.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan yaitu kelasVII dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol

yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan, dan kelas VII

berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknikpurposive samplingyang ditentukan berdasarkan hasil rata-rata nilai UTS.

C. Desain Penelitian

(39)

22

Kelas Pretes Perlakuan Postes

I O1 X O2

II O1 O2

dengan metode diskusi, dan kelasVII (kelas eksperimen) diberi perlakuan

dengan menggunakan model pembelajaran PBI melalui metode diskusi. Selanjutnya kedua kelas diberikan tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam tulisan argumentatif.

Struktur desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: I = Kelas eksperimen (VII ) II = Kelas kontrol (VII )

X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran PBI. O1 =Pretest

O2 =Postest

Sumber: Dimodifikasi dari Riyanto (2001: 43)

Gambar 2. Desain PenelitianPretest-PostestKelompok Non Ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian adalah sebagai berikut: a. Membuat surat izin penelitian ke FKIP untuk SMP Satya Dharma

(40)

23

b. Melakukan observasi dan wawancara di SMP Satya Dharma Sudjana Lampung Tengah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang menjadi subjek penelitian.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa untuk setiap pertemuan.

e. Membuat instrumen penilaian berupa soalpretestdanpostest, dan angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran PBI.

f. Membuat 6 kelompok belajar yang anggotanya heterogen dan terdiri dari 5 siswa dengan cara menghitung peserta mulai 1 s/d 6, yang nomor 1 masuk ke kelompok 1, yang nomor 2 masuk ke kelompok 2 dan seterusnya. Dengan kriteria anggota kelompok terdiri dari laki-laki dan perempuan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan penelitian dilaksanakan denggan menggunakan model

pembelajaran PBI untuk kelas eksperimen, dan metode diskusi untuk kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan.

(41)

24

Kelas Eksperimen (Pembelajaran menggunakan model PBI)

a. Pertemuan Pertama

Tabel 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama

No. Skenario Pmbelajaran Sintaks Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pembukaan

a. Guru memberikan soalpretesttmateri peran manusia dalam pengelolaan

b. Guru memberikan

Apersepsi:

Dengan menyajikan gambar orang yang sedang memisahkan sampah organik dan sampah non organik.

Kemudian mengajukan

pertanyaan “Apakah

manfaat dari pemisahan sampah organik dan sampah non organik seperti

pada gambar?”

Motivasi:

Dengan mempelajari materi hari ini kita dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan manusia

a. Siswa mengerjakan soalpretestt

Tahap 1 (Guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah)

30 menit

(42)

25

2.

bersih.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.

.

Kegiatan Inti

a. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi wacana tentang pencemaran yang sering terjadi di sekitar kita, kemudian meminta siswa mencermati masalah yang ada pada LKS tersebut.

b. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar yang anggotanya

heterogen dan terdiri dari 4-5 siswa dengan cara menghitung peserta mulai 1 s/d 4, yang nomor 1 masuk ke kelompok 1, yang nomor 2 masuk ke kelompok 2 dan seterusnya

c. Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban dari permasalahan yang ada pada LKS bersama dengan anggota kelompoknya masing-masing.

d. Guru mendorong siswa dalam kegiatan diskusi untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah yang ada pada LKS melalui sumber buku-buku IPA yang tersedia serta

a. Siswa mencermati setiap masalah dan mengajukan dan duduk dengan kelompoknya.

c. Siswa mengerjakan LKS yang telah diterima.

d. Siswa mencari dan mengumpulkan

Tahap 2 (Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai)

Tahap 3 (Guru mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah)

(43)

26

3.

yang relevan.

e. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS yang telah

dikerjakan.

f. Guru meminta masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil yang telah dikerjakan.

g. Guru membimbing jalannya presentasi dan siswa

dipersilahkan bertanya kepada presentator mengenai hal-hal yang belum jelas.

h. Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap hasil jawaban mereka.

Kegiatan Penutup

a. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan

b. Guru menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas pada LKS ke meja guru.

f. Masing-masing perwakilan kelompok

mempresentasikan jawaban.

g. Siswa bertanya kepada presentator

h. Siswa mencatat hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

a. Siswa membuat kesimpulan

b. Siswa melaksanakan tugas membaca.

Tahap 5 (Guru membentu siswa merencanakan

menyiapkan hasil karya seperti laporan)

Tahap 6 (Guru membantu siswa melakukan refleksi dan mengevaluasi)

(44)

27

b Pertemuan Kedua

Tabel 4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua

No. Skenario Pembelajaran Sintaks Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1.

2.

Pembukaan

a. Guru memberikan

Apersepsi:

Dengan menyajikan gambar beberapa orang yang sedang menanam pohon mangrove di daerah pesisir. pohon mangrove di daerah peisir seperti

pada gambar?”

Motivasi:

Dengan

mempelajari materi hari ini kita dapat mengetahui upaya tetap lestari dan terhindar dari bencana seperti longsor, abrasi dan banjir bandang.

Tahap 2 (Guru

memotivasi siwa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah)

Tahap 1 (Guru menjelaskan

kompetensi yang ingin dicapai)

2 menit

2 menit

(45)

28

a. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi wacana tentang kerusakan lingkungan yang sering terjadi di sekitar kita, kemudian meminta siswa mencermati masalah yang ada pada LKS tersebut.

b. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar yang anggotanya heterogen dan terdiri dari 4-5 siswa dengan cara menghitung peserta mulai 1 s/d 4, yang nomor 1 masuk ke kelompok 1, yang nomor 2 masuk ke kelompok 2 dan seterusnya.

c. Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban dari permasalahan yang ada pada LKS bersama dengan anggota kelompoknya masing-masing.

d. Guru mendorong siswa dalam yang ada pada LKS melalui sumber buku-buku IPA yang tersedia serta sumber-sumber lain yang relevan.

e. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS yang telah

a. Siswa mencermati setiap masalah dan mengajukan ide jawaban dari masalah yang ada pada wacana.

b. Siswa

mengondisikan diri dan duduk dengan teman

kelompoknya.

c. Siswa menerima LKS dari guru kemudian mengerjakan LKS yang telah diterima.

d. Siswa mencari dan mengumpulkan

Tahap 3 (Guru mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar)

Tahap 4 (Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan penjelasan dari pemecahan masalah)

Tahap 5 (Guru

membantu siswa dalam merencanakan

1 menit

2 menit

20 menit

(46)

29

3.

dikerjakan.

f. Guru meminta masing-masing perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang telah dikerjakan.

g. Guru membimbing jalannya presentasi yang belum jelas.

h. Guru membantu siswa untuk melakukan evaluasi terhadap jawaban mereka.

Kegiatan Penutup

a. Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan

b. Guru memberikan soalPostestt.

c. Guru memberikan angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran PBI

LKS ke meja guru.

f. Masing-masing perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil pemecahan masalah yang telah dikerjakan secara bergantian.

g. Siswa bertanya kepada presentator.

h. Siswa mencatat hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

a. Siswa membuat kesimpulan

b. Siswa mengerjakan soalpostestt.

c. Siswa mengisi angket

menyiapkan karya seperti laporan)

Tahap 6 (Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi)

(47)

30

Kelas Kontrol (Pembelajaran dengan metode diskusi)

a. Pertemuan Pertama

Tabel 5. Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan Pertama

No. Skenario Pembelajaran Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1.

2.

Pembukaan

a. Guru memberikan soal

pretesttentang peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan kepada siswa

b. Guru Guru memberikan

Apersepsi:

Tentang materi pencemaran dengan menyajikan gambar orang yang sedang memisahkan sampah organik dan sampah non organik.

Kemudian mengajukan

pertanyaan “Apakah

manfaat dari pemisahan sampah organik dan sampah non organik

seperti pada gambar?”

Motivasi:

Dengan mempelajari materi hari ini kita dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan manusia untuk

a. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar yang anggotanya

a. Siswa mengerjakan soalpretest.

b. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru.

a. Siswa bergabung dengan kelompoknya

30 menit

5 menit

5 menit

(48)

31

heterogen terdiri 4-5 siswa dengan cara menghitung peserta 1 samapi 6, yang nomor 1 masuk dalam kelompok 1, yang nomor 2 masuk dalam kelompok 2 dan seterusnya.

b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing siswa tentang peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

c. Guru menjelaskan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran lingkungan.

d. Guru meminta siswa untuk mempelajari LKS materi pencemaran yang telah dibagikan kepada setiap siswa untuk memecahkan masalah pada LKS.

e. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan secara mandiri dan memberikan siswa kesempatan untuk bertanya.

f. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dan

mempresentasikannya.

g. Guru memberikan penjelasan dan penegasan lebih lanjut serta memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum

dipahami.

b. Siswa menerima LKS dari guru.

c. Siswa memperhatikan dan mencatat

penjelasan dari guru.

d. Siswa mempelajari LKS.

e. Siswa mengerjakan LKS secara mandiri.

f. Siswa

mempresentasikan hasil.

(49)

32

3. Penutup

a. Guru meminta siswa membuat kesimpulan.

b. Guru menugaskan siswa membaca materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya dan menutup kegiatan pembelajaran

a. Siswa membuat kesimpulan.

b. Siswa melaksanakan tugas membaca.

10 Menit

5 menit

b Pertemuan kedua

Tabel 6. Langkah-Langkah Pembelajaran Kelas Kontrol Pertemuan Kedua

No. Skenario Pembelajaran Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

1. Pembukaan

c. Guru memberikan

Apersepsi:

Dengan menyajikan gambar beberapa orang yang sedang menanam pohon mangrove di daerah pesisir.

Kemudian mengajukan

pertanyaan “Apakah

manfaat dari kegiatan penanaman pohon mangrove di daerah peisir

seperti pada gambar?”

Motivasi:

Dengan mempelajari materi hari ini kita dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan sehingga lingkungan kita tetap lestari dan terhindar dari bencana seperti longsor, abrasi dan banjir bandang.

a. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru.

5 menit

(50)

33

2. Kegiatan Inti

a. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok belajar yang anggotanya heterogen terdiri 4-5 siswa dengan cara menghitung peserta 1 samapi 6, yang nomor 1 masuk dalam kelompok 1, yang nomor 2 masuk dalam kelompok 2 dan seterusnya

b. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing siswa tentang materi peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi kerusakan lingkungan.

c. Guru menjelaskan peran manusia dalam

pengelolaan lingkungan untuk mengatasi kerusakan lingkungan

d. Guru meminta siswa untuk mempelajari LKS materi peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang telah dibagikan kepada setiap siswa untuk memecahkan masalah pada LKS.

e. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan secara mandiri dan memberikan siswa kesempatan untuk bertanya.

f. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dan mempresentasikannya.

g. Guru memberikan penjelasan dan penegasan lebih lanjut serta

memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal yang belum

dipahami.

a. Siswa bergabung dengan teman kelompoknya

b. Siswa menerima LKS dari guru.

c. Siswa

memperhatikan dan mencatat penjelasan dari guru.

d. Siswa mempelajari LKS.

e. Siswa mengerjakan LKS secara mandiri.

f. Siswa

mempresentasikan hasil.

g. Siswa

(51)

34

3. Penutup

a. Guru meminta siswa membuat kesimpulan dari peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi kerusakan lingkungan.

b. Guru memberikan soal

postestt

a. Siswa membuat kesimpulan.

b. Siswa mengerjakan soalpostestt

5 menit

20 menit

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini dapat digambarkan melalui tabel 7.

Tabel 7. Jenis Data, Instrumen yang Digunakan, Waktu Pengambilan Data, dan Analisis Data

Jenis Data Instrumen Waktu Analisis Data Kuantitatif:

1. Kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan argumentatif

- Tes tertulis:

PretestPostest

- Sebelum Pembelajaran (Pertemuan 1)

- Akhir Pembelajaran (Pertemuan 2)

- Akhir kegiatan pembelajaran (Pertemuan 2)

Persentase

1. Jenis Data

Pada penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif yang diuraikan sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

(52)

35

tulisan argumentatif dalampretestdanpostest. Kemudian nilaipretest

danpostestdihitung nilai peningkatan yang dicapai (N-gain).

b. Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data tanggapan siswa mengenai model pembelajaran PBI yang diperoleh melalui angket.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

A. Data Kuantitatif

a. PretestdanPostest

Data kemampuan berpikir kreatif siswa berupa tulisan argumentatif didapatkan dari nilaipretest,postestdan N-gain. Pemberianpretest

dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, danpostest

dilakasanakan pada akhir kegiatan pembelajaran.Pretestdan

postestsama-sama diberikan pada kelas kontrol eksperimen.

Pretest, danpostestyang diberikan berupa soal uraian sebanyak 10 soal yang dikerjakan dalam waktu 20 menit

B. Data Kualitatif

a. Angket

Angket berisi tanggapan siswa terhadap model pembelajaran PBI.

Angket berisi 10 pernyataan. Siswa memberikan tanda “√” pada kolom

setuju jika siswa setuju dengan pernyataan, dan memberikan tanda “√”

(53)

36

Tabel 8. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran PBI

No. Pernyataan

Alternatif Jawaban

Setuju Tidak

Setuju 1. Penerapan model Problem Based Instruction

dalam pembelajaran membuat saya optimis pada setiap solusi masalah yang saya temukan 2. Dengan diterapkannya model Problem Based

Instruction membuat saya semakin malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3. Setiap maslah yang saya temui tidak

mempengaruhu kehidupan pribadi saya. 4. Penerapan model Problem Based Instruction

melatih saya untuk menyelesaikan masalah secara efisien dan efektif

5. Belajar biologi dengan menggunakan model Problem Based Instruction menyulitkan saya untuk mencari solusi-solusi dalam menyelesaikan masalah.

6. Saya lebih senang belajar biologi dengan menggunakan model Problem Based Instruction 7. Pembelajaran biologi dengan model Problem

Based Instruction membuat saya menjadi bosan. 8. Pembelajaran menggunakan model Problem

Based Instruction memudahkan saya untuk berdiskusi menyelesaikan masalah.

9. Model Pembelajaran Problem Based Instruction membuat saya dapat memaknai pentingnya menyelesaikan suatu masalah.

10. Mengerjakan soal-soal biologi yang berbentuk masalah membuat say menjadi jenuh dan bosan.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif yang berupa nilaipretest,postest, N-gain pretest postest, danN-gainindikator berfikir kreatifpretestdanpostestyang dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

S = R

(54)

37

Keterangan:

S : nilai yang diharapkan

R : jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N : jumlah skor maksimum dari tes tersebut

(Purwanto, 2008: 112).

Cara menghitung nilai peningkatan yang dicapai (N-gain) menggunakan rumus Hake (1999:1) yaitu:

Keterangan:

N-gain = average normalized gain =rata-rataN-gain Spost= postscore class averages =rata-rata skorpostest

Spre =prescore class averages =rata-rata skorpretest

Smax =maximum score =skor maksimum Tabel 9. KriteriaN-gain.

N-gain Kriteria

g> 70 70 >g> 30

g< 30

Tinggi Sedang Rendah

Sumber: Zaidah dan Syamsu (2014: 20).

Nilaipretest,postest, dan N-gain dari kedua kelas (kontrol dan eksperimen) kemudian dianalisis menggunakan uji normalitas untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Kemudian dilakukan uji homogenitas untuk meyakinkan bahwa data dari sampel yang digunakan berasal dari populasi yang sama (homogen). Jika bersifat homogen maka dilakukan uji t untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Apabila data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen maka dilakukan ujiMann-Whitney U.

(55)

38

a. Uji Normalitas

Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan ujiLillieforsyang dihitung

menggunakan program SPSS versi 17. 1). Hipotesis

H : Sampel berdistribusi normal H : Sampel tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria pengujian:

Jika Lhitung< Ltabel, maka H0diterima, dan

Jika Lhitung≥ Ltabel, maka H0ditolak (Hafizah, 2014: 7). b. Uji Homogenitas

Setelah data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varians dengan cara uji Fisher (uji F) menggunakan program SPSS versi 17.

1) Hipotesis Pengujian

: = (Varians data homogen) : ≠ (Varians data tidak homogen) 2) Rumus Uji Fisher

F=

Keterangan: = Varians terbesar = Varians terkecil 3) Taraf Signifikansi

(56)

39

4) Kriteria Pengujian

a) Jika nilai < nilai , maka diterima. b) Jika nilai > nilai , maka ditolak. (Ruseffendi, 1998: 295).

c. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17. 1).Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Data memiliki varians yang sama (homogen) maka dilanjutan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan program SPSS versi 17.

a. Hipotesis

H0= Rata-rata N-gainkedua sampel sama

H1= Rata-rata N-gainkedua sampel tidak sama

b. Kriteria Uji

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabelmaka Ho ditolak.

(Pratisto, 2004:13).

2).Uji Perbedaan Dua Rata-rata

(57)

40

a. Hipotesis

H0= rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen sama dengan

kelompok kontrol.

H1= rata-rata N-gainpada kelompok eksperimen lebih tinggi

dari kelompok kontrol. b. Kriteria Uji :

- Jika–ttabel< thitung< ttabel, maka Ho diterima

- Jika thitung< -ttabelatau thitung> ttabel, maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004:10).

3). Uji U (UjiMann-Whitney U)

Karena pada uji normalitas data tidak berdistribusi normal maka pengujian hipotesis tidak bisa melalui uji t melainkan dilakukan dengan ujiMann- Whitney U

a. Hipotesis

H0= Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan

antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

H1= Terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol. b. Kriteria Uji

Jika P-value>0,05 maka diterima H0

(58)

41

2. Data Kualitatif

a. Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran PBI

Data tanggapan siswa terhadap penerapan model PBI didapatkan melalui angket yang disebarkan kepada siswa kelompok eksperimen di akhir kegiatan pembelajaran karena dalam pembelajarannya kelas ini menggunakan model pembelajaran PBI. Angket digunakan untuk melihat seberapa besar penerimaan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan (model pembelajaran PBI). Angket berisi 10

pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan positif dan 5 pernyataan negatif.Siswa memberikan tanda “√” pada kolom setuju jika siswa

setuju dengan pernyataan, dan memberikan tanda “√” pada kolom tidak

setuju jika tidak setuju dengan pernyataan pada angket.

Pengolahan data angket tanggapan siswa dilakukan sebagai berikut: 1. Menghitung skor angket pada setiap jawaban sesuai dengan

ketentuan pada tabel berikut. Tabel 10. Skor Perjawaban Angket

Sifat Pernyataan Skor

1 0

Positif S TS

Negatif TS S

Keterangan: S = setuju

TS = tidak setuju

(59)

42

Tabel 11. Tabulasi Data Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran PBI

No.Pertanyaan

3. Menghitung persentase skor angket dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

NP = R

SM x 100%

Keterangan:

NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor yang diperoleh

SM = skor maksimum dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap (Purwanto, 2008: 102).

4. Menafsirkan tanggapan siswa terhadap siswa terhadap penerapan model pembelajaran PBI sesuai kriteria Hendro (dalam Sari, 2009: 37) pada tabel berikut.

Tabel 12. Kriteria tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran PBI

Persentase (%) Kriteria

100 Semuanya

76-99 Sebagian Besar

51-75 Pada Umumnya

50 Setengahnya

26-49 Hampir Setengahnya

1-25 Sebagian Kecil

0 Tidak Ada

(60)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran PBI berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam tulisan

argumentatif siswa pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

2. Lebih dari 87% siswa memberikan tanggapan positif terhadap

penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction(PBI) pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti sebaiknya lebih memperhatikan kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran PBI agar memperoleh hasil penelitian yang sesuai.

(61)

58

berpikir kreatif siswa pada materi pokok peran manusia dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Bagi siswa sebaiknya lebih aktif bertanya dan mencari informasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga berpeluang meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

(62)

DAFTAR PUSTAKA

Achdadiat, R. 2015.Keterampilan Berpikir Kreatif Melalui Pendekatan Terpadu. (Online). (http://www.academia.edu/, diakses pada 14 Juni 2015; 09.03 WIB). 18 hlm.

Arends, R. 2008.Learning To Teach(penerjemah Helly Prajitno dan Sri Mulyatini). Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 371 hlm.

Arikunto, S. 2007.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 308 hlm.

Hafizah, E. 2014.Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data.(Online).

(https://www.academia.edu/, diakses pada 9 Maret 2015; 01.19 WIB). 10 hlm.

Hake, R.R. 1999.Analyzing Change/Gain Scores.Woodland Hills: Dept. Of Physics, Indiana University. [Online]. (http://www.physics.

indiana.du/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf, diakses 8 Maret 2015; 23.20 WIB). 3 hlm.

Hartati, T. 2010. Penerapan Pendekatan Conferencing dalam Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar. (Online).

(http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/C%2020FPBS/JUR.%20PEND.% 20BHS.%20DAN%20SASTRA%20INDONESIA/, diakses pada 4 Maret 2015; 11.08 WIB). 11 hlm.

Ibrahim, M dan M. Nur. 2000.Pembelajaran Berdasarkan Masalah. UNESA-University Press. Surabaya. 122 hlm

Ismaimuza, D. 2013. Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Siswa SMP Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik Kognitif.Jurnal Teknologi. Vol 63, No 2, 33. Semarang. 8 hlm. Keraf, G. 1992.Argumentasi dan Narasi.Gramedia Pustaka. Jakarta. 224 hlm. Komalasari, K. 2010.Pembelajaran Kontekstual. Refika Aditama. Bandung. 143

(63)

60

M.P.I. 2011.Creativity and Prosperity. The Global Creativity Index. (Online). (http:// martinprosperity.org/media/GCI%20Report%20Sep%202011. Dpdf. diakses pada Rabu, 18 Juni 2015; 11.30 WIB). 54 hlm.

Munandar, S.C.U. 2002.Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 424 hlm Munandar, S.C.U. 2009.Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka

Cipta. Jakarta. 286 hlm

Nur, M. 2011.Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat Sains. University Press. Surabaya. 194 hlm.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013.Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud. Jakarta. 7 hlm.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta. 254 hlm.

Preetha, R. 1999. Problem Based Learning in Undergraduate Education.Journal of Chemical Education. Vol. 7 No. 8, 11-12. Semarang. 8 hlm.

Purwanto. 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Surakarta. 169 hlm. Riyanto, Y. 2001.Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC. Surabaya. 318 hlm Rose, M. 1990.Critical Strategies for Academic Writing. Bedford Books of St.

Martin’s Press.Boston. 252 hlm.

Ruseffendi. 1998.Statistika Dasar Untuk Pelatihan Pendidikan. IKIP Bandung Press. Bandung. 185 hlm.

Sabaerti, A., M. Arsyad, dan S. Ridwan. 1988.Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga. Jakarta. 247 hlm.

Sari, M.K. 2009.Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Brosur Terhadap

Kemamapuan Berpikir Kritis Siswa (skripsi).Universitas Lampung. Bandar Lampung. 132 hlm.

Setiyaningsih, Y. 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentatif dan Keterampilan Berpikir Kritis Berbahasa Indonesia Mahasiswa Melalui Model Pembelajaeran Berdasarkan Logika Toulmin.Educationist. Vol. 11 No. 2, 99. Semarang. 7 hlm.

Subegti, D.A. 2009.Penerapan Model Problem Instruction (PBI) untuk

(64)

61

Pembelajaran Lingkaran (skripsi).Universitas Negeri Malang. Malang. 157 hlm.

Sukmadinata, N. S., dan S. Erliany. 2012.Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi.Refika Aditama. Bandung. 342 hlm.

Toulmin, S., R. Richard, dan J. Allan. 1979.An Introduction to Reasoning. Macmillan Publisher. New York. 480 hlm.

Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).PT. Fajar Interpratama Mandiri. Jakarta. 367 hlm.

Trianto. 2010.Model Pembelajaran Terpadu (Integrate Curricula Model) dalam Teori dan Praktik. Prestasi Pustaka. Jakarta. 290 hlm.

Widyamartaya. 1993.Seni Menuangkan Gagasan.Kanisius. Yogyakarta. 276 hlm.

Zaidah, M.P., dan Syamsu. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division Berbantuan Media Kartu Alir Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tomini.

Gambar

Tabel 1. Langkah-Langkah PBI
Tabel 2. Ringkasan Elemen-elemen dalam Argumentasi
Gambar 2. Desain Penelitian Pretest-Postest Kelompok Non Ekuivalen
gambar orang yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia dan Mesir tidak ada perjanjian pengiriman tenaga kerja ataupun MoU (Memorandum of Understanding) yang layaknya dilakukan Indonesia dengan negara tujuan

Perilaku cuci tangan pakai sabun bukan merupakan perilaku yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya. Rendahnya perilaku cuci.. tangan pakai sabun dan

PERSOALAN PEMENUHAN 24 JAM TATAP MUKA BAGI GURU AGAMA / PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN / KESENIAN DAN IPS SEBAGAI. PRASYARAT PENCAIRAN TUNJANGAN PROFESI MENDAPAT TINDAK LANJUT

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel inflasi, investasi, dan PDRB yang berpengaruh terhadap besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota

Begitu juga dengan kebiasaan Ibunya di malam hari yang selalu duduk dan merenung di bawah pohon depan rumahnya sambil memohon kepada “Mbah Ibu Bumi Bapa Kuasa” yang diyakini

Oleh karena itu,usaha yang perlu dilakukan PT Karunia Alam Segar untuk menurunkan cacat (defect ) pada proses produksi packing noodle adalah melakukan kontrol

Jika anda memilih pilihan ini, maka konfigurasi yang telah diatur sebelumnya akan disimpan dalam bentuk file script yang berisi perintah-perintah untuk membuat database.. Anda