• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101799 DELITUA KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101799 DELITUA KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA

PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD NEGERI 101799 DELITUA KAB. DELI SERDANG

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidkan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH:

SHELLA MIRANDA ZULVI NIM. 1123111085

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

SHELLA MIRANDA ZULVI, 1123111085, “UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE PADA PELAJAR IPS KELAS IV SDN 101799 DELITUA KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016”

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan Model example non example di kelas IV SD Negeri 101799 Delitua Kab. Deli Serdang T.A 2015/2016. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran example non example dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas IV pada pelajaran IPS dengan pokok bahasan Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi tahun ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 101799 Delitua di kelas IV pada semester genap T. A 2015/ 2016 dengan 28siswa. Terdiri dari 15 siswa laki- laki dan 13 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi motivasi belajr siswa dan angket pada awal dan akhir siklus. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Penelitian ini terdiri dari tahap awal dan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Masing- masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan pada tahap awal melalui angket diperoleh nilai rata- rata siswa sebesar 36,42 dan ketuntasan klasikal 17,45%. Selanjutnya pada akhir siklus I diperoleh nilai rata- rata siswa sebesar 56,91 dan ketuntasan klasikal 21,42%. dan. Pada akhir siklus II nilai rata- rata siswa sebesar 80,46 dan ketuntasan klasikal sebesar 92,85%)

(6)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Hakikat Belajar ... 8

2.1.2 Pengertian Belajar ... 8

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar... 10

2.2 Pengertian Motivasi Belajar ... 11

2.2.1 Ciri-ciri Motivasi Dalam Belajar ... 12

2.2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ... 13

2.2.3 Bentuk- bentuk motivasi di sekolah ... 14

2.2.4 Model Pembelajaran ... 14

2.2.5 Prinsip Model Pembelajaran Examples Non Examples ... 18

2.2.6 Langkah – langkah model Example non Example ... 19

2.2.7 Kelebihan dan kekurangan model Example non Example ... 20

2.3 Ilmu Pengetahuan Sosial ... 20

2.3.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 20

2.3.2. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ... 21

2.3.3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS ... 21

2.3.4. Materi Pembelajaran ... 22

2.4 Kerangka Berfikir ... 25

2.5 Hipotesis ... 26

BAB III MODEL PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

(7)

vi

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 27

3.4 Devenisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Desain Penelitian ... 28

3.6 Prosedur Penelitian... 29

3.6.1 Siklus I ... 29

3.6.2 Siklus II ... 32

3.7 Evaluasi Pelaksanaan ... 34

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.8.1 Pemberian Skor Data ... 36

3.9 Teknik Analisis Data ... 36

3.10 Jadwal Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.1.1 Deskripsi Penelitian Awal ... 39

4.1.2 Deskripsi Siklus I Pertemuan I ... 42

4.1.3 Deskripsi Siklus I Pertemuan II ... 48

4.1.4 Deskripsi Siklus II Pertemuan I ... 54

4.1.5 Deskripsi Siklus II Pertemuan II ... 59

4.2 Pembahasan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Saran ... 72

(8)

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 37

2. Tabel 4.1 Hasil Angket Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 40

3. Tabel 4.2 Presentase Motivasi Belajra Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi Siklus I Pertemuan I ... 44

4. Tabel 4.3 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Selama Siklus I

Pertemuan I ... 46

5. Tabel 4.4 Presentase Motivasi Belajra Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi Siklus I Pertemuan II ... 50

6. Tabel 4.5 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Selama Siklus I

Pertemuan II... 52

7. Tabel 4.6 Presentase Motivasi Belajra Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi Siklus II Pertemuan I ... 56

8. Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Selama Siklus II

Pertemuan I ... 58

9. Tabel 4.8 Presentase Motivasi Belajra Siswa Berdasarkan Lembar

Observasi Siklus II Pertemuan II ... 61

10. Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Guru Mengajar Selama

Siklus II Pertemuan II ... 63

11. Tabel 4.10 Hasil Angket Belajar Siswa Pada Kondisi Akhir Siklus ... 64

12. Tabel 4.11 Hasil Keseluruhan Presentase Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan Lembar Obsevasi ... 66

13. Tabel 4.12 Rekapitulasi Presentase Hasil Penelitian Berdasarkan Lembar

Observasi ... 67

14. Tabel 4.13 Rekap Hasil Penelitian Berdasarkan Lembar Angket ... 69

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Contoh Perkembangan Teknologi Produksi ... 22

2. Gambar 2.2 Contoh Perkembangan Teknologi Komunikasi ... 23

3. Gambar 2.3 Contoh Perkembangan Teknologi Transportasi ... 24

4. Gambar 3.1 Siklus PTK Model Kemmis & Mc. Taggart ... 29

5. Gambar 4.1 Pamplet Sekolah ... 39

6. Gambar 4.2 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran ... 43

7. Gambar 4.3 Guru menjelaskan materi gambar ... 49

8. Gambar 4.4 Siswa mengerjakan soal latihan ... 50

9. Gambar 4.5 Gambar media yang telah dikelompokan siswa ... 55

10. Gambar 4.6 Siswa sedang menyusu gambar acak yang diberikan guru ... 60

11. Grafik 4.1 Presentasi Observasi Motivasi Siklus I Pertemuan I ... 45

12. Grafik 4.2 Presentasi Observasi Motivasi Siklus I Pertemuan II ... 52

13. Grafik 4.3 Presentasi Observasi Motivasi Siklus II Pertemuan I ... 57

14. Grafik 4.4 Presentasi Observasi Motivasi Siklus II Pertemuan II ... 62

15. Grafik 4.5 Rata-rata Motivasi Kelas Pada Siklus I Pertemuan I & II Siklus II pertemuan I & II ...68

17. Grafik 4.6 Hasil Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Saat Kodisi awal dan akhir …...69

(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 74

2. Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas IV-A ... 101

3. Lampiran 3 Lembar Observasi Guru ... 103

4. Lampiran 4 Tabel Presentase Belajar Siswa Berdasarkan Nilai Observasi... 104

5.Lampiran 5 Hasil Angket Motivasi Siswa ... 108

6. Lampiran 6 Hasil Observasi Motivasi Siswa ... 110

7. Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ... 114

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Ρembelajaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan

segala tingkah laku dan kebutuhannya. PS berkaitan dengan cara manusia

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kejiwaannya, memamfaatkan sumberdaya yang ada dipermukaan bumi, mengatur

kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka

mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, PS mempelajari,

menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam

konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat. Кajian tentang

masyarakat dalam IPS dapat dilakukan dalam lingkungan yang terbatas, yaitu

lingkungan sekitar sekolah atau siswa dan siswi atau dalam lingkungan yang luas,

yaitu lingkungan negara lain, baik yang ada di masa sekarang maupun di masa

lampau. Ρroses interaksi terjadi di sekolah antara peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa

yang saling bertukar informasi. Pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada

pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek

teoritis keilmuannya, tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji

gejala, dan masalah sosial masyarakat, yang bobot dan keluasannya disesuaikan

dengan jenjang pendidikan masing-masing. Melalui mata pelajaran IPS ini

diharapkan siswa bisa bergaul dan berinteraksi dengan orang lain serta bisa

berkomunikasi dengan baik dengan manusia lainnya. Selain itu, pembelajaran IPS

(12)

2

mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke masyarakat serta berhasil

mencapai tujuan hidupnya. Dalam hal ini, sangat penting diajarkannya

pembelajara IPS sejak dini, agar dapat menjadi pondasi awal yang kokoh dalam

membentuk kepribadian seseorang yang dapat bersosialisasi dn memiliki rasa

kepedulian terhadap sesama.Dengan demikian siswa dan siswi yang mempelajari

IPS dapat menghayati masa sekarang dengan dibekali pengetahuan tentang masa

lampau umat manusia. Oleh karena itu, guru IPS harus sungguh-sungguh

memahami apa dan bagaimana bidang studi IPS itu.

Pelajaran IPS adalah ilmu yang pembahasannya sangat luas dan penting

pada kehidupan kita. Untuk mempelajari materi ini di perlukan beberapa Model

bervariasi dan keterrampilan guru dalam menggunakan media yang menarik

dalam pengajarannya, dikarenan pada umumnya pelajaran IPS merupakan mata

pelajaran yang membosankan karena mayoritas isinya berupa bacaan dan

penjelasan-penjelasan. Sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti

pelajaran yang dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS. Selain itu, dalam

mengajarkan pelajaran IPS sering kita ketahui biasanya guru cenderung

menggunakan Model ceramah dalam menjelaskan materinya yang membuat siswa

cepat bosan dan malas mempelajari IPS, bahkan ada juga di antara siswa yang

merasa ngantuk dan kurang bergairah ketika guru menjelaskan pelajaran IPS.

Terlebih lagi guru jarang menggunakan media yang menarik sehingga siswa

merasa bosan.Bahkan sama sekali tidak menggunakan media dan hanya

berpedoman menggunakan buku pelajaran yang di sediakan pihak sekolah saja.

Dalam hal ini, sangat diperlukan adanya keterampilan guru dalam mengajar yang

(13)

3

IPS, yaitu guru harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat serta media

yang menarik agar siswa termotivasi dalam pembelajaran IPS. Model

pembelajaran yang baik harus disesuaikan dengan karakter dan kondisi siswanya.

“Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru

dalam melaksanakan pembelajaran” (Aris Shoimin,2014:24).

Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang

paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih

model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat

materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

Untuk memilih model yang cocok digunakan sangat dipengaruhi oleh sifat dari

materi yang akan diajarkan, dan juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai

dalam pengajaran tersebut serta tingkat kemampuan peserta didik. Oleh karena itu,

guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai keterampilan mengajar,

agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang beraneka ragam dan lingkungan

belajar agar tercpainya tujuan dari pembelajaran tersebut. Adapun model

pembelajaran yang dapat digunakan dalam pengajaran IPS yang dapat membuat

siswa termotivasi ada bermacam-macam dan diantaranya adalah model

pembelajaran example non example. Model Pembelajaran Example Non Example

atau juga biasa disebut example and non-example merupakan model pembelajaran

yang menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pelajaran.

Model example non exampel juga merupakan Model yang mengajarkan pada

siswa untuk belajar mengerti dan menganalisis sebuah konsep. Dengan

menggunakan media gambar siswa diharapkan akan lebih termotivasi dan lebih

(14)

Model Example non Example adalah Model yang menggunakan media gambar

dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk

belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang

terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan.(Miftahul Huda:2014)

Strategi yang diterapkan dari Model ini bertujuan untuk mempersiapkan

siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non

example dari suatu definisi konsep yang ada. Example memberikan gambaran

akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas,

sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah

contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. Penggunaan media gambar ini

disusun dan dirancang agar anak dapat menganalisis gambar tersebut menjadi

sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.

Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan

pada konteks analisis siswa terhadap gambar yang ditunjukan.

Model Pembelajaran Example Non Example menggunakan gambar dapat

melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana adalah poster. Gambar

yang kita gunakan haruslah jelas dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak

yang berada di belakang dapat juga melihat dengan jelas.

Oleh karena itu, penulis mencoba menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Examples Non Examples sebagai solusi terhadap rendahnya

motivasi belajar siswa. Diharapkan, model pembelajaran ini dapat meningkatkan

mutu pendidikan di sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menjadikan masalah ini

(15)

5

motivasi belajar siswa dengan menggunakan Model Example Non Example pada

pelajaran IPS di kelas IV SDN 101799 Delitua Kab. Deli Serdang 2015/ 2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah

sebagai berikut :

1. Siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran yang dapat

menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS.

2. Guru cenderung menggunakan Model ceramah dalam pembelajran IPS.

3. Guru jarang menggunakan media yang menarik sehingga siswa merasa bosan.

4. Sebaguan siswa merasa ngantuk dan kurang bergairah ketika guru

menjelaskan pelajaran IPS.

1.2.Batasan Masalah

Adapun batasan penelitian ini yaitu “Upaya meningkatkan motivasi

belajar siswa dengan menggunakan Model Example Non Example pada pelajaran

IPS di kelas IV pada Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan

Transportasi SDN 101799 Delitua Kab. Deli Serdang 2015/ 2016”.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan model pembelajaran example non example dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS Materi Perkembangan

Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasidi kelas IV SDN 101799 Kec.

(16)

1.4.Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS melalui Model

Example non-Example pada kelas IV Materi Perkembangan Teknologi Produksi,

Komunikasi, dan Transportasi di SD Negeri 101799 Delitua Kab. Deli Serdang.

1.5.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi siswa

Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar,

mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif dan menggali serta mengembangkan

potensi yang ada dalam dirinya untuk meraih keberhasilan belajar yang optimal.

b. Bagi guru

Example non example dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model

pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk melakukan pembelajaran IPS.

c. Bagi sekolah (SDN 101799 Delitua)

Sebagai panduan inovatif model example non example yang selanjutnya

diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dan diharapkan dapat

menghasilkan mutu lulusan yang berkualitas sehingga lulusannya dapat diterima

(17)

7

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneleti dalam rangka mencari tahu

tentang dampak penggunaan Model example non example dari pembelajaran IPS

dalam motivasi belajar siswa.

e. Bagi peneliti lanjut

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

pembanding yang akan meneliti ulang kajian yang memiliki judul penelitoan yang

(18)

71 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdaasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti sisimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Example non Example dapt meningkatkan

motivasi belajar siswa pada pelajaran IPS materi pokok Perkembangan teknologi

produksi, komunikasi dan transportasi di kelas IV SDN 101799 Delitua Kab. Deli

Serdang T.A 2015/2016.

1. Hasil angket motivasi belajar siswa pada kondisi awal adalah sekitar 5 orang

(17,85%) yang mempunyai motivasi sedang dari jumlah siswa 28 orang.

Sedangkan pada akhir siklus II mengalami penigkatan sebanyak 25 orang

(89,26%)

2. Pada siklus I pertemuan I hasil observasi motivasi siswa yeng termotivasi

dengan nilai minimum 70,00 adalah 0 orang dan memiliki kriteria motivasi yang

rendah. Namun motivasi siswa mengalami peningkatan sedikit pada sklus I

pertemuan II yaitu 6 orang termotivasi atau 21,42%. Maka dari itu peneliti perlu

melakukan siklus II.

3. Setelah diadakan siklus II terjadi peningkatan hasil observasi siswa pada

pertemuan I yaitu sekitar 20 siswa yang termotivasi atau sekitar 70,42%. dan pada

pertemuan II memiliki peningkatan sebesar 26 siswamemiliki kriteria sangat

tinggi, tinggi dan sedang atau sekitar (92,85%).

4. Hasil dari observasi guru mengalami peningkatakan dimulai dari Siklus I

pertemuan I dengan nilai 38 (63%), pertemuan kedua 42 (70%), dan pada siklus II

(19)

72

Dengan demikian, dari data tersebut dapat sisimpulkan bahwa model

pembelajaran Example non Example dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

pada pelajaran IPS dengan materi ajar Perkembangan teknologi produksi,

komunikasi dan trsanportasi dikelas IV SD Negeri 101799 Delitua Kab. Deli

Serdang

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka

diberikan bebrapa saran agar terciptanya pembelajaran yang lebih efektif dan

efisien. Berikut beberapa saran tersebut :

1. Kepada guru diharapkan untuk menggunakan model atau Model pembelajran

yang melibatkan siswa secara aktif dalam prose pembelajaran, salah satunya dari

banyak contoh model pembelajaran adalah model example non example.

2. Untuk kepala sekolah kiranya dapat memperhatikan ke efektifan proses

pembelajran yang dilakukan guru kelas dengan carra menyiapkan perencanaan

yang kratif dan inovatif yaitu mulai menerapkan proses pembelajaran yang

menggunakan model atau Model pembelajaran dengan tujuan agar terciptanya

kembali motivasi belajar siswa

3. Kepada peneliti lebih lanjut semoga dapat bermanfaat dan dapt melanjutkan

penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baij sehingga dapat dijadikan

(20)
(21)

74

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosmala.2014. Profesionalisme Guru Melalui Tindakan Penelitian Kelas.Medan:Pasca Sarjana Unimed

Djamarah, Syaiful 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta : Rineka Cipta

Gunawan, Rudi.2011.Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi.Bandung: Alfabeta

Huda, Miftahul.2014.Model-model pengajaran dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Pelajar

Irham, Muhammad.2013. Psikologi Pendidikan:Teori dan Aplikasi dalam proses pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Media Persada

Khairani, Makmum. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Purwanto, Ngalim. 2014. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sardiaman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers

Shomin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Trianto.2011. Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Bumi Aksara

http:/ratripgsd.blogspot.co.id/2013/04/kelas-iv-perkembangan-teknologi.html (diakses 11 Januari 2015)

(22)

Referensi

Dokumen terkait

mda dasl@kat sungai Jambua. Bcrdasrkm kel,*insn ,vde didut olch m5slamlal didaedh ini maka tEdhi ,u,ya@n Dada ul)un kemaiiai adatah. $suri ahu ridak bcncnbnge

Karakteristik Pengelolaan Materi Pembelajaran Bahasa Jawa Berbasis Budaya Lokal di SMP N 2 Jiken ……… …...……….……….. Karakteristik Pengelolaan Interaksi Pembelajaran

Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen melalui barang dan jasa yang di produksinya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

[r]

Keunggulan produk yang dihasilkan oleh reaksi interesterifikasi adalah biodiesel dengan kandungan triasetil gliserol (triasetin) yang merupakan produk samping yang dapat

Word Of Mouth (WOM) merupakan saluran komunikasi personal yang berupa ucapan atau perkataan dari mulut ke mulut (Word Of Mouth) dapat menjadi metode promosi yang efektif karena

(political will) pemerintah dalam memberi peluang bagi tumbuhnya partisipasi masyarakat. Masyarakat khususnya akan dapat menunaikan tanggung jawab

[r]