• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PEREMPUAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR PASAR PARLUASAN KECAMATAN SIANTAR UTARA PEMATANGSIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PEREMPUAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEKITAR PASAR PARLUASAN KECAMATAN SIANTAR UTARA PEMATANGSIANTAR."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PEREMPUAN PEDAGANG KAKI LIMA

DISEKITAR PASAR PARLUASAN KECAMATAN

SIANTAR UTARA PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh gelar sarjana pendidikan

Oleh :

TIOPANTA SITOHANG

NIM. 309131075

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kasih

setia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul: Profil

perempuan Pedagang Kaki Lima Di Sekitar Pasar Parluasan Pematangsiantar.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai pemenuhan salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Gografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari skripsi ini tidak sempurna, karena keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak

akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktu dan membimbing sepanjang penyusunan

skripsi.

6. Ibu Dra. Rosni, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah

berbagi banyak pengalaman dan pengarahan selama penulis duduk dibangku

perkuliahan.

7. Bapak Drs. Maringan Sirait, SU dan Ibu Dra. Minah Sinuhaji, M.Si sebagai

dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyempurnaan

(6)

v

8. Camat Siantar Utara dan seluruh staf Kecamatan yang telah bersedia

membantu penulis melaksanakan penelitian.

9. Teristimewa untuk (alm) Ayahanda S.Sitohang dan Ibunda M.Nainggolan

yang telah membesarkan, mendoakan, memotivasi, berkorban, dan mengasihi

penulis hingga saat ini.

10. Abangku Franklin Sitohang, kedua adikku, Erwin dan Jonatan yang telah

mendorong dan mendoakan penulis dalam menempuh pendidikan di

Universitas Negeri Medan.

11. Semua keluarga yang tidak dapat disebutkan satu persatu, Sepupuku (Duma,

Visca, Lilis, Kak Sarma, bang Jhan, Herman, Kak Juli, Kak Yenny)

Terimakasih buat dukungan dan doanya selama ini. Terimakasih untuk

semangatnya.

12. Special To my crazy friend, Aldion Ega Tampubolon.

13. Teman-teman seperjuangan di GEBREG ’09, terkhusus buat sahabat

-sahabatku Elisa rosa, nurpita, Maulina, Ayu arqamah, Eva Sinaga, Lisa

Ningsih , Hotmian, Rudy , Minarti, andy Eko yang telah bersedia menjadi

teman-teman terdekat penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

14. Penghuni sekretariat GMKI FT-Unimed (Rihat, Wulan, Susi, Bernata, Lilis ),

buat teman-teman Di GMKI –FT (Bang Benardo , Jacob, jhon, Sahat)

Terimakasih buat kebersamaannya selama ini, tidak lupa juga buat Endang

Sinaga yang telah menjadi sahabat hingga saat ini.

15. Teman-teman PPLT 2012 SMP Negeri 2 Sidikalang yang telah menjadi

saudara seperjuangan hingga saat ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah mendukung penulisan skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,

khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Medan, Februari 2016

(7)

vi ABSTRAK

Tiopanta Sitohang, 309131075. Profil Perempuan Pedagang Kaki Lima di sekitar Pasar Parluasan Kecamatan Siantar Utara Pematangsiantar. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Karakteristik perempuan pedagang kaki lima di sekitar pasar parluasan dan (2) Berapa besar kontribusi pendapatan perempuan pedagang kaki lima dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kota Pematangsiantar, 3) Masalah yang dihadapi perempuan pedagang kaki lima selama menjadi pedagang di Pasar Parluasan Kota Pematangsiantar.

Penelitian dilaksanakan di Pasar Parluasan Pematangsiantar tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang kaki lima yang berada di sekitar Pasar Parluasan sebanyak 322 PKL. Sampel ditentukan 10% yakni sebanyak 32 PKL yang ditentukan secara acak (random sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dengan observasi dan wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.

(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berfikir ... 31

(9)

viii

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 32

D. Tehnik Pengumpulan Data ... 34

E. Tehnik Analisa Data ... 34

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 35

A.Kondisi Fisik ... 35

B. Kondisi Non Fisik ... 3

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan ... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 66

A.Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

1. Letak Geografis dan Ketinggian dari Permukaan Laut... 36

2..Jumlah Penduduk Kecamatan Siantar Utara ... 36

3.Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 39

4. Sarana dan Prasarana Pendidikan... 41

5. Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 42

6 Suku Bangsa Responden ... 44

7.Agama responden…. ... 45

8. Usia Responden…… ... 46

9. Tingkat PendidikanResponden... 47

10.Alasan menjadi pedagang kaki lima ... 47

11.Jumlah tanggungan keluarga ... 48

12.Sarana fisik berdagang ... 49

13.Lama Waktu Aktivitas Pedagang Kaki Lima... 53

14. Jenis barang dagangan... 54

15. Asal barang dagangan ... 55

16.Tanggapan suami responden ... 56

17.Penghasilan responden ... 57

18.Pendapatan suami responden ... 57

19.Kontribusi pendapatan responden ... 58

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

1. Kerangka Berpikir ... 31

2. Peta Administratif Kota Pematangsiantar ... 43

3. Pedagang Kaki Lima Yang menggunakan keranjang ... 50

4. Pedagang Kaki Lima Yang menggunakan meja ... 50

5. Pedagang Kaki Lima Yang menggunakan ember ... 51

6. Pedagang Kaki Lima Yang menggunakan gerobak ... 52

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

1. Pedagang kaki lima yang menggunakan gelaran alas ... . 75

2. Pedagang kaki lima yang menggunakan keranjang ... . 76

3. Pedagang kaki lima yang menggunakan ember ... . 77

4. Pedagang kaki lima yang menggunakan meja……….. . 78

5. Pedagang kaki lima yang menjual buah……… 89

6. Pedagang kaki lima yang menjual bumbu pakaian……… …………. 80

(13)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang tidak seimbang dengan sempitnya

lapangan pekerjaan formal mengakibatkan besarnya angka pengangguran.Hal ini

menyebabkan banyak masyarakat yang kemudian bekerja pada sector informal.

Sektor informal yang ditempuh oleh masyarakat untuk mencukupi

kebutuhan hidup mereka adalah dengan berjualan dan menjadi pedagang kaki

lima (PKL) yang dinilai membutuhkan modal dan keahlian atau ketrampilan yang

minim serta tidak memerlukan pendidikan formal.

Kelompok pedagang kaki lima sebagai bagian dari kelompok usaha

keciladalah kelompok usaha yang tak terpisahkan dari aset pembangunan nasional

yangberbasis kerakyatan, jelas merupakan bagian integral dunia usaha nasional

yangmempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam

turutmewujudkan tujuan pembangunan nasional pada umumnya dan

tujuanpembangunan ekonomi pada khususnya.

Pedagang kaki lima sebagai bagian dari usaha sektor informal memilikipotensi

untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja, terutama bagi tenagakerja

yang kurang memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai untukbekerja di

sektor formal karena rendahnya tingkat pendidikan yang mereka miliki.Sejalan

dengan uraian di atas, dalam penjelasan UU. No. 9 Tahun 1995tentang Usaha

Kecil, disebutkan bahwa Usaha kecil (termasuk pedagang kakilima) merupakan

kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja danmemberikan

(14)

2

pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat sertamendorong

pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional pada

umumnya dan stabilitas ekonomi pada khususnya. Bahkan pedagangkaki lima,

secara nyata mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhanmasyarakat yang

berpenghasilan rendah.

Sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional,ada kecenderungan

meningkatnya peran perempuan dalam mencari nafkah bagi keluarga.Berbagai kajian

empiris tentang perempuan menunjukkan bahwa perempuan juga turut berperan

dalam berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, perdagangan dan bahkan di

bidang industri.

Pada saat krisis ekonomi yang berlangsung saat ini ternyata perempuan lebih

merasakan dampaknya karena harus mengalah pada kaum laki laki untuk memperoleh

kesempatan pendidikan pada rumah tangga yang semakin marginal untuk mampu

menyediakan biaya pendidikan (Dian Suita, 1998). Kultur yang telah lama ada

menganggap bahwa perempuan hanya bertugas masak, manak dan macak ( preparing

food, having children dan caring physical beauty ) sehingga mendudukan wanita pada

sektor domestik yang hanya berkutat pada persoalan rumah tangga (M. Sofyan, 1997).

Kompetisi untuk mencari sumber pendapatan seiring dengan tuntutan pemenuhan

kebutuhan hidup yang semakin meningkat dan semakin bervariasi harus selalu

dihadapi perempuan oleh karena itu secara kualitas perempuan harus dipersiapkan

untuk mengahadapinya.

Nici Nelson menemukan lebih banyak perempuan memiliki keterbatasan

dibanding laki laki dalam pemilihan aktivitas ekonominya sehingga sektor informal

(15)

3

informal yang memiliki karakteristik mudah dimasuki, bersandar pada sumber daya

lokal, usaha milik sendiri, operasinya dalam skala kecil, teknologi sederhana,

prasyarat pendidikan relatif rendah (Alan Gilbert dan Josef Gugler,1996).

Perempuan mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi pendapatan rumah

tangga,khususnya rumah tangga miskin. Dalam rumah tangga miskin anggota rumah

tangga perempuan terjun ke pasar kerja untuk menambah pendapatan rumah tangga

yang dirasakan tidak cukup.

Peningkatan partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi karena: pertama,

adanya perubahan pandangan dan sikap masyarakat tentang sama pentingnya

pendidikan bagi kaum wanita dan pria, serta makin disadarinya perlunya kaum wanita

ikut berpartisipasi dalam pembangunan, kedua, adanya kemauan perempuan untuk

bermandiri dalam bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya

dan mungkin juga kebutuhan hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya

dengan penghasilan sendiri. Kemungkinan lain yang menyebabkan peningkatan

partisipasi perempuan dalam angkatan kerja adalah makin luasnya kesempatan kerja

yang bisa dilakukan.Dalam kondisi ekonomi yang serba sulit ini, banyak wanita harus

berperan dalam mengatasi kesulitan ekonomi yang mereka hadapi. Salah satu

alternatifnya adalah dengan terlibat ke dalam pasar kerja, dan berdagang adalah salah

satu pilihannya. Melihat adanya kesempatan yang dipaparkan di atas banyak dari para

wanita mengatasi kesulitan ekonomi mereka dan berusaha memberikan kontribusi

pada pendapatan rumah tangga dengan menjadi pedagang kaki lima.

Pasar adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu dan berfungsi, barang atau

jasa tersedia untuk dijual dan terjadi perpindahan hak milik.Di kota Pematangsiantar

terdapat 2 pusat pasar, yaitu pasar Parluasan dan pasar Horas yang menjadi tempat

(16)

4

wilayahnya untuk membawa hasil panen mereka.Maka, pedagang dari pasar Horas

membeli barang dagangan mereka dari pasar Parluasan.

Pasar Parluasan merupakan tempat alternative bagi para pedagang yang

berdomisili di Kota Pematangsiantar bahkan tempat tersebut bukan hanya menjadi

bagian dari masyarakat kota sendiri, melainkan para pedagang yang berasal adari

daerah lain memilih untuk mengais rezeki di pasar tersebut, yaitu sekitar Kabupaten

Simalungan, bahkan ada yang datang dari kabupaten Samosir untu menjual hasil

panen nya di Kota Pematangsiantar.Selain menjual hasil Panennya, mereka juga

sambil berbelanja kebutuhan mereka sehari-hari.

Hasil pengamatan sementara menunjukkan bahwa Aktivitas ekonomi

berlangsung setiap harinya mulai dari pagi hingga sore.Pada pagi hari sudah ada yang

mulai berjualan pada pukul 03.00 WIB dan menutup dagangannya pada pukul

18.00WIB.Tetapi perempuan yang menjual ikan ataupun sayur biasanya sudah

menutup dagangannya lebih awal karena biasanya ikan dan sayur sudah habis pada

jam 13.00Wib. Bukan hanya itu pedagang yang berjualan di lokasi itu juga dengan

berbagai macam strata serta golongan usia.

Pedagang kaki lima sudah berjualan sejak puluhan tahun yang lalu, dan jumlah

pedagang terus bertambah dari waktu ke waktu.Pedagang kaki lima di pasar ini

kebanyakan ditemui pedagang perempuan.mereka menempati pasar-pasar dan juga

emperan/teras toko ataupun kios. Berbagai jenis dagangan yang dijual, seperti ikan,

sayuran, hasil bumi, pakaian, sepatu, dan juga alat-alat dapur.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat diduga bahwa perempuan

pedagang kaki lima merupakan tulang pungggung keluarga, setiap hari harus bangun

lebih pagi untuk mendapatkan barang-barang yang bagus untuk dijual karena kalau

(17)

5

yang harus bangun pagi-pagi sekali karena harus memasak untuk anak-anak dan

suaminya atau anggota keluarga yang lainnya, setelah itu baru pergi ke

pasar.Perempuan pedagang tidak memiliki pendapatan yang cukup untuk membayar

orang untuk memasak dan mengurusi anak-anaknya yang akan berangkat

sekolah.Perempuan pedagang jarang bahkan tidak pernah mengantarkan

anak-anaknya ke sekolah, karena pagi-pagi sudah berada di pasar.

Setiap orang yang melakukan kegiatan atau usaha, tidak terlepas dari masalah

atau penghalang dalam kegiatan mereka.Begitu juga dengan perempuan pedagang

kaki lima di Pasar Parluasan.Perempuan pedagang mendapat berbagai masalah yang

harus dicari upaya penyelesaiannya.

Namun, walaupun mendapat masalah seperti hal tersebut tidak mengurangi

semangat para pedagang perempuan untuk terus berdagang dengan harapan dapat

menambah jumlah pendapatan keluarga mereka. Sebagai seorang wanita mempunyai

peran dalam keluarga inti sebagai istri, sebagai ibu serta sebagai pengurus rumah

tangga. Inilah pada umumnya yang dirasakan sebagai tugas utama dari seorang

perempuan. Namun dalam kehidupan era modern dan era pembangunan dewasa ini

perempuan dituntut untuk memberikan sumbangan lebih, tidak terbatas pada

pemberian pelayanan terhadap suami, anak dan urusan rumah tangga. Namun karena

keadaan ekonomi keluarga, maka mereka dituntut untuk bekerja di luar rumah,

mencari suatu kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga.

.

B. Identifikasi masalah

Semakin kompleksnya masalah kehidupan keluarga mendorong perempuan

ataupun ibu rumah tangga untuk bekerja lebih keras, bukan hanya sekedar pencari

(18)

6

keluarganya. Potensi yang dimiliki perempuan untuk menopang ekonomi keluarga

memang cukup besar. Namun demikian Kaum perempuan pedagang tidak

menonjolkan diri atau mengklaim bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi

keluarga. Melainkan hanya sekedar mendukung kegiatan suami atau anggota keluarga

yang lain,walaupun tidak menutup kemungkinan penghasilan mereka jauh lebih besar

daripada apa yang diperoleh oleh anggota keluarga mereka.Maka dari itu penulis

tertarik untuk meneliti usaha apa yang dilakukan oleh perempuan pedagang kaki lima

dalam meningkatkan kehidupan keluarga yang layak.

Dalam penelitian ini penulis melihat perempuan pedagang kaki lima memiliki

tugas dan keinginan untuk dapat mensejahterakan keluarga dengan menambah

penghasilan dan menopang ekonomi keluarga.Sehubungan dengan kondisi kerja

perempuan pedagang yang keras dan melelahkan serta dengan kondisi ekonomi yang

rendah, maka menarik untuk diketahui bagaimana perempuan pedagang kaki lima

dapat ikut menopang kehidupan keluarganya.Walaupun, di pasar ada saja masalah dan

resiko yang harus dihadapi oleh perempuan pedagang.Dengan demikian para

perempuan pedagang mengambil inisiatif untuk melakukan pekerjaan untuk

menambah penghasilan dan meningkatkan kehidupan keluarga.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada : 1) Karakteristik perempuan pedagang kaki lima di Pasar

parluasan yang ditinjau dari segi umur, , pendidikan, jumlah tanggungan,jam kerja,

jenis barang dagangan, lokasi berdagang, dan asal barang dagangan 2) Berapa besar

kontribusi pendapatan perempuan pedagang kaki lima dalam meningkatkan

(19)

7

pedagang kaki lima selama menjadi pedagang di Pasar Parluasan Kota

Pematangsiantar.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini :

1. Bagaimana karakteristik perempuan pedagang kaki lima di Pasar parluasan

yang ditinjau dari segi umur, , pendidikan, jumlah tanggungan,jam kerja, jenis

barang dagangan, lokasi berdagang, dan asal barang dagangan?

2. Berapa besar kontribusi pendapatan perempuan pedagang kaki lima dalam

meningkatkan pendapatan keluarga di Kota Pematangsiantar ?

3. Masalah apa yang dihadapi perempuan pedagang kaki lima di Pasar Parluasan

Kota Pematangsiantar?

E. Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik perempuan pedagang kaki lima di pasar

parluasan kota Pematangsiantar

2. Untuk mengetahui besar kontribusi pendapatan perempuan pedagang kaki lima

dalam membantu meningkatkan pendapatan keluarga di kota Pematangsiantar

3. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi perempuan pedagang kaki lima di

(20)

8

F. Manfaat penelitian

1. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah setempat untuk merumuskan

kebijaksanaan khususnya dalam meningkatkan kehidupan keluarga perempuan

pedagang kaki lima di kota Pematangsiantar,

2. Sebagai sumbangan teoritis bagi ilmu pengetahuan mengenai perempuan

pedagang kaki lima

3. Menambah pengetahuan penulis terutama dalam arti penting tentang

perempuan pedagang kaki lima dan membuat tulisan ilmiah dalam bentuk

skripsi.

4. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang akan melakukan penelitian yang

(21)

66 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pada umumnya perempuan yang bekerja sebagai perempuan pedagang kaki

lima di sekitar Pasar Parluasan adalah seorang istri dari suami dan seorang ibu

dari anak-anaknya. Usia perempuan pedagang kaki lima lebih banyak antara

40-44 tahun yaitu 21,88% dan masih merupakan tenaga kerja produktif.

46,87% perempuan pedagang kaki lima beragamakan Kristen Protestan dan

62,5 % bersukukan Batak. Dan 37,5% perempuan pedagang kaki lima

memiliki tamatan SMA. 78,13% alasan perempuan menjadi pedagang kaki

lima adalah untuk menambah penghasilan rumah tangga.Serta 28,12% jumlah

tanggungan perempuan pedagang kaki lima sebanyak 3 anggota keluarganya.

2. Dari karakteristik aktivitas perempuan pedagang kaki lima, dilihat dari sarana

fisik berdagang lebih banyak yang menggunakan gelaran alas sebanyak

43,76%. Dilihat dari waktu aktivitas pedagang kaki lima berdagang selama 11

jam (31,25%).

3. Dari segi pendapatan, 46,88% perempuan pedagang kaki lima telah

memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pendapatan keluarga yaitu

sebesar 50-75%. Serta rata-rata sumbangan yang diberikan oleh perempuan

pedagang kaki lima terhadap keluarganya yaitu sebesar 56,01% Walaupun ada

(22)

67

mengharuskan mereka untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga

sehingga dapat terpenuhi walaupun masih ada kekurangan. Dan hal ini dapat

dirasakan setelah responden bekerja adanya peningkatan pendapatan keluarga

dalam pemenuhan kebutuhan hidup.

A. Saran

Adapun yang menjadi saran penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Diharapkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan para perempuan

pedagang kaki lima, misalnya dengan melakukan pembinaan yang berkaitan

dengan pengembangan masyarakat agar para perempuan kaki lima memiliki

pengetahuan bagaimana cara mengembangkan usaha dan pemerintah sebaiknya

tidak menggusur tempat berdagang para pedagang kaki lima, tetapi

memperbaiki dan menata kembali pasar parluasan sehingga lokasi tersebut

memang benar-benar menjadi lokasi yang diperuntukkan bagi pedagang kaki

lima sehingga lokasi tersebut bisa menjadi sebuah tujuan rekreasi baru bagi

masyarakat.

2. Lebih disediakan ruang khusus bagi PKL tanpa mengabaikan daya tarik lokasi

sehingga PKL dapat tetap menjangkau dan terjangkau oleh pembeli. Selain itu,

PKL dalam menjalankan usahanya lebih memperhatikan dan menjaga kondisi

lingkungan tempat berjualan agar tidak ada hal-hal yang dapat menggangu

(23)

68

DAFTAR PUSTAKA

Hilmy, U, Sukarni dkk, 1997. Kemandirian Wanita yang Bekerja Sebagai

Pedagang di Pasar Tradisional Kabupaten Bangkalan.

Ekaningdyah, Astrid.2005.Peran Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Nelayan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang Jawa Tengah.Skripsi.Semarang.Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Haryanto.2008.Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Peningkatan Pendapatan

Rumah Tangga Miskin: Study Kasus Pada Wanita Pemecah Batu Di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek.Jurnal Ekonomi

Pembangunan.Vol.9 No.2 Desember.

Ratna Saptari dan Brigitte Holzner, 1997. Perempuan Kerja Dan Perubahan

Sosial Sebuah Pengantar Studi Perempuan, Grafiti Pres. Jakarta.

Siti Partini, 1988. Persepsi Wanita Terhadap Kerja, Suatu Hasil Studi di Jateng Dan Yogyakarta.

Sutojo,Heru, Profil Sektor Usaha Kecil di Indonesia, dalam Ikhsan Muhammad (1994),Profil Usaha Kecil dan Kebijakan Perbankan Kredit Indonesia. Lembaga Management Fakultas Ekonomi Universitas. Jakarta.

Wolfman, Brunetta R. 1988. Peran Kaum Wanita. Yogyakarta : Kanisius.

Sumardi, M. 1992 . Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : Rajawali Press.

Nuari, Pasca Zenitho .2008. Peranan Industri Rumah Tangga Dalam peningkatan Pendapatan Keluarga : Studi Pekerja Ibu Rumah Tangga Pada Home Industri Pangan Di Kelurahan Sungai Beringin, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir.Skripsi.Pekanbaru.Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Riau.

Sajogyo,1983.Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa, CV.Rajawali Jakarta.

(24)

69

Chandler, Glen, 1985. Pedagang Wanita di Pasar Desa Jawa, Prisma, No.10 LP3ES, Jakarta.

http://id.shvoong.com/law-and-politics/politics/2243203-pengertian-etnis-suku-ras-dan/#ixzz2lUXrgr55)

Kusdiati,Veronica. 2002. Peran Wanita Konsep Mitra Setara. Sebuah Kajian Teoritik dan Empirik Wanita Pedagang Pasar Tradisional di kota Semarang.Seri Kajian Ilmiah Vol. 11 No. 3.

Wibowo, B Junianto. 2002. Profil Wanita Pedagang Kecil di Tinjau dari Aspek Ekonomi (Studi kasus pada Tiga Pasar Tradisional di kota Semarang, yaitu Pasar Gayam, pasar Damar dan pasar Mangkang). Seri Kajian Ilmiah Vol. 11 No. 3

Indaryani, Mamik. 1997. Peran Wanita dalam Menunjang Ekonomi dalam Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus di Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Warta Demografi Th 27. No. 4.

Referensi

Dokumen terkait

Di PT Buana Karya Bhakti, kayu ulin adalah bahan baku yang tidak sulit untuk didapatkan karena tersedia dalam jumlah besar terutama saat pembukaan lahan

Setyati (2007) menyatakan bahwa pemberian pupuk pada tanaman harus memperhatikan waktu aplikasi yang tepat, sehingga dengan pemberian Tampurin tiga kali pemberian

Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh pelaku PNPM-MPd yang dipandu oleh fasilitator kecamatan ini bertujuan dalam rangka pengenalan desa meliputi identifikasi potensi dan sumber

Buah jeruk nipis dipotong, lalu diperas, campurkan dengan minyak kayu putih dan kapur sirih, aduk sampai rata. Aturan

Obyek alamiah yang diteliti dalam penelitian ini adalah strategi pemasaran online kacang mede dengan brand Mete Super yang ada di Dusun Ngadipiro, RT02/07,

Kegiatan pendidikan dan pengajaran yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di rumah al- Arqam (Dar al-Arqam) di Mekkah, dapat di sebut sebagai majelis

Tabel 11 Sarana dan Prasarana Fasilitas Utama di Panti Asuhan Putri ...30. Tabel 12 Sarana dan Prasarana Fasilitas Penunjang di Panti

Febriani et.al (2016), mengemukakan bahwa akuntabilitas mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hasil penelitian menunjukkan bahwa