• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SCAFFOLDING DI PAUD CEMERLANG DELI SERDANG T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PENERAPAN TEKNIK SCAFFOLDING DI PAUD CEMERLANG DELI SERDANG T.A 2012/2013."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA

4–5 TAHUN MELALUI PENERAPAN TEKNIK

SCAFFOLDING DI PAUD CEMERLANG

DELI SERDANG T.A 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

RINA PUSPOWATI

NIM 109113050

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik dantepat pada waktunya.

Skripsi ini berjudul: “Upaya Mengembangkan Kemandirian Anak usia 4-5

Tahun Melalui Penerapan Teknik Scaffolding Di PAUD Cemerlang Deli Serdang

T.A 2012/2013”, di susun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan anak usia

dini, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis dapat memperoleh bantuan dan

bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis

menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku dekan FIP UNIMED

2. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Bapak Drs. Aman Simare-mare, M.S dan

Bapak Drs. Edidon HutasuhuT, M.Pd selaku pembantu dekan FIP UNIMED

3. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku ketua prodi PAUD FIP UNIMED

4.

Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan, saran dan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

5.

Ibu Dra. Rosdiana,M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah

(5)

ii

6. Ibu Kamtini S.Pd, ibu Dra. Hj Rosdiana M.Pd dan ibu Dra. Ratna Uli

Gultom, selaku dosen penyelaras yang telah banyak memberikan masukan

demi kesempurnaan skripsi ini

7. Ibu Ulfa Wulandari, S.Pd selaku kepala sekolah PAUD Cemerlang serta

seluruh guru-guru PAUD Cemerlang (ibu Ika dan ibu Ely) yang telah

memberikan izin dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen dan staf pegawai Jurusan PG-PAUD Unimed yang

telah memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

9. Teristimewa penulis ucapkan kepada ayahanda Effendi dan ibunda Marmiati

yang begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi,

semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam

menyelesaikan perkuliahan di Unimed.

13.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat di sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan dan motivasinya.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah di berikan kepada penulis

(6)

iii

masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan pada penulisan

skripsi dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para

pembaca.

Penulis

(7)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori... 8

2.1.1 Konsep Kemandirian Anak Usia Dini ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini ... 8

(8)

ii

2.1.1.3 Jenis-jenis Kemandirian Anak Usia Dini ... 12

2.1.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ... 14

2.1.1.5 Pengembangan Kemandirian... 17

2.1.2 Konsep Scaffolding ... 20

2.1.2.1 Pengertian Scaffolding ... 20

2.1.2.2 Karakteristik Scaffolding ... 23

2.1.2.3 Keuntungan dan Kelemahan Scaffolding ... 25

2.1.2.4 Scaffolding Sebagai Bagian dari Teori Konstruktivisme ... 27

2.2 Kerangka Konseptual ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 42

(9)

iii

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 49

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KES IMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(10)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema PTK Model Kemmist dan Tanggart ... 32

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 42

Gambar 4.2 Grafik Kemandirian Anak Pada Siklus I ... 47

Gambar 4.3 Grafik Kemandirian Anak Pada Siklus II ... 53

Gambar 4.4 Grafik Anak yang Mengalami Perkembangan ... 56

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan

dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan

dasar-dasar kepribadian anak yang akan menjadi pembentukan kepribadian anak

di masa dewasa. Bloom (dalam Santrock 2007:36) menyebutkan “masa usia dini

disebut juga masa keemasan bagi anak (golden age) dimana perkembangan otak

pada anak sangat berkembang pesat yaitu sekitar 50% pada usia 0-5 tahun,

sehingga dapat menerima berbagai macam pembelajaran dan stimulasi yang

diberikan”.

Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

berkualitas. Dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (sisdiknas) disebutkan dalam pasal 1 ayat 14, bahwa

“Pendididkan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dinyatakan bahwa Pendidikan Anak

Usia Dini didirikan sebagai usaha mengembangkan seluruh segi kepribadian anak

didik dalam rangka menjebatani pendidikan dalam keluarga dan pendidikan

(12)

2

kepribadian, psikomotor, kognitif dan sosialnya yang diperlukan oleh anak didik

dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan dan

perkembangan selanjutnya.

Salah satu aspek kepribadian yang harus dikembangkan pada Anak Usia Dini

adalah kemandirian. Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian

manusia yang tidak dapat berdiri sendiri, hal ini berarti bahwa kemandirian terkait

dengan aspek kepribadian yang lain seperti aspek sosial, aspek emosional, aspek

fisik dan fsikis. Kemandirian harus dilatih dan dikembangkan pada anak sedini

mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak selanjutnya.

Anak memerlukan orangtua atau orang dewasa serta lingkungan yang

mendukung untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Seiring dengan

berjalannya waktu serta bertambahnya usia, anak perlahan-lahan akan melepaskan

ketergantungannya pada orangtua atau orang lain di sekitarnya dan belajar untuk

mandiri.

Dalam memperoleh kemandirian baik secara sosial, emosi, maupun

intelektual, anak harus diberikan kesempatan untuk bertanggung jawab terhadap

apa yang dilakukannya. Anak mandiri biasanya mampu mengatasi persoalan yang

dihadapi pada masa perkembangannya seperti dapat mengatur dirinya sendiri dan

tidak tergantung kepada orang lain. Yamin (2010:80) mengemukakan bahwa

“kemandirian sangat erat kaitannya dengan anak sebagai individu yang

mempunyai konsep diri, penghargaan terhadap diri sendiri (self esteem), dan

mengatur diri sendiri (self regulation)”. Kemandirian harus dilatih sejak dini dan

perkembangan kemandirian anak usia dini dapat di deskripsikan dalam bentuk

(13)

3

Kemandirian bukanlah keterampilan yang muncul tiba-tiba tetapi perlu

diajarkan pada anak sejak usia dini, apabila anak tidak belajar mandiri sejak usia

dini akan sangat memungkinkan anak merasa bingung bahkan tidak tahu

bagaimana harus membantu dirinya sendiri, pada usia 4-5 tahun idealnya anak

sudah mampu menyelesaikan tugasnya secara mandiri, mampu untuk memakai

sepatu sendiri tanpa bantuan, mencuci tangan sendiri, toilet training (membuka

celana, memakai celana, membersihkan diri, dan menyiram kloset secara

mandiri), membersihkan tumpahan makanan secara mandiri, serta membereskan

mainan setelah selesai bermain.

Berdasarkan analisis fakta yang peneliti lakukan di PAUD Cemerlang,

kemandirian anak usia 4-5 tahun di PAUD Cemerlang belum berkembang secara

optimal, hal ini dapat terlihat ketika anak cenderung sering meminta bantuan saat

menemukan kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, meminta atau dibantu ketika

memakai dan melepas sepatu saat tiba atau pulang sekolah, saat toilet training pun

masih di bantu sepenuhnya oleh guru. Sebagian besar anak-anak kurang memiliki

kemampuan untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.

Beberapa faktor penyebab kurangnya kemandirian anak, antara lain adalah:

(1)Kurangnya pengenalan, stimulasi dan pembiasaan aktivitas yang berkaitan

dengan kemandirian, yang seyogyanya dikenalkan dan dikembangkan sejak dini

pada anak yang dimulai dari lingkungan rumah sebagai lingkungan pertama bagi

anak dan sikap orangtua yang selalu membantu dan melayani anak; (2)Strategi

pembelajaran yang digunakan guru masih kurang tepat sehingga menghambat

kemandirian anak. Karena guru lebih menekankan pada kemampuan akademik

(14)

4

kemandirian dan anak kurang mendapat kebebasan dalam menentukan pilihan

sehingga anak menjadi kurang mandiri.

Oleh karena itu, lingkungan sekolah dalam hal ini PAUD Cemerlang, yang

memiliki peranan sebagai lingkungan kedua bagi anak setelah lingkungan rumah,

diperlukan untuk memberi fasilitas dan bimbingan bagi anak untuk menumbuhkan

kemandiriannya.

Berbagai strategi yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan

kemandirian anak usia dini salah satunya adalah dengan scaffolding. Scaffolding

merupakan pemberian sejumlah bantuan atau dukungan dan fasilitas kepada anak

yang dilakukan oleh guru sebagai orang yang lebih dahulu tahu atau orang dewasa

dan menarik kembali sejumlah bantuan tersebut ketika anak telah mampu

melakukan aktivitasnya sendiri secara mandiri dalam proses perkembangannya.

Scaffolding atau pemberian bantuan yang diberikan kepada anak dapat berupa

petunjuk, dorongan, peringatan, pemberian contoh, gambar dan tindakan-tindakan

lain yang memungkinkan anak belajar mandiri. Pemberian bantuan ini bertujuan

agar anak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan secara mandiri.

Pemberian bantuan dalam pendekatan scaffolding ini dapat berupa kelompok

maupun individual. Bantuan diberikan berkelompok apabila siswa menemukan

masalah dan kesulitan yang sama. Sedangkan bantuan individual diberikan

apabila permasalahan yang ditemukan berbeda dengan anak yang lain.

Melalui penerapan scaffolding yang sesuai bagi setiap kebutuhan anak, hal ini

dapat mengembangkan kemandirian anak karena anak memperoleh

pengetahuannya langsung melalui proses bimbingan yang dilakukan guru dan

(15)

5

anak secara mandiri. Oleh karena itu, pendidik seyogyanya memiliki pemahaman

dan pengetahuan mengenai tahapan dan perkembangan anak serta memiliki

kemampuan untuk mengenal karakteristik setiap individu anak, sehingga dapat

menerapkan scaffolding pada pelaksanaan aktivitas di sekolah untuk mencapai

kemandirian anak sesuai dengan perkembangan usianya.

Mengingat pentingnya mengembangkan kemandirian pada anak usia dini

maka penulis akan melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan

kemampuan kemandirian anak usia 4-5 tahun melalui penerapan teknik

scaffolding. Judul penelitian ini adalah “Upaya Mengembangkan Kemandirian

Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Penerapan Teknik Scaffolding di PAUD Cemerlang

Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang T.A 2012/2013”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Perkembangan kemandirian anak usia 4-5 tahun di PAUD Cemerlang terlihat

belum berkembang secara optimal.

2. Motivasi anak untuk melakukan tugas-tugas secara mandiri dirasa masih

kurang karena anak lebih memilih untuk langsung meminta bantuan kepada

orang dewasa untuk melakukannya.

3. Strategi yang dilakukan guru kurang menggiring anak untuk melakukan

(16)

6

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah “Mengembangkan kemandirian

anak usia 4-5 tahun melalui penerapan teknik scaffolding di PAUD Cemerlang

Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang T.A 2012/2013“.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah sebagaimana yang diuraikan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah melalui penerapan teknik

scaffolding dapat mengembangkan kemandirian anak usia 4-5 tahun di PAUD

Cemerlang Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang T.A

2012/2013?”

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangan kemandirian anak usia 4-5

tahun melalui penerapan teknik scaffolding di PAUD Cemerlang Desa Paya Geli

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang T.A 2012/2013.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun

praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi bidang keilmuan

pendidikan anak usia dini sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan

(17)

7

pengetahuan dalam pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak usia

dini khususnya pada perkembangan kemandirian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi anak, mengenalkan kemandirian sebagai dasar kepribadian dan

menjadikan anak pribadi yang mandiri.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru-guru untuk menerapkan

teknik scaffolding bagi anak, khususnya dalam hal mengembangkan

kemandirian anak.

c. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan masukan bagi lembaga

(pimpinan/guru-guru) bahwa teknik scaffolding dapat mengembangkan

kemandirian anak.

d. Bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini bisa menjadi bahan acuan,

pedoman atau pertimbangan dalam melakukan penelitian-penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan kemandirian anak.

e. Sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk mengenali perkembangan

(18)
(19)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah di lakukan peneliti

selama 2 siklus di peroleh beberapa kesimpulan yaitu :

a. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah penerapan teknik scaffolding

dilakukan terdapat 3 orang anak (20%) tergolong mandiri, 8 orang anak

(53%) tergolong cukup mandiri dan 4 orang anak (27%) tergolong kurang

mandiri. Hal ini menunjukan bahwa penerapan teknik scaffolding melalui

kegiatan memakai kaos kaki dan menggosok gigi yang dilakukan pada siklus

I dapat mengembangkan kemandirian anak namun kurang optimal karena

masih terdapat 4 orang anak yang tergolong kurang mandiri, sehingga perlu

dilakukan pembelajaran pada siklus II

b. Pada siklus II menunjukkan adanya perubahan pengembangan kemandirian

anak dibandingkan pada siklus I, yaitu terdapat 5 orang anak (33%) tergolong

sangat mandiri, 8 orang anak (53%) tergolong mandiri, dan 2 orang anak

(14%) tergolong cukup mandiri.

c. Penerapan teknik scaffolding selain dapat mengembangkan kemandirian

anak, penerapan scaffolding juga dapat mengembangkan aspek

perkembangan lain pada diri anak yaitu aspek perkembangan sosial

(20)

2

d. Penerapan teknik scaffolding melalui kegiatan memakai kaos kaki dan

menggosok gigi dapat mengembangkan kemandirian anak usia 4-5 tahun di

PAUD Cemerlang Deli Serdang.

e. Anak terlihat senang dan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:

a. Bagi guru PAUD diharapkan agar dapat menerapkan teknik scaffolding dan

menggunakan media pada saat proses pembelajaran, sehingga anak dapat

memahami makna atau inti dari setiap kegiatan yang diberikan.

b. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat menyediakan

sarana dan prasarana dan media yang sesuai dengan kegiatan yang akan

dilaksanakan sehingga dapat digunakan untuk mengembangkan kemandirian

anak.

c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini,

sehingga di peroleh hasil ynag menyeluruh dan dapat dijadikan bahan

referensi dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas.

d. Bagi peneliti, diharapkan untuk dapat menerapkan teknik scaffolding dalam

(21)

1

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, L. 2011. Deskripsi Proses Scaffolding dalam Pembelajaran untuk

Menumbuhkan Kemandirian Anak Usia Playgroup (online), dalam

(http://repository.upi.edu/ diakses pada tanggal 22 Desember 2012)

Aqib, Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Asrori, M. Ali, M. 2011. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: Bumi Aksara.

Ayuningsih, Diah. 2012. Psikologi Perkembangan anak Pola Pendidikan Sesuai

Karakter dan Kepribadian Anak. Jogyakarta: Pustaka Larasati.

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Harjanigrum, A.T et.al. 2007. Peranan Orangtua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori dan Tren

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Isabella, U. 2007. Scaffolding pada Program Pendidikan Anak Usia Dini, (online), dalam (http://www.Jurnal.Pendidikan.penabur-08/th.VI.html,M diakses 9 Januari 2013).

Keong, Yew Kam. 2006. 30 Kiat Mencetak Anak Kreatif Mandiri. Bandung: Nuansa.

Mashar, R. 2009. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta: Kencana.

Mutiah, Diana. 2010. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun

bkkl///2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional RI.

Rini, 2004. Pola Asuh Orangtua dalam Menumbuhkan Sikap Mandiri pada Balita

Jakarta : Elex Media Komputindo.

(22)

2

Stuyf, R. 2002. Scaffolding as a Teaching Strategy, (online), dalam (http://condor.admin.ccny.edu/group4/van%20der%20stuyf/van%20der%2 0paper.doc. Diakses 20 Januari 2013)

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.

Sumantri, M. & Nana, S. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Triton P.B. dan Novaria A.I. 2011. Cara Pintar Mendampingi Anak. Jakarta: Suka Buku.

Yamin, M. dan Jamilah, S.S. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Gaung Persada Press.

Yus, Anita. 2009. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Medan: Pascasarjana Unimed

Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Gambar

Gambar 3.1   Skema PTK Model Kemmist dan Tanggart ..............................   32

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Aplikasi ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan proses belajar bagi para pelajar karena penulis melihat para pelajar masih sangat sulit untuk mempelajari rumus bangun apalagi

[r]

Analisis kadar abu dengan metode pengabuan kering dilakukan dengan cara mendestruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi di dalam suatu tanur pengabuan ( furnace ), tanpa

METI ARAINI, Potensi Destinasi Wisata Pantai Tongaci (Studi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata Tongaci sebagai Pusat Konservasi dan LIterasi) Dibimbing

Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk dapat.. memahami dan membuat konsep yang modern dalam menjalankan

Our first con- tribution is to provide a fast segmentation technique for dense and sparse point clouds to extract full objects from the scene by lever- aging the implicit range

Nilai sumberdaya hutan bersumber dari berbagai manfaat yang diperoleh masyarakat.Oleh karena itu untuk mendapatkan keseluruhan manfaat yang ada dilakukan identifikasi setiap