• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pusat Peragaan Iptek ‘Biologi’ Medan (Arsitektur Metafora)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pusat Peragaan Iptek ‘Biologi’ Medan (Arsitektur Metafora)"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

(ARSITEKTUR METAFORA)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490-STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011/2012

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

RIRIN ARISKA 08 0406 015

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

(ARSITEKTUR METAFORA)

Oleh

RIRIN ARISKA 080406015

Medan, Juli 2012

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. N. Vinky Rahman, MT. Ir. Samsul Bahri, MT.

(NIP: 19660622 199702 1 001) (NIP: 1965031 819950 1 100)

Ketua Departemen Arsitektur FT- USU

(3)

O l e h

RIRIN ARISKA 08 0406 015

Medan, Juli 2012

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. N. Vinky Rahman, MT. Ir. Samsul Bahri, MT. (NIP: 19660622 199702 1 001) (NIP:

1965031 819950 1 100

)

Ketua Departemen Arsitektur FT- USU

(4)

Nama

: Ririn Ariska

NIM

: 080406015

Judul Proyek Akhir

:

Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan

Tema Proyek Akhir

: Arsitektur Metafora

Rekapitulasi Nilai

:

Nilai akhir

A

B+

B

C+

C

D

E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status Waktu

Pengumpulan

Laporan

Paraf

Pembimbing

I

Paraf

Pembimbing

II

Koordinator

TKA-490

1 LULUS

LANGSUNG

2 LULUS

MELENGKAPI

3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG

4 PERBAIKAN

DENGAN

SIDANG

5 TIDAK LULUS

Medan, Juli 2012

Ketua Departemen Arsitektur FT – USU Koordinator TKA-490 Studio Tugas

Akhir

Ir. N. Vinky Rahman, MT. Dr.Ir. Nelson M. Siahaan,Dipl,.T.P,M.Arch

(5)

i Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

Rahmat dan Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan

Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur,

Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Proses panjang dan penuh suka duka ini tidak bisa dilalui tanpa dukungan, do’a,

semangat, dan perhatian tiada henti dari Bapak dan Ibu tercinta, adik, serta keluarga besar

saya.

Terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada :

Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingannya yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

Bapak Ir. Samsul Bahri, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna.

Ibu Ir. Dwira N. Auliani, M.Sc, Ph.D selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik.

Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Ketua Jurusan Departemen Arsitektur dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

Bapak Imam Faisal Pane, ST, MT Sebagai Sekretaris Departemen Arsitektur dan Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

Bapak Dr.Ir. Nelson M. Siahaan,Dipl.,T.P,M.Arch Sebagai Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

Bapak Ir. N. Vinky Rahman, MT Sebagai Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

Bapak Wahyu Abdilah, ST Sebagai Anggota Koodinator Studio Tugas Akhir Semester A TA. 2011/2012.

Para staf Pengajar dan Pegawai Tata Usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen

(6)

ii Teman–teman angkatan 2008 dan Teman-teman Arsitektur USU atas kerjasama dan

kekeluargaannya selama proses Kuliah dan Tugas Akhir ini berlangsung.

Akhir kata, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di

lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Juli 2012

(7)

iii

DAFTAR ISI……… iii

DAFTAR GAMBAR……….. vii

DAFTAR TABEL……… x

BAB I PENDAHULUAN……… 1

I.1. Latar Belakang. ……….. 1

I.2. Maksud dan Tujuan ………. 4

I.3. Masalah Perancangan ……….. 4

I.4. Pendekatan……….. 5

I.5. Lingkup dan Batasan ……… 6

I.6. Kerangka Berfikir……… 8

I.7. Sistematika laporan ………. 9

BAB II DESKRIPSI PROYEK……….. 11

II.1. Judul dan Pengertian Judul ……… 11

II.2. Deskripsi Judul……….. 14

II.3. Lokasi Usulan Proyek……….. 14 II.3.1. Data Umum Lokasi Proyek……….. 14 II.3.2. Kriteria Pemilihan Lokasi………. 15 II.3.3. Pemilihan Lokasi ……….. 16 II.3.4. Lokasi ………. 18 II.3.5. Penilaian Alternatif Lokasi……….. 22 II.4. Tinjauan Fungsi ……… 26 II.4.1. Sejarah Pengetahuan ………. 26

II.4.2. Cabang-cabang Pengetahuan……… 26 II.4.5. Sains Biologi……….

27

II.4.5.1. Pengertian Biologi………

27

II.4.5.2. Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme.

(8)

iv II.4.5.5. Metode Belajar Biologi yang Efektif……….

30

II.4.5.6. Alat Peraga dan Pengelompokkannya……...

30

II.5. Deskripsi Kebutuhan Ruang………

32

II.5.1. Studi Banding Judul Sejenis………..

38

II.5.1.1. Singapore Science Park……….. 38

II.5.1.2. Pusat Peragaan Iptek Taman Mini Indonesia Indah…… 43 I.5.1.3. Singapore Science Center………. 45

II.5.2. Table Perbandingan Proyek Sejenis……… 48 BAB III ELABORASI TEMA………. 51 III.1. Elaborasi Tema………. 51

III.1.1. Alasan pemilihan Tema……….. 51

III.2. Tinjauan Umum………. 51

III.2.1. Pengertian Arsitektur Metafora………. 51

III.2.1.1. Pengertian Arsitektur………. 51

III.2.1.2. Pengertian Metafora……… 52

III.2.1.3. Identifikasi Metafora……….. 54

II.2.1.4. Metafora Digunakan Sebagai Suatu Bentuk Metode Desain………. 55 IIII.2.1.5. Metode Apresiatif Penggunaan Metafora Dalam Karya Arsitektur……… 57 III.2.2. Perkembangan Aliran Arsitektur Metafora……….. 58

III.2.3. Karakteristik Arsitektur Metafora……….. 59

III.3. Interpretasi Tema………. 60

III.4. Studi Banding Tema Sejenis……….. 61

III.4.1. Lyon-Satolas TGV, Perancis………. 61

III.4.2. Gedung Piano, An Hui, China……… 64

III.4.3. Dancing Building, Praha, Republik Ceko……… 66

III.4.4. Kansas City Library, Amerika Serikat……….. 68

(9)

v

4.1.2. Kondisi Sekitar Site……….. 76

4.2. Tapak………... 77

4.2. 1. Tata Guna Lahan………. 77

4.3. Analisis Tapak……… 79

4.3.1. Analisis di Luar Site……….. 79

4.3.1.1. Batas dan Ukuran Tapak………. 79

4.3.2. Analisis di Dalam Site……….. 79

4.4. Sarana dan Prasaran ………... 80

4.4.1. Prasarana Tapak……….. 80

4.5. Skyline………. 81

4.5.1. Ketebalan Bangunan……….. 82

4.5.2. Eksisting Bangunan Sekitar……….. 83

4.5.3. Pencapaian Menuju Tapak………. 84

4.6. Analisa Potensi dan Kondisi Tapak……… 85

4.6.1. Sirkulasi……….. 85

4.6.2. Analisa Kendaraan Bermotor……… 85

4.6.3. Analisa Pejalan Kaki………... 86

4.6.4. Analisa Orientasi………. 87

4.6.5. Analisa Vegetasi………. 88

4.6.6. Analisa Matahari dan Arah Angin ……… 89

4.6.7. Analisa Kebisingan………. 91

4.6.8. Analisa Penerangan……… 92

4.6.9. Analisa Utilitas dan Drainase……… 93

4.7. Analisa Fungsional dan Kegiatan……….. 94

4.7.1. Kapasitas Ruang……….. 94

4.7.2. Analisa Kegiatan……….. 97

4.7.3. Kriteria Pusat Peragaan IPTEK………. 99

4.8. Program Ruang dan Besaran Ruang……… 101

BAB V KONSEP PERANCANGAN……… 118

5.1. Konsep Perancangan Tapak………. 118

5.1.a. Konsep Pencapaian Site………. 118

5.1.b. Konsep Sirkulasi Luar Site ……… 118

(10)

vi

5.1.g. Konsep Open Space……….. 122

5.1.h. Konsep Massa………. 123

5.1.j. Konsep Struktur………. 124

5.1.k. Konsep Utilitas………. 125

5.1.l. Konsep Ruang Dalam……….. 129

BAB VI GAMBAR PERANCANGAN………... 135

6.1. Gambar Perancangan……… 135

6.2. Perspektif……… 169

6.2.1. Perspektif Eksterior……… 169

6.2.2. Perspektif Interior……… 170

6.3. Foto Maket Studi ……….. 172

6.4. Poster ……….. 174

(11)

vii Gambar 2.1. Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota Medan………….

Gambar 2.2. Peta Site Lokasi A……….. 19

Gambar 2.3. Peta Site Lokasi B………. 20

Gambar 2.4. Peta Site Lokasi C………. 21

Gambar 2.5. Ilustrasi Peragaan Indoor dan Outdoor IPTEK Biologi……… 32

Gambar 2.5. Singapore Science Park………. 38

Gambar 2.6. Singapore Science Park………. 39

Gambar 2.7. Fasilitas yang tersedia pada Singapore Science Park………. 42

Gambar 2.8. Pusat Peragaan IPTEK TMII……… 43

Gambar 2.9. Fasilitas yang tersedia pada PP IPTEK TMII………. 44

Gambar 2.10. Singapore Science Center……….. 45

Gambar 2.11. Singapore Science Center……….. 46

Gambar 2.12. Pameran Elektron. ……….. 47

Gambar 2.13. Pameran Anatomi Tubuh. ……….. 47

Gambar 2.14. Pameran Fisika. ……….. 47

Gambar 2.15. Wisata Air……….. 48

Gambar 2.16. Galeri Makhluk Hidup……….. 48

Gambar 3.1. Lokasi Site……….. 75

Gambar 3.2. Kondisi Sekitar Site……… 76

Gambar 3.3. Tata Guna Lahan……… 78

Gambar 3.4. Prasarana dan sarana………... 80

Gambar 3.5. Skyline kawasan………. 81

Gambar 3.6. Ketebalan Bangunan………. 82

Gambar 3.7. Kondisi eksisting sekitar Site……… 83

Gambar 3.8. Analisa Pencapaian………... 84

Gambar 3.9. Pencapaian menuju tapak……… 85

Gambar 3.10. Pencapaian menuju tapak………. 86

Gambar 3.11. Orientasi………...………. 87

Gambar 3.12. Pencapaian menuju tapak……….. 88

Gambar 3.13. Analisa Matahari dan Arah Angin……….. 89

Gambar 3.14. Analisa Kebisingan……….. 91

Gambar 3.15. Analisa Penerangan……… 92

(12)

viii

Gambar 5.3. Diagram Konsep Sirkulasi Dalam Site……….. 119

Gambar 5.4. Diagram Konsep Parkir Kendaraan……… 120

Gambar 5.5. Diagram Konsep Entrance……….. 121

Gambar 5.6. Drop Off Area untuk Pengunjung……… 121

Gambar 5.7. Drop Off Area untuk Karyawan/Pengelola……… 122

Gambar 5.8. Pohon Cemara, Cempaka, sebagai Peneduh dan Tanaman Perdu sebagai Penghijauan………. 122 Gambar 5.9. Open Space pada bagian Main Entrance dan Side Entrance……….. 123

Gambar 5.10. Diagram Konsep Massa Bangunan………. 123

Gambar 5.11. Tampak Massa Bagian Depan dan Samping Massa Bangunan…………. 124

Gambar 5.12. Detail Pondasi Tiang Pancang……….. 124

Gambar 5.13. Sistem Struktur atap Grid Shell………. 125

Gambar 5.14. Diagram Pengkondisian Udara……….. 125

Gambar 5.15. Diagram Sistem Elektrikal……….. 126

Gambar 5.16. Diagram Sistem Air Bersih………... 127 Gambar 5.17. Diagram Sistem Air Kotor………... 128

Gambar 5.18. Diagram Sistem Air Buangan………. 128

Gambar 5.19. Diagram Sistem Air Kolam Taman……… 128

Gambar 5.20. Diagram Penzoningan Vertikal……….. 131

Gambar 5.21. Diagram Penzoningan Vertikal……….. 132

Gambar 5.22. Diagram Penzoningan Horizontal……….. 134

Gambar 6.1. Site Plan………... 135

Gambar 6.2. Ground Plan……… 136

Gambar 6.3. Denah Lt. 2……….. 137

Gambar 6.4. Denah Lt. 3……….. 138

Gambar 6.5. Denah Lt.4 ………. 139

Gambar 6.6. Tampak Depan dan Tampak Kanan.……….. 140

Gambar 6.7. Tampak Belakang dan Tampak Kiri,,……….. 141

Gambar 6.8. Potongan A-A dan Potongan B-B.………... 142

Gambar 6.9. Rencana Atap.………... 143

Gambar 6.10. Rencana Pondasi………. 144

Gambar 6.11. Rencana Pembalokan Lt. 2……… 145

(13)

ix

Gambar 6.16. R. Elektrikal Lt. 1………... 150

Gambar 6.17. R. Elektrikal Lt.2……….. 151

Gambar 6.18. R. Elektrikal Lt. 3 dan Lt.4……….. 152

Gambar 6.19. R. Kebakaran Lt. 1………... 153

Gambar 6.20. R. Kebakaran Lt.2……… 154

Gambar 6.21. R. Kebakaran Lt.3 dan Lt.4……… 155

Gambar 6.22. R. Plumbing Lt.1………... 156

Gambar 6.23. R. Plumbing Lt.2………... 157

Gambar 6.24. R. Plumbing Lt.3 dan Lt.4……….. 158

Gambar 6.25. R. Telpon Lt.1……….. 159

Gambar 6.26. R. Telpon Lt. 2……….. 160

Gambar 6.27. R. Telpon Lt.3 dan Lt.4……… 161

Gambar 6.28. Aksono R. Pondasi dan R. Pembalokan……….. 162

Gambar 6.29. Aksono R. AC……….. 163

Gambar 6.30. Aksono R. Elektrikal………. 164

Gambar 6.31. Aksono R. Kebakaran………. 165

Gambar 6.32. Aksono R. Plumbing……… 166

Gambar 6.33. Aksono R. Telpon………. 167

Gambar 6.34. Detail……….. 168

Gambar 6.35. Gambar Perspektif Eksterior……….. 170

Gambar 6.37. Gambar Foto Maket Studi……….. 173

Gambar 6.38. Gambar Poster………. 174

(14)

x Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota

Medan……….

16

Tabel 2.3. Kriteria Penilaian Lokasi………...

22 Tabel 2.4. Kebutuhan Ruang pada Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan 34

Table 2.5. Perbandingan Proyek Sejenis………. 48

Tabel 3.1. Karakteristik Arsitektur Metafora………. 59

Tabel 3.2. perbandingan bangunan dengan tema :……… 74

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk kota Medan……… 94

Tabel 3.2. Banyaknya Murid Sekolah Dasar Kota Medan menurut status…………. 94

Tabel 3.3. Banyaknya Murid Kota Medan Menurut Tingkat Sekolah Dan Status………... 95 Tabel 3.4. Jumlah Pelajar dan Mahasiswa Kota Medan……… 95

Tabel 3.5. Banyaknya Pengunjung Museum Tahun 2001-2005……….. 95

Tabel 3.6. Banyaknya Pengunjung Museum Tahun 1999-2003……….. 96

Tabel 3.7. Tabel Presentase Jumlah Pengunjung……….. 97

Tabel 3.8. Kapasitas Standart Kapasitas ruang Pusat Peragaan IPTEK……… 99

Tabel 3.10. Program Ruang dan Besaran Ruang……….. 101

(15)

Ririn Ariska | 080406015

1 BAB I

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Secara tertulis dalam sebuah artikel Dra. Ani M. Hasan menyebutkan bahwa

abad ke-21 merupakan abad bagi Ilmu Pengetahuan. Para peramal masa depan

(futurist) menyatakan alasan karena ilmu pengetahuan akan menjadi landasan

utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood, 1999)1. Perhatian utama tertuju pada pendidikkan untuk mempersiapkan hidup dan kualitas kinerja bagi

masyarakat. Pendidikkan akan menjadi peran utama dalam kesejahteraan hidup

masyarakat yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena jika

perkembangan pengetahuan dan teknologi tidak diimbangi dengan sumberdaya

manusianya maka akan mengakibatkan keterbelakangan kemajuan peradaban

masyarakat itu sendiri jika dibandingkan dengan peradaban masyarakat

dinegara-negara dengan kemajuan sumberdaya yang pesat.

Dunia pendidikkan merupakan solusi bagi pembelajaran dan penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga pendidikkan baik yang bersifat formal

yang umum bagi masyarakat seperti jenjang pendidikan SD, SMP, SMA yang

merupakan bagian dari kewajiban belajar untuk mencerdaskan bangsa Indonesia

dan lembaga pendidikkan non formal sebagai kegiatan khusus bagi pendalaman

dan penguasaan ilmu pengatahuan dan teknologi. Dengan harapan semua solusi

tersebut mendapat perhatian khusus bagi peran aktif para orang tua sehingga

hasilnya efektif.

Lebih jauh, menembus pandang ke tahun 2030 dunia digambarkan akan

ditandai oleh perkembangan teknologi luar biasa. Perekonomian akan dipengaruhi

oleh teknologi informasi, teknologi material, genetika dan teknologi energy.

(Kompas, 19 Mei 2006).

Hanya bangsa dan negara yang memiliki kemampuan menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi tinggi yang akan mengambil manfaat. Sebaliknya,

bangsa-bangsa yang tidak mampu mengantisipasi akan terus terpuruk, tetap berada

1

Trilling, B. dan Hood, P. 1999. Learning, technology, and education reform in the

(16)

Ririn Ariska | 080406015

2 di pinggiran dari panggung dunia yang menghadirkan kemajuan. Pada lapisan lebih

dalam sangat diperlukan sumber daya manusia yang andal, yang mampu

menguasai perkembangan dan kemajuan teknologi untuk peningkatan

kesejahteraan manusia.

Sementara itu, kondisi bangsa kita saat ini masih jauh dari yang kita

harapkan, apalagi menyongsong masa depan yang sarat peluang dan tantangan.

Posisi Indonesia dalam peringkat daya saing diantara negara-negara berpenduduk

di aats 20 juta tercatat 13,3 dari nilai 100, atau kita berada di peringkat 28 dari 30

negara. Kontribusi sains, teknologi, Sumber daya manusia (SDM) terhadap dunia

usaha hanya mencapai indeks 9,6 dari nilai 100, atau peringkat 30 dari 30 negara

yang disurvei. (Muh. Arif, 2006).

Hanya dengan ilmu pengetahuan, dicapai kesejahteraan karena sumber

daya yang tersedia dapat dimanfaatkan optimal. Pemanfaatan yang optimal inilah

yang meningkatkan daya saing. Dengan ilmu pengetahuan dan juga teknologi,

proses-proses pada pengolahan barang dan jasa menjadi lebih efisien dan

akibatnya daya saing meningkat.

Pada masa yang lalu, eknonomi memang berbasis pada sumber daya alam.

Namun, saat ini kondisi tersebut sudah tidak dapat berlangsung lagi. Sebagai

contoh negara-negara dengan sumber daya alam yang minim, dan bahkan tidak

ada sama sekali, dapat mencapai kesejahteraan yang luar biasa. Misalnya saja

Singapura, Jepang, dan Finlandia. Sumber daya manusia yang makin unggul,

ditopang pula dengan pemanfaatan sumber daya modal, membuat negara-negara

tersebut menjadi lebih sejahtera. (Soeroso, 2009).

Lebih jauh menurut Prof Barmawi, apabila ukuran sejahtera diindikasikan

dalam GDP (produk domestik bruto), maka negara-negara yang bertumpu pada

ilmu pengetahuan dan teknologi, GDP-nya US$ 20.000 ke atas. Sedangkan

negara-negara yang masih mengandalkan pada sumber daya alam, GDP-nya di bawah

US$ 2.000. (Kompas, 22 Juni 2009).

Peningkatan daya saing, menggunakan peran ilmu pengetahuan dan

teknologi, memerlukan sarana dan prasarana yang menjadi tanggung jawab bukan

saja oleh negara, melainkan juga peran aktif dari masyarakat. Kemajuan dan

(17)

Ririn Ariska | 080406015

3 pengetahuan dan teknologi merupakan sinergi tiga komponen utama: akademisi,

kelompok bisnis, dan pemerintah.

Data empiris menunjukkan adanya korelasi antara penguasaan teknologi

dengan kemajuan perekonomian suatu negara. Dalam kasus Indonesia, meskipun

kinerja perekonomian Indonesia relatif baik, namun kontribusi teknologi terhadap

pertumbuhan ekonomi masih belum menggembirakan. Saat ini Indonesia masih

dihadapkan pada dua kendala yang menjadi tantangan utama, yaitu : (1)

keterbatasan kapasitas investasi nasional di sektor industri hilir untuk mengolah

bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi produk jadi, dan (2) belum siapnya

teknologi nasional untuk menyokong tumbuh kembang industri hilir tersebut.

Kota Medan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang berlokasi

di bagian Utara Sumatera dengan Luasan ± 265,10 km2, jumlah total penduduk ±

2.109.339 Jiwa dengan kepadatan rata-rata 8.001/km² yang terdiri atas berbagai

suku yang bersifat heterogen. Hingga sekarang ini perkembangan Kota Medan

sangat pesat menuju kota Metropolitan.

Di Kota Medan memiliki sejumlah sekolah dan perguruan tinggi dengan misi

mencerdaskan bangsa kebanyakan dilakukan dalam konteks pendidikkan formal

dan pendidikkan non formal. Dari hal tersebut perlu diketahui jika tidak semua

masyarakat dapat memperoleh pemahaman dan pengetahuan tentang kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga diperlukan sarana pembelajaran diluar

pendidikkan formal dan non formal yang memfasilitasi masyarakat dalam

pemahaman akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal ini yang melatar belakangi pemilihan judul tugas akhir ini, yaitu ; Pusat

Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan. Bangunan ini dijadikan sebagai tempat bagi para

anak-anak, SD, SMP, SMA dan masyarakat umum dalam mempelajari pemahaman

lebih lanjut akan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Fasilitas yang tersedia

sarana peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara khusus Biologi,

ruang pameran / peraga IPTEK, ruang serbaguna, kantor pengelola, Resto dan

(18)

Ririn Ariska | 080406015

4 I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dilakukannya studi kasus proyek ini adalah :

Merencanakan pengkoordinasian pengembangan hasil-hasil penelitian dan

pengembangan untuk mendukung program peragaan IPTEK

Mengkaji, memantau, dan mengevaluasi perkembangan IPTEK yang

bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentiangan promosi dan peragaan

IPTEK

Menyusun rencana desain dan produksi alat peraga serta menyajikannya

dalam bentuk yang komunikatif dan edukatif.

Merencanakan dan menyelenggarakan peragaan demonstrasi alat peraga

yang berhubungan dengan IPTEK.

Membangkitkan minat masyarakat khususnya kaum pelajar untuk berperan

aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan technologi.

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep

dan prinsip dasar ilmu dan teknologi untuk kesejahteraan bangsa.

Untuk memberikan gambaran adanya kaitan antara hasil pengembangan

IPTEK dengan kemajuan dunia industry dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai sarana pendidikan pendukung kualitas pengembangan IPTEK

kamu pelajar yang memiliki daya saing yang baik.

I.3. Masalah Perancangan

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’

Medan ini adalah :

Bagaimana merancang pusat IPTEK (Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’

Medan) agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat

berfungsi secara maksimal.

Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan

bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan yang diinginkan.

Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai

fungsi dengan kegiatan yang berbeda.

Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesibilitas yang mudah (easy

(19)

Ririn Ariska | 080406015

5 Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan

karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang

dipilih.

I.4. Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses

perencanaan dan perancangan Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan dilakukan

berbagai pendekatan desain :

Studi Literatur

o Mencari dan menerapkan standar ruang untuk fasilitas yang akan

dibuat dari data yang diperoleh

o Mencari dan mempelajari berbagai studi banding proyek dan tema

sejenis yang diambil dari internet

o Studi berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan

standar-standar arsitektur dalam perencanaan sebuah Medan Science

Technology Park.

Observasi Lapangan

o Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi site dan

potensi yang dapat diambil untuk proyek ini

o Melihat langsung keadaan dan pengelolaan bangunan yang ada

dengan fungsi sejenis

Wawancara

o Wawancara dilakukan untuk memperoleh masukan mengenai

lingkungan proyek

o Wawancara untuk mendapatkan permasalahan yang timbul dari

lokasi site yang ada

Analisis

o Analisis diperlukan untuk mengolah dan merumuskan berbagai masukan

arsitektural maupun non arsitektural bagi keperluan perancangan

(20)

Ririn Ariska | 080406015

6 o Sintesis dilakukan pada tahap integritas data-data yang ada yang telah

dikaji pada tahap analisis, untuk kemudian diolah menjadi konsep

perencanaan dan perancangan

I.5. Lingkup dan Batasan

Sasaran proyek ditujukan pada kalangan pelajar SD, SMP, SMA, dan

masyarakat umum.

Dimana lingkup pelayanan proyek adalah sebagai pusat pembelajaran,

pengenalan, pemahaman, dan kreasi IPTEK bagi masyarakat terutama para

generasi muda penerus bangsa terutama yang berada di Kota Medan. Dengan

menyediakan berbagai alat peraga yang dapat digunakan langsung oleh

pengunjung, maka akan tercipta interaksi antara alat peraga dan pengunjung

sehingga pengunjung dapat dengan mudah mengenal / memahami IPTEK itu

sendiri bagaimana proses kerjanya. Sehingga proses pembelajaran dapat dinikmati

seperti memainkan sebuah permainan namun bersifat mendidik.

Batasan kajian dalam studi kasus adalah perencanaan Pusat Peragaan IPTEK

‘Biologi’ Medan. Dari segi perancangan akan dibatasi secara fungsi dan arsitektural.

a. Fungsi

Batasan fungsi adalah kegiatan yang akan dilangsungkan dalam bangunan

Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan adalah sebagai pusat pembelajaran,

pengembangan, dan peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Kota

Medan.

b. Arsitektural

Batasan arsitektural yaitu batasan nilai-nilai arsitektural yang akan dibahas

nantinya dalam perancangan Gedung Kantor Bupati ini antara lain :

o Bentuk dan ruang, bagaimana bentuk dan ruang dalam arsitektur jika

ditinjau dari :

Gubahan Massa< yang diantaranya adalah sebagai berikut :

(21)

Ririn Ariska | 080406015

7 o Karakteristik Lahan, karakteristik lahan yang diperuntukkan untuk Pusat

Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan Lokasi, yang berhubungan dengan

lokasi antara lain : GSB, KDB, KLB

o Perancangan pusat IPTEK di Kota Medan yang hanya mencakup

kegiatan edukasi dan peragaan IPTEK.

o Bangunan ini didesain dengan menggunakan unsur-unsur perancangan

arsitektur, antara lain aspek fisik dan perancangan khusus proyek

bangunan, yang berkaitan dengan lingkungan tapak, massa bangunan,

pembentukan ruang dan arus sirkulasi dalam dam luar bangunan pada

lokasi tapak perancangan, dan selanjutnya akan diterapkan ke dalam

perancangan bangunan, sehingga dapat menciptakan suatu bentuk yang

indah, memiliki daya tarik bagi masyarakat, dan menghibur

(22)

Ririn Ariska | 080406015

8 I.6. Kerangka Berfikir

Umpan Balik Latar Belakang

Perkembangan Imu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) semakin berkembang pesat di Negara Indonesia terutama di Kota Medan yang dipersiapkan sebagai Kota Metropolitan.

Perkembangan IPTEK di Kota Medan tidak diimbangi dengan pemahaman serta pembelajaran oleh masyarakatnya.

Dibutuhkan sarana peraga yang edukatif dan rekreatif ‘edutainment’ IPTEK di Kota Medan.

Maksud dan Tujuan

Memfasilitasi pemahaman, pembelajaran, pengenalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) bagi para pelajar dan masyarakat umum kota Medan

Sebagai tempat apresiasi masyarakat dalam dunia IPTEK Tempat bagi para pelajar dan masyarakat umum untuk memahami perkembangan IPTEK.

Menambah wawasan dan pengetahuan akan perkembangan IPTEK

Sebagai sarana rekreasi edukatif bagi masyarakat.

Batasan dan Lingkup Perencanaan Pemilihan lokasi bangunan yang tepat dan terkait dengan Judul dan Tema yang diterapkan. Lingkup kajian dalam studi kasus dibatasi secara fungsi dan

arsitektural.

Penerapan Tema Metafora pada

Judul terkait. Pendekatan Masalah Data tapak Studi literatur Studi banding Survey lapangan

Analisa

Fisik Non fisik

Site Pengguna

Konsep

Fisik Nonfisik

Site Ruang dalam

Skematik Desain

Fisik Nonfisik

Site Ruang dalam

Desain

Perancangan

Fisik Nonfisik

Site Ruang Judul : Pusat Peragaan IPTEK

(23)

Ririn Ariska | 080406015

9 I.7. Sistematika laporan

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan ini adalah sebagai

berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisikan tentang kajian latar belakang pembangunan Medan Science

Technology Park, maksud dan tujuan, rumusan masalah, pendekatan, lingkup dan

batasan, dan kerangka berfikir.

Bab II Deskripsi Proyek

Bersisikan pembahasan umum (lokasi, luas lahan, peraturan KLB/KDB, luas

dan tinggi bangunan, pemilik, sumber dana, kelengkapan fasilitas), program

kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding proyek sejenis.

Bab III Elaborasi Tema

Membahas pengertian tema, interpretasi tema, dan studi banding tema

sejenis.

Bab IV Analisis

Membahasa analsis fungsional (organisasi ruang, penzoningan, program

ruang, persyaratan teknis), analisis kondisi lingkungan (lokasi, kondisi, dan potensi

lahan, peraturan, bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan,

orientasi, lalu lintas, sirkulasi, dan lain-lain), serta menyimpulkan pembahasan dari

analisis tersebut.

Bab V Konsep Perancangan

Berisikan pembahasan konsep dasar (penzoningan, tata letak, gubahan

massa, pencapaian, hierarki ruang, sirkulasi, parkir, utilitas, tata hijau), bangunan

(bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur, dan konstruksi, bahan, desain interior, utilitas,

pencegahan bahaya kebakaran, tahapan pembangunan, penyelesaian ruang

(24)

Ririn Ariska | 080406015

10 Bab VI Hasil Perancangan

Berisikan peta situasi, gambar-gambar hasil rancangan dan foto-foto maket

hasil perancangan.

Daftar Pustaka

Berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam

(25)

Ririn Ariska | 080406015

11 BAB II

DESKRIPSI PROYEK II.1. Judul dan Pengertian Judul

Judul proyek yang direncanakan adalah “Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’

Medan“ dimana tempat ini merupakan suatu tempat yang mewadahi kegiatan

pembelajaran, pemahaman akan perkembangan dunia sains dan teknologi para

masyarakat umum yang dikemas secara edukatif dan rekreatif.

Didalam judul “Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan“ mengandung

pengertian :

Pusat

- Pusat artinya tempat yang berada di bagian tengah. 1

- (1) tempat yg letaknya di bagian tengah: Istana Merdeka letaknya di

-- kota Jakarta; (2) titik yg di tengah--tengah benar (dl bulatan bola,

lingkaran, dsb): -- bumi; -- lingkaran; (3) pusar; (4) pokok pangkal

atau yg menjadi pumpunan (berbagai-bagai urusan, hal, dsb):

perguruan tinggi harus menjadi -- berbagai ilmu pengetahuan; (5)

orang yg membawahkan berbagai bagian; orang yg menjadi

pumpunan dr bagian-bagian. 2

Peragaan

- Peragaan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata raga yang

artinya tampilan fisik, Peragaan berarti pertunjukkan atau

mempertunjukkan tampilan fisik. 3 - Peragaan berarti mempraktikkan.

IPTEK / Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu Pengetahuan

1

http://www.artikata.com/arti-346535-pusat.html 2

http://kamusbahasaindonesia.org/pusat/mirip#ixzz1oyPC98hl 3

(26)

Ririn Ariska | 080406015

12 - Ilmu pengetahuan berasal dari bahasa latin “scienta” yang diturunkan

dari kata “scire”, yang dapat diartikan mengetahui (to know) dan

dapat juga diartikan belajar (to learn).4

- Ilmu pengertian mempunyai pengertian sebagai berikut 5 :

o Watenschaop (bahasa belanda) artinya ilmu pengetahuan adalah

segenap pengetahuan yang tersusun atau terkumpul secara

sistematik. Dalam hal ini termasuk juga segenap ilmu

pengetahuan yang biasa digolongkan tidak termasuk dalam

istilah Science.

o Science (bahasa inggris) artinya kumpulan pengetahuan yang

tersusun secara sistematik, yang bahan-bahannya terdapat diluar

diri manusia, yaitu kenyataan objektif, atau hal-hal yang bersifat

empirik.

o Istilah ilmu pengatahuan untuk menunjukkan suatu kumpulan

pengetahuan yang sesungguhnya sudah siap pakai (applied

science). Istilah bahasa Inggrisnya discipline. Apabila ilmu

pengetahuan terapan ini diberi pengertian yang seluas-luasnya,

maka didalamnya dapat dimasukkan pengertian seperti teknologi,

doktrin bahkan ideology.

- Secara umum ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebagai suatu

system yang terdiri dari pengetahuan-pengetahuan (ilmiah) yang

ditujukan untuk memperoleh kebenaran (ilmiah), dan sedapat

mungkin juga untuk mencapai kebahagiaan umat manusia. 6

Teknologi

- Teknologi artinya metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan, keseluruhan sarana untuk menyediakan

barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan

hidup manusia.7

- Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai

4Rencana Induk Pengembangan USU 1998-2007, Bab II, Peran dan Fungsi USU hal. 7 5

Soemargono, Soejono, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Nur Cahaya, Jakarta, 1983, hal 1 6

Ibid, hal 5 7

(27)

Ririn Ariska | 080406015

13 keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan

bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.8

Biologi

- Biologi adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah

“Biologi” berasal dari bahasa Belanda, Biologie, yang merupakan

gabungan dari bahasa Yunani yaitu kata Bios artinya hidup dan

Logos artinya lambing atau ilmu. Istilah Biologi juga berasal dari

bahasa Arab yaitu “Ilmu hayat” artinya Ilmu kehidupan”.

Medan

Merupakan daerah tingkat II berstatus kotamadya, adalah ibu kota

provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar

ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, dengan luas 265,10

km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari

21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3°

43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi

kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 -

37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki

iklim tropis (Poerwadarminta, 1991).

Jadi, Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan merupakan suatu fasilitas yang

dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IPTEK

khususnya yang berkaitan dengan Ilmu Biologi, sehingga memotivasi masyarakat

khususnya kaum muda untuk berkreasi menciptakan penemuan-penemuan baru

serta memperkenalkannya kepada masyarakat, sebagai sarana penunjang

pendidikan serta mendorong kalangan pelajar dan masyarakat umum untuk

menyukai IPTEK. Secara khusus bangunan “Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’

Medan“ ini diperuntukkan bagi kaum pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA, untuk

pemahaman dan pendalaman pengetahuan IPTEK dalam kajian ilmu biologi dengan

menggunakan metode peraga, fasilitas belajar, perpustakaan, pameran dan

seminar / workshop.

8

(28)

Ririn Ariska | 080406015

14 II.2. Deskripsi Judul

Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan merupakan suatu fasilitas yang

dipergunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang IPTEK

khususnya yang berkaitan dengan ilmu Biologi, memotivasi masyarakat khususnya

kaum pelajar untuk berkreasi menciptakan temuan-temuan baru dari hasil penelitian

yang dilakukan kemudian memperkenalkannya kepada masyarakat umum, sebagai

sarana penunjang pendidikkan, mendorong kalangan pelajar untuk lebih menyukai

IPTEK. Namun secara khususnya Pusat Peragaan IPTEK Biologi ini diperuntukkan

bagi para pelajar yaitu SD, SMP, SMA guna memberikan pemahaman dan

pendalaman yang berbau hal science Biologi.

II.3. Lokasi Usulan Proyek

II.3.1. Data Umum Lokasi Proyek

Lokasi proyek berada di Kota Medan, Sumater Utara, Indonesia. Letak

geografis kota Medan sebagai berikut : 9

Nama Kota : Medan

Luas : 26.510 Hektar (265,10 Km2) atau 3,6 % dari keseluruhan wilayah Sumatera

Utara.

Letak : - 3º,27' - 3º,47' Lintang Utara - 98º,35'

- 98º,44' Bujur Timur

Ketinggian : 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan

laut.

Batas-batas site : Sebelah Utara,Selatan, Barat dan

Timur dengan Kabupaten Deli Serdang.

Iklim : Iklim tropis dengan suhu Stasiun

Polonia tahun 2009. Minimum 20,80 C –

9

(29)

Ririn Ariska | 080406015

15 24,4 0 C Maksimum 33,50 C - 36,50 C

Menurut Stasiun Sampali berkisar

Minimum 21,000 C – 23,6 0 C Maksimum 32,60 C – 34,2 C.

Kelembapan udara rata-rata : 78 – 82 %

Kecepatan rata-rata : 0,42 m/sec

Laju tiap bulannya : 100.6 mm.

II.3.2. Kriteria Pemilihan Lokasi

Dengan pertimbangan segi fungsi, maka diperlukan lokasi yang dapat

mendukung tujuan dari bangunan dan membantu kelancaran aktivitas yang

berlangsung didalamnya. Didalam table berikut terdapat beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam pemilihan lokasi bangunan.

Terdapat beberapa criteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi

bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas edukatif rekreatif yang

bersifat public dan berskala kota.

Berikut tabel criteria pemilihan lokasi :

Tabel 2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi10

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan

perdagangan dan rekreasi. Berasa didekat

jalan besar.

2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun pribadi.

10

(30)

Ririn Ariska | 080406015

16 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi

yang dapat saling mendukung dengan

bangunan yang direncanakan atau disekitar

permukiman yang belum ada fasilitas

hiburannya.

4. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk pengembangan kawasan

permukiman, perdagangan dan rekreasi,

WPP D atau WPP E

KDB bangunan 60 %

KLB bangunan 4-6 lantai

II.3.3. Pemilihan Lokasi

Untuk mencapai target yang diharapkan, maka acuan yang hendak dipakai

dalam menentukan lokasi site adalah WPP yang terdapat dalam RUTRK

pemerintah kota Medan. Berikut merupakan table Wilayah Pengembangan

[image:30.595.95.510.98.381.2]

Pembangunan beserta peruntukan wilayahnya.

Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota Medan

WPP Cakupan Kecamatan Pusat Pengembangan Peruntukan Lahan Program Pembangunan A M. Belawan

M. Marelan

M. Labuhan

BELAWAN Pelabuhan,

Industri,

Permukiman,

Rekreasi,

Maritim

Jalan baru, jaringan

air minum, septic

tank, sarana

pendidikan dan

permukiman.

B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran, Perdagangan,

Jalan baru, jaringan

(31)

Ririn Ariska | 080406015

17 Rekreasi Indoor,

Permukiman

pembuangan

sampah, sarana

pendidikan.

C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

AKSARA Permukiman,

Perdagangan,

Rekreasi

Sambungan air

minum, septic tank,

jalan baru, rumah

permanen, sarana

pendidikan dan

kesehatan.

D M. Johor M. Baru

M. Kota

M. Maimoon

M Polonia

INTI KOTA CBD, Pusat

Pemerintahan,

Hutan Kota,

Pusat

Pendidikan,

Perkantoran,

Rekreasi Indoor,

Permukiman

Perumahan

permanen,

pembuangan

sampah, sarana

pendidikan.

E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan SEI SEKAMBING Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf,

Hutan Kota

Sambungan air

minum, septic tank,

jalan baru, rumah

permanen, sarana

pendidikan dan

(32)

Ririn Ariska | 080406015

[image:32.595.124.490.103.432.2]

18 Gambar 2.1. Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota Medan

II.3.4. Lokasi

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut didapat tiga alternative site yaitu :

Lokasi A : Jl. Pasar Lima Barat, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan

Lokasi B : Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Perjuangan, Medan

Lokasi C : Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Petisah, Medan WPP E

Perumahan, perkantoran, konservasi, la

WPP A

Merupakan Kawasan Pelabuhan, industri, pergudangan dan permukiman

WPP B

Merupakan kawasan perkantoran dan perdagangan

WPP C

Merupakan kawasan pemukiman,pendidikan,r ekreasi, dan

WPP D

(33)

a.

Lokasi A

Kasus Proyek Status Proyek Pemilik Proyek Lokasi Tapak Batas-batas site

o Batas Utara

o Batas Timu

o Batas Selat

o Batas Barat

Permukima Luas Lahan Kontur KDB KLB GSB

Ririn Ariska | Gambar 2.2. Peta Site Lokasi A

: Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Meda

: Fiktif

: Dikelola Pihak Swasta Status Tanah M

Pemerintah.

: Jl. Pasar Lima Barat,

Kecamatan Medan Perjuangan, Meda

site

ara : Jl. Willem Iskandar, LPP Medan, Perm

ur : Jl. Pasar Tujuh, Universitas Negeri Me

latan : Jl. Pasar Lima Barat, Jl. Selamat Kata

Komplek MMTC, Permukiman

rat : Jl. Willem Iskandar, Gedung

an

: + 3,0 Ha (+ 30.000 m2) : Datar

: -

: 4 Lantai

| 080406015 19 dan h Milik dan rmukiman Medan ataren,

(34)

o Jln. Willem

o Jln. Pasar

o Jln. Pasar

o Jln. Selam

Bangunan Eksis

Potensi Lahan

o Terletak

o Berada p

o Transpo

o Luas site

o Memiliki

b.

Lokasi B

Terdapat di Jl. Pe

Luas Site : ± 1.5

Batas Site antara

11

Sumber : RUTRK Medan, ber

Ririn Ariska | llem Iskandar : 18 Meter

sar Lima Barat : 12 meter

sar Tujuh : 20 Meter

lamat Kataren : 8 Meter 11 sisting : Lahan kosong

:

ak di pusat Kota Medan.

a pada kawasan pendidikan dan komersil.

portasi lancar dan baik

site mendukung + 3,0Ha

liki jalur utilitas yang baik

Gambar 2.3. Peta Site Lokasi B

Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Perjuangan

.5 ha

ara lain :

, berdasarkan SKWK No. 593/2190.k/2011/Tgl.07-12-2011

| 080406015

20 gan, Medan

(35)

Utara : P

Timur : J

Selatan : R

Barat : R

Bangunan Eksis

Potensi Lahan

o Terletak

o Berada p

o Transpo

o Luas site

o Memiliki

c. Lokasi C

Terdapat di Jl.

Luas Site : ± 2,

Batas Site anta

Utara

Ririn Ariska | Perumahan penduduk

: Jl. Dorowari

Rumah Sakit Pirngdi

Rumah Penduduk

sisting : Lahan kosong

:

ak di pusat Kota Medan.

a pada kawasan pendidikan dan komersil.

portasi lancar dan baik

site mendukung + 1,5 Ha

liki jalur utilitas yang baik

Gambar 2.4. Peta Site Lokasi C

Gatot Subroto, Kecamatan Petisah, Medan

2,4 ha

tara lain :

: Rumah Penduduk

| 080406015

(36)

Timur

Selatan

Barat

Bangunan Eksis

Potensi Lahan

o Terletak

o Berada p

o Transpo

o Luas site

o Memiliki

II.3.5. Penilaian Alterna a. Penilaian Lokas Tabel 2.3. Kriter

Kriteria

Al

Luas lahan

Tingkatan

Jalan

Jalan A

Pencapaian ke

Lokasi

Mudah

diakses

penjuru

dengan

pribadi

Ririn Ariska | : Jl. Sukses

: Jl. Iskandar Muda

: Medan Plaza Fair (Carrefour)

sisting : Lahan kosong

:

ak di pusat Kota Medan.

a pada kawasan pendidikan dan komersil.

portasi lancar dan baik

site mendukung + 2,4 Ha

liki jalur utilitas yang baik

natif Lokasi asi

teria Penilaian Lokasi

Lokasi

Alternatif 1

Alternatif 2

(3)

3 Ha

(1)

1,5 Ha

(3)

n Arteri Primer

(3)

Jalan Arteri Primer

Jala

(3)

ah karena dapat

ses dari segala

juru Medan baik

gan

kendaraan

adi

maupun

(3)

Mudah karena dapat

diakses dari segala

penjuru Medan baik

dengan

kendaraan

pribadi

maupun

Mud

dap

sega

Med

ken

| 080406015 22

Alternatif 3

(1)

2,4 Ha

(3)

alan Arteri Primer

(3)

(37)

Ririn Ariska | 080406015

23

angkutan umum

angkutan umum

maupun angkutan

umum

Jangkauan

terhadap

Struktur kota

(3)

Berada dipinggiran

kota dan merupakan

daerah

pengembangan

Permukiman,

Perdagangan,

Rekreasi

(3)

Berada dipusat kota

dan merupakan

daerah CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan

Kota, Pusat

Pendidikan,Perkantor

an, Rekreasi Indoor,

Permukiman

(1)

Berada dipinggiran

kota dan

merupakan daerah

pengembangan

Permukiman,

Perdagangan,

Rekreasi

Fungsi

Pendukung

sekitar lokasi

(3)

Perumahan,

kawasan

pendidikan,

pertokoan, kawasan

olahraga dan

pemuda, kantor

(3)

Pertokoan, kantor,

plaza, hotel,

pendidikan, rumah

sakit, sarana

pariwisata lainnya.

(3)

Perumahan,

restoran, pabrik,

komersial, kantor

dan sarana

pariwisata lainnya.

RUTRK

(Pengembanga

n

Perdagangan

dan Rekreasi)

(3)

Sesuai

(3)

Sesuai

(3)

Sesuai

Fungsi

eksisting

(3)

Lahan kosong

(3)

Lahan kosong

(2)

Lahan Kosong

(38)

Ririn Ariska | 080406015

24

Pengenalan

Entrance

(2)

Baik

Berada di

persimpangan

jalan

(2)

Baik

Berada di

persimpangan jalan

(2)

Baik

Berada di

persimpangan

jalan

Total Nilai

23

18

18

Peringkat

1

2

2

Keterangan :

3 : Baik sekali

1 : Cukup

2 : Baik

0 : Kurang

b. Penempatan Lokasi

Berdasarkan penilaian secara umum untuk lokasi site ternyata yang

memiliki poin nilai terbanyak berdasarkan kriteria penilaian yaitu likasi Site A di Jl.

Pasar Lima Barat, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan.

Posisi site pada saat ini tidak jauh dari pusat kota, namun berdasarkan

RUTRK Medan, untuk pengembangan kedepan, daerah ini akan menjadi kawasan

komersil dan pendidikan. Bangunan penunjang di sekitar site adalah kawasan

komersil, pendidikan, yang merupakan kawasan pengembangan karena banyak

pembangunan baru.

Untuk transportasi dari dan ke site (terutama kendaraan umum) sangat

banyak hal ini karena terdapat banyak bangunan penting yang dikunjungi salah

satunya Universitas Negeri Medan yang membuat pengunjung merasa aman untuk

datang dan pulang ke bangunan sampai malam hari.

Deskripsi kondisi eksisting lokasi sebagai tapak rancangan.

Kasus Proyek : Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’ Medan

(39)

Ririn Ariska | 080406015

25 Pemilik Proyek : Dikelola Pihak Swasta Status Tanah Milik

Pemerintah

(Investasi Swasta dan Subsidi Pemerintah)

Lokasi Tapak : Jl. Pasar Lima Barat, Kecamatan Medan Perjuangan,

Medan

Batas-batas site

o Batas Utara : Jl. Willem Iskandar, LPP Medan, Permukiman

o Batas Timur : Jl. Pasar Tujuh, Universitas Negeri Medan

o Batas Selatan : Jl. Pasar Lima Barat, Jl. Selamat Kataren, Komplek

MMTC, Permukiman

o Batas Barat : Jl. Willem Iskandar, Gedung Serba guna,

Permukiman

Luas Lahan : + 3,0 Ha (+ 30.000 m2) Kontur : Datar

KDB : 60 %

KLB : 4 Lantai

GSB

o Jln. Willem Iskandar : 18 Meter

o Jln. Pasar Lima Barat : 12 meter

o Jln. Pasar Tujuh : 20 Meter

o Jln. Selamat Kataren : 8 Meter

Bangunan Eksisting : Lahan kosong

Potensi Lahan :

o Terletak di kawasan pengembangan Kota Medan kedepan.

o Berada pada kawasan pendidikan dan komersil.

o Transportasi lancar dan baik

o Luas site mendukung + 3,0Ha

o Memiliki jalur utilitas yang baik

(40)

Ririn Ariska | 080406015

26 II.4. Tinjauan Fungsi

II.4.1. Sejarah Pengetahuan

Pada abad ke-18, science dan filosofi natural tidaklak sama namun

beberapa waktu kemudian pengggunaan filosofi natural langsung dikenal sebagai

metode science. Pada masa itu ilmu yang mempelajari alam adalah filosofi narutal.

Sementara ilmu yang mempelajari pemikiran manusia adalah filosofi moral.

Kata Science berasal dari bahasa Inggris hingga abad ke-7 masih digunakan

untuk konsep pengetahuan Aristotelian yang menjelaskan bagaimana melakukan

sesuatu.

Pada awal 1800-an, filosofi natural mulai berpisah dari filosofi. Dalam

sejarah kasus, science digunakan untuk mempertahankan pengetahuan yang dapat

dipercaya dalam sejumlah topik. Seiring dengan perkembangan sejumlah ilmu yang

menghasilkan sejumlah hokum seperti hokum Kepler, Newton, Hukum Galileo, dan

lain-lain filosofi natural lebih dikenal dengan natural sains.

Pada abad ke-19, sejumlah pembiacara Inggris membedakan sains kedalam

sejumlah cabang ilmu yang berbeda. Pada abad ke-20, sains digambarkan sebagai

sesuatu yang dapat menggambarkan dunia. Semua dilakukan dengan latihan nyata,

melalui metode yang unik. Semua dilakukan untuk memberikan legitimasi berbagai

cabang sains seperti ilmu pengobatan, teknik, dan lain-lain. Setelah tahun 1900-an,

hubungan antara sains dan teknologi berkembang dengan pesat.

II.4.2. Cabang-cabang Pengetahuan

Pengetahuan secara umum dikalsifikasikan dalam dua bagian, yaitu

pengetahuan alam dan pengetahuan social. Ada sejumlah disiplin ilmu lain yang

berkaitan namun dikelompokkan kedalam ilmu terapan, diantaranya adalah teknik

dan pengetahuan kesehatan. Dalam kategori ini terdapat sejumlah pengkhususan

cabang pengetahuan yang merupakan bagian elemen disiplin dari ilmu lain. Status

social pengetahuan menjadi suatu perdebatan sejak abad ke-20. Diskusi dan debat

mengenai topic ini antara lain pengetahuan social dan perilaku yang dianggap

sebagai sesuatu yang tidak scientis, ambigu dan tidak sesuai bila dibandingkan

(41)

Ririn Ariska | 080406015

27 Ada banyak bidang pendidikan science, mulai dari ilmu-ilmu dasar hingga

pengetahuan teknik terapan. Berikut adalah penjabaran tentang bidang-bidang

science tersebut :

Golongan Ilmu dasar - Matematika

- Fisika

- Biologi

- Kimia

- Geologi

- Astronomi

- Ilmu sosial

Golongan ilmu pengetahuan

terapan

- Optic

- Elegtromagnetik

- Meteorology

- Lingkungan hidup

- Kedokteran

- planotologi

Golongan teknologi - teknologi pertanian

- teknologi dirgantara

- teknik produksi dan jaminan mutu

dan bio-teknologi

- teknologi telekomunikasi

- teknologi informatika

- teknologi instrumentasi

II.4.5. Sains Biologi

II.4.5.1. Pengertian Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah “Biologi”

berasal dari bahasa Belanda, Biologie, yang merupakan gabungan dari bahasa

Yunani yaitu kata Bios artinya hidup dan Logos artinya lambing atau ilmu. Istilah

(42)

Ririn Ariska | 080406015

28 Berikut ini merupakan cabang-cabang kajian ilmu Biologi :12

Kelompok Organisme yaitu Botani (Ilmu tentang tumbuhan), Zoologi (ilmu

tentang hewan, Mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan dan

pengelompokkan berdasarkan cirri-ciri fisik kelompok organism dipelajari dalam

sistematika, yang didalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.

Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Cirri-ciri bagian tubuh

dipelajari dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam

fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan cirri fisik makhluk

hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan

dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan.

Interaksi antar sesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam

ekologi; Mekanisme pewarisan sifat—yang berguna dalam upaya menjaga

kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup—dipelajari dalam genetika.

Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan

berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan

adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara

itu, perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul

penyusun organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak

didukung oleh perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.

Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan

menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan

subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan

makalah dibuat setiap tahun dalam susunan luas jurnal biologi dan kedokteran.13

II.4.5.2. Pembagian Berdasarkan Kelompok Organisme

Makhluk hidup atau organisme sangat beraneka ragam. Taksonomi

mempelajari bagaimana organisme dapat dikelompokkan berdasarkan kemiripan

dan perbedaan yang dimiliki. Selanjutnya, berbagai kelompok itu dipelajari semua

12

http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi

13

(43)

Ririn Ariska | 080406015

29 gatra kehidupannya, sehingga dikenallah ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi

hewan (zoologi), biologi serangga (entomologi), dan seterusnya.

II.4.5.3. Pembagian berdasarkan organisasi kehidupan

Kehidupan berlangsung dalam hirarki yang terorganisasi. Hirarki organisme,

dari yang terkecil hingga yang terbesar yang dipelajari dalam biologi, adalah

sebagai berikut : 14

• Sel • Jaringan • Organ • sistem organ

• populasi

• komunitas atau masyarakat • ekosistem; dan

• bioma. • individu

Kajian-kajian subindividu mencakup biologi sel, anatomi dan cabang-cabangnya

(sitologi, histologi dan organologi), dan fisiologi. Pembagian lebih rinci juga mungkin

terjadi. Misalnya, anatomi dapat dikhususkan pada setiap organ atau sistem (biasa

terjadi dalam ilmu kedokteran): pulmonologi, kardiologi, neurologi, dan sebagainya).

Tingkat supraindividu dipelajari dalam ekologi, yang juga memiliki

pengkhususan tersendiri, seperti ekofisiologi atau "fisiologi lingkungan", fenologi,

serta ilmu perilaku.

II.4.5.4. Pembagian berdasarkan interaksi

Hubungan antarunit kehidupan maupun antara unit kehidupan dan

lingkungannya terjadi pada semua tingkat organisasi. Selain mempelajari kehidupan

melalui berbagai tingkatan di atas, biologi juga mempelajari hal-hal berikut, melalui

cabang ilmunya masing-masing:

Astrobiologi : ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi

14

(44)

Ririn Ariska | 080406015

30

biologi perkembangan (developmental biology): ilmu yang mempelajari tahap perkembangan makhluk hidup (ontogeni) dari telur

yang dibuahi menjadi individu

genetika: ilmu yang mempelajari pewarisan keturunan • etologi: ilmu yang mempelajari perilaku makhluk hidup

sistematika: ilmu yang mempelajari keanekaragaman organisme dan hubungannya dengan relasi tertentu

ekologi: ilmu yang mempelajari habitat dan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya

evolusi: ilmu yang mempelajari perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

mikologi : ilmu yang mempelajari mengenai cendawan/ jamur • mikrobiologi : ilmu yang mempelajari makhluk-makhluk mikroskopis

II.4.5.5. Metode Belajar Biologi yang Efektif

Menghubungkan Biologi dengan kegiatan yang menyenangkan

Mengajak anak untuk berfikir kreatif

Mengurangi/menghilangkan penghapalan / belajar yang terlalu berat

Memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia.

II.4.5.6. Alat Peraga dan Pengelompokkannya

Laboratorium biologi mempunyai tujuan dan fungsi sebagai laboratorium

pendidikan dan laboratorium penelitian yang akan menerapkan serta

mengembangkan teori-teori dan konsep-konsep dalam bidang biologi dan bidang

yang terkait.

Secara umum yang akan diperagakan dalam Pusat Peragaan IPTEK ‘Biologi’

Medan ini diantaranya :

Ruang Peragaan Dalam Ruangan (Indoor)

Pengetahuan Lingkungan, Kultur Jaringan, Mikro Teknik, Parasitologi,

Histologi, Dasar-dasar Ilmu Gizi, Fisiologi Hewan, Fisiologi Tumbuhan,

Pengelolahan Pangan, Sistematika Hewan Invertebrata, Anatomi Tumbuhan

(45)

Ririn Ariska | 080406015

31 Ruang Peragaan Luar Ruangan (outdoor)

Peragaan tumbuhan yang diaplikasikan dalam lansekap dan peragaan

hewan dalam bentuk patung-patung ditaman (sculpture).

Ruang Laboratorium (Indoor)

Laboratorium Biologi dimanfaatkan sebagai laboratorium penelitian untuk

mahasiswa, dosen, dan siswa SMU di sekitar kampus. Di samping melayani

praktikum, pada setiap semester laboratorium biologi melayani beberapa

jenis penelitian yang berkenaan dengan, antara lain :

o Berbagai macam uji kandungan zat, misalnya, uji kadar gula, uji vitamin,

uji protein, uji lemak, uji karbohidrat, uji kafein, uji klorofil.

o Uji kualitas mikrobilogik dan kualitas sumber air bersih, air limbah dan

lain-lain.

o Identifikasi mikroba, tumbuhan tingkat rendah, paku-pakuan dan lain-lain.

o Pembuatan preparat Mikroteknik dan tumbuhan antara lain : preparat

section penampang, preparat wholemount, preparat maserasi squash,

preparat segar dengan pewarnaan supervital.

Peralatan yang dimiliki Laboratorium Biologi antara lain :

Spektrofotometer, mikrotom, rotay evaporator, foto preparat, tissue mantel, colony counter,

hand tally counter,

sactodensimeter, stetoskop, spinomsnometer, haemositometer, soil tester, planimeter, microkjedal,

pH meter digital,

(46)

Ririn Ariska | 080406015

32 urinometer,

anemometer,

mikroskop (cahaya : monokuler

dan binokuler, listrik binokuler),

termometer (badan, ruang,

lingkungan dan tanah),

autoclix blood lanset,

berbagai alat kaca,

inkubator,

autokalf,

water bath,

oven,

refrigator,

berbagai alat peraga,

dissetiingset, dan lain-lain.

Dalam bangunan Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan ini memperagakan

semua yang berkaitan dengan ilmu biologi, diantaranya pembagian ilmu biologi

seperti ilmu biologi tumbuhan (botani), biologi hewan (zoologi), biologi serangga

(entomologi), dan seterusnya.

II.5. Deskripsi Kebutuhan Ruang

Fasilitas dalam bangunan Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan, antara lain :

[image:46.595.105.507.394.607.2]

Menyediakan alat peraga

(47)

Ririn Ariska | 080406015

33 Fasilitas peraga yang digunakan pada Pusat Peragaan IPTEK Biologi

adalah yang berhubungan dengan sains Biologi.

Fasilitas belajar

Fasilitas belajar yang terdapat pada Pusat Peragaan IPTEK Biologi ini

adalah berupa ruang kelas, dimana didalam proses belajar pada ruang

kelas digunakan beberapa metode yang menarik yang dikerjakan oleh

beberapa staf pengajar yang ada.

Perpustakaan

Perpustakaan yang adaakan melengkapi fasilitas ini. Terdapat dua jenis

perpustakaan, yaitu perpustakaan konvensional dan perpustakaan

digital. Melalui kedua perpustakaan ini para pengguna fasilitas akan

dapat memperoleh pengetahuan lebih tentang pengetahuan dan

tekbologi.

Pameran

Kegiatan pameran yang dilakukan di Pusat Peragaan IPTEK Biologi ini

menjadi sarana dalam meningkatkan pemahaman ataupun pengenalan

pengunjung akan sains Biologi.

Seminar atau Workshop

Kegiatan seminar atau workshop juga menjadi suatu sarana yang

dipandang cukup baik sebagai sarana pendukung proses pembelajaran

dan pemahaman akan sains biologi tersebut.

Retail dan Sounevir Shop

Yaitu fasilitas yang menjual segala jenis souvenir dan barang-barang

yang merupakan cirri khas/bagian dari fungsi bangunan bagi para

pengunjung.

Resto dan Café

Yaitu fasilitas yang menyediakan aneka jenis makanan dan minuman.

Ruang yang dibutuhkan yaitu entancehall, pantry, ruang makan / minum,

dapur, ruang makan private, gudang kering / basah, kasir, ruang cuci,

ruang ganti / locker, toilet, ruang pegawai / pengelola.

Taman bermain

Taman ini diperuntukkan bagi para pengunjung yang masih anak-anak

(48)

Ririn Ariska | 080406015

34 difungsikan sebagai sarana bermain yang edukatif yang bersifat diluar

[image:48.595.94.574.176.753.2]

ruangan.

Tabel 2.4. Kebutuhan Ruang pada Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan :

No . Kelompok Kegiatan/Fung i Unit Kegiatan

Pengguna Jenis Kegiatan Kebutuhan Ruang

1. Pengelola Gedung - Lobby utama - Pengunjung - Pengelola - Menunggu - Menerima tamu

- Ruang tunggu

- Ruang tamu

- R. recepsionis.

R. informasi

- Direksi - Kepala

pengelola

- Bekerja

- Menerima

tamu

- Ruang kerja

- Ruang tamu

- Sekretar

iatan

- Sekretaris - Menyimpan

kearsipan

- Ruang

sekretaris

- Ruang tamu

- Ruang arsip

- Keuang

an

- Staff - Bekerja

- Menyimpan

berkas-berkas

keuangan

- Ruang kerja

kepala

- Ruang kerja

staff

- Ruang arsip

- Administ

rasi dan

personal

ia

- Staff - Bekerja

- Menyimpan

berkas

- Ruang kerja

kepala

- Ruang kerja

staff

- Ruang arsip

- Rapat - Pengelola

- Staff

- Melakukan

rapat.pertem

uan

- Buang air

- Beribadah

- Menyimpan

- Ruang rapat

- Toilet

- Musholla

(49)

Ririn Ariska | 080406015

35 peralatan

lain

2. Pusat peraga dan exhibition

IPTEK (indoor)

- Pamera

n Ilmu

Pengeta huan dan Teknolo gi - Pengunjung - Staff - Memamerka

n

karya-karya IPTEK

- Melihat

karya-karya

IPTEK

- Ruang peraga

ilmu

dasar/umum

- Ruang peraga

antariksa

- Ruang peraga

kimia

- Ruang peraga

matematika

- Ruang peraga

energy

- Ruang play

area (indoor)

3. Pusat peraga dan exhibition

IPTEK

(outdoor)

- Pamera

n Ilmu

Pengeta huan dan Teknolo gi - Pengunjung - Staff - Memamerka

n

karya-karya IPTEK

- Melihat

karya-karya

IPTEK

- Taman Peraga

biologi

- Ruang play

area (outdoor)

5. Taman Bermain Anak

- Bermain - Pengunjung

- Pengelola

- Menampilkan

permainan

yang edukatif

- Taman outdoor

bermain anak

6. Theater 3D (indoor)

- Pertunju

kan film

edukatif - Pengunjung - Pengelola - Menonton film/karya terbaik - Lobby/R. tunggu - Ruang penonton

- Ruang

audio-visual

- Ruang operator

- Ruang

(50)

Ririn Ariska | 080406015

36 7. Pe

Gambar

Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota Medan
Gambar 2.1. Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan kota Medan
Gambar 2.5. Ilustrasi Peragaan Indoor dan   Outdoor IPTEK Biologi.
Tabel 2.4. Kebutuhan Ruang pada Pusat Peragaan IPTEK Biologi Medan :
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kurikulumnya terdiri atas 2 tahun pendidikan pre klinik yang berbasiskan pada pengetahuan ilmu dasar kedokteran dan 5 tahun medical training dimana pada tahun ke

Jakarta, Penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah penyakit yang paling ditakuti karena belum ada vaksin atau obat yang bisa menyembuhkannya2. Kenali gejala dari HIV

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan perancangan e-marketing pada perusahaan adalah dengan adanya e-marketing dapat membantu strategi pemasaran dalam

Hal ini terbukti dengan hasil yang diperoleh dari setiap observasi yang dilakukan sebelum tindakan dan siklus yang memperlihatkan bahwa konformitas teman sebaya siswa mengalami

Vaksinasi reovirus pada peternakan pembibitan tampaknya memang suatu metode yang efektif untuk mengontrol viral arthritis dan reovirus lainnya, tetapi harus diingat bahwa

Untuk menuju kerukunan umat beragama selalu diiringi dengan beberapa faktor-faktor penghambat, ada yangbersinggungan secara langsung dengan masyarakat, ada pula

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pertimbangan hakim Pengadilan Agama Tulungagung untuk memutuskan perkara nafkah iddah sangat beragam tergantung dari kasus

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap penyerapan tenaga kerja di Sumatera Utara.. Sebagai