FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI DESA SAMPAI CITA KECAMATAN KUTALIMBARU
KABUPATEN DELISERDANG
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
RIKA RENTINA BR. GINTING
NIM 1103371028
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITASNEGERI MEDAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena Kasih dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini meskipun
dengan waktu yang kurang efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis
Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)
pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan.
Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Faber simorangkir, M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dn anugerah pada penulis sehingga penulis
skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok
Tani di Desa Sampe cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang” sehingga sehingga penulis dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam
program studi Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi
ini, oleh karen itu penulis mengharapkan saran, kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.
Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Neger i Medan.
5. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekertaris jurusan Pendidikan Luar Sekolah
iii
6. Bapak Drs. Faber simorangkir, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
terselaisainya penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memebekali
berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung dala penyusunan skripsi
ini.
8. Buat kak Surya Indarawati, S.Pd yang telah membantu dalam penyelesaian
surat-surat.
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda R. Ginting dan Ibunda tercinta
E S. Sembiring. S.Pdk yang telah banyak memberi nasehat dan dukungan baik
secara moril, materil, maupun Doa yang tidak putus-putusnya selama penulis
menyelesaikan kuliah dan akhirnya menyusus Skripsi ini.
10.Ucapan terimakasih tulus kepada seluruh keluarga dan saudaraku, buat adikku
Desi Natalia Ginting, Risna Ginting dan Samuel timanta Ginting yang selalu
memberikan dorongan dan Doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.
11.Buat bibik tua, bibik tengah, bik pinggir, bik uda, dan seluruh adik-adik, kakak
dan abang saya, saya ucapkan terimaksih atas doa, dan dukungan yang selama ini
diberikan kepada saya selama saya menyelesaikan pendidikan di Universitas
Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.
12.Buat abag dan kakak stambuk PLS, Lamria Bancin, Maripa Uli Pasaribu, Novita
Hutagalung terimakasih atas bantuan dan dukungan selama penyususnan skripsi
13.Teman-teman PLS stambuk 2010 Asmina, Ester, Reni, Ira, Lisna, Nuri, Ernita,
Amoi, Yan, Desi, Dion, Elka, Rohana, Junjung, Yusuf, Hamdan, Fatma, Teguh,
Maruba, Ramot, Agus siaturi, Herman, terimakasih karena selama ini kita saling
mendukung terutama dalam penyusunan skripsi ini.
14.Terimakasih juga saya ucapkan kepada SB yang sudah selalu menemani dan
mendukung saya baik dalam doa dan semangat selama saya menyelesaikan
pendidikan di Universitas Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.
15.Buat teman- temanku kumpulan PERMATA ELORA Eka Ginting, Bahrum
sembiring, Emon Sembiring, Desmut Br. ginting, Pindo Surbakti, Kardo Sitepu,
Evi Sembiring, Arni Bangun, Arti Ginting, Eva Surbakti, wanti Ginting, Kristi
silalahi dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu-persatu saya ucapkan
terimakasih atas dukungan yang selama ini diberikan.
Mengingat keterbasan waktu dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih terdapat
banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang bermanfaat
bagi semua pembaca.
Medan, Januari 2015
Penulis
Rika Rentina Br. Ginting
ABTRAK
RIKA RENTINA BR GINING. Analisi Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok Tani di Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.
Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah (1) Rendahnya partisipasi dan kekompakan anggota kelompok. (2) Hasil panen yang tidak maksimal. (3) Para petani yang masih setengah hati dalam menjalani pertanian. (4) kehadiran pateni yang masih kurang dalam menghadiri pertemuan. Maka penelitian uni bertujuan untuk mengetahui fakor-faktor penghambat perkembangan kelompok tani di DesaSampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli serdang.
Penelitian ini dilaksanakan di desa Sampe Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah populasi sebanyak 140 dan sampel penelitian sebanyak 25% menjadi 35 orang. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah petani yang ada di desa sampai cita kecamatan kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Penelitiaan deskriptif Kuantitatif ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan dan peristiwa bagaimana adanya atau mengungkapkan fakta secara ringkas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket berbentuk semi terbuka yangberjumlah 35 item kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus P=F/Nx100.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 8
2.1.1 Kelompok ... 8
2.1.1.1 Pengertian Kelompok ... 8
2.1.2 Kelomppok Tani ... 17
2.1.2.1 Pengertian Kelompok Tani ... 17
2.1.2.2 Ciri-Ciri Kelompok Tani ... 19
2.1.2.3 Tujuan Kelompok Tani ... 20
2.1.2.4 Fungsi Kelompok Tani ... 21
2.1.2.5 Faktor penghambat perkembangan Kelompok Tani ... 29
2.1.2.6 keefektifan Kelompok Tani ... 32
ii BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ... 36
3.2 Populasi dan Sample ... 36
3.2.1 Populasi ... 36
3.2.2 Sample ... 37
3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38
3.3.1 Variabel Penelitian ... 38
3.3.2 Defenisi Operasional ... 38
3.4 Alat Pengumpulan Data ... 39
3.4.1 Angket ... 39
3.5 Tehnik Analisis Data ... 42
3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
3.6.1 Lokasi Penelitian ... 43
3.6.2 Waktu Penelitian ... 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum Penelitian ... 44
4.1.1 Letak dan Geografis dan Keadaan Penduduk ... 44
4.1.2 komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 45
4.1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian ... 45
4.1.4 Sarana dan Prasarana ... 46
4.1.5 Latar Belakang Kelompok Mekar Tani ... 47
4.3 Pembahasan ... 51
4.3.1 Aspek Umur ... 53
4.3.2 Aspek kepemimpinan ... 53
4.3.3 Aspek Sosial Budaya ... 54
4.3.4 Aspek Penyuluh ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55
5.1.1 Kelompok Tani... 55
5.2 Hasil Angket ... 55
5.2.1 Aspek Umur ... 55
5.2.2 Aspek Kepemimpinan ... 56
5.2.3 Aspek Sosial Budaya ... 56
5.2.4 Aspek Penyuluh ... 56
5.3 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
i
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Jumlah Populasi ... 37
Tabel 3.3 Jumlah Sampel ... 38
Tabel 3.4 Kisi-Kisis Angket ... 40
Tabel 3.5 Rencana Penelitian ... 43
Tabel 4.1 Komposisi penduduk desa sampecita menurut jenis kelamin ... 45
Tabel 4.2 Komposisi pekerjaan di desa Sampe cita ... 46
Tabel 4.3 Komposisi Sarana pendidikan di desa Sampecita ... 46
Tabel 4.4 Faktor Umur ... 48
Tabel 4.5 Kepemimpinan ... 49
Tabel 4.6 Sosial Budaya ... 50
DAFTAR GAMBAR
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Agket ... 63
Lampiran 2 : Nama Responden ... 70
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar
dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk
di Indonesia sebagian besar juga menggantungkan hidupnya dari sektor
pertanian, terdiri dari peternakan, perikanan, dan kehutanan memiliki potensi yang
sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. Pertanian adalah proses
pengolahan lahan yang dilakukan petani dalam upaya meningkatkan produksi
maksimal atau bisa juga diartikan bahwa pertanian adalah usaha mengelolah lahan
potensial untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Mungkin dalam sistem
pertanian di Indonesia dalam arti sempit menunjuk pada kegiatan bercocok tanam.
Pembangunan Pertanian ditunjukkan untuk meningkatkan pendapatan dan
taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta
mengisi dan memperlancar pasar baik pasar dalam negri dan mapun pasar luar
negri, melalui pertanian yang maju efesiensi yang teguh sehingga makin mampu
meningkatkan mutu dan drajat pengelolaan produksi serta menunjang
pembangunan wilayah.
Setiap individu dalam kehidupannya mempunyai kepentingan dan tujuan
tertentu yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Dapat
dilihat dari berbagai bentuk kelompok yang ada pada saat ini dengan kepentingan
dan tujuan berlainan. Setelah setiap individu masuk kedalam kepentigan dan
2
kebersamaan. Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada
kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya secara alamiah manusia
tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya guna memenuhi
kebutuhan hidup, manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia lain
disekelilinggnya. Sejak dilahirkan kedunia sampai meninggal dunia, manusia
selalu terlibat dalam interaksi artinya tidak terlepas dari kelompok. Di dalam
kelompoklah manusia belajar berinteraksi dan belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
Menurut gerungan (1978) menyatakan bahwa kelompok adalah :
Kelompok merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih orang-orang yang mengadakan interaksi secara intensif dan teratur, sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tentu yang khas bagi bagi kesatuan tersebut. Karena itu kelompok berbeda dengan “kerumunan” orang-orang, yang meskipun secara fisik kelihatannya bersatu, tetapi antar individu yang berbeda dalam kerumunan itu sebenarnya tidak ada hubungan atau interaksi apapun juga
Oleh sebab itu pemerintah memiliki kebijakan dengan membentuk sebuah
kelompok di daearah pedesaan yang pada umumnya masyarakat bekerja pada
sektor pertanian yang di sebut kelompok tani, Kelompok tani merupakan suatu
wadah tempat belajar dan bekerja sama bagi para petani untuk meningkatkan
pengetahuan dan waawasannya dadalam dunia pertanian, sejalan denga itu maka
diharapkan kedepannya peningkatan hasil pertanian akan dapat tercapai.
Kelompok tani juga merupakan suatu wadah menumbuhkan
kekuatan-kekuatan yang dimiliki dalam kelompok itu sendiri untuk dapat menggerakkan
dan mendorong perilaku anggotanya ke arah pencapaian tujuan kelompok,
sehingga kelompok tani tersebut akan berkembang menjadi lebih dinamis. Agar
3
seluruh kegiatan yang meliputi inisiatif, daya kreasi dan tindakan-tindakan nyata
yang dilakukan oleh pengurus dan anggota kelompok tani dalam melaksanakan
rencana kerja anggota kelompok yang telah disepakati bersama. Pada dasarnya
dinamika anggota kelompok tani merupakan gerakan bersama yang dilakukan
oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersamaan dalam melaksanakan
seluruh kegiatan anggota kelompok tani dalam mencapai tujuannya, yaitu
peningkatan hasil produksi dan mutunya yang pada gilirannya akan meningkatkan
pendapatan mereka (Suhardiono, 2005).
Dalam usuha meningkatkan produksi pertanian, petani perlu ikut dalam
kelompok tani. Melalui kelompok tani, para petani dapat terbantu baik secara
modal maupun wawasan dalam mengelola lahan pertanian. Di Indonesia
berdasarkan data dari pusat penyuluhan pertanian (2003), jumlah jumlah
kelompok tani ada sekitar 254.822, dan untuk daerah Sumatera Utara ada sekitar
17.108 kelompok tani.
Oleh sebab itu keberadaan kelompok tani dipedesaan perlu diberdayakan,
mengingat semakin kompleks dan besarnya tantangan pembangunan ketahanan
pangan mendatang, terutama untuk mencapai kemandirian pangan, maka
kelompok tani yang tersebar diseluruh pelosok pedesaan perlu dibenahi dan
diberdayakan, sehingga mempunyai keberdayaan dalam melaksanakan usaha
taninya. Untuk mencapai keberdayaan tersebut, program pemberdayaan kelompok
tani dalam hal (1) Memahami kekuatan (potensi) dan kelemahan kelompok; (2)
Memperhitungkan peluang dan tantangan yang dihadapi, pada saat ini dan masa
4
yang dihadapi, dan (4) Menyelenggrakan kehidupan berkelompok dan
bermasyarakat yang serasi dengan lingkungannya secara berkesinambungan.
Terbentuknya sebuah kelompok tani, karena memiliki peranan atau fungsi
dalam fungsi dalam dunuia pertanian yakni diataranya ialah sebagai kelas belajar,
sebagai unit produksi, dan sebagai wahana kerjasama. Sebagai kelas belajar
kelompok tani memiliki fungsi yakni sebagi wadah bagi para anggotanya untuk
berinteraksi dalam proses belajar mengajar, dengan adanya penyuluhan pertanian
merupakan suatu proses belajar mengajar, dengan adanya penyuluhan pertanian
merupakan suatu proses pendidikan nonformal bagi para petani dan keluarganya
untuk untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam berusaha
tani, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan berusaha
tani, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Tugas kelmpok tani menurut Departemen pertanian (1996) antara lain
ialah penyebaran informasi, proses perencanaan, kerjasama dalam melaksanakan
rencana, kemampuan dalam menaati perjanjian, kemampuan dalam menaati
perjanjian, kemampuan dalam mengatasi hal – hal darurat, pengembangan kader,
hubungan melembaga dengan KUD, tingkat produktivitas usaha tani. Dengan
demikian tanpa adanya sepuluh kemampuan yang dimiliki oleh kelompok tani,
maka sebuah kelompok tani tidak kan bisa menjadi efektif. Dikatakan kelompok
yang efektif apabila tujuan sebuah kelompok dapat terwujud, dan anggotanya
puas terhadap pencapaian dari tujuan kelompok tersebut.
Tetapi pada kenyataannya yang terjadi masih ada beberapa kelompok tani
belum berfungsi secara maksimal, masih banyak kelompok tani yang tidak
5
tani yang sudah terbentuk tetapi tidak ada program yang berjalan didalamnya atau
dapat dikatakan hanya tinggal nama saja, yang dimana seharusnya fungsi
kelompok tani yakni sebgai tempat belajar, wahana kerja sama dan sebagai unit
produsi tidak dapat dicapai. Hal inilah yang terjadi pada kelompok tani yang ada
di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, di desa
sudah lama terbentuk kelompok tani sepertinya hanya sekedar nama saja, karena
tidak terlihat program-program yang terlaksana didalamnya. Yang dimana
partisipasi dan kekompakan anggota kelompok dalam kegiatan kelompok tani
masih relatif rendah, pembentukan dan pengembangan kelembagaan berdasarkan
pendekatan yang naik turun menyebabkan tidak tumbuhnya partisipasi anggota
dan tidak terlasana penyuluhan pertanian, menurut keterangan yang diperoleh dari
pengurus kelompok tani Desa Sampai Cita bahwa ketika mereka membuat
pertemuan, para anggota kelompok tani mengatakan bahwa mereka kurang
menerima. Karena dengan alasan bahwa mereka lebih memahami kondisi
pertanian mereka dari pada kelas pemula walaupun sudah lama terbentuk, ini
dikarenakan karena kurang antusiasnya petani dalam mengikuti program
kelompok.
Dengan melihat kondisi desa yang akan diteliti maka akan dapat diketahui
apakah Kelompok tani dapat menjalan fungsinya atau tidak dan bagaimanakah
perkembangan kelompok tani dalam meningkatkan perekonomian para petani di
Desa tersebut. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
berjudul :
“ Analisis Faktot – Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok Tani Di
6
1.2 Identifikasi Masalah
Agar pelitian ini lebih terarah kepada pokok permasalahannya, maka perlu
dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang diteliti. Dari uraian latar
belakang masalah sebelumnya, maka sebelumnya perumusan maslah dapat
diidentifikasi sebagai berikiut :
1. Partisipasi dan kekompakan anggota kelompok tani masih relatif
rendah ini tercermin dari tingkat kehadiran anggota dalam pertemuan
yang dilaksanakan setiap bulannya
2. Hasil panen yang tidak maksimal
3. Para petani masih setengah hati dalam menjalani pertanian
4. Kehadiran petani yang sangat kurang dalam menghadiri pertemuan
1.3 Batasan Masalah
Supaya masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu dilakukan pembatasan
masalah, batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Faktor-Faktor Penghambat
Perkembangan Kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamata Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang”.
1.4 Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang dikemukan diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktor apa sajakah yang menghambat
perkembangan Kelompok TANI di Desa Sampai Cita kecamatan Kutalimbaru
7
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang menghambat perkembangan
kelompok tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten
Deliserdang.
1.6 Manfaat Penelitian
Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi kepala desa, dan pengurus
Kelompok tani untuk dapat mengetahui bagaimana upaya memfungsikan
Kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten
Deliserdang.
2. Manfaat Teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
peneliti dan juga dapat mempelajari cara pendekatan masyarakat yang
1
BAB V
KEIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan hasil tanggapan anggota kelompok tani mekar tani di desa sampe
cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
1. Kelompok Tani
Kelompok tani merupakan kumpulan orang yang bekerja sebagai petani
dengan tujuan untuk meningkatkan hasil usaha tani mereka. Kelompok tani
memiliki peran yang sangat besar dalam peningkatan usaha tani dimana peran dari
kelompok tani sebagai kelas belajar, unit produksi usaha tani, dan wahana kerja
sama antar anggota kelompok. Dengan adanya kelompok tani para anggota dapat
memperoleh suatu pemecahandari masalah yang dihadapi dalam usaha tani.
2. Hasil Angket a. Aspek Umur
60,94% anggota kelompok tani memberikan tanggapan bahwa faktor umur
tidak menjadi persyaratan penting dalam anggota kelommpok tani di dalam
kelompok mekar tani, sebanyak 19,51% anggota memeberikan tanggapan kurang
menyadari pentingnyapendataan terhadap anggota kelompok, dan hanya 5,22%
anggota kelompok beranggapan tidak membutuhkan pendataan terhadap
2
b. Aspek Kepemimpinan
Sebanyak 78,68% anggota memberikan penilaian baik terhadap
kepemimpinan kelompok tani, mereka beranggapan pelaksanaan yang
dilaksanakan kelompok telah sesuai dengan keinginan anggota. 16,85% anggota
memebrikan penilaian kurang baik terhadap peran kepemimpinan kelompok tani
dan 0,37 anggota memebrikan penilaian yang tidak baik terhadap peran
kepemimpinan kelompok tani.
c. Aspek Sosial Budaya
Sebanyak 45% anggota memberikan penilaian yng baik terhadap sosial
budaya kelompok tani, mereka beranggapan yang dilaksanakan oleh kelompok
tani baik sesuai dengan yang diharapkan anggota, 32,85% anggota memebrikan
penilaian yang kurang baik terhadap peran kelompok tani dan 22,14% anggota
yang memberikan penilaian yang tidak baik terhadap sosial budaya kelompok
tani.
d. Aspek Penyuluh
Sebanyak 50,28% anggota memiliki sikap yang beranggapan bahwa
sebagian besar anggota telah berpartisipasi meluangkan waktu untuk
berpartisipasi untuk mengikuti pembelajran yang diberikan penyuluh, 27,42%
anggota memiliki sikap kurang menerima kepada penyuluh terhadap program
yang ia berikan. Dan 22,28% yang tidak setuju terhadap program yang diberikan
3
B. Saran
Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini,
saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebagai beikut :
1. Kelompok tani memiliki peran yaitu sebagai kelas belajar, sebagai unit
usaha tani dan seabagai wahana kerjasama, denag adanya peran
tersebut diharapkan aagar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai
dengan peran dan kegiatan yang telah disepakati bersama sehingga apa
yang dilaksanakan anggota kelompok sesuai dengan yang diinginkan.
2. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 60,15%
beranggapan bahwa peran kelompok tani sangatlah pentig, oleh karena
itu perlu ditingkatkan kerjasama dengan dinas pertanian guna
meningkatkan pengetahuan para anggota dan dapat menerapkan
teknologi maju dalam pertaniannya.
3. Bagi anggota kelompok hendaknya menyadari akan pentingnya
kelompok tani bagi perkembangan hasil produksi usaha tani dan
berusaha mengikuti prosedur yang telah disepakati bersama, sehingga
apa yang menjadi tujuan kelompok dapat tercapai, dan hasinya dapat
1
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 2012. Skema,Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikonto, S. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Juniaty, S. 2005. Penerapan Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah di Desa Kelapa Tinggi Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Unimed.
Marzuki, S. 2011. Pembinaan Kelompok. Jakarta: UT Press.
Mardikonto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.
Mosher, AT. 2010. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Yasaguna.
Mulayana, D. 2000. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rusmono, Maman. 2012. Kelompok tani Sebagai Kelas Belajar, Buku 1. Jakarta: Pusat Penyuluhan Pertanian.
Soekartawi, Dkk. 1986. Ilmu Usahatani dan untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: UI Press.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk Bagi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Erlangga.
Sukiono. 2013. Membangun Pertanian dengan Pemberdayaan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tohir A, Kasalan. 1991. Usahatani pengetahuan Usahatani Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Trimo.2006. Evaluasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.
Yusnadi. 2011. Dinamika Kelompok. Medan: Unimed.
Sumber Internet:
htp://onyx.blospot.com/2013/07/strategi pengembangan kelompok tani.html
2
htp://blog_husni.blogspot.com/2008/09/kelompok tani- sebagai wadah partisipasi.html
(Diakses pada tanggal 30 Mei 2014 pukul 19.30 )
Htp://h0404055.wordpress.com/2009/12/02/pengertian-pengertian.kelompok tani/html
RIWAYAT HIDUP
1.
Latar Belakang KeluargaNama : Rika Rentina Br. Ginting
Tempat/ Tanggal Lahir : Sei Mencirim, 07 Mei 1992
Alamat : Jln. Taduan Gg. Perdamean No. 136 Pancing Medan
Nama Ayah : Rianta Ginting
Pekerjaan Ayah : Petani
Nama Ibu : Elida Susilawati Br Sembiring
Pekerjaan Ibu : PNS
Alamat Orang tua : Dusun I Desa Sampe Cita Kecamatan Kutalimbaru
2. Riwayat Pendidikan
Pendidikan SD : SD Negeri Buluh Nipis
Tahun 1998 - 2004
Pendidikan SMP : SMP Negeri 2 Kutalimbaru
Tahun 2004 – 2007
Pendidikan SMA : SMA Katolik Cinta Kasih
Tahun 2007 - 2010
PerguruanTinggi : Universitas Negeri Medan