• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI SAMPAI CITA KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI SAMPAI CITA KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT PERKEMBANGAN KELOMPOK TANI DI DESA SAMPAI CITA KECAMATAN KUTALIMBARU

KABUPATEN DELISERDANG

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

RIKA RENTINA BR. GINTING

NIM 1103371028

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITASNEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena Kasih dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini meskipun

dengan waktu yang kurang efektif. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis

Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan.

Namun berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan

skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Drs. Faber simorangkir, M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian

(5)

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dn anugerah pada penulis sehingga penulis

skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok

Tani di Desa Sampe cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang” sehingga sehingga penulis dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam

program studi Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi

ini, oleh karen itu penulis mengharapkan saran, kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Neger i Medan.

5. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku sekertaris jurusan Pendidikan Luar Sekolah

(6)

iii

6. Bapak Drs. Faber simorangkir, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

terselaisainya penulisan skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staff pegawai Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memebekali

berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung dala penyusunan skripsi

ini.

8. Buat kak Surya Indarawati, S.Pd yang telah membantu dalam penyelesaian

surat-surat.

9. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda R. Ginting dan Ibunda tercinta

E S. Sembiring. S.Pdk yang telah banyak memberi nasehat dan dukungan baik

secara moril, materil, maupun Doa yang tidak putus-putusnya selama penulis

menyelesaikan kuliah dan akhirnya menyusus Skripsi ini.

10.Ucapan terimakasih tulus kepada seluruh keluarga dan saudaraku, buat adikku

Desi Natalia Ginting, Risna Ginting dan Samuel timanta Ginting yang selalu

memberikan dorongan dan Doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.

11.Buat bibik tua, bibik tengah, bik pinggir, bik uda, dan seluruh adik-adik, kakak

dan abang saya, saya ucapkan terimaksih atas doa, dan dukungan yang selama ini

diberikan kepada saya selama saya menyelesaikan pendidikan di Universitas

Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.

12.Buat abag dan kakak stambuk PLS, Lamria Bancin, Maripa Uli Pasaribu, Novita

Hutagalung terimakasih atas bantuan dan dukungan selama penyususnan skripsi

(7)

13.Teman-teman PLS stambuk 2010 Asmina, Ester, Reni, Ira, Lisna, Nuri, Ernita,

Amoi, Yan, Desi, Dion, Elka, Rohana, Junjung, Yusuf, Hamdan, Fatma, Teguh,

Maruba, Ramot, Agus siaturi, Herman, terimakasih karena selama ini kita saling

mendukung terutama dalam penyusunan skripsi ini.

14.Terimakasih juga saya ucapkan kepada SB yang sudah selalu menemani dan

mendukung saya baik dalam doa dan semangat selama saya menyelesaikan

pendidikan di Universitas Negeri Medan hingga selesai skripsi ini.

15.Buat teman- temanku kumpulan PERMATA ELORA Eka Ginting, Bahrum

sembiring, Emon Sembiring, Desmut Br. ginting, Pindo Surbakti, Kardo Sitepu,

Evi Sembiring, Arni Bangun, Arti Ginting, Eva Surbakti, wanti Ginting, Kristi

silalahi dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu-persatu saya ucapkan

terimakasih atas dukungan yang selama ini diberikan.

Mengingat keterbasan waktu dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih terdapat

banyak kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan masukan yang bermanfaat

bagi semua pembaca.

Medan, Januari 2015

Penulis

Rika Rentina Br. Ginting

(8)

ABTRAK

RIKA RENTINA BR GINING. Analisi Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok Tani di Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.

Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah (1) Rendahnya partisipasi dan kekompakan anggota kelompok. (2) Hasil panen yang tidak maksimal. (3) Para petani yang masih setengah hati dalam menjalani pertanian. (4) kehadiran pateni yang masih kurang dalam menghadiri pertemuan. Maka penelitian uni bertujuan untuk mengetahui fakor-faktor penghambat perkembangan kelompok tani di DesaSampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli serdang.

Penelitian ini dilaksanakan di desa Sampe Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang dengan jumlah populasi sebanyak 140 dan sampel penelitian sebanyak 25% menjadi 35 orang. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah petani yang ada di desa sampai cita kecamatan kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Penelitiaan deskriptif Kuantitatif ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan dan peristiwa bagaimana adanya atau mengungkapkan fakta secara ringkas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket berbentuk semi terbuka yangberjumlah 35 item kemudian data dianalisis dengan menggunakan rumus P=F/Nx100.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Kelompok ... 8

2.1.1.1 Pengertian Kelompok ... 8

2.1.2 Kelomppok Tani ... 17

2.1.2.1 Pengertian Kelompok Tani ... 17

2.1.2.2 Ciri-Ciri Kelompok Tani ... 19

2.1.2.3 Tujuan Kelompok Tani ... 20

2.1.2.4 Fungsi Kelompok Tani ... 21

2.1.2.5 Faktor penghambat perkembangan Kelompok Tani ... 29

2.1.2.6 keefektifan Kelompok Tani ... 32

(10)

ii BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Populasi dan Sample ... 36

3.2.1 Populasi ... 36

3.2.2 Sample ... 37

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 38

3.3.1 Variabel Penelitian ... 38

3.3.2 Defenisi Operasional ... 38

3.4 Alat Pengumpulan Data ... 39

3.4.1 Angket ... 39

3.5 Tehnik Analisis Data ... 42

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43

3.6.1 Lokasi Penelitian ... 43

3.6.2 Waktu Penelitian ... 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Umum Penelitian ... 44

4.1.1 Letak dan Geografis dan Keadaan Penduduk ... 44

4.1.2 komposisi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin... 45

4.1.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian ... 45

4.1.4 Sarana dan Prasarana ... 46

4.1.5 Latar Belakang Kelompok Mekar Tani ... 47

(11)

4.3 Pembahasan ... 51

4.3.1 Aspek Umur ... 53

4.3.2 Aspek kepemimpinan ... 53

4.3.3 Aspek Sosial Budaya ... 54

4.3.4 Aspek Penyuluh ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 55

5.1.1 Kelompok Tani... 55

5.2 Hasil Angket ... 55

5.2.1 Aspek Umur ... 55

5.2.2 Aspek Kepemimpinan ... 56

5.2.3 Aspek Sosial Budaya ... 56

5.2.4 Aspek Penyuluh ... 56

5.3 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Jumlah Populasi ... 37

Tabel 3.3 Jumlah Sampel ... 38

Tabel 3.4 Kisi-Kisis Angket ... 40

Tabel 3.5 Rencana Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Komposisi penduduk desa sampecita menurut jenis kelamin ... 45

Tabel 4.2 Komposisi pekerjaan di desa Sampe cita ... 46

Tabel 4.3 Komposisi Sarana pendidikan di desa Sampecita ... 46

Tabel 4.4 Faktor Umur ... 48

Tabel 4.5 Kepemimpinan ... 49

Tabel 4.6 Sosial Budaya ... 50

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Agket ... 63

Lampiran 2 : Nama Responden ... 70

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi pertanian yang cukup besar

dan dapat berkontribusi terhadap pembangunan dan ekonomi nasional. Penduduk

di Indonesia sebagian besar juga menggantungkan hidupnya dari sektor

pertanian, terdiri dari peternakan, perikanan, dan kehutanan memiliki potensi yang

sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia. Pertanian adalah proses

pengolahan lahan yang dilakukan petani dalam upaya meningkatkan produksi

maksimal atau bisa juga diartikan bahwa pertanian adalah usaha mengelolah lahan

potensial untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Mungkin dalam sistem

pertanian di Indonesia dalam arti sempit menunjuk pada kegiatan bercocok tanam.

Pembangunan Pertanian ditunjukkan untuk meningkatkan pendapatan dan

taraf hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha serta

mengisi dan memperlancar pasar baik pasar dalam negri dan mapun pasar luar

negri, melalui pertanian yang maju efesiensi yang teguh sehingga makin mampu

meningkatkan mutu dan drajat pengelolaan produksi serta menunjang

pembangunan wilayah.

Setiap individu dalam kehidupannya mempunyai kepentingan dan tujuan

tertentu yang berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain. Dapat

dilihat dari berbagai bentuk kelompok yang ada pada saat ini dengan kepentingan

dan tujuan berlainan. Setelah setiap individu masuk kedalam kepentigan dan

(16)

2

kebersamaan. Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada

kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya secara alamiah manusia

tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya guna memenuhi

kebutuhan hidup, manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia lain

disekelilinggnya. Sejak dilahirkan kedunia sampai meninggal dunia, manusia

selalu terlibat dalam interaksi artinya tidak terlepas dari kelompok. Di dalam

kelompoklah manusia belajar berinteraksi dan belajar menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

Menurut gerungan (1978) menyatakan bahwa kelompok adalah :

Kelompok merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih orang-orang yang mengadakan interaksi secara intensif dan teratur, sehingga diantara mereka terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tentu yang khas bagi bagi kesatuan tersebut. Karena itu kelompok berbeda dengan “kerumunan” orang-orang, yang meskipun secara fisik kelihatannya bersatu, tetapi antar individu yang berbeda dalam kerumunan itu sebenarnya tidak ada hubungan atau interaksi apapun juga

Oleh sebab itu pemerintah memiliki kebijakan dengan membentuk sebuah

kelompok di daearah pedesaan yang pada umumnya masyarakat bekerja pada

sektor pertanian yang di sebut kelompok tani, Kelompok tani merupakan suatu

wadah tempat belajar dan bekerja sama bagi para petani untuk meningkatkan

pengetahuan dan waawasannya dadalam dunia pertanian, sejalan denga itu maka

diharapkan kedepannya peningkatan hasil pertanian akan dapat tercapai.

Kelompok tani juga merupakan suatu wadah menumbuhkan

kekuatan-kekuatan yang dimiliki dalam kelompok itu sendiri untuk dapat menggerakkan

dan mendorong perilaku anggotanya ke arah pencapaian tujuan kelompok,

sehingga kelompok tani tersebut akan berkembang menjadi lebih dinamis. Agar

(17)

3

seluruh kegiatan yang meliputi inisiatif, daya kreasi dan tindakan-tindakan nyata

yang dilakukan oleh pengurus dan anggota kelompok tani dalam melaksanakan

rencana kerja anggota kelompok yang telah disepakati bersama. Pada dasarnya

dinamika anggota kelompok tani merupakan gerakan bersama yang dilakukan

oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersamaan dalam melaksanakan

seluruh kegiatan anggota kelompok tani dalam mencapai tujuannya, yaitu

peningkatan hasil produksi dan mutunya yang pada gilirannya akan meningkatkan

pendapatan mereka (Suhardiono, 2005).

Dalam usuha meningkatkan produksi pertanian, petani perlu ikut dalam

kelompok tani. Melalui kelompok tani, para petani dapat terbantu baik secara

modal maupun wawasan dalam mengelola lahan pertanian. Di Indonesia

berdasarkan data dari pusat penyuluhan pertanian (2003), jumlah jumlah

kelompok tani ada sekitar 254.822, dan untuk daerah Sumatera Utara ada sekitar

17.108 kelompok tani.

Oleh sebab itu keberadaan kelompok tani dipedesaan perlu diberdayakan,

mengingat semakin kompleks dan besarnya tantangan pembangunan ketahanan

pangan mendatang, terutama untuk mencapai kemandirian pangan, maka

kelompok tani yang tersebar diseluruh pelosok pedesaan perlu dibenahi dan

diberdayakan, sehingga mempunyai keberdayaan dalam melaksanakan usaha

taninya. Untuk mencapai keberdayaan tersebut, program pemberdayaan kelompok

tani dalam hal (1) Memahami kekuatan (potensi) dan kelemahan kelompok; (2)

Memperhitungkan peluang dan tantangan yang dihadapi, pada saat ini dan masa

(18)

4

yang dihadapi, dan (4) Menyelenggrakan kehidupan berkelompok dan

bermasyarakat yang serasi dengan lingkungannya secara berkesinambungan.

Terbentuknya sebuah kelompok tani, karena memiliki peranan atau fungsi

dalam fungsi dalam dunuia pertanian yakni diataranya ialah sebagai kelas belajar,

sebagai unit produksi, dan sebagai wahana kerjasama. Sebagai kelas belajar

kelompok tani memiliki fungsi yakni sebagi wadah bagi para anggotanya untuk

berinteraksi dalam proses belajar mengajar, dengan adanya penyuluhan pertanian

merupakan suatu proses belajar mengajar, dengan adanya penyuluhan pertanian

merupakan suatu proses pendidikan nonformal bagi para petani dan keluarganya

untuk untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam berusaha

tani, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan berusaha

tani, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Tugas kelmpok tani menurut Departemen pertanian (1996) antara lain

ialah penyebaran informasi, proses perencanaan, kerjasama dalam melaksanakan

rencana, kemampuan dalam menaati perjanjian, kemampuan dalam menaati

perjanjian, kemampuan dalam mengatasi hal – hal darurat, pengembangan kader,

hubungan melembaga dengan KUD, tingkat produktivitas usaha tani. Dengan

demikian tanpa adanya sepuluh kemampuan yang dimiliki oleh kelompok tani,

maka sebuah kelompok tani tidak kan bisa menjadi efektif. Dikatakan kelompok

yang efektif apabila tujuan sebuah kelompok dapat terwujud, dan anggotanya

puas terhadap pencapaian dari tujuan kelompok tersebut.

Tetapi pada kenyataannya yang terjadi masih ada beberapa kelompok tani

belum berfungsi secara maksimal, masih banyak kelompok tani yang tidak

(19)

5

tani yang sudah terbentuk tetapi tidak ada program yang berjalan didalamnya atau

dapat dikatakan hanya tinggal nama saja, yang dimana seharusnya fungsi

kelompok tani yakni sebgai tempat belajar, wahana kerja sama dan sebagai unit

produsi tidak dapat dicapai. Hal inilah yang terjadi pada kelompok tani yang ada

di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang, di desa

sudah lama terbentuk kelompok tani sepertinya hanya sekedar nama saja, karena

tidak terlihat program-program yang terlaksana didalamnya. Yang dimana

partisipasi dan kekompakan anggota kelompok dalam kegiatan kelompok tani

masih relatif rendah, pembentukan dan pengembangan kelembagaan berdasarkan

pendekatan yang naik turun menyebabkan tidak tumbuhnya partisipasi anggota

dan tidak terlasana penyuluhan pertanian, menurut keterangan yang diperoleh dari

pengurus kelompok tani Desa Sampai Cita bahwa ketika mereka membuat

pertemuan, para anggota kelompok tani mengatakan bahwa mereka kurang

menerima. Karena dengan alasan bahwa mereka lebih memahami kondisi

pertanian mereka dari pada kelas pemula walaupun sudah lama terbentuk, ini

dikarenakan karena kurang antusiasnya petani dalam mengikuti program

kelompok.

Dengan melihat kondisi desa yang akan diteliti maka akan dapat diketahui

apakah Kelompok tani dapat menjalan fungsinya atau tidak dan bagaimanakah

perkembangan kelompok tani dalam meningkatkan perekonomian para petani di

Desa tersebut. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang

berjudul :

“ Analisis Faktot – Faktor Penghambat Perkembangan Kelompok Tani Di

(20)

6

1.2 Identifikasi Masalah

Agar pelitian ini lebih terarah kepada pokok permasalahannya, maka perlu

dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang diteliti. Dari uraian latar

belakang masalah sebelumnya, maka sebelumnya perumusan maslah dapat

diidentifikasi sebagai berikiut :

1. Partisipasi dan kekompakan anggota kelompok tani masih relatif

rendah ini tercermin dari tingkat kehadiran anggota dalam pertemuan

yang dilaksanakan setiap bulannya

2. Hasil panen yang tidak maksimal

3. Para petani masih setengah hati dalam menjalani pertanian

4. Kehadiran petani yang sangat kurang dalam menghadiri pertemuan

1.3 Batasan Masalah

Supaya masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu dilakukan pembatasan

masalah, batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Faktor-Faktor Penghambat

Perkembangan Kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamata Kutalimbaru Kabupaten Deliserdang”.

1.4 Rumusan Masalah

Dari batasan masalah yang dikemukan diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktor apa sajakah yang menghambat

perkembangan Kelompok TANI di Desa Sampai Cita kecamatan Kutalimbaru

(21)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang menghambat perkembangan

kelompok tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten

Deliserdang.

1.6 Manfaat Penelitian

Yang menjadi manfaat dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi kepala desa, dan pengurus

Kelompok tani untuk dapat mengetahui bagaimana upaya memfungsikan

Kelompok Tani di Desa Sampai Cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten

Deliserdang.

2. Manfaat Teoritis

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

peneliti dan juga dapat mempelajari cara pendekatan masyarakat yang

(22)

1

BAB V

KEIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan hasil tanggapan anggota kelompok tani mekar tani di desa sampe

cita Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

1. Kelompok Tani

Kelompok tani merupakan kumpulan orang yang bekerja sebagai petani

dengan tujuan untuk meningkatkan hasil usaha tani mereka. Kelompok tani

memiliki peran yang sangat besar dalam peningkatan usaha tani dimana peran dari

kelompok tani sebagai kelas belajar, unit produksi usaha tani, dan wahana kerja

sama antar anggota kelompok. Dengan adanya kelompok tani para anggota dapat

memperoleh suatu pemecahandari masalah yang dihadapi dalam usaha tani.

2. Hasil Angket a. Aspek Umur

60,94% anggota kelompok tani memberikan tanggapan bahwa faktor umur

tidak menjadi persyaratan penting dalam anggota kelommpok tani di dalam

kelompok mekar tani, sebanyak 19,51% anggota memeberikan tanggapan kurang

menyadari pentingnyapendataan terhadap anggota kelompok, dan hanya 5,22%

anggota kelompok beranggapan tidak membutuhkan pendataan terhadap

(23)

2

b. Aspek Kepemimpinan

Sebanyak 78,68% anggota memberikan penilaian baik terhadap

kepemimpinan kelompok tani, mereka beranggapan pelaksanaan yang

dilaksanakan kelompok telah sesuai dengan keinginan anggota. 16,85% anggota

memebrikan penilaian kurang baik terhadap peran kepemimpinan kelompok tani

dan 0,37 anggota memebrikan penilaian yang tidak baik terhadap peran

kepemimpinan kelompok tani.

c. Aspek Sosial Budaya

Sebanyak 45% anggota memberikan penilaian yng baik terhadap sosial

budaya kelompok tani, mereka beranggapan yang dilaksanakan oleh kelompok

tani baik sesuai dengan yang diharapkan anggota, 32,85% anggota memebrikan

penilaian yang kurang baik terhadap peran kelompok tani dan 22,14% anggota

yang memberikan penilaian yang tidak baik terhadap sosial budaya kelompok

tani.

d. Aspek Penyuluh

Sebanyak 50,28% anggota memiliki sikap yang beranggapan bahwa

sebagian besar anggota telah berpartisipasi meluangkan waktu untuk

berpartisipasi untuk mengikuti pembelajran yang diberikan penyuluh, 27,42%

anggota memiliki sikap kurang menerima kepada penyuluh terhadap program

yang ia berikan. Dan 22,28% yang tidak setuju terhadap program yang diberikan

(24)

3

B. Saran

Berdasarkan temuan data di lapangan dan kesimpulan penelitian ini,

saran-saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan sebagai beikut :

1. Kelompok tani memiliki peran yaitu sebagai kelas belajar, sebagai unit

usaha tani dan seabagai wahana kerjasama, denag adanya peran

tersebut diharapkan aagar pelaksanaan yang dilaksanakan sesuai

dengan peran dan kegiatan yang telah disepakati bersama sehingga apa

yang dilaksanakan anggota kelompok sesuai dengan yang diinginkan.

2. Berdasarkan jumlah persentase jawaban responden sebanyak 60,15%

beranggapan bahwa peran kelompok tani sangatlah pentig, oleh karena

itu perlu ditingkatkan kerjasama dengan dinas pertanian guna

meningkatkan pengetahuan para anggota dan dapat menerapkan

teknologi maju dalam pertaniannya.

3. Bagi anggota kelompok hendaknya menyadari akan pentingnya

kelompok tani bagi perkembangan hasil produksi usaha tani dan

berusaha mengikuti prosedur yang telah disepakati bersama, sehingga

apa yang menjadi tujuan kelompok dapat tercapai, dan hasinya dapat

(25)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2012. Skema,Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikonto, S. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Juniaty, S. 2005. Penerapan Panca Usaha Tani Dalam Meningkatkan Produksi Padi Sawah di Desa Kelapa Tinggi Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Medan: Unimed.

Marzuki, S. 2011. Pembinaan Kelompok. Jakarta: UT Press.

Mardikonto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.

Mosher, AT. 2010. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Jakarta: Yasaguna.

Mulayana, D. 2000. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rusmono, Maman. 2012. Kelompok tani Sebagai Kelas Belajar, Buku 1. Jakarta: Pusat Penyuluhan Pertanian.

Soekartawi, Dkk. 1986. Ilmu Usahatani dan untuk Pengembangan Petani Kecil. Jakarta: UI Press.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk Bagi Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Erlangga.

Sukiono. 2013. Membangun Pertanian dengan Pemberdayaan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Tohir A, Kasalan. 1991. Usahatani pengetahuan Usahatani Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Trimo.2006. Evaluasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: UNS Press.

Yusnadi. 2011. Dinamika Kelompok. Medan: Unimed.

Sumber Internet:

htp://onyx.blospot.com/2013/07/strategi pengembangan kelompok tani.html

(26)

2

htp://blog_husni.blogspot.com/2008/09/kelompok tani- sebagai wadah partisipasi.html

(Diakses pada tanggal 30 Mei 2014 pukul 19.30 )

Htp://h0404055.wordpress.com/2009/12/02/pengertian-pengertian.kelompok tani/html

(27)

RIWAYAT HIDUP

1.

Latar Belakang Keluarga

Nama : Rika Rentina Br. Ginting

Tempat/ Tanggal Lahir : Sei Mencirim, 07 Mei 1992

Alamat : Jln. Taduan Gg. Perdamean No. 136 Pancing Medan

Nama Ayah : Rianta Ginting

Pekerjaan Ayah : Petani

Nama Ibu : Elida Susilawati Br Sembiring

Pekerjaan Ibu : PNS

Alamat Orang tua : Dusun I Desa Sampe Cita Kecamatan Kutalimbaru

2. Riwayat Pendidikan

Pendidikan SD : SD Negeri Buluh Nipis

Tahun 1998 - 2004

Pendidikan SMP : SMP Negeri 2 Kutalimbaru

Tahun 2004 – 2007

Pendidikan SMA : SMA Katolik Cinta Kasih

Tahun 2007 - 2010

PerguruanTinggi : Universitas Negeri Medan

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah Populasi .....................................................................................
Gambar 1 Paradigma penelitian....................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Kekuatan Perkerasan Bandar Udara Soekarno-Hatta mampu menahan berat pesawat Airbus A-380, hal ini dapat dilihat dari nilai grafik sebesar 80.000 lbs, sedangkan berat

[r]

Memikirkan hal-hal seperti kebutuhan hidup dan biaya sekolah anak inilah yang membuat tekanan darah saya naik dan kalau sudah punya masalah seperti ini, saya dan suami

The purposes of this research are to produce a valid programmed student worksheet, describe the student’s comprehension of physics concepts, and describe the

Angin pasat yang arahnya tetap, dapat menimbulkan arus tetap yang disebut arus khatulistiwa dan bergerak ke arah barat. Ada lima arus khatulistiwa, yaitu satu di Lautan Hindia, dua

2 TINJAUAN SPESIFISITAS PENULISAN DIAGNOSIS PADA SURAT ELIGIBILITAS PESERTA (SEP) PASIEN BPJS RAWAT INAP BULAN AGUSTUS DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM SEMARANG..

Kerukunan dan keharmonisan rumah tangga sangat diperlukan dan dibutuhkan seorang anak untuk perkembang dan hidup menjadi lebih baik, kerena keluarga merupakan satu-satunya tempat

Selain demokrasi, mereka mengapresiasi satu aspek fundamental lain yang menjadi bagian dari tata nilai Barat, sekulerisme yang dalam implementasinya di berbagai dunia