• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VII SMP SWASTA SWA BINA KARYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VII SMP SWASTA SWA BINA KARYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

(PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN

MENULIS CERPEN SISWAKELAS VII SMP

SWASTA SWA BINA KARYAMEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

LAKSMAN HASIBUAN

NIM 208311061

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Swa Bina Kara Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015

Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari selama menyelesaikan Skripsi ini banyak mengalami berbagai hambatan dan kesulitan dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis dalam menulis Skripsi. Penulis juga menyadari tidak akan

dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik dan tepat waktu tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Dr. Abdurrahman AS, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi. 7. Drs Azhar Umar, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik

(7)

9. Kepala Sekolah, Pegawai Tata Usaha, dan Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan.

10.Ayahanda Pangihutan Hasibuan dan Ibunda Rosliana Siregar yang telah membesarkan, mendidik, dan memotivasi penulis dengan kasih sayang serta doa yang selalu menyertai penulis hingga terselesaikannya perkuliahan dan Skripsi ini.

11.Kakak Nurhasnah Hasibuan, Adinda Mahmudin Syarif Hasibuan, Adinda Amir Hasan Hasibuan dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat.

12.Teman-teman seperjuangan Muhammad Yakup Harepa, Frendy Ritonga, Khalidah Rana Siregar, Hasmi Fauzy S.Pd, Andi Syahputra Harahap, S.Pd, Sulaiman Nst., yang selalu memberi support dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi.

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan rahmat, hidayah dan limpahan rezeki di dunia dan akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian Skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan Skripsi ini. Kiranya Skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca. Amin.

Medan, September 2015

Penulis,

Laksman Hasibuan

(8)

ABSTRAK

LAKSMAN HASIBUAN, NIM 208311061, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas kontrol dan eksperimen menggunakan model pembelajaran Proyek (Project Based Learning). Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kelas kontrol 64,84 dari standar deviasi 6,31 dan penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 65 dan 70 sebanyak 8 orang (25 %). Nilai rata-rata eksperimen 75,78, standar deviasi 8,49, penyebaran nilai siswa terbanyak adalah 80 sebanyak 7 orang atau sekitar 21,87%. Berdasarkan uji normalitas, hasil kelas kontrol dan kelas eksperimen dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas ditulis bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas dilakukan, diketahuilah t0 sebesar 5,78. Selanjutnya, t0 dikonsultasikan dengan tabel t pada taraf signifikansi 5% dengan df = n -1 = 32 -1 =31 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,03. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui t0 > ttabel, yakni 5,78 > 2,03. Dengan demikian, H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima.

Hal ini membuktikan bahwa ada Pengaruh Penggunaan Model Proyek (Project Based Learning) terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II Kerangka Teoritis, Kerangka Konseptual, Dan Hipotesis Penelitian ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 12

2. Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) ... 13

a. Langkah langkah model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) ... 14

b. Manfaat Yang Dapat Diraih ... 15

3. Hakikat kemampuan ... 16

4. Menulis ... 17

a. Langkah-langkah Menulis ... 20

5. Cerpen... 20

a. Ciri-ciri Cerpen ... 22

b. Unsur-Unsur Pembentuk Cerpen ... 23

(10)

v

d. Model Pembelajaran Project Based Learning

pada Pembelajaran Menulis Cerpen ... 29

B. Kerangka Konseptual ... 29

C. Hipotesis penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 32

B. Populasi dan sampel penelitian ... 32

C. Variabel penelitian ... 33

D. Desain Penelitian ... 34

E. Instrument Penelitian... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskripsi Data Penelitian ... 47

1. Analisis Data Kelas Kontrol ... 49

a. Distribusi Frekuensi Data Kelas Kontrol ... 49

2. Analisis Data Kelas Eksperimen ... 52

a. Distribusi Frekuensi Data Kelas Eksperimen ... 52

3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 56

a. Normalitas Kelas Kontrol ... 56

b. Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 58

4. Uji Homogenitas ... 60

B. Pengujian Hipotesis ... 62

C. Hasil Penelitian ... 64

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1Kesimpulan... 66

5.2Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas Vii SMP Swa Bina Karya Medan ... 32

Tabel 3.2 Variabel Bebas dan Variabel Terikat ... 33

Tabel 3.3 Desain Penelitian... 34

Tabel 3.4 Proses Berlangsungnya Derandomized Only Eksperimen And Contol Group Design Pada Penggunaan Project Based Learning Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas Vii Smp Swa Bina Karya Medan ... 35

Tabel 3.5 Aspek Penilain Tes Menulis Cerpen ... 41

Tabel 3.6 Kategori dan Persentase Nilai ... 41

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar (Post-Test) Kelas Kontrol ... 47

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar (Post-Test) Kelas Eksperimen ... 48

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi data Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.4 Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 51

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 52

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar Kelas Eksperimen .... 54

Tabel 4.7 Analisis data Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 56

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 56

Tabel 4.9 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.10 Uji Normalitas Data Penelitian ... 60

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 51

Gambar 4.2 Identifikasi kecenderungan Kelas Kontrol ... 52

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 54

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia Kelas VII Semseter Genap ... 70

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 71

Lampiran 3 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors... 80

Lampiran 4 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 81

Lampiran 5 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t ... 82

Lampiran 6 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 83

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan belajar menyimak dan berbicara

merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

kegiatan menulis dan membaca merupakan upaya penguasaan dengan

menggunakan bahasa tulis. Terampil menulis berarti dapat dikatakan terampil

berkomunikasi secara tertulis. Berkomunikasi secara tertulis maksudnya dapat

menuangkan ide, pikiran, perasaan, dan gagasan ke dalam bentuk kata, kalimat,

dan paragraf.

Kemampuan menulis merupakan suatu proses kreativitas menuangkan

gagasan ataupun ide yang ada di dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan dengan

tujuan tertentu. Menurut Tarigan (2005:21), “menulis ialah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik itu”.

Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa menulis dapat diartikan

sebagai komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan tertentu kepada

pembaca, sehingga ide itu sampai kepada pembaca secara efektif. Penyampaian

itu dapat melalui sebuah tulisan atau lambang-lambang suatu grafik yang

menggambarkan pikiran, pendapat dan juga perasaan yang dimiliki seseorang.

(15)

2

Selain hal itu, menulis juga akan dapat meningkatkan, mengembangkan dan

mendorong daya pikir dan kreativitas siswa.

Pembelajaran keterampilan berbahasa salah satunya adalah keterampilan

menulis atau mengarang. Maksud dari pembelajaran ini adalah untuk

mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bahasa. Kegiatan mengarang

dilakukan secara terpimpin dan mengarang bebas. Pembelajaran mengarang

secara terpimpin kegiatan belajarnya banyak ditentukan oleh guru, sedangkan

mengarang secara bebas kegiatan belajarnya banyak ditentukan oleh siswa baik isi

maupun gaya penulisannya.

Pembelajaran menulis ini juga merupakan salah satu pembelajaran yang

memerlukan perhatian khususnya oleh guru, karena saat ini pembelajaran menulis

lebih banyak disajikan dalam bentuk teori, tidak banyak melakukan praktik

menulis. Hal ini menyebabkan kurangnya kebiasaan menulis siswa sehingga

mereka sulit menuangkan ide mereka dalam bentuk tulisan. Adapun faktor lain

disebabkan oleh meningkatnya jumlah siswa yang malas menulis karena mereka

menganggap menulis adalah pekerjaan yang paling membosankan khususnya

dalam pembelajaran menulis cerpen.

Biasanya siswa masih banyak yang belum memahami cara menulis cerpen,

bahkan pemahaman siswa terhadap menulis cerpen juga masih sangat rendah.

Siswa merasa kesulitan dalam menulis cerpen karena faktor pemahaman siswa

terhadap cerpen masih sangat minim. Menurut Wiriaatmadja (2005:80),

rendahnya pemahaman terhadap cerpen disebabkan adanya kemungkinan para

(16)

3

ditanyakan, atau ada kemungkinan suasana yang kurang kondusif untuk

pembelajaran yang sedang berlangsung, ataupun ada sebab-sebab lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang guru bidang studi Bahasa Indonesia

di SMP Swa Bina Karya Medan terungkap bahwa “keterampilan menulis saat ini

khususnya bagi siswa SMP sangat kurang diminati oleh siswa, mereka cendrung

tidak ingin memahami pembelajaran menulis itu secara baik. Apalagi

pembelajaran sekarang yang tidak diimbangi dengan praktik-praktik yang menjadi

salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis, dan mereka

beranggapan bahwa menulis cerpen itu adalah hal yang tersulit.

Kurikulum 2013 menegaskan bahwa tugas guru adalah membelajarkan

siswa, bukan mengajar. Dengan demikian, siswa yang harus diberi dorongan atau

motivasi agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa, khususnya keterampilan

menulis. Menurut Usman (2006:6), tugas guru dikelompokkan kedalam tiga jenis

yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam

kemasyarakatan.” Selain itu, menurut Ihsan (2008:112), “guru atau pelaksana

fungsinya menyediakan bahan pembelajaran dan menyelenggarakan proses belajar

untuk peserta didik.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tugas seorang guru

adalah menciptakan situasi dan kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk

berlatih menggunakan bahasa agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai

dan dapat membimbing seseorang dan dapat berguna untuk orang lain di

sekitarnya. Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa kreativitas seorang guru

(17)

4

Guru dapat melakukan pengembangan keterampilan menulis siswa dengan model

pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih sebaiknya mempertimbangkan

masalah kebutuhan, minat, dan perhatian siswa serta lingkungan kehidupan

mereka.

Menurut Sumardjo (2007:14), “kesulitan dalam penulisan cerpen itu sering

ditemukan dalam pembukaan cerpen, masalah komposisi, masalah bahasa, dan

masalah judul”. Demikian pula menurut Aminuddin (2009:52),

Belajar menulis cerpen itu seperti belajar naik sepeda. Mula-mula akan merasa takut untuk belajar menaiki dan mengayuhnya. Saat belajar kamu merasakan jatuh bangun. Hingga kamu pun terbiasa dan menjadi bisa. Pada akhirnya, kamu menjadi terampil dan punya gaya sendiri dalam mengemudikan sepeda.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesulitan menulis cerpen

yang dialami siswa diakibatkan karena siswa belum banyak terlatih dengan

kegiatan menulis cerpen, sehingga dengan tidak adanya kegiatan tersebut maka

siswa pun menjadi tidak terbiasa dan tidak bisa menulis cerpen. Untuk itu, hal

yang paling utama adalah memberikan latihan-latihan menulis cerpen yang baik,

agar siswa mampu memahami penulisan cerpen secara baik pula, karena cerpen

yang baik itu bukan hanya dapat menyampaikan sebuah cerita, tapi juga mampu

menyampaikan sebuah pengalaman (berbentuk cerita).

Berdasarkan hasil pengamatan, khususnya untuk dapat menulis cerpen di

kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan, pengajaran menulis cerpen seharusnya

sudah lebih dapat memahami cara untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan

perasaannya secara tertulis. Namun pada kenyataannya, kegiatan menulis cerpen

(18)

5

pengalaman menjadi suatu rangkaian berbahasa tulis yang teratur,sistematis, dan

logis bukan merupakan pekerjaan mudah, melainkan pekerjaan yang memerlukan

latihan terus-menerus.

Permasalahan yang ada dari segi guru tidak terbatas dari hal itu

saja.Pemilihan model pembelajaranyang digunakan oleh guru dalam pembelajaran

menulis cerpen masih tidak tepat. Menurut Lawson (dalam MuhibbinMuhibbin

2010:136),

Pendekatan belajar merupakan suatu keefektifan segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. Maka proses pembelajaran yang dilakukan selama ini tidak boleh hanya berkisar penyampaian materi dengan ceramah dan mencatat, dengan demikian siswa kurangmendapatkan praktik secara langsung.

Hal tersebut membuat siswa cenderung pasif dan merasa bosan dengan

proses pembelajaran karena teknologi sistem pengajarannya yang terlalu

sederhana. Menurut Ihsan (2008:113),

Teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif, teknologi juga berfungsi mempelancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan. Contohnya, pola komunikasi satu arah, artinya guru menyampaikan pembelajaran dengan berceramah, peserta didik hanya mendengarkan dan mencatat. Maka proses pembelajaran seperti ini tidak akan berhasil tanpa adanya respon balik dari siswa. Oleh karena itu lakukanlah pola komunikasi dua arah, artinya ada dialog antara guru dan peserta didik.

Dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa teknologi juga harus lebih

diutamakan karena teknologi merupakan salah satu pendukung tersampikannya

(19)

6

tersampaikan secara baik dengan didukung oleh model pembelajaran dan media

yang sudah ditetapkan.

Begitu juga dalam proses pembelajaran menulis, yang saat ini masih

memiliki sebuah hambatan karena tidak tepat memilih model pembelajaran dan

medianya, maka hal ini dapat mengakibatkan proses belajar-mengajar menjadi

terganggu. Melihat fenomena ini, dapat terlihat bahwa kedudukan pembelajaran

menulis di sekolah-sekolah sangat diperlukan. Oleh sebab itu, seorang guru harus

dapat menggunakan suatu model pembelajaran yang baik untuk bahan ajarnya.

Sesuai dengan ini, menurut Muhibbin (2010:186), model diartikan sebagai blue

print mengajar yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu pengajaran. Cetak biru (blue print) ini lazimnya dijadikan pedoman

perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba satu model pembelajaran inovatif

untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen yang melalui model

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). Dalam buku materi

Pelatihan Guru Implementasi Kurukulum 2013 Tahun 2014 (Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan

sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian,

interpetasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil

belajar. Sesuai dengan defenisi diatas, untuk meningkatkan kemampuan siswa

menulis cerpen dengan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek

(20)

7

topik dunia nyata. Media ini berfungsi sebagai penyalur pesan, mempengaruhi

ikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong dan

terlibat dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas akan diadakan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan siswa dalam menulis masih rendah,

2. Banyaknya siswa yang belum terlatih dalam kegiatan menulis cerpen,

3. Kegiatan dalam pembelajaran menulis cerpen belum sepenuhnya

terlaksana,

4. Pemilihan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih belum

tepat untuk mengajarkan materi menulis cerpen,

5. Teknik mengajar yang digunakan guru dalam pembelajaran kurang

menarik dan membosankan.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan atau kesimpangsiuran dalam

menyelesaikan penelitian maka perlu adanya pembatasan masalah agar

(21)

8

adalah pengaruh model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning) terhadap kemampuan menulis cerpen yang bertemakan tentang

melestarikan lingkungan hidup siswa kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah adalah berikut ini:

1. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Swa

Bina Karya Medan sebelum menggunakan model pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ?

2. Bagaimanakah kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Swa

Bina Karya Medan dengan menggunakan model pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ?

3. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Pembelajaran Berbasis

Proyek (Project Based Learning) terhadap kemampuan menulis cerpen

siswa kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan tahun pembelajaran

2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Apabila melakukan sebuah Penelitian maka pasti ada tujuan tertentu, maka

kegiatan penelitian akan dapat terarah dengan baik. Maka peneliti membuat tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen kelas VII SMP Swa Bina

(22)

9

model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning).

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen kelas VII SMP Swa Bina

Karya Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan menggunakan

model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

Learning).

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan menulis cerpen dengan

menggunakan model pembelajaran Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

Based Learning) di kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan Tahun

Pembelajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut:

1) Bagi guru

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru yang bertugas di

SMP Swa Bina Karya Medan, khususnya guru Bahasa Indonesia agar

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.

2) Bagi siswa

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi siswa agar mengetahui

hakikat cerpen yang sebenarnya dan menumbuhkan minat siswa dalam

keterampilan menulis

(23)

10

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah SMP

Swa Bina Karya Medan untuk mengembangkan model pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam kegiatan

belajar-mengajar.

4) Bagi peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan dan bahan

masukan bagi peneliti lain sebagai calon pendidik dan pertimbangan penelitian

(24)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan

Tahun pembejaran 2014/2015 dengan menggunakan Model ceramah berada

pada nilai rata-rata 64,84.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII SMP Swa Bina Karya Medan

Tahun pembejaran 2014/2015 dengan menggunakan Model ceramah berada

pada nilai rata-rata 75,78.

3. Ada pengaruh penggunaan Model pembelajaran Proyek (Project Based

Learning) terhadap peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VII

SMP Swa Bina Karya Medan Tahun pembejaran 2014/2015, hasil uji ”t”

(2,03) maka t0 > t tabel, yakni 5,78 > 2,03.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini,

dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1) Kemampuan menulis cerpen siswa sudah dapat dikatakan cukup memuaskan.

Hal tersebut tentunya memerlukan metode pembelajaran yang bervariasi,

kreatif dan inovatif juga menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang

dapat digunakan pada siswa yakni Berbasis Proyek pengamatan dan juga

dipelajari melalui definisi konsep.

(25)

67

2) Para guru disarankan untuk dapat memahami terlebih dahulu berbagai model

pembelajaran yang sesuai denagn materi yang akan diajarkan untuk

menghindari kerancuan saat penerapan didalam kelas sehingga kompetensi

belajar dalam tercapai dengan baik.

3) Untuk peneliti selanjutnya dapat mencoba mengapliaksikan berbagai model

pembelajaran lain pada materi menulis cerpen atau sebaliknya demi

(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2009. Kreatif Membuat Ragam Tulisan. Bandung: PT Puri Pustaka.

Arikunto, S. 2006. Dasar-Dasar Evalasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2009. Pembelajaran Menulis. Modul Suplemen KKG Bermutu. Jakarta: PUSPENDIK.

Depdiknas. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarata: Balai Pustaka.

Gie 2012. (http//www/pengertiankarangai.wordpress.com) diakses. Oktober 2013

Haris. 2007. (http//www/pengertiankarangan.wordpress.com) diakses Oktober 2013

Hardjono, S. 2005. Prinsip-Prinsip Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Depdikbud.

Ihsan, F. 2008. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Klurik. 2012. Didin.lecture. ub. ac. id/ pengertian kemampuan/. Html diakses Desember 2013

Kosasih.E. 2008. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya

Laksana, P. 2011. Panduan Praktis Mengarang-Menulis. Semarang: PT Aneka Ilmu.

Muhibbin, S. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mudrajad Kuncoro, Ph.D., Prof. 2009. Mahir Menulis. Jakarta:Erlangga.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Menulis secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.

(27)

69

Gambar

Gambar 4.1      Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ........................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan fitur-fitur seperti diatas, pengguna dapat mengecek koneksi pada sebuah atau beberapa host, mengetahui port-port yang terbuka pada sebuah host, membuat daftar MAC Address

Pada hasil analisis angket yang telah diujikan diperoleh data sebagai berikut; pada ruang kelas VIII-4 diperoleh hasil yaitu 11.1% peserta didik merasa sangat

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan PU Negeri dan Balai Latihan Pendidikan Teknik pada perilaku belajar siswa

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Cara memberitahu anak bagian tubuh yang boleh atau tidak boleh disentuh oleh orang lain pada anak usia 4-5 tahun di Taman Kanak-kanak Mujahidin 1 Pontianak

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,