i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASYARAKAT DALAM HEALTH SEEKING BEHAVIOR
(Studi Pada Masyarakat Dusun Sumber Jambe)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
ABDUL MUKAFFI
NIM : 201210420311079
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MASYARAKAT DALAM HEALTH SEEKING BEHAVIOR
(Studi Pada Masyarakat Dusun Sumber Jambe)
SKRIPSI
Disusun Oleh : ABDUL MUKAFFI NIM : 201210420311079
Di Ujikan
Pada Tanggal 6 Agustus 2016
Penguji I, Penguji II
Faqih Ruhyanuddin S.Kep.,Ns.,M.Kep,Sp.KMB. Nur Aini, S.Kep,. Ns,. M.Kep.
NIP. UMM 112.0309.0391 NIP. UMM 114.1410.0552
Penguji III, Penguji IV,
Edi Purwanto S.Kep.,Ns.,M.Ng. Nur Lailatul Masruroh S.Kep. Ns.,MNS NIP. UMM 112.0508.0426 NIP. UMM112.0501.0421
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior (Studi Pada Masyarakat Dusun Sumber Jambe)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep,. Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Nurul Aini, S.Kep,. Ns,. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Faqih Ruhyanuddin S.Kep.,Ns.,M.Kep,Sp.KMB selaku Dosen Pembimbing I
yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.
4. Nur Aini, S.Kep,. Ns,. M.Kep selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan bimbingan, pengarahan kepada peneliti.
5. Kedua orang tua dan keluarga, yang selalu mendoakan, memberi dukungan moril, material, spiritual, motivasi, dan kasih sayang bagi peneliti selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat serta membantu sehingga skripsi ini dapat selesai.
iv
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Malang, 06 Agustus 2016
v ABSTRACT
ANALYSIS FACTORS AFFECTING THE SOCIETY IN HEALTH SEEKING BEHAVIOR
(Studies in Society Source Jambe Hamlet)
Abdul Mukaffi1,Faqih Ruhyanuddin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB.2 Nur Aini, S. Kep., Ns ,. M.Kep3
Background: Health Behavior is the second largest after the environmental factors affecting the health of individuals, groups, and communities. Health behaviors are grouped into two, namely the behavior of healthy people to take action to continue to maintain their health(healthybehavior)and the behavior of people who are sick to take action to obtain healing(health-seeking behavior). Health-seeking behavior can be influenced by several factors. Therefore, this study aimed to determine the factors that affect the community in health-seeking behavior.
Methods: The design of this research is descriptive analyticapproach. cross sectional The research was conducted in April 2016 in the village of Sumber Jambe village Jambesari subjects of this study 80 samples were selected bytechnique, quota sampling the research instruments using questionnaires. The independent variable in the study was a factor of vulnerability, seriousness, benefits and barriers, signals and signs. Analysis of the data used is a multivariate analysis withanalysis. Multiple Logistic Regression
Results:Regression Multiple Logistic showed the most dominant variable affecting the health seeking behavior is perceived vulnerability factor with a value (0.009 <0.05), while the other variables no relationship .
Discussion: susceptibility factors are more dominant than the other factors because many respondents felt themselves and their families vulnerable to contracting the disease that encourages a person to adopt healthy behaviors. Expected local community understand more about the disease, so that people can deal with the disease quickly and precisely.
Keywords: Health seeking behavior, perceived vulnerability, the seriousness is felt.
1. The Student of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecturer of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
vi ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM HEALTH SEEKING BEHAVIOR
(Studi Pada Masyarakat Dusun Sumber Jambe)
Abdul Mukaffi1, Faqih Ruhyanuddin, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB.2 Nur Aini, S.Kep., Ns,. M.Kep3
Latar Belakang: Perilaku kesehatan merupakan faktor terbesar kedua setelah lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat. Perilaku kesehatan dikelompokkan menjadi dua yaitu yaitu perilaku orang yang sehat melakukan tindakan untuk terus mempertahankan kesehatannya (healthy behavior) dan perilaku orang yang sakit melakukan tindakan untuk memperoleh penyembuhan (health seeking behavior). Health seeking behavior dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam health seeking behavior.
Metode Penelitian: Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 di dusun Sumber Jambe desa Jambsari Subyek penelitian ini sebanyak 80 sampel yang dipilih dengan teknik Quota Sampling, dengan instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Variabel independent pada penelitian adalah faktor kerentanan, keseriusan, manfaat dan rintangan-rintangan, isyarat dan tanda-tanda. Analisis data yang digunakan yaitu analisis multivariat dengan analisis Regresi Logistik Ganda.
Hasil: Hasil uji Regresi Logistik Ganda menunjukkan variabel yang paling dominan mempengaruhi health seeking behavior adalah faktor kerentanan yang dirasakan dengan nilai (0,009 < 0,05) sedangkan variabel yang lainnya tidak ada hubungan.
Diskusi: Faktor kerentanan lebih dominan dari pada faktor-faktor yang lainnya dikarenakan banyak responden yang merasa dirinya dan keluarganya rentan untuk terkena penyakit sehingga mendorong seseorang untuk mengadopsi perilaku sehat. Diharapkan masyarakat setempat lebih memahami tentang penyakit, agar masyarakat bisa menangani penyakit tersebut dengan cepat dan tepat.
Kata Kunci: Health seeking behavior, kerentanan yang dirasakan, keseriusan yang dirasakan.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
vii DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Abstrak ... v
Daftar Isi ... vii
Daftar Tabel ... x
Daftar Gambar ... xii
Daftar Lampiran ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Manfaat Akademis ... 6
1.4.2 Manfaat Klinis ... 6
1.4.3 Manfaat Masyarakat ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku ... 8
2.2 Bentuk Perilaku ... 9
2.3 Dasar Psikologis perilaku ... 10
2.4 Perubahan perilaku ... 11
2.4.1 Teori-Teori Perubahan perilaku ... 12
2.4.2 Bentuk Perubuhan perilaku ... 14
2.4.3 Strategi Perubahan Perilaku ... 15
2.5 Domain Perilaku ... 17
2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku ... 20
2.7 Perilaku Kesehatan ... 22
2.8 Perilaku Pencarian Penyembuhan (health seeking behavior) ... 26
2.9 Model Kepercayaan Kesehatan (health belief model) ... 30
2.9.1 Pengertian Health Belief Model ... 30
2.9.2 Kerangka Teori Health Belief Model ... 34
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep ... 42
3.2 Hipotesis Penelitian ... 44
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 45
4.2 Kerangka Kerja ... 46
4.3 Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel ... 47
4.3.1 Populasi ... 47
4.3.2 Teknik Sampling ... 47
4.3.3 Sampel... 47
viii
4.4.1 Variabel Independent ... 48
4.4.2 Variabel Dependent ... 48
4.5 Definisi Operasional ... 48
4.6 Tempat Penelitian ... 50
4.7 Waktu Penelitian ... 50
4.8 Instrumen Penelitian ... 51
4.8.1 Kuesioner ... 51
4.9 Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 53
4.9.1 Uji Validitas ... 53
4.9.2 Uji Reabilitas ... 54
4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 55
4.10.1 Tahap Pengumpulan Data ... 56
4.10.2 Tahap Pengelolahan Data ... 56
4.11 Analisa Data ... 57
4.12 Etika Penelitian ... 58
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Data Umum ... 60
5.1.1 Identitas Pribadi Responden Berdasarkan Usia Pada Masyarakat Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 60
5.1.2 Karakteristik Responden ... 61
5.2 Data Khusus ... 62
5.2.1 Faktor Kerentanan Yang Dirasakan Masyarakat Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 62
5.2.2 Faktor Keseriusan Yang Dirasakan Mayarakat Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 63
5.2.3 Faktor Manfaat Dan Rintangan-Rintangan Yang Dirasakan Masyarakat Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 64
5.2.4 Faktor Isyarat Atau Tanda-Tanda Dalam Masyarakat Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 66
5.2.5 Health Seeking Behavior Dalam Masyarakat Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 67
5.3 Pengujian Hubungan Faktor-Faktor Health Belief Model Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016... 70
5.3.1 Faktor Kerentanan Yang Dirasakan Pada Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 70
ix
Dirasakan Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior
Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April
Tahun 2016 ... 73
5.3.4 Faktor Isyarat Atau Tanda-Tanda Yang Dirasakan Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 74
5.4 Faktor-Faktor Paling Dominan Yang Mempengaruhi Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016... 76
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Faktor-Faktor Health Belief Model Masyarakat Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 78
6.2 Health Seeking Behavior Masyarakat Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 83
6.3 Hubungan Faktor-Faktor Health Belief Model Dalam Health Seeking Behavior Masyarakat Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 84
6.4 Faktor-Faktor Yang Dominan Mempengaruhi Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April 2016 ... 89
6.5 Keterbatasan Penelitian... 90
6.6 Implikasi Keperawatan... 90
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 92
7.2 Saran ... 93
Daftar Pustaka ... 94
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Definisi Operasional ... 49 Tabel 4.2 Kisi – Kisi Pertanyaan ... 52 Tabel 5.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia Pada Masyarakat
Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 60 Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin,
Pendidikan, Agama, Pekerjaan, Dan Suku Bangsa Di
Dusun Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 61 Tabel 5.3 Penjabaran kuesioner faktor kerentanan yang dirasakan
masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan April
tahun 2016 ... 62 Tabel 5.4 Penjabaran kuesioner faktor keseriusan yang dirasakan
masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan
April tahun 2016 ... 64 Tabel 5.5 Penjabaran kuesioner faktor manfaat dan rintangan
-rintangan yang dirasakan masyarakat di dusun
Sumber Jambe pada bulan April tahun 2016 ... 65 Tabel 5.6 Penjabaran kuesioner faktor isyarat atau tanda-tanda
dalam masyarakat di dusun Sumber Jambe pada
bulan April tahun 2016 ... 67 Tabel 5.7 Penjabaran kuesioner health seeking behavior Dalam
masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan
April tahun 2016 ... 68 Tabel 5.8 Tabulasi Silang Antara Faktor Kerentanan Yang
Dirasakan Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior
xi
Tabel 5.9 Chi Square Test Faktor Kerentanan Yang Dirasakan Pada Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun
Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 71 Tabel 5.10 Tabulasi Silang Antara Faktor Keseriusan Yang Dirasakan
Masyarakat Terhadap Health Seeking Behavior Di Dusun
Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 71 Tabel 5.11 Chi Square Test Faktor Keseriusan Yang Dirasakan
Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior Di Dusun
Sumber Jambe Pada Bulan April Tahun 2016 ... 72 Tabel 5.12. Tabulasi Silang Antara Faktor Manfaat Dan Rintangan
-Rintangan Yang Dirasakan Masyarakat Terhadap
Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe
Pada Bulan April Tahun 2016 ... 73 Tabel 5.13. Chi Square Test Faktor Manfaat Dan Rintangan
-Rintangan Yang Dirasakan Masyarakat Dalam
Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe
Pada Bulan April Tahun 2016 ... 74 Tabel 5.14. Tabulasi Antara Faktor Isyarat Atau Tanda-Tanda
Yang Dirasakan Masyarakat Terhadap Health Seeking Behavior Di Dusun Sumber Jambe Pada Bulan
April Tahun 2016 ... 74 Tabel 5.15. Chi Square Test Faktor Isyarat dan Tanda-Tanda Yang
Dirasakan Masyarakat Dalam Health Seeking Behavior
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Health Belief Model ... 34 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 42 Gambar 4.1 Kerangka Kerja ... 46 Gambar 5.1 Frekuensi faktor kerentanan yang dirasakan masyarakat
di dusun Sumber Jambe pada bulan April tahun 2016 ... 62 Gambar 5.2 Diagram frekuensi faktor keseriusan yang dirasakan
masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan April
tahun 2016 ... 63 Gambar 5.3 Frekuensi faktor manfaat dan rintangan-rintangan yang
dirasakan masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan
April tahun 2016 ... 65 Gambar 5.4 Frekuensi faktor kerentanan yang dirasakan masyarakat
di dusun Sumber Jambe pada bulan April tahun 2016 ... 66 Gambar 5.5 Frekuensi faktor manfaat dan rintangan-rintangan yang
dirasakan masyarakat di dusun Sumber Jambe pada bulan
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Studi Pendahuluan Dan Penelitian Lampiran 2 Lembar Penjelasan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4 Lembar Kuesioner
Lampiran 5 Validitas Dan Rehabilitas Lampiran 6 Tabulasi Data
Lampiran 7 Hasil Uji Chi-Square Lampiran 8 Hasil Uji Regresi Logistik
Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 10 Lembar konsultasi bimbingan
95
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, A,.Baar, A.V,. Fischer, R,. Bomu, G,. Gona J.K,. Newton, C.R,. (2013). Socio-cultural determinants of health-seeking behaviour on the kenyan coast: A qualitative study. Health seeking behavior at the kenyan coast, 8 (11).
Akompab, D.A., Bi, P., Williams. S., Grant, J., Walker I.A., & Augoustinos, M. (2013) Heat waves and climate change: applying the health belief model to identify predictors of risk perception and adaptive behaviours in adelaide, australia. International journal of environmental research and public health., 10.
Cao, Z. J., Chen, Y., & Wang, S.M. (2014). Health belief model based evaluation of school health education programme for injury prevention among high school students in the community context. Laboratory of public health safety , 14 (26). Hanaa, A. A. Yossif & Hend, A. EL Sayed. (2014). Effect of self learning package
based on health belief model on cervical cancer prevention among female university students. IOSR journal of nursing and health science, 3 (6).
Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, Dan Aplikasinya. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Naghashpour, M., Shakerinejad, G., Lourizadeh, M.R., Hajinajaf, S., & Jarvandi, F. (2014). Nutrition education eased on health belief model improves dietary calcium intake among female students of junior high schools.Nutrition education and calcium intake, 32 (3).
Noorkasiani,. Heryanti,. & Ismail, Rita. (2009). Sosiologi keperawatan. Jakarta:EGC. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. ____________ . (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
____________ .(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed.Rev. Jakarta : Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Ed.II.
Jakarta selatan : Selemba medika.
Orji, R., Vassileva, J., & Mandryk, R. (2012). Towards an effective health interventions design: an extension of the health belief model. Online journal of public health informatics ,4 (3).
Poortaghi, S,. Ralesifar, A,. Bozorgzad, P,. Golzari, S.E.J, Golzari,. Parvizy, S,. & Rafii, F,. (2015). Evolutionary concept analysis of health seeking behavior in nursing: a systematic review. School of nursing & midwifery, 15 (523).
Priyoto. (2014). Teori Sikap & Perilaku Dalam Kesehatan Dilengkapi Contoh Kuesioner. Jakarta : Nuha Medika.
96
Putrie, M.V., Ruslami, R,. & Apriani, L. (2012). Health seeking behavior among patients with tuberculosis in Dr.Hasan Sadikin general hospital Bandung. Althea medical journal, 2 (3).
Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan riset keperawatan. Ed.II. Yogyakarta : Graha ilmu.
Siddiqui, K. (2013). Heuristics for sample size determination in multivariate statistical techniques. World applied sciences journal, 27 (2).
Susila, S. (2015). Metodelogi penelitian cross sectional kedokteran dan kesehatan. Klaten Selatan : Bossscript.
Wawan,A., Dewi,M. (2011). Teori & Pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku maunisa. Yogyakarta : Nuha medika.
Widyastuti, P. (2008) Metode pendidikan kesehatan masyarakat. Ed II. Jakarta :EGC. Zhao, J., Song, F., Ren, S., Wang, Y., Wang, L., Liu, W,. Wan, Y., Xu, H., Zhou, T.,
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia seperti dijelaskan pada UU
No.36 tahun 2009, kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual,
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Menurut pengertian ini, kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan
yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental dan sosial, yang merupakan suatu
keadaan yang dinamis, dimana individu menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan
eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya dan salah satu indikator yang mencerminkan kesehatan pada
masyarakat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri
(Purwoastuti & Walyani, 2015).
Perilaku kesehatan merupakan faktor terbesar kedua setelah lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, dan masyarakat, oleh karena itu
pentingnya mengetahui perilaku kesehatan yang ada pada masyarakat. Perilaku
kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perilaku orang yang sehat melakukan
tindakan untuk terus mempertahankan kesehatannya (healthy behavior) dan perilaku
orang yang sakit melakukan tindakan untuk memperoleh penyembuhan (health seeking
behavior) (Notoatmodjo, 2012).
Data profil kesehatan Indonesia 2007 yang dikutip didalam Notoadmodjo
2
penyembuhan di dapatkan pola pencarian pengobatan yang dilakukan masyarakat
sesuai urutan paling tinggi adalah puskesmas dengan persentase 33,50%, kemudian
praktek dokter 25,38%, petugas kesehatan lainnya 23,55%, rumah sakit 9,83% dan
kemudian didapatkan hasil 6,23% masyarakat Indonesia masih memilih untuk
berobat secara tradisional atau dukun menjadi pilihan masyarakat pada waktu mereka
sakit. Kemudian dari salah satu penelitian yang dilakukan di RS.Hasan Sadikin
tentang “health seeking behavior among patients with tuberculosis” pada bulan November
tahun 2012, dari 32 responden sebanyak 57% berusaha untuk pengobatan awal
dengan pergi ke perawatan kesehatan profesional, sisanya mencari pengobatan
tradisional 7% , selftreatment 29% , dan 7% tidak melakukan pengobatan apapun
sebelum ke rumah sakit (Putrie et al, 2015).
Hasil studi pendahuluan melalui wawancara kepada perawat poliklinik desa
Jambesari pada tanggal 10 Desember 2015 bahwa dari 2100 kepala keluarga atau
terdiri dari 6838 masyarakat desa Jambesari kurang lebih 30% masyarakat yang ada di
desa Jambesari tidak memperhatikan perilaku kesehatan yang tepat dalam pencarian
pengobatan ketika sakit (health seeking behavior). Desa Jambesari dibagi menjadi tiga
dusun, yaitu dusun Sumber Jambe, dusun Sumber sari, dan dusun Pabrikan.
Masyarakat tersebut melakukan pencarian pengobatan untuk memperoleh
penyembuhan dengan pergi ke dukun, yang dimaksudkan dukun disini adalah dukun
yang mengkaitkan penyakit dengan hal-hal yang gaib dan cara penyembuhan yang
tidak masuk akal seperti menyediakan sesajen dan lain sebagainya. kemudian jika
pengobatan tidak berhasil dilakukan di tempat dukun tersebut, barulah masyarakat
sekitar memilih pergi ke tempat pelayanan kesehatan yang ada di desa yaitu poliklinik
3
sering mengobati keluarganya yang sakit ke dukun, dengan alasan penyakitnya lebih
cepat disembuhkan oleh dukun dari pada menggunakan pelayanan kesehatan.
Perilaku memperoleh penyembuhan atau pengobatan (health seeking
behavior) adalah perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalami sakit atau
masalah kesehatan lain untuk memperoleh pengobatan sehingga sembuh atau teratasi
masalah kesehatannya, perilaku memperoleh penyembuhan ini dipengaruhi oleh
gejala penyakit dan durasi penyakit mereka, sehingga masyarakat melakukan perilaku
pencarian penyembuhan atau pengobatan yang dapat meningkatan status kesehatan
yang dianggap dapat menyelesaikan masalah kesehatannya (Abubakar et al, 2013).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam health
seeking behavior dengan menggunakan salah satu pendekatan model pelayanan
kesehatan yaitu model kepercayaan kesehatan (health belief model) karena didalamnya
terdapat faktor-faktor atau variabel-variabel kunci yang berkaitan tentang health seeking
behavior. Health belief model adalah suatu bentuk penjabaran dari model sosio-psikologis,
munculnya model ini didasarkan pada kenyataan bahwa problem-problem kesehatan
ditandai oleh kegagalan-kegagalan orang atau masyarakat untuk menerima
usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang diselenggarakan oleh provider
dan menurut teori health belief model, apabila individu bertindak untuk melawan atau
mengobati penyakitnya, terdapat empat faktor atau sub variabel kunci yang terlibat
didalam tindakan tersebut, yakni kerentanan yang dirasakan terhadap suatu penyakit,
keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima dan rintangan yang dialami dalam
tindakannya melawan penyakitnya, dan isyarat atau tanda-tanda (Notoatmodjo, 2010).
Faktor-faktor yang terdapat didalam health belief model sangat berpengaruh
4
yang mengalami sakit atau gangguan kesehatan, pengunaan health belief model ini adalah
salah satu yang paling banyak digunakan dan dikembangkan untuk memahami
perilaku kesehatan, model ini menyatakan bahwa pasien memiliki pilihan dan mampu
membuat keputusan yang sesuai dengan kesehatan mereka (Naghashpour et al, 2014).
Berdasarkan uraian masalah yang telah disebutkan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
masyarakat dalam health seeking behavior (studi pada masayarakat dusun Sumber
Jambe)”, yang berada di desa Jambesari, kecamatan Poncokusumo, kabupaten
Malang. Karena diharapkan dari penelitian ini didapatkan hasil yang dapat membantu
tenaga kesehatan yang ada di desa Jambesari agar bisa mengatasi faktor-faktor yang
melatar belakangi masalah dalam pencarian pengobatan atau penyembuhan yang ada
pada masyarakat desa Jambesari.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perilaku masyarakat dusun Sumber Jambe dalam melakukan health
seeking behavior.
2. Faktor health belief model (Kerentanan yang dirasakan terhadap suatu penyakit,
keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima dan rintangan yang dialami
dalam tindakan melawan penyakit, isyarat atau tanda-tanda) apa saja
mempengaruhi health seeking behavior pada masyarakat dusun Sumber Jambe.
3. Faktor health belief model manakah yang paling dominan dalam
5
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor health belief model (Kerentanan yang dirasakan
terhadap suatu penyakit, keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima dan
rintangan yang dialami dalam tindakan melawan penyakit, isyarat atau tanda-tanda)
yang mempengaruhi perilaku kesehatan pada masyarakat dalam health seeking behavior,
sehingga perawat dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran faktor-faktor health belief model pada masyarakat dusun
Sumber Jambe yang meliputi:
a. Kerentanan yang dirasakan terhadap suatu penyakit.
b. Keseriusan yang dirasakan.
c. Manfaat yang diterima dan rintangan yang dialami dalam tindakan
melawan penyakit.
d. Isyarat atau tanda-tanda.
2. Mengetahui gambaran health seeking behavior pada masyarakat dusun Sumber
Jambe.
3. Menganalisis hubungan faktor-faktor health belief model pada masyarakat
dusun Sumber Jambe yang meliputi:
a. Menganalisis hubungan faktor kerentanan yang dirasakan terhadap
suatu penyakit dengan health seeking behavior.
b. Menganalisis hubungan faktor keseriusan yang dirasakan dengan
6
c. Menganalisis hubungan faktor manfaat yang diterima dan rintangan
yang dialami dalam tindakan melawan penyakit dengan health seeking
behavior.
d. Menganalisis hubungan faktor isyarat atau tanda-tanda dengan health
seeking behavior.
4. Mengetahui faktor-faktor helath belief model yang paling dominan dalam
mempengaruhi health seeking behavior.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan mahasiswa
untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor health belief model (Kerentanan yang
dirasakan terhadap suatu penyakit, keseriusan yang dirasakan, manfaat yang diterima
dan rintangan yang dialami dalam tindakan melawan penyakit, isyarat atau
tanda-tanda) dalam health seeking behavior yang ada pada masyarakat sehingga dapat menjadi
bekal ilmu saat tugas dikemudian hari.
1.4.2 Manfaat Klinis
1. Sebagai bahan masukan pelayanan kesehatan yang ada di desa Jambesari
agar dapat mengetahui pengaruh faktor-faktor health belief model dalam health
seeking behavior masyarakat yang ada di sekitarnya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan pelayanan
kesehatan agar dapat mengoptimalkan pemberian pelayanan kesehatan
7
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat mengetahui pengaruh
faktor-faktor health belief model dalam health seeking behavior dan masyarakat dapat
merubah perilaku yang dapat mengurangi perilaku kesehatan dalam health seeking