• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) GENTAMISIN DAN SEFOTAKSIM TERHADAP Escherichia coli DI LABORATORIUM BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JANUARI 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) GENTAMISIN DAN SEFOTAKSIM TERHADAP Escherichia coli DI LABORATORIUM BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JANUARI 2013"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Escherichia coli tersebar diseluruh dunia dan ditularkan bersama air, makanan yang terkontaminasi oleh feses atau akibat adanya benda asing, misalnya pemasangan kateter. Infeksi dari Escherichia coli ini dapat menimbulkan gastroenteritis, infeksi saluran kemih, infeksi nosokomial atau appendicitis. Infeksi inilah yang menjadi masalah utama baik di negara maju maupun di negara berkembang (Jawetz, 2008).

Penyebab terbanyak yang sering ditimbulkan oleh Escherichia coli adalah diare dan infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit infeksi terbanyak kedua yang dapat mengenai segala usia (Theivendirarajah, 2005).

Dari kuman gram negatif ternyata Escherichia coli menduduki tempat teratas, yang kemudian diikuti oleh Proteus, Klebsiella, Enterobacter dan Pseudomonas (Putri, 2010).

(2)

2

meliputi, pemberian oralit, zinc, ASI/makanan, antibiotik dan pemberian nasehat. Di mana penggunaan antibiotik merupakan langkah keempat setelah pemberian cairan, zinc dan makanan (Kemenkes RI, 2011).

Perubahan pola resistensi ini tentu akan mengubah jenis antimikroba yang digunakan. Pemilihan antimikroba yang akan digunakan tergantung dari hasil kultur, hasil tes kepekaan mikroba, sistem imun tubuh hospes dan faktor biaya pengobatan. Dalam praktek sehari-hari tidak mungkin melakukan pemeriksaan biakan pada setiap terapi penyakit infeksi. Dengan membuat perkiraan kuman penyebab dan pola kepekaannya, maka dapat diperoleh antimikroba yang tepat (Tatag, 2006).

Escherichia coli merupakan salah satu bakteri yang sensitif terhadap antibiotik gentamisin dan sefotaksim. Dari semua obat golongan aminoglikosida, gentamisin yang mempunyai ikatan protein terendah. Dan dari semua golongan sefalosporin generasi ketiga, sefotaksim yang memiliki waktu paruh terendah yaitu 1,1%, ikatan protein plasma 40-50% dan ekskresinya 90% (Istiantoro, 2009).

(3)

3

didapatkan penelitian nilai kepekaan gentamisin dan sefotaksim terhadap Escherichia coli.

Berdasarkan hal di atas, maka dilakukan penelitian mengenai perbandingan Kadar Hambar Minimun (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) gentamisin dan sefotaksim terhadap Escherichia coli di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2013. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut “Apakah terdapat perbedaan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) antimikroba gentamisin dan sefotaksim terhadap Escherichia coli?“

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbandingan pola kepekaan antimikroba gentamisin dan sefotaksim terhadap Escherichia coli di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang pada bulan Januari 2013

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) gentamisin terhadap Escherichia coli

(4)

4

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat untuk Tenaga Kesehatan

a. Dapat dijadikan bahan atau sumber data untuk membuat tata laksana yang efektif dari penggunaan antibiotika

b. Sebagai dasar terapi awal antibiotika sehingga pelayanan kepada pasien dapat ditingkatkan

2. Manfaat Akademis

Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk penelitian selanjutnya

3. Manfaat Masyarakat

(5)

KARYA TULIS AKHIR

PERBANDINGAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) GENTAMISIN DAN SEFOTAKSIM

TERHADAP Escherichia coli DI LABORATORIUM BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG JANUARI 2013

Oleh :

Merinda Ajeng Arum Pratiwi

09020117

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(6)

ii

HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR

BUNUH MINIMUM (KBM) GENTAMISIN DAN SEFOTAKSIM

TERHADAP Escherichia coli DI LABORATORIUM BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MALANG JANUARI 2013

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh

Merinda Ajeng Arum Pratiwi 09020117

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(7)

iii

LEMBAR PENGESAHAAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

13 Maret 2013

Pembimbing I

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati MSc.Sp.A

Pembimbing II

dr. Rahmiyah Fadilah

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran

Dekan,

(8)

iv

Karya Tulis Akhir oleh Merinda Ajeng Arum Pratiwi ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada Tanggal: 13 Maret 2013

Tim Penguji

dr. Pertiwi Febriana Chandrawati MSc.Sp.A , Ketua

dr. Rahmiyah Fadilah , Anggota

(9)

v

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul ”Perbandingan Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh

Minimum (KBM) Gentamisin dan Sefotaksim terhadap Escherichia Coli di

Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang Januari 2013”.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Starata 1).Dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan dan semangat

kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan

dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan

dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan

(10)

vi

5. dr. Pertiwi Febriana Chandrawati MSc.Sp.A, selaku dosen pembimbing I

yang penuh kesabaran memberikan bimbingan, inspirasi, masukan dan

meluangkan waktunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. dr. Rahmiyah Fadilah, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan penuh kesabaran dalam membimbing serta mengarahkan saya

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A, selaku dosen penguji saya yang telah

memberikan inspirasi, waktu, dan masukan yang sangat membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

8. Kedua orang tua saya tercinta Bapak Suroso dan Mama Ninik Suharni yang

selama ini telah memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, perhatian

serta doanya selama ini. Terima kasih Bapak dan Mamaku. You are my

everything.

9. Mba’ku tersayang Riska Liliana A.,SE dan Masku Wibby Andreti, ST

makasih untuk semangat, dukungan, inspirasi serta doanya selama ini.

10. Kakak iparku Mas Cahyo dan Mba’ Lia, yang selalu memotivasi dalam

penyusunan tugas akhir ini.

11. M. Fakhihudin, meskipun jauh tapi selalu memberikan motivasi dan doanya.

Terima kasih juga buat segala bantuannya dalam menyelesaikan tugas akhir

ini.

12. Sahabat dan keluarga kecilku, Marsha, Cut, Karina, Indah, Bella, Astrini,

Leni, Anggie, Tia, Wina, Udin, Mas Hilman, Cendy, dan Zulfahmy, yang

selalu ada buat aku baik dalam susah maupun senang, terima kasih juga

(11)

vii

perkuliahan ini. Semoga kita semua sukses dunia akhirat, menjadi dokter

yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. Amin.

13. Pak Joko selaku staf laboratorium FK UMM yang telah banyak membantu

dengan tulus dan baik secara langsung dan tidak langsung dalam penelitian

ini.

14. Mbak Emi, Mbak Dila, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Ibu Rom, Mbak

Fat, Mas Mifta, serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak

membantu dalam proses administrasi dan maupun proses lainnya.

15. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan.

16. Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman

seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.

17. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan

juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang

membangun. Semoga tugas akhir ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat

bagi semua pihak.

Malang, 13 Maret 2013

(12)

viii ABSTRAK

Pratiwi, Merinda Ajeng Arum. 2013. Perbandingan Kadar Hambat Minimun (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM) Gentamisin dan Sefotaksim terhadap Escherichia coli di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2013. Karya Tulis Akhir, Program Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Pertiwi Febriana Chandrawati, Pembimbing (II) Rahmiyah Fadilah.

Latar Belakang: Escherichia coli salah satu bakteri gram negatif yang sensitif

terhadap antibiotik gentamisin dan sefotaksim. Penggunaan antimikroba yang tidak rasional dapat meningkatkan resistensi bakteri. Dengan menggambarkan pola sensitivitas kuman, maka dapat diperoleh antimikroba yang tepat.

Tujuan: Mengetahui pola kepekaan gentamisin dan sefotaksim terhadap

Escherichia coli di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang Januari 2013.

Metode: True experimental, post test only control group design. Menggunakan

metode mikrodilusi tabung untuk mengetahui KHM dan KBM gentamisin dan sefotaksim terhadap Escherichia coli. Sampel yang digunakan adalah bakteri

Escherichia coli dan konsentrasi antimikroba (4µg/ml, 2µg/ml, 1µg/ml, 0,5µg/ml, 0,25µg/ml dan 0µg/ml). Analisis data menggunakan Two ways ANOVA, uji korelasi dan regresi.

Hasil Penelitian dan Diskusi: KHM pada konsentrasi 0,5µg/ml dan 0,25µg/ml.

KBM pada konsentrasi 1µg/ml dan 0,5µg/ml. Analisis Two ways ANOVA Sig 0,000 (p<0,05) pada konsentrasi. Sedangkan pada jenis obat Sig. 0,087 (p>0,05). Uji korelasi masing-masing obat -0,704, Sig. 0,000 (p < 0,005) dan -0,588, Sig. 0,002 (p<0,005). Uji regresi gentamisin (R2=0.495) dan sefotaksim (R2=0.346) sehingga pengaruhnya sebesar 49,5% dan 34,6%. Semakin tinggi konsentrasi obat maka semakin rendah pertumbuhan bakteri Escherichia coli.

Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan antara gentamisin dan sefotaksim

terhadap Escherichia coli.

(13)

ix ABSTRACT

Pratiwi, Merinda Ajeng Arum. 2013. Comparison of Minimum Inhibition Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) Gentamicin and Cefotaxime against Escherichia coli in Biomedical Laboratory of the Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang January 2013. Graduating Paper, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (I) Pertiwi Febriana Chandrawati, Advisor (II) Rahmiyah Fadilah

Background: Escherichia coli is a gram negative bacteria was sensitive to the

antibiotic gentamicin and cefotaxime. Irrational use of antimicrobe to arise the resistance of bacteria. With the describing patterns of bacteria sensitivity, can be obtained appropriate antimicrobial.

Objective: To know the antimicrobial sensitivity pattern to gentamicin and

cefotaxime against Escherichia coli in Biomedical Laboratory of the Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang January 2013.

Method: True experimental, post test only control group design. The method is

microdilution test to know MIC and MBC of gentamicin and cefotaxime against

Escherichia coli. The samples is Escherichia Coli bacteriae and antimicrobial concentration (4µg/ml, 2µg/ml, 1µg/ml, 0.5µg/ml, 0.25µg/ml and 0µg/ml). Data obtained were analyzed by using Two ways ANOVA, correlation and regression.

Results and Discussion: MIC at 0.5µg/ml and 0.25µg/ml. MBC at 1µg/ml and

0.5µg/ml. The concentration analyze by Two ways ANOVA Sig. 0.000 (p<0.05) and the drug obtained Sig. 0.087 (p>0.05). Correlation test for each drug -0.704, Sig. 0.000 (p <0.005) and -0.588, Sig. 0.002 (p <0.005). Regression test of gentamicin (R2=0.495) and cefotaxime (R2=0.346), so the regression presentage was 49.5% and 34.6%. The higher concentration of the drug, the lower growth of

Escherichia coli colonies.

Conclusion: There is no difference between gentamicin and cefotaxime against

Escherichia coli.

(14)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KARYA TULIS AKHIR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGUJI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR SINGKATAN ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Gentamisin ... 5

(15)

xi

2.1.2 Efek Antimikroba ... 6

2.1.2.1 Aktivitas dan Mekanisme Kerja ... 6

2.1.2.2 Spektrum Antimikroba ... 7

2.1.2.3 Resistensi ... 8

2.1.3 Farmakokinetik ... 9

2.1.3.1 Absorbsi ... 9

2.1.3.2 Distribusi ... 10

2.1.3.3 Pemberian Dosis ... 11

2.1.3.4 Eliminasi ... 12

2.1.4 Efek Samping ... 14

2.1.4.1 Alergi ... 14

2.1.4.2 Reaksi Iritasi dan Toksik ... 14

2.1.4.3 Perubahan Biologik ... 17

2.1.5 Interaksi Obat ... 17

2.2 Sefotaksim ... 18

2.2.1 Struktur Kimia ... 18

2.2.2 Aktivitas dan Mekanisme Kerja ... 19

2.2.3 Mekanisme Resistensi Bakteri ... 20

2.2.4 Farmakokinetik... 22

2.2.5 Indikasi dan Penggunaan Klinis ... 23

2.2.6 Efek Samping ... 24

2.2.7 Dosis dan Cara Pemberian ... 25

2.3 Escherichia coli (E.coli) ... 27

(16)

xii

2.3.2 Morfologi Escherichia coli ... 28

2.3.3 Struktur Antigen ... 29

2.3.4 Perbenihan dan Reaksi Biokimia ... 30

2.3.5 Faktor-faktor Virulensi ... 31

2.3.6 Infeksi oleh Escherichia coli ... 33

2.3.6.1 Penyakit Diare yang Berkaitan dengan Escherichia coli ... 33

2.3.6.2 Penyakit Terbanyak yang Disebabkan oleh Escherichia coli ... 38

2.4 Uji Kepekaan terhadap Antimikroba (in vitro) ... 39

2.4.1 Metode Dilusi Tabung (Broth Dilution Test) ... 40

2.4.2 Metode Dilusi Mikro (Broth Microdilution Test) ... 40

2.4.3 Metode Dilusi Agar (Agar Dilution Test) ... 41

2.4.4 Metode Difusi Cakram (Disk Diffusion Test) ... 42

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 43

3.1 Kerangka Konsep ... 43

3.2 Hipotesis ... 45

BAB 4 METODE PENELITIAN... 46

4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

4.3.1 Populasi ... 46

4.3.2 Pemilihan Sampel ... 46

(17)

xiii

4.4 Variabel Penelitian ... 47

4.4.1 Variabel Bebas ... 47

4.4.2 Variable Tergantung ... 47

4.5 Definisi Operasional ... 48

4.6 Instrumen Penelitian ... 49

4.6.1 Alat dan Bahan Pembuatan Perbenihan Cair Kuman 106 ... 49

4.6.2 Alat dan Bahan Pembuatan Media Nutrient Broth ... 49

4.6.3 Alat dan Bahan Pembuatan Eosin Methylene Blue Agar ... 49

4.6.4 Alat dan Bahan Uji Kepekaan Konsentrasi Gentamisin dan Sefotaksim ... 50

4.7 Prosedur Penelitian ... 50

4.7.1 Sterilasasi Alat ... 50

4.7.2 Pembuatan Medium Nutrient Cair ... 51

4.7.3 Pembuatan Medium Eosin Methylene Blue Agar ... 51

4.7.4 Uji Efektifitas Kepekaan Konsentrasi Gentamisin dan Sefotaksim terhadap Escherichia coli ... 52

4.8 Skema Alur Penelitian ... 55

4.9 Analisis Data ... 56

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ... 57

5.1 Hasil Penelitian ... 57

5.1.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) Antimikroba Gentamisin dan Sefotaksim ... 57

(18)

xiv

5.2 Analisis Statistika ... 62

5.2.1 Analisis Two ways ANOVA ... 62

5.2.2 Uji Korelasi ... 64

5.2.3 Uji Regresi ... 65

BAB 6 PEMBAHASAN ... 70

BAB 7 PENUTUP ... 73

7.1 Kesimpulan... 73

7.2 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(19)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Hasil Uji Kepekaan Escherichia coli terhadap Antibiotik yang di

Kirim dari Bangsal Bedah RSUPNCM ke Laboratorium Klinik

Mikrobiologi FKUI pada Tahun 2003-2004 ... 9

Tabel 2.2 Farmakokinetik Aminoglikosida... 10

Tabel 2.3 Distribusi Kuman Gram Negatif yang Sensitif dan Resisten terhadap Antibiotika Golongan Sefalosporin di Ruang Rawat Intensif RS Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002 ... 21

Tabel 2.4 Sensitivitas Antibiotik terhadap Escherichia coli di RS dr.Kariadi Semarang pada Tahun 2004-2005 ... 22

Tabel 2.5 Farmakokinetik Sefalosporin ... 23

Tabel 2.6 Reaksi Biokimia ... 31

Tabel 5.1 Skor Tingkat Kekeruhan Hasil Pengamatan secara Kualitatif pada Uji Mikrodilusi Tabung Antimikroba Gentamisin dan Sefotaksim terhadap Escherichia coli ... 58

Tabel 5.2 Rata-rata Jumlah Koloni Escherichia coli dalam Beberapa Konsentrasi Antimikroba Gentamisin dan Sefotaksim ... 61

Tabel 5.3 Hasil Analisis Two ways ANOVA Data Jumlah Koloni Bakteri ... 62

Tabel 5.4 Hasil Uji Lanjut Honesty Significant Differences Tukey5% ... 63

Tabel 5.5 Hasil Uji Korelasi... 64

(20)

xvi

Tabel 5.7 Hasil Analisis Regresi Linier antara Konsentrasi Pemberian Obat

Gentamisin terhadap Jumlah Koloni Bakteri... 66

Tabel 5.8 Hasil Analisis Regresi Linier antara Konsentrasi Pemberian Obat

(21)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Kimia Gentamisin ... 5

Gambar 2.2 Gentamisin ... 12

Gambar 2.3 Struktur Kimia Sefotaksim ... 18

Gambar 2.4 Sefotaksim ... 26

Gambar 2.5 Pewarnaan Gram Escherichia coli ... 28

Gambar 2.6 Bakteri dan Koloni Escherichia coli ... 30

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ... 43

Gambar 4.1 Skema Alur Penelitian ... 55

Gambar 5.1 Uji Mikrodilusi Tabung ... 57

Gambar 5.2 Pertumbuhan Escherichia coli dalam Konsentrasi Gentamisin pada Media EMB ... 59

Gambar 5.3 Pertumbuhan Escherichia coli dalam Konsentrasi Sefotaksim Ulangan I pada Media EMB ... 60

Gambar 5.4 Pertumbuhan Escherichia coli dalam Konsentrasi Sefotaksim Ulangan III pada Media EMB ... 60

Gambar 5.5 Grafik Rata-rata Jumlah Koloni Escherichia coli terhadap Perlakuan ... 63

Gambar 5.6 Scatterplot Gentamisin ... 65

Gambar 5.7 Kurva Hubungan Konsentrasi Pemberian Obat Gentamisin terhadap Jumlah Koloni Bakteri... 67

(22)

xviii

Gambar 5.9 Kurva Hubungan Konsentrasi Pemberian Obat Sefotaksim

(23)

xix

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA : Analysis of Variance

DNA : Deoxyribo Nucleic Acid

EPEC : Enteropatogenik Escherichia coli

ETEC : Enterotoksigenik Escherichia coli

EHEC : Enterohemorragic Escherichia coli

EIEC : Enteroinvasive Escherichia coli

EAEC : Enteroagregative Escherichia coli

KBM : Kadar Bunuh Minimum

KHM : Kadar Hambat Minimum

LT : Labil Toxin

mRNA : Messenger Ribo Nucleic Acid

NCCLS : National Committee for Clinical laboratory Standard

EMB : Eosin Methylene Blue

PBP : Penicillin Binding Protein

(24)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Penelitian ... 78

Lampiran 2 Hasil Analisis Statistik ... 82

Referensi

Dokumen terkait

Menurut peraturan perundangan perkoperasian, LKM Koperasi berada di bawah pembinaan, pengaturan dan pengawasan Kementerian Koperasi &amp; UKM, sedangkan menurut

Dalam sistem sosial itu ada proses sosial yang kompleks =&gt; perubahan sosial &amp; sosialisasi pada anak2.. Jadi =&gt; sebagian area psikologi tumpang tindih dengan

diameter and conduction velocity in large myelinated fibers We have examined the electrophysiological properties of of sciatic nerve, but only for the NF-L and NF-M knockout

Animasi pada Aplikasi Screen Saver menggunakan Borland Delphi 6.0 ini dibuat untuk lebih mengenal dan mengetahui lebih lanjut tentang pembuatan aplikasi Screen Saver, sehingga

Dilengkapi dengan fungsi untuk mencerahkan / memutihkan dan menyegarkan wajah Anda.. Mencegah dan menghilangkan flek hitam atau

Objek yang diteliti adalah hasil laporan keuangan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal tentang Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah dalam bentuk laporan tahunan selama

Pada sistem oven ini akan dibuat oven yang dapat mengatur suhu secara otomatis dengan memanfaatkan sensor suhu LM35DZ sebagai inputan dan timer pada

Berdasarkan perhitungan-perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kode Hamming berorder 3 atas lapangan 2 dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengkoreksi