• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGENY TEST PADA PEJANTAN KELINCI REX DENGAN KARAKTERISITIK BERAT LAHIR DAN BERAT SAPIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROGENY TEST PADA PEJANTAN KELINCI REX DENGAN KARAKTERISITIK BERAT LAHIR DAN BERAT SAPIH"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PROGENY TEST PADA PEJANTAN KELINCI REX DENGAN

KARAKTERISITIK BERAT LAHIR DAN BERAT SAPIH

Oleh: AULIA HANDOYO (01910049)

ANIMAL HUSBANDRY

Dibuat: 2007-02-02 , dengan 3 file(s).

Keywords: KELINCI

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah daya hidup dari anak – anak kelinci Rex yang

antara lain dipengaruhi oleh berat lahir dan berat sapihnya. Berat lahir dan berat sapih itu sendiri merupakan faktor genetik yang diwarisi dari tetuanya. Melalui seleksi terhadap pejantan kelinci

Rex akan didapatkan pejantan – pejantan unggul dengan mutu genetik yang lebih baik. Progeny

Test yang menentukan kemampuan genetik ternak melalui evaluasi keturunannya adalah metode seleksi yang dipilih, hal ini dikarenakan lemahnya recording terhadap pejantan kelinci Rex pada peternakan kelinci milik Bapak Sunardi di Dusun Tlekung, Desa Torongrejo, Kecamatan

Junrejo, Kota Batu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa N ilai Pemuliaan pejantan kelinci Rex

berdasarkan berat lahir dan berat sapih keturunannya, untuk mengetahui pejantan – pejantan

mana yang terseleksi berdasarkan Nilai Pemulian berat lahir dan berat sapih keturunannya, dan untuk mengetahui berapa Respon Seleksi per generasi kelinci Rex, Kecermatan Seleksi dan Efisiensi Relatif dari Progeny Test pada pejantan kelinci Rex tersebut.

Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah pejantan – pejantan kelinci Rex di peternakan

kelinci milik Bapak Sunardi dengan kode tag pejantan: R.01, R.02, R.03, R.04, dan R.05. Berat lahir dan berat sapih keturunan pejantan tersebut ditimbang dan dievaluasi untuk menentukan Nilai Pemuliaan pejantan – pejantan tersebut.

Dari penelitian didapatkan Nilai Pemuliaan pejantan kelinci Rex dengan karakteristik berat lahir yaitu: R.01 = -0,970; R.02 = - 3,818; R.03 = 1,592 R.04 = -2,137; dan R.05 = 5,492. Sedangkan

Nilai Pemuliaan pejantan kelinci Rex berdasarkan berat sapih anak – anaknya adalah: R.01 =

0,745; R.02 = 0,161; R.03 = 0,842; R.04 = -5,765; dan R.05 = 4,009. Respon Seleksi per

generasi kelinci Rex berikutnya setelah dilakukan Progeny Test dengan karakterisitik berat lahir

dan berat sapih masing –masing adalah 3,641 dan 2,421. Kecermatan Seleksi dengan

karakteristik berat lahir dan berat sapih masing – masing adalah 0,785 dan 0,315. Efisiensi

Relatif Progeny Test dibandingkan seleksi individu pejantan kelinci Rex berdasarkan berat lahir

dan berat sapih masing – masing adalah 160,2 persen dan 222,9 persen.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pejantan kelinci Rex yang terseleksi berdasarkan Nilai Pemuliaan berat lahir adalah R.05 dan R.03 dan Pejantan kelinci Rex yang terseleksi berdasarkan Nilai Pemuliaan berat sapih adalah R.05 dan R.03. Dimana berat lahir dan berat sapih populasi

berikutnya setelah dilakukan Progeny Test masing – masing akan meningkat sebesar 3,641 gram

Referensi

Dokumen terkait

Tegal - Bahan Material Jembatan Ruas Jalan Wilayah Kabupaten Brebes 234,000,000 Pengadaan Material Jbt.. Brebes - Campuran Aspal

Selanjutnya daerah sampel 3 Jorong Pondok setelah dijumlahkan nilai dari parameter, sampel 3 memiliki nilai 11, dan dinyatakan sebagai daerah rawan abrasi

Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kabupaten Bintan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi adalah membantu Bupati dalam hal melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal

Hal ini mungkin disebabkan oleh pembelajaran dengan model inquiry di kelas eksperimen lebih menarik bagi siswa, karena di dalam pembelajaran siswa dilibatkan

Pertimbangan dalam keputusan diskresi tersebut adalah asas perlindungan maksimum dan asas tidak mengenal tanpa kewarganegaraan (apartride), dimana yang bersangkutan akan

Kepadatan Populasi dan Struktur Kelompok Simpai (Presbytis melalophos) serta Jenis Tumbuhan Makanannya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB)

Kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan atau orang yang dapat melintasi suatu titik pada lajur jalan pada periode waktu tertentu dalam kondisi jalan tertentu atau merupakan