• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, AND INDEPENDENT AUDITOR’S OPINION ON AUDIT REPORT LAG (Empirical Study in Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock

Exchange (IDX) 2011-2013 Period)

By

GRACE ANDANI

The facts has shown several go public companies were still too late to publish their financial statements. That thing was caused their financial statements had to be audited first. The aim of this research is to examine empirically the

influence of subsidiaries, audit complexity, and independent auditor’s opinion on audit report lag in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2011-2013 period. This research samples are selected by purposive sampling method which result 174 samples of company. This analysis methods use classical test, multiple linear regression analysis, and hypothesis test. The results of this research show that go public manufacturing companies in Indonesia spent 81,77 days for audit process. Each independent variable, i.e. subsidiaries, audit complexity, and independent auditor’s opinion, has significant negative influence on audit report lag. About 23,4% dependent variable varians (audit report lag) is able to be explained by this research model.

(2)

ABSTRAK

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI

AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

Oleh

GRACE ANDANI

Fakta menunjukkan hingga saat ini beberapa perusahaan go public masih

terlambat mempublikasi laporan keuangan. Keterlambatan ini disebabkan laporan keuangan tersebut harus lebih dulu diaudit. Penelitian ini bertujuan menguji secara empiris pengaruh subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor

independen terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Pengambilan sampel

menggunakan metode purposive sampling menghasilkan 174 perusahaan sampel. Teknik analisis penelitian ini meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perusahaan manufaktur go public di Indonesia rata-rata menghabiskan 81,77 hari untuk proses audit. Masing-masing variabel yang diteliti,yaitu subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor independen memiliki pengaruh negatif yang

signifikan terhadap audit report lag. Sebesar 23,4% varians variabel dependen (audit report lag) mampu dijelaskan oleh model penelitian ini.

(3)

PENGARUH SUBSIDIARIES, AUDIT COMPLEXITY, DAN OPINI

AUDITOR INDEPENDEN TERHADAP AUDIT REPORT LAG

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011–2013)

Oleh

GRACE ANDANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 19 April 1993, sebagai putri kedua dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Bapak Samuel Chandra dan Ibu Theresia Leni.

Penulis mengawali pendidikan formalnya di TK Fransiskus 2 Bandar Lampung, kemudian melanjutkan ke SD Xaverius 2 Bandar Lampung, SMP Xaverius 3 Bandar Lampung dan menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Xaverius Pahoman, Bandar Lampung pada tahun 2011.

Melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN tertulis. Selama menjadi

(8)
(9)

PERSEMBAHAN

Bentuk rasa syukurku pada Yesus Kristus yang senantiasa menjadi Penolong, Pelindung, Tuhan dan Juruselamatku

Budi Baktiku pada kedua orangtuaku tersayang

Kakak, adik, dan segenap keluargaku yang senantiasa memberi dukungan dan menjadi bagian yang berarti dalam hidupku

Sahabat dan teman terkasih, penyemangat hidupku

(10)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya skripsi berjudul “Pengaruh Subsidiaries, Audit Complexity, dan Opini

Auditor Independen terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

(11)

5. Ibu Retno Yuni N. S., S.E., M.Sc., Akt., C.A., selaku Pembimbing

Pendamping yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, nasihat, dan dukungan yang sangat membantu proses penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.A., C.P.A., selaku Penguji Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini agar menjadi lebih baik;

7. BapakKiagus Andi, S.E., M.Si., Akt., selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa S1 Akuntansi FEB Unila; 8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah membantu penulis dalam menimba

ilmu dan memperluas wawasan selama penulis menjadi mahasiswa S1 Akuntansi FEB Unila;

9. Staf S1 Akuntansi FEB Unila, Bapak Sobari, Mbak Leni, Mpok, Mas Yana, Mas Leman dan Mas Yogi yang turut mendukung kelancaran proses

penyusunan skripsi ini;

10.Kedua Orangtuaku, Papa Samuel Chandra dan Mama Theresia Leni, atas kasih sayang, pengorbanan, dukungan dan doa yang senantiasa kalian berikan; 11.Kakakku, Elisabeth Natalia, serta kedua adikku, Yosua Christian dan Elia

Samuel atas segala dukungan dan doa kalian selama ini. Semoga kelak di kemudian hari kita menjadi pribadi sukses yang mampu membahagiakan kedua orangtua kita dan orang-orang yang kita cintai;

(12)

13. My second parent, Ii dan Itio Nus yang telah memberiku dukungan, doa, kasih sayang, dan pengalaman berharga;

14.Segenap keluarga besar, Popo, Ku-ku, Ku-chong yang telah memberikan dukungan untuk keluargaku, Ii Lela, Itio Aming, Ku-da, Engkim, Ku Cen, serta semua sepupuku (Ana, Richard, Michelle, Danu, Dina, Ci Yuli, Ci Vivi, Ci Fika, Ko Evan, dan yang lainnya, yang terlalu banyak jika disebutkan satu-persatu) atas segala dukungan, semangat, dan doa kalian;

15.My soulmate-My twin, Sahabat terbaikku dulu-sekarang dan selamanya, Hana Vania Vern Aprilia, yang selalu memberikan semangat dan doa, setia

menemani dalam suka-duka, dan tak pernah lelah berjuang bersamaku. Betapa beruntungnya aku dipertemukan dengan sahabat sepertimu;

16.Sahabat seperjuangan, My Little Piggies, Esther Rotua Eilena dan Vianna Maria Ursula yang selalu memberiku semangat. Suka-duka telah kita lewati bersama di kampus tercinta ini. Dari kalian, aku memetik banyak ilmu hidup yang berharga untuk menjadi pribadi lebih baik. Bersama kalian, masa kuliahku menjadi berwarna dan memiliki kenangan. Berkat kalian, aku bisa bertahan melewati banyak tantangan dan memiliki semangat untuk berjuang hingga pada akhirnya aku berhasil menyelesaikan masa studiku. Dan dengan kalian inilah kelak suatu saat nanti kita akan berjumpa kembali dalam

kesuksesan. Thank you so much guys, bersyukur sekali dipertemukan dengan kalian;

(13)

memberiku semangat dan mengajarkanku banyak hal. Aku sangat bersyukur dipertemukan dengan wanita-wanita hebat seperti kalian. Semoga kelak persahabatan kita tumbuh semakin erat;

18.Kak Ivana dan Kak Rumondang (Monce) selaku Pembimbing Diskusi Agama yang telah memberikan bimbingan, semangat, dan menuntunku ke arah yang lebih baik. Kalian adalah wanita-wanitanya Tuhan yang hebat dan tangguh. Sosok kalian begitu menginspirasi dan memotivasi hidupku. Terima kasih juga untuk Ko Richard S. yang telah mengajarkanku banyak hal dan memberiku semangat;

19.Teman-teman diskusi agama, Pinalia, Yezzie, Jhonny, Yayan, dan Benni atas kebersamaan dan kenangan indah sewaktu diskusi agama;

20.PKMK-FEB Unila, JK, Elsa, Benni, Pina, Yezzie, Donna, Oca, Yuli P., Loren, Redes, Mora, Robert, Dwi, dan anggota lainnya, serta Alumni PKMK (Kak Iv, Kak Monce, Kak Hasna, Kak Yobel, Kak Rica, Ko Richard, Bang Rimto, Bang Vandi, Bang Jirry, Bang Daniel, dan yang lainnya) yang telah menjadi keluargaku di Universitas Lampung. Terima kasih karena kalian selalu menerima kehadiranku dengan hangat. Bersyukur sekali telah diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam pelayanan bersama kalian. PKMK menjadi suatu kenangan yang indah di masa kuliahku. Terima Kasih PKMK. Jaya selalu PKMK untuk kemuliaan Tuhan!

(14)

22.Teman-teman S1 Akuntansi 2011 yang menjadi saudara seperjuangan dan sangat istimewa bagiku. Terima kasih atas kebersamaan, dukungan dan kenangan yang diberikan. Senang sekali bisa menjadi bagian dari kalian. Semoga di kemudian hari kita semua berjumpa kembali dalam kesuksesan; 23. Twins seperjuangan, Fitri Aprilina dan Oktisantia yang selalu berjuang

bersamaku selama proses skripsi. Trisa, Nisa, Maiza, Laeina, Ata, Arum, Cinta, dan Jaka yang telah berjuang bersama sewaktu ujian pendadaran. 24.Teman-teman KKN Desa Kutowinangun, Fisca, Heidy, Vona, Intan, Heru,

Gusti, Indra, Gilang, Onky, Angga serta Kenang dan segenap penduduk Desa Kutowinangun atas segala bantuan, kebaikan dan kerjasama kalian.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon maaf atas segala kekurangannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Juli 2015 Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah ... 5

1.2.1 Rumusan Masalah Penelitian ... 5

1.2.2 Batasan Masalah Penelitian ... 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelian ... 6

1.3.2.1 Manfaat Teoretis 1.3.2.2 Manfaat Praktis II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Rerangka Pemikiran .. ... 8

2.2 Landasan Teori . ... 9

2.2.1 Teori Kepatuhan ... 9

2.2.2 Teori Agensi ... 9

2.2.3 Teori Signalling ... 10

2.2.4 Laporan Keuangan ... 11

2.2.5 Audit Report Lag ... 12

2.2.6 Regulasi ... 13

2.2.7 Subsidiaries ... 14

2.2.8 Audit Complexity ... 14

(16)

2.3 Penelitian Terdahulu ... 17

2.4 Hipotesis ... 19

2.4.1 Pengaruh Subsidiaries terhadap Audit Report lag 2.4.2 Pengaruh Audit Complexity terhadap Audit Report Lag 2.4.3 Pengaruh Opini Auditor Independen terhadap Audit Report lag 2.5 Model Penelitian ... 23

III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitin ... 24

3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 24

3.1.1.1 Variabel Dependen 3.1.1.2 Variabel Independen 3.1.2 Populasi dan Sampel ... 27

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 28

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4 Metode Analisis Data ... 29

3.4.1 Statistik Deskriptif ... 29

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 29

3.4.2.1 Uji Normalitas Data 3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas 3.4.2.3 Uji Multikolinearitas 3.4.2.4 Uji Autokorelasi 3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 33

3.4.4 Uji Hipotesis ... 34

3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2) 3.4.4.2 Uji Model (Uji Statistik F) 3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian . ... 37

4.2 Statistik Deskriptif ... 38

4.3 Uji Asumsi Klasik ... 40

4.3.1 Uji Normalitas Data ... 40

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 42

4.3.3 Multikolinearitas ... 43

4.3.4 Uji Autokorelasi ... 44

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 46

4.5 Uji Hipotesis ... 47 4.5.1 Koefisien Determinasi (R2)

(17)

4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

4.6 Pembahasan ... 51 4.6.1 Pengaruh Subsidiaries terhadap Audit Report lag

4.6.2 Pengaruh Audit Complexity terhadap Audit Report Lag

4.6.3 Pengaruh Opini Auditor Independen terhadap Audit Report Lag

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 55 5.2 Keterbatasan Penelitian ... 56 5.3 Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Fenomena Keterlambatan ... 2

2 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 17

3 Definisi Variabel Operasional ... 27

4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 37

4.2 Statistik Deskriptif ... 38

4.3 Statistik Deskriptif Variabel Dummy ... 39

4.4 Nilai Minimum-Maximum ... 39

4.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 42

4.6 Uji Multikolinearitas ... 44

4.7 Uji Autokorelasi ... 45

4.8 Durbin-Watson ... 45

4.9 Multiple Linear Regression ... 46

4.10 Koefisien Determinasi ... 48

4.11 Uji Model (Uji F) ... 49

4.12 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 50

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A1 Data Laporan Keuangan Perusahaan Sampel A2 Data Diolah dengan SPSS

B Analisis Data Statistik Deskriptif C Uji Asumsi Klasik

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rerangka Pemikiran ... 8

2.2 Model Penelitian ... 23

4.1 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual ... 41

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan menyatakan laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif, yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Untuk memenuhi karakteristik informasi yang relevan, laporan keuangan harus memenuhi nilai predikif dan tepat waktu. Sesuai dengan PSAK paragraf 43, jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan maka informasi yang disajikan akan kehilangan relevansinya. Waktu publikasi laporan keuangan tersebut tidak boleh melebihi batas ketentuan yang berlaku, yaitu paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir, sesuai dengan keputusan Bapepam Kep-431/BL/2012 peraturan X.K.6 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

(22)

2

yang terlambat mempublikasi laporan keuangannya. Fenomena keterlambatan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir diringkas dalam Tabel 1 berikut ini:

Tabel 1 Fenomena Keterlambatan

Tahun Fakta Sumber

2011

Bapepam-LK menetapkan 321 surat sanksi administratif denda kepada emiten atau

perusahaan publik karena beberapa pelanggaran terhadap peraturan di pasar modal, di antaranya keterlambatan penyampaian laporan berkala.

The Journey Ahead Annual Report 2011 Bapepam-LK

2012

Tercatat sebanyak 54 emiten terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan periode 2011.

Infobanknews.com.

2013

Hingga 30 Mei 2013, sebanyak 12 perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan auditan 2012 sehingga dikenakan peringatan tertulis III serta tambahan denda sebesar Rp 150 juta.

Surat Pengumuman Penyampaian Laporan Keuangan Auditan

2014

Hingga bulan Desember, OJK mencatat terdapat 30 sanksi peringatan tertulis dan 665 sanksi administratif denda karena keterlambatan penyampaian laporan berkala dan laporan insidentil dengan total nilai denda sebesar Rp 6,549 miliar.

Ekonomi.metrotvn ews.com

Laporan keuangan memuat informasi penting, seperti laba yang menjadi dasar pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.

(23)

3

Widiyanti (2004) membuktikan bahwa pengumuman laba yang terlambat

menyebabkan abnormal returns negatif, sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menunjukkan hasil sebaliknya. Hal ini terjadi karena investor pada

umumnya menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk bagi kondisi kesehatan perusahaan. Selain mendapat reaksi negatif dari pasar, perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan juga akan mendapat sanksi dari pihak pasar modal atas keterlambatan tersebut. Berdasarkan PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal BAB XII, Otoritas Jasa Keuangan menetapkan pemberian sanksi administratif baik berupa peringatan tertulis, denda, pembatasan maupun pembekuan kegiatan, hingga pencabutan ijin usaha bagi perusahaan yang melewati batas waktu

penyampaian laporan keuangan.

Ketepatan waktu publikasi laporan keuangan perusahaan dipengaruhi lamanya waktu auditor menyelesaikan pekerjaan audit. Menurut Hossain dan Taylor (1998) dalam Haryani dan Nyoman (2014) keterlambatan publikasi laporan keuangan perusahaan go public disebabkan karena laporan keuangan tersebut harus terlebih dahulu diaudit sebelum dipublikasi. Auditor independen

(24)

4

Audit report lag dipengaruhi oleh berbagai faktor. Che-Ahmad dan Abidin (2008) menemukan keberadaan anak perusahaan (subsidiaries) menjadi faktor utama yang mempengaruhi audit delay di Malaysia. Kerumitan dalam proses audit juga menyebabkan penundaan dalam menyampaikan laporan keuangan. Hal ini mungkin terjadi karena tingkat kerumitan yang tinggi membutuhkan upaya audit lebih kompleks sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam melakukan audit (Che-Ahmad dan Abidin, 2008). Jenis opini auditor ditengarai turut

mempengaruhi audit report lag. Penelitian Mohamad et al. (2012) membuktikan bahwa terdapat hubungan signifikan antara jenis opini audit dengan keterlambatan laporan keuangan di Perak, Malaysia. Auditor perlu mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag tersebut agar dapat ditekan seminimal mungkin. Kecepatan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan audit akan mempengaruhi pandangan klien terhadap reputasi auditor tersebut.

Menyadari pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan, audit report lag sebagai faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaporan keuanganmenjadi suatu objek penelitian yang penting dan menarik untuk diteliti. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Subsidiaries, Audit Complexity, dan Opini Auditor Independen terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris pada

(25)

5

1.2 Perumusan dan Batasan Masalah

1.2.1 Rumusan MasalahPenelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah subsidiaries mempengaruhi audit report lag? 2. Apakah audit complexity mempengaruhi audit report lag?

3. Apakah opini auditor independen mempengaruhi audit report lag?

1.2.2 Batasan Masalah Penelitian

(26)

6

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:

a) Menyediakan bukti empiris mengenai pengaruh subsidiaries terhadap audit report lag.

b) Menyediakan bukti empiris mengenai pengaruh audit complexity terhadap audit report lag.

c) Menyediakan bukti empiris mengenai pengaruh opini auditor independen terhadap audit report lag.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.3.2.1 Manfaat Teoretis

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag.

(27)

7

perusahaan publik di Indonesia dan dapat menjadi suatu referensi yang terus dikembangkan pada penelitian selanjutnya dalam bidang kajian yang serupa.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada auditor agar dapat

mengoptimalkan kinerja auditnya dengan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag sehingga dapat ditekan seminimal mungkin untuk mempercepat publikasi laporan keuangan.

(28)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Rerangka Pemikiran

Ketepatan waktu merupakan salah satu karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan agar informasi yang disajikan tidak kehilangan

relevansinya. Ketepatan waktu akan mempengaruhi nilai laporan keuangan tersebut karena di dalamnya memuat informasi laba perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi investor untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki. Perusahaan go public diwajibkan untuk mempublikasi laporan keuangan beserta laporan auditor independen sehingga terjadi penundaan publikasi karena laporan keuangan tersebut harus terlebih dulu diaudit. Dalam melakukan pekerjaan audit, auditor memerlukan waktu sehingga menimbulkan audit report lag yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor independen.

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran

Reaksi Investor Timeliness

Audit Report

Lag Subsidiaries

Audit Complexity

(29)

9

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Kepatuhan

Teori kepatuhan telah diteliti pada ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologis dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Harahap (2011: 608) menyebutkan bahwa kepatuhan merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penciptaan nilai perusahaan sehingga setiap perusahaan harus mematuhi seluruh aturan yang berlaku seperti kode etik perusahaan, aturan pemerintah, UU, dan lain sebagainya. Teori ini mendorong perusahaan untuk melaporkan keuangannya tepat waktu.

2.2.2 Teori Agensi

(30)

10

2.2.3 Signalling Theory

Signalling theory menjelaskan tentang suatu pihak (agent) menyampaikan informasi dirinya sendiri kepada pihak lain (Connelly, 2012). Teori ini menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan perusahaan terhadap keputusan investasi pihak luar perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi yang penting bagi investor dan pelaku bisnis karena menyajikan

keterangan, catatan atau gambaran keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi.

Menurut Jogiyanto (2009: 392) informasi yang dipublikasi sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan

(31)

11

2.2.4 Laporan Keuangan

Menurut PSAK Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Dalam penyajiannya, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif, yaitu:

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini,

diasumsikan pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang

(32)

12

penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antarperiode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.

2.2.5 Audit Report Lag

Audit Report Lag adalah lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku atau akhir tahun fiskal hingga tanggal

(33)

13

Dyer dan McHugh (1975) dalam Putri (2012) menjelaskan tiga kriteria keterlambatan pelaporan keuangan antara lain:

1. Preliminary lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

2. Audit report lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

2.2.6 Regulasi

1. PSAK Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan paragraf 43

“Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya.”

(34)

14

2. Keputusan Bapepam Nomor: KEP-431/BL/2012 peraturan no X.K.6 1(a)

“Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling lama 4 (empat) bulan setelah tahun buku berakhir.”

2.2.7 Subsidiaries

Menurut PSAK 15, anak perusahaan (subsidiary) adalah perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk perusahaan). Ismaya dan Winarno (2006: 267) mengemukakan pengertian subsidiary adalah suatu

perusahaan yang turut atau sepenuhnya dikendalikan oleh suatu perusahaan lain karena sebagian besar atau seluruh modal sendiri dimiliki oleh perusahaan lain. Penggabungan bisnis bisa terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham kepemilikan berhak suara yang beredar dari satu perusahaan atau lebih. Dalam hal ini, tidak ada perusahaan yang dibubarkan. Perusahaan tersebut terus eksis sebagai entitas legal dan membentuk hubungan perusahaan induk-anak.

2.2.8 Audit Complexity

(35)

15

biasanya, karena dalam mengrjakannya membutuhkan kemampuan yang lebih banyak daripada yang biasa dilakukan. Hal itu lah yang membuat tugas-tugas semacam ini sulit untuk dikerjakan.

Audit menjadi semakin kompleks dikarenakan tingkat kesulitan (task difficulity) dan variabilitas tugas (task variability) audit yang semakin tinggi (Prasita dan Adi, 2007). Bonner (1994) dalam Jamilah, dkk (2007) mengemukakan ada tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan:

1. Kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor.

2. Sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami keganjilan pada kompleksitas tugas audit.

3. Pemahaman terhadap kompleksitas terhadap suatu tugas dapat membantu tim manajemen audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.

(36)

16

2.2.9 Opini Auditor Independen (Independent Opinion)

Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan masyarakat di lingkungannya. Menurut kamus standar akuntansi

(Ardiyos, 2007), opini audit adalah laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Opini audit disampaikan dalam bentuk tertulis yang

umumnya berupa laporan audit baku. Opini terdiri dari tiga paragraf yaitu:

paragraf pengantar (introductory paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph), dan paragraf pendapat (opinion paragraph).

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with Explanatory Language)

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion) 4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion)

(37)

17

2.3 Penelitian Terdahulu

[image:37.595.117.508.229.738.2]

Adapun penelitian mengenai audit report lag yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu diringkas sebagai berikut:

Tabel 2 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Andi Kartika (2009)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45 yang

Terdaftar di BEJ)

Y: Audit Delay

X:Ukuran Perusahaan Laba/Rugi, Opini Auditor, Profitabilias, Reputasi Auditor Ukuran perusahaan, laba/rugi dan opini auditor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay, sedangkan profitabilitas dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay.

2 Bustamam

dan Maulana Kamal (2010) Pengaruh Leverage, Subsidiaries dan Audit Complexity terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI)

Y: Audit Delay

X: Leverage, Subsidiaries, Audit Complexity

Leverage, subsidiaries dan audit complexity secara simultan berpengaruh terhadap audit delay. Secara parsial leverage berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan subsidiaries dan audit complexity tidak berpengaruh.

3 Carmelia Putri

(2012)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEI

Y: Audit Delay X: Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi, Opini Auditor, Profitabilitas, Reputasi Auditor

Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif, sedangkan

laba/rugi, opini auditor, dan reputasi auditor berpengaruh negatif terhadap audit delay.

4 Ivena Tiono

dan Yulius Jogi (2013) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia

Y: Audit Report Lag

X: Profitabilitas, Opini Audit, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP

(38)

18

5 A.K.M Waresul Karim and Jamal Uddin Ahmed (2005) Does Regulatory Change Improve Financial Reporting Timeliness? Evidence from Bangladeshi Listed Companies

Y: Audit Lag

X: Regulatory change, Size, Leverage, Audit Risk,ROE, Audit Complexity, Auditors’ size, Subsidiaries of multinational company,Audit Fee,Market Category, Financial Sector Company Perubahan regulasi menyebabkan penurunan signifikan. Adanya anak perusahaan dan sektor jasa keuangan secara signifikan memiliki audit lag lebih pendek. Kompleksitas audit, profitabilitas (ROE), dan ukuran auditor tidak signifikan dalam

menentukan audit lag, dan dampak biaya audit terhadap audit lag cukup lemah.

6 Ayoib Che-Ahmad

and Shamharir Abidin

(2008)

Audit Delay of Listed

Companies: A Case of Malaysia

Y: Audit Delay

X: Industry Type, Size, Subsidiary, Leverage, Audit Complexity, Directors’ Shareholdings, Size of Auditor, Audit Opinion, Profitability, Financial year date, Auditor’s Change

Size, audit complexity, directors’ shareholdings, size of auditor, audit opinion and profitability merupakan penentu utama audit delay.

Pada sektor keuangan, subsidiary memiliki pengaruh postif yang tidak signifikan.

7 Prince Kennedy, Emmanuel Eragbhe, And Ohiorenuan Jude Ikhatua (2012) Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence

Y: Audit Delay X: Company’s Size, DER, Profitability, Subsidiaries of Multinational Companies, Audit Firm’s Size, Audit Fee, Industry Type

Hanya subsidiaries of multinational, Company’s size dan audit fee yang berpengaruh negatif dan signifikan, sedangkan profitability, industry type, audit firm size,dan DER tidak berpengaruh signifikan.

8 Hashanah Ismail, Mazlina Mustapha, and Cho Oik Ming (2012) Timeliness of Audited Financial Reports of Malaysian Listed Companies

Y: Audit Delay

X: Audit Opinion, Audit Committee Characteristics

Audit delay dipengaruhi jenis opini audit, lebih lama untuk pendapat selain WTP. Karakteristik komite audit tidak signifikan karena perusahaan yang terdaftar memiliki karakteristik yang sama.

(39)

19

9 Marziana Mohamad, Mohammad Taufik, and Mohmad Sakarnor (2012)

Audit Delay in Local

Authorities: An Exploratory Study in Kedah, Perak and Kelantan

Y: Audit Delay

X: Audit Opinion

Ditemukan hubungan signifikan antara keterlambatan laporan keuangan dan opini audit di Perak, tetapi hubungan tidak signifikan untuk Kedah dan Kelantan.

10 Tina Vuko

and

Marko Cular

(2014)

Finding

Determinants of Audit Delay by Pooled OLS Regression Analysis

Y: Audit Delay

X: Audit Firm, Opinion, Leverage Profitability, Audit Complexity, Absolute level, Company size, Audit committee Hasil penelitian mengindikasikan bahwa komite audit,

profitabilitas dan leverage secara statistik

berpengaruh signifikan terhadap audit delay di Kroasia.

2.4 Hipotesis

2.4.1 Pengaruh Subsidiaries terhadap Audit Report lag

Che-Ahmad dan Abidin (2008) menemukan keberadaan anak perusahaan

(subsidiaries) menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi audit delay di Malaysia. Kennedy et al. (2012) menyatakan bahwa perusahaan dengan koneksi multinasional (anak perusahaan multinasional) cenderung untuk menyelesaikan audit mereka lebih cepat. Anak perusahaan harus segera menyiapkan rekening mereka setelah tahun dan periode akuntansi berakhir untuk tujuan konsolidasi. Jadi sangat penting bagi anak perusahaan multinasional tersebut untuk

(40)

20

internasional atau Big Five memungkinkan proses audit yang cepat dan efisien sehingga mempersingkat audit report lag.

Berbeda dengan Kennedy et al. (2012), penelitian Che-Ahmad dan Abidin (2008) menyatakan adanya anak perusahaan yang tersebar di beberapa wilayah dapat membantu perusahaan tersebut untuk lebih memperkenalkan bisnisnya kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan auditor harus mengaudit lebih banyak item dari perusahaan tersebut sehingga membutuhkan waktu yang lebih panjang dalam melakukan proses audit (Che-Ahmad dan Abidin, 2008). Lain halnya dengan penelitian Kennedy et al. (2012) serta Che-Ahmad dan Abidin (2008), menurut Bustamam dan Kamal (2010), secara parsial variabel subsidiaries tidak

berpengaruh terhadap audit delay.

Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Subsidiaries berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag

2.4.2 Pengaruh Audit Complexity terhadap Audit Report Lag

Kerumitan dalam melakukan audit menyebabkan penundaan dalam

(41)

21

Beberapa penelitian terdahulu tersebut sebatas menguji ada tidaknya pengaruh audit complexity terhadap audit report lag. Menelusuri lebih lanjut pada jenis hubungan yang dimiliki, hasil penelitian Che-Ahmad dan Abidin (2008), Karim dan Ahmed (2005), serta Vuko dan Cular (2014) memperoleh nilai uji statistik t (t-hitung) negatif. Hal ini menunjukkan bahwa audit complexity memiliki hubungan yang berlawanan arah terhadap audit report lag. Tingginya tingkat kompleksitas akan meningkatkan kesadaran auditor untuk lebih fokus

menyelesaikan pekerjaannya dan memotivasi auditor untuk bekerja lebih giat serta meyusun prosedur audit yang paling efektif dan efisien sehingga memungkinkan penyelesaian pekerjaan audit yang lebih cepat.

Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2: Audit Complexity berpengaruh negatif terhadap Audit Report Lag

2.4.3 Pengaruh Opini Auditor Independen terhadap Audit Report lag

(42)

22

unqualifiedopinion mengindikasi terjadinya konflik antara auditor dan perusahaan yang pada akhirnya memperpanjang audit delay.

Sejalan dengan hasil penelitian Wirakusuma (2004), penelitian yang dilakukan oleh Subekti dan Widiyanti (2004) turut membuktikan bahwa audit delay yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (WTP). Hal ini dikarenakan proses pemberian opini tersebut melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih senior atau staf teknis dan perluasan lingkup audit. Dengan demikian, perusahaan yang tidak menerima opini WTP akan mengalami audit delay yang lebih panjang. Hasil serupa diperoleh dalam penelitian Ismail et al. (2012) dan Putri (2012). Namun tidak sejalan dengan penelitian tersebut, Tiono dan Jogi (2013) menyatakan bahwa opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit report lag.

Berdasarkan uraian tersebut, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

(43)

23

2.5 Model Penelitian

Penelitian ini akan menguji secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag menggunakan variabel independen subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor independen.

[image:43.595.142.472.329.482.2]

Berdasarkan gambaran tersebut, hubungan antar variabel diperlihatkan dalam model penelitian berikut:

Gambar 2.2 Model Penelitian

Subsidiaries

Audit Complexity

Opini Auditor Independen

(44)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode merupakan cara atau taktik sebagai langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam memecahkan suatu permasalahan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif.

3.1.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan dua tipe variabel, yaitu: subsidiaries, audit

(45)

25

3.1.1.1 Variabel Dependen

Audit Report Lag (AULAG)

Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian ini menggunakan variabel dependen audit report lag yang diukur dalam satuan jumlah hari. Audit report lag merupakan rentang waktu antara tutup buku perusahaan sampai diterbitkannya laporan auditor yang

menunjukkan lamanya waktu penyelesaian audit. Audit report lag diukur secara kuantitatif dari tanggal penutupan buku perusahaan hingga tanggal laporan auditor (Tiono dan Jogi, 2013).

3.1.1.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor independen.

1. Subsidiaries (SUBS)

(46)

26

2. Audit Complexity (COMPLX)

Audit complexity merupakan tingkat kerumitan (kompleksitas) audit yang didasarkan pada persepsi individu tentang kesulitan suatu tugas audit. Dalam penelitian ini, kompleksitas audit diukur menggunakan perbandingan antara

jumlah persediaan dan piutang terhadap total aset (Che-Ahmad dan Abidin, 2008). Persediaan dan piutang merupakan bagian dari aset perusahaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Pemeriksaan pada rekening ini melibatkan konfirmasi pihak ketiga (luar perusahaan) sehingga akan

meningkatkan kerumitan dalam proses audit.

3. Opini Auditor Independen (OPINI)

Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen atas laporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Opini auditor dalam penelitian ini diukur dengan melihat jenis opini yang diberikan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan emiten manufaktur yang terdaftar di BEI.

(47)
[image:47.595.119.505.101.337.2]

27

Tabel 3 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Indikator Skala Sumber

1 Audit Report Lag

Tanggal laporan audit – Tanggal tutup buku perusahaan

interval Tiono dan Jogi (2013) 2 Subsidiaries Jumlah entitas anak + 1 (perusahaan

induk)

interval Che-Ahmad dan Abidin

(2008) 3 Audit

Complexity piutang + persediaan total aset

rasio Che-Ahmad dan Abidin

(2008) 4 Opini

Auditor Indpenden

Kode 1 untuk unqualified opinion Kode 0 untuk selain unqualified opinion

nominal (dummy)

Putri (2012)

3.1.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah total dari semua objek yang memiliki karakteristik tertentu dan jelas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Populasi ini dipilih dengan pertimbangan bahwa penelitian ini membutuhkan data jumlah persediaan yang umumnya tersedia pada perusahaan manufaktur.

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih sebagai objek penelitian, diambil melalui cara-cara tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili

(48)

28

dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan. Kriteria yang ditetapkan antara lain:

1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2011-2013. 2. Menerbitkan laporan keuangan beserta laporan auditor independen.

3. Memiliki setidaknya satu entitas anak (subsidiary) disertai dengan informasi jumlah entitas anak langsung yang dikonsolidasi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui sumber yang ada tanpa perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan (annual financial report) perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 hingga 2013. Sumber data diperoleh dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

3.3 Metode Pengumpulan Data

(49)

29

1. Studi Pustaka

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal, hasil penelitian terdahulu, maupun media tulis lainya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini.

2. Studi Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data sekunder dan seluruh informasi untuk menyelesaikan masalah. Sumber-sumber dokumenter yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan sampel.

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan nilai maksimum serta deviasi standar.

3.4.2 Uji Asumsi Klasik (Classical Normal Linear Regression Model)

(50)

30

multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan memenuhi asumsi normalitas. Berikut ini penjelasan mengenai uji asumsi klasik yang akan dilakukan.

3.4.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dalam model regresi penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Penelitian ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui signifikansi data yang terdistribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias.

(51)

31

Jika nilai signifikansi atau probabilitas lebih dari 0,05 menunjukkan data terdistribusi secara normal,

Jika nilai signifikansi atau probabilitas kurang dari 0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.

3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi suatu penelitian. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain bernilai konstan maka disebut homokedastisitas dan jika variansnya berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas, dapat dilihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID). Dasar analisis uji heteroskedastisitas (Ghozali, 2011):

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

(52)

32

3.4.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2011: 105). Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisen korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Model regresi yang baik seharusnya tidak mengandung korelasi di antara variabel-variabel independen.

Pendeteksian keberadaan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Apabila nilai tolerance di atas 10 persen dan VIF di bawah 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas.

3.4.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Ghozali (2011) menjelaskan bahwa uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara residual (pengganggu) pada periode t dengan residual pada periode t-1

(53)

33

berkaitan satu sama lain sehingga residual tidak bebas dari observasi satu ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dilakukan uji Durbin Watson. Hasil dari uji Durbin Watson tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel Durbin Watson yang memuat nilai batas atas (du) dan nilai batas bawah (dL) untuk berbagai nilai n dan k (jumlah variabel bebas). Dengan kesimpulan sebagai berikut:

1) 0 < dw < dL = tidak ada autokorelasi positif (+) 2) dL ≤ dw ≤ du = tidak dapat disimpulkan

3) 4-du ≤ dw≤ 4-dL = tidak dapat disimpulkan

4) 4-dL < dw < 4 = tidak ada autokorelasi negatif (-)

5) du < dw < 4-du = tidak terjadi autokorelasi baik (+) maupun (-)

3.4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menganalisis pengaruh perubahan variabel independen terhadap variabel dependen baik secara sendiri–sendiri maupun bersama-sama, digunakan Multiple Linear Regression atau regresi linear berganda (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini, digunakan variabel dependen audit report lag dan variabel independen

(54)

34

AULAG = α + β1SUBS+ β2COMPLX + β3OPINI + e

α = Konstanta AULAG = Audit Report Lag SUBS = Subsidiaries COMPLX = Audit Complexity

OPINI = Opini Auditor Independen

β1, β2, β3.. = koefisien regresi masing-masing variabel independen e = koefisien error atau faktor penggangu

3.4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak

terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang

kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya. Uji hipotesis pada penelitian ini meliputi koefisian determinasi (R2), uji model (uji statistik F) dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t).

3.4.4.1 Koefisien Determinasi (R2)

(55)

35

Nilai koefisien determinasi yang kecil menunjukkan kemampuan variabel independen terbatas dalam menjelaskan variabel dependen. Bila terdapat nilai adjusted R2 dengan nilai negatif maka dianggap bernilai 0 (nol), sedangkan nilai adjusted R2 yang mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi dan menjelaskan variabel dependennya.

3.4.4.2 Uji Model (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi layak digunakan dalam penelitian. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai

signifikansi F hasil pengujian dengan tingkat signifikansi yang digunakan (0,05). Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

Bila nilai signifikansi F < 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan.

Bila nilai signifikansi F > 0,05 maka disimpulkan bahwa model regresi tidak layak digunakan dalam penelitian.

3.4.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

(56)

36

0,05) sehingga bila nilai signifikansi t > 0,05 maka disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut dasar pengambilan keputusan dalam uji t:

(57)

55

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh subsidiaries, audit complexity, dan opini auditor independen terhadap audit report lag pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan selama tiga tahun berturut-turut, 2011-2013, yang mencakup 174 sampel penelitian.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan beberapa metode analisis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013 rata-rata membutuhkan waktu selama 81,77 hari untuk menyelesaikan proses auditnya.

2. Subsidiaries berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag. 3. Audit complexity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit report lag. 4. Opini auditor independen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap audit

(58)

56

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Populasi penelitian ini terbatas pada satu jenis perusahaan, yakni perusahaan manufaktur dengan periode penelitian yang terbatas pada jangka waktu tiga tahun (2011-2013).

2. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi secara luas untuk setiap perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen dengan kemampuan yang sangat terbatas dalam menjelaskan varians variabel

dependen sehingga masih terdapat faktor-faktor lainyang mempengaruhi audit report lag yang tidak dapat dijelaskan dalam model penelitian ini.

5.3 Saran

Peneliti memiliki beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya, antara lain:

1. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang lebih luas. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut memiliki cakupan yang lebih luas sehingga hasil penelitian dapat

(59)

57

2. Menggunakan periode penelitian dengan rentang waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

3. Mengembangkan penelitian ini lebih lanjut dengan menggunakan sistem informasi perusahaan sebagai variabel pemoderasi.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Afify, H. A. E. 2009. Determinants of Audit Report Lag: Does Implementing Corporate Governance Have Any Impact? Empirical Evidence from Egypt. Journal of Applied Accounting Research. 10(1): 56-86.

Ardiyos. 2007. Kamus Standar Akuntansi. Citra Harta Prima: Jakarta.

Bapepam-LK. 2011. The Journey Ahead Annual Report. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Bonner, S. E. 1994. A Model of The Effects of Audit Task Complexity.

Accounting Organizations and Society. 19 (3): 213-234. In: Jamilah, Siti, Zaenal Fanani, dan Grahita Chandrarin. 2007. Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment.Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar.

Boynton, Wiliam C., Raymond N. Johnson dan Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing 7. Jakarta: Erlangga. In: Bustamam dan Maulana Kamal. 2010. Pengaruh Leverage, Subsidiaries dan Audit Complexity terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah

& Riset Akuntansi 3(2): 110-122. Bustamam dan Maulana Kamal. 2010. Pengaruh Leverage, Subsidiaries dan Audit

Complexity terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Jurnal Telaah & Riset Akuntansi 3(2): 110-122. Carslaw, C. and S. Kaplan. 1991. An Examination of Audit Delay: Further

Evidence from New Zealand. Accounting and Business Research (Winter). pp. 21-32. In: Wirakusuma, Made Gede. 2004. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Rentang Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke publik. SNA VII Denpasar, Bali. pp 1202-1221.

(61)

Che-Ahmad, Ayoib dan Shamharir Abidin. 2008. Audit Delay of Listed

Companies: A Case of Malaysia. International Business Research. 1(4): 32-39.

Connelly, Brian L. 2012. Signalling Theory: A Review and Assessment. Journal Citation Reports.

Dyer, J. C. and A. J. McHugh. 1975. The Timeliness of The Australian Reports. Journal of Accounting Research (Autumn). pp 204-219. In: Putri, Carmelia. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Depok.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Edisi 7). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers. Hossain, Monirul Alam dan Peter J. Taylor. 1998. An Examination of Audit

Delay: Evidence From Pakistan. In: Haryani, Jumratul dan Nyoman Wiratmaja. 2014. Pengaruh ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 6(1): 63-78. Ihsan, Dian Siregar. OJK: 777 Sanksi Administratif Dijatuhkan ke Industri Pasar

Modal. METROTVNEWS.COM. 30 Desember 2014 diakses 26 Januari 2015 http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/30/338605/ojk-777-sanksi-administratif-dijatuhkan-ke-industri-pasar-modal.

Ismail, Hashanah, Mazlina Mustapha, and Cho Oik Ming. 2012. Timeliness of Audited Financial Reports of Malaysian Listed Companies. International Journal of Business and Social Science. 3(22).

Ismaya, Sujana dan Sigit Winarno. 2006. Kamus Akuntansi. Bandung: Pustaka Grafika.

Jensen, M. C. and Meckling W. H. 1976. Theory of firm: Managerial Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. 3: Pp. 305-360. In: Widaryanti. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada

Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. 2(2).

Jogiyanto, H. M. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

(62)

Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di BEJ). Jurnal Bisnis dan Ekonomi Universitas Stikubank Semarang. 16(1): 1-17.

Kennedy, Prince Modugu, Emmanuel Eragbhe, and Ohiorenuan Jude Ikhatua. 2012. Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies: Empirical Evidence. Research Journal of Finance and Accounting. 3(6).

Knechel, W. dan J. Payne. 2001. Additional Evidence on Audit Report Lag. Auditing: A Journal of Practice & Theory. 20(1): 137-146. In: Ahmad, Hamzah, M. Nizarul Alim, dan Imam Subekti. 2005. Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time. Simponsium Nasional Akuntansi VIII, Solo.

Mohamad, Marziana, Mohammad Taufik and Mohmad Sakarnor. 2012. Audit Delay in Local Authorities: An Exploratory Study in Kedah, Perak and Kelantan. International Conference on Economics, Business Innovation IPEDR. vol.38.

Nugroho, Adianto. PSAK 00 Kerangka Dasar Penyusunan Penyajian Laporan Keuangan. Scribd. Aug 08, 2012 diakses 26 Januari 2015 https://id.scribd. com/doc/102330298/PSAK-00-Kerangka-Dasar-Penyusunan-Penyajian-Laporan-Keuangan.

PP No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Prasita, Andin dan Priyo Hari Adi. 2007. Pengaruh Kompleksitas Audit dan

Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Edisi September).

Putra, Dwitya. BEI: 54 Emiten Telat Sampaikan Laporan Keuangan.

Infobanknews.com. August 2012 diakses 26 Januari 2015 http://www. infobanknews.com/2012/08/bei-54-emiten-telat-sampaikan-laporan-keuangan/.

Putri, Carmelia. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Depok.

Restuningdiah, Nurika dan Nur Indriantoro. 2000. Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan

Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai Sebagai Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 3(2): 119-133. Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(63)

Soetedjo, Soegeng. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag (ARL). Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. 9(2): 77-92.

Subekti, Imam dan N. W. Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional AkuntansiVII. pp 991-1002.

Tiono, Ivena dan Yulius Jogi. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag di Bursa Efek Indonesia.Business Accounting Review Universitas Kristen Petra. Vol.II.

Vuko, Tina and Marko Cular. 2014. Finding Determinants of Audit Delay by Pooled OLS Regression Analysis.Croatian Operational Research Review CRORR. 5: 81-91.

Gambar

Tabel 1 Fenomena Keterlambatan
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
Tabel 2 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Model Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

135 diantaranya; adat nan ampek (adat yang empat), kata nan ampek (kata yang empat) dan urang nan ampek jinih (orang yang empat jenis). Dalam upacara batagak penghulu orang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin

Selain itu dengan praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan, ilmu yang didapatkan juga lebih banyak, karena selama praktikan melaksanakan praktik kerja

Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kreativitas Guru Membangun Kemampuan Bertanya Peserta Didik Guna Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan

[r]

Contoh material yang akan digunakan (berupa material visual billboard ukuran A3 dengan bahan vinyl korea 400 gram dengan desain full color, berikut dengan

saat ini SBU kami sedang perpanjangan di LPJK..kira kira bukti surat keterangan bahwa sedang penguurusan SBU bisa ndak dijadikan sebagai bukti

Hal ini juga berimplikasi positif dalam pengelolaan sumber daya, karena masyarakat Wakatobi mempunyai kepercayaan diri yang cukup kuat untuk mampu mengelola sumber daya