• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kapasitas Torsi Pada Kopling Plat Gesek Kendaraan dari Bahan Komposit Serat Sabut Kelapa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kapasitas Torsi Pada Kopling Plat Gesek Kendaraan dari Bahan Komposit Serat Sabut Kelapa"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 

ABSTRAK 

 

Kopling clutch   merupakan   komponen sepeda motor yang berfungsi untuk menghubung  lepaskan dari gerak engine/mesin motor bakar sampai daya yang diteruskan pada roda kendaraan ,  atau dengan kata lain sebagai penghubung daya.  

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat dari sabut kelapa, fiber glass,  serbuk logam tembaga,dengan pengikat matriks resin phenolic (polymer phenol) . 

Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian sifat mekanis bahan dan karakterisasi bahan  pada kondisi da pada pembasahan oli. Dari hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan  karakteristik bahan kopling clutch yang ada di pasaran, dan apabila memenuhi persyaratan, maka  akan dibuat bahan kopling clutch tersebut dibuat sebagai produk kopling clutch dalam bentuk  sesungguhnya. 

Output dari penelitian ini pada tahun pertama adalah artikel ilmiah dan publikasi ilmiah  pada seminar nasional (RAPI). Pada tahun kedua output yang diharapkan selain atikel ilmiah,  publikasi ilmiah dan produk prototype kopling clutch  yang bisa didesiminasikan pada industri kecil  pembuat kopling clutch. 

  

Kata kunci : Komposit bahan kopling clutch,   Serat sabut kelapa, Fiber Glass, Serbuk tembaga , 

Karakterisasai , Keausan,  Kekerasan, Koefisien Gesek 

 

 

 

LAPORAN PENELITIAN DESENTRALISASI TAHUN 2014

PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING

( tahun pertama )

TEMA: Bahan Teknik Transportasi  

PENINGKATAN KAPASITAS TORSI PADA KOPLING PLAT GESEK

KENDARAAN DARI BAHAN KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA

DIBIAYAI OLEH DP2M DIKTI SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN DESENTRALISASI TAHUN 2014 PROGRAM PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN PERTAMA

Nomor: 194.32/A.3-III/LPPM/V/2014 tertanggal 17 Mei 2014

(2)
(3)

PENINGKATAN KAPASITAS TORSI PADA KOPLING PLAT

GESEK KENDARAAN DARI BAHAN KOMPOSIT SERAT

SABUT KELAPA

Pramuko Ilmu Purboputro1 ,Bambang Waluyo Febiantoko 2

1 2

Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. YaniTromol Pos I Pabelan, Kartosuro

email : pramukoip@ymail.com

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi bahan dengan menggunakan fraksi berat serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass dengan resin phenolic terhadap keausan dan kekerasan specimen kampas kopling dan membandingkannya dengan kampas kopling yang sudah ada di pasaran Special Genuine Part (SGP ).

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat kelapa, serbuk tembaga, fiberglass, dan resin phenolic. Pembuatan dilakukan dengan proses kompaksi, dengan gaya sebesar 4 ton dan ditahan selama 60 menit. Setelah mencapai holding time yang diinginkan, dies (cetakan) dimasukkan kedalam oven dan dilakukan proses sintering dengan suhu 800 C selama 40 menit dan specimen dikeluarkan dari cetakan. Setelah didapat tiga specimen kampas kopling variasiserat kelapa, serbuk tembaga, dan fiberglass lalu dilakukan proses pengujian kekerasan Brinell dengan standar ASTM F 1957-99 dan pengujian keausan dengan standar ASTM D 3702-94 kemudian dilakukan foto makro untuk melihat kepadatan dan sifat masing-masing bahan penyusun specimen kampas kopling.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa komposisi bahan dengan fraksi berat serat kelapa sebesar 40 %, serbuk tembaga sebesar 20 %, fiberglass 20 % dan resin phenolic 20% didapat harga kekerasan 4,098 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,14 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,19 mm/jm. Sehingga mendekati harga kampas kopling SGP dengan harga kekerasan 3,974 kg/mm2, harga keausan uji kering sebesar 0,15 mm/jm dan harga keausan uji basah pengaruh oli sebesar 0,20 mm/jm.

Kata kunci : kampas kopling, serbuk tembaga, serbuk tembaga, fiberglass,resin phenol, kekerasan,

(4)

Pramuko Ilmu Purboputro1 ,Bambang Waluyo Febriantoko. 2

1 2

Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. YaniTromol Pos I Pabelan, Kartosuro

email : pramukoip@ymail.com

ABSTRACS

The aim of this study is to know the influences of weight fraction of the coconat fiber in phenolic matrice due to wearing and hardness of the clutch material compare with genuine parts that found in the usually part.

The material that used in this studi is : copper powder, fiber glass, coconat fiber with phenol resin as matrice. The process consist with :compaction process at 4 ton compaction, holding time 60 minutes, and sintering on 800 C for 40 minutes in the electrical oven.

The specimen tested with Brinell hardness and wearing test with ASTM D 3702-94 and then the macrostructure photograph taken for knowing the composition on the clutch materials.

The result are : the weight fraction of 40 % copper powder, 20 % coconat fiber, 20 % fiber glas with 20% phenolic resin is the maksimum hardness 4,098 kg/mm2,maximum dry wearing test is 0,14 mm/hour and maximum oil wearing test is 0,19 mm/hour. That nearly daily use clutch in the market the hardness is 3,974 kg/mm2, dry wearing test is 0,15 mm/hour and oiled wearing test is 0,20 mm/hour.

(5)

PENINGKATAN KAPASITAS TORSI PADA KOPLING PLAT

GESEK KENDARAAN DARI BAHAN KOMPOSIT SERAT

SABUT KELAPA

BAB I

I.1 Latar Belakang

Serat sabut kelapa alam adalah salah satu serat alam yang mudah diperoleh dan

merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui . Keberadaan serat dari sabut kelapa

juga melimpah. Penggunaan serat tersebut belum optimal penggunaannya, terutama

pada penggunaan komponen untuk kampas kolpling gesek. Serat sabut kelapa dapat

dimanfaatkan sebagai komponen komposit kampas kopling/clutch, karena sifat modulus

elastisitas yang rendah (kenyal), namun mempunyai harga koefisien gesek yang tinggi.

Resin phenolic merupakan salah satu resin yang sering dipakai sebagai bahan

pengikat atau matriks komposit, karena sifat kerekatannya serta tahan panas yang cukup

tinggi sampai 300oC. Resin polyester ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan

serat alam tanpa menimbulkan reaksi dan gas. Resin ini mudah diperoleh dan digunakan

masyarakat umum maupun industri skala kecil maupun besar.

Logam tembaga bersifat keras dan mempunyai konduktivitas panas yang baik,

sehingga akan mudah untuk mengevakuasi panas dari hasil gesekan pada saat kopling

bersegesekan . Tembaga juga mempunyai sifat melepas panas, sehingga sangat tepat

untuk mengevakuasi panas dari permukaan gesek kopling menjadi cepat dingin

kembali.

Dari pertimbangan-pertimbangan di atas peneliti mencoba untuk memanfaatkan

nya sebagai bahan pembuatan kampas kopling clutch kendaraan. Dalam penelitian ini

pengujian yang dilakukan adalah kekerasan (Brinell), foto makro, dan karakterisasai

gesekan dengan dynamometer test, dengan perbandingan variasi komposisi yang sudah

(6)

tinggi dan tahan lama. Pengamatan struktur makro berguna untuk proses umpan balik

pembuatan kampas kopling selanjutnya. Dari pemeriksaan kampas kopling akan bisa

diketahui gambaran banyaknya porositas dan kondisi perekatan/ikatan pada permukaan

antara resin pengikatnya dengan butir-butir tembaga dan serat-serat yang diikatnya.

Setelah diketahui harga variasi komposisi yang optimal dalam hal ikatan

permukaan, dan kekerasannya maka selanjutnya pada tahun kedua dilakukan percobaan

pada dinamometer test untuk mengetahui : harga koefisien gesek, kemampuan torsi

pentransmisiannya, dan suhu maksimal saat bergesekan.

Sebagai awalan untuk mendapatkan optimasi campuran komposisi bahan

kampas kopling , maka dilakukan variasi pencampuran seperti pada tabel 1 berikut.

Tabel 1, Komposisi bahan spesimen ujimkampas kopling 1, 2 dan 3.

No. Serat Kelapa Fiber glass Serbuk Tembaga (Cu) Polimer Phenolic

1. 40% 20% 20% 20%

2. 30% 30% 20% 20%

3. 20% 40% 20% 20%

I.2 Tujuan Khusus

Dalam penelitian ini bertujuan untuk: membuat kopling plat gesek / clutch

1. Mengetahui tingkat keausan dengan menggunakan variasi komposisi dari serat

Sabut kelapa , fiber glass, serbuk logam tembaga , pengikat phenolic,

dibandingkan

dengan kopling clutch yang ada di pasaran.

2. Mengetahui nilai kekerasan dengan menggunakan variasi komposisi dari serat

sabut kelapa, fiber glass, dan serbuk tembaga, matriks polimer jenis phenolic,

(7)

3. Mengetahui foto makro kampas dari uji keausan (Ogoshi) dan uji kekerasan

(Brinell), serta karakterisasi performa dalam keadaan kering dan pembasahan oli.

I.3 Keutamaan Penelitian

Melakukan penelitian terapan yang hasilnya diharapkan secara jangka

panjang negara Indonesia tidak ketergantungan lagi dengan komponen mesin

dari luar terutama kopling clutch kendaraan, dan sekaligus memanfaatkan

potensi alam yang ada di lingkungan sekitar kita.

1.4 Perumusan Masalah Penelitian

Dari uraian diatas, maka pada rencana penelitian ini dilakukan pentahapan

sebagai berikut. Pada tahun pertama, dilakukan optimasi pencarian sifat fisis berupa

pemeriksaan struktur mikro, dan optimasi pemeriksaan sifat mekanisnya berupa

kekerasannya untuk berbagai kondisi penekanan spesimen dari tekanan 1000 kg, 1500

kg dan 2000 kg , sesuai dengan kelaaziman penekanan pada pembuatan kampas

kopling.

Tahun kedua adalah memeriksa karakteristik performasi kopling gesek, berupa

kemampuan untuk mentransfer torsi, daya dan koefisien geseknya. Parameter yang

dicari adalah koefisien geseknya, dengan waktu pengkoplingan yang singakat ( waktu

gesek pendek ) kenaikan suhu kopling yang minimal. Dengan demikian diperoleh sifat

kopling gesek yang mampu meneruskan torsi dan daya, reaktip cepat kerjanya, dan

kenaikan suhu yang rendah, dan awet.

1.5 Pembatasan Masalah.

Pembatasan masalah adalah bahan komponen kampas koling terdiri dari : serat

sabut kelapa, serat kaca ( fiber glass), serbuk tembaga, dengan pengikat resin/polimer

dasar phenolic. Pemilihan komposisi seperti komposisi pada tabel 1. Pengujian yang

dilakukan adalah struktur mikro dan kekerasannya, kemudian setelah dilakukan

optimasi hasilnya , dilakukan karakterisasi dinamis pada kopling plat gesek, pada alat

(8)

Dari hasil penelitian spesimen kampas kopling yang telah dilakukan, dapat ditarik

kesimpulan, yaitu :

1. Dari data hasil pengujian keausan, pada variasi kampas 1, 2 dan 3 yang terdiri dari

bahan fiberglass, serbuk alumunium dan serbuk tembaga didapat harga keausan uji

kering kampas 1 sebesar 0,14 mm/jm, kampas 2 sebesar 0,10 mm/jm, kampas 3

sebesar 0,12 mm/jm dan kampas SGP sebasar 0,15 mm/jm. Uji keausan dengan oli

didapat harga keausan kampas 1 sebesar 0,19 mm/jm, kampas 2 sebesar 0,16

mm/jm, kampas 3 sebesar 0,18 mm/jm dan kampas SGP sebesar 0,20 mm/jm. Jadi

dari spesimem kampas 1, 2 dan 3 yang paling baik diaplikasikan pada sepeda motor

yaitu spesimen kampas 2 karena harga keausannya paling kecil, atau dengan kata

lain umurnya paling panjang . Karakteristik yang hampir sama dengan kampas SGP

adalah komposisi nomor 1, namun umur terlama atau harga keausan terendah adalah

pada komposisi nomor 2.

2. Harga koefisien gesek yang paling tinggi dicapai dari komposisi bahan kopling

nomor 3.( 20% serat kelapa, 40% serbuk tembaga, 20% fiber glass, 20% resin

phenol) dengan harga koefisien gesek sebesar 0,028 saat pengujian kering dan 0,027

saat pengujian dengan pembasahan oli.

3. Harga kekerasan kampas kopling non asbes berbahan fiberglass variasi serbuk

alumunium dan serbuk tembaga dari sempel 1, 2 dan 3 semua lebih tinggi

dibandingkan dengan kampas kopling SGP, yaitu dengan harga kampas 1 sebesar

4,098 kg/mm2, kampas 2 sebesar 5,360 kg/mm2, kampas 3 sebesar 4,475 kg/mm2

dan kampas SGP hanya 3,974 kg/mm2 dikarenakan bahan penyusun kampas terdiri

dari bahan yang berkarakter keras. Dan nilai harga kekerasan yang mendekati

kampas SGP yaitu spesimen kampas 1. Kekerasan tertinggi didapat dari komposisi

kampas kopling nomor 2. ( 30% serat kelapa, 30% serbuk tembaga, 20% fiber glass,

20% resin phenol)

4. Campuran yang homogen dapat menyebabkan perbedaan harga kekerasan dimana

campuran yang homogen akan terlihat lebih rapat, merata dan lebih tinggi harga

kekerasannya. Kerapatan suatu specimen dapat dilihat dari struktur foto makro yaitu

(9)

Saran

Setelah penulis melakukan penelitian ini, ada beberapa saran untuk mengembangkan

penelitian-penelitian selanjutnya, yaitu :

1. Tahapan penelitian ini tentang optimali karakteristik bahan kampas kopling,

membuka kemungkinan untuk penelitian lanjutan yaitu karakterisasi kopling gesek

pada kondisi dinamis.

2. Proses pencampuran bahan harus dilakukan dengan teliti dan dipastikan campuran

telah tercampur merata.

3. Pembuatan spesimen yang lebih banyak dengan variasi yang beragam akan lebih

memudahkan dalam pengamatan hasil pengujian kampas. Dan dapat meningkatkan

kualitas spesimen yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

ASM Handbook, 1990. Friction Lubrication And Wear Technology. ASM International Volume 18, USA.

Blau J. Peter, Compositions, Functions, and Testing of Friction Brake Materials and Their Additives, U.S. DEPARTMENT OF ENERGY, August 2001.

Calister, Material Science, Mc. Graw Hill,London, 2005

F. Thumler, 1993. Powder Metalurgy. Institute Of Material, London.

Gustav Niemann, 1981, Design of Machine Elemen, Mc. Graw Hill , India

Imam Setiyanto, 2009. Pengaruh Variasi Temperatur Sintering Terhadap Ketahanan Aus Bahan Rem Gesek Sepatu. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Mesin UMS, Agustus 2009, Surakarta.

Kalpakjian, S., Schmid, Steven R., 2003, Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Illinois Institute of Technology, Chicago.

Niemantsverdriet J. W. Chorkendorff, 2000. Concepts Of Modern Catalysis and Kinetics, Denmark and Netherlands

Ogoshi High Speed Universal Wear Testing Machine ( Type OAT- U). Instruction Manual. Tokyo Testing Machine MFG. Co.,ltd. Japan.

Setiawan, Irfan, Pramuko. 2009, Pengaruh Variasi Tekanan Kompaksi Terhadap Ketahanan Kampas Rem Gesek Sepatu. Laporan Tugas Akhir Fakultas Teknik Mesin UMS, Agustus 2009, Surakarta.

(10)

Gambar

Tabel 1, Komposisi bahan spesimen ujimkampas kopling 1, 2 dan 3.

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak tanaman jengger ayam, bogenvil, pukul empat, pagoda, anyelir, cemara kipas, mrico kepyar, kecubung, jambu biji, dan tempuyung secara nyata menekan

Obat uji dalam metode ini dinilai kemampuannya dalam menekan atau menghilangkan rasa nyeri setelah diinduksi secara kimia dengan pemberian zat yang dapat digunakan sebagai

The modelling of a real time simulation model of production system of glycerol esterification with self optimization contri bute to support the production system

Penjelasan mengenai keputusan penetapan harga jual sebagai bagian dari perencanaan strategis dan pengendalian manajemen ditinjau dari beberapa segi, ekonomi,

The data were collected from the tests (pre-test and post-test) and the questionnaires. From the finding and discussion in the previous chapter, some conclusions

Berdasarkan profil pengamatan parameter sistem imun, penambahan dosis 2% mikrokapsul mampu memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan sistem imun ikan nila pascauji

dilakukan pemasangan internal fiksasi dengan plate and screw , yang akan menimbulkan permasalahan impairment diantaranya adanya nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri gerak pada

With reference to the Special Protocol between the Republic of Indonesia and the United Arab Republic, the Indonesian Delegation has raised the question whether