PT Sanbe Farma mempuyai beberapa bagian penjualan di sekeliling asia selatan-timur (Vietnam, Myamar, Thailand, dan Singapure) dan Negara Afrika. Ilmu kesehatan berkembang diseluruh dunia dalam bioteknologi dokter dan pengetahuan dalam ilmu kedokteran sekarang meningkat pada kecepatan yang tidak pernah terjangkau umat manusia di masa lalu. Pada tingkatan molekul itu sudah diperkirakan bahwa beberapa 500 molekul dari bermacam-macam sel di dalam tubuh manusia adalah sasaran untuk mengetahui berbagai macam untuk ilmu kedokteran. Peralatan untuk tindakan pertama setelah dari ilmu kedokteran lainya menjadi terurai. Tahun ini PT Sanbe Farma telah memeriksa uraian isi sandi dari jumlah gen manusia,dari 30000 gen lebih, untuk sandi seperti protein setidak-tidaknya banyak, sekiranya tidak terlalu banyak. Secara paralog siap terima protein dari serotonin (mempempengaruhi bagian yang rendah/ dangkal), protein pada otot-otot udara yang meliputi asma dan protein dalam otak yang menghubungkan pikiran ketanda peringatan amiloid hingga meliputi pada alzheimer dan mengenai sindrom mengalami turun. Ada dua data diantaranya pertama dari pribadi dan rancangan gen manusia dari dana-dana negara pastilah akan dijalani dalam meningkatkan pengobatan untuk penyakit-penyakit ini Indonesia tidak pernah menjadi yang terdepan dalam hal ilmu kesehatan, tetapi sudah disiapkan oleh PT Sanbe Farma dalam bidang farmasi, mampu menghasilkan obat-obatan untuk jumlah penduduk yang besar. PT Sanbe Farma sangat beruntung karena dapat merumuskan dengan pengetahuan/ setelah berakhir paten/ jelas beberapa obat-obatan yang paling manjur pernah ditemukan oleh umat manusia.
kesehatan manusia dengan rekan-rekan yang kompeten/ tangkas di dunia bagian timur dan selatan. Di mana internet pesawat terbang dan untuk bahasa inggris sudah sebagai bahasa yang umum di dunia. PT Sanbe Farma memutuskan untuk memulai halaman alamat pada tahun ini, dengan tujuan untuk membiarkan dunia mengetahui bahwa PT Sanbe Farma akan siap untuk berinteraksi/ bergaul dan terlihat sungguh-sunguh di luar daerah. PT Sanbe Farma tidak ingin menjadi bagian yang terbelakang didalam dunia industri kesehatan, tetapi ingin semua berhubungan menjadi rekan kerja dari lahirnya ilmu kedokteran untuk dipergunakan, dimulai dari perlengkapan diagnose dokter sampai penggunaanya. Sekarang itu telah menjadi mudah di dalam bergaul dan bekerja sama secara terstruktur. Produksi obat-obatan seharusnya menjadi harga-berlaku di dunia dan tenaga kerja yang trampil dengan tujuan mereka mampu untuk melayani semua orang di dunia.
Jadi PT Sanbe Farma tidak hanya mencari distributor untuk obat-obatan, yang mana produksi di bandung didalam fasilitas paling modern dan semuanya membutuhkan pemeliharaan untuk mempertahankan kualitasnya, tetapi PT Sanbe Farma sedang mencari rekan-rekan terkemuka yang inovatif dan kreatif untuk luar negeri pada bidang kesehatan orang berkehendak untuk kebebasan menyampaikan pada PT Sanbe Farma dalam memajukan hasil produksi di Indonesia terutama sekali karena itu relevan untuk penyakit-penyakit umum orang di Indonesia
Di Sanbe Farma semuanya sedang dalam semangat tinggi untuk memasuki dunia sebenarnya dengan semua alamat halaman di internet dan berharap bahwa itu akan membawa PT Sanbe Farma untuk menuju interaksi dan koneksi baru seperlunya untuk membuat berkembang dalam dunia nyata.
Laboratium PT. Capprifarmindo terletak di perindustrian Cimareme padalarang di Bandung Barat, kota besar dari jawa barat propinsi di Indonesia, lampiran pabrik dengan luas tempat yang jumlahnya sampai 2:19 hektar, yang mana sudah didirikan pada tahun 2003.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Perlu rasanya badan usaha atau perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman, suatu awal tujuan pengembangan usahanya kedepan, dengan menitik beratkan pada visi dan misi dari perusahaan tersebut, berikut adalah visi dan misi PT Sanbe Farma Bandung.
Visi perusahaan yaitu mewujudkan suatu pengembangan dan kemajuan yang besar terhadap perusahaan, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan besar lainya.
Misi perusahaan yaitu memberikan pelayanan yang baik serta kualitas yang bermutu tetrhadap konsumen,mendorong para pegawai agar semangat dalam bekerja serta mengerjakan suatu pekerjaan dengan maksimal.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.2 Struktur Organisasi
3.1.4. Deskripsi Tugas
Tabel 3.3: Deskripsi Kerja di PT. Sanbe Farma
No DEPARTEMEN TUGAS
1
Manufacturing Director
Mengepalai perusahaan, menentukan struktur organisasi serta menetapkan peraturan dan perijinan terhadap segala sesuatu yang menyangkut kegiatan perusahaan.
2 QA
Menjamin bahwa produk sesuai dengan spesifikasi standart produksi yang ditentukan, meliputi kualitas dan kuantiti
proses produksi serta material yang digunakan.
3 QC
Menjaga kualitas produk yang dibuat memenuhi spesifikasi standart kualitas dan kuantiti yang baik
4 Cost Controller
Menangani sistem, prosedur, dan masalah keuangan perusahaan seperti pembayaran gaji karyawan, investasi perusahaan dan pengeluaran akan kebutuhan perusahaan.
5 Purchasing
Menangani prosedur pemenuhan kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan pembelian peralatan/perlengkapan serta pemakaian jasa/service, mulai dari perencanaan, penawaran terhadap supplier, mengontrol pemasangan, penempatan, dan pemakaian sesuai dengan kebutuhan.
6 Validation
Menangani proses produksi mulai dari pemprosesan bahan baku sampai bahan jadi/ produk jadi yang siap untuk didistribusikan.
jadi/ produk jadi yang siap untuk didistribusikan.
NO DEPARTEMEN TUGAS
8 Personnel (HRD)
Menangani data pribadi seluruh karyawan perusahaan, penerimaan karyawan baru, memberikan solusi bagaimana mengembangkan kualitas karyawan, menentukan kuantitas pengupahan karyawan sesuai dengan perjanjian perusahaan.
9 Engineering
Merancang bangunan pabrik dan menangani system secara teknisi seperti produksi, listrik, teknik sipil, mesin, pipa, instrumen dan kontrol sistem.
10 IT
Menangani sistem penyaluran informasi perusahan yang meliputi informasi yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan, mengembangkan tekhnologi tepat guna untuk pengembangan kualitas perusahaan mengikuti jalannya perkembangan informasi.
11 PPIC
jadwal/schedule ekspedisi ke distributor.
12 PIC
Perencanaan pengendalian bahan baku dan pengemasan kemas primer (softbag) – sekunder (plastik pembungkus,dus).
13
Menangani kegiatan proses produksi terhadap produk-produk dalam volume besar dan meliputi sistem sterilisasi produk seperti infus.
14
Production SVP
(Small Volume Parenteral)
Menangani kegiatan proses produksi terhadap produk-produk dalam volume kecil seperti obat tetes mata.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif yaitu memafarkan sercara lengkap, penelitian deskriptif memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala-gejala sosial tertentu.
3.2.1. Desain Penelitian
menggambarkan, memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah, dimana data yang diambil, dianalisis kebenarannya
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer yang digunakan adalah data yang didapatkan melalui identifikasi dan informasi langsung dari pihak PT Sanbe Farma untuk mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian ini.
a. Teknik Wawancara
Dengan melakukan Tanya jawab dengan salah satu pegawai yang bertugas menangani pengiriman barang.
b. Teknik Observasi
Melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung prosedur pengiriman barang yang sedang berjalan pada PT Sanbe Farma.
c. Metode Penelitian
masalah-masalah yang berkaitan dengan objek penelitian dan diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan/diberikan oleh pihak yang bersangkutan (pihak perusahaan) kepada penulis.
Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Dari pengertian metode prototype diatas penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan perusahaan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk memberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user terutama bagi perusahaan sendiri. Perubahan dan presentasi prototype ini dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk sistem informasi yang akan diterapkan.
Gambar 3.4. Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype.
[ Sumber : Pressman, S. Roger, 2001 ]
Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype yang sesuai dengan gambar 1 diatas, langkah- langkah tersebut antara lain:
1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap
Membuat
· Pengembang dan pemakai
· Pemakai menjelaskan kebutuhan
· Pengembang mulai membuat
· Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau saran
· Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai
kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.
3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.
4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.
5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.
3.2.3.3. Alat Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek Unified Modelling Language (UML)
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering), dalam skripsi ini menggunakan beberapa jenis diagram, yaitu :
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
2. Class diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut
3. Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
4. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yangt erkait). 5. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.
1. Component diagram
terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
2. Deployment diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan, Dan dalam penelitian ini metode yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak yang dihasilkan adalah dengan menggunakan Black-Box.
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan kinerja
e. Inisiasi dan kesalahan terminasi
Faktor Pengujian Black Box
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.
2. Methodology
Menekankan bahwa aplikasi dirancang sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar. Permintaan tersebut, harus diidentifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai dengan permintaan aplikasi.
3. Authorization
37
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian penulis langsung terjun ke objek yang bersangkutan terutama langsung dibidang yang diteliti yaitu dibagian gudang dan pengiriman sehingga diharapkan mendapatkan data-data yang diperlukan. Dalam bab ini dijelaskan secara lengkap objek penelitian yang diambil.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Sanbe Farma sudah didirikan pada tahun 1975. Sekarang lebih daripada 25 tahun. Setelah pendirianya, telah bertambah besarnya perusahaan obat farmasi layak di Indonesia diantara lebih dari 200 perusahaan obat farmasi termasuk berbagai bangsa dengan 1500 pegawai lebih. Kegiatan utama adalah dari produksi dan bagian penjualan obat seperti keunggulan obat dan antibiotic modern, vitamin-vitamin, dan lain sebagainya. Tidak hanya untuk manusia akan tetapi di dalam bidang kedokteran hewan untuk kesehatan binatang
Dalam melaksanakan kegiatanya PT. Sanbe Farma mempunyai banyak konsumen di Indonesia, konsumen-konsumen tersebut merupakan rumah sakit yang besar dibidangnya, seperti rumah sakit Boromeus, Hasan sadikin, Adven, dan Rumah sakit besar lainya yang ada di Indonesia. Dalam pendistribusian PT. Sanbe farma memberikan layanan antara lain pengiriman obat oleh pihak PT. Sanbe Farma kepada konsumen.
Adapun pengiriman obat untuk antar kota menggunakan mobil box dan pengiriman obat antar pulau menggunakan truk container sedangkan pengiriman obat antar negara menggunakan jasa pesawat terbang. Walaupun pengiriman obat dengan menggunakan jasa angkutan telah memberikan kemudahan, tetapi tetap saja sering terjadi masalah. Misalnya terjadi kesalahan tertukarnya obat dengan obat distributor yang lainya, kurangnya jumlah obat, obat yang dikirimkan jenis obatnya salah bahkan untuk pengiriman antar pulau waktu sering terlambat.
Masalah-masalah seperti ini tentu akan sangat merugikan terutama bila obat yang dikirimkan dalam jumlah yang sangat besar. Untuk pengiriman obat yang jaraknya dekat, mungkin jarang terjadi masalah. Masalah kadang sering timbul kalau pengiriman antar pulau, Sering terjadi adanya surat complaint dari distributor mengenai obat yang telah dikirim, diantaranyaan tertukar obat misalnya obat pesanan distributor aceh dengan distributor medan yang tertukar dan berbeda dari pesanan obatnya atau jumlah obatya dan juga jenis obatnya. Hal ini menyebabkan pekerjaan pengiriman menjadi dua kali.
pelayanan pengiriman obat jadi kepada konsumen. Berdasarkan hasil pemaparan dan permasalahan yang ditemukan, maka penulis perlu meneliti lebih untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan, untuk itulah penulis mengambil penelitian skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN OBAT PADA PT. SANBE FARMA BANDUNG”
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah dan rumusan masalah diperlukan untuk mencari permasalahan dan mencari perumusahan masalah yang dijadikan pondasi dasar dalam penelitian ini, identifikasi masalah akan dijadikan latar belakang dalam penelitian ini, selanjutnya akan dijelaskan secara rinci mengenai identifikasi dan rumusan masalah yang ditemukan.
1.2.1 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang, penulis menekan permasalahan yang sering terjadi di dalam pengiriman obat.
1. Kurang efektifnya tujuan pengiriman obat pada saat pengiriman. 2. Kesalahan dalam jumlah obat yang dikirim.
3. Kesalahan obat yang dikirimkan jenis obatnya salah.
4. Waktu tempuh yang cukup lama terhadap obat yang dikirm. 1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis merumuskan permasalahan yang sering terjadi di dalam pengiriman obat yaitu :
2. Bagaimana perancangan sistem informasi mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?
3. Bagaimana implementasi perancangan sistem mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?
4. Bagaimana pengujian perancangan sistem informasi mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?
1.3 Maksud dan Tujuan penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini merupakan maksud dan sasaran penelitian yang ingin dicapai secara penuh sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, secara rinci maksud dan tujuan yang ingin dicapai akan dijelaskan dibawah ini.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian adalah untuk merancang dan membuat Sistem
Informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma Bandung, sehingga Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada distributor baik intern maupun ekstern diperlukan sistem pengiriman obat yang cepat, tepat dan akurat, karena itu merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya meningkatkan pelayanan pengiriman obat jadi kepada konsumen.
4.3.2. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan mengenai pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengirman obat pada PT Sanbe Farma.
3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.
4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program sistem informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan yang ditujukan kepada semua pihak termasuk penulis sehingga dapat dirasakan manfaat dan kegunaanya sebagai sebuah penelitian ilmiah. Kegunaan penelitian ini terbagi atas 2 kegunaan, yaitu kegunaan praktis dan keguanaan akademis, selanjutnya akan dijelaskan secara lengkap di point selanjutnya.
1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori
maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir didalam mengambil
kesimpulan atas permasalahan, khususnya pada sistem pengiriman obat.
2. Bagi perusahaan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam operasional perusahaan.
Penelitian ini dapat memberikan asumsi bahwa sistem informasi dalam sebuah perusahaan harus selalu berkembang dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan agar memudahkan kegiatan operasional perusahaan. Meningkatkan dan memperluas serta memanfaatkan keterampilan serta menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pegangan untuk memasuki dunia usaha yang akan datang. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dunia kerja nyata.
1.5.3. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap analisis yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas dibatasi seputar hal – hal yang berhubungan dengan pengiriman obat di PT. Sanbe Farma, antara lain:
1. Sistem hanya mencakup pengirman obat sampai ke faktur jalan
2. Sistem tidak membahas retur dan pengirman kembali obat yang sudah
Dikirim
3. Sistem yang dibangun tidak membahas metode pengiriman dan cara pengirim
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
selanjutnya mengenai lokasi dan waktu penelitian akan dijelaskan dalam point selanjutnya.
1.6.1. Lokasi Penelitian
Laporan yang menjadi objek penelitian penulis adalah di bagian pemasaran pada PT.SANBE FARMA BANDUNG.Jl.Industri cimareme No.8 Padalarang Bandung 40553.
1.6.2. Waktu Penelitian
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ekonomi dunia ini semakin pesat sehingga permasalahan yang dihadapi oleh bidang usaha juga semakin kompleks dan bersifat dinamis. Jika pada awalnya masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah masalah produksi, kemudian berkembang menjadi masalah pemasaran, pada akhirnya mengarah pada masalah keuangan dan pengiriman obat-obatan. Dalam mengikuti perubahan-perubahan tersebut, berbagai srategi telah dilakukan oleh masing-masing perusahaan, baik dalam bidang pemasaran, produksi maupun keuangan dan pengirman obat-obatan. Fungsi pengiriman sangat diperlukan oleh perusahaan karena mempunyai keterkaitan yang erat dengan fungsi-fungsi lainnya, dan strategi perusahaan secara keseluruhan.
Hampir sebagian besar dari seluruh kegiatan perusahaan dipengaruhi oleh penjualan produk/jasa. Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan yang dicapai oleh perusahaan yang meliputi pertumbuhan aset maupun pertumbuhan laba yang diperoleh.
9
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Informasi
Dalam perancangan suatu sistem informasi, diperlukan suatu landasan teori yang jelas dan teruji, untuk menghasilkan fungsi dan tujuan dibangunnya sebuah sistem informasi. Informasi sangat penting bagi suatu organisasi, suatu organisasi yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden didalam buku Jogiyanto (2001:7) menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian pada saat tertentu dan kesatuan nyata.
2.1.1 Siklus Informasi
Seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).
Gambar 2.1. Siklus Informasi
[ Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto Hartono MBA., Ph.D., Penerbit Andi Yogyakarta ( 2001) ]
2.1.2 Nilai Informasi
Informasi tidak dapat percis ditaksir dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir dengan efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.2 Pengertian Sistem
Didalam suatu sistem informasi terdapat dua kelompok pendekatan yang biasa digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut [HM, Jogiyanto 3]:
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berkaitan, berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen, mendefinisikan sistem yaitu [HM, Jogiyanto 3] :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Gambar 2.2. Karaktersitik Sistem
[ Sumber : Jogiyanto, H. M., MBA, Ph.D., 2001, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta ]
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam mendukung pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information sistem) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing sistematau information generating sistem. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di daam buku Jogiyanto (2001:11) sebagai berikut:
“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.
berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Gambar 2.3. Bagan Sistem Informasi
[ Sumber http://blog.its.ac.id/dyah03tc/files/2007/10/sistem-informasi.jpg
Time Download : 16/10/09 at 1:17 PM ]
2.4 Pengembangan dan Pendekatan Perancangan Sistem Informasi
.Pengembangan sistem (sistem development) dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diganti atau diperbaiki disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan-permasalahan (Problems) yang timbul di dalam sistem lama. Permasalahan-permasalahan yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :
1. Kecurangan-kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi tidak terjamin.
2. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data tidak terjamin.
3. Tidak efisiennya operasi.
4. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
b. Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (Opportunities)
penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.
3. Adanya intruksi-intruksi (Directives)
Pengembangan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya intruksi-intruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
Gambar 2.4. Pengembangan Sistem Informasi
[ Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto Hartono MBA., Ph.D., Penerbit Andi Yogyakarta (2001) ]
2.4.1 Pengembangan Sistem Informasi Metode Prototype
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan model prototype, karena model ini dianggap cocok dengan pendekatan beorientasi objek. Metode ini memungkinkan pemakai ikut serta dalam menentukan kebutuhan dan menentukan sistem apa yang akan di kerjakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Prototype di gunakan untuk mengembangkan kebutuhan pemakaian yang sulit di definisikan untuk melancarkan proses SDLC, Prototype paling baik di gunakan untuk mengembangkan sistem yang kurang di definikan kurang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan unik.
Gambar 2.5 Metode Prototype
[ Sumber : Pressman, S. Roger, 2001 ]
2.4.2 Pendekatan Sistem Berorientasi Objek
– Shlaer/Mellor
– Coad/Yourdon
– Object Modelling Techniques (Rumbaugh, et. al.)
– Responsibility Driven Design (Wirfs-Brock, et. al.)
– Objectory
– OOAD Booch
– Fusion (Coleman, et. al.)
Tiap metode/metodologi berorientasi objek memiliki teknik dan notasi sendiri yang satu sama lain berbeda Kesamaan umum dari semua metode/metodologi berorientasi objek terletak pada cara pandang, yaitu :
a. Static, menggambarkan keterkaitan logik antar entitas pada sistem
b. Dynamic, menggambarkan hubungan yang terbentuk akibat dinamika sistem.
2.4.2.1 Konsep Objek Oriented Analisis And Desain(OOAD)
Object Oriented Analysis Design (OOAD) adalah rekayasa perangkat lunak yang model pendekatan sistem sebagai kelompok interaksi objek. Beberapa entitas mewakili setiap obyek, yang menarik dalam sistem menjadi model dan kelas, elemen data, dan perilaku. Analisis berorientasi objek (OOA) berlaku objek modeling teknik untuk menganalisis fungsional persyaratan untuk sistem.
Secara singkat OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas-kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Sekarang ini terdapat berbagai metodologi yang digunakan dalam object oriented analisys and design (OOAD).
Beberapa konsep dasar dalam OOAD adalah :
a. Objek (Object)
Objek adalah benda yang secara fisik dan konseptual yang ada disekitar kita. Beberapa contoh objek, seperti hardware, software, dokumen, manusia, konsep, dan lainnya. State adalah objek yang mempunyai keadaan sesaat yang menggambarkan keadaan dari objek tersebut. State dinyatakan dengan atribut, behaviour, interface, service, dan method.
b. Kelas (Class)
adalah definisi umum dari himpunan objek yang sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviour) dan atribut-atribut dari objek tersebut. Class adalah abstraksi dari entitas dunia nyata.
adalah dasar dari implementasi objek. Dalam operasi OO, hanya para developer yang dapat memahami detail dari proses-proses yang ada dalam kotak hitam, sedangkan para user tidak mengetahui. Menggunakan proses enkapsulasi dan message.
d. Asosiasi dan Agregasi
Asosiasi adalah hubungan yang mempunyai makna antara sejumlah objek. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis penghubung di antara objeknya. Agregasi adalah bentuk khusus sebuah asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian pada suatu objek merupakan bagian dari objek yang lain.
2.4.2.2 Pengenalan UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :
1. Use case diagram
Gambar 2.6 Contoh Use Case
http://blog.its.ac.id/dielife/files/2009/06/use_case2.JPG 6 April 2010 2. Class diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).
Class memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut
Gambar 2.7 Contoh Class Diagram
http://i761.photobucket.com/albums/xx256/ditakumaira/use-case-diagram.gif 6 April 2010
3. Behaviour Diagram Terbagi kedalam 2 diagram yaitu :
1. Statechart diagram
Gambar 2.8 Contoh Statechart Diagram
http://vega.soi.city.ac.uk/~aj406/XTraQue/PM1_ST_TakingAPhoto.gif 6 April 2010
2. Activity Diagram
Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram
http://www.icn.ucl.ac.uk/courses/MATLABTutorials/Sessions2007_08/Christi an_Kaul_3/UI%20Activity%20Diagram.jpg 6 April 2010
4. Interaction diagram Terbagi menjadi 2 diagram, yaitu :
1. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram
http://argoumlstats.tigris.org/documentation/printablehtml/manual/images/refe
2. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.
Gambar 2.11 Contoh Collaboration Diagram
http://www.tutorialspoint.com/images/uml_collaboration_diagram.jpg 6 April 2010 5. Component diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.
Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.
Gambar 2.12 Contoh Component diagram
http://www.iist.unu.edu/newrh/III/3/1/docs/rsltc/user_guide/html/UML2RSL_f17. png 6 April 2010
6. Deployment diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.
Gambar 2.13 Contoh Deployment diagram
Scott W. Ambler (2005) from http://www.agilemodeling.com/
2.4.2.3Konsep Dasar Basis Data
Secara sederhana database dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah serta menghapus data.
Sebagai mana diketahui, manajemen modern mengikutsertkana informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin dan material.
Gambar 2.14. RDBMS
Sumber : www.embeddedtechjournal.com/articles_2006/200... Time Download : 3/10/09 at 23:57 PM
DBMS singkatan dari Database Management Sistem. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang khusus untuk memudahkan pengkodean database. Salah satu macam DBMS yang popoluer dewasa ini berupa RDBMS dan ORDBMS , yang menggunakan model basis data atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.
2.5 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi sehingga dapat saling bertukar data dan informasi serta dapat menggunakan perangkat keras secara bersama. Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi berbeda yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling berhubungan (Budi Irawan (2005:6).
2.11.1 Black-Box Testing
Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji masukan dan keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita berikan, sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita harapkan.
Berdasarkan faktor uji :
1. Reliability
a) Menentukan toleransi.
b) Desain kontrol dan integritas data
d) Pengujian regresi, pengujian manual dan pengujian fungsional
e) Verifikasi dan ketepatan dan kelengkapan instalasi
f) Update ketepatan kebutuhan
2. Authorization
a) Identifikasi aturan otorisasi
b) Desain aturan otorisasi
c) Implementasi aturan otorisasi
d) Pengujian kesesuaian
e) Mencegah perrubahan data selam instalasi
f) Menjaga aturan otorisasi
3. File Integrity
a) Identifikasi kebutuhan integritas file
b) Desain kontrol dan integritas file
c) Implementasi kontrol dan integritas file
d) Pengujian fungsional
e) Verifikasi integritas dari produksi file
f) Menjaga integritas file
a) Identifikasi kebutuhan rekonstruksi
b) Desain audit trail
c) Implementasi audit trail
d) Pengujian fungsional
e) Menyimpan audit trail selama instralasi
f) Update audit trail
5. Continuity of processing
a) Identifikasi akibat dari kegagalan
b) Desain contingency plan
c) Menyusun contingency plan dan prosedurnya
d) Pengujian pemulihan
e) Memastikan integritas dari pengujian sebelumnya
f) Updatecontingency plan
6. Service Levels
a) Identifikasi tingkat layanan yang diinginkan
b) Desain metode untuk mencapai tingkat layanan
c) Desain sistem untuk mencapai tingkat layanan
d) Pengujian beban lebih
f) Menjaga tingkat layanan
7. Access kontrol
a) Identifikasi hak akses
b) Desain Prosedur akses
c) Implementasi proseddur keamanan
d) Pegujian kesesuaian
e) Kontrol akses selama instalasi
f) Menjaga keamanan
8. Metodology
a) Penyesuaian kebutuhan dengan metodology
b) Penyesuaian desain dengan metodology
c) Penyesuaian program dengan metodology
d) Penyesuaian pengujian dengan metodology
e) Penyesuaian integrasi dengan metodology
f) Penyesuaian perawatan dengan metodology
9. Correctness
a) Identifikasi spesifikasi fungsional
b) Penyesuaian desain dengan requirement
d) Pengujian fungsional
e) Ketepatan penempatan program dan data pada produksi
f) Update kebutuhan
10. Ease of use
a) Identifikasi spesifikasi kegunaan
b) Desain penggunaan fasilitas
c) Penyesuaian program dengan desain
d) Pengujian dukungan panduan
e) Penyebaran kegunaan instruksi
f) Menjaga kemudahan penggunaan
11. Maintainable
a) Identifikasi spesifikasi kegunaan
b) Desain dapat dirawat
c) Program dapat dirawat
d) Inspeksi
e) Kelengkapan dokumentasi
f) Menjaga keremawatan
12. Portable
b) Desain protabilitas
c) Penyesuaian program dengan desain
d) Disaster testing
e) Kelengkapan dokumentasi
f) Menjaga protabilitas
13. Coupling
a) Identifikasi antar muka sistem
b) Kelengkapan desain antarmuka
c) Penyesuaian program dengan desain
d) Pengujian fungsional dan regresi
e) Koordinasi antarmuka
f) Memastikan antarmuka yang benar
14. Performance
a) Identifikasi kriteria performa
b) Kriteria pencapaian desain
c) Kriteria pencapaian program
d) Pengujian kesesuaian
e) Mengawasi performa instalasi
15. Ease of operations
a) Identifikasi kebutuhan operasional
b) Mengkomunikasikan kebutuhan pada operasi
c) Mengembangkan prosedur operasi
d) Pengujian operasi
4.1.2.1. Use Case Diagram
Berikut ini diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem
Gambar 4.1 Use case Diagram sistem yang sedang berjalan
4.1.2. Skenario Use Case Pemasaran Barang
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Pemesanan Barang
Tabel 4.1.
Aktor Sistem
1. Terjadi suatu proses pemesanan mengenai barang yang di tawarkan dari pihak konsumen terhadap produsen dengan ketentuan yang di sepakati oleh kedua belah pihak
2. Terjadi negosiasi barang dan harga dengan pihak PT Sanbe Farma.
3. Jika terjadi kesepakatan maka pelanggan melakukan pengiriman barang dan pembayaran dengan pihak PT Sanbe Farma, jika tidak terjadi kesepakatan maka
pemesanan di anggap gagal
4.1.3. Skenario Use Case Pengecekan stock barang
Aktor : PT Sanbe Farma
Tabel 4.2.
Skenario Use Case Pengecekan stock barang
Aktor Sistem
1. Jika terjadi kesepakatan antara pelanggan dengan PT Sanbe Farma maka pihak dari PT Sanbe Farma melakukan pengecekan stock barang di bagian gudang
2. Terjadi proses pengecekan barang yang akan di kirim, maka akan terjadi 2 proses.
1. Stock barang yang di pesan oleh pihak pelanggan tersedia.
2. Stock barang yang di pesan oleh pihak pelanggan tidak tersedia atau kurang
barang yang di pesan tidak tersedia. Maka pihak pelanggan dapat
memutuskan berlanjut atau tidaknya kesepakatan yang dibuat.
4.1.3. Skenario Use Case Pengiriman Barang
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Pengiriman Barang
Tabel 4.3.
Skenario Use Case Pengiriman Barang
Aktor Sistem
1. Setelah terjadi proses pemesanan dan pengecekan stock barang yang sudah di sepakati, maka pihak PT Sanbe Farma akan mengirimkan barang sesuai dengan barang dan tanggal yang telah si sepakati dengan pihak pelanggan.
surat jalan yang berisikan tanda terima dan bukti pembayaran
4.1.4. Skenario Use Case Penerimaan Barang
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Penerimaan Barang
Tabel 4.4.
Skenario Use Case Penerimaan Barang
Aktor Sistem
1. Setelah tejadi proses pengiriman barang dan barang itu diterima oleh pihak pelanggan maka pihak pelanggan melakukan pengecekan barang yang di kirim oleh pihak PT Sanbe Farma
2. Terjadi proses pengecekan stock barang oleh pihak pelanggan, maka akan terjadi 2 kemungkinan proses:
Sanbe Farma bahwa barang telah di terima dengan jumlah yang telah di sepakati
2. PIhak pelanggan memberikan konfirmasi bahwa barang telah di terima tetapi adanya kendala-kendala seperti barang sebagian rusak atau barang yang di pesan jumlahnya kurang
3. Jika terjadi proses 1 maka pihak pelanggan akan melanjutkan keproses selanjutnya, jika terjadi proses 2 maka pelanggan akan mengkonfirmasi terlebih dahulu bahwa barang yang di terima mengalami kerusakan atau
4.1.5. Skenario Use Case Pembayaran Barang
Aktor : Konsumen Skenario : Pembayaran
Tabel 4.5.
Skenario Use Case Pembayaran Barang
Aktor Sistem
2. Pihak PT Sanbe Farma membuat tanda bukti pembayaran berdasarkan barang dan harga yang telah disepakati
4.1.2.2. Activity Diagram
Activity diagram adalah cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam use case.Berikut adalah Activity diagram yang menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam sistem yang sedang berjalan
mulai
Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan
4.1.8. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Melihat dari sistem yang sedang berjalan, bahwa kegiatan dari proses pengiriman tersebut belum terkomputerisasi, sehingga masih terdapat beberapa kebutuhan dari sistem yang belum terpenuhi, sehingga mengharuskan user untuk menggunakan aplikasi lain dalam pengerjaan tugasnya, yaitu diantaranya :
1. Kesulitan untuk melihat data beberapa bulan kebelakang karena banyaknya nota jual beli sehingga menyulitkan dalam pencarian data.
2. Proses penyimpanan data belum terkomputerisasi sehingga banyak kemungkinan terjadi hilangnya data pengiriman.
3. Proses pengiriman harus dilakukan di lokasi perusahaan sehingga hanya sebagian orang yang mengtahui perusahaan ini saja yang menjadi konsumen.
Setelah melihat beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi secara keseluruhan tersebut, dibutuhkan sebuah pengembangan sistem aplikasi yang diharapkan dapat membantu kegiatan dan membuat lebih baik dari sistem yang sedang berjalan.
4.2. Perancangan Sistem
Perancangan sistem diperlukan untuk melihat gambaran secara lengkap sistem yang dirancang melalui berbagai diagram UML, sehingga setelah berhasil dirancang akan diimplementasikan kedalam bahasa pemograman sebagai pembangun sistem.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu:
1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem yang dibutuhkan
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.
Tujuan kedua lebih condong pada perancangan sistem yang terinci, yakni pembuatan rancangan bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam pembuatan program aplikasi.
Gambaran umum dari sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna (user) mengenai sistem informasi berbasis destop, perancangan sistem secara umum juga sudah dapat mengenai komponen sistem informasi yang akan di desain. Penentuan persyaratan sistem dilakukan agar arah perancangan sistem dapat terarah pada sasaran, oleh sebab itu sistem yang dirancang harus memenuhi batasan sistem dimana perancangan sistem ini merupakan kebutuhan fungsional. Implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Pada tahap perancangan sistem informasi di rancang dengan tujuan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user) dengan pembuat program guna mendapatkan sistem aplikasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Dengan adanya pengembangan sistem informasi ini yang berbasiskan desktop, proses transaksi dapat dilakukan dengan efektif yang dapat dilakukan oleh konsumen secara sendiri dan konsumen dapat secara langsung berinteraksi dengan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Admin
Mengelola Barang
Mengelola Konsumen
Mengelola Kendaraan
Mengelola Supir
Mengelola Orderan Mengelola Pengiriman
Login
Gambar 4.3 Use Case sistem pemesanan yang diusulkan
4.2.3. Use Case Yang Diusulkan
4.2.3.1. Skenario Use Case Yang Diusulkan
1. Skenario Use Case Mengelola Barang
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Barang
Skenario Use Case Mengelola Barang
Aktor Sistem
Pilih menu daftar barang
Tampilkan Halaman Daftar barang
Pilih menu Ubah barang
Tampilkan Halaman Ubah Barang
Input data ubah Barang
Validasi inputan ubah barang
Simpan data ubah barang ke database
Tampilkan Halaman Detail barang
Pilih menu Hapus
Validasi hapus barang
Simpan data hapus barang ke database
3. Skenario Use Case Mengelola Konsumen
Tabel 5.2.
Skenario Use Case Mengelola Konsumen
AKTOR SISTEM
Pilih menu daftar konsumen
Tampilkan hal informasi konsumen
Pilih barang
Validasi terima
Input data barang baru
Validasi tambah
Simpan tambah
4. Skenario Use Case Mengelola Kendaraan
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Kendaraan
Tabel 5.3.
Skenario Use Case Mengelola Kendaraan
Pilih menu jenis kendaraan
Tampilkan hal jenis kendaraan
Validasi terima
Imput tambah kendaraan
Validasi tambah
Simpan tambah
5. Skenario Use Case Mengelola Supir
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Supir
Tabel 5.4.
Skenario Use Case Mengelola Supir
AKTOR SISTEM
Pilih daftar supir
Pilih ubah supir
Input data ubah
Validasi ubah
Simpan ubah
Tampil Informasi supir
Tampilkan hal daftar supir
Input data daftar supir baru
Validasi tambah
Simpan tambah
Tampil informasi supir
6. Skenario Use Case Mengelola Order
Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Order
Tabel 5.5.
Skenario Use Case Mengelola Order
Pilih menu daftar order
Tampilkan hal daftar order
Input data tambah
Validasi tambah
Validasi ubah
Simpan ubah
Batal tambah
Pilih ubah order
Input data ubah
Validasi ubah
Simpan
Data order
Tampilan informasi order
7. Skenario Use Case Mengelola Pengiriman
Tabel 5.6.
Skenario Use Case Mengelola Pengiriman
Aktor Sistem
Pilih daftar menu pengiriman
Tampilan hal daftar pengiriman
Mulai pengiriman
Input data pengiriman
Simpan Pengiriman
Tampilan informasi pengiriman
4.2.3.2. Sequence Diagram yang diusulkan
: Admin
Pilih menu daftar barang Tampilan hal daftar barang
Pilih ubah barang
Input data ubah Validasi ubah
Simpan ubah Simpan
Gambar 4.4 Sequence Diagram Mengelola barang
: Admin Mengelolah informasi konsumen Tambah barang konsumen Database konsumen Pilih menu informasi konsumen
Tampilkan hal informasi konsumen Pilih barang
Validasi terima
Input data barang baru
Validasi tambah
Simpan tambah
Simpan
Gambar 4.5 Sequence Diagram Mengelola Konsumen
: Admin Mengelola jenis kendaraan
Mengelola tambah kendaraan
Database kendaraan
Pilih menu jenis kendaraan Tampilkan hal jenis kendaraan
Validasi terima
Input tambah kendaraan
Validasi tambah
Simpan tambah
Simpan
Gambar 4.6 Sequence Diagram Mengelola Kendaraan
: Admin Mengola daftar supir Mengola tambah supir Mengola ubah supir Database
Pilih daftar supir
Tampilan hal. daftar supir
Pilih ubah supir
Input data ubah
Validasi ubah
Simpan ubah
Simpan Tampilan informasi supir
PilihTambah supir
Input data daftar supir baru Tampilan Hal. daftar supir
Validasi tambah
Simpan tambah
Simpan Tampilan informasi supir
Gambar 4.7 Sequence Diagram Mengelola supir
: Admin M engel ol a daftar order M engel ol a tambah order Mengel ol a ubah order M engel ol a detai l order Database
Gambar 4.8 Sequence Diagram Mengelola Order
6. Sequence Diagram Mengelola Pengiriman
: Admin Mengel ol a daftar pengiriman Mengel ol a tambah pengiriman Database Pilih daftar menu pengiriman
Tampilan hal. daftar pengiriman
Mulai pengiriman input data pengiriman
Simpan pengiriman Tampilan informasi pengiriman
Gambar 4.9 Sequence Diagram Mengelola Pengiriman
4.2.3.3. Collaboration diagram yang Diusulkan
: Admin 1: Pilih menu daftar barang
3: Pilih ubah barang 10: Pilih Hapus
2: Tampilan hal daftar barang 13: Pilih menu tambah barang
15: Input data barang baru
14: Tampilkan hal tambah barang
6: Simpan ubah
Gambar 5.1 Collaboration Diagram Mengelola barang
Mengelolah informasi
1: Pilih menu informasi barang 3: Pilih barang
2: Tampilkan hal informasi barang
5: Input data barang baru
7: Simpan tambah
5.2 Collaboration Diagram Mengelola Konsumen
3. Collaboration Diagram Mengelola Kendaraan
: Admin
5: Validasi tambah 7: Simpan
1: Pilih menu jenis kendaraan
2: Tampilkan hal jenis kendaraan
4: Input tambah kendaraan
6: Simpan tambah
Gambar 5.3 Collaboration Diagram Mengelola Kendaraan
: Admin
5: Validasi ubah 7: Simpan
12: Validasi tambah 2: Tampilan hal. daftar supir
9: PilihTambah supir 11: Input data daftar supir baru
10: Tampilan Hal. daftar supir
4: Input data ubah
13: Simpan tambah
6: Simpan ubah 8: Tampilan informasi supir 15: Tampilan informasi supir
Gambar 5.4 Collaboration Diagram Mengelola Supir
5. Collaboration Diagram Mengelola Order
: Admin
1: Pilih menu daftar order 6: Pilih ubah order
2: Tampilan hal. daftar order
7: Input data ubah
Gambar 5.5 Collaboration Diagram Mengelola Order
: Admi n 1: Pilih daftar menu pengiriman
3: Mulai pengiriman
2: Tampilan hal. daftar pengiriman
4: input data pengiriman
5:
7: Tampilan informasi pengiriman
Gambar 5.6 Collaboration Diagram Mengelola Pengiriman
4.2.3.4. Component Diagram User
Berikut ini Component Diagram yang menggambarkan struktur proses yang terdapat dalam aplikasi Pengiriman PT Sanbe Farma :
Database Logi n
Gambar 5.7 Component Diagram yang diusulkan
Berikut ini Deployment Diagram yang menggambarkan susunan fisik dan perangkat lunak dalam sistem:
database komputer
server
networking internet
client member
client user
client admin
Gambar 5.8 Deployment Diagram
4.2.4.1Struktur menu
Login
File
Log off
Data utama
Data Barang
Transaksi
Input PO
Keluar Data Konsumen
Data Supir
Input Pengiriman
Data kendaraan
Gambar 5.9 Form struktur 4.2.4.2Perancangan input
Gambar 6.1 form input Login LOGIN
NAMA USER :
SANDI :
LOGIN BATAL
4.2.4.3Perancangan output
Gambar 6.2 form input Utama
Gambar 6.3 form input Barang
Halaman Barang
Tambah
Ubah
Kode Barang
Keluar
Cari
Kode barang nama barang
Brg 00001 barang 1
Halaman konsumen
Tambah
Ubah
Nama Konsumen
Cari
Nama konsumen alamat
Gambar 4.20. Form input Konsumen
Gambar 6.4 form input konsumen
Gambar 6.4 form input supir
Cari
Halaman Kendaraan
Tambah
Ubah
No polisi
Keluar cari
Gambar 6.4 form input kendaraan
Gambar 6.5 form input kirim
Halaman Kendaraan
Tambah
No Pengiriman
Keluar Cari
DATA MASTER KIRIM
Nokirim tglkirim nosim namakonsumen
DETIL KIRIM
56
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini divisualisasi dan didokumentasiakan dengan UML melalui diagram use case, skenario use case dan aktifitas diagram, pertimbangan diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.
4.1.1. Skenario Use Case
1. Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam menjalankan aplikasi ini adalah
Miscrosoft Windows XP professional (5.1, bulid 2600).digunakannya sistem
operasi ini dikarenakan sistem operasi ini banyak di gunakan oleh para
pengguna komputer tanah air.
2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman dalam perancangan aplikasi ini menggunakan program
aplikasi delphi, sedangkan program yang digunakan untuk merancang aplikasi
ini adalah Delphi pascal.
3. Database
Media penyimpanan data (database) yang digunakan dalam aplikasi ini adalah
Sql Server.
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus
terpenuhi antara lain :
a. Spesifikasi Hardware untuk Server
1. Processor : Intel Pentium IV atau yang sekelasnya
2. Memori (RAM) : minimal 512 MB
3. Monitor : Resolusi 1024 X 768
5. Printer sebagai alat untuk mencetak
6. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antar muka.
b. Spesifikasi Hardware untuk client
1. Processor : Intel Pentium atau yang sekelasnya yang mendukung internet.
2. Memori (RAM) : minimal 64 MB
3. Monitor : Resolusi 1024 X 768
4. Hard Disk : minimal 20 GB
5. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antar muka.
5.1.4 Implementasi Basis Data
Sebuah basis data atau database, sangat dibutuhkan dalam sebuah sistem
informasi yang terkomputerisasi. Pada sistem pendukung pembelajaran ini dibangun
database demi terciptanya sistem informasi yang terintegrasi. Berikut adalah basis data
menggunakan bahasa Pemprograman Delphi dalam Perancangan Aplikasi Pengiriman di
PT Sanbe Farma :
Create table tbarang (
kode_barang varchar (10) not null primary key auto increment,
nama_barang varchar (50) null,
stok int (4) null,
harga_beli money null,
kode_supplier varchar (10) not null,
kode_pengarang varchar(10)not null)
kode_konsumen varchar(10)not null primary key auto increment,
nama_supplier varchar (30) null,
alamat varchar (30) null,
no_telpon varchar (20) null)
Create table tsupir (
kode_supir varchar(10)not null primary key auto increment,
nama_supir varchar (30) null)
Create table tkendaraan01 (
No_kendaraan varchar(15)not null primary key auto increment,
Nama_kendaraan datetime null,
Jenis_kendaraan varchar(10)not null)
Create table tpengiriman (
kode_barang varchar (10) not null
no_pembelian varchar (15) not null,
jumlah_beli int (4) null
harga_beli money null)
jumlah_kirim money null)
5.1.5 Implementasi Antar Muka
Antarmuka dalam sebuah aplikasi adalah hal yang sangat penting, aplikasi
dilakukan dengan sebuah halaman yang berekstensi pas. Implementasi antarmuka dari
halaman yang dibuat sebagai berikut:
1. Halaman user
Gambar 5.1 Halaman user
Tampilan user untuk awal masuk kehalaman pengiriman.
2. Halaman Utama
Gambar 5.2 Halaman utama
Tampilan diatas merupakan halaman ke dua yang akan muncul saat aplikasi
pertama dibuka.
Gambar 5.3 Halaman barang
Tampilan ke tiga dari halaman user dan utama, Tampilan ini saat mengelola
barang yang di pesan.
Gambar 5.3.1 Halaman barang
Gambar 5.3.2 Halaman barang
Gambar 5.4 Halaman konsumen
Tampilan daftar nama konsumen.
Gambar 5.4.1 Halaman konsumen
Gambar 5.4.2 Halaman konsumen
Gambar 5.5 Halaman supir
Tampilan halaman supir bila konsumen ingin menambah supir atau mengubah
supir.
Gambar 5.5.1 Halaman supir
Gambar 5.5.2 Halaman supir
Gambar 5.6 Halaman kendaraan
Tampilan halaman ini untuk mengantar barang pengiriman.
Gambar 5.6.1. Halaman kendaraan
Gambar 5.6.2. Halaman kendaraan
Gambar 5.7 Halaman pengiriman
Tampilan ini saat barang mau dikirim kekonsumen.
Gambar 5.7.1 Halaman pengiriman
Gambar 5.8 Halaman order
Tampilan order, pemesanan konsumen dan daftar yang dipesan oleh konsumen.
Gambar 5.8.1. Halaman input order
Tampilan daftar barang konsumen.