• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Obat Pada Pt.Sanbe Farma Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Pengiriman Obat Pada Pt.Sanbe Farma Bandung"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

PT Sanbe Farma mempuyai beberapa bagian penjualan di sekeliling asia selatan-timur (Vietnam, Myamar, Thailand, dan Singapure) dan Negara Afrika. Ilmu kesehatan berkembang diseluruh dunia dalam bioteknologi dokter dan pengetahuan dalam ilmu kedokteran sekarang meningkat pada kecepatan yang tidak pernah terjangkau umat manusia di masa lalu. Pada tingkatan molekul itu sudah diperkirakan bahwa beberapa 500 molekul dari bermacam-macam sel di dalam tubuh manusia adalah sasaran untuk mengetahui berbagai macam untuk ilmu kedokteran. Peralatan untuk tindakan pertama setelah dari ilmu kedokteran lainya menjadi terurai. Tahun ini PT Sanbe Farma telah memeriksa uraian isi sandi dari jumlah gen manusia,dari 30000 gen lebih, untuk sandi seperti protein setidak-tidaknya banyak, sekiranya tidak terlalu banyak. Secara paralog siap terima protein dari serotonin (mempempengaruhi bagian yang rendah/ dangkal), protein pada otot-otot udara yang meliputi asma dan protein dalam otak yang menghubungkan pikiran ketanda peringatan amiloid hingga meliputi pada alzheimer dan mengenai sindrom mengalami turun. Ada dua data diantaranya pertama dari pribadi dan rancangan gen manusia dari dana-dana negara pastilah akan dijalani dalam meningkatkan pengobatan untuk penyakit-penyakit ini Indonesia tidak pernah menjadi yang terdepan dalam hal ilmu kesehatan, tetapi sudah disiapkan oleh PT Sanbe Farma dalam bidang farmasi, mampu menghasilkan obat-obatan untuk jumlah penduduk yang besar. PT Sanbe Farma sangat beruntung karena dapat merumuskan dengan pengetahuan/ setelah berakhir paten/ jelas beberapa obat-obatan yang paling manjur pernah ditemukan oleh umat manusia.

(2)

kesehatan manusia dengan rekan-rekan yang kompeten/ tangkas di dunia bagian timur dan selatan. Di mana internet pesawat terbang dan untuk bahasa inggris sudah sebagai bahasa yang umum di dunia. PT Sanbe Farma memutuskan untuk memulai halaman alamat pada tahun ini, dengan tujuan untuk membiarkan dunia mengetahui bahwa PT Sanbe Farma akan siap untuk berinteraksi/ bergaul dan terlihat sungguh-sunguh di luar daerah. PT Sanbe Farma tidak ingin menjadi bagian yang terbelakang didalam dunia industri kesehatan, tetapi ingin semua berhubungan menjadi rekan kerja dari lahirnya ilmu kedokteran untuk dipergunakan, dimulai dari perlengkapan diagnose dokter sampai penggunaanya. Sekarang itu telah menjadi mudah di dalam bergaul dan bekerja sama secara terstruktur. Produksi obat-obatan seharusnya menjadi harga-berlaku di dunia dan tenaga kerja yang trampil dengan tujuan mereka mampu untuk melayani semua orang di dunia.

Jadi PT Sanbe Farma tidak hanya mencari distributor untuk obat-obatan, yang mana produksi di bandung didalam fasilitas paling modern dan semuanya membutuhkan pemeliharaan untuk mempertahankan kualitasnya, tetapi PT Sanbe Farma sedang mencari rekan-rekan terkemuka yang inovatif dan kreatif untuk luar negeri pada bidang kesehatan orang berkehendak untuk kebebasan menyampaikan pada PT Sanbe Farma dalam memajukan hasil produksi di Indonesia terutama sekali karena itu relevan untuk penyakit-penyakit umum orang di Indonesia

(3)

Di Sanbe Farma semuanya sedang dalam semangat tinggi untuk memasuki dunia sebenarnya dengan semua alamat halaman di internet dan berharap bahwa itu akan membawa PT Sanbe Farma untuk menuju interaksi dan koneksi baru seperlunya untuk membuat berkembang dalam dunia nyata.

Laboratium PT. Capprifarmindo terletak di perindustrian Cimareme padalarang di Bandung Barat, kota besar dari jawa barat propinsi di Indonesia, lampiran pabrik dengan luas tempat yang jumlahnya sampai 2:19 hektar, yang mana sudah didirikan pada tahun 2003.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Perlu rasanya badan usaha atau perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman, suatu awal tujuan pengembangan usahanya kedepan, dengan menitik beratkan pada visi dan misi dari perusahaan tersebut, berikut adalah visi dan misi PT Sanbe Farma Bandung.

Visi perusahaan yaitu mewujudkan suatu pengembangan dan kemajuan yang besar terhadap perusahaan, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan besar lainya.

Misi perusahaan yaitu memberikan pelayanan yang baik serta kualitas yang bermutu tetrhadap konsumen,mendorong para pegawai agar semangat dalam bekerja serta mengerjakan suatu pekerjaan dengan maksimal.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(4)

Gambar 3.2 Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Tabel 3.3: Deskripsi Kerja di PT. Sanbe Farma

No DEPARTEMEN TUGAS

1

Manufacturing Director

Mengepalai perusahaan, menentukan struktur organisasi serta menetapkan peraturan dan perijinan terhadap segala sesuatu yang menyangkut kegiatan perusahaan.

2 QA

Menjamin bahwa produk sesuai dengan spesifikasi standart produksi yang ditentukan, meliputi kualitas dan kuantiti

(5)

proses produksi serta material yang digunakan.

3 QC

Menjaga kualitas produk yang dibuat memenuhi spesifikasi standart kualitas dan kuantiti yang baik

4 Cost Controller

Menangani sistem, prosedur, dan masalah keuangan perusahaan seperti pembayaran gaji karyawan, investasi perusahaan dan pengeluaran akan kebutuhan perusahaan.

5 Purchasing

Menangani prosedur pemenuhan kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan pembelian peralatan/perlengkapan serta pemakaian jasa/service, mulai dari perencanaan, penawaran terhadap supplier, mengontrol pemasangan, penempatan, dan pemakaian sesuai dengan kebutuhan.

6 Validation

Menangani proses produksi mulai dari pemprosesan bahan baku sampai bahan jadi/ produk jadi yang siap untuk didistribusikan.

(6)

jadi/ produk jadi yang siap untuk didistribusikan.

NO DEPARTEMEN TUGAS

8 Personnel (HRD)

Menangani data pribadi seluruh karyawan perusahaan, penerimaan karyawan baru, memberikan solusi bagaimana mengembangkan kualitas karyawan, menentukan kuantitas pengupahan karyawan sesuai dengan perjanjian perusahaan.

9 Engineering

Merancang bangunan pabrik dan menangani system secara teknisi seperti produksi, listrik, teknik sipil, mesin, pipa, instrumen dan kontrol sistem.

10 IT

Menangani sistem penyaluran informasi perusahan yang meliputi informasi yang berasal dari internal maupun eksternal perusahaan, mengembangkan tekhnologi tepat guna untuk pengembangan kualitas perusahaan mengikuti jalannya perkembangan informasi.

11 PPIC

(7)

jadwal/schedule ekspedisi ke distributor.

12 PIC

Perencanaan pengendalian bahan baku dan pengemasan kemas primer (softbag) – sekunder (plastik pembungkus,dus).

13

Menangani kegiatan proses produksi terhadap produk-produk dalam volume besar dan meliputi sistem sterilisasi produk seperti infus.

14

Production SVP

(Small Volume Parenteral)

Menangani kegiatan proses produksi terhadap produk-produk dalam volume kecil seperti obat tetes mata.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif yaitu memafarkan sercara lengkap, penelitian deskriptif memberikan gambaran tentang keadaan dan gejala-gejala sosial tertentu.

3.2.1. Desain Penelitian

(8)

menggambarkan, memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah, dimana data yang diambil, dianalisis kebenarannya

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan melakukan penelitian lapangan yaitu datang langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Data sekunder dikumpulkan melalui penelitian kepustakaan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data primer yang digunakan adalah data yang didapatkan melalui identifikasi dan informasi langsung dari pihak PT Sanbe Farma untuk mendapatkan data yang dapat mendukung penelitian ini.

a. Teknik Wawancara

Dengan melakukan Tanya jawab dengan salah satu pegawai yang bertugas menangani pengiriman barang.

b. Teknik Observasi

Melakukan pengamatan dan meneliti secara langsung prosedur pengiriman barang yang sedang berjalan pada PT Sanbe Farma.

c. Metode Penelitian

(9)

masalah-masalah yang berkaitan dengan objek penelitian dan diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan/diberikan oleh pihak yang bersangkutan (pihak perusahaan) kepada penulis.

Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber-sumber kebanyakan dari materi sejenis dokumen yang berkenaan dengan masalah yang diteliti. Metode ini digunakan untuk pengumpulan data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(10)

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang penulis gunakan dalam pengembangan sistem adalah Metode Prototype. Metode Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user). Dari pengertian metode prototype diatas penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype yaitu dikarenakan penulis akan lebih mudah dalam merancang sistem yang diinginkan perusahaan dan dapat diterima oleh user sebagai pemakai, penulis menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian dipresentasikan kepada user dan user diberikan kesempatan untuk memberikan masukan-masukan sehingga sistem informasi yang dihasilkan betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user terutama bagi perusahaan sendiri. Perubahan dan presentasi prototype ini dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai kesepakatan bentuk sistem informasi yang akan diterapkan.

(11)

Gambar 3.4. Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype.

[ Sumber : Pressman, S. Roger, 2001 ]

Berikut adalah langkah-langkah penulis dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem dengan prototype yang sesuai dengan gambar 1 diatas, langkah- langkah tersebut antara lain:

1. Penulis akan mengidentifikasi kebutuhan user, supaya penulis bisa merancang sistem yang akan dibangun sesuai dengan yang diharapkan user. Sebelum pada tahap perancangan, penulis akan memulai pada tahap awal terlebih dahulu yaitu penulis akan menganalisis sistem dengan cara melakukan mengumpulkan data yaitu dengan field reserch (metode penelitian)/observasi, dan interview (wawancara) dan dengan cara literatur yaitu dengan dokumentasi terhadap

Membuat

· Pengembang dan pemakai

· Pemakai menjelaskan kebutuhan

· Pengembang mulai membuat

· Pemakai menguji prototype dan memberikan kritikan atau saran

· Pengembang melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai

(12)

kebutuhan yang diinginkan pemakai, baik dalam model interface, teknik, prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.

2. Pada tahap kedua yaitu membuat prototype, penulis akan membuat prototype sistem tersebut untuk memperlihatkan kepada pemakai model sistem yang akan dirancang.

3. Pada tahap ketiga yaitu pengujian prototype, penulis akan melakukan uji coba sistem yang telah dirancang untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat digunakan dengan baik dan benar, sesuai kebutuhan pemakai.

4. Pada tahap keempat yaitu memperbaiki prototype, penulis akan menentukan apakah sistem tersebut dapat diterima oleh pemakai, atau harus dilakukan beberapa perbaikan atau bahkan dibongkar semuanya dan mulai dari awal lagi, dan setelah perbaikan sistem itu selesai dikerjakan, penulis akan kembali lagi pada tahap yang ketiga yaitu dengan melakukan pengujian prototype kembali.

5. Pada tahap kelima, tahap terakhir yaitu mengembangkan versi produksi, penulis akan merampungkan sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai dan memberikan gambaran bagaimana penggunaan sistem tersebut kepada pemakai setelah sistem tersebut disetujui.

3.2.3.3. Alat Pengembangan Sistem Informasi Berorientasi Objek Unified Modelling Language (UML)

(13)

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering), dalam skripsi ini menggunakan beberapa jenis diagram, yaitu :

1. Use case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

2. Class diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

(14)

3. Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yangt erkait). 5. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

1. Component diagram

(15)

terbentuk dari beberapa class dan/atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

2. Deployment diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan, Dan dalam penelitian ini metode yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak yang dihasilkan adalah dengan menggunakan Black-Box.

(16)

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang b. Kesalahan interface

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal d. Kesalahan kinerja

e. Inisiasi dan kesalahan terminasi

Faktor Pengujian Black Box

1. Reliability

Menekankan bahwa aplikasi akan dilaksanakan dalam fungsi sesuai yang diminta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar.

2. Methodology

Menekankan bahwa aplikasi dirancang sesuai dengan strategi organisasi, kebijaksanaan, prosedur dan standar. Permintaan tersebut, harus diidentifikasikan, diimplementasikan dan dipelihara, sesuai dengan permintaan aplikasi.

3. Authorization

(17)

37

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian penulis langsung terjun ke objek yang bersangkutan terutama langsung dibidang yang diteliti yaitu dibagian gudang dan pengiriman sehingga diharapkan mendapatkan data-data yang diperlukan. Dalam bab ini dijelaskan secara lengkap objek penelitian yang diambil.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Sanbe Farma sudah didirikan pada tahun 1975. Sekarang lebih daripada 25 tahun. Setelah pendirianya, telah bertambah besarnya perusahaan obat farmasi layak di Indonesia diantara lebih dari 200 perusahaan obat farmasi termasuk berbagai bangsa dengan 1500 pegawai lebih. Kegiatan utama adalah dari produksi dan bagian penjualan obat seperti keunggulan obat dan antibiotic modern, vitamin-vitamin, dan lain sebagainya. Tidak hanya untuk manusia akan tetapi di dalam bidang kedokteran hewan untuk kesehatan binatang

(18)

Dalam melaksanakan kegiatanya PT. Sanbe Farma mempunyai banyak konsumen di Indonesia, konsumen-konsumen tersebut merupakan rumah sakit yang besar dibidangnya, seperti rumah sakit Boromeus, Hasan sadikin, Adven, dan Rumah sakit besar lainya yang ada di Indonesia. Dalam pendistribusian PT. Sanbe farma memberikan layanan antara lain pengiriman obat oleh pihak PT. Sanbe Farma kepada konsumen.

Adapun pengiriman obat untuk antar kota menggunakan mobil box dan pengiriman obat antar pulau menggunakan truk container sedangkan pengiriman obat antar negara menggunakan jasa pesawat terbang. Walaupun pengiriman obat dengan menggunakan jasa angkutan telah memberikan kemudahan, tetapi tetap saja sering terjadi masalah. Misalnya terjadi kesalahan tertukarnya obat dengan obat distributor yang lainya, kurangnya jumlah obat, obat yang dikirimkan jenis obatnya salah bahkan untuk pengiriman antar pulau waktu sering terlambat.

Masalah-masalah seperti ini tentu akan sangat merugikan terutama bila obat yang dikirimkan dalam jumlah yang sangat besar. Untuk pengiriman obat yang jaraknya dekat, mungkin jarang terjadi masalah. Masalah kadang sering timbul kalau pengiriman antar pulau, Sering terjadi adanya surat complaint dari distributor mengenai obat yang telah dikirim, diantaranyaan tertukar obat misalnya obat pesanan distributor aceh dengan distributor medan yang tertukar dan berbeda dari pesanan obatnya atau jumlah obatya dan juga jenis obatnya. Hal ini menyebabkan pekerjaan pengiriman menjadi dua kali.

(19)

pelayanan pengiriman obat jadi kepada konsumen. Berdasarkan hasil pemaparan dan permasalahan yang ditemukan, maka penulis perlu meneliti lebih untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemukan, untuk itulah penulis mengambil penelitian skripsi yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN OBAT PADA PT. SANBE FARMA BANDUNG”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah dan rumusan masalah diperlukan untuk mencari permasalahan dan mencari perumusahan masalah yang dijadikan pondasi dasar dalam penelitian ini, identifikasi masalah akan dijadikan latar belakang dalam penelitian ini, selanjutnya akan dijelaskan secara rinci mengenai identifikasi dan rumusan masalah yang ditemukan.

1.2.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang, penulis menekan permasalahan yang sering terjadi di dalam pengiriman obat.

1. Kurang efektifnya tujuan pengiriman obat pada saat pengiriman. 2. Kesalahan dalam jumlah obat yang dikirim.

3. Kesalahan obat yang dikirimkan jenis obatnya salah.

4. Waktu tempuh yang cukup lama terhadap obat yang dikirm. 1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, penulis merumuskan permasalahan yang sering terjadi di dalam pengiriman obat yaitu :

(20)

2. Bagaimana perancangan sistem informasi mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?

3. Bagaimana implementasi perancangan sistem mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?

4. Bagaimana pengujian perancangan sistem informasi mengenai pengiriman obat di PT Sanbe Farma Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini merupakan maksud dan sasaran penelitian yang ingin dicapai secara penuh sehingga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat, secara rinci maksud dan tujuan yang ingin dicapai akan dijelaskan dibawah ini.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah untuk merancang dan membuat Sistem

Informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma Bandung, sehingga Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada distributor baik intern maupun ekstern diperlukan sistem pengiriman obat yang cepat, tepat dan akurat, karena itu merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya meningkatkan pelayanan pengiriman obat jadi kepada konsumen.

4.3.2. Tujuan Penelitian

(21)

1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan mengenai pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi pengirman obat pada PT Sanbe Farma.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.

4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program sistem informasi pengiriman obat pada PT Sanbe Farma.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa kegunaan yang ditujukan kepada semua pihak termasuk penulis sehingga dapat dirasakan manfaat dan kegunaanya sebagai sebuah penelitian ilmiah. Kegunaan penelitian ini terbagi atas 2 kegunaan, yaitu kegunaan praktis dan keguanaan akademis, selanjutnya akan dijelaskan secara lengkap di point selanjutnya.

1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori

maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir didalam mengambil

kesimpulan atas permasalahan, khususnya pada sistem pengiriman obat.

2. Bagi perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam operasional perusahaan.

(22)

Penelitian ini dapat memberikan asumsi bahwa sistem informasi dalam sebuah perusahaan harus selalu berkembang dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan agar memudahkan kegiatan operasional perusahaan. Meningkatkan dan memperluas serta memanfaatkan keterampilan serta menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pegangan untuk memasuki dunia usaha yang akan datang. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dunia kerja nyata.

1.5.3. Batasan Masalah

Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap analisis yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas dibatasi seputar hal – hal yang berhubungan dengan pengiriman obat di PT. Sanbe Farma, antara lain:

1. Sistem hanya mencakup pengirman obat sampai ke faktur jalan

2. Sistem tidak membahas retur dan pengirman kembali obat yang sudah

Dikirim

3. Sistem yang dibangun tidak membahas metode pengiriman dan cara pengirim

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

(23)

selanjutnya mengenai lokasi dan waktu penelitian akan dijelaskan dalam point selanjutnya.

1.6.1. Lokasi Penelitian

Laporan yang menjadi objek penelitian penulis adalah di bagian pemasaran pada PT.SANBE FARMA BANDUNG.Jl.Industri cimareme No.8 Padalarang Bandung 40553.

1.6.2. Waktu Penelitian

(24)
(25)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ekonomi dunia ini semakin pesat sehingga permasalahan yang dihadapi oleh bidang usaha juga semakin kompleks dan bersifat dinamis. Jika pada awalnya masalah yang dihadapi oleh perusahaan adalah masalah produksi, kemudian berkembang menjadi masalah pemasaran, pada akhirnya mengarah pada masalah keuangan dan pengiriman obat-obatan. Dalam mengikuti perubahan-perubahan tersebut, berbagai srategi telah dilakukan oleh masing-masing perusahaan, baik dalam bidang pemasaran, produksi maupun keuangan dan pengirman obat-obatan. Fungsi pengiriman sangat diperlukan oleh perusahaan karena mempunyai keterkaitan yang erat dengan fungsi-fungsi lainnya, dan strategi perusahaan secara keseluruhan.

Hampir sebagian besar dari seluruh kegiatan perusahaan dipengaruhi oleh penjualan produk/jasa. Salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari pertumbuhan yang dicapai oleh perusahaan yang meliputi pertumbuhan aset maupun pertumbuhan laba yang diperoleh.

(26)

9

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Informasi

Dalam perancangan suatu sistem informasi, diperlukan suatu landasan teori yang jelas dan teruji, untuk menghasilkan fungsi dan tujuan dibangunnya sebuah sistem informasi. Informasi sangat penting bagi suatu organisasi, suatu organisasi yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden didalam buku Jogiyanto (2001:7) menyebutkan keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian pada saat tertentu dan kesatuan nyata.

2.1.1 Siklus Informasi

(27)

Seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).

Gambar 2.1. Siklus Informasi

[ Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto Hartono MBA., Ph.D., Penerbit Andi Yogyakarta ( 2001) ]

2.1.2 Nilai Informasi

(28)

Informasi tidak dapat percis ditaksir dengan satuan uang, tetapi dapat ditaksir dengan efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2 Pengertian Sistem

Didalam suatu sistem informasi terdapat dua kelompok pendekatan yang biasa digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan sistem sebagai berikut [HM, Jogiyanto 3]:

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berkaitan, berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemen, mendefinisikan sistem yaitu [HM, Jogiyanto 3] :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”.

(29)

Gambar 2.2. Karaktersitik Sistem

[ Sumber : Jogiyanto, H. M., MBA, Ph.D., 2001, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta ]

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam mendukung pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information sistem) atau disebut juga dengan processing sistem atau information processing sistematau information generating sistem. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis di daam buku Jogiyanto (2001:11) sebagai berikut:

“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

(30)

berinteraksi satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.3. Bagan Sistem Informasi

[ Sumber http://blog.its.ac.id/dyah03tc/files/2007/10/sistem-informasi.jpg

Time Download : 16/10/09 at 1:17 PM ]

2.4 Pengembangan dan Pendekatan Perancangan Sistem Informasi

.Pengembangan sistem (sistem development) dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diganti atau diperbaiki disebabkan karena beberapa hal, yaitu :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (Problems) yang timbul di dalam sistem lama. Permasalahan-permasalahan yang timbul dapat berupa :

(31)

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa :

1. Kecurangan-kecurangan yang disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi tidak terjamin.

2. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data tidak terjamin.

3. Tidak efisiennya operasi.

4. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

b. Pertumbuhan Organisasi

Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (Opportunities)

(32)

penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada.

3. Adanya intruksi-intruksi (Directives)

Pengembangan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya intruksi-intruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Gambar 2.4. Pengembangan Sistem Informasi

[ Sumber : Analisis dan Desain Sistem Informasi, Jogiyanto Hartono MBA., Ph.D., Penerbit Andi Yogyakarta (2001) ]

(33)

2.4.1 Pengembangan Sistem Informasi Metode Prototype

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah menggunakan model prototype, karena model ini dianggap cocok dengan pendekatan beorientasi objek. Metode ini memungkinkan pemakai ikut serta dalam menentukan kebutuhan dan menentukan sistem apa yang akan di kerjakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Prototype di gunakan untuk mengembangkan kebutuhan pemakaian yang sulit di definisikan untuk melancarkan proses SDLC, Prototype paling baik di gunakan untuk mengembangkan sistem yang kurang di definikan kurang baik dan cocok untuk menerapkan sistem kecil dan unik.

Gambar 2.5 Metode Prototype

[ Sumber : Pressman, S. Roger, 2001 ]

2.4.2 Pendekatan Sistem Berorientasi Objek

(34)

– Shlaer/Mellor

– Coad/Yourdon

– Object Modelling Techniques (Rumbaugh, et. al.)

– Responsibility Driven Design (Wirfs-Brock, et. al.)

– Objectory

– OOAD Booch

– Fusion (Coleman, et. al.)

Tiap metode/metodologi berorientasi objek memiliki teknik dan notasi sendiri yang satu sama lain berbeda Kesamaan umum dari semua metode/metodologi berorientasi objek terletak pada cara pandang, yaitu :

a. Static, menggambarkan keterkaitan logik antar entitas pada sistem

b. Dynamic, menggambarkan hubungan yang terbentuk akibat dinamika sistem.

2.4.2.1 Konsep Objek Oriented Analisis And Desain(OOAD)

(35)

Object Oriented Analysis Design (OOAD) adalah rekayasa perangkat lunak yang model pendekatan sistem sebagai kelompok interaksi objek. Beberapa entitas mewakili setiap obyek, yang menarik dalam sistem menjadi model dan kelas, elemen data, dan perilaku. Analisis berorientasi objek (OOA) berlaku objek modeling teknik untuk menganalisis fungsional persyaratan untuk sistem.

Secara singkat OOAD adalah metode analisis yang memerikasa requirements dari sudut pandang kelas-kelas dan objek yang ditemui dalam ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Sekarang ini terdapat berbagai metodologi yang digunakan dalam object oriented analisys and design (OOAD).

Beberapa konsep dasar dalam OOAD adalah :

a. Objek (Object)

Objek adalah benda yang secara fisik dan konseptual yang ada disekitar kita. Beberapa contoh objek, seperti hardware, software, dokumen, manusia, konsep, dan lainnya. State adalah objek yang mempunyai keadaan sesaat yang menggambarkan keadaan dari objek tersebut. State dinyatakan dengan atribut, behaviour, interface, service, dan method.

b. Kelas (Class)

adalah definisi umum dari himpunan objek yang sejenis. Kelas menetapkan spesifikasi perilaku (behaviour) dan atribut-atribut dari objek tersebut. Class adalah abstraksi dari entitas dunia nyata.

(36)

adalah dasar dari implementasi objek. Dalam operasi OO, hanya para developer yang dapat memahami detail dari proses-proses yang ada dalam kotak hitam, sedangkan para user tidak mengetahui. Menggunakan proses enkapsulasi dan message.

d. Asosiasi dan Agregasi

Asosiasi adalah hubungan yang mempunyai makna antara sejumlah objek. Asosiasi digambarkan dengan sebuah garis penghubung di antara objeknya. Agregasi adalah bentuk khusus sebuah asosiasi yang menggambarkan seluruh bagian pada suatu objek merupakan bagian dari objek yang lain.

2.4.2.2 Pengenalan UML

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini :

1. Use case diagram

(37)

Gambar 2.6 Contoh Use Case

http://blog.its.ac.id/dielife/files/2009/06/use_case2.JPG 6 April 2010 2. Class diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

(38)

Gambar 2.7 Contoh Class Diagram

http://i761.photobucket.com/albums/xx256/ditakumaira/use-case-diagram.gif 6 April 2010

3. Behaviour Diagram Terbagi kedalam 2 diagram yaitu :

1. Statechart diagram

(39)

Gambar 2.8 Contoh Statechart Diagram

http://vega.soi.city.ac.uk/~aj406/XTraQue/PM1_ST_TakingAPhoto.gif 6 April 2010

2. Activity Diagram

(40)

Gambar 2.9 Contoh Activity Diagram

http://www.icn.ucl.ac.uk/courses/MATLABTutorials/Sessions2007_08/Christi an_Kaul_3/UI%20Activity%20Diagram.jpg 6 April 2010

4. Interaction diagram Terbagi menjadi 2 diagram, yaitu :

1. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Gambar 2.10 Contoh Sequence Diagram

http://argoumlstats.tigris.org/documentation/printablehtml/manual/images/refe

(41)

2. Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message.

Gambar 2.11 Contoh Collaboration Diagram

http://www.tutorialspoint.com/images/uml_collaboration_diagram.jpg 6 April 2010 5. Component diagram

Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya.

(42)

Komponen dapat juga berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk komponen lain.

Gambar 2.12 Contoh Component diagram

http://www.iist.unu.edu/newrh/III/3/1/docs/rsltc/user_guide/html/UML2RSL_f17. png 6 April 2010

6. Deployment diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Gambar 2.13 Contoh Deployment diagram

Scott W. Ambler (2005) from http://www.agilemodeling.com/

(43)

2.4.2.3Konsep Dasar Basis Data

Secara sederhana database dapat diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat. Dalam hal ini, pengertian akses dapat mencakup pemerolehan data maupun pemanipulasian data seperti menambah serta menghapus data.

Sebagai mana diketahui, manajemen modern mengikutsertkana informasi sebagai sumber daya penting yang setara dengan sumber daya manusia, uang, mesin dan material.

Gambar 2.14. RDBMS

Sumber : www.embeddedtechjournal.com/articles_2006/200... Time Download : 3/10/09 at 23:57 PM

(44)

DBMS singkatan dari Database Management Sistem. DBMS merupakan perangkat lunak atau program komputer yang dirancang khusus untuk memudahkan pengkodean database. Salah satu macam DBMS yang popoluer dewasa ini berupa RDBMS dan ORDBMS , yang menggunakan model basis data atau dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan.

2.5 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi sehingga dapat saling bertukar data dan informasi serta dapat menggunakan perangkat keras secara bersama. Selain itu jaringan komputer dapat diartikan sebagai sekumpulan terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi berbeda yang terdiri dari dua komputer atau lebih yang saling berhubungan (Budi Irawan (2005:6).

2.11.1 Black-Box Testing

Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji masukan dan keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita berikan, sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita harapkan.

Berdasarkan faktor uji :

1. Reliability

a) Menentukan toleransi.

b) Desain kontrol dan integritas data

(45)

d) Pengujian regresi, pengujian manual dan pengujian fungsional

e) Verifikasi dan ketepatan dan kelengkapan instalasi

f) Update ketepatan kebutuhan

2. Authorization

a) Identifikasi aturan otorisasi

b) Desain aturan otorisasi

c) Implementasi aturan otorisasi

d) Pengujian kesesuaian

e) Mencegah perrubahan data selam instalasi

f) Menjaga aturan otorisasi

3. File Integrity

a) Identifikasi kebutuhan integritas file

b) Desain kontrol dan integritas file

c) Implementasi kontrol dan integritas file

d) Pengujian fungsional

e) Verifikasi integritas dari produksi file

f) Menjaga integritas file

(46)

a) Identifikasi kebutuhan rekonstruksi

b) Desain audit trail

c) Implementasi audit trail

d) Pengujian fungsional

e) Menyimpan audit trail selama instralasi

f) Update audit trail

5. Continuity of processing

a) Identifikasi akibat dari kegagalan

b) Desain contingency plan

c) Menyusun contingency plan dan prosedurnya

d) Pengujian pemulihan

e) Memastikan integritas dari pengujian sebelumnya

f) Updatecontingency plan

6. Service Levels

a) Identifikasi tingkat layanan yang diinginkan

b) Desain metode untuk mencapai tingkat layanan

c) Desain sistem untuk mencapai tingkat layanan

d) Pengujian beban lebih

(47)

f) Menjaga tingkat layanan

7. Access kontrol

a) Identifikasi hak akses

b) Desain Prosedur akses

c) Implementasi proseddur keamanan

d) Pegujian kesesuaian

e) Kontrol akses selama instalasi

f) Menjaga keamanan

8. Metodology

a) Penyesuaian kebutuhan dengan metodology

b) Penyesuaian desain dengan metodology

c) Penyesuaian program dengan metodology

d) Penyesuaian pengujian dengan metodology

e) Penyesuaian integrasi dengan metodology

f) Penyesuaian perawatan dengan metodology

9. Correctness

a) Identifikasi spesifikasi fungsional

b) Penyesuaian desain dengan requirement

(48)

d) Pengujian fungsional

e) Ketepatan penempatan program dan data pada produksi

f) Update kebutuhan

10. Ease of use

a) Identifikasi spesifikasi kegunaan

b) Desain penggunaan fasilitas

c) Penyesuaian program dengan desain

d) Pengujian dukungan panduan

e) Penyebaran kegunaan instruksi

f) Menjaga kemudahan penggunaan

11. Maintainable

a) Identifikasi spesifikasi kegunaan

b) Desain dapat dirawat

c) Program dapat dirawat

d) Inspeksi

e) Kelengkapan dokumentasi

f) Menjaga keremawatan

12. Portable

(49)

b) Desain protabilitas

c) Penyesuaian program dengan desain

d) Disaster testing

e) Kelengkapan dokumentasi

f) Menjaga protabilitas

13. Coupling

a) Identifikasi antar muka sistem

b) Kelengkapan desain antarmuka

c) Penyesuaian program dengan desain

d) Pengujian fungsional dan regresi

e) Koordinasi antarmuka

f) Memastikan antarmuka yang benar

14. Performance

a) Identifikasi kriteria performa

b) Kriteria pencapaian desain

c) Kriteria pencapaian program

d) Pengujian kesesuaian

e) Mengawasi performa instalasi

(50)

15. Ease of operations

a) Identifikasi kebutuhan operasional

b) Mengkomunikasikan kebutuhan pada operasi

c) Mengembangkan prosedur operasi

d) Pengujian operasi

(51)

4.1.2.1. Use Case Diagram

Berikut ini diagram use case yang menggambarkan proses utama dari sistem

Gambar 4.1 Use case Diagram sistem yang sedang berjalan

4.1.2. Skenario Use Case Pemasaran Barang

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Pemesanan Barang

Tabel 4.1.

(52)

Aktor Sistem

1. Terjadi suatu proses pemesanan mengenai barang yang di tawarkan dari pihak konsumen terhadap produsen dengan ketentuan yang di sepakati oleh kedua belah pihak

2. Terjadi negosiasi barang dan harga dengan pihak PT Sanbe Farma.

3. Jika terjadi kesepakatan maka pelanggan melakukan pengiriman barang dan pembayaran dengan pihak PT Sanbe Farma, jika tidak terjadi kesepakatan maka

pemesanan di anggap gagal

4.1.3. Skenario Use Case Pengecekan stock barang

Aktor : PT Sanbe Farma

(53)

Tabel 4.2.

Skenario Use Case Pengecekan stock barang

Aktor Sistem

1. Jika terjadi kesepakatan antara pelanggan dengan PT Sanbe Farma maka pihak dari PT Sanbe Farma melakukan pengecekan stock barang di bagian gudang

2. Terjadi proses pengecekan barang yang akan di kirim, maka akan terjadi 2 proses.

1. Stock barang yang di pesan oleh pihak pelanggan tersedia.

2. Stock barang yang di pesan oleh pihak pelanggan tidak tersedia atau kurang

(54)

barang yang di pesan tidak tersedia. Maka pihak pelanggan dapat

memutuskan berlanjut atau tidaknya kesepakatan yang dibuat.

4.1.3. Skenario Use Case Pengiriman Barang

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Pengiriman Barang

Tabel 4.3.

Skenario Use Case Pengiriman Barang

Aktor Sistem

1. Setelah terjadi proses pemesanan dan pengecekan stock barang yang sudah di sepakati, maka pihak PT Sanbe Farma akan mengirimkan barang sesuai dengan barang dan tanggal yang telah si sepakati dengan pihak pelanggan.

(55)

surat jalan yang berisikan tanda terima dan bukti pembayaran

4.1.4. Skenario Use Case Penerimaan Barang

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Penerimaan Barang

Tabel 4.4.

Skenario Use Case Penerimaan Barang

Aktor Sistem

1. Setelah tejadi proses pengiriman barang dan barang itu diterima oleh pihak pelanggan maka pihak pelanggan melakukan pengecekan barang yang di kirim oleh pihak PT Sanbe Farma

2. Terjadi proses pengecekan stock barang oleh pihak pelanggan, maka akan terjadi 2 kemungkinan proses:

(56)

Sanbe Farma bahwa barang telah di terima dengan jumlah yang telah di sepakati

2. PIhak pelanggan memberikan konfirmasi bahwa barang telah di terima tetapi adanya kendala-kendala seperti barang sebagian rusak atau barang yang di pesan jumlahnya kurang

3. Jika terjadi proses 1 maka pihak pelanggan akan melanjutkan keproses selanjutnya, jika terjadi proses 2 maka pelanggan akan mengkonfirmasi terlebih dahulu bahwa barang yang di terima mengalami kerusakan atau

(57)

4.1.5. Skenario Use Case Pembayaran Barang

Aktor : Konsumen Skenario : Pembayaran

Tabel 4.5.

Skenario Use Case Pembayaran Barang

Aktor Sistem

(58)

2. Pihak PT Sanbe Farma membuat tanda bukti pembayaran berdasarkan barang dan harga yang telah disepakati

4.1.2.2. Activity Diagram

Activity diagram adalah cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam use case.Berikut adalah Activity diagram yang menggambarkan aktivitas yang terjadi dalam sistem yang sedang berjalan

(59)

mulai

Gambar 4.2 Activity Diagram Sistem yang sedang berjalan

4.1.8. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Melihat dari sistem yang sedang berjalan, bahwa kegiatan dari proses pengiriman tersebut belum terkomputerisasi, sehingga masih terdapat beberapa kebutuhan dari sistem yang belum terpenuhi, sehingga mengharuskan user untuk menggunakan aplikasi lain dalam pengerjaan tugasnya, yaitu diantaranya :

1. Kesulitan untuk melihat data beberapa bulan kebelakang karena banyaknya nota jual beli sehingga menyulitkan dalam pencarian data.

(60)

2. Proses penyimpanan data belum terkomputerisasi sehingga banyak kemungkinan terjadi hilangnya data pengiriman.

3. Proses pengiriman harus dilakukan di lokasi perusahaan sehingga hanya sebagian orang yang mengtahui perusahaan ini saja yang menjadi konsumen.

Setelah melihat beberapa kebutuhan yang belum terpenuhi secara keseluruhan tersebut, dibutuhkan sebuah pengembangan sistem aplikasi yang diharapkan dapat membantu kegiatan dan membuat lebih baik dari sistem yang sedang berjalan.

4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem diperlukan untuk melihat gambaran secara lengkap sistem yang dirancang melalui berbagai diagram UML, sehingga setelah berhasil dirancang akan diimplementasikan kedalam bahasa pemograman sebagai pembangun sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem memiliki dua tujuan utama, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan sistem yang dibutuhkan

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer.

Tujuan kedua lebih condong pada perancangan sistem yang terinci, yakni pembuatan rancangan bangun yang jelas dan lengkap untuk digunakan dalam pembuatan program aplikasi.

(61)

Gambaran umum dari sistem yang diusulkan adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna (user) mengenai sistem informasi berbasis destop, perancangan sistem secara umum juga sudah dapat mengenai komponen sistem informasi yang akan di desain. Penentuan persyaratan sistem dilakukan agar arah perancangan sistem dapat terarah pada sasaran, oleh sebab itu sistem yang dirancang harus memenuhi batasan sistem dimana perancangan sistem ini merupakan kebutuhan fungsional. Implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem di bentuk. Pada tahap perancangan sistem informasi di rancang dengan tujuan sebagai alat komunikasi antara pemakai (user) dengan pembuat program guna mendapatkan sistem aplikasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Dengan adanya pengembangan sistem informasi ini yang berbasiskan desktop, proses transaksi dapat dilakukan dengan efektif yang dapat dilakukan oleh konsumen secara sendiri dan konsumen dapat secara langsung berinteraksi dengan sistem yang disesuaikan dengan kebutuhannya.

(62)

Admin

Mengelola Barang

Mengelola Konsumen

Mengelola Kendaraan

Mengelola Supir

Mengelola Orderan Mengelola Pengiriman

Login

Gambar 4.3 Use Case sistem pemesanan yang diusulkan

4.2.3. Use Case Yang Diusulkan

4.2.3.1. Skenario Use Case Yang Diusulkan

1. Skenario Use Case Mengelola Barang

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Barang

(63)

Skenario Use Case Mengelola Barang

Aktor Sistem

Pilih menu daftar barang

Tampilkan Halaman Daftar barang

Pilih menu Ubah barang

Tampilkan Halaman Ubah Barang

Input data ubah Barang

Validasi inputan ubah barang

Simpan data ubah barang ke database

Tampilkan Halaman Detail barang

Pilih menu Hapus

Validasi hapus barang

Simpan data hapus barang ke database

3. Skenario Use Case Mengelola Konsumen

(64)

Tabel 5.2.

Skenario Use Case Mengelola Konsumen

AKTOR SISTEM

Pilih menu daftar konsumen

Tampilkan hal informasi konsumen

Pilih barang

Validasi terima

Input data barang baru

Validasi tambah

Simpan tambah

4. Skenario Use Case Mengelola Kendaraan

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Kendaraan

Tabel 5.3.

Skenario Use Case Mengelola Kendaraan

(65)

Pilih menu jenis kendaraan

Tampilkan hal jenis kendaraan

Validasi terima

Imput tambah kendaraan

Validasi tambah

Simpan tambah

5. Skenario Use Case Mengelola Supir

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Supir

Tabel 5.4.

Skenario Use Case Mengelola Supir

AKTOR SISTEM

Pilih daftar supir

(66)

Pilih ubah supir

Input data ubah

Validasi ubah

Simpan ubah

Tampil Informasi supir

Tampilkan hal daftar supir

Input data daftar supir baru

Validasi tambah

Simpan tambah

Tampil informasi supir

6. Skenario Use Case Mengelola Order

Aktor : PT Sanbe Farma Skenario : Mengelola Order

Tabel 5.5.

Skenario Use Case Mengelola Order

(67)

Pilih menu daftar order

Tampilkan hal daftar order

Input data tambah

Validasi tambah

Validasi ubah

Simpan ubah

Batal tambah

Pilih ubah order

Input data ubah

Validasi ubah

Simpan

Data order

Tampilan informasi order

7. Skenario Use Case Mengelola Pengiriman

(68)

Tabel 5.6.

Skenario Use Case Mengelola Pengiriman

Aktor Sistem

Pilih daftar menu pengiriman

Tampilan hal daftar pengiriman

Mulai pengiriman

Input data pengiriman

Simpan Pengiriman

Tampilan informasi pengiriman

4.2.3.2. Sequence Diagram yang diusulkan

(69)

: Admin

Pilih menu daftar barang Tampilan hal daftar barang

Pilih ubah barang

Input data ubah Validasi ubah

Simpan ubah Simpan

Gambar 4.4 Sequence Diagram Mengelola barang

(70)

: Admin Mengelolah informasi konsumen Tambah barang konsumen Database konsumen Pilih menu informasi konsumen

Tampilkan hal informasi konsumen Pilih barang

Validasi terima

Input data barang baru

Validasi tambah

Simpan tambah

Simpan

Gambar 4.5 Sequence Diagram Mengelola Konsumen

(71)

: Admin Mengelola jenis kendaraan

Mengelola tambah kendaraan

Database kendaraan

Pilih menu jenis kendaraan Tampilkan hal jenis kendaraan

Validasi terima

Input tambah kendaraan

Validasi tambah

Simpan tambah

Simpan

Gambar 4.6 Sequence Diagram Mengelola Kendaraan

(72)

: Admin Mengola daftar supir Mengola tambah supir Mengola ubah supir Database

Pilih daftar supir

Tampilan hal. daftar supir

Pilih ubah supir

Input data ubah

Validasi ubah

Simpan ubah

Simpan Tampilan informasi supir

PilihTambah supir

Input data daftar supir baru Tampilan Hal. daftar supir

Validasi tambah

Simpan tambah

Simpan Tampilan informasi supir

Gambar 4.7 Sequence Diagram Mengelola supir

(73)

: Admin M engel ol a daftar order M engel ol a tambah order Mengel ol a ubah order M engel ol a detai l order Database

Gambar 4.8 Sequence Diagram Mengelola Order

6. Sequence Diagram Mengelola Pengiriman

: Admin Mengel ol a daftar pengiriman Mengel ol a tambah pengiriman Database Pilih daftar menu pengiriman

Tampilan hal. daftar pengiriman

Mulai pengiriman input data pengiriman

Simpan pengiriman Tampilan informasi pengiriman

Gambar 4.9 Sequence Diagram Mengelola Pengiriman

4.2.3.3. Collaboration diagram yang Diusulkan

(74)

: Admin 1: Pilih menu daftar barang

3: Pilih ubah barang 10: Pilih Hapus

2: Tampilan hal daftar barang 13: Pilih menu tambah barang

15: Input data barang baru

14: Tampilkan hal tambah barang

6: Simpan ubah

Gambar 5.1 Collaboration Diagram Mengelola barang

(75)

Mengelolah informasi

1: Pilih menu informasi barang 3: Pilih barang

2: Tampilkan hal informasi barang

5: Input data barang baru

7: Simpan tambah

5.2 Collaboration Diagram Mengelola Konsumen

3. Collaboration Diagram Mengelola Kendaraan

: Admin

5: Validasi tambah 7: Simpan

1: Pilih menu jenis kendaraan

2: Tampilkan hal jenis kendaraan

4: Input tambah kendaraan

6: Simpan tambah

Gambar 5.3 Collaboration Diagram Mengelola Kendaraan

(76)

: Admin

5: Validasi ubah 7: Simpan

12: Validasi tambah 2: Tampilan hal. daftar supir

9: PilihTambah supir 11: Input data daftar supir baru

10: Tampilan Hal. daftar supir

4: Input data ubah

13: Simpan tambah

6: Simpan ubah 8: Tampilan informasi supir 15: Tampilan informasi supir

Gambar 5.4 Collaboration Diagram Mengelola Supir

5. Collaboration Diagram Mengelola Order

: Admin

1: Pilih menu daftar order 6: Pilih ubah order

2: Tampilan hal. daftar order

7: Input data ubah

Gambar 5.5 Collaboration Diagram Mengelola Order

(77)

: Admi n 1: Pilih daftar menu pengiriman

3: Mulai pengiriman

2: Tampilan hal. daftar pengiriman

4: input data pengiriman

5:

7: Tampilan informasi pengiriman

Gambar 5.6 Collaboration Diagram Mengelola Pengiriman

4.2.3.4. Component Diagram User

Berikut ini Component Diagram yang menggambarkan struktur proses yang terdapat dalam aplikasi Pengiriman PT Sanbe Farma :

Database Logi n

Gambar 5.7 Component Diagram yang diusulkan

(78)

Berikut ini Deployment Diagram yang menggambarkan susunan fisik dan perangkat lunak dalam sistem:

database komputer

server

networking internet

client member

client user

client admin

Gambar 5.8 Deployment Diagram

(79)

4.2.4.1Struktur menu

Login

File

Log off

Data utama

Data Barang

Transaksi

Input PO

Keluar Data Konsumen

Data Supir

Input Pengiriman

Data kendaraan

Gambar 5.9 Form struktur 4.2.4.2Perancangan input

Gambar 6.1 form input Login LOGIN

NAMA USER :

SANDI :

LOGIN BATAL

(80)

4.2.4.3Perancangan output

Gambar 6.2 form input Utama

Gambar 6.3 form input Barang

Halaman Barang

Tambah

Ubah

Kode Barang

Keluar

Cari

Kode barang nama barang

Brg 00001 barang 1

Halaman konsumen

Tambah

Ubah

Nama Konsumen

Cari

Nama konsumen alamat

(81)

Gambar 4.20. Form input Konsumen

Gambar 6.4 form input konsumen

Gambar 6.4 form input supir

Cari

Halaman Kendaraan

Tambah

Ubah

No polisi

Keluar cari

(82)

Gambar 6.4 form input kendaraan

Gambar 6.5 form input kirim

Halaman Kendaraan

Tambah

No Pengiriman

Keluar Cari

DATA MASTER KIRIM

Nokirim tglkirim nosim namakonsumen

DETIL KIRIM

(83)

56

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan dengan tidak terlalu menitik beratkan kepada alur proses dari sistem. Selanjutnya dari hasil analisis ini divisualisasi dan didokumentasiakan dengan UML melalui diagram use case, skenario use case dan aktifitas diagram, pertimbangan diagram tersebut ini karena dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh user.

4.1.1. Skenario Use Case

(84)

1. Sistem Operasi

Sistem operasi yang digunakan dalam menjalankan aplikasi ini adalah

Miscrosoft Windows XP professional (5.1, bulid 2600).digunakannya sistem

operasi ini dikarenakan sistem operasi ini banyak di gunakan oleh para

pengguna komputer tanah air.

2. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman dalam perancangan aplikasi ini menggunakan program

aplikasi delphi, sedangkan program yang digunakan untuk merancang aplikasi

ini adalah Delphi pascal.

3. Database

Media penyimpanan data (database) yang digunakan dalam aplikasi ini adalah

Sql Server.

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus

terpenuhi antara lain :

a. Spesifikasi Hardware untuk Server

1. Processor : Intel Pentium IV atau yang sekelasnya

2. Memori (RAM) : minimal 512 MB

3. Monitor : Resolusi 1024 X 768

(85)

5. Printer sebagai alat untuk mencetak

6. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antar muka.

b. Spesifikasi Hardware untuk client

1. Processor : Intel Pentium atau yang sekelasnya yang mendukung internet.

2. Memori (RAM) : minimal 64 MB

3. Monitor : Resolusi 1024 X 768

4. Hard Disk : minimal 20 GB

5. Mouse, Keyboard dan Monitor sebagai peralatan antar muka.

5.1.4 Implementasi Basis Data

Sebuah basis data atau database, sangat dibutuhkan dalam sebuah sistem

informasi yang terkomputerisasi. Pada sistem pendukung pembelajaran ini dibangun

database demi terciptanya sistem informasi yang terintegrasi. Berikut adalah basis data

menggunakan bahasa Pemprograman Delphi dalam Perancangan Aplikasi Pengiriman di

PT Sanbe Farma :

Create table tbarang (

kode_barang varchar (10) not null primary key auto increment,

nama_barang varchar (50) null,

stok int (4) null,

harga_beli money null,

kode_supplier varchar (10) not null,

kode_pengarang varchar(10)not null)

(86)

kode_konsumen varchar(10)not null primary key auto increment,

nama_supplier varchar (30) null,

alamat varchar (30) null,

no_telpon varchar (20) null)

Create table tsupir (

kode_supir varchar(10)not null primary key auto increment,

nama_supir varchar (30) null)

Create table tkendaraan01 (

No_kendaraan varchar(15)not null primary key auto increment,

Nama_kendaraan datetime null,

Jenis_kendaraan varchar(10)not null)

Create table tpengiriman (

kode_barang varchar (10) not null

no_pembelian varchar (15) not null,

jumlah_beli int (4) null

harga_beli money null)

jumlah_kirim money null)

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Antarmuka dalam sebuah aplikasi adalah hal yang sangat penting, aplikasi

(87)

dilakukan dengan sebuah halaman yang berekstensi pas. Implementasi antarmuka dari

halaman yang dibuat sebagai berikut:

1. Halaman user

Gambar 5.1 Halaman user

Tampilan user untuk awal masuk kehalaman pengiriman.

2. Halaman Utama

Gambar 5.2 Halaman utama

Tampilan diatas merupakan halaman ke dua yang akan muncul saat aplikasi

pertama dibuka.

(88)

Gambar 5.3 Halaman barang

Tampilan ke tiga dari halaman user dan utama, Tampilan ini saat mengelola

barang yang di pesan.

Gambar 5.3.1 Halaman barang

Gambar 5.3.2 Halaman barang

(89)

Gambar 5.4 Halaman konsumen

Tampilan daftar nama konsumen.

Gambar 5.4.1 Halaman konsumen

Gambar 5.4.2 Halaman konsumen

(90)

Gambar 5.5 Halaman supir

Tampilan halaman supir bila konsumen ingin menambah supir atau mengubah

supir.

Gambar 5.5.1 Halaman supir

Gambar 5.5.2 Halaman supir

(91)

Gambar 5.6 Halaman kendaraan

Tampilan halaman ini untuk mengantar barang pengiriman.

Gambar 5.6.1. Halaman kendaraan

Gambar 5.6.2. Halaman kendaraan

(92)

Gambar 5.7 Halaman pengiriman

Tampilan ini saat barang mau dikirim kekonsumen.

Gambar 5.7.1 Halaman pengiriman

(93)

Gambar 5.8 Halaman order

Tampilan order, pemesanan konsumen dan daftar yang dipesan oleh konsumen.

Gambar 5.8.1. Halaman input order

Tampilan daftar barang konsumen.

Gambar

Gambar 2.3. Bagan Sistem Informasi
Gambar 2.5 Metode Prototype
Gambar 2.7 Contoh Class Diagram
Gambar 2.14. RDBMS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 8 terlihat bahwa kemenerusan reflektor hasil PSDM (Gambar 8.c) lebih baik dibanding hasil PSTM (Gambar 8.b) yang ditunjukkan oleh garis warna hijau, biru,

Dari pengertian metode prototype diatas penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode pengembangan sistem dengan prototype, yaitu

penulis akan memberikan beberapa alasan mengapa saya menggunakan metode pengembangna sistem dengan prototype, yaitu dikarenakan saya akan lebih mudah dalam

maksimum beberapa jenis pajak daerah, dan pemberian diskresi penetapan tarif pajak. Penyesuaian berbagai peraturan dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28

Pada materi ikatan kimia nilai peserta mengalami peningkatan dengan menggunakan modelpembelajaran Generatif Learn ing, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurologik atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurologik fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, fokal atau

Sedangkan permasalahan hijab sebagai pakaian wanita, mayoritas ulama mengatakan bahwa wajah dan telapak tangan bukanlah aurat sehingga tidak harus ditutupi di depan publik dan

Berdasarkan hasil percobaan dan analisis statistik bahwa pemberian slurry dengan beberapa komposisi tanah dan air terhadap bibit kakao yang dipindah tanam ke polibag