ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh
Arif Fredianto
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat terlihat bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa masih rendah serta kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran hal ini dikarenakan, pembelajaran IPS belum menggunakan media gambar secara optimal
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro dengan menggunakan Media Gambar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas yang merupakan bentuk proses pengkajian bersiklus yang terdiri dari 4 tahapan yaitu : 1) Perencanaan (Planing) 2) Pelaksanaan (Acting) 3) Pengamatan (Observing) 4) Refleksi ( Reflecting).
Data tentang aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi, kemudian dengan hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui tes yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar yaitu aktivitas belajar siklus I sebesar (58,6%) dengan kriteria ”sedang”, siklus II sebesar (68,2%) kriteria ”tinggi dan siklus III (75,4%) dengan kriteria ”tinggi”. Begitu pula terjadi peningkatan pada hasil belajar siklus I dengan rata-rata (54) dan (10) siswa tuntas dengan persentase (40%), siklus II dengan rata-rata (69) dan (17) siswa tuntas dengan persentase (68%), siklus III rata-rata (74) dan (22) siswa tuntas dengan persentase (88%).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PengertianAktivitas Belajar
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 23&17) aktivitas artinya “kegiatan atau keaktivan”, jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktivitas. Sedangkan belajar
adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah:
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial,
jasmani, budi pekerti dan sikap.
Aktivitas siswa adalah keterlibataan siswa dalam bentuk sikap, perhatian dan
aktivitas pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan
memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut (Kunandar 2010 : 277). Selanjutnyan Rohani
(2004:6) mengungkapkan bahwa belajar yang baik adalah melalui berbagai aktivitas baik
fisik dan psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik aktif dengan anggota badan,
membuat sesuatu, bermain dan bekerja. Aktivitas psikis adalah jimka daya jiwa dan
mental bekerja banyak berfungsi dalam rangka pengajaran.
Sejalan dengan konsep di atas, Sanjaya ( 2006:132) berpendapat bahwa aktivitas
tidak hanya dibatasi oleh aktivitas fisik saja tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis
seperti aktivitas mental.
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator
adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan
apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain,
diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. (Defri 2010 dalam http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktivitas-belajar/diakses tanggal 12-2-2011)
Penilaian aktivitas siswa dalam penelitian ini menggunakan aktivitas persentase dan lembar observasi siswa dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1 . Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa
No Nama
( Sumber: Adaptasi dari suherni 2008: 90)
Aspek aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1.jika siswa tidak mau bekerja 2.kurang aktif bekerja sama.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi kegiatan (guru
dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar berupa aktivitas fisik ataupun mental.
B. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi
melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar) faktor yang mempengaruhi kegiatan
belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun
faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain
yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu
diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan
dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah
mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan
sikap (http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktivitas-belajar/diakses tgl12-02-2011 pukul 11.00).
Hasil belajar adalah suatu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh pelajaran, lazimya ditunjukan dari nilai tes atau nilai yang diberikan
oleh guru (Depdikbud dalam Sesiria 2005:12).
Hasil belajar juga dapat dikatakan sebagai kemampuan keterampilan yang dimiliki
siswa setelah ia mendapatkan aktivitas belajar, hasil belajar merupakan hal yang dapat
dipandang dari dua sisi yaitu siswa dan dari guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
tingkat perkembangan mental berupa kognitif, afektif dan psikomotor yang lebih baik
bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran (Gagne dalam Kosasih 2007:54).
Data tentang hasil belajar diperoleh berdasarkan tes melalui soal yang
teori di atas bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan dan sikap yang dimiliki
siswa akibat proses penyampaian informasi melalui kegiatan belajar.
C.Pengertian Belajar
Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
atau pengalaman James O. whittaker (dalam Djamarah 2000: 12). Sedangkan menurut
Slameto (dalam Djamarah 2000: 12) merumuskan tentang belajar, menurutnya belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan
perilaku siswa dalam pengetahuan, keterampilan, sikap. Artinya tujuan kegiatan belajar
mengajar ialah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar
seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk
dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa.
Sejalan dengan teori di atas belajar menurut Thorndike adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti berfikir, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat
indera, sedangkan respon yaitu rekasi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang
juga dapat berupa pikiran, perasaan atau gerakan/tindakan. Stimulus respon merupakan
upaya secara metodelogis untuk mengaktifkan siswa secara utuh dan menyeluruh baik
pikiran, perasaan dan perilaku (perbuatan) salah satu indikasi siswa terhadap stimulus
yang diterima dari guru. Jadi belajar malalui stimulus respon adalah belajar dengan
menyampaikan pesan secara konkrit yang diberikan oleh guru dan ditangkap dengan indra
siswa (Muchit 2008: 51).
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian proses
kegiatan jiwa raga untuk memproleh ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman
serta perubahan tingkah laku dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotor dan belajar dengan stimulus respon lebih meningkatkan
proses penyerapan materi dengan rangsangan melalui alat peraga atau media yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
D. Pengertian IPS
Pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta
menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek
kehidupan secara terpadu, tujuan pembelajaran IPS yaitu untuk membentuk warga
negara yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupan sendiri ditengah tengah
kekuatan fisik dan sosial yang pada giliranya akan menjadi warga negara yang baik dan
bertanggung jawab (Ishak dkk.1998: 1.37).
IPS lebih menekankan pada bagaimana cara mendidik tentang penerapan Ilmu
Sosial. IPS merupakan disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin ilmu sosial. Tujuan
pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan
suatu disiplin ilmu dan harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional, oleh karena itu
tujuan pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
menguasai ilmu sosial untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan IPS
mengembangkan kompetensi sebagai warga negara yang baik, berarti yang dapat
menjaga keharmonisan hubungan diantara masyarakat sehingga terjalin persatuan dan
berpendapat bahwa IPS mengembangkan keterampilan sosial karena bayak isu sosial
dalam kehidupan sehari-hari, keterampilan sosial hendaknya diimbangi dengan sikap
sosial yang positif.
Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1)
Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. 2) Memiliki
kemampuan dasar antuk berfikir logis dan kritis.3) memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai sosial. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi, hal ini sejalan dengan konsep IPS yang diajarkan di SD (Kurikulum 2006
dalam Supriatna, 2006:22).
IPS SD merupakan salah satu mata plajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa,
fakta,konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui pembelajaran
IPS di SD siswa diarahkan untuk menjadi warga negara yang baik dan cinta damai.
Terdapat ruang lingkup dalam pembelajaran IPS yaitu mencakup hal-hal yang berkenaan
dengan manusia, tempat tinggal dan kehidupanya sebagai anggota masyarakat (Supriatna
2007:7)
Berdasarkan teori di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian
pendidikan IPS adalah sebuah kajian disiplin ilmu sosial yang mempelajari manusia
sebagai anggota masyarakat dan dalam lingkup sosialnya sehingga dapat menjadi warga
negara yang baik.
Kata media berasal dari bahasa latin (medius) berarti “tengah” “perantara” atau “pengantar“.
Medium adalah sebagai perantara yang mengantar informasi antar sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan bahan bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan pesan atau informasi yang bertujuan untuk instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran. Sejalan dengan batasan ini (Hamidojo dalam Arsyad 2007: 4) memberi batasan media sebagai bentuk perantara atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai kepada perantara yang ditinjau Heinick dkk (dalam Arsyad 2007: 4). Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini narasumber seperti guru, tokoh agama, tokoh masyarakat, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus pengertian media adalah proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat alat grafis, photo grafis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Gerlack&Elly dalam Arsyad 2007: 3).
Media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau
media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (dalam Arsyad 2007:15)
dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan dengan lancar dengan hasil
yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara
fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, antara lain terdiri dari: buku,
tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat
merangsang siswa untuk belajar. Nasional Education Assosiation memberikan definisi
media sebagai bentuk bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual dan
peralatanya dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.
Diantara media pendidikan yang ada media gambar adalah media yang paling umum
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah suatu
alat bantu sekaligus sumber belajar yang didalamnya terdapat materi instruksional serta
dapat menggantikan benda yang asli jika tidak bisa dibawa atau ditampilkan untuk
membantu proses penyampaian informasi kepada siswa .
F. Fungsi Media Pembelajaran
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam
media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Menurut Levie & Letz (dalam Arsyad
2007: 16) fungsi media yaitu:
1) Fungsi afektif, media visual terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misal informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 2) Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 3) Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
G. Manfaat Media Pembelajaran
Pemanfaatan media pembelajaran sangatlah penting untuk tujuan dalam pembelajaran
dengan baik, adapaun manfaat media pembelajaran yaitu:
belajar dapat ditingkatkan. 6) Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja. 7) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif (Kemp&Dayton dalam Arsyad 2007: 27).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan fungsi media dan manfaat media
yaitu dapat meningkatkan kenikmatan siswa, memperlancar tujuan pembelajaran,
memahami teks membantu siswa yang lemah, pembelajaran lebih baku dan menarik
serta peran guru lebih kearah positif.
H. Karakteristik Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada umumnya dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis yaitu: a)
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru sekolah dasar untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pembelajaran media visual ini terdiri atas
media yang dapat diproyeksikan dan media yang tidak dapat diproyeksikan. b) Media
audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat
didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan keamauan para siswa
untuk mempelajari bahan ajar. Media audio terdiri atas kaset suara, cd audio dan
program radio penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya
untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek keterampilan
mendengarkan, kelebihan lain yaitu: harganya murah, program mudah diproduksi dan
bervariasi, merangsang partisipasi aktif pendengar melatih daya imajinasi. c) Media
audio visual merupakan kombinasi dari audio dan visual atau media pandang dengar,
media ini paling lengkap dan optimal dalam penyajiannya (Hermawan dkk.2007: 22).
I. Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media hendaknya sangat diperhatikan dalam penggunaan media
objek pengamatan dan kesesuaian materi untuk pembelajaran, adapun pemilihan media
yaitu:
a) Tujuan, hendaknya menunjang tujuan pembelajaran, b) Jika materi yang akan
dipelajari adalah bagian dari benda maka gambar, bagan dan slide dapat digunakan.
Apabila yang dipelajari adalah aspek gerak maka media film atau video akan lebih tepat.
c) Keadaan siswa, media akan lebih efektif digunakan apabila tergantung dari
interindividual antara siswa, misal kalau siswa tergolong tipe auditif /visual siswa yang
tergolong auditif dapat belajar dengan media visual kemudian sebaliknya. d)
Ketersedian, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut
Wilkisom, media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia
ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru. e) Biaya, biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar benar
seimbang dengan hasil yang akan dicapai (Wilkinson dalam Kosasih 2007: 14).
Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa pemilihan media memang sangat penting
mengatakan sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata.
Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara
visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, projector. Media gambar juga merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan
dalam hal bentuk, rupa serta ukuranya relative
Dengan menggunakan media gambar sangatlah bermanfaat bagi siswa yaitu: dalam
membantu mengingat suatu materi yang diaplikasikan kedalam suatu gambar serta
mengingat kejadian kejadian apa saja yang dituangkan dalam gambar, membantu
mempercepat siswa dalam memahami materi pembelajaran IPS, membantu sisiwa dalam
memahami konsep konsep dari materi IPS. Menurut Kosasih (2007: 28) media gambar
juga berfungsi untuk: mengembangkan kemampuan melihat (visual) mengembangkan
imajinasi anak, membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal hal yang
abstrak, atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas.
Dengan demikian pemanfaatan media pembelajaran ada dalam komponen metode
mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan
interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode
mengajar yang dipergunakan guru. Melalui penggunaan media gambar dalam
pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar-mengajar yang
pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah
perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan
pikir atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk dua dimensi.
K. Kriteria Memilih Media Gambar
Kegiatan memilih media gambar merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
keseluruhan proses penggunaan media pembelajaran, maka kita harus mengetahui ciri
dari media gambar, adapun kriteria media gambar adalah sebagai berikut: a) Gambar
yang bagus, menarik, jelas, mudah dimengerti. b) digambar harus penting dan cocok
menggambarkan situasi yang serupa. d) Gambar memiliki kesederhanaan tidak rumit,
tidak sulit dipahami siswa. e) Gambar harus sesuai dengan kecerdasan. f) Ukuran
gambar harus sesuai dengan kebutuhan (Kosasih 2007: 28).
L. Prinsip Umum Penggunaan Media Gambar.
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran hendaknya harus sesuai dengan
tujuan pembelajaran adapun prinsip umum dalam penggunaan media gambar adalah
sebagai berikut:
a) Gambar harus realistis dan digunaakan secara hati-hati, karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit diproes dan dipelajari seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan. b) Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep. c) Warna gambar harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen (Kosasih 2007: 29).
M. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran memudahkan siswa dalam
memahami materi yang diberikan, adapaun kelebihan dan kekurangan media gambar
yaitu:
1. Kelebihan
a) Sifatnya konkret, maksudnya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah. b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua benda/peristiwa dapat dibawa kedalam kelas, dan tidak selalu bisa anak dibawa keobjek tersebut. c)Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang yang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar. d) Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman. e)Gambar harganya murah, mudah didapat serta digunakan.
2. Kelemahan.
a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. c)Ukurannya sangat terbatas kelompok besar (Sadiman dkk.2005: 29).
Penggunaan media gambar pada pembelajaran IPS hendaknyan mengacu kepada
langkah-langkah media gambar dengan tepat agar pembelajaran dapat berjalan dengan
baik dan sistematis adapun langkah-langkahya yaitu:
1. Menentukan dan menganalisis materi pokok yang akan diajarkan dalam pembelajaran
IPS.
2. Menyiapkan media gambar. Pengaplikasian ukuran gambar yang besar dapat lebih
mempengaruhi daya tangkap siswa sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua
siswa.
3. Guru meminta para siswa mengomentari gambar dan siswa yang lain diminta
memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
4. Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media gambar yang telah disiapkan.
5. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan
tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan mata pelajaran IPS (adaptasi
dari Ruminiati 2007: 2-23).
O. Hipotesis Tindakan
“Jika pembelajaran IPS menggunakan media gambar dengan langkah-langkah secara
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan (classroom action research). Hal ini
didasarkan atas masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan
tindak lanjut yang terjadi di lapangan, dan hasilnya akan dikaji dan ditindak lanjuti secara
reflektif, kolaboratif, dan partisipatif, (Suwangsih dalam Muncarno 2001: 21).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani 2007: 1.4).
Prosedur penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
media gambar ini terdiri dari tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, siklus III, yang masing-
masing siklusnya terdiri dari 4 langkah yaitu:
1. Perencanaan (planing) adalah merencanakan program yang akan dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan belajar IPS.
2. Tindakan (action) adalah pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai upaya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar belajar IPS.
3. Pengamatan (observing) adalah pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran
berlangsung.
4. Refleksi (reflection) adalah kegiatan mengkaji dan mempertimbangkan hasil yang
selanjutnya (Wardhani, 2007: 2.4). Adapun siklus dalam penelitian tindakan kelas
tersebut adalah:
Keterangan :
Perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan, tanpa rencana
kegiatan yang dilakukan tidak akan terarah. Dalam rencana mencakup identifikasi
masalah yang menghubungkan gagasan dengan tindakan, melakukan tindakan sebagai
langkah kedua merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Selanjutnya agar tindakan Melakukan
tindakan
Pengamatan Refleksi
Refleksi
Pengamatan
Melakukan tindakan Perencanaan
Dst Siklus I
yang dilakukan dapat terpenuhi kualitasnya (misal apakah sudah sesuai dengan rencana)
kita perlu melakukan pengamatan. Berdasarkan pengamatan ini akan dapat meneruskan
apakah ada hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan
yang diinginkan (Wardani dkk 2007: 2.4).
B. Seting Penelitian ` a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IVA SD Negeri 1
Metro Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 25 siswa yang terdiri dari 11
siswa laki–laki dan 14 siswa perempuan. b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Barat, Kecamatan Metro Barat,
Metro.
c.Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian 6 bulan, mulai tahap persiapan (penyusunan RPP,LKS)
sampai tahap pelaksanaan (pembelajaran di kelas) dan tahap laporan.
d. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahapan ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh
berdasarkan instrument penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode
tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi
terhadap keseluruhan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat
mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara lain:
a. Panduan Observasi, instrumen ini dirancang peneliti dengan berkolaborasi dengan
guru kelas dan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan
aktivitas guru selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
b. Tes hasil belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai hasil
belajar guna mengetahui peningkatan setiap siklusnya berupa soal pilihan ganda.
a. Instrumen Wawancara, instrumen ini digunakan untuk mencari data lewat metode
tanya jawab. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara yang tidak
terstruktur agar peneliti dapat menerima informasi seluas-luasnya mengenai
permaslahan dalam penelitian ini, baik terhadap guru maupun siswa.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, telah dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:
1. Analisis Kualitatif
a. Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
Analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa adalah sebagai
berikut:
a)Persentase diperoleh berdasarkan perhitungan skor mentah yang diperoleh dari keseluruhan aspek yang diamati.
b)Skor yang di peroleh akan diolah ke dalam bentuk nilai persentase
pada setiap pertemuan dan dirata-rata sehingga diperoleh nilai
setiap siklusya.
c) Nilai sktivitas siswa diperoleh dengan rumus:
100
X
SM
R
Keterangan :
N : Nilai yang dicari / yang diharapkan R : Skor mentah yang diperoleh
SM : Skor maksimum ideal
100 : Bilangan tetap ( Adaptasi dari Purwanto, 2008) Tabel 2. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa dan Guru
No Tingkat Keberhasilan Keterangan 1 > 80 % Sangat Tinggi
Data aktivitas guru diperoleh berdasarkan lembar observasi yang mengarah
kepada penggunaan media gambar dan diamati oleh observer di kelas IVA
terhadap guru dalam proses pembelajaran. Perolehan nilai kinerja guru didapat
berdasarkan rumus: SM : Skor maksimum ideal yang diamati 100 : Bilangan tetap.
2. Analisis Kuantitatif
a. Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kuantitas hasil
belajar siswa. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa pada
pembelajaran pendidikan IPS dengan menggunakan media gambar, peneliti
mendeskripsikan dengan menggunakan analisa sederhana yaitu dengan
persentase (%).
Untuk mengetahui cara menghitung ketuntasan klasikal dan ketuntasan
individual dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
a) Nilai Individual
Keterangan :
S : Nilai yang diharapkan
R: Jumlah sekor /item yang dijawab benar N: Skor maksimum dari tes
b) Nilai Klasikal
Nilai rata-rata seluruh siswa dihitung dengan rumus
N
Jumlah semua nilai siswa N : Jumlah siswa
R
S = X 100% =
( Aqib, dkk 2009:41)
c) Indikator Keberhasilan Tindakan
Penerapan menggunakan media gambar dikatakan berhasil jika:
a.Nilai guru meningkat setiap siklusnya.
b.Persentase siswa aktif meningkat setiap siklusnya dan mencapain 75% pada
siklus terakhir.
c. Adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya.
d.Tingkat keberhasilan belajar siswa secara klasikal > 75% atau masuk kriteria
tinggi ( Mulyasa, 2006: 209).
Sedangkan untuk pengolahan data hasil belajar dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik persentase (%). Di mana nilai hasil belajar pada siklus I (X1)
dipersentasekan, kemudian peningkatan nilai hasil belajar pada siklus II (X2)
dipersentasekan dan dibandingkan dengan nilai hasil belajar siklus I dan nilai hasil
belajar pada siklus II akan dipersentasekan dan dibandingkan dengan nilai hasil belajar
pada siklus III (X3). Maka akan terlihat peningkatan hasil belajar siswa antara siklus I, II,
dan III.
Penggunaan analisis kualitatif dan kuantitatif ini dianggap relevan untuk dipakai
dalam penelitian ini, karena sasaran penelitian ini berupa aktivitas dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1
Metro Barat.
g. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang
terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media
pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.
b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
c. Menganalisis materi pokok yang diaplikasikan dalam bentuk media gambar.
d. Menyiapkan media gambar.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah tindakan kelas ini merupakan pelaksanan dari rencana pembelajaran
yang telah disiapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui tentan
pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.
b. Guru menempelkan media gambar di papan tulis dan sebelum
memulai memberikan materi IPS, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan
gambar yang ada.
e. Guru meminta beberapa siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan
siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
f. Guru menjelaskan materi IPS yaitu “Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam”meliputi materi pokok: pantai, laut, sungai, danau, dataran tinggi dan dataran
rendah dengan menjelaskan gambar sehingga dapat dipahami siswa.
g.Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi
yang diberikan guru melalui media gambar.
i. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan
memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi
pelajaran IPS.
3) Tahap Observasi
a. Menganalisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan kesulitan yang
dihadapi siswa dalam proses pembelajara.
b.Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada pembelajaran
IPS IVA.
c. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada
saat penggunan media gambar dalam pembelajaran IPS
4) Tahap Refleksi
a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.
b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran berlangsung.
c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian media gambar yang digunakan dalam
proses pembelajaran.
d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa.
Siklus II
Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam menyusun rencana siklus II.
1. Tahap Perencanaan
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang
terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media
pembelajaran .
b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
c. Menganalisis materi pokok yang diaplikasikan dalam bentuk media gambar.
d. Menyiapkan media gambar.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah tindakan kelas ini merupakan pelaksanan dari rencana
pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal
siswa sebelum materi diberikan.
b. Guru menempelkan media gambar di papan tulis dan sebelum memulai memberikan
materi IPS, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan gambar yang ada.
c. Guru meminta beberapa siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa
yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
d. Guru menjelaskan materi IPS yaitu “Koperasi” meliputi materi pokok: pengertian koperasi, kegiatan koperasi, perbedaan koperasi dengan badan usaha lainya, tujuan,
manfaat dan jenis koperasi, dengan menjelaskan berdasarkan gambar.
e. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang
f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.
g. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan
tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPS.
3. Tahap Observasi
a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IVA.
b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan media gambar dalam pembelajaran IPS.
4. Tahap Refleksi.
a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.
b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran .
c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian media gambar yang digunakan dalam
pembelajaran.
d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa.
Siklus III
Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus III.
Adapun pelaksanaan pada siklus III ini meliputi:
1. Tahap Perencanaan
a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang
terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media
b. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama
pembelajaran berlangsung.
c. Menganalisis materi pokok yang diaplikasikan dalam bentuk media gambar.
d. Menyiapkan media gambar.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah tindakan kelas ini merupakan pelaksanan dari rencana pembelajaran
yang telah disiapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal
siswa sebelum materi diberikan.
b. Guru menempelkan media gambar di papan tulis dan sebelum memulai memberikan
materi IPS, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan gambar yang ada.
c. Guru meminta beberapa siswa mengomentari gambar yang telah dideskripsikan dan
siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
d. Guru menjelaskan materi IPS yaitu “Kemajuan Teknologi di Lingkungan” meliputi materi pokok: perkembangan teknologi, teknologi produksi, teknologi komunikasi
dan teknologi transportasi, dengan memeragakan gambar-gambar sehingga dapat
terlihat jelas oleh semua siswa.
e. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang
diberikan guru melalui media gambar.
f. Guru memberikan pertanyaan sekaligus siswa diberikan kesempatan untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti
g. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan
c. Tahap Observasi
a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada pembelajaran IPS
kelas IVA
b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat
penggunan media gambar dalam pembelajaran IPS.
d. Tahap Refleksi
a. Merefleksikan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan penggunaan
media gambar dalam pembelajaran IPS serta menganalisis temuan dan hasil akhir
penelitian.
b. Mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan siklus I, II dan III untuk
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal 3
menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, selain itu bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertakwa kepada tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi warga negara yang baik, tujuannya untuk mengembangkan
atau mengubah kepribadian dan pola fikir sesorang. Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan proses, cara pembuatan dan mendidik, (Roni
syarif dalam: http ://www.scribd.com/doc/ 24676437 / Definisi-Pendidikan Menurut Para-Ahli). Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan emosional dan sepiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat Bangsa dan Negara. Hal ini sebagaimana yang diharapkan pada
Pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari menelaah dan menganalisis
gejala sosial dan masalah sosial dimasyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan
secara terpadu.( SU Ishack,2001: 1.37)
Pendidikan IPS terdiri dari dua kata yaitu Pendidikan dan IPS, pendidikan
merupakan suatu perbuatan yang di sengaja untuk menjadikan manusia memiliki
kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti.
Menurut Undang-Undang Permen Diknas No 22. Th 2006 tujuan IPS adalah:
1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. 2)
Memililki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis rasa ingin tahu, inquiri,
memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen
dan kesadaran terhadap nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan
berkomunikasi, berkerjasama, berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat
lokal, nasional dan global.
Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan
IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu pendidikan IPS harus mengacu pada
tujuan pendidikan nasional, dengan demikian tujuan IPS adalah mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam menguasai disiplin ilmu sosial untuk mencapai tujuan
pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan observasi pada mata pelajaran IPS yang dilakukan pada kelas IVA
SD Negeri 1 Metro, terlihat bahwa siswa kurang aktif dalam memperhatikan guru serta
siswa kurang tertarik dan termotivasi untuk memahami materi yang dismpaikan, hal ini
berdampak pada hasil belajar IPS yaitu rata-rata 55 belum mencapai Standar Ketuntasan
Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa disebabkan antara lain 1) kurangnya
penggunaan media gambar dalam pembelajaran sehinga rangsangan dan respon dalam
menerima informasi juga kurang.2) pembelajaran didominasi oleh metode yang berpusat
pada guru sehingga siswa cepat jenuh.
Berdasarkan tujuan pembelajaran IPS di SD agar aktivitas dan hasil belajar siswa
meningkat salah satu solusinya adalah menggunakan media gambar dengan tepat dalam
pembelajaran. Karena dengan menggunakan media gambar dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa dan sebagai alat komunikasi untuk penyampaian pesan, sehingga
materi pembelajaran lebih mudah dipahami. Kosasih (2007: 26) menyatakan bahwa
media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan
gambar sebagai sarana pertimbangan mengenai kehidupan sehari-hari, misal yang
menyangkut manusia, peristiwa, benda benda, tempat dan sebagainya. Gambar berfungsi
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau memberi variasi
pada fakta.
Kelebihan dalam menggunakan media gambar adalah dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa, menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang
maupun disimpan menurut kebutuhan, penyajian pesan atau informasi belajar secara
serempak bagi seluruh siswa, mengatasi keterbatasan waktu, ruang, mengontrol arah dan
kecepatan belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini akan difokuskan pada
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa di SD Negeri 1 Metro Barat, Khususnya
dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam Pembelajaran
IPS Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut
:
1.Aktivitas belajar siswa rendah.
2.Penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang kurang optimal.
3.Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
4.Hasil belajar siswa rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah perlu adanya batasan masalah agar penelitian lebih
fokus, masalah yang difokuskan adalah sebagai berikut: “Aktivitas belajar dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat Tahun pelajaran 2010/2011”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1) Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat?
2) Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IVA SD
Negeri 1 Metro Barat dengan menggunakan media gambar.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IVA SD
Negeri 1 Metro Barat dengan menggunakan media gambar.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan memberikan manfaat bagi:
a. Siswa, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar serta pemahaman tentang
manfaat penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS khususnya di kelas IVA
semester II.
b.Guru, dapat memperluas pengetahuan guru IPS mengenai penggunaan media gambar
sehinga dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan
profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas sesuai kurikulum.
c. Sekolah, dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan
mutu pembelajaran sebagai referensi bagi tenaga pendidik di sekolah.
d.Peneliti, dapat menambah pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas agar kelak
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Metro Barat dalam pembelajaran IPS melalui media gambar dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menggunakan media gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IVA
SD Negeri 1 Metro Barat dalam pembelajaran IPS. Rata-rata persent ase aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar (58,6%) dengan kriteria “sedang”, sedangkan siklus II sebesar (68,2%) dengan kriteria “tinggi”, dan siklus III sebesar (75,4%) dengan kategori “tinggi”. Hal ini menunjukan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar (9,6%) dan dari siklus II ke siklus III aktivitas siswa menunjukan peningkatan (7,2%).
2. Menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat dalam menyelesaikan pembelajaran IPS. Rata- rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 63 dengan jumlah siswa tuntas (40%) dan tidak tuntas (60%), siklus II rata-rata sebesar 69 dengan siswa tuntas (68%) dan tidak tuntas (32%) kemudian siklus III sebesar 74 dengan siswa tuntas (88%) dan siswa tidak tuntas (12%).
B. Saran
Dalam rangka perbaikan aktivitas dan hasil belajar IPS khususnya topik yang berhubungan dengan pelajaran IPS di SD maka beberapa rekomendasi dapat disampaikan antara lain:
1. Bagi guru
2. Bagi kepala sekolah.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
ARIF FREDIANTO 0713053005
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR
PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh :
ARIF FREDIANTO
0713053005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukoharjo III Kabupaten Pringsewu pada tanggal 12 Februari 1988,
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Slamet Haryono dan Ibu
Setiawati.
Penulis menjalani proses Pendidikan di TK Dharma Wanita Sukoharjo III diselesaikan
Tahun 1994, SDN 1 Sukoharjo III Tahun 2000, SMPN 1 Sukoharjo III pada Tahun 2003, dan
SMAN 1 Sukoharjo III pada Tahun 2006. Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa Program Studi S1 PGSD Fkip Universitas Lampung
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
DAFTAR ISI
H. Karakteristik Media Pembelajaran ... 15
I. Pemilihan Media Pembelajaran ... 16
J. Media Gambar ... 17
K. Kriteria Dalam Memilih Media Gambar ... 18
L. Prinsip Umum Penggunaan Media Gambar ... 18
M. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 19
N. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar ... 19
O. Hipotesis Tindakan ... 20
g. Langkah-langkah Penelitian ... 28
1.Pembahasan Aktivitas Belajar Siswa ... 76
2.Pembahasan Aktivitas Guru ... 79
3.Pembahasan Hasil Belajar ... 81
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A. Surat Izin Penelitian ... 89
B. Silabus... ..95
C. Rencana Perbaikan Pembelajaran ... 99
D. Lembar Jawaban Siswa ... 122
E. Instrument Penilaian ... 167
F. Media Gambar Penelitian ... 183
DAFTAR PUSTAKA
Andayani. 2009 Pemantapan Kemampuan Profesional.UT Jakarta
Aqib dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB dan TK. Yrama Widya. Bandung.
Arsyad Ashar. 2007. Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Beccary. 2008 dalam http://4wank.wordpress.com/2008/05/16/penggunaan-
media-gambar diakses tanggal 12-2-2011.
Budiono. 2008 dalam http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi- memanfaatkan-media-gambar.html.diakses tanggal 12-2-2011.
Defri 2010 dalam
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktifitas-belajar/diakses tanggal 12-2-2011.
Djamarah Bahri Syaiful. 2000. Psikologi Belajar . Rineka Cipta. Jakarta.
Hermawan dkk. 2007. Media Pembelajaran Sekolah Dasar . UPI PRESS. Bandung.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961162-aktivitas-belajar/diakses tgl12-02-2011 pukul 11.00
Ishaak. Dkk.1998. Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Bahasa, Edisi Ke-3. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Kosasih dan Angkowo. 2007. Optimalisai Media Pembelajaran. PT Grasindo. Jakarta.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru. PT Rajawali Pers. Jakarta.
Muncarno. 2001. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Dalam Soal Cerita Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas
VI Sekolah Dasar. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
M.Muchit Saekhan. 2008. Pembelajaran Kontekstual. RaSAIL Media Group.Semarang
Purwanto. Ngalim. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi. Rosda. Jakarta.
Roni syarif dalam: http://www.scribd.com/doc/24676437/Definisi-Pendidikan Menurut Para-Ahli diakses tanggal 12-2-2011).
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Sadiman dkk. 2005. Media Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sesiria, Rofiana. 2005. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Metematika Melalui Metode Pemecahan Masalah. Skripsi. Universitas Lampug. Bandar Lampung.
Suherni Neni. 2008. Penggunaan Media Kartu Bercerita Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas 5 SD N 2 Kenanga Cirebon. Skripsi Supriatna Nana,dkk. 2007. Pendidikan IPS DI SD. UPI PRESS. Bandung.
Undang-undang Repulik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas. Sinar Grafika. Jakarta.
Undang-Undang Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006. Sinar Grafika. Jakarta
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka. Jakarta.
Wibawa Basuki dan Mukti Farida. 1991/1992. Media Pengajaran. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Siswa dan Guru ... 25
2. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 1 ... 41
3. Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan 2 ... 42
4. Presentase Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... . 43
5. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 1 ... 44
6. Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan 2 ... . 45
7. Persentase Aktivitas Guru Siklus I... 46
8. Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 1... 47
9. Hasil Belajar Siklus I Pertemuan 2 ... . 48
10.Persentase hasil Belajar Siklus I ... . 49
11.Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 ... . 54
12.Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2. ... . 55
13.Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siklus II ... . 56
14.Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 1... . 57
15.Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan 2... ... 58
16.Persentase Aktivitas Guru Siklus II... ... 59
17.Hasil Belajar Siklus II pertemuan 1... . 60
18.Hasil Belajar Sikus II pertemuan 2... ... 61
19.Persentase Hasil Belajar Siklus II... ... 62
20.Aktivitas Belajar Siswa Siklus III Pertemuan 1.. ... 67
21.Aktivitas Belajar Siswa Siklus III Pertemuan 2. ... . 68
22.Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III. ... . 69
23.Aktivitas Guru Siklus III Pertemuan 1 ... . 70
24.Aktivitas Guru Siklus III Pertemuan 2... ... . 71
25.Persentas Aktivitas Guru Siklus III... ... 72
26.Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 1... 73
28.Hasil Belajar Siklus III Pertemuan 2... ... 74
29.Persentase Hasil Belajar Siklus III... ... 75
30.Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siklus I,II,III... ... 77
31.Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I,II,III... ... 79
MOTTO
Menyanyilah seperti tidak ada yang mendengar, menarilah seperti tidak ada yang melihat dan
mencintailah seperti tidak akan terluka
( Mario teguh)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Dra. Asmaul Khair, M.Pd. ...
.
Sekertaris : Drs. A. Sudirman, S.Pd. M.H ...
Penguji : Drs. Siswantoro, M.Pd. . ………...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003.
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Mahasiswa : Arif Fredianto
NPM : 0713053005
Program Studi : S1 PGSD
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lokasi Penelitian : SD Negeri 1 Metro Barat
Dengan ini meyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang peneliti tulis dengan judul “ Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat Tahun Pelajaran 2010/2011” tersebut adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian–bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya dan apabila dikemudian hari ternyata ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Metro, Januari 2012 yang membuat pernyataan,
PERSEMBAHAN
Penelitian tindakan kelas ini saya persembahkan kepada:
1.
Ayahanda yang selalu memberikan contoh kepemimpinan dan kesabaran dalam menghadapi
masalah.
2.
Ibunda tercinta yang menjadi semangatku dalam menyelesaikan perkuliahan semoga
keberhasilan ini dapat memberikan kebahagiaan dan dan kebanggaan baginya.
3.
Kedua saudara kandungku yang senantiasa menantikan keberhasilanku.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Penelitian : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Nama : Arif Fredianto
NPM : 0713053005
Fakultas/Jurusan : KIP/S-1 PGSD UPP Metro
Perguruan Tinggi : Universitas Lampung Lokasi Penelitian : SD Negeri 1 Metro Barat Lama Penelitian : 6 Bulan
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Asmaul Khair, M.Pd. NIP 195209191978032002
Drs. A. Sudirman, S. Pd.,M.H. NIP 1955405051983031003
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
SANWACANA
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik dan
hidayahnya serta inayahnya sehingga skripsi penulis yang berjudul
”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Media
Gambar Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat Tahun Pelajaran 2010/2011”
dapat penulis selesaikan. Skripsi ini sebagai syarat untuk menempuh gelar sarjana Ilmu
Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unila.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Dr. Hi.Darsono M.Pd., selaku Kaprodi S 1 PGSD FKIP Unila.
4. Ibu Dra. Asmaul Khair M.Pd., selaku Ketua Unit Pelaksanaan Program PGSD Metro dan
sekaligus sebagai Pembimbing Utama.
5. Bapak Drs. A. Sudirman S.Pd.,M.H., selaku Pembimbing Kedua atas kesediaanya untuk
memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Drs. Siswantoro M.Pd., selaku dosen dan pembahas.
7. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf Administrasi PGSD Metro.
8. Kepala SD Negeri 1 Metro Barat Ibu Sri Subyakti S.Pd. dan Bapak Dedi Kurniawan S.Pd.
selaku Guru IPS kelas IV A serta Dewan Guru SD Negeri 1 Metro Barat.
9. Listiana Safitri atas segala doa, bantuan, dukungan dan semangatmu, Ashari Pranowo,
Enopri Bayuni, Aris Eka Rasandi, Ahmad Erwan, Ahmad Subhan, Diki Vernando, Dwi
Sugito, Agung Saputra, Dodi Kurniawan, Hendrik Ivanaa, Afritiya A, Disna, Devi Y,
T, Wahyu Wibowo 08, Mas Yana 06, Mas Dharma 06 dan mas Dwi Pras 06, dan seluruh
rekan rekan PGSD angkatan 2007 .
Mudah-mudahan atas segala jasa, petunjuk dan amal baik yang telah diberikan kepada
penulis mendapat imbalan pahala yang sesuai dari Allah SWT. Amiin ya Robal Alamin
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan, akan
tetapi besar harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua
.Amiin.
Metro, Januari 2012
Penulis,