• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD: Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD: Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP

SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD

(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Eka Anistya Rohayati 1106016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Eka Anistya Rohayati, 2015

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP

SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD

(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang)

Oleh

EKA ANISTYA ROHAYATI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©EKA ANISTYA ROHAYATI 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL

(SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD

(Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang)

Eka Anistya Rohayati (2015). Penyampaian materi dan penggunaan media serta penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan ketercapaian belajar yang kurang maksimal. Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan model Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada konsep sifat-sifat cahaya. Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan design Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dalam bentuk Nonequivalent Kontrol Group Design. Instrumen yang digunakan yaitu tes, kuisioner, wawancara, dan lembar isian guru. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Panimbangjaya 6. Sampel penelitian diambil dari dua kelas yaitu kelas V B sebagai kelas eksperimen dan kelas V A sebagai kelas kontrol, dengan jumlah siswa masing-masing kelas 30 orang. Pengolahan data statistik ini menggunakan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows. Hasil pengolahan data pada pretest dan posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yaitu 52,00 dan meningkat pada hasil posttes dengan rerata 77,67. Sedangkan kelas kontrol di dapat hasil pretest yaitu 44,00 dan terjadi peningkatan pada hasil posttest 63,00. Angket posttest juga menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat dari hasil uji t yaitu taraf signifikansi 0,003. Data ini membuktikan model SAVI dapat mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa.

(6)

THE INFLUENCE OF MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL

INTELLECTUAL (SAVI) TOWARD MOTIVATION AND THE

RESULT OF STUDENTS LEARN ON THE CONCEPT OF

CHARACTERISTICS LIGHT IN THE CLASS V IN

ELEMENTARY SCHOOL.

Eka Anistya Rohayati

Sri Wuryastuti

1

Nunu Nuchiyah

2

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan Indonesia Auditory Visual Intellectual (SAVI)” toward motivation and the result of students learn on the concept of characteristics light. The research made by the researcher use experiment method by using design Quasi-Experiment in the form Nonequivalent Control Group Design. The instrument by using test, quistions, interview, and teacher respon. The population in this research is the students V grade in the elemantary school panimbang jaya 6.

The Sample of research token from two class are they B class V grade as experiment class and A class V grade as control class. The total students from one class are 30 people. The data statistical tabulation by using Statistical Package for the Social Science(SPSS) 21.0 for windows.

The result of data tabulation on the pretest and post test from experiment class and control class show the pretest score in the experiment class is 52,00 and increase on the post test with the score 77,67. While control class got score on the pretest is 44,00 and there is increase on the postest 63,00. Post test also swhoe the different that significant between experiment class and control class looked from the test result which significant 0,003. This data give the prove of the SAVI model can be influnece to the motivation and the result of students learning

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

(8)

vi

G. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PENGARUH MODEL SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SD ... 7

A. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 7

B. Model Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) ... 9

C. Motivasi dan Hasil Belajar ... 15

D. Sifat-sifat Cahaya ... 19

E. Kajian Penelitian Terdahulu ... 22

F. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Desain Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Subjek ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 26

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Uji Instrumen Penelitian ... 28

F. Prosedur Penelitian ... 32

(9)

H. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

B. Pembahasan ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran SAVI ... 12

Tabel 2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... 22

Tabel 3.1 Quasi Eksperimen ... 25

Tabel 3.2 Validitas Muka ... 30

Tabel 3.3 Validitas Isi ... 31

Tabel 3.4 Interpretasi N-Gain ... 36

Tabel 3.5 Tingkat Persetujuan Angket Motivasi ... 38

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Kelas Sampel ... 41

Tabel 4.2 Data Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 43

Tabel 4.3 Descriptive Statistic Pretest ... 45

Tabel 4.4 Test of Normality Pretest ... 46

Tabel 4.5 Test Homogeneity of variance (Pretest)... 48

Tabel 4.6 Independent Sample Test (Pretest) ... 49

Tabel 4.7 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 50

Tabel 4.8 Descriptive Statistic Posttest ... 52

Tabel 4.9 Test of Normality Posttest ... 54

Tabel 4.10 Test Homogeneity of variance (Posttest) ... 56

Tabel 4.11 Independent Sample Test (Posttest) ... 57

Tabel 4.12 Perbandingan nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 58

Tabel 4.13 Perbandingan nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.14 Pembagian Kelompok Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.15 Descriptive Statistic Posttest ... 62

Tabel 4.16 Hasil Uji One Way Anova ... 62

Tabel 4.17 N-Gain Kelas Eksperimen ... 63

(11)

Tabel 4.19 Descriptive Statistic N-Gain ... 67

Tabel 4.20 Rata-rata N-Gain Siswa ... 67

Tabel 4.21 Interpretasi N-Gain ... 67

Tabel 4.22 Perbandingan Hasil Skor Angket Eksperimen (Pretest dan Posttest) ... 69

Tabel 4.23 Perbandingan Hasil Skor Angket Kontrol (Pretest dan Posttest) ... 70

Tabel 4.24 Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 71

Tabel 4.25 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ... 72

Tabel 4.26 Uji-T Independent Sample Test Angket (Pretest) ... 73

Tabel 4.27 Uji-T Independent Sample Test Angket (Posttest) ... 75

Tabel 4.28 Tingkat Persetujuan Motivasi Belajar Kelas Eksperimen ... 76

Tabel 4.29 Saya mengerjakan tugas IPA dengan sungguh-sungguh karena ingin mendapat nilai 100 ... 78

Tabel 4.30 Saya selalu giat belajar karena ingin mendapat juara kelas ... 79

Tabel 4.31 Saya senang mempelajari IPA karena belajar mengenal alam dan lingkungan ... 79

Tabel 4.32 Saya malas belajar karena tidak pernah mendapat juara kelas ... 80

Tabel 4.33 Saya selalu asal-asalan dalam mengerjakan tugas IPA ... 80

Tabel 4.34 Saya senang belajar IPA karena guru mengajar dengan menggunakan media gambar dan alat-alat sederhana ... 81

Tabel 4.35 Belajar IPA sangat membosankan karena selalu mendengarkan guru berbicara saja ... 81

Tabel 4.36 Saya senang belajar IPA karena guru menggunakan permainan dalam pembelajaran ... 82

Tabel 4.37 Saya senang belajar IPA karena selalu ada praktek percobaan ... 82

Tabel 4.38 Saya tidak senang praktek percobaan IPA bersama kelompok ... 83

(12)

x

Tabel 4.40 Jika nilai IPA saya jelek, saya tidak mau belajar lagi ... 84

Tabel 4.41 Saya akan merasa puas apabila saya dapat mengerjakan dan menemukan jawabannya sendiri ... 84

Tabel 4.42 Saya tidak akan mengerjakan soal yang sulit ... 85

Tabel 4.43 Apabila saya menemukan soal yang sulit maka saya akan bertanya kepada teman atau guru ... 85

Tabel 4.44 Saya tidak mencontek jawaban teman ... 86

Tabel 4.45 Jika jawaban saya berbeda maka saya akan mengganti jawaban sehingga jawaban saya sama dengan teman ... 86

Tabel 4.46 Saya selalu ragu-ragu dalam menjawab soal IPA ... 87

Tabel 4.47 Saya yakin dapat nilai yang bagus karena tugas dikerjakan dengan sungguh-sungguh ... 87

Tabel 4.48 Saya lebih senang mengerjakan soal yang mudah daripada soal yang Sulit ... 88

Tabel 4.49 Hasil Wawancara dengan siswa ... 89

Tabel 4.50 Daftar Isian Guru ... 90

(13)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ... 43

Diagram 4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ... 43

Diagram 4.3 Q-Q Plot Pretest Kelas Eksperimen ... 46

Diagram 4.4 Q-Q Plot Pretest Kelas Kontrol ... 47

Diagram 4.5 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... 51

Diagram 4.6 Nilai Posttest Kelas Kontrol ... 52

Diagram 4.7 Q-Q Plot Posttest Kelas Eksperimen ... 55

Diagram 4.8 Q-Q Plot Posttest Kelas Kontrol ... 55

Diagram 4.9 N-Gain Kelas Eksperimen ... 65

(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cahaya merambat lurus ... 19

Gambar 2.2 Plastik bening menembus benda bening ... 20

Gambar 2.3 Contoh pemantulan cahaya ... 20

Gambar 2.4 Pemantulan baur (difus) dan Pemantulan teratur ... 21

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

A2 Lembar Kerja Siswa

LAMPIRAN B INSTRUMEN TES

B1 Kisi-Kisi Soal Test Materi Sifat-sifat Cahaya B2 Lembar Validitas Soal Test

B3 Instrument Test B3 Kunci Jawaban Test

LAMPIRAN C INSTRUMEN NON-TEST C1 Kisi-Kisi Angket Motivasi

C2 Lembar Angket Motivasi C3 Pedoman Wawancara C4 Lembar Isian Guru

LAMPIRAN D HASIL JAWABAN SISWA

D1 Contoh Hasil Jawaban Pretest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol D2 Contoh Hasil Jawaban Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol D3 Contoh Jawaban Angket Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol LAMPIRAN E HASIL PENGOLAHAN DATA

E1 Hasil Pretest Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol E2 Hasil SPSS Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol

E3 Hasil SPSS Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol E4 Data dan Hasil Uji Gain

(16)

xiv

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan pondasi yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari tujuan yang dicapai dalam pendidikan nasional. Selaras dengan hal tersebut, dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa “Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Yusnandar, 2012, hlm. 39). Upaya yang dilakukan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Untuk mewujudkan pendidikan nasional yang berkualitas perlu adanya kurikulum yang merupakan pedoman dalam melaksanakan proses pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi tempat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar yang kemudian diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Barlia (2014, hlm. 2) menyatakan bahwa “Sains adalah suatu bentuk pembelajaran dari masalah-masalah yang ditemukan dimanapun di dalam lingkungan kehidupannya sehari-hari.” Sains untuk anak usia sekolah dasar merupakan suatu bentuk pembelajaran tentang lingkungan alaminya.

(18)

2

Eka Anistya Rohayati, 2015

dengan strategi pembelajaran yang hanya bersifat ekspositori. Walaupun pada kenyataannya, kedua jenis strategi tersebut tidak dapat terpisahkan secara tegas. Untuk itu, guru harus kreatif memadukan keduanya dengan mempertimbangkan berbagai komponen pembelajaran yang diperkirakan dapat mempengaruhi proses. Dalam proses pembelajaran modern sekarang ini yang lebih dipentingkan adalah bagaimana mengaktifkan keterlibatan siswa atau peserta didik dalam proses pembelajaran secara mandiri, yaitu melalui kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada penemuan (discovery) dan pencarian (inquiry).

Dalam struktur kurikulum KTSP mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk sekolah dasar, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (Scientific Inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Kemampuan guru sangat penting hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. Proses pendidikan dan hasil belajar yang diperoleh peserta didik bukan hanya ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, serta isi kurikulumnya saja, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru saat mengajar. Guru yang mampu mengelola kelas dengan baik pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi belajar dan hasil belajar siswa agar berada pada tingkat yang optimal.

(19)

3

menghidupkan suasana belajar mengajar sehingga menjadi tidak membosankan bagi para siswanya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2015 di kelas VB SDN Panimbangjaya 6 terlihat masih banyak siswa yang menunjukkan motivasi belajar yang rendah. Hal ini terlihat pada waktu proses pembelajaran IPA sedang berlangsung. Siswa kurang aktif di kelas, banyak yang kurang memperhatikan guru saat proses pembelajaran, kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran, tidak mau bertanya dan terkadang siswa lain menggangu temannya saat belajar. Hal ini disebabkan karena faktor penggunaan media dan penerapkan metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurang menarik perhatian siswa sehingga ketercapaian belajar belum dapat berjalan dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas VB perlu dilakukan perbaikan untuk membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar serta hasil belajarnya.

Salah satu alternatif pembelajaran yang relevan dengan permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI). Model Pembelajaran SAVI adalah model

pembelajaran yang berdasarkan pada pendekatan kontruktivis yang menekankan bahwa belajar harus memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki siswa. Dikatakan kontruktivistik karena bersifat membangun pengetahuan siswa (Riyanto, 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan suatu penelitian mengenai Pengaruh Model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada

Konsep Sifat-Sifat Cahaya di Kelas V SD. Dalam kaitannya dengan hal diatas, agar pengaruh dapat terlihat dengan jelas maka pembelajaran dilakukan di dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Somatis Auditory Visual Intelectual (SAVI) dan kelas kontrol menggunakan pendekatan

(20)

4

Eka Anistya Rohayati, 2015

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi kepada siswa kelas VB SDN Panimbangjaya 6 yang dilakukan peneliti, peneliti menemukan beberapa permasalahan diantaranya :

1. Terdapat kesulitan bagi siswa dalam memahami materi IPA.

2. Keterbatasan pengetahuan guru dalam menggunakan model-model pembelajaran.

3. Media dan metode belajar yang kurang menarik perhatian siswa. 4. Siswa masih kurang termotivasi dalam pembelajaran IPA dilihat dari

kurang kondusifnya suasana belajar di kelas dan kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Dari pemaparan masalah yang ditemukan peneliti, perlu adanya batasan agar penelitian ini dapat dilakukan lebih mendalam. Oleh sebab itu peneliti membatasi masalah yang akan diteliti diantaranya :

1. Fokus penelitian ini adalah Motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN Panimbangjaya 6 Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) pada materi sifat-sifat cahaya.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan pembelajaran konvensional pada konsep sifat-sifat cahaya?

(21)

5

3. Bagaimana motivasi belajar siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran konvensional pada konsep sifat-sifat cahaya? 4. Apakah terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen

yang menggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional? E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan pembelajaran

konvensional pada konsep sifat-sifat cahaya.

2. Mengetahui motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) pada konsep sifat-sifat cahaya.

3. Mengetahui motivasi belajar siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran konvensional pada konsep sifat-sifat cahaya.

4. Mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas eksperimen yang meggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna selain bagi peneliti sendiri juga dapat bermanfaat bagi siswa, guru dan pihak sekolah. Manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi Peneliti

a. Dapat meningkatkan wawasan serta pengalaman bagi peneliti.

b. Dapat membuktikan hasil penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI)

2. Bagi Siswa

(22)

6

Eka Anistya Rohayati, 2015

c. Dapat meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan Model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI).

3. Bagi Guru

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran IPA.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan guru untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

c. Dapat menciptakan interaksi yang menyenangkan dan membangun komunitas belajar yang efektif.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, tersusun dari beberapa bab dan pembahasan yang diantaranya :

1. BAB I Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan juga struktur penulisan. 2. BAB II Kajian Pustaka, yang berisi tentang kajian konsep yang akan

dipakai, kerangka pemikiran dan juga hipotesis.

3. BAB III Metodologi Penelitian, yang terdiri atas lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, pengembangan intrumen, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian, analisis data.

4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang berisi tentang pengolahan dan analisis data yang sudah didapatkan, serta pembahasan dan analisis hasil temuan.

(23)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengaruh perlakuan atau tindakan terhadap tingkah laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila dibandingkan dengan yang tidak diberikan perlakuan.

Menurut Riduwan (2013, hlm. 50) “penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat”. Pada penelitian eksperimen terdapat perlakuan (treatment) sehingga dalam penelitian ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.(Sugiyono, 2013, hlm. 72).

Perlakuan (treatment) yang diberikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) sebagai variabel bebas. Sedangkan

motivasi dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat atau variabel yang diamati peneliti. Pengamatan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada saat sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest).

(24)

25

sebelum treatment tersebut dilakukan. Setelah peneliti menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen barulah diberikan pretest dan posttest yang sama tapi perbedaannya adalah perlakuan (treatment) yang hanya diberikan pada kelompok eksperimen saja. Berikut adalah gambaran desain penelitian :

Tabel 3.1

Desain Quasi Eksperimen

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen Q1 X Q2

Kontrol Q3 - Q4

(Sugiyono, 2012, hlm. 116)

Keterangan : Q1 , Q3 = tes awal (Pretest)

Q2 ,Q4 = tes akhir (Posttest)

X = diberikan perlakuan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI)

Penelitian ini dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VA dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas VB dijadikan sebagia kelas eksperimen. Pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan konvensional, sedangkan pada kelas eksperimen diberikan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI). Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh model atau metode ajar yang diterapkan guru dalam pembelajaran IPA terhadap motivasi dan hasil belajar siswa.

B. Lokasi dan Subjek

(25)

26

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA dan VB SD Negeri Panimbangjaya 6.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 80).

Menurut Riduwan (2013, hlm.54), populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VA dan VB SD Negeri Panimbangjaya 6 yang berjumlah 72 siswa .

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013, hlm. 81). Pengambilan sampel ini menggunakan teknik Probability Sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan (peluang) yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Salah satu caranya dengan menggunakan Random Sampling. Random Sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan cara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2013, hlm. 58). Pada penelitian ini, sampel yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas VA dengan jumlah 30 siswa dan VB dengan jumlah 30 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen dalam penelitian ini berupa instumen tes dan instrument non tes.

(26)

27

Test ini digunakan untuk mengukur pemahaman dan hasil belajar siswa tentang materi yang diajarkan sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan setelah diberikan perlakuan (posttest) dengan menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI). Tes pengetahuan ini terdiri dari 10 soal berupa tes uraian singkat untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam belajar.Penyusunan tes pengetahuan ini, diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal yang mencakup subpokok bahasan, kompetensi dasar, indikator, tingkat kesukaran soal, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi-kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran untuk setiap butir soal.

2. Kuisioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya (Sugiyono, 2013, hlm. 142). Kuisioner ini diberikan untuk mengetahui perbandingan motivasi belajar pada kelas kontrol dan motivasi belajar pada kelas eksperimen.

Instrumen skala sikap ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Kuisioner tersebut meliputi beberapa indikator yaitu mempunyai tujuan yang ingin dicapai dalam belajar (Goals), menunjukan minat siswa terhadap pembelajaran (Value), tidak mudah menyerah dan ulet dalam menghadapi kesulitan (Self-efficacy), Tidak mudah melepas hal yang diyakini (Kontrol Beliefs). Kuisioner ini diberikan kepada siswa kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran berakhir, yakni pada saat pretest dan posttest dilakukan.

(27)

28

yaitu pada nomor 1,2,3,6,8,9,11,13,15,16, dan 19. Sedangkan pernyataan negatif yaitu pada nomor 4,5,7,10,12,14,17,18, dan 20.

Menurut Riduwan (2006, hlm. 39) teknik penentuan skor dalam penelitian ini secara apriori yaitu pernyataan atau pertanyaan yang berarah positif akan mempunyai skor 4 bagi pilihan Sangat Setuju (SS), 3 bagi Setuju (S), 2 bagi Tidak Setuju (TS), 1 bagi Sangat Tidak Setuju (STS). Sedangkan bagi pernyataan atau pertanyaan yang berarah negatif mempunyai skor 1 bagi pilihan Sangat Setuju (SS), 2 bagi Setuju (S), 3 bagi Tidak Setuju (TS), 4 bagi Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Wawancara

“Wawancara atau interview merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak. Karena responden tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan” (Arikunto, 2012, hlm.44). Wawancara ini dilakukan kepada tiga responden yaitu siswa dengan nilai tinggi, sedang dan rendah yang bertujuan untuk memperkuat data dalam mengetahui respon terhadap pelaksanaan pembelajaran serta mencari data yang sulit diamati pada saat pembelajaran berlangsung, yaitu data tentang sikap siswa dalam pembelajaran model SAVI. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis deskriptif sebagai salah satu pertimbangan pengambilan kesimpulan. Wawancara siswa dilakukan terhadap beberapa perwakilan siswa dari kelas eksperimen masing-masing satu dari kelompok tinggi, sedang dan rendah. 4. Lembar Isian Guru

Daftar isian untuk guru adalah instrumen non-tes yang digunakan untuk mengungkapkan respon guru terhadap pembelajaran IPA menggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI).

E. Uji Instrumen Penelitian

(28)

29

dengan tujuan yang dibuat serta sejauh mana suatu tes mampu menghasilkan skor-skor secara konsisten.

Angket motivasi ini terdapat empat kategori yaitu SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, dan STS = Sangat Tidak Setuju. Bobot yang dinilai pada setiap item angket ini yaitu SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1 untuk pernyataan positif dan SS = 1, S = 2, TS = 3, dan STS = 4 untuk pernyataan negatif .

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid mempunyai validitas rendah. (Arikunto, 2010, hlm. 221).

Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu tes mengukur sampel materi pelajaran dan atau perubahan prilaku hasil belajar secara tepat.

a. Validitas tes

Kriteria yang mendasar dari suatu tes yang tangguh adalah tes tersebut dapat mengukur hasil-hasil yang konsisten dengan tujuannya. Untuk mengetahui validitas isi, dilakukan dengan berdasarkan atas pertimbangan (judgement) dari para ahli, atau orang yang dianggap ahli dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing. Pada penelitian ini validitas soal dinilai oleh validator yang merupakan dosen pembimbing yaitu Dra.Sri Wuryastuti, M.Pd sebagai dosen pembimbing I.

1) Validitas Muka

(29)

30

memenuhi kriteria validitas muka, yakni apabila butir soal tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional.

Tabel 3.2 Validitas Muka No.

Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan.

1 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

10 1 Sudah cukup jelas dan sesuai dengan

ketentuan kisi-kisi soal. Serang, Maret 2015

Validator,

Dra Sri Wuryastuti, M.Pd NIP. 19580614 198603 2 002

2) Validitas Isi

(30)

31

soal tersebut, serta memberikan saran/perbaikan pada kolom dalam lembaran format yang telah disediakan. Akan tetapi soal tersebut dikatakan valid secara isi jika butir soal tersebut telah sesuai dengan:

a) Materi pokok yang diberikan b) Indikator pencapaian hasil belajar c) Aspek kemampuan pemahaman IPA d) Tingkat kesukaran untuk siswa kelas V SD

Tabel 3.3 Validitas Isi No.

Soal

Valid (1) atau

Tidak Valid (0) Komentar dan Saran Perbaikan.

1 1 Sudah sesuai dengan sifat-sifat

cahaya

2 1 Sudah sesuai dengan materi

3 1 Sudah sesuai dengan materi, jawaban

yang disediankan hanya satu

4 1 Sudah sesuai dengan materi, jawaban

yang disediankan hanya satu

5 1 Sudah sesuai dengan kisi-kisi soal

6 1 Sudah sesuai dengan isi materi

7 1 Sudah cukup baik

8 1 Sudah sesuai dengan indikatornya

9 1 Sudah sesuai dan cukup baik

10 1 Sudah sesuai dengan materi

Serang, Maret 2015 Validator,

(31)

32

dalam satu soal. Maka, atas hasil pertimbangan tersebut untuk soal-soal yang masih salah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator, sehingga soal menjadi valid.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai berikut sebagai berikut :

1. Tahap Awal

Pada tahap awal, tanggal 21 Februari 2015 peneliti melakukan proses perizinan ke pihak sekolah melalui kepala sekolah untuk meminta izin mengadakan penelitian di SD Negeri Panimbangjaya 6 dengan dilengkapi surat observasi atau surat izin mengadakan penelitian di SD tersebut. Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti bertemu dengan guru kelas V (lima) dan melakukan diskusi mengenai kegiatan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya, selanjutnya peneliti meminta data siswa kelas VA dan VB serta meminta saran untuk memilih kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pada tanggal 23 Februari 2015 peneliti melakukan observasi awal untuk melihat proses kegiatan belajar mengajar guru di kelas VA pada jam pelajaran pertama dan VB pada jam pelajaran selanjutnya setelah istirahat. Dari hasil pengamatan di kelas tersebut, ditemukan beberapa masalah yang akan peneliti ambil untuk bahan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, sebelum melaksanakan pembelajaran peneliti menyusun rencana pembelajaran yang terdiri dari silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan instrumen penelitian yang dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Setelah mendapatkan perbaikan dari dosen pembimbing barulah peneliti melaksanakan penelitian sesuai jadwal yang telah disepakati dengan guru kelas V.

(32)

33

kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Kemudian pada tanggal 12 dan 26 Maret 2015, peneliti melakukan simulasi mengajar kedua di kelas eksperimen dengan melakukan treatment menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Pada saat peneliti melakukan simulasi mengajar, guru sebagai pengamat mengisi lembar isian guru untuk mengetahui respon terhadap model pembelajaran yang peneliti gunakan yaitu Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI). Pada tanggal 28 Maret 2015, peneliti mengadakan tes akhir (posttest) berupa soal tes dan angket yang sama pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah pelaksanaan posttest selesai, kemudian dilanjutkan dengan melakukan wawancara kepada siswa. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, peneliti mengolah data, menganalisis dan menguji hipotesis penelitian.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir, peneliti dapat menjawab rumusan masalah dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian serta membuat laporan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tes, dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) proses pembelajaran terhadap kedua kelompok baik eksperimen maupun kontrol. Namun waktu pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pada masing-masing kelas.

2. Kuisioner (angket) diisi oleh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Angket ini diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran selesai dilaksanakan.

3. Wawancara dilakukan terhadap tiga siswa pada kelas eksperimen yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelompok rendah, sedang dan tinggi.

(33)

34

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Tes a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji kecocokan χ² (Chi-kuadrat) sebagai berikut (Riduwan, 2013, hlm. 132) :

χ2=

( )²

Keterangan :

=frekuensi yang diamati = frekuensi yang diharapkan

= banyak kelas

= −3 , derajat kebebasan (k = banyak kelas) χ2 akan dibandingkan dengan 2 atau

( )

2 dengan α

adalah taraf signifikan 0,01

Apabila menggunakan bantuan program Software SPSS Statistic 21.0 for windows, maka uji normalitas data yang digunakan yaitu Uji

Shapiro-Wilk.

b). Uji Homogenitas Variansi

(34)

35

Setelah memperoleh nilai � kemudian bandingkan antara � dengan � dengan db pembilang : n-1 (untuk variansi terbesar) dan

dbpenyebut n-1 (untuk variansi terkecil). Dengan kriteria pengujian :

Jika Fhitung < Ftabel maka varians homogen Jika Fhitung > Ftabel maka varians tidak homogen.

Apabila menggunakan bantuan program Software SPSS Statistic 21.0 for windows, maka uji homogenitas data yang digunakan yaitu Uji Levene’s (Levene’s Test).

c). Uji Hipotesis

Uji t dua sampel bertujuan untuk membandingkan (membedakan) apakah kedua data sama atau berbeda. Uji t dilakukan apabila data yang diperoleh berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama atau homogen. Langkah-langkah uji t (Riduwan, 2006, hlm. 207) :

a. Buatlah Ha dan Ho dalam uraian kalimat b. Buatlah Ha dan Ho dalam model statistik c. Mencari t hitung

d. Tentukan taraf signifikasinya,

e. Bandingkan antara t hitung dengan t tabel kemudian buat kesimpulan.

Apabila menghitung uji t secara manual, sebelum mencari thitung harus

mencari nilai S dengan rumus :

(35)

36

Setelah nilai S didapat, kemudian mencari nilai t hitung dengan statistik

uji :

Apabila menggunakan bantuan program software SPSS Statistic 21.0 for windows maka langkah untuk uji rata-rata (Uji t) yang dilakukakan adalah

Compare Means-Independent Sample T Test.

d). Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa selama penelitian ini. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan rumus :

Interpretasi gain ternormalisasi tersebut disajikan dalam bentuk klasifikasi seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

2. Analisis Data Angket

(36)

37

selanjutnya akan dianalisis hasilnya oleh peneliti. Data angket yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Analisis Data Angket

Analisis data angket dilakukan dengan statistic deskriptif dan uji t. Hasil analisis data dilakukan untuk menelaah dan mendapatkan gambaran data dari hasil kuisioner yang didapat seperti jumlah, rata-rata, dan standar deviasinya.

Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji t dua sampel ini tergolong uji perbandingan (uji komparatif). Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel).

Uji hipotesis dua rata-rata atau uji-t pada penelitian kali ini menggunakan program SPSS 21.0 for windows. Dimana untuk data pretest yang diuji merupakan kesamaan rata-rata dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan untuk data posttest yang diuji merupakan perbedaan dua rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah angket tersebut dianalisis melalui uji deskriptif dan uji t, langkah selanjutnya memaparkan setiap pernyataan dengan langkah sebagai berikut :

a. Setiap butir kuisioner yang terkumpul kemudian dihitung menggunakan cara apriori.

b. Siswa yang mengikuti tes sikap ada 60 siswa yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan jumlah siswa 30 orang/kelas.

c. Rata-rata skor dari keseluruhan jumlah siswa dihitung, cara ini bertujuan untuk mengetahui letak sikap siswa secara umum.

d. Rata-rata jumlah siswa yang menjawab SS, S, TS,atau STS dihitung, cara ini bertujuan mengungkap kecendrungan pilihan siswa secara umum.

(37)

38

Sifat soal positif = 4n1+3n2+2n3+1n4

Jumlah Responden x 4 x 100% Sifat soal negatif = 1n1+2n2+3n3+4n4

Jumlah Responden x 4 x 100%

e. Tingkat persetujuan siswa untuk masing-masing item dihitung. Data ini akan mengungkapkan kecendrungan persetujuan siswa secara umum. Cara menentukan tingkat persetujuan adalah sebagai berikut:

Tingkat Persetujuan = 4 1+ 3 2+ 2 3+1 4

� x 100 %

Keterangan :

n1 = banyaknya siswa yang menjawab skor 4

n2 = banyaknya siswa yang menjawab skor 3

n3 = banyaknya siswa yang menjawab skor 2

n4 = banyaknya siswa yang menjawab skor 1

Setelah diketahui tingkat persetujuannya barulah digolongkan dalam beberapa kriteria untuk mengetahui seberapa kuat tingkat persetujuan siswa terhadap pernyataan yang ada dalam angket. Berikut ini kriteria tingkat persetujuan angket. (Riduwan, 2013, hlm. 89)

Tabel 3.5

3. Analisis Data Hasil Wawancara

(38)

39

(39)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data-data yang diperoleh kemudian di analisis pada bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah ;

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan pada hasil analisis soal dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 21 didapat data hasil rata-rata skor pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dibuktikan pada tabel uji t (uji hipotesis), taraf signifikasinya 0,013 yang berarti bahwa taraf signifikasi pada uji t kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.

2. Motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen sebelum dan sesudah menggunakan model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) terlihat meningkat karena dilihat dari perbandingan rata-rata skor yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan.

3. Motivasi belajar siswa pada kelas kontrol sebelum dan sesudah menggunakan pembelajaran konvensional terlihat meningkat tetapi tidak terlalu signifikan. Hal ini berdasarkan pada hasil nilai rata-rata angket yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan motivasi sesudah dilakukan posttest.

(40)

98

dengan uji t (uji hipotesis) yang menyatakan bahwa taraf signifikansi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mencapai 0,000. Taraf signifikansi tersebut kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu perbedaan ini juga dibuktikan dari hasil rata-rata skor angket, nilai maksimal, nilai minimal serta standar deviasi yang menunjukkan bahwa perolehan nilai pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol.

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah dipaparkan, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, peneliti mengemukakan pendapat atau saran yang sifatnya dapat membangun dan menjadi bahan pertimbangan untuk proses pembelajaran lainnya. Berikut ini saran-saran yang dikemukan peneliti yaitu:

1. Bagi Guru

Pembelajaran dengan model Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga penggunaan alokasi waktu harus diperhitungkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) dapat digunakan sebagai salah satu inovasi dalam

pembelajaran IPA karena dengan model pembelajaran Somatic Auditory Visual Intellectual (SAVI) ini siswa dapat terlibat secara aktif dan dapat

menimbulkan motivasi belajar sehingga siswa dapat lebih memahami apa yang tengah dipelajari. Selain itu pula dapat digunakan alat peraga yang menarik dan mendukung materi yang akan disampaikan sehingga membuat siswa menjadi lebih antusias belajar.

2. Peneliti Selanjutnya

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta.

Barlia, L. (2014). Teori Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Subang : Royyan Press.

Halim, A. (2014). Penggunaan Model Somatic Auditory Visual Intelectual (SAVI) untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA ( Studi Quasi Eksperimen di Kelas VB SD Negeri Curug Kecamatan Curug Kota Serang). Skripsi pada FKIP Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang. Tidak diterbitkan.

Hamdu, G. (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). [Online], vol 12 (1), 6 halaman. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/html [2015]. Diakses pada tanggal 10 Februari 2015.

Maliki, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Prasetyo, Z. (2013). Konsep Dasar IPA. Bahan Ajar Pemantapan Penguasaan Materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia : [online]

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Zuhdan%20Kun%20Prasetyo %PPG%IPA.pdf. Diakses pada 09 Februari 2015.

Rahmani, A. (2012). The Accelerated Learning Handbook – Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan (Dave Meier. Terjemahan). Bandung: Kaifa.

Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

(42)

Eka Anistya Rohayati, 2015

Sapriati, A. dkk. (2011). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Sugihartina, J. (2011). Pengaruh Pendekatan SAVI ( Somatis Auditori Visual Intelektual ) dengan Metode Polya terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP. Skripsi pada FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Tidak diterbitkan.

Sujana, A. (2009). Peta Concept (Concept Map) dalam Pembelajaran Sains : Study pada Kelas V Sekolah Dasar (SD). Jurnal Pendidikan Dasar. 12, hlm 3-5. Supriadi. (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD

melalui Pembelajaran Inquiry Based Learning. Serang: UPI Serang.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Takari, E. (2009). Pembelajaran IPA dengan SAVI dan Kontekstual. Sumedang : PT Ganesindo.

Uno, H. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Yamin, M. (2012). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat : Referensi

(GP Press Group).

Gambar

Gambar 2.1 Cahaya merambat lurus  .......................................................................
Tabel 3.1 Desain Quasi Eksperimen
Tabel 3.2 Validitas Muka
Tabel 3.3 Validitas Isi
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dan kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.. Semoga skripsi

Fungsi tersebut menjadi penting, mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengikuti pendidikan pra-sekolah memperlihatkan prestasi belajar yang lebih

Berdasarkan paparan di atas, maka umat Islam yang menghendaki pemberlakuan ekonomi Syariah sebagai hukum positif juga harus mengupayakan politik hukum melalui legilasi

Sasaran dalam asuhan comtinue of care ini adalah Ny “M” GII P10001 32 minggu dengan Kurang Energi Kronis di BPM Minarti Amd.Keb Desa Trawasan Kecamatan Sumobito

The First International Conference on Green Computing (ICGC 2010) is an event organized by the Department of Electrical Engineering and Information Technology, Faculty of

Kemudian pada perkembangannya terjadi evaluasi terhadap program-program CD yang ditandai juga dengan perubahan manajemen perusahaan (Caltex menjadi Chevron) serta

Pada gambar 14 dan gambar 15, dapat dilihat bahwa semakin besar pembebanan yang diberikan pada evaporator Low Stage menggunakan electric heater maka kurva tingkat

Aliran bit dan rekonstruksi sinyal ucapan menghasilkan sinyal rekonstruksi yang paling buruk pada kondisi kanal AWGN dengan SNR = 10 dB (plot hasil rekonstruksi