• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan Framework Pmapper

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan Framework Pmapper"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER

AMALIA RAHMAWATI

G64103020

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER

AMALIA RAHMAWATI

G64103020

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ABSTRAK

AMALIA RAHMAWATI. Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Framework Pmapper. Dibimbing oleh SUGI GURITMAN dan HARI AGUNG.

Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Kedeputian Penginderaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang penginderaan jauh, diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan data satelit, dan penyajian informasi sumber daya alam sehingga dapat digunakan untuk menunjang peningkatan produksi seperti: pertanian, kehutanan, perikanan, tata kota dan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Data (INSLAHTA) merupakan salah satu bagian dari Kedeputian Penginderaan Jauh Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. Pada bagian ini menangani pembuatan informasi tentang sumber daya alam mulai dari data mentah sampai menjadi informasi yang bermanfaat. Sistem pemetaan berbasis web yang ada di Inslahta-LAPAN sekarang ini bersifat statis, karena penyajian sistem pemetaan berbasis web terbatas pada scene-scene sehingga pengguna dalam melakukan proses pencarian informasi sumber daya alam belum mampu mendukung pencarian secara detail.

(4)

Judul

: Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam

dengan Menggunakan

Framework

Pmapper

Nama

: Amalia Rahmawati

NRP

:

G64103020

Menyetujui:

Pembimbing I,

Dr. Sugi Guritman

NIP 131999582

Pembimbing II,

Hari Agung, S.Kom., M.Si.

NIP 132311918

Mengetahui:

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS

NIP 131473999

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1985 dari Ayah Hidayat dan Ibu Sri Susana. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Tahun 2003 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 39 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis memasuki pendidikan tinggi di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

(6)

PRAKATA

Alhamdulillah wa syukurillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat, kasih sayang, hidayah, dan cinta-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam selalu buat Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam beserta seluruh sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Penelitian kali ini memilih topik Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan Framework Pmapper.

Penulis sampaikan terima kasih yang tiada berhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama melakukan penelitian ini. Khususnya kepada Bapak Dr. Sugi Guritman sebagai Pembimbing I dan Bapak Hari Agung, S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing II, serta Bapak Sarno, M.T sebagai pembimbing di Instansi LAPAN yang telah memberikan begitu banyak masukan, bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga. Juga kepada Bapak Dewis S.Kom. sebagai Penguji dalam penelitian ini. Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1 Ibu, Ayah, Kakak-kakak, dan adik tercinta atas segala kasih sayang, doa, dan dukungan yang telah diberikan.

2 Tim database INSLAHTA LAPAN, Mbak Sinta, Mbak Nisa, Mas Anto, Mas Dono, Pak Soko, atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis.

3 Dona Wirawan yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta semangat. 4 Linda, Anti, Iren, Eno atas kebersamaan selama di Ilkom.

5 Teman-temanku di Ilmu Komputer 40, Mbak Arum, Yustin, Gibtha, Sofi, Ocha, Chita, Nanik, Meynar, Abet, Diku, Pandi, Jemi, Galan, dan sahabatku Ami, Icha serta teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan, motivasi, kebersamaan, serta semangat kepada penulis.

6 Departemen Ilmu Komputer, Bapak/Ibu dosen dan Staf yang telah begitu banyak membantu baik selama pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya.

7 Instalasi Pengolahan Data Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaan penelitian yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Juli 2007

(7)
(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang...1

Tujuan ...1

Ruang Lingkup ...1

Manfaat Penelitian...1

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis...1

Web Mapping...2

Evolusi Web Mapping...2

Mapserver ...2

Pmapper ...3

PostgreSQL...3

PostGIS ...3

Three Tier Architecture...3

Rekayasa Web (Web Engineering) ...4

Formulasi ...4

Perencanaan ...5

Analisis ...5

Perancangan...5

Pembuatan Halaman dan Pengujian...5

Evaluasi ...5

METODE PENELITIAN Formulasi ...5

Perencanaan ...5

Analisis ...5

Perancangan...6

Pembuatan Halaman dan Pengujian...6

Evaluasi...6

HASIL DAN PEMBAHASAN Formulasi ...6

Perencanaan ...6

Analisis ...7

Perancangan...7

Perancangan Isi...7

Perancangan Basis Data ...8

Perancangan Arsitektur ...9

Perancangan Masukan...9

Perancangan Keluaran...9

Perancangan Navigasi ...9

Perancangan Antarmuka ...10

Penggunaan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ...10

Pembuatan Halaman...11

Pengujian ...11

(9)

vii

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ...13

Saran ...13

DAFTAR PUSTAKA ...13

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi

spasial sumber daya alam ...8

2 Basis data Sulawesi, Maluku, Jawa sistem informasi spasial sumber daya alam...9

3 Hasil kuisioner usability...11

4 Hasil kuisioner functionality...12

5 Hasil kuisioner reliability...12

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Evolusi web mapping (Peng ZR dan Ming HT 2003)...2

2 Three Tier Architecture (wikipedia) ...4

3 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001)...4

4 Diagram konteks sistem ...7

5 Arsitektur sistem ...7

6 Struktur network...9

7 Desain navigasi sistem ...10

8 Grafik hasil kuisioner faktor usability...12

9 Grafik hasil kuisioner faktor functionality...12

10 Grafik hasil kuisioner faktor reliability...12

11 Grafik hasil kuisioner total...12

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Gambaran sistem lama ...15

2 Diagram hirarki sistem...17

3 STD (State Transition Diagram) halaman utama ...19

4 DFD Level 1 sistem informasi spasial sumber daya alam ...20

5 Struktur basis data sistem informasi spasial sumber daya alam ...21

6 Halaman utama...25

7 Halaman tentang situs ...26

8 Halaman sejarah ...26

9 Halaman hubungi kami ...27

10 Halaman links...27

11 Halaman peta Indonesia ...28

12 Halaman peta Sumatera...28

(11)

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER

AMALIA RAHMAWATI

G64103020

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER

AMALIA RAHMAWATI

G64103020

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(13)

ABSTRAK

AMALIA RAHMAWATI. Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Framework Pmapper. Dibimbing oleh SUGI GURITMAN dan HARI AGUNG.

Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Kedeputian Penginderaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang penginderaan jauh, diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan data satelit, dan penyajian informasi sumber daya alam sehingga dapat digunakan untuk menunjang peningkatan produksi seperti: pertanian, kehutanan, perikanan, tata kota dan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Data (INSLAHTA) merupakan salah satu bagian dari Kedeputian Penginderaan Jauh Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. Pada bagian ini menangani pembuatan informasi tentang sumber daya alam mulai dari data mentah sampai menjadi informasi yang bermanfaat. Sistem pemetaan berbasis web yang ada di Inslahta-LAPAN sekarang ini bersifat statis, karena penyajian sistem pemetaan berbasis web terbatas pada scene-scene sehingga pengguna dalam melakukan proses pencarian informasi sumber daya alam belum mampu mendukung pencarian secara detail.

(14)

Judul

: Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam

dengan Menggunakan

Framework

Pmapper

Nama

: Amalia Rahmawati

NRP

:

G64103020

Menyetujui:

Pembimbing I,

Dr. Sugi Guritman

NIP 131999582

Pembimbing II,

Hari Agung, S.Kom., M.Si.

NIP 132311918

Mengetahui:

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS

NIP 131473999

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 22 Juni 1985 dari Ayah Hidayat dan Ibu Sri Susana. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Tahun 2003 menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 39 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis memasuki pendidikan tinggi di Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB).

(16)

PRAKATA

Alhamdulillah wa syukurillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat, kasih sayang, hidayah, dan cinta-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Shalawat serta salam selalu buat Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasallam beserta seluruh sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Penelitian kali ini memilih topik Penyajian Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan Framework Pmapper.

Penulis sampaikan terima kasih yang tiada berhingga kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan pengalaman yang menyenangkan selama melakukan penelitian ini. Khususnya kepada Bapak Dr. Sugi Guritman sebagai Pembimbing I dan Bapak Hari Agung, S.Kom, M.Si sebagai Pembimbing II, serta Bapak Sarno, M.T sebagai pembimbing di Instansi LAPAN yang telah memberikan begitu banyak masukan, bimbingan dan pelajaran yang begitu berharga. Juga kepada Bapak Dewis S.Kom. sebagai Penguji dalam penelitian ini. Selanjutnya penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1 Ibu, Ayah, Kakak-kakak, dan adik tercinta atas segala kasih sayang, doa, dan dukungan yang telah diberikan.

2 Tim database INSLAHTA LAPAN, Mbak Sinta, Mbak Nisa, Mas Anto, Mas Dono, Pak Soko, atas segala bantuan dan dukungan kepada penulis.

3 Dona Wirawan yang selalu memberikan dukungan, motivasi serta semangat. 4 Linda, Anti, Iren, Eno atas kebersamaan selama di Ilkom.

5 Teman-temanku di Ilmu Komputer 40, Mbak Arum, Yustin, Gibtha, Sofi, Ocha, Chita, Nanik, Meynar, Abet, Diku, Pandi, Jemi, Galan, dan sahabatku Ami, Icha serta teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas bantuan, motivasi, kebersamaan, serta semangat kepada penulis.

6 Departemen Ilmu Komputer, Bapak/Ibu dosen dan Staf yang telah begitu banyak membantu baik selama pelaksanaan skripsi ini maupun sebelumnya.

7 Instalasi Pengolahan Data Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Dan semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaan penelitian yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, terima kasih.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Juli 2007

(17)
(18)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang...1

Tujuan ...1

Ruang Lingkup ...1

Manfaat Penelitian...1

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis...1

Web Mapping...2

Evolusi Web Mapping...2

Mapserver ...2

Pmapper ...3

PostgreSQL...3

PostGIS ...3

Three Tier Architecture...3

Rekayasa Web (Web Engineering) ...4

Formulasi ...4

Perencanaan ...5

Analisis ...5

Perancangan...5

Pembuatan Halaman dan Pengujian...5

Evaluasi ...5

METODE PENELITIAN Formulasi ...5

Perencanaan ...5

Analisis ...5

Perancangan...6

Pembuatan Halaman dan Pengujian...6

Evaluasi...6

HASIL DAN PEMBAHASAN Formulasi ...6

Perencanaan ...6

Analisis ...7

Perancangan...7

Perancangan Isi...7

Perancangan Basis Data ...8

Perancangan Arsitektur ...9

Perancangan Masukan...9

Perancangan Keluaran...9

Perancangan Navigasi ...9

Perancangan Antarmuka ...10

Penggunaan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ...10

Pembuatan Halaman...11

Pengujian ...11

(19)

vii

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ...13

Saran ...13

DAFTAR PUSTAKA ...13

(20)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi

spasial sumber daya alam ...8

2 Basis data Sulawesi, Maluku, Jawa sistem informasi spasial sumber daya alam...9

3 Hasil kuisioner usability...11

4 Hasil kuisioner functionality...12

5 Hasil kuisioner reliability...12

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Evolusi web mapping (Peng ZR dan Ming HT 2003)...2

2 Three Tier Architecture (wikipedia) ...4

3 Tahapan rekayasa web (Pressman 2001)...4

4 Diagram konteks sistem ...7

5 Arsitektur sistem ...7

6 Struktur network...9

7 Desain navigasi sistem ...10

8 Grafik hasil kuisioner faktor usability...12

9 Grafik hasil kuisioner faktor functionality...12

10 Grafik hasil kuisioner faktor reliability...12

11 Grafik hasil kuisioner total...12

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Gambaran sistem lama ...15

2 Diagram hirarki sistem...17

3 STD (State Transition Diagram) halaman utama ...19

4 DFD Level 1 sistem informasi spasial sumber daya alam ...20

5 Struktur basis data sistem informasi spasial sumber daya alam ...21

6 Halaman utama...25

7 Halaman tentang situs ...26

8 Halaman sejarah ...26

9 Halaman hubungi kami ...27

10 Halaman links...27

11 Halaman peta Indonesia ...28

12 Halaman peta Sumatera...28

(21)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam. Kedeputian Penginderaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang penginderaan jauh. Instansi tersebut diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional melalui penyediaan data satelit dan penyajian informasi sumber daya alam sehingga dapat digunakan untuk menunjang peningkatan produksi, misalnya pertanian, kehutanan, perikanan, tata kota, dan lingkungan hidup. Instalasi Pengolahan Data (INSLAHTA) merupakan salah satu bidang dari Kedeputian Penginderaan Jauh Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh LAPAN. Bidang ini menangani pembuatan informasi tentang sumber daya alam mulai dari data mentah sampai menjadi informasi yang bermanfaat.

Kebutuhan pengguna yang semakin luas dan beragam mengenai pencarian informasi sumber daya alam di seluruh Indonesia, menyebabkan sistem yang lama tidak dapat menampung kebutuhan pengguna tersebut. Sistem pemetaan berbasis web yang ada di INSLAHTA LAPAN sekarang ini bersifat statis, karena penyajian sistem pemetaan berbasis web terbatas pada scene-scene sehingga pengguna dalam melakukan proses pencarian informasi sumber daya alam belum mampu mendukung pencarian secara detail dan hanya menampilkan peta yang bersifat statis. Dalam sistem yang statis pada Lampiran 1, dapat terlihat bahwa penyajian sistem pemetaan berbasis web hanya berupa gambar layout yang disajikan dalam web. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sistem tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1 (http://www.lapanrs.com/ISDAL /ISDAS).

Seiring dengan beragamnya kebutuhan, pengguna menginginkan suatu sistem pemetaan berbasis web yang dinamis. Sistem pemetaan berbasis web yang akan dibuat nantinya akan menyajikan informasi sumber daya alam seluruh Indonesia dengan menu navigasi serta fungsi pencarian yang interaktif dan dinamis sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang diinginkan. Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem informasi spasial sumber daya alam yang awalnya bersifat statis menjadi bersifat

dinamis. Sistem ini nantinya dapat menyajikan informasi sumber daya alam seluruh Indonesia yang dinamis dan interaktif sehingga sistem ini dapat diakses dengan mudah oleh pengguna. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis yang memberikan informasi tentang sumber daya alam yang ada di seluruh Indonesia.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1 Data yang akan dipergunakan adalah data sumber daya alam seluruh Indonesia, diperoleh dari Bidang INSLAHTA LAPAN. Data tersebut antara lain:

Sheet (sheet 100 ribu)

• Administrasi Wilayah (propinsi, kabupaten, kecamatan)

• Batas Administrasi (Negara, propinsi, kabupaten, kecamatan)

Landuse/liputan lahan

• Infrastruktur (sungai, jalan)

• Citra masing-masing pulau yang ada di Indonesia

2 Gambaran Umum Sistem

Pada penelitian kali ini, akan menggunakan basis data postgreSQL untuk penyajian informasi sumber daya alam seluruh Indonesia dengan aplikasi MapServer menggunakan framework Pmapper dalam platform windows. Sistem yang akan dibuat dirancang berdasarkan three tier architecture.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan sistem informasi spasial sumber daya alam, antara lain:

• Membantu instansi LAPAN untuk melakukan diseminasi (penyebaran) informasi sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia.

• Mempermudah pengguna, yaitu karyawan instansi LAPAN atau selainnya untuk dapat mengakses informasi sumber daya alam seluruh Indonesia, mencari daerah yang menjadi objek perhatian untuk dapat dicetak.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis

(22)

2

data yang bereferensi geografi (Barus & Wiradisastra 2000). Sistem informasi geografis sebagai suatu sistem berbasis komputer yang memberikan kemampuan untuk menangani data bereferensi geografis, yaitu pemasukan, pengelolaan atau manajemen data (menyimpan dan mengaktifkan kembali), manipulasi dan analisis serta keluaran (Aronoff 1989).

Web Mapping

Web mapping system adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menampilkan peta secara dijital. Peta dijital adalah representasi fenomena geografik yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer dijital. Setiap objek pada peta dijital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat (Mitchell 2005).

Kelebihan dari web mapping adalah:

• Fitur yang disimpan sebagai layer yang nyata pada sebuah file di komputer, dapat mengubah sebuah peta tanpa memulai dari awal.

• Peta yang interaktif mengizinkan pengguna untuk melihat area/wilayah yang dinginkan.

• Pembuat peta tidak memiliki taksiran tentang informasi yang pengguna inginkan untuk melihatnya tetapi dia dapat membuat kemungkinan untuk pembaca dalam memilih informasi.

• Pembuat peta dijital dapat memfokuskan bagaimana menampilkan informasi terbaik, daripada memfokuskan secara rinci suatu area/wilayah di dunia pada sebuah peta.

Evolusi Web Mapping

Menurut Peng ZR dan Ming HT, teknologi web mengalami evolusi. Teknologi evolusi web mapping dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1, teknologi evolusi pada web mapping terdiri atas:

Static Map Publishing, mendistribusikan peta pada halaman web sebagai peta yang statis dalam format grafis seperti GIF atau JPEG. Peta biasanya merupakan bagian dari dokumen HTML untuk memperkaya isi dari dokumen. Pengguna tidak dapat berinteraksi dengan peta atau merubah format tampilan dalam bentuk apapun.

Static Web Mapping, melibatkan penggunaan form HTML dan CGI untuk menghubungkan masukan dari pengguna pada web browser dengan GIS atau

program pemetaan pada server. Pengguna membuat suatu permintaan dari pengguna menggunakan form HTML yang telah di-customize.

Interact Web Mapping, lebih interaktif dan cerdas dengan ditambahkan dari sisi web client dengan menggunakan script seperti dynamic HTML dan aplikasi client-side seperti Plug-ins, ActiveX control dan Java Applets.

Distributed GIServices, komponen dari GIS pada sisi web client dapat dikomunikasikan secara langsung dengan komponen GIS yang lain pada server tanpa melewati suatu server HTTP dan CGI-related middleware.

Gambar 1 Evolusi web mapping (Peng ZR & Ming HT 2003).

Mapserver

Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan menampilkan data spasial (peta) di web. (Ruslan 2005). Mapserver juga dapat diartikan sebagai program CGI yang berdiri inactive pada web server. Ketika sebuah permintaan dikirimkan ke Mapserver, Mapserver menggunakan informasi yang dilalui pada request URL dan mapfile menciptakan sebuah image berdasarkan peta yang diminta. Mapserver dapat dibangun untuk mendukung banyak format input data yang berbeda (Kropla 2005).

(23)

3

Sebuah aplikasi Mapserver sederhana mempunyai komponen sebagai berikut:

• Mapfile, file konfigurasi yang berupa sebuah text pada aplikasi Mapserver. Dalam hal ini mapfile mendefinisikan area pada peta, memberitahukan program Mapserver dimana keberadaan data dan output image. Mapfile ini juga mendefinisikan layer peta, termasuk sumber data, proyeksi, dan simbol.

• Data Geografis, Mapserver dapat menggunakan banyak jenis sumber data geografis. Default formatnya adalah ESRI shapefile.

• Halaman HTML, interface antara user (pengguna) dan Mapserver. Pada umumnya berdiri pada web root. Dalam bentuk yang sederhana, Mapserverdapat dikatakan untuk menempatkan sebuah gambar peta statis pada halaman web. Untuk membuat peta yang interaktif, gambar ditempatkan pada sebuah bentuk HTML.

Aplikasi sederhana terdiri dari dua halaman html antara lain.

o File Inisial, penggunaan bentuk dengan variabel yang tersembunyi untuk mengirimkan inisial query pada http server dan Mapserver. o File Template, mengatur bagaimana

keluaran peta dan legenda yang akan tampak di browser dengan Mapserver. File template ini juga menentukan bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi Mapserver.

• MapserverCGI, file biner dan executable yang menerima permintaan dan mengembalikan gambar dan data.

• HTTP Server, menyajikan halaman HTML ketika diakses oleh pengguna browser.

Pmapper

Pmapper framework menyediakan fungsi yang besar serta multiple konfigurasi untuk mengatur fasilitas pada aplikasi Mapserver yang didasarkan pada PHP/MapScript. Pmapper dibangun dengan bahasa PHP dan Java Script. Fungsi yang termasuk di dalamnya antara lain:

• DHTML (DOM) zoom/pan, didukung browser: Mozilla/Firefox 1.+/Netscape 6.1+, IE 5/6, Opera 6.+, Konqueror 3.+ .

Pan/zoom dengan mouse, keyboard, slider, dan reference map.

• Fungsi query (identify, select, search).

• Hasil query ditampilkan dengan menggabungkan basis data dan hyperlinks.

• Fungsi print dalam format HTML dan PDF.

• Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah laku dan tampilan menggunakan INI file.

• HTML legends.

• Berbagai macam model untuk tampilan legenda dan tabel.

• Penggunaan banyak bahasa interface (yaitu: English, German, Italian, French, dan Swedish).

Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada Mapserver versi 4.0 sampai 4.8 dengan sistem operasi Windows, Linux, dan MAC OS X. Aplikasi ini mendukung format data raster dan vektor. Format data vektor adalah shapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF, dan ECW.

PostgreSQL

PostgreSQL merupakan Relational Database Management System (RDBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri dari kumpulan named relation (hubungan nama) dan berisikan atribut dari sebuah tipe spesifik (Momijan 2001). PostgreSQL bersifat open source yang mendukung PostGIS di dalamnya.

PostGIS

PostGIS adalah suatu format tipe data vektor dari sistem object relational database PostgreSQL yang mengizinkan objek SIG untuk disimpan dalam suatu basis data dan menyimpan data berupa titik, garis, atau poligon (Ramsey 2006).

Three Tier Architecture

Three tier architecture dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut three tier architecture terdiri dari tiga bagian, yaitu (wikipedia):

presentation tier, merupakan level teratas dari three tier architecture yang merupakan user interface. Fungsi utama dari interface adalah menerjemahkan task dan menghasilkan sesuatu yang dipahami oleh pengguna,

(24)

4

data tier, merupakan tempat penyimpanan dan ditemukan kembali informasi dari basis data atau sistem file. Rekayasa Web (Web Engineering)

Rekayasa web adalah proses yang digunakan untuk membuat aplikasi web yang berkualitas tinggi (Pressman 2001). Rekayasa web bukan merupakan hasil penggandaan sempurna dari rekayasa perangkat lunak, melainkan lebih kepada mengambil beberapa fundamental dari konsep dan prinsip rekayasa perangkat lunak yang menekankan kepada teknik dan aktivitas manajemen yang sama. Proses rekayasa web dapat dilihat pada Gambar 3.

Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dan aplikasi web, yaitu:

1 Kesiapan (Immediacy)

Aplikasi web sering diluncurkan ke pasaran dalam hitungan hari, atau minggu. Bahkan dengan perlengkapan terkini, halaman web yang rumit dapat diciptakan dalam beberapa jam. Pengembang web harus memiliki metode untuk perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan pengujian yang telah disesuaikan dengan waktu singkat yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi web.

2 Keamanan (Security)

Karena aplikasi web dapat diakses melalui jaringan, maka sulit, atau bahkan mustahil untuk membatasi jumlah pengguna yang mengakses aplikasi.

3 Estetika (Aesthetics)

Bagian yang sangat penting bagi daya tarik sebuah aplikasi web adalah tampilannya. Bagi sebuah aplikasi yang ditargetkan untuk dipasarkan, estetika memiliki

tingkat kepentingan yang sama dengan desain teknisnya.

Tahapan dalam metode rekayasa web adalah sebagai berikut:

Formulasi

Tahap formulasi ini merupakan tahap untuk melakukan identifikasi dari tujuan pembuatan web dan batasan pengembangan sistem, analisis model sesuai dengan spesifikasi kebutuhan sistem, serta penentuan sarana yang digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil keluaran yang baik.

Gambar 2 Three Tier Architecture (wikipedia).

(25)

5

Perencanaan

Pada tahap perencanaan merupakan tahap untuk melakukan perkiraan biaya secara keseluruhan, mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi, dan mendefinisikan jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

Analisis meliputi identifikasi isi yang akan ditampilkan dalam aplikasi dan menentukan kebutuhan untuk estetika pada desain.

Perancangan

Dalam hal ini, proses perancangan terdiri atas:

• Perancangan Isi

Perancangan isi dirancang sedemikian rupa agar isi web yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pengguna.

• Perancangan Masukan

Desain masukan bertujuan untuk mengumpulkan data dan memprosesnya ke dalam format yang sesuai.

• Perancangan Keluaran

Desain keluaran bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai dengan keinginan pengguna.

• Perancangan Basis Data

Perancangan basis data berisi langkah-langkah yang akan menuntun perancang dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevaluasi pengembangan basis data.

• Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi web.

• Perancangan Navigasi

Perancangan navigasi dirancang untuk memberikan kemudahan serta kenyamanan kepada pengguna dalam mengoperasikan sistem.

• Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan perancangan tampilan halaman, yang berhubungan langsung dengan pengguna.

• Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak Pada tahapan ini merupakan tahapan untuk

menentuan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem.

Pembuatan Halaman dan Pengujian Pada tahap pembuatan halaman, proses dibuat untuk menghasilkan suatu halaman web. Pada tahapan pengujian dengan

melakukan pendekatan yang mengadopsi prinsip dasar untuk semua pengujian perangkat lunak serta menerapkan strategi dan teknik yang direkomendasikan untuk sistem berorientasi objek.

Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan untuk mengetahui kualitas aplikasi yang mengandung faktor-faktor sebagai berikut:

Usability

Evaluasi yang didasarkan pada nilai estetis dan pemahaman isi situs.

Functionality

Evaluasi yang didasarkan pada kemampuan proses pencarian data, navigasi dan browsing.

Reliability

Evaluasi yang didasarkan pada ketepatan proses link dan validasi input.

Efficiency

Evaluasi yang didasarkan pada kecepatan menampilkan peta dan membuka halaman baru.

Maintainability

Evaluasi yang didasarkan pada kemudahan untuk melakukan perbaikan aplikasi dan kemampuan beradaptasi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan mengacu pada tahapan proses dalam rekayasa web. Karakteristik dari aplikasi web rekayasa web pada penelitian ini hanya menggunakan karakteristik kesiapan dan estetika, untuk karakteristik keamanan belum dilakukan. Tahapan dalam metode ini adalah sebagai berikut:

Formulasi

Pada tahapan ini dilakukan wawancara dengan pihak instansi Inslahta LAPAN untuk mengetahui akan kebutuhan pengguna, serta melihat situs web yang ada di inslahta LAPAN.

Perencanaan

Pada tahapan ini tidak dilakukan perkiraan biaya secara keseluruhan dan tidak pula mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi. Pada tahapan ini hanya mendefinisikan jadwal pengembangan aplikasi.

Analisis

(26)

6

akan dilakukan pada penelitian kali ini antara lain:

• Dapat melihat dan mengetahui persebaran informasi spasial sumber daya alam seluruh Indonesia (browsing)

• Dapat melakukan konversi peta dalam bentuk PDF maupun HTML

• Dapat melakukan proses zooming (zoom in dengan single click, zoom in dengan skala tertentu)

• Dapat melakukan query (query by point, query by box/polygon, query pada form)

• Dapat menampilkan layer, tool, dan koordinat yang sedang aktif

• Dapat menandai suatu daerah yang menarik

Perancangan

Perancangan dalam sistem informasi spasial sumber daya alam meliputi:

• Perancangan Isi

Perancangan isi disesuaikan dengan kebutuhan instansi Inslahta LAPAN.

• Perancangan Masukan

Masukan data yang digunakan yaitu data sumber daya alam seperti yang dijelaskan pada ruang lingkup.

• Perancangan Keluaran

Dalam hal ini keluaran yang dikehendaki adalah peta informasi sumber daya alam seluruh Indonesia yang dinamis.

• Perancangan Basis Data

Basis data dirancang sesuai dengan data sumber daya alam Indonesia yang terdapat di Inslahta LAPAN.

• Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur dilakukan dengan memvisualisasikan dalam bentuk peta informasi sumber daya alam seluruh wilayah Indonesia.

• Perancangan Navigasi

Perancangan navigasi dirancang sesuai dengan keinginan pihak instansi Inslahta LAPAN, dengan tujuan agar pengguna mudah serta nyaman dalam mengoperasikan sistem.

• Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka dilakukan dengan merancang tampilan halaman dengan kombinasi warna, teks, dan gambar sesuai dengan isi dan tujuan aplikasi web ini.

• Penggunaan Perangkat Keras dan Lunak Pada tahapan ini dilakukan pemilihan

perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk pengembangan sistem informasi spasial sumber daya alam.

Pembuatan Halaman dan Pengujian Pada tahap pembuatan halaman, proses yang dilakukan akan menghasilkan suatu halaman web yang dapat diakses dengan menggunakan browser dan dapat menampilkan peta wilayah Indonesia. Peta pulau-pulau dalam wilayah Indonesia dapat di-link untuk menampilkan informasi sumber daya alam dengan memanfaatkan software SIG MS4W, framework Pmapper, dan basis data PostgreSQL.

Pengujian yang dilakukan pada sistem bertujuan untuk memeriksa apakah sistem telah diaplikasikan dengan benar. Keseluruhaan dari sistem akan diuji dengan berbagai kemungkinan untuk memastikan sistem berfungsi sebagaimana mestinya. Evaluasi

Pada tahap evaluasi, untuk faktor usability, functionality, dan reliability dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 30 responden. Faktor efficiency dan maintanability tidak dilakukan pada sistem ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Formulasi

Sistem informasi spasial sumber daya alam wilayah Indonesia diaplikasikan untuk menyajikan suatu penyampaian informasi yang dinamis dan interaktif mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada sistem web mapping milik PUSBANGJA LAPAN, maka diperoleh gambaran umum mengenai apa yang akan disajikan untuk mengganti web mapping yang lama dengan yang baru. Dalam hal ini, sistem yang dibuat terdiri dari delapan peta, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, serta Indonesia. Pada awalnya, peta yang akan dibuat hanya wilayah Indonesia, namun karena proses akses untuk informasi landuse, data yang digunakan sangat besar, sehingga wilayah Indonesia dibagi kedalam 7 pulau, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua.

Perencanaan

(27)

7

membutuhkan biaya. Di lain pihak, untuk studi kelayakan teknis dilakukan dengan menganalisis lingkungan operasi sisi client dan server akan kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras sistem. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Server

1 Perangkat Lunak:

- Windows XP professional sebagai sistem operasi.

- Apache sebagai web server.

- UMN Mapserver sebagai aplikasi pemetaan berbasis web.

- Pmapper sebagai framework.

- PostgreSQL sebagai sistem manajemen basis data.

- ESRI Shapefiles dan PostGIS sebagai input data vektor.

2 Perangkat Keras:

- Prosessor intel Pentium 4, - RAM 512 MB, dan - harddisk 160 GB.

Client

1 Perangkat Lunak:

- Windows, UNIX/Linux, dan Mac OS Xsebagai sistem operasi.

- Internet Explorer, Opera, atau Mozilla sebagai aplikasi web browser.

2 Perangkat Keras:

- Prosesor intel Pentium 4, - RAM 256 MB, dan - harddisk 40 GB. Analisis

Sistem akan memberikan informasi mengenai persebaran sumber daya alam, terutama liputan lahan yang ada di wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta) sumber daya alam wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Gambaran sistem secara umum tercermin dalam diagram konteks pada Gambar 4.

Gambar 4 Diagram konteks sistem.

Diagram hirarki sistem informasi spasial sumber daya wilayah Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 2. Pemodelan tingkah laku pada sistem tergambar pada State Transition Diagram (STD) yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Pemodelan arus data pada sistem tergambar pada Data Flow Diagram (DFD) level 1 yang dapat dilihat pada Lampiran 4. Perancangan arsitektur sistem didasarkan pada three tier architecture. Untuk melihat arsitektur sistem dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Arsitektur sistem.

Dari data sumber daya alam yang didapatkan, ditentukan isi yang akan ditampilkan dalam sistem. Penyajian isi dari sistem harus mempertimbangkan aspek-aspek estetika demi kenyamanan pengguna pada saat mengakses sistem. Penjelasan secara lengkap mengenai isi sistem dapat dilihat pada tahap perancangan isi.

Perancangan Isi

Informasi sumber daya alam yang disajikan dalam sistem, yaitu:

• Peta Spasial liputan lahan wilayah Indonesia

Peta spasial liputan lahan wilayah Indonesia terdapat pada menu bagian home. Pada bagian ini terdapat delapan menu pilhan peta, yaitu Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, serta Indonesia. Dalam hal ini masing-masing peta terdiri atas:

W eb Browser

Pm apper W eb Server

(Apache)

M apServer

Shp File

Presentation Tier

M enam pilkan halaman web

PostgreSQ L

di-loading

Logic Tier

Konfigurasi untuk pemunculan peta dan m enu navigasi

Data Tier

PostG is

M enangani kom unikasi antara pengguna yang m engakses web browser

Aplikasi yang mem ungkinkan menam pilkan data spasial (peta) di web

Arcview

(28)

8

1 Layer spasial, meliputi: - Layer administrasi provinsi - Layer administrasi kabupaten - Layer administrasi kecamatan - Layer batas administrasi provinsi - Layer batas administrasi

kabupaten

- Layer batas administrasi kecamatan

- Layer jalan - Layer kota provinsi - Layer kota kabupaten - Layer kota kecamatan - Layer landuse / liputan lahan - Layer sungai

- Layersheet 100 ribu - Layer citra (data raster)

2 Komponen-komponen peta, meliputi: - Legenda

- Navigasi peta - Skala

3 Query, berisi informasi mengenai liputan lahan, meliputi:

- Nama liputan lahan (landuse) - Kelas global

- Kelas campur - Luas m2 - Luas Acre - Luas Ha Perancangan Basis Data

Pada sistem yang dibuat, terdapat delapan basis data (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Luindo (Indonesia)), di mana masing-masing basis data yang dibangun terdiri dari 15-16 tabel yang berisi data sesuai dengan kebutuhan sistem, sesuai dengan data yang dianalisis pada tahap analisis. Daftar nama-nama tabel yang terdapat dalam basis data sistem informasi spasial sumber daya alam dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Struktur basis data dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi spasial sumber daya alam

Nama Tabel Kegunaan

Adm_kab Memberikan informasi mengenai nama kabupaten Adm_kec Memberikan informasi mengenai nama kecamatan Adm_prov Memberikan informasi mengenai nama provinsi Bts_kab Memberikan informasi mengenai batas kabupaten Bts_kec Memberikan informasi mengenai batas kecamatan Bts_prov Memberikan informasi mengenai batas provinsi Bts_negara Memberikan informasi mengenai batas negara Jalan Memberikan informasi mengenai nama jalan, meliputi jalan kereta api, jalan lintas, jalan lokal, dan jalan tol

Kota_kab Memberikan informasi mengenai nama kota kabupaten Kota_kec Memberikan

informasi mengenai nama kota kecamatan Kota_prov Memberikan

informasi mengenai nama kota provinsi Landuse Memberikan

informasi mengenai nama liputan lahan beserta luasnya Sheet Memberikan

informasi mengenai nomor sheet

Sungai Memberikan informasi mengenai nama sungai

Geometry_columns Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial

(29)

9

Tabel 2 Basis data Sulawesi, Maluku, Jawa sistem informasi spasial sumber daya alam

Nama Tabel Kegunaan

Adm_kab Memberikan informasi mengenai nama kabupaten Adm_kec Memberikan informasi mengenai nama kecamatan Adm_prov Memberikan informasi mengenai nama provinsi Bts_kab Memberikan informasi mengenai batas kabupaten Bts_kec Memberikan informasi mengenai batas kecamatan Bts_prov Memberikan informasi mengenai batas provinsi Jalan Memberikan informasi mengenai nama jalan, meliputi jalan kereta api, jalan lintas, jalan lokal, dan jalan tol

Kota_kab Memberikan informasi mengenai nama kota kabupaten Kota_kec Memberikan

informasi mengenai nama kota kecamatan Kota_prov Memberikan

informasi mengenai nama kota provinsi Landuse Memberikan

informasi mengenai nama liputan lahan beserta luasnya Sheet Memberikan

informasi mengenai nomor sheet

Sungai Memberikan informasi mengenai nama sungai

Geometry_columns Identifikasi tabel yang memiliki atribut

spasial

Spatial_ref_sys Referensi spasial dari kolom geometri

Perancangan Arsitektur

Struktur yang digunakan dalam pengembangan aplikasi web ini adalah struktur network. Struktur network digunakan apabila komponen arsitektur dirancang agar dapat melalui semua komponen sistem. Pada Gambar 6 dapat terlihat bahwa setiap halaman web memiliki navigasi untuk mengakses menu yang lain.

Gambar 6 Struktur network. Perancangan Masukan

Masukan data yang telah dikumpulkan kemudian di proses lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan. Data yang berupa shapefile akan di-loading ke dalam basis data PostgreSQL yang nantinya akan menjadi masukan yang digunakan oleh Mapserver.

Perancangan Keluaran

Keluaran dari sistem berupa informasi tentang sumber daya alam wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta). Informasi peta berisi peta Indonesia dan masing-masing pulaunya (meliputi administrasi kabupaten, administrasi kecamatan, adminstrasi provinsi, batas administrasi kabupaten, batas administrasi kecamatan, batas negara, jalan, sungai, landuse (liputan lahan), dan citra (data raster)).

Perancangan Navigasi

(30)

10

[image:30.612.332.506.82.258.2]

pengguna untuk memilih salah satu menu yang tersedia.

Gambar 7 Desain navigasi sistem. Pada halaman home, merupakan halaman utama dari sistem, berisi peta liputan lahan wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Pengguna dapat memilih salah satu pilihan yang ada. Pada saat pengguna mengklik salah satu pilihannya, maka pengguna akan terhubung dengan peta yang menjadi pilihannya. Pada masing-masing peta, memiliki menu-menu yang digunakan untuk memanipulasi peta.

Menu-menu ini meliputi:

1 Menu layer yang berfungsi menampilkan peta sesuai dengan layer yang dipilih pengguna,

SHEET 100 ribu

ƒ Sheet

• Infrastruktur

ƒ Jalan

ƒ Sungai

• Kota

ƒ Provinsi

ƒ Kabupaten

ƒ Kecamatan

• Batas Wilayah

ƒ Negara

ƒ Provinsi

ƒ Kabupaten

ƒ Kecamatan

• Administrasi Wilayah

ƒ Provinsi

ƒ Kabupaten

ƒ Kecamatan

• Liputan Lahan (landuse)

ƒ Landuse

• Citra (data raster) 2 Menu Navigasi

Zoom to full extent

Back

Forward

Zoom in

Zoom out

Pan

Identify

Select

Auto Identify

Measure

Add point of Interest

Refresh map 3 Menu Tools

Print map

Download

Help

4 Menu Query, manampilkan hasil pencarian berdasarkan pilihan pengguna. Perancangan antarmuka

Perancangan antarmuka sistem disesuaikan dengan sistem web milik PUSBANGJA LAPAN yang didominasi oleh warna biru. Teks navigasi pada bagian kiri serta teks informasi secara keseluruhan didominasi oleh warna hitam.

Penggunaan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Sistem informasi spasial sumber daya alam Indonesia dibangun dengan mengunakan PC, dengan spesifikasi sebagai berikut:

• Perangkat Lunak

ƒ Windows XP profesional sebagai sistem operasi

ƒ PostgreSQL 8.0 sebagai perangkat lunak dan penyimpana data

ƒ PostGIS 1.2.1 merupakan ekstensi postgreSQL yang mengizinkan postgreSQL untuk menyimpan dan mengolah data spasial di dalam suatu basis data.

[image:30.612.152.280.109.242.2]
(31)

11

Mapserver yang didasarkan pada PHP/MapScript. Pmapper dibangun dengan bahasa PHP, XML, dan Java Script.

• Perangkat Keras

- Prosesor intel pentium 4 - Memori 512 MB

- Harddisk dengan kapasitas 80 GB - Monitor dengan resolusi 1024x768 Pembuatan Halaman

Tahap pembuatan halaman merupakan hasil penggabungan secara keseluruhan dari proses perancangan. Tampilan halaman untuk setiap halaman web mempunyai bentuk yang sama, terdiri bagian kiri, tengah, atas, dan bawah.

Bagian kiri sistem merupakan menu navigasi yang telah dijelaskan pada perancangan navigasi. Bagian tengah sistem merupakan isi dari sistem yang dibuat. Pada bagian peta dibuat dengan menampilkan jendela baru dengan menu-menu yang dijelaskan pada perancangan navigasi. Pembuatan halaman peta ini dilakukan dengan menggunakan framework Pmapper. Framework ini yang mengatur output peta dan fungsi-fungsi lainnya. Fungsi-fungsi lainnya seperti yang dijelaskan pada perancangan navigasi. Framework ini mengatur hubungan antara mapfile, mapserver, serta postgres.

Bagian atas (header) berisi lambang serta judul sistem, bagian bawah berisi informasi hak cipta.

Pengujian

Hasil yang diperoleh pada tahap pengujian, yaitu:

ƒ Model isi untuk aplikasi berbasis web ditinjau ulang untuk menemukan error Hasil dari pengujian ini adalah ditemukannya beberapa kesalahan penulisan yang kemudian dilakukan perbaikan. Secara keseluruhan sistem telah menampilkan isi yang konsisten. Pada penyajian peta hasil yang ditampilkan pun telah sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna.

ƒ Model desain untuk aplikasi berbasis web ditinjau ulang untuk menemukan kesalahan navigasi

Seluruh navigasi dicoba ulang, agar tidak terjadi kesalahan pada saat pengguna menggunakan navigasi. Dalam hal ini, sistem telah menampilkan halaman yang sesuai dengan menu navigasi, sehingga

dapat dikatakan bahwa navigasi telah berfungsi dengan baik.

ƒ Komponen pemrosesan dan halaman

web tertentu diuji secara unit

Hasil dari pengujian ini adalah tidak ditemukannya kesalahan, baik dalam isi, pemrosesan data, ataupun link.

ƒ Aplikasi berbasis web diuji

fungsionalitas dan penyampaian isinya secara keseluruhan

Hasil dari pengujian ini adalah secara umum keluaran yang dihasilkan oleh sistem telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna.

ƒ Aplikasi berbasis web diuji oleh

populasi pengguna yang terkontrol dan termonitor.

Pengujian ini dilakukan dengan cara menyebar kuisioner kepada sejumlah responden. Hasil pengujian ini akan dibahas pada tahap evaluasi.

Evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden. Responden penelitian yang diperoleh meliputi 50% karyawan Inslahta LAPAN, 50% masyarakat umum. Pertanyaan yang diberikan dapat dilihat pada Lampiran 14. Berikut adalah hasil evaluasi yang dilakukan:

[image:31.612.329.475.447.535.2]

ƒ Usability

Tabel 3 Hasil kuisioner usability

Jumlah Pertanyaan

Buruk Kurang Baik

Baik

1 -- 2 28

2 -- -- 30

3 -- 2 28

Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor usability, yaitu 93% responden berpendapat bahwa sistem mudah dimengerti, 100% responden berpendapat bahwa tampilan sistem sudah baik, dan 93% responden menyukai sistem. Grafik hasil kuisioner pada faktor usability dapat dilihat pada Gambar 8.

(32)

12

Gambar 8 Grafik hasil kuisioner faktor usability.

[image:32.612.326.507.128.391.2]

ƒ Functionality

Tabel 4 Hasil kuisioner functionality

Jumlah Pertanyaan

Buruk Kurang Baik

Baik

1 -- -- 30

2 -- 3 27

3 -- -- 30

[image:32.612.133.278.218.306.2]

Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor functionality, yaitu 100% responden berpendapat bahwa fasilitas pencarian pada sistem membantu responden untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, 90% responden berpendapat bahwa navigasi pada sistem memberikan gambaran yang jelas mengenai halaman yang akan dituju, dan 100% responden berpendapat bahwa fasilitas pada sistem sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi. Grafik hasil kuisioner pada faktor functionality dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 9 Grafik hasil kuisioner faktor functionality.

Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat secara keseluruhan 97% responden berpendapat bahwa sistem sudah memenuhi faktor functionality dengan baik dan 3% responden menyatakan sistem masih memerlukan perbaikan.

ƒ Reliability

Berdasarkan tabel dapat dilihat hasil kuisioner faktor reliability, yaitu 100% responden berpendapat bahwa link yang dituju sudah tepat dengan informasi yang disajikan dan 100% responden berpendapat bahwa pada

fasilitas pencarian masukan/input telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Grafik hasil kuisioner pada faktor reliability dapat dilihat pada Gambar 10.

Tabel 5 Hasil kuisioner reliability

Jumlah Pertanyaan

Buruk Kurang Baik

Baik

1 -- -- 30

2 -- -- 30

Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat secara keseluruhan 100% responden berpendapat bahwa sistem sudah memenuhi faktor reliability dengan baik dan 0% responden menyatakan sistem masih memerlukan perbaikan.

Gambar 10 Grafik hasil kuisioner faktor reliability.

ƒ Efficiency dan Maintainability

Dalam hal ini, karena banyak faktor yang mempengaruhi efficiency dan maintainability, maka aspek tersebut tidak diikutsertakan dalam evaluasi ini. Waktu sistem juga belum dapat dihitung karena sistem untuk sementara masih bersifat localhost. Namun waktu sistem ketika dijalankan pada localhost tergantung pada spesifikasi komputer. Semakin tinggi spesifikasi komputernya maka semakin cepat proses loading/pemunculan peta.

[image:32.612.133.309.462.559.2]

Hasil kuisioner secara keseluruhan menunjukkan bahwa 97% responden berpendapat bahwa sistem telah memenuhi faktor-faktor yang menjadi syarat untuk menilai kualitas suatu sistem informasi berbasis web. Grafik hasil kuisioner total dapat dilihat pada Gambar 11.

[image:32.612.346.484.606.675.2]
(33)

13

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sistem informasi spasial sumber daya alam wilayah Indonesia diaplikasikan untuk memperbaiki sistem web mapping yang statis menjadi dinamis dan interaktif. Informasi yang disajikan mengenai sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia, sehingga masyarakat dapat memilih suatu objek yang menjadi perhatiannya. Sistem ini berbasis web online yang menggunakan pengembangan basis data spasial PostgreSQL dengan menggunakan framework Pmapper, dengan menyajikan suatu informasi yang dinamis dan interaktif. Informasi disajikan dalam bentuk data atribut dan grafis (peta). Sistem menyediakan beberapa tools yang diperlukan untuk pengolahan peta misalnya memperbesar atau memperkecil ukuran skala peta, mencari suatu lokasi liputan lahan, melakukan cetak peta dalam bentuk PDF maupun HTML, dan mengambil informasi yang berkaitan dengan lokasi tersebut.

Masukan data pada Sistem Informasi Spasial Sumber Daya Alam menggunakan basis data PostgreSQL, di mana file shapefile di-loading ke dalam basis data PostgreSQL. Selain itu digunakan suatu framework Pmapper yang menyediakan fungsi yang besar serta multiple konfigurasi yang mengatur fasilitas pada aplikasi Mapserver.

Sistem telah berjalan dengan baik berdasarkan hasil pengujian dan penyebaran kuisioner pada 30 responden. Berdasarkan kuisioner, diperoleh secara keseluruhan bahwa 97% responden berpendapat bahwa sistem telah memenuhi faktor-faktor yang menjadi syarat untuk menilai kualitas suatu sistem informasi berbasis web.

Sistem ini telah menerapkan aspek kesiapan dan estetika. Namun untuk aspek keamanan belum dapat dilakukan. Pada sistem ini, untuk melakukan proses konfigurasi masih dilakukan secara manual.

Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem yang dibangun dapat digunakan untuk mengetahui persebaran sumber daya alam yang ada di wilayah Indonesia dan masing-masing pulaunya. Namun sistem ini masih memiliki kelemahan yang dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya, yaitu pengembangan lebih lanjut dengan framework pmapper, sehingga tampilan peta menjadi lebih baik dan pengguna dapat dengan mudah mengerti dengan apa yang

disajikan dalam web. Pada penelitian selanjutnya juga dapat menerapkan map service dimana data tidak hanya berada pada satu komputer, tetapi dapat diakses lewat komputer lain. Penambahan aspek keamanan, agar sistem yang dibuat lebih baik. Menerapkan Content Management System (CMS) agar proses konfigurasi tidak dilakukan secara manual.

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff S. 1989. Geographic Information System: A Manajement Perspective. Canada: WDL Publication.

Barus B, U.S Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografis: Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor: IPB.

Kropla B. 2005. Beginning Mapserver : Open Source GIS Development. USA: Appres. MapServer. http://mapserver.gis.umn.edu/ [14

Maret 2007].

Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated. Sebastopol Canada: O'Reilly Media Inc. Momjian B. 2001. PostgreSQL Introduction

and Concepts. Canada: Addison-Wesley. Nuryadin R. 2005. Panduan Menggunakan

Mapserver. Bandung: Informatika. Peng ZR, Ming HT. 2003. Internet GIS:

Distributed Geographic Information Services for the Internet and Wireless Networks. New Jersey: John Wiley and Sons Inc.

Pressman R. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Ed ke-5. New York: McGraw-Hill.

Pmapper Homepage. http://pmapper.sourceforge.net [14 Maret

2007].

Ramsey P. Introduction to PostGIS. http://www.postgis.refractions.net/docs/p ostgis.pdf [14 Maret 2007].

Sofi F. 2006. Pengembangan Sistem Informasi Geografis Hutan Kota Propinsi DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Komputer IPB.

(34)
(35)

15

Lampiran 1 Gambaran sistem lama 1 Tampilan halaman web lama

2 Potongan source code web lama

View Source

<tr>

<td height="20"></td>

<td colspan="3"><table width="333" border="1" align="center">

<tr>

<td width="155" align="center" valign="top" bordercolor="#0000FF" bgcolor="#F1F38B"><p><a

href="index_kalbar.php"><img src="KALBAR/indek_kalbar.jpg" width="160" height="90" border="0"></a></p>

<p><span class="style15"><a

href="index_kalbar.php"><a href="index_kalbar.php">Kalimantan Barat</a></span></p></td>

<td width="162" align="center" valign="top" bordercolor="#0000FF" bgcolor="#F1F38B"><p><a

href="index_kalsel.php"><img src="KALSEL/indek_kalsel.jpg" width="160" height="90" border="0"></a></p>

<p><span class="style15"><a

href="index_kalsel.php"><a href="index_kalsel.php">Kalimantan Selatan</a></span></p></td>

(36)

16

Lampiran 1 lanjutan

(37)

17

Lampiran 2 Diagram hirarki sistem

Informasi sumber daya alam

Tentang Situs

Sejarah Hubungi

Kami

Sitemap Links

Informasi sumber daya alam wilayah Sumatera

Peta informasi sumber daya alam

Informasi sumber daya alam wilayah Kalimantan

Peta informasi sumber daya alam

Peta informasi sumber daya alam

Informasi sumber daya alam wilayah Jawa

Peta informasi sumber daya alam

Informasi sumber daya alam wilayah Bali dan Nusa Tenggara

Peta informasi sumber daya alam

Informasi sumber daya alam wilayah Papua Informasi sumber daya alam wilayah Maluku

Peta informasi sumber daya alam

Peta informasi sumber daya alam

Informasi sumber daya alam wilayah Sulawesi

Informasi sumber daya alam wilayah Indonesia

Peta informasi sumber daya alam

(38)

18

Lampiran 2 lanjutan

(39)

19

Lampiran 3 STD (State Transition Diagram) halaman utama

Halaman Utama

Links Hubungi kami

Site map Sejarah Tentang situs Peta informasi sumber daya alam Klik “Home”

Tampilkan Halaman Utama

Klik “View”/ “gambar peta” Tampilkan Peta informasi sda

Klik “Tentang Situs” Tampilkan Tentang Situs

Klik “Sejarah”

Tampilkan Sejarah Inslahta LAPAN

Klik “Site map” Tampilkan sitemap

Klik “Hubungi Kami” Tampilkan Profil Inslahta LAPAN

(40)

20

Lampiran 4 DFD Level 1 sistem informasi spasial sumber daya alam

User 1. Home 2. Tentang SItus 3. Sejarah 4. SItemap Peta Maluku

Informasi Singkat Sistem

Informasi Sejarah Informasi Sitemap Request informasi Home Request informasi Tentang SItus Request informasi Sejarah Request informasi Sitemap 5. Link Peta Jawa Peta Papua Peta Sumatera

Peta Bali dan Nusa Tenggara Peta Sulawesi

Peta Kalimantan

5. Hubungi Kami Request informasi

Hubungi Kami Informasi Hubungi Kami

Request informasi Link

Informasi Link Data shp

Sheet 100Rb Data shp Jalan

Data shp sungai Data shp kota propinsi Data shp Kota Kabupaten Data shp kota kecamatan Data shp bts negara Data shp bts Propinsi Data shp bts Kabupaten Data shp bts kecamatan Data shp admin prov Data shp landuse Data shp admin kab Data raster Data shp admin kec - Data geometri Sheet 100Rb - Label Sheet

- Data geometri Jalan - Label Jalan

- Data geometri sungai - Label sungai

- Data geometri kota prov - Label kota prov

- Data geometri kota kec - Label kota kec

- Data geometri landuse - Label landuse

- Data geometri admin kab - Label admin kab

- Data geometri admin prov - Label admin prov

- Data geometri bts negara - Label

bts negara - Data geometri

bts propinsi - Label bts propinsi - Data geometri bts kabupaten - Label bts kabupaten - Data geometri bts kec - Label bts kec

- Data geometri admin kec - Label admin kec - Data geometri

(41)

21

Lampiran 5 Struktur basis data sistem informasi spasial sumber daya alam 1 adm_kab (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial administrasi kabupaten

Kabupaten Varchar Nama Kabupaten

Provinsi Varchar Nama Provinsi

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi kabupaten

2 adm_kec (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial administrasi kecamatan

kecamatan Varchar Nama Kecamatan

Kabupaten Varchar Nama Kabupaten

Provinsi Varchar Nama Provinsi

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi kecamatan

3 adm_prov (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial administrasi provinsi

Provinsi Varchar Nama Provinsi

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer administrasi provinsi

4 bts_kab (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial batas kabupaten

Id Integer Bernilai “2”

keterangan Varchar Keterangan ”batas kabupaten”

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multiline layer batas kabupaten

5 bts_kec (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial batas kecamatan

Id Integer Bernilai “3”

keterangan Varchar Keterangan ”batas kecamatan”

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multiline layer batas kecamatan

6 bts_prov (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial batas provinsi

Id Integer Bernilai “1”

keterangan Varchar Keterangan ”batas provinsi”

(42)

22

7 bts_negara (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial batas Negara

Id Integer Bernilai “0”

keterangan Varchar Keterangan ”batas negara”

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multiline layer batas negara

8 jalan (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial jalan Id Integer Bernilai “1” jalan lintas

Bernilai “3” jalan lokal Bernilai “6” jalan kereta api

Kelas Varchar Nama kelas pada jalan (jalan lintas, jalan lokal, jalan kereta api)

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multiline layer jalan

9 kota_kab (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial kota kabupaten

Nama Integer Nama kota

Status Varchar Status ”kota kabupaten”

Kabupaten Varchar Nama kabupaten

Provinsi Varchar Nama provinsi

the_geom Geometry Berisi informasi spasial point layer kota kabupaten

10 kota_kec (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial kota kecamatan

Nama Integer Nama kota

Status Varchar Status ”kota kecamatan”

Kabupaten Varchar Nama kabupaten

Provinsi Varchar Nama provinsi

the_geom Geometry Berisi informasi spasial point layer kota kecamatan

11 kota_prov (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial batas provinsi

Nama Integer Nama kota

Status Varchar Status ”kota kabupaten”

Kabupaten Varchar Nama kabupaten

Provinsi Varchar Nama provinsi

(43)

23

12 landuse (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial landuse

kls_global Integer Kode kelas global

“B” Belukar “Hd” Hutan Primer “Hs” Hutan Sekunder ”Hv” Hutan Mangrove ”Hr” Hutan Rawa ”Hg” Hutan Gambut ”Kd” Pemukiman Kampung ”Kk” Pemukiman Kota ”L” Ladang / Tegalan ”P” Perkebunan ”S” Sawah ”T” Lahan Terbuka ”I” Industri ”Wi” Tambak ”Wr” Rawa ”W” Waduk ”Aw” Berawan

kls_campur Varchar Kode kelas campur

Landuse Varchar Nama kelas landuse luas m2 Numeric Luas dalam satuan m2

luas acre Numeric Luas dalam satuan acre luas Ha Numeric Luas dalan satuan Ha

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer landuse

13 sheet (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial sheet

No_sheet Varchar Nomor sheet

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multipoligon layer sheet

14 sungai (Spasial)

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Gid Integer Id spasial sungai

Sungai Varchar Nama sungai

the_geom Geometry Berisi informasi spasial multiline layer sungai

15 Geometry_columns

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

F_table_catalog Varchar Bernilai ‘ ” ‘

F_table_schema Varchar Hak akses tabel (publik)

F_table_name Varchar Nama tabel yang memiliki atribut spasial F_Geometry_column Varchar Nama kolom yang berisi informasi spasial

(kolom the_geom)

(44)

24

Srid Integer Bernilai “4031”

Type Varchar Tipe informasi spasial (multipoligon, multiline, point)

16 spatial_ref_sys

Nama Field Tipe Data (Ukuran) Keterangan

Srid Integer Id Sistem Referensi Spasial

auth_name Varchar Bernilai “EPSG”

auth_srid Integer Id Sistem Referensi Spasial dari auth_name Srtext Varchar Representasi WKT (Well Known Text) dari

Sistem Referensi Spasial

Proj4text Varchar Berisi definisi koordinat Proj4 17 Tampilan fisik tabel landuse

(45)

25

Lampiran 6 Halaman utama

Bagian atas

Bagian Tengah

(46)

26

Lampiran 7 Halaman tentang situs

(47)

27

Lampiran 9 Halaman hubungi kami

(48)

28

Lampiran 11 Halaman peta Indonesia

(49)

29

Lampiran 13 Kuisioner evaluasi sistem

K U I S I O N E R

I. Usability

No Pertanyaan Buruk Kurang

Baik

Baik

1 Apakah keseluruhan isi situs web ini mudah dimengerti ?

2 Apakah menurut Anda tampilan desain web ini sudah cukup baik ?

3 Apakah Anda menyukai tampilan desain web ini ?

II. Functionality

No Pertanyaan Buruk Kurang

Baik

Baik

1 Pada fasilitas pencarian sistem, apakah hasil yang didapat sesuai dengan keinginan Anda ?

2 Apakah navigasi (link) yang disediakan memberikan gambaran yang jelas mengenai halaman yang akan dituju ? 3 Apakah fasilitas yang diberikan pada

sistem ini cukup untuk memenuhi informasi yang Anda harapkan ?

III.Realibility

No Pertanyaan Buruk Kurang

Baik

Baik

1 Apakah link yang dituju sudah tepat/ sesuai dengan informasi yang disajikan? 2 Pada proses pencarian peta, apakah

masukan/input telah sesuai dengan hasil yang diharapkan ?

Kuisioner ini dibuat sebagai tahapan akhir dari penyelesaian Tugas Akhir (Skripsi), dengan tujuan untuk menilai kualitas sistem yang telah dibuat. Silahkan memberikan jawaban dengan membuat tanda silang (X) pada kotak yang telah disediakan.

Tanggal Pengisian:

Nama:

(50)

Gambar

Gambar 1 Evolusi web mapping (Peng ZR & Ming HT 2003).
Gambar 3. Beberapa karakteristik yang perlu
Gambar 4 Diagram konteks sistem.
Tabel 1 Basis data Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara, Papua, Luindo (Indonesia) sistem informasi spasial sumber daya alam
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kebijaksanaan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera diarahkan kepada pengendalian kuantitas penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan kualitas

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh, pembelajaran matematika dengan menggunakan media gambar yang telah dilaksanakan denga baik dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian dan penilaian Dokumen Penawaran dari Penyedia Jasa Konstruksi yang mengikuti Pemilihan Langsung Pekerjaan Jasa Konstruksi Lanjutan

Bahan organik campuran onggok, sekam, dan pati (BOC), serta bahan humat (BH) dapat digunakan sebagai sumber karbon dan energi untuk Aspergillus niger dalam mendukung

Pada saat pembuktian kualifikasi penyedia barang diharuskan untuk membawa seluruh dokumen asli dan menyerahkan rekamannya rangkap 2 (dua) yang diupload/diunggah saat mengikuti

Jadi menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok

Iduću scenu otvaramo sipanjem pijeska po Čardačkoj ulici i nakašljavanjem Čardačana, koje tvori kamenje izvađeno iz suhozida ulice. Ritmičkom gradacijom izgovorenih replika

[r]