• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website untuk materi ajaran fisika: kasus siswa kelas 3 SMAN1 Jakarta Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website untuk materi ajaran fisika: kasus siswa kelas 3 SMAN1 Jakarta Pusat"

Copied!
272
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MELALUI

MEDIA

WEBSITE

UNTUK MATERI AJARAN FISIKA

(KASUS SISWA KELAS 3 SMANl JAKARTA PUSAT)

OLEH :

DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA

PROGRAM STUD1 KOMUNIKASI PEMBANGUNAN

PERTANIAN DAN PEDESAAN

SEKOLAI-I PASCA SARJANA

INSTITUT RERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA. Efektivitas Komunikasi Pembelajaran melalui Media Website untuk Materi Ajaran Fisika (Kasus Siswa Kelas 3 SMAN

1 Jakarta Pusat). Dibimbing oleh H. Musa Hubeis dan Krishnarini Matindas.

Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media websife untuk materi ajaran fisika. Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik responden terhadap akses media, faktor dalam penggunaan website terhadap akses media, pengaruh karakteristik responden dengan faktor dalam penggunaan website terhadap akses media, pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran dan pengaruh karakteristik responden dengan faktor dalam penggunaan websife serta akses media secara bersama-sama terhadap efektivitas pembelajaran. Penelitian dirancang dengan metode survei. Pengambilan contoh menggunakan metode purposif sebanyak 80 responden. Analisis data dilakukan dengan frekuensi deskriptif, khi kuadrat untuk data nominal dan regresi berganda dilanjutkan dengan analisis jalur (path analysis) dengan alat bantu statistik SPSS 13 for Windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara jenis kelamin, pendapatan dan aktivitas organisasi dengan akses media, motivasi berpengaruh secara langsung terhadap akses media (frekuensi) dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif). Peubah tugas dan kemudahan aplikasi berpengaruh langsung terhadap akses media (frekuensi) dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif, afektif dan psikomotorik). Peubah akses media (frekuensi) berpengaruh secara langsung terhadap efektivitas pembelajaran (kognitif). Ketersediaan biaya dan waktu luang berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (afektif dan psikomotorik).

(3)

ABSTRACT

Tlzis reseclrch aimed lo idenr!fi factors uffeediirzg Iearniizg conmzunica~ion efiectivity conlr~ins

of

cognitive. uffecrive and psycltomotoric.Tl~e study was COIICIII~I~U' irr ShHN I ..krkartu jronz .June to Augitst 2006. Tlsere were KO re.yoi?dents ofstudeiz/.v selected t h x ~ g l z purposive san~pliizg. Tlze s t ~ ~ u j ~ was lzeld lo evalzrr!Ie effectivity qf using l ~ f o r m ~ t i o n and ~~om~nu~~icutioiz Techizology (I(:ir) szrch websi~e thrrt implemented by .SMAhrZ since 2001 as con~peteizce crlrric7~17rnr. Titis re.ceurclr is designed by survey me~lzode. TIze du/u is a n u l y d zrsing freqzre~zq~ descrQtive, Clzi Square and mltltiple regression conrinzred trtitlz pat11

analysis. Tlze results slzowed tlzat (I) sex, job ofpurents and st1rdenf.s organizutior~ activiiy had .sign!ficant correlation to access @eqzierzcy and d~rralion of in/ernet.ir~ebsiie using, U I I ~ U ino/ivatiotz itgluenee direc/ly to media access und

indirectly inflzrence to cognitive

.

(2) task and application easily directly h2JI21eizce to media uccess and indirectly infilrence to leurning con~nzunicarion effectivip, ((3)

media access ifeqzrency) injluence direcfly fo cogniiive. 4) financial avuilables uncIfr~?e lilac injIzrence dii.ectly IO Iecming contiirz~nica~ion e#&ct.cliviry.

(4)

SIJRAT

PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul : EFEKTlVITAS KOMUNIKASl PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA WEBSITE UNTUK

MATERI AJARAN FISIKA (KASUS SISWA KELAS 3

SMUNI

JAKARTA

PUSAT) adalah benar merupakan hasil lrarya Saya sendiri bersama pembimbinz, serta belum pemah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan diperiksa kebenarannya.

Bogor, April 2007

(5)

EFEKTIVlTAS KOMUNIKASI PEMBELAJARAN MELALUI

MEDIA

WEBSITE

UNTUK MATERI AJARAN FISIKA

(KASUS SlSWA KELAS 3 SMUNl JAKARTA PUSAT)

Oleh

DEDEN HEDIN PURNAMA BINAEFSA

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Komun~kasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

Judul Penelitian

Nama

NRP

Program Studi

: Efektivitas Komunikasi l'embelajaran Melalui Media Website Untuk Maten Ajaran Fisika

@asus kelas 3 SMANI, Jakarta Pusat)

: Deden Hedin Purnama Binaefsa

:

P-054040041

: Komunikasj Pembangunan Pertanian dan P e d e s m

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis., MS. Did. Ing. DEA Dra. kiishnarini Matindas..MS

Ketua A n ~ g o k

Mengetahui

Ketua Program Studi Komunikasi Pembangunan

dm

Pedesaan
(7)

RIWAYAT

HIDlTP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 21 Juli 1976 dari pasangan Bapak M. Kusman DS dan ibu Nurhayati (alm). Penulis merupakan putra kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1995, penuiis lulus dari Madrasah Aliyah Muhammadiyah Garut dan pada tahun yang sama meneruskan pendidikan ke program S-1 di Program Studi Sistem Informasi di Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta, lulus tahun 2000. Se~nasa kuliah, penulis aktif berorganisasi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Senat Mahasiswa (SEMA) dan pernah menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (Hh4J). Selain aktif heror~anisasi penulis &beri kesempatan menjabat sebagai asisten laboratorium komputer jurusan sistem informasi dan setelah menyelesaikan studi S-1, penulis diangkat menjadi asisten dosen di Institut Sains dan Teknologi A1 Kamal Jakarta.

Kesempatan untuk melanjutkan ke program Magister pada Program Studi Komunikasi Pembanylnan Pertanian dan Pedesaan Institut Pertanian Bogor diperoleh pada tahun 2004 dengan bantuan beasiswa dari BPPS.

Penulis bekerja sebagai staf pengajar di beberapa perguruan tinggi swasta dan menjabat sebagai Sekretaris Progam Studi Sistem Infonnasi di lnstitut Sains

(8)

Puji syukur kehadlirat Allah SWT, atas ridho, inayah dan karuniaNya, tesis dengan judul "Efektivias komunikasi pembelajaran melalui media websire untuk materi ajaran fisika" dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk melengkapi persyaratan perolehan gelar Magister pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan.

Terima kasih disampaikan sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis., MS, Dipl, Ing, DEA sebagai ketua pembimbing dan Ibu Dra. Krishnarini Matindas., MS sebagai anggota komisi pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penyusunan tesis. Bapak

11.

Hadiyanto., MS selaku penguji tesis yang telah mengkritisi dan memperkaya hasil penulisan ini. Bapak Drs.U. Rachmat selaku wakil kepala SMAN 1 Jakarta sekaligus sebagai staf pengajar fisika dan Bapak Drs. Naswir sebagai staf pengajar matematika yang telah meluangkan waktu memberikan data dan informasi yang diperlukan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Jakarta Bapak Drs. Hermanto., MM yang telah mengijinkan melakukan penelitian..

Saran dan masukan untuk perbaikan tesis merupakan harapan penulis demi kesempurnaan penelitian dikemudian hari. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, 9 April 2007

(9)

Ku persembahkan karya kecilku ini untuk kedua Orang tua, Mertua daiz Istri tercinta, Slzirly Amri Salinz, juga yang tersayang putra pertamsku Mulzanznzad Azzuclzruf Zbadurralzntait

(10)

DAFTAR IS1

Halaman

.

.

...

ABSTRAK I I

RIWAYAT FIIDUP PRAKATA

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

...

..ix

PENDARULUAN Latar Belakang

Rumusan Masalah

. .

Tujuan Penel~han ... 7 TINJAIIAN PUSTAKA

Media Komunikasi

Multimedia dan Animasi ..

Internet untuk Pembelajaran ... 11

Website 16

Pembelajaran ... 17

Efektivitas Komuniliasi Pembelajaran 19

KERANGKA PENELITMN DAN HIPOTESIS

. .

Kerangka Penelitlan ... 2 1 Hipotesis ... 22

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

...

Pengumpulan Data.. 23

Populasi dan contoh 23

...

Pengolahan dan Analisa Data 26

(11)

HASlL DAN PEMBAHASAN

Profil SMANl Jakarta ... 30

Profil Website SMAN 1 Jakarta ... 37 Karakteristik Responden ... 40

Kondisi Faktor-faktor yang mempengaruhi Penggunaan

Website di SMAN 1 Jakarta ... 45

.

.

Kondis~ Akses Media ... 51

Kondisi Efektivitas Pembelajaran ... 53

...

Peubah Yang Mempengamhi Efektivitas Pembelajaran 57

(12)

DAFTAR GAMBAR

. .

1 . Kerangka pemikiran penellt~an 22

2 . Struktur organisasi SMAN 1 Jakarta ... 34 ...

3

.

Profile website SMAN 1 Jakarta 37

...

.

4 Tampilan menu bahan ajar online 38

5 . TarnpiIan contoh model atom ... 39

. . .

(13)

DAFTAR TABEL

No

.

Halaman

I . Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin ... 40

2 . Kondisi Jumlah siswa SMAN I Jakarta ... 40

3 . Sebaran responden berdasarkan pekerjaan orang tua ... 41

...

4 . Sebaran responden berdasarkan aktivitas organisasi 42 5 . Kondisi motivasi siswa menggunakan internet

...

43

6 . Deskripsi data peubah motivasi siswa SMAN 1 Jakarta ... 44

7

.

Sebaran responden berdasarkan pmanfaatan media ... 46

8 . Deskripsi responden berdasarkan pemanfaatan media ... 46

9 . Deskripsi responden berdasarkan ketersediaan biaya ... 47

10 . Desliripsi responden berdasarkan waktu luang ... 48

... 1 1 . Deskripsi responden berdasarkan kecepatan A ... 12

.

Deskripsi responden berdasarkan tugas ...

.

.

49

13 . Deskripsi responden berdasarkan kemudahan 50 ... 14

.

Deskripsi data peubah frekuensi

di

SMAN 1 Jakarta 51 15 . Deskripsi data peubah durasi akses media 52 1.6. Sebaran responden berdasarkan aspek kognitif ... 53

17

.

DesAaipsi data peubah kognitif pada SMAN 1 Jakarta ... 54

18 . Deskripsi data peubah afektif pada SMAN I Jakarta ... 55

... 19 . Deskripsi data peubah psikornotorik SMAN 1 Jakarta 56 20

.

Pengaruh karakteristik responden terhadap akses media ... 59

... 21 . Uji khi kuadrat peubah karakteristik dengan akses media 60 22 . Pengaruh faktor dalam pnenggunaan website terhadap akses media ... 61

23

.

Pengaruh karakteristik dengan faktor dalam penggunaan website terhadap akses media ... 62

... 24 . Pengaruh akses media terhadap efektivitas pembelajaran 64 25 . Pengaruh karakteristik. faktor dalam penggunaan website dan akses media terhadap efektivitas pembelajaran ... 65

...

26 . Hasil analisis regresi berganda keseluruhan peubah 67 27 . Pengaruh langsung dan tidak langsung peubah bebas terhadap peubah

...

(14)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah yang penting bagi peningkatan peradaban umat manusia. Dengan adanya SDM akan ~nelahirkan rnutu ~nanusia yang tangguh dan dapat ~newujudkan bangunan sosial kemasyarakatan yang ideal. Manusia bermutu ini hanya dapat diwujudkan melalui pendidikan yang terencana dan sistematis dengan memperhatikan peningkatan kreatifitas dan daya analisis yang didukung dengan seperan&at teknologi komputer berbasis jaringan Internet. Dengan adanya bantuan teknologi diharapkan akan tercipta sebuah sistem pendidikan yang lebih berorientasi pada kemandirian peserta didik (siswa) yang dapat memiliki keleluasaan dalarn pengembangan potensi din. Sistem tersebut hams fleksibel, namun tetap terarah dalam tatanan sistematis, transparan, serta didukung oleh akses informasi yang luas melintas batas ruang dan wakcu.

Dewasa ini sistem pendidikan yang ada masih menjadikan peserta didik sebagai obyek (konsunen), dimana proses belajar menjadi lebih terpusat pada peranan pengajar yang terlalu dorninan, sehingga metode belajar seperti itu tidak nlenlbuat peserta didik menjadi kreatif. Ole11 karena itu, agar peserta didik dapat menciptakan kreatifitas yang tinggi, maka peranan teknologi sebagti alat bantu atau pendukung proses belajar sangat diperlukan, karena kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sudah tidak dapat dibendung dan dicegah lag. Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun bahkan

dari

hari ke hari semakin cepat

dan

beragam. Kehadiran teknolo~i tersebut sangat dirasakan banyak membantu dan mendorong manusia dala~n melakukan komunikasi dan aktivitas sehari-hari agar menjadi lebih efektif dan efisien.
(15)

kornunikasi dapat digunakan sebagai sarana untuk menyanlpaikan pesan pe~lgetahuan dalanl proses penhelajaran s i s w di sekolah-sekolah.

Menurut Effendy (2000), komunikasi bermedia adalah komunikasi yang mengynakan saluran atau sarana untuk meneruskan sualu pesan kepada komunikan yang jauh tempamya, danbtau banyak jumlahnya. Komunikasi bermedia disebut juga komunikasi massa, karena jumlah komunikannya yang tak terbatas. Keuntungan komunikasi bermedia ini, antara lain dapat menimbulkan keserempakan (szrnultunr/y), aitinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif banyak, ratusan, ribuan bahkan ratusan juta pa& saat yang sama secan bersama-sama. I~~terner tidak hanya dikelompokkan sebitgai media m a s s karena ju1nla11 ko~nunikannya yang tidak terbatas dan tnelintasi ruang dan wakty juga &pat d i k e l o m p ~ ~ a n sebagai media antarpribadi (Vardiansyah, 2004).

Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Agar komunikasi &pat dilakukan dua arah dan interaktif, diperlukan media yang dapat menjenlbatani komunikasi tersebut, antara lain dengan menggbwnakan media Internef dengan website berbasis teknologi jaringan. Menurut Sadiman (2000), Media website ini merupakan media komunikasi yang

dapat menyanlpaikan pesan secara visual dan audio secara interaktif, yang dapat menggabungkan unsur teks, gambar (foto dan film) dan suara sebagai satu kesatuan yang disebut dengan mzdfi~~zedia. Penggunaan media interaktif ini dihampkan dapat menjadi daya tarik bag siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan keteranqdan pa& bidang-bidang tertentu.

(16)

D d m kaitan pemanfaatannya untulc pendidikan, Ashby dalam Miarso

(2004), meriyatakan bahwa dunia pendidikan telali ~nenlasuki revolusinya yang kelima, dengan dimanfaatka~ya teknologi komunikasi dan informasi mutakhir, khususnya kornputer dan Itzcerner untuk pendidikan. Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecendemngan pendidikan masa depan.

Salah satu program yang sedang dikembangkan oleh sekolah-sekolah umum adalah penggunaan teknologi informasi dan kornunikasi (TIK) atau I1lfjn71atiort und Ci~rnnzur1icafior7 T e c l ~ n o l o ~ ~ (ICT). Menurut lbrahim (2005), IC'T adalah istilah umum yang mengacu pada teknologi yang digunakan untuk men~mrnpulkan, mengedit, rnendapatbn informasi dalarn berbagai bentuk. Personu/ c m y ~ z ~ t e r adalah contoh pengguman ICT di bidang pendidikan, tetapi istilah nzul/imedia juga sering digunakan. Menurut Smeets dalam Ibrahirn (2005),

m~iltimedicr dapat diinterpretasikan sebagai kornbinasi data yang dibawanya, seperti video, CD ROM, infernel dan sojiware yang rnemun&nkan mengadakan pendekatan interaktif.

Informasi yang diperoleh dari suwei pendahuluan di Departernen Pendidikan Menengah dan Umum (DIKMENUM) Jakarta bahwva pengbmnaan ICT oleh sekolah-sekolah urnuln tersebut difasilitasi oleh DIKMENUM di bawah Departemen Pendidikan Nasional (DIKNAS). DIKMENUM sebagai fasilitator hanya rnenyediakan sarana perangkat kerns meliputi pengadaan komputer lengkap dengan fasilitas perangkat jaringan komputer. Sedangkan pengembangan kurikdum yang sudah memenuhi syarat kompetensi DIRNAS melalui media websire diserahkan kepada sekolah-sekolah yang sanggup mernanfaatkan fasilitas teknologi tersebut. Informasi yang diperoleh dari DIKMENUM, ada beberapa sekolah rnenengah umum (SMU) yang telah mernanfaatkan fasilitas teknologi komputer (ICT) sebagai bagian dari kurikulum sekolah diantamnya SMANl Jakarta Pusat dan SMANl Bogor.

(17)

1) Tahap erizerging, yaitu tahap baru menyadari &an pentingnya TIK untuk pembelajaran dan k t u m krupaya untuk inenerapkannya.

2) Tahap rrppbing, yaifu satu tahap lebih maju di mana T K telah dijadikan sebagai obyek untuk dipelajari (mata pelajaran).

3) Tahap integrating, yaitu tahap pengintegrasian TIK ke dalam kuriknlum (pembelaiaran).

4) Tahap ~ran.~i>rnzirzg, yaitu tahapan yang paling ideal, dimana TIK telah menjadi katalis bagi perubahan/evolusi pendidikan. TIK diaplikasikan secara penuh baik untuk proses pembelajaran (imrucrionalpurpost.) maupun untuk administrasi (udnzitzj.str~~/jr~np~~rpo.~e).

Pe~nanfaatan TIK dala~n aplikasi petnbuatan weh.vite di luar sekolah dari observasi awal yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat h h r a p a situs yang telah menyediakan fasiIitas belajar melalui website sepem misalnya Edutech yang dikembangkan oleh konsultan teknologi informasi swasta yang diluncurkan pada tahun 2005 dan Edukasi.net yang dikemban&an oleh PUSTEKKOM DIKNAS sejak tahun 2003.

Weh.srte yang dikembangkan PUSTEKKOM tersebut merupakan kolaborasi dari tiga (3) sekolah Negeri yang telah mengpnakan internet sebagai media belajar siswva. Sekolah-sekolah tersebut yaitu,. SMAN 1 Jakarta, SMAN I Bogor dan SMAN 1 Gresik. Sekolah-sekolah tersebut merupakan pimpinan proyek pengembangan TIK di Indonesia dan telah memilki situdx~eh.~ite sendiri sebagai media komunikasi pembelajaran sistva. Alamat websie dari kebga sekolah tersebut adaiah www.smanlikt.com, w~w.smansabor~or.com dan ww\v.smamames.com.

(18)

tehaiologi, penguasaan pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan corIrenf serta dukunb~n policy. Tanpa ada yang nlanlpu n~engenlbangkan content, maka infrastruktur yang ada tidak akan bermanfat secara optimal. Oieh karena itu diperlukan guru dan SDM yang terampil dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran berbasis I(:I:

Berdasarkan uraian

di

atas, maka dilakukan penelitan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website di sekolah. Tempat yang menjadi obyek penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMANI) Jakarta Pusat, karena sekolah ini telah memanfatkan media teknologi ICT dalam pengembangan kurikulum berupa aplikasi situs sendiri dengan natna www.SMANlikt.com yang dapat diakses oleh siswa-siswa sekolah dari mulai kelas satu sampai kelas tiga SMA dengan jumlah 891 siswa. Kehadiran situs tersebut juga sebagai sarana komunikasi pembelajaran antar siswa dan guru, sehingga dapat terjadi komunikasi dua arah dan interaktif.
(19)
(20)

Perumusan Masalah

Untuk mengetahui seberapa besar efelrtivitas penggunaan media pembelajaran melalui iuebsite di SMANl Jakarta Pusat, maka dilakukan. penelitian dengan mengambil judul efektivitas komunikasi pembelajaran melalui media website untuk materi ajaran fisika. Beberapa ha1 yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden terhadap shes media ?

2. Seberapa besar pengaruh faktor dalam penggunaan websire terhadap a b e s media ?

3. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam penggunaan web.site terhadap akses media ?

4. Seberapa besar pengamh akses media terhadap efektivitas pembelajaran ?

5. Seberapa besar pengaruh karakteristik responden, fakcor dalam penggunaan

website dan akses media secara bersama-sama terhadap efektivitas

pembelajaran ?

Tujuan Penelitian

I. Menganaiisis pengaruh karakteristik responden terhadap akses media.

2. Menganalisis pengaruh faktor dalam penggunaan u~ebsire terhadap akses media.

3. Menganalisis pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam pengganaan vvehsite terhadap akses media.

4. Menganalisis penganth akses media terhadap efektivitas pembelajaran.

ounaan 5. Menganalisis pengaruh karakteristik responden dan faktor dalam peng,

websile serta akses media secara bersama-sama terhadap efeL*vitas

(21)

TINJAUAN PUSTAKA

Media Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu- individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Atau secara umum ko~nunikasi diartikan sebagai proses pemnbentukan, penyamnpaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam din sendiri atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Djuarsa, 1999). Alat bantu komunikasi atau media komunikasi nlerupakan panca indera eksternal, yang n~embantu menerangkm, memperjelas atau menyampaikan sesuatu informasi atau buah pikiran disamping kata-kata, emosi dan gerak tubuh (Bajari, 2001).

Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan, agar pesan komunikator sampai ke komunikannya, yaitu tanpa media (nonmediuted com~~zzmicutioiz yang berlangsung face to face atau tatap mukaj atau dengan media (i~zediute~f n>nznzzmicatic>rz). Unsur utarna dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator (Vardiansyah, 2004).

Pemilihan teknologi dan jenis interaksi pmbelajaran yang akan digunakan apakal~ satu amlh dua arah terga~ltung pada kebutuhan lembaga pet~yelenggara pendidikan yang bersangkutan. Berbapi pilihan teknologi sebagai media komunikasi untuk pendidikan, mulai dari yang sederhana sampai yang canggih dan mutakhir dikelompokkan oleh Chute and Hancock dalam Sadiman (2000) sebagai benkut :

1. Telnologi Audio. Pilihan teknolosi interak-tif yang sederhana adalah telepon. 2. Teknologi Audio dan Data. Salah satu kelen~ahan konferensi audio adalah

tidak adanya visual dala~n proses belajar. Perpaduan kemampuan audio dari telepon dan ke~nampuan data komputer telah ~nelahirkan aplikasi belajar jarak jauh. Telepon digunakan un.tuk interaksi suara dua arah, sedangkan kotnputer

(22)

3. Teknologi Video. Teknologi yang mas& dalam kategori ini adalah kaset video, siaran video satu a n h dan dua arah Video tnemiliki keluwesan dala~n penggunaannya, baik untuk tujuan pembelajaran ataupun untuk komunikasi manajemen. Untuk memperkuat pola komunikasi, program video &pat dipadukan dengan teknologi lain. Video, Conzputer Bmed Training (CBT) dan sumber-sumber data dapat memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang kaya. Video dua arah memungkinkan diselenggarakannya konferensi video antara penyelenggara pendidikan atau staf pengajar dengan para siswanya.

4. Konferensi Komputer. Conzpzrter cconzencing adalah istilah urnun~ yang digunakan untuk memayung berbagai kegiatan penerapan teknologi komputer untuk menunjang komunikasi antara rnanusia. Yang paling lazim dalaln kelompok konferensi berbasis komputer adalah surat elektronik (e-rnail), sistetn konferensi kelompok, dan sistem penyampaian pesan interaktif. Surat elektronik yang paling sederhana melibatbn dua pengguna komputer yang dapat berhubungan secara langsung dan pribadi tanpa rnengenal batas waktu, ruang dan birokrasi.

5. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di Internet. Dalam situasi yang berkembang clan berubah cepat seped dewasa ini, diperlukan tersedianya sumber-sumber belajar yang aktual, kaya dan mudah dijangkau.

Komunikasi melalui media modem seperti surat kabar, film, televisi, dan

Itzterne! ~nerupakan bentuk komunikasi massa, karena jumlah komunikannya

tidak terbatas dan heterogen. Menurut Effendy (2000), kolnunikasi massa adalah penyebamn pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yalcni sejumlah orang yang tidak m p a k oleh si penyampi pesan. Fungsi komunikasi massa adalah untuk :

1. Menyiarkan informasi (to injGrm) 2. Mendidik (to educute)

3. Menghibur (to enferfuin)

(23)

televisi dan Internet adalah untuk menghibur yang dikemas &lam suatu tema tertentu seperti pendidikan (Effendy, 2000). Nurudin dala~ii Nirmala (2003) menyatakan pula bahwa media massa adalah suatu saluran yang dihasilkan oleh teknologi modem dan m e ~ p a k a n alat dalam komunikasi yang.dapat menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada r~~dierrce yang luas dan heterogen.

Multimedia dan Animasi

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang herfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pengajar, pembelajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyimpanan pesan atau media.

Bentuk-bentuk stimulus dapat digunakan sebagai media, diantaranya hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak (animasi) atau tidak, tulisan dan suara yang direkam (Winkel, 1996). Teknologi komputer adalah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus, sehingga pembelajaran keterampilan akan lebih optimal. Teknologi I ~ U I ~ I I I I ~ ~ I U di bidang komputer memilih kemampuan untuk memadukan beberapa bentuk stimulus dalam satu media pembelajaran.

(24)

Di dalam teknologi mul~irrzedia, anin~asi

dan

tehnologi lain yang terkait denbannya r~lerupakan unsur terpenting dalam penentuan sebuah rr~r~Itin~ediu layak tidaknya ditampilkan. Sifat nttrltimedia sebagian dipengaruhi oleh tehologi animasi, diantaranya yang tem~asuk ciri animasi adalah dinamis dan interaktif Berbeda dengan media yang statis dan kaku, teknologi animasi menawarkan kemampuan untuk menampilkan suatu obyek benvama, tampilan ti@ dimensi (3D) dan kemampuan dalarn melakukan animasi yang herge~&.

Kehadiran rnultirr~edia diikuti secara luas ke dalam segmen pendidikan, karena memiliki ciri yang dinamis dan benvarna sebuah animasi tidak hanya terlihat hidup, serta unik tetapi dapat merangsang kecenderungan dan minat para pelajar untuk melihat dan memahaminya.

I ~ ~ t e r n e t Untuk Pem belajaran

Komputer dan jaringan It~ternet pada abad ini sudah dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Irr/en?et merupakan sistem jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan bahkan jutaan jaringan komputer diseluruh dunia. Infernel berasal dari kata "IhTERconnected compzder NFfworking" atau jaringan komputer yang saling terhubung (Widya, 2001). Menurut Allan dan Johnson (1998), itzlertzet adalah sistem komputer yang saling berhubunpan sehingga memungkinkan suatu komputer &pat bertukar data, pesan, dan arsip atau doku~nen dengan berjuta ko~nputer lain yang berhubungan ke Inlerttet.

Pemanfaatan itzfernef untuk pendidikan menurut Ashby dalam Miarso (2004),

(25)

khususnya komputer dan Inlernel untuk penhdikan. Revolusi ini memberi dampak terliadap beberapa kecenderunyn per~didikar~ masa depan Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby dalam Miarso (2004) adalah :

a. Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai .bentuk pendidikan beckelanjutan.

b. Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber helajar.

c. Perpustakaan sebagai pusat surnber belajar menjadi ciri dominan dalam kampus.

d. Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat.

e. Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi.

f. Orang dituntut lebih banyak belajar mandiri.

Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan &lam Chaerunlan (2005) adalah sebagai berikut:

a. Teknologi yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas, disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Hal tersebut merubah cara produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk digital seperti

Disk

Video Digital (DVD), Conzpuc/ Disk R e d Only Monory (CD-ROM), maupun bahan belaiar on-line berbasis web lainnya.

b. Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing, sehingga metnicu te rjadinya pergeseran pola pendidikan dari tatap tnuka (konvensional) ke arah pendidikan yang lebih terbuka.

Dengan adanya teknologi Iinrert~et, sistem penyampaian dan komunikasi (rlcliverj~ ~ ) < s t e ~ n and conzmwzicafion) antara siswa dengan guru, guru dengan guru atau siswa dengan siswa &pat dilakukan dengan berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synclmnozrs) maupun (asynclzronoz~s). Beberappa bentuk komunikasi (Purbo, 1997) yang dapat ditakukan antara lain :

(26)

komunikasi antara dosen dengan beberapa mahasiswanya &lam tnendiskusikan suatu perkulial~an tertentu.

2. Surat elektronik ( e - I ) Surat elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan (u.sy~~c/zro~~oz~s) yang memungkinkan te jadinya komunikasi antara mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang disampaikan secara elektronik melalui

Internal. Berbeda dengan cl~u//ing, dmgan cara ini umpan balik yang

diperoleh mungkin tertunda.

3. Konferensi kelompok melalui surat elektronik (nruiling l;.rf). Muilitig li.s/ merupakan perluasan dari e-tnuil, dimana seseorang dapat mengirim pesan kepada sekelompok orang terlentu yang telah terdaftar untuk bergabung dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar mahasiswa yang tergabung dalarn kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian tugas dan diskusi &pat dilakukan melalui fasilitas seperti ini.

4. Konferensi jarak jauh (taleuonjkrence). Konferensi jar& jauh dapat berupa konferensi audio tnaupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat dilakukan dengan cara " p i n / lo poinl" atau "multi point". Cara periama dilakukan dalam dua tetnpat. Sedangkan cara kedua dilakukan dala~n lebih dari dua tempat. Sebagai contoih seorang guru dari sekolab tertentu dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa sekolah lain dalam waktu bersamaan.

Teknologi i11farnel dapat memberikan manfaat s e c m optimal pa& dunia pendidikan sebagai media komunikasi pembelajaran, karena inlem1e1 merupakan sumber informasi dan dapat membangun komunikasi individu maupun massa secara langsung tanpa terbatas ruang dan waktu. Ibrahim (2005), menjelaskan manfaat internet bagi guru (profesional) adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan

2. Berbagi sumber di antara rekan sejawat

3. Beke jasama dengan guru-guru dari l u x negeri

(27)

6. Berpartisipasi dalan~ suatu forum baik lokal maupun nasional d m internasionai.

Menurut Ibrahim (2005), beberapa manfaat internet untuk siswa diantaranya mendorong siswa belajar sendiri secara cepat, sehingga dapat :

1. Meningkatkan pengetahuan

2. Belajar krinterah?ivitas

3. Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian Infernet dapat juga memperkaya diri siswa dalam :

1. Meningkatkan komunikasi siswa dengan siswa lain.

2. Meningkatkan kepekaan akan pennasalahan yang ada di seluruh dunia.

Sialman (2005), ~nenyatakan bahwva siste~n pembelajant~ tnelalui pemanfaatan internet merupakan sistem pembelajaran yang mempunyai karakteristik berikut :

1) Peserta di&k terpisah dari guru atau instruktur dalam kegiatan belajar 2) Ada lembaga yang mengelola program pembelajaran yang ditawarkan 3) Isi pelajaran disampaikan melalui jaringan komputer

4) Ada komunikasi dua arah melalui pengynaan jaringan komputer sehingga peserta didik dapat berko~nunikasi dengan y r u , dengan sesama peserta didik dan dengan staf lembaga

Komunikasi melalui internet harm tersedia peralatan komputer dan perangkat jaringan yang dapat dibwnakan untuk melakukan hubungan Kemudian hams diperoleh sambungan berlangganan dari itzterner Service Provider ( I S P ) dengan besaran biaya per bulan yang tergantung pada kecepatan dan kapasitas hubungan. Terdapat banyak metode yang digunakan untuk melakukan hubungan

ke Internef antara lain, dengan menggunakan modem, kabel dan UigiiaI

Szihscriher Line (DSL) (Dummies.com 2006)

1. Hubungdn ke Inlernef dengan menggunakan modem

(28)

Modem n~erupakan cara melakukan hubungan ke internet yang paling sering digunakati dan paling

mural^

tetapi kecepata~u~ya juga paling Iat~~bat (56

Kpbs).

2. Hubungan ke in~ertzet dengan menggunakan kabel dan Digitul Subscriber L,itzc (DSL).

Menghubungi internet dengan menggunakan kabel dan DSL sering disebut dengan koneksi pita lebar (broadhand). Kabel dan DSL merupakan dua cara menghubung ke inlernef yang mempunyai kecepatan yang tinggi. Ada beberapa keuntungan mengakses inlernel menggunakan kabel dan DSL: a. Hubungan melalui kabel dan DSL lebih cepat daripada menggunakan

mnodem. Hubungan dengan kabel maupun dengan DSL dapat dilakukan dimana saja dan dapat 10-200 kali lebih cepat daripada koneksi Jiul up, walaupun tergantung dari layanan yang diperoleh.

b. Seseorang dapat selalu berhubungan dengan internet tanpa harus selalu melakukan hubungan setiap kali ingin terhubung dalam jaringan internet. c. Kabel dan DSL tidak terikat dengan sambungan telepon ketika seseorang

(29)

Menurut Widya (2001), web.sile atau lebih dikenal dengan World Wide Web (WWW) adalah suatu sistem informasi dan komunikasi elektronik yang menciptakan pertukaran data (termasuk teks, suara, gambar dan video) di interrier dengan mudah dan efisien, terdiri atas bagian berikut :

1.

Selver Web me~upakan komputer dan st!fiware yang menyimpan dan

rnendistribusikan data ke kornputer lain lewat Internet yang nleminta informasi tersebut.

2. Browser Wch merupakan sc!fiw~~re yang beroperasi di setiap komputer pribadi

(cl~ent) untuk meminta informasi dari server weh

dan

menampilkannya

sedemikian rupa, sehingga datanya dapat langsung diakses.

Untuk menggunakan web, setiap orang memerlukan kornputer dengan

sofiwure browser web dan modem yang terpasang. Setelah brow.~er web

dijalankan, komputer berhubungan dengan penyelenggara layanan i~z/ertzw (I~z/crtzef Scrv~ce Provider) yang sebelumnya telah rnemiliki accozrtrt Browrcr diberi suatu alamat lokasi web yang kemudian direspon oleh server web dengan cara mengirimkan suatu halaman informasi berupa tulisan dengan berbagai macam informasi lanjutan di ddamnya (hornepoge) (Widya, 2001).

Selain tulisan dan gambar, informasi yang ditampilkan berupa: a. Film dan animasi

b. Gatnbar bergerak c. Dokumen suara d. 1)utubusc dan kataloy

e. Program )rang langsung dapat dijalankan dari komputer

FI'75'Tir saat ini rnerupakan wahana informasi yang sangat krpengaruh (dibanding TV) sejak In/ernet ditemkan. Situs web (website) awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang rneng~wnakan konsep fzyperlitzk, yang memudahkan szrrfir (sebutan. bagi pe~nakai komputer yang rnelakukan penelusuran informasi di inrert7et).

Website memberikan banyak kemudahan dalam penelusuran, penjelajahan

(30)

konsep mzd/inredru, inforn~asi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media (teks, garnbar, animasi, suara dan film). Suatu situs web akan dikenal d e n g n cepat apabila informasi yang disajikannya

up

to dale atau lengkap (Sidik, 2002).

Pembelajaran

(31)

itu pada da.wnya berlangsung pada suatu lingkungan buatan (eksperimental)

dan

sat~gat sedikit sekali bergantum~g pada situasi alarni (ket~yataan). Oleh karena itu, lingkungan belajar yang mendukung dapat diciptakan, agar proses belajar ini dapat berlangsung optimal. Dikatakan pula bahwa proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa disebut dengan pembelajaran. Belajar mungkin saja tejadi tanpa pembelajaran, namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa untuk belajar. Situasi ini tidak haws berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja tetapi dapat dengan cara lain, misalnya belajar melalui media petnbelajaran yang sudah disiapkan Gagne dan Briggs dalam Syah (1995), mengartikan i?z.shucfion atau pembelajaran ini adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

(32)

berbasis kompetensi, yang mana menuntut kreativitas guru dalam mengelola kelas untuk meningkatkan keaktifan siswa dicapai melalui lnetode pengajaran n~elalui multimedia.

Efektivitas Kornunikasi Pernbelajaran

Komunikasi pembelaiaran melalui suatu media massa seperti ii~iertzef dapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi massa. Menurut Gonzales (1988), terdapat tiga dimensi efek komunikasi nlassa, yaitu kognitif, afektif dan konatif. Efek kognitif meliputi peningkatan kesadaran, belajar dan tambahan pengetallnan Efek afektif berhubungan dengan etnosi, perasaan dan sikap. Sedangkan efek konatif berhubungan dengan pe~ilaku dan niat untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.

Menurut Winkel &lam Purwanto (2005), belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mentallpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan pembahan-perubahan dalan~ pengetahuan, keterampilan dan sikap. Pada belajar kognitif, prosesnya mengakibatkan perubahan dalam aspek kemamnpuan berpikir, pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan merasakan, sedangkan belajar psikomotorik memberikan hasil belajar berupa keterampilan.

(33)
(34)

KERANGKA PENELITIAN DAN HIPOTESIS

Kerangka Pikir Penelitian

Kehadiran website dalam dunia pendidikan sangat membantu paw guru dan murid (siswa) untuk memperoleh kemudahan &lam memberikan dan menerima materi asjaran dengan rentang waktu yang sangat luas dan fleksibel, jika dibandingkan dengan metode pengajaran di kelas yang dibatasi ruang dan waktu. Penggunaan w~ebsite di Internet oleh sekolah-sekolah umum meiniliki kelebihan, diantaranya materi ajaran yang sulit dipahami secara abstrak dapat disajikan dala~n bentuk audio visual, sehingga siswa dapat memahami ajaran tersebut lebih mudah.

Efektivitas komunikasi pembelajaran meliputi tiga aspek yaitu, kognitif, afel%f dan psikomotorik yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain karakteristik siswa (jenis kelamin, pekejaan orang tua, aktivitas organisasi dan motivasi). Faktor dalam penggunaan website (ketersediaan saranalfasilitas atau kepemilikian media, ketersediaan biaya, kecepatan akses, waktu luang, kemudahan penggunaan aplikasi dan tugas). Akses media (frekuensi mengakses Itzternet dan durasi akses).

(35)

sebagai media belajar optimal yang diindikasikan dengan jumlah/fikuensi dan durasi dalan~ mengakses internet.

Berdasarkan uraian teori yang dikemukakan, disusun kerangka penelitian yang dijadikan landasan dalam penelitian. Secara ringkas kerangka penelitian tersebut disajikan pada Gambar I.

Karaheristik Responden Jenis Kelamin

Peke j a a n Orang TuaPendapatan Aktivitas Organisasi Motivasi

Akses Media Pernbelajaran

0 Frekuensi Akses

* Durasi Akses Aspek Afektif

Aspek Psikomorik Faktor dalam penS.gunaan

Website

Pemanfaatan Media Ketenediaan biaya Wahu Luang Kecepatan Akses Tugas

[image:35.570.72.510.102.777.2]

Kemudahan Aplikasi

Gambar 1. Kerangka pilor penelitian

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang telah diuraika~l rnaka dalarn penelitian ini dapat diajukan hipotesis berikut :

1. Karakteristik responden (X,) berpengaruh terhadap akses media (X3).

2. Faktor dalam pengynaan n,eh.site ( X I ) herpengaruh terhadap akses media

(X3).

3. Karakteristik responden ( X I ) dan faktor dalarn penggunaan wehsife (X?) berpengaruh terhadap akses media (Xx).

4. Akses media (X3) berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran (Y)

(36)

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMANl Jakarta Pusat yang beralamat di Jalan Budi Utomo No.7 Jakarta Pusat. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Juni

-

Agustus 2006

Pengumpulan Data

Data yang dikumpdkan pada penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari kuesioner (Lampiran 1) yang disebarkan dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi literatur.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Survei pendahuluan yang mempakan tahap awal, dengan cara mengunjungi tempat'lokasi penelitian.

2. Menyebarkan kuesioner kepada responden

Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini bempa dattar pertanyaan yang terdiri dari :

a. Data karakterishk responden yang meliputi : Jenis kelamin, Peke jaan orang tua/Pendapatan, Aktivitas organisasi dan Motivasi.

b. Data mengenai faktor dalaln penggunaan wehsife meliputi : Pemanfaatan media, Ketersediaan biaya, Walrtu luang, kecepatan akses, T u g s clan Kemudahan aplikasi

c. Data tentang akses media meliputi : frekuensi dan durasi pemakaian ~vehsite. d. Data mengenai efektifitas pembelajaran web.sile meliputi : Pengetahuan

(ko,gwiffl, Sikap (afekfrJ) dan Perilaku/Keterampilan (konut!fp.sikomotorik).

Populasi dan contoh

(37)

pada penelitian ini adalah para sislva SMANl Jakarta Pusat kelas III IPA yang berjun~lah 163 orang, karerla n~ateri ajaran fisika rnerupakan salah satu materilpelajaran ilmu pasti (PA).

Metode pengambilan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah pzn-pasive sumpliltg method yaitu teknik penarikan contoh yang diynakan dengan pertimbangan tertentu (Riduwan, 2004), dengan contoh SO responden dari dua kelas. Pengambilan metode purposif ini diambil berdasarkan pada pertimbangan sekolah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi khususnya n~ehsite sebagai saranafmedia proses belajar mengajar, sedangkan responden yang dijadikan sampel terbatas pada siswa kelas 3 (tiga) jurusan P A .

Raneangan Penelitian

Penelitian efektivitas komunikasi pembelajaran dengan media website ini dirancang dengau metode sunlei, yaitu penelitian yang dirancang dengan tujuan melakukan pengujian yang cermat dan teliti terhadap suatu obyek penelitian berdasarkan situasi ataupun kondisi tertentu yang hikuti dan diamati dengan cermat dan teliti (Subiyanto, 1999). DaIam penelitian ini, peubah bebas yang diteliti adalah karakteristik responden (siswa) (XI) dan faktor dalam penggunaan iwlernet (wehsiie) ( X I ) . Sedangkan sebagai peubah antara adalah akses media

(X,), dan sebagai peubah terikatnya adalah efektifitas pembelajaran (Y)

Validitas dan Reliabilitas

(38)

Untuk mendapatkan validitas i n s m l e n penelitian, maka penyusunan kuesioner yang dipakai (Sinyrimbun dan Effendi, 1989) tnelalui tahapan berikut

I . Menyesuaikan pertanyaan dengan pemyataan dari peubah-peubah yang diynakan.

2. Menyesuaikan isi pertanyaan dengan kondisi responden.

3. Mempertimbangkan konsep dan teori yang mendukung, serta kenyataan ernpiris dari hasil penelitian sebelumnya sebagai bahan pustaka.

4. Mempertimbangkan tanggapan dan saran para ahli atau pembimbing yang memiliki keahlian dan kepentingan di bidanpya.

Untuk tnemnperoleh reliabilitas instrun~en, terlebih dahulu dilakukan uji coba kuesioner kepada 20 responden yang memiliki karakteristik relatif sama dengan karakteristik obyek penelitian. Tahap selanjutnya dihitung tingkat reIiabilitas dengan menggunakan cronbuch ulph~r, dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali. Metode tersebut digunakan untuk kuesioner yang memiliki lebih hanyak pilihan jawaban, serta bukan mempakan skor 1 dan 0, melainkan dalam bentuk kategori dan uraian (Arikunto, 1998), sehingga melahirkan bentuk kate~ori dan uraian. Rumusnya sebagai berikut :

Keterangan :

111 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyam atau banyaknya soal

3

Z 0 - = Jumlah ragam butir 0,' = Ragam total

(39)

masing peubah sebagai berikut : Untuk instrumen motivasi diperoleh nilai Rhe, 0,496 lebih besar dari nilai &tis 0,377, untuk instrumen faktor penggunaan

website diperoleh nilai R,,itImg 0,445 Iebih besar dari nilai Rhti, 0,377, untuk i n s t m e n akses media diperoleh nilai

Rhlllmf.

0, 423 lebih besar dari nilai Rkfilk 0,377, untuk instrumen efektivitas pembelajaran diperoleh nilai k t , , 0,918 lebih besar dari nilai R ~ l i s 0,377. Oleh karena r hitung dari butir pertanyaan dan alpha > r tabel. maka instrumen dikatakan sahih dan andal.

Analisis Data

Data dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan prosedur statistik Telcnik analisa data penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu :

1. Analisa Deskriptif. Analisa ini menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase, yang disajikan dalam bentuk tabel. Data tersebut kemudian diinterpretasikan bersama dengan hasil pengamatan di lapangan. 2. Khi kuadrat (Clzr Squure). Uji Khi kuadrat dipnakan untuk menganalisa

hubungan antara peubah yang memiliki tipe data nominal.

3. Regresi Berganda (MuIQEe Regressiorz). Uji regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh peubah-peubah bebas terhadap peubah terikat dan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau hubungan kausal antara dua peubah bebas atau lebih

(XI),

&2), (X3) ...(X n) dengan satu peubah terikat..

4. Analisa Jalur (Puth Anulysu)

Analisis jalur adalah teknik analisis statistik yang dapat dibwnakan untuk menjelaskan hubungan kausal di antara dua peubah atau lebih (Eirowo, 2004) Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi. Perluasan ini terletak pada kelengkapan penelusuran kausal. Analisis jalur tidak hanya mengetahui berapa besamya pengaruh namun juga peubah mana pang merupakan pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung (Santoso, 2005). IJu/h a~zuly.c.rr berkaitan erat dengan analisis nzz/lf~pIe I.~~I'~.SFIOII (regresi ganda) dengan rumus berikut :

(40)

Keterangan :

a = konstanta

b = nilai koefisien beta

XI...^, = peubah X

Persamaan analisis regresi didapatkan dari nilai iltstundardized (~oeficicnrs

p,

sedangkan analisis jalur dapat diketahui dari nilai Slondardized C:ocfjicient Beta (kwfisien lintas) yang dapat dilihat pada nilai Aefu nleiglzt ($). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu peubah dapat dilihat dari tingkat nyatanya (Santoso, 2005).

Untuk mempermudah pengolahan data dan interpretasi h a i l digunakan definisi opemsional berikut :

1. Karakteristik responden adalah ciriciri yang melekat pada pribadi siswa yang meliputi :

a. Jenis kelamin yaitu perbedaan responden berdasarkan seks yang dikategorikan berdasarkan data nominal (1) pria dan (2) wanita.

b. Pekerjaan orang tua yaitu status atau keadaan orang tua yang berhubungan dengan pekejaan utama dalam kegiatan ekonomi. Untuk data ini dilakukan pengkodean berdasarkan kategori nominal, yaitu ( I ) PNS, (2) Swasta, (3) Wiraswasta, (4) Pensiunan, ( 5 ) Pengajar/GuruiDosen d m (6) TNIPOLRI

c. Aktivitas organisasi yaitu sejumlah kegiatan yang diikuti responden di sekolah secara formal. Data ini dikodekan menjadi data nominal yaitu

(L)

OSIS, (2) Kerohanian, (3) Kesenian dan (4) Olah Raga
(41)

dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategon kelas interval tenebut, dengan ketentuan:

-

rendah ( 1 1 skala 2 2 )

- sedang (21 skala 2 3 )

-

t i n g ~ (3c skala 2 4 )

2. Faktor dala~n pengqnaan website. Pengkategorian untuk peubah-peuball ini ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu denzan membuat tiga kelas interval dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategori kelas interval tenebut, dengan ketentuan:

-

rendah (I< skala 2 2 )

- sedang (2< skala 1 3 )

-

tinggi (3< skala 5 4 )

Peubah yang termasuk faktor dalam penggunaan wehsite, meliputi :

a. Pemanfaatan media adalah sarana atau fasilitas (komputei) yang digunakan responden untuk mengakses nleb~ite.

b. Ketersediaan biaya adalah alokasi biaya yang digurmkaa responden untuk mengakses m e l a website.

c. Waktu luang adalah alokasi ~vaktu yang diynakan responden untuk mengakses website di sekolah atau di rumah

d. Kecepatan akses adalah seberapa cepat wehsite dalam Interne/ dapat diakses.

e. Tugas adalah sejumlah pekejaan yang dilakukan responden di sekolah atau di rumah yang diberikan oleh gum tentang materi ajaran melalui media wehsi[e.

f. Kemudahan aplikasi adalah kemndahan yang diberikan oleh situs untuk mengalrses wehsite, sehingga mudah dioperasikan tanpa memerlukan pelatihan yang cukup lama.

3. Akses media adalah penggunaan atau melakukan hubungan dengan media website, meliputi :

(42)

b. Frekuensi yaitu jurnlah penggunaadpemakaian irzterrzel yang dilakukan responden untuk n~engakses media wehaire dalaru seminggu. Pengkategonan untuk peubah frekuensi ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu dengan me~nbuat tiga kelas interval dalam suatu distribusi frekuensi. Batas kategori kelas interval tersebut, dengan ketentuan:

- rendah (I< skala 1 2 ) - sedang (2< skala 1 3 )

-

t i n e (3< skala

1 4

)

4. EfeMvitas pernbelajaran adalah sejauhmana media pembelajaran dapat memberikan darnpak optimal. Pengkategonan untuk peubah-peubah ini ditetapkan dengan menggunakan cara statistika, yaitu dengan mernbuat ti@ kelas interval &lam suatu distribusi frehensi. Batas kategori kelas interval tersebut, dengan ketentuan:

- rendab ( I < skala 1 2 ) - sedang (2< skala 1 3 ) - i.inu. (3< skala 1 4 )

Peubah efekivitas komunikasi pernbelajaran meliputi :

a. Pengetahuan (kognitif), yaitu pemahaman/pengetahuan responden terhadap materi ajaran yang dipelajari melalui media website.

b. Sikap (afektif), yaitu sifat yang berkaitan dengan perasaan (senang atau tidak senang), atau dapat menerima ajaran yang diakses dengan media. c. Keterampilan (Psikomotorik), yaitu perbuatan yang berhubungan dengan

(43)

HASIL DAN PEMBAHASAAN

Profil SMA Negeri 1

Jakarta

Riwayat Singkat SMA Negeri 1 Jakarta

Pada tahun 1889 Gedung Budi Utomo No.7 telah berdiri dan pertama kali dipakai oleh P r r ~ s He~~cirirrck Scllool (PHs). Pada masa pendudukan Jepang gedung ini dipakai sebagai salah satu perbekalan logistik markas tentara. Sebelum tahun 1945 di Jakarta sudah berdiri Sekolah Menengah Tins6 (SMT), yang menempati gedung Kanisius. Sekolah ini temyata merupakan embrio dari SMA 1 yang sekarang. SMT dibubarkan setelah Jepang menyerah. tahun 1946, tepatnya tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah Pemerintah yang pertama, yang mula-mula masih menggunakan nama SMT, laIu diubah menjadi Sekolah Menengah Omoem Atas (SMOA) yang menempati gedung PSKD di jalan Diponegoro. SMOA kemudian diganti menjadi SMA yang p d a waktu itu terkenal dengan sebutan SMA R I atau SMA Kiblik dengan Direlitumya Bapak Drs. Adam Bachtiar.

Tahun 1947, dengan adanya Agresi Belanda, sekolah tersebut dilarang. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, gedung di Jalan Budi Utomo ditempati oleh Militer Tra,r~pol./ I)nlisio/z (MTD), &an tetapi guru-guru dan pelajarnya tidak menyerah oleh ancarnan penjajah Belanda. Kegiatan belaja~ mengajar dilanjutkan dengan menggunakan tempt-tempat lain, diantaranya :

I.. Rumah Bapak Adam Bachtiar di jalan Gondangdia Lama No.22

2. Rumah Bapak Wagendorp di jalan Sawo No. 12, dan

3. Di beberapa tempat rumah orang tua murid antara lain rumah Ny. Dr. Susilo dj jalan Proklamasi No.69.

(44)

kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda pada tangy1 27 Desember 1949.

Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik bergabung kembali sebagai tempat belajarnya dan menempati gedung di Jalan Budi Utomo N o 3 sampai sekarang. Pengurus besar PGRI pernah menempati gedung ini. SMA Kiblik diganti menjadi SMA 1-A dan SMA 1-E dengan direlitumya Bapak Wagendorp. Tahun 1951 Bapak Wagendorp mendapat tugas ke Inggis dari pemerintah RI. Pinipinan SMA Negeri I-A dan SMA 1-B dipegang oleh Bapak

R

Soetedja. Urutan pergantian nama SMA 1-A dan SMA 1-B hingga bernama SMA Negeri 1,

sebagai berikut :

1. Tahun 1958 menjadi SMA 1-A clan SMA I-B. Pada tahun tersebut SMA I-A dipimpin oleh Bapak Supardo SH selama 6 bulan.

2. Tahun 1962 menjadi SMA 1 ABC.

3. Tahun 1962-1964 Direktumya adaiah Bapak Ong Pok Kiat.

4. Tahun 1964-1967 Direktumya adalah Bapak H- Drs. Gazali Dunia.

5. Tahun 1964 nama SMA 1 ABC diganti menjadi SMA Negeri 1.

Pada masa tersebut ruang belajar yang semula tertutup menjadi terbuka. Perubahan-perubahan yang dilakukan, antara lain membuka laboratorium kimia, lapangan basket dan penambahan gedung baru sebanyak 18 lokal (gedung tingkai tiga di bagian belakang). Pada akhir tahun 1974 sarnpai pertengalmn tahun 1980 Direkturnya adalah Bapak Drs. Joelioes Joesoef. Pada tnasa jabatannya banyak perubahan-perubahan, antara lain lapangan upacara diperluas, pembukaan perpustakaan, pembaharuan aula yang dilengkapi dengan laboratorium Fisika dan Biologi, peresmian Pramuka Gugus Depan 481-482 dan yang penting lagi sejak tahun 1978 gedung jalan Budi Utomo No.7 hanya digunakan oleh SMA I , karena SMA V dipindahkan ke Sumur Batu.

(45)

beliau meninggal dunia. Lalu Bapak T.H. Sirnbolon sernentara rnenggantikan kedudukan Kepala Sekolah di SMA I sarnpai akhir tahun 1988 dan ken~udiall Bapak Djoko Sudibyo memegang kendali SMA 1. Tahun 1989 sarnpai tahun 1992 diganti Bapak Asrul Chatib. Setelah itu Bapak M. Yunan Abdoellah yang memegang kendali Kepala Sekolah SMA 1 sampai tahun 1994, dan tahun 1995 sampai tahun 1996 digantikan oleh Bapak Soedarno SW.

Pada tahun 1997 sampai tahun 2001 nama SMA I berubah n~enjadi

SMUN I dan saat itu Kepala Sekolah dipegang oleh Bapak Arifin Rusmana. Tahun 2001 Kepala Sekolah SMUN I dipegang oleh Bapak Triyana sampai 2004, yang rnulai rnengernbangkan sekolah Berbasis Kompetensi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai pilihan kornpetensi. Laboratorium Interne1 dengan 41 unit PC dibangun, dan Laboratorium Komputer dengan 41 unit PC juga dibangun. Koneksi jaringan I?ifemet memakaj

Broadband akses ADSL yang digunakan sebagai sarana belajar siswa dan guru.

Modul belajar kornputer dan multimedia dikembangkan sendiri sesuai kebutuhan. Bapak Triyana juga meresmikan berdirinya clm~611~g wall dengan lebar 4,5 rn dan tinggi 17 nb yang lnerupakan Cl~nzb~rzg WUII tertinggi yang dimiliki institusi pendrdikan di Jakarta. Kemudian tahun 2004 digantikan oleh Bapak Ratiyono, yang melanjutkan program TIK dengan membangun laboratorium komputer khusus buat guru-guru, dan membangun kamera pengintai sebagai sarana pemantauan siswa di lingkungan sekolah dan mernbangun sistim AUDIO kelas

Tahun ajarau baru 2004-2005, nalna SMUN I diubah lagi tnenjadi SMAN

1. Pada tahun 2005 Bapak Ratiyono digantikan oleh Bapak Hermanto yang juga melanjutkan probmm TIK, rnengernbangkan karnera pengintai lebih banyak lagi dan rnenyediakan sarana Wireless Acces Poim (WAP) di lingkungan SMAN

(46)

Visi dan Misi

Visi sekolah SMAN 1 Jakarta Pusat adalah :

I. Mernantapkan din sebagai sekolah historis yang bermutu dan benvawasan keunggulan

2.

Mempersiapkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IP'EK) yang beriman dan taqwa (IMTAQ), sehingga mampu bersaing di era globalisasi.

Misi yang diemban SMPlNl Jakarta adalah :

1. Mempersiapkan mutu pembelajaran.

2. Memberdayakan si&a menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, terampil, mandiri dan berakhlak m d i a

3. Menumbuh kembangkan semangat keunggulan kepada para siswa, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat dan bernalar sehat.

4. Meningkatkan komitmen tenaga kependidikan terhadap tugasnya

(47)
[image:47.559.75.510.67.401.2]

Gambar 2. Struktur organisasi SMA Negeri I, Jakarta Pusat

Keterangan :

PJKLS : Penanggung jawab Kelas

(48)

Fasilitas Sekolah

SMAN 1 Jakarta yang beralamat lengkap di jalan Budi Utomo Nomor 7

Jakarta Pusat Kelurahan.Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar Kotamadya Jakarta Pusat memiliki fasilitas berikut :

a. Ruang Audiovisual b. Laboratorium Internet

c. Laboratorium Komputer

d Laboratorium Biologi

e. Laboratorium Fisika

f. L a h t o r i u m Kimia

g. Labocatorium Bahasa

h. Audio Seniral

i. Perpustakaan

j. Masjid

k. Kantin

1. Lapangan Basket

Khusus fasilitas komputer, spsifikasi lu~rtfwure yang dimiliki sekolah adalah satu buah server dengan tipeprocessor Pentium-4, memory 256 MB, DVD Combo-CD RW Asus dan Monitor 15 in. Sedangkan spesifikasi 11urdwure yang dijadikan sebagai clie~zt'work.vtalro~z yang herjumlah 80 unit adalah processor. Pentium-4 dan Pentium-3, ntentr~y 256 MB, CD-ROM Sony dengan speed 52x dan n~onitor 14 in. Untuk jaringan i~tlcrnef sebagai Inierner ,Senlice Pruljidt.nya (ISP) adalah Cakra web dengan kecepatan 5 12 Kbps zmlirttifed.

Prestasi Sekolah

Prestasi atau kejuaraan yang pernah diraih SMAN I Jakarta, diantaranya

(49)

2. Juara 1 Lomba Baca Puisi Bahasa Inggis tahun 2004 tingkat Jabotabek yang diselenggarakan oleh Universitas Gunadanna

3. Juara 1 Taekwondo pada tahun 2004 tingkat SMA se-Jabotabek yang diselenggarakan oleh Tunas Club.

4. Juara 1 Taekwondo pada tahun 2004 tingkat SMA se-Jabotabek yang diselen~arakan oleh YAI Saletnba

5. Juara cepat tepat PMR tahun 2004 yang diselenggarakan PMI DKI Jakarta 6. Juara 3 Bola Basket pada tahun 2004 yang diselenggarakan FKMUI Depok se

Jabotabek.

(50)

Profif Website SMUN

1

Jakarta [image:50.559.72.532.206.526.2]

Sejak tahun 200 1 SMUN 1 Jakarta telah memanfaatkan teknologi infomasi dan komunikasi sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah. Media websiie merupakan sarana pernbelajaran siswa yang berisi informasi penting dan media belajar online selain media komunikasi antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa lnelalui fasilitas email yang telah disediakan.

Gambar 3. Profil Website SMANl Jakarta

Alamat situslwebsite SMAN 1 Jakarta adalah www.sman1ikt.com yang berisi tentang profil sekolal~, foto-foto kegiatan siswa dan pengumuman- pengumuman penting yang selalu di update sesuai kebutuhan, juga tersedia fasilitas download untuk para pemakai web yang menginginkan materilmodul pelajaran.. Pembuatan website ini merupakan kolaborasi antara guru sebagai pengembang isi materi website dengan para alumni sebagai perancang dan

progrummer web (pembuat website). Pada halaman web SMAN 1 Jakarta

(51)
[image:51.564.58.528.80.699.2]

okrnarks Iaols Help ... .- - ... ...-....

L h!tp~/~tw.rrnunljk!.corn~elajar/i ...

8

Ga

1

ik*caRlng Stalted L!La!est Headlines

BELAJAR

-

ONLINE

Dengall diiuncurka~unya web berisi materi-materi bahan ajar

diharapkan dapat membantu sisrva untuk memperkaya dan sekaiigus memperdalam pengetahuan. Bahan ajar yang ada lebih nlenekankan pada visual, permodelan, animasi dan interaktif. Dii~arapkan dengan men~anfaatkan bahan ini siswa dapat berinteraksi kapanpun tanpa dibatasi waktn dan tenlpat sehingga dapat menyimpulkan sendiri apa yang dipelale11 dari pengalamannpa. Bahan yang ada saat ini masih terbatas pada ~llata pelajaran fisika, khaia, bioiogi dan mateniatika, sedangkan mata pelajarall yang lain akan menyusul. Selain itu dalan~ web ini dilengkapi dengan contoh-contoh soai. Saya menyadari bahtva web ini masih jauh d a ~ i sempuina mohon saran clan luitik demi perbaikan kearah yang lebih sempnrna.

...

Gambar 4. Tampilan Belajar On-Line

(52)
(53)

Karakteristik Responden

[image:53.585.71.473.83.794.2]

Karakteristik yang dipilih pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, pekerjaan orang tua, aktivitas organisasi dan motivasi responden. Jumlah respoden pada penelitian ini adalah 80 responden yang diambil dari empat kelas 111 IPA yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tabel 1 memperlihatkan persentase jumlah laki-laki (35%) dan perempuan (65%). Jumlah siswa yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Kondisi tersebut tidak hanya terdapat pada siswa kelas 111 IPA, namun secara keseluruhan menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih mendominasi sekolah SMAN 1 Jakarta dari pada siswa laki-laki. Tabel 2 menunjukkan kondisi jumlah siswa secara keseluruhan.

Tabel 1. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin SMAN 1 Jakarta

No 1.

2.

Tabel 2. Kondisi jumlah siswa keseluruhan

I

Jumlah

Dada SMAN 1 Jakarta Pusat Jenis Kelamin

Laki-iaki Perem~uan

Jumlah Siswa (orang) Kelas

80

Jumlah Responden (Orang)

28 52

100

Persentase (%)

35 65

I1 IPA

I1 IPS

I I I

Pekerjaan Orang Tua

35

57

I11 IPA

1

56

I I I

Pekerjaan orang tua merupakan kegiatan ekonomi rumah tangga sebagai

111 IPS

suatu sumber penghasilan dalam sebuah keluarga. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa rataan penghasilan orang tua siswa kelas 111 IPA secara

74

107

107

56

1

99

1

155 109

164

(54)

keseluruhan lwrkisar antara Rp. 1.000.000 sanlpai dengan di atas Rp. 3.000.000. Karakteristik ini secara tidak langsung memperlihatkan ketnampuan siswa untuk dapat memiliki dan memanfaatkan fasilitas belajar berupa media komputer. Tabel 3 menunjukkan bahwa status pegawai negeri sipil merupakan jumlah terbanyak (35%), diikuti dengan pegawai slvasta (21,3%), wiraswasta atau pedagang (l5%), pensiunan (2,5%), pengajar (3,8%), sedangkan TNllPolri yang menjadi sumber penghasilan keluarga (10%) dan pekejaan lainnnya (12,5%). Hasil wawancara dengan para guru di SMAN 1 Jakarta menunjukkan bah~va jumlah terbanyak pekejaan orang tua siswa setiap tahun rataannya berlatar belakang PNS, swasta clan wiraswasta. Hal tersebut dapat dipahami karena lokasi sekolah yang strategis dan telah dikenal cukup lama.

Tabel 3. Sebaran responden berdasarkan pekeriaan orang tua SMAN 1 Jakarta

I

No

I

Status Pekerjaan

I

Jumlah

I

Persentase

Aktivitas organisasi

Aktivitas organisasi merupakan kegiatan siswa baik di dalan~ sekolah maupun di Iuar sekolah yang diikuti siswa. Kegiatan siswa ini menunjukkan b a h w siswa memiliki peluang untuk memanfaatkan fasilitas sekolah. Tabel 4

I. 2. 3.

4.

menunjukkan bahwa kegiatan yang banyak diikuti oleh responden adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) (31,3%), kegiatan olah raga (S,S%), Kerohanian (25%), Seni musik (17,5%), Paskibra (2,5%) dan kegiatan larnnya (15%) seperti Teather, Palang Merah Remaia (PMR) dan Pecinta alam. Hasil wawancan dengan para siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat menyukai aktivitas organisasi yang ada di sekolah, terutama aktivitas dalam

Pegawai Negeri Sipil Swasta

WiraswastaPedagang Pensiunan

(orang) 28

17 12 2

(%)

35

[image:54.564.75.438.323.523.2]
(55)

kegiatan OSIS. Variasi kegiatan yang berada di sekolah SMAN 1 dapat mendorong para siswa untuk mengekspresikan hobi dan bakat serta minat dala~n berorganisasi sehingga suasana sekolah menjadi kondusif. Disamping itu setiap tahun sekolah selalu mengikuti perlombaan-perlon~ban kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah luar maupun organisasi luar, sehingga para siswa tennotivasi untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya.

Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan aktivitas organisasi SMAN 1 Jakarta

I

No

1

Aktivitas Organisasi

I

Jumlah

/

Persentase

I

I. 2.

3.

4.

5.

Motivasi

Motivasi merupakan faAqor pendorong utama dalam melakukan suatu kegiatan khususnya belajar. Menurut I~nron dalam Makari~n (2003) motivasi belajar adalah motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Ada dua jenis motivasi dalam belajar, yaitu motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Menurut Padmowihardjo dalam Makarim (20031, motivasi inshinsik adalah motivasi belajar yang menunjukkan timbuinya dorongan belajar pada diri sendiri berasal dari kesadaran sendiri akan kebutuhan belajar tersebut. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi belajar dari luar atau dari orang lain. Ada peristiwa di luar individu yang mempengamhi individu tersebut. Penggunaan interne! sebagai sarana belajar siswa merupakan motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar lebih baik.

Pada penelitian ini motivasi dchubungkan dengan fabr-faktor yang mendorong responden untuk mengakses ii

Gambar

Gambar 1. Kerangka pilor penelitian
Gambar 2. Struktur organisasi SMA Negeri I, Jakarta Pusat
Gambar 3. Profil Website SMANl Jakarta
Gambar 4. Tampilan Belajar On-Line
+7

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa hal tersebut antara lain adalah pengertian aljabar max-plus , struktur aljabar max-plus , pengertian sistem persamaan linear dan matriks dalam aljabar konvensional,

3) This line is oblique. 4) These lines are curved. 5) These two lines are parallel. They are equidistans at all. points. 7) The broken line

There was one on the first page talking about pro player John Schmidt and his new pool room which is named ˆNine Mile Billiards Parlor.˜ I guess even though the name is not as common

Pada tahun 2015 Kementrian Agraria dan Tata Ruang mengeluarkan sebuah kebijakan baru guna melaksanakan apa yang menjadi tujuan dari Putusan MK tersebut yaitu untuk

Perlakuan subsitusi tepung terigu dengan tepung pisang kepok putih 0% sampai dengan 100% memberikan pengaruh terhadap sifat fisikokimia yang meliputi kadar air

Karena dalam perusahaan belum menerapkakn laporan biaya kualitas, maka penulis harus mengetahui rincian biaya operasional perusahaan, dari data tersebut,

kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang pubertas yang tergolong sedang yaitu 19 orang (47,5%) dan yang paling