• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan sumber buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan sumber buku"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Marcus Pollio Vitruvius (1486)

Kesatuan dari kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas)

D. Firmitas, Utilitas, dan Venustas

1. There are three departments of architecture: the art of building, the making of timepieces, and the construction of machinery. ….

2. All these must be built with due reference to durability, convenience, and beauty. ….” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

Pernyataannya inilah yang membuatnya dikenal. Jika ditanya, siapa itu Vitruvius ? Kebanyakan dari kita akan menjawabnya seperti ini : “Oh..yang menyatakan firmitas, venustas, dan utilitas”. Hal ini tidak sepenuhnya salah, walaupun sebenarnya banyak hasil pemikiran Vitruvius lainnya yang juga ia nyatakan dalam buku tersebut. Pengertian tentang firmitas, venustas, dan utilitas bisa menjadi salah apabila maksudnya tidak dipahami dengan benar.

Menurut Vitruvius di dalam bukunya “De Architectura” (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.

1. Firmitas

“Durability will be assured when foundations are carried down to the solid ground and materials wisely and liberally selected;…” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara

mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan metode membangunnya (konstruksi).

2. Utilitas

“…convenience, when the arrangement of the apartments is faultless and presents no hindrance to use, and when each class of building is assigned to its suitable and appropriate exposure;..” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

Sedangkan, pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku untuk penataan kota. Misalnya : dimana kita harus menempatkan kuil, benteng, dan lain-lainya di ruang kota.

3. Venustas

“…and beauty, when the appearance of the work is pleasing and in good taste, and when its members are in due proportion according to correct principles of symmetry.” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.)

(2)

Referensi

Dokumen terkait

 peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang

Kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai terima kasih telah.. membesarkan, menjaga dan melidungi saya hingga saya seperti

Untuk itu penulis ingin membuat sebuah sarana yang dapat membangun hubungan antara anak dengan orang tua yaitu buku saat teduh “Be Strong” agar anak-anak

bertujuan untuk mengetahui peran dan cara orang tua dalam mendidik anak sesuai dengan fitrahnya menurut pendapat Munif Chatib yang tertulis dalam bukunya dan untuk

Dengan berbagai macam pendidikan yang ada, para orang tua haruslah bijak memilih pendidikan yang tepat untuk anak-anaknya sesuai dengan tugas perkembangan yang akan mereka

Yang menjadi kekuatan di P2PNFI Regional II Semarang adalah Sarana prasarana yang tersedia sangat lengkap dan telah terstandar ISO 9001:2008 hingga sekarang,

peralatan yang tetap dipertahankan hingga sekarang adalah tuyang (ayunan,), rempah-rempah dan pinduduk. Setiap peralatan dalam pada tradisi bapalas bidan memilik

Desain hotel menerapkan elemen alam sebagai unsur estetik pada bangunan seperti tone warna, material, interior gardening, hingga gubahan massa yang berorientasi pada analisis mikro