• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3 Distribusi Frekuensi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab 3 Distribusi Frekuensi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DISTRIBUSI FREKUENSI

3.1Definisi dan bentuk distribusi Frekuensi

Distribusi Frekuensi adalah metoda statistika untuk menyusun data dengan cara membagi nilai-nilai observasi data kedalam kelas-kelas dengan

interval tertentu.

Distribusi frekuensi terdiri dari beberapa komponen ,yaitu : Interval Kelas (Ci)

Jarak nilai observasi dalam suatu kelas, misal : 85 – 94, Interval kelasnya = 10

Jumlah kelas (N)

Yaitu jumlah dari kelas-kelas yang terdapat pada suatu distribusi frekuensi

Batas Bawah dan batas atas kelas (B dan B’)

Batas bawah kelas adalah nilai terbawah pada kelas tersebut. 85 adalah batas kelas bawah untuk kelas 85 – 94. Sedangkan batas atas

kelas adalah nilai tertinggi pada kelas tersebut . 94 adalah batas atas kelas 85 – 94

Tepi kelas bawah dan tepi kelas atas (T dan T’)

Rumus untuk mencari tepi kelas atas dan tepi kelas bawah adalah :

2 ' ' 3 ' I kelas sesudah kelas B I kelas B I kelas atas Tepi I kelas sebelumnya kelas B I kelas B I kelas bawah Tepi + = + =

Mid point atau titik tengah kelas (x)

Rumus untuk mencari nilai midpoint suatu kelas adalah :

2 ' int BkelasI B kelasI po

(2)

Nilai kumulatif kurang dari dan lebih dari (fk< dan fk >) Contoh :

No Kelas (th) Frekuensi x Tepi kelas Fk< Fk>

9,5 0 25

1 10-14 2 12 14,5 2 23

2 15-19 3 17 19,5 5 20

3 20-24 4 22 24,5 9 16

4 25-29 7 27 29,5 16 9

5 30-34 5 32 34,5 21 4

6 35-39 3 37 39,5 24 1

7 40-44 1 42 44,5 25 0

Komponen-komponen yang membentuk tabel diatas adalah : Jumlah kelas (N) = 7

Interval kelas (Ci) = 5 . rumus untuk mencari interval kelas adalah : Interval kelas ke I = ( B kelas sesudah kelas ke I - B kelas I) Atau:

Interval kelas I = (B’ sesudah kelas I - B’ kelas I) Ci tabel diatas dicari dari : 15 – 10 = 5 , atau 19 – 14 = 5

3.2Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi

Langkah-langkah dalam menyususn tabel distribusi frekuensi adalah:

•Menyusun data mentah dari nilai terendah ke nilai tertinggi.Hal ini dilakukan untuk memudahkan kita memasukkan nilai observasi kedalam kelas-kelas yang tepat.

(3)

H. A. Strurges memberikan suatu alternatif rumusan untuk menentukan jumlah dan interval kelas .

N = Frekuensi nilai observasi dalam data

Sedangkan Watson memberikan rumusan jumlah kelas (N) sebagai berikut :

Dan interval kelas ditentukan dengan rumus :

Range = nilai tertinggi – nilai terendah pada data

Jumlah kelas dan interval kelas yang ditentukan dengan rumus tersebut biasanya berupa pecahan. Sebaiknya pecahan ini dibulatkan ke atas supaya semua nilai observasi dapat diliput (menghindari “baju” kesempitan). Misalnya jumlah kelas = 7,56 sebaiknya dibulatkan menjadi 8. Interval kelas 5,24 dibulatkan menjadi 66.

Membuat kelas - kelas distribusi frekuensi.

Memasukan nilai – nilai observasi kedalam kelas – kelas yang sesuai. Menghitung mid point, tepi kelas dan frekuensi komulatif.

N = 1 + 3,322 log n

N = [2(n)]0,3333

(4)

Contoh :

Sebuah perguruan tinggi mengirim 20 orang staf pengajarnya untuk mengikuti TOEFL. Hasil dari test tersebut adalah :

467 480 570 525 567 402 575

500 520 435 600 444 560 480

523 456 469 490 489 457

Sajikanlah hasil test tersebut dalam sebuah table distribusi frekuensi.

Jawab :

Langkah pertama adalah mengurutkan data dari nilai terendah ke nilai tertinggi.

Bila penyusun ingin lebih praktis, langkah ini bisa diabaikan. Nilai observasi langsung dimasukan kedalam kelas – kelas distribusi frekuensi dengan cara

tabulasi. Tapi cara terakhir ini sering menimbulkan kesalahan bila penyusun tidak teliti dalam memasukkan nilai observasi.

Data yang telah diurutkan :

402 456 469 489 520 560 575 435 457 480 490 523 567 600

444 467 480 500 525 570

Menentukan jumlah dan interval kelas. Jumlah kelas (N) = 1+ 3,322 log n

= 1+ 3,322 log 20

= 5,322

dibulatkan menjadi 6

(5)

Tapi untuk lebih mudah dibaca, Ci dapat kita bulatkan menjadi 40

• Membentuk kelas – kelas frekuensi distribusi.

Karena nilai terendah adalah 402, kita harus mengambil sebuah nilai dibawah nilai tersebut sebagai batas kelas bawah kelas pertama. Misalnya kita

mengambil nilai 400.

Yang perlu diperhatikan dalam pengambilan nilai untuk batas bawah kelas pertama adalah : nilai tersebut tidak boleh terlalu jauh dari nilai terendah pada data dan biasakan mengambil nilai yang mudah dibaca, seperti 10, 50, 75, 375, dll.

Kelas – kelas untuk distribusi frekuensi data di atas adalah :

Kelas (score)

400 – 439

440 – 479

480 – 519

520 – 559

560 – 599

600 – 639

Batas kelas bawah kelas pertama adalah 400, maka batas kelas bawah kelas kedua pasti 400+40=440 (perhatikan rumus untuk mencari Ci). Demikian

seterusnya.

Memasukan nilai observasi

Kelas (score) Tabulasi Frekuensi

400 – 439 II 2

440 – 479 IIII 5

480 – 519 IIII 5

520 – 559 III 3

560 – 599 IIII 4

(6)

Menghitung komponen distribusi frekuensi lainnya sehingga membentuk table distribusi frekuensi yang lengkap.

No kelas(score) frekuensi x tepi kelas fk< fk>

399,5 0 20

1 400 – 439 2 419,5 439,5 2 18

2 440 – 479 5 459,5 479,5 7 13

3 480 – 519 5 499,5 519,5 12 8

4 520 – 559 3 539,5 559,5 15 5

5 560 – 599 4 579,5 599,5 19 1

6 600 – 639 1 619,5 639,5 20 0

3.3Grafik Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi dapat disajikan dalam bentuk grafik dengan 3 cara : histogram, poligon frekuensi dan kurva ogive.

Histogram

Histogram adalah suatu empat persegipanjang yang dibentuk oleh variable data distribusi frekuensi pada sumbu horizontal dan frekuensi pada sumbu

vertical.

Contoh soal di depan bila kita sajikan dalam suatu histogram akan berbentuk

[image:6.612.207.432.558.690.2]

Sebagai berikut :

(7)

Poligon frekuensi

[image:7.612.227.431.192.318.2]

Bila kita ingin menyajikan suatu distribusi frekuensi dalam bentuk grafik garis, bukan grafik batang seperti histogram, maka kita mengambil titik tengah untuk sumbu x dan frekuensi untuk sumbu y

Gambar

Gambar 3.1.  Grafik Dustribusi Frekuensi
Gambar 3.2. Grafik Poligon Frekuensi

Referensi

Dokumen terkait

Batas terendah dari kelas pertama dipilih sedemikian sehingga dalam penyebaran frekuensi tidak terdapat nilai yang tidak masuk dalam kelompok data.. Nilai terbesar dari

Nilai rata-rata terendah pada tiap semester, yaitu pada standar evaluasi. Perlu diperhatikan bahwa pada standar evaluasi banyak dokumen

Kontrol sosial kurang tepat (terlalu ketat atau terlalu longgar), kurangnya kontrol dari orang tua, remaja tidak tahu batas-batas mana yang boleh dan mana yang tidak

b) Bila data dicatat satu angka dibelakang koma, maka batas bawah dari batas kelas yang pertama adalah ujung bawah/limit bawah dari kelas yang pertama dikurangi dengan angka

Harga sangat diperhatikan dalam pengambilan keputusan membeli dengan cara mencari harga yang terendah tetapi dengan harapan memperoleh nilai dari barang itu

Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari nilai statistik minimum, maka diperoleh kelas- kelas dengan titik-titik tengah sebagai berikut:!. Kelas pertama 119 – 127 dengan

Nilai rata-rata temperatur harian terendah lebih rendah dibandingkan dengan nilai batas bawah temperatur terendah, hal ini kemungkinan akibat adanya curah hujan yang tinggi

Pembuatan tabel distribusi frekuensi dapat dimulai dengan menyusun data mentah ke dalam urutan yang sistematis ( dari nilai terkecil ke nilai yang lebih besar