• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN USAHA MILIK DESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BADAN USAHA MILIK DESA"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN USAHA MILIK DESA

1. Definisi (Permendesa 4/2015 pasal 1)

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa

2. Maksud (Pasal 2)

Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa

3. Tujuan (Pasal 5)

Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 disepakati melalui Musyawarah Desa. Pelaksanaan Musdes merujuk Permendesa nomor 2 tahun 2015

4. Organisasi pengelola BUM Desa terpisah dari organisasi Pemerintahan Desa (pasal 9)

5. Susunan kepengurusan organisasi pengelola BUM Desa terdiri dari: a. Penasihat;

b. Pelaksana Operasional; dan c. Pengawas.

6. Susunan kepengurusan BUM Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipilih oleh masyarakat Desa melalui Musyawarah Desa sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa. (Bukan ditunjuk, tetapi hasil musyawarah desa) pasal 16 Permendesa 4 tahun 2015

7. Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa. Modal BUM Desa terdiri dari a) penyertaan modal desa dan b) penyertaan modal masyarakat desa (merujuk pasal 17 Permendesa 4 tahun 2015)

8. Pembagian sisa hasil usaha BUM Desa diatur dalam AD/ART BUM Desa. 9. Pertanggungjawaban BUM Desa (Pasal 31)

a. Pelaksana Operasional melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUM Desa kepada Penasihat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa.

b. BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membina pengelolaan BUM Desa.

c. Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUM Desa kepada BPD yang disampaikan melalui Musyawarah Desa

PROSEDUR PENYERTAAN MODAL BUMDES

1. Pemerintah Desa (Pemdes) menganggarkan modal BUM Desa pada APBDesa yang bersumber dari ADD (sesuai RPJ Kabupaten Jombang sebesar Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah)

(2)

3. Setelah dana APBDesa tersedia untuk BUM Desa :

a. Pengurus BUM Desa membuka rekening atas nama BUM Desa

b. Pengurus BUM Desa mengusulkan dana pada Pemdes. Lampiran usulan meliputi :

1) Usulan Ketua BUM Desa pada Kepala Desa 2) SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

3) Foto copy rekening kas BUM Desa 4) Foto copy KTP Ketua dan Bendahara 5) Kuitansi penerimaan dana BUM Desa

6) Foto copy NPWP BUM Desa (Jika ada, lebih baik ada)

c. Setelah melalui verifikasi, Pemdes mencairkan dana BUM Desa dengan cara :

1) Melalui transfer rekening dari RKD ke Rekening BUM Desa, atau

2) Memberikan cash (tunai) kepada pengurus BUM Desa melalui musdes pelaksanaan ADD.

d. Pengurus BUM Desa mengelola dana yang telah ada sesuai dengan bidang kegiatan yang dijalani BUM Desa.

BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PEMDES DALAM BUMDES

Untuk mempertanggungjawabkan BUM Desa, desa menyusun surat pertang-gungjawaban penyertaan modal BUM Desa. Bentuk SPJ (mengadopsi SPJ dari ADD yang lain) meliputi :

1. Usulan pencairan dana Pengurus BUM Desa (berkas lengkap) 2. Berita acara penyerahan dana BUM Desa

3. Bukti penyerahan yang terdiri :

a. Bukti transfer (jika diberikan transfer ke Rekening BUM Desa) b. Foto penyerahan Uang (Jika diberikan cash/tunai)

4. Foto kegiatan Musdes penyerahan Dana BUM Desa

5. Laporan pelaksanaan dan perkembangan BUM Desa oleh pengurus BUM Desa (kewajiban pengelola/pengurus BUM Desa

Catatan :

1. Pemberian melalui transfer dari RKD ke Rekening BUM Desa lebih aman dan lebih baik. Karena modal BUM Desa lebih baik di rekening BUM Desa. Pengurus menggunakan secukupnya.

(3)

CONTOH USULAN

KOP BUMDES

Bangun Jaya, 3 Juli 2015 Kepada

Nomor : 922 / 1 /BMD_BJ/VII/2015 Yth. Sdr. Kepala Desa Bangun Jaya Sifat : Penting

Lampiran : 1 (satu) berkas) di—

Hal : Permohonan Pencairan Dana BANGUN JAYA

Penyertaan Modal Bumdes Tahun 2015

Sehubungan dengan pelaksanaan ADD tahun Anggaran 2015 tentang Penyertaan Modal Badan Usaha Milik Desa Makmur Desa Bangun Jaya, Kecamatan Lancar Jaya Kabupaten Lohjinawi. Sebagai kelangkapan kami lampirkan:

1. Usulan Ketua Bumdes

2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) 3. Foto Copy Rekening Bumdes Makmur

4. Foto Copy KTP Ketua dan Bendahara Bumdes 5. Kuitansi /bukti penerimaan Dana Bumdes 6. Foto copy NPWP (Jika ada)

Untuk selanjutnya mohon segera dapatnya dicairkan tersebut. Demikian untuk menjadikan periksa

Direktur Bumdes MAKMUR

(4)

Contoh SPP

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN

DESA BANGUN JAYA KECAMATAN LANCAR JAYA TAHUN ANGGARAN 2015

1 Bidang : 3.2.2. Penyertaan Modal

2 Kegiatan : 3.2.2.1. Penyertaan Modal Bumdes

3

Waktu

Pelaksanaan : Juli - Desember 2015 Rincian Pendanaan :

N

verifikasi Bangun Jaya, 3 Juli 2015 Sekretaris Desa Pelaksana Kegiatan

……… SIMSON SITULUNG

Setuju untuk dibayarkan Telah dibayar lunas Kepala Desa Bangun Jaya Bendahara Desa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan pembebanan linier dan non linier terhadap kemampuan servis

Tanjung kemirai merupakan lokasi penambangan timah dan nilai Pb pada sedimen juga lebih tinggi daripada air yaitu 3,85±0,06 ppm oleh karena itu tingkat

Hasil penelitian yang didapat dari dukungan keluarga dalam penerimaan diri lansia (studi kasus di RT 02 RW 04 Desa Karangsari Kecamatan Karangmoncol Kabupaten

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Sistem Informasi Georafis Berbasis Web Untuk Pemetaan Tempat Kost Di Sekitar Perguruan Tinggi Di Kabupaten Jepara

Dari hasil pengujian yang diberikan pada 4 buah formulir nilai seperti yang ditunjukkan pada lampiran dengan beberapa jumlah node layer tersembunyi diperoleh hasil seperti

11-1960-063-1-1583 SANNAI SMP NEGERI 34 MAKASSAR L 10-ELK-001 Mata pelajaran muatan lokal yang diisi dengan materi ajar yang sesuai dengan potensi daerah yang belum termasuk

Mampu menjelaskan konsep dasar, prinsip, tahapan, dan kegunaan teknik diagnostik molekuler sebagai landasan dalam implementasi diagnosis secara mikrobiologi,

tetapi pada beberapa kasus yang telah terjadi, sering tidak dilaporkan,.. sehingga tidak mendapatkan pelayanan