• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Financial Reporting (IFR) dan Faktor-Faktor yang memengaruhinya pada pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Internet Financial Reporting (IFR) dan Faktor-Faktor yang memengaruhinya pada pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHINYA PADA PEMERINTAH KOTA DAN KABUPATEN DI

INDONESIA

ARIEFIA NOSIHANA DAN RIZAL YAYA

Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Populasi penelitian ini meliputi seluruh Pemda di Indonesia pada tahun 2014. Sampel

penelitian ini adalah 175 Pemda yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan kriteria: (1) bukan termasuk Pemda pemekaran (minimal 3 tahun terakhir); (2) mempunyai website resmi yang dapat diakses; (3) memublikasikan laporan keuangan tahun anggaran 2014. Jenis data yang digunakan pada penelitian

ini adalah data sekunder. Sumber data laporan keuangan diperoleh dari

masing-masing website resmi pemerintah yang tersedia, website Komisi Pemilihan Umum (KPU), website Pusat Informasi dan Komunikasi BPK RI dan website Kemendagri.

Model regresi berganda digunakan untuk menguji apakah variabel kompetisi politik, ukuran Pemda, leverage, kekayaan Pemda, tipe Pemda, dan opini audit memengaruhi

internet financial reporting (IFR).

IFR =

α

+

β

1

POLCOM +

β

2

LnSIZE +

β

3

LnLEV +

β

4

LnWEALTH +

β

5

TYPE +

β

6

AUDIT + e

Ket.:

IFR

: checklist variabel internet financial reporting

a,

β

1,2,3,4,5,6

: Konstanta

POLCOM

: variabel kompetisi politik

SIZE

: variabel ukuran Pemda

LEV

: variabel

leverage

WEALTH

: variabel kekayaan Pemda

TYPE

: variabel tipe Pemda

AUDIT

: variabel opini audit

e

: kesalahan pengganggu

Secara eksplisit UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban dalam memberikan informasi publik secara transparan, bertanggungjawab dan berorientasi pada pelayanan masyarakat

yang dapat diakses dengan cepat, efisien, mudah dijangkau masyarakat dan mudah

dipahami. Kendati demikian menurut laporan Corruption Perceptions Index 2015, peringkat Indonesia baru menempati urutan 88 dari 168 negara yang diukur, dengan

skor sebesar 36 dari total 100 poin maksimum (Transparency International, 2016). Hal

ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih serius dalam meningkatkan kualitas transparansi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah.

Pengguna internet Indonesia diperkirakan akan mencapai 112 juta orang di tahun 2017 atau naik ke peringkat 5 dunia dari peringkat 6 saat ini (Yusuf, 2014). Untuk

meningkatkan kualitas pelaporan keuangan melalui internet, di tahun 2012

Pemerintah Pusat telah mengeluarkan Instruksi Mendagri nomor 188.52/1797/SJ tentang transparansi pengelolaan anggaran daerah. Instruksi tersebut mewajibkan

agar Pemda mempublikasikan 12 dokumen pengelolaan anggaran daerah kepada masyarakat di dalam situs resminya. Akan tetapi, berdasarkan hasil survey yang

dilakukan oleh Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) pada

September 2013 diungkapkan bahwa ternyata mayoritas Pemda masih enggan mempublikasikan pengelolaan anggaran pada situs resminya Fenomena tersebut

mengindikasikan bahwa terdapat banyak faktor yang memengaruhi pengungkapan IFR pada website pemerintah.

PENDAHULUAN

METODE

PEMBAHASAN

HASIL

H1: Kompetisi politik berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

H2: Ukuran pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

H3: Rasio pembiayaan utang (Leverage) berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

H4: Kekayaan pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

H5: Tipe pemda berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

H6: Opini audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan IFR pemda

TUJUAN

.

Keywords : Internet Financial Reporting, Local Government, Political Competition, Asset

Size

HIPOTESIS

ANOVAb

54057.628 7 7722.518 17.465 .000a

73840.784 167 442.160

127898.4 174

Regression Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), AUDIT, TYPE, WEALTH, LEVERAGE, POLCOM, SIZE a.

Dependent Variable: IFR b.

Coefficientsa

-191.373 57.713 -3.316 .001

61.348 9.493 .395 6.463 .000 .928 1.078

6.380 1.953 .219 3.267 .001 .766 1.305

.209 .111 .125 1.886 .061 .790 1.267

-2.96E-007 .000 -.038 -.630 .529 .976 1.025

-1.437 3.728 -.023 -.385 .700 .952 1.051

-1.250 3.275 -.023 -.382 .703 .944 1.060

(Constant) POLCOM SIZE

LEVERAGE WEALTH TYPE AUDIT Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: IFR a.

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi publikasi

laporan keuangan di internet atau disebut dengan internet financial reporting (IFR)

yang dilatarbelakangi oleh keluarnya Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ tahun 2012 tentang Peningkatan Tranparansi Pengelolaan Anggaran Daerah

Hasil pengujian pada variabel kompetisi politik menunjukkan hanya hipotesis

pertama (kompetisi politik) dan kedua (ukuran pemda) yang terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan IFR Pemda. Kompetisi politik yang tinggi berpengaruh dalam

mendorong Pemda lebih transparan dalam memberikan laporan keuangannya melalui

website yang dimiliki. Pejabat yang sedang menjabat akan berusaha memperlihatkan kinerja terbaiknya sehingga dapat mendapatkan perhatian dari masyarakat agar dapat

memilihnya kembali pada periode yang akan datang. Selain itu adanya kompetisi

politik maka akan meningkatkan pengawasan kinerja pejabat dari pihak lainnya, maka dari itu salah satu upaya pemerintah dalam memperlihatkan kinerjanya dengan

memperlihatkan laporan keuangan kepada masyarakat agar lebih transparan dan salah satu media yang dianggap paling efisien adalah internet. Melalui publikasi

informasi keuangan sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 188.52/1797/SJ di

internet, Pemda dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk memfasilitasi pengawasan oleh para saingan politik dan masyarakat. Hasil ini sesuai dengan

penelitian Trisnawati dan Achmad (2014), Rahman dkk. (2014), Puspita dan Martani (2010), Hilmi dan Martani (2012) dan Rahman dkk. (2011).

Hasil pengujian hipotesis kedua yaitu variabel ukuran Pemda, Ukuran Pemda yang

besar memiliki pengelolaan keuangan yang lebih kompleks, sehingga semakin banyak informasi keuangan yang harus dilaporkan kepada masyarakat guna

mengurangi asimetri informasi. Maka pemerintah diharapkan dapat mengadopsi metode pelaporan informasi keuangan yang mudah, murah, cepat dan efektif yaitu

dengan memanfaatkan internet. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Laswad

et.al., (2005), Sudarsana (2013), Hilmi (2010), Alan dan Mack (2007), Carlos, Tomas dan Tarragona (2008) dan Trisnawati dan Achmad (2014).

Hipotesis ketiga hingga keenam terkait rasio pembiayaan utang, kekayaan Pemda, tipe Pemda (Kota atau Kabupaten), dan opini audit tidak terbukti berpengaruh

terhadap pengungkapan IFR Pemda.

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi politik dan ukuran pemerintah daerah

(Pemda) memiliki pengaruh positif terhadap publikasi laporan keuangan Pemda

melalui internet. Ini menunjukkan bahwa kepala daerah yang partai politik pendukungnya bukan mayoritas dan kepala daerah dengan kekayaan yang relatif

besar, telah menggunakan IFR sebagai media untuk menunjukkan kinerjanya kepada

publik. Hal ini sesuai dengan teori stewardships yang menyatakan bahwa asimetri informasi antara Pemda (stewards) dengan masyarakat (principals) dapat dipangkas

melalui akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan yang mana tekanan dan kemampuan untuk itu ada Pemda dengan pressure politik tinggi dan aset yang relatif

besar. Pada penelitian ini, beberapa faktor potensial lain seperti leverage, pendapatan

Referensi

Dokumen terkait

P1 Marilah kita menyatakan syukur kepada TUHAN di dalam ibadah ini melalui persembahan guna mendukung pelayanan gereja dengan mengingat pesan Alkitab dalam Maleakhi

Berdasarkan hasil pengujian diatas, untuk one way delay antara waktu saat paket dikirim hingga paket diterima oleh server, protokol CoAP memiliki one way delay

Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001.. Constant is included in

Agenda habitat juga merupakan salah satu agenda Internasional yang juga mempengaruhi isu strategis sektor PBL. Konferensi Habitat I yang telah diselenggarakan di

 Peserta didik secara bergantian saling bertanya tentang teknik variasi dan kombinasi teknik dasar bola voli, misalnya : bagaimana jalannya bola jika (passing

Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) bidang Cipta Karya.. RPI2-JM ini dikembangkan sebagai upaya Ditjen Cipta

Permukiman kumuh merupakan fenomena yang sering muncul di daerah perkotaan termasuk di Kabupaten Lamongan. Di daerah perkotaan, kondisi ini tidak lepas dari

The fp variable is used to hold the opened file handler, and the data array value[] is used to store the received data coming from the MAX187 A/D converter.. In this program,