• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP BIAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB II AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP BIAYA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KONSEP BIAYA

PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI BIAYA

Penggunaan istilah kos (cost) atau biaya (expense) secara konsisten dalam semua konteks bukan hal yang mudah. Ada kalanya terjadi perbedaan pendapat untuk memilih istilah yang lebih tepat. Oleh karena itu, definisi kos dan biaya yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini masih terbuka untuk dibahas lebih lanjut.

Pengertian Biaya

Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan member manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur denga satuan mata uang.

Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang diberikan. Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.

Klasifikasi Biaya

Akuntan manajemen dituntut untuk menghasilkan informasi yang berbeda sesuai dengan tujuan penggunaan informasi. Informasi biaya yang berbeda dapat dihasilkan dengan mengklasifikasikan biaya secara berbeda pula. Pada dasarnya biaya dapat diklasifikasi berdasarkan:

1. Keterlelusuran biaya; 2. Perilaku biaya;

3. Fungsi pokok perusahaan; 4. Elemen biaya produksi.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketertelusuran. Berdasarkan ketertelusuran biaya ke produk, biaya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

(2)

Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur sampai kepada produk secara langsung. Biaya bahan baku da biaya tenaga kerja langsung adalah biaya langsung yang dapat ditelusur sampai kepada produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji atau upah karyawan produksi yang terlibat lagsung dalam mengerjakan produk. Karyawan dan jam kerjanya dapat diidentifikasi hingga ke setiap produk yang dihasilkan.

2. Biaya Tidak Langsung (indirect post)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke produk. Gaji mador adalah contoh biaya tidak langsung. Seorang mandor dapat mengawasi pengerjaan beberapa produk sekaligus. Oleh karena itu, gaji mandor produksi tidak dapat dikategorikan sebagai biaya langsung melainkan biaya tidak langsung.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku

Perilaku biaya menggambarkan pola variasi tingkat aktivitas terhadap perubahan biaya. Bedasarkan perilakunya, biaya dapat diklasifikasi menjadi:

1. Biaya Variabel (variable cost)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan dengan tingkat aktivitas. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

2. Biaya Tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam kisaran tertentu. Walaupun tingkat aktivitas meningkat atau menurun, jumlah biaya tetap tidak berubah. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa peralatan pabrik. 3. Biaya Campuran (mixed cost)

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel dan sekaligus biaya tetap. Sebagian unsur biaya campuran berubah sesuai dengan perubahan aktivitas. Sementara, sebagian unsur biaya campuran yang lain berubah walaupun tingkat aktivitas berubah. Contoh biaya campuran adalah biaya listrik.

(3)

Pada dasarnya ada tiga jenis fungsi pokok perusahaan manufaktur, biaya dapat diklasifikasikan menjadi:

1. Biaya Produksi (production cost)

Biaya produksi adalah biaya untuk membuat lahan menjadi produk jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik.

2. Biaya Pemasaran (marketing expense)

Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produk atau jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran. Contoh biaya pemasaran adalah biaya promosi, biaya iklan dan biaya pengiriman.

3. Biaya Administrasi dan Umum (general and administrative expense)

Biaya administrasi dan umum adalah biaya yangterjadi dalam rangka mengarahka, menjalakan dan mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam fungsi administrasi dan umum. Contoh biaya administrasi dan umum adalah biaya gaji pegawai administrasi, biaya depresiasi gedung kantor dan biaya

perlengkapan kantor.

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi

Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Pengolahan bahan dilakukan oleh tenaga keraja, mesin, peralatan dan fasilitas pabrik lainnya.

Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku (raw material cost)

Biaya bahan baku adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk diubah menjadi produk jadi. Apabila bahan mudah ditelusur ke produk atau nilainya signifikan, maka bahan tersebut dapat dikategorikan sebagai bahan baku. Contoh biaya bahan baku adalah kertas dan tinta dalam pembuatan buku.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (direst labor cost)

Biaya tenaga kerja langsung adalahbesarnya gaji dan upah tenaga kerja yang terlibat langsung untuk mengerjakan produk. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah buruh.

3. Biaya Overhead Pabrik (manufacture overhead cost)

(4)

PEMBEBANAN BIAYA

Ada tiga konsep yang perlu diketahui dalam membebankan biaya. Ketiga konsep tersebut adalah biaya, objek biaya (cost object) daan metode pembebanan biaya (cost assignment). Pada bagian ini akan diuraikan objek biaya dan metode pembebanan biaya.

Objek Biaya (cost object)

Objek biaya adalah unsure apapun yang kepadanya biaya dibebakan. Objek biaya dapat berupa produk, departemen, aktivitas atauu bahkan pelanggan. Akuntansi manajemen konvensional tidak mempertimbangkan aktivitas sebagai objek biaya. Sementara dalam akuntansi manajemen kontemporer, aktivitas merupakan objek biaya yang menjadi fokus perhatian. Aktivitas adalah tindakan yang dilakukan oleh manajemen. Suatu aktivitas menggambarkan suatu tindakan. Contoh aktivitas pada perusahaan manufaktur adalah mengeset mesin, memindahkan bahan dan produk, membeli bahan, menagih pelanggan, membayar tagihan, memelihara peralatan, mengirim pesanan, mendesain produk dan menginspeksi produk.

Metode Pembebanan Biaya (cost assignment)

Pembebanan biaya adalah penentuan biaya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Ada tiga metode pembebanan biaya. Ketiga tersebut adalah:

1. Penelusuran Langsung (direct tracing)

Penelusuran langsung adalah proses penentuan biaya yang dikonsumsi objek biaya dengan mengamati hubungan langsung antara biaya dan objek biayanya.

2. Penelusuran Pemicu (driver tracing)

Pemicu adalah faktor penyebab besar atau kecilnya konsumsi biaya oleh objek biaya yang dapat diamati. Pemicu menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya. Pemicu memiliki hubungan sebab-akibat antara biaya dan objek biaya.

(5)

membebankan biaya aktivitas ke objek biaya. Berikut ini adalah ilustrasi penelusuran pemicu;

Objek biaya : Meja (objek biaya berupa produk). Aktivitas : Pengesetan.

Biaya : Biaya pengesetan. Pemicu : Jumlah pengesetan.

Pembebanan : Sebanyak 20 dari 100kali pengesetan dilakukan untuk aktivitas pengesetan produk meja. Sebesar 20% biaya pengesetan dibebankan ke meja.

Pemicu biaya bersifat kontekstual dan sesuai dengan kondisi perusahaan. Manajemen harus mengidentifikasi berbagai alternatif pemicu biaya dan kemudian memilih satu dari alternatif pemicu biaya yang tersedia yang dianggap paling mewakili. Misalnya, pemicu biaya pengiriman barang dapat berupa jumlah pelanggan, frekuensi pengiriman, dan jarak tempuh. Di antara tiga alternatif metode tersebut, perusahaan memilih salah satu, misalnya frekuensi pengiriman. Lihatlah peraga dibawah ini yang menunjukkan tipikal aktivitas dan pemicunya.

Aktivitas Pemicu

Pengesetan peralatan Jumlah pengesetan Pemindahan bahan Jumlah pemindahan Pemesanan bahan Jumlah order pembelian Pendesain kembali produk Jumlah order desain ulang Pembayaran tagihan Jumlah faktur

Menginspeksi produk jadi Jumlah kelompok produksi Pemeliharaan peralatan Jam pemeliharaan

Penyediaan listrik Jumlah kilowatt listrik Pembungkusan barang Jumlah kotak

Penjadwalan produksi Jumlah jenis produk

3. Alokasi (allocation)

(6)

Objek biaya : Meja (Objek biaya berupa produk) Aktivitas : Mendepresiasikan gedung.

Biaya : Depresiasi gedung. Dasar Alokasi : Jam mesin.

Pembebanan : Tidak ada hubungan langsung dan sebab-akibat antara depresiasi gedung dan jumlah unit meja. Perusahaan memutuskan mengalokasikan berdasarkan jam mesin. Besarnya depresiasi yang dialokasikan ke meja ditentukan berdasarkan besarnya jam mesin yang dikonsumsi untuk memproduksi meja.

Akurasi Pembebanan Biaya

Akurasi adalah suatu konsep relatif, pembebanan biaya yang masuk akal dan logis, bukan pembebanan biaya yang “benar”. Tujuan pembebanan biaya adalah mengukur dan membebankan sebaik mungkin biaya sumber daya yang dikonsumsi suatu objek biaya. Suatu metode pembebanan biaya dapat lebih akurat dibandingkan dengan metode pembebanan lainnya. Sebagai contoh, biaya overhead pabrik dari departemen jasa dibebankan ke departemen produksi berdasarkan jumlah karyawan. Oleh karena departemen produksi tersebut padat modal bukan padat karya, maka pembebanan berdasarkan jam mesin mungkin lebih akurat.

Sebagai ilustrasi, metode pembebanan biaya yang akurat menunjukkan bahwa biaya penyediaan listrik adalah Rp.40.000.000. Biaya penyediaan listrik dari pemasok luar adalah Rp.44.000.000. Selama ini pembebanan biaya kurang akurat dan menghasilkan biaya penyediaan listrik Rp.46.000.000. Oleh karena pembebanan biaya listrik yang kurang akurat, perusahaan memutuskan memperoleh listrik dari pemasok luar. Keputusan ini adalah keputusan yang salah karena menyebabkan perusahaan merugi Rp. 4.000.000 (Rp. 44.000.000- Rp. 40.000.000).

Biaya dapat dilacak secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan objek biaya. Biaya langsung adalah biaya yang mudah dan akurat untuk ditelusuri hingga ke objek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak mudah dan tidak akurat untuk ditelusuri hingga ke objek biaya. Istilah mudah ditelusuri (easily traced) berarti bahwa biaya dapat dibebankan dengan cara yang ekonomis pada objek biaya. Istilah akurat ditelusuri (accurately traced) berarti bahwa biaya dibebankan ke objek biaya dengan menggunakan hubungan sebab-akibat (cause and effect relationship).

(7)

Pemicu biaya adalah faktor yang menentukan besar atau kecilnya permintaan biaya oleh aktivitas. Aktivitas adalah pekerjaan atau aksi yang dilakukan dalam perusahaan. Aktivitas mengonsumsi biaya. Konsumsi biaya oleh aktivitas dipengaruhi oleh pemicu biaya. Pemicu biaya perlu diidentifikasi dan ditentukan oleh perusahaan untuk setiap aktivitas agar tepat dalam membebankan biaya ke aktivitas, perusahaan harus menentukan pemicu biaya yang tepat pula.

Tahapan Penentuan Pemicu Biaya

Pemicu biaya ditentukan dengan melakukan tahapan mulai dari analisis aktivitas, analisis biaya, inventarisasi pemicu biaya, dan pemeliharaan pemicu biaya. Hal tersebut seperti terlihat pada peraga dibawah ini yang tampak bahwa analisis aktivitas dan analisis biaya berada dalam posisi sejajar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua analisis tersebut dapat dilakukan secara berurutan atau sekaligus bersamaan

PERAGA : Tahapan Penentuan Pemicu Biaya

Tujuan analisis aktivitas adalah untuk mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan. Hasil akhir analisis aktivitas adalah inventarisasi aktivitas. Analisis biaya bertujuan untuk menentukan besar biaya yang digunakan dan aktivitas yang mengakibatkan konsumsi tersebut. Setelah analisis biaya dilakukan, maka biaya setiap aktivitas dapat diketahui. Kemudian, ditentukan alternatif aktivitas yang menjadi faktor penyebab besarnya konsumsi biaya. setelah itu, manajemen akan memilih satu diantara beberapa alternatif yang tersedia untuk menentukan pemicu biaya yang paling tepat.

Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas (activity analysis) adalah proses identifikasi aktivitas yang dilakukan. Dengan melakukan analisis aktivitas dapat dibuat inventarisasi aktivitas. Ada aktivitas yang dilakukan oleh seorang karyawan atau sekelompok karyawan. Ada juga

Analisis Aktivitas

Pemilihan Pemicu Biaya Inventarisasi Pemicu

Biaya

(8)

aktivitas yang dilakukan oleh karyawan dengan alat bantu mesin peralatan walaupun aktivitas dilakukan oleh mesin dan peralatan, pada dasarnya aktivitas tersebut dilakukan oleh karyawan karena karyawanlah yang menyebabkan mesin dan peralatan bekerja. Berikut ini tiga tahap yang dilakukan dalam menganalisis aktivitas.

1. Wawancara karyawan. 2. Inventarisasi aktivitas. 3. Pengecekan ulang.

Analisis Biaya

Analisis biaya bertujuan untuk menentukan jumlah biaya yang dikonsumsi untuk setiap aktivitas. Analisi biaya dijadikan dasar untuk mengidentifikasi unsure biaya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas. Data biaya diperoleh dari bagian akutansi manajemen yang ada di perusahaan.Biaya untuk gaji dan upah operator peralatan dan mesin merupakan biaya yang dikonsumsi aktivitas pengesetan peralatan.

Inventarisasi Pemicu Biaya

Faktor penyebab tinggi rendahnya konsumsi biaya oleh aktivitas disebut pemicu biaya.Pemicu biaya dapat lebih dari satu untuk suatu aktivitas tertentu.Oleh karena itu, perlu dilakukan agar dapat ditentukan factor pemicu yang paling tepat.Contoh pemicu biaya untuk aktivitas pengesetan meliputi jumlah pengesetan, jam kerja karyawan, dan jam mesin.

Penentuan Pemicu Biaya

Dasar yang digunakan manajemen untuk menentukan pemicu biaya adalah adanya hubungan sebab-akibat antara biaya dan aktivitas.Pemicu biaya yang baik adalah pemicu biaya yang memiliki karakteristik berikut ini :

1. Dapat diukur. 2. Dapat dikendalikan 3. Sederhana

(9)

Dengan adanya criteria diatas, pemicu biaya yang benar (true cost driver) tidak selalu diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya sehingga ditemukan pemicu biaya terbaik yang tersedia (best available cost driver).

BIAYA BARANG DAN JASA

Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan tidak berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengonversi bahan melalui penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lain,seperti peralatan,mesin, dan tanah.produk berwujud disebut barang. Produk tidak berwujud adalah jasa yang dipoduksi dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lain,seperti perlengkapan dan peralatan.Produk tidak berwujud disebut jasa.

Fitur Jasa

Produk barang dan jasa memiliki fitur yang berbeda.

1. Kewujudan. Dikarenakan jasa tidak berwujud,maka jasa tidak dapat disimpan.Jasa rentan terhadap peniruan karena tidak ada perlindungan paten.

2. Daya tahan. Manfaat jasa dapat segera hilang setelah digunakan.

3. Keterpisahan. Terkadang jasa diberikan kepada pelanggan,sementara pelanggan itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa tersebut,misalnya jasa asuransi. 4. Heterogenitas. Perusahan perlu mengukur dan meningkatkan produktivitas dan

kualitas antarjenis jasa.

Biaya Berbeda Untuk Tujuan Berbeda

Ada 3 definisi biaya produk.setiap difinisi tersebut digunakan untuk tujuan manajerial yang berbeda.ke 3 definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut :

1. Biaya Produk Rantai Nilai (value chain product cost) adalah biaya produk yang mempertimbangkan semua biaya, mulai dari riset dan pengembangab,produksi,pemasaran,sampai layanan pelanggan.

(10)

3. Biaya produk tradisional ( traditional product cost) adalah akumulasi biaya bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang digunakan dalam menghasilkan produk.

Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal

Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Ada 2 fungsi utama dalam perusahaan, yaitu produksi dan produksi. Biaya produksi dapat diklasifikasi lebih lanjut menjadi biaya bahan baku,tenaga kerja langsung,dan overhead. Hanya 3 unsur biaya ini yang diakumulasi ke produk dalam pelaporan eksternal. Biaya produksi sering dikelompokkan menjadi 2, yaitu biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya konversi menggambrkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir.

Biaya Produk Pelaporan Keuangan Eksternal

Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya produk untuk pelaporan keuangan ksternal. Untuk tujuan perhitungan biaya produk, biaya harus diklarifikasi berdasarkan fungsi. Ada dua fungsi utama dalam perusahaan, yaitu produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi terjadi dalam fungsi produksi. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan, pengembangan, penjualan, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan

pelanggan biasa ditempatkan dalam satu kategori yaitu biaya pemasaran. Biaya perancangan, pengembangan, dan administrasi umum ditempatkan dalam kategori biaya administrasi.

Biaya produksi dapat diklarifikasikan lebih lanjut menjadi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead. Hanya tiga unsur biaya ini yang diakumulasi ke produk dalam pelaporan eksternal. Biaya produksi sering dikelompokkan menjadi dua, yaitu biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Biaya konversi menggambarkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk akhir.

(11)

Pada laporan keuangan eksternal, biaya harus diklarifikasi berdasarkan fungsi. Dalam penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang sebagai biaya produk, sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan biaya periodik. Biaya produk melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam harga pokok penjualan apabila produk dijual. Biaya produk yang belum terjual tetap melekat pada produk dan diakui sebagai persediaan yang tampak di laporan posisi keuangan (neraca). Sedangkan biaya administrasi dan biaya pemasaran diperlakukan sebagai biaya periodik dan harus dilaporkan pada laporan laba rugi.

BIAYA DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN

Pembuat keputusan membutuhkan informasi. Akuntan manajemen memasok informasi tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang relevan untuk proses pembuatan keputusan tersebut.

Biaya Relevan Dan Pendapatan Relevan

Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut.

1. Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi. Biaya yang sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.

2. Biaya berbeda antar-alternatif. Biaya berbeda antar-alternatif berarti bahwa suatu elemen tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif dengan alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar-alternatif disebut juga biaya diferensial (differential cost).

Biaya harus memenuhi kedua kriteria diatas agar dapat dikategorikan sebagai biaya relevan. Biaya masa depan tidak relevan apabila tidak berbeda antar-alternatif. biaya yang berbeda antar-alternatif juga tidak relevan apabila biaya tersebut sudah terjadi. Pada kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan, maka disebut pendapatan relevan. Jadi, pendapatan relevan (relevant revenue) adalah pendapatan masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif lainnya. Berikut tiga alasan yang mendasari pertimbangan ini.

(12)

3. Kemampuan kognitif yang terbatas.

Biaya Diferensial Dan Pendapatan Diferensial

Setiap keputusan melibatkan pemilihan alternatif yang ada. Setiap alternatif memiliki baiay sekaligus manfaat. Manfaat digambarkan oleh pendapatan yang diperoleh. Biaya dan manfaat tersebut harus dibandingkan. Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar-alternatif keputusan. Sedangkan pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar-alternatif keputusan.

Biaya diferensial dapat merupakan kenaikan biaya atau penurunan biaya. Biaya diferensial berupa kenaikan boiaya disebut biaya inkremental (increment cost). Sedangkan biaya diferensial berupa penurunan biaya disebut biaya dekremental (decremental cost).

Pendapatan diferensial dapat berupa kenaikan pendapatan atau penurunan pendapatan. Pendapatan diferensial berupa kenaikan pendapatan disebut pendapatan inkremental

(incremental revenue). Sedangkan pendapatan diferensial berupa penurunan pendapatan disebut pendapatan dekremental (decremental revenue).

Biaya Kesempatan

Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang di korbankan saat suatu alternatif keputusan di pilih dan mengabaikan alternatif lain. Biaya kesempatan tidak dapat didefinisikan secara langsung dari catatan akuntansi perusahaan, menejer harus secara eksplisit mengidentifikasi dan mempertimbangkan biaya ini dalam setiap pembuatan keputusan.

Biaya Terbenam

Biaya terbenam adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut. Oleh karna itu biaya terbenam tidak dapat di ubah dengan keputusan apapun, maka biaya ini bukan merupakan biaya diferensial. Oleh karena itu biaya relevan harus biaya diferensial, maka biaya terbenam bukanlah biaya relevan. Biaya

terbenam di abaikan dalam pembuatan keputusan.

(13)

Sistem akuntansi manajemen dapat diklasifikasikan menjadi sistem akuntansi

manajemen konvensional dan kontemporer. Baik sistem akuntansi manajemen konvensional maupun kontemporer banyak di temukan dalam praktik dunia nyata. Sistem akuntansi manajemen konvensional saat ini lebih banyak digunakan daripada sistem akuntansi manajemen kontemporer.

Sistem Akuntansi Manajemen Konvensional

Sistem akuntansi manajemen konvensional adalah sistem akuntansi manajemen yang memfokuskan perhatian pada pengukuran output aktifitas berdasarkan volume produksi. Sistem akuntansi manajemen konvensional sangat menekankan pada pembebanan biaya berdasarkan alokasi. Kalkulasi biaya produk dalam sistem akuntansi konvensional adalah penjumlahan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Dalam sistem biaya konvensional pembebanan biaya ke produk menggunakan pemicu tingkat unit (unit level driver). Alasan penggunaan pemicu tingkat unit karena hal ini

merupakan factor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Berikut contoh pemicu tingkat yang secara umum digunakan untuk

membebankan biaya overhead pabrik :

1. Unit yang diproduksi 2. Jam tenaga kerja langsung 3. Tenaga kerja langsung 4. Jam mesin

5. Bahan langsung

Sistem penentuan biaya konvensional memiliki kelemahan mendasar. Kelemahan tersebut terletak pada pembebanan biaya overhead pabrik. Secara ringkas berikut merupakan cirri khas sistem akuntansi manajemen konvensional.

1. Menggunakan pemicu berbasis unit

2. Banyak menggunakan alokasi dalam pembebanan biaya 3. Penentuan biaya produk terlalu sempit dan kaku

4. Focus pada manajemen biaya, bukan aktivitas

5. Sedikit menggunakan informasi aktivitas.

Sistem Akuntansi Manajemen Kontemporer

(14)

pada penelusuran dari pada alokasi biaya. Peran penelusuran pemicu penting dalam sistem akuntansi manajemen kontemporer. Pemicu yang digunakan tidak hanya pemicu berbasis unit melaikan juga pemicu berbasis nonunit.

Model Manajemen Berbasis Aktivitas

Dimensi Biaya

Dimensi Proses

Mengapa? Apa? Seberapa Baik?

Manajemen berbasis aktivitas adalah sistem yang memfokuskan perhatian manajemen terhadap aktivitas untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dalam rangka meningkatkan laba perusahaan. Seperti tempak pada peraga diatas, manajemen berbasis aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu:

1. Dimensi Biaya

Dimensi biaya menekankan pada penelusuran biaya ke objek biaya melalui penelusuran biaya sumberdaya ke aktivitas dan kemudian ke objek biaya. Pada dimensi ini di analisis apa aktivitas yang dilakukan seberapa besar sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas, dan apa objek biayanya. Dimensi biaya ini dikenal dengan ABC(activity based costing). ABC merupakan metode untuk menentukan biaya produk berdasarkan aktivitas. Melalui ABC diharapkan dapat diketahui biaya produk yang akurat sehingga proses pembuatan keputusan yang terkait dengan produk menjadi lebih tepat pula.

2. Dimensi Proses

Dimensi proses menekankan pada analisis pemicu, aktivitas yang dilaukan dan penilaian kinerja aktivitas. Pada dimensi ini dilakiakn analisis terhadap aktivitas untuk

Sumber Daya

Aktivita s

Analisis Pemicu

Analisis Kinerja

(15)

mencari jawaban mengenai pertanyaan apa aktivitas yang dilakukan, mengapa aktivitas dilakukan, dan seberapa baik aktivitas dilakukan.

Secara ringkas ciri khas sistem akuntansi manajemen kontemporer adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan pemicu berbasis unit dan nonunit

2. Menggunakan banyak penelusuran dalam pembebanan biaya 3. Penentuan biaya produk fleksibel

4. Focus pada manajemen aktivitas

Referensi

Dokumen terkait

menentukan harga pokok produk dimana biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi tidak langsung

Laporan harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang tediri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead ditambah persediaan

Didalam metode harga pokok proses, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung

Biaya Bahan Baku Tidak Langsung adalah semua biaya bahan yang digunakan untuk proses produksi selain bahan baku utama.. Bahan Baku perusahaan furniture

1) Biaya produksi, adalah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya ini dibagi menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga

Biaya produksi adalah biaya yang terkait dengan fungsi produksi, yaitu biaya yang timbul dalam pengolahan bahan menjadi produk jadi sampai akhirnya produk tersebut

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan harga pokok produksi adala biaya yang dikeluarkan mulai dari biaya bahan baku,biaya karyawan,biaya overhead

Full Costing Merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya