TUGAS AKHIR
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN
Oleh :
FADIA NAUFA NST 112102207
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : FADIA NAUFA NST
NIM : 112102207
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : FADIA NAUFA NST
NIM : 112102207
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN
Medan, 07 Juli 2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang
berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan”. Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera
Utara.
Kesempatan yang berbahagia ini penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril dan
petunjuk sehingga dapat memotivasi dalam proses penulisan tugas akhir ini.
Dalam penulisan ini penulis mengalami hambatan maupun kesulitan dan syukur
penulis panjatkan masih diberikan-Nya bantuan serta arahan serta bimbingan dari
pembimbing-pembimbing penulis serta dosen-dosen dan orang tua penulis, untuk itu
penulis senantiasa mengucapkan terima kasih khususmya kepada :
1. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum Mec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III
Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk
membimbing peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Khairul Nazwar, SE, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara
4. Pimpinan dan para karyawan SMA Negeri 2 Medan yang telah banyak
membantu memberikan data dan keterangan untuk melengkapi penulisan
tugas akhir ini.
5. Yang Teristimewa untuk kedua orang tua Ayahanda H. Mangatas Nasution
SH, MKn dan Ibunda Hj. Hasnah Gultom, SH, kakak (Shabrina Hasman
Nasution), adik (Indah Ramora Nasution dan Izhar Pinayungan Nasuition)
yang selalu menjadi inspirasi juga penyemangat dan tidak pernah berhenti
memberikan dukungan baik dari materi maupun doa sampai akhirnya
penulisan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
6. Seluruh keluarga besar yang senantiasa mendukung penulis baik moril
maupun materil.
7. Sahabat dan seluruh teman-teman tercinta di program studi Diploma III
Akuntansi Stambuk 2011 khususnya Mutia, Qari, Tari, Nisa dan Lusi yang
telah banyak mendukung penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat di sebutkan satu
Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari semua pihak yang lebih berpengalaman demi kesempurnaan tulisan ini.
Semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
mahasiswa yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan.
Medan, 07 Juli 2014
Penulis
Fadia Naufa Nst
NIM. 112102207
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……….. i
DAFTAR ISI ……… iv
DAFTAR TABEL ………... vii
DAFTAR GAMBAR ………...viii
BAB I : PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Rumusan Masalah ……… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 4
1. Tujuan Penelitian ……….... 4
2. Manfaat Penelitian ……….. 4
D. Rencana Penulisan ……… 5
1. Jadwal Survei/Observasi.………. 5
2. Rencana Isi ………. 6
BAB II: SMA NEGERI 2 MEDAN ………..……….... 8
A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan ………....8
C. Job Description ………..13
D. Kinerja Kegiatan Terkini………...16
E. Rencana Kegiatan ……… ...17
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN ………...……… 18
A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ………..… 18
B. Tujuan Pengendalian Internal Kas ………..………22
C. Unsur – Unsur Pengendalian Internal Kas ……….... 23
D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan ………..……….. 27
E. Jenis –Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan ……….……… 33
F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan ……..………. 34
G. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan ………35
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 38
A. Kesimpulan ………. 38
B. Saran ……… 39
DAFTAR PUSTAKA ……….. 41
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
III.1 Bagan Prosedur Penerimaan Kas Pada SMA Negeri 2 Medan……30
III.2 Bagan Prosedur Pengeluaran Kas padaSMA Negeri 2 Medan…….32
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan/ instansi (dalam
hal ini instansi pendidikan) selalu berhadapan dengan kendala – kendala yang
berhubungan dengan pengendalian harta bendanya, khususnya masalah kas,
dimana sebagian besara transaksi yang dilakukan perusahaan / instansi selalu
melibatkan kas. Apalagi dengan perkembangan tekonologi yang terjadi pada
masa sekarang yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kas, dengan
demikian perusahaan harus lebih aktif dalam melakukan pengendalian
terhadap kas.
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan
aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem. Sedangkan pengendalian
internal adalah rencana organisasi atau metode yang digunakan untuk menjaga
dan melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat
dipercaya, memperbaiki efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. Dengan adanya pengendalian internal yang memadai diharapkan
segala kesalahan, penyimpangan dan kecurangan, dan hal-hal yang
Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga
keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya
kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan
beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggung jawab atas pembuatan
perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan
mengawasi suatu kegiatan melalui pengendalian internal.
Jika dilihat dari sudut pandang akuntansi, uang kas merupakan uang
atau dana yang akan dapat dicairkan sewaktu-waktu. Ini menunjukkan bahwa
kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar (liquid) bila dibandingkan
dengan aktiva lainnya. Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat
menarik dan mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi
perusahaan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas.
Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya
kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan,
diperlukan adanya pengendalian intern (internal control) yang baik atas kas
dan bank.Sistem pengendalian internal terhadap kas adalah semua sarana, alat,
mekanisme yang digunakan untuk mengamankan, mencegah pemborosan dan
penyalahgunaan kas, menjamin ketelitian, mendorong efisiensi dipatuhinya
kebijakan manajemen kas. Meskipun sistem pengendalian intern telah
dirancang dengan baik, kemungkinan terjadinya penyimpangan tetap saja bisa
mengakibatkan prosedur-prosedur yang ditetapkan diabaikan. Untuk itu
diperlukan pengkajian ulang secara teratur dan berkesinambungan agar
prosedur-prosedur dapat dijalankan secara teratur, tertib dan benar. Proses ini
harus dilakukan oleh pemeriksa intern yang independen.Pengendalian yang
efektif dapat dicapai dengan membentuk bagian verifikasi yang bertugas
mereview, merekonsiliasi serta menjaga pengendalian intern.
SMA Negeri 2 Medan merupakan salah satu instansi yang bergerak di
bidang pendidikan yang dalam kegiatannya juga melibatkan transaksi kas.
Dimana mempunyai visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai.Kas
merupakan faktor penting dalam mendukung tercapainya visi dan misi serta
tujuan tersebut. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan
akuntansi atas kas SMA Negeri 2 Medan memerlukan sistem pengendalian
internal kas.
Sesuai dengan uraian diatas dapat dilihat penting nya sistem
pengendalian internal kas bagi perusahaan, maka dari itu peneliti tertarik
untuk meneliti tentang “Sistem Pengendalian Internal Kas Pada SMA Negeri 2 Medan”
Sesuai dengan judul yang diambil, maka permasalahan yang akan
penulis bahas dalam tugas akhir ini adalah sejauh mana peran sistem
pengendalian internal kas pada SMA Negeri 2 Medan.
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut “Bagaimanakah sistem pengendalian internal kas pada SMA Negeri 2 Medan?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut “untuk
mengetahui bagaimanakah sistem pengendalian internal kas yang
diterapkan pada SMA Negeri 2 Medan”
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang sistem
pengendalian internal kas yang mungkin akan berguna apabila peneliti
menemukan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan
b. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk memperbaiki
sistem pengendalian yang akan berguna untuk membuat kebijakan
yang tepat dalam mengambil keputusan yang tepat di masa
mendatang.
c. Untuk menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin
meneliti mengenai sistem pengendalian internal kas di periode yang
akan datang.
D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 2 Medan JL. Karang Sari
[image:15.595.124.512.517.662.2]No. 435 Medan
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
NO KEGIATAN JUNI 2014 JULI 2014
I II III IV I II 1 Pengesahan Tugas Akhir
2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data
6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir
8 Penyelesaian Tugas Akhir
Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis
membuat rencana isi dalam empat bab. Secara garis besar pokok
pembahasannya adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, rencana penulisan yang mencakup rencana
survei/observasi dan rencana isi.
BAB II : SMA NEGERI 2 MEDAN
Bab ini meliputi sejarah ringkas SMA Negeri 2 Medan
yang terdiri dari visi SMA Negeri 2 Medan, misi SMA
Negeri 2 Medan, serta tujuan dari SMA Negeri 2
Medan. Kemudian , struktur organisasi, job description,
kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan
BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN
Pada bab ini penulis mencoba menguraikan mengenai
pengertian sistem pengendalian internal, tujuan dan
fungsi pengendalian internal kas, unsur-unsur
pengendalian internal kas, prosedur penerimaan dan
penerimaan dan pengeluaran kas SMA Negeri 2
Medan, sistem pengendalian internal terhadap
penerimaan kas SMA Negeri 2 Medan, sistem
pengendalian internal terhadap pengeluaran kas SMA
Negeri 2 Medan
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan
saran dari hasil riset yang telah peneliti lakukan.
BAB II
SMA NEGERI 2 MEDAN A. Sejarah Ringkas SMA Negeri 2 Medan
SMA Negeri 2 Medan telah melalui banyak hal hingga menjadi salah
satu sekolah yang membanggakan saat ini. Awalnya pada tahun 1950
berdirilah SMA Tentara Pelajar dengan Kepala Sekolah Idris M.T Hutapea.
Adapun murid-muridnya adalah para tentara yang belum memiliki ijazah
SMA. Keadaan ini berjalan sampai pada tahun 1952. Pada tahun 1952 SMA
Tentara Pelajar diresmikan menjadi SMA Negeri 2 Medan yang beralamat di
Jalan Prof. H.M Yamin No. 41 B. SMA Negeri 2 terus berganti-ganti kepala
sekolah hingga tahun 1980 SMA Negeri 2 pindah ke jalan Karangsari No.435
Medan Polonia-Sumatera Utara dan disahkan dengan terbitnya SK Pem utahiran
No.0 371/ 0 / 1978 .
SMA Negeri (SMAN) 2 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah
Atas Negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara,Indonesia Sama dengan
SMA pada umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di SMAN 2
Medan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X
sampai Kelas XII. Didukung dengan fasilitas yang baik, SMA Negeri 2
Medan juga merupakan salah satu sekolah terfavorit di wilayah kota Medan.
Banyak prestasi yang berhasil diraih SMA Negeri 2 Medan diantaranya :
b. Juara 1 Lomba Debat se-Sumut Tahun 2014
c. Juara 3 Lomba Formasi Paskibra se-Kota Medan Tahun 2008
d. Juara 3 Lomba Cerdas Cermat se-Kota Medan Tahun 2009
e. The Winner of Toyota Eco-Youth National Competition 2008-2011
f. SMA Negeri 2 juga pernah meraih gelar sebagai sekolah percontohan
untuk penerapan sistem pembelajaran berbasis komputer pada tahun
2009-2010.
1. Visi SMA Negeri 2 Medan
Visi SMA Negeri 2 Medan yaitu unggul dalam prestasi, berbudi luhur,
dan mencintai lingkungan.
2. Misi SMA Negeri 2 Medan
Misi SMA Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pembelajaran dan hubungan secara efektif dan
efisien
b. Peningkatan disiplin
c. Pengoptimalan sekolah berbasis teknologi informasi dan
komunikasi dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kinerja
sekolah
d. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
e. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler dan ketrampilan
g. Menjalin koordinasi dengan komite sekolah, alumn, dan instansi
terkait
3. Tujuan SMA Negeri 2 Medan
Tujuan SMA Negeri 2 Medan adalal sebagai berikut :
a. Pengembangan sarana dan jaringan tekonologi informasi dan
komunikasi untuk kegiatan pembelajaran
b. Pengembangan prasarana lingkungan sekolah
c. Pengembangan prestasi akademik dan non akademik
d. Menyelenggarakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara
efektif dan efisien sehingga setiap siswa dapat berkembang secara
optimal
e. Pengembangan bahan ajar untuk semua mata pelajaran
f. Menerapkan manajemen sekolah berbasis teknoligi informasi dan
komunikasi dengan tujuan menyediakan data secara cepat, tepat,
dan akurat
g. Meningkatkan kepercayaan masyarakat, orang tua, dan siswa
h. Meningkatkan kompetisi guru dalam pelaksanaa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
i. Meningkatkan keterampilan dalam pemanfaatan komputer sebagai
media pembelajaran bagi guru dan siswa
k. Mengembangkan dan mendesain pembuatan media pembelajaran,
database raport, jaringan internet, dan website sekolah
l. Mengembangkan dan meningkatkan layanan akses internet
(speedy unlimited) di lingkungan sekolah.
SMA Negeri 2 Medan adalah unsur pelaksana akademik yang
melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, peningkatan disiplin, dan
pengabdian/pelayanan masyarakat, dan peningkatan keterampilan pengajar
dan siswa. SMA Negeri 2 Medan merupakan sebuah lembaga yang
menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan
laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan untuk
menghasilkan laba bagi perusahaan.
SMA Negeri 2 Medan berorientasi pada pelayanan pendidikan yang
bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian yang bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan, serta melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada
masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari SMA Negeri 2
Medan adalah lulusan yang memiliki kualitas yang baik dan nantinya bisa
bersaing untuk mendapatkan perguruan tinggi terbaik.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
hubungan atau keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang
telah diharapkan
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah
untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.
Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam
suatu instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan
serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal
melalui saluran tunggal. Struktur organisasi SMA Negeri 2 Medan dapat
dilihat berikut ini :
1. KEPALA SEKOLAH : Dra. Hj. Safrimi, M.Pd 2. WAKIL KEPALA KURIKULUM : Arsyad Nst, SPd, Msi 3. WAKA SARANA & PRASARAN : Bakri, SPd, Msi
6. KOORDINATOR MGMP
7. KOORDINATOR PERPUSTAKAAN : Rosmita, S.Sos
8. KEPALA LABORATORIUM : Dra. Hj. Suarni Nst, Msi a. KOORD. LAB FISIKA
b. KOORD. LAB KIMIA c. KOORD. LAB BIOLOGI d. KOORD. LAB KOMPUTER e. KOORD. LAB BAHASA f. KOORD. LAB MULT 9. KEPALA BK
C. Job Description
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai edukator, administrasi, manager dan
supervisor pendidikan, bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan pada SMA Negeri 2 Medan yang dibantu empat orang wakil
yaitu waka. Kurikulum, waka. Sarana dan prasarana, waka. Kesiswaan,
dan waka. Humas.
2. Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum
Wakil kepala sekolah bagian kurikulum berfungsi sebagai pembantu
kepala sekolah pada bidang-bidang yang berhubungan dengan
Menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar
Menyusun pembagian tugas guru
Mengatur kegiatan evaluasi belajar
Mengatur persiapan proses belajar mengajar
3. Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana dan Prasarana
Wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana berfungsi sebagai
pembantu kepala sekolah pada bidang-bidang yang berhubungan dengan
administrasi sekolah, ketenagaan, peralatan pengajaran, pemeliharaan
gedung dan perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya.
4. Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan
Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan berfungsi sebagai pembantu
dalam menjalankan kebijakan pada bidang yang menyangkal masalah
kesiswaan, serta memantau segala kegiatan siswa seperti :
Menyusun program badan pembimbing (PB)
Mengkoordinasi pemilihan jurusan kelas
Menyelesaikan kasus-kasus siswa
Mengawasi kegiatan siswa pada jam istirahat
5. Wakil Kepala Sekolah bagian Humas
Wakil kepala sekolah bagian humas berfungsi sebagai pengarahan dan
sekolah, mengerjakan tugas lain yang ditetapkan kepala sekolah,
koordinasi dengan wali kelas dan orang tua, dan lain sebagainya.
6. Guru
Guru berfungsi dalam melaksanakan kegiatan pendidikan mempunyai
tugas :
Menyusun pembuatan program tahunan
Melaksanakan kegiatan beajar mengajar
Membuat analisa materi pelajaran
Membuat program semester
Melaksanakan analisis hasil evaluasi
Memantau kegiatan siswa dalam kelas
Memeriksa dan memproses absensi siswa
Membuat laporan keadaan kelas bulanan
7. Siswa
Adapun siswa disini harus mengikuti segala kegiatan proses belajar
mengajar, mematuhi tata tertib sekolah dan menjaga nama baik sekolah di
luar sekolah.
D. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
Begitu juga pada SMA Negeri 2 Medan. SMA Negeri 2 Medan terus
berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh sekolah dapat terwujud.
Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras
yang tinggi dan disiplin serta loyalitas dalam bekerja.
Pada saat ini (TP. 2013/2014), SMA Negeri 2 Medan memiliki total
±1200 murid,dan di SMA Negeri 2 Medan terdapat 27 ruang kelas dengan
rincian sebagai berikut :
Kelas X : 9 ruangan untuk IPA dan 2 ruangan untuk IPS
Kelas XI : 8 ruangan untuk IPA dan 2 ruangan untuk IPS
Kelas XII : 5 ruangan untuk IPA dan 1 ruangan untuk IPS
Kemudian uang sekolah atau SPP yang diberikan sekolah kepada para
murid senilai Rp.100.000. Kemudian untuk mendorong hasil yang maksimal
diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang
dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program-program
pendidikan dan pengajaran terhadap siswa siswi, melakukan pengabdian
kepada masyarakat seperti melaksanakan melakukan bakti sosial, membina
dan mengajar siswa-siswi penuh dengan kesabaran dan berusaha untuk tidak
melakukan kekerasan, dan lain sebagainya.
E. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan SMA Negeri 2 Medan antara lain :
3. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS)
4. Wisuda siswa-siswi
BAB III
PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA SMA NEGERI 2 MEDAN
A. Sistem Pengendalian Internal
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang
dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau
objektif tertentu. Pengendalin internal merupakan suatu cara untuk
mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi.
Pengendalian intern berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
penggelapan dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
maupun tidak berwujud.
“Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi
usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan
dipenuhi sebagaimana mestinya.” (Warren, Reeve, Fess, 2005 : 289)
Dari definisi yang diungkapkan tersebut, dapat diuraikan bahwa
manejemen bertanggung jawab menyiapkan laporan keuangan untuk
profesionalnya untuk meyakinkan bahwa informasu disajikan secara
benar, jujur, dan dapat dipercaya. Pengendalian dalam suatu organisasi
bertujuan untuk mendorong penggunaan sumber daya nya termasuk
pegawai secara efektif dan efisien untuk megoptimalkan tujuan organisasi.
Pengendalian juga dimaksudkan untuk mengawasi manajemen agar setiap
kegiatan perusahaan tidak bertentangan dengan undang-undang yang
berlaku, meskipun undang-undang tersebut tidak berkaitan langsung
dengan kegiatan perusahaan,
Dari definisi pengendalian internal di atas terdapat beberapa
konsep dasar berikut :
1. Pengendalian internal merupakan suatu proses. Pengendalian internal
merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan dari infrastruktur
perusahaan.
2. Pengendalian dijalankan oleh orang. Pengendalian internal bukan
hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan
oleh orang dari setiap jenjang organisasi yangmencakup dewan
komisaris, manajemen dan personel lain.
3. Pengendalian internak dapat diharapkan mempu memberikan
keyakinan memadai, bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan
pengorbanan dalam pencapaian tujuan pengendalian menyebabkan
pengendalian internal tidak dapat memberikan keyakinan mutlak.
4. Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan antara pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.
Setiap perusahaan atau instansi memerlukan kas dalam
menjalankan aktivitas operasional usahanya. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (2002, 85) “kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan”
Menurut Mulyadi (2001, 373) definisi tentang kas adalah “kas
terdiri dari uang tunai (uang, logam, dan uang kertas), pos wesel, certified,
cashier check, cek pribadi, dan bank draft serta dana yang disimpan di
bank yang pengambilannya tidak dibatasi oleh bank atau perjanjian lain.”
Selain itu, menurut Soemarso (2004, 320) “kas asalah sesuatu, baik
yang berbentuk uang atau bukan yang tersedia dengan segera dan diterima
sebagai pelunasan kewajiba pada nilai nominalnya.”
Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan
mudah untuk diselewengkan. Selain itu banyak transaksi perusahaan yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas. Oleh karena itu, untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan
yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya pengendalian
perusahaan. Sistem ini membentuk pengendalian internal yang memadai
terhadap kas.
Pengendalian internal kas merupakan salah satu cara untuk
menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun
penyekewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan
pengendalian inernal kas penyelewengan ini dapat dihindari.
Pengendalian internal kas ada 2 yaitu :
a. Pengendalian internal kas untuk penerimaan kas
Semua penerimaan kas harus segera dicatat
Hendaknya semua penerimaan kas pada hari itu juga harus
disetor ke bank
Adanya pemisahan fungsi antara petugas yang menangani
penerimaan kas dilakukan dengan mesin cash register
b. Pengendalian internal untuk pengeluaran kas
Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan
cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil yang tidak
efisien jika dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan
dengan menggunakan dana kas kecil
Cek harus ditantatangani minimal 2 orang pejabat
Hendaknya diberikan cap lunas untuk bukti dan cek yang
sudah dikeluarkan
B. Tujuan Pengendalian Internal Kas
Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian internal kas
adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan
cara yang lebih efesien. Adapun tujuan diterapkannya sistem pengendalian
internal bagi perusahaan adalah:
1. Menyediakan data yang dapat dipercaya
Pengelola didalam mengambil suatu keputusan harus didasarkan
kepada informasi yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, pengelola harus
mempunyai informasi yang teliti dan dapat dipercaya, Kualitas informasi
akan tergantung kepada sistem pengawasan intern kas. Semakin baik
sistem yang diterapkan semakin baik pula informasi yang dihasilkan,
2. Untuk melindungi harta kekayaan
Harta kekayaan perusahaan baik yang berbentuk fisik maupun non
fisik dapat dicuri, hilang dan disalahgunakan bila tidak diawasi dengan
baik. Perlindungan terhadap kekayaan ini akan semakin penting dengan
banyaknya digunakan komputer-komputer di perusahaan. Sebagian
informasi perusahaan yang disimpan dalam pita magnetik atau disket
diadakan perlindungan fisik terhadap harta-harta perusahaan, misalnya
adanya tempat khusus untuk menyimpan aktiva tertentu,
3. Meningkatkan efesiensi usaha
Pengawasan dalam suatu organisasi berarti mencegah adanya duplikasi
yang tidak perlu, mencegah terjadinya pemborosan-pemborosan pada
setiap aspek perusahaan dan mencegah pemakaian sumber-sumber
perusahaan secara tidak efesien,
4. Mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah digariskan
Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan aturan-aturan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
C. Unsur-Unsur Pengendalian Internal
Manajemen bertanggungjawab untuk merancang dan menerapkan lima
unsur pengendalian internal (elements of internal control) untu mencapai tiga
tujuan pengendalian internal.Unsur-unsur tersebut menurut Warren, Reeve, &
Fees (1999, p184) adalah sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap
manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian. Salah satu
manajemen dan siklus operasi. Manajemen harus menekankan pentingnya
pengendalian dan mendorong dipatuhinya kebijakan pengendalian akan
menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
2. Penilaian Resiko
Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko meliputi
perubahan-perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan
peraturan, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti suku bunga, dan
pelanggaran karyawan atas kebijakan dan prosedur perusahaan.
Manajemen harus memperhitungakn resiko ini dan mengambl langkah
penting untuk mengendalikannya sehingga tujuan dari pengendalian
internal dapat dicapai. Setelah resiko diidentifikasi, maka dapat dilakukan
analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersebut serta
tingkat kemungkinan terjadinya, dan untuk menentukan tindakan-tindakan
yang akan meminimumkannya.
3. Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk memberikan jaminan yang
wajar bahwa sasaran bisnis akan dicapai, termasuk pencegahan
penggelapan, kita akan membahas secara singkat prosedur pengendalian
yang dapat dipadukan dengan sistem akuntansi. Prosedur-prosedur
tersebut adalah :
Sistem akuntansi yang baik memerlukan prosedur untuk
memastikan bahwa para karyawan mampu melaksanakan tugas yang
diembannya. Karena itu, para karyawan bagian akuntansi harus
mendapat pelatihan yang memadai dan diawasi dalam melaksanakan
tugasnya. Ada baiknya juga bila dilakukan perputaran atau rotasi tugas
di antara karyawan klerikal dan mengharuskan para karyawan
nonklerikal untuk mengambil cuti. Kebijakan ini mendorong para
karyawan untuk menaati prosedur yang digariskan. Disamping itu,
kesalahan atau penggelapan dapat dideteksi.
b. Pemisahan tanggungjawab untuk operasi yang berkaitan
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ketidakefisienan,
kesalahan dan penggelapan, maka tanggungjawab untuk operasi yang
berkaitan harus dibagi kepada dua orang atau lebih. Misalnya,
tanggungjawab untuk pembelian, penerimaan dan pembayaran atas
perlengakpan komputer harus dibagi kepada tiga orang atau
departemen. Jika orang yang sama melakukan pemesanan, memeriksa
penerimaan atas barang yang dipesan dan melakukan pembayaran
kepada pemasok, maka penyelewengan bisa terjadi. Upaya-upaya
pengecekan yang akan timbul akibat dibaginya tanggungjawab kepada
Dokumen perusahaan yang disiapkan oleh suatu departemen dirancang
agar terkoordinasi dan saling mendukung dengan dokumen yang
disiapkan oleh departemen lain.
c. Pemisahan operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi
Kebijakan pengendalian harus menetapkan pihak-pihak yang
bertanggungjawab atas berbagai aktifitas usaha. Untuk mengurangi
kemungkinan timbulnya kesalahan dan penggelapan, maka
tanggungjawab atas operasi, pengamanan aktiva dan akuntansi harus
dipisahkan. Selanjutnya, catatan akuntansi akan digunakan sebagai alat
pengecekan independen terhadap mereka yang bertugas mengamankan
aktiva dan mereka yang berkecimpung dalam operasi usaha
d. Prosedur pembuktian dan pengamanan
Prosedur pembuktian dan pengamanan harus digunakan utnuk
melindungi aktiva dan memastikan bahwa data akuntansi dapat
dipercaya. Hal ini dapat diterapkan pada banyak hal seperti prosedur
otorisasi, persetujuan dan rekonsiliasi.
4. Pemantauan atau monitoring
mengidentifikasi di mana letak kelemahannya dan memperaiki efektifitas
pengendalian tersebut. Sistem pengendalian internal dapat dipantau secara
rutin atau melalui evaluasi khusus. Pemantauan rutin bisa dilakukan
dengan mengamati perilaku karyawan dan tanda-tanda peringatan dari
sistem akuntansi tersebut.
5. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi merupakan unsur dasar dari pengendalian
internal. Informasi mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko,
prosedur pengendalian dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan
pelaporan serta peraturan yang berlaku.Manajemen juga dapat
menggunakan informasi eksternal utuk menilai peristiwa dan keadaan
yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan pelaporan
eksternal. Misalnya manajemen menggunakan informasi dari Financial
Accounting Standarts Board (FASB) atau dari Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) serta Bapepam untuk menilai dampak dari perubahan standar
pelaporan yang mungkin akan terjadi
D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan 1. Prosedur Penerimaan Kas SMA Negeri 2 Medan
meliputi serangkaian proses pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan keuangan yang berkaitan dengan penerimaan kas serta
pertanggungjawaban kembali. Proses ini dapat dilaksanakan secara
manual ataupun menggunakan sistem terkomputerisasi.
Adapun proses yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 2 Medan secara
lebih rinci adalah sebagai berikut :
a. Setoran SPP ke pihak sekolah
b. Masing-masing unit mengirimkan Rencana Anggaran ke
Sekolah
c. Pihak sekolah melalui bendahara sekolah mengirimkan dana
kepada masing-masing unit yang nilainya sesuai dengan
anggaran yang diajukan sebelumnya
d. Masing-masing unit melampirkan dokumen bukti penerimaan
dana
e. Mencatat pada buku besar masing-masing unit sejumlah yang
diterima dari sekolah
f. Dan tersebut dikelola oleh masing-masing unit untuk
membiayai semua kebutuhan / kegiatan operasional setiap unit
g. Pembukuan tersebut berisi tentang Realisasi Anggaran yang
akan diserahkan kepada pihak sekolah setiap bulannya sebagai
h. Jika terjadi kelebihan dana, maka dana tersebut akan
dikembalikan lagi ke pihak sekolah atau dipergunakan untuk
hal lain setelah mendapat izin dari sekolah
Laporan yang dihasilkan dari prosedur penerimaan kas SMA Negeri 2
Medan adalah Laporan Realisasi Anggaran yaitu laporan yang menyajikan
informasi realisasi, pendapatan, dan pembiayaan setiap unit dalam satu
Prosedur Penerimaan Kas
Gambar III.1
Bagan Prosedur Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan Sumber : SMA Negeri 2 Medan
Setoran SPP Siswa dan setoran donatur
Sekolah
Unit Mengajukan
Bendahara
Mencatat Buku Besar Unit
Unit Melampirkan
Bukti Penerimaan Cek
Pengelolaan Dana ole Unit
Sekolah
Pembukuan
2. Prosedur Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan
Prosedur pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan meliputi
serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran transaksi atau kejadian
keuangan serta pelaporan keuangandalam rangka pertanggungjawaban
yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan.
Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh
SMA Negeri 2 Medan meliputi :
a. Menerima berkas atau kwitansi tagihan pembayaran
b. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang
c. Membuat bukti pengeluaran kas dan mencetaknya
d. Meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di
bukti
e. Meminta pengesahan sekolah sebagai pihak yang berhak
menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas
f. Membuat laporan dalam bentuk Realisasi Anggaran untuk
Prosedur Pengeluaran Kas
Gambar III.2
Bagan Prosedur Pengeluaran Kas pada SMA Negeri 2 Medan Sumber : SMA Negeri 2 Medan
Menerima berkas Pembayaran
Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran
Membuat bukti pengeluaran kas
Meminta tandatangan pengesahan pembayaran
Menerima pengesahan Kepala Sekolah selaku pihak yang berwenang
E. Jenis –Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas SMA Negeri 2 Medan 1. Jenis – jenis Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada SMA Negeri 2 Medan bersumber dari :
a. Uang bantuan atau sumbangan dari masyarakat dan pemerintah
yang tidak mengikat
b. Uang sekolah
c. Uang komite
2. Jenis – jenis pengeluaran Kas
Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan untuk semua inti secara
umum mencakup :
a. Belanja Pegawai :
1. Honorarium dan Kesejahteraan
- Kesejahteraan Jam Mengajar
- Kesejahteraan Penunjang
- Kesejahteraan Pegawai Honor
b. Belanja Operasional
1. Konsumsi Kegiatan dan Honor Kepaniatiaan
2. Konsumsi Rapat Kerja Guru
3. Alat Tulis Kantor
4. Foto Kopi
2. Baju Seragam
3. Ruang Kelas Baru
4. LCD/Infocus
d. Biaya Pemeliharaan
1. Kebersihan
2. Pengembangan Taman
3. Pengecatan Ruang Kelas
F. Sistem Pengendalian Internal terhadap Penerimaan Kas pada SMA Negeri 2 Medan
Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah
kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek mendasar dari tanggung
jawab penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan
jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan
dengan baik. Selain itu, pihak manajemen bertanggung jawab untuk
melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan informasi keuangan
yang andal secara tepat waktu. Sistem pengendalian internal yang memadai
penting bagi pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini.Hall (2002;
97)
Untuk mengendalikan prosedur penerimaan kas pada SMA Negeri 2
a. Tanggung jawab dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas
dan pasti
b. Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat segera setap
adanya pemasukan kas
c. Memeriksa keabsahan penerimaan kas, misalnya berupa jumlah yang
diterima dan siapapun yang menerima
d. Fungsi penerimaan kas dibedakan dengan dua fungsi pembukuan
e. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap
periodenya
f. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, bukti-bukti tetap disimpan
oleh bagian keuangan
g. Sekolah hanya menyimpan sejumlah kas yanga cukup untuk
kebutuhan sekolah sehari-hari dan selebihnya disimpan di bank
G. Sistem Pengendalian Internal terhadap Pengeluaran kas pada SMA Negeri 2 Medan
Sistem pengendalian terhadap pengeluaran kas yang dilakukan SMA
Negeri 2 Medan adalah sebagai berikut :
a. Sekolah menetapkan pihak yang berwenang untuk menandatangani
kwitansi, cek dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu
c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor
urut
d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang
berbeda
e. Bagian keuangan membuat laporan keuangan setiap bulannya
f. Bagian keuangan akan mengeluarkan data setelah terlebih dahulu
memeriksa bukti pendukungnya dan telah memenuhi syarat
pembayaran
g. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi
tanda lunas dan diberi tanggal sesuai dengan waktu transaksi
terjadi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah mengadakan analisa dan evaluasi tentang pengendalian Internal Kas pada
SMA Negeri 2 Medan maka dalam hal ini penulis menarik beberapa kesimpulan
antara lain:
1. Adanya struktur organisasi yang sederhana serta batas yang jelas dalam
wewenang dan tanggung jawab yang memberikan pemisahan tugas dan tanggung
jawab.
2. Perencanaan kas perusahaan dituangkan dalam anggaran kas uang berisi proyeksi
penerimaan dan pengeluaran kas, sebagai alat untuk mengantisipasi kegunaan
kas secara baik.
3. Dalam membuat anggaran kas perusahan mengadakan koordinasi dengan setiap
departemen/bidang membuat anggaran masing-masing dan kemudian
mendiskusikannya dengan bagian keuangan dan pimpinan perusahaan, dengan
demikian sasaran di dalam suatu bidang tidak bertentangan dengan bidang lain.
4. Anggaran kas disusun dengan maksud, pimpinan perusahaan dapat mengetahui
kemungkinan posisi kas sebagai hasil dari rencana operasi. Adanya kekurangan
kapan dana itu dibutuhkan untuk menutupi kekurangan kas dan saat kapan kredit
dibayar kembali.
5. Pengendalian Internal Kas pada SMA Negeri 2 Medan memperhatikan segi
Pengendalin terhadap fisik kas dan orang yang menanganinya. Dimana fungsi
yang mengelola kas dan yang melakukan pencatatan kas dipisahkan.
6. Laporan harian kas dibuat setiap hari kerja sehingga saldo kas dapat diketahui.
7. Bukti-bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas harus terlebih dahulu
ditandatangani oleh beberapa pejabat yang berwenang dan lebih dahulu meneliti
bukti-bukti pendukungnya.
8. Setiap pengeluaran kas harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang
setelah meneliti bukti-bukti pendukungnya.
9. Bila pembayaran telah dilakukan maka bukti pembayaran tersebut diberi cap
tanda lunas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari digunakannya bukti-bukti
tersebut untuk pemakaian lebih dari satu kali.
B. Saran
Dalam permasalahan Perencanaan dan Pengeluaran Kas, sangatlah penting
sehingga dapat diketahui bahwa perusahaan itu berhasil atau tidak. Jadi disini penulis
member saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan sebagai
berikut:
1. Perlunya secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap
perusahaan maupun pengawas dari luar perusahaan guna mencitakan
pengendalian internal terhadap kas.
2. Perusahaan hendaknya melakukan pemeriksaan secara mendadak terhadap
seluruh aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan kas dan disarankan agar yang
memeriksa adalah seorang akuntan yang mempunyai kemampuan yang cukup
dalam bidang akuntansi, auditing dan mempunyai pemahaman terhadap
kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi serta organisasi perusahaan.
3. Diperlukan kasir khusus menangani kas kecil, yang tidak terlibat dengan operasi
lain dalam perusahaan, hal ini dimaksudkan untuk menjaga keutuhan kas kecil
perusahaan.
4. Perusahaan harus memastikan apakah sistem yang diterapkan oleh perusahaan
benar-benar dilaksanakan sebagaimana semestinya.
5. Perusahaan untuk pengeluaran kas nya, disarankan untuk menggunakan sistem
voucher, karena dengan penggunaan persetujuan dari pejabat yang
bertanggungjawab atas pengeluaran kas tersebut. Dengan kata lain voucher
adalah dokumen yang berfungsi sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran
kas, sebab voucher adalah formulir khusus untuk mencatat data yang relevan
mengenai suatu kewajiban dan rincian pembayarannya.
6. Agar pengawasan intern terhadap kas lebih dapat dipercaya, maka perusahaan
disarankan untuk memiliki auditor internal yang personilnya bukan dari bagian
DAFTAR PUSTAKA
Hall, A. James, 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2000. Standar Akuntansi Keuangan , Buku Satu, Edisi Lima, Salemba Empat ;Jakarta
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan , Salemba Empat ; Jakarta
Mulyadi , 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat; Jakarta
Niswonger, Warren, Reeve dan Fees. (1999). Prinsip - prinsip Akuntansi. Edisi ke 19, Terjemahan Alfonsus Sirait, M.Buss dan Helda Gunawan,SE, MBA. Erlangga; Jakarta
Soemarso S, R, 2004. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, Edisi Pertama, Graha Ilmu ; Yogyakarta
Warren,Carl S.James M. Reeve dan Philip E. Fess, 2005. Accounting, Salemba Empat, Jakarta