vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The impact of improvement and development in a company is that there are many assets that they have. When the assets grow fast and a lot, the company will face more risk too. The company have to pay attention of this problem to control their cash. The problem solving of controlling the assets is to make the files of assets possible to give the accurate and correct information which help the decision making from management.
Analyze of internal control system to cash income and outcome will prevent and control the risk of ‘fraud’ that happen in PT. Batu Wangi Putra Sejahtera. And writer undertake to analyze the main problem in internal control system at the company and make a new design to help giving an information about a good internal control system which can prevent and control the risk of differences and the lost of income cash in company.
In this research the company using research tools descriptive analyze, this method is to describe, explain, and reflect the situation. The direction of descriptive analyze is to give the researcher a chronicle or to describe the relevant aspects.
Based on the research and the discussion that writer done, writer can make a conclusion that internal control system for income and outcome cash in PT. Batu Wangi Putra Sejahtera can not minimize the cash risk and double occupation happened in the company. So that, it needs an authorization and evident documents in each division to separate the function and company authority.
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Salah satu dampak semakin maju dan berkembangannya suatu perusahaan adalah banyaknya aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin banyak aset yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar juga resiko yang harus dihadapi oleh perusahaan. Hal ini yang perlu diperhatikan perusahaan untuk dapat mengontrol kas perusahan. Tindak lanjut dari pengelolaan aset yang baik adalah tersedianya data-data aset yang bisa dijadikan informasi yang akurat dan tepat sebagai dasar pengambilan keputusan.
Analisis sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan resiko fraud yang ada pada PT. Batu Wangi Putra Sejahtera. Dan penulis berusaha menganalisis pokok permasalahan pada sistem pengendalian internal perusahaan dan membuat suatu rancangan sistem yang baru untuk membantu memberikan informasi mengenai sistem pengendalian internal yang baik guna mencegah dan mengendalikan resiko perbedaan dan perhitungan serta hilangnya kas perusahaan.
Dalam penyusunan penelitian ini perusahaan menggunakan jenis penelitian dengan metoda deskriptif analisis, yaitu suatu metode melukiskan, memaparkan dan menggambarkan suatu keadaan. Tujuan studi deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian internal untuk penerimaan kas dan pengeluaran kas di PT. Batu Wangi Putra Sejahtera belum dapat meminimalkan resiko kecurangan kas dan adanya perangkapan jabatan. Maka, memerlukan otorisasi dan dokumentasi yang jelas di setiap bagian juga pemisahan fungsi dan wewenang dalam perusahaan.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Surat Pemyataan Keaslian Skripsi ... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstract ... vii
Abstrak ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Pengertian Sistem dan Informasi ... 10
2.1.2 Pengertian Akuntansi ... 14
x Universitas Kristen Maranatha 2.1.3.1 Unsur-Unsur dan Karakteristik Sistem Informasi
Akuntansi ... 16
2.1.3.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi... 18
2.1.3.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 20
2.1.3.4 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 22
2.1.4 Pengendalian Internal ... 24
2.1.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ... 24
2.1.4.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 25
2.1.4.3 Komponen Pengendalian Internal ... 28
2.1.4.4 Keterbatasan Pengendalian Internal ... 37
2.1.5 Pengertian Kas ... 39
2.1.5.1 Pengendalian Internal Penerimaan Kas ... 40
2.1.5.2 Pengendalian Internal Pengeluaran Kas ... 43
2.1.5.3 Tujuan Pengendalian Internal Kas ... 45
2.1.6 Pengertian Fraud (Kecurangan) ... 46
2.1.6.1 Unsur-Unsur Fraud ... 47
2.1.6.2 Jenis Fraud ... 48
2.1.6.3 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Fraud ... 53
2.1.6.4 Tipe-Tipe Korban Fraud ... 54
2.1.7 Pencegahan Kecurangan ... 55
2.2 Rerangka Pemikiran ... 56
xi Universitas Kristen Maranatha
3.1.1 Sejarah Perusahaan... 60
3.1.2 Struktur Organisasi... 63
3.2 Metoda Penelitian ... 66
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 67
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 69
4.1.1 Waktu Kerja ... 69
4.1.2 Catatan yang Digunakan pada PT. Batu Wangi Putra Sejahtera ... 69
4.1.3 Dokumen yang Digunakan pada PT. Batu Wangi Putra Sejahtera ... 70
4.1.4 Prosedur Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas PT. Batu Wangi Putra Sejahtera ... 72
4.2 Pembahasan ... 75
4.2.1 Flowchart Penerimaan Kas PT. Batu Wangi Putra Sejahtera . 75 4.2.1.1 Penjelasan Flowchart ... 78
4.2.2 Flowchart Pengeluaran Kas PT. Batu Wangi Putra Sejahtera 80
4.2.2.1 Penjelasan Flowchart ... 81
4.2.3 Rekomendasi Flowchart Penerimaan Kas PT. Batu Wangi Putra Sejahtera ... 82
4.2.3.1 Penjelasan Flowchart ... 87
xii Universitas Kristen Maranatha
4.2.4.1 Penjelasan Flowchart ... 92
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Informasi ... 13
Gambar 5.1 Flowchart Bagian Penjualan ... 75
Gambar 5.2 Flowchart Bagian Muat ... 75
Gambar 5.3 Flowchart Bagian Pengiriman ... 76
Gambar 5.4 Flowchart Bagian Pencatatan ... 77
Gambar 5.5 Flowchart Bagian Keuangan ... 80
Gambar 5.6 Flowchart Bagian Pencatatan ... 80
Gambar 5.7 Flowchart Rekomendasi Bagian Order Penjualan ... 82
Gambar 5.8 Flowchart Rekomendasi Bagian Produksi ... 82
Gambar 5.9 Flowchart Rekomendasi Bagian Keuangan ... 83
Gambar 5.10 Flowchart Rekomendasi Bagian Muat ... 84
Gambar 5.11 Flowchart Rekomendasi Bagian Pengiriman ... 84
Gambar 5.12 Flowchart Rekomendasi Bagian Akuntansi ... 85
Gambar 5.13 Flowchart Rekomendasi Bagian Penagihan ... 86
Gambar 5.14 Flowchart Rekomendasi Bagian Akuntansi ... 91
xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Purchase Order ... 98
Lampiran 2 Surat Jalan ... 99
Lampiran 3 Delivery Order Muat ... 100
Lampiran 4 Struk Timbangan ... 101
Lampiran 5 Faktur Kwintansi ... 102
Lampiran 6 Perincian Pengiriman... 103
Lampiran 7 Faktur Pajak ... 104
Lampiran 8 Permohonan Transfer ... 105
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu dampak semakin maju dan berkembangannya suatu perusahaan
adalah banyaknya aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin banyak aset
yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar juga resiko yang harus dihadapi
oleh perusahaan. Hal ini yang perlu mendapat perhatian khusus bagi manajemen
pengelola dan pengambil keputusan agar dapat mengontrol dan manage aset-aset
perusahaan dengan baik. Penanganan ini dilakukan agar aset-aset tersebut dapat
diketahui kondisi dan keberadaannya. Tindak lanjut dari pengelolaan aset yang baik
adalah tersedianya data-data aset yang bisa dijadikan informasi yang akurat dan tepat
sebagai dasar pengambilan keputusan (Arif, 2011).
Mengacu pada studi terhadap 1.843 kasus occupational fraud yang dilakukan
oleh Association of Certified Fraud Examiner periode Januari 2008 sampai dengan
Desember 2009 di 106 negara, ternyata kerugian yang ditimbulkan tindak
kecurangan sangat besar yaitu sekitar 5% dari pendapatan tahunan perusahaan.
Survey dari Association of Certified Fraud Examiner dalam Report to the Nations on
Occupational Fraud 2010 menunjukan bahwa Indonesia menduduki posisi 3 besar di
Asia baik dari segi kerugiaan maupun frekuensi kasus fraud yang terjadi (Tanzil &
Rekan, 2011). Definisi dari (Asosiasi Of Certified Fraud Examiners, 2009) tentang
2
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
berikut, “Penyalahgunaan wewenang dan jabatan demi pengayaan/ keuntungan
individu atau kelompok dengan sengaja (telah direncanakan) menyelewengkan
penggunaan aset dan kekayaan perusahaan.” Kecurangan di lingkungan kerja itu
sendiri merupakan tindakan penyimpangan yang secara sengaja dilakukan atau
tindakan membiarkan yang telah didesain sebelumnya untuk mengelabui/ menipu/
memanipulasi sehingga mengakibatkan timbulnya korban yang menderita kerugian
dan atau pelaku kecurangan memperoleh keuntungan. Bentuk-bentuk kecurangan
sebenarnya sangat beragam seperti penyalahgunaan aset, kecurangan laporan
keuangan atau bahkan korupsi (Ginting, 2010).
Meskipun dari sisi nilai kerugian dampak yang ditimbulkan kecurangan
laporan keuangan jauh lebih besar dibandingkan dengan penyalahgunaan aset,
ternyata dari aspek jumlah atau frekuensi kecurangan, penyalahgunaan aset jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan kecurangan laporan keuangan (Ginting, 2010).
Diantara semua aset perusahaan, kas adalah yang paling rawan terhadap tindak
pencurian/ penggelapan, karena paling ringkas dan mudah luput dari pengawasan
(Bodnar dan Hopwood, 2006).
Pada perusahaan dengan struktur organisasi yang sederhana, karyawan yang
masih sedikit jumlahnya, serta kegiatan operasi perusahaan yang terbatas, pimpinan
dapat mengawasi jalanya perusahaan tersebut. Tetapi apabila sudah menginjak
sedang atau besar, pimpinan perusahaan sudah tidak mungkin dapat mengawasi
secara langsung jenjang pengawasan telah luas (Bodnar dan Hopwood, 2006). Dan
juga resiko ancaman terhadap aset dan kualitas informasi perusahaan terjadi akibat
3
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
sistem yang mendukung kebutuhan manajemen dan pimpinan perusahaan dalam
mengelola perusahaan agar dapat berjalan dengan baik dan dapat mencegah resiko
fraud.
Salah satu cara membantu agar perusahaan dapat berjalan dengan baik adalah
sistem informasi akuntansi yang berguna dan dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan yang tepat (Bodnar dan Hopwood, 2006). Sistem informasi
akuntansi merupakan salah satu sarana bagi manajemen untuk melakukan
pengendalian internal yang berkaitan dengan kekayaan perusahaan agar
pengawasannya dapat berjalan sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Salah satu bagian dari sistem informasi akuntansi adalah pengendalian
internal. Dengan pengendalian internal perusahaan dapat mengontrol setiap aktivitas
yang ada dalam perusahaan. Sistem pengendalian internal yang lemah akan
mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamanannya, informasi
akuntansi tidak teliti dan tidak andal, efisiensi tidak terjamin dan kebijakan
manajemen tidak dapat dipatuhi (Mulyadi, 2008:177). Dengan penerapan ini,
pengendalian internal menuntut adanya pencatatan yang memadai dalam upaya
menjaga kekayaan perusahaan dari resiko fraud yang signifikan. Dokumentasi yang
baik berarti catatan tersebut harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat
didalam sebuah transaksi. Agar terlindungi secara memadai, aset haruslah tercermin
secara semestinya dalam catatan akuntansi. Konsekuensinya, semua catatan harus
memungkinkan adanya pengecekan antar-area pertanggungjawaban (Bodnar dan
4
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan komponen penting
dalam manajemen perusahaan dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional
perusahaan yang sehat dan aman. Sistem pengendalian internal meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2008:163).
Sistem pengendalian internal yang efektif dapat membantu pengurus
perusahaan tersebut untuk menjaga aset atau kekayaan yang ada didalam perusahaan
terhadap resiko fraud. Banyak hal yang telah direncanakan tetapi dalam
pelaksanaannya tidak dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping
itu persaingan yang terjadi didunia usaha pada saat ini semakin ketat, sehingga
menyebabkan masalah-masalah yang harus dihadapi oleh perusahaan semakin
banyak dan semakin komplek. Maka perusahaan harus menyadari perlunya
manajemen yang baik untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang
memadai. Tetapi pengendalian internal yang memadai tidak menjamin bahwa semua
penyimpangan atas tindakan yang merugikan perusahaan dapat dihindarkan sama
sekali, tetapi kemungkinan-kemungkinan tersebut diusahakan dapat seminimal
mungkin (Mulyadi, 2008).
Pengendalian internal adalah salah satu sarana yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas pengelolaan dari suatu perusahaan. Melalui pengendalian
internal ini, pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui sampai sejauh mana
pelaksanaan efektivitas perusahaan telah tercapai, resiko fraud yang ada dalam
5
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
internal dapat dicapai bila elemen pengendalian itu sendiri benar-benar dipenuhi,dan
agar pengendalian itu berjalan secara efektif, maka diperlukan suatu bagian tertentu
yang mengawasi dan mengevaluasi keefektifan pengendalian internal sangat penting
dalam perusahaan. Pengendalian internal meliputi rencana organisasi dari semua
metode serta kebijakan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan akan membantu
manajemen dalam menjaga keamanan hak milik perusahaan, disamping itu dapat
pula mencegah serta menemukan kesalahan-kesalahan dan penggelapan yang dapat
merugikan perusahaan yang dikelolanya (Bodnar dan Hopwood, 2006).
PT. BATU WANGI PUTRA SEJAHTERA adalah perusahaan yang bergerak
di bidang manufaktur, yang mengelola Calcium Carbonate dan Zeolite yang
diproduksi dan telah mampu melayani konsumen di pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan bahkan sampai Papua, baik secara Locco maupun Franco.yang meliputi
berbagai bidang industri seperti kaca, karet, deterjen, keramik, lem kayu, cat, PVC,
plastik, karpet, pakan ternak dan pertanian, peleburan besi, peleburan timah bahkan
sebagai FGD pada PLTU. Perusahaan memiliki jumlah aset yang cukup banyak,
yang dimana aset perusahaan terbagi menjadi dua bagian yaitu aset tetap dan aset
lancar. Penggunaan aset tetap untuk kegiatan operasional perusahaan sangat
berpengaruh terhadap aset lancar perusahaan. Hal ini semakin terlihat setelah
perusahaan memutuskan untuk membeli mesin baru pada tahun 1990, dalam
pemenuhan permintaan konsumen yang semakin meningkat. Dan rencananya
perusahaan akan membeli mesin baru lagi untuk menambah kapasitas produksinya.
Untuk mencegah dan mengendalikan resiko yang timbul dari peningkatan jumlah
6
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
Dalam perusahaan aset lancar sangat berperan penting bagi kelangsungan
kegiatan operasional perusahaan. Maka PT. BATU WANGI PUTRA SEJAHTERA
sangat menekankan sistem penjualan secara tunai. Hal ini dilakukan untuk mencegah
adanya resiko hutang tak tertagih, yang dapat menyebabkan aset lancar perusahaan
menjadi tidak bisa digunakan secara maksimal untuk keperluan operasional
perusahaan. Perbedaan penghitungan dan pencatatan aset lancar dan pencurian serta
hilangnya aset perusahaan sering dan pernah terjadi, sehingga perusahaan mengalami
kerugian yang cukup besar. Dengan adanya perbedaan penghitungan dan pencataan
serta hilangnya aset lancar perusahaan, perputaran aset lancar menjadi terhambat dan
tidak efisien. Sehingga membuat laba perusahaan menjadi menurun. Hal ini juga
berakibat terhadap penurunan jumlah pembagian dividen kepada pemilik saham.
Ketidaksesuaian penerimaan kas dan pengeluaran kas menghambat perkembangan
secara umum dari PT. BATU WANGI PUTRA SEJAHTERA untuk melakukan
penambahan-penambahan aset perusahaan demi kebutuhan perusahaan dan
permintaan pasar yang selalu meningkat.
Analisis sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas dan
pengeluaran kas perusahaan dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan resiko
fraud yang ada pada PT. BATU WANGI PUTRA SEJAHTERA. Dan bersamaan
dengan itu penulis berusaha menganalisis pokok permasalahan pada sistem
pengendalian internal perusahaan dan membuat suatu rancangan sistem yang baru
untuk membantu memberikan informasi mengenai sistem pengendalian internal yang
baik guna mencegah dan mengendalikan resiko perbedaan dan perhitungan serta
7
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
Dengan hal tersebut maka penulis termotivasi untuk meneliti PT. BATU
WANGI PUTRA SEJAHTERA dalam penulisan skripsi dengan judul:
“ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
PENERIMAAN KAS DAN PENGELUARAN KAS PERUSAHAAN UNTUK
MENCEGAH RESIKO FRAUD YANG SIGNIFIKAN”
1.2 Perumusan Masalah
Dengan berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan oleh penulis di dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal
terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas perusahaan.
2. Apakah sistem pengendalian internal yang ada dalam perusahaan sudah
dapat mencegah resiko fraud.
3. Sistem pengendalian internal yang seperti apakah yang dibutuhkan
perusahaan dalam melindungi penerimaan kas dan pengeluaran kas
perusahaan untuk mencegah resiko fraud yang signifikan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam pembuatan karya ilmiah disini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari dan mengevaluasi mengenai penerapan sistem
pengendalian internal yang diterapkan perusahaan dalam mencegah resiko
fraud yang signifikan terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas yang
8
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
2. Untuk memberikan gambaran sejauh mana sistem pengendalian internal
dapat mencegah resiko fraud dalam proses perlindungan aktiva lancar PT.
BATU WANGI PUTRA SEJAHTERA.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai pentingnya penerapan sistem pengendalian internal dalam perlindungan
aktiva lancar untuk mencegah resiko fraud yang signifikan. Sesuai dengan maksud
dan tujuan penulis dalam penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat :
1. Bagi perusahaan
Perusahaan bisa mendapatkan pembanding sistem pengendalian internal
yang tepat dan mungkin dapat diterapkan dalam perusahaan guna
melindungi aktiva lancar perusahaan dalam pencegahan resiko fraud yang
signifikan.
2. Bagi penulis
Untuk mendalami teori yang sudah diperoleh dan melihat bagaimana
kemungkinan penerapannya di dalam suatu usaha, juga menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang sistem pengendalian internal
khususnya tentang perlindungan aktiva dalam mencegah resiko fraud
yang signifikan.
3. Bagi pembaca dan pihak lain
Diharapkan hasil penelitian yang terbatas ini dapat menjadi referensi yang
dapat membantu dalam penelitian yang sejenis dan menambah
9
Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan
tentang perlindungan aktiva dalam mencegah resiko fraud yang
93 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada PT. Batu Wangi Putra Sejahtera dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pelaksanaan
sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas dan pengeluaran kas
perusahaan untuk mencegah resiko fraud yang signifikan, hal ini didukung pula oleh
rekomendasi sistem pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas yang telah
dibahas pada BAB IV, sehingga dengan demikian diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut :
1. Penerapan sistem pengendalian internal terhadap penerimaan kas dan
pengeluaran kas yang diterapkan belum dapat meminimalkan resiko
kecurangan kas pada PT. Batu Wangi Putra Sejahtera.
2. Perangkapan jabatan yang ada di bagian pencatatan yang juga melakukan
perhitungan kas fisik, yang dapat mengakibatkan resiko kecurangan pada
kas perusahaan.
3. Perangkapan jabatan yang ada di bagian pencatatan dapat mengakibatkan
resiko kecurangan, yaitu bagian pencatatan membuat dokumen-dokumen
penagihan dan melakukan penagihan, serta mencatat penerimaan kas dari
94
Universitas Kristen Maranatha
Bab V Simpulan dan Saran
4. Sistem pengendalian internal penerimaan kas dan pengeluaran kas pada
PT. Batu Wangi Putra Sejahtera dapat memadai melalui pembuatan
rancangan sistem yang baru sehingga penerimaan kas dan pengeluaran
kas perusahaan dapat dikendalikan dan dapat mencegah resiko
kecurangan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang telah
penulis lakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk lebih dapat
meningkatkan peranan sistem pengendalian internal untuk penerimaan kas dan
pengeluaran kas perusahaan dalam mencegah resiko fraud adalah :
1. Semua penerimaan kas melalui pos harus dicatat sebelum ditransfer kepada
kasir. Secara periodik, catatan ini harus ditransfer ke dalam lembaran setoran.
2. Semua penerimaan kas maupun cek harus disetorkan sepenuhnya ke bank
setiap hari sesuai dengan bentuk awalnya.
3. Harus dipisahkan antara yang menangani kas secara fisik dengan yang
menyelenggarakan pembukuannya, dan kasir tidak berwenang terhadap
pembukuan.
4. Pemisahan fungsi dan tugas yang jelas sesuai dengan bagiannya
masing-masing, untuk dapat mencegah resiko kecurangan.
5. Otorisasi dan dokumentasi tiap bagian diperlukan untuk mencegah adanya
resiko kecurangan dalam penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab
95 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2000). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Arens, Alvin A. James K. Loebbecke. (2000). Auditing, an Integrated Approach. Prentice Hall.
Arens, Elder, Beasley. (2005) Auditing and Assurance Service, Thirteenth Edition, Pearson.
Arif. SIAP – Sistem Informasi Aset Perusahaan. Dalam
http://catatan-ariftrick.blogspot.com/2011/02/resume-dan-tugas-perencanaan-secara.html pada 9 September 2011.
Association Of Certified Fraud Examiners (ACFE). (2009). “2009 Report to The Nation on Occupational Fraud and Abuse”. USA.
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2004). Accouting Theory. 5th Edition. Thomson Learning. Singapore.
Bodnar, George H., dan William S. hopwood. (2006). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 9. Diterjemahkan oleh Julianto Agung Saputra dan Lilies Setiawati. Andi. Yogyakarta.
Hall, James A. (2010). Accounting Information System. Seventh Edition. Cengage Learning. USA.
Horngren et al. (2005). Accounting. 6th edition. Prentice Hall. New Jersey.
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Stice, James D. Earl K. Stice, Fred Skousen. (2009). Intermediate Accounting. 17th Edition. Cengage Learning. USA.
96 Universitas Kristen Maranatha Komite Standar Akuntansi Keuangan, IkatanAkuntan Indonesia. (2002). Standar
Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Krismiaji. (2005). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. AMP YKPN. Yogyakarta.
Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi, Edisi 3. SalembaEmpat. Jakarta.
Romney, Marshall B., and P. J. Steinbart. (2006). Accounting Information System. Edisi 9. Diterjemahkan oleh Deny Arnas Kwary dan Dewi Fitriasari. Salemba Empat. Jakarta.
Salman, Khariansyah. (2007). Seminar “Audit Investigatif :Metode Efektif Dalam Pengungkapan Kecurangan”. Universitas Widyatama. Bandung.
Sekaran, U. (2006). Research Method For Business. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Singleton, Tommi W., Aaron J. Singleton. (2010). Fraud Auditing And Forensic Accounting. John Wiley and Sons, inc. New York.
Soerodibroto, R. Soenarto. (2003). KUHP dan KUHAP dilengkapi Yurisprudensi Mahkamah Agung dan Hoge Raad. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Susanto, Azhar. (2004). Sistem Akuntansi Informasi, Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer. Lingga Jaya. Bandung.
Tanzil, J., dan Rekan. Peranan Internal Auditor Dalam Mengurangi Resiko Fraud. Dalamhttp://www.jtanzilco.com/main/index.php/component/content/article/ 1-kap-news/48-peranan-internal-auditor-dalam-mengurangi-resiko-fraud-bagian-1 pada 20 September 2011.
Tuanakotta, Theodorus M. (2007). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Lembaga Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Audit Kecurangan (suatu pengantar) Edisi Pertama. Harvarindo. Jakarta.
Warren, Carl S. Reeve, James M., dan Fess, Philip E. (2005). Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan. Salemba Empat. Jakarta.
Widjajanto, Nugroho. (2001). Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga (PT. Gelora Aksara Pratama). Jakarta.
97 Universitas Kristen Maranatha Wilson, James D., and John B. Campbell. (1995). “Controllership”. Diterjemahkan