• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Bondowoso)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Bondowoso)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

EVALUASI PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

(Studi Kasus Pada Perusahaan Daerah Air Minum Bondowoso)

Siswandri Nim.13.10421.070 Siswandri18@gmail.com

Program Studi Auntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Jember

ABSTRACT

This study aims to evaluate the internal control on cash receipts and disbursement system in PDAM Bondowoso. This research is important to be done so that PDAM can understand and evaluate internal control on cash acceptance and expenditure system that has been applied.

This type of research is a case study. Data collection techniques used are data collection techniques interviews, documentation, observation directly. The data analysis technique used is to compare the internal control component of the cash receipts and disbursement system implemented in PDAM Bondowoso with five components according to COSO, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication, monitoring activities

The results obtained in this study are (1) Cash receipts system is done in relation to the activity of the payment of drinking water accounts of customers and cash disbursement system there are two activities, namely the expenditure of petty cash and expenditure of large cash, (2) internal control on the system of acceptance and expenditure cash at PDAM Bondowoso is not yet fully compatible with the five internal control components under COSO, the unsuited component is the Monitoring Activities Component.

Keywords: Accounting Information System, contemporary audit, and COSO

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di PDAM Bondowoso. Penelitian ini penting untuk dilakukan agar PDAM Bondowoso bisa memahami dan mengevaluasi pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah diterapkan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi,

(2)

2

observasi secara langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan membandingkan komponen pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di PDAM Bondowoso dengan lima komponen menurut COSO, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, kegiatan pemantauan

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) Sistem penerimaan kas dilakukan dalam kaitannya dengan aktivitas yaitu pembayaran rekening air minum pelanggan dan sistem pengeluaran kas terdapat dua aktivitas yaitu pengeluaran kas kecil dan pengeluaran kas besar, (2) pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di PDAM Bondowoso belum sepenuhnya sesuai dengan dengan lima komponen pengendalian intern menurut COSO, komponen yang belum sesuai adalah Komponen Kegiatan Pemantauan.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi , audit kontemporer, dan COSO

PENDAHULUAN

Setiap Badan Usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya selalu membutuhkan dana dalam bentuk kas. Kas diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, maupun untuk investasi. . Kas merupakan salah satu asset perusahaan yang paling penting karena kas merupakan aset yang paling cair (liquid) (Soemarso, 2010:10). Perusahaan yang memiliki sistem pengendalian intern yang baik adalah perusahaan yang mampu memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, dan sumber daya yang memadai (Anastasia dan Lilis, 2010:82).

PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berbentuk Perum dan bergerak dalam bidang pengelolaan air minum. Aktivitas yang dilakukan oleh PDAM salah satunya adalah menyediakan dan menyalurkan air yang cukup kepada konsumen langganan. PDAM Bondowoso merupakan perusahaan yang memproduksi air, baik secara langsung dan tidak langsung. Yang secara langsung yaitu saluran air yang langsung kesetiap rumah, sedangkan secara tidak langsung menggunakan truk tangki dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) karena

(3)

3

PDAM Bondowoso Tahun 2016 sudah mulai memproduksi AMDK. PDAM Bondowoso memperoleh kasnya dari pendapatan air dan non air.

PDAM Bondowoso telah menerapkan SPI, namun terdapat indikasi kecurangan dalam pertanggungjawaban pada penerimaan kas. Seperti kecurangan pada proses pencatatan saat terjadinya transaksi kas masuk pada setiap unit, dimana pada saat ada pelanggan yang menyetorkan tagihan, oleh pihak unit tidak dicatat. Hal ini juga, oleh pihak unit tidak dilaporkan ke PDAM pusat. Pihak unit berdalih karena pelanggan yang menyetor hanya satu orang saja pada hari dimana frekuensi pelanggan dalam keadaan sepi, padahal setiap ada transaksi pada perusahaan yang sudah menerapkan SPI mengharuskan mencatat setiap transaksi.

Tujuan dari penelitian ini yaitu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di PDAM Bondowoso dan untuk mengetahui apakah pengendalian internal padasistem penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di PDAM Bondowoso sesuai dengan komponen pengendalian internal menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO).

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kas

Kas merupakan salah satu aset perusahaan yang paling penting karena kas merupakan aset yang paling cair (liquid) (Soemarso, 2010:10). Kas mudah diabaikan (misappropriate) daripada aktiva lain, semacam inventory atau peralatan. Karena alasan inilah, menjaga kas dan membentuk sistem pengendalian internal terhadap kas merupakan perhatian yang utama (Soemarso, 2010:11).

Kas Kecil (petty cash fund) adalah uang yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluran yang jumlahnya relatif kecil dan sifatnya rutin, dan tidak praktis jika menggunakan cek atau transfer lewat rekening bank. Menurut Baridwan (2004: 86).

(4)

4 Pengertian Pengendalian Intern

Menurut Commite of Sponsoring Organizations of Treadway Commision (COSO) (2013:15), pengertian pengendalian intern adalah sebuah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan peersonil lainnya dalam entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan operasi, pelaporan, dan kepatuhan.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) (319:2), pengertian pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yaitu keandalan pelaporan keuangan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Komponen Pengendalian Intern

Menurut Commite of Sponsoring Organization of Treadway Commision (COSO)(2013:56), pengendalian intern mempunyai lima komponen, yaitu: A. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan organisasi terdiri dari: 1) Struktur organisasi

2) Komitmen terhadap integritas dan nilai-nilai etika 3) Komitmen terhadap kompetensi

4) Peraturan dan kode etik karyawan

5) Metode penetapan tanggung jawab dan wewenang

6) Kebijakan dan praktik untuk mengelola sumber daya manusia B. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko (Risk Assessment) terdiri dari:

1. Personil baru yang memiliki pemahaman berbeda atau tidak memadai atas pengendalian internal

2. Sistem informasi dan teknologi yang baru atau yang diperbarui mempengaruhi pemrosesan transaksi.

(5)

5

3. Produk dan aktivitas baru yang yang tidak dimengerti oleh karyawan akan menimbulkan risiko terganggunya proses bisnis perusahaan.

4. Bencana alam atau kerusuhan politik, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, tsunami, angin ribut, perang, atau kerusuhan masa.

C. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Kegiatan pengendalian (Control Activities) terdiri dari: 1) Desain dokumen yang baik dan bernomor urut tercetak 2) Pemisahan tugas.

3) Otorisasi yang memadai atas transaksi bisnis 4) Mengamankan harta dan catatan perusahaan 5) Menciptakan adanya pengecekan independen

D. Informasi dan Komunikasi (information and Communication) Informasi dan komunikasi terdiri dari:

1. Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. 2. Mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya.

3. Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat.

4. Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat.

E. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)

Aktivitas Pemantauan (Monitoring Activities) terdiri dari: 1. Supervisi yang efekttif.

(6)

6

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode (jalan) penelitian yang sistematis yang digunakan untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar alamiah tanpa ada manipulasi didalamnya dan tanpa ada pengujian hipotesis, dengan metode-metode yang alamiah ketika hasil penelitian yang diharapkan bukanlah generalisasi berdasarkan ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas) dari fenomena yang diamati. (Prastowo, 2014:24)

Objek Penelitian

Tempat penelitian adalah PDAM Kabupaten Bondowoso dengan alamat Jalan Mastrip, Sukowiryo, Kec. Bondowoso, Kab. Bondowoso, yang akan dilakukan pada bulan Mei 2017

Jenis Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara

Menurut sugiyono (2015:234) wawancara yang baik dilakukan dengan bertatap muka langsung maupun yang menggunakan pesawat telepon, akan selalu terjadi kontak pribadi.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2015:240) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku. Jadi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melihat dan mengamati arsip, berkas dan catatan-catatan yang ada di

(7)

7

PDAM Bondowoso. Dokumentasi dibutuhkan untuk memperoleh informasi data mengenai penerimaan dan pengeluaran kas.

3. Teknik Observasi Langsung

Nasution (1998) dalam (Sugiyono,215:226) menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Tujuan Observasi ini adalah untuk memperoleh tambahan data yang mendukung penelitian seperti mengetahui tahap atau langkah penerimaan dan pengeluaran kas dan bagaimana penyimpanan kas di PDAM Bondowoso.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengumpulkan data dan informasi tentang spengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi.

2. Mempelajari dan mengkaji data dan informasi tentang sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas, bagaimana sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas dijalankan dan diakhiri pada PDAM Bondowoso.

3. Membandingkankomponen pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di PDAM Bondowoso dengan lima komponen menurut COSO, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, kegiatan pemantauan. 4. Menarik kesimpulanatas hasil uraian dan penjelasan yang telah dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah PDAM Bondowoso

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bondowoso merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bondowoso. PDAM Bondowoso didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 1993 tanggal 5 Februari 1993 yang telah disempurnakan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tanggal 1 Agustus 2011. Pendirian perusahaan merupakan pengalihan status dari Badan Pengelola Air Minum (BPAM) sesuai

(8)

8

surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/KPTS/1088 tanggal 11 Januari 1989.Secara komersial PDAM beroperasi tanggal 1 April 1989. Pengalihan status BPAM menjadi PDAM dilaksanakan berdasarkan Berita Acara Nomor: 6090/2769/023/1992 dan 690/3567/438.23/1992tanggal 28 Desember 1992.

Sistem Penerimaan Kas di PDAM Bondowoso

Sumber penerimaan kas pada PDAM Bondowoso berasal dari pembayaran rekening air minum dari pelanggan. Bagian Terkait:

1) Penerimaan Rekening 2) Pembukuan

3) Kasir

4) Pencatat Pengeluaran Rekening 5) Kepala Urusan Kas

(9)

9

BAGIAN PENERIMAAN REKENING

Gambar 4.2

BAGAN ALIR DOKUMEN PENERIMAAN KAS Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah

Pada Akhir Hari Mulai Menerima Contoh Rekening dari pelanggan Contoh Rekening 1 4 N 2 Rekening 6

(10)

10

BAGIAN PEMBUKUAN

Keterangan:

LHK: Laporan Harian Penerimaan Kas LPP: Laporan Penagihan Penagih DSPL: Daftar Saldo Piutang Langganan SIPDAM: Sistem Informasi PDAM

Gambar 4.3

BAGAN ALIR DOKUMEN PENERIMAAN KAS (LANJUTAN) Memasukkan data dan mencetak 2 Rekening Contoh Rekening SIPDAM 2 Rekening 1 Contoh Rekening 1 Untuk pembatalan pembayaran dilakukan penghapusan data oleh pejabat yang berwenang

Membuat LHK, LPP, DSPL Transfer data ke disket Pada Akhir Hari SIPDAM MS EXCEL Jurnal Penerimaaan 2 DSPL 1 3 2 LPP 1 2 LHK 1 7 6 Cetak tagihan air

(11)

11

BAGIAN KASIR

Gambar 4.4

BAGAN ALIR DOKUMEN PENERIMAAN KAS (LANJUTAN) Cetak

Pita register Kas Menerima uang dan

mengoperasikan register kas 3 2 Rekening 1 Contoh Rekening 2 Membubuhkan Cap “Lunas” 2 Rekening 1 Contoh Rekening Pelanggan

(12)

12

BAGIAN PENCATAT PENGELUARAN REKENING

`

Keterangan:

BPR: Buku Pengeluaran Rekening

Gambar 4.5

BAGAN ALIR DOKUMEN PENERIMAAN KAS (LANJUTAN)

Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah Cetak Mencatat pengeluaran rekening dalam BPR 5 3 2 BPR 1 2 Rekening 2 Rekening Untuk pembatalan pembayaran dilakukan dengan mencoret rekening dengan stabilo

4

(13)

13

KEPALA URUSAN KAS

Gambar 4.6

BAGAN ALIR DOKUMEN PENERIMAAN KAS (LANJUTAN)

4 3

2 Tanda bukti setor 1 Membandingkan dan

membuat tanda bukti

2 DSPL 1 3 2 LPP 1 2 LHK 1 Rekening 1 BPR 1 Kas Umum T Selesai Bersama uang dan disket 2 DSPL 1 3 2 LPP 1 2 LHK 1 7 6 5 2 Rekening 1 BPR

(14)

14 Pengeluaran Kas di PDAM Bondowoso

pengeluaran kas pada PDAM Bondowoso ini sudah menggunakan flowchart system. Flowchart suatu bagan dengan simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalamsuatu program. Alur flowchart system yang ada pada PDAM Bondowoso pertama menggunakan prosedur pengajuan dan beban yang diawali oleh bagian yang terkait memberikan surat pengajuan kepada Kasubag Perbendaharaan. Selanjutnya, Kasubag Perbendaharaan mencatatat dalam buku Daftar Hutang yang Harus Dibayar (DHHD) diberi nomor dan tanggal yang selanjutnya akan diberikan oleh Ka. subag Anggaran untuk meminta persetujuan. Jika Kasubag Anggaran setuju, maka dilanjutkan dengan meminta persetujuan dari Kabag Keuangan dan pihak Kabag Keuangan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen,setelah itu baru diserahkan kepada Kasubag Perbendaharaan kembali.Pengeluaran kas yang ada pada PDAM Bondowosodapat dibedakan menjadi dua yaitu pengeluaran kas kecil dan pengeluaran kas besar.

Pada dasarnya penerapan sistem pengelolaan dana kas kecil pada PDAM tidak jauh berbeda dengan teori yang ada,hanya ada beberapa bagian saja yang berbeda. Dalam penerapan di PDAM pengelolaan kas dilakukan dilakukan secara terpusat. Terpusat ini merupakan kas yang paling banyak / kas besar selalu berada di Bank. Kas besar digunakan untuk membiayai transaksi yang berhubungan dengan operasional perusahaan, biaya administrasi maupun aktivitas investasi.

(15)

15

Unit Bagian Direktur Utama Direktur Umum Bagian Keuangan

Gambar 4.7

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS KECIL Mulai

Nota Dinas Nota Dinas

Memenuhi syarat Nota Dinas T YA Nota Dinas Lembar Disposisi Nota Dinas Lembar Disposisi ND CEK LD Voucher Input buku expedisi CEK Voucher LD Nota Dinas TTD CEK Voucher LD Nota Dinas TTD 1&2 CEK Voucher LD Nota Dinas TTD 1&2 Input buku kas keluar Voucher LD Nota Dinas Ttd 1&2 VOUCHER LD Nota Dinas TTD 1&2 Cek Cair Input Software Data Base Selesai

(16)

16

SUB BAG UMUM

Gambar 4.8

BAGAN ALIR DOKUMENPENGELUARAN KAS (PENGGAJIAN)

Mulai 1 Menyiapkan Daftar Absensi Pegawai T 2 1 Daftar Absensi

(17)

17

SUB BAG MUTASI

Gambar 4.9

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN)

Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah

Mulai Menyiapkan surat keputusan pegawai 2 T 2 1 Surat Keputusan Pegawai

(18)

18

SUB BAG PENGAJUAN KARIR

Gambar 4.10

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN) 2 2 2 1 Proses verifikasi surat keputusan dan daftar absensi

Proses perhitungan gaji Keputusan gaji yang diperoleh 1 Daftar Gaji Proses Otorisasi oleh Kabag SDM 1 Daftar Gaji telah

diotorisasi

3

(19)

19

SUB BAG ANGGARAN

Gambar 4.11

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN) Daftar Gaji yang

telah diotorisasi Kabag SDM Verifikasi Daftar Gaji Salah Benar Pembetulan Data Verifikasi Daftar Gaji

Daftar Gaji yang telah diotorisasi

Kabag SDM

6

Daftar Gaji yang telah diotorisasi Kabag SDM, Keuangan, dan Direktur Umum 8 3 Proses Pembetulan Slip Gaji dan

Kwitansi

9

Kwitansi Slip Gaji

11 10 Kwitansi yang telah diotorisasi 12 T Proses Pengambilan uang dibank Uang 13

(20)

20

SUB BAG KEUANGAN

Gambar 4.12

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN)

Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah

Daftar Gaji yang telah diotorisasi

Kabag SDM 6

Proses Otorisasi

Daftar Gaji yang telah diotorisasi Kabag SDM dan

Keuangan

(21)

21

DIREKTUR UTAMA

Gambar 4.13

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN)

Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah Daftar Gaji yang

telah diotorisasi Kabag SDM dan Keuangan 7 Proses Otorisasi

Daftar Gaji yang telah diotorisasi Kabag SDM, Keuangan, dan Direktur Umum 8 Kwitansi 11 Proses Otorisasi Kwitansi yang telah diotorisasi 12

(22)

22

SUB BAGIAN KAS

Gambar 4.14

BAGAN ALIR DOKUMEN PENGELUARAN KAS (LANJUTAN)

Sumber: Data PDAM Bondowoso diolah

Selain itu, PDAM Bondowoso harus membayar pajak. Pajak yang harus dibayarkan seperti pajak PPH 21yang berisi tentang penghasilan dewan pengawas, penghasilan karyawan, konsultan pajak. Ada juga pajak PPH 25 untuk badan perusahaan. Selain pajak ada juga BPJS kesehatan dan tenaga kerja bagi karyawan tetap dan karyawan yang kontrak masih belum mendapatkan BPJS.

9 10 13

Proses verifikasi dengan masing2 kepala bagian

Daftar Gaji yang telah diotorisasi Kabag SDM, Keuangan, dan

Direktur Umum

Uang Uang

(23)

23

Evaluasi Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas di PDAM Bondowoso dengan Komponen Pengendalian Menurut COSO

Pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kasdi PDAM Bondowoso sangatlah penting supaya risiko terjadinya fraud dan error dalam setiap penerimaan kas dan pengeluaran kas dapat diperkecil, sehingga kas yang masuk atau kas yang keluar dapat tepat guna. Dalam penelitian ini, peneliti membandingkan pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan oleh PDAM Bondowoso dengan komponen pengendalian internal yang telah ditetapan oleh COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.

Perbandingan pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di PDAM Bondowoso dengan komponen pengendalian menurut COSO dijelaskan sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian

PDAM Bondowoso telah sepenuhnya menerapkan komponen pengendalian internal COSO yang pertama yaitu Lingkungan Pengendalian. PDAM Bondowoso memiliki peraturan dan kode etik secara tertulis untuk karyawan sehingga memperkecil risiko karyawan melakukan pelanggaran peraturan dan kode etik. PDAM Bondowoso membuat peraturan dan kode etik secara tertulis agar karyawan bisa mengetahui secara pasti hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh karyawan.

Selain itu, di PDAM Bondowoso telah ada hukuman secara tegas bagi karyawan yang melakukan fraud (kecurangan) sehingga peluang karyawan melakukan fraud menjadi tinggi karena tidak ada hukuman tegas yang menimbulkan efek jera.PDAM Bondowoso menghukum karyawan secara tegas yang terbukti melakukan fraud.

b. Penilaian Risiko

PDAM Bondowoso telah menerapkan pengendalian internal COSO pada komponen Penilaian Risiko. PDAM Bondowoso selalu melakukan pelatihan, orientasi, dan sosialisasi jika ada karyawan atau sistem informasi atau produk dan aktivitas baru, sehingga memperkecil terjadinya kesalahan yang

(24)

24

disebabkan oleh ketidaktahuan karyawan. Selain itu, PDAM Bondowoso setiap hari melakukan back-up data ke server kantor guna memperkecil risiko data akan hilang jika ada bencana alam atau kerusuhan politik.

c. Aktivitas Pengendalian

Ada dua elemen dalam komponen aktivitas pengendalian yang telah diterapkan oleh PDAM Bondowoso yaitu PDAM Bondowoso sudah mempunyai kotak brangkas yang terkunci untuk menyimpan Cash in Hand. Cash in Hand disimpan di laci yang terkunci dan dibawa pulang oleh Kepala Urusan Kas pada sore hari sebelum kantor tutup. Hal ini untuk meminimalisir adanya risiko kas dicuri, seperti saat Kepala Urusan Kas pergi ke toilet. Elemen kedua dalam komponen aktivitas pengendalian yang belum diterapkan adalah laporan keuangan PDAM Bondowoso diaudit oleh auditor independen. Diterapkannya elemen ini bertujuan agar memperkecil risiko terjadinya penyelewengan laporan keuangan dan meningkatkan kepercayaan anggota terhadap pengelola PDAM Bondowoso. Kemudian SPI selalu memeriksa dan mengevaluasi setiap 3 kali dalam satu tahun dalam acara audit oleh SPI yang bertujuan untuk menghindari adanya kecurangan.

d. Informasi dan Komunikasi

PDAM Bondowoso sudah melaksanakan semua elemen pengendalian internal dalam komponen Informasi dan Komunikasi. Tersedianya slip-slip dalam sistem penerimaan dan pengeluaran kas serta tersedianya Sistem Informasi PDAM (SIPDAM) dan mesin validasi membuat semua elemen dalam komponen Informasi dan Komunikasi di PDAM Bondowoso berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan .

e. Pemantauan (Monitoring)

PDAM Bondowoso telah menerapkan komponen pengendalian internal COSO yang ke-5 yaitu pemantauan. PDAM Bondowoso melakukan pemantauan atau pengawasan untuk pengeluaran kas tetapi masih belum secara optimal. Karena belum adanya pemantauan laporan keuangan dari kasir. Sehingga kasir menggunakan uang dari pembayaran pelanggan secara pribadi dan tidak memberikan bukti pembayaran kepada atasan. Dan akibatnya kasir tersebut mendapat sanksi dari pihak pimpinan secara tegas pemecatan

(25)

25

terhadapnya. Dari pihak SPI tidak ada ikut campur dalam hal ini hanya direktur yang langsung mengatasi ini. Biasanya menurut teori COSO pemantauan dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait seperti Kabag Perbendaharaan, Kabag Keuangan, SPI dan Direktur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap pengendalian internal pada sistem penerimaan kas dan pengeluaran kas di PDAM Bondowoso, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem penerimaan kas dilakukan dalam kaitannya dengan aktivitasyaitu pembayaran rekening air minum pelanggan. Bagian yang terlibat adalah penerimaan rekening, pembukuan, kasir, pencatat pengeluaran rekening, dan kepala urusan kas. Sedangkan dalam sistem pengeluaran kas terdapat dua aktivitas yaitu pengeluaran kas kecil dan pengeluaran kas besar. Bagian yang terlibat adalah Kasubag Perbendaharaan, Kabag Keuangan, dan SPI. Software yang digunakan adalah SIPDAM.

2. Perbandingan pengendalian internal pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas di PDAM Bondowoso dengan komponen pengendalian menurut COSO, untuk pengendalian internal pada sistem penerimaan kas dinilai sudah efektif dengan diterapkannya unsur-unsur yang terdapat padapengendalian intern. Dalam hal ini adanya monitoring yang dilakukan oleh pihak SPI agar terjadinya kecurangan lebihdapat diminimalisirkan.Untuk pengendalian intern pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas PDAM Bondowoso belum melakukan pemantauan atau pengawasan untuk pengeluaran kas secara optimal berupa pemantauan dari pihak-pihak yang terkait seperti Kabag Perbendaharaan, Kabag Keuangan, SPI dan Direktur.

Adapun saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan,untuk menunjang sebuah perbaikan untuk memaksimalkan efektivitas pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas. PDAM Bondowoso hendaknya selalu melakukan pengendalian intern penerimaan

(26)

26

dan pengeluaran kas sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga dapat meminimalisir adanya kecurangan. PDAM Bondowoso perlu melakukan pemantauan atau pengawasan untuk pengeluaran kas secara optimal berupa pemantauan dari pihak-pihak yang terkait seperti Kabag Perbendaharaan, Kabag Keuangan, SPI dan Direktur.

2. Peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan cakupan yang lebih luas dan meneliti lebih dalam tentang pengendalian intern serta sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PDAM Bondowoso.

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana dan Lilis, Setiawati. 2010. Sistem Informasi Akuntansi, Andy. Yogyakarta

Andi Prastowo. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Ar-Ruzz Media. Jogjakarta

Andrianto Ady Nugroho. 2016. Analisis Pengendalian Internal pada Sistem Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Bodnar, George H, and William S.Hopwood. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta.

Commite of Sponsoring Organization of the Tredway Commissions (COSO). 2013. Internal Control-Integrated Framwork. Durham

Desy Pekadang. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada Rumah Sakit Gunung Maria Di Tomohon. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado. Manado

Hall, James H. 2009. Accounting Information Systems, Edition, Jakarta. Salemba Empat.

Muntaz. 2011. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas pada Koperasi Aditya Kencana Baru. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syafir Kasim Riau. Pekanbaru

.Rannita Margaretha Manoppo. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Pt. Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Jurnal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi. Manado.

(27)

27

Romney, Marshall B. Dan Paul John Steinbart. 2015. Accounting Information Systeem, Edition. Pearson Education, New Jersey.

Soemarso, S.R. 2010. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2015. Metode Peneliatian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Tuanakotta. Theodorus M. 2015. Audit Kontemporer. Jakarta selatan. Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

The objectives of this study were to: (1) determine the grain and above- ground biomass production and water-use efficiency of individual crops grown in the rotation; (2) analyze

[r]

In order to reduce soil loss and increase productivity in steep sloping lands, high-value contour hedgerows with sequential cropping sequences that include either corn (Zea mays L.)

[r]

8) Guru menginginkan adanya media yang mampu meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. 9) Guru menginginkan media disesuaikan dengan karakteristik siswa. 10) Diharapkan

● Mampu menjelaskan metode pemodelan electrical system: The basic components, RLC, the concept of impedance, Kirchoff's Laws ● Mampu menganalisa model electrical ●

Dimana pada masa remaja gejala fobia sosial mulai mengakar, seperti takut di depan kelas, mengerjakan soal didepan guru atau tidak bersedia pergi kesekolah (sering bolos). Masalah

Guidelines on Capacity Building in the Regions, (2005), hal 11- 15 Individu Lembaga Sistem Pengetahuan, Keterampilan, Kompetensi, Etika Sumber Daya, Ketatalaksanaan,