• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN. Oleh : SYAHREZA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN. Oleh : SYAHREZA"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN

Oleh : SYAHREZA

122102004

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan hidayahNya sehingga penulisdapat menyelesaikan tugas akhir ini dan shalawat beserta salam penulis berikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjudul “Sistem Pengendalian Internal KasPada RSUD Pirngadi Kota Medan”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhirnya masih banyak terdapat kekurangan kekurangan baik ditinjau dari segi materi maupun dari segi tatabahasa . Meskipun demikian , besar harapan Penulis semoga penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi akademis atau Penulis, perusahaan maupun pihak – pihak yang membutuhkan. Proses penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak . Sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak, Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec, Ac, Ak, CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak, Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA. selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi danBisnisUniversitas Sumatera Utara sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

iv

3. Bapak, Drs. ChairulNazwar, M.Si, Ak. Selaku Sekretaris Program Studi Diploma III AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. KepadaBapak Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc selaku Direkturdanseluruh Staff dan Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Medan atas kesediaannya dalam memberikan informasi serta data yang diperlukan dan membantu Penulis untuk melakukan Riset sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Teristimewa untuk orang selalu Penulis cintai, sayangi, dan hormati Ayahanda Syahrandan Ibunda HesmykhoiriahTg yang telah mendoakan dan memberikan semangat kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Kepada Ibu Asiah Tanjung yang telah banyak membantu, memberikan motivasi dan nasehat kepada Penulis hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

7. Kepada seluruh teman-teman Freedom yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi serta waktu kepada Penulis sehingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan waktu, maka dengan kerendahan hati penulis menerima saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan pertolongan-Nya kepada kita semua. Dan penulis mengharapkan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat dalam pengembangan pendidikan dikemudian hari.

(7)

v

Medan, Agustus 2015 Penulis

SYAHREZA NIM: 122102004

(8)

vi DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR….. ... i DAFTAR ISI….. ... iv DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR. ... vii

DAFTAR LAMPIRAN. ... viii

BAB I : PENDAHULUAN… ... 1

A. Latar Belakang Masalah… ... 1

B. Rumusan Masalah… ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…………... 4

D. Rencana Penulisan…. ... 5

1. Jadwal Survei/Observasi ... 5

2. Rencana Isi………... 6

BAB II : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN……… 8 A. SejarahRingkas. ... 8 B. Struktur Organisasi….. ... 11 C. Job Description. ... 13 D. Jaringan Usaha. ... 21 E. Kinerja UsahaTerkini. ... 22 F. Rencana Usaha. ... 23

(9)

vii

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA

RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN ………... 24

A. Pengertian Kas dan Pengendalian Internal Kas... 24

B. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Internal Kas ... . 26

C. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas RSUD Pirngadi Kota Medan ... . 28

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas RSUD Pirngadi Kota Medan... .... 31

E. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas RSUD Pirngadi Kota Medan ... ... 33

F. Sistem Pengendalian Intern Kas RSUD Pirngadi Kota Medan... ... … 36

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... … 40

A. Kesimpulan . ... .... 40

B. Saran. ... .... 40

DAFTAR PUSTAKA. ... … 42

(10)

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman Gambar 1. 1 Struktur Organisasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan ... 12

(11)

9

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir... 5

(12)

10

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman Surat Konfirmasi Riset ……… 4

(13)

11 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor perekonomian suatu negara mempengaruhi perkembangan negara tersebut dengan perekonomian yang sehat dan stabil mempermudah masyarakat menuju cita- cita yang diinginkan sebagai masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu perekonomian memiliki peranan yang sangat penting bagi setiap negara.Suatu perusahaan pada dasarnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa dimasyarakat. Disamping itu perusahaan juga didirikan dengan mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Didalam mencapai tujuan tersebut perusahaan akan menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem pengawasan yang efektif dan terpadu yang akan membantu manajemen memperlancar kegiatannya dalam perusahaan untuk mendapatkan profit dan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Pada dasarnya semua kegiatan perusahaan menyangkut masalah keuangan, sehingga peranan kas menjadi sangat penting, dimana kas merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan dan merupakan objek yang paling mudah diselewengkan. Mengingat arti pentingnya kas, maka setiap badan usaha tentunya harus mengelola kasnya sedemikian rupa agar tidak terjadi penyelewengan dalam kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan. Untuk melindungi kas maka diperlukan suatu sistem

(14)

12

pengendalian internal kas yang baik. Suatu sistem pengendalian internal kas yang baik akan menghasilkan informasi yang benar dan dapat diterima oleh karyawan dan pimpinan perusahaan serta mampu memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan aktiva yang perlu diawasi.

Pengendalian dapat diartikan sebagai alat untuk mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas perusahaan agar sesuai dengan rencana semula. Salah satu cara untuk melaksanakannya adalah melalui penyusunan sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian intern kas juga merupakan alat pengendalianyang sangat membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya menjalankan perusahaan dan jika terjadi penyimpangan maka dengan segera diperbaiki kesalahan tersebut. Sehingga terlihat betapa pentingnya pengawasan dalam mendukung keberhasilan perusahaan menjalankan aktifitasnya.Untuk melindungi kasperusahaan harus mengawasi kas.

Mengelola kas memerlukan perhatian yang cukup serius, karena perusahaan harus menyimpan kas yang cukup untuk operasi saat ini dan untuk membayar kewajiban yang telah jatuh tempo. Sistem untuk mengawasi kas harus diadaptasi untuk bisnis tertentu. Apabila perusahaan dapat menerapkan sistem pengawasan intern yang efektif, perusahaan dapat mengurangi peluang terjadinya penyelewengan, kerugian atau kesalahan yang tidak disengaja dalam akuntansi dan mengendalikan kas.

Dalam laporan ini, penulis akan membahas tentang Sistem Pengendalian Internal Kas. Alasannya adalah untuk menghindari penyalah gunaan dan kas pada manajemen, mencerminkan transparansi dari transaksi

(15)

13

keuangan, melindungi harta perusahaan dan untuk mendukung produktivitas perusahaan untuk mengetahui seberapa besar penerapan pengendalian intern perusahaan sejak dari penerimaan sampai pengeluaran kas.menciptakan prosedur prosedur akuntansi yang dapat mencegah timbulnya penyelewengan, penipuan, penggelapan, pemborosan terhadap harta kekayaan perusahaan, atau praktek–praktek lain yang dapat merugikan perusahaan.

RSU Pirngadi ialah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa telah menerapkan sistem yang mampu dalam pengolahan data akuntansi. Tugas unit ini membutuhkan suatu perencanaan kas yang efektif dan efesien. Dengan berperannya kas dalam kegiatan perusahaan, maka perusahaan harus memastikan bahwa apakah penerimaan kas sudah berjalan dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya pengendalian yang efektif khususnya kas pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis ingin berusaha untuk mendalami lebih lanjut tentang aktivitas perusahaan dalam penerapan sistem pengendalian intern kas melalui judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas. Setiap perusahaan dalam mencapai tujuan selalu menghadapi berbagai masalah. Untuk itu di perlukan adanya pengendalianatau pengendalian yang memadai sehingga perusahaan dapat memperkecil seminimal mungkin penyalahgunaan dari prosedur yang telah ditetapkan. Sesuai dengan judul yang ditetapkan dalam penulisan tugas akhir

(16)

14

ini, maka dapat dirumuskan masalah yang akan di teliti adalah “Apakah Sistem Pengendalian Internal Kas yang terapkan RSUD Pirngadi Kota Medan sudah berjalan dengan baik dan efektif.

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauh mana RSUD Pirngadi Kota Medan menerapkan sistem pengendalian internal kas.

b. Untuk memahami lebih jauh lagi teori yang didapat dalam perkulihaan dengan melihat penerapannya yang dilaksanakan oleh RSUD Pirngadi Kota Medan.

c. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengendalian telah dilakukan dengan efektif pada perusahaan.

d. Untukmengetahui tindakan-tindakan yang diambil perusahaan untuk menanggulangi masalah yang timbul dalam kegiatan operasi perusahaan. 2. Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang sistem pengendalian internal kas yang mungkin akan berguna apabila peneliti menemukan permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan tersebut diatas .

b. Sebagai bahan masukan untuk instansi terkait dan untuk memperbaiki Sistem Pengendalian Internal Kas bagi RSUD Pirngadi Kota Medan pada masa yang akan datang sehingga perusahaan menjadi lebih baik.

(17)

15

c. Untuk menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti mengenai sistem pengendalian intern kas di periode yang akandatang.

D. Rencana Penulisan

Sistematis penulisan terdiri dari jadwal penelitian dan laporan penelitian 1. Jadwal Survei/Observasi

Jadwal Survei/Observasi yang akan di lakukan penulis adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Survei/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

JUNI 2015

JULI 2015

I II III IV

1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

(18)

16 2. Rencana Isi

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi minor ini, penulis membuat rencana isi dalam empat bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Secara garis besar pokok pembahasannya adalah sebagai berikut.

BAB I :PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II :RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN

Pada bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerjausaha terkini dan rencana usaha pada Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Kota Medan.

BAB III : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KASPADA RSUD PIRNGADI KOTA MEDAN

Pada bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai Pengertian Kas dan Pengawasan Intern Kas, Tujuan dan Fungsi Pengawasan Intern Kas, Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas RSUD Pirngadi Kota Medan, Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

(19)

17

RSUD Pirngadi Kota Medan, Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas RSUD Pirngadi Kota Medan, Sistem Pengendalian Intern Kas RSUD Pirngadi Kota Medan

BAB IV :KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis mencoba mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi RSUD Pirngadi Kota Medan di masa yang akan datang.

(20)

18 BAB II

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Rumah sakit Umum Dr. Pirngadi Medan didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama GEMENTE ZIEKEN HUIS. Ppeletakan batu pertamanya dilakukan oleh Maria Constantia Macky pada tanggal 11 Agustus 1928 dan diresmikan pada tahun 1930.Sebagai pimpinan yang pertama adalah Dr. W. Bays, pada tahun 1939 pimpinan rumah sakit ini diserahkan kepada Dr.A.A.Messing. Setelah masuknya jepang ke Indonesia pada tahun 1942, Rumah Sakit ini diambil alih oleh bangsa Jepang dan berganti nama menjadi SYURITSU BYUSONO INCE dan pimpinannya dipercayakan kepada seorang putera Indonesia yaitu dr. Raden pirngadi Gonggo Putro.

Pada masa Negara Sumatera Timur pada tahun 1947 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Kota Medan dan pimpinannya dijabat oleh dr. Ahmad Sofyan.Semasa pimpinan beliau Rumah Sakit ini berubah menjadi Rumah Sakit Umum Medan.Yaitu pada tahun 1952.Tahun 1955 pimpinan Rumah Sakit Umum Medan, diserahterimakan kepada Dokter H. A. Darwis Dt. Batu Besar. Tahun 1958 nama Rumah Sakit ini diganti menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Besar, pimpinannya dijabat oleh dr. Paruhum Daulay. Tahun 1969 Rumah Sakit Umum Medan dipimpin oleh dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM dan semasa kepemimpinan beliau nama Rumah Sakit Umum Pusat Medan berubah nama lagi menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi medan (provincial Top Referal Hospital). Pada tanggal 26 januari 1972 Rumah Sakit Paru-paru yang dahulunya berdiri sendiri masuk menjadi

(21)

19

bagian dari Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Medan, sesuai dengan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara No. 48/XII/GSU tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 150 tahun 1979 tanggal 25 juni 1979, RSU Pusat Medan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan, berasal dari nama seorang putera bangsa Indonesia pertama menjadi pimpinan Rumah Sakit ini.

Pada tahun 1983 pimpinan Rumah Sakit ini diserahterimakan kepada dr. JE. Sudibyo. Pada tahun 1986 pimpinan Rumah Sakit Dr. pirngadi Medan dijabat oleh dr. Raharjo Slamet. Pada tahun 1990 sampai 26 Maret 1998 pimpinan Rumah Sakit Dr. Pirngadi Medan dipimpin oleh Prof. dr. Alogo Siregar, Sp.A, dan sejak 5 Maret 2002 dijabat oleh dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA sampai Maret 2010.

Pada tanggal 27 Desember 2001, sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah RSU Dr. Pirngadi Medan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan.

Pada April 2009 Badan Pelayanan Kesehatan RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan berubah kelembagaan menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan dan dipimpin oleh dr. Umar Zein, DTM&H, MHA, Sp.D-KPTI sampai 09 juni 2009. Sejak 09 juni 2009 RSUD Dr. Pirgadi Kota Medan dpimpin oleh dr, Edwin Effendi M.Sc, sebgai pelaksana harian sampai Desember 2009, dan sejak Desember 2009 RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dipimpin oleh dr. Dewi F. Syahnan, Sp. THT sampai dengan sekarang.

(22)

20

Berdasarkan kondisi tersebut dan menginggat sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan lengkap, maka Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan eminta rekomendasi persetujuan menjadi Rumah Sakit Pendidikan dari Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (IRSPI).

Ketua Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia Dr. dr. sutoto, M.Kes memberikan rekomendasi persetujuan pada tanggal 17 juli 2006. Selanjutny7a penilain kelayakan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan menjadi Rumah sakit Pendidikan dilakukan pada tanggal 10 januari 2007 oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medik.

Didirikan : Pada tanggal 11 Agustus 1928

Pemilik : Pemerintah Kota Medan sejak 27 Desember 2001 Kualifikasi : Kelas B Pendidikan

Status : Rumah Sakit Swadana 11 Februari 1998

Akreditasi Dasar tanggal 14 April 2000 dan Akreditasi Lengkap tanggal 16 Desember 2006.

Alamat : Jl. Prof. H. M. Yamin SH No. 47 Medan 1. Visi dan Misi

Visi

Menjadi rumah sakit pusat rujukan dan unggulan di Sumatera BagianUtara Misi

(23)

21

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional, dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

b. Meningkatkan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran serta tenaga kesehatan lain.

c. Mengembangkan manajemen RSUD yang profesional. 2. Falsafah

RSUD Pirngadi Kota Medan memberikan pelayanan berdasarkan Undang-undang kesehatan yang berlaku, etika umum dan etika profesi.

3. Motto

“Aegroti salus lex suprema (kepentingan penderita adalah yang utama) “

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan kerangka yang mengelompokkan hubungan antara orang-orang pada suatu organisasi. Setiap bagian dalam organisasi memiliki pengertian tentang tanggung jawab dan pembagian tugas, bagaimana masing-masing bagian berhubungan satu dengan yang lainnya dan wewenang yang didelegasi pada masing-masing bagian.

Berikut ini merupakan struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan yang dapat dilihat pada gambar 2.1

(24)

22 C. Job Description

(25)

23

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Pirngadi Medan.

A. Direktur

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai Tugas Pokok :

Membantu dalam pengelolaan Rumah Sakit dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam menyelenggarakan tugas, Direktur RSUD Pirngadi Kota Medan mempunyai fungsi sebagai berikut ;

1. Perumusan kebijakan rumah sakit

2. Penyusunan Rencana Strategik Rumah Sakit

3. Penyelenggaraan pelayanan umum dibidang kesehatan B. Kepala Bagian Umum

Kepala Bagian Umum mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia, berdasarkan data dan program Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan.

(26)

24

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasal ahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja. 6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai

bahan pertimbangan dalam peningkntan karier.

7. Melaksanakan kegiatan pengelolaan administrasi pegawai, pengembangan Sumber Daya Manusia, kesejahteraan dan pembinaan pegawai.

8. Melaksanakan ketatausahaan, perlengkapan, kerumah tanggan, bantuan hukum dan hubungan masyarakat.

9. Memimpin dan menyiapkan administrasi umum dilingkungan rumah sakit sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya,Kepala Bagian Umum dibantu oleh : 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

2. Kepala Sub Bagian Kepegawaian 3. Kepala Sub Bagian Hukum/Humas C. Kepala Bagian Keuangan

(27)

25

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Keuangan, berdasarkan data dan program Wakil Direktur Keuangan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan;

4. Mengatur dan mendstribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja. 6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hash yang dicapai sebagai

bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.

Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bagian Keuangan dibantu oleh : 1. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan

2. Kepala Sub Bagian Mobilisasi Dana

3. Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi D. Bidang Pelayanan Medis

Tugas dan tanggung jawab bidang pelayanan medisadalah :

1. Menyusun rencana kegiatan bidang pelayanan medis, berdasarkan data dan program Wakil Direktur Pelayanan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

(28)

26

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan harimonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan.

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja.

6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.

7. Melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan medik rawat jalan, pelayanan rawat inap, utilisasi peralatan pelayanan medis.

8. Melaksanakan bimbingan serta peningkatan mutu di bidang pelayanan medis.

9. Melaksanakan pengendalian, pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan medik, pengumpulan dan pengolahan data utilisasi serta koordinasi pengusulan peralatan medis.

10. Mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis dan menunjang medis.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala bidang pelayanan medis dibantu oleh :

(29)

27

2. Kepala Seksi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medis E. Bidang Pelayanan Keperawatan

Tugas dan tanggung jawab bidang pelayanan keperawatan adalah sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Pelayanan Keperawatan berdasarkan data dan program Wakil Direktur Pelayanan serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja. 2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas

berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan.

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan mencocokkan dengan petuniuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja. 6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai

bahan pertimbangan dalarn peningkatan karier.

7. Melaksanakan bimbingan, penyusunan program asuhan dan pelayanan keperawatan, peningkatan pelaksanaan etika profesi keperawatan serta peningkatan mutu keperawatan.

(30)

28 Bidang pelayanan medis mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Pelayanan Penunjang, berdasarkan data dan program Wakil Direktur Pelayanan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dengan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan.

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja.

6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karier.

7. Melaksanakan pengelolaan kebutuhan pelayanan serta pengembangan fasilitas penunjang medik dan logistic.

G. Bidang Pendidikan dan Penelitian

Bidang pendidikan dan penelitian mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Pendidikan dan Pelatihan berdasarkan data dan program Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan ketentuan perundang - undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.

(31)

29

2. Memimpin dan mengkoordinasikan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan dangan harmonis dan saling mendukung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada bawahan agar dalarn pelaksanaan tugas sesuai dengan yang diharapkan.

4. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.

5. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja bawahan dengan cara mencocokkan dengan petunjuk kerja yang diberikan dan ketentuan yang berlaku agar tercapai kesesuaian dan kebenaran hasil kerja.

6. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karir.

7. Merencanakan kegiatan pengelolaan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan non kesehatan.

Dalam melakasanakan tugasnya, bidang pendidikan dan pelatihan dibantu oleh : 1. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

2. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan Non Pegawai H. Bidang Penelitian dan Pengembangan

Tugas dan tanggung jawab Bidang Penelitian dan Pengembangan adalah : 1. Melaksanakan penelitian dan pengembangan rumah sakit termasuk bidang

akreditasi serta sertifikasi rumah sakit.

2. Memimpin dan menyiapkan administrasi urnum di lingkungan Rumah Sakit Umuin Daerah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(32)

30

3. Memberikan pelayanan teknis administrasi bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan.

4. Mempersiapkan dan menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk dapat terwujudnya pelayann bermutu dan sesuai standar.

5. Menyusun rencana kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi pelayanan.

6. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan.

7. Melaksanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitan.

8. Menyelenggarakan kegiatan tugas administrasi pendidikan, pelatihan dan penelitian.

Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pnelitian dan Pengembangan dibantu oleh :

1. Kepala Seksi Penelitian 2. Kepala Seksi Perpustakaan

D. Jaringan Usaha

Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah dan merupakan rumah sakit rujukan di wilayah Kota Medan, dengan komposisi pasien: penduduk yang berasal dari Kota Medan sebanyak 62 %, serta penduduk yang berasal dari luar kota Medan sebesar 38 % (Kabupaten/ Kota di Sumut 36 %; luar provinsi Sumut 2 %). RSU Dr. Pirngadi Medan bertugas melakukan upaya kesehatan kepada masyarakat yang ingin

(33)

31

berobat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara merata,bermutu serta terjangkau.RSU Dr. Pirngadi Medan juga terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui penambahan sarana dan prasarana penunjang kesehatan serta demi tercapainya “Program Indonesia Sehat 2010” seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah bersama Departemen Kesehatan. RSU Dr. Pirngadi Medan bekerja sama dengan PT. ASKES (PERSERO) yang tersebar di seluruh wilayah Kota Medan untuk pelayanan JAMKESMAS, serta PT. Bank Sumut untuk pelaksanaan pembayaran gaji pegawai. Saat ini, dana anggaran JAMKESMAS yang dialokasikan Departemen Kesehatan melalui Kas Negara sebesar Rp. 8,74 milyar telah diterima oleh pihak RSU Dr. Pirngadi Medan untuk dikelola sendiri. Selama ini, RSU Dr. Pirngadi Medan masih melakukan sistem Askeskin, yang mana anggarannya dikelola oleh PT ASKES sehingga pihak RSU Dr. Pirngadi Medan harus mengklaimnya terlebih dahulu.

E. Kinerja Usaha Terkini

Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan merupakan salah satu Rumah Sakit terbesar (kelas B) di Indonesia yang berfokus kepada kepuasan pelanggan (customer oriented) sesuai dengan motto Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan : “Kepentingan Penderita adalah yang Utama”. Sampai saat ini, Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Medan menyandang predikat Rumah Sakit Kelas B Pendidikan, berdasarkan akreditasi Depkes RI No.YM.00.03.3.5.1309 pada tanggal 14 Februari 2007. Beberapa hasil evaluasi pengukuran kinerja kegiatan RSU Dr. Pirngadi Medan pada tahun terakhir adalah:

(34)

32

1. pencapaian output kinerja kegiatan yang terbesar adalah upaya kesehatan perorangan sebesar 100,42 %,

2. pencapaian output kinerja kegiatan yang terkecil adalah kegiatan SumberDaya Manusia, yaitu sebesar 93,77 %,

3. pencapaian kinerja kegiatan Badan Pelayanan Kegiatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebesar 96,67 % dengan kriteria “ sangat berhasil”.

4. beberapa jenis pelayanan yang mengalami peningkatan antara lain jumlah pasien, pelayanan Askes, pelayanan radiologi, dan pelayanan laboratorium, 5. penerimaan uang yang tertinggi adalah penerimaan dari Askes sebesar Rp.

20.694.358.443, sedangkan penerimaan terendah sebesar Rp. 14.000 dari Poli Pulmonologi.

F. Rencana Usaha

Rencana yang ingin dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan serta sebagai bentuk perwujudan dari Visi: Mandiri, Tanggap dan Profesional tahun 2010 adalah:

1. pembangunan gedung khusus kelas III dengan kapasitas 300 tempat tidur, 2. pembangunan ruang radiotherapy,

3. pelayanan farmasi klinis rawat jalan khusus Askeskin, 4. penambahan ruang Haemodialisa dengan 25 tempat tidur, 5. pembentukan pusat jantung terpadu,

6. pembentukan pelayanan ambulance kedaruratan masyarakat, 7. pelaksanaan pendidikan ilmu kedokteran berkala tiap bulan,

(35)

33 8. pengembangan pemulasaraan jenazah,

9. terealisasinya Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

(36)

34 BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADARSUD PIRNGADI KOTA MEDAN

A. Pengertian Kas dan Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas

Dalam bahasa sehari-hari kas selalu diartikan sebagai uang tunai. Namun dalam bahasa akuntansi istilah kas itu mengandung pengertian yang lebih luas yang menunjukkan uang dan alat pembayaran lainnya yang dapat dicairkan setiap saat, seperti cek atau money order yang secara normal dapat diterima menjadi alat pembayaran dan dapat disimpankan di Bank.Dari segi akuntansi, menurut Santoso (2007:161) “Kas merupakan salah satu unsur terpenting dalamlaporan keuangan karena keterlibatannya hampir dalam setiap transaksi perusahaan, hal ini dikarenakan bahwa hampir semua setiap transaksi bermula dan bermuara dengan kas, serta mengingat peranannya sebagai alat tukar dan juga sebagai dasar pengukuran bagi unsur-unsur lainnya”.

Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut. Bahwa kas itu bukan hanya berupa uang tunai yang ada dan dimiliki perusahaan, melainkan juga mencakup simpanan perusahaan yang ada di Bank yang dapat ditarik dan dipergunakan setiap saat untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dimana banyak transaksi di perusahaan baik langsung maupun tidak langsung

(37)

35

akan mempengaruhi penerimaan dan pengeluaran kas. Tidak dibatasi pada uang tunai yang tersedia di dalam perusahaan saja, melainkan meliputi semua jenis aset yang dapat digunakan dengan segera untuk membiayai seluruh kegiatan perusahaan. Pengertian kas yang lain menurut Bastian (2008:61) “Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan, sehingga kas merupakan aktiva yang sangat lancar atau paling aktif”. Semua transaksi yang terjadi dalam perusahaan pada akhirnya akan berkaitan dengan kas, baik berupa kas masuk ataupun kas keluar. Oleh karena itu perencanaan dan pengendalian dalam penggunaan yang benar atas kas dapat dianggap sebagai fungsi manajemen yang paling penting. Selain itu, hal ini juga disebabkan alasan bahwa kas merupakan jenis harta perusahaan yang mudah dipindah tangankan atau diselewengkan dan mudah untuk disalahgunakan.

Pengertian Pengendalian Internal

Pada awalnya Pengendalian intern dipandang sebagai permasalahan pengecekan intern atau internal check yang hanya berhubungan dari segi teknis pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya, dan kalau ditemui kelemahannya maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan.

Menurut Hasibuan (2011:233) “Pengendalian intern ialah suatu proses dasar dalam bentuk pemeriksaan untuk memastikan bahwa apa yang sudah dikerjakan terhadap suatu persoalan potensial”. Pengendalian intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan prosedur yang

(38)

36

terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, memelihara kecermatan dan sampai seberapa jauh dapat dipercayai data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan.

Menurut Ulum (2009:129)Pengendalian intern adalah “Suatu proses kegiatan yang dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan untuk mengamati, memahami, dan menilai setiap pelaksanaan kegiatan tertentu sehingga dapat dicegah dan diperbaiki”. Menetapkan Pengendalian intern yang diterapkan dalam suatu perusahaan sangat penting sekali untuk mengetahui bagaimana kerangka prosedur-prosedur yang berhubungan dan disusun dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan oleh fungsi utama dari perusahaan dan urutan yang berkesinambungan serta melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang terjadi.

B. Tujuan Dan Fungsi Pengendalian Internal Kas Tujuan Pengendalian Internal Kas

Dalam melakukan Pengendalian intern kas dan untuk mencapai tujuan Pengendalian intern kas harus diketahui sifat-sifat khusus dari kas dan tindakan yang mungkin terjadi untuk menggelapkan kas tersebut, karena kas mempunyai sifat-sifat tertentu, seperti bentuknya kecil, jenisnya sama, dan mudah dipergunakan. Menurut Santoso (2007:163) ada dua macam penyalahgunaan kas yang sering di jumpai yaitu :

(39)

37

1. Check kitting yaitu suatu transfer yang dilakukan melalui bank cek bank yang satu ke bank lainnya untuk menutupi kecurangan yang dalam hal ini setoran uang tunai.

2. Lapping yaitu terjadi apabila penyalahgunaan penerimaan dari pelanggan dimana penerimaan tersebut baru di catat sebagai penerimaan apabila ada pelanggan lainnya melakukan pembayaran pada hari kemudian.

Adapun tujuan utama Pengendalian intern menurut Bangun (2008:163) adalah“Agar seluruh sumber daya dapat dipergunakan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya”. Oleh karena itu menarik dan pentingnya kas, maka kas sering dijadikan sarana untuk penyelewengan. Penyelewengan bukan hanya hanya langsung dengan mencuri dari brankas, melainkan dengan cara penyelewengan dari pembukuan yang rapi dan teratur. Dengan cara-cara penyelewengan kas tersebut yang mungkin bahkan sering dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja akan sangat menghambat tercapainya tujuan pengawaasan intern kas. Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem Pengendalian intern adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan cara yang lebih efisien.

Dari kebenaran dan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari pelaksanaan Pengendalian intern dirasakan sangat menunjang pencapaian tujuan Pengendalianintern perusahaan dalam mengamankan aktiva berupa kas dan dipatuhinya keputusan-keputusan kebijaksanaan manajemen. Tercapainya sistem Pengendalian intern kas dapat dilihat dari tingkat keamanan harta

(40)

38

perusahaan, ketelitian dan keandalan data akuntansi, meningkatnya efisiensi operasi perusahaan serta semakin dipatuhinya kebijakan manajemen.

Fungsi Pengendalian Internal Kas

Fungsi Pengendalian internal kas secara umum antara lain ialah untuk menjamin terselenggaranya pencatatan kas yang akurat, tersimpannya kas dengan aman dan adanya pengeluaran kas yang dilakukan dan disahkan oleh personil dan yang berwenang dan dengan jumlah yang benar. Menurut Terry (2009:163) ”Fungsi Pengendalian merupakan fungsi terakhir dari fungsi manajemen yang berarti juga merupakan tugas manajemen terakhir dalam mencapai tujuan organisasi”.

Ciri-ciri dasar dari sebuah fungsi Pengendalian intern kas adalah sebagai berikut:

a. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas. b. Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas. c. Mendepositokanseluruhkas yang diterimasetiaphari. d. Sistem voucher untukmengendalikanpembayarankas. e. Pemeriksaan internal dalam interval waktu yang tak terduga.

C. Sumber Penerimaan Dan Pengeluaran Kas RSUD Pirngadi Kota Medan Sumber Penerimaan Kas RSUD pirngadi Kota Medan

Adapun sumber penerimaan kas yang diperoleh RSUD Pirngadi kota Medan berasal dari Pelayanan Kesehatan yang terdiri dari :

1. Penerimaan dari Karcis Harian.

(41)

39

3. Penerimaan dari Biaya Pelayanan Kesehatan Apotek dan Rawat Inap. 4. Penerimaan dari pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan Pasien Rawat

Inap dan Rawat Jalan.

5. Penerimaan dari Pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial 6. Penerimaan dari Pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Sosial 7. Penerimaan dari Pembayaran Biaya Pelayanan Kesehatan Askes Plus

Rawat Inap.

Sumber Pengeluaran Kas RSUD pirngadi Kota Medan

Sumber pengeluaran kas pada RSUD pirngadi Kota Medan bermacam-macam, terdapat banyak pos-pos untuk pengeluaran kas. Pos-pos pengeluaran kas pada RSUD pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. Tunjangan Dokter dan Perawat 2. Pemeliharaan, dalam hal ini meliputi

a. PemeliharaanFasilitas pelayanan kesehatan 1. Kantor

2. Ruang Rawat Inap 3. RuangBedah 4. Ruang UGD 5. Ruang Labarotorium 6. Ruang Poliklinik 7. Ruang ICU 8. Ruang Apotek b. Pemeliharaankenderaanbermotor

(42)

40 1. Ambulans dan Minibus 2. Sedan

3. Sepeda motor

4. Sewa kendaraan bermotor 5. STNK semua kendaraan 6. BBM 7. Pemeliharaan peralatan 8. Kantor 9. Wisma 10.Peralatan Medis 11.Gudang.

c. Beban lain-lain yang meliputi: 1. Honor dan biaya tenaga medis 2. Pemakaian perlengkapan medis 3. Bahan makanan

4. Biaya pengolahan data pasien

5. Rupa-rupa persediaan biaya dan service kecil 6. Biaya keamanan

7. Konsumsi

8. Perjalanan dinas dokter 9. Pos, telegram, dan telepon 10.Pemakaian listrik, gas, dan air 11.Alat keperluan Bedah

(43)

41 12.Biaya ban Pajak PBB 13.Asuransi

14.Iuran abodemendan iklan 15.Lain-lain.

D. Prosedur Penerimaan Dan Pengeluaran Kas RSUD Pirngadi Kota Medan

Prosedur Penerimaan Kas RSUD pirngadi Kota Medan

Di dalam pelaksanaan transaksi penerimaan kasnya, RSUD pirngadi Kota Medan telah menyusun sistem penerimaan kas yang teratur. Adapun prosedur penerimaan kas yang dilakukan oleh RSUD pirngadi Kota Medan adalah:

1. Prosedur dalam penerimaan dan penyetoran adalah sebagai berikut : 2. Pasien membeli karcis harian di loket.

3. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam poliklinik. 4. Petugas keuangan mencatat seluruh harga karcis ke dalam Tanda Bukti

Setor.

5. Petugas keuangan melaporkan kepada koordinator rawat jalan,

6. Koordinator menandatangan buku klinik dan Tanda Bukti Setor yang telah di cek kebenarannya.

7. Petugas keuangan menyetor harga karcis ke Bank di Badan Pelayanan KesehatanRSUD pirngadi KotaMedan.

8. Petugas keuangan menyerahkan Tanda Bukti Setor yang telah ditandatangani petugas Bank kepada koordinator rawat jalan.

(44)

42

9. Koordinator rawat jalan menghimpun semua Tanda Bukti Setor dan diserahkan kepada kasir penerimaan RSUD pirngadi Kota Medan

10.Kasir penerimaan RSUD pirngadi Kota Medan mencatat seluruh penerimaan kedalam Tanda Bukti Setor yang telah disesuaikan dengan setoran petugas keuangan dan di setor ke Pemegang Kas.

11.Kasir penerimaan membukukan penerimaan kedalam buku kas umum. 12.Kasir penerimaan menyerahkan Tanda Bukti Setor yang telah di

tandatangani petugas Bank kepada :

a. lembar pertama untuk kasir penerimaan. b. lembar kedua dan Ketiga untuk petugas Bank. c. lembar Keempat kepada Ka. Akuntansi Keuangan.

d. lembar Keenam untuk pihak ketiga lembar Ketujuh untuk pemegang kas.

Unit-unit yang terkait dalam penerimaan dan penyetoran ini adalah sebagai berikut:

1. Sub.bagian akuntansi keuangan.

2. Kasir penerimaan RSUD pirngadi KotaMedan. 3. Rekam medik.

4. Pihak Bank.

5. Pemegang kas RSUD pirngadi KotaMedan.

Prosedur Pengeluaran Kas RSUD pirngadi KotaMedan

Adapun prosedur pengeluaran kas yang diterapkan oleh RSUDpirngadi KotaMedan adalah sebagai berikut:

(45)

43

1. Bagian yang memerlukan kas mengajukan berkas kebagian keuangan, 2. Setelah berkas masuk, bagian keuangan membuat bukti kas atau bank. 3. Kemudian bukti kas tersebut di verifikasi dan pemberian kode.

4. Setelah itu dilakukan proses otorisasi atau pengesahan bukti kas dan bank (pembubuhan tanda tangan pejabat yang berwenang).

5. Bukti kas dan bank kembali kebagian keuangan untuk dilakukan pencairan dana yang sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. 6. Setelah itu dilakukan pembayaran transaksi yang ada di bukti kas dan

bank.

7. Kemudian bukti kas atau bank dicatat di buku kas dan bank untuk dihitung saldo harian kas dan bank.

8. Bukti kas dan bank yang asli diserahkan kebagian akuntansi.

Bila ditinjau dari sudut pengeluaran kas, RSUD pirngadi Kota Medan ini juga sudah melaksanakan suatu system pengeluaran yang terstruktur dan memadai. Bukti-bukti pengeluaran kas sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. Pada perusahaan ini pengeluaran kas didukung dengan adanya bukti-bukti berupa bukti kas dan bukti bank yang berisikan besarnya kas yang dikeluarkan untuk operasional. Selanjutnya kasir akan memeriksa bukti dan mempersiapkan pengeluaran kas dan kemudian membukukan kedalam buku kas atau buku bank.

E. Unsur – unsur Pengendalian Internal Kas RSUD Pirngadi Kota Medan Untuk mendapatkan suatu Pengendalian intern yang baik diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikaan manajemen guna

(46)

44

membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan Pengendalian internnya akan tercapai. Adapun unsur-unsur Pengendalian intern kas yang di terapkan oleh RSUD pirngadi KotaMedan adalah :

a. Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya

Di dalam sistem pengendalian internal, pelaksanaan merupakan unsur paling penting, orang-orang jujur, bekerja secara efesien, selalu mampu bekerja dengan segala kesungguhan meskipun kelima unsur lainnya begitu kuat, tetapi orang-orang yang tidak berkompeten serta tidak memiliki kejujuran dalam dirinya akan lebih mudah membuat sistem pengendalian tersebut menjadi tidak teratur. Agar sistem pengendalian dapat berjalan sebagaimana mestinya dan penyelenggaraan pekerjaan dilaksanakan sebaik-baiknya, harus ditetapkan pertanggung jawabannya dari orang-orang tertentu. Orang yang diberi pertanggung jawaban tersebut akan bekerja lebih giat, hati-hati dan manajemen dapat lebih mudah mengawasinya.

b. Pembagian tugas yang jelas

1. Tujuan pembagian tugas yang jelas untuk mencegah kekeliruan yang sengaja atau tidak sengaja. Untuk itu ada empat pedoman yang dilakukan, yaitu: Pemisahan penanganan aktiva serta akuntansinya apabila fungsi ini dipegang oleh satu orang, sangat besar kemungkinan akan terjadi aktiva tersebut untuk kepentingan pribadi, dan memanipulasi pembukuannya untuk menghindarkan diri dari pertanggung jawaban.

(47)

45

2. Pemisahan otorisasi dari penangan setiap aktiva sebaiknya orang yang member otorisasi transaksi tidak ikut partisipasi dalam pengendalian terhadap aktiva.

3. Pemisahan fungsi dalam tugas akuntansi

Dengan cara ini, akan terbuka banyak kesempatan bagi karyawan yang bekerja dalam system untuk melakukan pemeriksaan silang.

4. Pemeriksaan otorisasi yang tepat. c. Prosedur otorisasi yang tepat

Agar setiap pengendalian dapat berhasil dengan baik, setiap transaksinya harus diotorisasi dengan semestinya. Otorisasi ini dapat berbentuk umum maupun khusus. Otorisasi umum berarti bahwa manajemen menetapkan kebijaksaan yang dirumuskan untuk dilaksanakan di dalam organisasi. Setiap orang melaksanakan kebijaksaan ini dengan diberikan otorisasi untuk setiap transaksi dalam batasan yang telah ditetapkan oleh kebijakan tersebut. Sedangkan otorisasi khusus hanya berlaku pada transaksi saja.

d. Dokumen dan catatan yang memadai

Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan organisasi atau di antara organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus cukup memadai untuk memberikan jaminan bahwa aktiva telah berada dalam pengendalian yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar.

(48)

46

RSUD pirngadi Kota Medan menghasilkan suatu pengendalian internal yang baik dalam perusahaan diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian internalnya akan tercapai. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengendalian internal kas sangat penting peranannya dalam melindungi harta perusahaan dari ancaman-ancaman yang dapat merugikan perusahaan, terutama dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab yang datangnya dari dalam perusahaan itu sendiri.

f. Kas yang tersedia pada RSUD pirngadi Kota Medan digunakan untuk membayar biaya operasi perusahaan, baik pembayaran biaya non rutin yang dipakai untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari suatu kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut, maupun untuk membayar rutin perusahaan yaitu biaya gaji, biaya pemeliharaan, investasi dan lain-lain.

g. Sehingga RSUD pirngadi Kota Medan menetapkan suatu sistem pengendalian internal kas dalam perusahaannya guna memperlancar semua kegiatan organisasi serta untuk menghindari berbagai macam tindakan yang tidak wajar atau kecurangan-kecurangan. Hal ini dapat dihindari dengan mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur Pengendalian intern kas yang diterapkan dalam perusahaan.

(49)

47

RSUD pirngadi Kota Medan menetapkan suatu sistempengendalian internal kas dalam instansinya guna memperlancar semua kegiatan organisasi serta untuk menghindari berbagai macam tindakan yang tidak wajar atau kecurangan-kecurangan.Pengendaliandapatdilakukansecaraaktifmelaluipemeriksaandanlaporan .Pemeriksaandanpelaporanpada umunya bersifat represif, yaitu apabila suatu kecurangan telah terjadi dan diketahui, maka kejadiannya telah berlalu.Untuk memperoleh system pengendalian yang bersifat preventatif, maka diperlukan suatu cara tertentu. Pengendalian yang bersifat preventatif ini adalah seperti yang terdapat dalam ilmu akuntansi yang disebut sistem Pengendalian internal. Suatu pengendalian internal yang baik diharapkan akan memperkecil kesalahan yang terjadi dalam perusahaan.

Sistem pengendalian internal kas yang diterapkan RSUD pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut :

1. fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi.

2. transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilakukan sendiri oleh bagian kasir sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi lain.

3. penerimaan kas harus mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. 4. pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan

dari pejabat yang berwenang.

5. pencatatan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas harus didasarkan bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang mendapat otorisasi yang berwenang dan yang dilampiri dengan dokumen pendukung lain.

(50)

48

6. saldo kas yang ada di tangan harus dilindungi dari kemungkinan dari pencurian penggunaan yang tidak semestinya.

7. dokumen sumber dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus diketahui oleh kepala bagian setelah transaksi-transaksi pengeluaran kas dilakukan.

8. pengeluaran dilakukan lewat cash box’skasir jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah-jumlah yang kecil.

9. pencocokkan jumlah fisik kas yang ada di tangan diadakan secara periodik.

10.Pencurian terhadap kas yang ada ditangan dapat dicegah dengan cara dilengkapi dengan cash box.

Dan secara umum RSUD pirngadi Kota Medan memiliki metode atau tekhnik khusus dalam melaksanakan sistem pengendalian kas. Hal ini dapat dilihat bagaimana RSUD pirngadi Kota Medan menerapkan sistem pengendalian kas baik penerimaan maupun pengeluaran kas. Setiap penerimaan dan pengeluaran kas harus dapat dipertanggung jawabkan pada akhirnya oleh bagian-bagian yang berhubungan langsung dengan kejadian-kejadian tersebut.Setelah melihat sistem pengendalian internal kas yang diterapkan, maka penulis dapat mengetahui bahwa perusahaan tersebut menggunakan dana kas kecil tetapi dengan menggunakan istilah cash box’s teller jika terjadi pengeluaran kas yang jumlahnya kecil, dan alat yang digunakan perusahaan untuk mengamankan kas perusahaan adalah cash box.

(51)

49

Hal ini dapat diketahui karena perusahaan selalu menetapkan batas atau limit yang telah ditentukan untuk pengisian kasnya.

Oleh karena itu pengendalian internl penerimaan kas perlu diperhatikan karena sangat mudah diselewengkan, manipulasi, atau pemalsuan catatan kas. Dan untuk menjaga kas tersebut perlu adanya pemisahan antara fungsi pengelolaan kas dan fungsi pencatatan kas. Pengendalian internal pengeluaran kas dapat mencegah penggunaan biaya-biaya diluar kepentingan pribadi, karyawan dan sebagainya.

(52)

50 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas RSUD Pirngadi Kota Medan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik dimana, bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran kas dilaporkan dan disimpan oleh yang berwenang. Selain itu pencatatan dimulai dari jurnal, buku besar sampai dengan laporan keuangan.

2. Sistem pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas di RSUD Pirngadi Kota Medan telah melakukan pemisahan fungsi penerimaan dan pengeluaran kas, pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas, pemisahan tugas, serta fungsi otorisasi. Sistem pengendalian internal kas telah cukup baik.

3. Pengguna formulir pada RSUD Pirngadi telah dirancang dengan baik sesuai dengan data informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan proses operasional perusahaan.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan penulis terhadap sistem pengendalian internal kas pada RSUD Pirngadi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

(53)

51

1. Sebaiknya perlu dilakukan secara berkala pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya prosedur penerimaan dan pengeluaran kas.

2. Sistem pengendalian internal sebaiknya dilakukan secara periodik dan tiba-tiba dilakukan inspeksimen ada terhadap administrasi dan keuangan diperiksa oleh pihak rumah sakit. Agar sistem pengendalian internal kas di RSUD Pirngadi bernilai efektif maka kebijaksanaan yang telah digariskan atas sistem penerimaan dan pengeluaran kas seperti yang dilakukan hendaknya dijadikan pedoman dan pengalaman untuk masa yang akan dating serta memperhatikan apakah ada kemungkinan pembaharuan dan renovasi terhadap sistem pengendalian internal kas tersebut melihat perekonomian saat ini.

3. Perlunya pengelompokan formulir dan dokumen-dokumen pendukung transaksi penerima yang diberi urut bercetak.

(54)

52

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2008. Akuntansi Kesehatan. Erlangga: Jakarta.

Bangun, Wilson. 2008. Intisari Manajemen. CetakanPertama. Bandung :Refika Aditama.

Hasibuan, S.P., Malayu. 2011. Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah. Edisi Revisi. Jakarta :Bumi Aksara.

Santoso, Iman. 2007. Akuntansi Keuangan Menengah. Bandung :Refika Aditama.

Terry, George, Leslie. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Cetakan Kesebelas. Jakarta :Bumi Aksara.

Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Cetakan Pertama. Jakarta :Bumi Aksara.

(55)
(56)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menempati kolom concept adalah jannah suatu tempat yang konkret berupa kebun yang terdapat kurma dan anggur sebagai simbol kekayaan materil menurut konsep masyarakat

[r]

Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) pada pelaksanaannya harus dilakukan secara konsisten, sehingga perlunya adanya pengawasan yang intensif

There are many teaching techniques and strategies that emphasize more on the role of learners than teachers in the process of learn-.. Group work presentation is one of the

[r]

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan

If this message is not eventually replaced by the proper contents of the document, your PDF viewer may not be able to display this type of document.. You can upgrade to the

The paper proposes a new LIDAR point classification method based on the sequential skewness and kurtosis analysis of elevation and intensity point distribution