• Tidak ada hasil yang ditemukan

RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) UNTUK MENANGANI GANGGUAN DEPRESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT) UNTUK MENANGANI GANGGUAN DEPRESI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang

Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar

terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga.

Ketegangan maupun konflik dengan pasangan atau antara suami istri merupakan hal yang

wajar dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Namun apabila konflik berakhir secara

tidak sehat maka konflik akan semakin sering terjadi dan semakin membahayakan bagi

keluarga khususnya suami istri yang terlibat konflik. Reaksi yang biasanya dilakukan

adalah dengan kemarahan yang berlebih-lebihan, hentakan-hentakan fisik sebagai

pelampiasan kemarahan, teriakan dan makian berupa kata-kata kotor maupun ekspresi

wajah merah padam menyeramkan yang dilakukan oleh suami maupun istri. Kekerasan

dalam rumah tangga (KDRT) sebenarnya bisa menimpa siapa saja dikarenakan kejahatan

KDRT sesungguhnya berhubungan dengan ibu rumah tangga atau istri sebagai korban.

Dari data statistik, menurut Purnianti (Kompas, 2011) korban kekerasan fisik, besar

kemungkinan mengalami gangguan psikis. Dalam penelitiannya, ditemukan bahwa 9 dari

10 perempuan yang mengalami kekerasan fisik mengalami gangguan mental. Sebagai

gambaran, dari 279 kasus kekerasan tercatat 82,02% adalah kekerasan dalam rumah tangga

dan 76,98% adalah kekerasan yang dilakukan oleh suami serta 6,12% yang dilakukan oleh

mantan suami.

Konflik berkepanjangan diantara pasangan suami istri dengan disertai adanya

perilaku KDRT pada pihak istri sebagai korban seringkali menimbulkan depresi. Mereka

cenderung mengalami berbagai gejala depresi seperti kecemasan, gangguan mood, mudah

marah, suasana hati yang berubah-ubah, merasa tidak aman, terancam dan cara berpikir

yang irasional serta cenderung untuk menyalahkan diri sendiri karena merasa tidak berdaya

dan putus harapan.

Penelitian dilakukan Weliangan (2009) dengan subyek yang mengalami depresi

diakibatkan oleh KDRT menjelaskan bahwa depresi muncul dikarenakan adanya pemikiran

yang negatif atau keyakinan yang irasional atas kondisi yang dialaminya sehingga perlu

dilakukan pendekatan

Rational Emotive Behaviour Therapy untuk menunjukkan dengan

(2)

adalah tidak tepat. Kemudian mengajari subyek bagaimana menantang pernyataan diri yang

negatif atau merusak diri, dan selanjutnya mendorong pada pemikiran yang rasional

(Murakumi 2002).

Pada beberapa penelitian dengan indikasi tindak kekerasan yang mempengaruhi

kondisi emosi dan psikologis seseorang dapat ditangani dengan pendekatan

Rational

Emotive Behaviour Therapy (REBT) (Rosner, 2011). Beberapa bukti menunjukkan bahwa

depresi yang membuat seseorang memiliki pernyataan buruk tentang dirinya akan turut

mempengaruhi perkembangan psikologi dan relasi dengan lingkungan menjadi terganggu

(Sava, 2009). Untuk itu pendekatan

REBT menjadi salah satu alternatif treatmen atau terapi

yang efektif dalam menangani depresi (Matud, 2005) karena hal pertama yang harus

direduksi adalah dari merubah pola pikir atau pernyataan diri yang negatif menjadi positif

(Payne, 2005)

Pada kasus wanita yang mengalami KDRT, perilaku KDRT itu dapat menjadi sumber

depresi, ditambah penilaian negatif akan memperparah kondisi depresi korban (Weliangan,

2009). Penelitian ini mengangkat masalah depresi ditinjau dari penilaian yang negatif yang

tidak rasional pada wanita yang mengalami KDRT (Rahardjo, 2011).

Metode kognitif dalam proses terapi adalah aktif-direktif (Corey, 2010),

menunjukkan dengan cepat kepada subyek tentang apa yang secara terus-menerus mereka

masukkan dalam diri mereka yaitu pernyataan diri yang merusak diri. Kemudian mengajari

subyek bagaimana menantang atau mengubah pernyataan diri yang merusak diri (Sava,

2009), kemudian mendorong pada pemikiran yang rasional. Pada pendekatan

Rational

Emotive Behaviour Therapy (REBT), subyek diajak untuk menyelesaikan emosi negatifnya

yang prinsip dasar terapi ini adalah menekankan pada proses belajar dalam melatih

ketrampilan untuk melakukan perubahan pola pikir yang tidak rasional dan

mengembalikannya kepada pola pikir yang rasional, serta mempelajari cara yang lebih

efektif dalam mengatasi masalah atau gangguan emosinya.

REBT menjelaskan bahwa pemikiran tidak rasional dapat didebat, dijelaskan dan

diajari melalui proses argumentasi, pekerjaan rumah, perubahan bahasa/pernyataan diri

(3)

Therapy adalah untuk membantu subyek dalam memodifikasi pernyataan diri, keyakinan

dasar dan filsafat hidup (Safford, 2007).

Dengan menempatkan kondisi emosi ke dalam kerangka berpikir rasional (Ellis,

1990), subyek diharapkan untuk dapat menampilkan perilaku yang rasional juga

(Iacoviello, 2009). Kemudian masalah yang dihadapi diharapkan dapat menjadi lebih

ringan atau bahkan menjadi sehat seutuhnya (De Boni, 2005).

Dari beberapa kasus KDRT yang terjadi terdapat bentuk-bentuk kekerasan yang

dilakukan pelaku terhadap korban. Seperti yang dialami oleh Subyek seorang ibu rumah

tangga sekaligus wanita karir berusia 34 tahun dengan memiliki 2 orang anak, yang

pertama perempuan kelas 5 SD dari pernikahan sebelumnya, sedangkan adiknya laki-laki

masih TK Kelas A. Subyek pertama kali mengalami kekerasan sudah tiga kali sejak

seminggu terakhir dengan ditampar keras karena menolak permintaan suaminya yang ingin

menikah lagi dengan salah satu teman kerjanya serta minta uang. Selanjutnya subyek

dipukul lagi dengan cara ditendang perut dan diinjak kepala subyek agar menyetujui

perceraian yang diajukan namun subyek tetap dengan sikapnya menolak untuk bercerai

karena tidak ingin rumah tangganya runtuh dan besarnya keinginan untuk menyelamatkan

hak anak-anaknya yang masih kecil.

Dari sikap perlawanan subyek seringkali terjadi pertengkaran hebat diantara

keduanya dan sering terjadi pemukulan. Pernah sekali waktu setelah itu, subyek tidak mau

mendengarkan suaminya bicara kemudian langsung dipukul kepala subyek dengan helm di

depan anak-anaknya saat akan mengantar berangkat sekolah dan pergi bekerja. Sejak itu

suami menjadi jarang pulang dan bahkan tidak memberikan nafkah kepadanya. Ketika

ditanya, selalu mendapatkan jawaban yang kasar dan makian dengan kata-kata yang

merendahkan. Subyek juga diancam akan ditinggalkan tanpa hak apapun bahkan diancam

akan dibunuh meskipun di depan anak-anak jika tidak menuruti semua permintaannya.

Dari kejadian tersebut subyek merasa sangat tidak berdaya menghadapi sikap

suaminya. Selama beberapa hari, dirinya mengalami kesulitan tidur karena sangat risau

dengan permasalahan yang dialaminya sehingga ketika pagi hari menjadi lesu, tidak

bergairah, pusing, terganggu pencernaan dan lemas. Kalau tidur selalu bangun di tengah

(4)

memberesi rumah seperti mencuci, menyeterika dan menyiram tanaman. Gejala depresi

yang dirasakan subyek sebagai dampak psikologis dan akibat dari KDRT yang dialaminya

beberapa kali antara lain gelisah, kecewa, cemas, merasa tidak aman, mudah tersinggung,

merasa sangat tertekan, merasa tidak dihargai,

moody, perasaan bersalah kepada

anak-anaknya karena tidak bisa memberikan perlindungan dengan baik, kehilangan nafsu makan,

merasa pesimis dengan masa depan dirinya dengan anak-anak jika suami terus dengan

niatnya. Dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, subyek masih berusaha untuk merawat dan

menjaga anak-anaknya termasuk mengantar jemput sekolah anak-anaknya sambil tetap

aktif bekerja namun tidak lagi aktif di kegiatan lainnya seperti PKK atau ngobrol dengan

tetangga seperti biasanya selain hanya untuk berbelanja atau sekedar bertegur sapa saja

setiap kali bertemu dengan tetangga. Sejak kejadian KDRT yang dialaminya seminggu

yang lalu, subyek masih merasa takut dan kuatir setiap kali pulang kerja. Di tempat

kerjapun subyek menjadi tidak konsentrasi dan seringkali gemetaran. Ketika berada di

rumah subyek lebih banyak berkegiatan hanya dengan anak-anak saja setelah pulang dari

bekerja.

Berdasarkan dari penjelasan tersebut diatas maka dapat diketahui bahwa

Rational

Emotive Behaviour Therapy dapat menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk

mengatasi permasalahan depresi subyek akibat KDRT sehingga dapat meningkatkan pola

pikir rasional serta efektif dalam mengatasi gangguan emosi agar menjadi lebih baik

sehingga dapat menampilkan perilaku rasional yang dapat menuntun kepada kehidupan

yang lebih baik. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian

mengenai

Rational Emotive Behaviour Therapy dalam menangani gangguan depresi akibat

KDRT.

Penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan metode terapi secara klinis

menggunakan

Rational Emotive Behaviour Therapy sebagai faktor penting untuk

mengetahui secara mendalam gambaran tekanan depresi wanita yang mengalami KDRT,

melihat gambaran keyakinan yang tidak rasional sekaligus mengetahui terapi perilaku

emosi rasional dalam menurunkan tekanan depresi akibat dari KDRT yang dialaminya.

Adapun manfaat yang diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini adalah

(5)

dengan

Rational Emotive Behaviour Therapy sekaligus bermanfaat bagi LSM atau WCC

dalam memberikan penanganan terhadap perempuan yang mengalami kasus depresi akibat

(6)

RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT)

UNTUK MENANGANI GANGGUAN DEPRESI

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Tugas Akhir

Program Magister Profesi Psikologi

Oleh :

Rr. Hesti Setyodyah Lestari

09820014

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

(7)

MODUL

RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY

:

Oleh :

Hesti Setyodyah Lestari

NIM : 09820014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama

: Rr. Hesti Setyodyah Lestari, S.Psi.

NIM

: 09820014

Program studi : Magister Profesi Psikologi

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :

1. Tesis dengan judul :

“RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOUR THERAPY (REBT)

UNTUK MENANGANI

GANGGUAN DEPRESI “

adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar akademik suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan

dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur PLAGIASI, saya

bersedia Tesis ini digugurkan dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH

DIBATALKAN serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON

EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Malang, 15 Januari 2013

Materai

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada raja bagi seluruh yang menciptakan dan

mengatur seluruh alam sedemikian indahnya. Allah SWT karena dengan rahmat dan

karunia-Nya serta restu dari-Nya jugalah penulis bisa menyelesaikan Tesis ini. Penulis

menyadari bahwa kelancaran penyusunan laporan ini tidak terlepas dari adanya dorongan

dan bantuan dari semua pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan Tesis ini, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Latipun, M.Kes selaku Ketua Program Magister Profesi Psikologi yang

telah memberikan waktu dan tenaga untuk membantu mahasiswanya dalam

menyelesaikan tesis.

2. Ibu Dr. Diah Karmiyati, Psi dan Ibu Hudaniah, M.Si. Psi, selaku dosen pembimbing

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing serta mengarahkan dalam

proses penulisan tesis ini.

3. Bapak Dr. Latipun, M.Kes dan Bapak Yudi Suharsono, M.Si, Psi selaku dosen penguji

yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan kesempurnaan tesis ini.

4. Kedua orang tua, keluarga dan utamanya kepada anak saya Muhammad Hafidz

Jangkung Shakty Pangestu yang telah membantu, mendoakan dan memberikan

dukungan hingga terselesainya penyusunan tesis ini.

5. Ibu Dra. Sri Untari Bisowarno, M.AP. selaku Ketua I Kopwan SU Setia Budi Wanita

Jawa Timur dan jajaran Ibu Pengurus lainnya yang telah memberikan ijin dan

kesempatan untuk melakukan penelitian guna penyusunan tesis ini.

6. Subyek penelitian yang telah bersedia untuk berpartisipasi dan bekerjasama dengan

peneliti kelancaran penyusunan tesis.

7. Para dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Keluarga besar Magister Profesi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

angkatan 2010 yang telah bersama-sama saling membantu dan bekerjasama dalam

proses belajar dan penyusunan tesis.

9. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namun telah

(10)

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih ada kekurangan yang perlu

disempurnakan lagi karena keterbatasan penulis. Oleh sebab itu, penulis memberikan

kesempatan seluas-luasnya untuk menerima kritik dan saran sehingga membawa manfaat

bagi semua pihak. Semoga Allah S.W.T senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya

kepada kita semuanya. Amin.

Malang, 15 Januari 2013

(11)

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan ... ... i

Surat Pernyataan... ... iii

Kata pengantar ... ... iv

Abstraks ... vi

Abstract ... ... vii

Daftar isi ... ... viii

Daftar gambar ... ... x

Daftar lampiran... ... xi

Daftar tabel... ... xii

Daftar gambar pada lampiran... ... xiii

Latar belakang ... 1

Kajian teori dan pustaka ... 4

a. Depresi ... 5

b.

Rational emotive behavior therapy ... 7

Metode penelitian ... 10

Rancangan penelitian ... ... 10

Partisipan penelitian ... 11

Instrumen pengumpulan data... ... 11

Prosedur penelitian... ... 11

Analisa data... ... 13

Hasil dan pembahasan ... ... 15

(12)

Implikasi hasil penelitian ... ... 22

Kesimpulan ... ... 22

Daftar pustaka... ... 23

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal kegiatan pengukuran ... ... 51

Tabel 2. Aspek yang diukur ……….………. 52

Tabel 3. Penegakan diagnosis depresi berdasarkan DSM-IV ... ... 56

Tabel 4. Prognosis ……… 56

Tabel 5. Hierarki masalah ……….……….... 62

Tabel 6. Tahap-tahap penurunan depresi ……….. 63

Tabel 7. Pelaksanaan tugas rumah ……… 66

Tabel 8. Tiga komponen depresi ………... 67

Tabel 9. Daftar pertanyaan ………. ... 68

Tabel 10. Pengukuran dan evaluasi ……….. 70

Tabel 11. Rencana tindak lanjut ……… 72

Tabel 12. Rekap perilaku subyek ……….. 77

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran ……… 10

Gambar 2. Kondisi penurunan tingkat depresi ... .. 18

Gambar 3. Rekap perilaku subyek ...………. 19

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed concent ... ... 28

Lampiran 2. Ceklist selfreport ...……… 33

Lampiran 3. Modul

Rational emotive behavior therapy ... ... . 34

Lampiran 4. Jadwal kegiatan pengukuran .……… 51

Lampiran 5. Rekap perubahan perilaku ..………... 52

Lampiran 6. Identitas Subyek ……… .. 53

(16)

DAFTAR GAMBAR PADA LAMPIRAN

Gambar 1. Kondisi penurunan tingkat depresi ... .. 77

Gambar 2. Rekap perilaku subyek ...………. 78

Gambar 3. Mengungkap aspek kesedihan ... ... 79

Gambar 4. Mengungkap aspek pesimistik ……… 79

Gambar 5. Mengungkap aspek kegagalan masa lalu ..……….. 79

Gambar 6. Mengungkap aspek perasaan bersalah ……… 80

Gambar 7. Mengungkap aspek benci diri sendiri ………. 80

Gambar 8. Mengungkap aspek intensitas istirahat ………... 80

Gambar 9. Mengungkap aspek keinginan/pikiran bunuh diri ……….. 81

Gambar 10. Mengungkap aspek kehilangan minat ……….. 81

Gambar 11. Mengungkap aspek keragu-raguan ………... 81

Gambar 12. Mengungkap aspek kehilangan energi ………. 82

Gambar 13. Mengungkap aspek perubahan pola pikir ………. 82

Gambar 14. Mengungkap aspek mudah tersinggung ……… .. 82

Gambar 15. Mengungkap aspek perubahan dalam selera makan ………. 83

Gambar 16. Mengungkap aspek kesulitan berkonsentrasi ………. . 83

Gambar 17. Mengungkap aspek kehilangan minat seks ……….. 83

Gambar 18. Perbandingan perubahan perilaku pada sesi awal dan akhir ………. 84

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Addis, E., & Bernard, M. (2002). Marital adjustment and irrational beliefs.

Journal of

Rational Emotive and Cognitif Behaviour Therapy,

20 (1), 3-13.

American Psychiatric Association. (2000).

Diagnostic and statistical manual of mental

disorders text revision, ( 4

th

ed). Washington, DC: American Psychiatric Association.

Bishop, F.M. (2000). Helping clients manage additions with REBT.

Journal of Rational

Emotive and Cognitif Behaviour Therapy,

18 (3), 127-151.

Byrne, J. (2002). Some innovations in the teaching of unconditional self-acceptance and

unconditional other-acceptance.

Journal of Rational Emotive and Cognitif Behaviour

Therapy,

10 (1), 22-36.

Campbell. S., Joan. E., & Rose, L. (2000). Depression in battered women.

Psychologycal

Journal,

51. (3),106-110.

Creswell, J.W. (2007). Qualitative research designers selective and implementations,

The

Counseling Psychologist Journal,

35 (2), 236-264.

Corey, G. (2010).

Theory and practice of counseling and psychotherapy, (6

th

ed). Bandung

: PT Refika Aditama.

De Boni, M. (2005). A rational emotive behaviour therapy based automated dialoge system

for exercise behaviour change, ADIS International Conference Journal,1 (10), 134-138.

Digiuseppe, R., & Froh, J. J. (2002). What cognititions predict state anger?,

Journal of

Rational emotive and Cognitif-Behaviour Therapy,

20 (2), 133-150.

Ellis, A. (2011). Rational-emotive behavior therapy.

Adolescent Psychiatry Journal,

4. (1),

82-87.

Ellis, A. (1990). Rational and irrational beliefs in counselling psychology. Journal of

Rational Emotive & Cognitive Behaviour Therapy,

8 (4), 221-233

Ellis, A. (2003). Early theories and practise of rational emotive behaviour therapy and how

they have been augmentes and revised during the last three decades. Journal of Rational

Emotive & Cognitive Behaviour Therapy, 21 (3), 219-243.

Ellis, A. (1980). Rational-emotive therapy and cognitive behavior therapy: similarities and

(18)

Flett, G.L. (2003). Dimensions of perfectinism unconditional self acceptance and

depression.

Journal of REBT, 21 (2), 119-138.

Flett, G.L. (1994). Dimensions of perfectinism and contstructive thingking as a coping

respons.

Journal of REBT, 12 (3), 6-8.

Froggatt, W. (2005).

Rational emotive behaviour therapy.

(6

th

ed). Auckland – New

Zealand : Harpercollins.

Flett, G.L., Madosky,D., Heritt, P.L., & Heisel, M.J. (2002). Perfectionism cognitif,

ruminations and psychological distress.

Journal of Rational Emotive and Cognitif

Behaviour Therapy,

20 (1), 33-48.

Harian Kompas, 20 April 2011. Data statistik tentang korban tindak kekerasan terhadap

perempuan.

Howarth, A. T., & Velten, E. (2000). Smart recovery:Addiction recovery from a

cognitive-behavioral perspective.

Journal of Rational Emotive and Cognitif-Behaviour Therapy,

18 (3), 181-191.

Latipun, (2010).

Psikologi Konseling Edisi Ketiga, Malang : UMM Press

Lumongga L. N, (2009).

Depresi:Tinjauan psikologis (edisi pertama). Jakarta : Prenada

Media Group.

Iacoviello, B. M., Alloy L .B, Abramson, L. Y., & Whitehouse, W. G, Hogan, M. E (2007),

The role of cluster B and C personality disturbance in the course of depression: a

prospective study.

Journal of Personality,

21 (4), 371-383.

Iacoviello, B. M., Grant, D. A., Alloy, L. B., & Abramson, L. Y. (2009). Cognitive

personality characteristic impact the course of depression: a prospective test of

sociotropy, autonomy and domain spesific life events. Journal of Cognitif,

4, (33),

187-198.

Jone, J., & Tower, P. (2004). Irrational and evaluation beliefs in individuals with anger

problem.

Journal of Rational Emotive & Cognitif Behaviour Therapy

22 (3), 153-170.

Johnson, B. W., Huwe, J. M., & Lucas, J. L. (2000). Rational mentoring.

Journal of

Rational Emotive and Cognitive-Behaviour Therapy.

18 (1), 39-54.

Murakami, J.(2002). Gender and depression: explaining the different rates of depression

between men and women. Perspective in Psychology,.1. (7), 27-34.

Matud, M. P. (2005).

The psychological impact of domestic violence on spanish women.
(19)

Nelson-Jones, R, (2011).

Theory and practice of counseling and therapy

(4

th

ed).

California-USA:Sage Publication, Inc

Payne,D. (2005). Domestic violence and the female victim: the real reason women stay.

Journal of Multicultural, Gender and Minority Studies, 3 (1), 1-6

Palmer, S. (2000). Coping emagery for flying stress.

Journal of rational

Emotive-Behaviour Therapy,

8 (1), 24-29.

Putro W. E. (2012).

Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Jakarta : Pustaka Pelajar

Quek, K.F, (2011). Beck Depression Inventory (BDI) : A realibility and validity in the

Malaysian urological population.

Journal of Psychiatry, 56 (3), 285-292

Rahardjo, W. (2007). Penganiayaan emosinal dan kekerasan dalam rumah tangga : sebuah

potret buram kehidupan berkeluarga. Jurnal Penelitian Psikologi,1 (12), 1-11.

Richard, T. L., Alloy, L. B., Abramson, L.Y., Iacoviello, B. M., & Whitehouse, W. G.

(2009). Emotional maltreatment and depression: prospective prediction of depressive

episodes.

Journal of Cognitif, 2 (26), 174-181.

Rosner, R. (2011). Albert Ellis ‘Rational emotive behaviour therapy,

Adolescent Psychiatry

Journal, 3 (1), 82-87.

Ritchie. J, Lewis. J, (2003).

A guide for social service students and researchers,

Qualitative

Research Practise. California-USA:Sage Publication.

Robert , K. (2011).

Qualitative research from start to finish, California-USA:Sage

Publication

Robb, H. B. (2000). Practising rational emotive behavior therapy and religious clients.

Journal of Rational Emotive Behaviour Therapy,

20 (3), 169-200.

Reinhard, J. (2000). Limitations of menthal case manajemnet a rational emotive and

cognitive therapy perspective,

Journal of Rational Emotive And Cognitif Behaviour

Therapy,

18 (2), 103-118.

Safford, S. M., Alloy, L. B, Abramson, L. Y., & Crossfield. A. G. (2007). Negative cognitif

style as a predictor of negative life evens in depression-prone individual : a test of stress

generation hypothesis. Journal of Affective Disorder,

9 (9), 147-154.

(20)

Stake, R.E (2005).

Qualitative case study

(3

rd

ed). California-USA:Sage Publication,

443-466

Stephen, P. (2004). A rational emotive behavioural approach to face to face, telephone, and

internet therapy and couching. Journal of The Association for Rational Emotive

Behaviour Therapy,

11 (1), 12-22.

Silverman, (2001).

Doing qualitative research:

A comprehensive guide.

Califonia-USA:

Sage Publication.

Segal, L. D, (2008). Psychometric properties of the beck depression inventory-II (BDI-II),

among community overlling older adults.

Behaviour Modification Journal, 32, (1),

3-20.

Siswanto, A. V (2012).

Strategi dan langkah-langkah penelitian, Jakarta : Graha Ilmu.

Osere, Mary. (2008). Rational emotive behaviour therapy in improving retires attitude

towards political participant.

African Journal Political Science and International

Relation,

2 (2), 26-30.

Welliangan, H. (2009). Efektivitas perilaku emosi rasional dalam mengurangi keyakinan

tidak rasional dan tekanan. Jurnal Psikologi, 2 (2), 149-158.

Yoosefi, N.(2011). Comparison of yhe effectiveness of family therapy based on rational

emotive behavioural therapy (REBT) and person centered therapy (PCT) on self

differentiation among divorce applicant clients.

International Journal of Psychology and

Counseling,3 (9), 176-185.

Yin, R.K .(2003).

Case study research:Design and metods

(3

rd

ed). California-USA-Sage

Publication.

Ziegler,P.J. (2003). The concept of psychological health in rational emotive behavior

therapy.

Journal of Rational Emotive & Cognitif Behaviour Therapy,

21 (1), 21-36.

Ziegler,P.J. (2003). Basic assumptions concerning human nature underlying rational

emotive behavior therapy.

Journal of Rational Emotive & Cognitif Behaviour Therapy,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini juga mendapatkan bahwa komitmen organisasi merupakan anteseden yang kuat terhadap organizational citizenship behavior dan merupakan variabel

dkk., (2015) yang menyatakan bahwa perbedaan jumlah dan ukuran ikan dalam populasi di Perairan dalam suatu populasi dapat disebabkan oleh pola pertumbuhan, migrasi

Cyber sex didefinisikan sebagai penggunaan internet untuk terlibat dalam aktivitas kesenangan seksual, seperti: melihat gambar-gambar erotis, berpartisipasi dalam chatting

Saat ini rumput laut coklat yang banyak terdapat di pesisir pantai selatan yang terletak di dekat Desa Triharjo belum dimanfaatkan secara optimal, padahal berdasarkan

Rekomendasi untuk menggarap marketing channel aliansi institusi perbankan ini dapat dikatakan sebagai salah satu arahan strategi terbaik karena dapat dilihat pada data historis

Oleh sebab itu, untuk memaksimalkan fungsi dari radon ini, maka dapat dilakukan dengan kombinasi filter seperti surface related multiple elimination (SRME), karena menurut

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian iniAnalisis Multivarian Diskriminan (AMD) sebagai indikator untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan perbankan dengan

221 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT) dijelaskan bahwa preemptive right/Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu merupakan