• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOHESI DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KOMUNITAS NELAYAN (Study pada Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan di Pantai Kedawang Pasuruan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOHESI DAN SOLIDARITAS SOSIAL DALAM KOMUNITAS NELAYAN (Study pada Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan di Pantai Kedawang Pasuruan)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

KOHESI DAN SOLIDARITAS SOSIAL

DALAM KOMUNITAS NELAYAN

(Study pada Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan di Pantai Kedawang Pasuruan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh:

DWI AFIYANI ROHMAH

201210310311053

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat,

Rahmat, Hidayat serta Karunia- Nya lah senantiasa penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Kohesi dan Solidaritas Sosial dalam Komunitas Nelayan”

(Study pada Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan di Pantai Kedawang

Pasuruan)ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kedua kalinya penulis

ucapkan shalawa serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

SAW,yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang

benderang yakni dinul islam.

Skripsi ini merupakan bagian dari program akademik di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah

Malang.dengan adanya skripsi ini, besar manfaat yang di ambil oleh mahasiswa

dan khususnya bagi penulis. Dengan adanya skripsi ini dapat menerapkan ilmu

yang di dapat pada saat perkuliahan serta penulis dapat terjun langsung ke

lapangan untuk mendapatkan tambahan informasi serta akan mampu melatih pola

pikir bagi mahasiswa dan khususnya bagi penulis.

Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak

penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar dan terselesaikan dengan

baik untuk itu pada kesempatan ini penulis akan mengucapkan terima kasih yang

(4)

1. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Muhammad Hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dr. Vina Salviana DS, M.Si selaku Dosen Wali sekaligus Dosen

Pembimbing I yang selalu membimbing dan mendampingi serta

dukungan kepada penulis, yang bersedia memberikan masukan dan

saran bagi penulis mulai dari awal pengerjaan hingga sampai

terselesainya tugas akhir ini.

5. Ibu Dra. Tutik Sulistyowati, M.Si selaku dosen pembimbing II yang

selalu memberikan arahan dan bimbingan yang membangun.

6. Seluruh dosen Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang,

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

7. Teman-teman angkatan “2012” Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, teman KKN 39,

teman kosan, UKM FDI UMM. yang selama ini telah banyak

memberikan pengalaman serta pelajaran yang saling mendukung baik

susah maupun senang.

Apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini, mohon maaf yang

sebesar-besarnya. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...iii

BERITA ACARA SKRIPSI ...iv

LEMBAR PERNYATAAN ...v

LEMBAR PERSEMBAHAN ...vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ...xiv

DAFTAR TABEL ...xvii

DAFTAR GAMBAR ...xix

ABSTRAK BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...4

1.3Tujuan Penelitian ...4

1.4Manfaat Penelitian ...4

1.5Definisi Konsep ...5

1.5.1 Definisi Kohesi Sosial ...5

1.5.2 Definisi Solidaritas Sosial ...5

1.5.3 Definisi Komunitas ...6

1.5.4 Definisi Masyarakat Nelayan ...6

1.6Metode Penelitian ...7

1.6.1 Pendekatan Penelitian ...7

1.6.2 Jenis Penelitian ...8

(6)

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data ...15

1.6.6 Teknik Analisa Data ...19

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ...23

2.1.1 Kohesi Sosial ...23

2.1.2 Kohesi Kelompok ...25

2.1.3 Faktor Terbentuknya Solidaritas ...29

2.1.4 Nelayan ...31

2.2 Penelitian Terdahulu ...36

2.3 Landasan Teori ...38

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...40

3.1.1 Sejarah Desa...40

3.1.2 Demografi Desa ...42

3.1.3 Kondisi Sosial ...43

3.1.4 Kondisi Ekonomi ...45

3.1.5 Keadaan Sarana Prasarana ...46

3.1.5 Kondisi Sosial Budaya ...47

3.2 Letak, Luas dan Batas Daerah Penelitian ...48

3.3 Topografi ...50

3.4 Kondisi Umum Penduduk Desa Kedawang ...51

3.5 Gambaran Kelompok Nelayan Alat Tangkap Ikan ...52

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 1.1 Penyajian Data ...56

1.1.1 Gambaran Umum Informaan ...56

1.1.2 Hasil Survei ...57

1.1.2.1Komitmen Individu Untuk Norma dan Nilai Umum...58

1.1.2.2Saling Ketergantungan yang Muncul Karena Adanya Niat Untuk Berbagi ...63

(7)

1.1.3 Hasil Studi Kasus Tentang

Peminjaman Alat Tangkap Ikan ...74

1.1.3.1Setiap Anggotanya Komitmen Tinggi dengan Kelompoknya ...75

1.1.3.2Interaksi di dalam Kelompok Oleh Kerjasama, Bukan Oleh Persaingan ...82

1.1.3.3Kelompok Mempunyai Tujuan-Tujuan Yang Terkait Satu Sama Lain Sesuai Dengan Perkembangan Waktu Tujuan yang dirumuskan Meningkat ...86

1.1.3.4Ada Ketertarikan Antar Anggota Sehingga Relasi yang Terbentuk Menguatkan Jaringan Relasi di dalam Kelompok ...89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...95

5.2 Saran ...96

DAFTAR PUSTAKA ...97

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Angket Penelitian... 100

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi,2009. Psikologi Sosial .Jakarta: Rineka Cipta.

Doyle Paul Johnson, 1994.“Teori sosiologi klasik dan modern”.Jakarta: Gramedi Pustaka.

Faturochman. 2006. Pengantar Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pustaka hal: 95 online)(lib.unnes.ac.id/17326/1/1301408057.)pdf. tanggal 10 maret 2016, pukul 16.08 wib.

Kusnadi, 2003. “Akar kemiskinan nelayan”. Yogyakarta,LkiS.

Kusnadi, Nelayan.2009.” Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial,”.Bandung: Humaniora Utama Press.

Lexy J. Moleong,2005.” Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mubyarto dkk. 1991. “Etos kerja dan kohesi sosial” (cetakan ke1).yogyakarta:aditya media.

M.suparmoko, 1998. “Metode penelitian praktis”,Yogyakarta.BPEE.

Masri Singarimbun , 2010“Metode dan Proses Penelitian”, dalam Masri

Singarimbun & Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: Pustaka LP3ES.

Nanang martono,2010. “Metodologi penelitian kuantitatif analisis isi dan analisis

data sekunder”.Jakarta: PT Raja Grafindo.

Punaji Setyosari, 2009 “Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan”.

Robert M.Z lawang, 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Jakarta: PT. Gramedia Jakarta Utama.

Riduwan, 2010.”Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian”.Bandung. Alfabeta.

Robert K Yin, 2011. “study kasus desain dan metode”. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

(10)

Suharsimi Arikunto,2002.”Prosedur penelitian Suatu pendekatan

Praktik”.Jakarta. Rineka Cipta.

Santosa, S. 2004. “Dinamika Kelompok”. Bandung: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2007.” Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif R&D.” Bandung. Alfabeta.

Sugiyono, 2005.”Statistika untuk Penelitian,”Bandung. Alfabeta.

Punaji Setyosari, 2010“Metode Penelitian Pendidikan

danPengembangan”.Jakarta. Kencana.

Sugiyono,2008.” Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

Susilo, Rachmad K.Dwi.2008. “20 Tokoh Sosiologi Modern”. Jogjakarta: Ar-Ruzz.Media.

Sugiyarta. 2009. Dinamika Kelompok dan Kepemimpin. Semarang: Unnes Press.

Sugiyono,2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Bandung. Alfabeta.

Tatang, M. Amirin, 1995.”Menyusun Perencanaan Penelitian”.Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wiruyanto,Paulus dkk. 2015. Sistem Sosial Indonesia.Jakarta: Universitas Indonesia. UI Press.

Yusuf A Muri 2014. “Metode penelitian (kuantitatif,kualitatif & penelitian

gabungan)”.Jakarta, PT fajar interpratama Mandiri

Zulkarnain Nasution, 2009.” Solidaritas sosial dan partisipasi masyrakat transisi. Malang.UMM Press.

SUMBER LAIN:

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.Refika Aditama. Bandung: hal 44 (Online).(Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bhs._Dan_Sastr a_Indonesia/196707151991032-Nuny_Sulistiany_Idris/Kohesi.Pdf 22. 53wib).

(11)

Journal Mitchell, Bruce 1994, Sustainable Development Development at TheVillage Level in Bali, Indonesia. Human Ecology an InterdisciplinaryJournal vol. 22 no 3 September 1994, (pp 189-211) Ritzen, et.al. „On “Good”Politicians and “Bad” Policies: Social Cohesion, Institutions, and Growth.฀ WorldBank Policy Research Working Paper 2448, 2000, The World Bank.(online )(https://www.academia.edu/8875360/top_of_formbottom_of_formrehab ilitasi_penyalahguna tgl 10 maret 2016. 15.38.wib).

Julia Brannen. 1997. Dalam asmadi alsa. Julia brannen.1997. menggabungkan

pendekatan kuantitatif dan kualitatif :sebuah tinjauan dalam julia

brannen.2002. memadu penelitian kualitatif dan kuantitatif.terjemahan

Nuktah Arfawie Kurde.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Lib.unnes.ac.id/17326/1/1301408057.pdf,diakses pada tanggal 04 april 2016,pukul 15.49 wib

Nisa, Afifatun & juneman.2012. peran mediasi persepsi kohesi sosial dalam hubungan prediktif persepsi pemanfaatan ruang terbuka publik terhadap

kesehatan jiwa .jakarta. Universitas Bina Nusantara. (online)

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/view file/1463/1299.pada tanggal 30 maret 2016. 10.54 wib.

Sarwono, Sarlito W dan Meinarno Eko A. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.hal: 178-179. (online)

(lib.unnes.ac.id/17326/1/1301408057.)pdf. tanggal 10 maret 2016, pukul 16.50 wib.

Widodo, 2006, Marginalisasi dan Eksploitasi perempuan usaha Mikro di

Pedesaan JawaYayasan Akatiga Bandung (online).

(ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/viewFile/5728/5260) diakses tgl 03 maret 2016,pukul 03.24 wib.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki wilayah lautan yang sangat luas, terbukti luas

lautan mecapai 81.000 km. Sehingga dengan jumlah penduduk sebesar

248 juta jiwa, mayoritas dari mereka bermata pencaharian sebagai

nelayan. Nelayan merupakan sekumpulan orang yang tinggal di pesisir

pantai dimana sumber penghasilannya masih tergantung pada hasil laut,

baik melalui penangkapan maupun budidaya.

Pemanfaatan sumber daya kelautan pada dasarnya sudah dilakukan

oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Seperti halnya dengan nelayan

yang ada di Kabupaten Pasuruan, sumber penghasilan sehari- hari di

peroleh dari menangkap ikan, pendapatan yang di peroleh terkadang tidak

menentu. Pekerjaan melaut dapat berjalan lancar tentu perlu adanya suatu

kerja sama, maka dalam menjalankan aktifitas tersebut manusia tidak

dapat hidup sendiri dalam hal ini proses dan upaya pemenuhan kebutuhan

sehari – hari memerlukan bantuan orang lain. karena pada dasarnya

manusia sebagai makhluk sosial masih saling ketergantungan antar

sesama.

Kelompok yang tergabung dalam sebuah komunitas tentu dapat

berpengaruh negatif apabila eksistensi suatu kelompok tidak dapat

memenuhi kebutuhan individu. Jika sebuah kelompok tidak dapat lagi

(13)

berkurang jumlah anggotanya sehingga kohesi dalam kelompok menjadi

lemah.Pada dasarnya kohesi terbentuk oleh adanya solidaritas sosial.

Solidaritas merupakan aspek penting dalam berkomunitas, dimana

hubungan kerjasama dan kekompakan para anggotanya menjadi sangat

penting. Rasa senasib dan saling menghormati akan kepentingan bersama

berjalan dengan baik, maka dari itu solidaritas sosial dalam kelompok

sangat di perhatikan,terutama dalam komunitas nelayan agar tercipta suatu

kerjasama yang baik dan selaras demi kepentingan bersama.

Masyarakat nelayan dengan aktifitas sosial homogen tentu tidak

lepas dari adanya saling kerja sama, kepedulian antar anggota, maupun

kelompok. Hal tersebut secara langsung akan berdampak positif bagi

pengelolaan sumber daya alam yang terorganisir, kemudian mampu

menguasai alat produksi secara bersama, serta mendapatkan kenyamanan

saat bekerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Peningkatan

tersebut tentu tidak lepas dari adanya saling ketergantungan antar anggota,

sehingga tercipta sebuah kohesi sosial.

Kohesi sosial antar kelompok dalam komunitas sangat penting.

Dimana kohesi sosial merupakan aspek terpenting di dalam

bermasyarakat. Mengacu pada konsep kohesi sosial dalam thesis Emil

Durkheim menurutnya terdapat solidaritas mekanik yang di indikasikan

oleh aktor yang kuat dalam masyarakat, kemudian terdapat solidaritas

organik yang di indikasikan dengan saling bergantungnya individu maka

(14)

Individu yang tergabung dalam sebuah kelompok akan

menemukan suatu kenyamanan,karena di dalam suatu kelompok individu

merasa bahwa dirinya di terima dan di sukai sehingga rasa kesetiakawanan

akan terjalin, disisi inilah kohesi dan solidaritas berperan penting terutama

melihat pada komunitas nelayan yang tergabung dalam beberapa

kelompok kecil demi menjaga keutuhan kelompoknya.

Demikian pula yang terjadi pada komunitas nelayan di Desa

Kedawang yang masih tergolong kelompok mayoritas, komunitas nelayan

tersebut masih terpecah dalam beberapa kelompok kecil dengan alat

tangkap yang berbeda –beda ukuran. Melihat alat tangkap yang dimiliki

berbeda-beda. Maka penghasilan yang di dapatkan juga bervariasi, ada

yang mendapatkan hasil banyak, sedang, bahkan ada yang kurang

sehingga permasalahan seperti ini menimbulkanadanya rasa cemburu antar

kelompok. Kecemburuan tersebut menimbulkan kerenggangan antar

kelompok dalam satu komunitas. Namun hal tersebut tidak menjadi

penghambat dalam beraktifitas dikarenakan hal tersebut bukan merupakan

masalah yang di anggap besar sehingga penyelesaian hal seperti itu mudah

diselesaikan. Melihat fenomena yang terjadi tentu terdapat aktor yang

memiliki peran yang sangat kuat sehingga kelompok tersebut dapat saling

bersinergi satu sama lain, dimana hingga saat ini jumlah kelompok tercatat

sebanyak 15 kelompok. Namun demikian di dalam kelompok tentu

mempunyai buruh atau pekerja dalam mendukung aktifitas sehari-hari.

Atas dasar fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti

(15)

semakin menarik untuk di kaji serta dapat mengidentifikasi satu per satu

baik yang berkaitan dengan konsep kohesi maupun solidaritas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas dapat di

simpulkan bahwa rumusan permasalahannya yaitu bagaimana kohesi dan

solidaritas sosial dalam komunitas nelayan Desa Kedawang, Kecamatan

Nguling, Kabupaten Pasuruan?

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan

mengidentifikasi kohesi dan solidaritas sosial dalam komunitas nelayan

Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan faedah

sebagai berikut:

1.4.1 Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan

konsep-konsep kohesi dan solidaritas sosial dari komunitas nelayan yang

terletak di Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

1.4.2 Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi serta sumber

rujukan oleh peneliti-peneliti Sosiologi khususnya penelitian serupa yang

(16)

1.5 Definisi Konsep 1.5.1 Kohesi Sosial

Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu

dengan yang lain dalam wacana sehingga terciptalah pengertian yang

apik atau koheren. Kohesi merujuk pada perpaduan bentuk, sedangkan

koherensi pada perpautan makna.1 Pada umumnya wacana yang baik

memiliki keduanya. Relasi kohesi itu dapat menggunakan referensi,

kohesi leksikal, dan konjungsi.

Maka untuk melihat tingkat kohesi sosial nelayan desa

Kedawang, secara operasional dapat dikaji melalui hubungan makan

bersama antar sesama buruh yang dapat saling bertukar informasi,

melakukan ta’ziah, pertemuan ketika berada diluar aktifitas kerja,

menjenguk antar sesama ketika ada yang mengalami musibah.

1.5.2 Solidaritas Sosial

Solidaritas dalam buku yang ditulis oleh Doyle Paul Johson

sebagai berikut: “Solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan

antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada keadaan

moral dan kepercayaan bersama yang diperkuat oleh pengalaman

emosional bersama. Ikatan ini lebih mendasar daripada hubungan

kontraktual yang dibuat atas persetujuan rasional, karna hubungan

satu sama lainnya”.2 Sehingga untuk melihat bagaimana kekompakan

1

Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Wacana: Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.Refika Aditama. Bandung: hal 44 (Online).

(Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fpbs/Jur._Pend._Bhs._Dan_Sastra_Indonesia/196707151991032-Nuny_Sulistiany_Idris/Kohesi.Pdf 22. 53wib).

2

(17)

dan kerjasama antar kelompok, secara operasional solidaritas sosial dapat

dilihat melalui aktifitas seperti melaut, pembuatan jaring, peminjaman

alat tangkap ikan maupun perbaikan alat tangkap ikan.

1.5.3 Komunitas

Berkaitan dengan kehidupan sosial, ada banyak definisi yang

menjelaskan tentang arti komunitas.Tetapi setidaknya definisi

komunitas dapat didekati melalui; pertama, terbentuk dari sekelompok

orang; kedua, saling berinteraksi secara sosial diantara anggota

kelompok itu; ketiga, berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau

tujuan dalam diri mereka atau diantara anggota kelompok yang lain;

keempat, adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk

anggota kelompok yang lain, misalnya waktu.3

1.5.4 Masyarakat Nelayan

Masyarakat nelayan merupakan sekumpulan orang, dimana

nelayan dipilih karena sesuai dengan keterampilan masyarakat setempat,

sementara sumber daya yang tersedia hanya laut beserta isinya yang

mempunyai nilai ekonomi Sehingga tidak ada pilihan lain bagi

masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir laut selain menjadi nelayan

atau pedagang yang berhubungan dengan laut.4

(18)

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau

langkah-langkah untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu, jadi metode

ilmiah adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan.dimana

metode penelitian mengacu pada :

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan mixed research. Mixed research yaitu menggabungkan

penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam meneliti suatu masalah.5

pemakaian metode berganda umumya mengkombinasikan kedua

pendekatan (kuantitatif dan kualitatif). Pendekatan kualitatif dan

kuantitatif dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran hasil yang

komperehensif. Sehingga penelitian kuantitatif dapat dilakukan untuk

mengisi atau menutupi celah dalam penelitian kualitatif yang timbul

karena, tidak semua masalah melulu hanya dapat diselesaikan melalui

penelitian kuantitatif saja,atau kualitatif saja.6

Beberapa cara yang dapat lakukan yaitu: (1) pendekatan

kuantitatif sebagai pendekatan utama,pendekatan kualitatif sebagai

fasilitator,(2) pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama,

pendekatan kuantitatif sebagai fasilitator,(3) kedua pendekatan diberi

tekanan yang sama.7

5

Muri yusuf,2014. “Metode penelitian (kuantitatif,kualitatif & penelitian gabungan)”.Jakarta, PT

fajar interpratama Mandiri.hal:428.

6

Julia Brannen,1997. Dalam asmadi alsa. Julia brannen.1997. menggabungkan pendekatan

(19)

Maka dapat dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif

sebagai pendekatan utama, dengan metode survey dan pendekatan

kualitatif sebagai fasilitator,melalui studi kasus satu situs.

Pertimbangan peneliti menggunakan metode gabungan yaitu pertama

teori fungsionalis struktural menekankan pada keteraturan (order),

harmoni serta equilibrium dalam masyarakat, kedua paradigma fakta

sosial cenderung mempergunakan metode kuesioner. Salah satunya

yaitu teori Emil Durkheim tentang solidaritas.

Melihat masyarakat nelayan yang cenderung berpendidikan

rendah dan memiliki unsur-unsur solidaritas mekanis sehingga data

dalam pemakaian kuesioner belum memberikan fakta yang

sebenarnya.Maka untuk melihat lebih mendalam perlu didekati secara

kualitatif dengan metode studi kasus sehingga dalam satu masalah

yang ingin diteliti didapat hasil yang lebih utuh dan komprehensif

terhadap suatu fenomena yang diteliti.

1.6.2 Jenis Penelitian

Berdasarkan uraian diatas bahwa penelitian ini merupakan

penelitian dengan mixed research maka pendekatan yang dilakukan

dengan menggunakan jenis penelitian survey melalui pendekatan

kuantitatif dan studi kasus melalui pendekatan kualitatif.

1.6.2.1 Penelitian Survey Dengan Pendekatan Kuantitatif

Penelitian survei adalah jenis penelitian yang

(20)

Survei adalah teknik penelitian dimana informasi

dikumpulkan dari sekelompok manusia sebagai sampel dan

biasanya menggunakan daftar pertanyaan.8

Penelitian survei merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan

pada responden. Dengan demikian penelitian survei adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data yang

pokok.9Sebagaimana yang telah dilakukan dapat dilihat dari

beberapa indikator yang telah ditentukan yakni pertama,

komitmen individu untuk norma dan nilai umum seperti

menjenguk ketika ada yang mengalami musibah, melakukan

ta’ziah. Kedua, kesalingtergantungan yang muncul karena

adanya niat untuk berbagi hal tersebut dapat dikaji melalui

aktifitas makan bersama antar sesama buruh dengan saling

bertukar informasi. Ketiga, individu yang mengidentifikasi

dirinya dengan grup tertentu yang bisa dikaji melalui

pemberian penghargaan.

Dalam pelaksanaannya survei yang telah dilakukan

peneliti di lapangan yakni dengan cara menyebar angket

sebanyak 25 pertanyaan yang berkaitan dengan kohesi dan

solidaritas yang sudah dipersiapkan kepada 225 responden.

agar data yang didapat lebih komperehensif dengan masalah

8

M.suparmoko, 1998. Metode penelitian praktis,Yogyakarta.BPEE.

9

(21)

yang diteliti maka dari itu peneliti ingin memperdalam

peristiwa-peristiwa maupun aktifitas yang dilakukan

sehari-hari oleh kelompok alat tangkap ikan,maka diperlukan

wawancara mendalam melalui studi kasus.

1.6.2.2 Penelitian Studi Kasus Dengan Pendekatan Kualitatif

Studi kasus adalah salah satu metode penelitian

ilmu-ilmu sosial. Secara umum, studi kasus merupakan

strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu

penelitian berkenaan dengan how atau why?.10 Pertanyaan –

pertanyaan seperti ini berkenaan dengan kaitan operasional

yang menuntut pelacakan waktu tersendiri,dan bukan sekedar

frekuensi atau kemunculan. Maka tidak bisa mengandalkan

survei atau telaah rekaman arsip melainkan harus

menyelenggarakan apa yang disebut dengan analisis historis

atau studi kasus.11

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa

penelitian yang berkaitan dengan kohesi dan solidaritas sosial

dalam komunitas nelayan, untuk melihat bagaimana

kerjasama dan kekompakan antar kelompok nelayan, maka

untuk mengetahui lebih mendalam dengan fokus terhadap

peristiwa dalam peminjaman alat tangkap ikan antar

kelompok sebagai suatu entitas bersama. sehingga dapat

(22)

dengan melakukan observasi, wawancara serta dokumentasi

yang mendukung. Dalam melihat aktifitas tersebut dapat

dilihat dari beberapa indikator yang telah ditentukan.

Pertama, setiap anggotanya komitmen tinggi dengan

kelompoknya melalui aktifitas melaut, pembuatan jaring

kedua, interaksi di dalam kelompok oleh kerjasama,bukan

oleh persaingan dengan melihat aktifitas peminjaman alat

tangkap ikan. ketiga, kelompok mempunyai tujuan-tujuan

yang terkait satu sama lain melalui, memperoleh hasil

tangkapan sebanyak-banyaknya. Keempat, adanya

keterikatan antar anggota sehingga relasi yang terbentuk

menguatkan jaringan relasi didalam kelompok, melalui

peminjaman uang.

1.6.3 Lokasi Penelitian

Terkait lokasi penelitian, obyek penelitian ini di lakukan pada

Desa Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Dimana

masyarakat Desa tersebut mayoritas bermata pencaharian nelayan.

Sebagai pertimbangan, Alasan peneliti memilih lokasi ini yaitu, desa

ini memiliki kelompok-kelompok tertentu dalam aktifitas sebagai

(23)

1.6.4 Teknik Penentuan Responden dan Subyek penelitian 1.6.4.1 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan unit yang telah

ditetapkan mengenai dan dari mana informasi yang

diinginkan. populasi itu dapat berupa manusia, benda, objek

tertentu, peristiwa, tumbuhan ,hewan dan

sebagainya.12Populasi yang digunakan sebagai objek

penelitian adalah nelayan yang berada di Desa Kedawang,

Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Jumlah buruh

nelayan sebanyak 225 orang. Setiap kelompok memiliki 15

buruh dengan jumlah kelompok sebanyak 15 kelompok alat

tangkap ikan.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi.13Sampel penelitian merupakan

suatu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam suatu

penelitian.14Dalam menentukan ukuran sampel (sample size)

dapat digunakan berbagai rumusan statistik,sehingga sampel

yang diambil dari populasi itu benar-benar memenuhi

persyaratan tingkat kepercayaan yang dapat diterima dan

12

(24)

kadar kesalahan sampel (sampling errors) yang mungkin

ditoleransi.

Pada penelitian ini pengambilan besar sampel

ditentukan dengan teknik total sampling. Menurut Sugiyono,

total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.15 Dalam

penelitian yang menjadi sampel adalah semua buruh nelayan

kelompok alat tangkap ikan sebanyak 225 orang.akan tetapi

kuesioner yang kembali berjumlah 220 orang dikarenakan

beberapa alasan yakni: 3 orang dari kelompok dua tujuh,

sumber rezeki, dan bintang sonar sedang berada di luar kota

dan 2 lainnya dari kelompok barokah dan sumber rezeki

sakit.

Selanjutnya berdasarkan pendekatan dan jenis

penelitian yang telah diuraikan diatas, maka teknik penentuan

subyek dalam pendekatan kualitatif dengan studi kasus

adalah sebagai berikut:

1.6.4.2 Teknik Penentuan subyek penelitian

Sesuai lokasi penelitian di atas, pemilihan subjek penelitian

juga akan terfokus pada masyarakat desa Kedawang secara

menyeluruh, yang nantinya akan dibagi kepada beberapa subjek sesuai

keperluan yang dibutuhkan. Setelah ditetapkan fokus penelitian dan

rancangan penelitian secara tepat dan sesuai dengan format penelitian,

(25)

langkah berikutnya adalah menentukan subjek penelitian. “Subyek

penelitian merupakan populasi penelitian yang diambil secara sampel.

Pengambilan sampel penelitian disebut sampling.16

Pada penelitian ini penentuan subyek dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Atau

dengan kata lain pengambilan sampel diambil berdasarkan

kebutuhan.17Jadi, penentuan sampel dalam penelitian kualitatif

dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama

penelitian berlangsung. Caranya yaitu seorang peneliti memilih orang

tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang

diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang

diperoleh. dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan

sampel lainnya yangdipertimbangkan akan memberikan data lebih

lengkap.18

Berikut beberapa kriteria atau pertimbangan tertentu oleh

peneliti untuk di jadikan sebagai subyek penelitian adalah :

a. Tokok masyarakat Desa sebanyak 2 orang diantaranya sekretaris

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia dan Sekretaris Desa.

b. Ketua kelompok atau yang bisa di sebut sebagai pemilik perahu

/ juragan darat sebanyak 5 orang. Ketua kelompok adalah orang

16

(26)

yang menfasilitasi alat tangkap ikan anggota kelompok dan

penjualan ikan.

c. Juragan laut atau awak perahu sebanyak 5 orang. Juragan laut

adalah orang kepercayaan juragan darat atau yang bisa disebut

oreng budhi. Dalam hal ini bertugas mmeberi

mandat,mengontrol, mengawasi buruh

d. Anak buah kapal atau ABK sebanyak 5 orang.

Jadi total subyek yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah

17 orang.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

1.6.5.1 Pengumpulan Data Kuantitatif

Pada penelitian survei, peneliti menggunakan metode

kuesioner. Metode kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui.19 Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya.20

Teknik kuesioner yang digunakan oleh penulis adalah

kuesioner semi terbuka yaitu kuesioner yang terdiri dari beberapa

pertanyaan yang sudah ditentukan oleh peneliti namun responden juga

19

Suharsimi Arikunto,2002.” Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktik”.Jakarta.Rineka

(27)

masih bisa menambahkan beberapa jawaban lain. Kuesioner ini

merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau

menyebarkan daftar pertanyaan berkaitan tentang kohesi dan

slodaritas sosial dalam komunitas nelayan yang berjumlah 25

pertanyaan kepada responden. dengan mengambil sampel sejumlah 56

buruh nelayan Desa Kedawang, Kecamatan Nguling,Kabupaten

Pasuruan.

Tujuan penyebaran angket yaitu mencari informasi yang

lengkap mengenai tingkat kerekatan antar sesama buruh nelayan

dengan berbagai macam variasi pertanyaan suatu masalah tanpa

merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak

sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.21

1.6.5.2 Pengumpulan Data Kualitatif

Data merupakan hal yang esensi untuk menguatkan suatu

permasalahan danjuga diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.

Peneliti memperoleh datayang ada kaitannya dengan kurikulum Total

Quality Management (TQM) dengan cara memperoleh data yang

obyektif sesuaidengan sasaran yang menjadi obyek penelitian, dan

sumber data tersebutdiperoleh dari:

1) Data primer, yaitu data yang bersumber dari informan yang

mengetahui secara jelas dan rinci mengenai masalah yang sedang

diteliti. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk

(28)

penelitian.dalam hal ini informan yang telah ditentukan peneliti

sebelumnya melalui observasi maupun wawancara mendalam.

2) Data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh selama

melaksanakan studikepustakaan, berupa literatur maupun data

tertulis yang berkenaan denganpenelitian di lapangan.22Pada data

skunder akan didapatkan dari kegiatan dokumentasi. Dan

monografi desa dari sekretaris desa.

1. Observasi

Menurut Suharsimi Arikunto, observasi atau pengamatan

meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek

dengan menggunakan seluruh alat indera. Mengobservasi dapat

dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba

dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner,

rekaman gambar, dan rekaman suara.23Terkait dengan pokok

permasalahan dalam penelitian, metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang:

a. bagaimana realitas yang terjadi sebelum memilih obyek

penelitian.

b. kondisi lingkungan Desa Kedawang, Kecamatan Nguling,

Kabupaten Pasuruan.

Observasi tersebut dapat memperoleh data mengenai

fenomena yang terjadi pada masyarakat Desa Kedawang,

Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Seperti perbedaan alat

22

Lexy J. Moleong,2005.” Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung: Remaja Rosdakarya.hal:216)

23

(29)

tangkap ikan dari setiap kelompok sehingga menyebabkan adanya

kecemburuan sosial, Melalui beberapa tokoh Desa yakni ketua

Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia selaku wakil skretaris

kemudian perangkat Desa selaku skretaris dan tokoh agama.

2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan oleh penulis dilakukan secara

langsung kepada informan yang merupakan sumber terpenting

oleh penulis yang telah dipilih sebelumnya yaitu pemilik alat

produksi, juragan dan nelayan buruh yang tergabung dalam

komunitas nelayan yang berada di Desa Kedawang, Kecamatan

Nguling, Kabupaten Pasuruan. dalam hal ini peneliti akan

mewawancarai beberapa pihak dari tiap kelompok nelayan

tersebut.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

terpimpin dimana peneliti sudah mempersiapkan pertanyaan –

pertanyaan yang akan di ajukan sebelum melakukan wawancara.

Jenis wawancara terpimpin ini memiliki beberapa keunggulan

antar lain:

1. Karena dipersiapkan dengan cermat,pengumpulan data dan

pengolahan data bisa berjalan dengan baik dengan begitu

bisa dijadikan data kualitatif yang valid.

2. Dimungkinkan adanya pembuatan pertanyaan yang

(30)

perbandingan dari semua hasil wawancara yang dilakukan

oleh seorang atau lebih dari seorang informan.

3. Hasil kesimpulan dari interview ini lebih diteliti,lebih dekat

serta memenuhi kriteria dan reabilitas

Data yang diperoleh dalam wawancara ini adalah mengenai

peristiwa baik aktifitas- aktifitas nelayan saat melaut maupun

aktifitas sehari-hari pada komunitas nelayan Desa Kedawang,

Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan.

3. Dokumentasi

Penulis melakukan dokumentasi yan digunakan sebagai

dokumentai pribadi, yang manfaatnya untuk menunjang

keabsahan data sebagai wujud bahwa penulis turun langsung

kelapangan. Pengumpulan dokumentasi dilakukan dengan

pengambilan data yang telah tersedia.

Teknik dokumentasi data yang diperoleh adalah berupa

pengambilan foto-foto dari lokasi penelitian seperti pada saat

peneliti melakukan wawancara dengan informan kunci maupun

ahil. Sumber data tertulis dari aparat Desa seperti Peta Desa,

Monografi Desa, atau data-data lain yang mendukung.

1.6.6 Teknik Analisi Data

1.6.6.1 Teknik analisa data kuantitatif

Teknik analisis data sejatinya merupakan penelaah lebih

mendalam dan pengaturan sistematis wawancara, catatan subyek dan

(31)

menggunakan analisis data. Dalam pelaksanaannya melalui

pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan alat bentuk

penelitian dengan tabulasi tunggal (mono tab) dan tabulasi silang

(cross tab) dengan menggunakan analisis prosentase melalui

pengumpulan data di lapangan.

1. Tabulasi Tunggal (mono tab)

Proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke dalam

tabel dalam satu kolom tunggal disebut tabulasi sederhana. Data

diperoleh dari frekuensi jawaban responden melalui

pengumpulan angket.

2. Tabulasi Silang (cross tab)

Tabulasi silang adalah analisa dengan menggunakan tabel

silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau

prosentase.dalam analisis silang atau tabulasi silang,

variabel-variabel dipaparkan dalam suatu tabel.24

3. Analisa Prosentase

Teknik yang paling sering dipakai dalam analisis data adalah

frekuensi distribusi relatif artinya data dibagi dalam beberapa

kelompok dan dinyatakan rt diukur dalam prosentase. Dengan

cara ini kita dapat mengetahui kelompok mana yang paling

banyak jumlahnya,yang ditunjukkan oleh nilai presentase yang

tertinggi dan begitu sebaliknya.25

Dengan rumus sebagai berikut:

(32)

P = x 100%

Keterangan :

P = prosentase

F = Frekuensi

N + jumlah per item

1.6.6.2 Teknik Analisa data Kualitatif

Proses analisa data sejatinya merupakan penelaahan lebih

mendalam dan pengaturan sistematis wawancara, catatan subyek,dan

bahan-bahan lain yang menunjang. Dengan alasan inilah penulis

menggunakan analisis data.

Studi kasus menekankan pada analisis yang detail dari

sebuah peristiwa atau subyek penelitian,Yin menyarankan beberapa

tahapan dalam studi kasus,dimulai dari menentukan dan

mendefiniskan pertanyaan penelitian kemudian memilih kasus serta

menentukan data teknik pengumpulan dan analisis. 26 dalam

penelitian studi kasus tahapan pelaksanaan penelitian dilakukan

dalam beberapa tahapan,mulai dari tahapan awal yaitu

mengorganisir informasi secara keseluruhan,membaca keseluruhan

informasi kemudian membuat suatu uraian terperinci mengenai

fokus kasus yang akan diteliti dan konkretnya.27

Yin menjelaskan hasil dari langkah kerja tersebut adalah

data-data informasi yang diolah dari teknik analisis guna mendapat

26

(33)

sebuah kesimpulan,setelah itu langkah terakhir adalah pengkajian

data dalam bentuk laporan.

Secara teknis hal yang dilakukan penulis adalah

mengembangkan dan menentukan teori dari fokus penelitian yan

diambil oleh penulis, dalam menentukan teori apa yang akan

digunakan untuk analisis tidak perlu suatu teori tersebut haruslah

sesuai dengan yang ada di lapangan. teori hanya digunakan untuk

alat menganalisis, setelah itu penulis memilih kasus yang akan dikaji

lebih mendalam dan memilih data yang sesuai dengan fokus kajian

penulis angkat. Data yang ada dirasa sesuai dengan fokus

kajian,maka pelaksanaan metode penelitian dapat dilakukan sesuai

dengan data yang telah dipilih dan sesuai dengan fokus

kajian,metode dalam pelaksanaannya mengikuti apa yang menjadi

kasus kajian bukan sebaliknya.

Pada penarikan kesimpulan data yang telah diambil melalui

metode analisis dengan teori yang ditentukan sebelumnya,dari

sinilah didapatkan kesimpulan yang sesuai dengan hasil yang

diinginkan. Langkah tersebut akan disempurnakan dengan hasil yang

konkret berupa penyajian tulisan dari data yang telah dianalisis

menggunakan teori dan metode penelitian yang telah penulis pilih,

yaitu kualitatif dengan menggunakan jenis studi kasus intrinsik

Gambar

tabel dalam satu kolom tunggal disebut tabulasi sederhana. Data

Referensi

Dokumen terkait

Vaksin Tripedia adalah vaksin yang didistribusi oleh sanofi pasteur inc (Sanofi,Pasteur Inc,2005). Efek Samping dalam waktu 72 jam setelah pemberian 3 Dosis Pertama Vaksin

• Etiket dalam proses pembelajaran Bentuk test: • Online Quizz [TT:1x(3x60")] • Quizz, Diskusi Online, Pustaka [M: 1x(3x60")] • Praktikum [P:1x170"] •

Jika peraturan daerah yang baru mengatur kembali suatu materi yang sudah diatur dan sudah diberlakukan, pencabutan peraturan daerah itu dinyatakan dalam salah

Ketepatan (precision) : Kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil ukur yang mendekati tetap atau mirip satu sama lain bila dilakukan pengukuran berulang. Sensitivitas

Unfiltered trash / game over : Selama jangka waktu tertentu sampah tidak dipilih dari trashes shifting state maka akan terjadi transisi dari trashes shifting

a. Bidang Keilmuan, Semua program terlaksana dengan baik oleh mahasiswa sesuai dengan program studinya masing-masing. Sebagaian besar program bidang keilmuan

Setiap muslim harus memiliki ketaatan dan kepatuhan dalam mengamalkan ajaran-ajaran ketuhanan yang telah ditetapkan dalam ajaran agama. Ajaran ketuhanan itu, berangkat

Salah satu pendukung keberhasilan pembangunan pertanian adalah Irigasi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang irigasi pada ketentuan umum bab 1 pasal