• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Kantor Perpustakaan Umum, Arsip Dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Kantor Perpustakaan Umum, Arsip Dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 No. Kuesioner :…

Kuesioner Penelitian

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI KANTOR PERPUSTAKAAN UMUM, ARSIP,

DAN DOKUMENTASI KABUPATEN DELI SERDANG Dengan hormat,

Dalam rangka untuk memperoleh data pada penelitian saya, maka dengan ini saya memohon kesedian saudara untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dengan sejujurnya. Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas bantuannya saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian:

1. Penelitian ini bertujuan untuk penyusunan skripsi, untuk itu mohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner dengan jawaban yang Anda anggap sesuai.

2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar Identitas Responden

Nama :

Mengembangkan Minat Bca

1. Apakah menurut saudarah perpustakaan umum perlu megadakan program-program telusur dalam meningkatkan minat baca?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

2. Apakah menurut anda pepustakaan umum layak megadakan pameran buku bagi masyarakat dalam mengembangkan minat baca?

(2)

3. Apakah dengan mengadakan promosi buku melalui mobaile/ alat seluler dapat mengembangkan minat baca masyarakat ?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju Kebiasan Membaca

4. Apakah anda setuju membaca buku merupakan kebutuhan bagi anda? a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

5. Apakah anda setuju mebaca buku lebih menarik dari pada kegiatan lain seperti nonton tv?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju

6. Berapa banyak waktu saudara gunakan untuk membaca di perpustakaan umum ?

a. 5 jam b. 4 jam c. 3 jam d. 2 jam

7. Berapakah jumlah koleksi perpustakaan umum yang sering anda gunakan untuk membaca?

a. 5 buku b. 4 buku c. 3 buku d. 2 buku

(3)

a. Majalah b. Komik c. Novel

d. Buku ilmu pengetahuan

Kegemaran Membaca

9. Apakah saudara setuju tetap tertarik untuk membaca sebuah buku meskipun judulnya tidak menarik bagi anda?

a.Sagat setuju b.Setuju

c.Kurang setuju d.Tidak setuj

10. Apakah saudara tertarik bahwa Teman-teman saudara gemar membaca, sehingga saudara juga gemar membaca?

a. Sangat tertarik b. Tertarik

c. Kurang tertarik d. Tidak tertarik

11.Menurut anda apakah perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, untuk meningkatkan kegemaran membaca masyarakat ?

a. Sangat setuju b. Setuju

c. Kurang setuju d. Tidak setuju Kebutuhan Sumber Bacaan

12.Apakah jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan Umum sudah sesuai dengan kebutuhan saudara.?

(4)

13.Menurut anda apakah di Pepustakaan Umum selalu menyediakan bahan koleksi buku yang baru bagi masyarakat?

a. Sangat setuju c. Setuju

b. Kurang setuju d. Tidak setuju

14. Apakah saudara memanfaatkan koleksi di Pepustakaan Umum untuk kebutuhan pendidikan/ pekerjaan anda?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Menurut anda apakah koleksi buku yang tersedia di Pepustakaan Umum cukup bervariasi?

a. Sangat bervariasi b. Bervariasi

(5)

Lampiran II :

Tabulasi Jawaban Responden

No. Pilihan Jawaban Total

A B C D

F % F % F % F % F %

(6)

Lampiran III :

DOKUMENTASI PENELITIAN Gambar 1 :

Perpustakaan Umum, Arsip, dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang Gambar II :

Plakat Jam Buka-Jam Tutup pada Perpustakaan Umum, Arsip, dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang

(7)

Gambar III :

Rak Buku Perpustakaan Umum, Arsip, dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang Gambar IV

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

---. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Almasyari, Abdul Kharis. Djaja,Wahyudi. 2007. Maju Dengan Membaca. Klaten: Cempaka Putih.

Baderi , Athaillah. Teknik Pemasyarakatan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca, (Bahan Diklat Tenaga Penyuluh Minat dan Gemar Membaca, 2005). Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015

Damaiwati, Elly. 2007. Karena Buku Senikmat Susu. Solo : Indiva Media Kreasi. Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata

Kerja. Jakara: Grasindo.

______ 2001. Pembinaan minat baca. Jakarta : Universitas Terbuka.

Ginting, Vera. 2005 Penguatan Membaca Fasilitas Lingkungan Sekolah dan Keterampilan Dasar Membaca Bahasa Indonesia serta Minat Baca Murid Pdf. diakses pada tanggal 21 November 2015

Indonesia, Perpustakaan Nasional RI. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Hermawan, Rachman dan Zulfikar Zen. 2006. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.

Hartanto. (2006). Revitalisasi Peran Perpustakaan Umum.

Kamah, Idris,dkk. 2002. Pedoman Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Perpustakaan

Nasional RI.

Mudjito. 1994. Pembinaan Minat Baca. Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud.

(9)

Nasikin. 2008. Manfaat membaca

Perpustakaan Nasional RI. Pedoman peminaan minat baca. Tahun 2002. Jakarta

Rahayunigsih. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengemar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sutarno, N.S. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto Sutarno, NS. 2006. Manajemen Perpustakaan. Cet. 2. Jakarta : Sagung Seto.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan R&D. Bandung: Alfabeta

---. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabe

Siregar, A. Ridwan, 2004. Perpustakaan: Energi Pembangunan Bangsa. Medan: USU Repository.

(10)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deksriptif kuantitatif dengan alasan penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jauh detail mengenai suatu gejala atau fenomena.

Menurut Arikunto, (2006, 3) penelitian deskriptif adalah “penelitian untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2005, 11) penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel ataulebih (indepeden) tanpa membuat perbandingan,atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain”.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang yang terletak di Kawasan Kantor Pemerintahan Deli Serdang. Jalan Mawar No. 12, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(11)

Berdasarkan pernyataan di atas, maka populasi penelitian ini adalah seluruh elemen masyarakat yang terdaftar sebagai anggota, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang, tahun 2014/2015 yaitu berjumlah 1.184 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pegawai/PNS, wira suwasta.

3.3.2 Sampel

Mengingat jumlah penelitian yang besar, maka penulis membatasi jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiyono (2007, 91) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin, yaitu:

� = � 1 +��2

dimana :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan sebesar 10%

sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah: �= 1184

1 + 1184 (0,1)2

= 1184 12,84

= 92

Maka besarnya sampel pada penelitian ini berjumlah 92 orang.

(12)

sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen dan berstratas secara proporsional.

Populasi yang diambil adalah masyarakat yang menjadi anggota Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai/PNS, dan wira swasta, pedagang, ibu rumah tangga. Untuk mengetahui penentuan ukuran sampel berdasarkan strata dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah:

Tabel 3.1. Sampel Penelitian Berdasarkan Strata

Sub kelompok Sub populasi Sampel Jumlah

Pelajar 360 247

1184� 92 = 24

24

Mahasiswa 247 247

1184� 92 = 19

19

Pegawai /PNS 231 231

1184� 92 = 18

18

Wira swasta 180 180

1184� 92 = 14

14

Pedagang 107 107

1184� 92 = 8

8

Ibu rumah tangga 113 113

1184� 92 = 9

9

(13)

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi kelokasi penelitian, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang.

2. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) untuk diisi oleh responden.

3. Studi Kepustakaan dan berkas yaitu buku, jurnal, majalah, serta kepustakaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari buku, jurnal,majalah, laporan tahunan dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.6. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang mewakili aspek-aspek yang akan diteliti.

(14)

3.7. Kisi-Kisi Kuesioner

Menurut Arikunto (2005, 138), bahwa kisi-kisi kuesioner adalah : “Sebuah tabel yang menunjukkan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom”.

Kuesioner yang dilakukan dengan memberi pertanyaan tertulis kepada responden yang kemudian dijawab oleh responden dengan cara memilih jawaban yang telah tersedia. Untuk memudahkan dalam penyusunan kuesioner, terlebih dahulu menetapkan kisi-kisi kuesioner yang meliputi variabel/indikator/unsur yang diukur, item kuesioner dan jumlah kuesioner.

Tabel 3.2. Kisi-kisi variabel peran perpustakaan dalam meningkaatkan minat baca masyarakat

No Variabel Indikator No

pertanyaan

Jumlah item 1 Peran perpustakaan

meningkatkan minat baca

1. Mengembangkan Minat baca

2. Kebiasaan membaca

3. Kegemaran membaca

(15)

3.8. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sesuai dengan item pertanyaan pada kuesioner, kemudian data dihitung persentasenya untuk kemudian diinterpretasikan. selanjutnya dianalisis dalam interpretasikan. Untuk menghitung persentasi jawaban yang diberikan responden digunakan rumus sebagai berikut :

�= �

� � 100%

Keterangan: P : Persentasi

f : Jumlah jawaban yang diperoleh n : Jumlah responden (Hadi, 2001: 421)

Untuk menafsirkan besarnya persentasi yang didapatkan dari tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Supardi (1979, 20) sebagai berikut :

1-25% : Sebagian kecil 26-49% : Hampir setengah 50% : Setengah

(16)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang Nomor 12 Tahun 1986 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II Deli Serdang dan Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Tingkat II Deli Serdang, dalam lembaran daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang Nomor : 1 tahun 1987 seri D No. 1. Perpustakaan sudah ada bagian HK dan Organisasi dan tata laksana di bawah naungan asisten bidang Pemerintahan (Assisten 1).

Pada tahun 1999 berdasarkan Surat Menteri dalam negeri nomor: 061/629/SJ. Tanggal Februari 1996 dan surat Kepala Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara Nomor : 887/602/G/3.99 tanggal 11 Maret 1999 serta surat Gubenur KDH TK. I Sumatera Utara Nomor : 041/6328 tanggal 21 April 1999, sub bagian Perpustakaan Mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri 21 untuk berdiri sendiri menjadi Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang.

(17)

Pada tahun 2000 sub bagian perpustakaan berdiri sendiri menjadi kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang, yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah nomor : 45 tahun 2000 tentang Organisasi lembaga teknis Daerah Kabupaten Deli Serdang. Dalam Lembaran Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor : 63 tahun 2000, yang kemudian diadakan perubahan pertama peraturan daerah tersebut menjadi peraturan daerah Nomor 13 tahun 2002.

Pasal 66 Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Deli Serdang terdiri atas : Kepala Kantor, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi akusisi dan Pengolahn, Kelompok Jabatan Fungsional

Berdasarkan PP Nomor : 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah yang ditindak lanjuti dengan PERDA Deli Serdang Nomor : 5 tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, yang intinya Penggabungan Kantor Perpustakaan dan Kantor Arsip menjadi Kantor Perputakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang. Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang :

a) Kepala Kantor

b) Sub Bagian Tata Usaha c) Seksi Perpustakaan d) Seksi Arsip

e) Seksi Dokumentasi

(18)

4.2 Visi dan Misi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

Visi

Masyarakat cerdas, berwawasan luas, dan sebagai sumber sarana informasi berbasis teknologi.

Misi

1. Mengembangkan budaya dan meningkatkan pembinaan.

2. Mewujudkan masyarakat gemar membaca dan pemberdayaan perpus yang ada di Kabupaten deli Serdang.

3. Mewujudkan pelayanan berbasis teknologi bagi pemustaka

4. Mewujudkan penyelamat dan pelestarian dokumen arsip sebagai sumber dokumentasi.

5. Mewujudkan tata kelola lembaga yang berbasis teknologi didukung sumber daya dan aparatur yang berkualitas.

4.3 Tujuan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

1. Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat dan pelajar.

2. Meningkatkan pembinaan terhadap perpustakaan yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

3. Meningkatkan saran dan prasarana perpustakaan berbasis teknologi dan informasi.

4. Pengolahan dan pelestarian arsip.

(19)

6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan dan pemanfaatan arsip.

7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dalam meningkatkan kinerja aparatur.

4.4 Fungsi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

Dalam pasal 145, Kantor perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi.

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan bidang Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi.

4.5 Tugas Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

Pelakasanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang Perpustakaan, Arsip dan dokumentasi adalah :

1. Pengolahan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi dibidang Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.

(20)

4.6 Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

Struktur organisasi sangat diperlukan dalam organisasi, yang berfungsi sebagai pedoman dalam proses kegiatan kerja di satu unit organisasi atau instansi. Dengan adanya struktur organisasi maka pekerjaan dapat terorganisir dengan baik. Organisasi perpustakaan merupakan himpunan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam rangka mengelola perpustakaan. Dengan dibentuknya struktur organisasi di perpustakaan, maka dapat diketahui dengan jelas gambaran tentang kedudukan serta tugas-tugas yang harus dilakukan di organisasi perpustakaan tersebut.

(21)

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Deli Serdang

KEPALA KANTOR

KELOMPOK JABATAN

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PERPUSTAKAAN

SEKSI ARSIP

(22)

4.7 Program-program dalam meningkatkan minat baca

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai program-program dalam meningkatkan minat baca, maka dapat dilihat pada table 4.1 dan berikut ini:

Tabel 4.1 : Program-program dalam meningkatkan minat baca

No. Kategori

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa persepsi responden mengenai program-program dalam meningkatkan minat baca adalah, 76 responden (83%) menjawab sangat setuju dan sebanyak 16 responden (17%) menjawab setuju. Tidak ada responden yang menjawab bahwa program-program dalam meningkatkan minat baca tidak setuju.

(23)

4.8 Penyelengaraan pameran buku

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai penyelengaraan pameran buku, maka dapat dilihat dari Tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 : Penyelengaraan pameran buku

No. Kategori

Apakah menurut anda Pepustakaan Umum sudah menjalankan peranya dalam melakukan penyelengaraan pameran buku ke pihak masyarakat dalam mengembangkan

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pendapat responden mengenai penyelengaraan pameran buku adalah, 70 responden (76%) menjawab sangat setuju dan sebanyak 22 responden (24%) menjawab setuju. Tidak ada responden yang menjawab bahwa penyelengaraan pameran buku ke pihak masyarakat tidak setuju.

(24)

4.9 Mengadakan promosi buku melalui mobaile/alat seluler

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai mengadakan promosi buku melalui mobaile/alat seluler, maka dapat dilihat dari Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 : Mengadakan promosi buku melalui mobaile/alat seluler

No. Kategori promosi buku melalui mobaile/alat seluler dapat mengembangkan minat baca masyarakat ?

a. Sangat Setuju 92 100 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui pendapat responden mengenai mengadakan promosi buku melalui mobaile/alat seluler adalah 92 responden (100%) menjawab sangat setuju. Tidak ada responden yang menjawab bahwa mengadakan promosi buku melalui mobaile/alat seluler tidak setuju.

(25)

4.10 Kebutuhan Membaca

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai kebutuhan membaca, maka dapat dilihat dari Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 : Kebutuhan Membaca

No

Apakah anda setuju membaca buku merupakan kebutuhan

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa 57 responden atau (62%) memilih sangat setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya, 35 responden atau (38%) setuju bahwa membaca merupakan kebutuhan bagi dirinya. Tidak ada responden yang menjawab bahwa membaca merupakan kebutuhan tidak setuju.

(26)

4.11 Pandangan Responden Terhadap Buku

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai Pandangan Responden Terhadap Buku, maka dapat dilihat dari Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 : Pandangan Responden Terhadap Buku

No. Pertanyaan Kategori Kategori Jawaban

Jawaban Responden

F %

5.

Apakah anda setuju mebaca buku lebih menarik dari pada kegiatan lain seperti nonton tv?

a. Sangat setuju 21 23% b. Setuju 27 29% c. Kurang

setuju

34 37% d. Tidak setuju 10 11%

Jumlah 92 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa pendapat responden mengenai mebaca buku lebih menarik dari pada kegiatan lain seperti nonton tv adalah, 21 responden (23%) menjawab sangat setuju. 27 responden (29%) menjawab. 34 responden (37%) menjawab kurang setuju, dan 10 responden (11%) menjawabtidak setuju.

(27)

mengisi waktu luang secara bermanfaat, responden lebih memilih mengisi waktu luang dengan kegiatan lain seperti nonton tv.

4.12 Jenis koleksi yang paling sering di gunakan

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai Jenis koleksi yang paling sering di gunakan, maka dapat dilihat dari Tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 : Jenis koleksi yang paling sering di gunakan

No.

Jenis koleksi apakah yang paling sering anda gunakan untuk

membaca di Pepustakaan Umum?

a. Majalah 13 14%

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa pendapat responden mengenai Jenis koleksi yang paling sering di gunakan adalah, 13 responden atau (14%) memilih jawaban majalah, 17 responden atau (18%) memilih jawaban komik, 29 responden atau (32%) memilih jawaban novel dan 33 responden atau (36%) memilih jawaban buku pengetahuan.

(28)

4.13 Waktu membaca

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai waktu membaca, maka dapat dilihat dari Tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 : Waktu membaca

No. Kategori

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Jawaban Responden

F %

7

Berapa banyak waktu saudara gunakan untuk membaca di perpustakaan umum ?

a. 4 Jam 12 13% b. 3 Jam 24 26% c. 2 Jam 26 28% d. 1 Jam 30 33%

Jumlah 92 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa pendapat responden mengenai waktu yang digunakan membaca adalah, 12 responden (13%) menjawab 4 jam , 24 responden (26%) menjawab 3 jam, 26 responden (28%) menjawab 2 jam, dan 30 responden (33%) menjawab 1 jam

(29)

4.14 Jumlah koleksi yang digunakan

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai jumblah koleksi yang digunakan, maka dapat dilihat dari Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8 Jumlah koleksi yang digunakan

No. Kategori

Pertanyaan

Kategori Jawaban

Jawaban Responden

F %

8

Berapakah jumlah koleksi perpustakaan umum yang sering anda gunakan untuk membaca dalam seminggu?

a. 5 buku 11 12% b. 4 buku 21 23% c. 3 buku 27 30%

d. 2 buku 32 35%

Jumlah 92 100%

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa pendapat responden mengenai jumblah koleksi yang digunakan adalah, 11 responden (12%) menjawab 5 buku, 21 responden (23%) menjawab 4 buku, 27 responden (30%) menjawab 3 buku, dan 32 responden (35%) menjawab 2 buku.

(30)

4.15 Judul koleksi kurang menarik

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai membaca sebuah buku meskipun judulnya tidak menarik bagi anda, maka dapat dilihat dari Tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9 : Judul koleksi kurang menarik

No. Kategori

Apakah saudara setuju tetap tertarik untuk

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa pendapat responden mengenai membaca sebuah buku meskipun judulnya tidak menarik bagi anda adalah, 15 responden (16%) menjawab setuju, 19 responden (21%) menjawab kurang setuju, 58 responden (63) menjawab tidak setuju.

(31)

4.16 Gemar membaca

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai gemar membaca, maka dapat dilihat dari Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 : Gemar membaca

No. Kategori

Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa pendapat responden mengenai gemar membaca adalah, 21 responden (23%) menjawab sangat tertarik, 23 responden (25%) menjawab tertarik, 30 responden (33%) menjawab kurang tertarik, dan 18 responden (19%) menjawab tidak tertarik.

(32)

4.17 Perpustakaan bertujuan memberikan layana

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai perpustakaan bertujuan memberikan layana, maka dapat dilihat dari Tabel 4.11 berikut :

Tabel 4.11 : Perpustakaan bertujuan memberikan layana

No. Kategori

Menurut anda apakah perpustakaan bertujuan memberikan layanan Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui bahwa pen dapat responden mengenai Perpustakaan bertujuan memberikan layana adalah, 34 responden (37%) menjawab sangat setuju, 58 responden (63%) menjawab setuju

(33)

4.18 Jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan, maka dapat dilihat dari Tabel 4.12 berikut :

Tabel 4.12 : Jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan

No. Kategori

Apakah jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan Umum sudah sesuai dengan kebutuhan saudara.?

Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa pendapat responden mengenai jenis koleksi yang tersedia di perpustakaan adalah, 12 responden (13%) menjawab sangat sesuai, 26 responden (28%) menjawab sesuai, 37 responden (40%) menjawab kurang sesuai, 17 responden (19%) menjawab tidak sesuai.

(34)

4.19 Kemutakhiran koleksi

Untuk mengetahui pendapat responden kemutakhiran koleksi, maka dapat dilihat dari Tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13 : Kemutakhiran koleksi menyediakan bahan koleksi buku yang baru bagi masyarakat?

Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui bahwa pendapat responden mengenai selalu menyediakan koleksi yang baru adalah, 13 responden (14%) menjawab selalu menyediakan, 24 responden (26%) menjawab Menyediakan, 29 responden (32%) Kurang menyediakan, dan 26 responden (18%) Tidak menyediakan

(35)

4.20 Memanfaatkan koleksi di Pepustakaan untuk kebutuhan

Untuk mengetahui pendapat responden mengenai memanfaatkan koleksi di Pepustakaan untuk kebutuhan, maka dapat dilihat dari Tabel 4.14 berikut :

Tabel 4.14 : Memanfaatkan koleksi di Pepustakaan untuk kebutuhan

No. koleksi di Pepustakaan Umum untuk kebutuhan pendidikan/ pekerjaan Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui pendapat responden mengenai memanfaatkan koleksi di Pepustakaan untuk kebutuhan adalah 92 responden (100%) menjawab sangat setuju. Tidak ada responden yang menjawab bahwa memanfaatkan koleksi di Pepustakaan untuk kebutuhan tidak setuju.

(36)

4.21 Variasi koleksi perpustakaan

Untuk mengetahui persepsi responden mengenai variasi koleksi perpustakaan, maka dapat dilihat dari Tabel 4.15 berikut :

4.15 : Variasi koleksi perpustakaan

No.

Apakah koleksi yang tersedia di Pepustakaan Umum cukup

Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui bahwa pendapat responden mengenai variasi koleksi perpustakaan adalah, 20 responden (22%) menjawab bahwa koleksi perpustakaan sagat bervariasi, sebanyak 24 responden (24%) menjawab bervariasi, sebanyak 31 responden (34%) menjawab kurang bervariasi, sebanyak 17 responden (18%) menjawab tidak.

(37)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasa yang sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran Perpustakaan umum, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang adalah sebagai sarana pendidikan dan juga berfungsi memberi informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat

2. Faktor penghambat dalam meningkatkan minat baca, yaitu : kurangnya kesadaran terhadap manfaat membaca, harga buku yang relatif mahal, munculnya games online, televisi, dan kurangnya koleksi di perpustakaan 3. Perpustakaan memiliki peran dalam meningkatkan minat baca masyarakat.

Usaha yang dilakukan yang dilakukan perpustakaan dalam menumbuh kembangkan minat baca adalah dengan melakukan berbagai macam kegiatan, yaitu : Menyediakan koleksi bagi pengguna, Memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat, Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna, Memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna dan Memberikan kemudahan bagi pengguna

(38)

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis mengmukakan saran sebagai berikut:

1. Perpustakaan umum, Arsip dan Dokumentasi Kab. Deli Serdang diharapkan melengkapi fasilitas-fasilitas yang ada di perpustakaan baik buku, ruangan dan fasilitas yang dapat mendukung kenyamanan di perpustakaan sehingga masyarakat berminat menggunakan perpustakaan.

2. Pihak pemerintah dan pustakawan hendaknya bisa bekerja sama dalam menumbuhkan minat baca masyarakat dengan kegiatan-kegiatan membaca dilingkungan perpustakaan

(39)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat akan mendapat layanan informasi dengan mudah, murah, dan cepat, terutama hal-hal yang terkait dengan aktifitas masyarakat. Perpustakaan umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai jenis disiplin ilmu.

2.1.1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan salah satu tempat dimana terdapat berbagai macam informasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Adapun pengertian perpustakaan umum menurut Sutarno (2003, 32) perpustakaan umum adalah : Lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya.

(40)

Menurut Sulistyo-Basuki (1991, 46) “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga yang menyediakan informasi sesuai kebutuhan masyarakatnya, tanpa memandang status sosial dan didirikan dengan menggunakan dana umum dengan tujuan dapat melayani kebutuhan informasi secara umum dan secara cumacuma dan saling menguntungkan satu sama lain.

Perpustakaan umum didirikan untuk melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan untuk mendapatkan informasi secara gratis. Menurut Hermawan dan Zen dalam bukunya Etika Kepustakawanan (2006, 30) bahwa: “Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”. Konsep dasar perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat untuk masyarakat dan didanai dengan dana masyarakat.

Menurut Hartanto (2006, 1) bahwa : Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

(41)

sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan”.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didanai oleh masyarakat yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan perpustakaan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat, perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi, yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum

Perpustakaan tentunya memiliki tujuan sesuai dengan jenis perpustakaannya dan masyarakat yang dilayani. Begitu juga halnya dengan perpustakaan umum memiliki tujuan yang ingin dicapai. Menurut Hermawan dan Zen (2006, 31) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi.

(42)

Pendapat lain dikemukakan olen Mudjito (1993, 20) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum Perpustakaan Umum adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar mandiri masyarakat sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup.

2. Tujuan Khusus

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khusunya, serta mendayagunakan budaya tulisan dan rekaman dalam segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah serta memanfaatkan informasi.

c. Mendidik masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka sevara tepat gunadan berhasil guna.

d. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri. e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memcahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

Adapun menurut manifesto perpustakaan umum Unesco dalam Sulistyo Basuki yang dikutip oleh Rahayuningsi (2007, 5) menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu ;

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat

terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup.

(43)

penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat informasi secara murah, mudah, cepat, dan tepat dalam meningkatkan pengetahuan keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum juga berperan sebagai agen kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat dibidang seni dan budaya.

2.1.3. Koleksi Perpustakaan Umum

Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjanng pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan. Pada dasar nya setiap perpustakaan mempunayai koleksi, namun masing-masing perpustakaan tersebut menyediakan koleksi yang dapat menunjang program atau kegiatan sesuai dengan fungsi dan jenis perpustakaan yang bersangkutan. Besar kecilnya koleksi perpustakaan teergantung pada jumlah anggota, bidang spesialisasi, serta dana yang tersedia, disamping itu besar kecil dan ragam koleksi juga tergantunng pada jenis perpustakaan.

(44)

umum terdiri dari bahan pustaka, audio visual dan terbitan berseri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat umum. Perpustakaan harus memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Jennis koleksi yang terdapat di perpustakaan umum harus sesuai dengan kebutuhan pengguna masyarakat. Karena koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan. Koleksi perpustakaan umum harus mencakup semua disiplin ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat, sehingga penekanannya terlatak pada variasi jenis koleksi.

Sedangkan menurut Sutarno (2006, 71) pengelompokkan bahan pustaka diperpustakaan terdiri atas :

1. Kelompok bahan pustaka umum.

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi).

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar). 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar.

5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual).

6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain.

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain.

8. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

(45)

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat dinyatakan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan adalah melalui koleksinya.

Menurut Ade Kohar (2003, 6), “Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemakai perpustakaan terhadap media rekam informasi”. Sedangkan Yusuf (2007, 9) mengemukakan bahwa koleksi perpustakaan “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar”.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka yang dikumpulkan, di olah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna sesuai dengan kebutuhan informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan.

2.1.4. Fungsi Perpustakaan Umum

(46)

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan Pemeliharaan koleksi

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lain-lain. 7. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan

8. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya.

9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana/prasarana.

10.Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Sedangkan menurut Yusuf (1996, 21), fungsi perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Fungsi Edukatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. Budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca. 2. Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainya, yaitu menyediakan buku-buku referensi. Bacaan ilmiah populer berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainya yang diperlukan pembaca.

3. Fungsi Kultural

(47)

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.

Sedangkan menurut Siregar dalam bukunya yang berjudul Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa (2004, 76) Bahwa fungsi perpustakaan umum adalah:

1. Membantu orang-orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak) menjadi melek informasi.

2. Memberi tahu mereka bagaimana informasi dan juga untuk mengembangkan kebiasaan membaca.

3. Membantu orang dewasa untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir.

4. Memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Berdasarkan defenisi di atas dapat dikatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai tempat untuk mengumpulkan, mengolah, melestarikan, menyebar luaskan informasi, mengembangkan kebiasaan membaca dan mempromosikan kebudayaan dan juga sebagai fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi kultural, fungsi rekreasi.

2.1.5. Peran Perpustakaan Umum

(48)

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestariian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi mengghubungkan anatra sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan pemakainya.

3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan kebiasaan membaca, kegemaran membaca, dan membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.

5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingi mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan. 7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nnonformal bagi

anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya.

10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai representatif.

(49)

Selain pendapat di atas. Menurut Siregar (2004, 75) menyatakan bahwa: Perpustakaan umum (public libraries) memainkan peranan yang unik di dalam masyarakat. Sebagai suatu lembaga netral, perpustakaan menyediakan informasi dan perbedaan pandangan sekaligus disuatu tempat dimana warga masyarakat dapat memberitahu diri mereka sendiri tanpa paksaan tentang isu-isu mutakhir yang peka.

Berdasarkan Perpustakaan Nasional RI (2014, 41), menjelaskan ada beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan diantaranya:

a. Tanggung jawab utama

1. Melakukan sosialisasi, penyuluhan, · dan promosi programprogram

gerakan nasional pembudayaan kegemaran membaca kepada

masyarakat

2. Merumuskan arahan teknis dan pedoman peningkatan kegemaran

membaca

3. Memberikan saran mengenai pembudayaan kegemaran membaca

4. Menyediakan dukungan teknis bagi sekolah dalam menyusun

danmelaksanakan program pembudayaan kegemaran membaca

mereka.

b. Tanggung jawab pendukung

1. Mengkoordinasikan program-program di tingkat nasional dan daerah

dan memberikan dukungan yang saling menguntungkan.

2. Melaksanakan koordinasi dan sinergitas program kerja yang berkaitan

dengan program pembudayaan kegemaran membaca.

(50)

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa peran perpustakaan umum dalam meningkatkan minat baca adalah perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan kebutuhan sumber bacaan.

2.2. Pengertian Membaca

Membaca secara umum dapat di artikan sebagai kegiatan yang mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat sederhana.Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca ( Depdiknas ; 2004, 15 ). Membaca adalah satu aktivitas yang memiliki banyak manfaat. Seperti, melatih kemampuan berfikir, meningkatkan pemahaman, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, menambah kemampuan menulis, mendukung kemampuan berbicara di depan umum, meningkatkan konsentrasi, sarana refleksi dan pengembangan diri.

Menurut Klein, dkk. (2005, 3) menyatakan bahwa definisi membaca mencangkup :

1. Membaca merupakan suatu proses

Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna.

(51)

Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.

3. Membaca merupakan interaktif

Orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.

Sedangkan Gie yang dikutip oleh Damaiwati (2007, 43) menyatakan bahwa“Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran seseorang yang dilakukan dengan penuh rasa perhatian untuk memahami suatu keterangan yang diihat oleh indra penglihatan berupa huruf maupun tanda lainnya”.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, 83) membaca adalah: Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca merupakan suatu peroses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dengan kata lain, membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung didalam bahan tulis.

Menurut Soedarso (2004, 4), “membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi: orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat’’.

(52)

2.2.1 Tujuan Membaca

Tujuan membaca adalah untuk memperoleh berbagai informasi dari bahan bacaan itu sendiri, dapat merangsang kreativitas seseorang serta membuat wawasan berpikir menjadi luas dan banyak memperoleh informasi baru. Menurut Rahim (2008, 11), adapun macam-macam tujuan membaca yaitu:

1. Kesenangan

2. Menyempurnakan membaca nyaring 3. Menggunakan strategi tertentu

4. Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topic

5. Mengaitkan informasi yang baru dengan informasi yang telah diketahuinya 6. Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis

7. Mengonfirmasikan atau menolak prediksi

8. Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam cara lain dan mempelajari tentang struktur teks.

Sedangkan Darmono (2007, 27) menyatakan bahwa ada beberapa tujuan membaca, antara lain:

1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.

2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.

3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.

4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

(53)

2. Membaca untuk meningkatkan pengetahuan seperti membaca buku-buku pelajaran. Tujuan membaca jenis ini sebagai Reading for intellectual profit. 3. Membaca untuk melakukan suatu pekerjaan. Misalnya, para mekanik,

membaca buku resep, dan lain-lain.

Dari uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa tujuan membaca tidak hanya berfokus pada satutujuan tetapi banyak sekali tujuannya, bisa untuk memperoleh kesenangan,menambah wawasan, mengetahui informasi-informasi yang sedang berkembangsaat ini atau hanya sekedar untuk melakukan suatu pekerjaaan. Seseorang yangsudah melakukan kegiatan membaca sudah pasti mempunyai tujuan masingmasing,karena di dalam membaca banyak manfaat yang bisa kita ambil, dan juga dapat meningkatkan pengetahuan.

2.2.2. Manfaat Membaca

Dalam memasuki era globalisasi saat ini, peran membaca sangat penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan membaca diperlukan untuk mencapai kemajuan dan kesuksesan di bidang politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Oleh karena itu, sejak dini masyarakat perlu dimotivasi agar senang dan biasa membaca.

(54)

1. Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.

2. Membaca dapat mengembangkan akal, mencerahkan pikiran dan membersihkan hati nurani.

3. Membaca dapat menjauhkan kemungkinan seseorang untuk berhubungan dengan seseorang yang menganggur dan tidak memiliki aktifitas

4. Membaca dapat menghindari seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal yang batil.

5. Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecamasan dan kesedihan. 6. Dengan membaca, kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang

lain, kebijaksanaan dan pemahaman dari para ulama atau ahli ilmu lainnya. 7. Mematangkan kemampuan seseorang untuk memcari dan memproses

pengetahuan, untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda penerapannya dalam kehidupan nyata.

8. Membaca dapat membantu pikiran agar lebih tenang, membuat hati agar lebih terarah dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.

9. Membaca dapat menambah keimanan khususnya ketika kita membaca, merenungi dan mengamalkan isi kandungan kitab suci Al-Qur’an danAl-Hadist, kerena keduanya memang pemberi nasehat yang agung bagi kita kaum muslim. Serta buku-buku karangan kaum muslim, sebab buku-buku tersebut juga merupakan pemberi nasehat yang baik.

Sedangkan menurut Darmono (2007, 27) ada beberapa tujuan membaca, antara lain:

1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.

2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.

3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya.

4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain.

5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.

(55)

1. Manfaat membaca bagi individu antara lain :

a. Dapat merupakan cara untuk mendalami suatu masalah denganmempelajari sesuatu persoalan hingga dapat menambah pengetahuan yangberhubungan dengan peningkatan kecakapan.

b. Dapat menambah pengetahuan umum tentang sesuatu persoalan.

c. Untuk mencari nilai-nilai hidup sebagai kepentingan pendidikan dirisendiri.

d. Untuk mengisi waktu luang dengan mengamati seni sastra ataupun ceritacerita fiksi yang bermutu.

2. Manfaat bagi perkembangan masyarakat antara lain : a. Meningkatkan pengetahuan umum masyarakat.

b. Meningkatkan kecerdasan masyarakat sehingga mempunyai kemampuanyang lebih besar untuk mengembangkan diri.

c. Dapat digunakan sebagai media penerangan serta pengarahan terhadapperkembangan masyarakat.

d. Menumbuhkan sikap kritis sehingga mampu mengadakan koreksimengenai adanya hal-hal yang merugikan masyarakat.

e. Sebagai media penyampaian gagasan-gagasan baru yang berguna untukmeningkatkan perkembangan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa banyak manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan membaca. Dengan kebiasaan itu seseorang dapat menimba berbagai pengalaman, moral, peradaban, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi sampai pada tingkat perkembangannya yang sekarang ini merupakan akibat langsung dari manfaat membaca.

2.2.3. Motivasi Membaca

Minat baca dapat menjadi daya pendorong atau motivasi oleh seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian minat baca berarti dorongan atau motivasi untuk membaca.

(56)

minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, termasuk anak-anak dalam usia sekolah”.

Sedangkan Mudjito (1994 , 86) hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi internal ini diantaranya yang penting adalah:

1. Adanya Kebutuhan

Karena adanya kebutuhan, maka seseorang didorong untuk membaca. 2. Adanya pengetahuan tentang kemajuannya sendiri

Apabila seseorang mengetahui hasil-hasi atau prestasinya sendiri dari membaca, maka ia akan terdorong untuk membaca lebih banyak lagi.

3. Adanya aspirasi atau cita-cita

Mungkin bagi seorang anak kecil dia belum punya cita-cita. Sebaliknya bagi anak yang telah remaja, cita-cita itu akan menjadi lebih jelas dan tegas. Cita-cita itu akan menjadi pendorong bagi seseorang untuk belajar, karena dengan belajar lebih banyak, ia akan dapat mencapai cita-citanya.

Pendapat lain dikemukakan oleh Makmun (2007, 37) yang mengemukakan bahwa“Adalah suatu kekuatan, tenaga, daya atau suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak. Motivasi timbul dan berkembang dari dalam diri individu sendiri dan dari lingkungan”.

(57)

2.3. Minat baca Masyarakat

Liliawati dikutip oleh Sandjaja (2005) mengartikan minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Minat membaca merupakan karakteristik tetap dari proses pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) yang berkontribusi pada perkembangan, seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain, menimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta penghargaan yang bertambah terhadap aktifitas keseharian. Dari berbagai defenisi minat membaca diatas dapat disimpulkan, bahwa minat membaca merupakan aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intlektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat.

2.3.1. Minat Baca

Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca.

(58)

Sedangkan menurut Hartanto dalam Wijayanti (2007: 6) “minat baca adalah perhatian dan kesadaran siswa-siswi membaca buku-buku pelajaran sebagai media belajar”. Siswa aktif menggunakan sarana perpustakaan sekolah dan meminjamkan buku-buku pelajaran untuk dibaca, karena mereka ingin membuktikan informasi dan pengetahuan yang telah dipelajarinya”.

Menurut NS Sutarno (2006, 27), “menyatakan bahwa minat baca seseorang dapat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu sumber bacaan tertentu”. .

Menurut Singert dalam Damaiwati (2007, 42), “Menyatakan bahwa minat bukanlah sesuatu yang dimiliki seseorang begitu saja, bukan pula dibawa sejak lahir, melainkan sesuatu yang dapat dikembangkan”.

Menurut Mapiarre dalam Ginting (2005, 19), “minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan kecenderungan lain yang mengarahkan seeorang kepada suatu pilihan tertentu”.

Menurut Mudjito (2005, 4) dalam diktatnya pengembangan minat baca mengambil defenisi minat yaitu: “perhatian, kesukaan, (kecendrungan hati) pada sesuatu”. Dengan demikian minat/kebiasaan membaca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecedrungan hati) kepada sesuatu. Membaca sebagai suatu aktifitas juga membutuhkan minat.

Minat baca merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan budaya baca masyarakat akan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendapat lain dikemukakan oleh Darmono (2001: 182)

(59)

demikian senantiasa haus terhadap bahan bacaan. Minat membaca sangat berpengaruh terhadap keterampilan membaca.

Tumbuhnya minat baca merupakan wujud dari masyarakat yang gemar membaca (reading society) yang merupakan prasyarat menuju masyarakat belajar. Pembinaan minat baca seharusnya menjadi agenda utama untuk memcerdaskan kehidupan bangsa.

Dari beberapa pengertian minat baca yang dikemukaan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat baca dapat terjadi jika seseorang memiliki keinginan yang kuat dan mendalam, keinginan yang kemudian mendorong kita untuk melakukan tanpa keterpaksaan disertai dengan perasaan senang terhadap bahan bacaan tertentu rasa suka terhadap bacaan akan menjadi faktor meningkatkan minat baca. Rasa suka dapat diartikan menjadi tidak bosan dengan kegiatan yang tengah dilakukan. Minat baca merupakan ketertarikan seseorang akan suatu bahan bacaan tanpa adanya paksaan dari orang lain, atas kemauan dirinya sendiri dan dapat dikembangkan sejak dini sehingga akan tumbuh menjadi suatu kebiasaan dan masyarakat belajarpun dapat terwujud.

2.3.2. Tujuan Minat Baca

(60)

membaca untuk membantu masyarakat dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat.

Menurut Siregar (2008, 139) secara umum pembinaan minat baca mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga.

2. Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembagan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna .

Sedangkan Kamah, dkk (2002, 7) mengemukakan bahwa tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum minat baca adalah memgembangkan masyarakat membaca lewat layanan perpustakaan dengan menekankan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan pada semua lapisan masyarakat.

2. Tujuan Khusus

a. Mewujudkan suatu sistem penumbuhkembangan minat baca yang sesuai kebutuhan masyarakat pengguna perpustakaan.

b. Menyelenggarakan program penumbuhkembangan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

c. Menumbuhkembangkan minat baca semua lapisan masyarakat untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Menyediakan berbagai jenis koleksi perpustakaan sebagai bahan bacaan sesuai kebutuhan pengguna jasa perpustakaan.

Dalam buku Pedoman Pembinaan Minat Baca (2002, 7) dinyatakan bahwa tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Tujuan Umum

(61)

Daya Manusia (SDM ) yang berkualitas sebagai subyek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.

2. Tujuan Khusus

1. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Menyelenggarakan program untuk menumbuhkembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. 3. Menggerakkan dan menumbuhkembangkan minat baca semua

lapisan masyarakat.

4. Mengusahakan penyediaan berbagai jenis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan.

2.3.3. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca

Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca.

Manusia yang memiliki minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.

(62)

1. Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.

2. Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.

3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual.

5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi. Sedangkan Suwarno ( 2001, 24) menyatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:

1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.

Menurut Almasyari dan Djaja (2007 , 10-11) Rendahnya minat baca disebabkan oleh banyak faktor diantaranya yaitu :

1. Kemiskinan Sebagian besar masyarakat kita masih hidup dibawah garis kemiskinan, indikatornya adalah pendapatan perkapita penduduk yang masih rendah. Dengan pendapatan yang rendah, sulit untuk memenuhi beragam kebutuhan pokok. Oleh karena itu, wajar apabila rakyat tidak memprioritaskan pembelian buku. Daripada untuk membeli buku, uang yang mereka miliki lebih baik dibelanjakan untuk kebutuhan hidup yang lain. 2. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang arti penting perpustakaan

Masyarakat kita masih memprioritaskan bagaimana mengatasi kemiskinan dan kesulitan hidup. Masih terlalu sedikit masyarakat yang memiliki kesadaran untuk membentuk perpustakaan dilingkungan keluarga masingmasing. Hal ini tidak mengherankan karena budaya membaca telah terdesak oleh budaya televisi. Anak-anak lebih betah tinggal di depan layar televisi daripada harus membaca beberapa lembar buku, surat kabar, atau buku cerita yang mereka miliki.

(63)

dijadikan perpustakaan sajamemerlukan biaya yang tidak kecil apalagi harus membeli beragam jenis bahan pustaka.

Belum lagi untuk menggaji karyawan yang diberi tugas menjaga dan mengelola perpustakaan. Oleh karena itu, peran serta swasta perlu untuk dibangkitkan agar mau menjalin kerja sama dengan institusi atau pengelola perpustakaan. Swasta yang dimaksud bisa berasal dari perusahaan terdekat, LSM, atau jaringan masyarakat kota yang telah sukses.

Sedangkan menurut Damaiwati (2007, 29) menyatakan bahwa yang menjadi factor penyebab rendahnya minat baca adalah :

1. Televisi Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan televisi. Bahasa televisi yang singkat, simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca adalah kunci untuk mendapat ilmu. Kunci untuk membangun sebuah peradaban.

2. Kultur Keluarga Masyarakat kita lebih suka ‘ngobrol’ daripada memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca, Bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih bersifat gemeinnschaft yaitu suatu masyarakat yang ‘kontak-kontak pribadinya masih memegang peranan penting daripada kontak-kontak yang menggunakan simbol. Bahasa tulis merupakan salah satu bentuk kontak yang menggunakan simbol.

(64)

2.3.4. Faktor Pendorong Minat Baca

Menurut Sutarno NS dalam buku perpustakaan dan masyarakat (2006, 29) menjabarkan faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat sebagai berikut :

1. Rasa ingin tau yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan, dan informasi.

2. Keadaaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas, dan beragam.

3. Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.

4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama yang aktual 5. Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani

Menurut Fuad Hasan dalam Sutarno (2006, 27), faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca ialah

1. Ketertarikan 2. Kegemaran

3. Hobi membaca, dan

4. Pendorong tumbuhnya kebiasaan membaca adalah kemauan dan kemampuan membaca sedangkan kebiasaan membaca terpelihara dengan tersedianya bahan bacaan yang baik, menarik, memadai, baik jenis, jumlah, maupun mutunya. Inilah sebuah formula yang secara ringkas untuk mengembangkan minat dan budaya baca.

Dari rumusan konsepsi tersebut tersirat tentang perlunya minat baca dibangkitkan sejak usia dini (kanak-kanak). Sedangkan Menurut Dawson dan Bamman (1960, 133-147) mengemukakan prinsip-prinsip yang dapat menjadi factor pendorong minat baca antara lain :

(65)

2. Setiap murid ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yaitu rasa aman, status dan kedudukan tertentu, kepuasan afektif, dan kebebasan yang sesuai dengan kenyataan serta tingkat perkembangannya. Kebutuhan itu berpengaruh terhadap pilihan dan minat baca masing-masing individu. Hal itu berarti bahwa ada pengaruh faktor psikologis terhadap minat baca.

3. Tersedianya sarana buku bacaan kehidupan keluarga atau rumah tangga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca setiap individu murid. Atas dasar prinsip itu, dapat ditegaskan bahwa pilihan dan minat baca setiap individu murid ada kemungkinan didorong oleh kondisi atau status social-ekonomis kehidupan keluarga atau rumah tangganya masing-masing. Dengan kata lain perwujudan minat baca murid didorong pula oleh faktor-faktor sosiologis

4. Jumlah dan ragam bacaan yang disenangi oleh anggota-anggota keluargaa juga berfungsi sebagai salah satu pendorong terhadap minat baca setiap individu murid

5. Tersedianya sarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan sempurna serta kemudahan proses peminjaman nya merupakan faktor besar yang mendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca murid.

6. Adanya program khusus kurikuler yang memberikan kesempatan murid membaca secara periodik di perpustakaan sekolah sangat mendorong perkembangan dan peningkatan minat baca murid.

7. Saran-saran teman sekelas sebagai faktor eksternal dapat mendorong timbulnya minat baca murid

8. Kegiatan kurikuler merupakan faktor pendorong dalam pembinaan, pengembangan, dan peningkatan minat baca murid

9. Faktor jenis kelamin juga berfungsi sebagai pendorong perwujudan pemilihan buku bacaan dan minat baca murid.

2.3.5. Faktor Penghambat Minat Baca

(66)

2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya.

3. Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan masyarakat.

4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan pelayanan yang belum begitu baik.

5. Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games danlain-lain, sehingga mengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya.

6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.

7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.

Sedangkan menurut Damaiwati (2007, 29) yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain:

1. Televisi

Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televisi yang singkat, simpel dan memikat, membuat seseorang sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif.

2. Kultur Keluarga

Masyarakat kita lebih suka bercerita dari pada memanfaatkan waktu luangnya untuk, bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih bersifat gemeinnschaft yaitu suatu masyarakat yang kontak-kontak pribadinya masih memegang peranan penting dari pada kontak-kontak yang menggunakan symbol.

Pendapat lain dikemukakan oleh Mudjito (1994, 104) menyatakan bahwa faktor-faktor yang menghambat pembinaan minat baca antara lain sebagai berikut:

1. Derasnya arus hiburan melalui peralatan pandang dengar, misalnya televisi dan film dalam taraf tertentu merupakan “persaingan keras” terhadap minat baca masyarakat. Karena masyarakat lebih senang mendengar dan melihat daripada membaca.

Gambar

Gambar 1 :
Gambar IV
Tabel 3.2. Kisi-kisi variabel peran perpustakaan dalam meningkaatkan
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

BAB III PROGRAM PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT PADA KANTOR PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI ACEH

BAB IV PERAN METODE DEAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA PENGUNJUNG (SUATU PENDEKATAN PERENCANAAN) DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (ARPUSDA) KABUPATEN WONOGIRI 4.1

Untuk itulah tulisan ini akan mencoba menguak betapa peran penting perpustakaan dalam meningkatkan minat baca dan apa yang mestinya dilakukan oleh lembaga-lembaga

BAB III PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PERPUSTAKAAN KELILING PADA PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL 3.1

Meningkatkan Minat Baca Masyarakat: Survei pada Perpustakaan Umum Kotamadya Jakarta Selatan.. Berkala Ilmu

Selain itu juga peran perpustakaan komunitas dalam meningkatkan minat baca masyarakat cukup baik dengan koleksi yang dimiliki oleh mereka mencapai persentase 21%, untuk promosi

Berdasarkan pembahasan tentang peran Perpustakaan Umum Soeman HS dalam meningkatkan minat baca masyarakat, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya menjadikan

Kendala yang dihadapi perpustakaan keliling Kantor Perpustakaan Arsip Dokumentasi Kabupaten Pesisir Selatan pada pelaksanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan minat baca di Tarusan