• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Rumah Sakit Pada Rs.Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Rumah Sakit Pada Rs.Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah memiliki otonomi dan bersifat swadana, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan seefektif mungkin. Dengan adanya tuntutan swadana maka rumah sakit harus bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional rumah sakit. Hal ini disebabkan oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit.

Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan sistem yang terintegrasi, terstruktur, handal serta mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi.

Kenyataan yang dihadapi di lapangan menunjukkan lemahnya sistem informasi yang dimiliki oleh pihak rumah sakit yang berakibat pada terjadinya inefisiensi pengelolaan rumah sakit. Tidak maksimalnya pelayanan yang diberikan kepada pasien membawa pengaruh secara langsung pada kinerja sistem pelayanan pasien rumah sakit yang ada, yang akan berakibat pada melemahnya perencanaan dan sekaligus berkurangnya kontrol atas pelaksanaan operasional rumah sakit.

(2)

maka dapat dipastikan inefisiensi dan penurunan kinerja rumah sakit akan terjadi, dan ini akan dibuktikan dengan terjadinya kerugian pada pihak rumah sakit sebagai akibat lemahnya sistem pelayanan rumah sakit.

RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah merupakan salah satu rumah sakit yang masih lemah dalam hal pelayanan pasien. Seluruh pengolahan data seperti registrasi pasien, obat, rawat jalan, rawat inap, pemakaian alat-alat medis serta pemakaian fasilitas penunjang kegiatan operasional lainnya masih dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang cukup lama, padahal rumah sakit tersebut menjadi salah satu andalan bagi masyarakat Lampung Tengah khususnya dan seluruh masyarakat pada umumnya yang dituntut untuk cepat dan tepat dalam melayani pasien. Apabila pelayanan Rumah Sakit YMC tersebut tidak maksimal tentu akan menurunkan nilai jual rumah sakit tersebut dan juga akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat sekitar.

(3)

kemungkinan pelaku kegiatan operasioal Rumah Sakit YMC melakukan kesalahan dalam menyelesaikan pekerjaannya apalagi pekerjaan tersebut harus diselesaikan dengan cepat. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang dapat membantu pelaku kegiatan operasional rumah sakit tersebut dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan aplikasi ini kesalahan-kesalahan dalam pengolahan data dan informasi yang biasa terjadi dapat di minimalisir sedini mungkin sehingga pihak Rumah Sakit YMC Lampung Tengah dapat meningkatkan kinerja operasionalnya dan juga dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal untuk para pasiennya.

(4)

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam identifikasi masalah ini, penulis telah mengidentifikasi masalah yang ada pada RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah, dan kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Proses pengolahan data pelayanan medis pada RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah masih dilakukan secara manual, belum ada sistem informasi terintegrasi yang dapat menunjang kegiatan operasional pelayanan pasien rumah sakit.

2. Pelayanan terhadap pasien yang cukup lambat karena masih menggunakan buku induk sebagai media pencatatan data-datanya.

3. Sering terjadi pencatatan ulang data pasien yang sama ketika pasien tersebut berobat tidak membawa kartu dan akan membuat ulang kartunya.

4. Proses perhitungan total biaya rawat inap yang masih dilakukan secara manual sehingga memperlambat proses pembayarannya.

5. Pembuatan dokumen dan laporan-laporan yang berhubungan dengan operasional pelayanan medis pasien rumah sakit masih dilakukan dengan cara merekap dari buku-buku induk yang ada sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengerjakannya.

1.2.2 Rumusan Masalah

(5)

Medical Centre (YMC) Lampung Tengah saat ini.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi rumah sakit di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi rumah sakit di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dilaksanakannya penelitian di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah ini adalah untuk merancang suatu sistem informasi rumah sakit terintegrasi yang dapat membantu jalannya operasional pelayanan medis rumah sakit. Dengan dirancangnya sistem informasi ini diharapkan pihak rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan terhadap pasien tentunya dengan cepat dan tepat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem rumah sakit yang sedang berjalan di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah saat ini.

2. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi rumah sakit di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.

(6)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah:

1. Untuk membantu pihak rumah sakit dalam pengolahan data pelayanan medis rumah sakit di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah.

2. Dengan adanya sistem informasi rumah sakit terintegrasi ini maka dapat mempermudah pekerjaan di setiap bagian di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah yang sudah dibuatkan sistem informasinya.

3. Dapat membantu dalam pengambilan keputusan karena dengan adanya sistem informasi terintegrasi ini maka suatu informasi dapat diperoleh dengan lebih cepat dan tepat.

1.4.2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu

Pemanfaatan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat, sebagai implementasi dari ilmu pemograman komputer.

2. Bagi Penulis

(7)

Sebagai bahan masukan untuk studi kepustakaan bagi yang akan melakukan penelitian yang sama dengan bidang yang dibahas dalam penelitian ini.

1.5Batasan Masalah

Karena begitu luasnya objek penelitian yang dihadapi penulis dan untuk memperjelas arah permasalahan yang akan dibahas maka penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang dibangun meliputi proses pendaftaran pasien baru, registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap, rekam medis poliklinik, apotek, kasir dan modul rawat inap yang meliputi data dasar askep, catatan medis pasien, pemberian tindakan dan pelayanan medis, pemakaian alat dan perlengkapan medis serta pemberian obat-obatan.

2. Seluruh pasien yang melakukan berobat adalah pasien umum karena RS. YMC Lampung Tengah belum melayani kepemilikan AJK (Askes, Jaminan Kesehatan, Kader).

3. Pasien rawat inap yang melakukan registrasi adalah pasien yang berasal dari poliklinik dan bukan yang berasal dari IGD.

4. Apotek hanya melayani penebusan obat dari pasien rawat jalan (poliklinik). 5. Pembayaran rawat jalan maupun rawat inap tidak ada potongan biaya apapun

(8)

maupun pengadaan peralatan dan perlengkapan medis.

7. Kasir hanya melakukan pengolahan data pembayaran dari rawat jalan maupun rawat inap dan pembuatan laporan pendapatan baik rawat jalan maupun rawat inap.

8. Aplikasi yang dibangun tidak membahas tentang penunjang medis.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah yang berlokasi di Jln. Negara No. 99 Km.67 Yukum Jaya Kabupaten Lampung Tengah Telp. (0725) 25333 Fax. (0725) 25989.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Waktu

(9)

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung atau pengamatan langsung di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah yaitu dengan cara melihat dan mengamati proses pelayanan medis pasien yang terjadi.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petugas rumah sakit maupun bagian sekretariat mengenai permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah terkait masalah pelayanan terhadap pasien.

2. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini peneliti menganalisa hasil pengumpulan data untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak.

3. Perancangan Sistem

(10)

Tahap melakukan penulisan program terhadap desain yang sudah dirancang dan menentukan bahasa pemograman yang digunakan. Peneliti memilih Visual Basic 6.0 dalam penulisan program dan SQL Server 2000 sebagai database.

5. Pengujian Perangkat Lunak

(11)

11 2.1 Definisi Sistem

Suatu sistem merupakan sekumpulan komponen - komponen yang saling terkait dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Berikut pendapat beberapa ahli mengenai pengertian sistem:

Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Al - Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) menjelaskan terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

(12)

2.1.1 Karakteristik sistem

Karakteristik sistem menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) menjelaskan bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-kompenen, batasan sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, pengolahan dan sasaran atau tujuan sebagai berikut:

a. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan sistem

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem

(13)

ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.

f. Keluaran sistem

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolahan sistem

(14)

h. Sasaran sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:6) menjelaskan bahwa sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang sebagai berikut:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

1. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan (Habblumminallah).

2. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem operasi, sistem penjualan, dan lain sebagainya.

a. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

(15)

2. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan

human-machine sistem satu ada yang menyebut dengan man-chine system. Sistem informasi merupakan contoh man-chin system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. b. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

1. Deterministic system beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sehingga keluaran dari sistem tersebut dapat diramalkan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: Sistem komputer. 2. Probabilistic system adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabailitas. Contoh : Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi.

c. Sistem tertutup (close system) dan sistem terbuka (open system)

1. Close system merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya walaupun sebenarnya bersifat relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).

(16)

2.2 Definisi Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut: Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003:2), informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.

Menurut Edhy Sutanta (2004:4), informasi merupakan pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau tidak langsung pada saat yang akan datang.

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8) menjelaskan bahwa: informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang.

Menurut Adi Nugroho, ST., MMSI (2004:5,6), informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna.

Dari beberapa definisi sistem yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data sehingga dapat lebih berarti dan berguna bagi penerimanya.

2.2.1 Siklus Informasi

(17)

simbol-simbol khusus atau gabungan darinya. Sedangkan informasi (information) hasil dari kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih berarti dari suatu kejadian.

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasar, yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing, dan output.

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

[Sumber Al-Bahra bin ladjamudin: Analisis Dan Desain Sistem Informasi - Edisi pertama –Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:11]

Input. Tahap ini merupakan proses memasukan data ke dalam proses komputer lewat alat input (input device).

Processing. Tahap ini merupakan proses pengolahan dari data yang sudah dimasukan yang dilakukan oleh alat pemroses (processing device), yang dapat berupa proses menghitung, membandingkan, mengklasifikasikan, mengurutkan, mngendalikan, atau mencari di storage.

Output. Tahap ini merupakan proses menghasilkan output dari hasil pengolahan data ke alat output (output device), yaitu berupa informasi.

Input

(Data)

Proses

(Pengolahan Data)

Output

(18)

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan salah satu yang benar-benar diperhatikan karena tingkat nilai suatu informasi ditentukan oleh kualitas informasi itu sendiri, kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu:

1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang terjadi dan tidak menyesatkan. Akurat juga memiliki arti bahwa informasi harus jelas maksudnya.

2. Tepat Waktu.

Berarti informasi yang datang ke penerima harus tepat waktu, tidak boleh ada keterlambatan karena jika informasi yang datang tidak tepat waktu maka akan menghambat dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkan dan informasi untuk tiap-tiap orang antara satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Definisi Sistem Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi adalah sebuah sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengendalikan organisasi.

(19)

mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.

Menurut Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Dari pengertian – pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalahsekumpulan komponen pembentuk sistem yang saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu yaitu mendapatkan informasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan. Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen / blok tersebut yaitu:

1. Komponen masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. 2. Komponen Model

(20)

3. Komponen Output ( Komponen keluaran)

Produk atau hasil akhir dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem.

5. Komponen Basis Bata

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Komponen Kontrol

Komponen kontrol merupakan pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.4 Perancangan Basis Data

(21)

2.5 Pengertian Jaringan Komputer

Definisi jaringan komputer menurut Budhi Irawan (2005:5) dalam bukunya yang berjudul jaringan komputer, menjelaskan bahwa jaringan komputer adalah interkoneksi antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem.

2.5.1 Tipe Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) menjelaskan bahwa jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Adapun tiga kategori utama jaringan komputer yaitu:

a. Local Area Network (LAN) / Jaringan Area Lokal

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.

(22)

Pada model peer to peer, tidak ada komputer yang bertindak sebagai

server atau pengatur jaringan. Sedangkan pada model client server, terdapat satu atau lebih komputer yang di jadikan sebagai sebuah file server. Komputer yang bertindak sebagai file server ini digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) yang mengatur aktifitas jaringan, ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu biasanya disebut dengan workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya.

b. Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan Area Metropolitan

Sebuah Metropolitan Area Network (MAN), biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan lokal ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa kantor cabang sebuah Bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya.

c. Wide Area Network (WAN) / Jaringan Area Skala Besar

(23)

keseluruhan jaringan BANK BNI yang ada di Indonesia ataupun yang ada di negara-negara lain.

Menggunakan sarana WAN, Sebuah Bank yang ada di Bandung bisa menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi global seperti Internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.

2.5.2 Topologi Jaringan

Menurut Budhi irawan (2005:25) menjelaskan topologi jaringan adalah denah bagaimana cara menghubungkan komputer satu dengan lain.berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi jaringan yang biasa digunakan yaitu:

a. Linier Bus (Garis Lurus)

(24)

Gambar 2.2 Topologi Linier Bus (Garis Lurus)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama –Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:26]

Kelebihan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain ke dalam sebuah kabel utama.

2. tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star / bintang.

Kekurangan dari topologi linier bus (garis lurus) adalah :

1. seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama (backbone).

2. membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya 3. sangat sulit mengidentifikasi permasalahan jika jaringan sedang

jatuh atau rusak.

(25)

b. Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang yang mana setiap nodes (file server workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan lokal akan melewati concentrator sebelum melanjut ke tahap tujuannya, concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruhan fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penganut aliran data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fiber optic.

Gambar 2.3 Topologi Star (Bintang)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama –Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:27]

Kelebihan dari topologi Star (Bintang) adalah:

1. mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan.

(26)

3. mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (Bintang) adalah :

1. membutuhkan lebih banyak kabel dari pada topologi linear bus 2. membutuhkan concentrator dan bilamana concentrator tersebut

rusak maka semua nod yang terkoneksi tidak dapat terdeteksi. 3. lebih mahal dari pada topologi liniear bus, karena biaya untuk

penggadaan concentrator. c. Ring (Cincin)

Topologi ring atau cincin menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada teknologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.4 Topologi Ring (Cincin)

(27)

d. Tree (Pohon)

Topologi model ini ,merupakan perpaduan antara topologi liniear bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi liniear bus. Topologi ini memungkinkan untuk mengembangkan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan untuk mengkonfigurasikan jaringan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.5 Topologi Tree (Pohon)

[Sumber Budhi Irawan: Jaringan Komputer - Edisi pertama –Yogyakarta; Penerbit Graha Ilmu,2005:28]

Kelebihan dari topologi tree (pohon) adalah:

1. proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titik ke titik pada masing-masing segmen.

2. didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak. Kekurangan dari topologi tree (pohon) adalah:

(28)

2. jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen akan ikut rusak.

3. sangat relative sulit untuk dikonfigurasi dari proses kabelnya dibandingkan topologi jaringan yang lain.

2.6 Client Server

Definisi client server menurut Budhi irawan (2005:30) Server adalah komputer database yang berada di pusat, dimana informasinya dapat digunakan bersama-sama oleh beberapa user yang menjalankan aplikasi di dalam komputer lokalnya yang disebut dengan Client.

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, memungkinkan unutk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan. Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber sumber daya yang ada pada file server. model hubungan komponen yang ada dijaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersama-sama memakai sumber daya pada file server.

Gambar 2.6 Hubungan client server

(29)

Kelebihan model hubungan client server adalah:

1. terpusat (sumber daya dan keamanan data dikontrol melalui server) 2. skalabilitas

3. fleksibel

4. teknologi baru dengan mudah terintegrasi kedalam sistem

5. keseluruhan komponen (client / network/ server) dapat bekerja bersama. Kekurangan model hubungan client server adalah:

1. mahal

2. membutuhkan investasi untuk dedicated file server

3. perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien)

4. berketergantungan

5. ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.7 Visual Basic 6.0

(30)

2.8 Crystal Report

Pengertian Crystal Report menurut Madcoms (2005:23), Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program visual basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage).

2.9 Microsoft SQL Server 2000

SQL Server menurut Ketut Darmayuda (2007:19) Microsoft SQL Server merupakan salah satu database relational yang banyak digunakan oleh dunia usaha, sedangkan definisi SQL Server menurut Feri Djuandi (2002:5) SQL Server adalah sebuah sistem berarsitektur terbuka yang memungkinkan para pengembang program memperluas dan menambahkan fungsi-fungsi ke dalam database tersebut.

2.10 Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

(31)

institusi kesehatan lain dari kemampuannya memberikan diagnosa dan perawatan medis secara menyeluruh kepada pasien.

2.10.1Fungsi Rumah Sakit

a. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis

b. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan

c. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman d. Melaksanakan pelayanan medis khusus

e. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan f. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi g. Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial h. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

i. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi)

j. Melaksanakan pelayanan rawat inap k. Melaksanakan pelayanan administratif l. Melaksanakan pendidikan para medis m. Membantu pendidikan tenaga medis umum n. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis o. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan p. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi

(32)

2.10.2 Jenis-jenis Rumah Sakit

a. Rumah Sakit Umum

Melayani hampir seluruh penyakit umum, dan biasanya memiliki institusi perawatan darurat yang siaga 24 jam (ruang gawat darurat) untuk mengatasi bahaya dalam waktu secepatnya dan memberikan pertolongan pertama. Rumah sakit umum biasanya merupakan fasilitas yang mudah ditemui di suatu negara, dengan kapasitas rawat inap sangat besar untuk perawatan intensif ataupun jangka panjang. Rumah sakit jenis ini juga dilengkapi dengan fasilitas bedah, bedah plastik, ruang bersalin, laboratorium, dan sebagainya. Tetapi kelengkapan fasilitas ini bisa saja bervariasi sesuai kemampuan penyelenggaranya. Rumah sakit yang sangat besar sering disebut Medical Centre (pusat kesehatan), biasanya melayani seluruh pengobatan modern. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan tanpa menginap (rawat jalan) bagi masyarakat umum (klinik). Biasanya terdapat beberapa klinik/poliklinik di dalam suatu rumah sakit.

b. Rumah Sakit Terspesialisasi

(33)

Kebanyakan mempunyai afiliasi dengan universitas atau pusat riset medis tertentu. Kebanyakan rumah sakit di dunia didirikan dengan tujuan nirlaba.

c. Rumah Sakit Penelitian/Pendidikan

Rumah sakit penelitian/pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran pada suatu universitas/lembaga pendidikan tinggi. Biasanya rumah sakit ini dipakai untuk pelatihan dokter-dokter muda, uji coba berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Rumah sakit ini diselenggarakan oleh pihak universitas/perguruan tinggi sebagai salah satu wujud pengabdian masyararakat / tri dharma perguruan tinggi.

d. Rumah Sakit Lembaga/Perusahaan

(34)

e. Klinik

Fasilitas medis yang lebih kecil yang hanya melayani keluhan tertentu. Biasanya dijalankan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat atau dokter-dokter yang ingin menjalankan praktek pribadi. Klinik biasanya hanya menerima rawat jalan. Bentuknya bisa pula berupa kumpulan klinik yang disebut poliklinik.

(35)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Lokasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu di RS. Yukum Medical Centre (YMC) yang berlokasi di Jalan Negara Nomor 99 Km 67 Yukum Jaya Terbanggi Besar Lampung Tengah.

3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Yukum Medical Centre (YMC)

Berawal dari kesulitan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau dalam jarak tempuh yang tidak terlalu jauh, beberapa penggagas yang sebagian besar dari karyawan perusahaan pertanian di Lampug Tengah mempunyai keinginan untuk mendirikan sebuah fasilitas pelayanan kesehatan. Ternyata salah satu penggagas mempunyai lahan yang cukup luas untuk dijadikan sebuah rumah sakit dan mulai terwujudlah keinginan tersebut. Untuk pengelolaan rumah sakit dicoba untuk mengkolaborasikan antara manajemen rumah sakit dan manajemen perusahaan.

Rumah Sakit Yukum Medical Centre akhirnya diresmikan oleh Bpk. Hi Mudyanto Thoyib (Wakil Bupati Lampung Tengah) pada Tanggal 3 Juni 2007 dan mulai beroperasi pada Tanggal 4 Juni 2007.

Rumah Sakit Yukum Medical Centre merupakan rumah sakit swasta dibawah pengelolaan manajemen PT. Mitra Medical Centre, yang didirikan berdasarkan AKTA NOTARIS, SRY MULYONO HERLAMBANG, SH. No.1

(36)

Tanggal 6 Desember 2004 dan telah mendapat izin dari Dinas Kesehatan Propinsi Lampung No. 445/2527/III.0.2/VIII/2007 tentang pemberian ijin kepada PT. Mitra Medical Centre untuk menyelenggarakan operasional.

3.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Yukum Medical Centre (YMC)

1. Visi

“Menjadi Rumah Sakit terbaik yang dapat dijadikan pusat rujukan dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pada tahun 2015”

2. Misi

a. Sebagai Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan spesialistik

b. Memberikan kepuasan pada pelanggan dan sumber daya manusia yang profesional dan budaya kerja prima

c. Meningkatkan pendapatan yang dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan dan penanaman modal

d. Menerapkan manajemen rumah sakit berbasis Patient Safety.

3.1.3 Struktur Organisasi

(37)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Yukum Medical Centre

3.1.4 Deskripsi Kerja

Adapun bagian yang terlibat dalam prosedur pelaksana informasi pelayanan masyarakat di Rumah Sakit Yukum Medical Centre diantaranya adalah: KOMISARIS PT. MMC, Direktur RS. YMC, Wadir RS. YMC, Sekretariat, Pelayanan Medis, Penunjang Medis, Bagian Umum dan HRD, Akuntansi dan Keuangan yang tugasnya sebagai berikut:

1. Komisaris PT. MMC

a. Mengawasi kebijakan direksi dalam pelaksanaan operasional perseroan b. Mengawasi kebijakan direksi dalam pelaksanaan laporan audit, dan tindak

lanjut temuan audit

(38)

2. Direktur PT. MMC

a. Mengkoordinir penyusunan perencanaan tingkat Rumah Sakit berdasarkan data program Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku

b. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang Rumah Sakit berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku

c. Memberikan tugas kepada para bawahan dan unit – unit serta Rumah Sakit d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada komisaris PT.MMC.

3. Direktur RS. YMC

a. Memimpin Urusan Tata Usaha, Unit-unit Pelayanan, Rumah Sakit Pembantu / bidan dan para bawahan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan

b. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan

c. Menilai prestasi kerja para bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam peningkatan karir

(39)

e. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Direktur PT. MMC

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur PT. MMC.

4. Wadir RS. YMC

a. Membantu memimpin urusan Tata Usaha, Unit-unit Pelayanan, Rumah Sakit Pembantu / bidan dan para bawahan dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan

b. Membantu memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang diharapkan c. Membantu menilai prestasi kerja para bawahan sebagai bahan pertimbangan

dalam peningkatan karir

d. Membantu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Rumah Sakit berdasarkan realisasi program kerja dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya

e. Membantu membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Direktur PT. MMC

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur RS. YMC.

5. Sekretaris

(40)

c. Mengadministrasikan dokumen-dokumen perusahaan d. Memantau daftar pemegang saham

e. Menjadi media antara perusahaan dengan otoritas pasar modal

f. Menjalin hubungan yang baik dengan pemegang saham, media massa, analis pasar modal dan pihak-pihak eksternal lainnya

g. Menjamin pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik

h. Mencari alternatif pendanaan dan pasar modal untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.

6. Pelayanan dan Penunjang Medis

a. Mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis, kegiatan pendidikan dan pelatihan

b. Melakukan pemantauan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis

c. Pengawasan dan pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien.

7. Bagian Umum dan HRD

(41)

b. Mengatur dan penatalaksanaan urusan internal RS meliputi keprotokoleran, pengadaan, percetakan, kebersihan, ketertiban, pemeliharaan dan perbaikan gedung-gedung dan peralatan IRS, keamanan, pengelolaan gedung mayat dan administrasi perjalanan dinas rumah sakit

c. Pengaturan jaga dan jam kerja petugas satpam / pamong praja dan pembesuk rumah sakit

d. Menyusun kelengkapan administrasi kebutuhan / keperluan rumah sakit meliputi, berita acara dan SPJ yang diperlukan, surat perjanjian, kontrak dan lain-lain

e. Menghimpun bahan laporan dan menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan tata usaha / kesekretariatan rumah sakit

f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin.

8. Akuntansi dan Keuangan

a. Merencanakan sumber daya tenaga kesehatan dan tenaga administrasi sesuai kebutuhan

b. Mengkoordinasikan tentang penggajian pegawai pada unit keuangan

c. Melakukan audit dan ketatausahaan meliputi pembukuan keuangan, menilai pendapatan dan belanja Rumah Sakit

(42)

9. Customer Services

a. Melakukan pencatatan terhadap pasien baru yang akan berobat dan kemudian membuatkan kartu berobatnya

b. Melakukan pencatatan data pasien yang akan melakukan rawat jalan maupun rawat inap

c. Membuat laporan transaksi pasien yang rawat jalan maupun pasien yang rawat inap.

10.Staff Dokter/Perawat

a. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien

b. Dokter menyimpulkan penyakit yang diderita pasien lalu membuatkan resepnya

c. Perawat memberikan perawatan kepada pasien dengan maksimal d. Perawat membantu dokter dalam menangani pasien.

11.Apotek

a. Menyediakan obat-obatan

b. Memberikan obat kepada pasien sesuai resep yang ada c. Membuat laporan obat-obatan yang keluar.

12.Kasir

a. Mengolah data pembayaran rawat jalan maupun rawat inap

(43)

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif deskriptif, dimana suatu metode yang memaparkan seluruh bentuk masalah dengan teknik pemecahan masalah.

Sifat-sifat yang terdapat dalam metode pendekatan kualitatif deskriptif yaitu:

1. Memusatkan pada pemecahan seluruh masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah yang bersifat aktual

2. Data yang sudah dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan lalu kemudian dicari teknik penyelesaiannya.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Teknik pengumpulan data primer yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara

(44)

b. Observasi

Penulis melakukan pengamatan atau observasi langsung di RS. Yukum Medical Centre (YMC) Lampung Tengah dan mengamati secara langsung tentang proses pelayanan medis yang terjadi. Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Penulis memperoleh data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen misalnya data profil perusahaan, data pasien dan data-data medis lainnya yang dapat digunakan sebagai bahan untuk memahami persoalan yang muncul dalam manajemen pelayanan medis rumah sakit yang kemudian akan digunakan sebagai masalah penelitian.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

(45)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Analisis dan perancangan dalam membangun sistem informasi yang komplek membutuhkan metode - metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara lebih detail sehingga informasi yang dihasilkan lebih akurat.

Secara garis besar kerangka pemecahan masalah dari suatu penelitian yang dilakukan tersebut dapat dilihat pada bagan alir tahapan penelitian. Dalam hal ini paradigma yang dipakai adalah paradigma Prototype yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu mendengarkan keluhan konsumen, merancang dan membuat sistem serta melakukan ujicoba sistem atau verifikasi.

Gambar 3.2 Model Prototype

1. Mendengarkan Keluhan Konsumen

(46)

2. Merancang dan Membangun Sistem

Pada tahap ini, perancangan difokuskan pada penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang dibangun agar pelanggan atau konsumen dapat menerima tampilan pada format input atau outputnya.

3. Ujicoba Sistem atau Verifikasi

Pada tahap ini sistem yang telah dibangun dievaluasi oleh pelanggan atau konsumen. Hal itu dilakukan agar bisa dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan atau yang sering disebut peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur kadang-kadang dikelompokkan ke dalam desain dan peralatan analisis. Perlengkapan peralatan yang dipakai dalam pendekatan terstruktur adalah perlengkapan grafik, namun demikian terdapat juga beberapa peralatan non-grafik.

Beberapa peralatan yang akan dijelaskan di bawah ini merupakan komponen metodologi perkembangan sistem yang berturut-turut. Diantaranya adalah flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD), kamus data dan perancangan basis data yang meliputi normalisasi dan tabel relasi.

1. Flow Map

(47)

merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Diagram aliran dokumen merupakan bagan - bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan - tembusannya. Kegunaan dari Flow Map ini adalah:

a. Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan. b. Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat.

c. Menjelaskan hubungan - hubungan data dan informasi dengan bagian-bagian dalam aktivitas tersebut.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem. Diagram Konteks digunakan untuk mempresentasikan keseluruhan sistem melalui sebuah lingkaran (proses), sedangkan aliran memodelkan hubungan antara sistem dengan terminator di luar sistem. Diagram Konteks terdiri dari :

a. Entitas : manusia, organisasi atau sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang ada.

(48)

3. Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Simbol - simbol yang digunakan dalam DFD adalah :

a. Aliran Informasi yang dilambangkan dengan anak panah, menunjukan informasi yang masuk kedalam sistem maupun yang keluar sistem.

b. External Entity yang dilambangkan dengan empat persegi panjang, menunjukan bagian atau fungsi yang berada di luar sistem.

c. File atau tempat penyimpanan data dilambangkan dengan sepasang garis horizontal paralel tertutup pada salah satu ujungnya.

d. Proses dilambangkan dengan lingkaran, menunjukan kegiatan yang dilakukan oleh manusia, mesin, komputer dari hasil suatu proses data.

4. Kamus Data

(49)

Kamus data mengidentifikasikan beberapa hal berikut:

a. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.

b. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran data.

c. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.

d. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran data.

e. Mendeskripsikan hubungan detail antara penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam DFD.

5. Perancangan Basis Data

a. Normalisasi

Untuk memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang dalam menciptakan suatu tabel yang kurang efisien, maka diciptakanlah suatu teknik untuk mengurangi ketidak-efisienan tabel dengan menggunakan teknik normalisasi.

Normalisasi merupakan suatu proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah:

- Meminimalkan duplikasi data

(50)

- Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database

Aturan bentuk normal yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2) Bentuk Normal Kesatu

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file datar / rata), data dibentuk dalam suatu record demi record dan nilai dari field berupa “atomic value”, yang artinya data tersebut terpecah-pecah. Tidak ada set atribut yang berulang atau atribut bernilai ganda (Multivalue). Tiap field hanya satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

3) Bentuk Normal Kedua

(51)

kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4) Bentuk Normal Ketiga

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslash dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

b. ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu diagram yang melukiskan komponen - komponen dari himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing - masing dilengkapi dengan kunci relasi, yang berguna untuk menghubungkan entitas dengan relasi.

Skema relasi digunakan untuk mempresentasikan atribut-atribut dari setiap entity yang terdapat dalam sistem dan hubungan antara entity pada model ERD. Skema relasi merupakan turunan dari ERD yang diperoleh dengan cara sebagai berikut:

(52)

dibutuhkan. Dengan kata lain relasi one to one berarti satu data memiliki satu data pasangan.

2) Relasi satu ke banyak (one to many), satu nilai atribut di entity A di hubungkan dengan beberapa nilai atribut di entity B, sehingga primary key dari entity A harus terdapat di skema relasi entity B (satu data memiliki data pasangan).

3) Relasi banyak ke banyak (many to many) satu nilai di entity A dihubungkan dengan beberapa nilai atribut di entity B dan satu nilai atribut di entity B dihubungkan dengan beberapa nilai di entity A sehingga hubungan relasi entara entity A dengan entity B harus digambarkan di skema relasi.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari apakah masih ada kesalahan pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, desain dan pengkodean.

Terdapat dua pendekatan dalam melakukan pengujian software yaitu: 1. Pendekatan black-box testing

(53)

2. Pendekatan white-box testing

Metode ini dilakukan oleh orang yang memahami cara kerja operasi

internal software yang membentuk keseluruhan operasi software.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan black-box testing

dalam melakukan pengujian sistem yang dibangun. Black box testing

(54)

129 BAB V

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

5.1Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap yang dilakukan dalam rangka menerapkan sistem yang telah dibangun agar sistem tersebut dapat dioperasikan. Pada tahap ini akan dijelaskan mengenai sistem yang dirancang dan cara pengoperasian dari sistem tersebut.

5.1.1 Batasan Implementasi

Dalam mengimplementasikan sistem yang telah dibuat ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, yaitu :

1. Basis data yang digunakan dalam mengimplementasikan Sistem Informasi Rumah Sakit adalah SQL Server 2000 Developer Edition 2. Tampilan dalam implementasinya menggunakan bahasa Indonesia

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak

(55)

menggunakan aplikasi Crystal Report 8.5. Untuk menjalankan semua aplikasi tersebut peneliti menggunakan sistem operasi Windows XP.

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan untuk dapat menjalankan sistem aplikasi yang dibuat dan memenuhi standar kebutuhan minimum antara lain:

1. Server

1. Prosesor yang digunakan adalah intel pentium Dual Core dengan kecepatan 2.20 Ghz

2. Ram 1 GB 3. Hardisk 160 Gb

4. Mouse, Keyboard dan Monitor 2. Client

1. Prosesor yang digunakan adalah Intel Pentium 4 dengan Kecepatan 1.80 Ghz

2. Ram 256 MB 3. Hardisk 40 Gb 4. Printer

5. Mouse, Keyboard dan Monitor 3. Jaringan

(56)

5.1.4 Implementasi Basis Data

Basis data dibangun dengan menggunakan bahasa SQL dan dengan aplikasi yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000. Implementasi dari basis data tersebut adalah sebagai berikut:

CREATE TABLE [dbo].[CATATMEDIS] (

[kdregri] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL, [kddokter] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tglcatatmedis] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,[jamcatatmedis] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [catatan] [varchar] (100) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[DASARASKEP] (

(57)

[penyakit] [varchar] (100) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblALM] (

[kdalm] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namaalm] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jenisalm] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [satuanalm] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [hargaalm] [numeric](18, 0) NOT NULL , [stokalm] [numeric](18, 0) NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblDetRekamALM] (

[kdregri] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdalm] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[jmlalm] [numeric](18, 0) NOT NULL ,

[tglalm] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamalm] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

(58)

GO

CREATE TABLE [dbo].[tblDetRekamObat] (

[kdregri] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdobat] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jmlobat]

[numeric](18, 0) NOT NULL , [tglobat] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamobat] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblDetRekamRJ] (

[kdrekamrj] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdobat] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[qty] [numeric](18, 0) NOT NULL ,

[aturanpakai] [varchar] (100) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblDetRekamTindakLayanMedis] (

(59)

[numeric](18, 0) NOT NULL , [tgltindaklayan] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamtindaklayan] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblDokter] (

[kddokter] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namadokter] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tempatlahirdokter] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tgllahirdokter] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jkdokter] [char] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [alamatdokter] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [telpdokter] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdpoli] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

(60)

CREATE TABLE [dbo].[tblKelas] (

[kdkelas] [varchar] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kelas] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [harga] [numeric](18, 0) NOT NULL , [jmltempattidur] [numeric](18, 0) NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[tblObat] (

[kdobat] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namaobat] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jenisobat] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[satuanobat] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [hargaobat] [numeric](18, 0) NOT NULL , [stokobat] [numeric](18, 0) NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblPasien] (

(61)

[tgllahirpasien] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jkpasien] [char] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [alamatpasien] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tgldaftarpasien] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[tblPoli] (

[kdpoli] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [poli] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblRegistrasiRI] (

[kdregri] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdpasien] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namakerabat]

[varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [noktpkerabat] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [alamatkerabat]

(62)

SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [telpkerabat] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [hubungankerabat] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [pekerjaankerabat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdruang] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tglregri] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamregri] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [tglkeluarri] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamkeluarri] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [statusri] [char] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblRegistrasiRJ] (

(63)

[jamregrj] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [statusrj] [char] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblRekamRJ] (

[kdrekamrj] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdregrj] [varchar] (12) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kddokter] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [diagnosa] [varchar] (100) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[tglrekamrj] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jamrekamrj] [varchar] (10) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [biayadokter]

[numeric](18, 0) NOT NULL ) ON [PRIMARY]

GO

CREATE TABLE [dbo].[tblResep] (

[kdrekamrj] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdobat] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [qtyresep]

(64)

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblRuang] (

[kdruang] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namaruang] [varchar] (30) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [kdkelas] [varchar] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL

) ON [PRIMARY] GO

CREATE TABLE [dbo].[tblTindakLayanMedis] (

[kdtindaklayan] [varchar] (7) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [namatindaklayan] [varchar] (100) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [jenistindaklayan] [varchar] (15) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,

[kdkelas] [varchar] (1) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL , [hargatindaklayan] [numeric](18, 0) NOT NULL

(65)

5.1.5 Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka dilakukan dengan cara membuat antar muka di

form yang ada pada Visual Basic 6.0 dan setiap form yang ada akan dibentuk menjadi sebuah file dengan berekstensi *.frm. File-file tersebut dapat diakses dan merupakan penghubung antara pengguna dengan sistem.

a. Halaman Utama

Form halaman utama merupakan pusat dari semua halaman form yang ada. Form ini berisi menu-menu utama yang dapat mengakses form-form lainnya dan juga menjadi penghubung antara pengguna dengan sistem. Berikut ini implementasi struktur menu pada halaman utama Sistem Informasi Rumah Sakit:

Tabel 5.1 Halaman Utama

Sub Menu Deskripsi Nama form

File Menu yang berisi sub-sub menu login, logout dan keluar

frmUtama.frm

Data Master Menu untuk memanipulasi data master - Aktifitas Menu untuk melakukan penginputan data

proses pelayanan medis

-

Data Transaksi Menu untuk melihat data hasil proses -

Laporan Menu untuk mencetak laporan-laporan

Pengaturan Menu untuk melakukan pengaturan user

(66)

b. Sub Menu File

Adapun sub menu file adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2Sub menu file

Sub Menu Deskripsi Nama form

Login Sub menu untuk masuk ke dalam sistem

frmLogin.frm

Logout Sub menu untuk logout dari sistem -

Keluar Sub menu untuk keluar dari sistem -

c. Sub Menu Data Master

Adapun sub menu data master adalah sebagai berikut : Tabel 5.3 Sub menu data master

Sub Menu Deskripsi Nama form

Poliklinik Sub menu untuk menginputkan data poliklinik

frmPoli.frm

Dokter Sub menu untuk menginputkan data dokter

frmDokter.frm

Kelas Ruangan Sub menu untuk menginputkan data

kelas ruangan

frmKelas.frm

Ruangan Sub menu untuk menginputkan data

ruangan

frmRuangan.frm

(67)

obat

A/P Medis Sub menu untuk menginputkan data

alat dan perlengkapan medis

frmALM.frm

Tindakan/Pelayanan Sub menu untuk menginputkan data

tindakan dan pelayanan medis

frmTindakLayan.frm

d. Sub Menu Aktifitas

Adapun sub menu aktifitas adalah sebagai berikut : Tabel 5.4 Sub Menu Master

Sub Menu Deskripsi Nama form

Pendafataran

Registrasi Pasien Sub menu untuk menginputkan data

registrasi pasien

Modul Rawat Inap Sub menu untuk menginputkan data

transaksi medis rawat inap

frmRawatInap.frm

Apotek Sub menu untuk menginputkan data

resep obat

frmApotek.frm

Pembayaran (Kasir) Sub menu untuk menginputkan data

tagihan pembayaran

(68)

e. Sub Menu Data Transaksi

Adapun sub menu data transaksi adalah sebagai berikut : Tabel 5.5 Sub menu data transaksi

Sub Menu Deskripsi Nama form

Registrasi Sub menu untuk melihat data transaksi yang terdiri dari rawat inap dan rawat jalan

frmTransRJ.frm

Obat Sub menu untuk melihat data obat keluar frmTransObat.frm

Pendapatan Sub menu untuk melihat data pembayaran

yang terdiri dari rawat inap dan rawat jalan

frmKasirRawat.frm

f. Sub Menu Laporan

Adapun sub menu laporan adalah sebagai berikut : Tabel 5.6 Sub menu laporan

Sub Menu Deskripsi Nama form

Lap. Transaksi RJ Sub menu untuk mencetak laporan

Lap. Obat Keluar Sub menu untuk mencetak laporan data

obat keluar

-

Lap. Pendapatan RJ Sub menu untuk mencetak laporan

pendapatan rawat jalan

-

(69)

pendapatan rawat inap

g. Sub Menu Pengaturan

Adapun sub menu pengaturan adalah sebagai berikut : Tabel 5.7 Sub menu pengaturan

Sub Menu Deskripsi Nama form

Tambah User Sub menu untuk menginputkan user baru

frmTambahUser.frm

Ubah User Sub menu untuk mengubah data user frmUbahUser.frm

h. Sub Menu Bantuan

Adapun sub menu bantuan adalah sebagai berikut : Tabel 5.8 Sub menu bantuan

Sub Menu Deskripsi Nama form

Tentang Program Sub menu untuk melihat informasi program

frmAbout.frm

5.1.6 Implementasi Instalasi Program

Implementasi instalasi program pada Sistem Informasi Rumah Sakit dilakukan pada komputer server dan komputer client. Adapun program yang diinstal pada komputer adalah:

(70)

3. Crystal Report 8.5 4. Aplikasi SIMRS

Berikut adalah proses instalasi aplikasi SIMRS:

Gambar 5.1 Proses instalasi awal

(71)

Gambar 5.3 Proses instalasi ketiga

Gambar 5.4 Proses instalasi keempat

(72)

Gambar 5.6 Proses instalasi keenam

(73)

5.1.7 Penggunaan Program

Tahap ini bertujuan untuk menjelaskan secara singkat mengenai cara penggunaan program Sistem Informasi Rumah Sakit. Adapun cara pengoperasiannya adalah sebagai berikut:

1. Form Utama

Form utama ini merupakan form induk dari sistem yang dibuat, pada form ini semua client dapat mengakses data yang terdapat pada menu sesuai hak aksesnya masing-masing. Setelah form utama ini tampil user diharuskan memilih menu file kemudian mengklik login agar dapat menggunakan sistem sesuai hak aksesnya. Di form ini juga terdapat toolbar yang secara langsung dapat mengakses form-form aktifitas.

(74)

2. Form Login

Form login ini muncul ketika user mengklik menu login. Dengan menginputkan username dan password yang sesuai dengan data user yang ada maka sistem sudah dapat digunakan sesuai dengan hak aksesnya.

Gambar 5.9 Form login

3. Form Pendaftaran Pasien

Form pendaftaran pasien ini digunakan untuk melakukan penginputan data pasien baru dan kemudian di cetak kartu berobatnya.

(75)

4. Form Regsitrasi Pasien

Form registrasi pasien ini digunakan untuk melakukan pengelolaan data registrasi pasien. Ketika pasien ingin melakukan berobat rawat jalan maupuan rawat inap maka bag. registrasi menginputkan datanya di dalam form ini, di form ini juga bag. registrasi dapat melihat pasien yang masuk dan keluar baik pasien rawat jalan maupun inap.

Gambar 5.11 Form Registrasi Pasien

5. Form Rekam Medis Poliklinik

(76)

Gambar 5.12 Form Rekam Medis Poliklinik

6. Form Modul Rawat Inap

Form ini digunakan sebagai media inputan dari semua data transaksi medis pasien rawat inap setiap harinya. Form ini juga dapat memanggil form data dasar ASKEP. Setiap ada pasien baru yang masuk rawat inap maka perawat langsung menginputkan data dasar ASKEP tersebut dan kemudian seterusnya menginputkan data transaksi medis pasien.

(77)

7. Form Data Dasar ASKEP

Form data dasar askep ini digunakan sebagai tempat menginputkan data dasar asuhan keperawatan (askep). Setiap pasien rawat inap baru dating maka perawat harus langsung menginputkan data dasar askep pasien tersebut ke form ini.

Gambar 5.14 Form Data Dasar ASKEP

8. Form Catatan Medis Pasien

Form ini digunakan untuk melakukan penginputan data hasil pemeriksaan pasien rawat inap. Setiap dokter selesai melakukan pemeriksaan maka perawat langung menginputkan datanya ke dalam form ini sesuai dengan hasil pemeriksaan dokter yang bersangkutan.

(78)

9. Form Apotek

Form apotek digunakan sebagai tempat menginputkan data resep obat oleh bag. apotek. Jika resep obat tidak tersedia maka bag. apotek akan mencetak resep obat tidak tersedia.

Gambar 5.16 Form Apotek

10.Form Pembayaran (Kasir)

(79)

Gambar 5.17 Form Pembayaran (Kasir)

11.Form Pencarian Data Transaksi Medis

Form ini digunakan untuk menampilkan data transaksi-transaksi medis per pasien dengan mencari kode registrasi pasiennya.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Rumah Sakit Yukum Medical Centre
Gambar 3.2 Model Prototype
Tabel 5.1 Halaman Utama
Tabel 5.2 Sub menu file
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dibangun akan menampilkan informasi yang berkaitan dengan masalah rawat inap seperti informasi biaya, rekam medis, pasien, lokasi pasien,

Sistem Informasi Rekam Medis Rekam Medis di Rumah sakit Islam Klaten disusun berdasarkan kebutuhan bagian rekam medis yang mampu memberikan fasilitas antrian untuk mengecek

Dengan dibuatnya sistem aplikasi yang menggunakan teknologi yang ada saat ini, seperti penggunaan komputer desktop dan handheld, diharapkan seluruh data pasien dan data

Pada sistem pelayanan laboratorium yang saat ini berjalan masih terdapat beberapa masalah seperti tidak terintegrasinya data yang dimiliki oleh bagian Resepsionis dengan

Dengan adanya sistem ini diharapkan nantinya dapat bermanfaat untuk memajukan dan membantu rumah sakit umum Patmasuri dalam proses pelayanan pasien rawat jalan dan rawat

Apa saja program yang sudah dibuat dan diterapkan pada Bagian Pelayanan Medis dan Penunjang Medis dalam mendukung sistem keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum

Proses selanjutnya adalah pasien mengirimkan SMS kepada sistem untuk mengetahui hasil pemeriksaan telah selesai atau belum yang kemudian sistem akan mengecek data

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur