HUBUNGAN STRATEGI COPING DENGAN TINGKAT
KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA
DI RUMAH BERSALIN DILEMA
MEDAN TAHUN 2014
WISUDA WATI SIMATUPANG
135102073
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDANG PENDIDIK FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN STRATEGI COPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA DI RUMAH BERSALIN DELIMA MEDAN 2014
ABSTRAK
Wisuda Wati Simatupang
Latar Belakang: Banyaknya ibu bersalin yang tidak dapat mengatasi kecemasan pada
saat menejelang proses persalinan hal ini dikarenakan kurang adanya strategi coping
yang baik pada diri ibu.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan strategi coping dengan tingkat
kecemasan ibu bersalin primipara di rumah bersalin delima medan tahun 2014
Metodologi: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional.Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 50
responden. Penelitan ini menggunakan uji chi –square.
Hasil: Penelitian ini menunjukan kecemasan ringan sebanyak 27 responden (54,0%) ,
memiliki strategi coping baik 31 responden (62,0%). Dari hasil uji statistik
menunjukkan nilai p value = 0,000, berarti ada hubungan yang signifikan anatara
stategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara stategi coping
dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara, maka disarankan bagi tenaga kesehatan agar mengadakan penyuluhan tentang kehamilan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan sebelum bersalin selama masa kehamilan khususnya kepada ibu primipara.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin Delima” yang diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada program D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terwujud berkat bimbingan,
masukan, arahan, dan bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Sehingga
penulis dapat membuat karya tulis ini tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Dedi Ardianata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara
2. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Sumatera Utara
3. Ibu Dina Indarsita, SST.,SPd.,M.Kes selaku dosen pembimbing KTI ini yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan proposal ini.
4. Ibu Farida Linda Sari Siregar, M.Kep.,selaku dosen penguji KTI ini yang
telah memberikan banyak sumbangsi saran dan masukan kepada penulis
5. dr.Ichwanul adenin SpOg (K)., selaku dosen penguji KTI ini yang telah
memberikan banyak sumbangsi saran dan masukan kepada penulis
6. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik
7. Teristimewa kepada kedua orang tua dan keluarga tercinta yang telah
memberikan motivasi dan doa yang tidak henti-hentinya kepada penulis
dalam membuat karya tulis ilmiah ini
8. Buat teman-teman yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, terima
kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan
demi perbaikan dimasa yang akan datang, semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita
semua.
Medan, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB III KERANGKA PENELITIAN DAN DEFINISIOPERASIONAL 16
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24
A. Hasil Penelitian ... 24
1. Analisis Univariat ... 24
2. Analisis Bivariat ... 26
B. Pembahasan ... 27
1. Interprestasi dan diskusi hasil ... 31
3. Implikasi Terhadap Pelayanan ... 31
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 33
A. Simpulan ... 33
B. Saran ... 33
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 16
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kareterikstik Responden... 24
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Strategi Coping... 25
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kecemasan ... 26
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Master Tabel
Lampiran 4 : Distribusi Frekuens Variabel Berdasarkan Jawabana Responden
Lampiran 5 : Surat Izin Data Penelitian Darin Fakultas Keperawatan USU
Lampiran 6 : Balasan Surat Izin Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi
HUBUNGAN STRATEGI COPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA DI RUMAH BERSALIN DELIMA MEDAN 2014
ABSTRAK
Wisuda Wati Simatupang
Latar Belakang: Banyaknya ibu bersalin yang tidak dapat mengatasi kecemasan pada
saat menejelang proses persalinan hal ini dikarenakan kurang adanya strategi coping
yang baik pada diri ibu.
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan strategi coping dengan tingkat
kecemasan ibu bersalin primipara di rumah bersalin delima medan tahun 2014
Metodologi: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan
cross sectional.Teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 50
responden. Penelitan ini menggunakan uji chi –square.
Hasil: Penelitian ini menunjukan kecemasan ringan sebanyak 27 responden (54,0%) ,
memiliki strategi coping baik 31 responden (62,0%). Dari hasil uji statistik
menunjukkan nilai p value = 0,000, berarti ada hubungan yang signifikan anatara
stategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara stategi coping
dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara, maka disarankan bagi tenaga kesehatan agar mengadakan penyuluhan tentang kehamilan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan sebelum bersalin selama masa kehamilan khususnya kepada ibu primipara.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakangPersalinan dimulai, interaksi antara passanger, passage, power, dan
psikis harus sinkron untuk terjadinya kelahiran pervaginam spontan (Wlash,
2007, al.300). Dari Kabid Informasi Keluarga dan Analisis Program (IKAP)
BKKBN Sumut, pada tahun 2008 angka ibu bersalin di Sumatera Utara
berjumlah 89.542 jiwa, tahun 2009 berjumlah 87.296 jiwa dantahun 2010
berjumlah 87.242 jiwa.Sementara dari survey pendahuluan di rumah bersalin
Delima, didapat data ibu bersalin Sementara dari survey pendahuluan di
rumah bersalin Delima, didapat data ibu bersalin dari bulan Januari sampai
Desember pada tahun 2012 berjumlah 157 orang. Jumlah ibu bersalin di
rumah bersalin Delima semakin meningkat setiap tahunnya.
Data RISKESDA (2010), tahun 2002 persentase cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan sebesar 66,7%, tahun 2009 meningkat menjadi 77,34%
dan tahun 2010 meningkat lagi menjadi 82,3%. Harapan pada tahun 2015
proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan 100% menurut kesepakatan global
(Millenium Development Goals)
Persalinan merupakan proses fisiologis dimana terjadi kontraksi pada
rahim, leher, rahim melunak dan terbuka, kemudian hanin turun kepinggul,
dan ibu mendorong keluar bayinya ( Arief, 2008 ). Kecemasan menghadapi
persalinan hampir dialami oleh semua ibu hamil. Ibu hamil, dapat mengalami
berabagai persaan yang campur aduk. Selain perasan bahagia yang tidak
terlukiskan, juga kecemasan, kekhawatiran, dan takut karena resiko yang
tubuh yang lemah sehingga dapat memunculkan perasaan tertekan dan tidak
berbahaya.
Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya Iis
Riawati Simamora (2008) di Medan lebih dari 50% ibu bersalin pada ibu
primigravida mengalami kecemasan sedang sebesar 65,6% dan pada
multigravida dengan kecemasan ringan 81,3%. Hasil survei yang dilakukan
oleh Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003
didapatkan bahwa ibu primigravida mengalami kecemasan tingkat berat
mencapai 83,4% dan kecemasan sedang sebesar 16,6%; sedangkan pada ibu
multigravida didapatkan kecemasan tingkat berat 7%, kecemasan sedang
71,5%, dan cemas ringan 21,5%.
Ibu hamil mempunyai kecemasan tinggi dalam menghadapi
persalinan, dikarenakan risiko yang besar yang akan dihadapin dirinya
maupun bayi yang dilahirkan. Kondisi tersebut akan bertambah sulit jika ibu
hamil memiliki persaan-persaan mengancam seperti munculnya kekewatiran
yang berlebihan,kecemasan dalam menghadapi kelahiran, ketik pahaman apa
yang terjadi di waktu persalinan. Gejala-gejala tersebut akan mempengaruhi
kondisi ibu hamil baik secara fisik maupun psikis. Ibu hamildiharapkan
memiliki carayang tepat dan benar sehingga dapat mengurangi bahkan
menghilangkan kecemasan yang dirasakan. Hal ini melibatkan strategi coping
untuk mengatasi keadaan dari situasi yang menekan, menantang atau
mengencam.
Menurut Folkman (1984) strategi coping didefenisikan secara
terperinci sebagai bentuk usaha kognitif atau perilaku seseorang untuk
3
dengan lingkungan. Usaha untuk mengatur tuntutan tersebut meliputi usaha
menurunkan, meminimalkan dan juga menahan. Lebih lanjut Foklman
mengemukanan bahwa melalui coping dapat diketahui bagaimana individu
beradaptasi dengan stress dan bagaimana cara individu tersebut
mengendalikan dirinya sendiri
Strategi Coping yang dilakukan ibu hamil dapat dilakukan melalui
dua faktor yaitu faktor dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar diri. Faktor
dari dalam diri dapat dilakukan seperti latihan relaksasi, istirahat yang cukup
serta tidak lupa rutin kontrol ke bidan. Sedangkan faktor dari luar yaitu
dukungan sosial, jika ibu hamil di sertai dengan kesadaran bahwa bayinya itu
didambakan oleh dirinya maupun suaminya maka akan disambut dengan
gembira , demikian pula dengan lingkungan keluarga dan sahabat yang lebih
luas memberi dukungan sosial yang ideal.
Hasil penelitian Sijangga (2010) menunjukan startegi coping dapat
meminimalkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan
teori dan hasil penelitian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengetahi hubungan karateristik strategi coping dengan kecemasan dalam
persalinan pada ibu bersalin primipara.
B. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan startegi coping dengan tingkat kecemasan pada ibu
bersalin primipara?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan strategi copin gdengan tingkat
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui strategi coping pada ibu bersalin primipara di
rumah bersalin Delima
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu bersalin primipara di rumah
bersalin Delima
D. Manfaat Penelitian
1. Instantsi pelayanan kesehatan
Bagi instansi pelayanan kesehatan untuk dijadikan sebagai bahan masukan
dalam meningkatkan pelayanan terutama pada ibu bersalin
2. Instansi pendidikan
Bagi instansi pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatra Utara sebagai bahan referensi kepustakaan.
3. Peneliti selanjutnya
untuk menjadi refensi dalam penelitian lebih lanjut tentang tingkat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian kecemasan
Menurut Stuard dan Laraia ( 2001) bahwa kecemasan adalah respon
emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan
dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan adalah kebingungan,
kekewatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas
dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berbahaya.
Menurut Kaplan, Sadock, dan Grebb (1994), kecemasan adalah respon
terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal
terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang
belum pernah dilakukan, serta dalam menentukan identitas diri dan arti hidup.
Menurut Barlow ( 2006) dan Wyllistik noerma sijingga (2010)
kecemasan merupakan keadaan suasana perasaan yang ditandai oleh gejala-
gejala seperti ketegangan fisik dan kekewatiran tentang masa depan.
Kecemasan bisa terjadi berupa perasaan gelisah yang bersifat subjektif, atau
merupakan fisiologis yang bersumber di otak dan tercermin dalam bentuk
denyut jantung yang meningkatkan otot yang menegang.
2. Bentuk- bentuk kecemasan
Menurut Freud (dalam suryabrata, 1982) terdapat tiga macam
kecemasan dari dalam jurnal Wyllistik noerma sijingga (2010) , yaitu :
a. Kecemasan realistis
Kecemasan yang realistis atau rasa takut bahaya- bahaya dari luar.
b. Kecemasan neurotis
Kecemasan apabila instink – instink tidak dapat dikendalikan dan
menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum. Kecemasan ini
sebenarnya mempunyai dasar dalam realitas, karena dunia sebagaimana
diwakili oleh orang yang memegang kekuasaan
Contoh : kleptomania.
c. Kecemasan moral
Kecemasan moral merupakan kecemasan kata hati. Orang yang super
egonya berkembang dengan baik cenderung akan merasa apabila melakukan
atau bahkan berfikir untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
norma – norma moral.
Kecemasan moral ini juga mempunyai dasar dalami perbuat realistas, karena
di masa yang lamapau orang mendapakan hukuman sebagai akibat dari
perbuatan yang melanggar kode moral, dan mungkin akan dapat hukuman
lagi, contoh: aborsi
3. Tingkat – tingkat kecemasan
Menurut Peplau dalam Siswati et al.., ( 2009, hak al. 44) ada empat
tingkat kecemasan yang dialami oleh individu :
a. Kecemasan Ringan
Dihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari- hari. Individu
masih waspada serta lapangan persepsinya meluas, menajamkan indra.
Dapat memotivasikan individu untuk belajar dan mampu memecahkan
7
• Seseorang yang mengahadapi ujian akhir
• Pasangan dewasa yang yang akan memasuki jenjeng pernikahan
Individu yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
b. Kecemasan Sedang
Individu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi
penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan
arahan orang lain. Contahnya :
• Pasangan suami- istri yang meghadapi kelahiran bayi pertama
dengan resiko tinggi
• Keluarga yang menghadapi perpecahan ( berantakan )
• Individu yang mengalami konflik dalam pekerjaan
c. Kecemasan Berat
Lapangan persepsi individu sangat sempit. Pusat perhatiannya pada detil
yang kecil (spesifik) dan tidak dapat berpikir tentang hal- hal lain. Seluruh
prilaku dimaksudkan untuk mengurangi kecemasn dan perlu banyak
perintah / arhan untuk terfokus pada ara lain. Contohnya :
• Individu yang mengalami kehilangan harta benda d
an orang
yngdicintai karena bencana alam
• Individu dalam penyanderaan
4. Gejala-gejala kecemasan pada ibu bersalin
a. Gejala kecemasan ringan
1. Takut tertular cacar air yaitu agar waspada agar tidak mudah
tertular pada usia kehamilan 20 minggu, tak ada resiko pada bayi.
2. Bayi tidak bergerak yaitu bayi juga butuh istirahat tidak selalu
bergerak.selain itu gerakan bayijuga sering tidak terasa jika di
dalam perut dikelilingi oleh banyak air ketuban.
3. Keluar cairan dari vagina yaitu hal ini normal, bukan petanda
infeksi yang berakibatburuk pada bayi.
4. Sakit perut bawah yaitu rasa nyeri dan sakit perut di bagian
bawah, terutama pada anak pertama
b. Gejala kecemasan berat
1. Kecemasan fisik buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah
tersinggung
2. Ketegangan merasa tegang, gelisah, gemetaran, mudah tergenggu
dan lesu
3. Gangguan tidur sukar memulai tidur, terbangun pada malam
hari,tidur tidak pulas dan mimpi buruk
4. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan
pada hoby, sedih,
c. Gejala Kecemasan sedang
5. Gejela Kecemasan
Menurut Hawari (2004,hal 66) keluhan-keluhan yang sering
dikemukakan oleh orang yang memahami gangguan kecemasan, antara
9
a. Cemas,khawatir, firasat buruk, takut akan fikiranya sendiri,
mudah tersinggung
b. Merasa tegang, tidak senang, gelisah, mudah terkejut
c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
e. Gangguan konsenterasi dan daya ingat
f. Keluhan-keluhan somatic, misalnya rasa sakit pada oto dan
tulang, pendengaran berdeging ( tinnitus), berdebar-debar, sesak
nafas, gangguan perkemihan, sakit kepala, dan sebagainya
6. Aspek- aspek kecemasan
Menurut Daradjat ( 1990) dalam Wyllistik Noerma Sijingga
(2010) asprk- aspek masan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu :
a. Fisiologis
Bentuk reaksi fisiologis berupa detak jantung meningkat,
pencernakaan tidak teratur , keringat yang berlebihan, ujung-
ujung jari terasa dingin, sering buang air kecil, dll.
b. Psikologis
Pada aspek psikologis, kecmasan dapat dibagi menjadi 2 bentuk :
1. Aspek kognitif
Termaksud dalam aspek ini adalah tidak mampu
memusatkan perhatian.
2. Aspek efektif
Termaksud dalam aspek ini antara lain, takut, merasa akan
ditimpa bahaya, kurang mampu memusatkan perhatian,
7. Kecemasan dalam menggadapi persalinan
Kartono (1992,hal.84-85) mengutarkan kehamilan
mengandung risiko mempertaruhkan jiwa dan raga, khususnya pada
saat melahirkan bayinya. Karena itu kehamilan dan melahirkan bayi
merupakan perjuangan yang cukup berat bagi setiap wanita, yang
tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan
.
B.Strategi Coping
1.Pengertian Strategi Copping
Menurut Taylor (2009) coping didefenisikan sebagai pikiran dan prilaku yang
di gunakan untuk mengatur tuntunan internal maupun eksternal bdari situasi yang
menekan.Sedangkan menurut Stone dan Neale ( dalam Folkan dkk,1986)
berpendapat bahwa strategi copping merupakan tingkah laku seseorang dalam
menghadapi masalah atau tekanan.Lazarus (1985) mengartikan perilaku coping
adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan dalam upaya untuk mengatasi
tuntutan internal atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber
individu.
Strategi coping didefenisikan secara terperinci oleh folkman ( 1984) sebagai
bentuk usaha kognitif dan perilaku yang dilakukan seseorang untuk mengatur
tuntunan internal dan eksternal yang timbul dari hubungan individu dengan
lingkungan, yang dianggap mengganggu batas-batas yang dimiliki oleh individu
tersebut. Coping yang atau perilaku yang timbul dari hubungan individu dan
lingkungan, khususnya yang berhubungan dengan kesejahteraan.
Breakwell (dalam Folkman dkk, 1986) menyatakan bahwa coping merupakan
11
sadar dikenal oleh individu maupun tidak. Jadi individu dapat disebut melakukan
coping meskipun individu tersebut tidak menyadari atau tidak mau mengakuinya.
Coney,dkk (19810 menyatakan bahwa coping merupakan usaha-usaha baik kognitif
maupun perilaku yang bertujuan untuk menggelola tuntunan lingkungan dan
internal, serta mengelola konflik- konflik yang mempengaruhi individu melalui
kapasitas individu. Jadi, coyne,
Dkk (1981) berpendapat bahwa perilaku individu dapat dikategorikan
sebagai perilaku coping hanya jika konflik atau stressor yang dihadapinya sudah
melampaui kapasitas atau kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut untuk
menghadapi permasalahan
Selain itu Coyne dan Lazarus (Folkman,1984) menambahkan tujuan perilaku
coping adalahuntuk mengurangi kondisi lingkungan yang menyakitkan,
menyesuaikan dengan peristiwa- peristiwa atau kenyataan- kenyataan yang negative,
mempertahankan keseimbangan emosi, mempertahankan self image yang positif,
serta untuk meneruskan hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
Berdasarkan sejumlah pendapat peneliti dari para ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengertian strategi coping yang dikemukakan oleh para ahli
sangat bervariasi. Namun pada intinya strategi coping merupakan aktivitas-aktivitas
spesifik yang dilakukan oleh individu dalam bentuk kognitif dan perilaku baik
disadari atau tidak disadari maupun oleh individu tersebut, yang bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi ancaman-ancaman yang timbul oleh masalah
internal maupun eksternal dan menyesuaikan dengan kenyataan negatif,
2. Bentuk- bentuk Strategi Coping
Lazarus dan Folkman ( 1984) mengklasifikasikan strategi coping yang
digunakan menjadi dua, yaitu :
a. Problem focused coping (PFC)
Problem focused coping (PFC) merupakan strategi coping untuk menghadapi
masalah secara langsung melalu tidakan yang ditunjukan untuk menghilangkan
atau mrngubah sumber- sumber stress. Bentuk- bentuk strategi coping adalah :
1. Countiousness ( Kehati-hatian ) yaitu individu berfikir dan mampu
mempertimbangkan beberapa pemecahan masalah serta mengevaluasi
strategi-strategi yang pernah dilakukan sebelumnya atau meminta pendapat
orang lain.
2. Instrumental action yaitu usaha- usaha langsung individu dalam menemukan
solusi permasalahannya serta menyusun langkah- langkah yang akan
dilakukan.
3. Negosiasi, merupakan salah satu titik dalam PFC yang diarahkan langsung
kepada orang lain atau mengubah pikiran orang lain demi mendapatkan hal
yang positif dari situasi yang problematic tersebut.
Menurut Lazarus Folkman (1984), dalam melakukan koping, ada dua strategi
yang bias dilakukan.
Problem focused coping, yaitu usaha mengatasi stress dengan cara mengatur
atau mengubah masah yang dihadapi dan lingkungan sekitarnya menyebabkan
terjadinya tekanan. Problem focused coping ditunjukan dengan mengurangi demands
dari situasi yang penuh dengan stress atau memperluas sumber untuk mengatasinya.
13
percaya bahwa sumber atau demands dari situasinya dapat diubah. Strategi yang
dapat dipakai dalam Problem focused coping antara lain sebagai berikut.
a. Confrontative coping : usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap
menekan dengan cara yang agresif, tingkat kemarahan yang cukup tinggi, dan
pengambilan resiko.
b. Seeking social support : usaha untuk mendapatkan kenyamanan emosional
dan bantuan informasi dari orang lain.
c. Planful problem solving : usaha untuk mengubah keadaan yang dianggap
menakan dengan cara yang hati- hati, bertahap, dan analitis.
b. Emotion focused coping
Emotion focused coping, yaitu usaha mengatsi stress dengan cara mengatur
respon emosional dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan
ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang dianggap penuh tekanan. Emotional
focused coping ditunjukan untuk mengontrol respon emosional terhadap situasi
stress. Seseorang dapat mengatur respon emosionalnya melalui pendekatan perilaku
dan kognitif. Strategi yang digunakan dalam emotional focused coping antara lain
sebagai berikut.
a. Self-control : usaha mengatur perasaan ketika menghadapi situasi yang menekan
b. Distancing : usaha untuk tidak terlibat dalam permasalahan, seperti menghindar
dari permasalahan seakan tidak terjadi apa- apa atau menciptakan
pandangan-pandangan yang positif, seperti menganggap masalah sebagai lelucon.
c. Positive reappraisal : usaha mencarik makna positif dari permasalahan dengan
berfokus pada pengembangan diri, biasanya juga mengakibatkan hal-hal yang
d. Accepting responsibility : usaha untuk menyadari tanggung jawab diri sendiri
dalam permasalahan yang dihadapinya dan mencoba menerimanya untuk
membuat semuanya menjadi lebih baik.
e. Escape / avoidance : usaha untuk mengatasi situasi menekan dengan lari dari
situasi tersebut atau menghindarinya dengan beralih pada hal lain seperti
makanan,minuma, merokok, ataupun menggunakan obat- obatan.
Individu cendrung untuk menggunakan problem-focused coping dalam
menghadapi masalah-masalah yang menurut mereka dapat dikontrolnya. Sebaliknya,
individu cendrung menggunakan emotion-focused coping dalam menghadapi
masalah- masalah yang menurutnya sulit untuk dikontrol (Lazarus dan
Flokman,1984)
3. Aspek- aspek strategi coping
Carver, dkk ( 1989) dalam dalam jurnal yang di buat oleh Wyllistik noerma
sijingga (2010), menyebutkan aspek- aspek strategi coping antara lain :
a. Keaktifan diri, suatu tindakan untuk mencoba menghilangkan atau mengelabui.
penyebab stress atau memperbaiki akibatnya dengan cara langsung.
b. Perencanaan, memikirkan tentang bagaimana mengatasi penyebab stres antara
lain dengan membuat strategi untuk bertindak, memikirkan tentang langkah
upaya yang perlu diambil dan menangani suatu masalah.
c. Control diri, individu membatasi keterlibatanya dalam aktifitas kompetisi atau
persaigan dan bertindak terburu- buru.
d. Mencari dukungan sosial yang bersifat instrumental, yaitu sebagai nasehat,
bantuan atau informasi
e. Mencari dukungan sosial yang bersifat emosional, yaitu melalui dukungan
15
f. Penerimaan, sesuatu yang penuh dengan stress dan keadaan yang memaksanya
untuk mengatasi masalah tersebut.
g. Religiusitas, sikap individu menenangkan dan menyelesaikan masalah secara
keagamaan.
4. Karateristik mekanisme coping
a. Koping jangka pendek
Karateristik coping jangka pendek
• Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari
kretaifitasnya.
Misalnya , menonton televise, kerja keras, olaraga berat (Suliswati, 2005)
• Aktifitas yang dapat memberikan identitas pengganti sementara, misalnya
ikut kegiatan sosial, politik, agama.
• Aktifitas yang memberikan kekuatan atau dukungan sementara terhadap
konsep diri misalnya, aktifitas yang berkompetensi yaitu pencampaian
akademik atau olaraga.
• Aktifitas yang mewakili jarak pendek untuk membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dalam kehidupan, misalnya penyalagunaan zat.
b. Jangka panjang
• Penutupan identittas merupakan adopsi identitas premature yang
diinginkan oleh orang yang penting bagi individu tanpa
memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi individu
• Identitas negative merupakan asumsi identitas yang tidak wajar untuk
BAB III
KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konseptual untuk penelitian yang berjudul hubungan
mekanisme koping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara terdiri dari
variable bebas (variable independent) yaitu strategi coping, variable dependent
yaitu kecemasan ibu bersalin.
Untuk itu kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada skema
dibawah ini:
Variabel independen Variabel dependen
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Tingkat Kecemasan pada Ibu Brsalin
17
B.Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara, patokan duga atau dalil sementara, yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2002).
“Ada hubungan strategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin
C. Definisi Operasional
No
Variabel
Penelitian Definisi operasional
Alat
Bentuk usaha kognitif dan perilaku ibu bersalin menghadapi masalah kecemasan pada saat bersalin. Yakni :
1.problem focused coping ( PFC) yakni :
2.emotion focused coping yakni : suasana perasaan dan kekwatiran tentang persalinan yakni persaan takut, gemetaran,dan keringat dingin dll.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan
cross sectional, jenis penelitian ini tujuannya untuk menemukan ada atau tidak
adanya hubungan, dan apabila ada, seberapa erat hubungannya serta berarti atau
tidak hubungan itu (Arikunto, 2006, hal : 270). Rancangan penelitian ini untuk
mengidentifikasi hubungan strategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin
primipara. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu periode tertentu dan pengambilan
sampel dilakukan dalam sekali waktu saja, tidak ada pengulangan dalam
pengambilan data, dimana responden hanya mendapat satu kali kesempatan untuk
menjadi responden.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang akan bersalin yang berada di
Klinik Bersalin Delima Medan, Kec. Medan Tembung
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh dari populasi menjadi objek
penelitian dengan total populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan accidental sampling
C. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Bersalin Delima Kec. Medan Tembung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan mulai Oktober tahun 2013 sampai dengan Juni tahun
2014. Penelitian dilakukan dari pengajuan judul, penelusuran pustaka, melakukan
survei awal, konsultasi dengan dosen pembimbing, pengajuan proposal,
pengolahan data, dan siding KTI.
D. Etika penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari institusi
pendidikan yaitu Program studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dengan mengajukan permohonan izin penelitian
kepada Klinik Bersalin Delima Medan, Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal
yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada
responden penelitian tentang tujuan dan prosedur pelaksanaan penelitian. Serta
memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan
sesudah pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner. Data yang diperoleh
semata - mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan. Setelah
responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk menandatangani
informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon
21
E. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner ;
a. Karakteristik responden
Data yang dikumpulkan terdiri dari nama, umur, pendidikan, pekerjaan, usia
kehamilan.
b. Pengukuran kecemasan
Kuesioner tingkat kecemasan dibuat berdasarkan modifikasi buku cemas dan
depresi dengan menggunakan instrument.
c. Pengkuran Coping
Kuesioner strategi coping dibuat dan sudah teruji oleh ahli kejiwa yang berisi
20 pertanyaan
F. Validitas dan Realibilitas
Kuesioner yang sudah memenuhi syarat uji validitas oleh ahli Psikologi (
Kejiwaan )
G. Prosedur Pengumpulan Data
Data yang digunakan peneliti yaitu data primer dan sekunder. Data primer di
peroleh langsung dari responden melalui kuesioner yang disebarkan.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Peneliti menyerahkan lembar kuesioner kepada responden dengan terlebih
dahulu meminta persetujuan (informed consent) apakah bersedia untuk
dijadikan sebagai responden dengan menanda tangani surat persetujuan
penelitian.
2. Selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner tersebut agar
pengumpulan data berjalan dengan cermat dan teliti peneliti mengawasi dan
3. Setelah responden selesai menjawab kuesioner yang dibagikan,selanjutnya
peneliti mengumpulkan kuesioner kembali dengan terlebih dahulu
memeriksakan jawaban responden apakah sudah terisi seluruhnya sehingga
dalam pengolahan data tidak terjadi kesalahan.
I. Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, setelah semua data terkumpul, diolah dengan
tujuan mengubah data menjadi informasi, maka peneliti melakukan analisa data dan
melalui beberapa tahap :
a. Editing (Pemeriksaan Data)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh
atau dikumpulkan. Pada penelitian ini melakukan editing dengan cara memeriksa
kelengkapan data responden.
b. Coding (Pengkodean Data)
Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data
serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.
c. Processing
Dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi (SPSS).
d. Cleansing (Pembersihan data)
Data yang telah di tabulasi, diperiksa kembali kelengkapan dan kebenarannya
(Hidayat, 2007)
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data dan
melalui beberapa tahap :
a. Analisis Univarat
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel
23
b. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji hubungan k. Analisis data dilakukan
setelah semua data dalam kuesioner dikumpulkan dan dibuat dalam suatu tabel.
Setelah itu, data diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPSS,
dimasukkan ke dalam program secara sistematis.
Hipotesa akan menggunakan uji Chi-Square, dengan taraf signifikan 95%.
Taraf signifikan (α =0,05). Pedoman dalam menerima hipotesis : apabila nilai
probabilitas (p) < 0,05, maka Ho ditolak, apabila (p) > 0,05 maka Ho gagal ditolak.
Data yang didapat disajikan dalam bentuk tabel agar dapat dengan mudah melihat
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti pada bulan Februari- April
2014 di rumah bersalin Delima Medan. Data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada ibu bersalin di rumah bersalin Delima sebanyak 50
responden.
Berdasarkan penelitian yang berjudul “ Hubungan Strategi Coping
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin
25
1. Analisis Univariat
merupakan analisis data yang bertujuan untuk mendeskripsikan karateristik
setiap variable penelitian ke dalam tabel distribusi frekuensi.
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Rumah Bersalin Delima Medan
Tahun 2014
Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Umur
Rendah (blm tamat
SD-SMP) 21 42
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden yang berumur
20-26 tahun sebanyak 42 orang (84,0%), berpendidikan
b. Karakteristik Strategi Coping
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Strategi Coping Ibu Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin Delima Medan
Tahun 2014
Strategi coping Frekuensi Persentase (%)
Baik 31 62,0
Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang
memiliki strategi coping yang baik sebanyak 31 orang (62,0%).
c. Karakteristik Tingkat Kecemasan Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin Delima Medan
Tahun 2014
kecemasan Frekuensi Persentase (%)
Ringan 27 54,0
Berdasarkan tabel 5.3. di atas, dapat diketahui bahwa responden yang
27
2. Analisis Bivariat
Merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui adanya
hubungan kedua variable, yaitu dengan menyilang antara variabel dependent
dan variable independent.
a. Analisis Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin Delima Medan
Tabel 5.4.
Tabulasi Silang Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara di Rumah Bersalin Delima
Tahun 2014
Strategi coping
Tingkat Kecemasan Total P-
value
Berdasarkan tabel 5.4 di atas mayoritas responden memiliki strategi
coping yang baik dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 20 responden
(64,5%).
Berdasarkan uji chi square pada tingkat signifikan α = 0,05 (95%),
maka didapatkan ρ < α (0,000 < 0,05) berarti H0 ditolak. Hal ini secara
statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil
a. Strategi Coping Ibu Bersalin Primipara di rumah bersalin Delima Medan
Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat diketahui bahwa responden
yang memiliki strategi coping yang baik sebanyak 31 orang (62,0%).
Menurut folkman (1984) Strategi coping yang baik tersebut
dipengaruhi oleh beberapa hal yang bersangkutan dengan responden
yaitu keaktifan diri, perencanaan, control diri individu, mencari
dukungan sosial yang bersifat instrumental dan emosional, penerimaan,
religiusitas.
Dari data uji statistik diketahui bahwa mayoritas responden yang
memiliki strategi coping yang baik berumur 20-26 tahun sebanyak 25
responden (80,6%), berpendidikan tinggi (SMA/SMK s/d PT) sebanyak
19 responden (61,3%) dan beragama islam sebanyak 25 responden
(80,6%).
Hal ini dapat diketahui dari jawaban responden sebanyak 44
(88%) responden yang mengatakan bahwa ibu bersalin telah siap
menerima resiko apapun pada saat persalinan nanti dan sebanyak 43
(86,0%) responden mengatakan dukungan keluarga membuat perasaan
saya menjadi lebih tenang ketika menghadapi proses persalinan.
Hal ini pun sesuai dengan penelitan sebelum nya yang dilakukan
oleh Sijangga N.W (2010) di Kabupaten Boyolali bahwa ada hubungan
29
kecemasan ibu bersalin dan didapatkan nilai signifikan α = 0,05 (95%),
maka didapatkan ρ < α (0,001 < 0,05).
b. Kecemasan Ibu Bersalin Primipara di rumah bersalin Delima Medan
Berdasarkan tabel 5.3. di atas, dapat diketahui bahwa responden
yang memiliki tingkat kecemasan ringan sebanyak 27 orang (54,0 % ).
Berdasarkan hasil penelitian ibu primipara tersebut memiliki
tingkat kecemasan ringan di karenakan telah banyak nya informasi yang
didapatkan ibu dalam hal menghadapi persalinan sehingga strategi
coping ibu pun baik.
Hal ini dapat diketahui dari jawaban responden sebanyak 23
responden (46%) yang mengatakan bahwa kecemasan mereka itu
merupakan perasaan cemas (cemas, firasat buruk, takut akan pikiran
sendiri, mudah tersinggung ), sulit menelan, perut melilit, gangguan
pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut
dan rasa penuh atau kembung.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arrafah
C.T, di Klinik Hj Khadijah Medan (2010), dan didapatkan hasil bahwa
ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan ibu dengan
strategi coping dengan didapatkan nilai signifikan α = 0,05 (95%), maka
didapatkan ρ < α (0,020 < 0,05).
c. Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara Di Rumah Bersalin Delima Medan
Pada penelitian ini berdasarkan uji statistik chi square pada
tingkat signifikan α = 0,05 (95%), maka didapatkan ρ < α (0,000 < 0,05)
yang signifikan antara strategi coping dengan tingkat kecemasan ibu
bersalin primipara di rumah bersalin delima medan.
Menurut Foklman (1984) Hubungan yang signifikan ini di
dukung oleh adanya keaktifan diri, perencanaan, control diri individu,
mencari dukungan sosial yang bersifat instrumental dan emosional,
penerimaan, religiusitas dari diri responden dalam mengurangi
kecemasan pada dirinya.
Hal ini pun sesuai dengan penelitan yang dilakukan oleh
Rahmadani A. (2007), terkait dengan penelitian yang serupa tentang
strategi coping dan diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan
dengan tingkat kecemasan di RSUD Kota Semarang. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai p-value 0,000 (α = 0,05).
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa strategi coping
merupakan cara bagi ibu bersalin untuk mengelola kecemasanya, ketika
strategi coping yang digunakan tepat maka kecemasan menurun dan
sebaliknya. Strategi coping yang ditampilkan individu berbeda-beda
tergantung pada masalah yang dihadapi.
Hubungan yang signifikan ini dipengaruhi banyak hal antara lain,
cara untuk pengendalian kecemasan dapat dilakukan dengan problem
focused coping (PFC), emotion foused coping (EFC) atau menerapkan
keduanya. Strategi coping yang tepat akan lebih ke PFC yang merupakan
strategi coping untuk menghadapi masalah secara langsung melalui
tindakan yang digunakan untuk menghilangkan atau mengubah
sumber-sumber stres. Cukupnya informasi yang diterima oleh ibu jugak dapat
31
Menurut Efendy dan Tjahjono (1999) individu yang mengatasi
masalahnya dengan menggunakan PFC cendrung mencari alternatif
pemecahan masalah yang berorientasi pada penyelesain masalah secara
nyata. Misalnya mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah dan
semakin tenang. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa responden
memiliki kecemasan tetapi kecemasan itu dapat dikelola sehingga
responden mampu menentukan sikap dan tindakan yang terbaik dalam
menjalani proses persalinan.
2. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dari penelitian ini adalah keterbatasan dalam hal biaya
dan waktu. Jika peneliti selanjutnya tertarik mengambil judul penelitian
dengan judul yang sama, peneliti mengharapkan peneliti selanjutnya dapat
menggali lebih dalam lagi mengkaji hubungan strategi coping dengan tingkat
kecemasan. Dan jika peneliti selanjutnya memiliki biaya dan waktu yang
lebih banyak, dapat melakukan penelitian tersebut dengan mencari sample
yang lebih banyak lagi. Ini bertujuan untuk membuktikan apakah benar, ada
hubungan strategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara.
3. Implementasi Penelitian
a. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dapat menjadi sumber informasi dalam pemberian intervensi yang tepat
untuk mengatasi kecemasan pada ibu bersalin.
b. Bagi Ibu Bersalin (Responden)
Dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai Strategi coping
dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara.dan tidak mengganggu
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang sama
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Bersalin Primipara, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Ada 31 (62,0%) responden yang memiliki strategi coping yang baik
2. Ada 27 (54,0%) responden yang memiliki kecemasan ringan
3. Ada hubungan yang signifikan antara strategi coping dengan tingkat
kecemasan α = 0,05 (95%), maka ρ < α (0,000 < 0,05 ).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan data maka peneliti
memberikan sedikit saran, berdasarkan pemikiran serta pengetahuan
sederhana sebagai berikut :
a. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan berperan aktif dalam memberi penyuluhan tentang kehamilan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan tentang
pentingnya melakukan pemeriksaan sebelum bersalin selama masa
kehamilan khusunya kepada ibu primipara. Serta menganjurkan kepihak
keluarga untuk memberi dukungan kepada ibu hamil primipara dalam
b. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas peneliti selanjutnya dengan
menutupi kelemahan yang ada pada peneliti ini. Caranya dengan
melakukan variasi alat ukur penelitian dengan menggunakan
metodepenelitian yang berbeda. Sehingga kesimpulan yang diperoleh
lebih menyeluruh dan komprehensif
c. Bagi Responden ( Ibu bersalinn)
1. Agar strategi coping ibu primipara lebih baik disarankan kepada ibu
meningkatkan pengetahuan tentang strategi coping dengan cara
konsultasi kepada bidan agar bidan dapat melakukan praktek strategi
coping kepada ibu dalam menghadapi persalinan.
2. Agar kecemasan ibu primipara berkurang disarankan ibu untuk
meningkatkan pengetahuan ibu dengan cara ibu dapat melakukan
konsultasi kepada bidan, atau membaca buku maupun majalah tentang
proses persalinan sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu.
35
DAFTAR PUSTAKA
Arrafah C.T,. 2010. Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Bersalin di Klinik Hj Khadijah Medan.
Arif, N. 2008. Kehamilan dan kelahiran sehat . Yogyakarta : Dianloka
Badudu, J.S dan Zain, M. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia
Billings, A.G., dan Moos, R.H. 1994. Coping, Stres and Social Resourses Among
Adulths With Unipolar Depression. Journal Sosial Psychology. Vol.46, No.
4,877-891. Wyllistik Noerma Sijangga (2010)
Carver, c.s., Scheir, M.F., dan Wientrayb, j.k. 1989. Assessing Coping Stategies : A Theoritically Based Approach. Journal hubungan antarngan astrategi coping dengan kecemasan dalam menghadapi kecemasan pada ibu hamil.
Derajat, 1990 dalam Wyllistik Sijangga 2010. Dasar-dasar keperawatan Jiwa. Salemba Medica
Efendi, R. W. dan Tjahjono, E. 1999. Hubungan antara prilaku coping dan dulungan sosial dengan kecemasan ibu hamil pada anak pertama. Journal Wyllistik Sijangga 2010
Folkman, S. dan Lazarus, R.S. 1985, IF it Changes it must be a procesess : A study of Emotion adan Coping During Three Stage of a College Examination
Folkman,S.Lazarus, RS., Gruen, RJ. Dan Logis, A.1986.Appraisal Coping health status and psychological symptoms
Freud,1982 dan Wylistik sijangga, 2010. Bentuk bentuk kecemasan. Dalam Buku Konsep keperawatan Jiwa
Hawari, 2004 hal 66. Bentuk bentuk kecemasan. Dalam Buku Konsep keperawatan Jiwa
Jesen, L.2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Edisi . Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kaplan, Sadock dan Grebb 1994 dalam buku konsep dasar keperawatan sehat jiwa
Keliat, 1999.Mekanisme Coping. Dasar dasar keperawatan jiwa
Notoatmodjo 2010. Metode penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Rahmadani A,. 2007. Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin di RSUD Kota Semarang.
Sijangga N.W .2010. Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
37
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Dengan Hormat,
Nama Saya WISUDA WATI.S, sedang menjalani pendidikan di Program
D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan
penelitian yang berjudul “ Hubungan Strategi Coping Dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Bersalin Primipara di Rumah Klinik DelimaMedan Tahun 2014”
Komunikasi yang baik akan sangat membantu terbinanya hubungan antarmanusia yang serasi diantara pasien dengan penolong. Keserasian hubungan pasien- penolong, sangat diperlukan dalam memperoleh rasa saling percaya. Informasi yang diperoleh penting untuk membantu menentukan diagnosis, menjalankan proses, dan melakukan evaluasi hasil pengobatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan strategi coping dengan tingkat kecemasan inu bersalin
Kami akan memberikan kuesioner kepada Ibu/Sdri tentang:
a. Data demografi seperti umur responden dan jumlah paritas responden
b. Memberikan kuesioner untuk diisi oleh responden mengenai strategi coping dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara
Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini ibu tidak dikenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :
Nama : Wisuda Wati.S
Alamat : Jl Bhayangkara
No HP : 085765115021
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisiasi pada penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna untuk ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.
Medan, 2014 Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :
Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “Hubungan Srategi Coping
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu bersalin Primipara di Klinik Delima Medan Tahun 2014”. Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan 2014
39
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN STRATEGI COPING DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU BERSALIN PRIMIPARA DI RUMAH BERSALIN DELIMA MEDAN
TAHUN 2014
I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur :
2. Pendidikan terakhir :
3. Agama :
II. PETUNJUK PENGISIAN UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN 1. Bacalah pertanyaan dibawah ini
2. Pilihlah jawaban yang menurut anda tepat dengan memberi tanda checklist (√)
3. Setelah kuesioner diisi, lembar kuesioner dikembalikan Pertanyaan :
A. Strategi Coping
No. Daftar pernyataan Ya Tidak
Countiousnes ( kehati-hatian)
1.
Saya mencaritahu bahaya tentang persalinan baik dari media cetak dan elektronik
2.
Saya mencaritahu bagaimana dalam menghadapi persalinan di rumah bersalin maupun rumah sakit
Intrumen action ( menemukan soluai )
3. Saya berdoa kepada Tuhan agar saya
kuat menjalani persalinan
4. Saya melakukan rileksasi dengan
cara mendengarkan musik
Negosiasi (mengubah pemikiran orang lain kehal positif )
5.
Saya percaya dokter/ bidan dapat membantu saya dalam proses persalinan nanti
6.
Saya selalu mengikuti nasehat dari dokter/bidan untuk menghadapi persalinan nanti.
Confrontatif ( keadaan yang menekan )
7. Saya mudah marah ketika rasa sakit
muncul
8. Saya menangis ketika nyeri
Seeking social support(kenyaman sosial dan bantuan informasi dari orang lain )
9.
Dukungan keluarga membuat persasaan saya menjadi lebih tenang ketika menghadapi proses persalinan
Self control (mengatur persaan )
10.
Saya menerima pendapat orang lain tentang apa yang harus saya lakukan untuk menghadapin persalinan saya
11.
Saya mampu memusatkan perhatian saya pada hal-hal yang positif seperti mengatur posisi miring ke kanan atau ke kiri, menarik nafas panjang
Distancing (usaha untuk mengindar)
12.
Saya berusaha untuk mengalihkan perhatian dengan bercanda pada saat proses persalinan
13. Saya mengurangi kegiatan yang bisa
menguras tenaga dan pikiran saya.
Positif reappraisal (mencarik makna positif )
14. Saya lebih optimis dalam menjalanin
persalinan
15. Saya ingin melahirkan secara normal
walaupun sakit.
Accepting responbility (tanggung jawab diri sendiri )
16. Saya siap menerima resiko apapun
pada saat persalinan nanti.
17. Saya siap melakukan apa saja demi
keselamatan bayi saya Escape/ advoidance
18.
Saya mencari kesibukan lain untuk tidak terfokus dalam setiap permasalahan
19.
Saya dalam menghadapi permasalahan, saya makan banyak agar tidak tertekan.
20.
41
B. Kecemasan
No. Daftar pernyataan Ya Tidak
1. Perasaan cemas( cemas, firasat buruk, takut
akan pikiran sendiri, mudah tersinggung )
2.
Ketegangan ( merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah )
3.
Ketakutan ( pada gelap, ditinggal sendiri, pada keramaian lalu lintas, pada kerumunan orang banyak )
4.
Gangguan tidur ( sukar masuk tidur, terbagun malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu , banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk, mimpi menekutkan )
5. Gangguan kecerdasan ( sukar konsentrasi,
daya ingat menurun, daya ingat buruk )
6.
Perasaan depresi (kehilangan minta, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih,bangun dini hari, perasaan berubah-ubah panjang hari )
7. Gejala Somatik/fisik (sensorik) (penglihatan
kabur, mukak merah atau pucat,merasa lemas)
8.
Gejala somatik/fisik ( otot ) (sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, suara tidak stabil )
9.
Gejala kardiovaskular ( jantung dan pembuluh darah )( takikardia, berdebar-debar,nyeri di dada,denyut nadi mengeras, rasa lesu )
10.
Rasa tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik,sering tarik nafas, nafas pendek/ sesak
11.
Sulit menelan, perut melilit,gangguan pencernaan,nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut,rasa penuh atau kembung
12. Gejala perkemihan (sering buahng air kecil,
tidak dapat menehan air seni )
13.
Gejala autonom (mulut kering,muka merah, mudah keringat,kepala pusing,kepala terasa berat, kepala terasa sakit )
14.
HUBUNGAN STRATEGICOPING DENGAN TINGKAT KECEMASANIBU BERSALIN PRIMIPARA DI RUMAH BERSALIN DELIMA MEDAN 2014
N K.Resp Strategi coping
S Kat.
Kecemasan ibu bersalin
1
DISTRIBUSI FREKUENSI STRATEGI COPING BERDSR JAWABAN RESPONDEN
NO Daftar Peryataan Ya % Tidak %
Countiousnes
1
Saya mencaritahu bahaya tenteng persalinan baik dari media cetak dan elektronik
42 84 8 16
2
Saya mencaritahu bagaimana dalam menghadapi persalinan di rumah bersalin maupun rumah sakit
35 70 15 30
Intrumen action
3 Saya berdoa kepada Tuhan agar saya
kuat menjalani persalinan 36 72 14 28
4 Saya melakukan rileksasi dengan cara
mendengarkan musik 34 68 16 32
Negoisasi
5
Saya percaya dokter/ bidan dapat membantu saya dalam proses persalinan nanti
29 58 21 42
6
Saya selalu mengikuti nasehat dari dokter/bidan untuk menghadapi persalinan nanti.
32 64 18 36
Confrontatif
7 Saya mudah marah ketika rasa sakit
muncul 34 68 16 32
8 Saya menangis ketika nyeri persalinan
muncul. 33 66 17 34
Seeking social suport
9
Dukungan keluarga membuat persasaan saya menjadi lebih tenang ketika
menghadapi proses persalinan
43 86 7 14
Self control
10
Saya menerima pendapat orang lain tentang apa yang harus saya lakukan untuk menghadapin persalinan saya
36 72 14 28
11
Saya mampu memusatkan perhatian saya pada hal-hal yang positif seperti
mengatur posisi miring ke kanan atau ke kiri, menarik nafas panjang
35 70 15 30
Distancing
12
Saya berusaha untuk mengalihkan perhatian dengan bercanda pada saat proses persalinan
13 Saya mengurangi kegiatan yang bisa
menguras tenaga dan pikiran saya. 37 74 13 26
Positif reappraisal
14 Sayalebih optimis dalam menjalanin
persalinan 37 74 13 26
15 Saya ingin melahirkan secara normal
walaupun sakit. 39 78 11 22
Accepting responbility
16 Saya siap menerima resiko apapun pada
saat persalinan nanti. 44 88 6 12
17 Saya siap melakukan apa saja demi
keelamatan bayi saya 40 80 10 20
Escape/ advoidance
18 Saya mencari kesibukan lain untuk tidak
terfokus dalam setiap permasalahan 40 80 10 20
19 Saya dalam menghadapi permasalahan,
saya makan banyak agar tidak tertekan. 39 78 11 22
20 Saya dalam menghadapi permasalahan,
saya lebih berserah diri kepada Tuhan 42 84 8 16
3
Distribusi Frekuensi Kecemasan Berdasarkan Jawaban Responden
NO Daftar Peryataan Ya % Tidak %
1
perasaan cemas (cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung )
32 64 18 36
2
ketegangan ( merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah )
23 46 27 54
3
ketakutan ( pada gelap, ditinggal sendiri, pada keramaian lalu lintas, pada
kerumunan orang banyak )
15 30 35 70
4
gangguan tidur ( sukar masuk tidur, terbagun malam hari, tidur tidak nyenyak, bangun dengan lesu , banyak mimpi-mimpi, mimpi buruk, mimpi menekutkan )
16 32 34 68
5 Gangguan kecerdasan ( sukar konsentrasi,
daya ingat menurun, daya ingat buruk ) 21 42 29 58
6
perasaan depresi (kehilangan minta, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih,bangun dini hari, perasaan berubah-ubah panjang hari )
14 28 36 72
7
Gejala Somatik/fisik (sensorik)
(penglihatan kabur, mukak merah atau pucat,merasa lemas)
18 36 32 64
8
gejala somatik/fisik ( otot ) (sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, suara tidak stabil )
18 36 32 64
9
gejala kardiovaskular ( jantung dan pembuluh darah )( takikardia, berdebar-debar,nyeri di dada,denyut nadi mengeras, rasa lesu )
19 38 31 62
10
rasa tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik,sering tarik nafas, nafas pendek/ sesak
16 32 34 68
11
sulit menelan, perut melilit,gangguan pencernaan,nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan terbakar di perut,rasa penuh atau kembung
21 42 29 58
12 gejala perkemihan (sering buahng air
kecil, tidak dapat menehan air seni ) 21 42 29 58
13
Gejala autonom (mulut kering,muka merah, mudah keringat,kepala
pusing,kepala terasa berat, kepala terasa sakit )
14
tingkah laku (sikap) (gelisah, tidak tenang,jari gemetar,kerut kening,muka tegang,otot tegang,nafas pendek, muka merah )
19 38 31 62
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : Wisuda Wati Simatupang
Tempat/Tgl lahir : Medan, 11 Agustus 1992
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jl. Bhayangkara Spn. Sampali Medan
II. IDENTITAS ORANG TAU
Nama Ayah : A. Simatupang
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : R. Marbun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Bhayangkara Spn. Sampali no.328 Medan
III.RIWAYAT PENDIDIKAN
1998 – 2004 : SD Negeri 049 Medan
2004 – 2007 : SMP Swasta Methodist-8 Medan
2007 – 2010 : SMA Swasta St. Thomas-2 Medan
2010 – 2013 : Mengikuti Program Studi Diploma III Akademi
Kebidanan Imelda Medan
2013 – 2014 : Mengikuti Program Studi Diploma IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas