KALSIUM SAAT HAMIL DI KLINIK BERSALIN DELIMA
MEDAN
UTARY DWI LISTIARINI
075102066
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul : TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KALSIUM SAAT HAMIL DI KLINIK BERSALIN
DELIMA MEDAN
Nama : UTARY DWI LISTIARINI
NIM : 075102066
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU
Pembimbing,
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP
KALSIUM SAAT HAMIL DI KLINIK BERSALIN DELIMA
MEDAN
Karya Tulis Ilmiah
Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka
Medan, Juni 2008 Yang Menyatakan
Atas selesainya Karya Tulis Ilmiah ini saya ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah Memberikan kelimpahan rahmat dan karunianya.
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP KALSIUM PADA SAAT HAMIL DI KLINIK BERSALIN DELIMA MEDAN” yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA (K), selaku rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD–KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran USU.
3. Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA (K), Ketua Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Ilmiah ini.
6. Dewi Elizadiani Suza, Skp, MNS, selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah Program D-IV Bidan Pendidik FK USU.
7. Seluruh dosen pengajar pada program D-IV Bidan Pendidik FK USU, yang telah membekali penulis dengan ilmu dari awal bangku kuliah sampai selesainya pendidikan ini.
8. Ibu Masdelima Parinduri, selaku Pimpinan Klinik Bersalin Delima Medan yang telah memeberikan izin dan fasilitas kepada penulis selama melakukan penelitian.
9. Teristimewa kepada Bapak dan ibu serta abang dan adik-adikku tercinta serta seluruh keluarga yang telah menyumbangkan segala bantuan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Kepada teman seperjuangan semenjak SMU yang telah membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dan rekan-rekan D-IV Bidan Pendidik FK USU yang telah bersama-sama berjuang selama 1 tahun kebersamaan kita.
bagi kita semua khususnya mahasiswi D-IV Bidan Pendidik FK USU, Amin YA Rabbal Alamin.
Medan, Juni 2008
JUDUL KTI
LEMBAR PENGESAHAN KTI LEMBAR PERNYATAAN
1.2. Tujuan Penelitian ... 4
1.2.1. Tujuan Umum ... 4
1.2.2. Tujuan Khusus ... 4
1.3. Pertanyaan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Pengetahuan ... 6
2.1.1. Defenisi ... 6
2.1.2. Proses Adopsi Prilaku ... 6
2.1.3. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif ... 7
2.2. Kalsium ... 9
2.2.1. Defenisi ... 9
2.2.2. Peran / Manfaat kalsium ... 9
2.2.3. Fungsi Kalsium ... 10
2.2.4. Faktor pemicu penyerapan Kalsium ... 11
2.2.5. Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium ... 12
2.2.6. Gejala kekurangan kalsium ... 13
2.2.7. Gejala kelebihan kalsium ... 13
2.2.8. Angka kecukupan kalsium ... 13
2.2.9. Kandungan kalsium pada beberapa makanan ... 14
2.3. Kalsium saat hamil ... 15
3.2.1. Pengetahuan ... 17
3.2.2. Manfaat kalsium ... 17
3.2.3. Bahan makanan yang mengandung kalisum ... 18
3.2.4. Gejala kekurangan kalsium ... 18
BAB IV METODE PENELITIAN ... 19
4.1. Desain Penelitian ... 19
4.2. Populasi dan Sampel ... 19
4.2.1. Populasi ... 19
4.2.2. Sampel ... 19
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
4.4. Pertimbangan Etik ... 20
4.5. Instrumen Penelitian ... 20
4.6. Pengumpulan Data ... 21
4.7. Analisa Data ... 21
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 22
5.1. Hasil Penelitian ... 22
5.1.1. Karakteristik Responden ... 22
5.1.2. Manfaat kalsium ... 24
5.1.3. Bahan makanan yang mengandung kalsium ... 25
5.1.4. Gejala kekurangan kalsium ... 25
Tabel 2.1 Kandungan kalsium pada beberapa makanan ... 14 5.1 Distribusi Responden berdasarkan umur ibu yang
memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan ... 22 5.2 Distribusi Responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu
yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan ... 23 5.3 Distribusi Responden berdasarkan paritas ibu yang
memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan ... 23 5.4 Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu
hamil terhadap kalsium berdasarkan manfaat kalsium di Klinik Bersalin Delima Medan ... 24 5.5 Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu
hamil terhadap kalsium berdasarkan bahan makanan yang mengandung kalsium di Klinik Bersalin Delima Medan ... 25 5.6 Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu
Nama : Utary Dwi Listiarini
Nim : 075102066
ABSTRAK
Masalah osteporosis telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7%, kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, baik untuk membentuk dan mengganti komponen tulang yang rusak maupun untuk mencukupi kalsium dalam darah. Wanita umumnya membutuhkan kalsium lebih banyak dari pada laki-laki terutama di saat hamil dan menyusui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuisioner. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Bersalin Delima Medan sebanyak 100 orang, dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium berdasarkan manfaat kalsium, diketahui sebanyak 38 orang (46,3%) berpengetahuan baik, dari bahan makanan yang mengandung kalsium diketahui sebanyak 50 orang (61%) berpengetahuan baik, dari gejala kekurangan kalsium diketahui sebanyak 50 orang (61%) berpengetahuan baik. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas pengetahuan ibu hamil baik, namun tetap dianjurkan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan terhadap manfaat kalsium, bahan makanan yang mengandung kalsium, dan gejala kekurangan kalsium serta mengkonsumsi kalsium dengan cukup selama kehamilan yang berguna bagi kesehatan Ibu dan Janin, dan kepada seluruh tenaga kesehatan yang terkait agar memberikan penyuluhan mengenai kalsium dan memberikan tablet lactas kepada ibu hamil.
Nama : Utary Dwi Listiarini
Nim : 075102066
ABSTRAK
Masalah osteporosis telah mencapai pada tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7%, kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, baik untuk membentuk dan mengganti komponen tulang yang rusak maupun untuk mencukupi kalsium dalam darah. Wanita umumnya membutuhkan kalsium lebih banyak dari pada laki-laki terutama di saat hamil dan menyusui.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari kuisioner. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Klinik Bersalin Delima Medan sebanyak 100 orang, dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium berdasarkan manfaat kalsium, diketahui sebanyak 38 orang (46,3%) berpengetahuan baik, dari bahan makanan yang mengandung kalsium diketahui sebanyak 50 orang (61%) berpengetahuan baik, dari gejala kekurangan kalsium diketahui sebanyak 50 orang (61%) berpengetahuan baik. Berdasarkan hasil penelitian mayoritas pengetahuan ibu hamil baik, namun tetap dianjurkan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan terhadap manfaat kalsium, bahan makanan yang mengandung kalsium, dan gejala kekurangan kalsium serta mengkonsumsi kalsium dengan cukup selama kehamilan yang berguna bagi kesehatan Ibu dan Janin, dan kepada seluruh tenaga kesehatan yang terkait agar memberikan penyuluhan mengenai kalsium dan memberikan tablet lactas kepada ibu hamil.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Osteoporosis adalah kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis sering menyerang mereka yang telah berusia lanjut dan kondisi ini lebih sering dijumpai pada wanita daripada laki-laki. Menurut data World Health Organisation (WHO), menunjukan bahwa 1 dari 3 wanita atau sebanyak 67% wanita akan mengalami osteoporosis. Kemungkinan bagi laki-laki juga relatif besar bagi yang telah berusia tua, perokok, peminum minuman keras dan bagi yang jarang melakukan olah raga (Yosri, 2001).
WHO juga mencatat pada tahun 2003, lebih dari 75 juta orang di eropa, Amerika Serikat, dan Jepang menderita pengeroposan tulang (Evi, 2006).
Menurut Departemen Kesehatan RI, wanita memiliki resiko osteoporosis lebih tinggi yaitu 21,7%, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya berisiko terkena osteoporosis sebanyak 14,8%. Hal ini dikarenakan wanita mengalami proses kehamilan dan menyusui serta terjadinya penurunan hormon estrogen pada saat pre menopause, menopause, dan pasca menopause (Depkes, 2002).
responden, ternyata 29% diantaranya telah menderita osteoporosis (Depkes, 2004).
Penyebab osteoporosis adalah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang. Osteoporosis sering disebut silent disease, karena proses hilangnya kalsium dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala. Tubuh selalu kehilangan kalsium setiap hari melalui kulit-kulit yang mati, pertumbuhan kuku, rambut yang rontok dan juga keringat. Selain itu kalsium juga terbuang melalui urin dan feses. Kalsium yang hilang tersebut harus diganti setiap hari melalui makanan. Bila makanan kita tidak mengandung cukup kalsium, maka tubuh akan mengambilnya dari cadangan kalsium, yaitu tulang dan gigi. Masyarakat Indonesia masih sangat rendah dalam mengkonsumsi kalsium yaitu 254 mg perhari, padahal berdasarkan standart Internasional adalah 1000-1200 mg perhari (Siswono, 2006)
Menurut ahli gizi dr. Rachmad Soegih SpKG, Kalsium merupakan elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, kebutuhan kalsium pada usia 19-50 tahun sebanyak 1.000 mg/hr, dan 1.200 mg/hr untuk usia 51 tahun keatas. Hasil penelitian para pakar menunjukkan bahwa tubuh manusia terkandung sekitar 22 gram kalsium per kilogram berat badan. Dari jumlah tersebut, 99% berada dalam tulang dan gigi, sedangkan 1% berada di dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh (Siswono, 2006).
jarang ibu hamil yang mengeluh giginya merapuh atau mudah patah. Keadaan seperti itu cukup sering dialami ibu-ibu hamil yang konsumsi kalsium (Ca)-nya kurang. Kalsium memang dibutuhkan tubuh sejak janin dalam kandungan yang pada saat itu diperoleh dari ibu.
Oleh karena itulah ibu hamil perlu mengkonsumsi kalsium yang terdapat dalam susu, telur keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas atau di Klinik.
Mengkonsumsi kalsium pada saat hamil sangat banyak memberikan manfaat, 1% kalsium yang terkandung di dalam tubuh terdapat dalam darah dan sel-sel saraf, yang mempunyai fungsi membantu kerja sel-sel saraf untuk kontraksi otot dan proses penggumpalan darah, menghantar rangsang saraf dan membantu fungsi jantung serta otot janin, juga mempersiapkan ASI untuk menyusui.
Hasil penelitian Dr. Mc Carron, MD, dari Mc Master University, Ontario, Kanada, yang melibatkan 2500 ibu hamil menyimpulkan, konsumsi kalsium sekitar 1500-2000 mg sehari bisa menurunkan risiko darah tinggi pada kehamilan sampai 70% dan pre eklampsia hingga 50% .
Hal yang lebih penting lagi, kalsium juga berpengaruh terhadap masa depan kesehatan bayi. Menurut Sarwono yang mengutip dari hasil penelitian British Medical Journal melaporkan bahwa pada wanita yang di beri suplemen kalsium selama masa kehamilan, hasilnya para ibu tersebut akan memiliki anak-anak yang cukup terlindungi dari risiko hipertensi (Sarwono, 2001).
penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima, Medan.
1.2. Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium di Klinik Bersalin Delima, Medan.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kalsium berdasarkan manfaat kalsium.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kalsium berdasarkan bahan makanan yang mengandung kalsium.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kalsium berdasarkan gejala kekurangan kalsium.
1.3. Pertanyaan Penelitian
Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima, Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
b. Bagi instansi Kesehatan
Hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh informasi dan gambaran ibu hamil tentang kalsium pada saat hamil, sehingga dapat menjadi masukan positif dalam merencanakan upaya peningkatan kesehatan ibu hamil.
c. Bagi peneliti selanjutnya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1. Defenisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang / overt behavior (Notoatmodjo, 2003).
2.1.2. Proses Adopsi Prilaku
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berprilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1. Kesadaran (Awarness), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.
4. Trial, orang telah mulai mencoba prilaku baru.
5. Adoption, subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulas.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa perubahan prilaku tidak selalu melewati tahap-tahap diatas. Apabila penerimaan prilaku atau adopsi prilaku melalui proses seperti ini di dasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka prilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila prilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama (Notoatmodjo, 2003).
2.1.3. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya. Dalam konteks atau situasi yang lain, misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) didalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5. Sintesis (synthesis)
dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan (Notoatmodjo, 2003).
2.2. Kalsium
2.2.1. Definisi
Kalsium dibutuhkan tubuh dalam jumlah cukup besar, baik untuk membentuk dan mengganti komponen tulang yang rusak maupun untuk mencukupi kalsium dalam darah. Hal ini menjadikan kalsium tergolong sebagai kelompok makroelemen, yaitu unsur pada tubuh yang terdapat dalam jumlah relatif besar. Makroelemen berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Kalsium tersimpan dalam bentuk tulang dan gigi sebanyak 99%. Sementara itu, yang terdapat dalam jaringan lunak sebanyak 1% (Emma, 2007).
2.2.2. Peran / Manfaat Kalsium
Tanpa adanya kalsium, otot tidak dapat berkontraksi dengan benar, darah tidak bisa membeku, dan saraf tidak dapat membawa pesan.
Serikat (AS), sudah menemukan peranan kalsium yang begitu banyak. Salah satu peran penting kalsium adalah dalam meringankan sindrom pramenstruasi (Pra Menstrual Syndrom = PMS). Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Susan Thys-Jacobs, pakar kelenjar endokrin dari St. Luke’s- Roosevelt Hospital Center di New York, bersama rekan-rekannya dari 11 pusat medis di AS, terhadap 500 orang wanita penderita PMS. Secara acak, sebagian dari 500 wanita itu diberi 1.200 mg kalsium per hari. Ternyata, pada siklus haid ketiga, gejala PMS bisa dikurangi 48% pada wanita yang meminum kalsium (Siswono, 2004).
2.2.3. Fungsi Kalsium
Kalsium mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dan mineral lain memberi kekuatan dan bentuk pada tulang dan gigi.
1. Pembentukan Tulang
Kalsium didalam tulang mempunyai 2 fungsi yaitu : a. Sebagai bagian integral dari struktur tulang b. Sebagai tempat untuk menyimpan kalsium 2. Pembentukan gigi
setelah muncul dalam rongga mulut. Pertukaran antara gigi dan kalsium gigi dalam kalsium tubuh berlangsung lambat dan terbatas pada kalsium yang terdapat di lapisan dentin. Sedikit pertukaran kalsium mungkin juga terjadi diantara lapisan email dan ludah.
3. Mengatur pembekuan darah
Bila terjadi luka, ion kalsium dalam darah merangsang pembebasan fosfolipida tromboplastin. Tromboplastin ini mengakatalis perubahan protrombin, bagian darah normal, menjadi trombin. Trombin kemudian membantu perubahan fibrinogen, bagian dari darah, menjadi fibrin yang merupakan gumpalan darah.
4. Mengatur kontraksi otot
Pada waktu otot berkontraksi kalsium berperan dalam interaksi protein didalam otot, yaitu aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendur sesudah kontraksi, tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang.
5. Mencegah osteoporosis
6. Menghantarkan signal ke dalam sel-sel saraf 7. Membantu transport ion melalui membran
8. Sebagai komponen penting dalam produksi hormon dan enzim yang mengatur proses pencernaan, energi dan metabolisme lemak ( Sari, 2006).
2.2.4. Faktor Pamicu Penyerapan Kalsium
lebih tinggi daripada perempuan pada semua golongan usia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium, diantaranya kelarutan kalsium dalam air dan jenis makanan yang di makan bersama dengan kalsium.
1. Bentuk aktif Vitamin D yang merangsang pembentukan protein pengikat kalsium, berguna dalam Transport aktif Kalisum (Ca) di mukosa usus halus
2. Asam Klorida yang dikeluarkan oleh lambung membantu absorpsi kalsium dengan cara menurunkan pH di bagian atas usus halus.
3. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian memberikan waktu lebih banyak untuk absorpsi kalsium.
4. Peningkatan kebutuhan yang terjadi pada pertumbuhan, masa kehamilan, menyusui, dan defisiensi kalsium (siswono, 2004).
2.2.5. Faktor-faktor Yang Menghambat Absorpsi Kalsium
1. Kekurangan vitamin D dalam bentuk aktif menghambat absorpsi kalsium. 2. Asam oksalat yang terdapat dalam bayam, sayuran lain dan kakao
membentuk garam kalsium oksalat yang tidak larut, sehingga menghambat absorpsi kalsium.
3. Makanan yang tinggi serat menurunkan absorpsi kalsium karena mempercepat waktu perpindahan makanan didalam saluran cerna.
5. Peningkatan kerja usus sehingga lebih banyak yang langsung diekskresikan terutama melalui tinja.
6. Perubahan pH lambung dan usus halus kearah basa atau suasana basa yang menyebabkan garam Ca susah dicerna sehingga sulit diabsorpsi.
7. Perbandingan Ca : P dalam hidangan adalah 1 : 1 sampai dengan 1 : 3, hidangan dengan komposisi > 1 : 3 akan mengurangi penyerapan kalsium (Siswono, 2004).
2.2.6. Gejala Kekurangan Kalsium
1. Gangguan pertumbuhan terutama pada tulang 2. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh 3. Sering terjadi kekejangan otot (Rachmawati, 2006).
2.2.7. Gejala Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium terjadi apabila mengkonsumsi kalsium sebesar 2500 mg/hari. Kelebihan kalsium dapat menyebabkan terjadinya batu ginjal atau gangguan ginjal, konstipasi / susah buang air besar (Rachmawati, 2006).
2.2.8. Angka Kecukupan Kalsium
Angka kecukupan rata-rata sehari untuk kalium bagi orang Indonesia ditetapkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998 yaitu :
Bayi 300-400 mg
Anak-anak 500 mg
Remaja 600-700 mg
Dewasa 500-800 mg
2.2.9. Kandungan Kalsium Pada Beberapa Makanan
Tabel 2.1. Kandungan Kalsium pada Beberapa Makanan
Bahan Makanan mg Bahan Makanan Mg Tepung Susu
Keju
Susu Sapi Segar Yogurt
Udang Kering Teri kering Sardines / Kaleng Telur bebek Telur ayam Ayam Daging Sapi Susu kental manis Kacang kedelai, kering Tempe kacang kedelai murni
904
Tepung kacang kedelai Bayam Sumber : Daftar analisa bahan makanan pokok (per 100 gram).
Bila dikaji secara teoritis, sangat kecil kemungkinan tubuh kekurangan kalsium karena sumbernya cukup banyak dalam makanan, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan serta susu. Namun osteoporosis dapat terjadi antara lain akibat merokok, alkohol, makanan tinggi garam, banyak gula dan tinggi lemak. Pengeroposan tulang merupakan kondisi berkurangnya matriks atau massa tulang, keadaan ini biasanya disebabkan pengeluaran yang disebabkan oleh berbagai hal, misalnya asupan obat-obatan yang mengandung steroid atau berlebihnya protein dalam tubuh.
upaya menabung kalsium. Massa tulang akan di bentuk sejak manusia berada di kandungan hingga lahir, remaja, kemudian akan berhenti di usia 30 tahun (Agus, 2001).
2.3. Kalsium Saat Hamil
Kebutuhan kalsium yang sangat besar selama kehamilan menyebabkan konsumsi kalsium perlu ditambah. Tambahan ini untuk menggantikan simpanan kalsium di dalam tubuh yang secara terus-menerus diambil untuk berbagai keperluan saat hamil.
Kalsium di transport melalui plasenta kepada fetus yang digunakan untuk pertumbuhan fetus, seperti untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendiannya. Oleh karena itulah , ibu-ibu hamil yang kurang mengkonsumsi makanan dan vitamin yang kaya kalsium, sering menderita kerapuhan gigi.
Akibat kekurangan kalsium yang paling dikenal adalah Rhakhitis. Rhakhitis biasanya terjadi bila anak-anak dalam masa tumbuh kembang tidak tercukupi kebutuhan kalsiumnya. Selain itu masih ada gangguan lain seperti karies dentis, kejang otot, dan darah yang susah membeku bila terluka.
2.4.1. Efek Yang Ditimbulkan Bila Ibu Hamil Cukup Mengkonsumsi
Kalsium
1. Memiliki anak-anak yang cukup terlindung dari resiko hypertensi.
2. Mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis) saat memasuki usia lansia.
3. Menambah tingkat kecerdasan anak 4. Pertumbuhan tulang dan gigi yang baik.
Hal tersebut karena terdapat banyak manfaat kalsium dalam tubuh kita, terutama di saat hamil kalsium sangat berfungsi sebagai :
1. Memelihara tulang dan gigi, sehingga osteoporosis bisa dicegah 2. Membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang juga gigi janin
3. Membantu kerja sel-sel saraf untuk kontraksi otot dan proses penggumpalan darah
4. Menghantar rangsang saraf dan membantu fungsi jantung serta otot janin 5. Membantu mempersiapkan ASI untuk menyusui
Kebutuhan kalsium yang besar selama kehamilan, mengakibatkan perlunya tambahan konsumsi kalsium hingga 1000-1200 mg, untuk menggantikan simpanan kalsium di tubuh anda yang secara terus-menerus diambil untuk berbagai keperluan selama hamil, begitu juga setelah melahirkan tetap perlu mengkonsumsi kalsium untuk kegiatan menyusui (Agus, 2001).
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Adapun kerangka konsep penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap mengkonsumsi Kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan ini adalah :
3.2. Defenisi Operasional
3.2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah tingkat pengetahuan ibu tentang segala sesuatu yang diketahui ibu hamil terhadap manfaat kalsium, yang di nilai dari jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan.
3.2.2. Manfaat Kalsium
Cara ukur : Wawancara dengan mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan ibu terhadap manfaat Kalsium
Alat ukur : Kuesioner manfaat kalsium sebanyak 10 pertanyaan Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : Baik (76% - 100%) Cukup (56% - 75%) Kurang (<55%) - Manfaat Kalsium
- Bahan makanan yang mengandung Kalsium - Gejala kekurangan Kalsium
3.2.3. Bahan makanan yang mengandung Kalsium
Cara ukur : Wawancara dengan mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan ibu terhadap bahan makanan yang mengandung kalsium.
Alat ukur : Kuesioner bahan makanan yang mengandung kalsium sebanyak 10 pertanyaan.
Skala ukur : Ordinal
Hasil ukur : Baik (76% - 100%) Cukup (56% - 75%) Kurang (<55%) 3.2.4. Gejala kekurangan Kalsium
Cara ukur : Wawancara dengan mengajukan pertanyaan tentang pengetahuan ibu terhadap gejala yang diakibatkan kekurangan Kalsium
Alat ukur : Kuesioner gejala kekurangan kalsium sebanyak 10 pertanyaan
Skala ukur : Ordinal
BAB 4
METODELOGI PENELITIAN
4.1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan.
4.2. Populasi dan sampel
4.2.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah objek yang akan diteliti yaitu seluruh ibu yang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan yang berjumah 442 orang berdasarkan registrasi rata pertahun.
4.2.2. Sampel
Sampel adalah objek yang diambil dalam penelitian untuk mewakili populasi, Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara random sampling. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus :
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Klinik Bersalin Delima Medan. Alasan peneliti mengambil lokasi ini dikarenakan klinik tersebut mempunyai sampel yang diinginkan oleh peneliti yaitu ibu-ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, klinik tersebut merupakan klinik yang paling banyak dipilih oleh ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dilokasi tersebut. Selain itu lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian tentang kalsium terhadap ibu hamil. Lokasi ini juga merupakan tempat yang mudah diakses oleh peneliti sehingga dapat mempermudah dan mempercepat proses penelitian.
4.4. Pertimbangan Etik
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kemudian kuesioner disebarkan kepada responden dengan terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan data responden dan boleh tidak mencantumkan namanya dan juga menjelaskan bahwa ini tidak untuk penelitian tetapi hanya mengetahui pengetahuan ibu terhadap Kalsium.
4.5. Instrumen Penelitian
4.6. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data berupa data primer yang diperoleh dari kuesioner yang dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan pertanyaan tertutup dimana sebelumnya telah diberikan penjelasan pada responden tentang tujuan penelitian. Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden dengan menjawab dan mengisi pertanyaan-pertanyaan pada kuesiner yang telah tersedia. Kemudian ditentukan kriterianya (tolak ukur) dengan cara :
1. Skor jawaban yang salah adalah 0 (skor minimal dari setiap aspek jawaban dikalikan dengan jumlah soal) yaitu 0 x 10 = 0. Untuk suatu pertanyaan yang salah nilainya 0.
2. Skor jawaban yang benar adalah 5 (skor maksimal dari setiap aspek jawaban dikalikan dengan jumlah soal) yaitu 5 x 10 = 50. Untuk satu pertanyaan yang benar nilainya 5.
4.7. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel-tabel distribusi frekuensi. Kemudian dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Karakteristik Responden
Ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan, diperoleh hasil yaitu :
Umur
Ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dan menjadi responden berdasarkan umur :
Tabel 5.1.
Distribusi responden berdasarkan umur ibu yang memeriksakan kehamilan
di Klinik Bersalin Delima Medan
No Umur F %
1 <20 tahun 6 7.3
2 20 – 30 tahun 60 73.2
3 >30 tahun 16 19.5
Total 82 100.0
Pendidikan
Ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dan menjadi responden berdasarkan tingkat pendidikan :
Tabel 5.2.
Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang
memeriksakan kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan
No Tingkat Pendidikan F %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan mayoritas ibu berpendidikan SMU sebanyak 60 orang (73,2%), Perguruan tinggi sebanyak 13 orang (15,9%), SMP sebanyak 6 orang (7,3%), dan jumlah minoritas yaitu berpendidikan SD sebanyak 3 orang (3,7%).
Paritas
Ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dan menjadi responden berdasarkan jumlah paritas :
Tabel 5.3.
Distribusi responden berdasarkan jumlah paritas ibu yang memeriksakan
kehamilan di Klinik Bersalin Delima Medan
No Jumlah Paritas F %
1 Primigravida 24 29,3
2 Scundigravida 23 28,0
3 Multigravida 35 42,7
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan mayoritas ibu multigravida sebanyak 35 orang (42,7%), primigravida berjumlah 24 orang (29,3%), dan jumlah minoritas yaitu scundigravida sebanyak 23 orang (28%).
5.1.2. Manfaat Kalsium
Pengetahuan ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dan menjadi responden berdasarkan pengetahuan terhadap manfaat kalsium :
Tabel 5.4.
Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap
kalsium berdasarkan manfaat kalsium di Klinik Bersalin Delima Medan
No Manfaat Kalsium F %
1 Baik 38 46,3
2 Cukup 29 35,4
3 Kurang 15 18,3
Total 82 100,0
5.1.3. Bahan makanan yang mengandung kalsium
Pengetahuan ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilan dan menjadi responden berdasarkan pengetahuan terhadap bahan makanan yang mengandung kalsium :
Tabel 5.5.
Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap
kalsium berdasarkan bahan makanan yang mengandung kalsium
di Klinik Bersalin Delima Medan
No Pengetahuan F %
1 Baik 50 61,0
2 Cukup 24 29,3
3 Kurang 8 9,8
Total 82 100,0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil pengetahuan ibu hamil terhadap bahan makanan yang mengandung Kalsium mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 50 orang (61%), Cukup 24 orang (29,3%), dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (9,8%).
5.1.4. Gejala kekurangan kalsium
Tabel 5.6.
Distribusi frekuensi dan persentasi tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap
kalsium berdasarkan gejala kekurangan Kalsium
di Klinik Bersalin Delima Medan
No Pengetahuan F %
1 Baik 50 61,0
2 Cukup 25 30,5
3 Kurang 7 8,5
Total 82 100,0
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil pengetahuan ibu hamil terhadap gejala kekurangan kalsium mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 50 orang (61%), cukup 25 orang (30,5%), dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (8,5%).
5.2. Pembahasan
Dari data hasil penelitian yang didapatkan, diperoleh pembahasan untuk menjawab penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan.
Kebutuhan kalsium yang besar selama kehamilan, mengakibatkan perlunya tambahan konsumsi kalsium hingga 1000–1200 Mg, untuk menggantikan simpanan kalsium di tubuh yang secara terus menerus diambil untuk berbagai keperluan selama hamil, begitu juga setelah melahirkan tetap perlu mengkonsumsi kalsium untuk kegiatan menyusui (Agus, 2001).
Pengetahuan ibu hamil terhadap bahan makanan yang mengandung kalsium yang berpengetahuan baik sebanyak 50 orang (61%), cukup 24 orang (29,3%), dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (9,8%).
Pengetahuan ibu hamil terhadap gejala kekurangan kalsium mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 50 orang (61%), cukup 25 orang (30,5%), dan minoritas berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (8,5%).
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, mayoritas ibu berpengetahuan baik didasarkan informasi yang diperoleh ibu dari media elektronik dan media cetak, serta pengalaman bagi ibu yang sudah pernah hamil kalsium sangat dirasakan manfaatnya bagi diri ibu sendiri maupun bayinya, seperti pertumbuhan tinggi badan dan gigi yang optimal pada bayi / balita.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan, berdasarkan manfaat kalsium, diketahui sebanyak 38 orang (46,3%) mengetahui tentang manfaat kalsium dengan baik, dan 29 orang (35,4%) cukup mengetahui tentang manfaat kalsium, serta sebanyak 15 orang (18,3%) kurang mengetahui tentang manfaat kalsium tesebut.
2. Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu hamil terhadap kalsium pada saat hamil di Klinik Bersalin Delima Medan, berdasarkan bahan makanan yang mengandung kalsium, diketahui sebanyak 50 orang (61%) mengetahui tentang bahan makanan yang mengandung kalsium dengan baik, dan 24 orang (29,3%) cukup mengetahui tentang bahan makanan yang mengandung kalsium, serta sebanyak 8 orang (9,8%) kurang mengetahui tentang bahan makanan yang mngandung kalsium.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan saran berupa:
1. Diharapkan kepada seluruh ibu hamil agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang kalsium seperti manfaat, bahan makanan yang mengandung kalsium serta gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan kalsium dengan cara bertanya kepada tenaga kesehatan, melihat informasi yang ada di televisi maupun majalah tentang kalsium, juga berusaha memenuhi kebutuhan kalsium sehari-hari terutama saat hamil, karena sangat berguna bagi ibu dan pertumbuhan bayi.
2. Bagi seluruh bidan atau tenaga kesehatan yang terkait oleh ibu hamil agar memberikan penyuluhan atau konseling mengenai manfaat kalsium, memberikan tablet lactas serta menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi.
Admin. 2007. Jangan Tunda Lagi, Cegah Osteoporosis Sekarang. http://www.gayahidupsehatonline.com.
Agus Sarwono. 2001. Penuhi Kalsium dari Berbagai Sumber. http://www.sehatgroup.web.id
Anonimous. 2002. Hidup Sehat dan Aktif Tanpa Osteoporosis. http://www.depkes.go.id.
Anonimous. 2004. Kecendrungan Osteoporosis di Indonesia 6 Kali lebih
Tinggi di Banding Negeri Belanda. http://www.depkes-ri.com
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Revisi V. Yogyakarta. Rineka Cipta.
Emma. 2007. Mencegah Osteoporosis. Jakarta. Penebar Plus.
Ibu Sari. 2006. Nutrisi Penting Masa Hamil. http://www.ibuhamil.com. Hunter,HH dan Rosemary. 2005. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan.
Cetakan I. Jakarta. Arcan.
Maddern Jan. 2004. Yoga Menguatkan Tulang. Batam. Intereksa. Mohamed Yosri. 2001. Osteoporosis. http://www.spancity.com/yosri.
Nancy. 2003. Lebih Lengkap Tentang Osteoporosis. Jakarta. Raja Garvindo
Persada.
Notoatmodjo Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Cetakan I. Jakarta. Rineka Cipta
Rachmawati Evi. 2006. Saat Pencuri Tulang Mengintai. http://www.kompascybermedia.com.
Rusilanti. 2006. Menu Bergizi Untuk Ibu Hamil. Cetakan I. Jakarta. Kawan
Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasa Bina Pustaka. Siswono. 2004. Konsumsi Kalsium Cegah Osteoporosis.
http://www.mediaindo.co.id.
Data Responden
Jawablah salah satu pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang ( x ) pada jawaban yang dianggap benar menurut pendapat anda.
I. Manfaat Kalsium
1. Fungsi utama Kalsium adalah untuk kesehatan : a. Tulang dan gigi
b. Rambut c. Mata
2. Menurut ibu seorang wanita akan mengalami peningkatan kebutuhan Kalsium yaitu pada saat :
a. Lansia b. Remaja
c. Kehamilan dan menyusui
3. Kalsium yang dikonsumsi ibu hamil dapat di salurkan ke janin melalui : a. Uri-uri (Placenta)
b. Air susu c. Darah
4. Menurut ibu apakah fungsi utama Kalsium pada Ibu hamil : a. Untuk menghambat pembentukan jari dan kuku janin b. Untuk pembentukan tulang dan gigi
a. Mencegah keropos tulang (osteoporosis) b. Menyebabkan keropos tulang
c. Tulang dan gigi menjadi rusak
6. Selain untuk kekuatan tulang dan gigi kalsium juga berperan penting dalam tubuh kecuali :
a. Kesuburan Rambut
b. Mengatur Pembekuan Darah c. Mengatur Kontraksi otot
7. Manfaat Kalsium dibutuhkan sejak manusia : a. Dalam kandungan
b. Usia lanjut c. Masa Kritis
8. Kebutuhan kalsium bermanfaat untuk : a. Seumur hidup manusia
b. Saat masa kanak-kanak saja c. Diwaktu tua saja
9. Janin dalam kandungan membutuhkan kalsium untuk : a. Pertumbuhan tulang dan giginya
b. Pembentukan hidungnya c. Pembentukan matanya
10. Kekuatan tulang dan gigi sangat tergantung pada : a. Lemak
b. Kalsium c. Air
II. Bahan makanan yang mengandung Kalsium
1. Apakah sumber utama kalsium : a. Susu
b. Makan sayuran hijau setiap hari c. Makan buah setiap hari
3. Mengandung apakah tablet Lactas yang ibu dapatkan saat memeriksakan kehamilan :
a. Protein b. Kalsium c. Air
4. Pada sayuran yang mengandung banyak kalisum adalah : a. Bayam
b. Kangkung c. Daun ubi
5. Makanan sehari-hari yang berfungsi sebagai pengganti susu adalah : a. Tempe
b. Timun c. Telur
6. Manakah pada bahan makanan ini yang terdapat banyak kalsium : a. Teri kering
b. Kentang c. Jagung
7. Daun yang banyak mengandung kalsium dan juga baik untuk menyusui adalah :
a. Daun jambu b. Daun kelapa c. Daun katuk
8. Menurut ibu, vitamin yang dapat dibantu pembentukannya oleh sinar matahari adalah :
a. Teh manis b. Sirup c. Susu
10. Kebiasaan yang baik waktu hamil untuk kesehatan tulang ibu dan bayi adalah kecuali :
a. Merokok
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium c. Minum Susu
III. Gejala Kekurangan Kalsium
1. Pengeroposan tulang disebabkan oleh : a. Kekurangan vit B12
b. Kekurangan Kalsium c. Kekurangan vit C
2. Menurut ibu dampak apakah yang dapat ditimbulkan pada bayi jika ibu hamil kurang mengkonsumsi kalsium :
a. Gangguan pertumbuhan tulang b. Gangguan pertumbuhan rambut c. Gangguan pertumbuhan kuku
3. Dampak apakah yang dapat ditimbulkan pada orang dewasa usia 50 tahun bila kekurangan kalsium :
a. Terjadi keropos pada tulang b. Terjadi keriput pada kulit c. Terjadi kegemukan
4. Penyakit apakah yang dapat ditimbulkan oleh ibu hamil kepada bayi baru lahir bila ibu kurang mengkonsumsi kalsium :
a. Asupan makanan yang banyak b. Asupan kalsium yang rendah c. Banyak minum
6. Kekurangan kalsium dapat berdampak buruk pada kehamilan terutama : a. Pertumbuhan tulang janin
b. Pertumbuhan rambut janin c. Pertumbuhan badan janin
7. Bila kekurangan kalsium maka tubuh akan mengambilnya dari : a. Cadangan kalsium tubuh orang lain
b. Cadangan kalsium dalam tulang c. Cadangan air
8. Cadangan kalsium dalam tulang yang terus menerus diambil untuk kebutuhan sehari-hari akan mengakibatkan :
a. Pengeroposan tulang b. Penguatan Tulang c. Perpanjangan Tulang
9. Gejala yang tampak pada lansia yang kekurangan kalsium adalah : a. Tubuh kuat dan sehat
b. Tubuh tetap tegak
c. Tubuh semakin membungkuk
10. Bayi yang sangat lambat pertumbuhan gigi dan tinggi badannya juga dipengaruhi oleh :
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SD 3 3,7 3,7 3,7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Primigravida 24 29,3 29,3 29,3 Scundigravida 23 28,0 28,0 57,3 Multigravida 35 42,7 42,7 100,0 Total 82 100,0 100,0
Manfaat Kalsium
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 38 46,3 46,3 46,3
Cukup 29 35,4 35,4 81,7
Kurang 15 18,3 18,3 100,0
Total 82 100,0 100,0 Statistics
Manfaat Kalsium
N Valid 82 Missing 0
Mean 1,72
Median 2,00
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Bahan Makanan yang Mengandung Kalsium
N Valid 82
Gejala Kekurangan Kalsium
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Baik 50 61,0 61,0 61,0
Cukup 25 30,5 30,5 91,5
Kurang 7 8,5 8,5 100,0
Total 82 100,0 100,0 Statistics
Gejala Kekurangan Kalsium
N Valid 82
79 96,3 96,3 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
25 30,5 30,5 30,5
57 69,5 69,5 100,0
82 100,0 100,0
56 68,3 68,3 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man4
28 34,1 34,1 34,1
54 65,9 65,9 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man5
33 40,2 40,2 40,2
49 59,8 59,8 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man6
26 31,7 31,7 31,7
56 68,3 68,3 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man7
23 28,0 28,0 28,0
59 72,0 72,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
21 25,6 25,6 25,6
61 74,4 74,4 100,0
82 100,0 100,0
58 70,7 70,7 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Man10
23 28,0 28,0 28,0
59 72,0 72,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn1
27 32,9 32,9 32,9
55 67,1 67,1 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn2
33 40,2 40,2 40,2
49 59,8 59,8 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn3
27 32,9 32,9 32,9
55 67,1 67,1 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
27 32,9 32,9 32,9
55 67,1 67,1 100,0
82 100,0 100,0
60 73,2 73,2 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn6
23 28,0 28,0 28,0
59 72,0 72,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn7
13 15,9 15,9 15,9
69 84,1 84,1 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn8
7 8,5 8,5 8,5
75 91,5 91,5 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Bhn9
5 6,1 6,1 6,1
77 93,9 93,9 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
5 6,1 6,1 6,1
77 93,9 93,9 100,0
82 100,0 100,0
46 56,1 56,1 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk2
16 19,5 19,5 19,5
66 80,5 80,5 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk3
28 34,1 34,1 34,1
54 65,9 65,9 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk4
9 11,0 11,0 11,0
73 89,0 89,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk5
18 22,0 22,0 22,0
64 78,0 78,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
19 23,2 23,2 23,2
63 76,8 76,8 100,0
82 100,0 100,0
75 91,5 91,5 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk8
9 11,0 11,0 11,0
73 89,0 89,0 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk9
15 18,3 18,3 18,3
67 81,7 81,7 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Gk10
21 25,6 25,6 25,6
61 74,4 74,4 100,0
82 100,0 100,0
0 5 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
74 2 3 1 5 5 5 0 5 5 5 5 5 5 45 90 1 5 0 5 0 5 5 0 5 0 5 30 60 2 0 0 5 5 5 5 5 0 0 5 25 50 3
75 2 3 3 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 45 90 1 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 45 90 1 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 45 90 1
76 2 3 2 5 5 5 5 0 0 5 5 0 0 30 60 2 0 5 0 5 5 0 5 5 5 5 35 70 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 1
77 2 3 3 5 0 5 0 5 5 0 0 5 5 30 60 2 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 40 80 1 5 5 0 5 5 5 5 5 5 0 40 80 1
78 3 3 2 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 45 90 1 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 45 90 1 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 40 80 1
79 2 3 1 5 0 5 5 0 5 5 5 5 5 40 80 1 0 5 0 5 5 0 5 5 5 5 35 70 2 5 5 0 5 5 0 0 5 5 5 30 60 2
80 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 0 45 90 1 5 0 5 0 5 5 5 5 5 5 40 80 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 1
81 2 3 2 5 5 0 0 5 0 0 0 0 5 20 40 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 100 1 0 5 0 5 5 5 0 5 0 0 25 50 3