• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Sari Medan Tahun 2013"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL DI KLINIK SARI MEDAN

TAHUN 2013

DESI INDRIANI 125102110

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA

(2)
(3)
(4)

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013

Abstrak Desi Indriani

Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.

Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.

Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu memberikan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4

Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 “ yang merupakan

persyaratan untuk mencapai gelar Diploma IV Bidan Pendidik Universitas

Sumatera Utara (USU).

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari bantuan,

dukungan dan saran dari pembimbing. Dalam kesempatan ini peneliti

mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV

Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3. Dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku pembimbing yang telah memberi

arahan, bimbingan, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh staf dan Dosen Program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara

5. Orang tua dan adikyang peneliti cintai yang telah memberikan dukungan

serta doa yang tiada henti-hentinya kepada peneliti dalam penyusunan

(6)

6. Rekan – rekan mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

dukungan dan masukan kepada peneliti.

7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah

memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan

baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak serta bagi peneliti khususnya, semoga

Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.

Medan, 2013

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR SKEMA ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 2

2. Tujuan Khusus ... 3

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan ... 3

2. Bagi Institusi Pendidikan ... 3

3. Bagi Ibu Hamil ... 4

4. Bagi Peneliti ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Defenisi ... 5

2. Tanda dan Gejala ... 5

B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi ... 8

2. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 8

3. Kunjungan Antenatal ... 8

(8)

2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ... 10

D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal ... 10

1. Timbang Berat Badan ... 10

2. Tekanan Darah ... 11

3. Tinggi Fundus Uteri ... 11

4. Tetanus Toksoid ... 11

5. Tablet Zat Besi ... 12

6. Tes PMS ... 12

7. Temu Wicara ... 13

E. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 1. Usia ... 14

2. Pendidikan ... 15

3. Pekerjaan ... 15

4. Sosial Ekonomi ... 16

5. Pengetahuan ... 16

6. Sikap ... 16

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep ... 17

B. Defenisi Operasional ... 18

BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19

B. Populasi dan Sampel ... 19

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 20

E. Instrument Penelitian ... 21

F. Uji Validitas ... 23

G. Uji Reliabilitas ... 24

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 24

(9)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 27

B. Pembahasan ... 31

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 36

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 ... 28

Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 29

Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30

Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30

(11)

DAFTAR SKEMA

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 4 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU

(13)

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013

Abstrak Desi Indriani

Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.

Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.

Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).

Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah

lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara

berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita

pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur

disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan (Saifudin, 2005).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun

Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang

ditetapkan (Meilani, 2009).

saat ini tergolong masih

cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Diharapkan tahun

2015 berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development

Goal (MDG) ditargetkan Angka Kematian Ibu mencapai 102/ 100.000 kelahiran

hidup (Depkes, 2008).

Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan

pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus.

Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 melaporkan bahwa wanita hamil yang

mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan selama kehamilan adalah sebagai

berikut : yang berkunjung hanya sekali sebanyak 49% dan yang berkunjung empat

kali hanya 34% (Salmah, 2006).

Hasil penelitian Wardhani (2006) yang di lakukan di Tulung Agung bahwa

(15)

Cakupan K4 di Sumatera Utara berdasarkan data Profil Kesehatan Sumatera

Utara tahun 2008 menunjukkan peningkatan hingga 79,53%, tetapi angka tersebut

belum mencapai target Nasional 95%.

Hasil penelitian Juliana (2009) yang dilakukan di rumah sakit kota medan,

menyebutkan bahwa ada pengaruh antara faktor usia, pendidikan, pengetahuan,

pekerjaan, sosial ekonomi, kualitas pelayanan, dan jarak layanan terhadap

cakupan pemeriksaan antenatal.

Sedangkan cakupan pelayanan K-4

terendah adalah kabupaten Pakpak Barat (50,34%), Samosir (52,77%) dan Dairi

(53,18%) (Dinkes Sumut, 2008).

Berdasarkan data Buku Register Klinik Bersalin Sari Medan periode bulan

Maret – Mei 2013 kunjungan K-4 ibu hamil yaitu sebanyak 37 orang ( Buku

Register Klinik Bersalin Sari, 2013).

Hal ini menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan

Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Apakah faktor- faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di

Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013?

C. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil

(16)

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan faktor usia sebagai faktor yang mempengaruhi

cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun

2013.

b. Menggambarkan faktor pendidikan sebagai faktor yang

mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI

Medan tahun 2013.

c. Menggambarkan faktor pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi

cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun

2013.

d. Menggambarkan faktor sosial ekonomi sebagai faktor yang

mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI

Medan tahun 2013.

e. Menggambarkan faktor pengetahuan sebagai faktor yang

mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI

Medan tahun 2013.

f. Menggambarkan faktor sikap sebagai faktor yang mempengaruhi

cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun

2013.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan agar meningkatkan kualitas pelayanan

pemeriksaan kehamilan.

2. Bagi institusi pendidikan memberikan masukan dan informasi serta

(17)

3. Bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang kunjungan

Antenatal

4. Bagi peneliiti sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang

telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di D-4 Bidan Pendiidik

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan

1. Defenisi

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari kontrasepsi sampai

dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

40 pekan (minggu), dimana kehamilan itu terbagi atas 3 trimester : kehamilan

trimester I (antara 0-12 minggu, kehamilan trimester II antara 12-28 minggu,

kehamilan trimester III antara 28-40 minggu (Mochtar, 2004).

2. Tanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Mochtar, adapun tanda dan gejala kehamilan adalah :

a. Tanda-tanda presumtip

1) Amenorhea (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid

lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan

tuanya kehamilan (Prawirohardjo, 2005).

2) Mual dan muntah

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang

berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut

morning sickness, akibat mual muntah nafsu makan berkurang. Dalam batas-batas

tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlalu sering, dapat mengakibatkan

(19)

3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)

Sering terjadi pula pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang

dengan seiring tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2005).

4) Anoreksia (Tidak ada nafsu makan)

Pada bulan-bulan pertama sering hal ini terjadi, tetapi setelah itu nafsu

makan akan timbul lagi, dan sebaiknya tetap memperhatikan kecukupan gizi ibu

selama masa itu (Prawirohardjo, 2005).

5) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

Keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang

merangsang duktuli dan elveoli di mammae (Prawirohardjo, 2005).

6) Miksi

Keadaan ini terjadi akibat kandung kencing pada bulan-bulan pertama

kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Dan pada trimester kedua

umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga

panggul. Pada trimester ketiga kejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai

masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing (prawirohardjo,

2005).

7) Konstipasi

Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid (Prawirohardjo, 2005).

b. Tanda-tanda kemungkinan hamil

1. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi

(20)

2. Tanda hegar

Yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda ini terdapat pada dua

pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu keenam dan sepuluh

serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamil berulang.

3. Tanda chadwick

Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan, warna pada vagina

dan vulva menjadi merah dan agak kebiruan timbul karena adanya

vaskularisasi pada daerah tersebut.

4. Tanda piscaseek

Uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh (setengah

bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar

tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat kehmilan

(Prawirohardjo, 2005).

5. Brakton-Hicks

Tanda ini khas untuk uterus pada masa hamil. Pada keadaan uterus yang

membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda

ini tidak ditemukan (Prawirohardjo, 2005).

6. Teraba ballotement

7. Reaksi kehamilan positif

Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon choriorlik

gonadotropin sub unit beta (beta heg)dalam urine.

c. Tanda-tanda pasti hamil

(21)

2. Denyut jantung janin dapat didengar dengan monoral, doppler dan dapat

dilihat pada ultrasonografi (USG).

3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.

B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu

selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal (Syafrudin,

2005). Menurut bobak (2004), periode antenatal adalah periode persiapan, baik

secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun secara

psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua.

2. Tujuan Pelayanan Antenatal

Tujuan utama pelayanan antenatal adalah menurunkan angka kesakitan dan

kematian maternal dan perinatal. Tidak hanya itu tetapi juga untuk memantau

kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan janin, serta mengenali

secara dini bahaya kehamilan untuk segera mendapat penatalaksanaan yang

diperlukan, dan membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam

rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional,dan logis

menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Saryono, 2010).

3. Kunjungan Antenatal

Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan

program kebijakan kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan

kesejahteraan ibu dan anak yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan

yaitu satu kali trimester pertama sebelum usia kehamilan 14 minggu, trimester

(22)

usia kehamilan 28-36 minggu dan usia kehamilan lebih dari 36 minggu (Salmah,

2006).

C. Kunjungan K-4

Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau

lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan

(Meilani, 2009).

1. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K-4)

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara

lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),

yang menggambarkan tingkat perlindungn ibu hamil di suatu wilayah, selain

menggambarkan kemampuan managemen ataupun kelangsungan program KIA

(Syafrudin, 2009).

Rumus :

Pemeriksaan kunjungan keempat (K-4) meliputi : (1)anamnesa (keluhan/

masalah), (2) pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (3) pemeriksaan

psikologis, (4) pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi atau bila diperlukan,

(5) diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau

tergolong kehamilan resiko tinggi/ resti). (6) sikap dan rencana tindakan

(persiapan persalinan dan rujukan) (Syafrudin, 2009).

Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)

X 100 %

(23)

2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal

Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan

seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter

Praktek dengan standar pelayanan antenatal 7T (Pantikawati, 2010).

D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

Walaupun pelayanan antenatal selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi

anamnesa, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium

atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun

dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar 7T (Syafrudin, 2009).

1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan

Menurut Wiknjosastro yang dikutip pantikawati (2010) menyatakan semua

ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal harus di timbang berat badannya

untuk mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat badan, kenaikan

berat badan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kilogram sampai 16 kilogram .

Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan

adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi

tinggi badan pangkat dua. Contoh, wanita dengan BB sebelum hamil 51 kg dan

tinggi badan 157 cm. Maka IMTnya 51/(1,57)2 = 20,7. Nilai IMT mempunyai

rentang : <19,8 (underweight), 19,8-26,6 (normal), 26,6-29,0 (overweight), dan

(24)

2. Tekanan Darah

Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar

selama masa kehamilan. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan nilai tinggi

palsu pada sistolik adalah ketika ibu merasa cemas atau kandung kemih penuh,

maka tekanan darah harus diukur pada saat keadaan rileks (Salmah, 2006).

Tekanan darah yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan fungsi

plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada

saat awal pemeriksaan dapat mengindikasikan potensi hipertensi dan

membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan (Salmah, 2006).

3. Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri bisa dilakukan dengan menggunakan pita

sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai

fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan) ( Pantikawati, 2010).

Atau dengan menggunakan cara lain adalah dengan menekan perlahan ,

gerakkan tangan ke bawah abdomen sampai merasakan batas lengkung fundus,

perhatikan jumlah lebar jari tangan yang dapat mengkomodasi diantara jarak

tersebut (Salmah, 2006).

4. Tetanus Toksoid

Pada saat pemeriksaan kehamilan ini ibu hamil diberi suntikan Tetanus

Toksoid (TT). Tujuan pemberian tetanus toksoid adalah untuk melindungi janin

dari tetanus neonatorum. Penyuntikan TT ini memiliki efek samping yaitu nyeri,

kemerah-merahan dan bengkak untuk satu sampai dua hari pada tempat

(25)

Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi TT pada kehamilan

sebelumnya atau pada waktu akan menikah, maka perlu mendapat dua kali

suntikan TT dengan jarak empat minggu setelah penyuntikan TT pertama,

imunisasi TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama.

Bila sudah pernah, maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan (Salmah,

2006).

5. Tablet Zat Besi

Zat besi ini sangat penting untuk mengkompensasi peningkatan volum darah

yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan

perkembangan janin yang adekuat (Pusdiknakes, 2003 dalam Pantikawati, 2010).

Tablet zat besi ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat

yang diikat laktosa. Cara pemberian tablet zat besi adalah satu tablet per hari,

sesudah makan, selama masa kehamilan, diberikan minimal 90 tablet selama masa

kehamilan. Salah satu efek dari mengkonsumsi tablet zat besi adalah sembelit,

tinja berubah menjadi hitam (Pantikawati,2010).

Tanpa persediaan zat besi dalam tubuh ibu hamil yang cukup, ibu dapat

mengalami anemia. Ibu yang mengalami anemia akan cenderung mengalami

kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan

pasca salin, sehingga bisa menyebabkan kematian kepada ibu. Jarak kehamilan

terlalu dekat, malaria, cacingan, dan infeksi kronis merupakan beberapa penyebab

anemia (Mochtar, 2004).

6. Tes PMS

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu

(26)

tersebut bisa menyebabkan PMS. Kadang-kadang PMS juga bisa terjadi hanya

karena saling menyentuh genitalia yang terinfeksi PMS. Terdapat beberapa jenis

tes/ pemeriksaan yang bisa memperlihatkan apakah seorang wanita terkena infeksi

jenis PMS tertentu ( Hamidah, 2008).

7. Temu Wicara / Konseling a. Defenisi

Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain

memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk

memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya (Pantikawati,

2010).

b. Prinsif Konseling

Dalam Pantikawati (2010) ada lima prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu

1) Keterbukaan

2) Empati

3) Dukungan

4) Sikap dan respon positif

5) Setingkat atau sama sederajat

c. Tujuan Konseling pada antenatal care

1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya

preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan

2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan,

penolong persalinan yng bersih dan aman atau tindakan klinik yang

(27)

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4

Dalam penelitiannya Juliana (2009) yang dikutip dari Widodo (2001),

mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal empat

kali antara lain : usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial ekonomi, sikap,

kualitas layanan, dan jarak layanan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh

Amiruddin (2005), menjelaskan ada berbagai faktor yang sangat berhubungan

dengan pemanfaatan pelayanan antenatal diantaranya adalah pendidikan ibu,

pendapatan keluarga, sikap, dan juga kemudahan jarak pelayanan kesehatan.

Masih banyak wanita hamil yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan

kehamilan hingga K-4 menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko

tinggi yang mungkin dialami oleh ibu hamil (maas, 2007).

Faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 :

1. Usia

Usia reproduktif bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun, dibawah dan diatas

usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan.

Pertambahan umur diikuti oleh perubahan perkembangan organ-organ dalam

rongga pelvik. Usia hamil pertama yang ideal bagi seorang wanita adalah 20

tahun sebab pada usia tersebut rahim wanita sudah siap menerima kehamilan

(Manuaba,2005).

Masalah yang masih banyak dijumpai pada kehamilan dan persalinan adalah

status biologis wanita yang meliputi perkawinan usia muda kurang dari 20 tahun

dan banyaknya wanita hamil pada usia 35 tahun (Manuaba, 2001). Sehubungan

(28)

maka kelompok ini memerlukan motivasi untuk melakukan pemeriksaan secara

teratur atau sesuai standart yang ditetapkan (Notoatmodjo, 2007).

2. Pendidikan

Latar belakang pendidikan ibu akan mempengaruhi perilaku ibu sehingga

akan menyulitkan untuk berlangsungnya suatu penyuluhan dan menyadari

pentingnya suatu informasi tentang kesehatan khususnya kesehatan pada saat ibu

hamil, akibatnya mereka tidak mengetahui cara perawatan kesehatan selama masa

kehamilan, baik menyangkut kebersihan dan gizi. Pendidikan juga merupakan

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang

untuk lebih mudah menerima ide dan teknologi (Notoatmodjo, 2012).

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu aktivitas/ kegiatan seseorang untuk memperoleh

penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pada waktu ibu

hamil boleh melakukan pekerjaan yang tidak berat seperti pekerjaan rumah

tangga, hal ini memungkinkan ibu hamil untuk cukup istirahat. Pekerjaan berat

dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan kelebihan dan

keunikan yang dialami oleh wanita, selain itu seorang wanita hamil yang bekerja

memiliki eran ganda sebagai seorang ibu rumah tangga, sehingga seorang wanita

hamil cenderung memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperhatikan

masalah kesehatannya termasuk dalam hal pemantauan kehamilan secara berkala

(29)

4. Sosial Ekonomi

Secara umum, pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

yang tidak merata sangatan erat hubungannya dengan berbagai hal, salah satunya

adalah kemiskinan (Notoatmodjo, 2012).

Status sosial ekonomi yang rendah juga akan mempengaruhi perawatan

antenatal. Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan berkurangnya alokasi

dana bagi ibu hamil untuk memperoleh layanan kesehatan.

5. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Adapun cara

mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan cara mendengar, melihat, merasa, dan

sebagainya yang merupakan bagian dari alat indra manusia. Pengetahuan

didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empirik, yang

artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan seorang ibu tentang kehamilan sangat diperlukan untuk

menjalani proses kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat

meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan seperti petugas kesehatan

(dokter,bidan), media elektronik (televisi, radio, internet), atau media cetak (

majalah, tabloid, koran, poster, dan lain-lain). Maka jika pengetahuan ibu sudah

baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

6. Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap obyek.

Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu

(30)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual Pada bab ini di jelaskan tentang kerangka konsep

penelitian dan juga defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin

SARI Medan tahun 2013.

Kerangka konseptual yang dapat digambarkan adalah sebagai berikut :

Skema 3.1 Kerangka Konsep 1. Usia

2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Sosial Ekonomi 5. Pengetahuan 6. Sikap

(31)

B. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1. Usia Umur ibu

hamil yang melakukan K-4

kuesioner 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun

Ordinal

2. Pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah diikuti hamil yang melakukan K-4

Kuesioner 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan

Tinggi

Ordinal

3. Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang K-4

Kuesioner 1. Baik :

menjawab benar 8-10 pertanyaan 2. Cukup :menjawab benar 4-7 pertanyaan 3. Kurang :menjawab 0-3 pertanyaan Ordinal

4. Pekerjaan Pekerjaan

utama ibu hamil dalam sehari-hari

kuesioner 1. IRT

2. Wiraswasta 3. PNS

Nominal

5. Sosial Ekonomi

Penghasilan yang diperoleh keluarga ibu hamil setiap bulannya untuk menafkahi keluarganya

Kuesioner 1.< 1.000.000

2. 1.000.000-2.000.000

3.> 2.000.000

Ordinal

8. Sikap Respon atau

reaksi ibu hamil terhadap K-4

kuesioner 1. Positif : jika skor 13 -20 2. Negatif : Jika

skor 5 - 12

(32)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif yaitu untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di

Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Dengan menggunakan pendekatan

cross sectional yaitu suatupenelitian dimana pengumpulan datasekaligus pada suatu saat, artinya tiapsubyek penelitian hanya diobservasisekali saja dan

pengukuran dilakukanterhadap status karakter atau variabelsubyek pada saat

pemeriksaan(Syarifuddin, 2010).

B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari sampel (Saebani, 2008). Populasi pada

penelitian ini adalah jumlah keseluruhan ibu hamil yang sudah melakukan

kunjungan antenatal empat kali (K-4) di periode bulan Maret – Mei di Klinik

SARI Medan Tahun 2013. Sebanyak 37 orang.( Buku Register Klinik SARI

Medan, 2013).

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi

(Machfoedz, 2007). Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan

(33)

a. Kriteria Inklusi

1. Ibu hamil trimester III

2. Sudah pernah melakukan Kunjungan kehamilan minimal 4 kali, yaitu

1 kali trimester I, satu kali trimester II, dan dua kali trimester III.

3. Mengerti bahasa indonesia

4. Bersedia menjadi reponden

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin SARI Medan tahun 2013.

Adapun pemilihan lokasi ini, untuk melihat faktor apa yang paling dominan

terhadap cakupan kunjungan antenatal empat kali (K-4). Penelitian ini dilakukan

Maret 2013 – Juni 2013.

D. Pertimbangan Etik

Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan

surat permohonan kepada bagian pendidikan Program Studi D-IV Bidan pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan

persetujuan penelitian. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti mengajukan

surat permohonan untuk melakukan penelitian kepada Kepala Pimpinan Klinik

SARI Medan. Kemudian peneliti melakukan penelitian dengan pertimbangan etik,

yaitu peneliti menjelaskan makna dan tujuan dari penelitian.

Semua penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, harus

disertai dengan pernyataan, bahwa sudah disetujui oleh komisi etika setempat.

Adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: (1)

(34)

peneliti dengan memberikan lembar persetujuan, (2) Anonymity (tanpa nama), (3)

Confidentiality (kerahasiaan).

Dan kepada responden peneliti menanyakan terlebih dahulu ketersediaan

responden untuk berpartisifasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar

persetujuan, jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dengan

tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik maupun psikologi.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat

pengumpulan data berupa kuesioner dengan berpedoman pada konsep dan

tinjauan pustaka. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data

demografi dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhicakupan K-4 pada ibu

hamil.

1. Kuesioner data demografi ibu hamil melakukan kunjungan K-4 yang

meliputi data usia, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi.

2. Kuesioner Data Pengetahuan, Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10

(sepuluh), dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan

jawaban benar salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor = 1),

dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0). Penilaian yang

digunakan tersebut ialah menurut Guttman.

Kelas Banyak R g n P statistika rumus n

Berdasarka = Re tan ( )

P merupakan panjang kelas (i), R adalah rentang merupakan skor terbesar,

skor terendah, banyak kelas merupakan banyaknya kelompok / lebar interval yang

terdiri dari 3 (tiga) kelas yakni, baik, cukup dan kurang. Untuk mendapatkan

(35)

Skor tertinggi = 10

Skor terendah = 0

a. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = Skor tertinggi – skor terendah

= 10 – 0

= 10

b. Menentukan panjang kelas (i)

Panjang kelas (i) = Rentang

Kelas Banyak

R) (

= 3 10

= 3,3

c. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut :

Kategori kurang : 0 + 3,3 = 3,3 (jika responden menjawab 0-

3 pertanyaan dengan benar)

Kategori cukup : 3,4 + 3,3 = 6,7 (jika responden menjawab 4 –7

pertanyaan dengan benar)

Kategori baik : 6,8 + 3,3 = 10 (jika responden menjawab 8 –

10 pertanyaan dengan benar).

3. Kuesioner data sikap, bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu

hamil yang melakukan pemeriksan kehamilan hingga K-4, yang terdiri dari 5

pertanyaan. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden

dari semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu,

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Skor

(36)

bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) bernilai 1.

Total skor diperoleh nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 20.

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut hidayat :

Kelas Banyak

R g n

P= Re tan ( )

Ket : P : Panjang kelas interval

Rentang : Nilai tertinggi – nilai terendah

Banyak kelas : Jumlah kategori

Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban

tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x5) dan skor miinimum diperoleh dari

jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (1x5). Rentang kelas

sebesar 15 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (positif dan negaatif) maka

didapatkan panjang kelas sebesar 7,5. Jika skor maksimum adalah 20 dan skor

minimum adalah 5 dapat dikategorikan :

1. Positif : apabila mendapat skor 13- 20

2. Negatif : apabila mendapat skor 5-12

F. Uji Validitas

Uji Validitas yang dilakukan adalah isi (Content validity) di mana substansi

pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang sudah dirumuskan dalam

definisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori. Pada setiap instrument

terdapat pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas instrument, maka

perlu dikonsultasikan dengan orang yang ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan

(37)

dilakukan dengan menghitung korelasi skor pertanyaan dengan skor total

(Sugyono, 2009). Maka dilakukan uji validitas dengan Hj. Idau Ginting, M. Kes

dengan nilai CVI 0,78.

Menurut Davies dan Hodnett (2002, dalam Williams & Wilkins, 2004, hlm.

312), besarnya sebuah koefisien menunjukkan bagaimana kesahan sebuah

instrument. Rentang koefisien antara 0,00 sampai 1,00 dengan nilai yang lebih

tinggi menunjukkan kriteria kevalidan yang lebih besar. Nilai koefisien yang

diharapkan adalah 0,70 atau lebih.

G. Uji Reliabilitas

Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah

alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat

digunakan rumus CronbachAlpha (Widoyoko, 2012).Instrumen memiliki

reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >0,6 – 0,7 (Hidayat, 2007).

Maka sebelumnya instrumen di uji coba kepada 10 orang responden yang

memiliki karakteristik sama dengan responden yang sebenarnya. Maka koefesien

yang diperoleh dari perhitungan adalah 0,653 dapat dissimpulkan sesuai dengan

teori yang dikemukakan diatas maka alat ukur yang digunakan reliabel.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pada tahap awal, penelitian mengajukan permohonan izin pelaksanaan

penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang telah

diperoleh, dikirim ke tempat penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti

(38)

kriteria yang dibuat sebelumnya. Kemudian menjelaskan kepada calon responden

yang sesuai dengan kriteria tentang tujuan penelitian, dan manfaat. Setelah itu

bagi calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk

menandatangani surat persetujuan dan menjelaskan prosedur cara mengisi

kuesioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan

oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang kurang

dipahami. Responden akan diberi waktu untuk pengisian kuesioner. Setelah

responden selesai mengisi kuesioner tersebut maka data dikumpul untuk dianalisa.

I. Analisa Data

Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner merupakan

data primer yang berisi pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Analisa

data yang dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa tahap yang di mulai

dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Editing, yaitu dilakukan

pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat jawaban yang kosong

atau ganda maka beritahu kepada responden untuk diisi atau diperbaiki kembali,

2) Coding, yaitu Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk

angka/bilangan untuk mempermudah penyimpanan dalam arsip data, 3) Skoring,

yaitu Memberikan skor/angka terhadap angket atau kuesioner yang dibagikan

kepada responden, 4) Etering, yaitu Data yang telah diberi skor selanjutnya akan

dimasukkan kedalam komputer dan dikelompokkan dalam suatu bentuk tabel

menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.

Analisa data univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing

variabel yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4 pada ibu hamil

(39)

sikap dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase agar data yang

diperoleh lebih praktis dan mudah dimengerti.Selanjutnya dengan membahas hasil

(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai faktor – faktor yang

mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik SARI Medan tahun 2013.

Dengan proses pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada

Maret 2013 – Mei 2013 di klinik bersalin SARI medan tahun 2013 dengan jumlah

responden 37 orang. Penyajian data hasil penelitian meliputi data demografi dan

beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik

bersalin SARI Medan.

1. Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah melakukan K-4

di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.

Adapun karakteristik responden yang dipaparkan mencakup usia,

pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi. Dari hasil penelitian yang di lakukan

di klinik bersalin SARI Medan diperoleh data dari 37 orang responden mayoritas

responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1%), dengan latar belakang

pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 19 orang (51,4%), mayoritas

responden pekerja IRT sebanyak 21 orang (56,8%), dimana mayoritas

penghasilan keluarga perbulannya Rp. 1.000.000,- 2.000.000,.- sebanyak 17

(41)
[image:41.595.133.510.168.504.2]

Tabel 5.1.

Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di

Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)

Usia

< 20 tahun 8 21,6

20 – 35 tahun 20 54,1

>35 tahun 9 24,3

Pendidikan

SD 3 8,1

SMP 9 24,3

SMA 19 51,4

PT 6 16,2

Pekerjaan

IRT 21 56,3

WIRASWASTA 10 27,0

PNS 6 16,2

Penghasilan Perbulan

< Rp. 1.000.000., 9 24,3

Rp. 1.000.000 – 2.000.000., 17 45,9

(42)
[image:42.595.125.504.181.655.2]

2. Pengetahuan Responden

Tabel 5.2.

Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil

di Klinik SARI Medan Tahun 2013

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Benar Salah

F % F %

1 K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.

36 97,2 1 2,7

2 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada

trimester 1 minimal 1 kali kunjungan. 23 62,2 14 37,8

3 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada

trimester 2 minimal 1 kali kunjungan. 26 70,2 11 29,7

4 Kunjungan kehamilan pada trimester 3

minimal 2 kali kunjungan.pemeriksaan 25 67,6 12 32,4

5 Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk melihat kemajuan kehamilan dan

mengetahui kesehatan ibu dan janin. 29 78,4 8 21,6

6 Semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas

kesehatan. 24 64,9 13 35,1

7 Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana

saja. 25 67,6 12 32,4

8 Ibu hamil yang kekurangan darah disebut

mengalami anemia. 28 75,7 9 24,3

9 Untuk mencegah kekurangan darah saat kehamilan atau anemia maka dianjurkan

mengkonsumsi tablet zat besi. 22 59,5 15 40,5

10 Banyaknya tablet besi yang harus diminum

selama hamil ± 90 tablet. 7 18,9 30 81,1

Berdasarkan tabel 5.2 responden yang banyak menjawab pertanyaan benar

yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 36 orang (97,2 %), dan responden yang

(43)

(18,5%). Sedangkan responden yang banyak menjawab salah yaitu pada

pertanyaan nomor 10 sebanyak 30 orang (81,1 %), dan responden yang sedikit

[image:43.595.110.519.236.292.2]

menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 1 orang (1,9 %).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil

di Klinik SARI Medan Tahun 2013

Variabel F %

Baik 8 21,7

Cukup 29 78,3

Total 37 100

Berdasarkan tabel 5.3 menyatakan pengetahuan responden tentang K-4

mayoritas menunjukkan pengetahuan cukup yaitu 29 orang ( 78,3%) dan

minoritas pengetahuan baik 8 orang (21,7 %).

3. Sikap Responden

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil

Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013

No Pernyataan

Pilihan Jawaban

Sangat

Setuju Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

F % F % F % F %

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.

13 35,1 14 37,8 9 24,3 1 2,8

2. Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara

[image:43.595.121.511.505.738.2]
(44)

teratur.

3. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada dukun beranak.

1 2,7 3 8,1 19 51,3 14 37,9

4. Saat masa kehamil ibu mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.

12 32,4 21 56,8 2 5,4 2 5,4

5. Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan memberikan konseling (tanya jawab).

21 56,8 10 27,0 4 10,8 2 5,4

Berdasarkan tabel 5.5 tentang kategori sikap menunjukkan bahwa

mayoritas responden bersikap negatif tentang K-4 yaitu 8 orang (21,7 %) dan

[image:44.595.120.511.87.328.2]

yang bersikap positif yaitu 29 orang (78,3%).

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil

di Klinik SARI Medan Tahun 2013

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Positif 29 78,3

Negatif 8 21,7

Total 37 100

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan

untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil

(45)

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil a. Faktor Usia

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9

orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba

(2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita

berada pada usia 25-35 tahun.

Hal ini terjadi, kemungkinan disebabkan karena ibu merasa bahwa perlunya

merawat kehamilan pada usia reproduksi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian Amiruddin (2005) di Puskesmas Uleweng Jawa Timur yang

menyebutkan bahwa fasilitas antenatal lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok

risiko tinggi, salah satunya usia diatas 35 tahun (39,2%).

b. Faktor Pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas

responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%). Dengan jenjang

pendidikan minimal SMA responden mengatakan mereka lebih mudah memahami

informasi yang diberikan, termasuk informasi tentang pelayanan antenatal yang

minimalnya dilakukan empat kali selama kehamilan. Namun responden yang

berpendidikan SD dan SMP mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu

faktor yang mempengaruhi mereka melakukan kunjungan antenatal hingga K-4,

disamping faktor lain. Responden mengemukakan hal ini karena setiap diberikan

informasi mengenaik kunjungan antenatal, mereka mengatakan bahwa informasi

(46)

Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha

perlindungan obstetri. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin meningkat

kesadarannya terhadap timbulnya dorongan untuk melakukan pengawasan

kehamilan secara berkala dan teratur baik melakukan pemeriksaan kepada bidan

ataupun dokter (Prichard, 1991). Menurut penelitian Wiludjeng (2005), dimana

sebagian besar responden hanya berpendidikan SD (75 %) dan tidak pernah

melakukan pemeriksaan kehamilan (66,7%).

c. Faktor Pekerjaan

Berdasarkan Tabel 5.1. mayoritas responden 21 orang (56,3%) bekerja

sebagai ibu rumah tangga. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga

mereka mengatakan memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksakan diri ke

petugas kesehatan daripada ibu- ibu yang bekerja. Hal ini sesuai dengan teori

yang dikemukakan Chandra & Suharmi (1995) menyatakan bahwa ibu yang

bekerja mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memeriksakan kesehatan diri

dan janinnya, karena disamping bekerja mereka juga adalah seorang ibu rumah

tangga.

d. Faktor Sosial Ekonomi

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan

Rp. 1.000.000,-. – Rp. 2.000.000,-. Dan hampir semua responden tersebut

melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang ditentukan, karena

mereka merasa biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu berat.

Sosial ekonomi mempunyai kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan

(47)

e. Pengetahuan

Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29

orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk perilaku.

faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ada 3 yaitu : faktor predisposisi,

faktor pendukung dan faktor pendorong(Notoatmodjo, 2003).

Hasil penelitian zhurie (2008), yang meneliti hubungan pengetahuan dan

sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di

puskesmas rawat inap kedaton, Bandar Lampung dari 58 orang responden ada

54,7% (37 orang) responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang

antenatal namun hanya 27 orang (48,1%) responden yang memiliki sikap yang

baik terhadap pelaksanaan antenatal.

f. Sikap Ibu tentang K-4

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).

Hal ini disebabkan karena ibu memiliki pengetahuan tentang perawatan

kehamilan sehingga ibu merasa itu menjadi suatu kebutuhan yang harus dilakukan

selama masa kehamilannya untuk memantau kesehatan dan perkembangan

kehamilannya , sehingga ibu mau melakukan pemeriksaan kehamilannya hingga

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan

saran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di

klinik SARI medan.

A. Kesimpulan

1. Faktor Usia

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9

orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba

(2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita

berada pada usia 25-35 tahun.

2. Faktor Pendidikan

Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas

responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%).

3. Faktor Pekerjaan

Dari hasil penelitian di Klinik Bersalin SARI Medan mayoritas responden

21 orang (56,3%) bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.

4. Faktor Sosial Ekonomi

Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan

(49)

5. Faktor Pengetahuan

Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29

orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.

6. Faktor Sikap

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan

mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).

B. SARAN

1. Pendidikan D-IV Kebidanan

Dalam pendidikan D-IV Kebidanan perlu diberikan penekanan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil, terutama tentang

cara memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya minimal empat kali

selama masa kehamilannya dan juga penekanan materi komunikasi interpersonal

dalam memberikan PenKes seperti sikap dan responsif dan pelayanan yang

ramah.

2. Pihak /Instansi terkait

Diharapkan kepada pihak yang menyediakan fasilitas kesehatan baik dari

pemerintah ataupun swasta mengalokasikan bantuan tersebut dengan selektif

kepada pihak yang membutuhkan terutama untuk pemeriksaan antenatal yang

diberikan langsung kepada ibu hamil.

3. Ibu Hamil

Agar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang telah

(50)

4. Peneliti Kebidanan

Perlu peneliti selanjutnya tentang faktor lain yang mempengaruhi cakupan

K-4 pada ibu hamil, seperti dukungan dengan menggunakan kuesioner yang lebih

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Ridwan. (2005). Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulaweng Kabupaten

Bone. Di buka pada 30 Desember 2012

dari

Bobak, I. M, Dermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (edisi 4). Jakarta: EGC.

Depkes RI (2008). Pelayanan Antenatal.Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dar

Dinkes Sumatera Utara (2008). Profil Kesehatan Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dari

Hamidah, fadhlun. (2008). Asuhan Kebdanan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. Azis Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika.

Juliana. (2009). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal di Rumah Sakit Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari

Maas. (2007). Kesehaatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak

Kesehatannya. Di buka tanggal 20 November 2012

da

Machfoedz, Ircham. (2007). Metodologi: Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan Dan Kebidanan (edisi 3). Yogyakarta: Fitramaya.

Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Manuaba Ida Bagus Gde Fajar. Manuaba Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu Kandungn, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed.2. Jakarta: EGC.

(52)

Mochtar, Rustam. (2004). Sinopsis Obstetri. Jakarta.

Moleong, J, Lexy. (2006). Metodologi Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Nazriah, W. (2011). Asuhan Kebidanan Antenatal. Yogyakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhayati. (2013). Buku Registrasi Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Medan: Klinik SARI.

Pantikawati, Ika. Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Media.

Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Saifudin, (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pradihardjo.

Salmah, T. (2006). Menanti Buah Hati: Kaitan Antara Kemiskinan Dan Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo.

Saryono, M. (2010). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Syafrudin. (2005). Organisasi dan Managemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Wardani, & Lusiana, D. (2006). Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kabupaten Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari

(53)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Assalamualaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera

Dengan Hormat,

Nama saya Desi Indriani, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di

Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013”.

Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang

keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang

ditetapkan yaitu satu kali kunjungan pada trimester 1, satu kali kunjuungan pada

trimester 2, dan dua kali kunjungan pada trimester 3 (Meilani, 2009).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang

mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil.

Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu tentang Data

demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, serta penghasilan keluarga.

Wawancara akan saya lakukan sekitar 15 menit.

Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada

dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan

penelitiian. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu

membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : D esi Indriani

Alamat : Jalan Rela Gg. Jamu No.78A

No. HP : 082361589881

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan

(54)

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu

bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, 2013

(55)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Telfn/ HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013” Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2013

(56)

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL

DI KLINIK BERSALIN SARI MEDAN TAHUN 2013

I. Petunjuk Pengisian

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu saat ini. Beri tanda chekhlist (√ ) apabila menurut ibu itu pilihan jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan.

No. Responden (Di isi oleh peneliti) :...

II. Identitas Responden

a. Usia : ( ) < 20 tahun

( ) 20-35 tahun

( ) > 35 tahun

b. Pendidikan terakhir :( ) SD

( ) SMP

( ) SMA

( ) PT

c. Penghasilan : ( ) < Rp. 1.000.000.,

( ) Rp. 1.000.000., - 2.000.000.,

( ) > Rp. 2.000.000

d. Pekerjaan : ( ) IRT

( ) Wiraswaasta

(57)

e. pengetahuan

No Pertanyaan Jawaban Skor

Benar Salah

1.

K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.

2.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 1 minimal 1 kali kunjungan.

3.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 2 minimal 1 kali kunjungan.

4.

Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 3 minimal 2 kali kunjungan.

5.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk melihat kemajuan kehamilan dan mengetahui kesehatan ibu dan janin.

6.

Semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas

kesehatan.

7.

Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana saja.

8.

Ibu hamil yang kekurangan darah disebut

mengalami anemia.

9.

Untuk mencegah kekurangan darah saat kehamilan atau anemia maka dianjurkan mengkonsumsi tablet zat besi.

10.

Banyaknya tablet besi yang harus diminum

(58)

f. sikap

No Pernyataan

Pilihan Jawaban Skor

SS S TS STS

1.

Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.

2.

Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara teratur.

3.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada

dukun beranak.

4.

Saat masa kehamil ibu

mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.

5.

Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan / dokter memberikan konseling (tanya jawab).

Keterangan :

1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)

3. Tidak Setuju (TS) 4. Sangat

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Desi Indriani

NIM : 125102110

Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Pura, 01 Januari 1993

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia

Anak ke : 1 dari 3 Bersaudara

Nama Ayah : Suprayetno

Nama Ibu : Sri Manaria

Alamat : Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten

Indragiri Hilir Provinsi Riau

Riwayat Pendidikan

SD : Tahun 1997 – 2003, SD Negeri No. 040 Kecamatan Kemuning, lulus dan berijazah.

SMP : Tahun 2003 – 2006, MTs Hizbul Wathan Keritang, lulus dan berijazah.

SMA : Tahun 2006 – 2009, MA Al-Ikhsan Buluh Rampai, lulus dan berijazah.

D-III Kebidanan : Tahun 2009 – 2012, Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.2.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Faktor - Faktor yang

Referensi

Dokumen terkait

 Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama

a. Kendala dan solusi berkaitan dengan banyaknya runtutan kegiatan pembelajaran yang dirumuskan. Berkaitan dengan kendala ini, guru berpendapat bahwa adanya runtutan

Mampu menjelaskan mengenai konsep dasar metode classification dan prediction (regresi) serta dapat mengetahui bagaimana metode tersebut dapat digunakan untuk

pendanaan tahun 2014, kami sampaikan bahwa seorang dosen dapat mengusulkan:.. Dua proposal penelitian (satu proposal sebagai ketua dan satu proposal sebagai

To view the cube and dimension data for the objects in the Analysis Services Tutorial cube in the Analysis Services Tutorial project, you must deploy the project to a

[r]

[r]

- Apabila Tenaga Ahli DPR RI/Staf Administrasi Anggota pindah/ganti anggota, data-data yang bersangkutan dapat menggunakan data yang sudah ditransfer menjadi