FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL DI KLINIK SARI MEDAN
TAHUN 2013
DESI INDRIANI 125102110
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERAUTARA
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
Abstrak Desi Indriani
Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.
Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
selalu memberikan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4
Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 “ yang merupakan
persyaratan untuk mencapai gelar Diploma IV Bidan Pendidik Universitas
Sumatera Utara (USU).
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak luput dari bantuan,
dukungan dan saran dari pembimbing. Dalam kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, M.Kep, selaku Ketua Program Studi D-IV
Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
3. Dr. Ichwanul Adenin, SpOG (K), selaku pembimbing yang telah memberi
arahan, bimbingan, dan motivasi kepada peneliti dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh staf dan Dosen Program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
5. Orang tua dan adikyang peneliti cintai yang telah memberikan dukungan
serta doa yang tiada henti-hentinya kepada peneliti dalam penyusunan
6. Rekan – rekan mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan
dukungan dan masukan kepada peneliti.
7. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah
memberikan dukungan kepada peneliti dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun bahasanya. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak serta bagi peneliti khususnya, semoga
Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita semua.
Medan, 2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR SKEMA ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum ... 2
2. Tujuan Khusus ... 3
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan ... 3
2. Bagi Institusi Pendidikan ... 3
3. Bagi Ibu Hamil ... 4
4. Bagi Peneliti ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Defenisi ... 5
2. Tanda dan Gejala ... 5
B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi ... 8
2. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 8
3. Kunjungan Antenatal ... 8
2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ... 10
D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal ... 10
1. Timbang Berat Badan ... 10
2. Tekanan Darah ... 11
3. Tinggi Fundus Uteri ... 11
4. Tetanus Toksoid ... 11
5. Tablet Zat Besi ... 12
6. Tes PMS ... 12
7. Temu Wicara ... 13
E. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 1. Usia ... 14
2. Pendidikan ... 15
3. Pekerjaan ... 15
4. Sosial Ekonomi ... 16
5. Pengetahuan ... 16
6. Sikap ... 16
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep ... 17
B. Defenisi Operasional ... 18
BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 19
B. Populasi dan Sampel ... 19
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20
D. Pertimbangan Etik Penelitian ... 20
E. Instrument Penelitian ... 21
F. Uji Validitas ... 23
G. Uji Reliabilitas ... 24
H. Prosedur Pengumpulan Data ... 24
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 27
B. Pembahasan ... 31
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013 ... 28
Tabel 5.2. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 29
Tabel 5.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30
Tabel 5.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil di Klinik SARI Medan Tahun 2013 ... 30
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 2 : Lembar Kuesioner
Lampiran 3 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 4 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
Abstrak Desi Indriani
Latar Belakang :Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan.Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus. Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Metodologi Penelitian :penelitian ini menggunakan desain deskriftif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampeldiambil dengan menggunakan tekhnik totalsampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 37 orang.Analisa data menggunakan analisa univariat.
Hasil : hasil uji statistik diperoleh bahwa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil adalah faktor pekerjaan (27,0%), sosial ekonomi (45,9%), pendidikan (51,4%), Usia (54,1%), pengetahuan (78,3%) dan sikap (78,3%).
Kesimpulan : dari hasil penelitian ini faktor- faktor yang sangat mempengaruhi cakupan K-4 adalah pekerjaan, sosial ekonomi, pendidikan, usia, pengetahuan dan sikap. Oleh karena itu disarankan kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kematian dan kesakitan ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir telah
lama menjadi masalah yang belum terselesaikan, khususnya di negara-negara
berkembang. Kematian saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita
pada masa puncak produktivitas. Sekitar 25-50% kematian wanita subur
disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan (Saifudin, 2005).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun
Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang
ditetapkan (Meilani, 2009).
saat ini tergolong masih
cukup tinggi yaitu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Diharapkan tahun
2015 berdasarkan Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development
Goal (MDG) ditargetkan Angka Kematian Ibu mencapai 102/ 100.000 kelahiran
hidup (Depkes, 2008).
Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap pelayanan
pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu di tingkatkan terus.
Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004 melaporkan bahwa wanita hamil yang
mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan selama kehamilan adalah sebagai
berikut : yang berkunjung hanya sekali sebanyak 49% dan yang berkunjung empat
kali hanya 34% (Salmah, 2006).
Hasil penelitian Wardhani (2006) yang di lakukan di Tulung Agung bahwa
Cakupan K4 di Sumatera Utara berdasarkan data Profil Kesehatan Sumatera
Utara tahun 2008 menunjukkan peningkatan hingga 79,53%, tetapi angka tersebut
belum mencapai target Nasional 95%.
Hasil penelitian Juliana (2009) yang dilakukan di rumah sakit kota medan,
menyebutkan bahwa ada pengaruh antara faktor usia, pendidikan, pengetahuan,
pekerjaan, sosial ekonomi, kualitas pelayanan, dan jarak layanan terhadap
cakupan pemeriksaan antenatal.
Sedangkan cakupan pelayanan K-4
terendah adalah kabupaten Pakpak Barat (50,34%), Samosir (52,77%) dan Dairi
(53,18%) (Dinkes Sumut, 2008).
Berdasarkan data Buku Register Klinik Bersalin Sari Medan periode bulan
Maret – Mei 2013 kunjungan K-4 ibu hamil yaitu sebanyak 37 orang ( Buku
Register Klinik Bersalin Sari, 2013).
Hal ini menyebabkan peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan
Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Apakah faktor- faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di
Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan faktor usia sebagai faktor yang mempengaruhi
cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun
2013.
b. Menggambarkan faktor pendidikan sebagai faktor yang
mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI
Medan tahun 2013.
c. Menggambarkan faktor pekerjaan sebagai faktor yang mempengaruhi
cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun
2013.
d. Menggambarkan faktor sosial ekonomi sebagai faktor yang
mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI
Medan tahun 2013.
e. Menggambarkan faktor pengetahuan sebagai faktor yang
mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI
Medan tahun 2013.
f. Menggambarkan faktor sikap sebagai faktor yang mempengaruhi
cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin SARI Medan tahun
2013.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Klinik Bersalin SARI Medan agar meningkatkan kualitas pelayanan
pemeriksaan kehamilan.
2. Bagi institusi pendidikan memberikan masukan dan informasi serta
3. Bagi ibu hamil agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang kunjungan
Antenatal
4. Bagi peneliiti sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan yang
telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di D-4 Bidan Pendiidik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan
1. Defenisi
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari kontrasepsi sampai
dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau
40 pekan (minggu), dimana kehamilan itu terbagi atas 3 trimester : kehamilan
trimester I (antara 0-12 minggu, kehamilan trimester II antara 12-28 minggu,
kehamilan trimester III antara 28-40 minggu (Mochtar, 2004).
2. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Mochtar, adapun tanda dan gejala kehamilan adalah :
a. Tanda-tanda presumtip
1) Amenorhea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
tuanya kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
2) Mual dan muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, menimbulkan mual dan muntah terutama pada pagi hari yang disebut
morning sickness, akibat mual muntah nafsu makan berkurang. Dalam batas-batas
tertentu keadaan ini masih fisiologis. Bila terlalu sering, dapat mengakibatkan
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pula pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang
dengan seiring tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2005).
4) Anoreksia (Tidak ada nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama sering hal ini terjadi, tetapi setelah itu nafsu
makan akan timbul lagi, dan sebaiknya tetap memperhatikan kecukupan gizi ibu
selama masa itu (Prawirohardjo, 2005).
5) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktuli dan elveoli di mammae (Prawirohardjo, 2005).
6) Miksi
Keadaan ini terjadi akibat kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Dan pada trimester kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada trimester ketiga kejala ini bisa timbul lagi karena janin mulai
masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing (prawirohardjo,
2005).
7) Konstipasi
Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid (Prawirohardjo, 2005).
b. Tanda-tanda kemungkinan hamil
1. Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi
2. Tanda hegar
Yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda ini terdapat pada dua
pertiga kasus dan biasanya muncul pada minggu keenam dan sepuluh
serta terlihat lebih awal pada perempuan yang hamil berulang.
3. Tanda chadwick
Tanda ini biasanya muncul pada minggu kedelapan, warna pada vagina
dan vulva menjadi merah dan agak kebiruan timbul karena adanya
vaskularisasi pada daerah tersebut.
4. Tanda piscaseek
Uterus membesar secara simetris menjauhi garis tengah tubuh (setengah
bagian terasa lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar
tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat kehmilan
(Prawirohardjo, 2005).
5. Brakton-Hicks
Tanda ini khas untuk uterus pada masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda
ini tidak ditemukan (Prawirohardjo, 2005).
6. Teraba ballotement
7. Reaksi kehamilan positif
Dasar dari tes kehamilan adalah pemeriksaan hormon choriorlik
gonadotropin sub unit beta (beta heg)dalam urine.
c. Tanda-tanda pasti hamil
2. Denyut jantung janin dapat didengar dengan monoral, doppler dan dapat
dilihat pada ultrasonografi (USG).
3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
B. Pelayanan Antenatal 1. Defenisi
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal (Syafrudin,
2005). Menurut bobak (2004), periode antenatal adalah periode persiapan, baik
secara fisik yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun secara
psikologis yakni antisipasi menjadi orang tua.
2. Tujuan Pelayanan Antenatal
Tujuan utama pelayanan antenatal adalah menurunkan angka kesakitan dan
kematian maternal dan perinatal. Tidak hanya itu tetapi juga untuk memantau
kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu dan janin, serta mengenali
secara dini bahaya kehamilan untuk segera mendapat penatalaksanaan yang
diperlukan, dan membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam
rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional,dan logis
menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi (Saryono, 2010).
3. Kunjungan Antenatal
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan
program kebijakan kunjungan antenatal untuk pemantauan dan pengawasan
kesejahteraan ibu dan anak yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan
yaitu satu kali trimester pertama sebelum usia kehamilan 14 minggu, trimester
usia kehamilan 28-36 minggu dan usia kehamilan lebih dari 36 minggu (Salmah,
2006).
C. Kunjungan K-4
Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau
lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang ditetapkan
(Meilani, 2009).
1. Cakupan Ibu Hamil (Cakupan K-4)
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),
yang menggambarkan tingkat perlindungn ibu hamil di suatu wilayah, selain
menggambarkan kemampuan managemen ataupun kelangsungan program KIA
(Syafrudin, 2009).
Rumus :
Pemeriksaan kunjungan keempat (K-4) meliputi : (1)anamnesa (keluhan/
masalah), (2) pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan, (3) pemeriksaan
psikologis, (4) pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi atau bila diperlukan,
(5) diagnosa akhir (kehamilan normal, terdapat penyulit, terjadi komplikasi, atau
tergolong kehamilan resiko tinggi/ resti). (6) sikap dan rencana tindakan
(persiapan persalinan dan rujukan) (Syafrudin, 2009).
Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)
X 100 %
2. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal
Ibu hamil dapat melaksanakan pemeriksaan kehamilan disarana kesehatan
seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, Bidan Praktek Swasta dan Dokter
Praktek dengan standar pelayanan antenatal 7T (Pantikawati, 2010).
D. Standar dan Kriteria Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Walaupun pelayanan antenatal selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi
anamnesa, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium
atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada), namun
dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar 7T (Syafrudin, 2009).
1. Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan
Menurut Wiknjosastro yang dikutip pantikawati (2010) menyatakan semua
ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal harus di timbang berat badannya
untuk mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat badan, kenaikan
berat badan ibu hamil normal rata-rata antara 6,5 kilogram sampai 16 kilogram .
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan
adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi
tinggi badan pangkat dua. Contoh, wanita dengan BB sebelum hamil 51 kg dan
tinggi badan 157 cm. Maka IMTnya 51/(1,57)2 = 20,7. Nilai IMT mempunyai
rentang : <19,8 (underweight), 19,8-26,6 (normal), 26,6-29,0 (overweight), dan
2. Tekanan Darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama masa kehamilan. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan nilai tinggi
palsu pada sistolik adalah ketika ibu merasa cemas atau kandung kemih penuh,
maka tekanan darah harus diukur pada saat keadaan rileks (Salmah, 2006).
Tekanan darah yang adekuat diperlukan untuk mempertahankan fungsi
plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolik 90 mmHg pada
saat awal pemeriksaan dapat mengindikasikan potensi hipertensi dan
membutuhkan pemantauan ketat selama kehamilan (Salmah, 2006).
3. Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri bisa dilakukan dengan menggunakan pita
sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai
fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan) ( Pantikawati, 2010).
Atau dengan menggunakan cara lain adalah dengan menekan perlahan ,
gerakkan tangan ke bawah abdomen sampai merasakan batas lengkung fundus,
perhatikan jumlah lebar jari tangan yang dapat mengkomodasi diantara jarak
tersebut (Salmah, 2006).
4. Tetanus Toksoid
Pada saat pemeriksaan kehamilan ini ibu hamil diberi suntikan Tetanus
Toksoid (TT). Tujuan pemberian tetanus toksoid adalah untuk melindungi janin
dari tetanus neonatorum. Penyuntikan TT ini memiliki efek samping yaitu nyeri,
kemerah-merahan dan bengkak untuk satu sampai dua hari pada tempat
Ibu hamil yang belum pernah mendapat imunisasi TT pada kehamilan
sebelumnya atau pada waktu akan menikah, maka perlu mendapat dua kali
suntikan TT dengan jarak empat minggu setelah penyuntikan TT pertama,
imunisasi TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang pertama.
Bila sudah pernah, maka cukup diberikan satu kali selama kehamilan (Salmah,
2006).
5. Tablet Zat Besi
Zat besi ini sangat penting untuk mengkompensasi peningkatan volum darah
yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan
perkembangan janin yang adekuat (Pusdiknakes, 2003 dalam Pantikawati, 2010).
Tablet zat besi ini mengandung 200 mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat
yang diikat laktosa. Cara pemberian tablet zat besi adalah satu tablet per hari,
sesudah makan, selama masa kehamilan, diberikan minimal 90 tablet selama masa
kehamilan. Salah satu efek dari mengkonsumsi tablet zat besi adalah sembelit,
tinja berubah menjadi hitam (Pantikawati,2010).
Tanpa persediaan zat besi dalam tubuh ibu hamil yang cukup, ibu dapat
mengalami anemia. Ibu yang mengalami anemia akan cenderung mengalami
kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, perdarahan
pasca salin, sehingga bisa menyebabkan kematian kepada ibu. Jarak kehamilan
terlalu dekat, malaria, cacingan, dan infeksi kronis merupakan beberapa penyebab
anemia (Mochtar, 2004).
6. Tes PMS
Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan dari satu
tersebut bisa menyebabkan PMS. Kadang-kadang PMS juga bisa terjadi hanya
karena saling menyentuh genitalia yang terinfeksi PMS. Terdapat beberapa jenis
tes/ pemeriksaan yang bisa memperlihatkan apakah seorang wanita terkena infeksi
jenis PMS tertentu ( Hamidah, 2008).
7. Temu Wicara / Konseling a. Defenisi
Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain
memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk
memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya (Pantikawati,
2010).
b. Prinsif Konseling
Dalam Pantikawati (2010) ada lima prinsip pendekatan kemanusiaan, yaitu
1) Keterbukaan
2) Empati
3) Dukungan
4) Sikap dan respon positif
5) Setingkat atau sama sederajat
c. Tujuan Konseling pada antenatal care
1) Membantu ibu hamil memahami kehamilannya dan sebagai upaya
preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan
2) Membantu ibu hamil untuk menemukan kebutuhan asuhan kehamilan,
penolong persalinan yng bersih dan aman atau tindakan klinik yang
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cakupan K-4
Dalam penelitiannya Juliana (2009) yang dikutip dari Widodo (2001),
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal empat
kali antara lain : usia, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sosial ekonomi, sikap,
kualitas layanan, dan jarak layanan kesehatan. Penelitian yang dilakukan oleh
Amiruddin (2005), menjelaskan ada berbagai faktor yang sangat berhubungan
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal diantaranya adalah pendidikan ibu,
pendapatan keluarga, sikap, dan juga kemudahan jarak pelayanan kesehatan.
Masih banyak wanita hamil yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan hingga K-4 menyebabkan tidak terdeteksinya faktor-faktor resiko
tinggi yang mungkin dialami oleh ibu hamil (maas, 2007).
Faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 :
1. Usia
Usia reproduktif bagi seorang ibu adalah 20-35 tahun, dibawah dan diatas
usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan maupun persalinan.
Pertambahan umur diikuti oleh perubahan perkembangan organ-organ dalam
rongga pelvik. Usia hamil pertama yang ideal bagi seorang wanita adalah 20
tahun sebab pada usia tersebut rahim wanita sudah siap menerima kehamilan
(Manuaba,2005).
Masalah yang masih banyak dijumpai pada kehamilan dan persalinan adalah
status biologis wanita yang meliputi perkawinan usia muda kurang dari 20 tahun
dan banyaknya wanita hamil pada usia 35 tahun (Manuaba, 2001). Sehubungan
maka kelompok ini memerlukan motivasi untuk melakukan pemeriksaan secara
teratur atau sesuai standart yang ditetapkan (Notoatmodjo, 2007).
2. Pendidikan
Latar belakang pendidikan ibu akan mempengaruhi perilaku ibu sehingga
akan menyulitkan untuk berlangsungnya suatu penyuluhan dan menyadari
pentingnya suatu informasi tentang kesehatan khususnya kesehatan pada saat ibu
hamil, akibatnya mereka tidak mengetahui cara perawatan kesehatan selama masa
kehamilan, baik menyangkut kebersihan dan gizi. Pendidikan juga merupakan
faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang, karena dapat membuat seseorang
untuk lebih mudah menerima ide dan teknologi (Notoatmodjo, 2012).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu aktivitas/ kegiatan seseorang untuk memperoleh
penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Pada waktu ibu
hamil boleh melakukan pekerjaan yang tidak berat seperti pekerjaan rumah
tangga, hal ini memungkinkan ibu hamil untuk cukup istirahat. Pekerjaan berat
dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan kelebihan dan
keunikan yang dialami oleh wanita, selain itu seorang wanita hamil yang bekerja
memiliki eran ganda sebagai seorang ibu rumah tangga, sehingga seorang wanita
hamil cenderung memiliki waktu yang lebih sedikit untuk memperhatikan
masalah kesehatannya termasuk dalam hal pemantauan kehamilan secara berkala
4. Sosial Ekonomi
Secara umum, pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir
yang tidak merata sangatan erat hubungannya dengan berbagai hal, salah satunya
adalah kemiskinan (Notoatmodjo, 2012).
Status sosial ekonomi yang rendah juga akan mempengaruhi perawatan
antenatal. Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan berkurangnya alokasi
dana bagi ibu hamil untuk memperoleh layanan kesehatan.
5. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Adapun cara
mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan cara mendengar, melihat, merasa, dan
sebagainya yang merupakan bagian dari alat indra manusia. Pengetahuan
didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empirik, yang
artinya pengetahuan yang bersumber dari pengalaman (Notoatmodjo, 2012).
Pengetahuan seorang ibu tentang kehamilan sangat diperlukan untuk
menjalani proses kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan seperti petugas kesehatan
(dokter,bidan), media elektronik (televisi, radio, internet), atau media cetak (
majalah, tabloid, koran, poster, dan lain-lain). Maka jika pengetahuan ibu sudah
baik maka akan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).
6. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap obyek.
Sikap akan terwujud didalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual Pada bab ini di jelaskan tentang kerangka konsep
penelitian dan juga defenisi operasional yang digunakan dalam penelitian.
Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik bersalin
SARI Medan tahun 2013.
Kerangka konseptual yang dapat digambarkan adalah sebagai berikut :
Skema 3.1 Kerangka Konsep 1. Usia
2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Sosial Ekonomi 5. Pengetahuan 6. Sikap
B. Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi
Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1. Usia Umur ibu
hamil yang melakukan K-4
kuesioner 1. < 20 tahun 2. 20-35 tahun 3. > 35 tahun
Ordinal
2. Pendidikan Jenjang pendidikan yang pernah diikuti hamil yang melakukan K-4
Kuesioner 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. Perguruan
Tinggi
Ordinal
3. Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki ibu hamil tentang K-4
Kuesioner 1. Baik :
menjawab benar 8-10 pertanyaan 2. Cukup :menjawab benar 4-7 pertanyaan 3. Kurang :menjawab 0-3 pertanyaan Ordinal
4. Pekerjaan Pekerjaan
utama ibu hamil dalam sehari-hari
kuesioner 1. IRT
2. Wiraswasta 3. PNS
Nominal
5. Sosial Ekonomi
Penghasilan yang diperoleh keluarga ibu hamil setiap bulannya untuk menafkahi keluarganya
Kuesioner 1.< 1.000.000
2. 1.000.000-2.000.000
3.> 2.000.000
Ordinal
8. Sikap Respon atau
reaksi ibu hamil terhadap K-4
kuesioner 1. Positif : jika skor 13 -20 2. Negatif : Jika
skor 5 - 12
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif yaitu untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di
Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Dengan menggunakan pendekatan
cross sectional yaitu suatupenelitian dimana pengumpulan datasekaligus pada suatu saat, artinya tiapsubyek penelitian hanya diobservasisekali saja dan
pengukuran dilakukanterhadap status karakter atau variabelsubyek pada saat
pemeriksaan(Syarifuddin, 2010).
B. Populasi Dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari sampel (Saebani, 2008). Populasi pada
penelitian ini adalah jumlah keseluruhan ibu hamil yang sudah melakukan
kunjungan antenatal empat kali (K-4) di periode bulan Maret – Mei di Klinik
SARI Medan Tahun 2013. Sebanyak 37 orang.( Buku Register Klinik SARI
Medan, 2013).
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi
(Machfoedz, 2007). Dalam penelitian ini pengambilan sampel menggunakan
a. Kriteria Inklusi
1. Ibu hamil trimester III
2. Sudah pernah melakukan Kunjungan kehamilan minimal 4 kali, yaitu
1 kali trimester I, satu kali trimester II, dan dua kali trimester III.
3. Mengerti bahasa indonesia
4. Bersedia menjadi reponden
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin SARI Medan tahun 2013.
Adapun pemilihan lokasi ini, untuk melihat faktor apa yang paling dominan
terhadap cakupan kunjungan antenatal empat kali (K-4). Penelitian ini dilakukan
Maret 2013 – Juni 2013.
D. Pertimbangan Etik
Sebelum dilaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan
surat permohonan kepada bagian pendidikan Program Studi D-IV Bidan pendidik
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan
persetujuan penelitian. Setelah memperoleh persetujuan, peneliti mengajukan
surat permohonan untuk melakukan penelitian kepada Kepala Pimpinan Klinik
SARI Medan. Kemudian peneliti melakukan penelitian dengan pertimbangan etik,
yaitu peneliti menjelaskan makna dan tujuan dari penelitian.
Semua penelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek, harus
disertai dengan pernyataan, bahwa sudah disetujui oleh komisi etika setempat.
Adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: (1)
peneliti dengan memberikan lembar persetujuan, (2) Anonymity (tanpa nama), (3)
Confidentiality (kerahasiaan).
Dan kepada responden peneliti menanyakan terlebih dahulu ketersediaan
responden untuk berpartisifasi dalam penelitian dengan menandatangani lembar
persetujuan, jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak memaksa dengan
tetap menghormati hak-haknya tanpa ada tekanan fisik maupun psikologi.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa kuesioner dengan berpedoman pada konsep dan
tinjauan pustaka. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data
demografi dan kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhicakupan K-4 pada ibu
hamil.
1. Kuesioner data demografi ibu hamil melakukan kunjungan K-4 yang
meliputi data usia, pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi.
2. Kuesioner Data Pengetahuan, Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10
(sepuluh), dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan
jawaban benar salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai satu (skor = 1),
dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol (skor = 0). Penilaian yang
digunakan tersebut ialah menurut Guttman.
Kelas Banyak R g n P statistika rumus n
Berdasarka = Re tan ( )
P merupakan panjang kelas (i), R adalah rentang merupakan skor terbesar,
skor terendah, banyak kelas merupakan banyaknya kelompok / lebar interval yang
terdiri dari 3 (tiga) kelas yakni, baik, cukup dan kurang. Untuk mendapatkan
Skor tertinggi = 10
Skor terendah = 0
a. Menentukan nilai rentang (R)
Rentang = Skor tertinggi – skor terendah
= 10 – 0
= 10
b. Menentukan panjang kelas (i)
Panjang kelas (i) = Rentang
Kelas Banyak
R) (
= 3 10
= 3,3
c. Untuk menentukan kategori pengetahuan adalah sebagai berikut :
Kategori kurang : 0 + 3,3 = 3,3 (jika responden menjawab 0-
3 pertanyaan dengan benar)
Kategori cukup : 3,4 + 3,3 = 6,7 (jika responden menjawab 4 –7
pertanyaan dengan benar)
Kategori baik : 6,8 + 3,3 = 10 (jika responden menjawab 8 –
10 pertanyaan dengan benar).
3. Kuesioner data sikap, bagian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap ibu
hamil yang melakukan pemeriksan kehamilan hingga K-4, yang terdiri dari 5
pertanyaan. Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden
dari semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu,
sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Skor
bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2, dan sangat tidak setuju (STS) bernilai 1.
Total skor diperoleh nilai terendah 5 dan nilai tertinggi 20.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus menurut hidayat :
Kelas Banyak
R g n
P= Re tan ( )
Ket : P : Panjang kelas interval
Rentang : Nilai tertinggi – nilai terendah
Banyak kelas : Jumlah kategori
Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban
tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x5) dan skor miinimum diperoleh dari
jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (1x5). Rentang kelas
sebesar 15 dan banyak kelas sebanyak 2 kelas (positif dan negaatif) maka
didapatkan panjang kelas sebesar 7,5. Jika skor maksimum adalah 20 dan skor
minimum adalah 5 dapat dikategorikan :
1. Positif : apabila mendapat skor 13- 20
2. Negatif : apabila mendapat skor 5-12
F. Uji Validitas
Uji Validitas yang dilakukan adalah isi (Content validity) di mana substansi
pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang sudah dirumuskan dalam
definisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori. Pada setiap instrument
terdapat pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas instrument, maka
perlu dikonsultasikan dengan orang yang ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan
dilakukan dengan menghitung korelasi skor pertanyaan dengan skor total
(Sugyono, 2009). Maka dilakukan uji validitas dengan Hj. Idau Ginting, M. Kes
dengan nilai CVI 0,78.
Menurut Davies dan Hodnett (2002, dalam Williams & Wilkins, 2004, hlm.
312), besarnya sebuah koefisien menunjukkan bagaimana kesahan sebuah
instrument. Rentang koefisien antara 0,00 sampai 1,00 dengan nilai yang lebih
tinggi menunjukkan kriteria kevalidan yang lebih besar. Nilai koefisien yang
diharapkan adalah 0,70 atau lebih.
G. Uji Reliabilitas
Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah
alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat
digunakan rumus CronbachAlpha (Widoyoko, 2012).Instrumen memiliki
reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >0,6 – 0,7 (Hidayat, 2007).
Maka sebelumnya instrumen di uji coba kepada 10 orang responden yang
memiliki karakteristik sama dengan responden yang sebenarnya. Maka koefesien
yang diperoleh dari perhitungan adalah 0,653 dapat dissimpulkan sesuai dengan
teori yang dikemukakan diatas maka alat ukur yang digunakan reliabel.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Pada tahap awal, penelitian mengajukan permohonan izin pelaksanaan
penelitian pada institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang telah
diperoleh, dikirim ke tempat penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti
kriteria yang dibuat sebelumnya. Kemudian menjelaskan kepada calon responden
yang sesuai dengan kriteria tentang tujuan penelitian, dan manfaat. Setelah itu
bagi calon responden yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian diminta untuk
menandatangani surat persetujuan dan menjelaskan prosedur cara mengisi
kuesioner. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan
oleh peneliti dan diberikan kesempatan untuk bertanya bila ada yang kurang
dipahami. Responden akan diberi waktu untuk pengisian kuesioner. Setelah
responden selesai mengisi kuesioner tersebut maka data dikumpul untuk dianalisa.
I. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner merupakan
data primer yang berisi pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
cakupan K-4 pada ibu hamil di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Analisa
data yang dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa tahap yang di mulai
dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Editing, yaitu dilakukan
pengecekan kelengkapan data yang terkumpul, bila terdapat jawaban yang kosong
atau ganda maka beritahu kepada responden untuk diisi atau diperbaiki kembali,
2) Coding, yaitu Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan untuk mempermudah penyimpanan dalam arsip data, 3) Skoring,
yaitu Memberikan skor/angka terhadap angket atau kuesioner yang dibagikan
kepada responden, 4) Etering, yaitu Data yang telah diberi skor selanjutnya akan
dimasukkan kedalam komputer dan dikelompokkan dalam suatu bentuk tabel
menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.
Analisa data univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing
variabel yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K4 pada ibu hamil
sikap dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase agar data yang
diperoleh lebih praktis dan mudah dimengerti.Selanjutnya dengan membahas hasil
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian mengenai faktor – faktor yang
mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik SARI Medan tahun 2013.
Dengan proses pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada
Maret 2013 – Mei 2013 di klinik bersalin SARI medan tahun 2013 dengan jumlah
responden 37 orang. Penyajian data hasil penelitian meliputi data demografi dan
beberapa faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di klinik
bersalin SARI Medan.
1. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah melakukan K-4
di klinik bersalin SARI Medan tahun 2013.
Adapun karakteristik responden yang dipaparkan mencakup usia,
pendidikan, pekerjaan dan sosial ekonomi. Dari hasil penelitian yang di lakukan
di klinik bersalin SARI Medan diperoleh data dari 37 orang responden mayoritas
responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1%), dengan latar belakang
pendidikan responden mayoritas SMA sebanyak 19 orang (51,4%), mayoritas
responden pekerja IRT sebanyak 21 orang (56,8%), dimana mayoritas
penghasilan keluarga perbulannya Rp. 1.000.000,- 2.000.000,.- sebanyak 17
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Dan Presentase Responden Berdasarkan Karakteristik Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di
Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013.
Karakteristik Frekuensi Presentase (%)
Usia
< 20 tahun 8 21,6
20 – 35 tahun 20 54,1
>35 tahun 9 24,3
Pendidikan
SD 3 8,1
SMP 9 24,3
SMA 19 51,4
PT 6 16,2
Pekerjaan
IRT 21 56,3
WIRASWASTA 10 27,0
PNS 6 16,2
Penghasilan Perbulan
< Rp. 1.000.000., 9 24,3
Rp. 1.000.000 – 2.000.000., 17 45,9
2. Pengetahuan Responden
Tabel 5.2.
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Benar Salah
F % F %
1 K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.
36 97,2 1 2,7
2 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada
trimester 1 minimal 1 kali kunjungan. 23 62,2 14 37,8
3 Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada
trimester 2 minimal 1 kali kunjungan. 26 70,2 11 29,7
4 Kunjungan kehamilan pada trimester 3
minimal 2 kali kunjungan.pemeriksaan 25 67,6 12 32,4
5 Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk melihat kemajuan kehamilan dan
mengetahui kesehatan ibu dan janin. 29 78,4 8 21,6
6 Semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas
kesehatan. 24 64,9 13 35,1
7 Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana
saja. 25 67,6 12 32,4
8 Ibu hamil yang kekurangan darah disebut
mengalami anemia. 28 75,7 9 24,3
9 Untuk mencegah kekurangan darah saat kehamilan atau anemia maka dianjurkan
mengkonsumsi tablet zat besi. 22 59,5 15 40,5
10 Banyaknya tablet besi yang harus diminum
selama hamil ± 90 tablet. 7 18,9 30 81,1
Berdasarkan tabel 5.2 responden yang banyak menjawab pertanyaan benar
yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 36 orang (97,2 %), dan responden yang
(18,5%). Sedangkan responden yang banyak menjawab salah yaitu pada
pertanyaan nomor 10 sebanyak 30 orang (81,1 %), dan responden yang sedikit
[image:43.595.110.519.236.292.2]menjawab salah yaitu pada pertanyaan nomor 1 sebanyak 1 orang (1,9 %).
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
Variabel F %
Baik 8 21,7
Cukup 29 78,3
Total 37 100
Berdasarkan tabel 5.3 menyatakan pengetahuan responden tentang K-4
mayoritas menunjukkan pengetahuan cukup yaitu 29 orang ( 78,3%) dan
minoritas pengetahuan baik 8 orang (21,7 %).
3. Sikap Responden
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pertanyaan Sikap Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil
Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013
No Pernyataan
Pilihan Jawaban
Sangat
Setuju Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
F % F % F % F %
1. Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.
13 35,1 14 37,8 9 24,3 1 2,8
2. Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara
[image:43.595.121.511.505.738.2]teratur.
3. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada dukun beranak.
1 2,7 3 8,1 19 51,3 14 37,9
4. Saat masa kehamil ibu mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.
12 32,4 21 56,8 2 5,4 2 5,4
5. Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan memberikan konseling (tanya jawab).
21 56,8 10 27,0 4 10,8 2 5,4
Berdasarkan tabel 5.5 tentang kategori sikap menunjukkan bahwa
mayoritas responden bersikap negatif tentang K-4 yaitu 8 orang (21,7 %) dan
[image:44.595.120.511.87.328.2]yang bersikap positif yaitu 29 orang (78,3%).
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Cakupan k-4 Pada Ibu Hamil
di Klinik SARI Medan Tahun 2013
Kategori Frekuensi Persentase (%)
Positif 29 78,3
Negatif 8 21,7
Total 37 100
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, pembahasan dilakukan
untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil a. Faktor Usia
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9
orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba
(2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita
berada pada usia 25-35 tahun.
Hal ini terjadi, kemungkinan disebabkan karena ibu merasa bahwa perlunya
merawat kehamilan pada usia reproduksi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian Amiruddin (2005) di Puskesmas Uleweng Jawa Timur yang
menyebutkan bahwa fasilitas antenatal lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok
risiko tinggi, salah satunya usia diatas 35 tahun (39,2%).
b. Faktor Pendidikan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas
responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%). Dengan jenjang
pendidikan minimal SMA responden mengatakan mereka lebih mudah memahami
informasi yang diberikan, termasuk informasi tentang pelayanan antenatal yang
minimalnya dilakukan empat kali selama kehamilan. Namun responden yang
berpendidikan SD dan SMP mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi mereka melakukan kunjungan antenatal hingga K-4,
disamping faktor lain. Responden mengemukakan hal ini karena setiap diberikan
informasi mengenaik kunjungan antenatal, mereka mengatakan bahwa informasi
Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor penting dalam usaha
perlindungan obstetri. Semakin tinggi pendidikan seorang ibu, semakin meningkat
kesadarannya terhadap timbulnya dorongan untuk melakukan pengawasan
kehamilan secara berkala dan teratur baik melakukan pemeriksaan kepada bidan
ataupun dokter (Prichard, 1991). Menurut penelitian Wiludjeng (2005), dimana
sebagian besar responden hanya berpendidikan SD (75 %) dan tidak pernah
melakukan pemeriksaan kehamilan (66,7%).
c. Faktor Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 5.1. mayoritas responden 21 orang (56,3%) bekerja
sebagai ibu rumah tangga. Responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga
mereka mengatakan memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksakan diri ke
petugas kesehatan daripada ibu- ibu yang bekerja. Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Chandra & Suharmi (1995) menyatakan bahwa ibu yang
bekerja mempunyai waktu yang lebih sedikit untuk memeriksakan kesehatan diri
dan janinnya, karena disamping bekerja mereka juga adalah seorang ibu rumah
tangga.
d. Faktor Sosial Ekonomi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan
Rp. 1.000.000,-. – Rp. 2.000.000,-. Dan hampir semua responden tersebut
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang ditentukan, karena
mereka merasa biaya yang harus dikeluarkan tidak terlalu berat.
Sosial ekonomi mempunyai kegiatan atau aktifitas yang menghasilkan
e. Pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29
orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk perilaku.
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ada 3 yaitu : faktor predisposisi,
faktor pendukung dan faktor pendorong(Notoatmodjo, 2003).
Hasil penelitian zhurie (2008), yang meneliti hubungan pengetahuan dan
sikap ibu hamil terhadap perilaku kunjungan pemeriksaan kehamilan di
puskesmas rawat inap kedaton, Bandar Lampung dari 58 orang responden ada
54,7% (37 orang) responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang
antenatal namun hanya 27 orang (48,1%) responden yang memiliki sikap yang
baik terhadap pelaksanaan antenatal.
f. Sikap Ibu tentang K-4
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).
Hal ini disebabkan karena ibu memiliki pengetahuan tentang perawatan
kehamilan sehingga ibu merasa itu menjadi suatu kebutuhan yang harus dilakukan
selama masa kehamilannya untuk memantau kesehatan dan perkembangan
kehamilannya , sehingga ibu mau melakukan pemeriksaan kehamilannya hingga
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan
saran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil di
klinik SARI medan.
A. Kesimpulan
1. Faktor Usia
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 20 orang (54,1 %) dan 9
orang (24,3 %) adalah responden yang berusia > 35 tahun. Menurut manuaba
(2005) yang mengatakan bahwa usia reproduksi optimal bagi seorang wanita
berada pada usia 25-35 tahun.
2. Faktor Pendidikan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan mayoritas
responden berpendidikan SMA sebanyak 19 orang (51,4%).
3. Faktor Pekerjaan
Dari hasil penelitian di Klinik Bersalin SARI Medan mayoritas responden
21 orang (56,3%) bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
4. Faktor Sosial Ekonomi
Dari hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas keluarga responden sebanyak 17 orang (45,9%) memiliki penghasilan
5. Faktor Pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan sebanyak 29
orang (78,3%) memiliki pengetahuan cukup tentang pelayanan antenatal.
6. Faktor Sikap
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di klinik bersalin SARI Medan
mayoritas ibu memiliki sikap yang positif yaitu sebanyak 29 orang (78,3%).
B. SARAN
1. Pendidikan D-IV Kebidanan
Dalam pendidikan D-IV Kebidanan perlu diberikan penekanan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil, terutama tentang
cara memotivasi ibu hamil agar memeriksakan kehamilannya minimal empat kali
selama masa kehamilannya dan juga penekanan materi komunikasi interpersonal
dalam memberikan PenKes seperti sikap dan responsif dan pelayanan yang
ramah.
2. Pihak /Instansi terkait
Diharapkan kepada pihak yang menyediakan fasilitas kesehatan baik dari
pemerintah ataupun swasta mengalokasikan bantuan tersebut dengan selektif
kepada pihak yang membutuhkan terutama untuk pemeriksaan antenatal yang
diberikan langsung kepada ibu hamil.
3. Ibu Hamil
Agar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar yang telah
4. Peneliti Kebidanan
Perlu peneliti selanjutnya tentang faktor lain yang mempengaruhi cakupan
K-4 pada ibu hamil, seperti dukungan dengan menggunakan kuesioner yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin, Ridwan. (2005). Studi Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Terhadap Kelainan Kesehatan Pada Ibu Hamil di Puskesmas Ulaweng Kabupaten
Bone. Di buka pada 30 Desember 2012
dari
Bobak, I. M, Dermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (edisi 4). Jakarta: EGC.
Depkes RI (2008). Pelayanan Antenatal.Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dar
Dinkes Sumatera Utara (2008). Profil Kesehatan Sumatera Utara. Diakses pada tanggal 2 oktober 2012 dari
Hamidah, fadhlun. (2008). Asuhan Kebdanan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Azis Alimul. (2010). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika.
Juliana. (2009). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Kunjungan Antenatal di Rumah Sakit Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari
Maas. (2007). Kesehaatan Ibu dan Anak: Persepsi Budaya dan Dampak
Kesehatannya. Di buka tanggal 20 November 2012
da
Machfoedz, Ircham. (2007). Metodologi: Penelitian Bidang Kesehatan Keperawatan Dan Kebidanan (edisi 3). Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, Ida Ayu Chandranita. Manuaba Ida Bagus Gde Fajar. Manuaba Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu Kandungn, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk Pendidikan Bidan, Ed.2. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. (2004). Sinopsis Obstetri. Jakarta.
Moleong, J, Lexy. (2006). Metodologi Penelitian. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Nazriah, W. (2011). Asuhan Kebidanan Antenatal. Yogyakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurhayati. (2013). Buku Registrasi Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013. Medan: Klinik SARI.
Pantikawati, Ika. Saryono. (2010). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta: Nuha Media.
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Saifudin, (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Pradihardjo.
Salmah, T. (2006). Menanti Buah Hati: Kaitan Antara Kemiskinan Dan Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo.
Saryono, M. (2010). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.
Syafrudin. (2005). Organisasi dan Managemen Pelayanan Kesehatan Dalam Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
Wardani, & Lusiana, D. (2006). Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kabupaten Tulung Agung. Di buka pada 24 Desember 2012 dari
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama saya Desi Indriani, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil di
Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013”.
Kunjungan K-4 Adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
keempat (atau lebih), untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standart yang
ditetapkan yaitu satu kali kunjungan pada trimester 1, satu kali kunjuungan pada
trimester 2, dan dua kali kunjungan pada trimester 3 (Meilani, 2009).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang
mempengaruhi cakupan K-4 pada ibu hamil.
Saya akan melakukan wawancara terstruktur kepada ibu tentang Data
demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, serta penghasilan keluarga.
Wawancara akan saya lakukan sekitar 15 menit.
Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada
dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan
penelitiian. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun. Bila ibu
membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:
Nama : D esi Indriani
Alamat : Jalan Rela Gg. Jamu No.78A
No. HP : 082361589881
Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu
bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.
Medan, 2013
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telfn/ HP :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang “ Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Cakupan K-4 Pada Ibu Hamil Di Klinik Bersalin SARI Medan Tahun 2013” Maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2013
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K-4 PADA IBU HAMIL
DI KLINIK BERSALIN SARI MEDAN TAHUN 2013
I. Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan ibu saat ini. Beri tanda chekhlist (√ ) apabila menurut ibu itu pilihan jawaban yang paling tepat pada lembar jawaban yang telah disediakan.
No. Responden (Di isi oleh peneliti) :...
II. Identitas Responden
a. Usia : ( ) < 20 tahun
( ) 20-35 tahun
( ) > 35 tahun
b. Pendidikan terakhir :( ) SD
( ) SMP
( ) SMA
( ) PT
c. Penghasilan : ( ) < Rp. 1.000.000.,
( ) Rp. 1.000.000., - 2.000.000.,
( ) > Rp. 2.000.000
d. Pekerjaan : ( ) IRT
( ) Wiraswaasta
e. pengetahuan
No Pertanyaan Jawaban Skor
Benar Salah
1.
K-4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 4 kali semasa kehamilan.
2.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 1 minimal 1 kali kunjungan.
3.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 2 minimal 1 kali kunjungan.
4.
Kunjungan pemeriksaan kehamilan pada trimester 3 minimal 2 kali kunjungan.
5.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk melihat kemajuan kehamilan dan mengetahui kesehatan ibu dan janin.
6.
Semakin tua kehamilan harus sering melakukan pemeriksaan ke petugas
kesehatan.
7.
Pemeriksaan kesehatan kehamilan dapat dilakukan di layanan kesehatan mana saja.
8.
Ibu hamil yang kekurangan darah disebut
mengalami anemia.
9.
Untuk mencegah kekurangan darah saat kehamilan atau anemia maka dianjurkan mengkonsumsi tablet zat besi.
10.
Banyaknya tablet besi yang harus diminum
f. sikap
No Pernyataan
Pilihan Jawaban Skor
SS S TS STS
1.
Melakukan pemeriksaan kehamilan jika ada keluhan saja.
2.
Kunjungan kehamilan kepetugas kesehatan dilakukan secara teratur.
3.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan pada
dukun beranak.
4.
Saat masa kehamil ibu
mengkonsumsi tablet tambah darah (zat besi) rutin.
5.
Saat melakukan pemeriksaan kehamil bidan / dokter memberikan konseling (tanya jawab).
Keterangan :
1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS) 4. Sangat
RIWAYAT HIDUP
Nama : Desi Indriani
NIM : 125102110
Tempat/Tgl. Lahir : Tanjung Pura, 01 Januari 1993
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Anak ke : 1 dari 3 Bersaudara
Nama Ayah : Suprayetno
Nama Ibu : Sri Manaria
Alamat : Desa Keritang Kecamatan Kemuning Kabupaten
Indragiri Hilir Provinsi Riau
Riwayat Pendidikan
SD : Tahun 1997 – 2003, SD Negeri No. 040 Kecamatan Kemuning, lulus dan berijazah.
SMP : Tahun 2003 – 2006, MTs Hizbul Wathan Keritang, lulus dan berijazah.
SMA : Tahun 2006 – 2009, MA Al-Ikhsan Buluh Rampai, lulus dan berijazah.
D-III Kebidanan : Tahun 2009 – 2012, Akademi Kebidanan Medistra Lubuk Pakam, lulus dan berijazah.