• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG"

Copied!
244
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 Sintaks Model Make a Match dengan Media Audio-Visual
Tabel 2.1. Pemetaan Ruang Lingkup dan Materi Belajar PKn di SD
Tabel 2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan
Tabel 2.3. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual
+6

Referensi

Dokumen terkait

1) Model Time Token Arends dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran PKn di kelas V SDN Kandri 01 Kota

3) Sardiman (2011 : 20) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

Simpulan penelitian ini adalah melalui model Discovery Learning dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Tambakaji

Simpulan penelitian ini adalah kualitas pembelajaran IPS meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dapat meningkat melalui model make a match

1 Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran akan dimulai, ada 5 siswa yang terlihat masih belum siap, yaitu masih

Keterampilan guru membimbing jalannya permainan dengan media Audio Visual mendapatkan skor indikator 4 dengan kriteria sangat baik, terlihat dari adanya 4 deskriptor

Saran ditujukan: (1) para guru sekolah dasar, hendaknya lebih memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya dengan melaksanakan tugas pokok secara profisional

Hasil temuan di atas sejalan dengan teori pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Trianto (2007:4), beliau mengatakan bahwa kelompok yang heterogen dalam hal kemampuan,