• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

TRI SUCI HANDAYANI NIM : 8136142023

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Tri Suci Handayani. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Mei 2015.

Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah. (2) Perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah. (3) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. (4) Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa. (5) Hubungan antara nilai karakter mulia siswa dengan hasil belajar siswa. Sampel penelitian sebanyak 2 kelas yang diambil secara purposive sampling yang dijadikan sebagai kelas eksperimen 1 yang diajar menggunakan model pembelajaran koopertif berbasis masalah terintegrasi buku ajar yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen 2 yang diajar menggunakan model pembelajaran koopertif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA . Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi. Data berdistribusi normal dan homogen. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan independent sample t-test dan uji korelasi. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan bantuan program SPSS 17.0. Hasil penelitian dan pengujian menunjukkan: (1) Ha1 diterima dengan Sig. (1-tailed) < α (0,012 < 0,05) (2) Ha2 diterima dengan Sig. (1-tailed) < α (0,00 < 0,05) (3) Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 (65%) lebih tinggi daripada Peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 2 (55%) (4) Nilai karakter komunikatif, kreatifitas, tanggung jawab, toleransi dan rasa ingin tahu pada kelas eksperimen 1 lebih berkembang daripada kelas eksperimen 2. (5) Ha3 diterima dengan Sig. < α (0.015 <0.05) untuk karakter komunikatif, Sig. < α (0.003 <0.05) untuk karakter kreatifitas, Sig. < α (0.013 <0.05) untuk karakter tanggung jawab, sig <α (0.049 <0.05) untuk karakter toleransi dan Sig. < α (0.045 <0.05) untuk karakter rasa ingin tahu..

(5)

ABSTRACT

Tri Suci Handayani.implementation cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook in improving learning outcomes and develop student’s character. Thesis, Medan: Chemical Education graduate program, State University of Medan, 2015.

This Study aims to determine: (1) The difference between the results of student learning taught by cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA which has been developed with the learning outcomes of students taught by cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA. (2) The difference between the increase in student learning outcomes are taught using cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA which has been developed with the progressive increase student learning outcomes are taught using cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA. (3) Whether are Model is learning cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA which has been developed can effectively improve result learning outcomes. (4) Whether are Model is learning cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA which has been developed can effectively develop student’s character. (5) The relationship the character of students with learning outcomes of students who are taught by cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA that has been developed. The experimental study, with a sample of two classes are taken by purposive sampling at 1 experimental class taught by cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA are developed and the experimental class II taught using cooperative problem-based learning model integrated chemistry textbook SMA/ MA. Research instruments used test and pieces of observation during the learning process is performed to measure the character of students. Normal distribution of data and homogeneous. The hypothesis was tested by using the self-t one party and correlation. Data were analyzed menggunakanSPSS 17.0 with 0.05 significance level . The results of research and testing indicate: (1) Ha1 received level Sig. (1-tailed) < α (0,012 < 0,05). (2) Ha2 received level Sig. (1-tailed) < α (0,00 < 0,05). (3) The effectiveness of student learning outcomes (gain) experimental 1 (65%) higher than experimental class 2 (55%). (4) The value of chacarter Communicative. Creativity, Responsibilities end Tolerance in the experimental class 1 in more developed than experimental class 2. (5) Ha3 received level Sig. < α (0.015 <0.05) for the character Communicative, Sig. < α (0.003 <0.05) for the character Creativity, Sig. < α (0.013 <0.05) for characters Responsibilities and sig <α (0.049 <0.05 for Tolerance character and Sig. < α (0.045 <0.05) for the character curiosity.

(6)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menitipkan ilmu serta melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan .dan menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa” Shalawat beriring salam semoga selalu tercurah ke arwah Nabi besar Muhammad SAW yang Insya Allah akan selalu menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Penyelesaian tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Magister pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bimbingan dan arahan dari pembimbing yang terhormat Bapak Dr. Ajat Sudrajat M.Si. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc. selaku dosen pembimbing II. Terima kasih atas segala bimbingan, arahan, nasihat, saran, motivasi, dan kemudahan yang selalu Bapak berikan sejak awal penulisan sampai penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat nara sumber: Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D, Bapak Prof. Dr.Ramlan Silaban, M.Si, dan Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd yang dengan keluasan dan kedalaman ilmunya masing-masing telah memberikan masukan yang begitu berarti terhadap tesis ini.

Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga kepada Bapak dan Ibu Dosen di program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Program Studi Pendidikan Kimia yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Terima kasih kepada teman-teman mahasiswa seangkatan yang banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan tesis ini.

(7)

perjalanan hidup penulis. Khususnya kepada Suami tercinta Robi Irawan, S.H.I, yang telah ikhlas memberi motivasi dan cinta bagai mentari yang selalu memberi kehangatan cinta dan kasih-sayangnya dan buat anakku tersayang Fattan Arasy Irawan yang penuh pengertian serta keikhlasan hati untuk ditinggalkan selama penulis menjalani pendidikan.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan. Semoga semua bantuan yang telah diberikan menjadi amal yang akan mendapat balasan yang lebih baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya.

Medan, Mei 2015 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Abstrak ii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 8

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 9

1.6. Manfaat Penelitian 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12

2.1 Model Pembelajaran 12

2.1.1. Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.2. Model Pembelajarn Berbasis Masalah 19 2.1.3. Model Pembelajarn Kooperatif Berbasis Masalah 22

2.2. Hasil Belajar 24

2.3. Buku Ajar 25

2.3.1. Buku Teks Dalam Pengajaran Kimia 27

2.4. Pendidikan Karakter 28

2.5. Tata Nama, Persamaan Reaksi dan Hukum Dasar Kimia 31

2.6. Kerangka Konseptual 34

2.7. Hipotesis 35

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 37

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 37

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian 38

3.5. Prosedur Penelitian 39

3.6. Instrumen Pengumpulan Data 41

3.7. Teknik Analisis Data 45

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 48

4.1. Deskripsi Data 48

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 49 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar dan Karakter Siswa 52

4.1.3 Uji Persyaratan Analisa Data 53

4.1.4. Uji Hipotesis 56

(9)

4.3. Temuan Penelitian 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69

5.1. Kesimpulan 69

5.2. Saran 70

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks (langkah-Langkah) untuk Pelaksanaan Model PBL 22

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 39

Tabel 3.2. Interpretasi Nilai r 49

Tabel 4.1. Rekapitulasi Data Pretest, Postest dan Karakter Siswa 53 Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data 54 Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas Data 55 Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Pertama 56 Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Kedua 57 Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Ketiga 58 Tabel 4.7. Hubungan Hasil Belajar Terhadap Rasa Ingin Tahu Siswa 59 Tabel 4.8. Hubungan Hasil Belajar Terhadap Tanggung Jawab Siswa 60 Tabel 4.9. Hubungan Hasil Belajar Terhadap Komunikatif Siswa 60 Tabel 4.10. Hubungan Hasil Belajar Terhadap kreatifitas Siswa 60 Tabel 4.11. Hubungan Hasil Belajar Terhadap Toleransi Siswa 60 Tabel 4.12. Hubungan Hasil Belajar Terhadap Rasa Ingin Tahu,

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 77

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 84 Lampiran 3. Soal instrument sebelum validasi isi 102 Lampiran 4. Soal instrument setelah validasi isi 112

Lampiran 5. Lembar observasi 122

Lampiran 6. Soal instrumen 126

Lampiran 7. Data Skor 130

Lampiran 8. Validasi instrumen 131

Lampiran 9. Tingkat Kesukaran Tes 133

Lampiran 10. Daya Pembeda Tes 135

Lampiran 11. Pengecoh 137

Lampiran 12. Rekap Analisis Butir 139

Lampiran 13. Data Hasil Belajar 141

Lampiran 14. Uji Normalitas 159

Lampiran 15. Uji Homogenitas 179

Lampiran 16. Uji Hipotesis Pertama 181

Lampiran 17. Uji Hipotesis Kedua 186

Lampiran 18. Uji Hipotesis Ketiga 191

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pendidikan terjadi perubahan paradigma dari pengajaran tradisional menuju pengajaran baru dapat berupa perubahan fokus pendidikan dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center learning) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (students center learning), dari pembelajaran monolog menjadi dialog, dari single media menjadi multimedia, dari kerja individu menjadi kerja kelompok, perolehan pengetahuan tidak hanya dari pengajaran tetapi lebih pada pengalaman, dan perubahan pendekatan pembelajaran dari tuntutan menjadi motivasi.

Adanya perubahan paradigma pendidikan tersebut mengakibatkan munculnya model-model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi saat ini. Model pembelajaran yang dipilih guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran sangat menentukan keberhasilan tujuan Pendidikan Nasional.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : “Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang No. 20, Tahun 2003).

(14)

2

yang berilmu saja, tetapi juga harus dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter yang mulia. Selama ini, pelaksanaan pendidikan di Indonesia hanya berorientasi pada tujuan menjadikan anak didik menjadi manusia yang berilmu terutama pengetahuan kognitifnya yang diukur dengan test. Pemahaman bahwa hasil belajar hanya diukur sebagai penguasaan kognitif kompetensi materi ajar, menjadikan pencapaian tujuan Pendidikan Nasional sangat lambat dalam merealisasikannya maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam semua mata pelajaran harus memasukkan pendidikan karakter yang terintegrasi dalam proses pembelajaran.

Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah/kampus, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar saja. Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik tidak pernah menjadi perhatian pendidik. Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang selama ini berjalan mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional (Suharta dan Luthan, 2013).

Agar supaya pendidikan karakter dapat terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah, maka diperlukan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa. Pembelajaran inovatif yang berlandaskan paradigma kontruktivistik membantu siswa untuk menginternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru. Untuk itu, model pembelajaran inovatif yang sesuai adalah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah.

(15)

3

menggunakan pendekatan berbasis masalah (Yusof, dkk, 2010). Hamid dan Abbas (2012) menyimpulkan bahwa model Cooperative Problem-base Learning (CPBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan secara efektif dapat

meningkatkan karakter mulia siswa. Yusof, dkk, (2011), dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sehingga direkomendasikan bahwa model pembelajaran ini dapat diterapkan di sekolah. Heller dan Heller (2004), menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat mengembangkan pengetahuan dasar siswa termasuk gagasan-gagasan siswa secara pribadi dalam berbagai mata pelajaran seperti kimia, matematika, dan fisika. Isolihatun (2012) dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa Implementasi perangkat pembelajaran model CPBL yang valid terbukti efektif karena memenuhi tuntas belajar klasikal 75 %, rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas control dan pengamatan aktivitas berkaitan dengan nilai karakter kreatif, mandiri, kerja keras, dan rasa ingin tahu terhadap 36 peserta didik diperoleh data 17% pada kategori belum terlihat (BT), 78 % pada kategori mulai berkembang (MB), dan 6 % pada kategori membudaya (MK). Handayani (2009), menyatakan bahwa model CPBL dapat meningkatkan persentasi hasil belajar siswa baik dalam aktivitas, kognitif, afektif maupun psikomotor.

(16)

4

SMA/MA belum ada yang memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Fakta menunjukkan sangat sedikit guru yang menyusun bahan ajar sendiri, kebanyakan guru menggunakan bahan ajar yang di pasaran. Akibatnya pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik. Bila hal ini terus berlangsung maka terjadinya kemerosotan moral bangsa Indonesia akan terus berlanjut.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang salah satu elemennya adalah bahan ajar. Dengan demikian, pengembangan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar merupakan suatu hal yang sangat penting.

Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan kurikulum yang sedang berlaku. Dalam pengembangan bahan ajar ini, peneliti memasukkan pendidikan karakter terintegrasi dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran dimaksudkan agar pada diri siswa di samping menguasai isi materi ajar di bidang kognitifnya, diharapkan juga dapat berkembang nilai-nilai karakter mulia siswa sehingga tujuan Pendidikan Nasional dapat terwujud.

(17)

5

masalah. Model pembelajaran ini terbukti secara signifikan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA (Suharta dan Luthan, 2013).

Pada penelitian tahun kedua yaitu tahun 2014 dihasilkan buku ajar kimia untuk SMA/MA yang secara efektif dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter siswa sesuai dengan Kurikulum 2013. Penelitian Ikrimah (2014), menunjukkan bahwa Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter yang telah Dihasilkan dan Dikembangkan Memberikan Hasil (1) Kualitas buku ajar kimia telah memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan oleh BSNP (2) Buku ajar kimia yang dikembangkan memberikan hasil nilai karakter tanggung jawab siswa sebesar 81,23, kreatifitas 79,93, komunikatif 82,8 dan psikomotornya 82,20 (3) Besar efektifitas buku ajar sebesar 82,20 sangat tinggi berkembang dari pada psikomotorik siswa pada kurikulum KTSP sebesar 79,79 (4) kualitas buku ajar kimia yang dikembangkan sebesar 87,4 lebih tinggi dibandingkan kualitas buku ajar kimia KTSP sebesar 69,2 (5) buku ajar kimia yang dikembangkan dalam penelitian untuk menumbuhkembangkan karakter siswa lebih baik dibandingkan dengan kemampuan buku ajar kimia berdasarkan kurikulum KTSP. Adanya buku ajar kimia berdasarkan Kurikulum 2013 ini sangat penting, karena sebagai perangkat satu kesatuan dengan model pembelajaran, silabus, dan RPP yang telah dihasilkan pada penelitian tahun pertama.

(18)

6

komunikatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu, toleransi, dan kreatifitas.Tujuan khusus dari penelitian ini adalah desiminasi kepada guru kimia SMA/MA mengenai model pembelajaran kooperatif berbasis masalah (cooperative problem based learning, CPBL) dan buku ajar kimia di wilayah Sumatera Utara, sehingga

guru mengenal dan mengetahui langkah-langkah atau sintaks model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dan buku ajar kimia yang mengintegrasikan karakter mulia siswa. Selain itu akan dilakukan penelitian secara lebih luas mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter mulia siswa SMA/MA. Dengan demikian diharapkan bahwa hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat mempercepat realisasi pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.

(19)

7

yang tinggi, keaktifan dalam kegiatan pembelajaran dan perlunya belajar dalam kelompok untuk mencapai hasil pembelajaran yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents). Sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru. 2. Pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang

pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik

3. Diperlukan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa.

4. Sangat sedikit guru yang menyusun bahan ajar sendiri, kebanyakan guru menggunakan bahan ajar yang di pasaran.

5. Buku ajar kimia di SMA/MA belum ada yang memasukkan nilai – nilai karakter.

(20)

8

1.3Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya pada: 1. Materi yang akan diajarkan dalam penelitian ini adalah tata nama

senyawa, persamaan reaksi dan hukum dasar kimia.

2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA/MA di kota Medan T.A 2014 / 2015.

3. Karakter yang telah dikembangbangkan dalam buku adalah : kreativitas, rasa ingin tahu, gemar membaca, dan peduli lingkungan.

4. Karakter yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah : Rasa ingin tahu, tanggung jawab, komunikatif, kreatifitas dan toleransi

5. Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajar kooperatif berbasis masalah (CPBL)

6. Media yang digunakan adalah buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.

1.4Rumusan Masalah :

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah?

(21)

9

terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah?

3. Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

4. Apakah model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa?

5. Apakah terdapat hubungan antara nilai karakter mulia siswa dengan hasil belajar siswa?

1.5 Tujuan Penelitian :

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah.

(22)

10

pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah

3. Mengetahui model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

4. Mengetahui model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dalam menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa.

5. Mengetahui hubungan antara nilai karakter mulia siswa dengan hasil belajar siswa

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat menjadi acuan dalam pengembangan dan implementasi model pembelajaran inovatif di Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan dapat tercapai.

2. Buku ajar kimia yang dintegrasikan dengan model pembelajaran dapat dimanfaatkan untuk bahan acuan dalam pengembangan buku ajar di Indonsia dengan memasukkan nilai-nilai karakter terintegrasi kedalamnya.

(23)

11

4. Dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pendidikan pascasarjana di Universitas Negeri Medan, khususnya pada Program Studi Pendidikan Kimia.

(24)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah karena Sig. (1-tailed) < α (0,012 < 0,05) maka Ha diterima, Ho ditolak.

2. Terdapat perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA sekolah karena Sig. (1-tailed) < α (0,00 < 0,05) maka Ha diterima, Ho ditolak.

(25)

70

4. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter mulia siswa.

5. Terdapat hubungan antara nilai karakter mulia siswa dengan hasil belajar siswa karena harga (Sig < 0,05) maka Ha diterima dengan pengaruh hasil belajar terhadap karakter rasa ingin tahu = 78,6%, tanggung jawab = 90,4%, komunikatif = 89,2%, kreatifitas = 96,7%, toleransi = 77,5%, dan untuk kelima karakter = 100%.

5. 2. Saran

1. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Kimia.

2. Kepada guru-guru kimia, hendaknya mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif kooperatif berbasis masalah pada pembelajaran Kimia.

(26)

71

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81.

Arends, R.I., (1998), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arends, I. Richard., (1998), Classroom Instructional and Management, New York : Mc. Graw Hill.

Arends, I. Richard., (2008). Learning to Teaching. Terjemahan oleh Helly P.S. dan Sri Mulyantini S. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arikunto, S., (2008), Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Bilgin, I. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on

University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.

Buxton. C.A., dan Austin, P.. (2003), Better Books. Better Teaching, Science and Children, 41 (2): 28-32.

Chin, C, dan Chia. L„ (2005), Problem-Based Learning: : Using III-Structured Problems in Biology Project Work. Wiley InterSclence 1:44 - 67.

Christian, M. dan Pepple, T. F„ (2012), Cooperative and Individualized Learning Strategies As Predictors of Students Achievement in Secondary School Chemistry in Rivers State , J. Vocational Education and Technology: 9 (2) : 109-124.

Departemen Pendidikan Nasional, (2004), Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup, Puskur Balitbang Depdiknas, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah Tahap I, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMT/MTs dan SMA/MA Tahap II, Komponen Kegrafikan, Jakarta.

(27)

72

Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2004). Pedoman diagnostik potensi peserta didik. Jakarta: Depdiknas

Dwi, A.S, (2013), Prestasi Belajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Lebih Tinggi Dari Pada Think-Pair-Share (Tps) Pada Materi Pelajaran Tata Nama Senyawa Kimia Dan Persamaan Reaksi Kimia, JPK, 2(4) : 11-18

Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667.

Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light.

Gunter, M. A., Estes, T. H., & Schwab, J. H.,(1990), Instruction: A models approach. Boston

Hamalik, O., (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, PT Bumi Aksara, Jakarta

Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific and Engeenerlng Research, 3s 1-5

Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.

Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.

(28)

73

Isolihatun, (2012), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Coopeartif Problem Based Learning Dengan Strategi Paket Berbantuan CD Pembelajaran Pada Materi Diferensial Kelas X, JERE : 2

Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Jogjakarta.

Kaufman. D., Sutovv, E. & Three, K.D., (1997), Approaches to Cooperative Learning in Higher Education, The Canadian Journal of Higher Education, XXVII (2): 37-66

Kazembe,T.5 (2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategics to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19(7): 1-15.

Lickona, T., Schaps, E., & Lewis, C. (2003), CEP’s Eleven principles of effective character education. Washington, DC: Character Education Partnership.

Lickona, T., dan Matthew, D., (2005), Smart and good high schools : Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond, Cortland, NY : The Character Education Partnership.

Lie, A., (2008), Cooperative Learning : Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Cetakan keenam, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Meltzer, David E.,(2002), The Relationship Between Preparation and Conceptual Learning gain inPhysica Possible "Hidden Variable in Diagnostic Pretest acom American Journal Physic*. 70(12); 1239*1261

Mulyasa, E., (2004), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E., (2013), Pengemhangan dan Implementasi kunkulum 2013, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Nasution, S., (2005), Teknologi Pendidikan, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara. Oludipe, D, dan Awokoy, J.O., (2010), Effect of Cooperative Learning Teaching

(29)

74

Pingel, F., (2010), UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook Revision, 2nd revised and updated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cultare Organization.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 41, Tahun 2007, tentang Standar Proses.

Pork, D.Y., (2005), Diference Between a Standard-Based Curriculum and Traditional Textbooks in High School l-arth Science, Journal o f Science Education, 53: 540-547.

Ramdani, Y. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.

Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi,. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, Singaraja.

Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008.

Silitonga, P.M, (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan

Suci, N.M, (2008). Penerapan Model Pbroblem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar jurusan ekonomo: jurnal penelitian dan pengenbangan pendidikan 2 (1) : 74-86

Sudiarta, I. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010

Rumansyah dan Yudha Irhasyuarna, (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Konsep Persamaan Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 035, Tahun Ke-8, Maret 2002.

(30)

75

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Soemanto, W., (2003), Psikologi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, PT. Tarsito, Bandung.

Suharta, (2012), Model Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia Lingkungan sebagai Model Alternatif dalam Pengembangan Pendidikan Karakter di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Medan, Medan.

Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013.

Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013), Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang.

Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Supriadi, D., (2000), Anatomi Buku Sekolah di Indonesia, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta.

Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit PT Remaja Rosda Karya, Bandung.

Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca, Bandung, Angkasa. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Wachanga, S.W., (2004), Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching Method on Secondary School Students* Chemistry Achievement in Kenya's Nakuru District, International Education Journal, 5 (1); 26 - 36

(31)

76

Yusof, K. M , Hassan, S H A S., Jamaluddin, MZ, dan Harun. N.F, (2011), Motivation and Engagement of Learning m the Cooperative Problem Based Learning (CPBL) Framework, Research Report, American Society for Engineering Education

Zakaria, E,. 2007. Effect of Cooperative Learning on Secondary School Students’ Mathematics Achievement. Journal of Scientific Research: Creative Education. 4(2): 98-100.

Zuchdi, D., Kuntoro, S.A., Kunprasetya, Z., dan Marzuki, (2010), Pendidikan karakter dengan pendekatan komprehensif terintegrasi dala perkuliahan dan pengembangan kultur Universitas, UNY Press, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3.1.  Skema Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Proses belajar mengajar yang baik adalah dengan menciptakan proses belajar mengajar yang aktif, sehingga perlu dikembangkan bentuk pengajaran yang tidak hanya berpusat pada guru

Dalam Pasal 1 PP tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

Suatu perusahaan akan dapat menguasai pangsa pasar yang luas apabila memiliki performance yang baik dalam arti luas termasuk dalam melakukan efisiensi sumber-sumber ekonomi

India: Nation on the Move: An Overview of India's People, Culture, History, Economy, IT Industry, &amp; More.. The Constitution

INTERPRETASI SEBARAN NILAI TARGET STRENGTH (TS) DAN DENSITAS IKAN DEMERSAL DENGAN METODE HIDROAKUSTIK DI TELUK PELABUHAN RATU.. Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan

Untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia dari mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMSU disarankan kepada pengampu mata

Metode pemilihan informan menggunakan purposive sampling yaitu wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Penyelenggaraan, Kepala Seksi Bidang Program, Staff Kios 3 In 1

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN