• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGETAHUAN PEMAKAIAN ASSESORIS PENGANTIN KARO OLEH PERIAS PENGANTIN DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGETAHUAN PEMAKAIAN ASSESORIS PENGANTIN KARO OLEH PERIAS PENGANTIN DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG KOTA MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGETAHUAN PEMAKAIAN ASSESORIS

PENGANTIN KARO OLEH PERIAS PENGANTIN DI

KECAMATAN MEDAN SELAYANG

KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Tata Rias

Oleh

ELYSABET FLORENTINA BUKIT

NIM :508143015

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Elysabet florentina bukit: nim 508143015, analisis pengetahuan pemakaian assesoris pengantin karo oleh perias pengantin di kecamatan medan selayang kota medan.Skripsi: Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik : Universitas

Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo terhadap hasil busana pengantin Karo yang benar oleh perias pengantin yang berada di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

Metode yang digunakan dalam peneltiian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang karakter subjek, hal subjek, atau menggambarkan situasi atau frekwensi kejadian sesuatu. Penelitian ini terdiri dari satu variable. Populasi penelitian ini adalah sebanyak 30 perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang Teknik pengambilan sampe menggunakan teknik total sampling, yaitu 30 perian pengantin. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan pada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penelitian ini, dengan judul: Analisis Pengetahuan

Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Oleh Perias Pengantin Di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis banyak menghadapi masalah, baik masalah pengalaman menulis, penyediaan literatur, waktu, tenaga, biaya dan lain-lainnya. Namun berkat dukungan, dorongan, bimbingan yang ikhlas dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat juga menyelesaikan penelitian ini dengan tepat waktu. Untuk itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dra. Rohana Aritonang, M.Pd Selaku Pembimbing Skripsi.

2. Dr. Dina Ampera, M.Si Selaku Ketua Jurusan PKK Universitas Negeri Medan,Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus Dosen Penguji I

3. Dra. Siti Wahidah, M.Si Selaku Ketua Prodi Tata Rias sekaligus Dosen Penguji II 4. Dra. Marnala Tobing, M.Pd Dosen Penguji III.

5. Bapak / Ibu Dosen Jurusan PKK Prodi Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung selama perkuliahan.

6. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua saya yang sangat luar biasa Pt.Matius Bukit, S.Pd dan Sondang br Situmeang yang telah mendoakan saya serta mendukung baik dari sisi materi maupun semangat, serta abang saya Jhoni Syahputra Bukit, S.Sos dan kakak saya Renni br Ginting, Amd yang selalu memberi semangat.

7. Semua keluarga yang selalu memberi semangat dan doa.

8. Para Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang , terimakasih untuk semangat dan dukungannya kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Terkasih keluarga besar Permata Bethel GBKP Runggun Bena Meriah, terimakasih untuk doa, dukungan dan semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Untuk semua orang yang saya kasihi, Immanuel Suranta Ginting, S.Pd, Fayola

Bellvania Annora br Bukit, Devi Yanti Silaen, Ikke Faulisa C, terima kasih untuk setiap semangat yang kalian berikan.

(7)

iii

Sekali lagi penulis mengucapkan sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas segala dukungan ,bantuan, dorongan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Akhir kata semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat memenuhi fungsinya.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(8)

v

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 6

1. Pengertian Analisis ... 6

2. Pengertian Pengetahuan ... 6

3. Pengertian Aksesoris ... 7

4. Aksesoris Pengantin Batak Karo ... 9

4.1. Bagian Kepala ... 9

4.2. Bagian Leher dan Bahu ... 17

4.3. Bagian Lengan dan Jari ... 20

4.4. Bagian Pinggang ... 21

5. Pemakaian Aksesoris Pengantin Karo ... 22

5.1. Pada Wanita ... 22

5.2. Pada Pria ... 26

6. Busana dan Aksesoris Pengantin Karo ... 31

(9)

v

C.Pertanyaan Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian ... 34

B.Definisi Operasional ... 34

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35

1.Populasi ... 35

2.Sampel ... 36

D.Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 36

E.Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 40

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 52

B.Saran ... 52

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Daftar perias pengantin Karo di Kecamatan Medan Selayang

32

2 Kisi-kisi pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang

34

3 Interpretasi Jawaban 36

4 Distribusi Variabel Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan

38

5 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Kepala

39

6 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Leher dan Bahu

41

7 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Lengan

43

8 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Bagian Pinggang

43

9 Sebaran Jawaban Tes Berdasarkan Indikator Assesoris Pengantin Karo Pada Busana Pengantin Wanita Karo

45

10 Tingkat Kecenderungan Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang

(11)

viii

10 Sertali layang-layang 18

11 Dasi 18

12 Kalung sertali layang-layang 19

13 Beka buluh 19

(12)

ix

30 Pemakaian selendang songket 28 31 Pemasangan cekok-cekok 28 32 Pemasangan kalung sertali tanduk kerbau 29 33 Pemakaian gelang leang balgoek 29 34 Pemakaian uis julu-julu 30 35 Busana dan assesoris pengantin karo 31 36 Histogram data pengetahuan pemakaian assesoris

pengantin karo pada perias pengantin di kecamatan Medan Selayang

42

37 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian kepala

44

38 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian leher dan bahu

45

39 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada bagian pinggang

47

40 Persentase tes berdasarkan indikator assesoris pengantin karo pada busana pengantin wanita karo

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) membawa dampak langsung terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, satu diantaranya adalah perkembangan fasion terutama pada mode busana dan assesoris busana. Busana yang serasi umumnya tampil dengan pelengkap busana yaitu milineris dan assesoris (Riyanto,2003). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), assesoris adalah barang tambahan,barang yang berfungsi sebagai pelengkap dalam busana.Assesoris juga memiliki jenis yang bermacam-macam seperti perhiasan (anting-anting, cincin, kalung, gelang, bros), selendang, sabuk, dasi, syal, sarung tangan, topi, tas, arloji, manik-manik dan pin.Pada pakaian adat atau pakaian tradisional memiliki assesoris khas yang biasanya dikenakan dengan pelambang sesuatu yang mempunyai arti lebih.

(14)

2

pengantin wanita tutup kepalanya terbuat dari kain kelam-kelam dan kain beka buluh yang dihiasi dengan sertali layang-layang dan anting kodang-kodang yang sering dinamakan dengan tudung.Sedangkan pada pengantin pria,tutup kepalanya berupa bulang-bulang yang terbuat dari beka buluh,sertali rumah-rumah kitik dan tudung mayang.Selain tutup kepala yang unik,kain atau pun ulos yang dimiliki suku batak karo juga mempunyai warna yang khas yaitu merah,hitam,putih dan emas ( Nurlina, 2014) .Pemakaian kain atau pun ulos dilakukan dengan berlapis-lapis dan bertingkat-tingkat yang sesuai dengan urutannya.

Pada zaman dahulu pemakaian assesoris pengantin karo belum dipergunakan seperti sekarang ini.Pada sekitar tahun 1800 pakaian adat barulah mulai dikenal. Tetapi setelah pertengahan tahun 1850 terjadilah perubahan pada pakaian adat dan aksesoris pengantin karo.Perubahan-perubahan itu terjadi dikarenakan masyarakat tanah Karo sudah dapat bersosialisasi dengan penduduk sekitar tanah Karo. Dan semenjak zaman Jepang datang ke Indonesia khususnya di tanah Karo pakaian adat dan assesoris pengantin Karo tidak hanya digunakan oleh keturunan raja-raja melainkan masyarakat umum pun bisa memakai busana dan assesoris pengantin Karo (Nurlina, 2014) .

(15)

3

pada pria yg mengenai alis mata, pemakaian tudung mayang yang salah peletakannya. Seharusnya pemakaian sertali yang tidak menghalangi pandangan mata,pemakaian tudung dan bulang-bulang berada diatas alis pengantin, peletakan tudung mayang berada di sebelah kanan dan diselipkan di dalam bulang-bulang pengantin.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul :“Analisis

Pengetahuan Pemakaian Assesoris Pengantin Karo Pada Perias Pengantin di

Kecamatan Medan Selayang ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas,maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayangmasih kurang dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

2. Perias pengantin diKecamatan Medan Selayang,kurang mengetahui kelengkapan aksesoris pengantin Karo.

3. Perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pemakaian pelengkap busana pengantin Karo.

4. Perias Pengantin di Kecamatan Medan Selayang masih kurang dalam pengetahuan nama-nama assesoris pengantin Karo.

C. Pembatasan Masalah

(16)

4

1. Pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo yang terdiri dari tudung, bulang-bulang, sertali layang-layang, tudung mayang, kodang-kodang, kalung sertali layang-layang, gelang leang balgoek.

2. Perias pengantin yang diteliti adalah perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang sebanyak 30 perias pengantin.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanaanalisis pengetahuan pemakaian aksesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispengetahuanpemakaianaksesoris pengantin Karo terhadap hasil busana pengantin Karo yang benar oleh perias pengantin yang ada di Kecamatan Medan Selayang.

F. Manfaat Penelitian

Adapun masalah yang diterapkan dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang

2. Sebagai bahan masukan pada perias pengantin tentang pemakaian assesoris pengantin Karo di Kecamatan Medan Selayang

(17)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Pengetahuan pemakaian assesoris pengantin karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori baik dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 80,10. Hasil tingkat kecenderungan pengetahuan pemakaian assesoris pengantin Karo pada perias pengantin di Kecamatan Medan Selayang termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 6,7 % dan Baik sebesar 50%. Dengan demikian, jika pengetahuan perias pengantin semakin baik tentang pemakaian assesoris pengantin karo, maka perias pengantin dapat dengan tepat dan benar melakukan pemakaian assesoris pada busana pengantin Karo.

B. Implikasi

(18)

50

dapat tercipta perias-perias pengantin suku Karo yang memiliki pengetahuan yang baik sehingga dapat mengikuti kepakeman yang sudah di tentukan.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang kurang diharapkan mencari sumber pengetahuan yang berhubungan dengan pemakaian assesoris pengantin, sehingga dapat melakukan pemakaian assesoris pengantin Karo yang tepat,benar dan tidak menyalahi kepakeman yang ada dan rajin mengikuti pelatihan tentang pengantin Karo.

2. Bagi perias pengantin yang memiliki pengetahuan yang baik diharapkan meningkatkan pengetahuannya lagi dalam pemakaian assesoris pengantin Karo.

(19)
(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimin (2006).Prosedur Penelitian.Jakarta : PT.Asdi Mahasutya

Bukit, Jhony Syaputra (2010) Observasi Kondisi Sarana Dan Prasarana Fitnes Di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Provinsi Sumatera Utara 2009. Laporan Penelitian. Medan

Bunga Rimna. (2011).Kain Adat Karo.Diakses pada 20 Maret 2015 dari https://bungarimna.wordpress.com/2011/12/18-100.html..

Gaung Atmaja. (2013) Hasil Belajar Kimia Dengan Pembelajaran Menggunakan Metode Snowball Throwing dan Drill di SMA Pada Pokok Bahasa Koloid. Laporan Penelitian. Medan

Ginting Suka,Sada Kata (2014). Ranan Adat (Rev.ed).. Medan: Yayasan MergaSilima

Gunawan Imam, (2004).Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara

Hamid, dkk (2015). Pedoman Penulisan Skripsi. Medan

Lubis Desy Afianty,(2010).Etika dan Penampilan Seorang Perias Pengantin.Medan Nadeak Dame. (2014) Hubungan konsep diri dengan pengetahuan pengolahan buah

SMP Negeri 1 Parbuluan Kabupaten Dairi.Skripsi .Universitas Negeri Medan: Medan

Nazir Moh (2005). Metode Penelitian.Bogor : PT.Ghalia Indonesia Riyanto, A.A (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo

Tarigan Sarjani. (2009). Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya. Medan: Si BNB-BABKI

Gambar

Gambar

Referensi

Dokumen terkait

- Istilah dalam prakiraan musim, setelah mengikuti kegiatan sekolah lapang iklim petani sudah mengenal maksud dari materi ini karena istilah-istilah prakiraan

r.d^&rata msringgallar tempar duduli dari anali-anali yang hiperahif (F:4.5t p: 0.022) berbeda secara bermakana dirnana takar& dosis retilan yang rendah mernpuyai

Hal ini berarti dalam penyusunan laporan perubahan modal pada saat ulangan harian siswa sudah banyak yang benar yaitu dengan persentase 69,2%. Perbedaan skor nilai

Dari penelitian ini alopesia areata (56,8%) merupakan kelainan yang paling banyak ditemukan pada laki-laki, sedangkan pada perempuan adalah efluvium telogen (50%).. Beberapa

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 6 – 18 febuari 2014 di Padukuhan Bonosoro Bumirejo Lendah Kulonprogo menunjukkan sebanyak 7 orang (70%)

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linier berganda adalah Manfaat Persepsian (X 1 ), Kemudahan Persepsian (X 2 ) dan Kondisi Yang Memfasilitasi (X 3

Tetapi pada saat terjadireabsorbsi plasma dari ruang ekstravaskuler, apabila cairan diberikan berlebih(kesalahan terjadi bila hanya melihat penurunan hemoglobin