• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang bangun sistem e-learning pada sistem perkuliahan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang bangun sistem e-learning pada sistem perkuliahan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN (PSAJM) IPB

Oleh

GIGIH JAYADI RUSTIYAWAN

H24051489

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Pada Sistem Perkuliahan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Di bawah bimbingan ABDUL BASITH.

Perkembangan teknologi elektronik terjadi sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari canggihnya alat-alat elektronik yang ada sekarang. Salah satu teknologi yang berpengaruh dalam bidang pendidikan yaitu internet. Sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas, maka jaringan internet memenuhi kapasitas untuk dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan.Perkembangan teknologi internet telah merubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu, dan juga paradigma pendidikan, dimana pendidikan konvensional yang bergantung kepada guru dipandang tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan akan pengetahuan dan guru tidak lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi lebih sebagai fasilitator atau konsultan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep pengajaran jarak jauh yang memungkinkan berlangsungnya proses pembelajaran oleh tenaga pengajar dimanapun dan kapan pun. Hal inilah yang menjadi hambatan sekaligus tantangan bagi pendidikan khususnya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB, dimana PSAJM dituntut untuk mampu memberikan alternatif dan pelengkap pembelajaran sehingga mempermudah mahasiswa dalam menimba ilmu.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah rancangan suatu model system pembelajaran jarak jauh yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Penelitian dilakukan pada bulan mei-oktober 2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan flowchart, context diagram, pengelompokan user, dan data dictionary. Pengembangan sistem e-learning dilakukan dengan metode system development life cycle. Perancangan system dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP melalui interface CMS moodle, sedangkan manipulasi program dan pengelolaan database menggunakan perangkat lunak macromedia dreamwaver 8, PhpMyAdmin 3.1.1 dan XAMPP 1.7.0 sebagai aplikasi server lokal.

(3)

MANAJEMEN (PSAJM) IPB

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

GIGIH JAYADI RUSTIYAWAN

H24051489

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Nama : Gigih Jayadi Rustiyawan

NIM : H24051489

Menyetujui Dosen Pembimbing,

Ir. Abdul Basith, MS NIP. 19570709 198503 1 006

Mengetahui : Ketua Departemen,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP. 19610123 198601 1 002

(5)

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 03 April 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Rusmin dan Sri Sutarti.

Jenjang pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri Panjangan 1 pada tahun 1993. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Semarang. Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Semarang dan masuk dalam kelas IPA. Tahun 2005 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan mengambil mayor Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen dengan mengambil minor Manajemen Industri, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama masa perkuliahan penulis juga aktif di himpunan profesi manajemen, Center Of M@najemen, periode 2006/2007 sebagai Staff Direktorat IT dan periode 2007/2008 sebagai Dewan Komisaris serta UKM Panahan IPB 2005/2006 sebagai anggota. Penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Penerapan Komputer di Departemen Manajemen tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010.

iii 

(6)

Alhamdulillah, puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini berjudul Rancang Bangun Sistem E-learning Pada Sistem Perkuliahan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak hingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan dukungan kepada:

1. Bapak, Mamah, kakak-kakakku (neni dan dwi) serta adikku (ana) yang selalu mendampingi, mendidik, memberi semangat dan dukungan, serta selalu mendoakan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Abdul Basith, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, ilmu, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

3. Dosen penguji sidang Bapak Dr. Ir. Muhamad Syamsun, M.Sc dan Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd yang sudah bersedia meluangkan waktunya menjadi penguji sidang dan memberikan bimbingan, serta saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Seluruh staff pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM IPB.

5. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM, selaku Koordinator Program PSAJM IPB, yang telah memberikan bantuan dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian pada PSAJM IPB.

iv 

(7)

Taufik, Mas Nurman, Mbak Lili, Mbak Zak, Galih, Susan, Pe’I, Levi, Dani, Ayu dan Topan yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menyelesaikan skripsi. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya.

Penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga bantuan serta dukungan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dan mendapat ridho dari Allah SWT.

Bogor, Februari 2011

Penulis

(8)

RINGKASAN

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ... 6

2.2.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ... 9

2.1.4 Pengertian Manajemen ... 10

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ... 11

2.1.6 Pengertian Pendidikan ... 12

2.1.7 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ... 13

Siklus Hidup Sistem ... 14

Prototyping ... 14

Konsep dasar sistem basis data ... 15

2.4.1 Pengertian Basis Data ... 15

2.4.2 Model Basis Data Relasional ... 16

2.4.3 Database Management Sistem (DBMS) ... 16

2.5. Sistem Client Server ... 17

2.6. Pengertian E-Learning ... 17

2.7. Moodle ... 19

TODE PENELITIAN ... 22

Kerangka Pemikiran ... 22

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 23

3.4.Pengolahan dan Analisis Data ... 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1.Gambaran Umum PSMPK IPB ... 25

4.1.1 Pertimbangan Dalam Pendirian PSAJM IPB ... 26

vi 

(9)

4.2.1 Sistem Pembelajaran Yang Dipergunakan ... 28

4.2.2 Prosedur Pembelajaran Pada PSAJM IPB ... 29

4.2.3 Diagaram Alir Dokumen (Flow Map) ... 30

0 4.2.4 Dokumen yang sedang Berjalan ... 3

4.2.5 Sistem Informasi Pendidikan PSAJM IPB ... 31

Identif 4.2.6 ikasi Masalah/Peluang ... 35

4.2.7 Studi Kelayakan ... 35

4.3 . Analisis Sistem ... 38

4.3.1 Flowchart ... 39

4.3.2 Pengelompokan User ... 39

4.3.3 Context Diagram (CD) ... 42

4.3.4 Data Dictionary (DD) ... 48

4.4 Desain Sistem ... 49

4.4.1 Pendefinisian Kebutuhan Teknologi ... 49

4.4.2 Desain User Interface ... 51

4.4.3 Pengkodean ... 52

4.5 Prototype Sistem E-learning ... 53

4.6 . Implementasi Sistem ... 59

4.7 Implikasi Managerial ... 61

KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

1. Kesimpulan ... 64

2. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

LAMPIRAN ... 68

vii 

(10)

1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem ... 6

2. Blok sistem-sistem informasi yang berinteraksi ... 10

3. Model Sistem Informasi Manajemen ... 12

4. Interaksi antara sistem pendidikan dan lingkungan ... 13

5. Halaman depan Moodle Setelah Instalasi (default) ... 20

6. Kerangka pemikiran konse ... 23

7. Diagram alir dokumen (Fl materi kuliah ... 32

8. Diagram alir dokumen (Flow Map) pelaksanaan kuis ... 33

Diagram alir dokumen (Flow Map) penyampaian inform ptual ... ow Map) penyampaian 9. asi ... 34

10.Flowchart sistem e-learning PSMPK-IPB ... 41

11.Diagram konteks yang diusulkan ... 42

12.Penjabaran diagram konteks ... 43

13.Diagram konteks terkait penggunaan pplikasi e-learning ... 44

14.Diagram konteks terkait fungsional aplikasi e-learning ... 45

15.Diagram konteks terkait fungsional aplikasi e-learning ... 46

16.Diagram konteks terkait fungsional aplikasi e-learning ... 47

17.Usulan antarmuka e-learning ... 52

18.Tampilan muka (home) sistem e-learning ... 54

19.Tampilan mata kuliah sistem e-learning ... 55

20.Tampilan peringatan saat mengakses kuis ... 56

(11)

1. Perkembangan Jumlah Pelanggan & Pemakai Internet ... 1 2. Contoh kamus data (data dictionary) ... 48

ix 

(12)

 

1. Struktur organisasi PSAJM IPB ... 69

2. Tampilan website Departemen Manajemen IPB ... 70

3. Tampilan website dengan user akses dmin ... 70

4. Tampilan daftar fitur menu manipulasi bahan mata kuliah ... 71

5. Tampilan daftar fitur menu aktifitas mata kuliah ... 71

6. Tampilan daftar materi kuliah yang dapadt diunduh ... 72

7. Tampilan daftar kuis yang sedang dilaksanakan ... 72

8. Tampilan bank soal mata kuliah elearning ... 73

9. Tampilan informasi hasil pengerjaan kuis ... 73

10. Tampilan hasil kuis dalam bentuk grafik ... 74

11. Daftar tabel Data Dictionary ... 74

 

(13)

I.Pendahuluan

 

1.1.Latar Belakang

Perkembangan teknologi elektronik dewasa ini terjadi sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari kecanggihan alat-alat elektronik yang berkembang dengan cepatnya sejak pertama kali ditemukan, misalnya handphone yang pada tahun 90-an masih menggunakan teknologi 1G (generasi pertama) dan hanya bisa digunakan untuk melakukan panggilan hingga sekarang handphone telah menggunakan teknologi 3G (generasi ketiga) dan bahkan mampu mengirim gambar dan suara sekaligus dalam satu waktu. Begitu juga dengan piranti lunak (software) juga mengalami perkembangan yang sangat pesat dimulai dengan penggunaan DOS pada tahun 80-an yang pengerjaan perintahnya dilakukan dengan pemberian perintah secara manual hingga sekarang penggunaan Windows yang memungkinkan orang untuk dapat bertukar data meskipun berbeda negara.

Salah satu hasil perkembangan teknologi yaitu teknologi jaringan internet. Perkembangan teknologi jaringan Internet ini telah mengubah paradigma dalam mendapatkan informasi dan berkomunikasi, yang tidak lagi dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Melalui keberadaan internet mereka bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun waktu yang diinginkan. Perkiraan resmi dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet selama ini dan perkiraan sampai akhir tahun 2007 adalah sesuai dengan tabel berikut:

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Pemakai Internet Indonesia (kumulatif)

Tahun Pelanggan Pemakai

1998 134.000 512.000 1999 256.000 1.000.000 2000 400.000 1.900.000 2001 581.000 4.200.000 2002 667.002 4.500.000 2003 865.706 8.080.534 2004 1.087.428 11.226.143 2005 1.500.000 16.000.000 2006 1.700.000 20.000.000 2007* 2.000.000 25.000.000

(14)

Tabel 1 menunjukkan angka statistik pemakai internet yang cukup tinggi

mengingat secara keseluruhan internet relatif baru dikenal oleh masyarakat

Indonesia. Bahkan pada tahun 1998 dimana masyarakat Indonesia umumnya

baru saja mengenal internet dan frekuensi pemakaiannya pun cenderung

rendah. Namun internet sebagai suatu ‘variabel’ di Indonesia telah mengalami

perkembangan yang signifikan.

Jaringan internet sebagai sebuah sumber informasi yang hampir tak terbatas memenuhi kapasitas untuk dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam dunia pendidikan. Jaringan internet diharapkan dapat menjadi bagian dari proses belajar mengajar di sekolah sehingga internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara pendidik dengan peserta didik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, bila dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut.

(15)

fasilitator atau konsultan. Ditambah lagi dengan semakin banyaknya tenaga pengajar yang melanjutkan studi ke tempat lain, sehingga jumlah tenaga pengajar yang berada di tempat semakin berkurang, oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep pengajaran jarak jauh (distance) yang memungkinkan berlangsungnya proses perkuliahan oleh tenaga pengajar yang berada di tempat lain.

Tidak hanya dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi juga berdampak terhadap dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari semakin tingginya kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki seorang individu untuk dapat bertahan dalam arus persaingan yang terjadi. Namun terjadi kendala dimana para pekerja tidak dapat mengikuti proses pengajaran yang telah ada, yang mengharuskan mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di pagi hari. Sehingga melahirkan suatu sistem pembelajaran penyelenggaraan khusus yang akan memfasilitasi mereka untuk tetap dapat mengikuti pendidikan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka. Pada dasarnya sistem pembelajaran penyelenggaraan khusus ini sama seperti sistem pembelajaran biasa hanya berbeda waktu dan peserta pembelajaran. Peserta pembelajaran pada sistem ini lebih didominasi oleh mereka yang telah terjun ke dunia kerja.

(16)

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat mempengaruhi kualitas pendidikan yang ada, sehingga implementasi teknologi diperlukan untuk menopang segala kekurangan yang ada, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning.

Internet sebagai sebuah jaringan universal, dengan berbagai aplikasi yang berjalan diatasnya, memungkinkan untuk penyelenggaraan pendidikan berbasis elearning, sehingga dengan demikian akan membuka peluang bagi lembaga pendidikan untuk memperluas kesempatan belajar bagi siapapun yang memenuhi persyaratan. E-learning menerapkan konsep dasar domain teknologi pengajaran (domain of instructional technology), maka e-learning merupakan suatu peluang dan tantangan bagi lembaga pendidikan untuk mulai mengimplementasi Information Technology (IT)-Based education.

Terdapat 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan

pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen

yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti

(substitusi). Fungsi suplemen yaitu apabila peserta didik mempunyai

kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran

elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban bagi peserta didik

untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya

opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan

pengetahuan atau wawasan. Sedangkan fungsi komplemen atau pelengkap

apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi

materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas (Lewis dalam

Sopian, 2007). Fungsi substitusi yaitu apabila peserta didik memberikan

beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada para

mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel

mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain

sehari-hari mahasiswa. Hal inilah yang menjadi hambatan sekaligus tantangan

bagi pendidikan khususnya pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen (PSAJM) IPB. Dimana instansi tersebut dituntut untuk mampu memberikan alternatif dan pelengkap pembelajaran, sehingga mempermudah bagi

(17)

1.2.Perumusan masalah

Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang baik tidak hanya berpusat kepada pendidik tetapi juga diperlukan interaksi dari peserta didik karena hal ini dapat menumbuhkan kreatifitas dan minat belajar dari peserta didik sehingga tidak hanya kemampuan verbal saja yang berkembang tetapi semua potensi yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan. Dengan perkembangan teknologi, sistem pengajaran elearning sudah seharusnya dapat diterapkan dalam dunia pendidikan. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana mendapatkan rancangan sistem yang sebaiknya digunakan PSAJM IPB untuk menerapkan sistem e-learning dalam sistem perkuliahan PSAJM IPB?”

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat menghasilkan sebuah rancangan sistem

e-learning yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar pada PSAJM IPB.

1.4.Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, membantu PSAJM IPB dalam hal pembuatan rancangan pembelajaran jarak jauh (e-learning).

2. Bagi PSAJM IPB, penerapan sistem pembelajaran jarak jauh ini dapat digunakan untuk mendukung sistem pembelajaran yang telah ada.

3. Bagi dosen, dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai pelengkap mengajar terhadap peserta didiknya dan mampu menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif.

4. Bagi mahasiswa, dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan memberikan masukan kepada organisasi tentang proses pembelajaran sehingga dapat tercipta suasana pembelajaran yang harmonis.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pengkajian terhadap rancang bangun sistem

(18)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

2.1.1 Pengertian Sistem.

Menurut Hartono (2000), sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut McLeod dan Schell (2004), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar diperlihatkan dalam Gambar 1 di bawah ini:

Tujuan 

Mekanisme 

Pengendalian 

Transformasi  Keluaran 

Masukan 

Gambar 1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat mengendalikan operasinya sendiri (McLeod dan Schell, 2004)

(19)

mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang perlu diubah.

Suatu sistem mempunyai elemen-elemen penyusun, antara lain: 1. Tujuan.

Sasaran atau tujuan dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem.

2. Mekanisme Pengendalian.

a. Batasan. Dalam mencapai tujuan dari sistem dibutuhkan batasan-batasan suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

b. Kontrol. Merupakan pengawasan dari pelaksanaan tujuan sistem yang dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data, dan jenis masukan.

3. Masukan (Input).

Input merupakan bagian dari sistem yang bertugas untuk menerima

data masukan dimana data dapat berupa asal masukan, frekuensi masukan data dan jenis masukan data.

4. Proses.

Proses merupakan bagian yang mengolah data menjadi informasi sesuai dengan keinginan pamakai.

5. Keluaran (Output).

Output merupakan keluaran atau tujuan dari sistem yang didapat

dari input dan proses yang dilakukan. 6. Umpan Balik (Feed Back).

Dalam suatu sistem yang baik dibutuhkan adanya umpan balik yang tujuannya sebagai perbaikan dan pemeliharaan.

2.1.2 Pengertian Informasi.

(20)

Menurut Davis (2002), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.

Informasi mempunyai beberapa ciri, yaitu: 1. Benar atau salah.

Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar.

2. Baru.

Informasi dapat samasekali baru dan segar bagi penerimanya. 3. Tambahan.

Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

4. Korektif.

Informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah atau palsu sebelumnya.

Sedangkan menurut Hartono (2000), informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu: 1. Akurat.

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.

2. Tepat Waktu.

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai lagi didalam pengambilan keputusan.

3. Relevan.

(21)

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi.

Menurut Hall dalam Kadir (2003), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Sedangkan menurut Hartono (2000), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik.

Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu:

1. Blok Masukan.

Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Masukan disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model.

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran.

Merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi.

(22)

5. Blok Basis Data.

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali.

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Gambar 2. Blok sistem-sistem informasi yang berinteraksi (Hartono, 2000).

2.1.4 Pengertian Manajemen.

Menurut Robbins dan Coulter (2004), manajemen adalah proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Proses menggambarkan fungsi-fungsi yang sedang berjalan atau kegiatan utama yang dilakukan oleh manajer (merancang, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan).

Terdapat empat fungsi dasar manajemen, yaitu: 1. Merencanakan.

Fungsi manajemen yang mencakup proses mendifinisikan sasaran, menetapkan strategi untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun

Input Model Output

Teknologi Dasar Data

Kendali

Pemakai Pemakai Pemakai

Pemakai Pemakai

(23)

rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan.

2. Mengorganisasikan.

Fungsi manajemen yang mencakup proses menentukan tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana cara melakukan, bagaimana cara mengelompokkan tugas-tugas itu, siapa harus melapor ke siapa, dan di mana keputusan harus dibuat.

3. Memimpin.

Fungsi manajemen yang mencakup memotivasi bawahan, mempengaruhi individu atau tim sewaktu mereka bekerja, memiliki saluran komunikasi yang paling efektif, dan memecahkan dengan berbagai cara masalah perilaku karyawan. 4. Mengendalikan.

Fungsi manajemen yang mencakup memantau kinerja actual, membandingkan actual dengan standar, dan membuat koreksinya, jika perlu.

Menurut Stoner, et al. (1996), manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Hasibuan (2006), manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Manajemen.

Menurut Davis (2002), Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

(24)

jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Menurut McLeod dan Schell (2004), Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Gambar 3 menunjukkan suatu model Sistem Informasi Manajemen.

Lingkungan

Gambar 3. Model Sistem Informasi Manajemen (McLeod dan Schell, 2004).

2.1.6 Pengertian Pendidikan.

Menurut Carter dalam Rochaety, dkk (2005), pendidikan adalah (1) proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat mereka hidup; (2) proses social yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan social dan kemampuan individu yang optimal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

Sistem infromasi manajemen

(25)

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, perbuatan, dan cara mendidik).

Adapun ciri-ciri pendidikan, yaitu:

1. Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup.

2. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), strategi, dan teknik penilaian yang sesuai.

3. Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan nonformal).

Gambar 4 memperlihatkan interaksi antara sistem pendidikan dan lingkungan.

Gambar 4. Interaksi antara sistem pendidikan dan lingkungan (Rochaety dkk, 2005)

2.1.7 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.

Menurut Rochaety, dkk (2005), Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.

Pengertian lain Sistem Informasi Pendidikan adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan.

LEBIH MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN

Sebagai individu, pekerja, pemimpin, warga masyarakat, penyumbang.

KARENA PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN Pengetahuan, keterampilan, nilai sikap, motif, kreativitas, apresiasi budaya, tanggung jawab, penghayatan terhadap dunia modern.

Pengetahuan Nilai

Tujuan yang ada

(26)

2.2. Siklus Hidup Sistem.

Menurut McLeod dan Schell (2004), siklus hidup sistem adalah penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem. Siklus hidup ini secara bersama-sama dinamakan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle). Adapun tahap-tahap SDLC adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan.

Aktivitas pada tahap awal ini bertujuan untuk menentukan adanya masalah ataupun peluang yang ada, menjelaskan sistemyang berlaku saat ini, pihak-pihak yang terlibat atau sumber yang diperlukan dan studi kelayakan.

2. Analisis.

Aktivitas pada tahap ini yaitu dengan melakukan penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.

3. Rancangan.

Aktivitas pada tahap ini yaitu penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem ini berbasis computer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan.

4. Penerapan.

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

2.3. Prototyping.

Prototype memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial

tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses menghasilkan sebuah prototype ini disebut dengan prototyping. Ada dua jenis

(27)

operasional, dan Prototype Jenis II yang merupakan suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional (McLeod dan Schell, 2004).

Adapun langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan Prototype Jenis I, sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. 4. Menggunakan prototype.

Sedangkan langkah-langkah yang terdapat pada pengembangan Prototype Jenis II, sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. 2. Mengembangkan prototype.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. 4. Mengkodekan sistem operasional.

5. Menguji sistem operasional.

6. Menentukan jika sistem operasional dapat diterima. 7. Menggunakan sistem operasional.

2.4. Konsep dasar sistem basis data.

2.4.1 Pengertian Basis Data.

Basis data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Menurut Fathansyah (2004), Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagianya, yang direkam dalam bentuk angka, hurufm symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

(28)

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa perulangan yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data/arsip, dan tujuan utama basis data adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip.

2.4.2 Model Basis Data Relasional.

Model basis data relasional sering pula disebut sebagai Model Relasional atau Basis Data Relasional. Model basis data ini ditemukan/diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd. Pada model relasional, basis data akan dipilah-pilah ke dalam Tabel 2 dimensi.

Setiap tabel selalu terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan Baris Data (Row/Record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan Kolom (Column/Field). Di setiap pertemuan antara Baris Data dan Kolom itulah item- item data (satuan data terkecil) ditempatkan. Dalam kehidupan sehari-hari, tabel merupakan bentuk natural (alamiah) dalam menyatakan data atau fakta yang sering kita gunakan. Itulah sebabnya model ini lebih mudah kita terapkan daripada model basis data yang lain (Fathansyah, 2004).

2.4.3 Database Management Sistem (DBMS).

Menurut Hartono (2000), Database Manajemen System (DBMS) adalah paket perangkat lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi database. Menururt McLeod dan Schell (2004), Sistem Manajemen Database (Database Manajemen System-DBMS) adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan antar-data di dalam database, maupun formulir dan laporan yang berhubungan dengan database.

(29)

mahal. Kemudahan penggunaannya memungkinkan para manajer dan staf professional mengakses isi database tanpa perlu pelatihan mahal atau keahlian khusus.

Saat pemakai memutuskan apakah akan menggunakan suatu DBMS, maka keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya harus dipertimbangkan. Adapun beberapa keuntungan penggunaan Database

Manajemen System, yaitu:

1. Mengurangi pengulangan data. 2. Mencapai independensi data.

3. Mengintegrasikan data dari beberapa file. 4. Mengambil data dan informasi secara cepat. 5. Meningkatkan keamanan.

Sedangkan beberapa kerugian dalam penggunaan Database

Manajemen System, yaitu:

1. Memperolah perangkat lunak yang mahal.

2. Memperolah konfigurasi perangkat keras yang besar.

3. Mempekerjakan dan mempertahankan staf pengelola database (DBA).

2.5. Sistem Client Server.

Pemrosesan client/server (client/server processing) menyadari perlunya gabungan dari strategi pemrosesan terpusat dan terdistribusi untuk memanfaatkan sepenuhnya kemampuan pemrosesan computer dan komunikasi data organisasi.

Pada jaringan client/server computing yang umum, pemrosesan aplikasi dibagi antara beberapa client dan satu atau beberapa server. Menurut McLeod dan Schell (2004), Client adalah sumberdaya computer yang menerima data dan menyediakan sebagian pemrosesan computer, sedangkan Server adalah computer yang menyediakan data dan fungsi pengendalian bagi jaringan. 2.6. Pengertian E-learning.

(30)

pengembangan teknologi informasi lainnya. Proses pembelajaran secara online dapat diselenggarakan dalam berbagai cara berikut :

1. Proses pembelajaran secara konvensional (lebih banyak face to face meeting) dengan tambahan pembelajaran melalui media interaktif computer via internet atau menggunakan grafik interaktif computer. 2. Dengan metode campuran, yakni secara umum sebagian besar proses

pembelajaran dilakukan melalui computer, namun tetap juga memerlukan face to face meeting untuk kepentingan tutorial atau mendiskusikan bahan ajar.

3. Metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ditemukan face to face meeting. Menurut Hartley dalam Wahono (2005), e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan computer lain. Menurut Rosenberg dalam Asep (2005), menekankan bahwa

e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan

serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Menurut Haughey dalam Anwas (2003), ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu:

1. Web course.

penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.

2. Web centric course.

(31)

juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang telah dipelajari melalui internet tersebut.

3. Web enhanced course.

Pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.

2.7. Moodle.

Proses penyelenggaraan e-learning, membutuhkan sebuah Learning

Management System (LMS), yang berfungsi untuk mengatur tata laksana

penyelenggaraan pembelajaran di dalam model e-learning. Sering juga LMS dikenal sebagai CMS (Course Management System), umumnya CMS dibangun berbasis web, yang akan berjalan pada sebuah web server dan dapat diakses oleh pesertanya melalui web browser (web client).

Moodle adalah suatu course content management (CMS), yang

diperkenalkan pertama kali oleh Martin Dougiamas, seorang computer

scientist dan educator, yang menghabiskan sebagian waktunya untuk

mengembangkan sebuah learning management system di salah satu perguruan tinggi di kota Perth, Australia (Adri, 2008).

Nama Moodle memberikan suatu inspirasi bagi pengembangan

e-learning. Dari official Moodle documentation, Moodle dijelaskan sebagai

berikut :

The word Moodle was originally an acronym for Modular Object-

(32)

programmers and education theorists. It's also a verb that describes the process of lazily meandering through something, doing things as it occurs to you to do them, an enjoyable tinkering that often leads to insight and creativity. As such it applies both to the way Moodle was developed, and to the way a student or teacher might approach studying

or teaching an online course. Anyone who uses Moodle is a Moodler.1

Moodle tersedia secara gratis yang dapat diunduh melalui website

moodle, sehingga siapa saja dapat mendownload dan menginstalnya. Moodle

telah diterjemahkan ke dalam lebih 100 bahasa di dunia termasuk bahasa Indonesia, sehingga semakin mempermudah kita dalam mengembangkan aplikasi e-learning.

Gambar 5. Halaman depan Moodle setelah instalasi (default)

Menurut Panduan Sistem Manajemen Konten Pada Platform Moodle Institut Teknologi Sepuluh November (2007), Moodle adalah sebuah course

management system yang digunakan untuk membuat sebuah proses belajar

(learning) bisa dilakukan secara online, powerful dan fleksibel. Moodle bisa disebut sebagai e-learning, karena selain bisa mengelola sebuah proses belajar berlangsung, juga mampu mengelola materi dari pembelajaran.

Moodle singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning

Environment. Ia bersifat program aplikasi yang open source dan free (gratis)

di bawah ketentuan GPL (General Public License), boleh didistribusikan atau

      

1 

(33)

dimodifikasi di bawah ketentuan GNU General Public License sebagaimana dipublikasikan oleh Free Software Foundation.

Moodle berjalan di atas web server sembarang yang support bahasa pemrograman PHP dan sebuah database. Ia akan berjalan dengan sangat baik di atas web server Apache dengan database MySQL.

Content Management System (CMS) adalah sebuah pengembangan blok

baru di dalam platform moodle dengan fitur-fitur antara lain sebagai berikut : 1. Manajemen perkuliahan.

a. Deliveri perkuliahan.

b. Mengubah informasi perkuliahan. c. Backup perkuliahan.

d. Restore perkuliahan. e. Menghapus perkuliahan.

f. Monitoring progress belajar mahasiswa. 2. Manajemen paket konten.

a. Membuat paket konten.

b. Deleveri paket konten perkuliahan. c. Manajemen paket konten perkuliahan. d. Mengganti paket konten perkuliahan. e. Menghapus paket konten perkuliahan. f. Import paket konten perkuliahan. g. Eksport paket konten perkuliahan.

3. Menemukan konten berdasarkan metadata obyek pembelajaran / mata kuliah.

4. Deliveri konten perkuliahan sesuai dengan struktur tertentu.

Secara Umum, urutan menjalankan aplikasi CMS pada palftorm moodle adalah:

1. membuka aplikasi. 2. melakukan login. 3. mengakses menu.

(34)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran.

Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia adalah pendidikan. Sebab dengan pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi ini, terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-menerus dikembangkan seirama dengan zaman.

Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Pemanfaatan informasi dan teknologi dapat diwujudkan dalam suatu sistem yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan yang disebut e-learning, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet.

PSAJM IPB sebagai salah satu lembaga penyelenggara pendidikan juga terkena dampak dari proses globalisasi ini. Dimana kebutuhan akan kegiatan perkuliahan dan distribusi materi perkuliahan terus meningkat, dengan jumlah peserta didik yang mayoritas telah bekerja menjadikan kegiatan belajar mengajar secara konvensional dirasa kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan.

Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan media pendukung pengajaran dan mengidentifikasi kendala-kendala yang muncul dalam ujicoba sistem e-learning sebagai dasar pembentukan sistem

e-learning yang sesuai dengan kebutuhan PSAJM IPB. Tahap penelitian

(35)

Globalisasi

Lembaga Pendidikan PSAJM IPB

Identifikasi Kebutuhan media pendukung

pengajaran

Identifikasi kendala yang muncul

Pembentukan model e-learning

analisis penerapan

program

Gambar 6. Kerangka pemikiran konseptual

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian.

Penelitian dilakukan pada PSAJM IPB, Kampus IPB Baranangsiang Bogor. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Oktober 2009.

3.3. Metode Pengumpulan Data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan komisi pendidikan untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan sistem penyelenggaraan perkuliahan pada PSAJM IPB.

sesuai 

Tidak  

(36)

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi dari kegiatan perkuliahan melalui pengamatan secara langsung. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa informasi dan data-data yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi yang didapat melalui studi kepustakaan.

3.4.Pengolahan dan Analisis Data

Setelah memperoleh data yang dibutuhkan, maka dilakukan proses analisis data. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan flowchart,

context diagram (CD), pengelompokan user, dan data dictionary.adapun

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Flowchart digunakan untuk melihat proses secara detail. Flowchart dapat

didefinisikan sebagai sebuah gambaran yang menjelaskan proses dan digunakan untuk merencanakan tahapan suatu kegiatan.

2. Context Diagram menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara

sistem dengan bagian-bagian luar sistem. Context Diagram merupakan penggambaran proses secara global atau keseluruhan.

3. Pengelompokan User untuk mengelompokkan user berdasarkan tingkat kepentingan dan karakteristiknya.

4. Data Dictionary atau kamus data ,erupakan catalog fakta tentang data dan

kebutuhan-kebutuhan informasi dari sistem informasi.

Adapun pengembangan sistem dilakukan dengan metode system development

life cycle (SDLC). Perancangan program sistem e-learning dilakukan dengan

(37)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum PSAJM IPB

Pembangunan yang bergerak secara sinergis dan berkesinambungan menuntut banyak tenaga professional yang handal khususnya di bidang manajemen. Bidang manajemen adalah disiplin ilmu yang mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi penguasaan ilmu ketrampilan dalam konteks perorangan dan organisasi di bidang produksi dan operasi, pemasaran, SDM, dan keuangan. Oleh karena itu, bidang ilmu manajemen diperlukan di berbagai bidang bisnis seperti Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Industri serta jasa lainnya (Perbankan, Perhotelan, Pariwisata, dll).

Hasil penulusuran lulusan Departemen Manajemen FEM IPB tahun 2005,

menunjukkan bahwa 86 persen lulusan telah bekerja di berbagai perusahaan nasional dan multinasional seperti Toyota Manufacturing International, Asia Development Bank (ADB), Carrefour, Bank Danamon, Gramedia, PT. Kelola Mina Laut, dll. Masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan dibawah tiga bulan setelah kelulusan 39 persen, dan 3 - 6 bulan setelah kelulusan 48%. Sedangkan sisanya berkiprah dalam berbagai bidang wirausaha dan melanjutkan pendidikan S2.

Hasil penelusuran Lulusan pada tahun 2007 menunjukkan peningkatan dengan rataan IPK lulusan 3,15, rataan waktu penyelesaian studi 3,5 – 4 tahun, dan 82.62 persen bekerja diberbagai perusahaan nasional dan multinasional dengan masa tunggu kurang dari tiga bulan (68%). Saat ini Departemen Manajemen FEM IPB sudah memiliki Akreditasi A.

(38)

memutuskan Program Pendidikan sebagaimana dimaksud pada diktum pertama keputusan ini dapat dimulai melaksanakan penerimaan mahasiswa baru pada Tahun Akademik 2006/2007.

4.1.1 Pertimbangan Dalam Pendirian PSAJM IPB

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Institut Pertanian Bogor tahun 2006, maksud dan tujuan Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus IPB adalah:

1. Bahwa sesuai dengan mandat dan mayor yang ditawarkan sebagaimana ditetapkan dalam keputusan Rektor IPB Nomor 001/K13/PP/2005, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB selama ini telah menyelenggarakan Program Pendidikan Sarjana (S1) regular dengan mayor ilmu manajemen. 2. Bahwa sejalan dengan makin bertambahnya jumlah lulusan

Program Diploma baik yang berasal dari Program Diploma IPB maupun Perguruan Tinggi lainnya dan adanya keinginan dari para lulusan khususnya bagi yang telah bekerja untuk meningkatkan kualitas diri (self-improvement) dan mengembangkan karier, maka pangsa pasar dari Program Pendidikan Sarjana Manajemen sangat potensial.

3. Bahwa sehubungan dengan potensialnya pangsa pasar Program Pendidikan Sarjana Manajemen, maka selanjutnya dipandang perlu untuk membuka Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus IPB, dan pembukaannya perlu ditetapkan dengan suatu Keputusan Rektor.

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan PSAJM IPB

(39)

Misi PSAJM IPB, yaitu:

1. Membangun sumber daya manusia bermutu dan berdedikasi dalam ilmu manajemen dengan kompetensi tinggi di bidang pemasaran, SDM dan keuangan.

2. Membangun etika bisnis yang ilmiah, professional dan berbudaya. Adapun tujuan dari PSAJM IPB, yaitu:

1. Menghasilkan lulusan sarjana di bidang manajemen yang mempunyai kompetensi tinggi di bidang pemasaran, produksi operasi, sumber daya manusia dan keuangan.

2. Menghasilkan lulusan sarjana di bidang manajemen yang mampu mengembangkan profesionalismenya dalam meniti karir di lingkungan kerjanya.

3. Menghasilkan lulusan sarjana manajemen yang mampu mandiri melalui pengembangan jiwa dan semangat kewirausahaan.

4. Menghasilkan model sistem belajar mengajar berkelanjutan di bidang manajemen melalui diskusi interaktif antar pengajar dan mahasiswa praktisi.

4.1.3 Struktur Organisasi PSAJM IPB

PSAJM IPB dalam pengelolaan organisasinya memiliki struktur organisasi yang terdiri dari tingkatan paling atas yaitu Koordinator Program, dibawahnya terdapat dua Wakil Bidang yaitu Wakil Bidang Umum yang membawahi staf bidang umum, staf bidang fasilitas, staf bidang litbang, dan staf bidang kemahasiswaan. Sedangkan Wakil Bidang Akademik membawahi staf bidang akademik, agar lebih jelas susunan struktur organisasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.1.4 Jumlah Mahasiswa PSAJM IPB

(40)

(56), angkatan V (lima) berjumlah seratus delapan belas mahasiswa (118), angkatan VI (enam) berjumlah enam puluh enam mahasiswa (66), angkatan VII (tujuh) berjumlah seratus tiga puluh tiga mahasiswa (133), angkatan VIII berjumlah seratus empat belas mahasiswa (114).

4.2. Investigasi Sistem

Pengembangan sistem informasi dimulai dengan melakukan pengamatan terhadap sistem yang sedang dipergunakan. Investigasi dilakukan melalui pengamatan dan diskusi dengan pihak terkait. Hasil dari investigasi tersebut akan diterjemahkan kedalam bentuk perangkat lunak yang dapat mewakili sistem yang ada.

Investigasi sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau memperoleh gambaran dari permasalahan, kesempatan dan hambatan serta ruang lingkup pengembangan sistem.

Tahap investigasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam pembuatan suatu sistem karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap perancangan sistem. Tahapan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan prosedur yang sedang berjalan.

4.2.1 Sistem Pembelajaran yang Dipergunakan

Sistem pembelajaran yang dipergunakan pada PSAJM IPB adalah sistem pembelajaran secara konvensional. Dimana mahasiswa mengikuti perkuliahan atau tatap muka di kelas dengan menggunakan LCD proyektor sebagai sarana penunjang, sedangkan dalam mendapatkan bahan perkuliahan, mahasiswa harus menghubungi sekretariat PSAJM IPB dimana bahan tersebut diberikan dalam bentuk

hardcopy.

(41)

setelah pengoreksian oleh dosen diselesaikan, dan nilai tersebut akan didistribusikan melalui mading akademik oleh sekretariat PSAJM IPB.

4.2.2 Prosedur Pembelajaran Pada PSAJM IPB

Prosedur pembelajaran yang akan dibahas dalam skripsi ini hanyalah mengenai prosedur pendistribusian materi kuliah, prosedur pelaksanaan kuis, dan prosedur penyampaian informasi. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Prosedur Pendistribusian Materi Kuliah

a. Dosen memberikan materi perkuliahan kepada komisi pendidikan untuk diarsipkan dan juga didistribusikan kepada mahasiswa dalam bentuk hardcopy sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa.

b. Mahasiswa mengajukan permintaan bahan ajar kepada staff akademik melalui sekretariat PSAJM IPB.

c. Permintaan tersebut akan diproses atau dilanjutkan kepada komisi pendidikan.

d. Staff pendidikan akan memberikan bahan ajar kepada sekretaiat untuk kemudian didistribusikan kepada mahasiswa. 2. Prosedur Pelaksanaan Kuis

a. Dosen akan memberikan informasi pelaksanaan kuis langsung kepada mahasiswa ataupun melalui sekretariat PSAJM IPB. b. Dosen akan mempersiapkan soal-soal yang akan menjadi

bahan kuis.

c. Setelah semuanya siap (mahasiswa dan soal) maka kuis akan dilaksanakan.

d. Mahasiswa mengerjakan kuis dalam waktu yang sudah ditentukan oleh dosen.

e. Mahasiswa mengumpulkan jawaban kuis setelah waktu pengerjaan selesai atau mahasiswa selesai mengerjakan kuis. f. Dosen menerima kertas jawaban dari mahasiswa untuk

(42)

g. Dosen akan mengumumkan hasil kuis baik secara langsung maupun melalui sekretariat PSAJM IPB setelah semua dokumen selesai dikoreksi.

3. Prosedur Penyampaian Informasi

a. Sekretariat PSAJM IPB mendapatkan informasi dari dosen maupun staff yang ditujukan kepada mahasiswa.

b. Sekretariat PSAJM IPB akan membuat pengumuman tertulis yang berisikan informasi tersebut.

c. Pengumuman yang telah dibuat akan didistribusikan melalui papan pengumuman mahasiswa.

d. Mahasiswa diharapkan membaca pengumuman yang telah ada. 4.2.3 Diagram Alir Dokumen (Flow Map)

Analisis dokumen dilakukan terhadap bagian-bagian yang terlibat dalam prosedur-prosedur yang terdapat dalam sistem pembelajaran PSAJM IPB. Bagian-bagian yang terkait antara lain, yaitu dosen, komisi pendidikan, sekretariat PSAJM IPB, dan mahasiswa. Agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami dapat dilihat pada Gambar 7, 8, dan 9 yang menampilkan diagram alir dokumen (flow map) yang sedang berjalan.

4.2.4 Dokumen yang sedang Berjalan

Analisis ini menunjukkan dokumen-dokumen yang sedang berjalan pada sistem pembelajaran PSAJM IPB, antara lain:

1. Materi Perkuliahan

Materi perkuliahan dibuat oleh dosen yang kemudian diserahkan kepada sekretariat PSAJM IPB untuk diarsipkan, diperbanyak, dan didistribusikan kepada mahasiswa.

2. Soal dan Jawaban kuis

(43)

3. Nilai

Dokumen nilai merupakan dokumen yang dibuat oleh dosen yang berisikan rekapan nilai mahasiswa yang telah mengikuti kuis. Dokumen ini diberikan kepada sekretariat PSAJM IPB untuk dipublikasikan kepada mahasiswa.

4. Pengumuman/informasi

Pengumuman yang ada berasal dari dosen maupun staff yang berisikan informasi mengenai kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan kemahasiswaan yang dipublikasikan kepada mahasiswa. 4.2.5 Sistem Informasi Pendidikan PSAJM IPB

PSAJM IPB telah memiliki website (Lampiran 2) yang digunakan sebagai sarana promosi secara online dan juga media penyampaian informasi. Website PSAJM ini tidak berdiri sendiri tetapi tergabung menjadi satu dengan website Manajemen IPB.

(44)

Dosen Staff Akademik Sekretariat PSAJM-IPB Mahasiswa

             

Materi kuliah

Perbanyak

&

Materi kuliah

Arsip

Materi kuliah

Materi kuliah Permintaan

materi kuliah

Permintaan materi kuliah Materi

kuliah

Gambar 7. Diagram alir dokumen (Flow Map) penyampaian materi kuliah yang sedang berjalan.

(45)

Dosen Sekretariat PSAJM-IPB Mahasiswa

Gambar 8. Diagram alir dokumen (Flow Map) pelaksanaan kuis yang sedang berjalan

Info Kuis

Soal kuis Soal kuis

Jawaban

Nilai

Nilai

koreksi

Pengumuman Nilai

Pengumuman Nilai Pembuatan

pengumuman

33

 

Jawaban

(46)

Dosen/Staff Skretariat PSAJM-IPB Mahasiswa

Informasi

Pembuatan pengumuman

pengumuman

pengumuman Informasi

Gambar 9. Diagram alir dokumen (Flow Map) penyampaian informasi yang sedang berjalan

34

(47)

4.2.6 Identifikasi Masalah/Peluang

Berdasarkan pengamatan lapang yang dilakukan pada PSAJM IPB, maka dapat didefinisikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemberian bahan kuliah atau modul masih dilakukan secara manual yaitu melalui hardcopy yang didistribusikan melalui sekretariat PSAJM IPB dan belum digitalisasi. Hal ini kurang efisien terutama bagi mahasiswa yang telah bekerja yang tidak mempunyai banyak waktu hanya sekedar untuk mengambil modul saja.

2. Penyampaian nilai kuis kepada mahasiswa dilakukan melalui sekretariat dan didistribusikan melalui mading akademik. Hal ini dirasa kurang efektif karena memakan waktu yang lama.

3. Penyampaian informasi yang dilakukan masih secara manual sehingga mahasiswa sulit untuk mendapatkan informasi terbaru terutama bagi mahasiswa yang telah bekerja.

4. Peluang yang ditemukan adalah:

a. Pembuatan sistem e-learning yang hanya dapat diakses oleh civitas PSAJM IPB yang digunakan sebagai pelengkap perkuliahan.

b. Sistem kuis online yang terdapat dalam sistem e-learning memberikan kemudahan bagi mahasiswa dimana mahasiswa langsung dapat melihat nilai kuis segera setelah menyelesaikan kuis tersebut.

c. Menu informasi yang terdapat dalam sistem e-learning mempermudah mahasiswa untuk mendapatkan informasi terbaru dengan lebih cepat.

4.2.7 Studi Kelayakan

(48)

sistem akan menentukan rancangan yang akan dibuat untuk sistem

e-learning pada PSAJM IPB.

1. Aspek Organisai

PSAJM IPB merupakan organisasi yang memberikan pelayanan pendidikan yang diselenggarakan secara khusus yang lebih diutamakan kepada mereka yang telah bekerja. Seiring dengan tumbuhnya PSAJM IPB menjadi organisasi yang besar, banyak aspek yang harus diperhatikan, mulai dari sarana perkuliahan, penyampaian informasi, sumberdaya manusia, bahkan sampai dengan pelayanan harus diperhatikan oleh organisasi.

Kompetisi yang semakin ketat, pertumbuhan organisasi serta meningkatnya jumlah mahasiswa mengharuskan organisasi untuk meningkatkan, memperbaiki, atau memodifikasi sistem yang sudah berjalan. Hal inilah yang menjadikan alasan mengapa diperlukan suatu sistem informasi pendidikan yang baik, yang dapat menunjang sistem-sistem lain yang ada sehingga meningkatkan kompetisi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di era globalisasi ini.

2. Aspek Teknis

PSAJM IPB memiliki aspek teknis yang mencukupi untuk mengembangkan sistem e-learning untuk mendukung sistem perkuliahan yang ada. Dilihat dari sisi teknis, PSAJM IPB memiliki laboratorium komputer yang memiliki sekurang-kurangnya 17 unit komputer dan juga beberapa laptop yang digunakan oleh para staff untuk menyelesaikan tugasnya dimana terhubung menjadi satu jaringan baik melalui jaringan LAN (local

area network) maupun jaringan nirkabel, dengan rincian sebagai

berikut:

(49)

operasi windows XP beserta program-program pendukung seperti Microsoft word, Microsoft excel, dsb

b. 10 unit laptop pada masing-masing komisi dengan sistem operasi Windows XP.

Kajian dan pertimbangan yang mendalam dalam pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak sangat diperlukan. Tidak saja untuk mengikuti mode, tetapi juga untuk pertimbangan fungsi yang ditawarkan sehingga mendorong dalam penggunaanya secara optimal. Dengan kondisi organisasi saat ini, menunjukkan bahwa organisasi telah memenuhi syarat teknis kebutuhan perangkat keras maupun perangkat lunak untuk pengembangan sistem e-learning.

3. Aspek Operasional dan SDM

Faktor lain yang cukup penting dalam pengembangan suatu sistem selain faktor teknis yaitu faktor sumberdaya manusia. Kendala utama yang sering dihadapi adalah ketidakseimbangan kemampuan teknologi yang ada dengan kemampuan SDM yang dimiliki. Berdasarkan keadaan tersebut, maka diperlukan adanya pelatihan terhadap pengelola dan juga pengguna, sehingga dapat menunjang operasional sistem, baik dalam implementasi maupun pemeliharaan jika sistem sudah diterapkan pada organisasi. Orientasi pengembangan sistem dititikberatkan pada pengadaan perangkat keras dan pelatihan personel pengelola dan pengguna dari sistem tersebut.

4. Aspek Ekonomi

(50)

tetapi lebih diarahkan agar dapat memanfaatkan sumber daya yang ada. Penambahan perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan hanya jika diperlukan saja.

Dilihat dari segi ekonomi, implementasi sistem e-learning akan memberikan keuntungan bagi PSAJM IPB, karena dengan sistem e-learning ini pendistribusian materi kuliah, nilai, dan juga informasi dapat dilakukan dengan waktu yang singkat. Dengan demikian penghematan sumber daya yang ada dapat dilakukan, dan kinerja staff akan lebih efektif dan efisien. Disisi lain, pembangunan sistem e-learning ini akan memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi, nilai, dsb, sehingga diharapkan dapat memotifasi mahasiswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

5. Aspek Urgensi Kebutuhan Pengguna

Pembangunan dan pengembangan sistem informasi dilakukan dengan orientasi pada kesesuaian teknologi informasi dengan kondisi pengguna, dengan kata lain pembangunan dan pengembangan sistem informasi harus dilakukan dengan pendekatan user centered (focus pada pengguna). Pada PSAJM IPB, sistem e-learning yang akan dibangun dan dikembangkan adalah sistem yang mudah digunakan dan juga memberikan kemudahan dalam melaksanakan aktifitas penyampaian informasi.

4.3. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem ini bertujuan untuk menghasilkan functional

requirement system (kebutuhan fungsional sistem) yang mampu memenuhi

kebutuhan pengguna dan menghasilkan spesifikasi sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini dijelaskan tentang pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan bermanfaat. Tahap analisis sitem akan dijelaskan dengan alat bantu

(51)

4.3.1 Flowchart

Flowchart digunakan untuk menggambarkan secara

keseluruhan dari proses suatu sistem dan juga untuk merencanakan tahapan suatu kegiatan atau sistem. Dalam penerapan e-learning, penggunaan flowchart merupakan alat yang tepat untuk menggambarkan sistem e-learning yang akan dibuat. Penggunaan

flowchart pada pembuatan e-learning dapat dilihat pada Gambar 10.

4.3.2 Pengelompokan User

Keamanan data merupakan hal yang penting dan harus diperhatikan dalam suatu sistem. Oleh karena itu, diperlukan pembagian user kedalam beberapa kelompok berdasarkan karakteristiknya. Secara garis besar terdapat dua kelompok user yang terdapat dalam sistem e-learning PSAJM IPB yaitu user yang menyediakan data dan user yang hanya dapat melihat data tersebut dan tidak memiliki hak akses untuk mengelola data tersebut.

Kelompok pengguna yang merupakan penyedia data biasa disebut dengan istilah Administrator. Administrator memiliki hak akses penuh terhadap sistem yang ada. Kelompok pengguna ini dibagi menjadi dua dalam sistem e-learning yang dikembangkan berdasarkan hak ases yang dimiliki, yaitu:

1. Administrator sistem e-learning

Administrator sistem e-learning ini merupakan user yang

memiliki hak akses teringgi dalam sistem e-learning PSAJM IPB. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan oleh administrator ini, antara lain:

a. Memanipulasi administrator mata kuliah, yaitu menambah jumlah, mengaktifkan, dan menghapus administrator mata kuliah.

(52)

c. Memanipulasi berita e-learning, yaitu menambah, mengedit, dan menghapus berita yang akan tampil dalam tampilan muka dari e-learning yang dapat diakses oleh semua orang termasuk non user.

d. Maintenance sistem, yaitu melakukan pengecekan, update, dan pemeliharaan sistem elearning supaya berjalan sebagaimana mestinya.

2. Administrator mata kuliah

Administrator mata kuliah bisa disebut juga dengan dosen,

yaitu user yang diberi hak akses oleh administrator sistem

e-learning sebagai pengelola mata kuliah tertentu. Adapun kegiatan

yang dapat dilakukan oleh administrator mata kuliah, yaitu:

a. Memanipulasi mata kuliah yang diampu, yaitu menambahkan dan manghapus materi perkuliahan.

b. Memanipulasi kuis atau latihan soal, yaitu menambahkan, mengedit, mengaktifkan, dan menonaktifkan kuis atau latihan soal yang ada.

c. Memanipulasi berita mata kuliah, yaitu menambahkan, mengedit, menghapus berita yang berhubungan dengan mata kuliah yang diampunya.

d. Memanipulasi materi kuliah, yaitu mengupload, mengedit, dan menghapus file materi kuliah.

(53)

Gambar 10. Flowchart sistem e-learning PSAJM-IPB

Form pendaftaran Form pencarian Form Kuis Online

(54)

4.3.3 Context Diagram (CD)

Diagram konteks (Context Diagram) adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar sistem. Diagram konteks ini juga disebut dengan DFD level 0, dan DFD ini merupakan DFD level paling atas yang hanya terdiri dari suatu proses yang menggambarkan sistem atau program secara keseluruhan.

Alat analisis ini digunakan untuk menggambarkan keterkaitan antara sistem e-learning dengan entitas eksternal yang menjadi sumber informasi dan entitas eksternal yang menerima informasi. CD selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Diagram konteks yang diusulkan

(55)

Usulan diagram konteks dapat dijabarkan seperti pada gambar 12 berikut:

   

Gambar 12. Penjabaran Diagram konteks

(56)

                         

Gambar 13. Diagram Konteks terkait Penggunaan Aplikasi e-learning

(57)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 14. Diagram Konteks terkait Fungsional aplikasi e-learning

 

   

(58)

 

1 Update informasi seputar akademik 2. Upload jadwal kuliah 3. Upload kalender

pendidikan.

Akademik

Membaca berita akamik

User dapat membaca berita akademik terkini.

Mendownload jadwal kuliah

User dapat mendownlaod jadwal kuliah sesuai semester yang berjalan.

Mendownload kalender akademik

User dapat mendownload kalender akademik pada tahun berjalan.

 

Gambar 15. Diagram Konteks terkait Fungsional aplikasi e-learning

 

   

46

(59)

47

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 16. Diagram Konteks terkait Fungisonal aplikasi e-learning

 

(60)

4.3.4 Data Dictionary (DD)

Kamus data atau data dictionary merupakan deskripsi dari setiap elemen data yang terdapat dalam program yang meliputi nama arus data, bentuk data, urutan proses, elemen data, dan keterangan dari data. Dengan menggunakan data dictionary, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dalam sistem dengan lengkap. Kamus data merupakan suatu deskripsi elektronik dari suatu jenis dan format dalam database. Kamus data atau data dictionary dari sistem

e-learning PSAJM-IPB dapat dilihat pada Lampiran 11.

Tabel 2. Contoh kamus data (data dictionary)

No. Nama Data Tipe

Data

Length Deskripsi

1 id bigint 10 auto_increment

2 auth varchar 20 Pengesahan/persetujuan 3 confirmed tinyint 1 konfirmasi

4 policyagreed tinyint 1 persetujuan 5 deleted tinyint 1 hapus

6 username varchar 100 Identitas anggota 7 password varchar 32 kata sandi 8 idnumber varchar 255 no identitas

9 firstname varchar 100 nama depan 10 lastname varchar 100 nama belakang 11 email varchar 100 email

12 icq varchar 15 instant messenger

13 skype varchar 50 instant messenger 14 yahoo varchar 50 instant messenger 15 aim varchar 50 instant messenger

16 msn varchar 50 instant messenger 17 phone1 varchar 20 no telepon 18 phone2 varchar 20 no telepon 19 institution varchar 40 institusi 20 department varchar 30 departemen

Gambar

Gambar 1. Bagian-bagian komponen dari suatu sistem yang dapat
Gambar 2. Blok sistem-sistem informasi yang berinteraksi (Hartono, 2000).
Gambar 3. Model Sistem Informasi Manajemen (McLeod  dan
Gambar 4. Interaksi antara sistem pendidikan dan lingkungan (Rochaety dkk,
+7

Referensi

Dokumen terkait

Az eredményül kapott két különbség-mátrixot a változó-párok alapján kétváltozós formába alakítottam, amin páros sta- tisztikai próbával

story picture untuk meningkatkan pemahaman konsep materi pelajaran IPS bagi siswa di kelas VIII-F SMP Negeri 26 Bandung. Mengidentifikasi hambatan dan upaya yang

Sistem gabungan/komposit penyaluran beban pada struktur vertikal Sistem bentang bebas (free- span) dengan pendukung di Sistem bentang (bay) dan kantilever Sistem bentang

Pengujian secara keseluruhan menggunakan uji F, dimana F hitung (119,062) > F tabel (2,955), artinya variabel luas lahan, tenaga kerja, modal, dan harga berpengaruh

Hasil dendrogram yang diperoleh dari analisis kluster menunjukkan bahwa Pada koefisien kemiripan 0,71 terlihat bahwa kultivar Papua Solossa dan Antin 3 terpisah dari

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t table yaitu 12,191 > 1,984723 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan

Dengan strategi bersaing yang telah ditetapkan dan dilaksanakan Rumah Makan Baso Malang Karapitan, akan terus berusaha meningkatkan volume penjualan, citra rasa,

PLPBK ini pada dasarnya adalah kelanjutan dari tahapan tranformasi masyarakat mandiri menuju madani dilakukan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam