• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen redaksi harian Republika dalam mengahadapi persaingan Industri media cetak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen redaksi harian Republika dalam mengahadapi persaingan Industri media cetak"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN REDAKSI

HARIAN REPUBLIKA

DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI

MEDIA CETAK

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islamn (S.Kom.I)

Oleh:

Reni Nuraini Putri Habibi

NIM:

1 0 6 0 5 1 1 0 1 9 3 8

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)

ABSTRAK Reni Nuraini Putri Habibi

NIM : 106051101938

“Manajemen Harian Republika Dalam Menghadapi Persaingan Industri Media Cetak”

Media massa saat ini memang lebih bersaing ketat mencari profit (keuntungan), bahkan tidak sedikit pemilik modal kuat ikut mengambil bagian dalam perusahaan media massa. Kondisi tersebut membuat anggota konglomerasi pers tidak lagi memiliki ‘kemerdekaan’ menentukan dirinya sendiri. Pada akhirnya pemilik modal yang menentukan proses komunikasi dari peliputan informasi, pengemasan hingga pemasaran informasi. Media cetak berusaha memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk barang cetakan seperti koran dan majalah. Banyaknya surat kabar yang terbit tentunya memunculkan persaingan dengan media massa lain. Di sini surat kabar tidak hanya bersaing dengan sesama surat kabar, tetapi juga dengan media massa yang berupa televisi dan radio.

Berdasarkan pola pikir dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan peneliti mengenai Manajemen Redaksi Harian Republika dalam menghadapi Persaingan Industri Media Cetak sebagai berikut: Bagaimana sistem manajemen Harian Republika

sebagai media cetak? Bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini?

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif (descriptive analisys). Metode analisis deskriptif ini sangant tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena objek dalam penelitian ini adalah menggambarkan secara keseluruhan mengenai manajemen redaksi pada media cetak. Analisis deskriptif adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu informasi dalam media massa. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metodologi pendekatan kualitatif.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media massa saat ini memang lebih bersaing ketat mencari profit (keuntungan), bahkan tidak sedikit pemilik modal kuat ikut mengambil bagian dalam perusahaan

media massa. Kondisi tersebut membuat anggota konglomerasi pers tidak lagi

memiliki ‘kemerdekaan’ menentukan dirinya sendiri. Konglomerasi media

memungkinkan terjadinya privatisasi media. Terdiri dari banyak cabang dan

departemen, bahkan mungkin perusahaan, tetapi kepemilikannya hanya dimiliki oleh

beberapa tangan saja.

Hal ini di gunakan untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan.

Sebagai contoh di Indonesia, MNC memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu Koran

Sindo, RCTI, TPI,dan Global TV. Setiap di visi dari MNC tersebut memiliki peran,

karakter dan audiensnya masing-masing, tetapi memiliki satu tujuan yang sama

mendapatkan keuntungan finansial bagi perusahaan induknya yang tentu saja hanya

dimiliki oleh beberapa orang semata. Ini sesuai dengan pendapat O’Sullivan yang

menyatakan bahwa, pencarian keuntungan profit adalah yang melandasi apapun yang

diproduksi oleh media,yang pertama mendapatkan surplus dari pencapaian

ekonomisnya, yang kedua ideologi yang di gunakannya mensupport kapitalism

media. Pada akhirnya pemilik modal yang menentukan proses komunikasi dari

peliputan informasi, pengemasan hingga pemasaran informasi.1

1

(5)

Media cetak berusaha memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk barang

cetakan seperti koran dan majalah. Akan hal media cetak, pada hakikatnya tak dapat

dilepaskan dari fungsi pers secara makro. Dalam bentuk yang lebih konkret peran

pers lantas diterjemahkan dalam tiga fungsi, yakni member penerangan (informative),

menghibur (rekreatif), dan mendidik (edukatif). Dalam menjalankan tiga fungsi itu,

insan pers melakukan kontrol sosial dengan cara menyampaikan kritik terhadap suatu

hal. Dengan teori jarum suntik, biasanya massa yang menerima pesan-pesan

informasi media cetak menerima total tanpa bantah, seolah-olah yang disampaikan itu

suatu kebenaran mutlak yang mengatasnamakan fakta. Oleh karena itu, pembaca di

lain pihak di sebut bak pasien yang tak berdaya menerima suntikan tadi (berita),

dengan harapan ‘sakitnya’ (keinginan akan haus informasi) dapat terobati.2

Keberadaan media massa yang berupa surat kabar, telah ada dan berkembang

sampai saat ini dengan berbagai pilihan berita yang dimuatnya. Banyaknya surat

kabar yang terbit tentunya memunculkan persaingan dengan media massa lain. Di sini

surat kabar tidak hanya bersaing dengan sesama surat kabar, tetapi juga dengan media

massa yang berupa media elektronik dan media on line. Surat kabar menjual berita

dan iklan, begitu juga dengan media elektronik dan media on line. Keberadaan surat

kabar tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan masyarakat akan berita dan

informasi. Salah satu hal yang mendasari mengapa orang banyak memilih surat kabar

untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah karena surat kabar mudah

didapat dan juga ekonomis, walaupun terkadang informasi yang disajikan masih

kurang aktual dibandingkan dengan televisi dan internet.

2

(6)

Globalisasi terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai program televisi asing

untuk ditonton olah publik Indonesia, baik melalui saluran televisi siaran yang biasa,

maupun melalui TV kabel. Masuknya modal asing juga mempengaruhi industri media

nasional, pembelian saham ANTV dengan Star TV yang merupakan bagian dari

media News Corp. Takanan globalisasi semakin meningkatkan iklim persaingan di

dalam industri media.3

Maka disinilah ketertarikan pada harian Republika mengenai tantangan yang dihadapi Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak di Indonesia saat ini. Republika tetap mempertahankan eksistensinya dalam memuat berita yang dihubungkan secara menarik dan mempunyai ciri tertentu yang tidak ada dalam surat

kabar lainnya. Ada perbedaan gaya dibandingkan dengan surat kabar lain. Sentuhan

bisnis dan indenpedensi Republika menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi lebih professional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.

Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang masalah yang telah diuraikan

tersebut, penulis mengambil judul “Manajemen Redaksi Harian Republika Dalam Persaingan Industri Media Cetak”

3

(7)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pencarian informasi tentang

Manajemen Redaksi Harian Republika dalam Persaingan Industri Media Cetak. Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan terhitung

mulai bulan 1 April sampai 1 Juni 2010. Pada masa periode Malik Sjafei

Saleh sebagai komisaris utamanya dan Erick Thohir sebagai direktur

utamanya.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pola berpikir dan pembatasan masalah di atas, maka

permasalahan peneliti mengenai Manajemen Redaksi Harian Republika

dalam Persaingan Industri Media Cetak sebagai berikut:

a. Bagaimana sistem manajemen Harian Republika sebagai media cetak?

b. Bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini

(8)

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen Harian Republika sebagai media cetak.

b. Untuk mengetahui bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

penulis dan masyarakat luas pada umumnya. Serta dapat menjadi

penambahan refrensi di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

b. Manfaat Praktis

Menambah wawasan mengenai perkembangan dunia

jurnalistik dan industri media. Hal ini khususnya berlaku untuk

mahasiswa program S-1 yang memilih konsentrasi Jurnalistik.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulitatif

deskriptif yang mengetahui secara mendalam dan mengambarkan

(9)

Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode

pengumpulan data dan metode analisis, seperti penggunaan instrument

wawancara mendalam dan pengamatan.4 Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian non

hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan

hipotesis.5

2. Subjek dak Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Republika. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah seputar manajemen redaksi Harian Republika

dalam menghadapi persaingan media cetak sampai saat ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi pustaka dan

dokumentasi. Wawancara, peneliti bertemu langsung dengan narasumber

yaitu Pemimpin Redaksi Surat Kabar Republika. Dalam wawancara tersebut peneliti berharap agar mendapatkan data dan informasi yang

akurat.

Sedangkan studi pustaka, peneliti mendapatkan dari buku, juga

dari artikel dari internet yang berkaitan dengan bahasan peneliti guna

menunjang peneliti dalam mengolah data. Kemudian, dokumentasi yang

4

Atonius Birowo. Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 2 5

(10)

nantinya peneliti lampirkan pada penelitian ini agar menjadi bukti yang

akurat.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan peneliti setelah semua data yang

diperlukan sudah telah terkumpul. Tekniknya dengan cara

mendeskripsikan data yang diperoleh, yaitu dari hasil observasi dan

wawancara dengan pihak redaksi Republika. Data-data tersebut peneliti deskripsikan secara apa adanya serta didukung oleh data yang didapatkan

dari dokumen arsip maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan

bahasan penelitian ini.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini berada di kantor redaksi Republika Jl. Wrung Buncit Raya No. 37 Jakarta Selatab 12510. Serta perpustakaan sebagai

tempat pengumpulan dokumen, arsiip dan data-data kepustakaan lainnya.

Dengan segala pertimbangan dan kesiapan yang harus dilakukan untuk

penelitian ini maka waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan

terhitung mulai bulan April sampai Mei 2010.

6. Pedoman Penulisan

Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis, maka dalam

(11)

Penulisan Karya llmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi), karya Hamis

Nasuhi, dkk, terbitan Ceqda, Jakarta 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Menurut buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh UIN

Syarif Hidayatullah, bahwa tinjauan pustaka ialah bagian yang memuat atas

kepustakaan (literature) yang berkaitan dengan topik pembahasan, atau bahkan

yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.

Maka salah satu pustaka yang memberikan inspirasi penulis untuk

melakukan penelitian ini yaitu “Majalah Tatsqif dan Persaingan Industri Media Pada Era Globalisasi” oleh Ahmad Supriyadi tahun 2008. Dalam penelitian ini Ahmad Supriyadi membahas tentang persaingan industri majalah

Tatsqif dan Al-Wa’ie mengenai kemampuan atau kelebihan dan kekurangan dari

majalah Tatsqif dan Al-Wa’ie menghadapi persaingan industri media.

Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu. Merujuk pada

penelitian terdahulu seperti “Upaya Redaksi Dalam Memposisikan Surat Kabar Republika Sebagai Pers Islami Berwawasan Kebangsaaan” oleh Bebi Remayani Hasibuan Tahun 1999. Dalam penelitiannya Bebi Remayani Hasibuan membahas

tentang penekanan bahwa Republika merupakan media massa Islam yang tidak

menggunakan simbol-simbol Islam. Tetapi secara tersirat dipersepsikan orang bahwa

(12)

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,

Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan

Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Manajemen Redaksi; Manajemen, Redaksi, Hubungan

Manajemen dengan Redaksi, Bidang Redaksional. Industri

Media Massa; Media Massa, Macam-macam Media Massa,

Fungsi Media Massa. Persaingan Industri Media Massa;

Persaingan, Industri, Pasar Persaingan Sempurna: Produk,

Produksi, Penjualan, Pemasaran.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Profil Republika, Visi Republika, Misi Republika, Target Audiens, Struktur Republika

BAB IV : ANALISIS DATA

Karakteristik Republika Sebagai Media Cetak, Manajemen Redaksi Republika, Persaingan Industri Republika

BAB V : PENUTUP

(13)

BAB II

Landasan Teori

A. Manajemen Redaksi

1. Manajemen

Istilah Manajemen, kata manajemen berasal dari bahasa inggris “to manage” yang

sinonimnya antara lain “to head” berarti “mengurus”, “to control” berarti “memeriksa”,

“to guide” berarti “memimpin”. Jadi apabila dilihat dari asal katanya, manajemen berarti

mengurus, pengendalian, memimpin atau membimbing.6 Sedangkan dalam bahasa latin,

manajemen bersal dari kata “manage” yang berarti memimpin, menangani, mengatur,

membimbing atau dengan kata lain manajemen adalah ilmu mengurus orang.7

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen berarti:

a. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.

b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.8

Pada pengertian lain, istilah manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu, maneggio

yang berarti pelaksanaan atau pengurusan kemudian dalam bahasa Inggris manjadi

management, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan tata laksana,

pengelola atau pengurusan.9

Adapun definisi manajemen menurut para tokoh, yaitu:

6

Mochtar Efendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1986), h. 9

7

Sofyan Syafi’I Harapan, Manajemen Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 29

8

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 708

9

(14)

1) Menurut George R Terry dalam bukunya “Principle of Management” memberi batasa sebagaai berikut:

“Management is the accomplishing of a pre-determined objective through the effort of people.”

2) Menurut Koontzdan O’Donnel dalam bukunya “Principles of Management”,

mengatakan bahwa:

“Management is getting thing done through the efforts of other people.”

Manajemen harus melalui orang-orang lain. Bila langsung kepada materi kerja,

maka pekerjaan itu bukan manajemen.

3) Menurut John D. Millet dalam bukunya “Management in the Public Service”

memberikan definisi sebagai berikut:

“Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desire goal.”

4) Menurut Dr. R. Markharita, expert PBB yang diperbantukan pada Kantor Pusat

LAN dari tahun 1977 – 1980 memberi definisi sebagai berikut:

“Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given ends.”

Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang

berpotensi di dalam pencapaian tujuan.10

10

(15)

5) Menurut A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan dan pengawasan dari usaha organisasi untuk mecapai tujuan yang

telah ditetapkan. Ia melihat manajemen dari segi proses.11

6) Menurut Luther Gulick, manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha

secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama

untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.12

7) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dari

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya.

Sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.13

8) Menurut Peter F. Drucker, dalam bukunya Management, Task, Responsibility,

Practises (Terjemahan LPPM Jakarta), mendefinisikan manajemen sebagai

pemberi arah kepada lembaga yang dikelola, dengan memikirkan misi, sasaran

dan cara mengorganisasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan oleh lembaga. 14

Maka dari pengertian manajemen yang telah dikemukakan di atas secara

sederhana manajemen dirumuskan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, pengendalian penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan

efisisn untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)

11

Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2006), h. 3 12

Ibid, h. 3 13

James Stoner, Management, (New York: Englewood Cliffs, 1982), h. 8 14

(16)

secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara

benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal dalam berbagai bidang seperti industri,

pendidikan, kesehatan, bisnis, financial dan sebagainya. Dengan kata lain, efektif

menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai

tujuan tersebut.15

Aktivitas manajemen dalam setiap lembaga atau organisasi yang pada

umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau

kelompok dalam suatu kesatuan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk

mencapai tujuan tertentudalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut

George R Terry yang mendefinisikan manajemen sebagai berikut, “Manajemen

merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan: perencanaan,

pengorganisasian, kegiatan dan pengawasan untuk menentukan dan mencapai sasaran

yang telah ditetapkan sumber daya manusia.”16

a. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah hal yang dilakukan para manajer dan bersifat universal.

Fungsi ini diarahkan sedemikian rupa sehingga terdapat kesatuan irama, gerak dan cara

pandang untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan dalam bentuk

perusahaan apapun. 17

15

George R.Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2000),h.9 16

Ibid, h. 10 17

(17)

Dari batasan pengertian majemen tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen menurut Basu Swastha DH, dalam bukunya “Asas Manajemen Modern” diterbitkan liberti Jogyakarta, yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal sebagai berikut:

1. Planing (Perencanaan)

Planning atau perencaan merupakan penentuan sasaran yang ingin di capai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk

mencapainya dan orang-orang terhadap kegiatan yang dilaksanakan.18

Planning juga bisa diartikan sebagai rencana awal serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi dan tujuan membuat sebuah media massa haruslah jelas

terlebih dahulu. Perencanaan berarti pemilihan penetapan tujuan, penentuan

strategi, kebijakan, program, proyek, prosedur, sistem, metode, anggaran

termasuk standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.19

Dari tahapan planning inilah oleh tim yang membidangi lahirnya sebuah

media massa. Merumuskan visi misi media massa tersebut. Misalnya mencakup

format media massa. Yang dimaksud format, jika media cetak berbentuk Koran,

majalah, tabloid atau jurnal. Kemudian rincian mengenai kertas yang digunakan,

mencakup jenis kertas, spesifikasi lengkap kertas, menyangkut bobot dan ukuran.

Setelah itu rincian tentang segmentasi pembaca, dan segmentasi iklan.20

18

Prof. Dr. A.M. Kadarman, SC dkk, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhalindo, 2001), h. 52

19

Dra. Henny S.W, dkk, Manajemen Media Massa, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004), h. 1.13

20

(18)

Hal ini dimaksudkan bahwa para manajer memikirkan kegiatan mereka

sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai

metode, rencana atau logika.21

2. Organizing (Organisasi)

Organizing adalah susunan organisasi yang telah menduduki posisinya masing-masing haruslah mengerti tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian.

Meliputi pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk

bagian, mendelegasikan, dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan

menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam

suatu tim yang solid dan terorganisir.22

Hal ini berarti bahwa para manajer mengkoordinasi sumber daya manusia

dan material organisasi. Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuan

untuk menyusun sumber dayanya dalammencapai suatu tujuan.23

Pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai keseluruhan proses

pengelimpokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam

rangka mencapai tujuan. Pengorganisasian meupakan langkah kedua fungsi

manajemen. Hasil pengorganisasian adalah suatu situasi di mana organisasi dapat

digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.24

21

Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta: 1999), h. 8 22

T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, (Yogyakarta: BPFE, 1984), h. 82 23

Ibid, h. 9 24

(19)

3. Leading (Memimpin)

Adalah fungsi yang meliputi membuat orang lain melaksanakan tugasnya,

mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana

pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah

atau sebaliknya, sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik.

Menumbuh kembangkan disiplin kerja atau sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal).25

4. Actuating (Tindakan)

Actuating adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin

organisasi harus dapat memberi motivasi sehingga setiap karyawan ingin bekerja

sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pelaksanaan

merupakan fungsi yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya

manusia. 26

5. Controlling (Pengawasan)

Controlling adalah mengawasi jalannya sebuah media massa. Seorang pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang dihadapi

semua pimpinan bagian. 27 Meliputi persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas

hasil kerja, baik bentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan organisasi

25

Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 2

26

Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 2, h. 306 27

(20)

dalam usaha pencapaian tujuan, produktifitas dan terciptanya citra yang positif.28

Di dalam pengawasan dilakukan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan

bawahan dapat diarahkan pada jalur yang sebenarnya untuk mencapai tujuan yang

telah direncanakan. 29

b. Manfaat Manajemen

Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industri modern.

Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkoordinasian aktifitas,

pananganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah pada sasaran kelompok.

Jika suatu perusahaan tidak memiliki konsep manajemen yang baik, maka

perusahaan tersebut tidak akan terarah dan akan sia-sia saja. Apabila suatu manajemen

sudah berjalan, maka secara keseluruhan suatu organisasi akan dapat pencapaian tujuan

dengan pemanfaatan yang maksimal.

Dengan demikian manajemen banyak memberikan manfaat karena dalam

manajemen itu terdapat beberapa dari konsep esensial dan teknik manajemen yang

fundamental untuk bermacam-macam penerapannya. Dalam setiap usaha, agar berhasil

mencapai tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan maka kita perlu menetapkan

sistem manajemen. Mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang paling

rendah. 30

28

Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, h. 3 29

Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, h. 14 30

(21)

c. Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).

Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

a) Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang

membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.

Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah

makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang

yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.31

b) Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat

diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang

merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa

uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang

dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu

organisasi.

c) Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam

bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu

31

(22)

sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan

tercapai hasil yang dikehendaki.

d) Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.32

e) Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan

kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan

kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang

dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang

melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka

hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam

manajemen tetap manusianya sendiri.

f) Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting

sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan

berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,

penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor

menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan

harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)

konsumen.33

32

Ibid, h. 16 33

(23)

d. Sistem Manajemen

Menurut sistemnya, manajemen dapat dibagi menjadi manajemen ilmiah,

tradisional, demokratis, dictator, liberal, terbuka dan tertutup.

a) Manajemen ilmiah, yaitu manajemen yang menggunakan metode-metode

ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah.

b) Manajemen tradisional, merupakan manajemen yang menjalankan system

berdasarkan kebiasaan yang telah berlaku sejak lama dalam kehidupan

masyarakat.

c) Manajemen demokratis, yaitu manajemen yang segala keputusan dan

kebijakan yang diambil, dibicarakan terlebih dahulu oleh atasan dengan

bawahannya.

d) Manajemen dictator, yaitu manajemen yang menerepkan peraturan

berdasarkan keputusan dan mutlak pemimpin dan dijalankan dengan

kekerasan.

e) Manajemen liberal, yaitu manajemen yang kedudukan pemimpinnya

hanya sebagai lambing. Segala tugas sepenuhnya dijalankan oleh para staf.

f) Manajemen terbuka, yaitu semua yang dikeluarkan pemimpin dilakukan

secara terbuka pada bawahannya, sehingga tidak ada yang merasa

ditutup-tutupi.

g) Manajemen tertutup, yaitu pemimpin tidak pernah melakukan

musyawarah dengan bawahannya untuk mendapat mufakat di dalam

menjalankan tugas.34

(24)

2. Redaksi

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata redaksi memiliki arti badan

pada persuratkabaran yang memiliki dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke

dalam surat kabar. Kata redaksi berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘redactie’ yang memiliki pengertian gaya atau cara tulis karangan dan berita, dewan yang memiliki dan

menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media massa.35

Kebijakan redaksional adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman

atau dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih dan

menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media massa.

Tugas bidang redaksi adalah mengisi surat kabar atau majalah dengan berita

setiap terbit. Tentunya berita yang menarik dan bermanfaat buat para pembacanya.

Sasaran objektif bidang redaksi adalah menyediakan tiap terbit naskah berita, naskah

opini dan layout sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dewan redaksi.36

Tugas bidang redaksi dibagi dalam tiga bagian menurut sifat pekerjaannya,

sebagai berikut:

a. Mencari dan mengumpulkan berita.

b. Mengolah berita serta mengatur penempatannya dalam halaman surat kabar.

35

Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. Diakses pada tanggal 15/04/2010. jam 17.00 36

(25)

c. Mengurus administrasi, dokumentasi, dan perpustakaan untuk memudahkan

pelaksanaan tugas-tugas pada (a dan b).37

Dalam tugas jurnalistik atau persuratkabaran, redaksi merupakan ‘dapur’ dan

menjadi jantung seluruh aktivitas wartawan sehingga semua redaksi masing-masing

halaman diwajibkan harus serba bisa. Di samping redaksi berdasarkan spesialisasi

bidang.38

Bagian redaksi merupakan bagian yang mengurus pemberitaan. Bagian yang

dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi ini bertanggung jawab atas pekerjaan yang

terkait dengan pencarian dan pelaporan berita. Maka itulah, jajaran ini disibukkan oleh

proses rapat redaksi yang memutuskan peristiwa apa yang diangkat dan peristiwa mana

yang ditangguhkan.39

Kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa

untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksi juga merupakan

sikap redaksi suatu lembaga media massa, terutama media cetak, terhadap masalah aktual

yang sedang berkembang, yang biasanya dituangkan dalam bentuk tajuk rencana.

Kebijakan redaksi itu penting untuk menyikapi suatu peristiwa karena dalam

dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa

itu sendiri. Jika suatu media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dapat

dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena ia tidak mempunyai pendirian dalam

37

Soehoet, Manajemen Media Massa, h. 11 38

Henny S.W dan Alexander Rumondor, Manajemen Media Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), h. 4.23

39

(26)

memberitakan suatu peristiwa, ia menjadi seperti keranjang sampah yang memuat apa

saja.40

Media massa yang beritanya tidak konsisten itu tidak akan mendapat kredibilitas

yang tinggi di mata khalayak. Padahal besar atau tidaknya pengaruh suatu media massa

tergantung pada kredibilitasnya. Dengan demikian kebijakan redaksi merupakan salah

satu unsure yang penting dalam pemberitaan, baik sebagai sikap redaksi yang menjadi

pertimbangan untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan suatu peristiwa atau penyataan

maupun sikap redaksi yang dituangkan dalam bentuk tajuk rencana.41

3. Hubungan Manajemen dengan Redaksi

Manajemen redakasi adalah mengurus, pengendalian, memimpin atau

membimbing suatu perusahaan agar lebih terarah sesuai dengan standart P.O.A.C. setelah

perusahaan sudah memikirkan standard itu, barulah membentuk suatu badan atau

organisasi pada perusahaan surat kabar yang membuat atau menulis berita dan

mempertimbangkan berita apa yang akan di muat pada surat kabar tersebut.42

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara

efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,

sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir

dan sesuai dengan jadwal dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan,

40

Sedirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 150 41

Ibid, h. 150 42

(27)

bisnis, financial dan sebagainya. Dengan kata lain, efektif menyangkut tujuan dan efisien

menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.43

Kebijakan redaksional adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi

pedoman atau dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih

dan menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media

massa.

Tugas bidang redaksi adalah mengisi surat kabar atau majalah dengan berita

setiap terbit. Tentunya berita yang menarik dan bermanfaat buat para pembacanya.

Sasaran objektif bidang redaksi adalah menyediakan tiap terbit naskah berita, naskah

opini dan layout sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dewan redaksi.44

Tingkatan Manajemen Keredaksian:

1. Pimpinan Redaksi

Merupakan manajemen tingkat atas yang bertugas merncanakan

kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya

proses redaksi.

2. Middle Manajemen

Manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara

manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya wakil pimpinan

redaksi atau redaktur pelaksana.

43

George R.Terry,Prinsip-prinsip Manajemen,(Jakarta:Penerbit Bumi Aksara, 2000), h. 9 44

(28)

3. Lower Management

Manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga

operasional. Manajemen ini disebut pula manajemen operasional.

Umumnya para redaktur halaman. Ada khusus halaman ekonomi,

pendidikan, politik, kriminal, hukum, dll.

Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan

satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai

tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi,

integrasi dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan

organisasi (pers), individual dan masyarakat.

Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam

organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing.

Manajemen pribadi tersebut meliputi beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan,

pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan pengawasan

kegiatan dengan pemanfaatan waktu seefektif.

Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing

dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan

mudah dibangun dan diterapkan. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau

media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian

(29)

Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas

keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager). Ada juga Pemimpin Umum

yang merangkap Pemimpin Redaksi.

Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan

informasi berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi

merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan

visi, misi, atau idealisme media.

Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya

ada Wakil Pemred yang bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab di

bagian redaksi.

Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang

mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator

Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor.

Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis.

Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat

Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan

orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian.

Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki

keahlian di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya

sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita.

Bagian lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak

(30)

Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan

Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.

4. Bidang Redaksional Media Cetak

Bagian redaksi bertugas untuk mengatur cara mengumpulkan, mengelolah,

menyampaikan informasi yang berbentuk berita, serta memproduksi isi koran secara

keseluruhan serta bertanggung jawab atas proses manajemen yang terkait dengan

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengoperasionalan (acting) serta

pengevalusasian hasil (controlling) di dalam dapartemen redaksi.45

Tahap perencanaan pada departemen redaksi mencakup pembentukan kebijakan

isi redaksional, termasuk visi dan misi atau tujuan penerbitan serta penyusunan

perencanaan produksi koran yang mencakup rancangan isi hingga dana yang dibutuhkan

untuk produksi.46

Pemimpin tertinggi yang berada pada top manajemen di departemen redaksi

adalah pemimpin redaksi. Dalam tahap perencanaan, pemimpin redaksi berperan sebagai

visionaris. Sebagai visionaris, pemimpin redaksi bertanggungjawab membentuk isi

majalah agar sesuai dengan filosofi editorial, pembaca serta jenis majalah tersebut.

Kebijakan redaksional dibuat oleh pemimpin redaksi, dengan persetujuan penerbit dan

45

Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, h. 3 46

(31)

pejabat senior pada manajemen perusahaan. Imlementasi dan intepretasinya dilakukan

oleh pemimpin redaksi beserta stafnya.47

Pemimpin redaksilah yang bertanggung jawab menentukan visi dan misi koran,

kebijana dan aturan yang diterapkan pada redaksi serta membuat garis besar perencanaan

tiap penerbitan. Setelah diberikan garis besarnya, barulah redaktur pelaksana dan stafnya

menjalankan tugasnya untuk membuat artikel atau berita. Pemimpin redaksi juga dituntut

untuk bekerja sama dengan penerbit dan kelompok bidang usaha (bagian iklan,

pemasaran serta sirkulasi) dalam hal perencanaan dana sera jumlah sirkulasi yang

ditetapkan.48

Organisasi redaksional koran mencakup pembentukan, pembagian tugas serta

pengelompokan sumber daya yang terdapat dalam jajaran staf redaksi. Dibantu oleh

redaktur pelaksana (managing editor), pemimpin redaksi mengarahkan para staf redaksi sesuai dengan deskripsi dengan tugas yang telah dibuat.49

Pada jajaran redaksi, pemimpin redaksi selaku pemegang jabatan pemimpin

utama di majalah berperan sebagai manajer yang mengatur staf bagian kreatif, selain

mengatur isi koran. Berapa pun besarnya ukuran perusahaan, pemimpin redaksi

bertanggung jawab atas komunikasi dan hubungan sesama staf, selain perencanaan

humas serta pengawasan redaksional. Karena itu, pembagian kerja yang sistematus

mutlak diperlukan. Jumlah personel yang memadai meski memiliki kemampuan yang

47

N.I. Erlyanti. Ekonomi Jilid III, h. 4 48

Ibid, h. 5 49

(32)

dapat diandalkan, tidak banyak berarti jika tidak diberi pembagian tugas dan disertai

pengorganisasian serta mekanisme yang mendukung kelancaran kerja.50

Beberapa koran, umumnya koran dengan penerbitan besar, memiliki jabatan

redaktur eksekutif (executive editor). Jabatan redaktur eksklrusif berada dalam hirarki yang sejajar dengan redaktur pelaksana. Redaktur eksekutif bertanggung jawab langsung

pada pemimpin redaksi dan bertugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan

redaksional dan administrasional, seperti perencanaan dana, penjadwalan dan

mengevaluasi tugas para editor atau redaktur.51

B. Industri Media Massa

1. Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah chanel, media/medium, saluran,

sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni

komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass

communication).52

Media massa adalah sarana untuk memeberikan informasi kepada

masyarakat baik berupa pendidikan, hiburan, politik, social, budaya dalam

media cetak, elektronik, maupun media on line. Media massa juga merupakan

media yang sangat efektif dan efisien dalam memberikan informasi kepada

masyarakat.

50

Hersinta, Tesis: Perbandingan Manajemen Redaksi dan Iklan pada Majalah Non Waralaba dan Waralaba “Studi Kasus pada Majalah Femina dan Cosmopolitan Indonesia,” (Depok: Uneversitas Indonesia, 2002), h. 45

51

Ibid, h. 46 52

(33)

Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti Koran majalah, radio dan

televisi, film, poster dan spanduk. Sementara media massa ialah sarana dan

saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan

kepada masyarakat luas.53 Media massa adalah suatu istilah yang mulai

diperhunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang

secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.54

Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang

menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain

yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki

peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan

masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media diatur

oleh masyarakat. 55

2. Macam-macam Media Massa a) Media Cetak

Koran dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak

pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita

terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas,

olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan

hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang

53

Departemaen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.657

54www.wikipedia.com “pengaruh media massa pada budaya,” diakses pada 07 Juni 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/media massa

55

(34)

tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu,

penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.56

Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci

meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b)

tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),

(d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya

4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa

umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.

Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada

hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga

terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius

dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat

hiburan. Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional

yang terbit di seluruh bagian negara. Di Indonesia contohnya adalah KOMPAS. Pemilik surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang

yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor.

Selain koran ada juga Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi

bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa

diterbitkan mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki

artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan

56

(35)

ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi

akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.

b) Media Elektronik

Media massa elektronik adalah Jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan

teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan

cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat

ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

medium pengangkut (seperti molekul udara).

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi

berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.

Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini

mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal

disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.57

57

(36)

c) Media Online

Media on line (Online Media, Cybermedia), adalah media yang dapat kita

temui di internet (situs web). Setelah sempat “terkapar” beberapa waktu, kini

bisnis media online bangkit kembali. Memang tidak seheboh booming dotcom di

era 1990-an. Namun perlahan tapi pasti, media online mulai “membunuh” media

cetak.58

Media cetak yang memiliki backing online maka pendapatan iklannya

pasti naik. Menurut data Newspaper Association of America (NAA) pada bulan

Mei tahun ini, pendapatan iklan cetak menurun sekitar 13.2 persen. Sedangkan

pendapatan iklan online naik sekitar 7 persen dari total pendapatan iklan yang

mencapai USD10,6 miliar. Padahal pada kuartal yang sama, pendapatan iklan

online hanya mampu meraih 5,5 persen dari total pendapatan iklan yang ada.

Dari angka tersebut, Finacial Times mensinyalir bahwa penurunan

pendapatan dari berlangganan dan pendapatan iklan dikarenakan mulai pergeseran

perilaku pembaca berita yang lebih memilih media online. Bahkan mereka lebih

memilih membaca berita dalam sebuah situs yang disediakan perusahaan media

58Romeltea,

http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/, Me dia Ma ssa : Ma kna , Ka ra kte r da n fung si, d ia kse s p a d a ta ng g a l 11

(37)

secara gratisan daripada harus membeli media cetak yang isinya pasti hampir

sama dengan situs tersebut.59

Media Online di Indonesia kebanyakan lahir pada saat jatuh-nya

pemerintahan Suharto di tahun 1998, dimana alternatif media dan breaking news

menjadi komoditi yang di cari banyak pembaca.

Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang

update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian,

mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan

bertumpu pada tampilan apa adanya detikcom melesat sebagai situs informasi

digital paling populer di kalangan pengguna internet Indonesia.60

detikcom merupakan media online Indonesia yang pertama yang di garap

secara serius. Tidak heran karena pendirinya kebanyakan dari media, Budiono

Darsono (eks wartawan Detik), Yayan Sopyan (eks wartawan Detik), Abdul

Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha. Server detikcom

sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan

sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai hari lahir

Detik.com.

59 Sarie Novian,

http://netsains.com/2007/08/kebangkitan-media-online-menantang-media-cetak/, Kebangkitan Media Online Menantang Media Cetak, Diakses pada tanggal 19

April 2010.

60

(38)

Masa awal detikcom lebih banyak terfokus pada berita politik, ekonomi,

dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi

mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan,

dan olahraga. Media online lain tumbuh, beberapa di antaranya adalah: Kompas

Cyber Media http://www.kompas.com, Republika, Suara Pembaruan, Media

Indonesia http://www.media-indonesia.com61

Berdasarkan pengamatan, dari 15 pengguna internet di Indonesia, 10 dari

mereka mengatakan bahwa mereka tetap membutuhkan media cetak sebagai

bahan bacaan. Pertama karena mereka tidak selalu terhubung dengan internet,

apalagi ketika berada jauh dari kantor. Mereka juga mengakui, saat membaca

media online, mereka membutuhkan berita baru. Kemudian jika mereka tertarik

mengetahui berita tersebut secara mendalam, maka mereka akan memilih untuk

membaca koran harian. Data ini bisa mengindikasikan betapa masyarakat

Indonesia pun sudah mulai tergantung dengan media online.62

3. Fungsi Media Massa

Media Massa mempunyai fungsi dan peranan yang sangat besar. Rasa ingin

tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah besar. Dari zaman

ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem kebudayaan yang pastinya

terdapat di masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar tersebut.

Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di

61

Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. Diakses pada tanggal 15/04/2010. jam 17.00 62

(39)

sekitarnya, baik itu yang baik atau bahkan yang buruk, kemudian ingin

menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain. Bertahap

dari komunikasi yang tadinya hanya bersifat personal, kemudian dapat berkembang

menjadi proses penyampaian pesan yang bersifat masal, sehingga informasinya

menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat merubah suatu pola kehidupan

masyarakat yang lebih luas lagi.

Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan

kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga

dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.

Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola

tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam

masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang

tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal

itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan

bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang

tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga

pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. 63

Mengingat kedudukan media massa dalam perkembangan masyarakat

sangatlah penting, maka industri media massa pun berkembang pesat saat ini. Hal

63

(40)

ini dapat dilihat dari banyaknya stasiun televisi, stasiun radio, perusahaan media

cetak, baik itu surat kabar, majalah, dan media cetak lainnya. Para pengusaha

merasa diuntungkan dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media

massa seperti itu. Hal itu disebabkan karena mengelola perusahaan dengan jenis

spesifikasi mengelola media massa adalah usaha yang akan selalu digemari

masyarakat sepanjang masa, karena sampai kapanpun manusia akan selalu haus

akan informasi.

Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkam keinginan kebutuhan informasi

melalui medianya baik melalui media cetak maupun media elektronik seperti,

radio, televisi, internet. Fungsi informatif yaitu memberikan informasi, atau berita,

kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur. Pers akan memberitakan

kejadian-kejadian pada hari tertentu, memberitakan pertemuan-pertemuan yang

diadakan, atau pers mungkin juga memperingatkan orang banyak tentang

peristiwa-peristiwa yang diduga akan terjadi. Ada beberapa media massa yang

mempunyai fungsi masing-masing, diantaranya adalah:

a) Fungsi Media Cetak

Fungsi media cetak mempunyai peran yang ideal sebagai media

public yang mewadahi sebanyak mungkin memenuhi kebutuhan dan

kepentingan pembaca. Media cetak juga sarana untuk menyediakan

informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia,

menunjukkan hubungan kekusaan, memudahkan inovasi, adaptasi dan

(41)

Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkam keinginan kebutuhan

informasi melalui medianya baik melalui media cetak maupun media

elektronik seperti, radio, televisi, internet. Fungsi informatif yaitu

memberikan informasi, atau berita, kepada khalayak ramai dengan cara

yang teratur. Pers akan memberitakan kejadian-kejadian pada hari tertentu,

memberitakan pertemuan-pertemuan yang diadakan, atau pers mungkin

juga memperingatkan orang banyak tentang peristiwa-peristiwa yang

diduga akan terjadi.64

b) Fungsi Media Elektronik

Televisi adalah alat ‘transportasi’ yang membawa pemirsa ke

tempat aktual terjadinya peristiwa dan oleh karena itu menyaksikannya

praktis secara langsung, meskipun raganya berada di tempat lain.

Keberadaan televisi telah memungkinkan pemirsa memiliki akses terhadap

setting sosial politik yang sebelumnya ditutupi dari pandangan publik.65 Fungsi sosial media elektronik televisi maupun radio mempunyai

peran ideal sebagai media publik yang mewadahi sebanyak mungkin

kebutuhan dan kepentingan pendengar dan penontonnya. Ada tiga bentuk

kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Jika tidak

terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat media

64

Budyatna, Muhammad, Jurnalistik Teori Dan Praktek, (Bandung: Rosda Karya,2006), h. 15

65

(42)

elektronik kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar maupun

penonton dan pada akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak berguna

lagi bagi mereka.

Para insan media elektronik dewasa ini sadar betul bahwa fungsi

sosial mereka sedang disorot. Program hiburan sebagai primadona harus

dikaji ulang kembali guna disinergikannya dengan program informasi.

Konsep acara infotaiment menjadi jawaban awal terhadap upaya

kolaborasi musik sebagai simbol program hiburan dengan berita sebagai

simbol informasi pendidikan.66

Ada empat fungsi media elektronik, yaitu:

1. Sebagai penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.

2. Sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk

mempengaruhi kebijakan.

3. Sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda

untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.

4. Sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat

kemanusiaan dan kejujuran. 67

5. Untuk mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang

politik, perang, pembangunan dalam bidang ekonomi,

pekerjaan dan juga dalam bidang agama.68

66

Masduki, Jurnalistik Radio, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2006), h. 2 67

Ibid, h. 3 68

(43)

c) Fungsi Media On Line

Sarana untuk menyebarluskan beritanya dengan akses yang lebih

mudah dan cepat. Baik dalam bidang hiburan, politik, IPTEK, agama,

budaya.

Diantara fungsi media on line adalah sebagai penyambung lidah

masyarakat, menyampaikan informasi yang benar dan sebagai media

kreatifitas masyarakat yang tentunya akan mampu mengangkat persaingan

bangsa di bidang ekonomi, pembangunan, politik yang kita temui melalui

internet (situs web) secara cepat.69

C. Persaingan Industri Media Massa

1. Persaingan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persaingan adalah uaha

memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangga

(perusahaan Negara) pada bidang perdagangan, produksi, dan sebagainya.70

Sementara, persaingan di dalam Islam bahwa Rasulullah SAW pernah

memberikan contoh bagaimana bersaing dengan baik ketika beliau berdagang. Beliau

tidak pernah melakukan usaha untuk menghancurkan pesaing sesama pedagang. Yang

beliau lakukan adalah dengan sungguh-sungguh dan memberikan pelayanan yang terbaik

kepada semua pembeli. Ketika barang yang beliau jual ada yang rusak atau cacat, maka

69

Rusman Emba,Fungsi Media, http:// id-id.facebook.com/topic.php?uid&topic, diakses pada tanggal 10 Juni 2010.

70

(44)

segera beliau ganti dengan yang lebih bagus. Sikap inilah yang membuat para

pelanggannya memberikan kepercayaan dan loyalitas pada Rasulullah SAW. 71

Persaingan akan terjadi jika adanya bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis bukan

hal yang tabu, melainkan sudah alamnya. Tanpa persaingan, bisnis tidak akan maju

karena tidak ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau

konsumen. Padahal, tuntutan konsumen bukan saja terus berkembang dan bervariasi,

melainkan akan sangat spesifik dan lebih personal. 72

2. Industri

Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas

produk yang merupakan sunstitusi dekat satu sama lain. Industri-industri dikelompokkan

menurut jumlah penjual dan tingkat diferensiansi, produk ada atau tidaknya hambatan

masuk; hambatan mobilitas; hambatan keluar, struktur biaya, tingkat integrasi vertical

dan tingkat globalisasi.73

a. Jumlah Penjual dan Tingkat Diferensiansi

Titik awal untuk menjelaskan suatu industri adalah membuat spesifikasi mengenai

jumlah penjual dan menentukan upah produk tertentu homogen atau sangat diferensiansi.

b. Hambatan Masuk, Hambatan Keluar dan Hambatan Mobilitas

71

Bey Laspriatna, Bisnis Syafaat, artikel ini dikases pada 15 April 2010 dari (http://beyblog.syafaatadvertising.net/?p+30)

72

EbizzAsia, (http://www. Ebizzasia.co./0327-2005/focus, 0327, 02, htm) Menyiasati Persaingan, Diakses pada tanggal 15/04/2010

73

(45)

Para pelaku industri sangat berbeda dalam menyajikan sesuatu untuk memulainya.

Misalnya para pelaku industri akan lebih mudah apabila mereka membuka sekolah baru,

tetapi akan sangat sulit jika masuk ke industri pesawat udara.

Hambatan masuk yang pertama meliputi persyaratan modal; skala ekonomis; persyaratan hak;paten dan lisensi; kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor;

persyaratan reputasi. Bahkan setelah perusahaan memasuki industri tertentu, ia mungkin

akan menghadapi hambatan mobilitas jika memasuki segmen pasar yang lebih menarik. Sedangkan hambatan keluar yang sering dialami perusahaan adalah tanggung jawab

hukum dan moral para pelanggan, kreditor dan karyawan; pembatasan pemerintah; nilai

sisa asset yang rendah akibat sudah usang; kekurangan peluang alternative; integrasi

vertical yang tinggi; dan hambatan emosional.74

c. Struktur Biaya

Setiap perusahaan industri memiliki beban biaya tertentu. Biasanya perusahaan

akan berusaha keras menurunkan biaya mereka yang yang paling tinggi.

d. Tingkat Integrasi Vertikal

Perusahaan industri biasanya merasa lebih bermanfaat untuk melakukan integrasi

vertical. Integrasi vertical sering melakukan penurunan harga kepada dan perusahaan

mendapatkan bagian arus nilai tambah yang besar. Selain itu perusahaan yang terintegrasi

secara vertical dapat memanipulasi harga dan biaya yang berbeda untuk menghasilkan

laba yang memiliki pajak rendah. Integrasi vertical dapat pula menciptakan kerugian

tertentu seperti biaya yang tinggi di bagian nilai tertentu dan tidak adanya fleksibilitas.

74

(46)

e. Tingkat Globalisasi

Ada beberapa perusahaan industri yang bersifat sangat local, sementara yang lain

bersifat global. Perusahaan industri global harus bersaing secara global jika ingin

mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan terakhir teknologi.75

3. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat

homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran

dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi

harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat

identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A,

produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan

memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.76

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau

industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun

pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

Pasar persaingan sempurna harus menggambarkan suatu keadaan di mana penjual

dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar

75

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 417 76

(47)

merupakan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan. Dengan kata lain, harga

yang terbentuk adalah keinginan konsumen dan produsen. Permintaan merupakan

cerminan keinginan produsen dan penjual. 77

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang

diuraikan dibawah ini :

1. Perusahaan adalah pengambil harga

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun

tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke

atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh

interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang

produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat

mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya

sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan

produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang

yang dihasilkan dan diperjual-belikan.78

2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan

industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya

77

Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 227 78

(48)

apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut,

produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang

diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik

secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara

kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk

memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. Sebaliknya apabila ada

produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen

tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya

tersebut.79

3. Menghasilkan barang serupa

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk

dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak

terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu

perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang

identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan

produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan

seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang

dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak

ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan

yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau

79

(49)

persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui

bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri

tersebut tidak ada bedanya sama sekali.80

4. Terdapat banyak perusahaan di pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai

kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah

perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative

kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam

pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit

kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat

ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan

atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit

pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri

tersebut.81

5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah

pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa

masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna

80

Wikipedia Ensiklopedia bebas.(http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna). diakses pada tanggal 15/04/2010

81

(50)

mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang

berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para

produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari

yang berlaku di pasar.82

Dalam sebuah pasar persaingan, sebuah perusahaan haruslah mempunyai

konsep yang bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan

pemasaran yang mencakup 4 P, yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep

penjualan, dan konsep pemasaran.

1. Produksi

Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep itu

menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan

murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai

efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Orientasi ini masuk

akal dalam Negara-negara yang sedang berkembang seperti Cina di mana pabrik PC

terbesar, Legend, dan raksasa peralatan domestic Haier mengambil keuntungan dan

kumpulan tenaga kerja murah yang besar di neheri itu untuk mendominasi pasar. Ia

juga digunakan bila sebuah perusahaan ingin memperluas pasar.83

Konsrp produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang

mudah didapat dan murah harganya. Manejer organisasi yang berwawasan produksi

82

Ni Ketut Rinawati.. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/. Pasar Persaingan Sempurna Diakses pada tanggal 15/04/2010.

83

Referensi

Dokumen terkait