MANAJEMEN REDAKSI
HARIAN REPUBLIKA
DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI
MEDIA CETAK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islamn (S.Kom.I)
Oleh:
Reni Nuraini Putri Habibi
NIM:
1 0 6 0 5 1 1 0 1 9 3 8
KONSENTRASI JURNALISTIK
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
ABSTRAK Reni Nuraini Putri Habibi
NIM : 106051101938
“Manajemen Harian Republika Dalam Menghadapi Persaingan Industri Media Cetak”
Media massa saat ini memang lebih bersaing ketat mencari profit (keuntungan), bahkan tidak sedikit pemilik modal kuat ikut mengambil bagian dalam perusahaan media massa. Kondisi tersebut membuat anggota konglomerasi pers tidak lagi memiliki ‘kemerdekaan’ menentukan dirinya sendiri. Pada akhirnya pemilik modal yang menentukan proses komunikasi dari peliputan informasi, pengemasan hingga pemasaran informasi. Media cetak berusaha memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk barang cetakan seperti koran dan majalah. Banyaknya surat kabar yang terbit tentunya memunculkan persaingan dengan media massa lain. Di sini surat kabar tidak hanya bersaing dengan sesama surat kabar, tetapi juga dengan media massa yang berupa televisi dan radio.
Berdasarkan pola pikir dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan peneliti mengenai Manajemen Redaksi Harian Republika dalam menghadapi Persaingan Industri Media Cetak sebagai berikut: Bagaimana sistem manajemen Harian Republika
sebagai media cetak? Bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif (descriptive analisys). Metode analisis deskriptif ini sangant tepat digunakan dalam bidang ilmu komunikasi karena objek dalam penelitian ini adalah menggambarkan secara keseluruhan mengenai manajemen redaksi pada media cetak. Analisis deskriptif adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap suatu informasi dalam media massa. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metodologi pendekatan kualitatif.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media massa saat ini memang lebih bersaing ketat mencari profit (keuntungan), bahkan tidak sedikit pemilik modal kuat ikut mengambil bagian dalam perusahaan
media massa. Kondisi tersebut membuat anggota konglomerasi pers tidak lagi
memiliki ‘kemerdekaan’ menentukan dirinya sendiri. Konglomerasi media
memungkinkan terjadinya privatisasi media. Terdiri dari banyak cabang dan
departemen, bahkan mungkin perusahaan, tetapi kepemilikannya hanya dimiliki oleh
beberapa tangan saja.
Hal ini di gunakan untuk mengoptimalkan pendapatan perusahaan.
Sebagai contoh di Indonesia, MNC memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu Koran
Sindo, RCTI, TPI,dan Global TV. Setiap di visi dari MNC tersebut memiliki peran,
karakter dan audiensnya masing-masing, tetapi memiliki satu tujuan yang sama
mendapatkan keuntungan finansial bagi perusahaan induknya yang tentu saja hanya
dimiliki oleh beberapa orang semata. Ini sesuai dengan pendapat O’Sullivan yang
menyatakan bahwa, pencarian keuntungan profit adalah yang melandasi apapun yang
diproduksi oleh media,yang pertama mendapatkan surplus dari pencapaian
ekonomisnya, yang kedua ideologi yang di gunakannya mensupport kapitalism
media. Pada akhirnya pemilik modal yang menentukan proses komunikasi dari
peliputan informasi, pengemasan hingga pemasaran informasi.1
1
Media cetak berusaha memberikan informasi yang dikemas dalam bentuk barang
cetakan seperti koran dan majalah. Akan hal media cetak, pada hakikatnya tak dapat
dilepaskan dari fungsi pers secara makro. Dalam bentuk yang lebih konkret peran
pers lantas diterjemahkan dalam tiga fungsi, yakni member penerangan (informative),
menghibur (rekreatif), dan mendidik (edukatif). Dalam menjalankan tiga fungsi itu,
insan pers melakukan kontrol sosial dengan cara menyampaikan kritik terhadap suatu
hal. Dengan teori jarum suntik, biasanya massa yang menerima pesan-pesan
informasi media cetak menerima total tanpa bantah, seolah-olah yang disampaikan itu
suatu kebenaran mutlak yang mengatasnamakan fakta. Oleh karena itu, pembaca di
lain pihak di sebut bak pasien yang tak berdaya menerima suntikan tadi (berita),
dengan harapan ‘sakitnya’ (keinginan akan haus informasi) dapat terobati.2
Keberadaan media massa yang berupa surat kabar, telah ada dan berkembang
sampai saat ini dengan berbagai pilihan berita yang dimuatnya. Banyaknya surat
kabar yang terbit tentunya memunculkan persaingan dengan media massa lain. Di sini
surat kabar tidak hanya bersaing dengan sesama surat kabar, tetapi juga dengan media
massa yang berupa media elektronik dan media on line. Surat kabar menjual berita
dan iklan, begitu juga dengan media elektronik dan media on line. Keberadaan surat
kabar tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan masyarakat akan berita dan
informasi. Salah satu hal yang mendasari mengapa orang banyak memilih surat kabar
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan adalah karena surat kabar mudah
didapat dan juga ekonomis, walaupun terkadang informasi yang disajikan masih
kurang aktual dibandingkan dengan televisi dan internet.
2
Globalisasi terlihat dari masuknya dengan mudah berbagai program televisi asing
untuk ditonton olah publik Indonesia, baik melalui saluran televisi siaran yang biasa,
maupun melalui TV kabel. Masuknya modal asing juga mempengaruhi industri media
nasional, pembelian saham ANTV dengan Star TV yang merupakan bagian dari
media News Corp. Takanan globalisasi semakin meningkatkan iklim persaingan di
dalam industri media.3
Maka disinilah ketertarikan pada harian Republika mengenai tantangan yang dihadapi Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak di Indonesia saat ini. Republika tetap mempertahankan eksistensinya dalam memuat berita yang dihubungkan secara menarik dan mempunyai ciri tertentu yang tidak ada dalam surat
kabar lainnya. Ada perbedaan gaya dibandingkan dengan surat kabar lain. Sentuhan
bisnis dan indenpedensi Republika menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang. Republika menjadi lebih professional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang masalah yang telah diuraikan
tersebut, penulis mengambil judul “Manajemen Redaksi Harian Republika Dalam Persaingan Industri Media Cetak”
3
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pencarian informasi tentang
Manajemen Redaksi Harian Republika dalam Persaingan Industri Media Cetak. Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan terhitung
mulai bulan 1 April sampai 1 Juni 2010. Pada masa periode Malik Sjafei
Saleh sebagai komisaris utamanya dan Erick Thohir sebagai direktur
utamanya.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pola berpikir dan pembatasan masalah di atas, maka
permasalahan peneliti mengenai Manajemen Redaksi Harian Republika
dalam Persaingan Industri Media Cetak sebagai berikut:
a. Bagaimana sistem manajemen Harian Republika sebagai media cetak?
b. Bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen Harian Republika sebagai media cetak.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara Harian Republika dalam menghadapi persaingan industri media cetak saat ini.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
penulis dan masyarakat luas pada umumnya. Serta dapat menjadi
penambahan refrensi di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
b. Manfaat Praktis
Menambah wawasan mengenai perkembangan dunia
jurnalistik dan industri media. Hal ini khususnya berlaku untuk
mahasiswa program S-1 yang memilih konsentrasi Jurnalistik.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulitatif
deskriptif yang mengetahui secara mendalam dan mengambarkan
Dalam penerapannya, pendekatan kualitatif menggunakan metode
pengumpulan data dan metode analisis, seperti penggunaan instrument
wawancara mendalam dan pengamatan.4 Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian non
hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan
hipotesis.5
2. Subjek dak Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Republika. Sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah seputar manajemen redaksi Harian Republika
dalam menghadapi persaingan media cetak sampai saat ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi pustaka dan
dokumentasi. Wawancara, peneliti bertemu langsung dengan narasumber
yaitu Pemimpin Redaksi Surat Kabar Republika. Dalam wawancara tersebut peneliti berharap agar mendapatkan data dan informasi yang
akurat.
Sedangkan studi pustaka, peneliti mendapatkan dari buku, juga
dari artikel dari internet yang berkaitan dengan bahasan peneliti guna
menunjang peneliti dalam mengolah data. Kemudian, dokumentasi yang
4
Atonius Birowo. Metode Penelitian Komunikasi (Yogyakarta: Gintanyali, 2004), h. 2 5
nantinya peneliti lampirkan pada penelitian ini agar menjadi bukti yang
akurat.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan peneliti setelah semua data yang
diperlukan sudah telah terkumpul. Tekniknya dengan cara
mendeskripsikan data yang diperoleh, yaitu dari hasil observasi dan
wawancara dengan pihak redaksi Republika. Data-data tersebut peneliti deskripsikan secara apa adanya serta didukung oleh data yang didapatkan
dari dokumen arsip maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan
bahasan penelitian ini.
5. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini berada di kantor redaksi Republika Jl. Wrung Buncit Raya No. 37 Jakarta Selatab 12510. Serta perpustakaan sebagai
tempat pengumpulan dokumen, arsiip dan data-data kepustakaan lainnya.
Dengan segala pertimbangan dan kesiapan yang harus dilakukan untuk
penelitian ini maka waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan
terhitung mulai bulan April sampai Mei 2010.
6. Pedoman Penulisan
Agar penulisan skripsi ini bersifat sistematis, maka dalam
Penulisan Karya llmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi), karya Hamis
Nasuhi, dkk, terbitan Ceqda, Jakarta 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Menurut buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan oleh UIN
Syarif Hidayatullah, bahwa tinjauan pustaka ialah bagian yang memuat atas
kepustakaan (literature) yang berkaitan dengan topik pembahasan, atau bahkan
yang memberikan inspirasi dan mendasari dilakukannya penelitian.
Maka salah satu pustaka yang memberikan inspirasi penulis untuk
melakukan penelitian ini yaitu “Majalah Tatsqif dan Persaingan Industri Media Pada Era Globalisasi” oleh Ahmad Supriyadi tahun 2008. Dalam penelitian ini Ahmad Supriyadi membahas tentang persaingan industri majalah
Tatsqif dan Al-Wa’ie mengenai kemampuan atau kelebihan dan kekurangan dari
majalah Tatsqif dan Al-Wa’ie menghadapi persaingan industri media.
Analisis ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu. Merujuk pada
penelitian terdahulu seperti “Upaya Redaksi Dalam Memposisikan Surat Kabar Republika Sebagai Pers Islami Berwawasan Kebangsaaan” oleh Bebi Remayani Hasibuan Tahun 1999. Dalam penelitiannya Bebi Remayani Hasibuan membahas
tentang penekanan bahwa Republika merupakan media massa Islam yang tidak
menggunakan simbol-simbol Islam. Tetapi secara tersirat dipersepsikan orang bahwa
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan
Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Manajemen Redaksi; Manajemen, Redaksi, Hubungan
Manajemen dengan Redaksi, Bidang Redaksional. Industri
Media Massa; Media Massa, Macam-macam Media Massa,
Fungsi Media Massa. Persaingan Industri Media Massa;
Persaingan, Industri, Pasar Persaingan Sempurna: Produk,
Produksi, Penjualan, Pemasaran.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Profil Republika, Visi Republika, Misi Republika, Target Audiens, Struktur Republika
BAB IV : ANALISIS DATA
Karakteristik Republika Sebagai Media Cetak, Manajemen Redaksi Republika, Persaingan Industri Republika
BAB V : PENUTUP
BAB II
Landasan Teori
A. Manajemen Redaksi
1. Manajemen
Istilah Manajemen, kata manajemen berasal dari bahasa inggris “to manage” yang
sinonimnya antara lain “to head” berarti “mengurus”, “to control” berarti “memeriksa”,
“to guide” berarti “memimpin”. Jadi apabila dilihat dari asal katanya, manajemen berarti
mengurus, pengendalian, memimpin atau membimbing.6 Sedangkan dalam bahasa latin,
manajemen bersal dari kata “manage” yang berarti memimpin, menangani, mengatur,
membimbing atau dengan kata lain manajemen adalah ilmu mengurus orang.7
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajemen berarti:
a. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran.
b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.8
Pada pengertian lain, istilah manajemen berasal dari bahasa Italia yaitu, maneggio
yang berarti pelaksanaan atau pengurusan kemudian dalam bahasa Inggris manjadi
management, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan tata laksana,
pengelola atau pengurusan.9
Adapun definisi manajemen menurut para tokoh, yaitu:
6
Mochtar Efendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, (Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1986), h. 9
7
Sofyan Syafi’I Harapan, Manajemen Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), h. 29
8
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 708
9
1) Menurut George R Terry dalam bukunya “Principle of Management” memberi batasa sebagaai berikut:
“Management is the accomplishing of a pre-determined objective through the effort of people.”
2) Menurut Koontzdan O’Donnel dalam bukunya “Principles of Management”,
mengatakan bahwa:
“Management is getting thing done through the efforts of other people.”
Manajemen harus melalui orang-orang lain. Bila langsung kepada materi kerja,
maka pekerjaan itu bukan manajemen.
3) Menurut John D. Millet dalam bukunya “Management in the Public Service”
memberikan definisi sebagai berikut:
“Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desire goal.”
4) Menurut Dr. R. Markharita, expert PBB yang diperbantukan pada Kantor Pusat
LAN dari tahun 1977 – 1980 memberi definisi sebagai berikut:
“Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given ends.”
Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang
berpotensi di dalam pencapaian tujuan.10
10
5) Menurut A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan dari usaha organisasi untuk mecapai tujuan yang
telah ditetapkan. Ia melihat manajemen dari segi proses.11
6) Menurut Luther Gulick, manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha
secara sistematis memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama
untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.12
7) Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dari
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya.
Sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.13
8) Menurut Peter F. Drucker, dalam bukunya Management, Task, Responsibility,
Practises (Terjemahan LPPM Jakarta), mendefinisikan manajemen sebagai
pemberi arah kepada lembaga yang dikelola, dengan memikirkan misi, sasaran
dan cara mengorganisasi sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh lembaga. 14
Maka dari pengertian manajemen yang telah dikemukakan di atas secara
sederhana manajemen dirumuskan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, pengendalian penggunaan sumber daya manusia secara efektif dan
efisisn untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
11
Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, (Jakarta: Piranti Darma Kalokatama, 2006), h. 3 12
Ibid, h. 3 13
James Stoner, Management, (New York: Englewood Cliffs, 1982), h. 8 14
secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal dalam berbagai bidang seperti industri,
pendidikan, kesehatan, bisnis, financial dan sebagainya. Dengan kata lain, efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai
tujuan tersebut.15
Aktivitas manajemen dalam setiap lembaga atau organisasi yang pada
umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau
kelompok dalam suatu kesatuan dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk
mencapai tujuan tertentudalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut
George R Terry yang mendefinisikan manajemen sebagai berikut, “Manajemen
merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan: perencanaan,
pengorganisasian, kegiatan dan pengawasan untuk menentukan dan mencapai sasaran
yang telah ditetapkan sumber daya manusia.”16
a. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah hal yang dilakukan para manajer dan bersifat universal.
Fungsi ini diarahkan sedemikian rupa sehingga terdapat kesatuan irama, gerak dan cara
pandang untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan dalam bentuk
perusahaan apapun. 17
15
George R.Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2000),h.9 16
Ibid, h. 10 17
Dari batasan pengertian majemen tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen menurut Basu Swastha DH, dalam bukunya “Asas Manajemen Modern” diterbitkan liberti Jogyakarta, yaitu suatu proses dari tindakan untuk melakukan hal sebagai berikut:
1. Planing (Perencanaan)
Planning atau perencaan merupakan penentuan sasaran yang ingin di capai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk
mencapainya dan orang-orang terhadap kegiatan yang dilaksanakan.18
Planning juga bisa diartikan sebagai rencana awal serta ramalan (prediksi) apa yang akan terjadi dan tujuan membuat sebuah media massa haruslah jelas
terlebih dahulu. Perencanaan berarti pemilihan penetapan tujuan, penentuan
strategi, kebijakan, program, proyek, prosedur, sistem, metode, anggaran
termasuk standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.19
Dari tahapan planning inilah oleh tim yang membidangi lahirnya sebuah
media massa. Merumuskan visi misi media massa tersebut. Misalnya mencakup
format media massa. Yang dimaksud format, jika media cetak berbentuk Koran,
majalah, tabloid atau jurnal. Kemudian rincian mengenai kertas yang digunakan,
mencakup jenis kertas, spesifikasi lengkap kertas, menyangkut bobot dan ukuran.
Setelah itu rincian tentang segmentasi pembaca, dan segmentasi iklan.20
18
Prof. Dr. A.M. Kadarman, SC dkk, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Prenhalindo, 2001), h. 52
19
Dra. Henny S.W, dkk, Manajemen Media Massa, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2004), h. 1.13
20
Hal ini dimaksudkan bahwa para manajer memikirkan kegiatan mereka
sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai
metode, rencana atau logika.21
2. Organizing (Organisasi)
Organizing adalah susunan organisasi yang telah menduduki posisinya masing-masing haruslah mengerti tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian.
Meliputi pemberian tugas terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk
bagian, mendelegasikan, dan menetapkan jalur wewenang, mendelegasikan dan
menetapkan sistem komunikasi, serta mengkoordinir kerja setiap karyawan dalam
suatu tim yang solid dan terorganisir.22
Hal ini berarti bahwa para manajer mengkoordinasi sumber daya manusia
dan material organisasi. Kekuatan suatu organisasi terletak pada kemampuan
untuk menyusun sumber dayanya dalammencapai suatu tujuan.23
Pengorganisasian juga dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
pengelimpokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam
rangka mencapai tujuan. Pengorganisasian meupakan langkah kedua fungsi
manajemen. Hasil pengorganisasian adalah suatu situasi di mana organisasi dapat
digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.24
21
Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta: 1999), h. 8 22
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, (Yogyakarta: BPFE, 1984), h. 82 23
Ibid, h. 9 24
3. Leading (Memimpin)
Adalah fungsi yang meliputi membuat orang lain melaksanakan tugasnya,
mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana
pekerjaan yang kondusif khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah
atau sebaliknya, sehingga timbul saling pengertian dan kepercayaan yang baik.
Menumbuh kembangkan disiplin kerja atau sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap karyawan dan jajaran manajemen (public internal).25
4. Actuating (Tindakan)
Actuating adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pemimpin
organisasi harus dapat memberi motivasi sehingga setiap karyawan ingin bekerja
sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pelaksanaan
merupakan fungsi yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya
manusia. 26
5. Controlling (Pengawasan)
Controlling adalah mengawasi jalannya sebuah media massa. Seorang pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang dihadapi
semua pimpinan bagian. 27 Meliputi persiapan suatu standar kualitas dan kuantitas
hasil kerja, baik bentuk produk maupun jasa yang diberikan perusahaan organisasi
25
Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), h. 2
26
Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 2, h. 306 27
dalam usaha pencapaian tujuan, produktifitas dan terciptanya citra yang positif.28
Di dalam pengawasan dilakukan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan pada jalur yang sebenarnya untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan. 29
b. Manfaat Manajemen
Manajemen merupakan suatu yang universal di dalam dunia industri modern.
Tiap organisasi memerlukan pengambilan keputusan, pengkoordinasian aktifitas,
pananganan manusia, evaluasi prestasi yang terarah pada sasaran kelompok.
Jika suatu perusahaan tidak memiliki konsep manajemen yang baik, maka
perusahaan tersebut tidak akan terarah dan akan sia-sia saja. Apabila suatu manajemen
sudah berjalan, maka secara keseluruhan suatu organisasi akan dapat pencapaian tujuan
dengan pemanfaatan yang maksimal.
Dengan demikian manajemen banyak memberikan manfaat karena dalam
manajemen itu terdapat beberapa dari konsep esensial dan teknik manajemen yang
fundamental untuk bermacam-macam penerapannya. Dalam setiap usaha, agar berhasil
mencapai tujuan sesuai dengan yang telah direncanakan maka kita perlu menetapkan
sistem manajemen. Mulai dari tingkat yang paling tinggi sampai tingkat yang paling
rendah. 30
28
Rosady Ruslan, Manajemen dan Public Relation dan Media Komunikasi, h. 3 29
Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, h. 14 30
c. Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools).
Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
a) Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang
yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.31
b) Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa
uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
c) Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
31
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.
d) Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.32
e) Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan
kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang
dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
f) Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting
sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan
harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.33
32
Ibid, h. 16 33
d. Sistem Manajemen
Menurut sistemnya, manajemen dapat dibagi menjadi manajemen ilmiah,
tradisional, demokratis, dictator, liberal, terbuka dan tertutup.
a) Manajemen ilmiah, yaitu manajemen yang menggunakan metode-metode
ilmiah dalam memecahkan berbagai masalah.
b) Manajemen tradisional, merupakan manajemen yang menjalankan system
berdasarkan kebiasaan yang telah berlaku sejak lama dalam kehidupan
masyarakat.
c) Manajemen demokratis, yaitu manajemen yang segala keputusan dan
kebijakan yang diambil, dibicarakan terlebih dahulu oleh atasan dengan
bawahannya.
d) Manajemen dictator, yaitu manajemen yang menerepkan peraturan
berdasarkan keputusan dan mutlak pemimpin dan dijalankan dengan
kekerasan.
e) Manajemen liberal, yaitu manajemen yang kedudukan pemimpinnya
hanya sebagai lambing. Segala tugas sepenuhnya dijalankan oleh para staf.
f) Manajemen terbuka, yaitu semua yang dikeluarkan pemimpin dilakukan
secara terbuka pada bawahannya, sehingga tidak ada yang merasa
ditutup-tutupi.
g) Manajemen tertutup, yaitu pemimpin tidak pernah melakukan
musyawarah dengan bawahannya untuk mendapat mufakat di dalam
menjalankan tugas.34
2. Redaksi
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata redaksi memiliki arti badan
pada persuratkabaran yang memiliki dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke
dalam surat kabar. Kata redaksi berasal dari bahasa Belanda, yaitu ‘redactie’ yang memiliki pengertian gaya atau cara tulis karangan dan berita, dewan yang memiliki dan
menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media massa.35
Kebijakan redaksional adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman
atau dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih dan
menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media massa.
Tugas bidang redaksi adalah mengisi surat kabar atau majalah dengan berita
setiap terbit. Tentunya berita yang menarik dan bermanfaat buat para pembacanya.
Sasaran objektif bidang redaksi adalah menyediakan tiap terbit naskah berita, naskah
opini dan layout sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dewan redaksi.36
Tugas bidang redaksi dibagi dalam tiga bagian menurut sifat pekerjaannya,
sebagai berikut:
a. Mencari dan mengumpulkan berita.
b. Mengolah berita serta mengatur penempatannya dalam halaman surat kabar.
35
Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. Diakses pada tanggal 15/04/2010. jam 17.00 36
c. Mengurus administrasi, dokumentasi, dan perpustakaan untuk memudahkan
pelaksanaan tugas-tugas pada (a dan b).37
Dalam tugas jurnalistik atau persuratkabaran, redaksi merupakan ‘dapur’ dan
menjadi jantung seluruh aktivitas wartawan sehingga semua redaksi masing-masing
halaman diwajibkan harus serba bisa. Di samping redaksi berdasarkan spesialisasi
bidang.38
Bagian redaksi merupakan bagian yang mengurus pemberitaan. Bagian yang
dipimpin oleh seorang pemimpin redaksi ini bertanggung jawab atas pekerjaan yang
terkait dengan pencarian dan pelaporan berita. Maka itulah, jajaran ini disibukkan oleh
proses rapat redaksi yang memutuskan peristiwa apa yang diangkat dan peristiwa mana
yang ditangguhkan.39
Kebijakan redaksi merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga media massa
untuk memberitakan atau menyiarkan suatu berita. Kebijakan redaksi juga merupakan
sikap redaksi suatu lembaga media massa, terutama media cetak, terhadap masalah aktual
yang sedang berkembang, yang biasanya dituangkan dalam bentuk tajuk rencana.
Kebijakan redaksi itu penting untuk menyikapi suatu peristiwa karena dalam
dunia pemberitaan yang penting bukan saja peristiwa, tetapi juga sikap terhadap peristiwa
itu sendiri. Jika suatu media massa tidak memiliki kebijakan redaksi, maka dapat
dipastikan beritanya tidak akan konsisten, karena ia tidak mempunyai pendirian dalam
37
Soehoet, Manajemen Media Massa, h. 11 38
Henny S.W dan Alexander Rumondor, Manajemen Media Massa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004), h. 4.23
39
memberitakan suatu peristiwa, ia menjadi seperti keranjang sampah yang memuat apa
saja.40
Media massa yang beritanya tidak konsisten itu tidak akan mendapat kredibilitas
yang tinggi di mata khalayak. Padahal besar atau tidaknya pengaruh suatu media massa
tergantung pada kredibilitasnya. Dengan demikian kebijakan redaksi merupakan salah
satu unsure yang penting dalam pemberitaan, baik sebagai sikap redaksi yang menjadi
pertimbangan untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan suatu peristiwa atau penyataan
maupun sikap redaksi yang dituangkan dalam bentuk tajuk rencana.41
3. Hubungan Manajemen dengan Redaksi
Manajemen redakasi adalah mengurus, pengendalian, memimpin atau
membimbing suatu perusahaan agar lebih terarah sesuai dengan standart P.O.A.C. setelah
perusahaan sudah memikirkan standard itu, barulah membentuk suatu badan atau
organisasi pada perusahaan surat kabar yang membuat atau menulis berita dan
mempertimbangkan berita apa yang akan di muat pada surat kabar tersebut.42
Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir
dan sesuai dengan jadwal dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan,
40
Sedirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h. 150 41
Ibid, h. 150 42
bisnis, financial dan sebagainya. Dengan kata lain, efektif menyangkut tujuan dan efisien
menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut.43
Kebijakan redaksional adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi
pedoman atau dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yaitu dalam memilih
dan menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dalam suatu media
massa.
Tugas bidang redaksi adalah mengisi surat kabar atau majalah dengan berita
setiap terbit. Tentunya berita yang menarik dan bermanfaat buat para pembacanya.
Sasaran objektif bidang redaksi adalah menyediakan tiap terbit naskah berita, naskah
opini dan layout sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dewan redaksi.44
Tingkatan Manajemen Keredaksian:
1. Pimpinan Redaksi
Merupakan manajemen tingkat atas yang bertugas merncanakan
kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya
proses redaksi.
2. Middle Manajemen
Manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara
manajemen puncak dan manajemen lini pertama, misalnya wakil pimpinan
redaksi atau redaktur pelaksana.
43
George R.Terry,Prinsip-prinsip Manajemen,(Jakarta:Penerbit Bumi Aksara, 2000), h. 9 44
3. Lower Management
Manajemen yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga
operasional. Manajemen ini disebut pula manajemen operasional.
Umumnya para redaktur halaman. Ada khusus halaman ekonomi,
pendidikan, politik, kriminal, hukum, dll.
Manajemen keredaksian dapat diartikan proses antar orang yang merupakan
satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai
tujuan atau sasaran. Manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi,
integrasi dan pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan
organisasi (pers), individual dan masyarakat.
Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam
organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing.
Manajemen pribadi tersebut meliputi beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan,
pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan pengawasan
kegiatan dengan pemanfaatan waktu seefektif.
Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing
dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan
mudah dibangun dan diterapkan. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau
media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian
Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas
keduanya adalah Pemimpin Umum (General Manager). Ada juga Pemimpin Umum
yang merangkap Pemimpin Redaksi.
Bagian Redaksi tugasnya meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan
informasi berupa berita, opini, atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi
merupakan merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan
visi, misi, atau idealisme media.
Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Di bawah Pemred biasanya
ada Wakil Pemred yang bertugas sebagai pelaksana tugas dan penanggungjawab di
bagian redaksi.
Pemred/Wapemred membawahi seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang
mengkoordinasi para Redaktur (Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator
Liputan (jika diperlukan), para Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor.
Termasuk Kontributor adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis.
Di Bagian Redaksi ada pula yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat
Redaksi. Biasanya terdiri dari Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan
orang-orang yang dipilih menjadi penasihat bidang keredaksian.
Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur Ahli, yakni orang-orang yang memiliki
keahlian di bidang keilmuwan tertentu yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya
sangat dibutuhkan redaksi untuk kepentingan pemberitaan atau analisis berita.
Bagian lain yang terkait dengan bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak
Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal tertentu, bagian Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian Redaksi.
4. Bidang Redaksional Media Cetak
Bagian redaksi bertugas untuk mengatur cara mengumpulkan, mengelolah,
menyampaikan informasi yang berbentuk berita, serta memproduksi isi koran secara
keseluruhan serta bertanggung jawab atas proses manajemen yang terkait dengan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengoperasionalan (acting) serta
pengevalusasian hasil (controlling) di dalam dapartemen redaksi.45
Tahap perencanaan pada departemen redaksi mencakup pembentukan kebijakan
isi redaksional, termasuk visi dan misi atau tujuan penerbitan serta penyusunan
perencanaan produksi koran yang mencakup rancangan isi hingga dana yang dibutuhkan
untuk produksi.46
Pemimpin tertinggi yang berada pada top manajemen di departemen redaksi
adalah pemimpin redaksi. Dalam tahap perencanaan, pemimpin redaksi berperan sebagai
visionaris. Sebagai visionaris, pemimpin redaksi bertanggungjawab membentuk isi
majalah agar sesuai dengan filosofi editorial, pembaca serta jenis majalah tersebut.
Kebijakan redaksional dibuat oleh pemimpin redaksi, dengan persetujuan penerbit dan
45
Drs. Maksum Habibi, Ekonomi III, h. 3 46
pejabat senior pada manajemen perusahaan. Imlementasi dan intepretasinya dilakukan
oleh pemimpin redaksi beserta stafnya.47
Pemimpin redaksilah yang bertanggung jawab menentukan visi dan misi koran,
kebijana dan aturan yang diterapkan pada redaksi serta membuat garis besar perencanaan
tiap penerbitan. Setelah diberikan garis besarnya, barulah redaktur pelaksana dan stafnya
menjalankan tugasnya untuk membuat artikel atau berita. Pemimpin redaksi juga dituntut
untuk bekerja sama dengan penerbit dan kelompok bidang usaha (bagian iklan,
pemasaran serta sirkulasi) dalam hal perencanaan dana sera jumlah sirkulasi yang
ditetapkan.48
Organisasi redaksional koran mencakup pembentukan, pembagian tugas serta
pengelompokan sumber daya yang terdapat dalam jajaran staf redaksi. Dibantu oleh
redaktur pelaksana (managing editor), pemimpin redaksi mengarahkan para staf redaksi sesuai dengan deskripsi dengan tugas yang telah dibuat.49
Pada jajaran redaksi, pemimpin redaksi selaku pemegang jabatan pemimpin
utama di majalah berperan sebagai manajer yang mengatur staf bagian kreatif, selain
mengatur isi koran. Berapa pun besarnya ukuran perusahaan, pemimpin redaksi
bertanggung jawab atas komunikasi dan hubungan sesama staf, selain perencanaan
humas serta pengawasan redaksional. Karena itu, pembagian kerja yang sistematus
mutlak diperlukan. Jumlah personel yang memadai meski memiliki kemampuan yang
47
N.I. Erlyanti. Ekonomi Jilid III, h. 4 48
Ibid, h. 5 49
dapat diandalkan, tidak banyak berarti jika tidak diberi pembagian tugas dan disertai
pengorganisasian serta mekanisme yang mendukung kelancaran kerja.50
Beberapa koran, umumnya koran dengan penerbitan besar, memiliki jabatan
redaktur eksekutif (executive editor). Jabatan redaktur eksklrusif berada dalam hirarki yang sejajar dengan redaktur pelaksana. Redaktur eksekutif bertanggung jawab langsung
pada pemimpin redaksi dan bertugas mengurus hal-hal yang berkaitan dengan
redaksional dan administrasional, seperti perencanaan dana, penjadwalan dan
mengevaluasi tugas para editor atau redaktur.51
B. Industri Media Massa
1. Media Massa
Media Massa (Mass Media) adalah chanel, media/medium, saluran,
sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses komunikasi massa, yakni
komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass
communication).52
Media massa adalah sarana untuk memeberikan informasi kepada
masyarakat baik berupa pendidikan, hiburan, politik, social, budaya dalam
media cetak, elektronik, maupun media on line. Media massa juga merupakan
media yang sangat efektif dan efisien dalam memberikan informasi kepada
masyarakat.
50
Hersinta, Tesis: Perbandingan Manajemen Redaksi dan Iklan pada Majalah Non Waralaba dan Waralaba “Studi Kasus pada Majalah Femina dan Cosmopolitan Indonesia,” (Depok: Uneversitas Indonesia, 2002), h. 45
51
Ibid, h. 46 52
Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti Koran majalah, radio dan
televisi, film, poster dan spanduk. Sementara media massa ialah sarana dan
saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan
kepada masyarakat luas.53 Media massa adalah suatu istilah yang mulai
diperhunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang
secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.54
Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain
yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki
peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebut dengan
masyarakat dan institusi sosial lainnya. Di lain pihak, institusi media diatur
oleh masyarakat. 55
2. Macam-macam Media Massa a) Media Cetak
Koran dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant atau surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak
pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi berita-berita
terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa even politik, kriminalitas,
olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga biasa berisi kartun, TTS dan
hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang
53
Departemaen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.657
54www.wikipedia.com “pengaruh media massa pada budaya,” diakses pada 07 Juni 2010 dari http://id.wikipedia.org/wiki/media massa
55
tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu,
penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu.56
Dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa cetak secara rinci
meliputi (a) koran atau suratkabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano), (b)
tabloid (1/2 broadsheet), (c) majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto),
(d) buku (1/2 majalah), (e) newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya
4-8), dan (f) buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media massa
umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini, dan feature.
Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada
hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga
terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius
dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat
hiburan. Kebanyakan negara mempunyai setidaknya satu surat kabar nasional
yang terbit di seluruh bagian negara. Di Indonesia contohnya adalah KOMPAS. Pemilik surat kabar, atau sang penanggung jawab, adalah sang penerbit, Orang
yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor.
Selain koran ada juga Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi
bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa
diterbitkan mingguan, dwi mingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki
artikel mengenai topik populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan
56
ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang. Publikasi
akademis yang menulis artikel padat ilmu disebut jurnal.
b) Media Elektronik
Media massa elektronik adalah Jenis media massa yang isinya
disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan
teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan
cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat
ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan
medium pengangkut (seperti molekul udara).
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang memiliki arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.
Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini
mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal
disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.57
57
c) Media Online
Media on line (Online Media, Cybermedia), adalah media yang dapat kita
temui di internet (situs web). Setelah sempat “terkapar” beberapa waktu, kini
bisnis media online bangkit kembali. Memang tidak seheboh booming dotcom di
era 1990-an. Namun perlahan tapi pasti, media online mulai “membunuh” media
cetak.58
Media cetak yang memiliki backing online maka pendapatan iklannya
pasti naik. Menurut data Newspaper Association of America (NAA) pada bulan
Mei tahun ini, pendapatan iklan cetak menurun sekitar 13.2 persen. Sedangkan
pendapatan iklan online naik sekitar 7 persen dari total pendapatan iklan yang
mencapai USD10,6 miliar. Padahal pada kuartal yang sama, pendapatan iklan
online hanya mampu meraih 5,5 persen dari total pendapatan iklan yang ada.
Dari angka tersebut, Finacial Times mensinyalir bahwa penurunan
pendapatan dari berlangganan dan pendapatan iklan dikarenakan mulai pergeseran
perilaku pembaca berita yang lebih memilih media online. Bahkan mereka lebih
memilih membaca berita dalam sebuah situs yang disediakan perusahaan media
58Romeltea,
http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/, Me dia Ma ssa : Ma kna , Ka ra kte r da n fung si, d ia kse s p a d a ta ng g a l 11
secara gratisan daripada harus membeli media cetak yang isinya pasti hampir
sama dengan situs tersebut.59
Media Online di Indonesia kebanyakan lahir pada saat jatuh-nya
pemerintahan Suharto di tahun 1998, dimana alternatif media dan breaking news
menjadi komoditi yang di cari banyak pembaca.
Dari situlah kemudian tercetus keinginan membentuk detikcom yang
update-nya tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak yang harian,
mingguan, bulanan. Yang dijual detikcom adalah breaking news. Dengan
bertumpu pada tampilan apa adanya detikcom melesat sebagai situs informasi
digital paling populer di kalangan pengguna internet Indonesia.60
detikcom merupakan media online Indonesia yang pertama yang di garap
secara serius. Tidak heran karena pendirinya kebanyakan dari media, Budiono
Darsono (eks wartawan Detik), Yayan Sopyan (eks wartawan Detik), Abdul
Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugraha. Server detikcom
sebetulnya sudah siap diakses pada 30 Mei 1998, namun mulai online dengan
sajian lengkap pada 9 Juli 1998. Jadi tanggal 9 Juli ditetapkan sebagai hari lahir
Detik.com.
59 Sarie Novian,
http://netsains.com/2007/08/kebangkitan-media-online-menantang-media-cetak/, Kebangkitan Media Online Menantang Media Cetak, Diakses pada tanggal 19
April 2010.
60
Masa awal detikcom lebih banyak terfokus pada berita politik, ekonomi,
dan teknologi informasi. Baru setelah situasi politik mulai reda dan ekonomi
mulai membaik, detikcom memutuskan untuk juga melampirkan berita hiburan,
dan olahraga. Media online lain tumbuh, beberapa di antaranya adalah: Kompas
Cyber Media http://www.kompas.com, Republika, Suara Pembaruan, Media
Indonesia http://www.media-indonesia.com61
Berdasarkan pengamatan, dari 15 pengguna internet di Indonesia, 10 dari
mereka mengatakan bahwa mereka tetap membutuhkan media cetak sebagai
bahan bacaan. Pertama karena mereka tidak selalu terhubung dengan internet,
apalagi ketika berada jauh dari kantor. Mereka juga mengakui, saat membaca
media online, mereka membutuhkan berita baru. Kemudian jika mereka tertarik
mengetahui berita tersebut secara mendalam, maka mereka akan memilih untuk
membaca koran harian. Data ini bisa mengindikasikan betapa masyarakat
Indonesia pun sudah mulai tergantung dengan media online.62
3. Fungsi Media Massa
Media Massa mempunyai fungsi dan peranan yang sangat besar. Rasa ingin
tahu manusia terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya sangatlah besar. Dari zaman
ke zaman dapat terlihat perubahan dalam suatu sistem kebudayaan yang pastinya
terdapat di masyarakat akibat dari rasa ingin tahu manusia yang besar tersebut.
Diawali dari rasa ingin tahu itulah, manusia selalu mengeksplor apa yang ada di
61
Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. Diakses pada tanggal 15/04/2010. jam 17.00 62
sekitarnya, baik itu yang baik atau bahkan yang buruk, kemudian ingin
menyampaikan hasil pengeksplorasiannya selama ini kepada orang lain. Bertahap
dari komunikasi yang tadinya hanya bersifat personal, kemudian dapat berkembang
menjadi proses penyampaian pesan yang bersifat masal, sehingga informasinya
menjadi lebih luas jangkauannya serta dapat merubah suatu pola kehidupan
masyarakat yang lebih luas lagi.
Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan
kebudayaan, bukan hanya budaya dalam pengertian seni dan simbol tetapi juga
dalam pengertian pengembangan tata-cara, mode, gaya hidup dan norma-norma.
Media massa sangat berperan dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola
tingkah laku dari suatu masyarakat, oleh karena itu kedudukan media massa dalam
masyarakat sangatlah penting. Dengan adanya media massa, masyarakat yang
tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi masyarakat yang beradab. Hal
itu disebabkan, oleh karena media massa mempunyai jaringan yang luas dan
bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca tidak hanya orang-perorang
tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga
pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. 63
Mengingat kedudukan media massa dalam perkembangan masyarakat
sangatlah penting, maka industri media massa pun berkembang pesat saat ini. Hal
63
ini dapat dilihat dari banyaknya stasiun televisi, stasiun radio, perusahaan media
cetak, baik itu surat kabar, majalah, dan media cetak lainnya. Para pengusaha
merasa diuntungkan dengan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang media
massa seperti itu. Hal itu disebabkan karena mengelola perusahaan dengan jenis
spesifikasi mengelola media massa adalah usaha yang akan selalu digemari
masyarakat sepanjang masa, karena sampai kapanpun manusia akan selalu haus
akan informasi.
Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkam keinginan kebutuhan informasi
melalui medianya baik melalui media cetak maupun media elektronik seperti,
radio, televisi, internet. Fungsi informatif yaitu memberikan informasi, atau berita,
kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur. Pers akan memberitakan
kejadian-kejadian pada hari tertentu, memberitakan pertemuan-pertemuan yang
diadakan, atau pers mungkin juga memperingatkan orang banyak tentang
peristiwa-peristiwa yang diduga akan terjadi. Ada beberapa media massa yang
mempunyai fungsi masing-masing, diantaranya adalah:
a) Fungsi Media Cetak
Fungsi media cetak mempunyai peran yang ideal sebagai media
public yang mewadahi sebanyak mungkin memenuhi kebutuhan dan
kepentingan pembaca. Media cetak juga sarana untuk menyediakan
informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia,
menunjukkan hubungan kekusaan, memudahkan inovasi, adaptasi dan
Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkam keinginan kebutuhan
informasi melalui medianya baik melalui media cetak maupun media
elektronik seperti, radio, televisi, internet. Fungsi informatif yaitu
memberikan informasi, atau berita, kepada khalayak ramai dengan cara
yang teratur. Pers akan memberitakan kejadian-kejadian pada hari tertentu,
memberitakan pertemuan-pertemuan yang diadakan, atau pers mungkin
juga memperingatkan orang banyak tentang peristiwa-peristiwa yang
diduga akan terjadi.64
b) Fungsi Media Elektronik
Televisi adalah alat ‘transportasi’ yang membawa pemirsa ke
tempat aktual terjadinya peristiwa dan oleh karena itu menyaksikannya
praktis secara langsung, meskipun raganya berada di tempat lain.
Keberadaan televisi telah memungkinkan pemirsa memiliki akses terhadap
setting sosial politik yang sebelumnya ditutupi dari pandangan publik.65 Fungsi sosial media elektronik televisi maupun radio mempunyai
peran ideal sebagai media publik yang mewadahi sebanyak mungkin
kebutuhan dan kepentingan pendengar dan penontonnya. Ada tiga bentuk
kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Jika tidak
terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat media
64
Budyatna, Muhammad, Jurnalistik Teori Dan Praktek, (Bandung: Rosda Karya,2006), h. 15
65
elektronik kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar maupun
penonton dan pada akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak berguna
lagi bagi mereka.
Para insan media elektronik dewasa ini sadar betul bahwa fungsi
sosial mereka sedang disorot. Program hiburan sebagai primadona harus
dikaji ulang kembali guna disinergikannya dengan program informasi.
Konsep acara infotaiment menjadi jawaban awal terhadap upaya
kolaborasi musik sebagai simbol program hiburan dengan berita sebagai
simbol informasi pendidikan.66
Ada empat fungsi media elektronik, yaitu:
1. Sebagai penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.
2. Sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk
mempengaruhi kebijakan.
3. Sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda
untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.
4. Sebagai sarana untuk mengikat kebersamaan dalam semangat
kemanusiaan dan kejujuran. 67
5. Untuk mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang
politik, perang, pembangunan dalam bidang ekonomi,
pekerjaan dan juga dalam bidang agama.68
66
Masduki, Jurnalistik Radio, (Yogyakarta: LKIS Yogyakarta, 2006), h. 2 67
Ibid, h. 3 68
c) Fungsi Media On Line
Sarana untuk menyebarluskan beritanya dengan akses yang lebih
mudah dan cepat. Baik dalam bidang hiburan, politik, IPTEK, agama,
budaya.
Diantara fungsi media on line adalah sebagai penyambung lidah
masyarakat, menyampaikan informasi yang benar dan sebagai media
kreatifitas masyarakat yang tentunya akan mampu mengangkat persaingan
bangsa di bidang ekonomi, pembangunan, politik yang kita temui melalui
internet (situs web) secara cepat.69
C. Persaingan Industri Media Massa
1. Persaingan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persaingan adalah uaha
memperlihatkan keunggulan masing-masing yang dilakukan oleh perseorangga
(perusahaan Negara) pada bidang perdagangan, produksi, dan sebagainya.70
Sementara, persaingan di dalam Islam bahwa Rasulullah SAW pernah
memberikan contoh bagaimana bersaing dengan baik ketika beliau berdagang. Beliau
tidak pernah melakukan usaha untuk menghancurkan pesaing sesama pedagang. Yang
beliau lakukan adalah dengan sungguh-sungguh dan memberikan pelayanan yang terbaik
kepada semua pembeli. Ketika barang yang beliau jual ada yang rusak atau cacat, maka
69
Rusman Emba,Fungsi Media, http:// id-id.facebook.com/topic.php?uid&topic, diakses pada tanggal 10 Juni 2010.
70
segera beliau ganti dengan yang lebih bagus. Sikap inilah yang membuat para
pelanggannya memberikan kepercayaan dan loyalitas pada Rasulullah SAW. 71
Persaingan akan terjadi jika adanya bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis bukan
hal yang tabu, melainkan sudah alamnya. Tanpa persaingan, bisnis tidak akan maju
karena tidak ada pacuan untuk memberikan yang terbaik kepada para pelanggan atau
konsumen. Padahal, tuntutan konsumen bukan saja terus berkembang dan bervariasi,
melainkan akan sangat spesifik dan lebih personal. 72
2. Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang menawarkan produk atau kelas
produk yang merupakan sunstitusi dekat satu sama lain. Industri-industri dikelompokkan
menurut jumlah penjual dan tingkat diferensiansi, produk ada atau tidaknya hambatan
masuk; hambatan mobilitas; hambatan keluar, struktur biaya, tingkat integrasi vertical
dan tingkat globalisasi.73
a. Jumlah Penjual dan Tingkat Diferensiansi
Titik awal untuk menjelaskan suatu industri adalah membuat spesifikasi mengenai
jumlah penjual dan menentukan upah produk tertentu homogen atau sangat diferensiansi.
b. Hambatan Masuk, Hambatan Keluar dan Hambatan Mobilitas
71
Bey Laspriatna, Bisnis Syafaat, artikel ini dikases pada 15 April 2010 dari (http://beyblog.syafaatadvertising.net/?p+30)
72
EbizzAsia, (http://www. Ebizzasia.co./0327-2005/focus, 0327, 02, htm) Menyiasati Persaingan, Diakses pada tanggal 15/04/2010
73
Para pelaku industri sangat berbeda dalam menyajikan sesuatu untuk memulainya.
Misalnya para pelaku industri akan lebih mudah apabila mereka membuka sekolah baru,
tetapi akan sangat sulit jika masuk ke industri pesawat udara.
Hambatan masuk yang pertama meliputi persyaratan modal; skala ekonomis; persyaratan hak;paten dan lisensi; kelangkaan lokasi, bahan baku, atau distributor;
persyaratan reputasi. Bahkan setelah perusahaan memasuki industri tertentu, ia mungkin
akan menghadapi hambatan mobilitas jika memasuki segmen pasar yang lebih menarik. Sedangkan hambatan keluar yang sering dialami perusahaan adalah tanggung jawab
hukum dan moral para pelanggan, kreditor dan karyawan; pembatasan pemerintah; nilai
sisa asset yang rendah akibat sudah usang; kekurangan peluang alternative; integrasi
vertical yang tinggi; dan hambatan emosional.74
c. Struktur Biaya
Setiap perusahaan industri memiliki beban biaya tertentu. Biasanya perusahaan
akan berusaha keras menurunkan biaya mereka yang yang paling tinggi.
d. Tingkat Integrasi Vertikal
Perusahaan industri biasanya merasa lebih bermanfaat untuk melakukan integrasi
vertical. Integrasi vertical sering melakukan penurunan harga kepada dan perusahaan
mendapatkan bagian arus nilai tambah yang besar. Selain itu perusahaan yang terintegrasi
secara vertical dapat memanipulasi harga dan biaya yang berbeda untuk menghasilkan
laba yang memiliki pajak rendah. Integrasi vertical dapat pula menciptakan kerugian
tertentu seperti biaya yang tinggi di bagian nilai tertentu dan tidak adanya fleksibilitas.
74
e. Tingkat Globalisasi
Ada beberapa perusahaan industri yang bersifat sangat local, sementara yang lain
bersifat global. Perusahaan industri global harus bersaing secara global jika ingin
mencapai skala ekonomis dan mengikuti kemajuan terakhir teknologi.75
3. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat
homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran
dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi
harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat
identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A,
produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan
memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.76
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.
Pasar persaingan sempurna harus menggambarkan suatu keadaan di mana penjual
dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga, sehingga harga di pasar benar-benar
75
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 417 76
merupakan hasil interaksi antara penawaran dan permintaan. Dengan kata lain, harga
yang terbentuk adalah keinginan konsumen dan produsen. Permintaan merupakan
cerminan keinginan produsen dan penjual. 77
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang
diuraikan dibawah ini :
1. Perusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun
tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke
atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh
interaksi diantara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang
produsen terlalu kecil peranannya didalam pasar sehingga tidak dapat
mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi dipasar. Peranannya
sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan
produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang
yang dihasilkan dan diperjual-belikan.78
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan
industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
77
Drs. Alam. S, Ekonomi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 227 78
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut,
produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik
secara legal maupun dalam bentuk lain secara keuangan atau secara
kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk
memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. Sebaliknya apabila ada
produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen
tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya
tersebut.79
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk
dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak
terdapat perbedaan yang nyata diantara barang yang dihasilkan suatu
perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang
identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan
produsen A atau B atau produsen yang lainnya. Barang yang dihasilkan
seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepda barang yang
dihasilkan oleh produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari efek ini, tidak
ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan
yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition atau
79
persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui
bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri
tersebut tidak ada bedanya sama sekali.80
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai
kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relative
kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit
kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut,. Sifat
ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan
atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit
pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri
tersebut.81
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah
pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa
masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
80
Wikipedia Ensiklopedia bebas.(http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_persaingan_sempurna). diakses pada tanggal 15/04/2010
81
mengenai keadaan dipasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari
yang berlaku di pasar.82
Dalam sebuah pasar persaingan, sebuah perusahaan haruslah mempunyai
konsep yang bersaing yang telah digunakan oleh organisasi pada kegiatan
pemasaran yang mencakup 4 P, yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, dan konsep pemasaran.
1. Produksi
Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep itu
menegaskan bahwa konsumen akan memilih produk yang tersedia di mana-mana dan
murah. Manajer dari bisnis yang berorientasi produksi berkonsentrasi pada mencapai
efisiensi produksi yang tinggi, biaya rendah, dan distribusi massal. Orientasi ini masuk
akal dalam Negara-negara yang sedang berkembang seperti Cina di mana pabrik PC
terbesar, Legend, dan raksasa peralatan domestic Haier mengambil keuntungan dan
kumpulan tenaga kerja murah yang besar di neheri itu untuk mendominasi pasar. Ia
juga digunakan bila sebuah perusahaan ingin memperluas pasar.83
Konsrp produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang
mudah didapat dan murah harganya. Manejer organisasi yang berwawasan produksi
82
Ni Ketut Rinawati.. http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-pasar-persaingan-sempurna/. Pasar Persaingan Sempurna Diakses pada tanggal 15/04/2010.
83