• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Marketing Public Relation Cv. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Marketing Public Relation Cv. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh

FARWAH ASSEGAF

NIM: 109051000146

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiat

atau hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Februari 2014

Penulis

(5)

i Farwah Assegaf

Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment

Dalam Mempromosikan Lagu Religi

Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing (pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public relations dan

marketing secara filosofis berbeda. Public relations bertujuan membangun citra

(kepada target publik) sedangkan marketing bertujuan menjual produk (product

selling) kepada target market. Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini

melahirkan konsep “Marketing Public Relations” (MPR). Marketing public

relations mempunyai unsur yang sangat penting dalam sebuah perusahaan,

institusi pemerintahan, institusi pendidikan, dan lain-lain. Khusunya pada perusahaan rekaman seperti CV. Forte Entertainment. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi komunikasi marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi agar tujuan tersebut tercapai.

Bagaimana strategi komunikasidan metode apa saja yang digunakan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi? Apa saja hambatan-hambatan komunikasi dalam mempromosikan lagu religi?

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripsi analisis, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Adapun responden yang diwawancarai adalah marketing public

relation CV. Forte Entertainment.

Strategi yang digunakan marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi adalah: strategi menentukan pesan, strategi menentukan metode, strategi menjaga citra positif, aktivitas strategi promosi, strategi open house, dan evaluasi. Metode yang digunakan adalah time line, yaitu mempromosikan lagu religi di waktu-waktu yang tepat seperti pada Bulan Suci Ramadhan, promo film dan sinetron religi.

Hambatan dalam kasus pembuatan lagu religi yang paling potensial adalah banyaknya persaingan antara perusahaan rekaman yang berada di Indonesia. Tetapi semua itu tidak menjadi halangan CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, bahwa dengan menggunakan strategi komunikasi, semua itu berhasil dilakukan oleh marketing

public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi

dengan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penjualan kaset, CD yang sangat meledak dipasaran, serta dapat memberikan banyak pengetahuan agama dan menjadi wadah bagi pendengar lagu religi.

(6)

ii

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya.

Sekalipun skripsi yang berjudul “Strategi Komunikasi Marketing Public

Relation CV. Forte Entertainment Dalam Memromosikan Lagu Religi” ini masih jauh

dari sempurna, namun ini merupakan suatu usaha yang maksimal, karena dalam

proses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan dan hambatan dalam penyusunan

skripsi ini. Namun berkat pertolongan Allah SWT yang memberikan nikmat-Nya dan

kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis terima dari berbagai pihak

yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, M.A sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Dr. Arief Subhan, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. Suprapto, M.Ed selaku

(7)

iii

3. Bapak Rachmat Baihaky, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, Ibu Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Ibu Siti Napsiyah, M.SW, sebagai Dosen Penasehat Akademik KPI E

angkatan 2009, yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan proposal

skripsi.

5. Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya serta memberi arahan dan masukan dalam membantu

penulisan skripsi ini.

6. Bu Kristina Santi S.Sos selaku Marketing Public Relation di CV. Forte

Entertainment yang bersedia saya wawancara, Bu Ema selaku bagian

keuangan, Bu Indri selaku bagian publishing dan Mas Ibeng selaku promotion

di Label Aquarius Musikindo yang bersedia membantu saya dalam proses

wawancara di Label CV. Forte Entertainment.

7. Seluruh dosen yang telah mengajarkan ilmunya kepada penulis dari semester I

hingga semester VIII. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal baik di

akhirat kelak, Amin.

8. Para staf Tata Usaha (TU) yang telah membantu surat menyurat untuk

penelitian skripsi ini, dan para staf perpustakaan yang telah memberikan

(8)

iv

kasih sayang serta selalu mendukung dan mendoakan saya hingga saat ini.

10. Keluarga besar penulis, yang mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

ini. Kakak-kakakku Hasan Yusuf Assegaf, Zafirah Assegaf, sepupu-sepupuku

Afifah, Faqih, dan tanteku Fatmah Alaydrus, terima kasih semua atas

dukungannya.

11. Teman-teman seperjuangan KPI E 2009 yang memberikan banyak motivasi

untuk penulis, yang selalu menjadi teman sharing untuk penulis, berbagi canda

dan tawa, Ranni, Sita, Meta, Vira, Isni, Ifah, Annisa, Ela, Enis, Dava, dan

kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu,

kalian semua adalah sahabat sampai kapan pun.

12. Kawan-kawan KKN Kelompok Empat Belas Gita, Uswah, Yunia, dan

kawan-kawan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.

13. Kawan-kawan Air Film Yusly, Iqbal, Arga, dan kawan-kawan lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu, terimakasih atas

dukungannya semoga kita bisa berkarya lebih baik lagi, semangat sineas muda

yang berbakat.

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Walau tak

tertulis, Insya Allah perbuatan kalian menjadi sebuah amal yang baik tertulis

(9)

v

dalam penyusunan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi

kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang komunikasi dan penyiaran Islam.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 13 Feruari 2014

(10)

vi A. Srategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya ... 12

1. Pengertian Strategi... 12

2. Jenis-Jenis Strategi... 13

3. Pengertian Komunikasi... 14

4. Unsur-Unsur Komunikasi... 17

5. Pengertian Strategi Komunikasi... 18

6. Fungsi Strategi Komunikasi... 19

B. Marketing Public Relation ... 20

C. Lagu Religi ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM CV. FORTE ENTERTAINMENT A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment ... 30

B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment ... 33

C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Forte Entertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi... 35

D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi... ... 37

(11)

vii

BAB IV ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI MARKETING PUBLIC

RELATION PT. FORTE ENTERTAIMENT DALAM

MEMPROMOSIKAN LAGU RELIGI

A. Strategi Komunikasi Marketing Public Relation CV.

Forte Enertainment Dalam Mempromosikan Lagu Religi .. 49

1. Strategi Menentukan Pesan ... 50

2. Strategi Menentukan Metode ... 51

3. Strategi Menjaga Citra Positif ... 52

4. Aktifitas Strategi Promosi ... 54

5. Strategi Open House ... 55

6. Evaluasi ... 55

B. Faktor Pendukung dan Penghambat ... 58

1. Faktor Pendukung ... 58

2. Faktor Penghambat ... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 60

B. Saran-Saran ... 61

(12)

1 A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi sangat penting sekali bagi kehidupan manusia sehari-hari. Istilah

komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa latin

communication, dan bersumber dari kata comunis yang berarti sama. Sama dimaksud

adalah sama makna. Komunikasi akan berjalan dengan baik, jika pesan yang

disampaikan komunikator sampai pada komunikan, maka dibutuhkan strategi yang

baik.1

Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara planning (perencanaan),

dan management (manajemen) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi tidak hanya

berfungsi sebagai peta arah saja melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana

taktik operasionalnya.2

Public relations merupakan suatu lembaga yang bertugas menjalin dan

menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakholder

perusahaan.3 Pada masa lampau departemen Pemasaran dengan departemen Public

Relations merupakan suatu departemen yang berbeda dalam suatu perusahaan. Saat

1Onong Uhjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Rosda karya,

2001), Cet Ke-14, h. 9

2

Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 32

3

(13)

ini kedua fungsi tersebut saling terintegrasi karena mayoritas perusahaan

membutuhkan Public Relations yang berorientasi kepada pasar untuk mendukung

promosi perusahaan dan produk serta pembentukan citra perusahaan. Berdasarkan

kedua hal Public Relations dan Pemasaran berintegrasi, sehingga timbullah apa yang

dinamakan dengan “Marketing Public Relations” yang dirancang untuk mendukung

tujuan pemasaran.4

Salah satunya kegiatan pemasaran yang penting dalam industri musik adalah

bidang promosi (marketing division) yang merupakan suatu sarana komunikasi bagi

perusahaan dengan pasar sasarannya (masyarakat). Untuk itu seorang marketing

public relation dalam suatu prusahaan sangat diperhitungkan kedudukannya karena

memiliki peranan dalam perputaran sistem dan manajemen perusahaan, seorang

marketing public relation dapat menjangkau aspek-aspek sosial dan kepentingan

publik, karena divisi marketing public relation bertugas menjadi jembatan antara

perusahaan dan konsumen.

Dunia musik di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan

tidak pernah surut, ini ditandai dengan banyaknya sebuah hasil karya musik yang

dilahirkan dari para pencipta musik atau musisi karya seni. Bagi para penikmat musik

ini adalah konsumsi publik yang secara psikologis merupakan kebutuhan untuk

hiburan atau entertainment, bahkan bisa merupakan semangat kehidupan, sedangkan

bagi pencipta musik ini adalah ungkapan yang berkaitan dengan komunikasi ekspresif

4

(14)

artinya harus diakui bahwa musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran,

dan bahkan pandangan hidup (ideology) manusia.5

Meskipun akrab dengan dunia entertainment, tidak berarti musik menutup

ranah kajian terhadap fenomena-fenomena lain, karena lirik lagu sendiri sering tampil

dengan tema yang beraneka ragam mulai dari masalah percintaan, perang, keindahan

alam, kehidupan sehari-hari, seni budaya, agama, olahraga, sampai adat istiadat dan

hal-hal yang serealistis sekalipun. Dan sekarang ini, musik religi semakin digemari

dipenjuru dunia karena pembawaan atau aliran musik religi dapat di jadikan sarana

syiar Islam.

Dalam pelaksanaan strategi komunikasi promosi lagu religi banyak cara yang

dilakukan oleh marketingpublic relation atau divisi promosi agar masyarakat tertarik

mendengarkan bahkan menyukai lagu religi dan membeli CD atau RBT lagu religi.

Oleh karena itu, peran marketingpublic relation atau divisi marketing public relation

CV. Forte Entertainment, bertanggung jawab dalam mempromosikan lagu-lagu yang

bertemakan religi yang terkesan elegan dan modern tetapi tidak terlepas pada unsur

Islam sehingga pendengar/masyarakat khususnya remaja muslim senang untuk

mendengarkan lagu-lagu yang bertemakan religi. Contohnya seperti di tahun 2013

ini, salah satu artis Label Forte Entertainment yaitu Melly Goeslaw baru saja

meluncurkan soundtrack film terbaru yaitu “Moga Bunda Di sayang Allah” karya

5Indriya R. Dani, Indri Guli, Kekuatan musik religi: mengurai cinta merefleksi iman menuju

(15)

Tere liye, serta mengadakan kerja sama dalam membuat soundtrack sinetron yang

bertemakan religi.

Dalam hal ini musikpun bisa dijadikan dakwah secara tidak langsung oleh

perusahaan, markting public relation CV. Forte Entertainment mempunyai strategi

komunikasi yang jitu dalam mempromosikan lagu religi. Dengan demikian penulis

tertarik untuk menulis dalam sebuah skripsi yang berjudul : “Strategi Komunikasi

Marketing Public Relation CV. Forte Entertainment Dalam Mempromosikan

Lagu Religi”.

B. Pembatasan dan Perumusan masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu meluas, dan terarah, maka penelitian dibatasi

hanya pada strategi Komunikasi MPR (Marketing Public Relation) CV. Forte

Entertainment dalam mempromosikan lagu religi pada album tahun 2012 sampai

dengan 2013.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

a. Bagaimana strategi komunikasi divisi marketing public relation CV. Forte

(16)

b. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi marketing public

relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan pemikiran dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi marketing public relation

CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

b. Untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan penghambat divisi

marketing public relation CV. Forte Entertainment dalam mempromosikan

lagu religi.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat memberikan konstribusi bagi khazanah

keilmuan komunikasi yang menjadi salah satu perspektif keilmuan pada jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Terutama dalam kajian ilmu komunikasi dan komunikasi sosial, serta

dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting manajemen

(17)

kualitas strategi komunikasi dalam mencapai tujuan perusahaan CV. Forte

Entertainment.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah panduan tambahan bagi

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) untuk menyampaikan komunikasi

secara efektif. Dan secara praktis penelitian ini manfaatnya adalah sebagai konstribusi

penambah pemahaman, pengetahuan, dan wawasan terhadap strategi komuniasi pada

lagu religi di CV. Forte Entertainment.

D.Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini,

mengggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode yang melakukan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan

buku-buku. Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan atau untuk memberi gambaran

penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara, catatan

atau memo, dan dokumen resmi lainnya.6

Dalam pengertian lain, metode ini adalah metode yang menghasilkan data

kualitatif deskriptif dan tertulis dengan informasi dari orang yang menghasilkan

hipotesis dari penelitian lapangan.7

6

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke 11, h. 3.

7

(18)

Maka dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk mendapatkan data yang

sangat akurat dan lengkap dengan terjun langsung ke lapangan. Kemudian setelah

data-data sudah diperoleh, data-data tersebut dianalisis untuk mendapatkan hasil yang

sesuai berdasarkan tujuan dari penelitian.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada bulan Oktober 2013 sampai dengan

Januari 2014. Sedangkan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah Kantor

CV. Forte Entertainment, yang terletak di Jln. Sultan Iskandar Muda No. 7, Arteri

Pondok Indah, Jakarta Selatan. Untuk menghubungi via telepon (021) 72895152.

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan. Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah marketingpublic relation

CV. Forte Entertainment, dalam hal ini pimpinan dan staf bagian promosi.

b. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah strategi komunikasi

(19)

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam suatu penelitian, perlu adanya

suatu teknik atau alat pengumpulan data. Maka teknik dan langkah-langkah dalam

pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara mendalam dilakukan guna menambah data yang diperlukan

melalui tanya jawab seputar topik yang terkait dalam permasalahan ini. Yang akan

menjadi sumber data yakni divisi marketingpublic relation CV. Forte Entertainment

sebagai sumber data wawancara yang terkait.

b. Pengamatan (Observasi)

Observasi langsung untuk mengamati bagaimana bentuk strategi komunikasi

divisi marketingpublic relation CV. Forte Entertainment dalam hal mempromosikan

lagu religi, yaitu dengan cara mengamati langsung kegiatan yang dilakukan oleh

divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment selama kurang lebih dua

bulan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pencarian sumber data berupa catatan-catatan resmi

perusahaan menyangkut strategi marketing public relations dan buku-buku atau

(20)

d. Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian.

Pada tahap ini data-data yang diperoleh akan diuji kevaliditasannya. Maka untuk

memperoleh data yang valid, data-data yang sudah tekumpul kemudian di analisis

menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang

menggabungkan ketiga hasil data sementara dari observasi (pengamatan),

dokumentasi, dan wawancara. Setelah itu data-data tersebut dikumpulkan untuk

dibuat kesimpulan, dan diolah atau direvisi kembali dengan menggunakan deskriptif

analisis pendekatan analisis pendekatan kualitatif.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti juga telah berpedoman pada buku tentang

cara penulisan skripsi, tesis dan disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

diterbitkan tahun 2007 oleh UIN Jakarta Press.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari segala bentuk plagiat, dalam penulisan skripsi ini peneliti

telah menelaah dan mengkaji di perpustakaan. Dalam kajian dan mencari informasi,

peneliti telah menemukan penelitian terdahulu yang membahas tentang pembahasan

yang sama dengan skripsi ini yaitu tentang strategi komunikasi public relation dalam

mempromosikan produk perusahaan, yaitu:

1. Strategi Komunikasi Public Relation PT. Musica Studios Dalam Mempromosikan

Lagu Religi, Agus Mana, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2011.

(21)

relation dan strategi mempromosikan lagu religi, sedangkan perbedaanya ialah

pada perusahaan yang akan diteliti, dan teori yang akan digunakan.

2. Strategi komunikasi Public Relations Hotel Sofyan Betawi (syariah) Dalam

Meningkatkan Mutu Pelayanan Terhadap Tamu, Nadya Ramayani, tahun 2013.

Persamaan dari skripsi ini adalah metode yang digunakan menggunakan

pendekatan analisis deskriptif, sedangkan perbedaanya ialah pada objek

penelitiannya.

3. Stategi Komunikasi Public Relation PT. Republika Penerbit Dalam

Mempromosikan Novel Islami, Yusuf Tadarusman, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam, tahun 2013. Pada skripsi ini memiliki subjek yang berbeda

namun sama-sama meneliti tentang strategi public relation dan strategi promosi

dalam suatu lembaga atau perusahaan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti telah membuat suatu sistematika

penulisan. Sistematika penulisan ini dibagi dalam lima bab, setiap bab dirinci

kedalam sub-sub sebagai berikut :

BAB I: Dalam pendahuluan ini mengungkap tentang fenomena kesenjangan

yang melatarbelakangi sebuah penelitian ini dan batasan penelitian

yang meliputi: Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodelogi penelitian,

(22)

BAB II: Landasan teori menguraikan tentang beberapa hal yang menyangkut

tentang pembahasan dalam skripsi ini. Bab ini memiliki lima pokok

bahasan yaitu: Pembahasan mengenai Strategi Komunikasi selanjutnya

pembahasan mengenai Public Relation mulai dari pengertian, fungsi,

dan tujuan, serta ruang lingkupnya, Marketing Public Relation, Lalu

ditutup dengan pengertian promosi , dan lagu-lagu religi.

BAB III : Pada Bab ini fokus pembahasan mengenai CV. Forte Entertainment di

Pondok Indah Jakarta, yang berupa profil yang memuat kisah sejarah

berdirinya, visi, dan misi dari CV. Forte Entertainment, program kerja

divisi marketing public relation CV. Forte Entertainment, dan semua

band-band atau penyanyi yang dinaungi oleh CV. Forte Entertainment.

BAB IV : Pada bab ini merupakan inti dari pembahasan tentang penyajian data

yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi: Deskripsi

Objek Penelitian Stategi Komunikasi Marketing Public Relation CV.

Forte Entertainment dalam mempromosikan lagu religi.

BAB V : Pada bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa yang

diteliti oleh penulis, serta memberikan saran-saran dan juga beberapa

(23)

12 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Strategi Komunikasi dan Ruang Lingkupnya

1. Pengertian Strategi

Dalam kamus besar Indonesia strategi adalah Ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan

kebijakan tertentu di perang dan damai, atau rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.1

J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk

mencapai sebuah hasil karya: ‘Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran

organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan

strategi kompetitif untuk masing-masing aktivitas. Sementara itu, strategi

fungsional mendorong secara langsung strategi kompetitif. ‘ Bennett

menggambarkan strategi sebagai ‘arah yang dipilih organisasi untuk

diikuti dalam mencapai misinya’.2

Menurut Onong Uchjana Effendy, stategi adalah perencanaan

untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut, strategi

1 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 1092

2

(24)

tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan

harus mampu menunjukkan taktik oprasionalnya.3

Dalam manajemen suatu organisasi, strategi diartikan sebagai kiat,

cara, dan taktik utama yang dirancang sebagai sistematik dalam

melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi

organisasi.4

Dari pengertian tentang strategi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

strategi adalah suatu proses untuk melakukan rumusan dan penentuan

rencana untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam tujuan jangka

panjang. Secara umum strategi biasa dilakukan oleh organisasi atau

perusahaan dalam merealisasikan kegiatannya. Akan tetapi strategi pun

dapat dilakukan secara individu untuk mencapai tujuan yang diharapkan

dalam kehidupan sehari-hari.

2. Jenis-jenis Strategi

George A. Steiner mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi atau

pengelompokan strategi yang diterima secara umum. Hanya saja dapat

dilakukan penggolongan menurut dimensi strateginya:

a. Klasifikasi berdasarkan ruang lingkup yakni strategi dapat lebih

luas atau lebih sempit sesuai dengan pemahaman. Contohnya

seperti strategi program.

3

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007). Cet, ke-21, h. 32

4

(25)

b. Klasifikasi berdasarkan hubungan dengan tingkat organisasi yakni

strategi yang berdasarkan pada jenjang setiap divisi yang memiliki

strateginya masing-masing dan merupakan cabang dari strategi

utama sebuah badan.

c. Kalsifikasi berdasarkan keterkaitan strategi dengan sumber material

atau bukan material yakni dengan melihat bentuk fisik seperti SDM

yang tersedia atau gaya manajemen, pola pikir atau falsafah

perusahaan.

d. Klasifikasi berdasarkan tujuan dan fungsi sebagai contoh

pertumbuhan adalah sasaran utama dari kebanyakan perusahaan

dan terdapat banyak strategi yang dapat dipilih untuk menjamin

pertumbuhan tersebut.

e. Klasifikasi berdasarkan strategi pribadi manajer. Semaki tinggi

tingkat manajer, semakin penting artinya strategi ini bagi

kehidupan organisasi.5

3. Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris Comminication yang dikembangkan di Amerika Serikat dan

komunikasi pun berasal dari unsur persurat kabaran, yakni journalism.

Adapun definisi komunikasi dapat dilihat dari dua sudut, yaitu: dari sudut

bahasa (etimologi) dan dari sudut istilah (terminologi).

5

(26)

Komunikasi menurut bahasa atau etimologi dalam “Ensiklopedi

Umum” diartikan dengan “Perhubungan”, sedangkan yang terdapat dalam

buku komunikasi berasal dari perkataan latin, yaitu:

a. Communicare, yang berarti berpartisipasi ataupun memberi

tahukan.

b. Communis, yang berarti milik bersama ataupun berlaku

dimana-mana.

c. Communis Opinion, yang berarti pendapat umum ataupun pendapat

mayoritas.

d. Communico, yang berarti membuat sama.

e. Demikian juga Communication berasal dari kata latin

Communicatio yang juga bersumber dari kata Communis yang

berati sama. Sama disini maksudnya sama makna.

Pengertian komunikasi secara etimologi ini memberi pengertian

bahwa komunikasi yang dilakukan hendaknya dengan lambang-lambang

atau bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi

pesan dengan orang yang menerima pesan.

Adapun pengertian komunikasi menurut istilah (terminologi)

banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:

i. Menurut Berelson dan Steiner, mengemukakan bahwa “komunikasi

adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian

dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,

(27)

ii. Laswell, mengatakan bahwa “komunikasi pada dasarnya

merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan

apa”, “dengan saluran apa”, “kepada siapa” dan dengan akibat atau

hasil apa” (Who? say what? In which channel? To whom? With

what effect?).6

iii. Menurut Onong Uchjana, mendefinisikan komunikasi adalah

proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain

untuk memberitahu atau merubah sikap, pendapat atau prilaku, baik

langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.7

Menurut Onong Uchjana Effendy, ada beberapa sebab mengapa

manusia melakukan komunikasi, yakni untuk:

a) Mengubah sikap (to change the attitude),

b) Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion),

c) Mengubah perilaku (to change the behavior),

d) Mengubah masyarakat (to change the society).8

Dari pengertian tentang komunikasi tersebut, dapat disimpulkan

bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan dengan berbagai cara bisa dengan lambang-lambang,

dengan tatap muka secara langsung, dan lain-lain.

6

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), h. 19-21

7

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet. Ke-7, h. 20

8

(28)

4. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi adalah sebagai berikut:

Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian

pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu

sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan

sejenisnya.9

Communicator (Penyampaian pesan)

Komunikator dapat berupa individu yang sedang

berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi,

seperti: surat kabar, televisi, film dan sebagainya. Komunikator

dalam penyampaian pesannya bisa juga menjadi komunikan

begitu juga sebaliknya.10

Message (pesan)

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator.

Pesan dapat bersifat informatif memberi keterangan-keterangan

yang kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan

sendiri.11

Channel (saluran)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat

diterima melalui indera atau menggunakan media. Pada

9

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 11

10

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, h. 12

11

(29)

dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung

menurut 2 saluran, yaitu:

a. Saluran formal atau bersifat resmi, dan

b. Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi.

Communican (penerima pesan)

Komunikasi atau penerima pesan dapat digolongkan

dalam 3 jenis yakni personal, kelompok, dan massa.12

Effect (hasil)

Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni

sikap dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang

kita inginkan.13

Feed Back (Umpan Balik)

Feed back adalah “tanggapan, jawaban atau respon

komunikan kepada komunikator, bahwa komunikasinya dapat

diterima dan berjalan.”14

5. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi merupakan sebuah cara atau proses yang digunakan

organisasi untuk mencapai misinya. Strategi komunikasi antara berbagai

tingkat dalam perusahaan atau organisasi harus konsisten.15 Strategi

komunikasi harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

12

Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 1998), h. 24

13

Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, h. 24

14

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007), Cet Ke-1, h. 46

15

(30)

praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatannya bisa berbeda-beda

tergantung pada suatu kondisi dan situasi.16

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya

Dimensi-Dimensi Komunikasi mengungkapkan bahwa, strategi komunikasi

merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication

planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai

suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,

dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu

tergantung dari situasi dan kondisi”.17

6. Fungsi Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses komunikasi,

karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak

ditentukan oleh strategi komunikasi. Terutama jika dilakukan lewat media

massa yang memiliki khalayak lebih luas dan beragam, maka kita

memerlukan perencanaan lebih matang dalam menyampaikan pesan yang

ingin kita sosialisasikan. Strategi komunikasi, baik secara makro (planned

multi-medi strategy) maupun secara mikro (singel communication medium

strategy) mempunyai fungsi ganda:

16

Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), h. 301

17

(31)

a. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,

persuasif dan instruktif secara sistematik kepada sasaran untuk

memperoleh hasil optimal.

b. Menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperoleh dan

dioperasikannya media massa yang begitu ampuh, yang jika

dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya.

B. Marketing Public Relation (MPR)

Kotler melihat ke depan bahwa semakin erat hubungan kerja antara

marketing dan public relations. Praktisi marketing memberikan anggapan

yang lebih tinggi terhadap sumbangsih PR karena turunnya productivity

(efektivitas) cara-cara berpromosi. Banyaknya iklan menyebabkan

kesemewerawutan (cluttered) yang berdampak mengurangi impact setiap

iklan, dan kenaikan harga iklan berlipat dua. Sales cost meningkat terus.

Sering perusahaan terpaksa harus mengadakan promosi (guna menghadapi

saingan). Dalam teknik PR dengan ajang/event yang kreatif, publisitas,

social investment dan community realations, produk-produk yang di

PR-kan aPR-kan bisa tampak beda.

Penggunaan MPR dilakukan ketika:

a. Mempromosikan perusahaan sebagai leader dan yang ahli di

bidangnya (advertorial);

b. Membangun kepercayaan konsumen;

(32)

d. Menghidupkan kembali dan repositioning produk yang mudah

“mentas” (Teh Botol);

e. Mengkomunikasikan benefit baru dari produk lama (Pocari Swet,

dulu hanya untuk atlet, sekarang untuk semua orang

“menggantikan ion yang hilang sewaku tidur”);

f. Mempromosikan penggunaan baru bagi produk lama (Aqua

perlunya minum yang jernih);

g. Melibatkan orang dengan produk (Kijang Innova untuk seluruh

keluarga);

h. Membangun interest atas kategori produk (Rinso di kategori

deterjen, Clear di kategori shampoo, Sun Light mencuci banyak

piring kotor-PR campaign dengan Krisna Murti-kategori sabun

cuci piring);

i. Membuka pasar baru;

j. Mencapai pasar sekunder;

k. Memperkuat pasar yang lemah;

l. Mendorong pencapaian iklan;

m. Counteract atas penolakan konsumen terhadap iklan;

n. Menembus kesemerawutan banyaknya iklan;

o. Menjadikan iklan sebagai berita;

p. Menguatkan iklan dengan pesan yang lebih meyakinkan (modal

testimoni diiklankan dan dibuat ajang-Rinso mencuci gunungan

(33)

Pada tahun 1988, The Chicago Chapter of the American Marketing

Association dan Public Relations Sociaty of American melakukan kerja

sama (joint event) dengan memuat seminar yang mereka beri judul

Marketing and Public Relations: Allies in Mega Marketing. Tahun

berikutnya, di San Diego State University, para praktisi dan academica ini

bertemu lagi dalam suatu colloguium yang dinamakan A Challenge to the

Calling: Pulic Relations Versus Marketing.

Belakangan di Indonesia kita sering mendengarkan pro dan kontra

mengenai ruang lingkup PR yang berbaur dengan marketing. Ahmad S.

Adnanputra, pakar PR yang telah mengembangkan PR cukup lama di

Indonesia misalya, secara tegas menyatakan bahwa sasaran tembak antara

kedua konsep itu adalah 100% berbeda. Marketing digunakan kepada apa

yang disebut target market (pada segmentasi pasar yang dipilih),

sedangkan public relations mempunyai sasaran target public yang lazim

disebut stakeholder.

Sebenarnya perbedaan ini sudah lama disadari oleh pelopor PR

dari Inggris. Frank Jefkins yang membuka Jefkins School of Public

Relations di Inggris, misalnya menandaskan bahwa ada 2 perbedaan pokok

pandangan antara pakar PR Inggris dengan Amerika. Para pakar Inggria

menurut Jefkins, selalu saja berupaya menariknya ke sisi lain agar PR

(34)

Dan itulah yang dilakukan oleh orang-orang Amerika dewasa ini,

yakni mengawinkan konsep PR dengan marketing.18 Dalam uraiannya,

Tomas L.Haris sebagai pencetus pertama konsep Marketing Public

Relations, mendefinisikan MPR sebagai berikut: MPR is the process of

planning, executing and evaluating programs that encourage purchase

and consumer satisfaction through credible product with the needs, wnts,

concerns and interests of consumers. Jadi, MPR adalah konsep PR yang

relatif mempunyai relevansi bagi kegiatan marketing untuk membantu

organisasi mencapai tujuan pemasarannya.19

Menurut Ruslan Rosady “Marketing Public Relations (MPR)

merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program

yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi

mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang

menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan,

keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen”.20 Dan menurut

Saka Abadi dalam bukunya yang berjudul Pemasaran dan Komunikasi

Keuangan “Marketing Public Relations sebagai suatu proses perencanaan,

pelakasanaan dan pengevaluasian program-program yang memungkinkan

terjadinya pembelian dan pemuasan konsumen melalui komunikasi yang

18

Rhenald Kasali, Sembilan Fenomena Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 36

19

Ludwing Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations, (Jakarta: PT. Indeks, 2001), h. 57-58

20

(35)

baik mengenai informasi dari perusahaan terhadap citra merek (Brand

Image) terhadap suatu produk tertentu”.21

Dalam bisnis global saat ini, public relations dan marketing

(pemasaran) digunakan untuk saling mendukung. Meskipun antara public

relations dan marketing secara filosofis berbeda. Public relations

bertujuan membangun citra (kepada target publik) sedangkan marketing

bertujuan menjual produk (product selling) kepada target market.

Perpaduan antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep

Marketing Public Relations” (MPR).22

Dalam kegiatan MPR ini sangat dibutuhkan kegiatan promosi atau

pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan sebuah produk, istilah

promosi banyak diartiakan sebgai upaya membujuk orang untuk menerima

produk, konsep, dan gagasan.23 Menurut Philip Kotler menyatakan bahwa

promosi merupakan bagian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

untuk mengkomunikasikan produk dan meyakinkan konsumen agar

membelinya.24

Sedangkan menurut Djaskim saladi dalam bukunya yang berjudul

“Unsur-unsur inti Pemasaran” menyatakan bahwa promosi adalah suatu

komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah

21

Rosady Ruslan, Marketing Public Relations, (Jakarta: PT. Grasindo, 2002), h. 253

22

Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT. Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 57

23

Body Walker, Management Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2002), Edisi ke-2, h. 65

24

(36)

sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

mengenal sehingga pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.25

Maka dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu aktivitas

yang mengarah pada pengenalan suatu produk tertentu dengan sasaran

masyarakat luas serta dengan maksud dan tujuan untuk dapat diterima

dikalangan masyarakat sehingga masyarakat memilih dan

menggunakannya, dan inilah salah satu strategi perusahaan untuk

mencapai visi misisnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan promosi perusahaan tidak dapat

terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menentukan

kombinasi terbaik dari variabel-variabel bauran promosi. Faktor-faktor

yang mempengaruhi kegiatan promosi adalah:26

a. Dana yang tersedia

Besarnya biaya yang digunakan tiap jenis kegiatan promosi

pada media komunikasi berbeda-beda. Perusahaan harus

menyesuaikan dengan dana yang tersedia. Jumlah dana yang

tersedia merupakan faktor yang paling penting dalam

menentukan promosi. Perusahaan yang mempunyai dana untuk

promosi cukup besar akan lebih efektif dan efesien melakukan

kegiatan promosi, dibandingkan dengan promosi yang daanya

terbatas.

25

Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung: CV. Mondar Maju, 1997), h. 21

26

(37)

b. Sifat pasar

Adanya beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi

tercapinya pelaksanaan baruan promosi, yaitu:

1) Luasnya Pasar secara geografis

Perusahaan yang mempunyai pasar lokal biasanya

hanya mengadakan penjualan pribadi atau perorangan

sebagai sarana promosinya. Hal ini berbeda dengn

perusahaan yang memiliki pasar regional maupun

internasional dimana sering menggunakan iklan sebagai

alat promosi utama.

2) Konsentrasi Pasar

Perusahaan melihat keseluruhan calon pembeli,

dimana semakin sedikit calon pembeli semakin efektif

penjualan tatap muka dibandingkan dengan periklanan.

Bagi perusahaan yang hanya memusatkan penjualan

pada satu tipe pembeli saja akan berbeda dengan

perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada

beberapa kelompok pembeli.

c. Sifat Produk

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan, biasanya

(38)

memperhatikan spesifikasi dari jenis dan sifat produk yang di

tawarkan untuk mencapai konsumen yang tepat.

d. Tahap dan Siklus Kehidupan Barang dan Jasa

Kemungkinan produk untuk menghasilkan keuntungan

akan selalu berubah sepanjang waktu. Daur produk ini

mempunyai tahap-tahap dimana terkandung peluang-peluang

dan juga persoalan khusus hubungan dengan strategi pemasaran

serta keuntungan yang diharapkan. Maka dengan mengenal

tahap dimana produk atau kemana produk yang lebih baik dan

lebih sesuai.

C. Lagu religi

Tak dapat dipungkiri bahwa lagu religi punya nilai tersendiri bagi

penggemarnya. Namun mendengarkan musik religi sebaiknya tak sebatas

lewat telinga, tetapi juga lewat hati. Karena lagu adalah jiwa,dibuat oleh

sesuatu yang berjiwa. Hati dan sense of art dari manusia pembuatnya.

Dibantu oleh campur tangan Tuhan yang tentunya juga berjiwa.

Lagu religi ialah sebuah alunan nada dan bunyi yang dimana lirik

lagu tersebut menceritakan tentang kepercayaan kita kepada Tuhan Yang

Maha Esa. Musik religi bagaimanapun punya kelebihan sendiri. Mampu

menggugah kesadaran atas kebiasaan buruk seseorang lewat syair-syairnya

(39)

Tujuan dari lagu religi yaitu menanamkan aqidah keimanan,

amaliah, dan budi pekerti atau akhlak yang terpuji untuk menjadi manusia

yang bertaqwa kepada Allah SWT. Serta syair-syair yang di buat untuk

musik bernuansa religi pun tentu saja tak bisa sembarangan atau asal jadi.

Tak bisa hanya sekedar memenuhi unsur keindahan saja tetapi musik religi

harus punya nilai lebih, yakni lewat kekuatan syair-syairnya. Syair yang

kuat tak akan mengurangi keindahan nuansa seni yang terkandung di

dalamnya dan juga akan mengikat pembaca atau pendengarnya. Namun

syair kuat tanpa keindahan akan terkesan kaku dan menggurui. Maka

disinilah pentingnya pemilihan kata. Pemilihan kata yang indah namun

tetap membumi.27

Lagu religi yang dijumpai di toko-toko kaset ada banyak ragam.

Ada yang begitu kental nuansa religinya hingga terkesan konservatif. Ada

juga yang lebih umum. Mungkin ada yang masih ingat dengan irama lagu

qasidahan di era 70-an yang konon begitu mendominasi perkembangan

musik religi tanah air. Lalu ada lagu religi yang lebih kearah pop ringan

seperti lagu-lagu Bimbo atau Ebiet. Dan di era 90-an mulai marak

kelompok vocal seperti kelompok pemusik asal Malaysia yang begitu

terkenal dikalangan komunitas muslim tertentu, yakni Raihan.

Lagu-lagu Raihan tak selalu berbahasa Melayu atau Indonesia, tapi

juga menyelipkan bahasa Arab. Hingga tak semua muslim mampu

27

(40)

memaknainya dengan baik. Meskipun begitu, tetap tak mengurangi

ketertarikan muslim Indonesia dalam menerima kehadiran musik mereka.

Lagu-lagunya dikenal sebagai kelompok musik nasyid lainnya yang kental

religiusitasnya dan agak konservatif. Bahkan artis-artis papan atas

Indonesia mulai membuat album musim religi. Seperti grup band Ungu,

Peterpan, Gigi, dan lain-lainnya, baik grup band maupun individual lewat

nuansa yang lebih kearah pop ringan.

Maka dari itu, sebuah lagu religi akan menjadi legendaris bagi

pendengarnya apabila memenuhi kaidah seni musik berupa keindahan

seni, pemilihn kata, dan nilai spiritualnya yang menonjol. Hingga

lagu-lagu religi tersebut menjadi begitu nikmat didengarkan, indah di jiwa, serta

mampu menggugah perasaan untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih baik

(41)

30

A. Sejarah Berdirinya CV. Forte Entertainment

Aquarius Musikindo merupakan produsen musik yang berasal

dari Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1969 oleh Johannes

Soerjoko, sebagai Aquarius Musik dan pada tahun 1988 menggunakan

nama Aquarius Musikindo. Perusahaan ini merupakan perusahaan rekaman

terbesar kedua di Indonesia setelah Musica Studios. Perusahaan ini menghasilkan

musik dan entertainment.

Awalnya Aquarius juga bergerak di jasa penerbitan (publishing) yang di

berinama Aquarius Music Publishing pada tahun 1993. Dan ditahun 1998 nama

PT. Aquarius Music Publishing berubah nama menjadi PT. Aquarius Pustaka

Musik, perubahan nama ini terjadi karena peraturan pemerintah saat itu yang

melarang nama perusahaan dalam bahasa asing. Pada tahun tersebut Aquarius

Pustaka Musik telah menangani beberapa composer- composer lokal seperti

Dewiq, Andi Rianto, dan lain-lain dan sebagai pemegang lisensi untuk wilayah

Indonesia dari publishing International seperti EMI Music Publishing, Golden

Pony, Fuji Pasific, Warner.

Aquarius juga melakukan penanda tanganan perjanjian dengan artis-artis

(42)

Monica, Ari Lasso, Bunga Citra Lestari (BCL), DEWA, J. Rock, Katon, Melly

Goeslow, Nicky Astrea, Nugie, Once, Ruth Sahanaya. Titi DJ dan lain-lain.

Di tahun 1995, Aquarius mendirikan toko kaset di beberapa titik strategis

di beberapa kota, seperti Jl. Mahakam (Jakarta), Pondok Indah (Jakarta), Dago

(Bandung) dan Surabaya. Jejaring toko kaset Aquarius juga merupakan salah satu

yang terbesar di Indonesia selain DiscTarra. Namun maraknya pembajakan

membuat penjualan album fisik merosot. Satu per satu toko-toko kaset milik

Aquarius ditutup. Penutupan toko kaset mereka dilakukan terhadap Aquarius

Dago, Bandung pada Desember 2009. Pada 25 Agustus 2010, Toko kaset

Aquarius Pondok Indah, yang merupakan toko kaset terbesar di Indonesia, juga

ditutup. Pada 10 Desember 2013, Toko kaset Aquarius Mahakam yang terkenal

sebagai tempat penjualan album paling bersejarah di Jakarta juga ditutup.

Tetapi semua itu bukan akhir dari usaha gerai eceran Aquarius, karena

Aquarius tetap setia melayani pelanggannya bahkan memperluas jangkauannya

agar dapat melayani pelangan- pelangannya di manapun mereka berada, entah itu

melalui dunia maya dengan menyediakan CD / DVD original, lokal maupun

Mancanegara. Bisnis Aquarius Music Online ini dirintis sejak awal tahun 2000-an

karena penurunan pembelian CD/kaset dipasaran. Metode pembayaran layanan ini

dapat dilakukan dengan memotong pulsa ponsel maupun layanan mobile wallet

(43)

Memang saat ini bisnis full track download di tanah air belum meriah. Ini

lantaran masih banyak terdapatnya situs-situs download MP3 ilegal yang dapat

dengan mudahnya diakses oleh pengguna internet secara cuma-cuma. Tapi bila

nanti situs-situs itu ditertibkan, bukan tak mungkin toko musik digital bakal

seramai pengunjung toko Aquarius Musikindo ketika di era keemasannya.

Pada era 1970-an, Aquarius bekerjasama dengan jaringan

radio Prambors dan membentuk Pramaqua. Beberapa album yang dikeluarkan

oleh Pramaqua antara lain album debut milik God Bless dan Warkop DKI.

Selain memproduksi musik dalam negeri, Aquarius juga pernah menjadi

produsen dan distributor resmi untuk beberapa album produk

WEA, EMI, JVC dan PONYCANYON untuk wilayah Indonesia. Selain itu

Aquarius juga menjadi distributor resmi untuk album-album internasional

produksi EMI and SONY hingga menjelang tahun 2001 seiring penetapan bisnis

jejaring perusahaan rekaman di Indonesia yang dimulai pada dekade 1990-an.

Kerjasama dengan WEA berakhir pada 1995 dan EMI pada 1997.1

Saat ini Aquarius Musikindo menjadi distributor untuk beberapa

perusahaan rekaman di Indonesia yang tergabung dalam Kelompok Musik

Aquarius, yaitu: Forte Records (Forte Entertainment) dan Pops Musik.

1

(44)

Artis-artis ternama Indonesia banyak yang terlahir di Aquarius Musikindo,

akan tetapi label musik ini mempunyai label-label yang bergerak pada bidangnya

masing-masing. Salah satunya adalah Aquarius Forte Entertainment yang khusus

menaungi lagu-lagu yang bergendre atau bertemakan religi, sedangkan Pops

musik khusus menaungi lagu-lagu yang bergenre musik pop.

CV. Forte Entertainment didirikan pada tanggal 20 September 2002. CV.

Forte Entertainment terletak di Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan. Lagu

pertama yang di luncurkan adalah lagu Ustd. Arifin Ilham “Tausyiah Dzikir dan

Nasyid”. Hadirnya Opick dengan lagu “Tombo Ati” itu merupakan salah satu

kesuksesan CV. Forte Entertainment. CV. Forte Entertainment dulu berdiri

mengeluarkan lagu-lagu pop salah satunya Utopia “Antara ada dan Tiada”.

Sukses lagu “AADT” itu sebuah pergerakkan, pada akhirnya Youtubenya diambil

oleh Aquarius Musikindo dan CV. Forte Entertainment khusus ke religi.

Artis-artis keluaran Label Musik Religi CV. Forte Entertainment ini yaitu, Melly

Goeslow (khusus untuk pembuatan album religi), Opick, Alm. Ustd. Jefri

Al-Buchori, Grup Musik Debu, dan Fatimah Voice.

B. Visi dan Misi CV. Forte Entertainment

1. Visi CV. Forte Entertainment

Menjadi perusahaan public ( Public Company ) di bidang Artis

Manajemen dan Music Production yang terkemuka di indonesia dengan

(45)

2. Misi CV. Forte Entertainment

Memajukan dan mengembangkan Industri Musik Indonesia hingga:

a. Senantiasa menjadi tuan rumah dinegeri sendiri,

b. Bisa berkiprah luas di dunia internasional,

c. Menjadi rumah kerja yang memnungkinkan aktualisasi diri dan

pengembangan potensi yang seluas-luasnya,

d. Bisa menjadi ladang kehidupan yang layak bagi semua pelakunya,

e. Dapat memberi imbalan yang layak bagi para stakeholder di

Aquarius, dan

f. Mensyiarkan Islam.2

Gambar 1.1

Logo Aquarius Forte Entertainment

2

(46)

C. Program Kerja Marketing Public Relation Label Aquarius Forte

Entertainment Dalam mempromosikan Lagu Religi

Marketing public relation CV. Forte Entertainment bertugas menindak

lanjuti sebuah lagu religi yang akan di pasarkan ke masyarakat, menindak

lanjuti jika ada masalah pada artis dengan cara menjaga image perusahaan,

mempromosikan lagu-lagu yang akan di pasarkan.

Pada saat mempromosikan lagu-lagu yang akan dipasarkan, divisi

marketing public relation di CV. Forte Entertainment menggunakan time line.

Time line itu dari produksi sampai rilis yaitu dari awal pemilihan lagu, rilis

dan sampai single kedua. Dari produksi, selesai, dan sampai pembuatan cover

itu selesai, semua menggunakan time line. Pertama rilis lagu, setelah itu

produksi. Produksi itu biasanya ada tenggang waktunya, biasanya ada

schedule waktu misalnya 7 bulan. Pada tenggang waktu 7 bulan itu seperti

melakukan demo di media massa, pemilihan single, serta menentukan

instrument itu sudah harus di persiapkan secara matang dan sudah harus

selesai karena saat produksi akan dipakai waktu 5 bulan dan sisanya untuk

melakukan pemotretan serta pembuatan cover, karena pemotretan dan

pembuatan cover bisa menghabiskan waktu sampai 2 bulan.

Di dalam produksi yang pertama yang harus di lakukan adalah proses

produksi pembuatan lagu, yang kedua mixing, take vokal, dan terakhir adalah

mastering. Ketika proses itu berlangsung harus ada time linenya. Setelah

mastering selesai sampai 3 minggu yang harus dilakukan adalah menge-cek

(47)

Tetapi sebeum promosi, CD, duplikating, cover sudah harus siap semua.

Setelah semua itu sudah selesai artis harus siap-siap promosi ke tv. Pertama

itu promosi ke radio, media cetak dan terakhir ke tv. Setelah 3 bulan berjalan

mempersipakan untuk single kedua yang sudah harus disiapkan dari jauh-jauh

hari. Dan untuk disinetron biasanya divisi marketing meminta schedule-nya

jadi pada saat di sinetron rilis, lagu yang di produksi juga rilis dan begitu

seterusnya.

Agar promosi berjalan dengan lancar, setiap sebulan sekali divisi

marketing public relation mengadakan rapat kerja yang didalamnya

membahas tentang bagaimana cara mempromosikan lagu ke masyarakat agar

bisa disukai oleh masyarakat, membahas kerja sama dengan pihak ke 3 atau

sponsor pada artis-artis yang ada di CV. Forte Entertainment, kerja sama

dengan media tv dan radio, memperhitungkan biaya budgeting promosi satu

buah lagu.

Setiap satu minggu sekali juga divisi marketing public relation

mengadakan rapat untuk evaluasi mingguan yang dimana membahas

bagaimana lagu yang telah dipasarkan, apakah disukai oleh masyarakat atau

tidak, evaluasi juga dapat dilihat dari:

1. Radio:

a. Banyak di request oleh pendengar dan high rotation airplay di

targeted radio (apakah itu trend setter radio atau bukan?)

b. Masuk chart radio (Top 5) di targeted radio (trend setter radio atau

(48)

2. TV:

a. Banyaknya video clip yang diputar di TV

b. Banyaknya tampil (perform) membawakan lagu yang sedang

dipromosikan sesuai target.

c. Banyaknya digunakan dalam sinetron sebagai Original Sound

Track

3. Cetak dan Online:

a. Banyak ulasan (review), article di media ctak sesuai target

b. Banyaknya FB coments, re-tweet, You Tube video views dan like.

D. Dari Film Religi Hingga Lagu Religi

Jika kita flashback ke beberapa tahun sebelumnya, dapat kita rasakan

kebangkitan perfilman Indonesia semakin maju. Hal ini disebabkan oleh ide-ide

brillian seseorang sutradara dan produser dalam mengemas film menjadi lebih

menarik. Banyak kisah-kisah perfilman saat ini yang bergendre Islami.

CV. Forte Entertainment merupakan perusahaan/label musik religi yang

lagunya sering diangkat menjadi soundtrack film layar lebar. Pada tahun 2009

sebuah karya fenomenal “ Ketika Cinta Bertasbih” karya Cairul Umam, meledak

di pasaran, hal ini membuat film dan lagu “Ketika Cinta Bertasbih” tersebut

menjadi hits dan sebagai film layar lebar dan soundtrack film kedua setelah

(49)

“Ayat-ayat Cinta” bisa dibilang sejarah bangkitnya industri musik religi Islami

yang ada di Indonesia.

Novel “Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El Shirazy, mampu

menarik perhatian sutradara film Cairul Umam untuk mengangkat novel tersebut

menjadi sebuah film yang sangat bagus. Cairul Umam sebagai sutradara di film

tersebut, memberikan sedikit beberapa perbedaan yang ada dari novelnya.

Misalnya, ada beberapa alur cerita ditambah dan dikurangi, sehingga membuat

film tersebut berbeda dengan versi novelnya. Setelah itu dibuatlah lagu “Ketika

Cinta Bertasbih” oleh Melly Goeslow feat Amee.

Film ini dibintangi antara lain oleh Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana

Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Meyda Sefira,Deddy Mizwar, Niniek

L. Karim, Didi Petet, Habiburrahman El Shirazy, Aspar Paturusi, Din

Syamsudin, Slamet Rahardjo, dan El Manik. Dengan diisi berbagai artis

terkenal, membuat film ini menjadi film yang layak untuk ditonton.

Film yang menceritakan kehidupan tokoh utamanya Khairul Azzam,

seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar

University, Kairo. Cerita yang bisa menjadi inspirasi bagi kita, ketika melihat

bagaimana kerja keras sang tokoh yang menuntut ilmu sekaligus berjuang

menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Cerita yang juga bisa menuntun

kita, ketika melihat usaha dan perjuangan Khairul Azzam dalam menemukan

jodohnya dengan tetap selalu teguh berpedoman kepada ajaran agama.

“Ketika Cinta Bertasbih” memang bukan novel yang biasa. Tapi sebuah

(50)

dalam novel tersebut juga diselipkan ajaran-ajaran Islam yang berkisah tentang

kecintaan Allah pada makhluk-Nya yang tertuang dalam Al Qur’an.

Ost. “Ketika Cinta Bertasbih” merupakan sebuah album musik kompilasi

yang dirilis pada tahun 2009. Lagu utamanya di album ini ialah “Ketika Cinta

Bertasbih” ciptaan dan single album Melly Goeslaw. Selain “Ketika Cinta

Bertasbih”, ada juga “Dibawah Lindungan Ka’bah”, “Cinta Suci Zahrana” dan

“Hafalan Shalat Delisa”. Dan juga di bulan Agustus kemarin satu lagu lagi lagu

serta soudtrack film keluaran CV. Forte Entertainment yaitu lagu yang berjudul

Moga Bunda Disayang Allah single Melly Goeslow telah dipubliskan.3

Lalu di tahun 2001, Novel “Perempuan Berkalung Sorban” karya Abidah

El Khalieqy, penulis wanita asal Jombang, Jawa Timur. Novel tersebut

diadaptasikan menjadi sebuah naskah film oleh Ginatri S. Noer dan Hanung

Bramantyo. Film ini menyajikan latar tradisi sebuah sekolah pesantren di Jawa

Timur yang cenderung mempraktikkan tradisi konservatif terhadap wanita dan

kehidupan modern. Dialog film ini dibawakan dalam bahasa Indonesia, bahasa

Jawa, dan juga terkadang bahasa Arab yang sering digunakan di sekolah

pesantren.

Film ini meruakan film drama romantis bertema Isla dari Indonesia yang

dirilis pada tahun 2009 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini

dibintangi antara lain oleh Revalina S. Temat, Josua Pandelaki, Nasya Abigail,

Widyawati, Oka Antara, Reza Rahardian, dan Ida Leman.

3

(51)

Film ini berkisah mengenai perjalanan hidup Anissa (Revalina S. Temat),

seorang wanita berkarakter cerdas, berani dan berpendirian kuat. Anissa hidup

dan dibesarkan dalam lingkungan dan tradisi Islam konservatif di keluarga Kyai

yang mengelola sebuah pesantren kecil Salafiah putri Al-Huda di Jawa

Timur, Indonesia. Dalam lingkungan dan tradisi konservatif tersebut, ilmu sejati

dan benar hanyalah al-Qur’an, Hadist danSunnah, dan buku-buku modern

dianggap sebagai ajaran menyimpang.

Dalam pesantren Salafiah putri Al-Huda diajarkan bagaimana menjadi

seorang perempuan yang harus tunduk pada laki-laki, sehingga Anissa

beranggapan bahwa ajaran Islam hanya membela laki-laki dan menempatkan

perempuan dalam posisi sangat lemah dan tidak seimbang. Tapi protes Anissa

selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori (Oka Antara), paman

Anissa dari pihak Ibunya yang selalu menemani Anissa, menghibur sekaligus

menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati pada

Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih

ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan (Joshua Pandelaki), ayah

Anissa, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba

menghindari perasaannya pada Anissa. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan

sekolah ke Kairo, Mesir. Secara diam-diam Anissa yang mendaftarkan kuliah

ke Yogyakarta, Indonesia, dan diterima. Namun Kyai Hanan tidak

mengizinkannya dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang

perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Namun Anissa

(52)

Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin (Reza Rahardian),

seorang anak Kyai dari pesantren Salaf besar di Jawa Timur. Sekalipun hati

Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga. Kenyataannya

Samsudin yang berperangai kasar dan ringan tangan menikah lagi dengan

Kalsum (Francine Roosenda). Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang

mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan

lagi dengan Khudori dan keduanya masih sama-sama mencintai. Film kemudian

menceritakan perjalanan cinta Anissa dan Khudori dan juga perjuangan Anissa

untuk membela hak-hak perempuan muslim di tengan rintangan keluarga

pesantrennya yang konservatif.

Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena

dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang

masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis.

Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan

berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana

keinginannya. Abidah El Khalieqy, penulis novel aslinya bersama kru film ini

mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah

tentang pemberdayaan wanita.

Musik pengiring film ini dikomposisi dan ditata oleh Tya Subiakto dengan

campuran banyak instrumen musik Indonesia dan juga instrumen asing. Lagu

tema film ini berjudul “Ketika Cinta” ciptaan serta single Opick, salah satu artis

manajemen Label CV. Forte Entertaiment. Lagu tersebut dikomposisi ulang oleh

(53)

setelah lagu “Ketika Cinta” dirilis, lagu tersebut siap untuk dijadikan soundtrack

Ost. Film “Wanita Berkalung Sorban” di tahun 2009.

Kemudian di tahun 2013 kemarin tepatnya di pertengahan bulan suci

Ramadhan, sebuah film religi yang berjudul “La Tahzan” baru saja di rilis. Salah

satu lagu religi artis manajemen CV. Forte Entertainment yaitu mendiang Ustadz

Jefri Al-Buchori (Uje) menjadi Ost. sebuah film religi tersebut.4

Dalam film “La Tahzan” ini, menceritakan tentang mensyukuri seorang

istri. Sang sutradara, Danial Rifki, mengungkapkan film ini terisnspirasi dari

sebuah buku best seller “La Tahzan For Student”. Lantaran sang sutradara menilai

jalan ceritanya hampir sama dengan lirik lagu Almarhum Uje, “Bidadari Surga”,

maka dia menjadikannya sebagai Ost. film tersebut.

Film tersebut juga diperankan beberapa bintang kawakan seperti Atiqah

Hasiholan, Joe Taslim, Ario Bayu. Berlokasi syuting di beberapa lokasi di kota

Jepang, seperti Osaka, Kyoto, Kobe dan Wakayama sehingga akan membuat

penonton film ini seakan diajak berkelana menikmati indahnya pemandangan

kota-kota di Jepang.

Semoga dengan semakin banyaknya kehadiran novel, film, lagu religi

yang menjunjung nilai keIslaman, semoga kita sebagai muslim semakin taat unuk

beribah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.5

4

http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan_Berkalung_Sorban diakses pada tanggal 4 November 2013 Pada pukul 20.00 WIB

5

(54)

E. Jadi Soundtrack Sinetron, Lagu Religi Laris

Di Indonesia, tembang religi sebenarnya sudah hadir sejak tahun 1930-an

silam. Seiring berjalannya waktu, tembang religi pun kian marak dilantunkan,

terutama ketika memasuki bulan suci Ramadan. Tak jarang, lagu tersebut

digunakan sebagai Soundtrack sinetron.

Jika Ramadan tiba, sejumlah penyanyi, baik solo maupun band

berlomba-lomba membuat lagu religi. Insya Allah pada Ramadan tahun ini, grup band asal

Surabaya, J-Rocks pun mengeluarkan tembang Islami. Begitu juga dengan Opick,

yang langganan setiap tahunnya membuat album religi serta lagunya sering

langganan untuk dijadikan soundtrack sinetron di salah satu stasiun televisi

swasta di Indonesia.

Tentu saja, dengan banyaknya penyanyi dan musisi yang membuat lagu

religi, membuat persaingan semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk

mempromosikan lagu, agar bisa dinikmati masyarakat. Salah satunya dengan

menjadikan lagu itu sebagai soundtrack sinetron, yang memang memiliki

penonton setia.

Artis Manajemen CV. Forte Entertainment ini, baik Opick maupun

J-Rocks mengaku tak mencari keuntungan dari album religi. Mereka lebih

(55)

itu diterima di pasaran, mereka menganggap sebagai bonus. Tentu saja, mereka

senang saat lagunya digemari penikmat musik tanah air.6

Lagu berjudul ‘Haji’ milik Aunur Rofiq Lil Firdaus atau yang kerap

disapa dengan Opick kini sedang laris-laris nya dikenal sebagai soundtrack

sebuah sinetron stripping berjudul ‘Tukang Bubur Naik Haji’. Tak hanya itu lagu

Haji milik Opick ini juga kerap menjadi back song saat liputan-liputan berita

tentang prosesi ibadah hajiyang telah berlangsung beberapa lalu, hal ini tentu

menjadikan lagu pria yang megnaku pernah memiliki band yang beraliran rock ini

seakin terkenal.

Liriknya boleh singkat namun makna yang terkandung dalam lagu Opick

sangat menyentuh, mengisyaratkan ketaatan hamba yang begitu memuja dan

memuji Allah, mungkin bagi orang-orang yang begitu merindukan pergi ke tanah

suci lagu ini akan menjadi penambah rindu yang tak tertahankan.

Tak hanya lagu berjudul Haji yang laris menjadi soundtrack sinetron

sebelumnya Opick juga pernah menelurkan single yang dipakai untuk sebuah

sinetron berjudul ‘Manohara’.7

6

http://life.viva.co.id/news/read/338398-jadi-soundtrack-sinetron--lagu-religi-larisdiakses pada tanggal 4 November 2013 pada pukul 20.30 WIB

7

Gambar

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya pemasaran/promosi yang dilakukan oleh pihak Disbudpar dalam hal mempromosikan kota Solo ke masyarakat luas maupun ke kota-kota lain bahhwa Solo juga

Agung Rezkina Pramesti, L 100 060 041, STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA LOYALITAS PELANGGAN, (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Marketing Public

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Public Relations hotel Jayakarta Bandung dalam mempromosikan kamar hotel kepada para pengunjungnya melalui

Dengan adanya pemasaran/promosi yang dilakukan oleh pihak Disbudpar dalam hal mempromosikan kota Solo ke masyarakat luas maupun ke kota-kota lain bahhwa Solo juga

Dalam hal ini Strategi PR bertindak dalam membantu mempromosikan daerah Wisata Islam melalui komunikasi komunikasi visual dengan disertai gambar yang menarik,

Kemudian Strategi Public Relations dalam mempromosikan Swiss-BelHotel Maleosan dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain dengan secara tidak langsung perusahaan

Menurut hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan bahwa terdapat suatu strategi komunikasi yang digunakan oleh humas pemerintah Kota Tangerang dalam mempromosikan

Konsep Kavaratzis relevan untuk memberikan penguatan strategi komunikasi dalam mempromosikan destinasi wisata kuliner Kota Bandung Propinsi Jawa Barat, rerangka