TABUNGAN FAEDAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
OLEH:
NOFLIM TRISNA AYUNINGSIH
NIM: 109051000138
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S.1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Agustus 2014
i
Strategi Public Relations PT. Bank BRISyariah dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah
Oleh: Noflim Trisna Ayuningsih
Strategi public relations dibutuhkan dalam mendukung upaya mempromosikan sebuah produk, persaingan di dunia perbankan berbasis syariah
semakin ketat dan membuat masyarakat dapat dengan bebas memilih Bank apa yang akan masyarakat percayai untuk bergabung menjadi nasabah. Masyarakat umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan mengenai seluruh aspek lembaga keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat dimanfaatkan oleh calon nasabah., oleh karena itu diperlukan adanya strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah.
Berdasarkan konteks diatas, maka pertanyaannya adalah, bagaimana strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah? Bagaimana pemanfaatan media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabunganFaedah?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktifis. Metode yang digunakan yaitu deskriptif analisis yang bertujuan menjelaskan fenomena atau fakta-fakta secara sistematis, faktual dan akurat melalui pengumpulan data. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Strategi yang digunakan public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah adalah strategi menentukan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat, strategi menentukan metode yang digunakan , pelaksanaan kegiatan promosi dan strategi evaluasi. Pemanfaatan media merupakan hal yang penting dalam mempromosikan produk tabungan Faedah. Jenis media dan penempatan iklan dari segi waktu dan posisi menjadi bagian dari strategi promosi. Jenis media yang digunakan meliputi media cetak, media elektronik serta media sosial dan internet.
Strategi promosi yang digunakan oleh PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan tabungan Faedah dinilai efektif, dengan pemanfaatan media yang sesuai dan tepat sasaran membuat PT. Bank BRISyariah semakin dikenal masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah nasabah dan minat masyarakat menabung dibank dengan basis Syariah dan tidak menganut unsur riba.
ii
Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah Wa Syukurillah, puji syukur yang tak terhingga penulis
panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang tiada tara, serta atas segala kemurahan, cinta dan kasih sayang-Nya lah skripsi ini dapat penulis
selesaikan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah yang telah memberikan inspirasi bagi seluruh manusia di bumi ini hingga akhir zaman, baginda Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dengan segala usaha dan tekad yang kuat, walaupun hambatan dan rintangan yang penulis hadapi cukup banyak, namun atas izin dari Allah SWT semua hambatan dapat diatasi dan skripsi ini terselesaikan dengan
baik. Namun, penulis juga yakin masih banyak kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki, mengingat kemampuan dan pengetahuan penulis yang serba
terbatas.
Terima kasih, penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan dalam penulisan ini. baik melalui doa, bimbingan, dukungan, maupun terlibat
langsung dalam memberikan informasi, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Maka dengan penuh rasa hormat dan ketulusan hati, penulis
ucapkan terima kasih kepada :
iii
dan Drs. H. Sunandar, MA selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan. 2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bapak Rachmat Baihaky,
MA, serta Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Bapak H. Zakaria, MA selaku Pembimbing Akademik yang telah bersedia
meluangkan waktunya kepada penulis untuk berdiskusi dan memberi saran mengenai judul skripsi.
4. Dosen Pembimbing penulis, Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA terimakasih banyak karena telah sabar dalam membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang pernah mengajar dan membagikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis. Semoga
ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis dan masyarakat nantinya. Serta menjadi amal sholeh yang akan terus mengalir bagi para dosen. 6. Para pegawai perpustakaan Fakultas dan perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah, serta perpustakaan Utama Universitas Indonesia yang telah memberikan fasilitas untuk mencari literature sebagai bahan skripsi.
Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan mendapat ridha serta balasan dari Allah SWT.
7. Teristimewa oranng tua penulis, Papa Hendra dan Mama Minarsih tercinta
yang telah mengantarkan penulis hingga seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, keikhlasan dan perjuangan hidup demi
iv
8. Kakak dan adik-adik tercinta Julim Mia Ayuningsih, Alin nika Ayuningsih
dan Oktavialim Dinda Ayuningsih tempat berbagi cerita dan selalu memberikan dukungan kepada penulis.
9. Kepada keluarga besar Karso Ijoyo. Pakde, bude, pakle, bukle, sepupu dan
keponakan-keponakan tercinta yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih untuk doa dan dukungannya kepada penulis.
10. Terima kasih Akmal Fauzi yang selalu mendoakan, membantu dan tidak bosan-bosannya memberikan support untuk kesuksesan penulis.
11.Seluruh keluarga besar Kantor Pusat PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah,
yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian, khususnya divisi markom bapak lukita, bapak nanang dan bapak lukita.
12.Seluruh keluarga besar Kantor Cabang BRI Syariah BSD bapak Yosep Kardinal, bapak Lukman, bapak Wahyu, bapak Puri, Ibu Dewi Palupi, Mba Fika, Mas Nadzar, dan Mas Agus.
13.Sahabat-sahabat tercinta, Zakiyah Al- Wahdah, Yulia Nur Rahmah, Nur Oktaviani, Yudid Dwi Septyarini, Nur Khasanah, Thiyo Fanny dan
Andini Rizki yang senantiasa memberikan dorongan, ide dan doa kepada peneliti baik di bidang akademis maupun non akademis. Semoga persahabatan kita tetap utuh dengan menjaga silahturahmi.
v
Zidni, Rizky Maul, Owner, Ryan, Bowo, Mahdi, Bayu dan Rizky F.
14.Keluarga besar “KKN SERSAN” Klaten 2012, Ryan, Eko, Hadi, Nafis,
Zidni, Arkho, Bowo, Widi, Bayu, Eka, Taufik, Gyo, Tyas, Okta, Nabila, Nia dan Aisyah terima kasih telah berbagi pengalaman dalam pengerjakan karya tulis dan dukumgan serta doanya kepada penulis.
15.Kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jakarta, Agustus 2014
vi
3. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem strategi ... 20
B.Public Relation ... 22
1.Pengertian Public Relation ... 22
2.Tujuan Public Relation ... 26
3.Fungsi Public Relation ... 28
4.Ketertakitan Public Relation dengan Marketing ... 29
5.Keberadaan Public Relation dalam Marketing ... 32
C.Konsep Promosi... 34
1.Pengertian Promosi Public relation ... 34
vii
A. Sejarah PT.Bank BRISyariah ... 39
B. Gambar dan Arti Lambang PT. Bank BRISyarih ... 41
C. Visi dan missi PT.Bank BRISyariah ... 42
D. Sejarah Divisi Marcomm PT.Bank BRISyariah ………. 43
E. Struktur Organisasi Marcomm ... 44
F. Tabungan Faedah ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Public Relation PT.Bank BRISyariah Dalam Mempromosikan Produk Tabungan Faedah ... 47
B. Pemanfaatan media PT.Bank BRISyariah dalam mempromosikan Tabungan Faedah... 65
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 79
B.Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA ... ... 84
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo PT. Bank BRISyariah ... ... 41
Gambar 3.2 Struktur PT Bank BRISyariah ... ... 44
Gambar 4.1 Program Bantuan Air Minum Gratis Untuk Dhuafa dan Korban Banjir... ... 61
Gambar 4.2 Program BRISyariah Peduli ... ... 62
Gambar 4.3 Donor Darah Rutin Karyawan PT. Bank BRISyariah ... ... 63
Gambar 4.4 Promosi menggunakan radio ... ... 68
Gambar 4.5 Brosur Produk PT Bank BRISyariah ... ... 72
Gambar 4.6 Facebook ... ... 75
Gambar 4.7 Twitter ... ... 76
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jadwal Iklan Produk Tabungan Faedah PT. Bank BRISyariah di Televisi ... ... 67
1
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial, memiliki dorongan ingin tau, ingin maju dan
berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Karenanya, komunikasi
merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Dalam pepatah asing
berbunyi: Nature gave us two ears and only one mouth, so that we could listen twice
as much as we speak.1 Dengan kata lain pepatah tersebut mengajak untuk lebih
banyak mendengar dari pada berbicara. Berbicara mudah, tetapi berkomunikasi
dengan baik tidak demkian halnya. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang
dibicarakan sampai kepada yang akan diharapkan memperolehnya.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk
lambang-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi,
kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui
berbagai media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau prilaku.2
Beberapa disiplin utama komunikasi adalah public relations, komunikasi
internal, komunikasi korporasi, advertising, branding, public affairs, investor
relations. Semua ditujukan kepada target sasaran yang berbeda dalam menyampaikan
1 Widjaja A.W, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (Jakarta: Bina Aksara,1986), h.4
pesannya. Misalnya public relations menggunakan sarana press release atau paket
media untuk mencapainya sasaran medianya.
Public relations merupakan jembatan penghubung antara organisasi dan
publiknya. Baik terkait dengan publik internal maupun eksternal, dalam sebuah
proses komunikasi agar tercipta hubungan yang efektif berdasarkan landasan mutual
understanding (pemahaman bersama) guna mencapai tujuan organisasi yang
ditetapkan.
Public relations memiliki peran yang penting dalam perputaran sistem yang
ada pada manajemen lembaga atau organisasi, keberadaannya mampu menyentuh
aspek-aspek sosial dan kepentingan publik, selalu menampilkan sesuatu yang positif
dalam wujud citra yang positif demi kepentingan perusahaan, membangun citra yang
positif ditentukan oleh apa yang diberikan atau ditampilkan oleh perusahaan. Hal ini
merupakan indikasi dari proses terbentuknya citra positif dan negative.3
Public relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus
terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang
dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi
dan taktik promosi untuk penjualan suatu produk.
Public relations berperan sebagai proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen,
melalui penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha
memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan,
keinginan, kepentingan, dan minat konsumen.
Demikian juga dengan perusahaan perbankan di Indonesia, di era modern saat
ini mulai menunjukkan kemajuannya, dengan kehadiran sistem perbankan syariah
didalamnya, yang menjadikan sistem perbankan Indonesia tidak hanya terpacu pada
sistem perbankan konvensional. Perbankan syariah adalah jenis kegiatan perbankan
yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, yang tidak menganut sistem riba
didalamnya.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada
bunga. Bank Islam atau biasa disebut Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan
atau perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada
Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Dengan kata lain, bank Islam adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan jasa-jasa simpanan serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.4
Bank Islam lahir sebagai salah satu solusi alternative terhadap persoalan
pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat islam
Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban
dengan lahirnya Bank Islam.5 Perkembangan perbankan syariah ditandai dengan
disetujuinya Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 5 ayat 1
yang diperbaharui dengan undang No. 10 Tahun 1998. Dalam
undang tersebut, diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang
dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syariah. Undang-undang
tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvesional untuk membuka unit
syariah bahkan mengkonversikan diri menjadi Bank Syariah. Yang beroperasi dengan
sistem bagi hasil.
PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah (Bank BRISyariah) merupakan salah satu
bank yang bergerak di bidang perbankan syariah dalam kurun waktu lima tahun sejak
awal berdirinya 17 November 2008. Selama itu pula sampai saat ini Bank
BRISyariah tidak hanya bersaing dengan bank yang menganut sistem berbasis syariah
tetapi juga dengan bank konvensional lainnya dalam mempromosikan produknya,
khususnya produk unggulannya yaitu Tabungan Faedah.
Untuk dapat bersaing dengan bank lainnya Bank BRISyariah miliki salah satu
produk yang dinamakan program tabungan “FAEDAH” (Fasilitas Serba Mudah),
yang hadir dengan memberikan tawaran yang sangat memudahkan, dengan setoran
awal hanya Rp50.000,- sudah bisa membuka tabungan, bebas dari biaya administrasi
bulanan, gratis biaya bulanan kartu ATM, Gratis biaya tarik tunai dan cek saldo di
ATM BRI, ATM Bersama dan ATM Prima.
Bank BRISyariah merupakan bank yang menjaga inklusifitasnya, terbuka bagi semua masyarakat Indonesia tanpa membedakan latar belakangnya, maka dari itu bank BRISyariah di nilai sebagai bank yang menerima semua golongan dan tidak
menganut SARA. Dengan adanya Produk tabungan Faedah bank BRISyariah
karena setoran awalnya ringan, selain itu masyarakat juga mendapatkan pengetahuan
mengenai bank berbasis syariah..
Berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun, Bank BRISyariah banyak
mengalami kemajuan, pada 5 februari 2013 lalu BRISyariah memperoleh
penghargaan Top Brand dalam kategori Sharia Banking dari segi Marketing, meski demikian tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi terutama dalam hal pemasaran produknya, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap sistem perbankan
syariah merupakan kendala eksternal yang dihadapi Bank BRISyariah. Masyarakat
umum masih memerlukan keterangan dan penjelasan mengenai seluruh aspek
lembaga keuangan dengan prinsip syariah, terutama fasilitas dan produk yang dapat
dimanfaatkan oleh calon nasabah.
Dalam mempromosikan produk Tabungan Faedah kepada masyarakat, Bank
BRISyariah membutuhkan seseorang yang mampu untuk berkomunikasi dan menarik
minat masyarakat pada produk tersebut. Produk yang sudah diciptakan, harga juga
sudah ditetapkan, dan tempat (lokasi dan layout sudah disediakan), artinya produk
sudah benar-benar siap untuk di jual. Agar produk tersebut laku dijual ke masyarakat
atau nasabah, maka masyarakat perlu tahu kehadiran produk tersebut, berikut
manfaat, harga, di mana dapat diperoleh dan kelebihan produk dibandingkan pesaing.
Sebagai Public relations yang tidak lepas dari strategi marketing senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti pengembangan sarana dan hasil secara
yang berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni “Marketing Communication (Marcom)”.
Bank BRISyariah merupakan perusahaan yang berskala menengah ke atas,
maka mengenal istilah “Marketing Communication” yang merupakan suatu
departemen yang berurusan menangani semua komunikasi bagi perusahaan, biasanya
pada perusahaan berskala menengah ke atas, tergantung pada jenis perusahaan dan
industri dimana mereka berada. Departemen ini juga bisa disebut sebagai komunikasi
perusahaan atau divis public relations / humas dan pemasaran.
Salah satu tugas penting Marketing Communication di Bank BRISyariah
adalah mensosialisasikan dan mempromosikan Produk Tabungan Faedah. Hal ini
bertujuan agar nasabah tau dan tertarik pada produk yang ditawarkan oleh bank.
Agar dapat menarik minat para calon nasabah, Marketing Communication
Bank BRISyariah harus mampu meyakinkan masyarakat bahwa produk tabungan
Faedah di Bank BRISyariah lebih memberikan keuntungan dibandingkan produk
tabungan di bank lainnya. Disinilah seorang Marketing Communication harus
menggunakan ilmu dan seni komunikasi yang dia miliki, karena berhasil atau
tidaknya proses promosi ini sangat bergantung pada cara atau strategi komunikasi
perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mengangkat judul
skripsi: “Strategi Public Relations PT. Bank BRISyariah dalam
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan dengan maksud agar penelitian lebih terfokus
pada tujuan yang ada dan tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi
permasalahan pada strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam
mempromosikan produk tabungan Faedah pada tahun 2013-2014”
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di awal dapat ditetapkan
rumusan sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi public relations yang diterapkan PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah?
b. Bagaimana pemanfaatan media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam
mempromosikan produk tabungan Faedah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian, maka
penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:
a. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan public relations PT. Bank
BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah.
b. Untuk mengetahui media yang digunakan PT. Bank BRISyariah dalam
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
a. Sebagai kontribusi penelitian terapan di bidang humas, dan kontribusi
penelitian dakwah dalam upaya mencari formulasi dakwah yang
efektif.
b. Menambah informasi ilmiah dalam khazanah dakwah khususnya
mengenai lembaga berbasis syariah.
c. Mendalami konsep hubungan masyarakat pada umumnya strategi yang
digunakan perusahaan.
d. Memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting menejemen
hubungan masyarakat atau bisa disebut juga public relations dalam
mencapai tujuan perusahaan.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan PT.
Bank BRISyariah dalam menyusun strategi dalam mempromosikan
produk.
b. Penelitian ini dapat memudahkan public relations dan marketing yang
menyatu dalam divisi marketing communication untuk merumuskan
teknik-teknik manajemen hubungan masyarakat yang dapat menuju ke
c. Sebagai penambah pemahaman, pengetahuan dan wawasan terhadap
strategi public relations pada produk tabungan Faedah di PT. Bank
BRISyariah.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam buku metode
penelitian kualitatif, Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
analisis yaitu memberikan gambaran terhadap subjek dan objek penelitian.
Maka dalam hal ini pula penulis bermaksud untuk menggambarkan seutuhnya
mengenai strategi public relations PT. Bank BRISyariah dalam mempromosikan produk tabungan Faedah.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah divisi Marketing Communication PT.
Bank BRISyariah, Sedangkan objek penelitian merinci fenomena yang akan
diteliti sekaligus merupakan deskripsi penelitian.6 Dalam hal ini yang menjadi
Objek dari penelitian adalah strategi public relations PT. Bank BRISyariah
dalam mempromosikan produk Tabungan Faedah.
3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT.Bank BRISyariah Jl. Abdul Muis No. 2-4 Jakarta Pusat. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan terhitung sejak akhir bulan April 2013.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data-data dikumpulkan melalui teknik
pengumpulan data diantara :
a.Observasi
Observasi, yaitu salah satu metode dalam penelitian yang berarti
pengamatan. metode pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses di
mana peneliti terlibat langsung dalam objek penelitian. Pengamatan dapat
dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam
pengamatan ini adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian, dan
lain-lain. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7
b. Wawancara
Wawancara yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung
dengan orang-orang yang terlibat dalam public relations atau humas.
Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis sifatnya. Karena
bentuknya berasal dari komunikasi verbal antara peneliti dan responden.8
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data.
Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan
7 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), hal. 181.
interpretasi data. Dokumen bisa berbentuk dokumen publik atau dokumen
pribadi.
Adapun instrumen penelitiannya adalah :
a. Data primer
Data primer didapat dari informan-informan yang telah ditentukan
oleh peneliti yaitu pihak-pihak yang dianggap kompeten dan menguasai data
yang diperlukan dan berkaitan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
menggunakan metode atau teknik wawancara. Pedoman wawancara yang
digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
Dan wawancara yang dilakukan penulis melalui tatap muka, penulis akan
langsung mendatangi informan dan melakukan wawancara, dalam hal ini
penulis mewawancarai Nanang Wahyudi (Manager Corporate
Communications and Promotion PT. Bank BRISyariah) dimana beliau
mengetahui secara pasti tentang kegiatan promosi produk tabungan Faedah.
b. Data sekunder
Data sekunder didapat dari berbagai macam informasi yang berkaitan
dengan PT. Bank BRISyariah, baik itu berupa artikel, berita, maupun
informasi pendukung yang diperoleh melalui media cetak maupun data
internal yang sudah ada dan telah disediakan oleh Manager Corporate
Communications and Promotion dari PT. Bank BRISyariah yaitu Nanang
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan
yang sudah dituliskan dalam cacatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen
resmi, gambar, foto dan sebagainya. kemudian, data dianalisis menggunakan
konsep strategi public relations yaitu dimulai dari perumusan strategi,
implementasi strategi dan evaluasi strategi. Tahap selanjutnya adalah
interpretasi data, Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan
makna yang lebih mendalam terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian
dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan.
F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dalam penelitian ini bertujuan untuk berbagi informasi
mengenai hasil-hasil penelitian, untuk menghubungkan penelitian kedalam suatu
pembahasan yang lebih luas serta untuk memberikan perbandingan antar hasil dan
temuan penelitian.
1. Strategi Public relations Polri Dalam Membangun Citra Pelayanan Pada
Masyarakat (Studi Pada Kepolisian Resort Metro Jakarta Barat), disusun
oleh Muhammad Iqbal, jurusan KPI 2012. Berdasarkan hasil
penelitiannya, Penelitian ini fokus terhadap citra pelayanan yang
dihadapan masyarakat, sedangkan penelitian saya fokus terhadap strategi
promosi dan media promosi untuk mempromosikan produk tabungan
bank syariah.
2. Strategi Public relations PT. Anugrah Bersama Sejahtera Dalam Menjalin
Loyalitas Customer, disusun oleh Johan Alkausar, jurusan KPI 2011.
Penelitian johan memfokuskan pada strategi untuk menjalin loyalitas
costomer, dimana public relations berperan penting untuk
mempertahankan loyalitas costomer, sedangkan skripsi saya
memfokuskan kepada strategi dan media yang digunakan public relations
suatu perusahaan untuk mempromosikan produknya.
3. Strategi Komunikasi Public relations PT. Musica Studio’s dalam
Mempromosikan Lagu Religi, disusun oleh Agus Mana, jurusan KPI
2012. Penelitian Agus menyimpulkan bahwa dalam mempromosikan lagu
religi PT. Musica Studio’s menggunakan beberapa strategi dan bentuk
komunikasi, penelitian kami keduanya sama-sama fokus terhadap strategi
promosi namun yang membedakan adalah penelitian membahas
mengenai media yang digunakan sedangkan penelitian Agus membahas
bentuk komunikasi yang digunakan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian ini, penulis secara
sistematis membagi dalam lima bab yang terdiri dari beberapa sub bab. Adapun
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan argumentasi mengenai
penelitian ini mengenai latar belakang masalah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan Pustaka, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Merupakan bab yang menguraikan landasan teori, didalamnya diuraikan
tentang konseptualisasi strategi, public relations, promosi dan produk
Tabungan Faedah.
BAB III : Merupakan pembahasan mengenai gambaran umum PT. BRI Syariah,
yang mengemukakan tentang sejarah, visi, misi, tujuan, sruktur organisasi
dan produk tabungan Faedah PT. Bank BRI Syariah.
BAB IV : Merupakan pembahasan inti mengenai temuan dan analisis data,
didalamnya diuraikan tentang hasil temuan lapangan yaitu strategi yang
diterapkan divisi marketing communication PT. Bank BRISyariah dalam
mempromosikan produk tabungan Faedah dan penggunanan media
sebagai alat promosi.
BAB V : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran sebagai
subangsih penulis untuk melengkapi kekurangan yang ada ditambah
dengan harapan-harapan. Dan penulis mencantumkan daftar pustaka yang
15 BAB II
KERANGKA TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah strategi adalah ilmu siasat (perang) atau akal untuk mencapai suatu maksud dan tujuan yang telah
direncanakan. Dengan kata lain, seni atau ilmu dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk melaksanakan kebijakan tertentu.1
Strategi secara etimologi, Istilah strategi berasal dari kata Yunani
Strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu
untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, di mana jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga
bisa dapat diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan pada pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati
teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. 2
1
Departemen Pendidikan dan kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,2005), h. 1092.
2
Pada awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang
dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang. Namun pada akhirnya, arti strategi
berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.3
Adapun pengertian strategi menurut terminologi adalah sebagai berikut :
a. Wiliam F. Gluek
Strategi adalah rencana yang dipersatukan secara komprehensif terintegrasi
yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
tertentu.4
b. George Steiner dan John Miner
Strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan
dan implementasinya secara cepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.5
3
Rafi’udin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandumg : Pustaka Setia, 1997), h. 76.
4
Harimurti Krida Laksana, Kamus Sinonim Bahasa Indonesia, (Jakarta : Nusa Indah, 1981), h.173.
5
c. Fuad Amsyari
Strategi adalah metode untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan ini berbentuk percampuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan
memakai senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer strategi merupakan suatu tehnik atau cara memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.6
d. Chandler
Dikutip oleh Supriyono dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi
dan Kebijakan Bisnis mengatakan bahwa strategi adalah penentuan dasar
goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara dan
alokasi sumber-sumber yang diperlukan unruk mencapai tujuan.7
e. Onong Uchjana Effendy
Strategi adalah perencanaan untuk mencapai tujuan, namun untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan taktik
oprasionalnya.8
f. Sandra Oliver
Dalam bukunya strategi Public Relations, Sandra Oliver mendefinisikan
strategi sebagai sebuah cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil akhir
6
Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999), h.32.
7
Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Bisnis, (Yogyakarta: BPFE,1985), h.8. 8
menyangkut tujuan dan sasaran organisasi, ada strategi yang luas untuk
keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing aktifitas. Dia juga menggambarkan, strategi adalah jalan yang dipilih oleh
organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya.9
Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah
bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan berrsifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan
mengabaikan keputusan yang lain. Dalam suatu perusahaan terdapat tiga level strategi, yaitu : level korporasi, level unit bisnis atau lini bisnis, dan level fungsional.10
2. Tahapan- tahapan Strategi
Untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang diiniginkan, dalam proses
strategi komunikasi terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam prosesnya, diantaranya yaitu:
a. Perumusan Strategi
Dalam perumusan strategi, konseptor harus mempertimbangkan mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara
internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternative dan memilih strategi yang dilaksanakan. Perumusan strategi berusaha menemukan
masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang ditafsirkan berdasarkan
9
Sandra Oliver, Strategi Public Relation, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.2.
10
konteks kekuatan, kemudian mengadakan suatu analisis mengenai
kemungkinan-kemungkinan serta memperhitungkan pilihan-pilihan dan langkah-langkah yang dapat diambil dalam rangka gerak menuju kepada tujuan
itu.11
b. Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang ditetapkan tersebut, dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasinya. Tanpa
adanya komitmen dan kerja sama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari
kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya perusahaan dan
organisasi.12
c. Evaluasi Strategi
Tahap akhir dari strategi yaitu evaluasi implementasi strategi. Evaluasi
strategi diperlukan karena keberhasilan yang telah dicapai dapat diukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur
untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah tercapai. Ada tiga macam hal mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni :
11
Ali Mutopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: Center for strategic and International studies-CSIS, 1978). h.23.
12
1) Meninjau faktor-faktor eksternaldan internal yang menjadi dasar strategi.
Adanya perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak
efektif atau hasil implementasi buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang dicapai.
2) Mengukur presentasi (membandingkan hasil yang akan diharapkan dengan
kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan
yang dibuat ke arah pencapaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang
mengungkapkan apa yang terjadi.
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada ditinggalkan atau merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif diperuntukan bila tindakan atau hasil sesuai dengan yang dibayangkan
semula atau pencapaian yang diharapkan. 13
3. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Dalam Sistem Strategi
Terdapat beberapa factor yang berpengaruh dalam merumuskan strategi agar suatu perusahaan tetap eksis, tangguh dalam menghadapi perubahan dan mampu meningkatkan efektivitas dan produktifitas. Faktor-faktor tersebut antara
lain :
13
a. Tipe dan Struktur Organisasi
Tipe dan struktur yang dipilih untuk digunakan harus berhubungan dengan kepribadian organisasi tersebut, sebab seetiap organisasi pasti memiliki
kepribadian yang khas. Dengan demikian, dalam struktur organisasi harus terdapat beberapa unsur, antara lain specialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, senralisasi dan desentralisasi dalam mengambil keputusan kerja dan ukuran
kerja.14
b. Gaya Manajerial
Dalam teori kepemimpinan dikenal berbagai tipologi kepemimpinan, antara lain adalah tipe otokratik, paternalistic, laisez faire, demokratik, dan kharismatik. Namun demikian, tidak ada satupun tipe yang sesuai dan dapat
digunakan secara konsisten pada semua jenis dan kondisi organisasi.15 c. Kompleksitas Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal organisasi selalu bergerak dinamis. Gerakan dinamis tersebutn berpengaruh pada cara mengelola organisasi dan termasuk dalam merumuskan dan menetapkan strategi. Setiap organisasi akan terkena dampak
lingkungan eksternal dan tidak ada satupun organisasi yang dapat membebaskn diri dari dampak tersebut , oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan
perhitungan terdapat dampak lingkungan eksternal demi tercapainya tujuan dan sasaran organisasi.16
14
M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan,2002), h.131.
15
M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, h. 132.
16
d. Hakekat masalah yang dihadapi
Strategi merupakan keputusan yang diambil menejemen puncak, oleh
karena itu menejemen harus benar-benar mengenali masalah-masalah yang dihadapi, menganalisis dan memperhitungkan masalah-masalah yang akan dihadapi dalam upaca pencapaian tujuan serta sasaran organisasi tentunya
dengan strategi yang telah diputuskan. 17
B. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Public Relations atau sering juga disebut hubungan masyarakat
sebenarnya timbul akibat adanya saling ketergantungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok dengan masyarakat. Pada
saat yang sama, semakin mengakarnya kekuatan individu dalam kelompok publik membuat hubungan ini menjadi penting. Maka dari itu perkembangan
Public Relations kemudian menjadi suatu konsep yang dijadikan objek studi
ilmiah. Dalam suatu organisasi keberadaan Public Relations ini merupakan hal yang sangat penting sehubungan dengan upaya membina komunikasi yang
harmonis yang baik ke dalam maupun keluar organisasi.18
“Public Relations is the planned and sustained effort to establish and
maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its
publics”. Public Relations adalah perencanaan dan usaha yang terus menerus
17
M. Ismail dan M. Karebet Widjajaksuma, Pengantar Manajemen Syariat, (Jakarta: Khairul Bayaan,2002), h.132.
18
untuk membentuk dan memelihara kredibilitas dan saling pengertian antara
organisasi dengan publiknya. 19
“The main objectives of Public Relations activities are to provide visibility
for corporate body and support for he marketing agenda, at the product level.
The promotional objectives, established earlier in the plan, will have
identified issue concering the attitudes and relationships stakeholder have
with an organization and its product. Decision will have been made to build
awareness and to change perception, preferences and attitudes”. Maknanya
adalah tujuan utama aktivitas Public Relations adalah menyajikan kelayakan untuk organisasi dan bantuan agenda pemasaran pada level produk, tujuan dari promosi, yang sudah diperlihatkan pada awal rencana, sudah akan dapat
mengenali persoalan mengenai sikap dan hubungan yang dimiliki publik sasaran dengan organisasi dan produknya. Keputusan sudah akan terbuat
untuk meningkatkan awareness dan untuk merubah persepsi, pilihan dan sikap. 20
Dalam kehidupan masyarakat sekarang ini, kegiatan Public Relations
merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Public Relations akan terus berkembang sesuai dan sejalan dengan perkembangan masyarakat.
Perkembangan Public Relations berlangsung bersama dengan adanya hubungan - hubungan masyarakat yang sangat banyak tapi bersifat impersonal
dan lebih banyak pembagian masyarakat itu sendiri dikarenakan adanya
19
Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua,
(Barcelona Spain : Grafos S.A. Sort Papel, 1999), h.47
20
Chairis Fill, Marketing Communication Contexts, Contents, and Staregies Edisi kedua,
bermacam-macam kepetingan masyarakat itu sendiri. Setiap pimpinan
organisasi atau perusahaan dituntun untuk berpikir dan bertindak secara Public
Relations, agar usahanya dapat berhasil dengan sebaik-baikanya. Berpikir
secara Public Relations ini dilaksanan untuk mendapatkan rasa tanggung jawab masyarakat terhadap perusahaan, melalui simpati dan persetujuan, dukungan dan kepercayaan.21
Menurut para pakar, hingga saat ini belum terdapat consensus mutlak tentang definisi dari Public Relations. Ketidaksepakatan tersebut disebabkan
oleh: pertama, beragamnya definisi Public Relations yang telah dirumuskan baik oleh para pakar maupun profesional Public Relations didasari perbedaan sudut pandang mereka terhadap pengertian Public Relations. Kedua,
perbedaan latar belakang, misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisi perguruan tinggi tersebut akan lain bunyinya dengan apa yang
diungkapkan oleh kalangan praktisi (Public Relations Practitioner). Dan ketiga, adanya indikasi baik teoritis maupun praktis bahwa dinamika kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan zaman, khususnya memasuki
era globalisasi dan millennium ketiga saat ini. 22
Kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda akan tetapi prinsip
dan pengertiannya sama. Sebagai acuan , beberapa definisi Public Relations
yaitu :
21
Soenarko Setyodarmodjo, Public Relations; Pengertian, Fungsi, dan Peranannya, (Surabaya: Penerbit Papyrus Surabaya, 2003), h. 13.
22
a. The British Institute of Public Relation, berbunyi:
1) “Public Relations activity is management of communications
between an organization and its publics.”
(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya
2) “Public Relations practice is deliberate, planned, and sustain effort
to establish and maintain mutual understanding betweet an
organization and its public.”
(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya.)
b. Frank Jefkins mendefinisikan Public Relations sebagai semua bentuk komunikasi terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu
organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian.23
c. Scott M.Cutlip and Allen H. Centre (1982) dalam bukunya Effective
Public Relations, mengungkapkan bahwa: “Public Relations merupakan
fungsi manajemen yang menilai sikap publik dan mengindentifikasi
kebijaksanaan dan tata caara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.”24
Selain itu Dr. Rex Harlow dalam bukunya yang berjudul: A model for
Public Relations Education for Profesional Practices yang diterbitkan oleh
23
Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima , (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003), h.10. 24
International Public Relations Asosiation (IPRA) 1978, menyatakan bahwa
definisi dari Public Relations adalah:
“Public Relations adalah fungsi menejemen yang khas dan mendukung
pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publicnya menyangkut aktivitas komunikaasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama; melibatkan menajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini public; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam menghadapi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. 25
Definisi tersebut adalah definisi yang akomodatif terhadap perkembangan
dan dinamika Public Relations. Inti dari beberapa pengertian tersebut adalah
Public Relations adalah hubungan timbal balik (two way communication) antara
organisasi / lembaga dengan publiknya sehingga tercipta good will, kepercayaan
dari publik pada suatu badan atau perusahaan beserta produk yang dikeluarkan.26
2. Tujuan dan Fungsi Public Relations
a. Tujuan Public Relations
Tujuan utama Public Relations adalah untuk mempengaruhi publiknya, antara lain sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui kegiatan lembaga atau instansi yang diwakilinya, yang pada akhirnya menjadi dikenal dan
disukai publiknya .Dalam hal ini untuk mencapai tujuannya, seorang Public
Relations harus mengembangkan goodwill dan memperoleh opini public yang
favourable atau menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan yang harmonis
25
Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima , (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2003),h. 16.
26
dengan berbagai publik. Kegiatan Public Relations harus dikerahkan ke dalam
(Internal Public Relations) dan ke luar (Eksternal Public Relations).
Secara universal tujuan Public Relations itu adalah “untuk menciptakan,
memelihara, meningkatkan dan memperbaiki citra perusahaan atau organisasi dimata publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi dari pada publik yang bersangkutan”.
Menurut Rosady Ruslan, tujuan Public Relations adalah sebagai berikut:
1) Menumbuh kembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
2) Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
3) Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan Public Relations
4) Efektif dalam membangun pengenalan merk dan pengetahuan merk
5) Mendukung bauran pemasaran. 27
Adapun tujuan Public Relations secara umum adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan
bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kata “saling” maka organisasi pun harus
dapat memahami publiknya.
27
Menurut Charles S. Steinberg tujuan Public Relations adalah
menciptakan opini publik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.
Tujuan Public Relations adalah Public Relations mengetahui, mengerti, dan mengatasi public opinion yang aktif itu, sehingga citra organisasi tidak terganggu. Terhadap public opinion yang latent pun, Public
Relations dapat mengetahui, mengerti dan mengantisipasi, sehingga public
opinion tidak akan menggoyahkan keberadaan dan program, serta kegiatan-
kegiatan organisasi, public opinion harus dibentuk menjadi Favourable
public opinion. Karena tujuan dari Public Relation adalah membentuk the
Favourable public opinion atau citra (image) di mata masyarakat.28
b. Fungsi Public Relations
Menurut Cutlip & Center merumuskan fungsi Public Relations sebagai
berikut:
1) Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi)
2) Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publik sebagai khalayak sasaran.
3) Mengidentifikasi yang menyangkut opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.
28
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan
sasaran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama.
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif
bagi kedua belah pihak.29
3. Keterkaitan Public Relation dengan Marketing
Pratek Public Relation pada prinsipnya adalah merupakan kegiatan terencana dan suatu usahan yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan
mengembangkan itikad baik (goodwill) dan pengertian yang timbal balik
(mutual understanding) antara suatu organisasi dengan masyarakat. Public
Relation sebagai aspek komunikasi yang bersifat informative dan edukatif
dapat mendampingi periklanan yang sifat komunikasinya memang persuasive untuk dapat menjalankan misinya dalam upaya menjual produk. Karena pada
hakekatnya Public Relation adalah kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman, pengertian dan dukungan terhadap suatu ikhhwal.30
Orang-orang sering kali beranggapan bahwa bidang pemasaran
(marketing) hanya terdiri dari aktivitas promosional seperti misalnya
periklanan dan penjualan tatap muka (personal selling). Dalam kenyataannya promosi tidak hanya sebatas periklanan dan penjualan tatap muka saja. Dalam
29
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007),, h. 27.
30
kaitannya dengan pemasaran, Public Relations merupakan salah satu elemen
dari bauran promosi (promotion mix) terdiri dari pengiklanan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),
publisitas atau humas (purel = Public Relation).31
Promosi sendiri merupakan salah satu elemen dari bauran (atau ramuan) pemasaran (marketing mix). Adapun elemen-elemen bauran pemasaran
(marketing mix) antara lain product, place, price, promotion. Promosi menurut
Edward L. Brink dan Wiliam T.Kelly terdiri dari upaya-upaya yang diinisiasi
oleh penjual secara terkoordinasi guna membentuk saluran-saluran informasi dan persuasi guna memajukan penjualan barang atau jasa tertentu, atau penerimaan ide-ide atau pandangan-pandangan tertentu. Dalam arti luas,
promosi berarti “mendorong ke muka”, guna memajukan sebuah ide dengan sedemikian rupa, hingga ia diterima dengan baik.32
Dalam beberapa tahun terakhir, pemasaran lebih personal berkat kemudahan teknologi atau media baru yang secara tepat menjangkau konsumen
massal. Pada sisi lainnya, gaya penekanan dengan sentuhan personal lebih menekankan aspek emosional kemanusiaan dan spiritualitas yang selain memanjakan juga memuliakan konsumen, bukan hanya pendekatan rasional.
Fenomena baru ini menempatkan akademisi atau praktisi pemasaran dan kehumasan semakin erat, bahkan pada saat tertentu sulit membedakan kedua
31
Frank Jefkins, Public Relations edisi kelima,h.. 32
profesi ini karena batasan yang hampir kabur dan bidang garapan yang hampir
sama.33
Cutlip mendefinisikn pemasaran dalam bentuk yang sama dengan definisi
Public Relations:
“marketing is the management function that identifies human need and wants
offers produst and service exchange for something of value to provide”
(pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengindebtifikasikan kebutuhan dan keinginan manusia, menawarkan produk dan jasa untuk memenuhi
permintaan tersebut, dan menimbulkan transaksi yang membawa produk dan jasa ke dalam penukaran sesuatu atau nilai bagi penyedia).34
Sedangkan Rhenald Kasali berpendapat bahwa:
“Pemasaran bergerak pada sektor pelayannan dan kepuasan konsumen untuk memperoleh laba. Sedangkan Public Relations dibutuhkan karena bergerak dalam sektor citra. Sehingga masyarakat mempunyai kesan yang baik terhadap perusahaan dan perusahaan memperoleh laba”35
Public Relations memainkan dua peranan utama dalam program komunikasi
seperti yang diungkapkan oleh Chiris Fill:
a. Peran traditional Public Relations menciptakan goodwill dan menstimulasikan kepentingan antara organisasi dengan bermacam publicnya, tugasnya menyediakan rangkaian kegiatan yang mana
stakeholders mengenal, memahami dan dengan cara tersebut organisasi
mendapatkan reputasi yang kuat
33
Scott M Cutlip & Allen H Center, Effective Public Relation, (Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982), h.25.
34
Scott M Cutlip & Allen H Center, Effective Public Relation, (Englewood Cliffs N.J : Pretice Hall, 1982), h.25.
35
Rhenald kasali, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia
b. Public Relations ada untuk mendukung pemasaran produk dan jasa organisasi, dan tugasnya adalah berintegrasi dengan elemen lain dalam bauran pemasaran.36
Menurut William M, tidak didesain untuk menyuruh konsumen untuk
melakukan sesuatu namun hanya menarik perhatian mereka dengan membawa konsumen secara tidak langsung karena adanya sebuah keinginan dari refleksi image seperti atribut kredibilitas, kompetensi, keahlian, pengalaman dan
pengetahuan.
4. Keberadaan Public Relations dalam Marketing
Sebagai konsep yang memadukan bidang pemasaran kehumasan, fungsi marketing Public Relations diterapkan secara berbeda-beda. Tom Harris
mengelompokan bahwa lima macam keterkaitan antara bidang tersebut.
a. Separate but equale function (fungsi yang terpisah tapi sejajar), pemasaran
dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.
b. Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar namun saling
tumpang tindih) ; pemasaran dan kehumasan menjalankan fungsi masing-masing secara setara dan terdapat satu titik bersinggungan dan koordinasi
fungsi keduanya, yakni sama-sama membangun citra positif.
c. Marketing as the dominant functions (pemasaran sebagai fungsi dominan);
pemasaran korporat lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi kehumasan
dalam memperkuat citra perusahaan.
36
d. Public Relations as dominant functions (Public Relations sebagai fungsi
dominan); kehumasan justru lebih dominan dan mengkoordinasi fungsi pemasaran korporat dan produk.
e. Marketing and Public Relations as the same functions; (pemasaran dan
Public Relations melakukan fungsi yang sama); pemasaran dan
kehumasan melakukan fungsi yang bersama yakni berkomunikasi dengan
public dan pasar, mulai dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan persepsi dan citra, menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga
evaluasinya.37
Pengembangan sinergi dari fungsi Public Relations dan pemasaran kemudian mencapai titik temu yang dikenal dengan istilah Marketing Public
Relations. Alat dan teknik Public Relations yang sering digunakan untuk
menunjang marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis disebut Komunikasi
Marketing atau Marketing Public Relations (MPR). Staff PR yang bekerja di bidang ini biasanya tergabung dalam divisi marketing. Public Relations yang
berorientasi marketing dibentuk oleh suatu divisi baru,yakni marketing
communication (Marcomm) atau komunikasi dan pemasaran. Public Relations
dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus terlebih dahulu diperjelas
dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang dalam menentukan
sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi dan taktik promosi
untuk penjualan suatu produk. 38
37
Juliansyah Elvi, Promosi Public Relations, (Bandung : Bandar Maju, 2008), h.107. 38
MPR merupakan proses dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
program-program yang mendorong minat beli serta kepuasan konsumen, melalui
penyampaian informasi dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha
memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, kepentingan, dan minat konsumen. Bidang MPR melintasi
dan menggabungkan setidaknya tiga disiplin ilmu yakni strategi, pemasaran dan
kehumasan, serta senantiasa memperhatikan strategi pemasaran, diikuti
pengembangan sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian
dan penjualan terhadap suatu produk.39
C. Konsep Promosi Pubic Relations
1. Pengertian Promosi Public Relations
Philip Kotler menyatakan nama lain dari public relations adalah publicity
yang didefinisikan sebagai : Activities to promote a company or its products by
planting news about it in media, not paid for by the sponsor. Akan tetapi
pengertian dan ruang lingkup public relations lebih luas dari pada ruang lingkup
“publicity ” yang tujuan lingkupnya ke pemberitaan saja. 40
Kotler dan Gery Armstrong memasukan public relations ke dalam elemen
promosi pemasaran, artinya antara lain ditinjau dari fungsi PR, yaitu menciptakan
good relations dengan public, agar masyarakat memiliki image yang baik
39
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan aplikasi, h 243.
40
terhadap perusahaan. melalui PR dapat membentuk pandangan baik (corporate
image), mencegah berita – berita tak baik (unfavorable rumors) dari masyarakat.41
Promosi merupakan satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat
penting dilaksanakan perusahaan dalam memasarkan produk. Promosi secara umum di artikan sebagai bentuk komunikasi ialah promosi itu menyangkut komunikasi, yakni bagian yang tajam dari instrumen marketing adalah pesan
(messege) yang di komunikasikan kepada calon konsumen melalui berbagai unsur
yang terdapat dalam program promosi. 42
Adapun dalam kaitan masalah ini yang sedang dibahas adalah promosi yang ada dilingkup public relations dan bukan promosi pemasaran atau selling.
Perlu ditekankan keduanya berbeda, antara promosi pemasaran dengan promosi di dalam PR. Adapun itu yang ditinjau dari penggunaan dan pemilihan media yang dijadikan alat dalam mempromosikan segala tujuan maupun misi PR dengan
bentuk kegiatan corporate PR maupun marketing PR, semuanya menggunakan media dalam program promosi public relations.
Dalam hal ini sebagai sarana promosi terpakai dalam konsep promosi
public relations, promosi public relations merupakan suatu aktivitas dalam
memperkenalkan suatu produk / jasa agar konsumen terakhir dapat menikmatinya
dengan menggunakan media massa atau pameran sebagai medium dalam upaya
41
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, h. 95. 42
pendistribusian barang maupun jasa yang di tawarkan konsumen maupun
konsumen potensial.43
2. Media Promosi Public Relations
1)Media Massa
Jenis media massa ini merupakan prioritas utama sebagai media atau alat
untuk tujuan publikasi dan sebagai upaya penyampaian pesan-pesan dan informasi secara luas. 44
a. Media cetak yang bersifat komersial (news media), misalnya kabar harian,
tabloid, majalah hiburan atau hiburan yang terbitnya secara berkala mingguan dan bulanan dan dibaca oleh masyarakat umum.
b. Media elektronik seprti halnya Radio dan TV, Radio niaga lainnya yang
mempunyai pendengar atau jumlah luas. 2) Media Internal Perusahaan
Franks Jefkins menyebutkan diantaranya terdapat lima model mengenai house jurnal, yaitu :45
a. The Sales Bulletin, merupakan bentuk media komunikasi reguler antara
manajer penjualan dengan salesman yang berada di lapangan, dan biasanya di terbitkan secara mingguan.
43
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, Serta Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002), h.24.
44
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, Serta Aplikasinya di Indonesia, h.45.
45
b. The Newsletter, merupakan media informasi atau siaran berita singkat,
ditujukan pada pembaca yang sibuk atau tidak memiliki waktu untuk membaca berita terlalu panjang dan rinci.
c. The magazine, suatu bentuk majalah yang berisikan tulisan feature, artikel,
gambar-gambar dan biasanya diterbitkan berkala secara bulanan atau dwibulanan.
d. The tabloid newspaper, yaitu media yang mirip dengan surat kabar
populer dan berisikan berita-berita pokok, artikel populer yang pendek dan
dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi yang menarik pembaca, biasanya diterbitkan secara mingguan, bulanan, dwibulanan.
e. The wall newspaper, merupakan bentuk media yang sering digunakan
sebagai media komunikasi internal antar karyawan.
[‘;..D. Produk Tabungan Faedah Ib
Tabungan Faedah Ib merupakan tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah
perorangan yang menggunakan prinsip titipan (wadiyah yad dhamanah),
dipersembahkan utnuk nasabah yang menginginkan kemudahan dalam transaksi
keuangan.
Fitur dan Manfaat
1. Dana dapat di ambil kapan saja 2. Mendapatkan buku tabungan 3. Mendapatkan Kartu ATM
4. Dapat diberikan bonus (sesuai kebijakan Bank dan tidak diperjanjikan di awal) 5. Beragam Faedah (fasilitas serba mudah)
- Gratis biaya tarik tunai di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima
- Gratis biaya transfer di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya cek saldo di seluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima - Gratis biaya Debit Prima
Syarat dan Ketentuan
1. Nasabah perorangan, usia 17 Tahun keatas 2. Fotocopy KTP/SIM/Paspor yang masih berlaku 3. Min. Setoran berikutnya Rp. 25.000
4. Saldo Minimum Rp. 25.000
Biaya-Biaya
1. Biaya penutupan rekening Rp. 25.000
2. Biaya pergantian buku karena rusak atau hilang Rp. 5000 3. Biaya pergantian ATM karena rusak atau hilang Rp.15.00046
46
39 BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bank Rakyat Indonesia Syariah
Pada mulanya Bank Rakyat Indonesia didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi) oleh Raden Aria Wirjaatmadja. Setelah Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia kembali mengubah nama lembaga tersebut menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Dengan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946, BRI menjadi bank pertama yang dimiliki pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan yang telah disempurnakan dengan adanya undang-undang No.10 tahun 1998 yang mengatur bahwa Bank Konvensional seperti Bank Rakyat Indonesia diperbolehkan melakukan kegiatan operasional perbankan dengan prinsip Syariah, maka tahun 2002 Bank Rakyat Indonesia membuat Unit Usaha Syariah kemudian berkembang pesat dan pada saat yang sama pula masyarakat membutuhkan jasa perbankan bernafaskan syariah, hal tersebut mendorong Bank Rakyat Indonesia untuk membentuk sebuah Bank Umum Syariah.1
Pengakuisisian Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia pada tanggal 19 Desember 2007 merupakan langkah awal, kemudian diikuti dengan perolehan izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa Arta dari
1